ID Pengawasan Infrastruktur Jalan Oleh Dina

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

PENGAWASAN INFRASTRUKTUR JALAN OLEH DINAS PEKERJAAN

UMUM KOTA PEKANBARU

Oleh:
Robi Marwanaya
e-mail :robimarwana11@gmail.com

Dr. H. Zaili Rusli SD, M.Si

Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP Universitas Riau


Kampus Bina Widya Panam Km 12.5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293,
Telp/Fax (0761)63277

Abstract

Increasing the sheer number of residents and the boom the number of vehicles
in the city of Pekanbaru is increasingly require adequate infrastructure support mainly
in order to improve road infrastructure development, the Government of Pekanbaru
City through the Department of Highways and Water Resources Pekanbaru for more
attention to the condition of the road - the road existing as well as monitoring the roads
- roads in the city of Pekanbaru. Where there are still many roads are damaged and not
repaired so as to disturb the comfort of road users.
The problem in this research is how the supervision of road infrastructures by
the Department of Highways and Water Resources Pekanbaru city, as well as the
factors - factors inhibiting the supervision of road infrastructure.
The researchers used theoretical concept which adopted the theory of
supervision by Manullang. The method used in this research is descriptive qualitative
data collection instrument includes interviews with employees monitoring section of
Highways and Water Resources Pekanbaru and society, observation and document
data.
The results showed that the implementation of road infrastructure supervision
by the Department of Highways and Water Resources Pekanbaru is still not optimal. It
is seen from the results of interviews and observations that researchers do in the office
of the Department of Highways and Water Resources Pekanbaru, and coupled with
public opinion revealed that the work of Highways and Water Resources was
Pekanbaru is less satisfactory for them, because according to they still lack the
performance conducted by the Department of Highways and Water Resources during
thisPekanbaru.

Keywords: Monitoring and Road Infrastructure

Pendahuluan pembangunan nasional. Infrastruktur


Pembangunan infrastruktur juga memegang peranan penting
merupakan salah satu aspek penting sebagai salah satu roda penggerak
dan vital untuk mempercepat proses pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu,

JOM FISIP Volime 3 No. 2 Oktober 2016 Page 1


pembangunan sektor ini menjadi pemenuhan kebutuhan masyarakat atas
fondasi dari pembangunan ekonomi angkutan barang dan jasa (orang) yang
selanjutnya. Infrastruktur disamping aman, nyaman, dan berdaya guna benar
memiliki keterkaitan dan kesejahteraan ± benar akan dirasakan manfaatnya
sosial dan kualitas lingkungan juga oleh masyarakat. Jalan sebagai bagian
terhadap proses pertumbuhan ekonomi sistem transportasi nasional
suatu wilayah. Hal tersebut dapat mempunyai peranan penting teruatama
ditunjukkan dengan indikasi bahwa dalam mendukung ekonomi, sosial
wilayah yang memiliki kelengkapan budaya, lingkungan, politik, serta
sistem infrastruktur dan berfungsi baik, pertahanan dan keamanan. Jalan
mempunyai tingkat kesejahteraan merupakan prasarana transportasi
social dan kualitas lingkungan serta darat yang meliputi bagian jalan
pertumbuhan ekonomi yang lebih baik termasuk bangunan pelengkap dan
pula. Sebaliknya, keberadaan perlengkapannya yang diperuntukkan
infrastruktur yang minim dan tidak bagi lalu lintas, yang berada pada
berfungsi dengan baik mengakibatkan permukaan tanah, di atas permukaan
masalah social dan lingkungan. tanah, di bawah permukaan tanah atau
Infrastruktur adalah sarana yang terkait air serta di atas permukaan air. Dalam
langsung dengan kehidupan suatu kota, pola jaringan jalan biasanya
masyarakat dan memiliki peranan terbentuk melalui proses yang sangat
penting dalam mendukung ekonomi, panjang dan merupakan bagian atau
sosial budaya dan kesatuan yang kelanjutan dari pola yang ada
mengikat dan menghubungkan antar sebelumnya.
daerah yang ada tidak hanya diwilayah
Provinsi Riau. Pembangunan Infrastruktur merupakan aset
infrastruktur mempunyai peranan vital fisik yang dirancang dalam sistem
dan mewujudkan pemenuhan hak pada sehingga mampu memberikan
rakyat seperti pangan, sandang, papan, pelayanan prima pada masyarakat,
kesehatan, pendidikan dan lain ± lain. sedangkan jalan merupakan prasarana
transportasi darat yang meliputi
Berdasarkan Undang ± bagian jalan termasuk bangunan
Undang Republik Indonesia Nomor 38 pelengkap dan perlengkapannya yang
Tahun 2004 tentang jalan pasal 2 diperuntukkan bagi lalu lintas, yang
sampai dengan pasal 4 menjelaskan berada pada permukaan tanah, di atas
bahwa Jalan sebagai salah satu permukaan tanah, di bawah permukaan
prasarana transportasi yang merupakan tanah atau air serta di atas permukaan
urat nadi kehidupan masyarakat air . jadi Infrastruktur jalan merupakan
mempunyai peranan penting dalam aset fisik yang dirancang dalam sistem
usaha pengembangan kehidupan guna mewujudkan prasarana
berbangsa dan bernegara. Dalam transportasi darat sehingga bisa
kerangka tersebut jalan mempunyai memberikan pelayanan maksimal pada
peranan untuk mewujudkan sasaran masyarakat.
pembangunan seperti; pemerataan
pembangunan dan hasil ± hasilnya, Jalanan kota di Pekanbaru
pertumbuhan ekonomi, dan perwujudan saat ini banyak yang memprihatinkan,
keadilan sosia bagi seluruh rakyat kita sering menjumpai kerusakan jalan
Indonesia. Pembangunan dalam rangka padasuatu ruas jalan, kerusakan ini

