Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/338117503

Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan


Terhadap Kebutuhan Modal Kerja

Conference Paper · December 2013

CITATIONS READS

0 2,057

2 authors, including:

Yoyon Supriadi
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan, Bogor, Indonesia
65 PUBLICATIONS   103 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

HRM Research View project

Financial Research View project

All content following this page was uploaded by Yoyon Supriadi on 23 December 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


SIMPOSIUM MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KESATUAN
BOGOR

Nama : REZA RINALDI SAPUTRA


NPM : 09110085
Program Studi : MANAJEMEN KEUANGAN
Judul Penelitian :Pengaruh Kas, Pengaruh Piutang , Pengaruh
Persediaan terhadap kebutuhan modal kerja
PT. Indocement Tunggal Prakasan dan PT. Semen
Gresik (Persero) Tbk
Dosen Pembimbing : YOYON SUPRIADI, SE., MM.
Hari / Tanggal : Sabtu, 20 Juli 2013
Waktu : 08.00 s/d selesai
Tempat : KAMPUS STIE KESATUAN
Pengaruh Perputaran Kas,Perputaran Piutang,Perputaran Persediaan
Terhadap Kebutuhan Modal Kerja
(PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dan PT. Semen Gresik
(Persero) Tbk)
Disusun oleh Reza Rinaldi Saputra, Yoyon Supriadi SE.,MM.

ABSTRACT
The purpose of this study is to prove the effect of cash flows, receivable
turnover and inventory turnover for working capital measured by NWCTO. This
research was conducted at PT. Indocement and PT. Semen Gresik. This study
was conducted for the period of 2007-2011. This study secondary data. Data
were taken to the Indonesia Stock Exchange website. The data has been
collected preocessed assuming classical or premies before exams
test.Hyphothesis this hypothesis using multiple linear regression, with the t test
and the F test at the 10% level of significance (α = 0.1).
of the results of research at PT. Indocement cash flows receivable
turnover, inventory turnover does not significantly influence NWCTO with
significant value 0.238 is significantly greater than the value of 0.1 or 10%. and
research results in the PT. Semen Gresik NWCTO no significant effect on the
value of .216 sig is significantly greater than the value of 0.1.

(keywords : cash flows,account receivable turnover, Inventory turnover and working capital
(NWCTO)

PENDAHULUAN
Di dalam laporan keuangan, kas adalah raja. Dengan demikian
pengelolaan kas sangatlah penting di dalam perusahaan karena berguna bagi
pihak manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan. Selain itu informasi
mengenai kas sangat diperlukan untuk menganalisis mengenai keuangan
perusahaan dan melakukan prediksi kas di masa mendatang.
Perputaran piutang akan menentukan besar kecilnya keuntungan yang
akan diperoleh perusahaan. Hal ini akan mempengaruhi operasi perusahaan
yang secara tidak langsung akan berdampak pada tingkat keuntungan
perusahaan. Kas piutang dan persediaan akan selalu mengalami siklus selama
perusahaan masih melaksanakan kegiatan operasionalnya.
Persediaan merupakan unsur dari aktiva lancar yang merupakan unsur
yang aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus menerus diperoleh,
diubah dan kemudian dijual. Dengan adanya manajemen persediaan yang baik,
maka perusahaan dapat segera mengubah persediaan yang disimpan menjadi
laba melalui penjualan yang kemudian menjadi kas atau piutang. Semakin tinggi
perputaran persediaan barang, maka semakin tinggi pembayaran yang akan
didapat sehingga semakin besar kesuksesan laba suatu perusahaan.
Hal ini dapat dilihat dari Modal kerja suatu perusahaan karena modal
kerja merupakan kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh perusahaan untuk
menyelenggarakan kegiatan operasional sehari-hari yang selalu berputar dalam
periode tertentu. Semakin pendek periode perputaran modal kerja berarti
semakin cepat perputarannya atau makin tinggi tingkat perputarannya.
IDENTIFIKASI MASALAH

Agar permasalahan yang dibahas tidak melebar, maka penulis perlu


membatasi permasalahan yang dibahas. Adapun batasan penelitian dari
proposal skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh perputaran kas pada PT. Indocement Tunggal
Prakasa dan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. ?
2. Bagaimana pengaruh perputaran piutang pada PT. Indocement Tunggal
Prakasan dan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. ?
3. Bagaimana pengaruh perputaran persediaan pada PT. Indocement
Tunggal Prakasan dan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. ?
4. Bagaimana Pengaruh perputaran kas, perputaran piutang, perputaran
persediaan terhadap kebutuhan modal kerja pada PT. Indocement
Tunggal Prakasa Tbk. dan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. ?

TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui perputaran kas pada PT. Indocement Tunggal
Prakasan dan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.
2. Untuk mengetahui perputaran piutang pada PT. Indocement Tunggal
Prakasan dan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.
3. Untuk mengetahui perputaran persediaan pada PT. Indocement Tunggal
Prakasan dan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.
4. Untuk mengetahui pengaruh tingkat perputaran kas, perputaran piutang,
perputaran persediaan perusahaan terhadap kebutuhan modal kerja
pada perusahaan PT. Indocement Tunggal Prakasan dan PT. Semen
Gresik (Persero) Tbk.

TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian perputaran kas (CATO)
kas, merupakan uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi
perusahaan atau yang tersimpan di kas perusahaan maupun bank dalam bentuk
rekening giro. Aktiva ini adalah aktiva yang paling lancar bagi perusahaan,
karena dapat langsung digunakan untuk segala macam transaksi.

Pengertian Perputaran Piutang (ARTO)

Perputaran piutang merupakan peredaran dana yang menunjukkan


berapa kali tiap tahun dana yang tertanam dalam piutang berputar dari bentuk
piutang menjadi kas, kemudian kembali ke bentuk piutang lagi.

Perputaran Persediaan (INTO)

Perputaran persediaan adalah dimana perusahaan menunjukan berapa


kali persediaan diganti (dijual) dalam masa satu tahun. Perputaran persediaan
dapat terlihat dari harga pokok penjualan dibagi dengan rata-rata persediaan
yang dimiliki perusahaan
Pengertian Modal Kerja (NWCTO)

Modal kerja adalah kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh


perusahaan untuk menyelenggarakan kegiatan sehari-hari yang selalu berputar
dalam periode tertentu .

Besarnya modal kerja harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan,


karena modal kerja yang berlebihan atau kekurangan modal kerja sama-sama
membawa dampak negative bagi perusahaan.

HASIL PENELITIAN TERLEBIH DAHULU


1. Perputaran piutang dan perputaran persediaan berpengaruh positif dan
memiliki hasil yang signifikan secara serentak atau setara antara
keduanya yaitu perputaran piutang maupun perputaran persediaan pada
rentabilitas koperasi. (Gunarto. 2008. “Pengaruh Tingkat perputaran
piutang dan persediaan terhadap kemampulabaan perusahaan”).

2. Perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset,


perputaran persediaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On
Asset, Perputaran modal kerja yang terdiri dari perputaran kas,
perputaran piutang, dan perputaran persediaan berpengaruh signifikan
secara simultan. (Ishak. S, Achmad. 2008. “Pengaruh Perputaran Modal
Kerja (Perputaran Kas,Perputaran Piutang, dan Perputaran Persediaan)
terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek
Indonesia (BEI)”)
KERANGKA PEMIKIRAN KONSEPTUAL
Perusahaan

Laporan
Keuangan

Neraca

Kas Piutang Persediaan

Perputaran Perputaran Perputaran


kas Piutang Persediaan

Modal kerja

Analisis

Hasil
HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasarkan kerangka pemikiran konseptual di atas dibuat hipotesis
sebagai berikut : (1) Diduga perputaran kas, perputaran piutang, perputaran
persediaan mempengaruhi kebutuhan modal kerja. (2) Diduga perputaran kas,
perputaran piutang, perputaran persediaan tidak mempengaruhi kebutuhan
modal kerja.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan penulis adalah melalui study deskripstif, yaitu metode
studi kepustakaan. Dengan mengambil data – data yang diperlukan untuk
penyusunan proposal skripsi ini, sehingga dapat memberikan gambaran jelas
yang diterapkan sebagai perhitungan perputaran kas, perputaran piutang,
perputaran persediaan terhadap kebutuhan modal kerja pada PT. Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk. dan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.
Tabel 1
Operasional Variabel

Variabel Indikator Skala/Ukuran

Perputaran kas (X1) CATO Rasio

Perputaran Piutang (X2) ARTO Rasio

Perputaran INTO Rasio


Persediaan (X3)

Modal kerja (Y) NWCTO Rasio

Cara Pengumpulan data yang dilakukan penulis untuk mengumpulkan data –


data yang diperlukan yaitu sebagai berikut :
1. Study Kepustakaan (Library Research)
Study kepustakaan merupakan salah satu bentuk penelitian dengan
tujuan memperoleh data dan informasi yang diperlukan, dengan studi
literature yang bersumber pada buku yang berkaitan dengan masalah
yang dibahas sebagai acuan.
2. Internet
mengumpulkan data-data melalui internet browsing yang mendukung
penelitian mengenai pengaruh perputaran kas, perputaran piutang,
perputaran persediaan terhadap kebutuhan modal kerja (PT. Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk dan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk).

