Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

https://journal.unismuh.ac.id/index.

php/kimap/index

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA


PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SAPE KABUPATEN BIMA

Wulandari1 , Burhanuddin2, Nuryanti Mustari3

1. Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia


2. Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia
3. Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia

Abstract

This study purposed to determine the response of respondents about emotional intelligence,
employee performance, the influence of emotional intelligence on employee performance at the
Sape District Office in Bima Regency. This type of research used quantitative study with a type
of survey , data collection used a sample of 54 people and 34 people who frequently interact
with district officials. The sampling technique in this study used a saturated sample, so that a
sample of 88 was obtained. The results of this study showed that the emotional intelligence of
employees at the Sape District Office in Bima was categorized very high, as evidenced by an
average value of 4.53, the performance of employees at the Sape District Office Bima Regency
was categorized very high, this was evidenced by an average value of 4.56, emotional
intelligence had a positive and significant effect on employee performance at the Sape District
Office in Bima. This was evidenced by the value of 5.345 ≥ 1.662 and the significance value of
0.000 ≤ 0.050. The performance of the employees at the Sape District Office in Bima Regency
was 24.9%. While the remaining 75.1% was influenced by other variables which was not
researched in this study.

Keywords: emotional intelligence, employee performance

Abstrak

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tanggapan responden tentang kecerdasan emosional,
kinerja pegawai, pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di Kantor
Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif
dengan tipe pelitian survey, pengumpulan data menggunakan Sampel sebanyak 54 orang dan
masyarakat yang sering berinteraksi dengan aparat kecamatan sebanyak 34 orang. Teknik
penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel jenuh, sehingga diperoleh sampel
sebanyak 88. Hasil penelitian menunjukan bahwa kecerdasan emosional pegawai di Kantor
Kecamatan Sape Kabupaten Bima dikategorikan sangat tinggi hal ini dibuktikan dengan nilai
rata-rata sebesar 4,53, Kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Sape Kabupaten Bima
dikategorikan sangat tinggi, hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata sebesar 4,56, Kecerdasan
emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan
Sape Kabupaten Bima. Hal ini dibuktikan dengan nilai 5,345 ≥ 1,662 dan nilai signifikansi
0,000 ≤ 0,050. Besarnya pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja pengawai pada
Kantor Kecamatan Sape Kabupaten Bima sebesar 24,9%. Sedangkan sisanya 75,1%
dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci: kecerdasan emosional, kinerja pegawai


wulandari@gmail.com

Volume 2, Nomor 1, Februari 2021


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

PENDAHULUAN mampu membuka pemikiran banyak


orang mengenai faktor keberhasilan
Kecerdasan emosional salah satu
dalam hidup salah satunya adalah
aspek yang cukup menentukan dalam
kecerdasan emosional. Oleh karena itu
melaksanakan organisasi pemerintahan
prestasi yang diperoleh dalam pekerjaan
termasuk dalam pencapaian kinerja
salah satu dipengaruhi oleh kecerdasan
pemerintahan. Hasil penelitian Goleman
emosional yang menempati posisi
dalam Wibowo (2011:9)
pertama dan kecerdasan intelektual
mengungkapkan bahwa kecerdasan
menempati posisi kedua (Wibowo,
intelektual (IQ) menyumbang sekitar
2011:2).
20% bagi faktor yang menentukan
Kecerdasan emosional memiliki
kesuksesan dalam hidup, sedangkan
lima komponen menurut Goleman
80% lainnya dipengaruhi oleh kekuatan
(2005:513) yang secara parsial
lain termasuk kecerdasan emosional.
mempengaruhi kinerja pegawai. Lima
Dalam pernyataan tersebut
komponen tersebut yaitu kesadaran diri,
menunjukkan bahwa didalam
pengaturan diri sendiri, motivasi,
lingkungan kerja, aspek perilaku
empati dan keterampilan sosial.
manusia mengambil peran yang sangat
Kesadaran diri yaitu perasaan
penting. Sikap perilaku pegawai
mengenali diri sendiri, pengaturan diri
terhadap pekerjaan sangat menentukan
yaitu kemampuan mengelola emosi,
keberhasilan untuk mencapai tujuan
motivasi yaitu kemampuan dalam
organisasi.
mendorong semangat kerja yang tinggi,
Kecerdasan emosional merupakan
empati yaitu kemampuan mengenali
wacana yang baru dalam bidang ilmu
perasaan orang lain, dan keterampilan
psikologi setelah bertahun- tahun
sosial yaitu kemampuan berinteraksi
masyarakat sangat meyakini bahwa
dengan orang lain.
faktor penentu keberhasilan hidup
Menurut Kamus Besar Bahasa
seorang adalah IQ. Berdasarkan
Indonesia (2008:262), kecerdasan
penelitian dalam bidang psikologi
emosional adalah kecerdasan yang
bahwa kemampuan yang dimiliki oleh
berkenaan dengan hati dan kepedulian
seseorang tidak hanya diukur
antara sesama manusia, makhluk lain,
berdasarkan kecerdasan logis dan
dan alam sekitar.
linguistik saja namun terdapat
kecerdasan- kecerdasan lain yang

Volume 2, Nomor 1, Februari 2021 141


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Seorang ahli kecerdasan emosio, Salovey menempatkan kecerdasan