JOM FISIP Volime 3 No. 2 Oktober 2016 Page 2


bermacam-macam umumnya ada pada waktu pelaksanaan dan juga bisa
kerusakan jalan berupa retak-retak akibat kesalahan perencanaan. Salah
(cracking), berupa gelombang satu bentuk kerusakan yang paling
(corrugation), juga kerusakan berupa sering kita jumpai dan kerusakan
alur/ cekungan arah memanjang jalan tersebut sangat tidak nyaman untuk
sekitar jejak roda kendaraan (rutting) dilalui adalah kerusakan berlubang
ada juga berupa genangan aspal jalan, bahkan jalan yang bisa
dipermukaan jalan (bleeding), dan ada menyerupai kubangan kerbau. Jelas
juga berupa lubang-lubang (pothole). penyebab utamanya adalah air yang
Kerusakan tersebut bias terjadi pada menggenangi jalan. Daya dukung tanah
permukaan jalan yang menggunakan pada badan jalan sangat dipengaruhi
beton aspal sebagai lapisan oleh kandungan air yang ada dalam
permukaannya. Penyebab kerusakan tanah tersebut. Oleh karena itu hampir
jalan adalah akibat beban roda setiap selesai musim hujan akan
kendaraan berat yang lalu lalang kelihatan banyak jalan yang mengalami
(berulang ± ulang), kondisi permukaan kerusakan mulai dari lubang kecil
air tanah yang tinggi, akibat dari salah hingga lubang yang besar.

Tabel 1.1
Klasifikasi jalan yang ada di Kota Pekanbaru

No. Jalan Nasional Jalan Provinsi Jalan Kota


1. Jalan Jendral Sudirman Jalan S.M Amin Jalan Delima
2. Jalan H.R Soebrantas Jalan Arifin Achmad Jalan Srikandi
3. Jalan Soekarno ± Hatta Jalan Hang Tuah Jalan Bukit Barisan
4. Jalan Tuanku Tambusai Jalan Diponegoro Jalan Dt. Setia Maharaja
5. Jalan Ahmad Yani Jalan Kapau Sari
6. Jalan Imam Munandar Jalan Swakarya
7. Jalan Taman Karya
Sumber : Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kota Pekanbaru, 2014

Dalam hal ini pengawasan sangatlah baik dan kurang memuaskan, baik
penting dan perlukan, karena tanpa organisasinya itu sendiri maupun bagi
adanya pengawasan pembangunan para pekerjanya.
jalan tidak akan berjalan dengan baik.
Suatu organisasi akan berjalan terus Ada beberapa alasan mengapa
dan semakin komplek dari waktu ke pengawasan itu penting diantaranya;
waktu, banyaknya orang berbuat
x Perubahan lingkungan organisasi
kesalahan dan guna mengevaluasi atas
Berbagai perubahan lingkungan
hasil kegiatan yang telah dilakukan,
organisasi terus menerus tidak
inilah yang membuat fungsi
dapat dihindari.
pengawasan semakin penting. Tanpa
adanya pengawasan yang baik tentunya x Peningkatan kompleksitas
akan menghasilkan tujuan yang kurang organisasi

JOM FISIP Volime 3 No. 2 Oktober 2016 Page 3


Semakin besar organisasi semakin melakukan tindakan perbaikan, akan
memerlukan pengawasan yang tetapi sifat dan waktu dalam
formal dan lebih hati ± hati. pengawasan juga perlu diterapkan agar
x Meminimalisasikan tingginya pelaksanaan pengawasan tersebut
kesalahan ± kesalahan berjalan dengan baik. Sifat dan waktu
Bila para bawahan tidak membuat pengawasan tersebut seperti;
kesalahan, manajer dapat secara pengawasan preventive dan
sederhana melakukan fungsi pengawasan repressive yaitu
pengawasan. pengawasan yang dilakukan sebelum
x Kebutuhan untuk mendelegasikan dan sesudah pekerjaan dilaksanakan.
wewenang
Bila manajer mendelegasikan Di dalam pengawasan terdapat
wewenang kepada bawahannya beberapa fungsi, fungsi pengawasan
tanggung jawab atasan itu sendiri yaitu sebagai berikut :
akan berkurang. ƒ Tetapkan ukuran ± ukuran
x Komunikasi ƒ Monitor hasil ± hasil dan
x Menilai informasi dan mengambil dibandingkan dengan ukuran ± ukuran.
tindakan korektif ƒ Perbaiki penyimpangan ±
penyimpangan
Tanpa adanya pengawasan
ƒ Ubah dan sesuaikan cara ± cara
maka pelaksanaan pembangunan
pengawasan sehubungan dengan
infrastruktur jalan tidak akan tercapai
hasil ± hasil pengawasan dan
dengan lancar dan baik, pengawasan
perubahan kondisi ± kondisi.
juga merupakan bagian yang tidak
ƒ Berhubungan selalu selama proses
dapat dipisahkan dalam upaya
pengawasan
tercapainya kesuksesan tugas
Pemerintah dalam pembangunan dan Infrastruktur jalan umum
pengawasan juga merupakan salah satu dikelompokkan menurut sistem fungsi,
fungsi manajemen yang tidak boleh status dan kelas. Sistem jaringan jalan
diabaikan untuk menjamin merupakan satu kesatuan jaringan jalan
keberhasilan tugas pokok organisasi yang terdiri dari sistem jaringan jalan
dan misisuatu organisasi serta demi primer dan sistem jaringan jalan
terlaksananya pembangunan sekunder. Sistem jaringan jalan disusun
infrastruktur jalan. dengan mengacu pada rencana tata
ruang wilayah dengan memperhatikan
Dengan adanya pengawasan
keterhubungan antar kawasan dalam
juga dapat mencegah suatu tindakan
kawasan perkotaan dan kawasan
penyimpangan dalam melaksanakan
pedesaan.
suatu pekerjaan yang telah
direncanakan, akan tetapi yang terjadi Infrastruktur jalan kota
pada saat ini tindakan pengawasan pekanbaru banyak yang mengalami
sangatlah kurang dijalankan dan sering kerusakan, bahkan jalan didalam kota
menyebabkan terjadinya pun banyak yang mengalami rusak
penyimpangan. Di dalam melaksakan berat. Jalan yang rusak jika hujan
pengawasan tidak hanya mengikuti datang dan menutupi jalan yang rusak
langkah ± langkah seperti; menetapkan maka tidak sedikit kecelakaan akan
standar, memberikan penilaian dan terjadi. Jalanan penghubung antar kota