METODE ANALISIS
Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan
Terhadap kebutuhan Modal Kerja PT. Indocement Tunggal Prakarsa
Tbk. dan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.
A. Hasil Analisis SPSS PT. Indocement Tunggal Prakarsa
Tabel 2

Dari hasils uji koefisien determinasi pada PT. Indocement Tunggal


Prakarsa Tbk. maka didapatkan keterangan sebagai berikut :
a. R merupakan koefisien korelasi dimana dalam kasus ini besarnya R
adalah 0,982 dilihat dari hasil correlation CATO, ARTO, INTO terhadap
NWCTO.
b. R square merupakan koefisien determinasi. Dalam kasus ini besar R
square (R2) adalah 0,965 atau 97% artinya memiliki pengaruh yang
sangat kuat antara X1, X2 X3 terhadap Y sebesar 97% dan sisanya
dipengaruhi faktor lain sebesar 3% (angka ini didapat dari 100-97%)
Tabel 3

Jika Fhitung > Ftabel maka persamaan regresi dan koefisien korelasinya
signifikan sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Atau dapat pula dilihat dari
level of signifikan alpha α = 0,1. Jika nilai lebih dari 0,1 maka H0 ditolak
dan Ha diterima.
 H0 : β1, β2 β3 = 0 Artinya variabel perputaran kas (CATO) perputaran
piutang (ARTO), perputaran persediaan (INTO) tidak berpengaruh
terhadap net working capital turn over (NWCTO).
 Ha : β1, β2 β3 ≠ 0 Artinya Variabel perputaran kas (CATO) perputaran
piutang (ARTO), perputaran persediaan (INTO) bepengaruh terhadap
net working capital (NWCTO).
Oleh karena tingkat signifikansi Uji F sebesar 0,238 atau Fhitung (9,089) < Ftabel
(19,16). Maka Ha ditolak berarti variabel perputaran kas perputaran piutang,
perputaran persediaan tidak berpengaruh terhadap modal kerja yang diwakili
oleh net working capital turnover (NWCTO) karena nilai sig 0,238 > 0,1
sehingga memiliki nilai yang tidak signifikan.
Tabel 4

Berdasarkan tabel dijelaskan sebagai berikut:


1. Variabel Perputaran Kas (CATO)
a. Persamaan regresi Y = -22,771 – 0,023x1 menyatakan bahwa ada
penurunan nilai dari X1, nilai variabel Y (Konstanta) adalah sebesar
-22,771 Memiliki hubungn negatif setiap kenaikan variabel CATO
sebesar satu-satuan maka NWCTO akan mengalami penurunan
sebesar –0,023 sedangkan setiap kenaikan CATO sebesar satu-
satuan maka NWCTO akan mengalami kenaikan sebesar -0,023.
b. Nilai beta menunjukan besarnya pengaruh CATO dengan NWCTO
dimana dalam tabel tersebut sebesar -0,184.
c. Nilai Sig. pada CATO menunjukan tidak adanya pengaruh
signifikan antara perputaran kas (CATO) dengan net working
capital turnover (NWCTO) karena 0,658 > 0,1 dimana taraf
signifikan yang digunakan adalah sebesar 0,1 atau sebesar 10%.
Berdasarkan hasil analisis diatas Nilai thitung sebesar -0,595 lebih
kecil dari ttabel sebesar 2,92.
2. Variabel Perputaran Piutang (ARTO)
d. Persamaan regresi Y = -22,771 + 2,910x2 menyatakan bahwa ada
penurunan nilai dari X2, nilai variabel Y (Konstanta) adalah sebesar
-22,771 Memiliki hubungn positif setiap kenaikan variabel ARTO
sebesar satu-satuan maka NWCTO akan mengalami penurunan
sebesar 2,910 sedangkan setiap kenaikan ARTO sebesar satu-
satuan maka NWCTO akan mengalami kenaikan sebesar 2,910.
e. Nilai beta menunjukan besarnya pengaruh ARTO dengan NWCTO
dimana dalam tabel tersebut sebesar 1,237.
f. Nilai Sig. pada ARTO menunjukan tidak adanya pengaruh
signifikan antara perputaran piutang (ARTO) dengan net working
capital turn over (NWCTO) karena 0,175 > 0,1 dimana taraf
signifikan yang digunakan adalah sebesar 0,1 atau sebesar 10%.
Berdasarkan hasil analisis diatas Nilai thitung sebesar 3,550 lebih
besar dari ttabel sebesar 2,92.