Goleman (2005:13) mengatakan bahwa pribadi Gardner dalam definisi dasar
yang dimaksud dengan kecerdasan tentang kecerdasan emosional yang
emosi di dalamnya termasuk dicetuskannya seraya memperluas
kemampuan mengontrol diri, memacu, kemampuan ini menjadi lima wilayah
tetap tekun, serta dapat memotivasi diri utama yang terdapat pada teori
sendiri. Kecerdasan emosional sangat kecerdasan emosional (Goleman,
dipengaruhi oleh lingkungan, tidak 2005:42-43).
bersifat menetap, dapat berubah- ubah Menurut Salovey dan Mayer
setiap saat. (1990), empat komponen kecerdasan
Kecerdasan emosional adalah emosional yaitu: a) Persepsi, yaitu
sebuah kemampuan untuk kemampuan untuk menyadarkan diri
“mendengarkan” bisikan emosi, dan mengenai emosi dan mampu
menjadikannya sebagai sumber menunjukkan kebutuhan emosional
informasi penting untuk memahami diri seseorang, b) Asimilasi, yaitu
sendiri dan orang lain demi mencapai kemampuan seseorang untuk
tujuan (Ginanjar: 2001:62). Sedangkan membedakan diantara emosi yang
menurut Salovey and Mayer (1990:65) berbeda- beda yang mungkin mereka
kecerdasan emosional juga diartikan rasakan dan memprioritaskan yang
suatu kemampuan khusus membaca mempengaruhi proses pemikiran
perasaan terdalam orang yang mereka, c) Manajemen, yaitu
melakukan kontak, dan menangani kemampuan untuk menghubungkan
relasi secara efektif. Sementara pada atau tidak menghubungkan emosi,
saat yang sama dapat memotivasi diri tergantung pada kegunaan beberapa
sendiri dan memenuhi tantangan situasi, d) Pemahaman, yaitu
manajemen relasi. Kemampuan ini pada kemampuan untuk memahami emosi
dasarnya dimiliki oleh strategi, yang rumit, seperti misalnya perasaan
motivator, pelatih, negosiator dan yang muncul bersama- sama tentang
semua pengembang sumber daya kesetiaan dan penhianatan.
manusia, mereka juga mendengar kata- Patton (1998) membagi faktor-
kata yang tak terucapkan, pesan yang faktor yang mempengaruhi dan
tak terdengar, melalui wajah dan bahasa mendukung tumbuhnya kecerdasan
tubuh sehingga dapat menyampaikan emosional menjadi lima bagian, yaitu:
berita yang memiliki arti penting. a) Keluarga adalah perekat yang

142
Volume 2, Nomor 1, Februari 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

menyatukan struktur dasar dunia kita permasalahan, mereka adalah orang-


agar satu. Kasih saying dan dukungan oramg yang sering kali merasa dikuasai
kita temukan dalam keluarga dan oleh emosi dan tak berdaya untuk
merupakan alat untuk mendapatkan melepaskan diri, seolah- olah suasana
kekuatan dan menanamkan kecerdasan hati mereka telah mengambil alih
emosional, b) Hubungan- hubungan kekuasaan. Sehingga larut dalam
pribadi (interpersonal) terhadap perasaan- perasaan itu dan bukannya
seseorang dalam sehari- hari dalam mencari perspektif baru. Akibatnya
memberikan penerimaan dan kedekatan mereka kurang berupaya melepaskan
emosional dapat menimbulkan diri dari suasana hati yang jelek, merasa
kematangan emosional pada seseorang tidak mempunyai kendali atas
dalam bersikap dan bertindak, c) kehidupan emosional mereka.sering kali
Dalam membangun citra diri sosial mereka merasa kalah dan secara
diperlukan adanya hubungan dengan emosional lepas kendali (Mayer dalam
teman sekelompok. Saling menghargai, Goleman, 2005:65), b) Emosi negatif,
memberikan dukungan, dan upan balik emosi negative yang kuat membelokkan
diantara sesama, hal ini dapat setiap perhatian agar selalu terujuk pada
mempengaruhi dalam pola dalam emosi itu sendiri, menghalang- halangi
pembentukan emosi seseorang, d) usaha yang berusaha memutuskan
Keadaan lingkungan individu dimana perhatian ke hal- hal lain.
mereka tinggal dan bergaul di tengah- Sesungguhnya, salah satu pertanda
tengah masyarakat yang mempunyai bahwa perasaan telah keluar jalur dan
nilai- nilai atau norma- norma tersendiri mengarah menjadi penyakit adalah bila
dalam berinteraksi sehingga perasaan itu begitu kuatnya sehingga
mempengaruhi pola kehidupan mengalahkan pikiran- pikiran lainnya,
seseorang, e) Pergaulan induvidu terus- menerus menyabotase upaya-
dengan teman sebaya yang saling upaya untuk memusatkan perhatian
mempengaruhi baik secara langsung pada hal- hal lain yang sedang dihadapi.
maupun tidak langsung membentuk Gangguan emosional dapat
kehidupan emosi tersendiri. mempengaruhi kehidupan mental.
Berikut adalah faktor yang dapat Murid- murid yang cemas, marah, atau
menghambat tumbuhnya kecerdasan depresi mengalami kesulitan belajar;
emosional pada seseorang menurut orang- orang yang terjebak dalam
beberapa ahli: a) Tenggelam dalam keadaan ini juga menemui kesukaran

