Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 34

A PROCESS FOR CRITICAL APPRAISAL OF

EVIDENCE

<<

FARAHDINA BACHTIAR
CONDROWATI
DEFENITION
Critical appraisal is the
process of carefully and
systematically assessing the
outcome of scientific
research (evidence) to judge
its trustworthiness, value
and relevance in a
particular context.
Telaah kritis didefinisikan
sebagai aplikasi pembuktian
suatu studi dengan menilai
validitas data, kelengkapan
pelaporan, metode dan
prosedur, kesimpulan dan
kesesuaiannya terhadap
standar etik dan lain-lain.

Telaah kritis pertama kali


diperkenalkan pada tahun 1993
di UK dengan menggunakan
check-list untuk berbagai
studi disain.
Why is the literature apparently so
inconsistent?
Bias
There may be important
Many studies are poorly
differences between
designed and may therefore
studies in the type of
have seriously biased
patients included, the way
conclusions. The findings of
in which the intervention
poorly designed studies and
was administered, and the
well-controlled studies of the
way in which outcomes
same interventions can differ
were measured.
very markedly.
The third step of evidence based practice,
critical appraisal is the systematic evaluation of
clinical research papers in order to establish:

• Are the results of the study valid?


• What were the results?
• Will the results help me in caring for my
patients?

If the answer to any of these questions is “no”,


you can save yourself the trouble of reading the
rest of it.
Are the results of the study valid?
• Hierarchy of evidence
• Internal and external validity
• Randomisation and baseline homogenity of groups - was the
assignment of patients to treatments randomised? Were the
groups similar at the start of the trial?
• Concealment of allocation to groups - were patients analysed in
the groups to which they were randomised?
• Blinding - were patients, health workers, and study personnel
"blind" to treatment?
• Completeness of follow up (Intention to treat principle) - was
follow up complete? Were all patients who entered the trial
properly accounted for and attributed at its conclusion?
• Equivalent experience of groups apart from treatemnt of
interest - aside from the experimental intervention, were the
groups treated equally?
What were the results?
If the study is valid, look at the results.

For example, did the experimental group show a significantly


better outcome compared with the control group?
We also consider how much uncertainty there is about the
results, as expressed in the form of p values, confidence
intervals and sensitivity analysis.

• How large was the treatment effect?


• How precise was the estimate of the treatment effect?

Physiotherapists should understand statistical analyses and


the presentation of quantitative results when critically
appraising an article.
Will the results help me in caring for my patients?

• Can the results be applied to my patient care?


• Were all clinically important outcomes
considered?
• Are the likely treatment benefits worth the
potential harms and costs?

An evidencebased practitioner will need to decide


whether the patient under consideration is
sufficiently similar to the patients in the study
or group of studies for the results to be
relevant.
CHECK-LIST TERAPI
Peneliti :
Judul Penelitian :
Jurnal/Tahun/volume/halaman :

A. Apakah studi ini Valid?

Apakah alokasi sampel terhadap perlakukan Ya / Tidak / Tidak dijelaskan


dirandomisasi?
Apakah semua sampel yang diikutkan ke dalam studi Ya / Tidak / Tidak dijelaskan
diperhitungkan secara benar sd. akhir studi?
Apakah dilakukan buta ganda (double blind) pada studi ini? Ya / Tidak / Tidak dijelaskan

Apakah kerseragaman diantara 2 grup di jelaskan? Ya / Tidak / Tidak dijelaskan

Diluar dari perlakukan, apakah ke 2 grup diperlakukan Ya / Tidak / Tidak dijelaskan


sama?
CHECK-LIST TERAPI

B. Hasil

Seberapa besar efek perlakuan ?

Seberapa akurat perkiraan terhadap efek perlakuakan?