JOM FISIP Volime 3 No. 2 Oktober 2016 Page 4


pekanbaru keluar daerah juga apakah pelaksanaan pekerjaan atau
mengalami rusak sehingga kegiatan telah dilakukan sesuai dengan
menimbulkan berbagai masalah. rencana.Tidak berjalan pengawasan
menyebabkan tujuan tidak akanberhasil
Disini sangat diperlukan adanya karena adanya celah-celah
pengawasana agar dalam mengerjakan penyimpangan dan kesalahan yang
suatu rencana terealisasi dengan baik, mungkin bisa terjadi, oleh karena itu
apalagi rencana yang dilakukan adalah pengawasan sama pentingnya dengan
membangun infrastruktur jalan kota fungsi-fungsi manajemen lainnya.
yang nantinya digunakan oleh semua
Menurut Manullang
orang. Adapun fenomena dan fakta ±
(2008:172), mengatakan bahwa
fakta yang terjadi dilapangan yaitu:
pengawasan adalah sebagai suatu
1. Diketahui masih banyak jalan yang proses untuk menerapkan pekerjaan
rusak dan belum diperbaiki apa yang sudah dilaksanakan,
sehingga mengganggu kenyamanan menilainya dan bila perlu mengoreksi
para pemakai jalan. dengan maksud supaya pelaksanaan
2. Kerusakan jalan yang terjadi dapat pekerjaan sesuai dengan rencana
mengakibatkan tingginya semula. Tujuan dari pengawasan
kecelakaan pengendara yang adalah mengusahakan apa yang
melintasi jalan rusak tersebut. direncanakan menjadi kenyataan.
3. Belum optimalnya fungi Untuk dapat melaksanakan
pengawasan Dinas Pekerjaan pengawasan maka harus dilalui
Umum Kota Pekanbaru terhadap beberapa tahap atau langkah dari
jalan yang mengalami kerusakan pengawasan tersebut.
sebagaimana sesuai dengan rencana 1. Menetapkan standar pelaksanaan
Dinas Pekerjaan Umum Kota 2. Mengadakan Penilaian(evaluate)
Pekanbaru. 3. Mengadakan tindakan
4. Kondisi prasarana jalan di Kota perbaikan(correction action)
Pekanbaru menurut Dinas Tindakan ini dilakukan bila fase
Pekerjaan Umum Kota Pekanbaru sebelumnya dapat dipastikan terjadinya
memang lebih tinggi kondisi jalan penyimpangan.Dengan tindakan
yang baik dari yang baiknya. Tetapi perbaikan diartikan tindakan yang
faktanya jika dilihat dilapangan diambil untuk menyesuaikan hasil
masih banyak jalan yang pekerjaan yang senyatanya
dikategorikan rusak. menyimpang, agar sesuai dengan
standar atau rencana yang telah
Berdasarkan fenomena diatas, ditentukan sebelumnya. Untuk dapat
Pelaksanaan proses pengawasan melaksanakan tindakan perbaikan
menentukan hasil pengawasan. oleh maka:
karena itu pengawasan menjadi hal - Pertama-tama haruslah dianalisa
yang penting untuk meningkatkan yang menyebabkan terjadinya
keoptimalan fungsi organisasi dalam penyimpangan itu
pencapaian tujuan organisasi. - Harus diketahui terlebih dahulu
Menurut Surandajang yang menyebabkan terjadinya
(2005:240), pengawasan adalah suatu penyimpangan itu
kegiatan untuk memperoleh kepastian