143
Volume 2, Nomor 1, Februari 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

penyerap informasi dengan efisien atau melanggar hukum dan sesuai dengan
menanganinya dengan benar moral dan etika. Kinerja seorang
(Goleman,2005:110), c) Hilang atau pegawai baik bila ia mempunyai
tidak adanya empati, hilangnya emapati keahlian (skill) yang tinggi, bersedia
sewaktu seseorang melakukan hal buruk bekerja karena diberi upah atau gaji
atau kejahatan pada korbannya hampir sesuai dengan perjanjian dan
senantiasa merupakan bagian dari siklus mempunyai harapan (Expectation) masa
emosinal yang mempercepat tindakan depan yang baik. Oleh karena itu pada
kejam mereka (Goleman,2005:150). dasarnya pegawai merupakan
Menurut Mangkunegara penggerak utama dalam segala kegiatan
(2009:67) kinerja merupakam hasil pelayanan kantor kecamatan kepada
kerja secara kualitas dan kuantitas yang masyarakat.
dicapai oleh seorang pegawai dalam Menurut Martin (2000:6) kinerja
melaksanakan tugas sesuai dengan pegawai tidak hanya dilihat dari
tanggung jawab yang telah diberikan kemampuan kerja yang sempurna, tetapi
kepadanya. juga kemampuan menguasai dan
Rivai (2004:309) mengatakan mengelola diri sendiri serta kemampuan
bahwa kinerja merupakan perilaku dalam membina hubungan dengan
nyata yang ditampilkan setiap orang orang lain. Kemampuan tersebut oleh
sebagai prestasi kerja yang dihasilkan Danil Goleman disebut dengan
oleh pegawai sesuai dengan perannya Emotional Intelligence atau kecerdasan
dalam kantor. Mengacu pada pandangan emosi.
ini, dapat diinterpretasikan bahwa Konsep kinerja pegawai pada
kinerja seseorang dihubungkan dengan dasarnya merupakan perubahan atau
tugas-tugas rutin yang dikerjakannnya. pergeseran paradigm dari konsep
Menurut Prawirosentono dalam produktivitas. Pada awalnya orang
Dulbert (2007) menyatakan bahwa sering kali menggunakan istilah
kinerja adalah hasil kerja yang dapat produktivitas yang menyatakan
dicapai oleh seseorang atau sekelompok kemampuan seseorang atau organisasi
orang dalam suatu organisasi sesuai dalam mencapai tujuan atas sasaran
dengan wewenang dan tanggung jawab tertentu. Paradigma produktifitas yang
masing-masing, dalam rangka baru adalah paradigm kinerja secara
pencapaian tujuan organisasi yang aktual keseluruh kinerja organisasi,
bersangkutan secara legal, tidak tidak hanya efisiensi atau dimensi fisik

144
Volume 2, Nomor 1, Februari 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

tetapi juga dimensi non fisik terhadap berbagai kegiatan yang


(intangible). Mathis dan Jackson dilakukan terkait kinerja pegawai di
(2004:81) berpendapat penilaian kinerja kantor Kecamatan Sape Kabupaten
adalah proses evaluasi seberapa baik Bima. (2) Kuesioner.
pegawai mengerjakan pekerjaan mereka Peneliti akan melakukan
ketika dibandingkan satu set standar, pengamatan terhadap berbagai kegiatan
dan kemudian mengkomunikasikannya yang dilakukan terkait kinerja pegawai
dengan para pegawai. Terkait dengan di kantor Kecamatan Sape Kabupaten
konsep kinerja Rummler dan barch Bima. (3) Dokumentasi Dokumentasi
(1995:234). dilakukan dengan memanfatkan
dokumen-dokumen tertulis, gambar,
METODE PENELITIAN
foto atau benda-benda lainnya yang
Waktu penelitian yang digunakan berkaitan dengan aspek-aspek yang
adalah dua bulan setelah seminar diteliti.
proposal. Penelitian ini dilakukan di Pada penelitian kuantitatif,
Kantor Kecamatan Sape Kabupaten kegiatan analisis data meliputi
Bima. Alasannya peneliti Untuk pengolahan data dan penyajian data,
mengetahui seberapa besar pengaruh melakukan perhitungan untuk
kecerdasan emosional (EQ) terhadap mendeskripsikan data dan melakukan
kinerja pengawai di kantor Kecamatan pengujian hipotesis dengan
Sape Kabupaten Bima. menggunakan uji statistic (Siregar,
Jenis penelitian ini adalah 2017:125). Dengan menggunakan
kuantitatif karena peneliti menggunakan metode kuantitatif, diharapkan akan
sampel dan menghubungkan antar didapatkan hasil pengukuran yang
variabel serta menguji hipotesis. Oleh akurat tentang jawaban yang diberikan
karena itu penelitian ini sangat tepat jika Resp., mengenai ada atau tidaknya
menggunakan pendekatan kuantitatif. pengaruh pengaruh kecerdasan
Tipe penelitian ini adalah survei emosioanl terhadap kinerja. (1) Uji
untuk memperoleh informasih Reliabilitas Menurut Siregar
dilapangan, salah satu tipe survey. (2017:125), uji reabilitas bertujuan
Untuk mengumpulkan data untuk mengetahui sejauh mana hasil
penulisis menggunakan beberapa teknik pengukuran tetap konsisten, apabila
penggunpulan data yaitu: (1) Obserfasi dilakukan pengukuran dua kali atau
Peneliti akan melakukan pengamatan lebih terhadap gejala yang sama dengan

