Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 18

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/340586930

Analisis Pemetaan Profil Badan Usaha Milik Desa Serta Potensi dan
Permasalahannya di Bidang Pengelolaan Air Bersih: (studi kasus di BUMDes
Kertajaya, Cianjur, Provinsi Jawa Barat)

Article  in  PATRIA · April 2020


DOI: 10.24167/patria.v2i1.2570

CITATIONS READS

0 502

11 authors, including:

Lidya Agustina
Universitas Kristen Maranatha
12 PUBLICATIONS   14 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Lidya Agustina on 24 August 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal PATRIA ISSN : 2656-5455 (media online) Vol. 2 | No. 1 Maret 2020 8

Analisis Pemetaan Profil Badan Usaha Milik Desa Serta Potensi dan
Permasalahannya di Bidang Pengelolaan Air Bersih
(studi kasus di BUMDes Kertajaya, Cianjur,
Provinsi Jawa Barat)

Hanny#1, Lidya Agustina#, Ita Salsalina Lingga#, Rapina#, Yenni Carolina#, Elyzabeth I
Marpaung#, Erna#, Herman Kambono#, Lauw Tjun Tjun#, Oktavianti#, Enrico Goiyardi#
#
Jurusan Akuntansi, Universitas Kristen Maranatha
Jl. Prof Drg. Surya Sumantri No.65 Bandung
1
sevenhanny@gmail.com

Abstract
Based on comparison data between 2017 and 2018, according to BPS (Statistic Central Data)
the number of the poverty rate decreases in the villages is much higher than in urban areas.
The role of the government does not escape here through the Ministry of Village, Development
of Disadvantaged Regions and Transmigration in terms of encouraging all villages to have
Village-Owned Enterprises (BUMDes). Although the BUMDes program has been launched
since 2010, previous research shows that the BUMDes implementation program still not
optimal. Departing from this condition, this research in the context of community service was
created with the aim of mapping the profile of BUMDes, as well as finding the potential and
controlling BUMDes and related business units. Meanwhile the issuing BUMDes is Kertajaya
BUMDes, Cianjur Regency, West Java Province, while the business unit issued is PAB Tirta
Jaya which is engaged in the provision of clean water.
BUMDes Kertajaya has various potentials in the fields of clean water, tourism,
agriculture, facilities and fisheries. Our research indicate that BUMDes Kertajaya have good
governance but still have constraints such as limited internet facilities, units business funding,
human resources regeneration, minimum number of operating income and limited
infrastructure facilities. While the potential PAB Tirta Jaya to develop its business in the field
of clean water supply is quite high, especially in terms of raw materials and marketing. Some
of the obstacles faced by PAB Tirta Jaya are the currently inadequate equipment available for
business development / expansion, the lack of operating profit, the difficulty of PAB Kerta Jaya
in regenerating human resources, the business value of the PAB Tirta Jaya that is currently
underway is not yet high.
Keywords— Mapping, potential, constraints, BUMDes, the main business entity.

I. PENDAHULUAN garis kemiskinan mencapai


25,95 juta penduduk (Putera, 2018). Namun
A. Latar Belakang
data BPS (Badan Pusat Statistik)
Indonesia untuk pertama kalinya pada
menunjukkan bahwa terdapat disparitas
bulan Maret 2018 ini mencatat tingkat
yang signifikan untuk tingkat kemiskinan di
kemiskinan terendah sejak sepuluh tahun
perkotaan dan di desa. Jumlah penduduk
terakhir. Tingkat kemiskinan berada di
miskin di perkotaan tercatat 7.02% pada
angka 9,82% penduduk miskin atau yang
bulan Maret 2018 atau setara dengan 10.14
pengeluaran per kapita tiap bulan di bawah
Jurnal PATRIA ISSN : 2656-5455 (media online) Vol. 2 | No. 1 Maret 2020 9

juta orang, sedangkan untuk di pedesaan telah dijalankan oleh penduduk desa
tercatat 13.20% atau setara dengan sebelumnya. Pembentukan BUMDes harus
15.81 juta orang. Jumlah tersebut menurun berdasarkan musyawarah desa dan mampu
jika dibandingkan dengan tahun 2017 yang menggali potensi usaha ekonomi
mencapai 10.27 juta orang untuk daerah masyarakat serta sesuai dengan kebutuhan
perkotaan, dan 16.31 juta orang untuk masyarakat desa. Usaha BUMDes dapat
daerah pedesaan. Dengan demikian memanfaatkan sumber daya desa yang
meskipun kemiskinan didaerah pedesaan belum optimal yang bertujuan untuk
masih jauh lebih tinggi dari daerah membantu warga desa.
perkotaan, namun penurunan jumlah Meskipun program BUMDes telah
penduduk miskin di desa jauh lebih tinggi dicanangkan sejak tahun 2010, namun
dari pada di perkotaan. dalam pelaksanaannya masih belum optimal.
Menurunnya jumlah penduduk Hasil penelitian Ratna Azis Prasetyo (2016)
miskin di daerah pedesaan tidak luput yang meneliti keberadaan BUMDes Desa
karena peranan pemerintah dalam Pejambon Kecamatan Sumber rejo
pelaksanaan program-programnya, yang Kabupaten Bojonegoro menunjukkan
diantaranya melalui kementerian Desa, bahwa partisipasi masyarakat dalam
Pembangunan Daerah Tertinggal dan kegiatan BUMDes masih kurang, hal ini
Transmigrasi mendorong seluruh desa untuk disebabkan kurangnya pengetahuan
memiliki Badan Usaha Milik Desa masyarakat terhadap program BUMDes.
(BUMDes). BUMDes terbukti efektif dalam Sedangkan terkait pola pemanfaatan lebih
menggerakkan roda perekonomian desa, banyak digunakan untuk pembangunan fisik
meskipun sampai dengan 2018 ini jumlah desa. Berdasarkan pemaparan diatas, maka
desa yang memiliki BUMDes hanya 18.000 penelitian dalam rangka Abdimas (Program
desa dari total 74.000 desa di Indonesia. Pengabdian Masyarakat) ini bermaksud
Namun meskipun demikian jumlah meneliti mengenai keberadaan BUMDes
penduduk miskin berkurang sebanyak 505 yang terdapat di Desa Kertajaya, Cianjur.
ribu orang sejak tahun 2017 Desa Kertajaya merupakan desa yang
(finance.detik.com). terletak di Kecamatan Ciranjang Kabupaten
Berdasarkan Peraturan Menteri Cianjur. Desa Kertajaya memiliki potensi
Dalam Negeri No. 39 Tahun 2010 tentang wisata alam yaitu Danau Cirata serta sumber
BUMDes, BUMDes adalah badan usaha air yang melimpah. BUMDes Desa
desa yang dibentuk oleh pemerintah desa Kertajaya memanfaatkan potensi desa yang
yang kepemilikan modal dan ada dengan membentuk usaha utamanya
pengelolaannya dilaksanakan oleh yaitu PAB Tirta Jaya yang bergerak di
pemerintah desa dan masyarakat. BUMDes bidang pengadaan air bersih. Penelitian ini
dibentuk atas inisiatif pemerintah desa ingin melihat bagaimana pengelolaan dan
bersama masyarakat berdasarkan pemanfaatan dana BUMDes didesa
musyawarah warga desa. Selanjutnya Kertajaya Cianjur dilaksanakan, apa saja
BUMDes akan dikelola oleh masyarakat kendala yang dihadapi pengurus BUMDes
desa yang dianggap mampu mengelola maupun pengurus PAB Tirta Jaya,
badan usaha sebagai aset penggerak bagaimana keberadaan BUMDes dan PAB
perekonomian masyarakat desa. Tirtajaya tersebut dapat memberikan
BUMDes dibentuk dengan tujuan kontribusi bagi masyarakat desa
untuk meningkatkan pendapatan masyarakat Kertajaya,Cianjur, serta melihat potensi
dan pendapatan asli desa, oleh karenanya yang dimiliki oleh BUMDes dan PAB Tirta
keberadaan BUMDes sejatinya tidak akan Jaya.
mengancam kegiatan usaha lainnya yang
Jurnal PATRIA ISSN : 2656-5455 (media online) Vol. 2 | No. 1 Maret 2020 10