JOM FISIP Volime 3 No. 2 Oktober 2016 Page 5


- Bila sudah dapat ditetapkan dengan 5) Membandingkan antara hasil kerja
sebabakibat terjadinya dengan standar untuk mengetahui
penyimpangan baru diambail apa ada perbedaan.
tindakan perbaikan. 6) Melakukan tindakan-tindakan
Menurut Winardi (2000:161), perbaikan terhadap suatu
terdapat faktor-faktor yang penyimpangan yang berarti.
mengharuskan adanya pengawasan
yaitu:
1) Sasaran-sasaran individual dan Kerangka Berpikir
organisatoris biasanya berbeda; Pengawasan Infrastruktur Jalan
(maka demikian diperlukan adanya oleh Dinas Pekerjaan Umum di Kota
pengawasan untuk memastikan Pekanbaru. Berdasarkan dari variabel
bahwa anggota-anggota bekerja penelitian pengawasan infrastruktur
kearah sasaran-sasaran jalan di Kota Pekanbaru, dan diukur
organisator). dengan mengambil salah satu teori
2) Pengawasan diperlukan, yang dijadikan indikator fenomena
disebabkan oleh karena terdapat yang terjadi. Dalam hal ini, pengawas
adanya satu keterlambatan antara infrastruktur jalan di Kota Pekanbaru
waktu sasaran dan sewaktu mereka dapat dilihat dari beberapa indicator
direalisasikan. dan sub indicator menurut teori
Menurut Terry dalam Melayu (2005: Manullang, yaitu :
242), tujuan pengawasan adalah:
1) Supaya proses pelaksanaan 1. Proses Pelaksanaan
dilakukan sesuai dengan ketentuan- Pengawasan
ketentuan dari rencana. Proses pengawasan infrastruktur jalan
2) Melakukan tindakan perbaikan di Kota Pekanbaru dilakukan secara
(corrective), jika terdapat bertahap melalui langkah ± langkah
penyimpangan-penyimpangan. sebagai berikut :
3) Supaya tujuan dihasilkan sesuai
dengan rencana. a. Menentukan standar
Langkah-langkah yang diperlukan ¾ Adanya pembagian tugas secara
dalam pengawasan menurut Silalahi jelas
(2003:176), yaitu: ¾ Standar waktu pengawasan
1) Menentukan objek yang akan b. Melakukan tindakan penilaian
diawasi. ¾ Menilai kinerja pegawai
2) Menetapkan standar sebagai alat ¾ Mengamati kerjaan pegawai
ukur pengawasan atau ¾ Mengevaluasi kinerja pegawai
menggambarkan pengawasan atau c. Melakukan tindakan perbaikan
menggambarkan pengawasan yang ¾ Memperbaiki apabila terjadi
dihendaki. kesalahan
3) Menentukkan prosedur, waktu dan ¾ Memberikan teguran terhadapa
tehnik yang digunakan. penyimpangan
4) Mengukur hasil kerja yang
dilaksanakan. 2. Faktor ± faktor penghambat
infrastruktur jalan di Kota
Pekanbaru

JOM FISIP Volime 3 No. 2 Oktober 2016 Page 6


Faktor ± faktor penghambat Hasil dan Pembahasan
pelaksanaan pengawasan infrastruktur
jalan di Kota Pekanbaru yaitu : 1. Pengawasan Infrastruktur
Jalan di Kota Pekanbaru
a. Sumber daya manusia Pertumbuhan penduduk yang
¾ Kualitas petugas pengawasan begitu pesat tidak seimbang dengan
¾ Jumlah petugas pengawasan infrastruktur yang memadai, salah
b. Anggaran / biaya satunya infrastruktur jalan yang
¾ Anggaran operasional dalam semakin difokus kan pembangunannya
melakukan pengawasan karena semakin lajunya tingkat
c. Fasilitas kendaraan yang ada di Kota Pekanbaru
¾ Sarana dan prasarana pada saat ini. Dalam rangka mencapai
(kendaraan operasional) tujuan yang telah ditetapkan dalam
pembangunan infrastruktur jalan di
Kota Pekanbaru, maka diperlukan
Metode adanya pengawasan terhadap sesuatu
yang dikerjakan agar rencana dan
Teknik yang digunakan tujuan tercapai dengan lancar. Dalam
penulis ini adalah teknik analisis hal ini fungsi pengawasan sangatlah
Deskriptif kualitatif, yaitu dengan penting karena pengawasan merupakan
mengumpulkan data, suatu usaha untuk menjamin
mengklasifikasikan, menghubungkan kelancaran dalam suatu proses
dengan teori yang berhubungan dengan pekerjaan sehingga dapat berdaya guna
masalah kemudian menarik kesimpulan dan berhasil guna.
untuk menentukan hasilnya Pengawasan jalan di Kota
berdasarkan hasil penelitian yaitu Pekanbaru adalah kegiatan yang
Pengawasan infrastruktur jalan di Kota dilakukan untuk mewujudkan tertib
Pekanbaru. Penggunaan metode pengaturan, pembinaan dan
tersebut dengan pertimbangan bahwa pengembangan jalan. Di dalam
penelitian ini berusaha untuk melakukan pengawasan jalan di Kota
menggambarkan pelaksanaan Pekanbaru Dinas Pekerjaan Umum
pengawasan infrastruktur jalan di Kota Kota Pekanbaru khususnya bagian Bina
Pekanbaru. Marga dalam pelaksanaannya
merupakan kegiatan untuk menjaga
Kriteria dalam memilih key
kenyamanan pengendara yang
informan dalam penelitian ini adalah
melintasi sepanjang jalan yang ada di
mengetahui dengan baik tentang
Kota Pekanbaru.
pelaksanaan pengawasan infrastruktur
Untuk mengetahui pengawasan
jalan di Kota Pekanbaru. Adapun yang
infrastruktur jalan yang dilakukan oleh
dijadikan informan yang dianggap
Dinas Pekerjaan Umum Kota
mengetahui dengan mendalam serta
Pekanbaru bagian Bina Marga, dapat
dapat memberikan keterangan yang
dilihat dari beberapa sub indikatornya,
dapat dipercaya dengan diawasi oleh
yaitu :
Kepala bagian pengawasan dari
a. Menentukan Standar
informan tersebut dan ditambah lagi
dengan informan lainnya. Dalam menetapkan standar
yang dilakukan dalam penelitian adalah