145
Volume 2, Nomor 1, Februari 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

menggunakan alat ukur yang sama pula. persentase variable independen


Untuk mengukur reliabel dari instrumen menjelaskan variabel dependen. Nilai
penelitian dilakukan dengan Cronbach's koefesien determinasi adalah diantara
Alpha. Uji reliabilitas dilakukan dengan nol dan satu.
metode one shot dimana pengukuran
HASIL DAN PEMBAHASAN
dilakukan hanya satu kali dan kemudian
hasilnya dibandingkan dengan Wilayah Kecamatan Sape dengan
pertanyaan lain atau mengukur korelasi luas 232.12 km2 terbagi dalam 18 desa
antara jawaban. (2) Uji Regresi Linear yang terbagi lagi yaitu 18 Desa, dimana
Sederhan Analisis regresi linear desa terluas adalah Desa Poja dan
sederhana bertujuan untuk mengetahui terkecil adalah Desa Boke. Sebagai
pengaruh kecerdasan emosional pusat pemerintahan Kecamatan Sape
terhadap kinerja pegawai di Kantor Desa Naru berada pada jarak 44.6 km
Kecamatan Sape Kabupaten Bima. dari ibukota Kabupaten Bima dengan
Menurt Siregar (2017:379), regresi ketinggian 28 meter di atas permukaan
linear sederhana digunakan hanya untuk laut. Diantara 18 Desa, Desa Poja
satu variabel bebas (independen) dan merupakan Desa dengan jarak terjauh
satu variabel terikat (dependen). (3) Uji (±15 km) dari ibukota Kecamatan.
hipotesis dalam penelitian ini Tanggapan responden terhadap
menggunakan uji t, yaitu suatu uji untuk variabel penelitian maka dilakukan
mengetahui signifikasi dari pengaruh analisis terhadap jawaban dari
variabel independen terhadap variabel responden yang berkaitan dengan
dependen secara individual dan pernyataan yang ada. Untuk mengetahui
menganggap dependen dianggap lebih jelas mengenai pernyataan yang
konstan atau tidak mengalami berasal dari variabel kecerdasan
perubahan. Apabila nilai thitung > emosional dan kinerja, maka penulis
ttabel maka variabel independen akan mendeskripsikan masing-masing
mempengaruhi variabel dependen, item pernyataan secara terpisah dan dari
sebaliknya jika nilai thitung < ttabel analisis tersebut dapat diketahui berapa
maka variabel independen secara banyak responden yang memilih
individual tidak mempengaruhi variabel alternatif jawaban tertentu dan akan
dependen (Sugiono, 2011: 261). (4) Uji diperoleh nilai rata-rata tertinggi hingga
Determinasi (R2) Koefesien determinasi terendah. Dari analisis tersebut dapat
(R²) digunakan untuk mengetahui diketahui berapa rata-rata keseluruhan.

146
Volume 2, Nomor 1, Februari 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Pengenalan Diri setuju sebanyak 29 orang (33,0%), yang


menjawab kurang setuju sebanyak 4
Pada pernyataan pertama tentang
orang (4,5%), dan tidak ada yang
“menyadari kelemahan dan
menjawab tidak setuju dan sangat tidak
mengembangkan kemampuan yang
setuju. Skor rata-rata sebesar 4,57,
dimiliki” responden yang menjawab
artinya pada pertanyaan ketiga berada
sangat setuju sebanyak 47 orang
pada kategori sangat tinggi.
(53,4%), yang menjawab setuju
Pada pernyataan keempat tentang
sebanyak 32 orang (36,4%), kurang
“tetap menyelesaikan pekerjaan,
setuju sebanyak 7 orang (8,0%), yang
walaupun tidak menyukai pekerjaan
menjawab tidak setuju sebanyak 2
tersebut”, responden yang menjawab
orang (2,3%) dan tidak ada responden
sangat setuju sebanyak 57 orang
yang menjawab sangat tidak setuju.
(64,8%), yang menjawab setuju
Nilai skor rata-rata pada pertanyaan
sebanyak 28 orang (31,8%), yang
pertama sebesar 4,41, artinya berada
menjawab kurang setuju sebanyak 3
pada kategori sangat tinggi.
orang (3,4%), dan tidak ada responden
Pada pertanyaan kedua tentang
yang menjawab tidak setuju dan sangat
“menyadari hal-hal yang dilakukan dan
tidak setuju. Skor rata-rata sebesar 4,61,
yang tidak dilakukan di tempat kerja”,
artinya pada pertanyaan keempat berada
responden yang menjawab sangat setuju
pada kategori sangat tinggi.
sebanyak 52 orang (59,1%), yang
Pada pernyataan kelima tentang
menjawab setuju sebanyak 33 orang
“memiliki kepercayaan diri yang kuat
(37,5%), yang menjawab kurang setuju
dalam melakukan pekerjaan”,
sebanyak 3 orang (3,4%), dan tidak ada
responden yang menjawab sangat setuju
yang menjawab tidak setuju dan sangat
sebanyak 57 orang (64,8%), yang
tidak setuju. Skor rata-rata pada
menjawab setuju sebanyak 27 orang
pertanyaan sebensar 4,57, artinya pada
(30,7%), yang menjawab kurang setuju
pertanyaan kedua berada pada kategori
sebanyak 3 orang (3,4%), yang
sangat tinggi.
menjawab tidak setuju sebanyak 1
Pada pertanyaan ketiga tentang
orang (1,1%), dan tidak ada responden
“tetap tenang bahkan ketika marah atau
yang menjawab sangat tidak setuju.
panik karena sesuatu hal”, responden
Skor rata-rata sebesar 4,59, artinya pada
yang menjawab sangat setuju sebanyak
pertanyaan kelima berada pada kategori
55 orang (62,5%), yang menjawab
sangat tinggi.