B. Identifikasi Masalah kemajuan unit usahanya agar lebih


bernilai jual dan bernilai manfaat tinggi
Berdasarkan latar belakang yang telah serta mampu mendongkrak
dikemukakan diatas, maka dapat identifikasi perekonomian dan kesejahteraan warga
masalah dalam penelitian ini adalah: Kertajaya, Cianjur.
1. Bagaimana pemetaan BUMDes di
DesaKertajaya, Cianjur dari dimensi tata
kelola, tujuan, kajian kelayakan II. TINJAUAN LITERATUR
BUMDes dan dari dimensi potensinya?
A. Badan Usaha Milik Desa
2. Apa saja yang menjadi potensi dan
Menurut Ibrahim (2018:7) untuk
kendala yang dihadapi oleh Unit Usaha
meningkatkan Pendapatan Asli Desa, maka
PAB Tirta Jaya di Desa Kertajaya,
BUMDes berperan sebagai instrument
Cianjur?
penguatan otonomi desa dan sebagai
instrument kesejahteraan
C. Tujuan Abdimas
masyarakat.Keberadaan BUMDes untuk
Tujuan utama dalam pengabdian dapat mendorong pemerintah desa dalam
masyarakat ini adalah untuk memetakan mengembangkan potensi desanya sesuai
BUMDes di Desa Kertajaya, Cianjur dari dengan kemampuan dan kewenangan desa.
dimensi tata kelola, tujuan, kajian kelayakan Untuk meningkatkan kesejahteraan
BUMDes dan dari dimensi potensinya. masyarakat, BUMDes dikelola langsung
Selanjutnya, tujuan utama lainnya dalam dengan melibatkan masyarakat guna
pengabdian masyarakat ini adalah untuk mendorong ekonomi dan mengurangi
mengetahui potensi dan kendala yang tingkat kemiskinan di pedesaan.
dihadapi oleh Unit Usaha PAB Tirta Jaya di Hal senada juga diutarakan oleh
DesaKertajaya, Cianjur, sehingga di tahap Zakaria (2017:110) bahwa pembentukan
selanjutnya dari pengabdian masyarakat ini, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes),
diharapkan tim dapat membantu diyakini bisa membawa tatanan ekonomi di
mengembangkan potensi BUMDes dan Unit wilayah pedesaan menjadi lebih baik.
Usaha PAB Tirta Jaya agar dapat BUMDes adalah salah satu pilar
bermanfaat secara lebih luas dengan kesejahteraan bangsa yang didirikan atas
menjadi Unit Usaha yang bernilai jual dan dasar komitmen bersama masyarakat desa
bernilai manfaat tinggi serta mampu untuk saling bekerja sama, selain bergotong
mendongkrak perekonomian dan royong, dan menggalang kekuatan ekonomi
kesejahteraan warga Kertajaya, Cianjur. rakyat, demi mewujudkan kesejahteraan dan
kemakmuran masyarakat desa. Selanjutnya
D. Manfaat Abdimas BUMDes dapat diartikan sebagai perseroan
Adapun manfaat pengabdian terbatas (PT) yang dikelola oleh desa dan
masyarakat ini bagi Desa Kertajaya, Cianjur keuntungannya digunakan 100% untuk
adalah: kepentingan desa, misalnya membangun
1. Membantu Pemerintah Desa dalam atau memperbaiki infrastruktur perdesaan
menciptakan BUMDes yang efisien dan (Setiawan dan Rondo, 2017:112).
mampu mensejahterakan masyarakat Pengertian berikutnya seperti
desa. diutarakan oleh Suaib (2017:47-48)
2. Membantu Unit Usaha PAB Tirta Jaya dikatakan bahwa BUMDes merupakan
dalam melihat potensi dan kendalanya lembaga keuangan desa atau kelurahan yang
serta membantu mereka dalam didirikan melalui ketetapan PERDES dan
memberikan sumbangsih pemikiran demi merupakan lembaga keuangan yang
berbasis kepada kegiatan ekonomi dan
Jurnal PATRIA ISSN : 2656-5455 (media online) Vol. 2 | No. 1 Maret 2020 11

sosial dengan prinsip kebersamaan dan Desa”. BUMDes didirikan oleh Desa, dan
dikelola menggunakan prinsip keuangan lebih lanjut pada pasal 88, dijelaskan bahwa
formal. Menyambung hal tersebut, Ibrahim BUMDes didirikan atas kesepakatan
(2018:24) juga menyatakan bahwa melalui musyawarah desa.
BUMDes merupakan wadah usaha desa Regulasi ketiga adalah Peraturan
yang memiliki semangat kemandirian, Menteri Dalam Negeri Nomor 39 tahun
kebersamaan, dan kegotong-royongan 2010. Di dalam Pasal 1, dinyatakan bahwa
antara pemerintah desa dan masyarakat BUMDes adalah” usaha desa yang dibentuk
untuk mengembangkan aset-aset lokal guna atau didirikan oleh pemerintah desa yang
memberikan pelayanan dan meningkatkan kepemilikan modal dan pengelolaannya
pendapatan ekonomi masyarakat dan desa. dilakukan oleh pemerintah desa dan
masyarakat”. Pada pasal 2, dijelaskan bahwa
B. Dasar Hukum Badan Usaha Milik Desa untuk pembentukan dan pengelolaan
(BUMDes) BUMDes diatur melalui Peraturan Daerah
Dasar hukum yang mengatur yang ditetapkan oleh Pemerintah
mengenai BUMDes, yang pertama adalah Kabupaten/Kota.
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi C. Tujuan Pembentukan BUMDes
Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015. Wahyu dan Setiawan (2017:164)
Di dalam pasal 1, dijelaskan bahwa Badan mengatakan bahwa “pengembangan
Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah “badan BUMDes diharapkan dapat mendorong
usaha yang seluruh atau sebagian besar pengembangan usaha ekonomi produktif
modalnya dimiliki oleh desa melalui desa dan mengefisienkanrantai supply dan
penyertaan secara langsung yang berasal demand input dan output pertanian.Dengan
dari kekayaan desa yang dipisahkan guna itu, pendapatan dan kesejahteraan
mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha masyarakat (khususnya petani), dapat
lainnya untuk sebesar-besarnya meningkat. Artinya, BUMDes diharapkan
kesejahteraan masyarakat desa”. Di dalam dapat berperan dalam pengelolaan input,
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan produksi, distribusi dan penanganan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi pascapanen (terutama peningkatan nilai
Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 tambah) sektor dan produk pertanian. Lebih
dijelaskan secara lengkap mengenai jauh berperan dalam penguatan posisi tawar
pendirian, pengurusan dan pengelolaan, dan masyarakat desa, penciptaan lapangan kerja
pembubaran BUMDes. BUM Desa atau wirausaha, serta perwujudan ketahanan
didirikan sebagai upaya dalam menampung dan kedaulatan pangan.”
kegiatan ekonomi Desa dan pelayanan “Perusahaan Daerah/Perusda/BUMD
umum yang dikelola oleh Desa atau termasuk yang kini sedang digulirkan
kerjasama antar Desa (pasal 2). bersamaan dengan dana desa adalah
Regulasi kedua adalah Undang- BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) harus
Undang No. 6 tentang Desa. Di dalam menjadi penopang utama PAB untuk
Undang-Undang tersebut dinyatakan pembangunan daerah/desa sehingga mampu
bahwa, BUMDes adalah “badan usaha yang menyokong APBD; bukan sebaliknya malah
seluruh atau sebagian besar modalnya menggerogotinya” (Soemarwoto, 2018:16).
dimiliki oleh Desa melalui penyertaan Menyambung hal tersebut Mayudi dan
secara langsung yang berasal dari kekayaan Nawir (2017:293) mengutarakan bahwa
Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, “secara formal tujuan koperasi dan
jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk BUMDes sangatlah muia dan bercita-cita
sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat memajukan dan berpihak pada petani,
Jurnal PATRIA ISSN : 2656-5455 (media online) Vol. 2 | No. 1 Maret 2020 12