JOM FISIP Volime 3 No. 2 Oktober 2016 Page 7


kegiatan ± kegiatan yang harus Berikut kutipan wawancara
dilakukan oleh Bina Marga Dinas dengan Kepala Bidang Perencanaan
Pekerjaan Umum Kota Pekanbaru dan Pengawasan Dinas Bina Marga dan
dalam melaksanakan pengawasan Sumber Daya Air Kota Pekanbaru.
pembangunan infrastruktur Kota Mengenai standar waktu dalam
Pekanbaru adalah sebagai berikut : pengawasan infrastruktur jalan di Kota
Pekanbaru.
x Adanya pembagian tugas secara
jelas ³PHQJHQDL VWDQGDU ZDNWX \DQJ NDPL
Adapun standar yang tentukan untuk melakukan pengawasan
diterapkan dalam melaksanakan jalan ± jalan di Kota Pekanbaru yaitu
pengawasan infrastruktur jalan di Kota 1 bulan sekali kami memantau jalan ±
Pekanbaru seperti melakukan kegiatan jalan tersebut, dan masa pemeliharaan
yang jelas yaitu memeriksa kondisi selama 6 bulan, sedangkan waktu
infrastruktur jalan dimana dalam melakukan pengawasan pada saat
pembagian tugasnya berdasarkan jalan tersebut dibuat kami
golongan dan pendidikan. melakukannya setiap hari selama jalan
Berikut kutipan wawancara WHUVHEXW GLEXDW ´ (wawaancara
dengan kepala Bidang Perencanaan dan dengan Kepala Bidang Perencanaan
Pengawasan Dinas Bina Marga dan dan Pengawasan Dinas Bina Marga
Sumber Daya Air Kota Pekanbaru dan Sumber Daya Air, 19 November
mengenai pembagian tugas bagi 2014).
pengawas dalam melaksanakan
pengawasan infrastruktur jalan di Kota Berdasarkan kutipan
Pekanbaru awawancara diatas mengenai standar
waktu yang ditentukan dalam
³NHJLDWDQ \DQJ NDPL ODNXNDQ GDlam melakukan pengawasan waktunya 1
melakukan pengawasan terhadap jalan bulan sekali dan masa pemeluharaan
± jalan yang ada di Kota Pekanbaru selama 6 bulan, tetapi yang terjadi pada
berdasarkan pembagian tugas yaitu jalan di Kota Pekanbaru seperti tidak
dengan golongan dan pndidikan ada sama sekali dilakukan pengawasan,
karena tidak semua pegawai yang karena masih banyaknya jalan ± jalan
EHUEDVLF WHNQLN ´ (wawancara dengan di Kota Pekanbaru yang rusak parah
Kepala Bidang Perencanaan dan dan tidak secepatnya untuk dilakukan
Pengawasan Dinas Bina Marga dan perbaikan.
Sumber Daya Air Kota Pekanbaru, 19 b. Melakukan tindakan penilaian
November 2014). dan evaluasi
x Standar waktu
Standar waktu adalah Melakukan penilaian disini
penentuan jadwal yang ditentukan oleh dimaksud mengandung arti tindakan
Dinas Pekerjaan Umum Kota penilaian dan mengukur apa yang
Pekanbaru didalam melakukan sedang dilaksanakan dan apa yang
pengawasan infrastruktur jalan. Standar telah dilaksanakan, sesuai dengan
waktu dalam melakukan pengawasan standar ukur dan petunjuk ± petunjuk
jalan ± jalan di Kota Pekanbaru arahan. Adapun sub indikator yang
dilakukan 1 bulan sekali. menjadi proses melakukan tindakan