147
Volume 2, Nomor 1, Februari 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Skor rata-rata pada indikator menjawab tidak setuju sebanyak 2


pengenalan diri sebesar 4,54. Artinya orang (2,3%), dan tidak ada responden
pada indikator pengenalan diri berada yang menjawab sangat tidak setuju.
pada kategori sangat tinggi. Hal ini Skor rata-rata yang diperoleh sebesar
menjunjukkan bahwa kecerdasan 4,46, artinya pada pertanyaan kedua
emosional pegawai Kantor Kecamatan berada pada kategori sangat tinggi.
Sape Kabupaten Bima yang ditinjau Pada pernyataan ketiga tentang
dari pengenalan diri sangat tinggi. “target kerja yang saya tetapkan sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan
Kuantitas Kerja
instansi”, responden yang menjawab
Adapun indikator kuantitas kerja sangat setuju sebanyak 55 orang
pada pernyataan pertama tentang “asil (62,5%), yang menjawab setuju
pekerjaan saat ini lebih baik bila sebanyak 30 orang (34,1%), yang
dibandingkan dengan waktu yang lalu”, menjawab kurang setuju sebanyak 2
responden yang menjawab sangat setuju orang (2,3%), yang menjawab tidak
sebanyak 54 orang (61,4%), yang setuju sebanyal 1 orang (1,1%), dan
menjawab setuju sebanyak 31 orang tidak ada responden yang menjawab
(35,2%), yang menjawab kurang setuju sanagat ridak setuju. Skor rata-rata yang
sebanyak 2 orang (2,3%), yang diperoleh sebesar 4,57, artinya pada
menjawab tidak setuju sebanyak 1 pertanyaan ketiga berada pada kategori
orang (1,1%), dan tidak ada responden sangat tinggi.
yang menjawab sangat tidak tidak Pada penyataan keempat tentang
setuju. Nilai skor rata-rata pada “dapat menyelesaikan pekerjaan dengan
pertanyaan pertama sebesar 4,56, efesien”, responden yang menjawab
artinya berada pada kategori sangat sangat setuju sebanyak 54 orang
tinggi. (61,4%), yang menjawab setuju
Pada pernyataan kedua tentang sebanyak 32 orang (36,4%0, yang
“memiliki target kinerja yang harus menjawab kurang setuju sebanyak 2
dicapai dalam suatu periode”, orang (2,3%), dan tidak ada responden
responden yang menjawab sangat setuju yang menjawab tidak setuju dan sangat
sebanyak 49 orang (55,7%), yang tidak setuju. Skor rata-rata yang
menjawab setuju sebanyak 33 orang diperoleh sebesar 4,59, artinya pada
(37,5%), yang menjawanb kurang pertanyaan keempat berada pada
setuju sebanyak 4 orang (4,5%), yang kategori sangat tinggi.

148
Volume 2, Nomor 1, Februari 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Pada pernyataan kelima tentang orang (3,4), dan tidak ada responden
“selalu berusaha bekerja lebih baik dari yang menjawab tidak setuju dan sangat
rekan kerja”, responden yang menjawab tidak setuju. Skor rata-rata yang
sangat setuju sebanyak 57 orang diperoleh sebesar 4,45, artinya pada
(64,8%), yang menjawab setuju pernyataan pertama berada pada
sebanyak 26 orang (29,5%), yang kategori sangat tinggi.ada responden
menjawab kurang setuju sebanyak 5 yang menjawab tidak setuju dan sangat
orang (5,7%), dan tidak ada responden tidak setuju.
yang menjawab tidak setuju dan sangat Pada pernyataan kedua tentang
tidak setuju. Skor rata-rata yang “berusaha menghasilkan kualitas kerja
diperoleh sebesar 4,59, artinya pada yang baik dibandingkan dengan rekan
pertanyaan kelima berada pada kategori kerja”, responden yang menjawab
sangat tinggi. sangat setuju sebanyak 51 orang
Skor rata-rata pada kuantitas kerja (58,0%), yang menjawanb setuju
sebesar 4,55. Artinya pada indikator sebanyak 31 orang (35,2%), yang
kuantitas kerja berada pada kategori menjawab kurang setuju sebanyak 6
sangat tinggi. Hal ini menjunjukkan orang (6,8%), dan tidak ada responden
bahwa kinerja pegawai di Kantor yang menjawab tidak setuju dan sangat
Kecamatan Sape Kabupaten Bima yang tidak setuju. Skor rata-rata yang
ditinjau dari kuantitas kerja sangat diperoleh sebesar 4,51, artinya pada
tinggi. pernyataan kedua berada pada kategori
sangat tinggi.
Kualitas Kerja
Pada pernyataan ketiga tentang
Berdasarkan analisis deskripsi “kualitas pekerjaan yang dicapai sesuai
kategorisasi jawaban responden yang dengan standar yang telah ditentukan
ditinjau dari indikator kualitas kerja, instansi”, responden yang menjawab
pada pernyataan pertama tentang sangat setuju sebanyak 50 orang
“standar kualitas kerja yang telah (56,8%), yang menjawab setuju
ditetapkan oleh instansi selama ini dapat sebanyak 37 orang (42,0%), yang
dicapai dengan baik”, respoenden yang menjawab kurang setuju sebanyak 1
menjawab sangat setuju sebanyak 43 orang (1,1%), dan tidak ada responden
orang (48,9%), yang menjawab setuju yang menjawab tidak setuju dan sangat
sebanyak 42 orang (47,7%), yang tidak setuju. Skor rata-rata yang
menjawab kurang setuju sebanyak 3 diperoleh sebesar 4,54, artinya pada