namun terkadang, pembentukannya yang harus diljalankan dengan menggunakan


sekadar untuk menjawab manfaat formal prinsip kooperatif, partisipatif, emansipatif,
sebuah program, membuat kedua lembaga transparansi, akuntabel, dan sustainabel,
tersebut mandul dalam memberdayakan dengan mekanisme keanggotaan dasar dan
bisnis petani, kelompok tani dan masyarakat self help yang dijalankan secara professional
desa. Perlu adanya basis pemberdayaan dan mandiri. Sejalan dengan hal tersebut,
BUMDes ini yang professional dan untuk membangun BUMDes diperlukan
mengakomodasi unsur-unsur partisipatif di informasi data yang akurat dan tepat tentang
dalamnya, sehingga BUMDes bukan hanya karakteristik lokal desa, termasuk ciri sosial
agen bisnis pemerintah di desa tetapi budaya masyarakatnya dan peluang pasar
berperan ganda sebagai agen pemberdayaan dari produk barang dan jasa yang dihasilkan
bisnis di desa.” oleh masyarakat setempat.”
“Upaya peningkatan kesejahteraan Masih dalam Sofyan (2015) dikatakan
masyarakat kecil merupakan program yang bahwa “prinsip-prinsip ideal pengelolaan
harus selalu menjadi perhatian semua pihak BUMDes penting untuk diuraikan lebih
baik pemerintah maupun swasta, terutama mendalam agar dipahami dan dipersepsikan
bagaimana meningkatkan pendapatan dengan cara yang sama oleh pemerintah
masyarakat tersebut dengan upaya desa, anggota (penyerta modal), BPD,
membantu peningkatan kegiatan ekonomi Pemerintah kabupaten/walikota, dan
(usaha mikro) yang dilaksanakan oleh masyarakat. Prinsip pengelolaan yang
masyarakat kecil atau miskin.Kendala atau dimaksud adalah: (1) Kooperatif, (2)
masalah yang paling banyak dirasakan oleh Partisipatif, (3) Emansipatif, (4) Transparan,
pengusaha mikro adalah tentang sulitnya (5) Akuntabel, (6) Sustainabel.
para pengusaha mikro tersebut dalam Prinsip dasar pengelolaan BUMDes
memperoleh pinjaman untuk tambahan ini diharapkan dapat membawa pengaruh
modal.Hal ini dikarenakan para pengusaha positif dalam kinerja dan produktivitas
mikro tidak dapat memenuhi persyaratan anggotanya. Selain itu, dengan “menghayati
administrasi yang diberlakukan bank baik dan mengamalkan” prinsip-prinsip ini
bank pemerintah maupun swasta” (Suaib, diharapkan dapat membuat BUMDes tidak
2017:47). hanya mampu menghidupi masyarakat desa
“Dalam Undang-Undang Pembentukan dimana lembaga ini berada, namun lebih
dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa luas lagi juga bisa menularkan manfaatnya
(BUMDes), diharapkan pemerintah desa ke wilayah lain dalam skala yang lebih
dapat memahami tentang pembentukkan besar.”
dan pengelolaan BUMDes sehingga dapat
dijadikan sebagai penggerak perekonomian E. Aspek Kepemimpinan
masyarakat desa dan diharapkan dapat Struktur Badan Usaha MilikDesa
meningkatkan kesejahteraan masyarakat (BUMDesa) adalah salah satu kunci
desa, khususnya desa tertinggal atau desa keberhasilan BUMDesa sebagai sebuah
yang tingkat perekonomiannya rendah” lembaga. Konsep struktur yang memiliki
(Ibrahim, 2018:20). kejelasan tugas dan wewenang sangat
menentukan proses kerja lembaga ini. Tapi
D. Prinsip Tata Kelola BUMDes tentu saja juga sangat dipengaruhi
Sofyan (2015) mengungkapkan kualifikasi personal orang-orang yang
“untuk mengelola BUMDes dengan duduk di sana. Setidaknya ada tiga posisi
maksimal dan tepat sasaran diperlukan yang paling penting yakni Ketua atau
idealisme kuat dari para pengurus BUMDes direktur, sekretaris dan bendahara. Anda
nantinya bahwa Pengelolaan BUMDes bisa menciptakan istilah lain untuk tiga
Jurnal PATRIA ISSN : 2656-5455 (media online) Vol. 2 | No. 1 Maret 2020 13

posisi ini. Tetapi yang pasti fungsi ketua G. Aspek Lingkungan Fisik
jelas sangat sentral karena menjadi nahkoda Dalam artikel yang dibuat oleh
yang akan memimpin jalannya lembaga. Januarti (2017) dikatakan bahwa
Karena BUMDesa lekat dengan “munculnya UU Desa dan UU
kepentingan usaha maka seorang ketua Keistimewaan DIY telah mendasari
haruslah memiliki visi usaha yang kuat berbagai kawasan perdesaan dalam
sekaligus mampu melakukan konsolidasi mengembangkan lingkungan. Di Desa
sosial alias memiliki kemampuan Sendangsari yang menjadi unit penelitian,
pendekatan pada masyarakat (Aryadjihs, strategi pengelolaan lingkungan dilakukan
2017). sebagai bentuk pengembangan pariwisata.
Informan yang terlibat dalam proses
F. Aspek Lingkungan Sosial dan Budaya penelitian adalah Kepala Desa, pengurus
Ridlwan (2014) menyatakan bahwa lembaga desa yakni LPMD, PKK, Karang
BUMDes merupakan suatu lembaga Taruna dan Pelaku Pariwisata yakni Ketua
perekonomian desa yang memiliki peranan Kelompok Sadar Wisata. Selain itu juga
penting dalam mewujudkan kesejahteraan melibatkan Dinas Kebudayaan dan
masyarakat, desa, dan pemerintah desa. Pariwisata Kabupaten Bantul sebagai
Tata kelola yang profesional dengan stakeholder pemerintah. Hasil penelitian
mengacu pada pedoman pembentukan menunjukkan strategi yang dilaksanakan
BUMDes berdasarkan peraturan perundang- Desa Sendangsari dalam upaya pengelolaan
undangan menjadi prasyarat berjalannya lingkungan sebagai implementasi UU Desa
BUMDes secara baik. Dengan demikian dan UU Keistimewaan DIY adalah 1)
kegiatan ekonomi BUMDes secara ideal Pemetaan lingkungan berupa potensi desa; 2)
dapat menjadi bagian dari usaha Pemberdayaan sosial untuk optimalisasi
peningkatan ekonomi lokal dan regional potensi wisata; 3) Pemanfaatan lingkungan
dalam lingkup perekonomian nasional. sebagai kawasan pengembangan Desa
Selanjutnya penelitian yang dilakukan Wisata; 4) Daya dukung pemerintah dalam
oleh Zulkarnaen (2016) di desa Parakan pengelolaan Desa Wisata.” Penelitian
Salam dan desa Salam Jaya bahwa selanjutnya mengenai pentingnya aspek
keberadaan BUMDES untuk mewujudkan lingkungan fisik dilakukan oleh Swandari et
perekonomian desa yang mandiri sangat al (2017). Ditemukan bahwa salah satu
diperlukan. Melalui BUMDES diharapkan faktor penyebab rendahnya kinerja
antar lembaga yang ada di masyarakat saling BUMDes adalah rendahnya kinerja
bersinergi untuk lebih maksimal karyawan BUMDes.
menciptakan kesejahteraan masyarakat yang
setara. Kemudian diberikan saran bagi H. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
pemerintah desa dan lembaga pedesaan di Pengembangan serta pengelolaan
desa Parakan Salam dan desa Salam Jaya BUMdes yang tepat dan baik,
segera membentuk pengelolaan BUMDES merupakan kerangka bangun terwujudnya
supaya segera lebih efektif dalam perekonomian desa yang demokratis,
menghimpun unit-unit usaha dari dengan kata lain memiliki dampak
masyarakat dan pengelolaan aset-aset desa berkesesuaian dengan misi Masyarakat
agar tujuan dari BUMDES untuk ASEAN yang mengharuskan masyarakat
menciptakan kesejahteraan masyarakat yang siap dan berdaulat dalam konsekuensi
merata. apapun. Sehingga tujuan dari
terselenggaranya BUMDes sebagai
lembaga perekonomian masyarakat desa,
dapat membawa pengaruh besar terhadap
Jurnal PATRIA ISSN : 2656-5455 (media online) Vol. 2 | No. 1 Maret 2020 14