3. Variabel Perputaran Persediaan (INTO)


a. Persamaan regresi Y = -22,771 + 1,093x3 menyatakan bahwa ada
penurunan nilai dari X3, nilai variabel Y (Konstanta) adalah sebesar
-22,771 Memiliki hubungan positif setiap kenaikan variabel INTO
sebesar -22,771 satu - satuan maka NWCTO akan mengalami
penurunan sebesar 1,093 sedangkan setiap kenaikan INTO
sebesar satu-satuan maka NWCTO akan mengalami kenaikan
sebesar 1,093.
b. Nilai beta menunjukan besarnya pengaruh INTO dengan NWCTO
dimana dalam tabel tersebut sebesar 0,338
c. Nilai Sig. pada INTO menunjukan tidak adanya pengaruh
signifikan antara perputaran piutang (INTO) dengan net working
capital turn over (NWCTO) karena 0,395 > 0,1 dimana taraf
signifikan yang digunakan adalah sebesar 0,1 atau sebesar 10%.
Berdasarkan hasil analisis diatas Nilai thitung sebesar 1,400 lebih
besar dari ttabel sebesar 2,92.
B. Hasil SPSS PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.
Tabel 5

Dari hasils uji koefisien determinasi pada PT. Semen Gresik (Persero)
Tbk. maka didapatkan keterangan sebagai berikut :
a. R merupakan koefisien korelasi dimana dalam kasus ini besarnya R
adalah 0,985 dilihat dari hasil correlation CATO, ARTO, INTO terhadap
NWCTO.
b. R square merupakan koefisien determinasi. Dalam kasus ini besar R
square (R2) adalah 0,971 atau 97% artinya memiliki pengaruh yang kuat
antara X1, X2 X3 terhadap Y sebesar 97% dan sisanya dipengaruhi faktor
lain sebesar 3% (angka ini didapat dari 100-97%)
Tabel 6

Jika Fhitung > Ftabel maka persamaan regresi dan koefisien korelasinya
signifikan sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Atau dapat pula dilihat dari
level of signifikan alpha α = 0,1. Jika nilai lebih dari 0,1 maka H0 ditolak dan
Ha diterima.
 H0 : β1, β2 β3= 0 Artinya variabel perputaran kas (CATO) perputaran
piutang (ARTO), perputaran persediaan (INTO) tidak berpengaruh
terhadap net working capital turnover (NWCTO).
 Ha : β1, β2 β3≠ 0 Artinya Variabel perputaran piutang (ARTO),
perputaran persediaan (INTO) bepengaruh terhadap net working
capital turnover (NWCTO).
Oleh karena tingkat signifikansi Uji F sebesar 0,216 atau Fhitung
(11,159) < Ftabel (19,16). Maka Ha ditolak berarti variabel perputaran
kas, perputaran piutang, perputaran persediaan tidak berpengaruh
terhadap modal kerja yang diwakili oleh net working capital turnover
(NWCTO) dengan nilai sig 0,216>0,1 sehingga memiliki nilai yang
tidak signifikan.

