Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik (JMIAP)
Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik (JMIAP)
ABSTRACT – The maladministration happens a lot in various government agencies in Indonesia. This
is evidenced by the number of maladministration reports received by various Ombudsman
Representatives in Indonesia. No exception in the Province of West Sumatra, the West Sumatra
Ombudsman has received 246 public reports of public administration which increased compared to
2017 with 233 reports. Substantial types that are widely discussed are the Civil Service Sector with 53
reports during 2018. The most maladministration allegations that support the most are deviations in
procedure with 75 reports or 27.99% during 2018. The purpose of this study is to review public
maladministration assistance by the Ombudsman in the Province West Sumatra. This study uses
interviews and investigations with research informants, namely Acting Head, Head of Prevention
Assistant, Head of Report Settlement Assistant, Government Agencies as public service providers, and
the public as recipients of public services. Documentation looks at the forms of maladministration public
service reports, efforts to solve maladministration of public services and efforts to prevent public
maladministration by the Indonesian Ombudsman Representative of West Sumatra Province. To answer
the validity of source triangulation data, and data triangulation, and analyzed using qualitative
techniques. From the results of the study, it appears that experiments to prevent maladministration of
public services by the Ombudsman of the Republic of Indonesia Representative Province of West
Sumatra have not been effective. It is proven that there are still many recipients and public service
providers who do not comply with Law Number 25 of 2009 concerning public services in providing
services to the public. Ombudsman to prevent maladministration properly and goals can be improved.
Keywords : Prevention, Ombudsman, Maladministration, Public Services
Corresponding author. Email. astwilanda@gmail.com, fachriadnan@fis.unp.ac.id
How to cite this article. Putri, F. Astwilanda & Adnan, M. Fachri. (2020). Upaya Pencegahan
Maladministrasi Pelayanan Publik oleh Ombudsman Republik Indonesia di Provinsi Sumatera Barat.
Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik (JMIAP) Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Padang, Volume 2 (1), Hal. 33-41.
http://jmiap.ppj.unp.ac.id
ISSN : 2684-818X (Online), ISSN : 2338-7378 (Print)
Copyright©2020. Published by Pusat Kajian-Pemberdayaan dan Pelayanan Masyarakat (PK-P2M) FIS
UNP Padang
33 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 1| Tahun 2020 | (Hal. 33-41)
Felicya Astwilanda Putri, M. Fachri Adnan| Upaya Pencegahan Maladministrasi Pelayanan Publik
oleh Ombudsman Republik Indonesia di Provinsi Sumatera Barat
34 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 1| Tahun 2020 | (Hal. 33-41)
Felicya Astwilanda Putri, M. Fachri Adnan| Upaya Pencegahan Maladministrasi Pelayanan Publik
oleh Ombudsman Republik Indonesia di Provinsi Sumatera Barat
35 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 1| Tahun 2020 | (Hal. 33-41)
Felicya Astwilanda Putri, M. Fachri Adnan| Upaya Pencegahan Maladministrasi Pelayanan Publik
oleh Ombudsman Republik Indonesia di Provinsi Sumatera Barat
36 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 1| Tahun 2020 | (Hal. 33-41)
Felicya Astwilanda Putri, M. Fachri Adnan| Upaya Pencegahan Maladministrasi Pelayanan Publik
oleh Ombudsman Republik Indonesia di Provinsi Sumatera Barat
37 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 1| Tahun 2020 | (Hal. 33-41)
Felicya Astwilanda Putri, M. Fachri Adnan| Upaya Pencegahan Maladministrasi Pelayanan Publik
oleh Ombudsman Republik Indonesia di Provinsi Sumatera Barat
38 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 1| Tahun 2020 | (Hal. 33-41)
Felicya Astwilanda Putri, M. Fachri Adnan| Upaya Pencegahan Maladministrasi Pelayanan Publik
oleh Ombudsman Republik Indonesia di Provinsi Sumatera Barat
menyampaikan saran kepada Presiden, Setiap tahapan strategi yang dilakukan akan
kepala daerah, atau pimpinan menentukan keberhasilan dalam
penyelenggara negara lainnya guna pencapaian tujuan.
perbaikan dan penyempurnaan organisasi Berdasarkan hasil temuan peneliti,
dan/atau prosedur pelayanan publik. dilihat dari perencanaan upaya pencegahan
Ombudsman juga berwenang yaitu suatu proses untuk menentukan
menyampaikan saran kepada Dewan tindakan masa depan yang tepat dengan
Perwakilan Rakyat dan/atau Presiden, memperhatikan sumberdaya yang tersedia.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan/atau Upaya pencegahan maladministrasi
kepala daerah agar terhadap undang-undang pelayanan publik oleh Ombudsman
dan peraturan perundang-undangan lainnya Sumatera Barat dilakukan oleh 8 orang
diadakan perubahan dalam rangka Asisten Ombudsman. Berdasarkan hasil
mencegah Maladministrasi. wawancara secara kualitas dapat dinilai
Namun kedua kewenangan tersebut bahwa sumberdaya Ombudsman Sumatera
belum dapat diukur sejauh apa Barat dinilai baik, karena sumberdaya
keberhasilannya dalam perbaikan Ombudsman telah memahami dan sadar
pelayanan publik di Indonesia. Lemahnya akan tugas,fungsi dan wewenang sesuai
sosialisasi Ombudsman RI kepada dengan Undang-Undang Nomor 37 tahun
masyarakat juga sama terhadap terlapor 2008 tentang Ombudsman Republik
(penyelenggara pelayanan publik), Indonesia. Namun secara kuantitas,
seringkali terlapor tidak patuh dalam sumberdaya manusia pada Ombudsman
menindaklanjuti rekomendasi Ombudsman Sumatera Barat dinilai tidak mencukupi
RI. Para penyelenggara pelayanan publik, karena wilayah kerja dalam penyelesaian
belum mengenal lebih dalam Ombudsman laporan dan Upaya pencegahan meliputi 19
RI baik dari fungsi, tugas dan wewenang. Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat.