JOM FISIP Volime 3 No. 2 Oktober 2016 Page 8


penilaian dan evaluasi adalah sebagai yang telah dilakukan para pegawai
berikut : tersebut.
Berdasarkan wawancara diatas
x Menilai kinerja pegawai mengenai bagaimana cara
Didalam menilai hasil kerja mengevaluasi kinerja pegawai
pegawai sangat ditentukan oleh dilakukan pada saat diadakannya rapat,
beberapa hal, apakah pegawai tersebut pada saat rapat tersebutlah akan
menjalankan tugasnya sesuai dengan dievaluasi bagaimana system kerja
prosedur atau tidak. Sistem penilaian pegawai selama ini, dan menurut
terhadap hasil kerja pegawai dapat wawancara diatas rapat hanya
dilihat berdasarkan waktu, volume, dilakukan 1 kali dalam sebulan saja.
mutu dan kualitas yang telah
dikerjakan dilapangan. x Mengamati kerjaan pegawai
Mengamati kerjaan pegawai
Berikut kutipan wawancara tentunya harus dilakukan oles seorang
dengan Kepala Bidang Perencanaan pimpinan agar pekerjaan tersebut dapat
dan Pengawasan Dinas Bina Marga dan berjalan lancar sesuai dengan ketentuan
Sumber Daya Air Kota Pekanbaru. yang berlaku.
Mengenai waktu yang digunakan Menurut wawancara dengan kepala
dalam pengerjaan jalan di Kota seksi diatas mengenai pembagian tugas
Pekanbaru. dalam mengamati kerjaan pegawai
tersebut dibagi atas struktur organisasi
³ZDNWX \DQJ GLJXQDNDQ GDODP
yang ada pada Dinas Pekerjaan Umum
pengerjaan jalan ini kami berikan
Kota Pekanbaru. Jadi pembagian tugas
waktu 150 hari atau 5 bulan, apabila
tersebut tidak sembarangan dalam
waktu yang diberikan lewat kami akan
membagi tugas karena ada pembagian
memberikan sanksi, dan waktu yang
struktur organisasinya yang berjenjang.
dilakukan dalam melakukan
pengawasan jalan selama 1 bulan c. Melakukan tindakan perbaikan
VHNDOL ´ (wawaancara dengan Kepala
Bidang Perencanaan dan Yaitu tindakan yang diambil
Pengawasan Dinas Bina Marga dan untuk menyesuaikan pekerjaan yang
Sumber Daya Air, 19 November apabila terjadi penyimpangan agar
2014). sesuai dengan yang telah ditentukan
sebelumnya. Dan apabila memang
Berdasarkan hasil wawancara, terjadi kesalahan atau penyimpangan
dalam sistem penilaian terhadap hasil akan segera dilakukan tindakan
kerja dilihat berdasarkan waktu, perbaikan. Tahap dalam melakukan
volume, mutu dan kualitas yang telah tindakan perbaikan ini terbagi dalam
dikerjakan dilapangan. sub indikator yaitu :
x Mengevaluasi kinerja pegawai x Memperbaiki apabila terjadi
Mengevaluasi kinerja pegawai, kesalahan dan memberi peringatan
sama halnya dengan memberikan Didalam pengawasan
penilaian terhadap pegawai tersebut infrastruktur jalan yang ada di Kota
untuk mengukur kinerja para pegawai, Pekanbaru apabila terjadi kesalahan
bertujuan untuk mengetahui hasil kerja maka akan diberikan peringatan bahkan

JOM FISIP Volime 3 No. 2 Oktober 2016 Page 9


diberikan sangsi sesuai dengan Undang kedua kali akan kami berikan sangsi
± Undang tentang Kepegawaian. administrasi dan apabila melakukan
Berikut kutipan wawancara kesalahan untuk yang ketiga kalinya,
dengan kepala bidang perencanaan dan sangsi tersebut berupa penundaan
pengawasan Dinas Bina Marga dan kenaikan pangkat sesuai dengan PP
Sumber Daya Air Kota Pekanbaru 1R WHQWDQJ 3HJDZDL 1HJHUL ´
³SHQambahan jumlah pengawas (wawaancara dengan Kepala Bidang
dilakukan apabila kiranya pengawas ± Perencanaan dan Pengawasan Dinas
pengawas kami yang ada kurang cukup Bina Marga dan Sumber Daya Air,
dan sering melakukan kesalahan 19 November 2014).
ataupun kelalaian, ataupun dengan
memberikan peringatan berupa sangsi Berdasarkan kutipan
sesuai dengan UU Kepegawaian dan wawancara diatas mengenai pemberian
apabila terjadi kerusakan dalam sangsi apabila melakukan tindakan
pengerjaan jalan akan diberikan waktu kesalahan, memang dijalankan yaitu
VHODPD KDUL VDMD ´ (wawancara diberikan sangsi admiistrasi dan
dengan Kepala Bidang Perencanaan apabila kesalahan yang dilakukan
dan Pengawasan Dinas Bina Marga sudah fatal dan berulang kali akan
dan Sumber Daya Air, 19 November diberikan sangsi berupa penundaan
2014). pangkat sesuai dengan PP No. 80
x Memberikan sangsi / teguran tentang Pegawai Negeri.
terhadap penyimpangan 2. Faktor ± faktor Penghambat
Tindakan yang dilakukan Pengawasan Infrastruktur Jalan
apabila petugas pengawas melakukan di Kota Pekanbaru
kesalahan dalam melaksanakan
kegiatan dalam memantau kondisi jalan Dari hasil penelitian yang
di Kota Pekanbaru yaitu pemberian dilakukan tentang Pengawasan
teguran maupun sangsi, hal ini Infrastruktur Jalan di Kota Pekanbaru,
dimaksud agar pengawas tidak akan ditemukan beberapa faktor yang
melakukan kesalahan yang kedua menjadi penghambat pengawasan
kalinya. infrastruktur jalan tersebut, di
Berikut kutipan wawancara antaranya sebagai berikut :
dengan Kepala Bidang Perencanaan
dan Pengawasan Dinas Bina Marga dan a. Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber Daya Air Kota Pekanbaru.
Sumber Daya Manusia (SDM)
Mengenai tindakan pemberian sangsi
merupakan salah satu faktor pertama
terhadap petugas pengawas.
yang mempengaruhi penghambat
³PHPDQJ DSDELOD SHWXJDV SHQJDZDV
pengawasan infrastruktur Jalan di Kota
yang melakukan pengawasan jalan
Pekanbaru, artinya dilihat dari segi
melakukan kesalahan atau kelalaian
tingkat pengetahuan, kemampuan dan
bekerja akan kami berikan teguran,
keahliannya yang dimliki dalam
teguran yang pertama adalah teguran
melaksanakan pekerjaan, karena
secara lisan dengan cara
pengetahuan dan kemapuan adalah
menyampaikannya langsung terhadap
modal pertama dalam melaksanakan
si pengawas, dan apabila si petugas
pengawasan infrastruktur jalan di Kota
pengawas melakukan kesalahan yang
Pekanbaru. Dari indikator Sumber