Ya / Tidak / Tidak dijelaskan

C. Apakah hasil penelitian dapat diaplikasikan ke masyarakat?

Dapatkan hasil penelitian diaplkikasikan ke pasien? Ya / Tidak / Tidak dijelaskan

Apakah semua luaran yang penting dilaporkan? Ya / Tidak / Tidak dijelaskan

Apakah kemungkinan keuntungan dari perlakukan lebih Ya / Tidak / Tidak dijelaskan


besar dari bahaya dan biaya?
CHECK-LIST TERAPI

KESIMPULAN

Hasil atau rekomendasi adalah Valid (form A) Ya / Tidak / Tidak dijelaskan

Hasil bermanfaat secara klinis ( form B) Ya / Tidak / Tidak dijelaskan

Hasil relevan dengan praktek nyata (form C) Ya / Tidak / Tidak dijelaskan


JOURNAL REVIEW
PENGERTIAN
Jurnal ilmiah sering pula disebut jurnal
akademik. Dalam bahasa inggris diterjemahkan
sebagai ’scientific journal’ atau ’academic
journal’.

Jurnal akademik dapat dideskripsikan


sebagai kumpulan artikel ilmiah yang
dipublikasikan secara reguler dalam rangka
mendiseminasi hasil penelitian.
• Jurnal adalah sebuah publikasi periodik
dalam bentuk artikel yang diterbitkan
secara berkala.
• Biasanya jurnal diterbitkan pada interval
waktu tertentu seperti setiap 4 bulan
atau setiap 1 tahun.
• Pada umumnya jurnal memiliki cakupan
materi yang luas namun sangat padat,
hanya terdiri dari 6 hingga 8 halaman.
• Jurnal ilmiah diterbitkan sebagai cara
atau media diseminasi hasil penelitian
dalam disiplin atau subdisiplin ilmu
tertentu
• Publikasi jurnal ilmiah umumnya dalam
bentuk artikel meliputi laporan
penelitian, review literatur, proposal
mengenai teori yang belum diuji atau
artikel opini
SUSUNAN ARTIKEL
DALAM SUATU JURNAL

Judul Abstrak Pendahuluan Metode

Daftar
Hasil Pembahasan Kesimpulan
Pustaka
JUDUL
• Tiap artikel dalam jurnal ilmiah harus
memiliki judul yang jelas. Dengan membaca
judul, akan memudahkan pembaca mengetahui inti
artikel tanpa harus membaca keseluruhan
isinya.
• Judul tidak boleh memiliki makna ganda.
Disarankan tidak boleh lebih dari 12 kata
berbahasa Indonesia dan lebih dari 10 kata
jika berbahasa Inggris.
• Judul ditulis di tengah atas halaman,
menggunakan huruf kapital, dan dicetak tebal.
ABSTRAK
• Abstrak berbeda dengan ringkasan. Bagian
abstrak dalam artikel jurnal ilmiah berfungsi
untuk mencerna secara singkat isi tulisan.
• Bagian abstrak harus menyajikan sekitar 250
kata yang merangkum tujuan, metode, hasil dan
kesimpulan. Abstrak ini biasanya ditulis
terakhir. Cara mudah untuk menulis abstrak
adalah mengutip poin-poin paling penting di
setiap bagian artikel jurnal.
• Terdapat kata kunci yang diambil dari inti
yang akan dibahas dalam penelitian (3-5 kata).
PENDAHULUAN
• Pendahuluan berisi latar belakang
mengapa penelitian dilakukan, uraian
permasalahan yang akan diteliti,
dikaitkan dengan teori, dan diakhiri
dengan tujuan dilaksanakan penelitian
tersebut.
• Penulisan biasanya kurang lebih 4-6
halaman.
METODE PENELITIAN
• Metode penelitian menjelaskan desain
percobaan,peralatan, metode pengumpulan data,
dan jenis pengendalian.
• Jika percobaan dilakukan di alam, maka
penulis menggambarkan daerah penelitian,
lokasi, dan juga menjelaskan pekerjaan yang
dilakukan.
• Aturan umum yang perlu diingat adalah bagian
ini harus memaparkan secara rinci dan jelas
sehingga pembaca memiliki pengetahuan dan
teknik dasar agar bisa dipublikasikan.
PEMBAHASAN/HASIL PEMBAHASAN
• Pembahasan dapat dibagi dalam beberapa sub
bagian.
• Dalam pembahasan membandingkan hasil penelitian
dengan model atau teori yang diacu, dan
menghubungkan hasil penelitian yang dilakukan
dengan penelitian sebelumnya dengan menunjukkan
persamaan dan membahas perbedaannya.
• Pembahasan digunakan untuk hasil penelitian
kualitatif, sedangkan hasil dan pembahasan
biasanya digunakan untuk hasil penelitian
kuantitatif.
KESIMPULAN
• Pembuktian hipotesis dari penelitian,
ditulis ringkas yang memuat informasi yang
cukup sehingga pembaca mengetahui bahwa
telah membuktikan hipotesis yang telah
dilakukan.
• Mengetahui kelebihan dan kekurangan metode.
• Biasanya terdapat saran yang berisi
kemungkinan penelitian lebih lanjut, dan
potensi-potensi yang dimiliki metode yang
dipakai dapat dimasukkan.
DAFTAR PUSTAKA
• Daftar pustaka adalah suatu susunan
tulisan di akhir sebuah karya ilmiah yang
isinya berupa nama penulis, judul tulisan,
penerbit, identitas penerbit, dan tahun
terbit.
• Daftar pustaka ini digunakan sebagai
sumber atau rujukan seorang penulis dalam
berkarya
MEREVIEW JURNAL
• Review jurnal merupakan suatu kegiatan
memberikan tinjauan terhadap suatu jurnal
dengan tujuan untuk mengetahui kelebihan,
kekurangan serta kualitas yang dimiliki
jurnal.
• Ketika mereview suatu jurnal, seseorang
berarti menuliskan kembali isi jurnal kedalam
catatan yang telah disediakan menggunakan
kalimat sendiri, namun tetap mempertahankan
pokok bahasan dari jurnal tersebut.
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
KETIKA MEREVIEW JURNAL