pembangunan ekonomi nasional, dan pada keluar dari kemiskinan dengan


akhirnya Indonesia berdaulat secara memberdayakan masyarakat.
ekonomi yang siap menghadapi tantangan 5) Penelitian Agung gunanto (2016)
globalisasi dalam skala perekonomian menyimpulkan bahwa ada beberapa
regional maupun internasional (Harmiati kendala dalam pengelolaan BUMDes di
dan Zulhakim, 2017).” Kabupaten diantaranya adalah kendala di
dalam SDM yang mengelola BUMDes
I. PenelitianTerdahulu dan rendahnya partisipasi masyarakat
Penelitian terdahulu mengenai karena minimnya pengetahuan yang
BUMDes telah banyak dilakukan, dimiliki.
diantaranya adalah sebagai berikut: 6) Penelitian Anggraeni (2016)
1) Penelitian Agusliansyah (2016) menunjukkan bahwa keberadaan
menegaskan bahwa kepala desa sangat BUMDes di Gunung Kidul Yogyakarta
berpengaruh di dalam pengelolaan membawa perubahan pada bidang
BUMDes di Kabupaten Paser. Tidak ekonomi dan social. Keberadaan
hanya sebagai penasihat, Kepala Desa BUMDes mampu meningkatkan
berperan juga sebagai pengawas dan Pendapatan Asli Daerah namun belum
coordinator kegiatan usaha BUMDes memberikan manfaat langsung dalam
yang pada akhirnya dapat berkontribusi peningkatan kesejahteraan masyarakat
dalam mendorong kemandirian
masyarakat. Berdasarkan penelitian Agusliansyah
2) Penelitian Swandari et al (2017) (2016), Swandari et al (2017), dan
menyimpulkan bahwa ada pengaruh gaya Arianingrum dan Satlita (2017), dapat
kepemimpinan terhadap motivasi kerja dikatakan bahwa faktor kepemimpinan
karyawan BUMDes di Kabupaten berkontribusi di dalam pengembangan dan
Jembrana. Lebih lanjut dalam pengelolaan BUMDes. Sementara itu, factor
penelitiannya disebutkan bahwa lingkungan sosial dan budaya, yang salah
pemilihan gaya kepemimpinan yang satunya berupa sistem pengetahuan yang
tepat diperlukan dalam menjalankan ada di dalam masyarakat juga berpengaruh
BUMDes dan gaya kepemimpinan di dalam mengembangkan dan mengelola
demokratis yang melibatkan karyawan, BUMDes. Hal ini dipertegas melalui
terbukti mendorong semangat kerja penelitian Agung [Placeholder1]gunanto
karyawan. (2016). Penelitian Suhardjo (2004)
3) Sejalan dengan penelitian Swandari et al membuktikan bahwa factor lingkungan fisik
(2017), penelitian Arianingrum dan diantaranya berupa sarana dan prasana desa
Satlita (2017) menyimpulkan bahwa juga memberikan dampak terhadap
gaya kepemimpinan yang lebih sesuai perkembangan BUMDes. Pada akhirnya
dalam mengelola Potensi Wisata Desa kesuksesan pengelolaan BUMDes
Ponggok Kabupaten Klaten adalah seharusnya meningkatkan kesejahteraan
participative management dimana masyarakat Desa namun di dalam penelitian
pemimpin dan bawahan menjalin Anggraeni (2016), disebutkan bahwa
komunikasi yang efektif dan saling masyarakat Desa berpendapat bahwa
mendukung. keberaanBUMDes tidak membawa manfaat
4) Penelitian Suhardjo (2004) sigifikan di dalam meningkatkan
menyimpulkan bahwa aksesibilitas kesejahteraan masyarakat.
masyarakat di pedesaan wajib
diperhatikan agar masyarakat pedesaan
memiliki kesempatan dan kemampuan
Jurnal PATRIA ISSN : 2656-5455 (media online) Vol. 2 | No. 1 Maret 2020 15

III. METODE PENELITIAN mendalam serta dokumentasi fisik (area)


dan lingkungan tempat BUMDes beroperasi.
A. ObjekPenelitian Data sekunder, yaitu data yang telah
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah dipublikasikan, juga dihimpun dalam
Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, penelitian ini. Data ini antara lain digunakan
Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. untuk mengeksplrorasi teori dan atau konsep
Sedangkan yang menjadi subjek penelitian yang terkait dengan koperasi dan
adalah pengurus dan pengelola Badan Usaha perkembangannya hingga saat ini.
Milik Desa Kertajaya termasuk pengurus
dan pengelola Badan Usahanya di bidang
pengelolaan air bersih. IV. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
B. MetodePenelitian A. Sekilas Profil Desa Kertajaya
Penelitian ini merupakan penelitian Desa Kertajaya adalah sebuah desa
kualitatif, di mana penelitian ini bertujuan yang berada di Kecamatan Ciranjang,
untuk menggambarkan (deskriptif) subjek Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.
yang diteliti. Penelitian dekriptif dilakukan Kepala Desa Kertajaya adalah Bapak
melalui pengumpulan data di lapangan. Sunandar dengan Ibu E. Sumartini sebagai
Oleh karena itu metode pengumpulan data Ibu Kepala Desanya. Luas lahan Desa
yang dilaksanakan adalah metode survey. Kertajaya adalah 382,44 Hektar. Sedangkan
Metode survei merupakan pengumpulan luas daerah Pertaniannya adalah 192.44
data yang dilakukan untuk mendapatkan Hektar. Berdasarkan survei lapangan dan
keterangan yang jelas dari suatu masalah kuesioner yang terisi, jumlah penduduk
dengan menggunakan kuesioner. yang tercatat di akhir tahun 2017 adalah
Selanjutnya menurut Sudarwan 8.916 jiwa. Motto Desa Kertajaya adalah
Danim dan Darwis (2003), tahapan dalam “GESIT” yang merupakan singkatan dari
melaksanakan penelitian kualitatif adalah kata Geger, Endah, Singer, Ikhlas, dan
sebagai berikut: Tulaten.
a. Merumuskan masalah sebagai fokus
penelitian. B. Pemetaan BUMDes yang Dikelola di
b. Mengumpulkan data di lapangan. Desa Kertajaya
c. Menganalisis data. Desa Kertajaya memiliki BUMDes
d. Merumuskan hasil studi. yang dibentuk oleh Kepala Desanya pada
e. Menyusun rekomendasi untuk tahun 2014. Adapun Struktur Kepengurusan
pembuatan keputusan. BUMDes Kertajaya adalah sebagai berikut:
Ketua BUMDes: Bapak Endang Djuhana;
C. Teknik Pengumpulan Data Sekretaris BUMDes: Bapak Yusonapiyadi;
Data yang digunakan dalam penelitian Bendahara: Ibu Ana Kristiana; Anggota:
ini adalah data primer dan data sekunder. Bapak Nandang Kurnia
Data primer, yaitu data yang diambil Berdasarkan survei lapangan tanggal 3
langsung dari sumbernya (responden). Data Desember 2018 dan kuesioner yang terisi
primer akan mencakup data yang dihimpun oleh Pengurus BUMDes Kertajaya, terdapat
melalui survei dengan menyebarkan beberapa informasi pemetaan BUMDes dari
kuesioner yang disampaikan langsung dimensi Tata Kelola BUMDes, Tujuan
kepada responden unutk diisi. Selain itu, BUMDes, Kajian Kelayakan BUMDes, dan
untukmendapatkan data primer yang akurat, dimensi Potensi BUMDes yang akan
maka juga dilakukanwawancara yang dibahas pada bagian selanjutnya.
Jurnal PATRIA ISSN : 2656-5455 (media online) Vol. 2 | No. 1 Maret 2020 16