149
Volume 2, Nomor 1, Februari 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

pernyataan ketiga berada pada kategori pada kategori sangat tinggi. Hal ini
sangat tinggi. menjunjukkan bahwa kinerja pegawai
Pada pernyataan keempat tentang di Kantor Kecamatan Sape Kabupaten
“selalu berhati-hati dan teliti dalam Bima yang ditinjau dari kualitas kerja
melaksanakan tugas untuk yaitu sangat tinggi.
meminimalisir kesalahan dalam
Ketepatan Waktu
bekerja”, responden yang menjawab
sangat setuju sebanyak 48 orang Berdasarkan analisis deskripsi
(54,5%), yang menjawab setuju kategorisasi jawaban responden yang
sebanyak 34 orang (38,6%), yang ditinjau dari indikator ketepatan waktu,
menjawab kurang setuju sebanyak 5 pada pernyataan pertama tentang
orang (5,7%), yang menjawab tidak “Seluruh pekerjaan selama ini dapat
setuju sebanyak 1 orang (1,1%), dan dikerjakan dan hasilnya sesuai dengan
tidak ada responden yang menjawab waktu yang telah direncanakan
sangat tidak setuju. Skor rata-rata yang instansi”, responden yang menjawab
diperoleh sebesar 4,46, artinya pada sangat setuju sebanyak 51 orang
pernyataan keempat berada pada (58,0%), yang menjawab setuju
kategori sangat tinggi. sebanyak 33 orang (37,5%), yang
Pada pernyataan kelima tentang menjawab kurang setuju sebanyak 4
“dapat bekerja dengan cekatan, cepat orang (4,5%), dan tidak ada responden
dan tepat.”, responden yang menjawab yang menjawab tidak setuju dan sangat
sangat setuju sebanyak 53 orang tidak setuju. Skor rata-rata yang
(60,2%), yang menjawab setuju diperoleh sebesar 4,53, artinya pada
sebanyak 32 orang (36,4%), yang pernyataan pertama berada pada
menjawab kurang setuju sebanyak 3 kategori sangat tinggi.
orang (3,4%), dan tidak ada responden Pada pernyataan kedua tentang
yang menjawab tidak setuju dan sangat “waktu yang diberikan dalam
tidak setuju. Skor rata-rata yang menyelesaikan pekerjaan telah sesuai
diperoleh sebesar 4,56, artinya pada dengan kemampuan yang dimiliki”,
pernyataan kelima berada pada kategori responden yang menjawab sangat setuju
sangat tinggi. sebanyak 55 orang (62,5%), yang
Skor rata-rata pada indikator menjawab setuju sebanyak 30 orang
kualitas kerja sebesar 4,50. Artinya (34,1%), yang menjawab kurang setuju
pada indikator kualitas kerja berada sebanyak 1 orang (1,1%), yang

150
Volume 2, Nomor 1, Februari 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

menjawab tidak setuju sebanyak 2 Pada pernyataan kelima tentang


orang (2,3%), dan tidak ada responden “tidak pernah menunda pekerjaan yang
yang menjawab sangat tidak setuju. telah menjadi tanggung jawab”,
Skor rata-rata yang diperoleh sebesar responden yang menjawab sangat setuju
4,56, artinya pada pernyataan kedua sebanyak 67 orang (76,1%), yang
berada pada kategori sangat tinggi. menjawab setuju sebanyak 20 orang
Pada pernyataan ketiga tentang (22,7%), kurang setuju sebanyak 1
“selalu mentaati semua ketentuan jam orang (1,1%), dan tidak ada responden
kerja yang ada dalam instansi”, yang menjawab tidak setuju dan sangat
responden yang menjawab sangat setuju tidak setuju. Skor rata-rata yang
sebanyak 63 orang (71,6%), yang diperoleh sebesar 4,75, artinya pada
menjawab setuju sebanyak 22 orang pernyataan kelima berada pada kategori
(25,0%), yang menjawab kurang setuju sangat tinggi.
sebanyak 3 orang (3,4%), dan tidak ada Skor rata-rata pada indikator
responden yang menjawab tidak setuju ketepatan waktu sebesar 4,61. Artinya
dan sangat tidak setuju. Skor rata-rata pada indikator ketepatan waktu berada
yang diperoleh sebesar 4,64, artinya pada kategori sangat tinggi. Hal ini
pada pernyataan ketiga berada pada menjukkan bahwa kinerja pegawai di
kategori sangat tinggi. Kantor Kecamatan Sape Kabupaten
Pada pernyataan keempat tentang Bima yang ditinjau dari ketepan waktu
“sering lembur, agar pekerjaan sangat tinggi.
terselesaikan dengan tepat waktu”,
Efektivitas Kerja
responden yang menjawab sangat setuju
sebanyak 51 orang (58,0%), yang Berdasarkan analisis deskripsi
menjawab setuju sebanyak 33 orang kategorisasi jawaban responden yang
(37,5%), yang menjawab kurang setuju ditinjau berdasarkan indikator
sebanyak 3 orang (3,4%), yang efektivitas, pada pernyataan pertama
menjawab tidak setuju sebanyak 1 tentang “menjacapai efektivitas dalam
orang (1,1%), dan tidak ada responden bekerja, saya selalu hadir tepat waktu”,
yang menjawab sangat tidak setuju. responden yang menjawab sangat setuju
Skor rata-rata yang diperoleh sebesar sebanyak 50 orang (56,8%), setuju
4,52, artinya pada pernyataan keempat sebanyak 35 orang (39,8%), kurang
berada pada kategori sangat tinggi. setuju sebanyak 3 orang (3,4%), dan
tidak ada responden yang menjawab

151
Volume 2, Nomor 1, Februari 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

tidak setuju dan sangat tidak setuju. menyelsaikan tugas”, responden yang
Skor rata-rata yang diperoleh sebesar menjawab sangat setuju sebanyak 58
4,53, artinya pada pernyataan pertama orang (65,9%), yang menjawab setuju
berada pada kategori sangat tinggi. sebanyak 27 orang (30,7%), yang
Pada pernyataan kedua tentang menjawab kurang setuju sebanyak 2
“dalam mencapai hasil kerja yang orang (2,3%), yang menjawab tidak
optimal sebaiknya bekerja setuju sebanyak 1 orang (1,1%), dan
menggunakan pikiran dan seluruh tidak ada responden yang menjawab
kemampuan yang dimiliki”. Responden sangat tidak setuju. Skor rata-rata yang
yang menjawab sangat setuju sebanyak diperoleh sebesar 4,61, artinya pada
52 orang (59,1%), yang menjawab pernyataan keempat berada pada
setuju sebanyak 33 orang (37,5%), yang kategori sangat tinggi.
menjawab kurang setuju sebanyak 3 Pada pernyataan kelima tentang
orang (3,4%), dan tidak ada responden “selalu berinovasi dalam melakukan
yang menjawab tidak setuju dan sangat pekerjaan”, responden yang menjawab
tidak setuju. Skor rata-rata yang sangat setuju sebanyak 53 orang
diperoleh sebesar 4,55, artinya pada (60,2%), yang menjawab setuju
pernyataan kedua berada pada kategori sebanyak 32 orang (36,4%), yang
sangat tinggi. menjawab kurang setuju sebanyak 3
Pada pernyataan ketiga tentang orang (3,4%), dan tidak ada responden
“telah melaksanakan kerja dengan yang menjawab tidak setuju dan sangat
seksama dan teliti”, responden yang tidak setuju. Skor rata-rata yang
menjawab sangat setuju sebanyak 53 diperoleh sebesar 4,56, artinya pada
orang (60,2%), yang menjawab setuju pernyataan kelima berada pada kategori
sebanyak 32 orang (36,4%), yang sangat tinggi.
menjawab kurang setuju sebanyak 2 Skor rata-rata pada indikator
orang (2,3%), tidak setuju sebanyak 1 efektivitas sebesar 4,56. Artinya pada
orang (1,1%), dan tidak ada responden indikator efektivitas kerja berada pada
yang menjawab sangat tidak setuju. kategori sangat tinggi. Hal ini
Skor rata-rata yang diperoleh sebesar menjukkan bahwa kinerja pegawai di
4,55, artinya pada pernyataan ketiga Kantor Kecamatan Sape Kabupaten
berada pada kategori sangat tinggi. Bima yang ditinjau dari efektivitas
Pada pernyataan keempat tentang dalam bekerja yakni sangat tinggi.
“menetapkan target waktu sendiri untuk

152
Volume 2, Nomor 1, Februari 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Kemandirian Dalam Bekerja Pada pernyataan ketiga tentang


“meminta bantuan kepada rekan kerja
Berdasarkan analisis deskripsi
jika menghadapi kesulitan”, responden
kategorisasi jawaban responden yang
yang menjawab sangat setuju sebanyak
ditinjau berdasarkan indikator
55 orang (62,5%), yang menjawab
kemandirian dalam bekerja, pada
setuju sabanyak 31 orang (35,2%), yang
pernyataan pertama tentang
menjawab kurang setuju sebanyak 2
“mempunyai inisiatif melakukan
orang (2,3%), dan tidak ada responden
pekerjaan tanpa harus menunggu
yang menjawab tidak setuju dan sangat
perintah dari pimpinan”, responden
tidak setuju. Skor rata-rata yang
yang menjawab sangat setuju sebanyak
diperoleh sebesar 4,60, artinya pada
51 orang (58,0%), yang menjawab
pernyataan ketiga berada pada kategori
setuju sebanyak 32 orang (36,4%), yang
sangat tinggi.
menjawab kurang setuju sebanyak 5
Pada pernyataan keempat tentang
orang (5,7%), dan tidak ada responden
“mampu menyelesaikan pekerjaan yang
yang menjawab tidak setuju dan sangat
menjadi tanggung jawab”, responden
tidak setuju. Skor rata-rata yang
yang menjawab sangat setuju sebanyak
diperoleh sebesar 4,52, artinya pada
61 orang (69,3%), yang menjawab
pernyataan pertama berada pada
setuju sebanyak 27 orang (30,7%), dan
kategori sangat tinggi.
tidak ada responden yang menjawab
Pada pernyataan kedua tentang
kurang setuju, tidak setuju dan sangat
“memiliki kemampuan untuk mengatasi
tidak setuju. Skor rata-rata yang
kesulitan dalam bekerja”, responden
diperoleh sebesar 4,69, artinya pada
yang menjawab sangat setuju sebanyak
pernyataan keempat berada pada
57 orang (64,8%), yang menjawab
kategori sangat tinggi.
setuju sebanyak 25 orang (28,4%), yang
Pada pernyataan kelima tentang
menjawab kurang setuju sebanyak 6
“sering mengandalkan diri sendiri
orang (6,8%), dan tidak ada reponden
dalam bekerja”, responden yang
yang menjawab tidak setuju dan sangat
menjawab sangat setuju sebanyak 58
tidak setuju. Skor rata-rata yang
orang (65,9%), yang menjawab setuju
diperoleh sebesar 4,57, artinya pada
sebanyak 29 orang (33,0%), yang
pernyataan kedua berada pada kategori
menjawab kurang setuju sebanyak 1
sangat tinggi.
orang (1,1%), dan tidak ada responden
yang menjawab tidak setuju dan sangat