JOM FISIP Volime 3 No. 2 Oktober 2016 Page 10


Daya Manusia terbagi lagi beberapa yaitu untuk melaksanakan pengawasan
sub indikatornya, yaitu jumlah petugas jalan yang ada di Kota Pekanbaru.
pengawasan dan kualitas petugas
pengawasan. Dari segi kualitas dan kuantitas
Sumber Daya Manusia ini sangatlah
Penjelasan mengenai keadaan berpengaruh didalam melaksanakan
tersebut dapat dilihat dari kutipan pengawasan infrastruktur jalan di Kota
wawancara dengan kepala bidang Pekanbaru. Pemdidikan formal yang di
perencanaan dan pengawasan Dinas miliki setiap pegawai sangat
Bina Marga dan Sumber Daya Air. menentukan pola pikir pegawai.
Semakin tinggi pendidikan pegawai
³0HQJHQDL MXPODK SHWXJDV \DQJ DGD diharapkan semakin tinggi pula sumber
pada saat ini memang bias dikatakan daya dan kemampuan intelektual,
masih kurang, apalagi petugas dalam keberhasilan dalam melaksanakan
melakukan pengawasan ke lapangan tugas lebih mudah untuk dicapai.
memang sangat kurang. Adapun Berikut adalah wawancara mengenai
petugas yang melakukan pengawasan kualitas petugas pengawasan yang ada
ke lapangan bukanlah sembarang di Dinas Bina Marga dan Sumber Daya
petugas, karena yang ditugaskan untuk Air Kota Pekanbaru.
turun ke lapangan adalah petugas yang
mengerti bagaimana kondisi jalan ³NXDOLWDV SHJDZDL PHPDQJ NXUDQJ
DSDNDK VXGDK VHPSXUQD DWDX EHOXP ´ semenjk tidak adanya pelatihan ±
(wawancara dengan Kepala Bidang pelatihan, dulu banyak adanya
Perencanaan dan Pengawasan Dinas pelatihan, apalagi tentang jalan sangat
Bina Marga dan Sumber Daya Air, 19 minim, dari segi pendidikannya banyak
November 2014). disingkat STM butuh waktu untuk
PHQJDPELO SHQGLGLNDQ ODJL ´
Berdasarkan wawancara diatas (Wawancara dengan Kasi
mengenai jumlah SDM yang ada Pembangunan dan Peningkatan
dikatakan masih kurang cukup melihat Jalan Dinas Bina Marga dan Sumber
jumlah jalan yang begitu banyak dan Daya Air, 20 November 2014).
luas yang ada di Kota Pekanbaru.
b. Anggaran / biaya
Berdasarkan jumlah pegawai
dari tabel diatas adalah jumlah Faktor dana dalam
keseluruhan pegawai yang ada pada melaksanakan pengawasan sangat
bagian Bina Marga yaitu hanyalah 37 berperan dalam kelancaran proses
orang. Dimana jumlah tersebut masih pengawasan agar pencapaian tujuan
sangat kurang, melihat tugas yang yang telah ditentukan dapat tercapai
diberikan yaitu untuk melakukan dengan maksimal sesuai dengan yang
pengawasan. Jika dilihat jumlah para di inginkan. Anggaran yang digunakan
pegawai yang ada masih belum untuk kelancaran kegiatan pengawasan
mencukupi apalagi yang paling infrastruktur jalan di Kota Pekanbaru
diutamakan adalah bagian pengawasan, adalah anggaran operasional. Anggaran
dan juga tugas para pegawai tidak operasional adalah biaya dalam
hanya didalam kantor saja melainkan merencanakan kebutuhan sehari ± hari
juga harus melakukan turun kelapangan dalam pemerintahan, anggaran
operasional ini adalah untuk biaya

JOM FISIP Volime 3 No. 2 Oktober 2016 Page 11


administrasi umum dan biaya
pemeliharaan.

Anggaran Operasional Pegawai Bidang Bina Marga tahun 2014 (Kec. Sail,
Sukajadi dan Senapelan)
Belanja pegawai Volume Harga satuan Jumlah
6 = (3x5)
PPTK 1orang x 10 10,00 500.000,00 5.000.000,00
bulan