Mereka lebih menakuti atasan langsung Sedangkan sumberdaya manusia yang ada
(waskat) atau media sosial (facebook, hanya 8 orang dengan beban kerja dan
instagram, twitter dan youtube) yang tanggung jawab yang banyak.
menjadi faktor eksternal kekinian, atau Pada indikator pembagian tugas
diberitakan oleh media cetak. Tantangan pelaksanaan upaya pencegahan
tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi maladministrasi pelayanan publik
Ombudsman RI, maka dibutuhkan solusi dilakukan oleh 8 orang sumberdaya
yang taktis dan berwibawa. manusia. Ombudsman Sumatera Barat
mempunyai dua tugas pokok yaitu yang
3) Pencapaian Tujuan paling utama adalah penyelesaian laporan
Menurut Duncan dalam Richard M. dan tugas kedua adalah upaya pencegahan.
Steers (1985:53) Pencapaian tujuan Dalam praktiknya upaya pencegahan
adalah keseluruhan upaya pencapaian maladministrasi kurang optimal dilakukan
tujuan harus dipandang sebagai suatu karena sumberdaya Ombudsman lebih
proses. Oleh karena itu tujuan akhir fokus kepada penyelesaian laporan sebagai
semakin terjamin, diperlukan pentahapan, tugas pokok Ombudsman disamping upaya
baik dalam arti pentahapan pencapaian pencegahan.
bagian-bagiannya maupun pentahapan Indikator pelaksanaan diukur dari
dalam arti periodisasinya. Dalam pencapaian target dari perencanaan upaya
pengukuran efektivitas, optimalisasi tujuan pencegahan yang telah dilakukan. Upaya
menilai seberapa jauh suatu organisasi pencegahan maladministrasi pelayanan
berhasil dalam mencapai tujuan-tujuan publik dinilai belum mencapai
yang telah ditetapkan. Keseluruhan strategi keefektivitasan karena tujuan dari upaya
dalam upaya pencapaian tujuan merupakan pencegahan dalam mengurangi angka
suatu proses yang harus diperhatikan. terjadinya maladministrasi belum tercapai.
39 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 1| Tahun 2020 | (Hal. 33-41)
Felicya Astwilanda Putri, M. Fachri Adnan| Upaya Pencegahan Maladministrasi Pelayanan Publik
oleh Ombudsman Republik Indonesia di Provinsi Sumatera Barat
Pada tahun 2018 terdapat 246 laporan penerima layanan publik agar paham dan
maladministrasi pelayanan publik yang maladministrasi dapat dihindari. Sasaran
meningkat dibanding tahun 2017 dengan dari upaya pencegahan maladministrasi
233 laporan. Dapat disimpulkan bahwa pelayanan publik bentuk pre-emtif yang
maladministrasi pelayanan publik masih dilakukan oleh Ombudsman yaitu
terjadi pada tahun 2018 dan tujuan dari masyarakat sebagai penerima pelayanan
upaya pencegahan maladministrasi belum publik. Bentuk upaya pencegahan
tercapai. maladministrasi pelayanan publik yang
kedua yaitu preventif, upaya pencegahan ini
PENUTUP dilakukan agar pemberi layanan publik
Berdasarkan hasil penelitian dan paham dan dapat memberikan pelayanan
pembahasan yang telah dilakukan oleh sesuai dengan Undang-undang yang
peneliti maka dapat disimpulkan bahwa: berlaku agar tidak terjadi maladministrasi.
Sasaran dari bentuk upaya pencegahan
Pertama, bentuk-bentuk laporan maladministrasi ini yaitu instansi
maladministrasi pelayanan publik yang pemerintahan sebagai pemberi layanan
diterima oleh Ombudsman RI Perwakilan publik kepada masyarakat.
Provinsi Sumatera Barat terdapat kenaikan
jumlah laporan masyarakat yang masuk ke Ketiga, efektivitas upaya pencegahan
Ombudsman RI Sumbar dari tahun 2017 ke maladministrasi pelayanan publik yang
tahun 2018. Pada tahun 2017 terdapat 233 telah dilakukan oleh Ombudsman RI
laporan masyarakat yang masuk ke Perwakilan Provinsi Sumatera Barat dapat
Ombudsman Sumbar. Sedangkan tahun dikatakan belum berjalan dengan efektif.