153
Volume 2, Nomor 1, Februari 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

tidak setuju. Skor rata-rata yang dan tujuan instansi dalam hal ini adalah
diperoleh sebesar 4,63, artinya pada Kantor Kecamatan Sape Kabupaten
pernyataan kelima berada pada kategori Bima.
sangat tinggi. KESIMPULAN
Skor rata-rata pada indikator
Berdasarkan hasil analisis dan
kemandirian dalam bekerja sebesar
pembahasan yang telah dikemukakan
4,60. Artinya pada indikator
sebelumnya, maka kesimpulan dalam
kemandirian dalam bekerja berada pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
kategori sangat tinggi. Hal ini
(1) Nilai rata-rata tanggapan responden
menjukkan bahwa kinerja pegawai di
pada variabel kecerdasan emosional
Kantor Kecamatan Sape Kabupaten
berada pada kategori sangat tinggi yaitu
Bima yang ditinjau dari kemandirian
sebesar 4,53. Dengan demikian tingkat
dalam bekerja yakni sangat tinggi
kecerdasan emosional pegawai di
Adapun nilai total skor rata-rata
Kantor Kecamatan Sape Kabupaten
tanggapan responden yang berhubungan
Bima sangat tinggi (sangat baik). (2)
dengan kinerja adalah 4,56. Jadi
Nilai rata-rata tanggapan responden
berdasarkan hasil tersebut dapat
pada variabel kinerja berada pada
disimpulkan kinerja pegawai pada
kategori sangat tinggi, yaitu sebesar
Kantor Kecamatan Sape Kabupaten
4,56. Dengan demikian tingkat kinerja
Bima berada pada kategori sangat
pegawai di Kantor Kecamatan Sape
tinggi. Tingkat kinerja pegawai pada
Kabupaten Bima sangat tinggi (sangat
Kantor Kecamatan Sape kabupaten
baik). (3) Kecerdasan emosional
Bima diukur berdasarkan indikator
berpengaruh positif dan signifikan
kualitas kerja, kuantitas kerja, ketepatan
terhadap kinerja pegawai pada Kantor
waktu, efektivitas dan kemandirian. Hal
Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Hal
ini menunjukkan bahwa kinerja yang
ini dibuktikan dengan nilai thitung 5,345
dihasilkan oleh pegawai sudah sangat
≥ ttabel 1,662 dan nilai signifikansi
tinggi (sangat baik) akan akan tetapi
0,000 ≤ 0,050. Besarnya pengaruh
masih ada pegawai yang memilih atau
kecerdasan emosional terhadap kinerja
menjawab alternatif jawaban kurang
pengawai pada Kantor Kecamatan Sape
setuju dan tidak setuju makadari itu
Kabupaten Bima sebesar 24,9%.
perlu dioptimalkan. Dengan kinerja
Sedangkan sisanya 75,1% dipengaruhi
pegawai yang tinggi akan berdampak
langsung terhadap pencapaian visi, misi

154
Volume 2, Nomor 1, Februari 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

variabel lain yang tidak diteliti dalam


penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Agustian, A. G. 2001. Rahasia Sukses


Membangun ESQ (Emotional
Spiritual Quotiet) The ESQ Way
165.1 Ihsan, 6 Rukun Iman dan
5 Rukun Islam. Jakarta: Penerbit
Arga.
Agustian, A. G. 2016. ESQ Emotional
Spiritual Quotient : Rahasia
Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spiritual. Jakarta:
PT. Arga Tilanta.
Ardiansyah, Y., & Sulistiyowati, L. H.
2018. Pengaruh Kompetensi dn
Kecerdasan Emosional Pegawai.
Jurnal Inspirasi Bisnis dan
Manajemen.
Goleman, Daniel. 2005. Emotional
Intelligence, terj. T. Hermaya,
Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama.
Robbins dan Judge. 2007. Perilaku
Organisasi. Jakarta: Salemba
Empat
Siagian, S. P. 2015. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Siregar, S. 2017. Statistik Parametrik
Untuk Penelitian Kuantitatif:
Dilengkapi Dengan Perhitungan
Manual dan Aplikasi SPSS Versi
17. Edisi Pertama. Cet. Kelima.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Sugiono. 2011. Metode Penelitian
Pendidikan: Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Cet. Keduabelas. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Suharsono. 2002. Melejitkan IQ, IE dan
IS. Jakarta: Insani Press.

155
Volume 2, Nomor 1, Februari 2021

You might also like