Tabel 6

Berdasarkan tabel dijelaskan sebagai berikut:


1. Variabel Perputaran Kas (CATO)
g. Persamaan regresi Y = -1,044 + 1,092x1 menyatakan bahwa ada
penurunan nilai dari X1, nilai variabel Y (Konstanta) adalah sebesar
-1,044 Memiliki hubungn positif setiap kenaikan variabel CATO
sebesar satu-satuan maka NWCTO akan mengalami penurunan
sebesar 1,092 sedangkan setiap kenaikan CATO sebesar satu-
satuan maka NWCTO akan mengalami kenaikan sebesar 1,092.
h. Nilai beta menunjukan besarnya pengaruh CATO dengan NWCTO
dimana dalam tabel tersebut sebesar 0,844
2. Nilai Sig. pada CATO menunjukan tidak adanya pengaruh signifikan
anatar perputaran Kas (CATO) dengan net working capital turnover
(NWCTO) karena 0,150 > 0,1 dimana taraf signifikan yang digunakan
adalah sebesar 0,1 atau sebesar 10%. Berdasarkan hasil analisis
diatas Nilai thitung sebesar 4,168 lebih besar dari ttabel sebesar 2,92.
3. Variabel Perputaran Piutang (ARTO)
i. Persamaan regresi Y = -1,044 + 0,749x2 menyatakan bahwa ada
penurunan nilai dari X2, nilai variabel Y (Konstanta) adalah sebesar
-1,044 Memiliki hubungan positif setiap kenaikan variabel ARTO
sebesar satu-satuan maka NWCTO akan mengalami penurunan
sebesar 0,749 sedangkan setiap kenaikan ARTO sebesar satu-
satuan maka NWCTO akan mengalami kenaikan sebesar 0,749.
j. Nilai beta menunjukan besarnya pengaruh ARTO dengan NWCTO
dimana dalam tabel tersebut sebesar 1,216
k. Nilai Sig. pada ARTO menunjukan tidak adanya pengaruh
signifikan antara perputaran piutang (ARTO) dengan net working
capital turnover (NWCTO) karena 0,207 > 0,1 dimana taraf
signifikan yang digunakan adalah sebesar 0,1 atau sebesar 10%.
Berdasarkan hasil analisis diatas Nilai thitung sebesar 2,960 lebih
besar dari ttabel sebesar 2,92.

4. Variabel Perputaran Persediaan (INTO)


d. Persamaan regresi Y = -1,044 - 1,510x3 menyatakan bahwa ada
penurunan nilai dari X3, nilai variabel Y (Konstanta) adalah sebesar
-1,510 Memiliki hubungan negatif setiap kenaikan variabel INTO
sebesar satu - satuan maka NWCTO akan mengalami penurunan
sebesar -1,510 sedangkan setiap kenaikan INTO sebesar satu-
satuan maka NWCTO akan mengalami kenaikan sebesar -1,510.
e. Nilai beta menunjukan besarnya pengaruh INTO dengan NWCTO
dimana dalam tabel tersebut sebesar -1,304
f. Nilai Sig. pada INTO menunjukan tidak adanya pengaruh
signifikan antara perputaran piutang (INTO) dengan net working
capital turnover (NWCTO) karena 0,186 > 0,1 dimana taraf
signifikan yang digunakan adalah sebesar 0,1 atau sebesar 10%.
Berdasarkan hasil analisis diatas Nilai thitung sebesar -3,320 lebih
besar dari ttabel sebesar 2,92.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan :
 Pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang diteliti antara variabel
pengaruh perputaran kas (CATO), perputaran piutang (ARTO), perputaran
persediaan (INTO) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Net
working capital turnover (NWCTO). Hal ini dapat terlihat pada tabel sig pada
anova dengan nilai signifikan sebesar 0,238 atau 23,8% lebih tinggi dari nilai
signifikansi 0,1 atau 10%. Dan Secara individual antara peputaran kas
(CATO) perputaran piutang (ARTO) dan perputaran persediaan (INTO) tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap net working capital turnover
(NWCTO) ketiga variabel tersebut tidak mempengaruhi peningkatan NWCTO
karena sama-sama tidak memiliki nilai signifikan. perputaran kas (CATO)
memiliki nilai signifikan sebesar 0,658 perputaran piutang (ARTO) memiliki
nilai signifikan sebesar 0,175 dan perputaran persediaan memiliki nilai
signifikan sebesar 0,395 ketiganya lebih tinggi dari nilai signifikan sebesar
0,1. Secara keseluruhan dilihat dari R2 ketiga variabel tersebut
mempengaruhi NWCTO sebesar 0,965 atau sebesar 97% dan sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain hanya sebesar 3%.
 Pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. menunjukan antara variabel
perputaran kas (CATO) perputaran piutang (ARTO), perputaran persediaan
(INTO) terhadap net working capital turnover (NWCTO) tidak memiliki
hubungan yang signifikan. Hal ini dapat terlihat dari uji signifikan yang
dihasilkan yaitu sebesar 0,216 lebih besar dibandingkan dengan nilai
signifikan 0,1 atau 10% dan dapat terlihat juga dari ketiga varibel tersebut
memilik R2 sebesar 97,1% artinya perputaran kas (CATO) perputaran
piutang (ARTO) dan perputaran persediaan (INTO) punya pengaruhi yang
sangat besar terhadap NWCTO sebesar 97,1% dan sisanya dipengaruhi oleh
faktor lain sebesar 2,9%. Jika dilihat secara individual perputaran kas dan
perputaran piutang memiliki hubungan yang positif dengan NWCTO
sedangkan perputaran persediaan memiliki pengaruh yang negative. hal ini
menunjukan yang lebih banyak menyumbangkan pengaruhnya terhadap
NWCTO pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. adalah perputaran kas dan
perputaran piutang dan bisa dikarenakan penjualan pada perusahaan lebih
banyak dihasilkan melalui perputaran piutang jika dibandingkan perputaran
persediaan. pada perusahaan ini lebih lebih banyak melakukan penjualan
secara kredit dibanding penjualan secara tunai.