2018 terdapat kenaikan yaitu 246 laporan Hal ini terbukti karena masih banyaknya
masyarakat yang masuk ke Ombudsman penerima dan pemberi layanan publik yang
Sumbar. Dari meningkatnya laporan belum mengetahui lembaga Ombudsman
masyarakat di tahun 2018, menggambarkan sebagai lembaga pengawas pelayanan
mulai meningkatnya kesadaran masyarakat publik. Adanya para penyelenggara
yang berani melaporkan dugaan pelayanan publik yang tidak sesuai dengan
maladministrasi bahwa pada sektor-sektor Undang-undang Nomor 25 tahun 2009
pelayanan publik masih banyak yang tentang pelayanan publik dalam
bermasalah. memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Proses upaya pencegahan maladministrasi
Kedua, upaya pencegahan pelayanan publik tidak berjalan dengan
maladministrasi pelayanan publik yang optimal karena kurangnya sumberdaya
telah dilakukan oleh Ombudsman Republik manusia yang ada pada Ombudsman
Indonesia Perwakilan Provinsi Sumatera Sumbar. Ombudsman RI Sumbar hanya
Barat telah melakukan upaya Pencegahan memiliki 8 orang asisten yang menangani
Maladministrasi sejak berdirinya penyelesaian laporan dan upaya
Ombudsman Perwakilan di Provinsi pencegahan, sedangkan wilayah kerja
Sumatera Barat. Berbagai upaya berbentuk tanggung jawabnya mencakup 19
kegiatan-kegiatan telah dilakukan agar Kabupaten dan Kota di provinsi Sumatera
maladministrasi pelayanan publik di Barat.
provinsi Sumatera Barat dapat dicegah agar
tidak terjadi. Terdapat dua bentuk upaya DAFTAR KEPUSTAKAAN
pencegahan maladministrasi pelayanan
publik yang telah dilakukan oleh Abdul Haliq. 2017. Analisis Kasus Mal
Ombudsman Sumbar. Bentuk upaya Administrasi Di Ombudsman RI
pencegahan pertama yaitu pre-emtif, bentuk Perwakilan Kalimantan Selatan Tahun
upaya pencegahan ini dilakukan untuk 2013-2015: As Siyasah, Vol. 2, No. 1.
menanamkan nilai dan norma kepada
40 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 1| Tahun 2020 | (Hal. 33-41)
Felicya Astwilanda Putri, M. Fachri Adnan| Upaya Pencegahan Maladministrasi Pelayanan Publik
oleh Ombudsman Republik Indonesia di Provinsi Sumatera Barat
Afriva Khaidir, PhD. Ears of the People: Pembentukan, Susunan, dan Tata Kerja
Kajian terhadap Integritas dalam Perwakilan Ombudsman Republik
Administrasi Publik dalam Mekanisme Indonesia di Daerah.
Pelaporan pada Ombudsman Sumatera
Richard M.Steers. 1985. Efektifitas
Barat: hal 1-8.
Organisasi. Jakarta : Erlangga.
Asmara, Galang. 2005. Ombudsman
Sugiyono, 2002. Metode Penelitian
Nasional dalam Sistem Pemerintahan
Kualitatif dan R&D. Bandung:
Negara Republik Indonesia.
Alfabeta.
Yogyakarta: Laksbang Pressindo.
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Ayu Desiana, S.H., M.H. Analisis Konsep
Indonesia Tahun 1945.
Pengawasan Ombudsman Terhadap
Penyelenggaraan Pelayanan Publik: Undang-Undang Negara Republik
Jurnal Hukum hal 172-192. Indonesia Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik.
Hartono, Sunaryati dkk. 2003. Panduan
Investigasi Untuk Ombudsman Undang-Undang Negara Republik
Indonesia.Jakarta: Komisi Indonesia Nomor 37 tahun 2008
Ombudsman Nasional. tentang Ombudsman Republik
Indonesia.
Kelani Putri. 2017. Efektivitas Kinerja
Ombudsman Dalam Menangani
Pengaduan Pelayanan (Kasus
Maladministrasi Di Kota Pekanbaru):
JOM FISIP Vol. 4 No. 1.
Lexy J. Moeloeng. 2005. Metode Penelitian
Kualitatif, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Nora Eka Putri. 2014. Efektivitas penerapan
jaminan kesehatan nasional melalui
bpjs dalam pelayanan kesehatan
masyarakat miskin di kota
padang.Jurnal fisip Vol. 10, No. 2.
(Diakses 24 maret 2019, pukul 02.39
WIB).
Ombudsman Indonesia (masa lalu,
sekarang dan mendatang) 2009.
Komisis Ombudsman Nasional.
Jakarta.
Peraturan Ombudsman Republik Indonesia
Nomor 26 Tahun 2017 Tentang Tata
Cara Penerimaan, Pemeriksaan, dan
Penyelesaian Laporan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No.21 Tahun 2011 Tentang
41 | Jurnal Mahasiwa Ilmu Administrasi Publik |Volume 2 | Nomor 1| Tahun 2020 | (Hal. 33-41)