Pengawas lapangan 20,00 300.000,00 6.000.000,00


2orang x 10 bulan

Staff 10,00 300.000,00 3.000.000,00


teknis/admministasi
1orang x 10 bulan

Honorarium panitia 14.000.000,00


pelaksana kegiatan

Berdasarkan tabel diatas, biaya Pekanbaru juga sangat memerlukan


operasional tiap pegawai yang fasilitas yang lengkap guna
melakukan pengawasan sebesar Rp. menjalankan tugas ± tugas
300.000, yang mana honor tersebut pemerintahan agar tercapai dengan
diberikan tiap 5 bulan sekali. Dan yang telah direncanakan. Dengan
setiap satu orang pegawai mengawasi adanya sarana dan parsarana yang
satu jalan yang telah ditentukan lengkap Dinas Pekejaan Umum Kota
sebelumnya. Dari biaya operasional Pekanbaru dapat melaksanakan
tersebut dapat dikategorikan belum pengawasan dengan baik dan lancar.
mencukupi dengan kondisi yang ada, Dari sarana dan prasarana yang
karena para pegawai yang melakukan ada penulis melihat kendaraan yang
pengawasan ke lapangan masih ada tidak memenuhi syarat dalam
menggunakan kendaraan pribadi melakukan pengawasan infrastruktur
sedangkan tugas yang dilaksanakan jalan di Kota Pekanbaru.
adalah tugas untuk kepentingan umum. Mengenai fasilitas yang ada
pada Dinas Pekerjaan Umum Kota
c. Fasilitas Pekanbaru sangatlah memprihatinkan,
Fasilitas atau sarana dan karena fasilitas kendaraan yang ada
prasarana adalah seperangkat alat yang pada Dinas Pekerjaan Umum Kota
digunakan dalam melakukan proses Pekanbaru khususnya bagian Bina
kegiatan baik alat - alat utama dalam Marga hanya memiliki 2 unit mobil.
melakukan kegiatan maupun peralatan Jumlah kendaraan yang ada sangat
pembantu yang berfungsi untuk berpengaruh dalam pelaksanaan
mewujudkan tujuan yang hendak pengawasan yang mana para pegawai
dicapai. Dinas Pekerjaan Umum Kota yang akan turun ke lapangan dalam

JOM FISIP Volime 3 No. 2 Oktober 2016 Page 12


mengawasi pembangunan jalan akan melakukan pengawasan infrastruktur
menjadi terhambat. Jumlah kendaraan jalan yang ada di Kota Paekanbaru.
motor menurut tabel diatas hanyalah 3
unit saja, tetapi berdasarkan wawancara DAFTAR PUSTAKA
yang dilakukan penulis motor tersebut
tidak digunakan untuk petugas Adisasmita, S.A. 2012. Perencanaan
pengawas, tetapi digunakan untuk infrastruktur Jalan. Yogyakarta:
kegiatan lainnya. Graha Ilmu.
Anonim. 2007. Klasifikasi Jaringan
KESIMPULAN
Jalan Menurut Fungsi (Peranan) Dan
Berdasarkan hasil analisa
Status (Wewenang Pengaturan).
penelitian dan analisa yang dilakukan
Jakarta : Departemen Pekerjaan
oleh peneliti mengenai pengawasan
Umum Dirjen Bina Marga.
infrastruktur jalan di Kota Pekanbaru
disimpulkan terlaksana masih kurang Brantas. (2009), Dasar ± dasar
optimal atau kurang baik. Dimana Manajemen, Bandung : Penerbit
dikarenakan masih kurang Alfabet.
maksimalnya kinerja para petugas atau
pelaksana pengawas dalam melakukan Darwis. 2000. Dasar-Dasar
pengawasan infrastuktur jalan. Manajemen (Suatu Pengantar).
Sedangkan berdasarkan hasil Pekanbaru: UNRI
penelitian, tentang faktor ± faktor
penghambat pengawasan infrastruktur Handoko.T.Hani. 2004. Manajemen
jalan di Kota Pekanbaru dapat Edisi 2. Yogyakarta: BPFE-
disimpulkan bahwa factor tersebut dari Yogyakarta
beberapa indicator dan sub indicator Herujito,H.Melayu. 2005.
yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) Manajemen. Jakarta: PT. Bumi
dan sub indikatornya yaitu : jumlah Aksara
petugas pengawas dan kualitas para
pengawas. Yang menjadi kendala yaitu Manullang. 2006. Dasar ± dasar
jumlah petugas pengawas yang ada Manajemen, Yogyakarta : Penerbit
pada saat ini sangatlah minim, dari segi Gadjah Mada University Press
kualitas pun masih sangat kurang,
petugas pengawas bias dikategorikan Sastrohadiwiryo. 2002. Dasar-
kurang baik, belum memiliki skill yang Dasar Manajemen. Yogyakarta:
cukup masuk pada kriteria. Penerbit Andi
Terbatasnya anggaran/dana operasional
Sarundajang,H. 2005. Babak Baru
guna pelaksanaan pengawasan serta
Sistem Pemerintah Daerah. Jakarta:
kurangnya kendaraan operasional atau
Kata Hasta Pustaka
kendaraan dinas yang digunakan untuk
melakukan pengawasan infrastruktur Silalahi,Urbert. 2003. Studi Tentang
jalan, karena menurut wacana diatas Ilmu Administrasi Dan Konsep Teori
para petugas pengawas bisa dikatakan Dan Dimensi. Bandung: Sinar Baru
lambat apabila tidak diberikan Algesindo
kendaraan operasional untuk

JOM FISIP Volime 3 No. 2 Oktober 2016 Page 13


Siagian.S.P. 2000. Administrasi Sujamto. 2004. Sistem Pengawasan
Pembangunan. Jakarta: Bumi Aksara Manajemen, Jakarta: PT. Pustaka
Quantum
Soejito,Irawan. 2000. Pengawasan
Terhadap Perda dan Kepala Daerah. Winardi. 2000. Kepemimpinan
Jakarta: Bina Aksara Dalam Manajemen. Jakarta: PT.
Rineka Cipta
Sugiyono. 2009. Statistik untuk
penelitian. Bandung: Alfabetha.

JOM FISIP Volime 3 No. 2 Oktober 2016 Page 14

You might also like