SARAN :
Untuk perputaran kas perusahaan harus lebih cepat dalam memutarkan kasnya
agar kas yang disimpan tidak terlalu banyak sehingga tidak ada beban yang lebih
besar untuk di bayar Untuk perputaran piutang perusahaan harus lebih cepat
menagih piutang yang berada di luar agar piutang bisa lebih cepat di kas kan
karena semakin cepat perputaran piutang dapat ditukar menjadi kas sehingga
resiko piutang dapat dikurangi sehingga kas yang diperoleh dapat digunakan
untuk operasinal lainnya. Demikian dengan persediaanya agar memiliki
persediaan secukupnya untuk menghindari resiko dalam persediaan agar
persediaan tidak berlebih maupun berkurang menajemen perlu ada strategi yang
tepat akan target penjualan yang ingin dicapai sehingga persediaan yang
diperlukan bisa sesuai yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim 2006. Manajemen Keuangan. Erlangga: Jakarta
Agnes Sawir 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencana Keuangan
Perusahaan. Edisi 5, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Brigham, dan Houston.2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan (Fudamental of
Financial Management). Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.
Astuti, Dewi. 2002. Manajemen Keuangan Perusahaan, Gajah Mada,
Yogyakarta.
Fred J Weston dan Eugne F. Brigham 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan
edisi Ke Sembilan Jilid 1 diterjemahkan oleh Alfosus Sirait S.E.,M.Bus,
Jakarta: Erlangga.
Halim, Abdul. 2007 . Manajemen Keuangan Bisnis. Bogor: Ghalid Indonesia.
Husnan, Suad. Enny Pudjiastuti. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Munawir, 2004. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Noor Achmad. 2007. Analisis Laporan Keuangan (dari Persepektif manajemen).
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan: Bogor (Diktat Kuliah).
Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sofyan Syafri Harahap. 2002. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Cetakan
Ketiga. Jakarta : Bumi Aksara.
Sofyan Syafri Harahap. 2004. Analisis Kritis Laporan Keuangan. Jakarta : Bumi
Aksara.
Mulyana, M., 2012. Consumer Behaviour: Sukses Dengan Memahami
Konsumen.
Supriadi, Y. and Puspitasari, R., 2012. Pengaruh Modal Kerja Terhadap
Penjualan dan Profitabilitas Perusahaan pada PT. Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk. Jurnal Ilmiah Kesatuan, (1Vol), p.14.
Tbk, S.K.P.K.F., 2009. Peranan Modal Kerja dalam Meningkatkan Kinerja
Keuangan. Jurnal Ilmiah Ranggagading, 9(2).
Setiana, A., 2012. Pengaruh Hutang Jangka Panjang Terhadap Profitabilitas PT
Ramayana Lestari Sentosa. Jurnal Ilmiah Kesatuan, 14(1), pp.81-86.
Muktiadji, N. and Hidayat, L., 2006. Pengendalian Kualitas Produk dengan
Metode Control Chart pada PT XYZ. Jurnal Ilmiah Ranggagading (JIR),
6(1), pp.49-56.
Supriadi, Y. and Fazriani, F., 2011. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Tingkat
Likuiditas Daan Profitabilitas PT timah, Tbk dan PT Antam. Tbk. Bogor.

View publication stats

You might also like