C. Pemetaan BUMDes Kertajaya dari 5) Prinsip Akuntabel: Kegiatan BUMDes


Dimensi Tata Kelola Kertajaya telah dilakukan sesuai aturan
Sejalan dengan ungkapan Sofyan dan prosedur yang berlaku baik dari sisi
(2015) pada Bab 2, pemetaan BUMDes operasional maupun dari sisi pengarsipan
Kertajaya dari dimensi Tata Kelola akan dokumen/bukti transaksi usahanya.
ditinjau dari penerapan prinsip tata kelola Keberadaan BUMDes dianggap cukup
BUMDes yang ideal. Adapun penerapan diberdayakan demi peningkatan
prinsip tata kelola BUMDes di Desa perekonomian daerahnya.
Kertajaya adalah sebagai berikut: 6) Prinsip Sustainable: BUMDes Kertajaya
1) PrinsipKooperatif: Masyarakat desa dianggap telah dapat membangun iklim
Kertajaya mendukung keberadaan usaha di daerahnya serta dianggap cukup
BUMDes dan bidang usaha yang membantu warganya dalam
dikerjakan BUMDes. Terbukti mereka mengembangkan usahanya melalui
berusaha melibatkan diri ke dalam kegiatan pendampingan.
kepengurusan BUMDes dan bidang
usaha BUMDes walaupun mereka telah Selain dari penerapan Prinsip Tata
memiliki pekerjaan utama mereka di luar Kelola BUMDes, Pemetaan BUMDes
BUMDes dan walaupun dengan disajikan berdasarkan berbagai aspek
honorarium yang tidak tetap. sebagai berikut:
2) Prinsip Partisipatif: Di Desa Kertajaya, 1) Aspek Kepemimpinan: Kepala Desa
tidak semua lapisan masyarakat Kertajaya cukup melakukan berbagai
dilibatkan ke dalam proses pembuatan upaya untuk mendorong warganya
keputusan strategis BUMDes (seperti memanfaatkan keberadaan BUMDes
rencana investasi), namun demikian bagi pengembangan usahanya. Semua
BUMDes Kertajaya masih menyediakan keputusan yang diambil selalu semata-
media bagi masyarakat untuk mata demi kepentingan masyarakat
menyampaikan saran dan masukan bagi desanya. Ia mengajak warganya untuk
pengembangan BUMDes, misalnya terlibat dalam pengembangan BUMDes
melalui Kegiatan Musyawarah Desa. dan selalu berupaya memberikan
3) Prinsip Emansipatif: Setiap warga di desa kemudahan- kemudahan demi kemajuan
Kertajaya sangat memiliki kesempatan usaha warganya.
yang sama untuk mengembangkan 2) Aspek Lingkungan Sosial dan Budaya:
usahanya melalui BUMDes. mereka Latar belakang Pendidikan masyarakat
bahkan telah diberikan sosialisasi desa umumnya berpendidikan Sekolah
mengenai visi, misi dan kegiatan Dasar. Mayoritas pekerjaan masyarakat
BUMDes Kertajaya. Warga juga merasa Desa Kertajaya adalah menjadi petani.
cukup memiliki kesempatan yang sama Berdasarkan survei lapangan tertanggal 3
untuk memperoleh pelatihan dari Desember 2017, kondisi perekonomian
BUMDes. masyarakat desa dianggap masih lemah.
4) Prinsip Transparan: Warga Kertajaya 3) Aspek Lingkungan Fisik: Desa Kertajaya
merasa cukup mengetahui visi misi dan memiliki beberapa fasilitas publik
kegiatan BUMDes. Bagi masyarakatnya, sebagai berikut: Sekolah yang terdiri dari
BUMDes Kertajaya cukup rutin untuk Sekolah Dasar, Taman Kanak-Kanak,
mengumumkan program kerja dan SMP dan SMA; Sebuah pasar; bangunan
laporan hasil usahanya kepada tempat ibadah; tempat wisata.; rumah
masyarakat. sakit; perpustakaan; Kantor Pos
Jurnal PATRIA ISSN : 2656-5455 (media online) Vol. 2 | No. 1 Maret 2020 17

Desa, dapat diuraikan sebagai berikut:


Selain fasilitas publik di atas, Desa Tahun 2014-2017 Rp 2.400.000,00 per-
Kertajaya selalu mengembangkan tahun. Tahun 2018 Rp 9.900.000,00.
infrastuktur desanya, salah satunya adalah per-tahun Rencana Tahun 2019 = Rp
jalan akses menuju desa yang saat ini sedang 12.000.000,00. per-tahun.
diaspal/beton secara bertahap. Komitmen
mereka adalah membuat seluruh jalan akses E. Pemetaan BUMDes Kertajaya dari
telah teraspal/beton dalam jangka waktu Dimensi Kajian Kelayakan BUMDes
dekat. Sumber daya alam Desa Kertajaya 1) Aspek Pemasaran: Menurut hasil
cukup mendukung keberadaan BUMDes wawancara dengan pengurus BUMDes
terutama dari segi penyediaan air bersih. dan Pengelola usaha PAB, pemancingan
Fasilitas listrik yang disalurkan oleh PLN mereka dikunjungi oleh ratusan
telah menjangkau seluruh wilayah Desa pengunjung dan permintaan air bersih
Kertajaya. Hanya sangat disayangkan bahwa meningkat dari waktu ke waktu.
jaringan internet dan komunikasi yang Masyarakat sangat membutuhkan air
tersedia masih jauh dari kata memadai. bersih terutama saat musim kemarau.
2) Aspek Produksi: Produk unggulan
D. Pemetaan BUMDes Kertajaya dari BUMDes Kertajaya yang berpotensi
Dimensi Tujuannya untuk dikembangkan adalah air bersih.
1) Kesejahteraan Masyarakat: Keberadaan Mereka mengelola dan memproduksi air
BUMDes Kertajaya dinilai cukup mampu bersih sesuai dengan kebutuhan dan
untuk meningkatkan perekonomian dan keinginan konsumennya disertai dengan
kesejahteraan warganya terutama dalam kualitas tinggi dan teknologi yang tepat.
meningkatkan pendapatan masyarakat Namun terkadang, kapasitas produksi air
desa dan Pendapatan Asli Desa. Namun bersih tersebut belum mampu mencukupi
demikian, kontribusinya dalam kebutuhan konsumennya terutama di
meningkatkan pelayanan umum dan musim kemarau. Hal ini disebabkan oleh:
pemerataan perekonomian Desa masih  Peningkatan permintaan air untuk
dirasakan kurang. konsumen yang baru
2) Pengembangan Bisnis: Keberadaan  Masih banyaknya penduduk yang
BUMDes Kertajaya cukup mampu menggunakan air yang dikelola oleh
meningkatkan lapangan pekerjaan serta BUMDes (Melalui Unit Usaha PAB)
memotivasi masyarakat untuk mengelola dengan cara memintanya dari
potensi ekonomi desa. Potensi desa penduduk yang berlangganan air
Kertajaya saat ini tengah diberdayakan bersih.
dengan mendirikan beberapa unit usaha 3) Aspek Manajemen dan Sumber Daya
seperti: (1) Unit Usaha Air / PAB Manusia: Pengelolaan BUMDes Desa
(Pengolahan Air Bersih), (2) Unit Usaha Kertajaya dilakukan oleh pemimpin yang
Rakit, (3) Unit Usaha Parkir, (3) Unit baik dan staf/karyawan yang berdedikasi
Usaha Perikanan. SK unit usaha tersebut untuk mengembangkan BUMDes-nya.
dibuat oleh BUMDes. Dana hasil usaha Sumber daya manusia yang dilibatkan ke
yang diperoleh oleh BUMDes, dalam pengelolaan unit usahanya juga
dialokasikan sebagai berikut: Aparat & merupakan orang yang terampil dan
Staff = 30%, Desa = 30%, untuk kompeten di bidangnya. Mereka
operasional & ATK = 20%, Penambahan memiliki kesempatan untuk
Modal = 10%, Pembayaran Utang = 10%. diikutsertakan ke dalam pelbagai
Rencana penyetoran dari BUMDes ke pelatihan yang berguna untuk menambah
pengetahuan mereka dalam mengelola
Jurnal PATRIA ISSN : 2656-5455 (media online) Vol. 2 | No. 1 Maret 2020 18