Pilih jurnal Perhatikan Perhatikan Perhatikan


yang originalitas bagian bagian
relevan jurnal diskusi kesimpulan
Contoh
review
jurnal
• Judul Penelitian: Mirror therapy for
an adult with central post-stroke
pain: a case report
• Jurnal: BioMed Central
• Volume & Halaman: Vol. 8, Edisi 1 &
Halaman 1-6
• Tahun: 2018
• Penulis: Davide Corbetta, Elisabetta
Sarasso, Federica Agosta, Massimo
Filippi and Roberto Gatti
• Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui
manfaat mirror therapy dalam
mengurangi nyeri upper limb pada
pasien post stroke.
• Subjek Penelitian: Pasien berusia
50 tahun, dominan penggunaan tangan
kanan, yang mengalami stroke
haemorrhagic pada tahun 2010
• Metode Penelitian: Case report
• Metode Penelitian: Case report
• Variabel Penelitian: Mirror therapy &
central post-stroke pain
• Alat ukur & tujuan: VAS untuk mengukur
tingkat nyeri pada tangan dan bahu,
dynamometers untuk menilai kekuatan tangan
dan jari, dan 9-Hole Peg Test untuk
menilai ketangkasan jari (finger
dexterity).
Hasil Penelitian: Penurunan nyeri
secara signifikan setelah
dilakukannya mirror therapy pada
tangan, sedikit penurunan nyeri pada
bahu. Sedangkan tidak ada perubahan
yang berarti pada kekuatan dan
ketangkasan tangan (hand strength
and dexterity).
• Kelebihan Penelitian: Efek mirror therapy
terhadap pasien dengan Central Post-Stroke
Pain (CPSP) belum pernah dilakukan sebelumnya
dan menunjukkan hasil yang positif dalam
mengurangi nyeri pada pasien chronic thalamic
stroke.
• Kekurangan Penelitian: Hanya menggunakan 1
subjek penelitian sehingga hasilnya tidak
dapat digunakan pada populasi secara luas
(tidak dapat digeneralisasikan); Penggunaan
alat ukur nyeri yang lebih komprehensif
dibutuhkan.
Resources
Herbert, R., Jamtvedt, G., Hagen, K.B. and Mead, J.,
2011. Practical evidence-based physiotherapy-E-Book. Elsevier
Health Sciences.

https://www.physio-pedia.com/Appraise_the_evidence

https://pedro.org.au/english/summary-of-measurement-properties-of-the-
pedro-
scale/#:~:text=While%20the%20authors%20report%20that,of%208%2F10
%20is%20optimal.

https://sevima.com/cara-mudah-membuat-jurnal-ilmiah-yang-benar-dan-
baik/

https://www.nesabamedia.com/contoh-review-jurnal/

You might also like