Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 25

PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN KUALITAS PRODUK

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN YANG


DIMEDIASI KEPUASAN KONSUMEN
Ratlan Pardede
Magister Manajemen, Universitas Bunda Mulia
Alamat surel : rpardede@bundamulia.ac.id

Tarcicius Yudi Haryadi


Alumni Magister Manajemen, Universitas Bunda Mulia
Alamat surel: tarsi_072@yahoo.co.id

Abstract
This study aims to determine the influence of the perception of price and product quality on consumer
purchasing decisions which is mediated by satisfaction on Indomaret mini market Rorotan North
Jakarta. Indomaret mini market is engaged in the retail sale of goods which needs to pay attention to the
behavior of consumers to make decisions.This research is a quantitative survey approach that seeks to
know how the influence of the perception of price and product quality on consumer purchasing decisions
with customer satisfaction as an intervening variable. Data collection techniques are by using
questionaire. The test instrument is used for testing the validity and reliability. As for the technique of
data analysis, SEM is used. The study concludes : 1) price perception has a positive and significant effect
on customer satisfaction, 2)price perception has not positive and significant effect on consumer
purchasing decisions, 3) product quality has a positive and significant effect on customer satisfaction, 4)
product quality has not positive and significant effect on consumer purchasing decisions, 5). consumer
satisfaction has a positive and significant effect on consumer purchasing decisions, 6). Consumer
satisfaction has effect on consumer purchasing decision to mediate price perception and product quality.
Keywords: price, product, consumer satisfaction, consumer purchasing

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh persepsi harga dan kualits produk
terhadap keputusan pembelian konsumen yang dimediasi kepuasan konsumen di mini market Indomaret
di wilayah Kelurahan Rorotan Cilincing Jakarta Utara. Indomaret merupakan mini market eceran yang
bergerak dalam jual beli barang yang perlu memperhatikan perilaku konsumen untuk mengambil
keputusan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan survey yang berusaha untuk
mengetahui bagaimana pengaruh persepsi harga dan kualits produk terhadap keputusan pembelian
konsumen dengan kepuasan konsumen sebagai variabel intervening. Teknik pengumpulan data yaitu
dengan metode kuesioner. Untuk pengujian instrumen menggunakan uji kesahihan dan keandalan. Teknik
analisis data menggunakan metode SEM. Adapun hasil dari penelitian adalah : 1). Persepsi harga
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen, 2). Persepsi harga tidak
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen, 3). Kualitas produk
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen, 4). Kualitas produk tidak
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen, 5). Kepuasan
konsumen berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen, 6).
Kepuasan konsumen mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian yang memediasi persepsi
harga dan kualitas produk.
Kata kunci: harga, produk, kepuasan konsumen, pembelian konsumen

PENDAHULUAN keadaan individu yang bersangkutan.


Dengan mengetahui perilaku konsumen dari
Latar Belakang persepsi yang muncul, perusahaan dapat
Persepsi konsumen pada dasarnya mengetahui strategi selanjutnya yang akan
dipengaruhi oleh rangsangan fisik yang diambil agar kepuasan konsumen selalu
berhubungan dengan lingkungan sekitar dan dapat terpenuhi, pada akhirnya konsumen

Journal of Business & Applied Management Vol. 10 No. 1 Page 55


yang puas akan menyebarkan getok tular Persaingan pada kelas mini market
yang positif sehingga akan menimbulkan bisa dilihat dari strategi dan ekspansi yang
dampak yang baik bagi perusahaan. dilakukan pihak Indomaret, Alfamart, Circle
Persaingan bisnis ritel berada dalam K, Ceria Mart. Bentuk persaingan yang
lingkup industri dan individual. Keragaman terjadi antara mini market dalam hal
jenis bisnis ritel juga membawa implikasi perebutan segmen pasar, sistem pelayanan,
adanya persaingan pada jenis ritel yang sama persaingan harga, dan kualitas produk. Mini
dan pada sesama bisnis ritel dari kelas yang market menyediakan berbagai macam
berbeda. Penelitian mengenai persaingan kebutuhan yang diperlukan oleh konsumen
bisnis ritel, menyatakan bahwa persaingan seperti : rokok, mie instan, minyak goreng,
dalam industri ritel yang ada di Jakarta dapat barang-barang toiletries, alat kecantikan,
diamati dari berbagai segi, yaitu persaingan susu bubuk dan kental manis, aneka biskuit
antara ritel modern dan tradisional, dan roti basah, minuman ringan bersoda atau
persaingan antara sesama ritel modern, tidak bersoda dengan kemasan yang
persaingan antara sesama ritel tradisional, beraneka (kotak, kaleng dan botol),
dan persaingan antara pemasok (Tambunan, perlengkapan rumah tangga, bahan kue,
2004). Persaingan antara ritel modern dan pembasmi serangga, obat-obatan bebas, alat
ritel tradisional semakin tidak seimbang listrik alat tulis, perlengkapan baby dan juga
dengan adanya jam buka ritel modern terkadang tersedia mainan anak-anak,
(terutama mini market) hingga 24 jam. Indomaret merupakan salah satu
Kelebihan lain ritel modern adalah kondisi mini market yang tumbuh dan berkembang
nyaman, kebersihan yang terjaga, berkesan di wilayah Rorotan, Cilincing Jakarta Utara.
elit, pelayanan bagus, dan barang-barang Mini market ini memiliki market dan
yang dijual murah, lengkap dan berkualitas. konsumen dengan berbagai kalangan, mulai
Persaingan bisnis ritel berikutnya terjadi dari kalangan anak-anak sampai orang
antara sesama perusahaan ritel modern, baik dewasa, ini disebabkan karena Indomaret
dalam kategori yang sama maupun yang menyediakan berbagai macam keperluan
sifatnya tidak langsung karena dalam konsumen atau pelanggan. Data penjualan
kategori yang berbeda. Indomaret disajikan pada Tabel 1. berikut :

Tabel 1. Data Penjualan Indomaret


Sumber : Indomaret, 2015
No Bulan Jumlah Penjualan (Rp.)
1 Agustus 2014 10.300.150
2 September 2014 10.040.420
3 Oktober 2014 9.866.470
4 Nopember 2014 9.359.900
5 Desember 2014 8.600.720
6 Januari 2015 8.351. 470
7 Februari 2015 8.254. 440
8 Maret 2015 7.912. 630
9 April 2015 7.196. 410

Berdasarkan Tabel 1, total penjualan nilai mata uang dollar terhadap rupiah, para
Indomaret mengalami penurunan mulai dari pesaing Indomaret yaitu Alfamart dan
bulan Agustus 2014 hingga bulan April Ceriamart mampu menjual produknya
2015. Menurut pihak manajemen Indomaret, dengan relatif lebih murah, terlebih Alfamart
hal ini disebabkan oleh beberapa faktor dengan kartu AKU akan lebih murah 5%
antara lain : musim hujan, liburan, kenaikan dari harga biasa. Sebagai bentuk pelayanan
harga (terlebih pada tahun 2015 harga kepada masyarakat Indomaret, selain
sebagian besar naik) karena menguatnya menjual produk makanan dan minuman,

Journal of Business & Applied Management Vol. 10 No. 1 Page 56


keperluan rumah tangga, juga menjual Perusahaan yang bertahan di era
produk pelayanan, seperti pembayaran persaingan global seperti saat ini juga harus
token listrik, angsuran kredit melalui kerja memperhatikan manfaat yang diperoleh
sama dengan perusahaan pembiayaan, yaitu konsumen setelah membeli atau
ADIRA, FIF, WOM, dan yang terbaru menggunakan barang atau jasa tersebut,
adalah para konsumen dapat membayar sebab hal tersebut merupakan salah satu
iuran/asuransi BPJS kesehatan. Pada hari- faktor untuk mengkaji tentang kepuasan
hari tertentu Indomaret mengadakan konsumen. Keunggulan manfaat yang
program discount ataupun beli satu gratis diberikan mengakibatkan pada akhirnya
satu untuk jenis produk tertentu. Program untuk kesempatan mendatang akan
ini bertujuan untuk menarik calon konsumen melakukan pembelian ulang ataupun
untuk berbelanja di Indomaret. memberikan rekomendasi kepada orang lain
Kotler dan Armstrong (2001) untuk melakukan pembelian (Rangkuti,
mengemukakan bahwa harga adalah sebagai 2006). Kualitas produk memiliki dampak
jumlah uang yang dibebankan atas suatu langsung pada kinerja produk, oleh karena
produk atau jasa. Menurut Tjiptono (2004) itu kualitas berhubungan erat dengan nilai
menyatakan bahwa harga merupakan satuan dan keputusan pembelian dari konsumen,
moneter atau ukuran lainnya (termasuk dalam arti sempit kualitas bisa didefinisikan
barang atau jasa lainnya) yang ditukarkan sebagai ”bebas dari kerusakan”, kualitas
agar memperoleh hak atas penggunaan suatu berarti kemampuan produk untuk
barang. Harga merupakan salah satu faktor melaksanakan fungsinya; termasuk
penting dalam penjualan. Banyak keawetan, keandalan, ketepatan, kemudahan
perusahaan bangkrut karena mematok harga dipergunakan dan diperbaiki. Kualitas harus
yang tidak cocok di pasar. Harga yang diukur dari segi persepsi atau tanggapan dari
ditetapkan harus sesuai dengan pembeli, kualitas merupakan peluang untuk
perekonomian konsumen, agar konsumen bersaing (Kotler,2006). Hasil penelitian
dapat membeli barang tersebut, sedangkan Lonardo et al. (2014) menyatakan bahwa
bagi konsumen harga merupakan bahan kualitas produk mempunyai pengaruh
pertimbangan dalam mengambil keputusan terbesar bagi kepuasan konsumen, setelah
pembelian karena harga suatu produk harga. Demikian juga Suci Widyawati et al.
memengaruhi persepsi konsumen mengenai (2012) menyatakan bahwa kualitas produk,
produk tersebut. Nadia et al. (2014) harga, dan nilai pelanggan berpengaruh
menyatakan bahwa persepsi harga signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keberadaan Indomaret di daerah
kepuasan pelanggan. pemukiman penduduk, tentu memberikan
Ditinjau dari kualitas produk yang dampak bagi toko tradisional dan warung
dijual Indomaret sama dengan para kecil di sekitar wilayah Indomaret
pesaingnya. Produk yang dijual berasal dari beroperasi yaitu berkurangnya pembeli. Hal
perusahaan ternama dan sudah teruji ini disebabkan oleh karena sebagian para
kualitasnya. Perbedaan dari para pesaingnya pembeli pindah ke Indomaret dengan
terutama Alfamart, adalah bahwa Indomaret bermacam alasan. Berdasarkan hasil
bukan hanya menjual produk keperluan wawancara dengan beberapa pelanggan
sehari-hari, tetapi juga menjual produk Indomaret di Wilayah Rorotan, bahwa
pelayanan pembayaran, dan produk yang ada mereka merasa puas berbelanja di Indomaret
merupakan produk yang berkualitas serta dikarenakan banyak pilihan dan lengkap
sudah dikenal di masyarakat. Kualitas untuk keperluan kebutuhan rumah tangga.
produk merupakan salah satu faktor yang Oliver (2007) menjelaskan bahwa kepuasan
kurang diperhatikan oleh perusahaan, konsumen merupakan bagian dari
sehingga konsumen akan berpikir lagi untuk pemasaran dan memainkan peran penting di
menggunakan produk tersebut dan akan pasar. Veloutsou (2005) mendefinisikan
merasa tidak puas setelah membeli atau kepuasan konsumen secara sederhana
menggunakan barang atau jasa tersebut. sebagai suatu situasi di mana kebutuhan,
keinginan dan harapan pelanggan terpenuhi