unit usahanya. Pengelola BUMDes juga 6) Aspek Lingkungan Usaha: Pengurus


sangat setuju bahwa BUMDes Desa BUMDes Kertajaya menyatakan bahwa
Kertajaya telah memiliki asas dan keberlangsungan hidup unit usahanya
struktur organisasi yang efektif dan cukup aman jika dilihat dari aspek
efisien. lingkungan usahanya. Hal ini
4) Aspek Keuangan: Dari sisi aspek dikarenakan masih rendahnya persaingan
Keuangan, Pengurus BUMDes cukup produk usahanya sebagai akibat dari tidak
setuju bahwa kebutuhan akan investasi adanya pelaku bisnis yang masuk ke desa
awal unit usahanya dapat dihitung dengan dengan membawa produk pengganti
mudah. Mereka mampu memprediksi (substitusi) unit usaha BUMDes dan
dengan baik bahwa pemasukan unit masih rendahnya kekuatan tawar
usahanya mampu melebihi menawar baik dari pembeli maupun dari
pengeluarannya dan mampu menggapai pemasok.
titik impasnya (Break Even Point) dalam 7) Aspek Lingkungan Hidup: Pengurus
waktu yang ditentukan. Dari sisi BUMDes Kertajaya menyatakan bahwa
pendanaan, mereka dapat memperoleh unit usaha yang dijalankan tidak merusak
sumber dana investasi usaha mereka lingkungan hidup karena limbah dari
dengan mudah. Kedati demikian, usahanya dapat dikelola dengan baik,
tantangan yang mereka hadapi dalam sebaliknya mereka cukup setuju bahwa
pengelolaan unit usaha BUMDes adalah keberadaan unit usahanya justru dapat
tingginya/besarnya jumlah dana yang meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
dibutuhkan untuk investasi awal unit 8) Aspek Hukum: Pengurus BUMDes
usaha tersebut. Kertajaya menyatakan bahwa unit usaha
5) Aspek Sosial, Budaya, Ekonomi dan yang dikelolanya selaras dengan rencana
Politik: Pengurus BUMDes Kertajaya pembangunan desa (RPJMDes).
menyatakan sangat setuju bahwa Pengurus dan pengelola usaha mereka
keberadaan BUMDes Kertajaya diambil dari daerah pedesaan. Bentuk
bermanfaat bagi banyak warga desanya. badan hukum dari kegiatan usahannya
Kegiatan usaha yang dikelola oleh cukup mudah diurus dan tidak
BUMDes Kertajaya tidak menimbulkan bertentangan dengan peraturan yang ada.
dampak negatif bagi kehidupan sosial Unit usaha yang dikelola oleh BUMDes
budaya masyarakat, bahkan sebaliknya berdiri di atas tanah milik desa dimana
beberapa kehidupan sosial negatif yang status lahannya jauh dari persengketaan
terjadi di antara warganya dapat dialihkan dan sesuai dengan rencana tata ruang
menjadi kegiatan yang positif. Contoh: wilayah.
melalui unit usaha perikanannya,
BUMDes memiliki beberapa perahu.
Perahu yang dimiliki sampai dengan saat F. Pemetaan BUMDes Kertajaya dari
ini ada 3 perahu, dan bagi yang menyewa Dimensi Potensi BUMDes
perahu dikenakan biaya. Perahu ini 1) Potensi di bidang perikanan: Desa
digunakan oleh pemuda-pemuda yang Kertajaya memiliki potensi perikanan
menganggur untuk mencari ikan pada dengan media tambak, kolam/empang,
malam hari. Pembagian hasil untuk unit danau, dan waduk/dam/sungai.
usaha perikanan/nelayan 40% dan kepada 2) Potensi di bidang pengairan/irigasi
pengelola 40%, 20% untuk biaya pertanian: Adanya danau, sungai, mata
operasional seperti kerusakan perahu. air, sumur/lading di desa Kertajaya
membuahkan potensi bagi desa
Kertajawa di bidang pengairan
Jurnal PATRIA ISSN : 2656-5455 (media online) Vol. 2 | No. 1 Maret 2020 19

3) Potensi di bidang Pariwisata: Potensi di BUMDes Kertajaya mampu memiliki cara


bidang pariwisata pada Desa Kertajaya pandang wirausaha berwatak sosial. Mereka
timbul karena desa tersebut memiliki gua memiliki visi untuk memutuskan rantai
dan situs budaya/purbakala/Religi yang kemiskinan di desa, salah satunya melalui
menarik untuk dikunjungi sebagai objek perekruitan Karang Taruna. Namun,
wisata. berdasarkan dari data survei dan kuesioner,
4) Potensi di bidang Hiburan: Desa tidak semua pengurus BUMDes Kertajaya
Kertajaya belum memiliki taman, tempat memiliki kemampuan untuk melihat dan
bilyard, bioskop, dan ruang musik memanfaatkan kesempatan usaha demi
sebagai sarana hiburannya kesejahteraan masyarakat.
5) Potensi di bidang Lainnya: Desa Dari sisi kemampuan menganalisis
Kertajaya telah belajar untuk melakukan potensi Desa, 20% dari Pengurus BUMDes
proses pengelolaan air bersih. Mereka Kertajaya tidak memiliki keberanian untuk
bercita- cita pula untuk memproduksi air menghadapi tantangan usaha atau untuk
minum gelas/gallon mengambil risiko. 40% dari Pengurus
6) Potensi BUMDes Kertajaya yang sedang BUMDes merasa sulit untuk
dalam tahap perencanaan dan/atau mengidentifikasi dan memunculkan ide baru
pengembangan: untuk melihat potensi usaha baru. Gambaran
 Unit Usaha Air Bersih (PAB) → serupa juga terjadi jika melihat kemampuan
Produksi air dan isi ulang air gallon pengurus BUMDes saat memilih peluang
 Unit Usaha Rakit → Unit usaha ini usaha, merancang model bisnis, dan dalam
menyewakan rakit bagi warga yang hal menyusun kelayakan dan rencana usaha.
hendak berlayar di perairan desa Namun satu di antara mereka sangat fasih
tersebut. Pembagian pendapatan dari melakukannya.
usaha rakit ini adalah: 40% untuk Dari sisi kemampuan menyusun
nelayan, 40% untuk pengelola dan kelembagaan umumnya telah dikuasai
20% untuk operasional dengan baik oleh mereka. Hanya satu di
 Unit Usaha Parkir → Disewakan antara pengurus BUMDes Kertajaya yang
sebagai lahan parkir bagi warga yang mengaku tidak mampu membuat anggaran
sedang berkaryawisata namun dasar dan anggaran rumah tangga serta sulit
membawa kendaraan. untuk menyusun tata cara dan prosedur
 Unit Usaha Perikanan → pengelolaan BUMDes.
membuat tempat pemancingan.
Para pengurus BUMDes Kertajaya
G. Kompetensi Pengelola BUMDes mengakui bahwa mereka masih
Kertajaya membutuhkan pelatihan dengan topik:
Pengurus BUMDes Kertajaya Pelatihan tentang Kepengurusan BUMDes;
memiliki kemampuan memahami filosofi Pelatihan tentang Tata Cara Pengembangan
BUMDes dengan baik. Beberapa di antara BUMDes; Pelatihan tentang Pengembangan
mereka merasa cukup mampu (skala 3 dari 5 Usaha Desa/UMKM dari tahap pengurusan
skala) memahami filosofi BUMDes, perijinan hingga pengelolaannya (Strategi
beberapa di antaranya mengaku mampu Pemasaran).
(skala 4 dari 5 skala) dan sangat mampu
(skala 5 dari 5 skala) untuk memahami H. Gambaran Pengelolaan PAB Tirta Jaya
filosofi BUMDes. 1) Sekilas Profil Perusahaan Tirta Jaya I:
PAB Tirta Jaya I merupakan salah satu
Dari sisi kemampuan memahami ide unit usaha unggulan dari Badan Usaha
usaha sosial, umumnya para pengurus
Jurnal PATRIA ISSN : 2656-5455 (media online) Vol. 2 | No. 1 Maret 2020 20

Milik Desa (BUMDes) Kertajaya. 3) Kesejahteraan Pengurus PAB Tirta Jaya


Pendirian Pengelolaan Air Bersih 1: Mayoritas pengurus PAB Tirta Jaya
berawal dari adanya hibah berupa sumur I menyatakan bahwa mereka tidak
bor dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat mampu memenuhi kebutuhan pangan
pada tahun 2014. Pengurus Pengelolaan dan sandang setiap anggota keluarganya
Air Bersih (PAB) Tirta Jaya I terdiri dari 5 setiap hari. Kebanyakan dari mereka
orang. Pada saat ini PAB Tirta Jaya I tidak mampu membayar asuransi
memiliki konsumen sebanyak 387 kesehatan seluruh anggota keluarganya.
keluarga dan memenuhi kebutuhan air Menurut penuturan mereka dalam
untuk lebih dari 1.000 orang. Biaya yang wawancara tertanggal 3 Desember 2018,
dikenakan terhadap konsumen adalah Rp Ketidakmampuan mereka dalam ikut
2.000 per 1 kubik air. Prosedur serta asuransi kesehatan (BPJS) adalah
pembayaran air adalah : masih minimnya sosialisasi program
 Tanggal 1-15 setiap bulan, pengurus BPJS di daerah tersebut khususnya yang
menagih pembayaran ke rumah bebas biaya. Di sisi Pendidikan,
konsumen. kemampuan pengurus PAB Tirta Jaya I
 Tanggal 16-akhir bulan, konsumen untuk memenuhi kebutuhan Pendidikan
membayar langsung ke kantor masih minim, bahkan ada anggota
Pengelolaan Air Bersih (PAB) Tirta keluarga di antara mereka yang belum
Jaya I. mampu membaca dan menulis dengan
2) Profil Pengurus PAB Tirta Jaya 1: PAB baik. Kemampuan mereka dalam
Tirta Jaya I dikelola oleh 5 orang warga memenuhi kebutuhan ekonomi dan
yang melakukannya sebagai wujud psikologi masih tergolong minim.
swadaya masyarakat. Masa
kepengurusan PAB Tirta Jaya 1 adalah 3 I. Kompetensi Pengelola PAB Tirta Jaya I,
tahun. Mayoritas pengurus PAB Desa Kertajaya
Tirtajaya berjenis kelamin pria. Usia Pengelola PAB Tirta Jaya I
pengurus PAB Tirta Jaya I umumnya menyatakan cukup mampu memahami
masih muda di kisaran usia 20-29 tahun. filosofi BUMDes (namun di tingkat rata-
Mayoritas latar belakang Pendidikan rata). Sebagian besar dari mereka memiliki
mereka adalah lulusan SMA. Namun kemampuan di tingkat rata-rata dalam
beberapa di antaranya adalah lulusan memahami ide usaha sosial dan potensi
SMP dan SD. Profesi mereka adalah usaha. Mereka juga memiliki kemampuan di
buruh atau guru atau wirausahawan. tingkat rata- rata dalam memilih peluang
Dengan demikian dapat terlihat bahwa usaha dan merancang model bisnisnya.
keterlibatan mereka dalam pengelolaan Hanya satu SDM yang menyatakan
air bersih ini adalah wujud kepedulian ketidakmampuannya dalam membuat
mereka untuk mengembangkan laporan keuangan.
kesejahteraan Desa. Beberapa di antara Sekitar 80% dari pengelola PAB Tirta Jaya I
mereka tidak memiliki tanggungan di mampu menyusun kelayakan dan rencana
rumah, namun terdapat satu pengurus usaha. Sekitar 40% dari mereka mengalami
yang memiliki 4 orang tanggungan di kesulitan dalam membuat anggaran dasar
rumahnya dan ada yang memiliki 1 atau dan anggaran rumah tangga unit usaha yang
2 tanggungan di rumahnya. Penghasilan mereka kelola. Mayoritas dari mereka
rata-rata dalam kurun 3 tahun terakhir memiliki kemampuan rata- rata dalam
tidaklah pasti bagi mereka. Namun mengelola bisnis dan mengembangkan
maksimum penghasilannya adalah bisnis yang berkelanjutan. Dalam hal
Rp.1.000.000,- pelatihan, berdasarkan kuesioner yang
Jurnal PATRIA ISSN : 2656-5455 (media online) Vol. 2 | No. 1 Maret 2020 21

mereka serahkan, mereka belum Pengelolaan Air Bersih (PAB) Tirta Jaya
memperoleh pelatihan untuk meningkatkan I belum memiliki sertifikat yang
kompetensi mereka. Adapun jenis pelatihan menyatakan bahwa air yang dihasilkan
yang dibutuhkan untuk pengembangan PAB layak untuk diminum.
Tirta Jaya 1 adalah Manajemen Bisnis.  Regenerasi kepengurusan.
 Saat ini, PAB Tirta Jaya masih sulit untuk
J. Pembahasan tentang Kendala BUMDes melakukan regenerasi kawula muda di
Kertajaya dan Unit Usaha PAB Tirta daerah tersebut, walaupun terdapat
Jaya I beberapa tenaga kerja yang masih muda
Kendala yang dihadapi oleh Pengurus namun dengan jumlah yang sangat
BUMDes Kertajaya adalah sebagai berikut: terbatas. Hal ini akan menjadi suatu
Tantangan dalam mengembangkan Unit keterbatasan bagi PAB Tirta Jaya dalam
Usaha Desa dengan Investasi awal yang upaya pengembangan bisnisnya.
tidak sedikit; Jaringan internet dan  Laba Operasi yang belum memadai untuk
komunikasi yang belum memadai; Kondisi membayar SDM secara pasti dan layak.
infrastruktur, seperti perbaikan jalan akses Sehingga tenaga kerja yang turut serta
menuju desa tersebut yang belum dalam pengelolaan unit usaha ini dapat
memadai/nyaman dilalui kendaraan; memperoleh imbal jasa yang lebih pasti
Regenerasi kepengurusan BUMDes yang dan layak sebagai salah satu wujud
kurang berjalan mulus akibat minimnya penghargaannya.
minat warga muda yang bersedia
mengabdikan dirinya di BUMDes ini; Laba
Operasi yang belum memadai untuk V. KESIMPULAN DAN SARAN
membayar SDM secara pasti dan layak. A. Kesimpulan
Sedangkan kendala yang dihadapi Berdasarkan pembahasan di bab
dalam pengembangan Unit Usaha PAB Tirta sebelumnya, maka kesimpulan dari Analisa
Jaya I adalah sebagai berikut: kami adalah sebagai berikut:
 Terdapat peningkatan permintaan air  Tata kelola BUMDes Kertajaya telah
untuk konsumen yang baru, sementara berkembang dan berjalan dengan baik.
kendala yang dihadapi adalah daya Walaupun dari aspek lingkungan sosial
pancar dari air yang dihisap pompa air dan budaya, kondisi Desa Kertajaya
yang dimiliki saat ini kurang optimal belum memadai dalam menunjang
untuk memenuhi kebutuhan konsumen keberadaan BUMDes, namun sebaliknya
yang baru. Terlebih saat musim kemarau, keberadaan BUMDes Kertajaya dianggap
banyak masyarakat yang berbagi air mulai mampu meningkatkan
dengan sekitarnya dari saluran yang sama perekonomian dan kesejahteraan
sehingga kebutuhan masyarakat sulit warganya termasuk dalam hal
diprediksi dan mendadak meningkat peningkatan lapangan pekerjaan dan
secara signifikan. Untuk mengatasi dalam hal memotivasi masyarakat untuk
kendala ini diperlukan tabung pompa air mengelola potensi desa. Dari dimensi
(water pressure tank) dengan kapasitas kajian kelayakannya, BUMDes Kertajaya
yang lebih besar dan diestimasi dinilai layak untuk dikembangkan lebih
memerlukan dana sekitar Rp 25.000.000. lanjut mengingat potensinya di bidang air
 Air yang dihasilkan Pengelolaan Air bersih, pariwisata, hiburan, pertanian,
Bersih (PAB) Tirta Jaya I telah beberapa sarana dan perikanan.
kali diperiksa dan dinyatakan layak untuk
diminum, tetapi sampai saat ini
Jurnal PATRIA ISSN : 2656-5455 (media online) Vol. 2 | No. 1 Maret 2020 22

 Kendala yang dihadapi oleh BUMDes 2. Saran atau rekomendasi untuk Unit
Kertajaya adalah keterbatasan fasilitas Usaha PAB Tirta Jaya:
internet, pendanaan unit bisnisnya,  Mencari donatur atau melakukan
regenerasi SDM, minimnya laba peminjaman uang ke bank untuk
operasinya dan keterbatasan sarana mengganti tabung pompa air (water
prasarana. pressure tank) dengan kapasitas yang
 Potensi PAB Tirta Jaya untuk lebih besar.
mengembangkan usahanya di bidang  Mencari informasi tentang tata cara
penyediaan air bersih cukup tinggi pengujian kualitas air sumur ke Dinas
khususnya dalam hal bahan baku (air) dan Lingkungan Hidup untuk memperoleh
pemasarannya. Namun ada beberapa sertifikat bahwa air layak diminum
kendala yang dihadapi oleh unit usaha setelah dimasak terlebih dahulu
PAB Tirta Jaya, yaitu: kurang  Memperbaiki struktur penghargaan
memadainya peralatan yang tersedia saat untuk mendukung proses perekruitan
ini untuk pengembangan/ekspansi bisnis, yang efektif
minimnya laba operasi yang Adanya pendampingan dalam upaya
menyebabkan sistem imbal jasa bagi para penambahan/pengembangan bisnis yang
pengelolanya masih belum pasti dan memiliki nilai jual dan mampu
minim, sulitnya PAB Kerta Jaya dalam mendongkrak perekonomian warga.
melakukan regenerasi SDM, serta belum
tingginya nilai jual bisnis PAB Tirta Jaya
yang saat ini sedang dijalankan. UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terimakasih kami haturkan
B. Saran pada Universitas Kristen Maranatha yang
Berdasarkan kesimpulan di atas telah mendanai pengabdian masyarakat
khususnya mengenai permasalahan dan Prodi S1 Akuntansi. Serta kepada BUMDes
potensi BUMDes dan PAB Tirta Jaya di Kertajaya dan PAB Tirtajaya, Cianjur, atas
Desa Kertajaya, Cianjur, maka saran kerjasamanya dalam pelaksanaan
yang dapat kami sampaikan adalah pangabdian masyarakat kami.
sebagai berikut:
1. Saran atau rekomendasi untuk BUMDes DAFTAR PUSTAKA
Kertajaya, Cianjur:
 Melakukan pembangunan [1] Putera, AD. BPS: Maret 2018,
Infrastruktur dan pengembangan jalur Persentase Kemiskinan Indonesia
komunikasi yang lebih memadai. Terendah Sejak 1999. [Online].
 Adanya pendampingan kepada Available:
BUMDes Kertajaya dalam hal https://ekonomi.kompas.com/read/20
pendanaan/pencarian donator untuk 18/07/16/130732026/bps-maret-
investasi awal unit usahanya. 2018- persentase-kemiskinan-
 Adanya pendampingan dalam hal indonesia-terendah-sejak-1999.
penyusunan struktur penghargaan [Diakses 03 Desember 2018]
yang lebih baik dan konsisten.
 Memperkuat setiap unit usaha di [2] Ibrahim., Pengelolaan Badan Usaha
bawah naungan BUMDes menjadi Milik Desa di Kawasan Tambang.
Unit Usaha yang memiliki potensi dan Yogyakarta: PT Leutika Nouvalitera,
manfaat ekonomi dan sosial. 2018.
Jurnal PATRIA ISSN : 2656-5455 (media online) Vol. 2 | No. 1 Maret 2020 23

[3] Januarti., "Strategi Pengembangan [11] Aryadjihs. (2018) www.berdesa.com.


Lingkungan Sebagai Kawasan Desa [Online]. Available:
Wisata Di Sendangsari, Pajangan, http://www.berdesa.com/seperti-apa-
Bantul, DIY.," Jurnal Sosiologi seharusnya-struktur-bumdesa/
Reflektif, vol. 12, no. 1, pp. 71-86, [diakses 03 Desember 2018]
2017.
[12] Danim, Sudarwan dan Darwis.,
[4] Peraturan Menteri Dalam Negeri Metode Penelitian Kebidanan :
Nomor 39 Tahun 2010 Tentang Prosedur, Kebijakan, dan Etik.
Badan Usaha Milik Desa. Indonesia,. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC, 2003.
[5] Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 [13] Djanegara, S.M., Laporan Keuangan
Tentang Pendirian, Pengurusan dan Pemerintah Daerah: Teori, Praktik
Pengelolaan, dan Pembubaran Badan dan Permasalahan. Bogor: Kesatuan
Usaha Milik Desa Peraturan Menteri Press, 2017.
Desa,.
[14] Maryudi A. dan Nawir A.A., Hutan
[6] Indonesia Undang-undang Nomor 6 Rakyat di Simpang Jalan.
Tahun 2014 Tentang Desa,. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press, 2017.
[7] Wahyu dan Setiawan I., BUMN
Pangan: Evolusi Menuju Kedaulatan [15] Ridlwan, Z., "Urgensi Badan Usaha
Pangan. Jakarta: Penebar Swadaya, Milik Desa (Bumdes) Dalam
2017. Pembangun Perekonomian Desa,"
Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum, vol.
[8] Agunggunanto EY, Ariant F, 8, no. 3, 2014.
Kushartono EW dan Darwanto,
"Pengembangan Desa Mandiri [16] Setiawan J., dan Rondo W.N., Merah
Melalui Pengelolaan Badan Usaha Putih Tergadai Di Perbatasan.
Milik Desa (Bumdes)," Jurnal Jakarta: PT Elex Media Komputindo,
Dinamika Ekonomi dan Bisnis, vol. 2017.
13, no. 1, pp. 67-81, 2016.
[17] Soemarwoto, S., Catatan Penting Ke-
[9] Agusliansyah K., "Peran Kepala Desa Indonesia-an Kita. Jilid 2.
dalam Pengelolaan Badan Usaha Yogyakarta: Deepublish (Grup
Milik Desa (BUMDes) di Desa Penerbitan CV Budi Utama), 2018.
Jemparing Kecamatan Long Ikis
Kabupaten Paser," E-Journal Ilmu [18] Suaib, H., Suku Moi: Nilai-Nilai
Pemerintahan, vol. 4, no. 4, pp. Kearifan Lokal dan Modal Sosial
1785-1796, 2016. dalam Pemberdayaan Masyarakat.
Jakarta: An1mage, 2017.
[10] Anggraeni, M.R.R.S., "Peranan
Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) [19] Syarif A., dan Zainuddin M., Inti Sari
Pada Kesejahteraan Masyarakat Sosiologi Pertanian. Undang-undang
Pedesaan Studi Pada Bumdes Di Nomor 39 tahun 2010 tentang
Gunung Kidul, Yogyakarta," Modus, BUMDes Indonesia. Makassar: CV.
vol. 28, no. 2, pp. 155-167, 2016. Inti Mediatama, 2017.
Jurnal PATRIA ISSN : 2656-5455 (media online) Vol. 2 | No. 1 Maret 2020 24

[20] Suhardjo, A.M.L.O.M., [24] