Professional Documents
Culture Documents
Analisis Pemetaan Profil Badan Usaha Milik Desa Se
Analisis Pemetaan Profil Badan Usaha Milik Desa Se
net/publication/340586930
Analisis Pemetaan Profil Badan Usaha Milik Desa Serta Potensi dan
Permasalahannya di Bidang Pengelolaan Air Bersih: (studi kasus di BUMDes
Kertajaya, Cianjur, Provinsi Jawa Barat)
CITATIONS READS
0 502
11 authors, including:
Lidya Agustina
Universitas Kristen Maranatha
12 PUBLICATIONS 14 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Lidya Agustina on 24 August 2020.
Analisis Pemetaan Profil Badan Usaha Milik Desa Serta Potensi dan
Permasalahannya di Bidang Pengelolaan Air Bersih
(studi kasus di BUMDes Kertajaya, Cianjur,
Provinsi Jawa Barat)
Hanny#1, Lidya Agustina#, Ita Salsalina Lingga#, Rapina#, Yenni Carolina#, Elyzabeth I
Marpaung#, Erna#, Herman Kambono#, Lauw Tjun Tjun#, Oktavianti#, Enrico Goiyardi#
#
Jurusan Akuntansi, Universitas Kristen Maranatha
Jl. Prof Drg. Surya Sumantri No.65 Bandung
1
sevenhanny@gmail.com
Abstract
Based on comparison data between 2017 and 2018, according to BPS (Statistic Central Data)
the number of the poverty rate decreases in the villages is much higher than in urban areas.
The role of the government does not escape here through the Ministry of Village, Development
of Disadvantaged Regions and Transmigration in terms of encouraging all villages to have
Village-Owned Enterprises (BUMDes). Although the BUMDes program has been launched
since 2010, previous research shows that the BUMDes implementation program still not
optimal. Departing from this condition, this research in the context of community service was
created with the aim of mapping the profile of BUMDes, as well as finding the potential and
controlling BUMDes and related business units. Meanwhile the issuing BUMDes is Kertajaya
BUMDes, Cianjur Regency, West Java Province, while the business unit issued is PAB Tirta
Jaya which is engaged in the provision of clean water.
BUMDes Kertajaya has various potentials in the fields of clean water, tourism,
agriculture, facilities and fisheries. Our research indicate that BUMDes Kertajaya have good
governance but still have constraints such as limited internet facilities, units business funding,
human resources regeneration, minimum number of operating income and limited
infrastructure facilities. While the potential PAB Tirta Jaya to develop its business in the field
of clean water supply is quite high, especially in terms of raw materials and marketing. Some
of the obstacles faced by PAB Tirta Jaya are the currently inadequate equipment available for
business development / expansion, the lack of operating profit, the difficulty of PAB Kerta Jaya
in regenerating human resources, the business value of the PAB Tirta Jaya that is currently
underway is not yet high.
Keywords— Mapping, potential, constraints, BUMDes, the main business entity.
juta orang, sedangkan untuk di pedesaan telah dijalankan oleh penduduk desa
tercatat 13.20% atau setara dengan sebelumnya. Pembentukan BUMDes harus
15.81 juta orang. Jumlah tersebut menurun berdasarkan musyawarah desa dan mampu
jika dibandingkan dengan tahun 2017 yang menggali potensi usaha ekonomi
mencapai 10.27 juta orang untuk daerah masyarakat serta sesuai dengan kebutuhan
perkotaan, dan 16.31 juta orang untuk masyarakat desa. Usaha BUMDes dapat
daerah pedesaan. Dengan demikian memanfaatkan sumber daya desa yang
meskipun kemiskinan didaerah pedesaan belum optimal yang bertujuan untuk
masih jauh lebih tinggi dari daerah membantu warga desa.
perkotaan, namun penurunan jumlah Meskipun program BUMDes telah
penduduk miskin di desa jauh lebih tinggi dicanangkan sejak tahun 2010, namun
dari pada di perkotaan. dalam pelaksanaannya masih belum optimal.
Menurunnya jumlah penduduk Hasil penelitian Ratna Azis Prasetyo (2016)
miskin di daerah pedesaan tidak luput yang meneliti keberadaan BUMDes Desa
karena peranan pemerintah dalam Pejambon Kecamatan Sumber rejo
pelaksanaan program-programnya, yang Kabupaten Bojonegoro menunjukkan
diantaranya melalui kementerian Desa, bahwa partisipasi masyarakat dalam
Pembangunan Daerah Tertinggal dan kegiatan BUMDes masih kurang, hal ini
Transmigrasi mendorong seluruh desa untuk disebabkan kurangnya pengetahuan
memiliki Badan Usaha Milik Desa masyarakat terhadap program BUMDes.
(BUMDes). BUMDes terbukti efektif dalam Sedangkan terkait pola pemanfaatan lebih
menggerakkan roda perekonomian desa, banyak digunakan untuk pembangunan fisik
meskipun sampai dengan 2018 ini jumlah desa. Berdasarkan pemaparan diatas, maka
desa yang memiliki BUMDes hanya 18.000 penelitian dalam rangka Abdimas (Program
desa dari total 74.000 desa di Indonesia. Pengabdian Masyarakat) ini bermaksud
Namun meskipun demikian jumlah meneliti mengenai keberadaan BUMDes
penduduk miskin berkurang sebanyak 505 yang terdapat di Desa Kertajaya, Cianjur.
ribu orang sejak tahun 2017 Desa Kertajaya merupakan desa yang
(finance.detik.com). terletak di Kecamatan Ciranjang Kabupaten
Berdasarkan Peraturan Menteri Cianjur. Desa Kertajaya memiliki potensi
Dalam Negeri No. 39 Tahun 2010 tentang wisata alam yaitu Danau Cirata serta sumber
BUMDes, BUMDes adalah badan usaha air yang melimpah. BUMDes Desa
desa yang dibentuk oleh pemerintah desa Kertajaya memanfaatkan potensi desa yang
yang kepemilikan modal dan ada dengan membentuk usaha utamanya
pengelolaannya dilaksanakan oleh yaitu PAB Tirta Jaya yang bergerak di
pemerintah desa dan masyarakat. BUMDes bidang pengadaan air bersih. Penelitian ini
dibentuk atas inisiatif pemerintah desa ingin melihat bagaimana pengelolaan dan
bersama masyarakat berdasarkan pemanfaatan dana BUMDes didesa
musyawarah warga desa. Selanjutnya Kertajaya Cianjur dilaksanakan, apa saja
BUMDes akan dikelola oleh masyarakat kendala yang dihadapi pengurus BUMDes
desa yang dianggap mampu mengelola maupun pengurus PAB Tirta Jaya,
badan usaha sebagai aset penggerak bagaimana keberadaan BUMDes dan PAB
perekonomian masyarakat desa. Tirtajaya tersebut dapat memberikan
BUMDes dibentuk dengan tujuan kontribusi bagi masyarakat desa
untuk meningkatkan pendapatan masyarakat Kertajaya,Cianjur, serta melihat potensi
dan pendapatan asli desa, oleh karenanya yang dimiliki oleh BUMDes dan PAB Tirta
keberadaan BUMDes sejatinya tidak akan Jaya.
mengancam kegiatan usaha lainnya yang
Jurnal PATRIA ISSN : 2656-5455 (media online) Vol. 2 | No. 1 Maret 2020 10
sosial dengan prinsip kebersamaan dan Desa”. BUMDes didirikan oleh Desa, dan
dikelola menggunakan prinsip keuangan lebih lanjut pada pasal 88, dijelaskan bahwa
formal. Menyambung hal tersebut, Ibrahim BUMDes didirikan atas kesepakatan
(2018:24) juga menyatakan bahwa melalui musyawarah desa.
BUMDes merupakan wadah usaha desa Regulasi ketiga adalah Peraturan
yang memiliki semangat kemandirian, Menteri Dalam Negeri Nomor 39 tahun
kebersamaan, dan kegotong-royongan 2010. Di dalam Pasal 1, dinyatakan bahwa
antara pemerintah desa dan masyarakat BUMDes adalah” usaha desa yang dibentuk
untuk mengembangkan aset-aset lokal guna atau didirikan oleh pemerintah desa yang
memberikan pelayanan dan meningkatkan kepemilikan modal dan pengelolaannya
pendapatan ekonomi masyarakat dan desa. dilakukan oleh pemerintah desa dan
masyarakat”. Pada pasal 2, dijelaskan bahwa
B. Dasar Hukum Badan Usaha Milik Desa untuk pembentukan dan pengelolaan
(BUMDes) BUMDes diatur melalui Peraturan Daerah
Dasar hukum yang mengatur yang ditetapkan oleh Pemerintah
mengenai BUMDes, yang pertama adalah Kabupaten/Kota.
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi C. Tujuan Pembentukan BUMDes
Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015. Wahyu dan Setiawan (2017:164)
Di dalam pasal 1, dijelaskan bahwa Badan mengatakan bahwa “pengembangan
Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah “badan BUMDes diharapkan dapat mendorong
usaha yang seluruh atau sebagian besar pengembangan usaha ekonomi produktif
modalnya dimiliki oleh desa melalui desa dan mengefisienkanrantai supply dan
penyertaan secara langsung yang berasal demand input dan output pertanian.Dengan
dari kekayaan desa yang dipisahkan guna itu, pendapatan dan kesejahteraan
mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha masyarakat (khususnya petani), dapat
lainnya untuk sebesar-besarnya meningkat. Artinya, BUMDes diharapkan
kesejahteraan masyarakat desa”. Di dalam dapat berperan dalam pengelolaan input,
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan produksi, distribusi dan penanganan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi pascapanen (terutama peningkatan nilai
Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 tambah) sektor dan produk pertanian. Lebih
dijelaskan secara lengkap mengenai jauh berperan dalam penguatan posisi tawar
pendirian, pengurusan dan pengelolaan, dan masyarakat desa, penciptaan lapangan kerja
pembubaran BUMDes. BUM Desa atau wirausaha, serta perwujudan ketahanan
didirikan sebagai upaya dalam menampung dan kedaulatan pangan.”
kegiatan ekonomi Desa dan pelayanan “Perusahaan Daerah/Perusda/BUMD
umum yang dikelola oleh Desa atau termasuk yang kini sedang digulirkan
kerjasama antar Desa (pasal 2). bersamaan dengan dana desa adalah
Regulasi kedua adalah Undang- BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) harus
Undang No. 6 tentang Desa. Di dalam menjadi penopang utama PAB untuk
Undang-Undang tersebut dinyatakan pembangunan daerah/desa sehingga mampu
bahwa, BUMDes adalah “badan usaha yang menyokong APBD; bukan sebaliknya malah
seluruh atau sebagian besar modalnya menggerogotinya” (Soemarwoto, 2018:16).
dimiliki oleh Desa melalui penyertaan Menyambung hal tersebut Mayudi dan
secara langsung yang berasal dari kekayaan Nawir (2017:293) mengutarakan bahwa
Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, “secara formal tujuan koperasi dan
jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk BUMDes sangatlah muia dan bercita-cita
sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat memajukan dan berpihak pada petani,
Jurnal PATRIA ISSN : 2656-5455 (media online) Vol. 2 | No. 1 Maret 2020 12
posisi ini. Tetapi yang pasti fungsi ketua G. Aspek Lingkungan Fisik
jelas sangat sentral karena menjadi nahkoda Dalam artikel yang dibuat oleh
yang akan memimpin jalannya lembaga. Januarti (2017) dikatakan bahwa
Karena BUMDesa lekat dengan “munculnya UU Desa dan UU
kepentingan usaha maka seorang ketua Keistimewaan DIY telah mendasari
haruslah memiliki visi usaha yang kuat berbagai kawasan perdesaan dalam
sekaligus mampu melakukan konsolidasi mengembangkan lingkungan. Di Desa
sosial alias memiliki kemampuan Sendangsari yang menjadi unit penelitian,
pendekatan pada masyarakat (Aryadjihs, strategi pengelolaan lingkungan dilakukan
2017). sebagai bentuk pengembangan pariwisata.
Informan yang terlibat dalam proses
F. Aspek Lingkungan Sosial dan Budaya penelitian adalah Kepala Desa, pengurus
Ridlwan (2014) menyatakan bahwa lembaga desa yakni LPMD, PKK, Karang
BUMDes merupakan suatu lembaga Taruna dan Pelaku Pariwisata yakni Ketua
perekonomian desa yang memiliki peranan Kelompok Sadar Wisata. Selain itu juga
penting dalam mewujudkan kesejahteraan melibatkan Dinas Kebudayaan dan
masyarakat, desa, dan pemerintah desa. Pariwisata Kabupaten Bantul sebagai
Tata kelola yang profesional dengan stakeholder pemerintah. Hasil penelitian
mengacu pada pedoman pembentukan menunjukkan strategi yang dilaksanakan
BUMDes berdasarkan peraturan perundang- Desa Sendangsari dalam upaya pengelolaan
undangan menjadi prasyarat berjalannya lingkungan sebagai implementasi UU Desa
BUMDes secara baik. Dengan demikian dan UU Keistimewaan DIY adalah 1)
kegiatan ekonomi BUMDes secara ideal Pemetaan lingkungan berupa potensi desa; 2)
dapat menjadi bagian dari usaha Pemberdayaan sosial untuk optimalisasi
peningkatan ekonomi lokal dan regional potensi wisata; 3) Pemanfaatan lingkungan
dalam lingkup perekonomian nasional. sebagai kawasan pengembangan Desa
Selanjutnya penelitian yang dilakukan Wisata; 4) Daya dukung pemerintah dalam
oleh Zulkarnaen (2016) di desa Parakan pengelolaan Desa Wisata.” Penelitian
Salam dan desa Salam Jaya bahwa selanjutnya mengenai pentingnya aspek
keberadaan BUMDES untuk mewujudkan lingkungan fisik dilakukan oleh Swandari et
perekonomian desa yang mandiri sangat al (2017). Ditemukan bahwa salah satu
diperlukan. Melalui BUMDES diharapkan faktor penyebab rendahnya kinerja
antar lembaga yang ada di masyarakat saling BUMDes adalah rendahnya kinerja
bersinergi untuk lebih maksimal karyawan BUMDes.
menciptakan kesejahteraan masyarakat yang
setara. Kemudian diberikan saran bagi H. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
pemerintah desa dan lembaga pedesaan di Pengembangan serta pengelolaan
desa Parakan Salam dan desa Salam Jaya BUMdes yang tepat dan baik,
segera membentuk pengelolaan BUMDES merupakan kerangka bangun terwujudnya
supaya segera lebih efektif dalam perekonomian desa yang demokratis,
menghimpun unit-unit usaha dari dengan kata lain memiliki dampak
masyarakat dan pengelolaan aset-aset desa berkesesuaian dengan misi Masyarakat
agar tujuan dari BUMDES untuk ASEAN yang mengharuskan masyarakat
menciptakan kesejahteraan masyarakat yang siap dan berdaulat dalam konsekuensi
merata. apapun. Sehingga tujuan dari
terselenggaranya BUMDes sebagai
lembaga perekonomian masyarakat desa,
dapat membawa pengaruh besar terhadap
Jurnal PATRIA ISSN : 2656-5455 (media online) Vol. 2 | No. 1 Maret 2020 14
mereka serahkan, mereka belum Pengelolaan Air Bersih (PAB) Tirta Jaya
memperoleh pelatihan untuk meningkatkan I belum memiliki sertifikat yang
kompetensi mereka. Adapun jenis pelatihan menyatakan bahwa air yang dihasilkan
yang dibutuhkan untuk pengembangan PAB layak untuk diminum.
Tirta Jaya 1 adalah Manajemen Bisnis. Regenerasi kepengurusan.
Saat ini, PAB Tirta Jaya masih sulit untuk
J. Pembahasan tentang Kendala BUMDes melakukan regenerasi kawula muda di
Kertajaya dan Unit Usaha PAB Tirta daerah tersebut, walaupun terdapat
Jaya I beberapa tenaga kerja yang masih muda
Kendala yang dihadapi oleh Pengurus namun dengan jumlah yang sangat
BUMDes Kertajaya adalah sebagai berikut: terbatas. Hal ini akan menjadi suatu
Tantangan dalam mengembangkan Unit keterbatasan bagi PAB Tirta Jaya dalam
Usaha Desa dengan Investasi awal yang upaya pengembangan bisnisnya.
tidak sedikit; Jaringan internet dan Laba Operasi yang belum memadai untuk
komunikasi yang belum memadai; Kondisi membayar SDM secara pasti dan layak.
infrastruktur, seperti perbaikan jalan akses Sehingga tenaga kerja yang turut serta
menuju desa tersebut yang belum dalam pengelolaan unit usaha ini dapat
memadai/nyaman dilalui kendaraan; memperoleh imbal jasa yang lebih pasti
Regenerasi kepengurusan BUMDes yang dan layak sebagai salah satu wujud
kurang berjalan mulus akibat minimnya penghargaannya.
minat warga muda yang bersedia
mengabdikan dirinya di BUMDes ini; Laba
Operasi yang belum memadai untuk V. KESIMPULAN DAN SARAN
membayar SDM secara pasti dan layak. A. Kesimpulan
Sedangkan kendala yang dihadapi Berdasarkan pembahasan di bab
dalam pengembangan Unit Usaha PAB Tirta sebelumnya, maka kesimpulan dari Analisa
Jaya I adalah sebagai berikut: kami adalah sebagai berikut:
Terdapat peningkatan permintaan air Tata kelola BUMDes Kertajaya telah
untuk konsumen yang baru, sementara berkembang dan berjalan dengan baik.
kendala yang dihadapi adalah daya Walaupun dari aspek lingkungan sosial
pancar dari air yang dihisap pompa air dan budaya, kondisi Desa Kertajaya
yang dimiliki saat ini kurang optimal belum memadai dalam menunjang
untuk memenuhi kebutuhan konsumen keberadaan BUMDes, namun sebaliknya
yang baru. Terlebih saat musim kemarau, keberadaan BUMDes Kertajaya dianggap
banyak masyarakat yang berbagi air mulai mampu meningkatkan
dengan sekitarnya dari saluran yang sama perekonomian dan kesejahteraan
sehingga kebutuhan masyarakat sulit warganya termasuk dalam hal
diprediksi dan mendadak meningkat peningkatan lapangan pekerjaan dan
secara signifikan. Untuk mengatasi dalam hal memotivasi masyarakat untuk
kendala ini diperlukan tabung pompa air mengelola potensi desa. Dari dimensi
(water pressure tank) dengan kapasitas kajian kelayakannya, BUMDes Kertajaya
yang lebih besar dan diestimasi dinilai layak untuk dikembangkan lebih
memerlukan dana sekitar Rp 25.000.000. lanjut mengingat potensinya di bidang air
Air yang dihasilkan Pengelolaan Air bersih, pariwisata, hiburan, pertanian,
Bersih (PAB) Tirta Jaya I telah beberapa sarana dan perikanan.
kali diperiksa dan dinyatakan layak untuk
diminum, tetapi sampai saat ini
Jurnal PATRIA ISSN : 2656-5455 (media online) Vol. 2 | No. 1 Maret 2020 22
Kendala yang dihadapi oleh BUMDes 2. Saran atau rekomendasi untuk Unit
Kertajaya adalah keterbatasan fasilitas Usaha PAB Tirta Jaya:
internet, pendanaan unit bisnisnya, Mencari donatur atau melakukan
regenerasi SDM, minimnya laba peminjaman uang ke bank untuk
operasinya dan keterbatasan sarana mengganti tabung pompa air (water
prasarana. pressure tank) dengan kapasitas yang
Potensi PAB Tirta Jaya untuk lebih besar.
mengembangkan usahanya di bidang Mencari informasi tentang tata cara
penyediaan air bersih cukup tinggi pengujian kualitas air sumur ke Dinas
khususnya dalam hal bahan baku (air) dan Lingkungan Hidup untuk memperoleh
pemasarannya. Namun ada beberapa sertifikat bahwa air layak diminum
kendala yang dihadapi oleh unit usaha setelah dimasak terlebih dahulu
PAB Tirta Jaya, yaitu: kurang Memperbaiki struktur penghargaan
memadainya peralatan yang tersedia saat untuk mendukung proses perekruitan
ini untuk pengembangan/ekspansi bisnis, yang efektif
minimnya laba operasi yang Adanya pendampingan dalam upaya
menyebabkan sistem imbal jasa bagi para penambahan/pengembangan bisnis yang
pengelolanya masih belum pasti dan memiliki nilai jual dan mampu
minim, sulitnya PAB Kerta Jaya dalam mendongkrak perekonomian warga.
melakukan regenerasi SDM, serta belum
tingginya nilai jual bisnis PAB Tirta Jaya
yang saat ini sedang dijalankan. UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terimakasih kami haturkan
B. Saran pada Universitas Kristen Maranatha yang
Berdasarkan kesimpulan di atas telah mendanai pengabdian masyarakat
khususnya mengenai permasalahan dan Prodi S1 Akuntansi. Serta kepada BUMDes
potensi BUMDes dan PAB Tirta Jaya di Kertajaya dan PAB Tirtajaya, Cianjur, atas
Desa Kertajaya, Cianjur, maka saran kerjasamanya dalam pelaksanaan
yang dapat kami sampaikan adalah pangabdian masyarakat kami.
sebagai berikut:
1. Saran atau rekomendasi untuk BUMDes DAFTAR PUSTAKA
Kertajaya, Cianjur:
Melakukan pembangunan [1] Putera, AD. BPS: Maret 2018,
Infrastruktur dan pengembangan jalur Persentase Kemiskinan Indonesia
komunikasi yang lebih memadai. Terendah Sejak 1999. [Online].
Adanya pendampingan kepada Available:
BUMDes Kertajaya dalam hal https://ekonomi.kompas.com/read/20
pendanaan/pencarian donator untuk 18/07/16/130732026/bps-maret-
investasi awal unit usahanya. 2018- persentase-kemiskinan-
Adanya pendampingan dalam hal indonesia-terendah-sejak-1999.
penyusunan struktur penghargaan [Diakses 03 Desember 2018]
yang lebih baik dan konsisten.
Memperkuat setiap unit usaha di [2] Ibrahim., Pengelolaan Badan Usaha
bawah naungan BUMDes menjadi Milik Desa di Kawasan Tambang.
Unit Usaha yang memiliki potensi dan Yogyakarta: PT Leutika Nouvalitera,
manfaat ekonomi dan sosial. 2018.
Jurnal PATRIA ISSN : 2656-5455 (media online) Vol. 2 | No. 1 Maret 2020 23