Journal of Business & Applied Management Vol. 10 No. 1 Page 57


melalui produk yang dikonsumsi. dilakukan untuk menetapkan kebutuhan
Kurniawan (2010) menyatakan bahwa akan barang dan jasa yang perlu dibeli serta
kepuasan konsumen dapat berubah selama mengidentifikasi, mengevaluasi dan memilih
periode waktu, hal ini merupakan proses di antara alternatif merk. Konsumen
yang dinamis persepsi individu tentang cenderung membeli produk yang disukai
produk atau pelayanan kinerja untuk dari segi merek yang paling disukai, dan
kepuasan pelanggan. Persaingan yang tugas dari produsen adalah memenuhi
semakin ketat di mana semakin banyak keinginan konsumen guna menarik
produsen yang terlibat dalam pemenuhan konsumen untuk membeli produk mereka
kebutuhan dan keinginan konsumen, untuk mencapai tujuan perusahaan.
menyebabkan perusahaan harus Berdasarkan latar belakang masalah
menempatkan orientasi pada kepuasan tersebut, maka dilakukan penelitian yang
konsumen sebagai tujuan utama (Tjiptono, berjudul “Pengaruh Persepsi Harga dan
2004). Dalam proses penyampaian produk Kualitas Produk terhadap Keputusan
kepada pelanggan dan untuk mencapai Pembelian Konsumen yang Dimediasi
tujuan perusahaan berupa penjualan produk Kepuasan Konsumen.”
yang optimal, maka kegiatan pemasaran
dijadikan tolak ukur oleh setiap perusahaan. Rumusan Masalah
Kepuasan adalah tingkat perasaan Berdasarkan latar belakang yang ditemukan,
seorang setelah membandingkan kinerja maka dapat dirumuskan permasalahan
yang dirasakan dengan harapan, jadi tingkat penelitian sebagai berikut : :
kepuasan adalah fungsi dari perbedaan 1. Apakah persepsi harga berpengaruh
antara kinerja yang dirasakan dengan terhadap kepuasan konsumen?
harapan. Pelanggan dapat mengalami salah 2. Apakah persepsi harga berpengaruh
satu dari tiga tingkat kepuasan secara umum. terhadap keputusan pembelian
Apabila kinerja di bawah harapan maka konsumen?
pelanggan kecewa, sedangkan apabila 3. Apakah kualitas produk berpengaruh
kinerja sesuai harapan maka pelanggan terhadap kepuasan konsumen ?
puas, selanjutnya apabila kinerja melebihi 4. Apakah kualitas produk berpengaruh
harapan maka pelanggan puas, senang atau terhadap keputusan pembelian
gembira, Kotler (2006). Tingkat Kepuasan konsumen?
konsumen terhadap suatu produk akan 5. Apakah kepuasan konsumen
memberi loloh balik berupa tingkah laku berpengaruh terhadap keputusan
setelah pembelian. Apabila konsumen puas, pembelian konsumen?
mungkin akan membeli lagi produk tersebut
di kemudian hari. Konsumen yang puas juga Tujuan Penelitian
cenderung memberitahukan hal-hal yang Adapun tujuan penelitian ini adalah :
baik mengenai produk itu kepada kawan dan 1. Mengetahui pengaruh persepsi harga
kerabatnya. Seorang konsumen yang tidak terhadap kepuasan konsumen.
puas memberi loloh balik yang berbeda, 2. Mengetahui pengaruh persepsi harga
mungkin akan mencari berbagai informasi terhadap keputusan pembelian
tentang pembelian, atau bahkan menjelek- konsumen
jelekan produk tersebut kepada kerabatnya. 3. Mengetahui. pengaruh kualiatas produk
Hasil penelitian Sarini Kodu (2013), terhadap kepuasan konsumen.
menyatakan bahwa persepsi harga, kualitas 4. Mengetahui pengaruh kualitas produk
produk dan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian
positip dan signifikan terhadap keputusan konsumen.
pembelian. Penelitian lain yang dilakukan 5. Mengetahui pengaruh kepuasan
oleh Elfri et al. (2014) menyatakan bahwa konsumen terhadap keputusan
kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen pembelian konsumen.
berpengaruh terhadap keputusan pembelian
konsumen. Keputusan konsumen merupakan
suatu proses pengambilan keputusan yang

Journal of Business & Applied Management Vol. 10 No. 1 Page 58


TINJAUAN PUSTAKA yang mereka jual. Menurut Hawkins et al.
(1986), persepsi adalah sebuah proses yang
Harga diawali dengan pemaparan konsumen dan
Kotler dan Armstrong (2007) perhatian terhadap rangsangan pemasaran
mengemukakan bahwa harga adalah jumlah dan berakhir dengan penafsiran oleh
uang yang dibebankan atas suatu produk konsumen”. Terdapat 2 (dua) faktor yang
atau jasa. Lebih luas lagi, harga adalah memengaruhi persepsi terhadap kewajaran
jumlah dari sejumlah nilai yang ditukar suatu harga. Pertama,persepsi tentang
konsumen atas manfaat-manfaat memiliki perbedaan harga. Pembeli cenderung
atau menggunakan produk atau jasa tersebut. melakukan evaluasi terhadap perbedaan
Di masa lalu harga telah menjadi hal penting harga antara harga yang ditawarkan terhadap
yang memengaruhi pilihan pembeli. Harga harga dasar yang diketahui. Faktor lain yang
merupakan salah satu elemen yang fleksibel memengaruhi persepsi terhadap kewajaran
dari bauran pemasaran, tidak seperti sifat- suatu harga adalah referensi harga yaitu
sifat produk dan komitmen jalur distribusi, dimiliki oleh pelanggan yang didapat dari
harga dapat berubah dengan cepat. Pada saat pengalaman sendiri (harga internal) dan
yang sama, penetapan harga dan persaingan informasi luar iklan dan pengalaman orang
harga adalah masalah yang utama yang lain (referensi harga eksternal).
dihadapi banyak eksekutif pemasaran. Pada saat pemprosesan informasi
Dari beberapa teori dan penjelasan harga secara kognitif, konsumen dapat
tentang harga, bahwa indikator harga antara membuat perbandingan antara harga yang
lain terdiri dari (Stanton, 2004): ditetapkan dengan harga atau rentang harga
a. Kualitas Barang/Jasa yang telah terbentuk dalam benak mereka
Harga sering dijadikan sebagai untuk produk tersebut. Harga dalam benak
indikator kualitas bagi konsumen. konsumen yang digunakan untuk melakukan
Misalnya apabila ada barang atau jasa perbandingan ini disebut harga referensi
yang harganya mahal, maka konsumen internal. Referensi harga internal pada
cenderung beranggapan bahwa barang dasarnya bertindak sebagai penuntun dalam
atau jasa tersebut kualitasnya baik. mengevaluasi apakah harga yang ditetapkan
Tingkat harga suatu jasa satu dengan dapat diterima konsumen atau tidak. Kotler
yang lain yang sejenis terkadang menjelaskan faktor-faktor yang
memiliki perbedaan, hal ini memengaruhi persepsi, yaitu :
berdasarkan faktor-faktor penyebabnya. 1) Perhatian Selektif
Harga yang diharapkan konsumen Orang-orang mungkin lebih
untuk sebuah jasa adalah nilai dengan memperhatikan stimulasi yang
hasil jasa yang ditawarkan. berhubungan dengan kebutuhan saat
b. Syarat Pembayaran ini, stimulasi yang kalau diantisipasi
Berhubungan dengan bagaimana serta stimulasi yang besar dalam
konsumen akan membayar produk jasa kaitannya dengan ukuran normal.
yang akan dibeli, biasanya dalam 2) Distorsi Selektif
bentuk tunai dan kredit, tergantung dari Menjelaskan kecenderungan orang
kebijaksanaan organisasi. untuk mengolah informasi menjadi
suatu pengertian pribadi.
Persepsi Harga. 3) Ingatan Selektif
Penilaian yang dirasakan setiap Orang-orang akan melupakan
konsumen terhadap suatu barang dan jasa kebanyakan dari hal yang mereka
yang mereka terima tidak sama, banyak pelajari dan cenderung
faktor yang dapat memengaruhinya. Persepsi mempertahankan informasi yang
konsumen terhadap suatu harga dapat mendukung pendirian dan kepercayaan
memengaruhi keputusannya dalam membeli mereka.
suatu produk. Oleh karena itu setiap
produsen akan berusaha memberikan
persepsi yang baik terhadap produk atau jasa

Journal of Business & Applied Management Vol. 10 No. 1 Page 59


Persepsi harga dibentuk oleh 2 (dua) konsumen mempunyai persepsi yang
dimensi utama yaitu : berbeda-beda terhadap biaya yang
1. Persepsi Kualitas dikeluarkan meskipun untuk produk
Konsumen cenderung lebih menyukai yang sama. Hal ini tergantung situasi
produk yang harganya mahal ketika dan kondisi yang dialami oleh
kualitas yang didapat melebihi harga konsumen, dalam hal ini terdapat 3
produknya. Persepsi konsumen (tiga) kondisi yang memengaruhi
terhadap kualitas suatu produk persepsi konsumen terhadap biaya yang
meliputi: dikeluarkan, yaitu :
a) Persepsi Nama Merek a) Persepsi terhadap Pajak
Nama sebuah merek dapat Konsumen memiliki penilaian
mengindikasikan kualitas suatu yang berbeda terhadap biaya
produk. Merek yang sudah lama pajak yang harus dibayarkan.
dan memiliki citra yang kuat Untuk 2 (dua) produk yang
terhadap sebuah produk biasanya berbeda konsumen memiliki
akan lebih cepat diingat oleh penilaian yang berbeda meskipun
konsumen. biaya atau harga yang
b) Persepsi Nama Toko Dealer dikeluarkan untuk mendapatkan
Reputasi nama toko/dealer akan produk tersebut nilainya sama.
menciptakan persepsi konsumen b) Persepsi terhadap Kewajaran
terhadap produk yang Harga
ditawarkan, baik dari segi Terdapat 2 (dua) tipe transaksi
kualitas maupun harganya. yang dapat memengaruhi
Kenyamanan toko, layout dan penilaian konsumen terhadap
kualitas pelayanan yang diterima wajar atau tidaknya harga suatu
konsumen akan menimbulkan produk, yaitu :
persepsi tersendiri terhadap 1) Konsumen akan menganggap
reputasi toko/dealer tersebut. harga yang diterapkan tidak
c) Persepsi Garansi wajar apabila penjual
Produk yang menawarkan menaikkan harga produk
garansi bagi para konsumen untuk memperoleh
sering identik dengan produk keuntungan dari permintaan
yang memiliki kualitas tinggi. yang terus meningkat, penjual
Konsumen akan merasa lebih menaikkan harga produk
tenang dalam menggunakan karena alasan kelangkaan
produk tersebut, karena pihak barang, penjual menaikkan
perusahaan menjamin harga produk untuk menutupi
kualitasnya. biaya produksi yang
d) Persepsi Negara yang meningkat.
Menghasilkan Produk 2) Konsumen akan menganggap
Kualitas sebuah produk sering harga yang diterapkan tidak
dikaitkan dengan negara wajar, apabila pada saat
pembuatnya. Oleh karena itu transaksi terjadi, terdapat
konsumen dapat langsung pembeli lain yang
memiliki persepsi terhadap suatu memperoleh harga lebih
produk hanya dengan mengetahui rendah dan kualitas produk
dari negara mana produk tersebut yang lebih baik, sedangkan
berasal. dia sendiri tidak.
2. Persepsi Biaya yang Dikorbankan c) Efek Ekuitas Merek
Secara umum konsumen menganggap Menurut Kotler dan Armstrong
bahwa harga merupakan biaya yang (2007), ekuitas merek adalah
dikeluarkan atau dikorbankan untuk efek diferensial positif yang
mendapatkan produk. Akan tetapi ditimbulkan oleh pengetahuan

Journal of Business & Applied Management Vol. 10 No. 1 Page 60


nama merek terhadap tanggapan 5. Balance (keseimbangan)
pelanggan atas jasa produk Retailer harus dapat menyeimbangkan
tersebut. Ekuitas merek yang antara produk utama dengan produk
sudah kuat sering dipersepsikan pelengkap yang ditawarkan di gerai.
dengan harga yang premium. 6. Flexibility (kelenturan)
Konsumen akan bersedia Produk yang ditawarkan harus selalu
membayar dengan harga yang diperbarui dan disesuaikan dengan
lebih tinggi untuk memperoleh mode dan trend saat ini.
produk yang berkualitas dan
memiliki image merek yang lebih Menurut Tjiptono (2008), kualitas
superior. mencerminkan semua dimensi penawaran
produk yang menghasilkan manfaat
Kualitas Produk (benefits) bagi pelanggan. Kualitas suatu
Kualitas produk merupakan suatu produk baik berupa barang atau jasa
hal yang harus dipenuhi oleh perusahaan ditentukan melalui dimensi-dimensinya.
karena kualitas produk yang baik merupakan Dimensi kualitas produk adalah:
kunci dari perkembangan produktivitas 1. Performance (kinerja), berhubungan
perusahaan. Secara luas produk dapat dengan karakteristik operasi dasar dari
diartikan sebagai segala sesuatu yang sebuah produk.
ditawarkan oleh pemasar kepada konsumen 2. Durability (kedayatahanan), yang
untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan, berarti berapa lama atau umur produk
termasuk pula barang fisik, jasa, yang bersangkutan bertahan sebelum
pengalaman, acara, tempat, orang, properti, produk tersebut harus diganti. Semakin
organisasi, informasi, maupun ide (Kotler & besar frekuensi pemakaian konsumen
Keller, 2009). terhadap produk maka semakin besar
Gasper (1997) menyatakan bahwa pula daya produk.
kelengkapan produk menyangkut lingkup 3. Conformance to specifications
layanan dan ketersediaan sarana (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu
pendukungnya. Produk sendiri meliputi sejauh mana karakteristik operasi pasar
barang-barang yang dijual atau ditawarkan dari sebuah produk memenuhi
oleh peritel di mana produk tersebut spesifikasi tertentu dari konsumen atau
berpengaruh pada citra toko yang baik ketika tidak ditemukannya cacat pada produk.
dapat menyediakan barang atau jasa yang 4. Features (fitur), adalah karakteristik
dibutuhkan oleh konsumen. produk yang dirancang untuk
Terdapat beberapa faktor yang menyempurnakan fungsi produk atau
dipertimbangkan dalam memilih produk menambah ketertarikan konsumen
yang akan dijual menurut, diantaranya yaitu: terhadap produk.
1. Variety (kelengkapan produk) 5. Reliability (keandalan), adalah
Seberapa jauh perusahaan dapat probabilitas bahwa produk akan bekerja
menyediakan produk sesuai dengan dengan memuaskan atau tidak dalam
kebutuhan dan keinginan konsumen. periode waktu tertentu. Semakin kecil
2. Width of breath (keluasan) kemungkinan terjadinya kerusakan
Ketersediaan produk-produk pelengkap maka produk tersebut dapat diandalkan.
dari produk utama yang ditawarkan. 6. Aesthetics (estetika), berhubungan
3. Depth (kedalaman) dengan bagaimana penampilan produk.
Macam dan jenis dari suatu produk 7. Perceived quality (kualitas terpersepsi),
yang ditawarkan, misalnya warna, adalah hasil dari penggunaan
ukuran jumlah, dan karakteristik. pengukuran yang dilakukan secara
4. Consistency (keruntutan) tidak langsung karena terdapat
Peritel harus dapat menyeimbangkan kemungkinan bahwa konsumen tidak
antara citra yang ada dalam benak mengerti atau kekurangan informasi
konsumen terhadap produk yang atas produk yang bersangkutan.
ditawarkan di gerai.

Journal of Business & Applied Management Vol. 10 No. 1 Page 61


8. Serviceability, meliputi kecepatan dan b) Kepuasan psikologikal, merupakan
kemudahan untuk direparasi, serta kepuasan yang diperoleh dari atribut
kompetensi dan keramahan staf yang tidak berwujud dari suatu
layanan. produk/jasa.

Kepuasan Pelanggan Tingkat kepuasan konsumen dapat


Boone dan Kurtz (2007) ditentukan berdasar pada lima (5) faktor
menyatakan bahwa kepuasan pelanggan utama yang harus diperhatikan oleh sebuah
adalah sebagai hasil dari barang atau jasa perusahaan Amir (2005: 13) menyatakan,
yang memenuhi atau melebihi kebutuhan kepuasan pelanggan adalah sejauh mana
dan harapan pembeli. Konsep dari barang manfaat sebuah produk terpersepsi sesuai
atau jasa yang memberikan kepuasan dengan apa yang diharapkan pelanggan,
pembeli karena bisa memenuhi atau merasa tidak puas apabila hasilnya tidak
melebihi harapan mereka adalah hal yang sesuai dengan harapan. Menurut Richard F
penting bagi operasi perusahaan. Sebuah Gerson (2002 : 3) yaitu:
perusahaan yang gagal untuk memenuhi 1. Kualitas produk
kepuasan pelanggan dibandingkan dengan Konsumen akan merasa puas apabila
kompetitornya tidak akan bertahan di bisnis hasil evaluasi mereka menunjukkan
dalam waktu yang lama. Pelanggan yang bahwa produk yang mereka gunakan
merasa puas akan kembali membeli, dan berkualitas.
mereka akan memberitahu yang lain tentang 2. Kualitas layanan
pengalaman baik mereka dengan produk Konsumen akan merasa puas apabila
tersebut. Kuncinya adalah menyesuaikan mereka mendapatkan layanan yang
harapan pelanggan dengan kinerja sesuai yang diharapkan terutama untuk
perusahaan. Perusahaan yang pintar industri jasa.
bermaksud untuk memuaskan pelanggan 3. Emosional
dengan hanya menjanjikan apa yang dapat Konsumen akan merasa bangga dan
mereka berikan, kemudian memberikan mendapatkan keyakinan bahwa orang
lebih banyak dari apa yang mereka janjikan. lain akan kagum terhadap konsumen
Oliver dalam (Barnes, 2003:64) tersebut apabila menggunakan merek
menyatakan kepuasan adalah tanggapan tertentu yang cenderung mempunyai
pelanggan atas terpenuhinya kebutuhan, tingkat kepuasan.
yang berarti bahwa penilaian pelanggan atas 4. Harga
barang atau jasa memberikan tingkat Produk yang mempunyai kualitas yang
kenyamanan yang terkait dengan pemenuhan sama tetapi menetapkan harga yang
suatu kebutuhan termasuk pemenuhan relatif murah akan memberikan nilai
kebutuhan yang tidak sesuai harapan atau lebih tinggi kepada konsumennya.
pemenuhan yang melebihi harapan 5. Biaya
pelanggan. Menurut Amir (2005: 13) Konsumen tidak perlu mengeluarkan
kepuasan pelanggan adalah sejauh mana biaya tambahan atau tidak perlu
manfaat sebuah produk dirasakan membuang waktu untuk mendapatkan
(perceived) sesuai dengan apa yang suatu produk atau jasa, cenderung puas
diharapkan pelanggan, merasa tidak puas terhadap produk atau jasa tersebut.
apabila hasilnya tidak sesuai dengan
harapan. Menurut Richard F Gerson (2002 : Keputusan Pembelian Konsumen
3) kepuasan pelanggan adalah persepsi Keputusan pembelian menurut
pelanggan bahwa harapannya telah terpenuhi Kotler (2007) adalah tahap dalam proses
dan terlampaui. Terdapat dua kepuasan pengambilan keputusan pembeli di mana
pelanggan, yaitu : konsumen benar-bernar akan membeli.
a) Kepuasan fungsional, merupakan Definisi keputusan pembelian menurut
kepuasan yang diperoleh dari fungsi Nugroho (2003) adalah proses
suatu produk/jasa yang dimanfaatkan. pengintegrasian yang mengombinasikan
sikap pengetahuan untuk mengevaluasi dua

Journal of Business & Applied Management Vol. 10 No. 1 Page 62


atau lebih perilaku alternatif dan memilih 2. Frekuensi pembelian
salah satu diantaranya Ketika konsumen membeli produk
Dimensi untuk mengukur keputusan tertentu dan ia merasa puas dengan
pembelian konsumen menurut Sutisna kinerja produk tersebut, maka ia akan
(2003) adalah : sering membeli kembali produk
1. Benefit association tersebut kapan pun dia
Konsumen menemukan manfaat yang membutuhkannya.
digunakan dari produk yang dibeli dan
menghubungkan kriteria manfaat itu Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
dengan karakteristik merek. Kriteria Penelitian ini terdiri dari peubah
manfaat yang bisa diambil adalah bebas yaitu persepsi harga (PH) dan kualitas
kemudahan mengingat nama produk produk (KP), dan memiliki peubah
ketika dihadapkan dalam keputusan pengantara kepuasan konsumen (KK),
membeli produk. sedangkan peubah gayut adalah keputusan
pembelian konsumen (KPK). Berdasarkan
kajian teori dan penelitian-penelitian
terdahulu, maka dapat disusun sebuah
rerangka pemikiran teoritis seperti yang
tersaji dalam gambar berikut.

Gambar 1. Model Penelitian


Sumber. Hasil Pengolahan teori, 2016

Berdasarkan rerangka pemikiran bahwa harga yang lebih rendah atau


teoritis tersebut dapat dibangun hipotesis harga moneter tidak menjamin
sebagai berkut : kepuasan yang lebih tinggi.
1. Persepsi Harga berpengaruh Hermann et al. (2007) dalam
terhadap Kepuasan Pelanggan. penelitiannya menunjukkan bahwa
Menurut Zeithaml (2002) pengertian persepsi harga secara langsung
harga dari konsep kognitif pelanggan memengaruhi penilaian kepuasan.
adalah sesuatu yang harus dikorbankan Secara empiris penelitian ini telah
untuk mendapatkan beberapa jenis mengaitkan kedua konsep penting dan
produk dan jasa, di mana semakin menunjukkan pengaruh persepsi harga.
rendah harga yang dirasakan maka Berdasarkan uraian tersebut, maka
semakin rendah pula pengorbanan yang hipotesis yang akan diuji dalam
dirasakan dan pelanggan lebih puas penelitian adalah:
akan harga yang dirasakan dari H1 : Persepsi harga berpengaruh positif
keseluruhan transaksi yang diciptakan. terhadap kepuasan konsumen
Pelanggan menggunakan harga sebagai
petunjuk pembelian, ini menyiratkan

Journal of Business & Applied Management Vol. 10 No. 1 Page 63


2. Pengaruh persepsi harga terhadap 5. Pengaruh kepuasan konsumen
keputusan pembelian konsumen terhadap keputusan pembelian
Tan (2011) dalam penelitiannya konsumen
menunjukan bahwa harga, promosi Bei dan Chiao (2001) menyatakan
penjualan pelayanan mempunyai seorang pelanggan akan menampilkan
pengaruh serempak dan signifikan perilaku pembelian berulang ketika
terhadap keputusan konsumen untuk mereka merasakan bahwa harga
berbelanja. Owusu Alfred (2013) dalam layanan dan produk yang ditawarkan
penelitiannya menunjukan bahwa harga masuk akal. Jika pelanggan tidak
dan kualitas memiliki pengaruh pada merasa pengorbanan mereka berharga,
keputusan pembelian konsumen dan mungkin mereka tidak melakukan
konsumen mempertimbangkan harga pembelian lagi, bahkan ketika mereka
dan kualitas dalam situasi pembelian tidak merasa puas dengan produk atau
mereka. Berdasarkan uraian tersebut jasa. Hasil dari penelitian ini, yaitu
maka hipotesis yang dapat diuji adalah: harga yang dirasakan positif berkaitan
H2 : Persepsi harga berpengaruh positif dengan keputusan pembelian kembali
terhadap keputusan pembelian melalui kepuasan konsumen.
konsumen Penelitian lain yang dilakukan oleh
3. Pengaruh kualitas produk terhadap Elfri et al. (2014) menyatakan bahwa
kepuasan konsumen kualitas pelayanan dan kepuasan
Lonardo et al. (2014) dalam konsumen berpengaruh terhadap
penelitiannya menyatakan bahwa keputusan pembelian konsumen.
kualitas produk yang menjadi pengaruh Berdasarkan uraian tersebut maka
terbesar bagi kepuasan konsumen, hipotesis yang dapat dirumuskan
setelah harga. Demikian juga Suci adalah:
Widyawati et al. (2012) dalam H5 : Kepuasan konsumen berpengaruh
penelitiannya menyatakan bahwa positif terhadap keputusan pembelian
kualitas produk, harga, dan nilai konsumen
pelanggan berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan pelanggan. METODE PENELITIAN
Berdasarkan uraian tersebut maka
hipotesis yang dapat diuji adalah : Desain Penelitian
H3 : Kualitas produk berpengaruh Penelitian ini menggunakan studi
positif terhadap kepuasan konsumen penjelasan (explanatory research), yakni
4. Pengaruh kualitas produk terhadap menjelaskan suatu hubungan antara peubah
keputusan pembelian konsumen melalui pengujian hipotesis (Ghozali,
Penelitian Rajput et al. (2012) tentang 2005:2). Model yang digunakan dalam
pengaruh harga dan kualitas produk penelitian ini adalah model kausalitas yaitu
terhadap perilaku pembelian suatu penelitian yang bertujuan untuk
menunjukan bahwa terdapat hubungan menentukan pengaruh di antara peubah
yang positif dan signifikan antara harga bebas dan peubah tidak bebas. Hubungan
produk dengan perilaku pembelian dan antara peubah bebas (persepsi harga dan
terdapat hubungan yang negatif dan kualitas produk ) dengan peubah gayut
signifikan antara kualitas produk (keputusan pembelian konsumen) yang
dengan perilaku pembelian. dimediasi kepuasan konsumen.
Berdasarkan uraian tersebut maka
hipotesis yang dapat diuji adalah:
H4 : Kualitas produk berpengaruh
positif terhadap keputusan pembelian
konsumen.

Journal of Business & Applied Management Vol. 10 No. 1 Page 64


Operasionalisasi Peubah dan Skala peubah gayut. Identifikasi peubah yang
Pengukuran digunakan meliputi :
Dalam penelitian ini peubah
diklasifikasikan menjadi peubah bebas dan

Tabel 2. Operasionalisasi dan Pengukuran Peubah Penelitian


Sumber : Hasil pengolahan (2015)
Peubah Definisi Dimensi Indikator Pengukuran
/Skala
1. Keputusan Proses pengambilan Prioritas dalam membeli  Produk yang dibeli 2 pertanyaan
Pembelian Keputusan pembeli di  Kecocokan terhadap Likert 1-6
Konsumen mana konsumen produk (KPK1-KPK2)
(Bei dan Chiao benar-benar akan Frekwensi pembelian  Pembelian kembali 1 pertanyaan
:2001 dan Elfri membeli. Likert 1-6
et al. :2014) (KP3)
Keputusan membeli  Pilihan untuk berbelanja 2 pertanyaan
 Pilihan terhadap produk Likert 1-6 (KPK4-
KPK5)
Perilaku setelah pembelian  Kepuasan berbelanja 2 pertanyaan
 Tingkat keinginan Likert 1-6
merekomendasikan (KPK6-KPK7)
2. Persepsi Harga Persepsi harga Kualitas  Kesesuaian harga dengan 2 pertanyaan
(OwusuAlfred, diidentikkan dengan kualitas produk. Likert 1-6
2013) persepsi kualitas dan  Keterjangkauan harga (PH1 - PH2)
persepsi biaya yang Biaya  Harga memengaruhi daya 2 pertanyaan
dikeluarkan untuk beli konsumen. Likert 1-6
memperoleh produk.  Harga dapat memengaruhi (PH3 - PH4)
konsumen dalam
mengambil keputusan
3. Kualitas Produk Kemampuan Penggunaan Kemudahan 1 pertanyaan
(Zeithalm, 2002) sebuah produk dalam penggunaan Likert 1-6
memperagakan fungsinya, (KL1)
termasuk keseluruhan Keistimewaan Kejelasan fungsi 1 pertanyaan
durabilitas, Likert 1-6
reliabilitas, ketepatan, (KL2)
kemudahan Kesesuaian Keragaman produk 1 pertanyaan
pengoperasian Likert 1-6
dan reparasi (KL3)
produk, juga atribut Kehandalan Daya tahan 1 pertanyaan
produk lainnya. Likert 1-6
(KL4)
4. Kepuasan Kepuasan pelanggan Kualitas produk  Kualitas produk terjamin 2 pertanyaan
Konsumen sebagai evaluasi  Alternatif barang sejenis Likert 1-6
(Wijayanti.A., secara sadar atau penilaian (KK1 - KK2)
2008) kognitif Kualitas pelanggan  Keramahanan 3 pertanyaan
menyangkut  Ketrampilan layanan Likert 1-6
apakah kinerja  Menguasai seluk beluk (KK3 -KK5)
produk relatif mini market
bagus atau jelek Suasana dan fasilitas  Fasilitas banyak 4 pertanyaan
atau apakah produk  Suasana lingkungan Likert 1-6
bersangkutan cocok atau (KK6 – KK9)
 Keamanan
tidak cocok dengan tujuan/
 Kebersihan
pemakaiannya.

Populasi dan Sample yang memiliki beberapa set karakteristik.


Menurut William dalam (Pardede, Dalam penelitian ini populasinya adalah
R., Reinhard M., 2014 : 8), populasi adalah konsumen yang telah melakukan pembelian
kelompok lengkap orang, perusahaan, rumah di mini market Indomaret Rorotan Jakarta
sakit, tokoh, mahasiswa atau sejenisnya Utara. Karena jumlah populasi yang relatif

Journal of Business & Applied Management Vol. 10 No. 1 Page 65


banyak, maka digunakan metode jumlah butir yang diteliti, Maholtra
pengambilan sampel. (1996:620). Karena jumlah butir yang diteliti
Sampel adalah himpunan bagian adalah sebanyak 25 butir, maka sampel yang
(subset) dari populasi. Penarikan dengan ditetapkan sebanyak 150 responden.
sampel dilakukan mengingat keterbatasan
waktu, tenaga, dan dana, menghadapi Teknik dan Analisis Data
populasi yang begitu banyak. Data yang Penelitian ini menggunakan teknik
diperoleh dari sampel tersebut kemudian analisis data, yaitu Analisis Normality,
dipelajari dan ditarik kesimpulan yang Analisis Structural Modeling (SEM) dan
berlaku untuk populasi. Karena sampel ini analisis Hypotesis yang terdiri atas pengaruh
merupakan sebagian jumlah yang mewakili langsung dan tidak langsung. Untuk
populasi, maka sampel harus representatif. mendapatkan pengaruh langsung dan tidak
Teknik sampel yang digunakan langsung digunakan analisis jalur dengan
dalam penelitian ini adalah teknik menggunakan peubah penggangu. Peubah
aksidental. Pengambilan sampel dengan pengganggu tersebut merupakan peubah
teknik aksidental (accidental sampling) pengantara yang berfungsi memediasi kaitan
adalah teknik penentuan sampel berdasarkan antara peubah bebas dengan peubah gayut.
kebetulan atau siapa saja yang bertemu Metode SEM digunakan dalam
dengan peneliti dapat dijadikan sebagai penelitian ini dengan alasan latar belakang
sampel, dan bila orang yang ditemui tersebut penelitian yang bersifat kausalitas
dipandang cocok sebagai sumber data (hubungan sebab akibat/pengaruh).
(Sugiyono, 2001:96). Pemodelan SEM merupakan analisis yang
Dalam penelitian ini, peneliti akan cukup kompleks karena merupakan
memberikan kuesioner pada konsumen yang gabungan dari model regresi dan analisis
sudah melakukan pembelian pada mini jalur untuk melihat pengaruh kausal,
market Indomaret Rorotan Jakarta Utara. pengaruh langsung dan tidak langsung
Karena jumlah populasi dalam penelitian ini (Bollen, 1989 dalam Sumarwan, et al. 2013).
tidak diketahui, maka jumlah sampel yang Adapun model persamaan struktural
diperlukan adalah paling sedikit 4 atau 6 kali penelitian ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Model Persamaan Struktural Penelitian


Sumber : (Hasil olahan, 2016)

Journal of Business & Applied Management Vol. 10 No. 1 Page 66


HASIL DAN PEMBAHASAN karena terdiri dari beberapa elemen
berdasarkan: jender (pria dan wanita) ,
1. Analisis Deskriptif. usia (di bawah 19 – 25 tahun ke atas),
Profil Responden dan frekuensi berbelanja barang serta
Responden penelitian ini adalah alasan berbelanja di Indomaret .
konsumen Indomaret yang berdomisili Berdasarkan data responden yang ada,
di wilayah Rorotan. Dalam penelitian diperoleh beberapa informasi dan
ini, koesioner yang disebarkan gambaran demografis berdasarkan jenis
sebanyak 150 eksemplar. kelamin, usia, dan frekuensi berbelanja
Responden yang telah dipilih dapat barang serta alasan berbelanja di
dikatakan cukup mewakili karakteristik Indomaret. Berikut ini merupakan
populasi penduduk di wilayah deskripsi demografis responden
Kalurahan Rorotan, Jakarta Utara penelitian:

a. Responde Berdasarkan jender

41 Perempuan
59 Laki-laki

Gambar 3. Responden berdasarkan jenis kelamin


Sumber : (Hasil olahan, 2016)

Berdasarkan data Gambar 3. dapat wanita lebih banyak, yaitu 88 orang atau
diketahui bahwa perbandingan jumlah 59%, sedangkan responden laki-laki
responden berdasarkan jender agak berjumlah 62 orang atau 41% dari total 150
berimbang, di mana jumlah responden responden

b. Responden Berdasarkan Umur

15

45 <19
35 19-21
22-25

55 >25

Gambar 4. Responden berdasarkan umur


Sumber : (Hasil olahan, 2016)

Journal of Business & Applied Management Vol. 10 No. 1 Page 67


Data dari Gambar 4 menunjukkan sebanyak 15 orang atau 10%; usia 19 – 21
bahwa rentang usia responden penelitian ini tahun, dengan jumlah responden sebanyak
cukup besar yaitu dari usia di bawah 19 35 orang atau 23%; usia 22 - 25 tahun
tahun hingga usia di atas 25 tahun. Usia dengan jumlah responden 55 orang atau
responden yang bervariasi ini kemudian 37%; dan usia 25 tahun ke atas dengan
dikelompokkan menjadi rentang usia di jumlah responden sebanyak 45 orang atau
bawah 19 tahun, dengan jumlah responden 30%.

c. Responden Berdasarkan Frekuensi Berbelanja

2 1

Sangat sering
Sering
42 55 Jarang
Sangat jarang

Gambar 5. Responden berdasarkan frekuensi belanja


Sumber : (Hasil olahan, 2016)

Gambar 5. menunjukkan bahwa orang atau 55% , sering sebanyak 64 orang


sebagian besar responden sangat sering atau 42%, jarang sebanyak 3 orang atau 2%
berbelanja di Indomaret. Adapun responden sedangkan yang sangat jarang 1 orang atau
yang sangat sering berbelanja sebanyak 83 1%.

d. Responden Berdasarkan Alasan Berbelanja

Dekat rumah
38
33 Barang lengkap
Harga murah
28 Lain-lain

Gambar 6. Alasan responden berbelanja


Sumber : (Hasil olahan, 2016)

Journal of Business & Applied Management Vol. 10 No. 1 Page 68


Berdasarkan Gambar 6. dapat Hasil Pengujian Instrumen Penelitian
diketahui bahwa sebagian besar responden
berbelanja disebabkan dekat rumah, terlihat Uji Kesahihan dan Keandalan
sebanyak 57 orang atau 38%, barang Uji kesahihan dilakukan untuk
lengkap sebanyak 43 orang atau 28%, harga menunjukkan bahwa indikator yang
murah sebanyak 50 orang atau 33%, digunakan untuk mengukur peubah sudah
sedangkan lain-lain sebanyak 2 atau 1%. cocok, tepat dan memuaskan. Kriteria untuk
uji kesahihan adalah nilai Corrected Item-
Total Correlation > 0,3494 untuk 30
responden, dengan r = 0,05. Uji keandalan
yang dilakukan ini akan menunjukkan
konsistensi tiap-tiap indikator. Kriteria uji
keandalan ialah koefisien Cronbach’s
Coefficient α > 0,6. Hasil uji keandalan dan
kesahihan ditunjukkan dalam Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas dan validitas


Peubah Indikator Corected Item-Total Cronbach’s
Correlation Coefficient
Persepsi PH1 0.537
Harga PH2 0.773
0.750
PH3 0.827
PH4 0.762
Kualitas KP1 0.795
Produk KP2 0.848
0.867
KP3 0.790
KP4 0.901
KK1 0.710
Kepuasan KK2 0.638
Konsumen KK3 0.654
KK4 0.804
KK5 0.611 0.888
KK6 0.620
KK7 0.617
KK8 0.461
KK9 0.331
Keputusan KPK1 0.702
Pembelian KPK2 0.616
Konsumen KPK3 0.646
KPK4 0.746 0.833
KPK5 0.546
KPK6 0.502
KPK7 0.493

Tabel 3 menunjukkan nilai Selanjutnya uji kesahihan indikator


keandalan dan kesahihan dari tiap-tiap menunjukkan bahwa nilai Corrected Item-
indikator, sebagai berikut : Uji reliabilitas Total Correlation semua indikatornnya >
peubah persepsi harga yang memiliki 2 0,3494, artinya semua indikator pengukuran
dimensi dengan 4 indikator, menghasilkan persepsi harga sahih.
nilai Cronbach’s Coefficient α > 0,6 yaitu Uji keandalan peubah kualitas
0.750, artinya indikator-indikator produk yang memiliki 4 dimensi dengan 4
pengukuran untuk persepsi harga reliabel. indikator, menghasilkan nilai Cronbach’s

Journal of Business & Applied Management Vol. 10 No. 1 Page 69


Coefficient α > 0,6 yaitu 0.867, artinya (kebersihan) tidak sahih, sehingga
indikator-indikator pengukuran untuk dikeluarkan dari model.
kualitas produk handal. Selanjutnya uji Uji keandalan peubah keputusan
kesahihan indikator menunjukkan bahwa pembelian konsumen memiliki 4 dimensi
nilai Corrected Item-Total Correlation dan 4 indikator, menghasilkan nilai
semua indikatornya > 0,3494, artinya semua Cronbach’s Coefficient α > 0,6 yakni 0,833,
indikator pengukuran kualitas produk sahih. artinya indikator-indikator pengukuran
Uji keandalan peubah kepuasan keputusan pembelian konsumen handal.
konsumen memiliki 3 dimensi dengan 9 Selanjutnya uji kesahihan menunjukkan
indikator, menghasilkan nilai Cronbach’s bahwa nilai Corrected Item-Total
Coefficient α > 0,6 yaitu 0,888, artinya Correlation semua indikator keputusan
indikator-indikator pengukuran untuk pembelian konsumen > 0,3494, dengan
kepuasan konsumen handal. Selanjutnya uji demikian sahih. Setelah dilakukan ujji
validitas menunjukkan bahwa nilai keandalan terhadap ke 4 peubah diperoleh
Corrected Item-Total Correlation salah satu 23 indikator teruji yang memenuhi
indikator, yakni KK9< 0,3494, yaitu senilai persyaratan kesahihan dan keandalan.
0,331. Dengan demikian indikator KK9

Hasil Analisis Statistik Inferensial


Analisis Confirmatory Faktor (CFA) dan Regression Weight

.80
1.89
.65
1.08
1.27 1.23

1.18 1.00

Gambar 7. Analisis Faktor Konfirmatori Peubah Persepsi Harga


Sumber : Olah data AMOS 22, 2016

Tabel 4. Regression Weights (Peubah Persepsi harga)


Estimate S.E C.R. P Label
PH4 PH 1.00 Par_1
PH3 PH 1.229 .604 2.034 0.042 Par_2
PH2 PH 1.080 .506 2.134 .033 Par_3
PH1 PH 1.895 1.014 1.870 .062 Par_4

Berdasarkan hasil pengujian seperti membentuk faktor latent dapat dilihat dari
terlihat dalam Gambar 7. dan Tabel 4., bobot faktor. yang dapat dianalisis dengan
koefisien masing-masing indikator peubah menggunakan uji-t identik dengan nilai
persepsi harga memiliki loading factor Critical ratio (CR), di mana indikator 2.0,
>0.40 pada diagram path dan untuk kecuali indikator PH1 memiliki nilai CR
mengetahui kuatnya dimensi yang 1.870

Journal of Business & Applied Management Vol. 10 No. 1 Page 70


0.80
0.944
.65
1.189
1.27
1.149
1.18
1.00

Gambar 8. Analisis Faktor Konfirmatori Peubah Kualitas


Sumber : Olah data AMOS 22, 2016

Tabel 5. Regression Weights (Peubah Persepsi Harga)


Estimate S.E C.R. P Label
KP4 KP 1.00
KP3 KP 1.149 .386 2.978 0.03 Par_1
KP2 KP 1.189 .358 3.320 .*** Par_2
KP1 KP .944 .309 3.056 .002 Par_3

Berdasarkan hasil pengujian seperti membentuk faktor latent dapat dilihat dari
terlihat dalam Gambar 8. dan Tabel 5., bobot faktor, yang dapat dianalisis dengan
koefisien masing-masing indikator peubah menggunakan uji-t identik dengan nilai
persepsi harga memiliki loading factor Critical ratio (CR), di mana indikator
>0.40 pada diagram path dan untuk memilki nilai CR>2.0
mengetahui kuatnya dimensi yang

..84 1.00

.80 2.336
.51 3.584

1.02 2.286

.35 3.883

1.36 .834

.096
1.34
1.082
1.51
.604
1.03
Gambar 9. Analisis Faktor Konfirmatori
. Peubah Kepuasan Konsumen
Sumber : Olah data AMOS 22, 2016

Journal of Business & Applied Management Vol. 10 No. 1 Page 71


Tabel 6. Regression Weights (Peubah Kepuasan Konsumen)

Estimate S.E C.R. P Label


KK1 KK 1.00
KK2 KK 2.336 .797 2.931 .003 Par_1
KK3 KK 3.584 1.175 3.050 .002 Par_2
KK4 KK 2.286 .800 2.857 .004 Par_3
KK5 KK 3.883 1.282 3.029 .002 Par_4
KK6 KK .834 .477 1.747 .081 Par_5
KK7 KK .096 .400 .241 .810 Par_6
KK8 KK 1.082 .538 2.012 .044 Par_7
KK9 KK .604 .390 1.549 .121 Par_8

Berdasarkan hasil pengujian seperti membentuk faktor latent dapat dilihat dari
terlihat dalam Gambar 9. dan Tabel 6., bobot faktor, yang dapat dianalisis dengan
koefisien masing-masing indikator peubah menggunakan uji-t identik dengan nilai
kepuasan konsumen memiliki loading factor Critical ratio (CR), di mana indikator
>0.40 pada diagram path kecuali KK7, dan memilki nilai CR>2.0, kecuali KK7 dan
untuk mengetahui kuatnya dimensi yang KK9.

.74
2.017
1.49
1.426
1.27
1.618
.72
1.516
.67
2.512
1.00
2.153
1.33
1

Gambar 10. Analisis Faktor Konfirmatori Peubah Kepuasan Konsumen


Sumber : Olah data AMOS 22, 20

Tabel 7. Regression Weights (Peubah Kepuasan Konsumen)


Estimate S.E C.R. P Label
KPK1 KPK 1.00
KPK2 KPK 2.153 .973 2.212 .027 Par_1
KPK3 KPK 2.512 1.092 2.299 .021 Par_2
KPK4 KPK 1.516 .734 2.066 .039 Par_3
KPK5 KPK 1.618 .844 1.918 .055 Par_4
KPK6 KPK 1.426 .788 1.808 .071 Par_5
KPK7 KPK 2.017 .974 2.07 .038 Par_6

Journal of Business & Applied Management Vol. 10 No. 1 Page 72


Berdasarkan hasil pengujian seperti indikator memiliki nilai CR>2.0, kecuali
terlihat dalam Gambar 10. dan Tabel 7., KPK5 dan KPK6.
koefisien masing-masing indikator peubah
kepuasan konsumen memiliki loading factor Analisis Structural Equation Modeling
>0.40, dan untuk mengetahui kuatnya (SEM)
dimensi yang membentuk faktor laten dapat Pengujian terhadap kesesuaian
dilihat dari bobot faktor, yang dapat model dilakukan melalui telaah terhadap
dianalisis dengan menggunakan uji-t identik berbagai kriteria goodness of fit. Hasil
dengan nilai Critical ratio (CR), di mana pengujian kelayakan model penelitian SEM
dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 8. Hasil Pengujian Kelayakan Full Model Penelitian SEM


Goodness of Fit Index Cut-off Value Hasil Evaluasi
Probability >0.05 0.095 Kecocokan baik
CMIN/DF ≤2.00 0.741 Kecocokan baik
GFI ≥0.9 0.946 Kecocokan baik
AGFI ≥0.9 0.920 Kecocokan baik
TLI ≥0.9 0.981 Kecocokan baik
RMSEA ≤0.08 0.000 Kecocokan baik
CFI ≥0.9 0.909 Kecocokan baik

Berdasarkan Tabel 8., hasil Hasil Pengujian Hipotesis


pengujian kelayakan model keseluruhan Uji hipotesis ini dibuat berdasarkan
SEM menyimpulkan bahwa indeks hasil pengolahan data dan analisis SEM, di
Probability, CMIN/DF, GFI, AGFI, TLI, mana hasil Regression Weights Analysis
RMSEA, CFI menghasilkan kecocokan yang dicermati dengan cara melihat nilai
baik, sehingga model keseluruhan SEM Standardized Coefficient (Estimate of
dapat diteruskan ke pengujian hipotesis Standardized RegressionWeights), Critical
tanpa melakukan respesifikasi atau Ratio (C.R.) dan nilai Probability (P),
modifikasi. dibandingkan dengan kriteria statistik yang
ditentukan, yaitu C.R. > 1,96 dengan P <
0,05. Hipotesis yang diajukan dikatakan
punya pengaruh signifikan apabila olah data
menunjukkan hasil yang memenuhi kriteria
C.R. > 1,96 dengan P < 0,05. Hasil analisis
SEM ditunjukkan pada Tabel 9.

Tabel 9. Hasil Analisis SEM


Hipotesis Path Estimasi CR P Kesimpulan
H1 Persepsi Harga 0.5146 4.589 .000 Mendukung
Kepuasan Konsumen hipotesis
H2 Persepsi Harga 0.123 1.225 0.221 Tidak mendukung
Keputusan Pembelian hipotesis
H3 Kualitas produk 0.453 4.14 0.00 Mendukung
Kepuasan Konsumen hipotesis
H4 Kualitas produk 0.064 0.511 0.619 Tidak mendukung
Keputusan Pembelian hipotesis
H5 Kepuasan konsumen 0.863 4.414 0.00 Mendukung
Keputusan Pembelian hipotesis

Journal of Business & Applied Management Vol. 10 No. 1 Page 73


Hasil SEM seperti terlihat pada Tabel 9. adalah 0,00 atau <0.05, dan kolom CR
dapat diinterpretasi sebagai berikut : nilainya adalah 4.14 atau >1.96, maka
1. Pengujian tentang pengaruh persepsi hipotesis 3 diterima, penelitian ini
harga terhadap kepuasan konsumen secara signifikan mendukung
dengan hipotesis penelitian (H1). pernyataan bahwa kualitas produk
H1 : Persepsi Harga berpengaruh berpengaruh positif terhadap kepuasan
positip terhadap Kepuasan Konsumen. konsumen
Pada kolom P pada pengujian persepsi 4. Pengujian tentang pengaruh kualitas
harga terhadap kepuasan konsumen produk terhadap keputusan pembelian
adalah 0,00 (<0.05), dan kolom CR dengan hipotesis penelitian (H4)
nilainya adalah 4.586 (>1.96), maka sebagai berikut :
hipotesis 1 diterima, penelitian ini H4 : Kualitas Produk berpengaruh
secara signifikan mendukung positip terhadap Keputusan Pembelian
pernyataan bahwa persepsi harga Pada kolom P pada pengujian persepsi
berpengaruh positif terhadap kepuasan harga terhadap kepuasan konsumen
konsumen adalah 0,619 (>0.05), dan kolom CR
2. Pengujian tentang pengaruh persepsi nilainya adalah 0.511(<1.96), maka
harga terhadap keputusan pembelian hipotesis 4 ditolak, penelitian ini tidak
dengan hipotesis penelitian (H2) secara signifikan mendukung
sebagai berikut : pernyataan bahwa persepsi harga
H2 : Persepsi Harga berpengaruh berpengaruh positif terhadap keputusan
positip terhadap Keputusan Pembelian pembelian.
Pada kolom P pada pengujian persepsi 5. Pengujian tentang pengaruh kepuasan
harga terhadap kepuasan konsumen konsumen terhadap keputusan
adalah 0,221(>0.05), dan kolom CR pembelian dengan hipotesis penelitian
nilainya adalah 1.225 (<1.96), maka (H5) sebagai berikut :
hipotesis 2 ditolak, penelitian ini tidak H5 : Kepuasan Konsumen
secara signifikan mendukung berpengaruh positip terhadap
pernyataan bahwa persepsi harga Keputusan Pembelian
berpengaruh positif terhadap keputusan Pada kolom P pada pengujian persepsi
pembelian harga terhadap kepuasan konsumen
3. Pengujian tentang pengaruh kualitas adalah 0,00 atau <0.05, dan kolom CR
produk terhadap kepuasan konsumen nilainya adalah 4.414(>1.96), maka
dengan hipotesis penelitian (H3) hipotesis 5 diterima, penelitian ini
sebagai berikut : secara signifikan mendukung
H3 : Kualitas Produk berpengaruh pernyataan bahwa persepsi harga
positip terhadap Kepuasan Konsumen berpengaruh positif terhadap kepuasan
Pada kolom P pada pengujian kualitas konsumen
produk terhadap kepuasan konsumen

Journal of Business & Applied Management Vol. 10 No. 1 Page 74


Analisis Pengaruh
Pengaruh langsung
Tabel 10. Hasil Analisis SEM Pengaruh Langsung.
Persepsi harga Kualitas Kepuasan Keputusan
Produk konsumen Pembelian
Kepuasan 0,525 0,452 0 0
Konsumen
Keputusan -0,017 -0,105 0,889 0
pembelian

Berdasarkan Tabel 10 menunjukkan keputusan pembelian konsumen sebesar -


bahwa pengaruh langsung persepsi harga 0,105. Pengaruh langsung kualitas terhadap
terhadap keputusan pembelian konsumen kepuasan konsumen sebesar 0,452. Pengaruh
sebesar -0,17. Pengaruh langsung persepsi langsung kepuasan konsumen terhadap
harga terhadap kepuasan konsumen sebesar keputusan pembelian konsumen sebesar
0,525. Pengaruh langsung kualitas terhadap 0,889.

Pengaruh Tidak Langsung


Tabel 11. Hasil Analisis SEM Pengaruh Tidak Lansung
Sumber : (Hasil Olahan, 2016)
Persepsi harga Kualitas Produk Kepuasan Keputusan
konsumen Pembelian
Kepuasan 0 0 0 0
Konsumen
Keputusan 0,466 0,402 0 0
pembelian

Berdasarkan Tabel 11. dapat pengaruh tidak langsung kualitas produk


diketahui bahwa, pengaruh tidak langsung terhadap keputusan pembelian konsumen
persepsi harga terhadap keputusan sebesar 0,402.
pembelian konsumen sebesar 0,466 dan

Pengaruh Total
Tabel 12. Hasil Analisis SEM Pengaruh Total
Sumber : (Hasil Olahan, 2016)
Persepsi harga Kualitas Produk Kepuasan Keputusan
konsumen Pembelian
Kepuasan 0,525 0,452 0 0
Konsumen
Keputusan 0,337 0,296 0,889 0
pembelian

Berdasarkan Tabel 12. diketahui Pengaruh total kepuasan konsumen terhadap


bahwa pengaruh total persepsi harga keputusan pembelian sebesar 0,889.
terhadap keputusan pembelian konsumen
sebesar 0,337. Pengaruh total persepsi harga Pembahasan
terhadap kepuasan konsumen sebesar 0,525. Hasil pengujian model pengukuran
Pengaruh total kualitas produk terhadap dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
keputusan pembelian konsumen sebesar seluruh peubah telah memenuhi kriteria
0,296. Pengaruh total kualitas produk kesahihan dan keandalan, begitu juga
terhadap kepuasan konsumen sebesar 0,452. dengan hasil pengujian kelayakan model

Journal of Business & Applied Management Vol. 10 No. 1 Page 75


keseluruhan SEM menunjukkan bahwa pengaruh positif dan signifikan terhadap
indeks goodness of fit menghasilkan keputusan pembelian konsumen.
kecocokan yang baik. Hasil pengujian Pengujian hipotesis terakhir, hasil
hipotesis bahwa persepsi harga berpengaruh penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan
secara positif dan signifikan terhadap konsumen berpengaruh secara positif dan
kepuasan konsumen Indomaret Rorotan signifikan terhadap keputusan pembelian
Jakarta Utara, terbukti dengan nilai C.R konsumen Indomaret Rorotan, Jakarta Utara,
sebesar 4.589 dan P sebesar 0,00. Hal ini terbukti dengan nilai C.R sebesar 4,414 dan
mengandung pengertian bahwa kepuasan P sebesar 0,00. Beberapa indikator yang
konsumen timbul karena konsumen dominan berpengaruh terhadap kepuasan
mempersepsikan harga sebuah produk konsumen, adalah penguasaan seluk beluk
sebagai produk yang bermanfaat bagi mini market, keramahan karyawan, alternatif
dirinya, baik dari segi kualitas produk, barang sejenis , keterampilan layanan, dan
kualitas pelayanan dan suasana dan fasilitas keamanan berbelanja. Dengan demikian
yang ada di mini market Indomaret. Dengan hasil penelitian ini mendukung teori dan
demikian hasil penelitian ini mendukung penelitian dari Bei dan Chiao (2001) dan
teori dan penelitian dari Zeithami (1988) dan Elfri et. Al (2014) yang menyatakan bahwa
Hermann et al. (2007) yang menyatakan persepsi kualitas produk memiliki pengaruh
persepsi harga berpengaruh secara positif positif dan signifikan terhadap keputusan
dan signifikan terhadap kepuasan konsumen. pembelian konsumen.
Selanjutnya hasil penelitian ini Analisis pengaruh langsung, tidak
menunjukkan bahwa persepsi harga tidak langsung dan pengaruh total menunjukkan
berpengaruh secara positif dan signifikan bahwa pengaruh lansung dari persepsi harga
terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap keputusan pembelian menunjukkan
Indomaret Rorotan, Jakarta Utara, terbukti hasil yang lebih kecil dibandingkan dengan
dengan nilai C.R sebesar 1,225 dan P pengaruh tidak lngsung sehingga efek
sebesar 0,221 Dengan demikian hasil mediasi peubah kepuasan konsumen
penelitian ini tidak mendukung penelitian berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
dari Tan (2011) dan Owusu Alfred (2013) Begitu juga pengaruh lansung kualitas
yang menyatakan bahwa persepsi harga produk terhadap keputusan pembelian lebih
memiliki pengaruh positif dan signifikan kecil dari pengaruh tidak langsung, sehingga
terhadap keputusan pembelian konsumen. peubah kepuasan konsumen memiliki efek
Hasil penelitian ini juga menunjukkan mediasi terhadap keputusan pembelian.
bahwa kualitas produk berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan konsumen, SIMPULAN DAN SARAN
terbukti dengan nilai CR sebesa 4.14 dan P
sebesar 0,00. Dengan demikian hasil 1. Keputusan pembelian konsumen tidak
penelitian ini mendukung hasil penelitian dipengaruhi secara signifikan dan
yang dilakukan oleh Suci Widyawati et al. positif oleh persepsi harga sehingga
(2012), menyatakan bahwa kualitas produk, hipotesis-2 ditolak, artinya keputusan
harga, dan nilai pelanggan berpengaruh pembelian konsumen tidak akan
signifikan terhadap kepuasan pelanggan meningkat apabila kepuasan konsumen
Hasil penelitian ini juga meningkat. Dengan demikian hasil
menunjukkan bahwa kualitas produk tidak penelitian ini tidak mendukung hasil
berpengaruh secara positif dan signifikan penelitian dari Tan (2011) dan Owusu
terhadap keputusan pembelian konsumen Alfred (2013).
Indomaret Rorotan,Jakarta Utara, terbukti 2. Keputusan pembelian konsumen tidak
dengan nilai C.R sebesar 0,511 dan P dipengaruh secara positif dan signifikan
sebesar 0,619. Dengan demikian hasil oleh kualitas produk dengan demikian
penelitian ini tidak mendukung teori dan hipotesis-4 ditolak, artinya keputusan
penelitian dari Rajput et al. (2012) dan pembelian tidak akan meningkat
Owusu Afred (2013) yang menyatakan apabila kualitas produk ditingkatkan.
bahwa persepsi kualitas produk memiliki Hasil penelitian ini tidak mendukung

Journal of Business & Applied Management Vol. 10 No. 1 Page 76


hasil penelitian Rajput (2012) dan 6. Peubah intervening Kepuasan
Owusu Alfred (2013). konsumen memiliki pengaruh terhadap
3. Keputusan pembelian konsumen keputusan pembelian untuk memediasi
secara positif dan signifikan peubah persepsi harga dan kualitas
dipengaruhi oleh kepuasan konsumen. produk.
Dengan demikian hipotesis-5 diterima,
artinya keputusan pembelian akan SARAN
meningkat apabila kepuasan konsumen
ditingkatkan. Peubah kepuasan Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis
konsumen dideterminasi oleh jaminan memberikan saran sebagai berikut :
kualitas produk, alternatif barang 1. Akademis
sejenis, keramahan pelayanan, Peubah bebas yang memengaruhi
keterampilan layanan, menguasai seluk peubah gayut keputusan pembelian
beluk mini market, banyaknya fasilitas, dapat diperluas lagi selain persepsi
keamanan, dan kebersihan di mana harga, kualitas produk, dan kepuasan
kedelapan faktor ini memiliki loading konsumen.
factor yang tinggi atau lebih besar dari 2. Praktis
0.4. Hasil penelitian ini mendukung a) Bagi manajemen, keputusan
hasil penelitian yang dilakukan oleh pembelian dapat dibangun
Bei dan Chiao (2001 dan Elfri et al. dengan meningkatkan kualitas
(2014), produk, melalui peningkatan
4. Kepuasan konsumen dipengaruhi kemudahan penggunaan,
secara signifikan dan positip oleh kejelasan fungsi, keragaman
persepsi harga sehingga hipotesis 1 ukuran produk, dan daya tahan
diterima, artinya kepuasan konsumen b) Keputusan pembelian juga dapat
akan meningkat apabila persepsi harga dibangun dengan meningkatkan
ditingkatkan. Peubah persepsi harga kepuasan konsumen melalui
dideterminasi oleh indikator kesesuaian peningkatan jaminan kualitas
harga dengan kualitas, keterjangkauan produk, alternatif barang sejenis,
harga, daya beli konsumen, dan keramahan pelayanan,
pengambilan keputusan konsumen, di keterampilan layanan, menguasai
mana keempat indikator tersebut seluk beluk mini market,
memiliki loading factor yang tinggi banyaknya fasilitas, keamanan,
atau lebih besar dari 0.4. Hasil dan kebersihan.
penelitian ini mendukung hasil c) Kepuasan konsumen merupakan
penelitian dari Zeithami (1988) dan keinginan yang ingin dicapai oleh
Hermann et al. (2007). perusahaan dalam rangka
5. Kepuasan konsumen dipengaruhi meningkatkan keuntungan.
secara signifikan dan positip oleh Dalam memenuhi kepuasan
kualitas produk sehingga hipotesis -3 konsumen perusahaan perlu
diterima, artinya kepuasan konsumen meningkatkan persepsi harga
akan meningkat apabila kualitas produk melalui peningkatan kesesuaian
ditingkatkan. Peubah kualitas produk harga dengan kualitas,
dideterminasi oleh kemudahan keterjangkauan harga, daya beli
penggunaan, kejelasan fungsi, konsumen, dan pengambilan
keragaman ukuran produk, dan daya keputusan konsumen.
tahan di mana keempat indikator
memiliki loading factor yang tinggi Keterbatasan Penelitian
atau lebih besar dari 0.4. Hasil Penelitian ini hanya dilakukan pada
penelitian ini mendukung hasil yang satu Indomaret yang berlokasi di Rorotan
dilakukan oleh Suci Widyawati et al. Jakarta Utara, maka penelitian berikutnya
(2012) diharapkan dapat meningkatkan ruang
lingkup penelitian dengan subjek penelitian

Journal of Business & Applied Management Vol. 10 No. 1 Page 77


yang lebih banyak seperti kelurahan, terhadap keputusan konsumen untuk
kecamatan, atau provinsi, bahkan dengan belanja di alfamart surabaya. Jurnal
mebandingkan dengan retail lainnya seperti Kewirausahaan Volume 5 Nomor 2
Alfamart. ISSN. 1978-4724
Peubah yang digunakan pada Ferdinand, Agusty, 2002, “Structural
penelitian ini hanya mencakup peubah Equation Modelling dalam
persepsi harga, kualitas produk dan Penelitian Manajemen”, Badan
kepuasan konsumen, penelitian selanjutnya Penerbit Universitas Diponegoro,
dapat menambahkan peubah lain yang Semarang.
berpengaruh terhadap keputusan pembelian Gasperz, Vincent. 2005. Total Quality
konsumen, seperti promosi, citra merek, Management. Jakarta : PT.
kualitas layanan, dan lain-lain. Selain itu Gramedia Pustaka Utama.
indikator-indikator penelitian yang Gerson, F Richard. 2002. Mengukur
digunakan dalam penelitian ini dapat Kepuasan Pelanggan. Jakarta :
ditambah dengan indikator-indikator lain di PPM.
luar penelitian ini yang relevan dengan Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis
penelitian yang akan dilakukan di masa Multivariate dengan Program
mendatang. SPSS,
Hawkins, D.I., R.J, Best, and K.A. Coney,
DAFTAR PUSTAKA 1986, Consumer Behavior, Texas,
Business Publication.
.Amir, M. Taufiq. 2005. Dinamika Herliyanah 2008. “ Analisis hubungan
Pemasaran: Jelajahi & Rasakan. antara faktor harga, kualitas,
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. kesediaan produk,dan Merek
Ariestonandri, Prima. Hermann et al. 2007. “The Influence of
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Price Fairness on Customer
Penelitian Suatu Pendekatan Satisfaction: An Empirical Test in
Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. The Context of Automobile
Assauri, Sofjan. 2012. Manajemen Purchases”. Journal of Product &
Pemasaran. Cetakan Kesepuluh. Brand Management. Vol.16, No.1,
Rajawali Pers. Jakarta. pp 49-58.
Irawan , Handi, 2009, Sepuluh Prinsip
Bei, L.T. and Chiao, Y.C. 2001, An Kepuasan Pelanggan, Penerbit Elex
integrated model for the effects of Kotler Philip. 2006, Marketing Management
perceived product, perceived service Millenium, Edition Prentice Hall
quality, and perceived price fairness International New Jersey.
on consumer satisfaction and Kotler Philiph and Keller, 2009, Marketing :
loyalty, Journal of Consumer An Introduction, Fourth Ed, Prentice
Satisfaction, Dissatisfactionand Hall, Canada.
Complaining Behavior. Kotler, Philip dan Amstrong Gery. 2004.
Boone, Louis e. dan Kurtz, David. 2007. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta:
Pengantar Bisnis Kontemporer. PT.Malanan Jaya Cermelang.7
Edisi sebelas. Jakarta: Selemba Kurniawan. 2010. Management Marketing.
Empat. Journal of A Case Study in Air Asia,
Elfri Ngutji, Altje Tumbel dan Jopie J Lonardo dan Yasintha Soelasih, 2014,
Rotinsulu, 2014. Kualitas Pelayanan Analisis Pengaruh Kualitas Produk,
dan Kepuasan konsumen Harga, dan Lingkungan Fisik.Jurnal
Pengaruhnya Terhadap Kesetiaan Manajemen .vol 1 no.1
merek Fried Chicken (KFC) Ma’ruf, Hendri. 2005. Pemasaran Ritel.
Megamall Manado, Jurnal EMBA Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Vol.2 No.1
Erwin Rediono Tan (2011). Pengaruh faktor
harga, promosi dan pelayanan

Journal of Business & Applied Management Vol. 10 No. 1 Page 78


Malhotra, Naresh K. 2009. Riset Pemasaran Rui Wang dan Brian Hempton, John P.
Pendekatan Terapan. Edisi keempat. Dugan dan Susan R. Komives,
Jilid 2. PT. Indeks Kelompok 2008. Cultural Differences: Why
Gramedia Do Asians Avoid Extreme
Nadia Rizqiyatul Faizah, Sri Suryoko & Responses. Journal Intenational
Saryadi,2014. Pengaruh Harga, American Association for Public
Kualitas Produk dan Kualitas Opinion Reseach, Vol. 1. No.3
Pelayanan Terhadap Kepuasan Saladin Djaslim. 2006. Unsur-unsur Inti
Pelanggan O-Mamamia Steak And Pemasaran dan Manajemen
Ice Cream Cabang Jati Semarang, Pemasaran. Bandung: Mandar
Diponegoro Journal Of Social And Maju
Politic. Sarini Kodu, 2013. Harga, Kualitas Produk
Nugroho. 2003, Perilaku Konsumen Konsep dan kualitas Pelayanan
dan Implikasi untuk Strategi dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan
Penelitian Pemasaran. Jakarta . Pembelian Mobil Toyota Avanza,
Oliver, 2007. Measurement and Evaluation Jurnal EMBA 1251 Vol.1 No.3
of Satisfaction Processes in Retail Suci Widyawati1, Naili Farida2 & Andi
Settings. Journal of Retailing. 57(3), Wijayanto3 Sudarwanto. Tri.
25–48. “Pengaruh Strategi promosi
Owusu Alfred, 2013 . Influences of Price Midnight sale terhadap keputusan
And Quality On Consumer pembelian” sudutpandang Asia.
Purchase Of Mobile Phone In The Indeks . Jakarta 2005
Kumasi Metropolis In Ghana A Sutisna. 2003. Perilaku Konsumen dan
Comparative Study, European Komunikasi Pemasaran. Bandung:
Journal of Business and PT. Remaja Rosdakarya.
Management , Vol.5, No.1. Tambunan, Tulus TH., 2004. Kajian
Pardede R., dan Manurung R.,2014. Analisis Persaingan dalam Industri Retail.
Jalur (Path Analysis) : Teori dan Komisi Pengawas Persaingan
Aplikasi Dalam Riset Bisnis, Usaha (KPPU).
Penerbit Rineka Cipta Jakarta Tjiptono, Fandy. 2004. Perspektif
Rajput, A.A.; Kalhoro, S.H.; dan Wasif, R. Manajemen dan Pemasaran
2012. Impact of Product Price and Kontemporer. Yogyakarta : Andi.
Quality on Consumer Buying Veloutsou, 2005. Determinants of Customer
Behavior: Evidence from Pakistan. Satisfaction in Fast Food Industry.
Interdisciplinary Journal Of Journal of Management Strategy,
Contemporary Research In Vol. No. 3
Business. ijcrb.webs.com. Vol 4, Wijayanti, A., 2008. Strategi Meningkatkan
No 4. August, h.585-496. Loyalitas melalui Kepuasan
Rangkuti, Fredly. 2006. Messuring Pelanggan, thesis Universitas
Customer Satisfaction. Jakarta : Diponegoro, Semarang.
PT. Gramedia Pustaka Utama. Zeithaml, Valarie A. 2002. Consumer
Richard F, Gerson. 2001. Mengukur Perception of Price, Quality, and
Kepuasan Pelanggan, Panduan Value: “A Means End Model And
Menciptakan Pelayanan Bermutu. Synthesis of Evidence”, Journal of
Crips Publications. Marketing, Vol.52

Journal of Business & Applied Management Vol. 10 No. 1 Page 79

You might also like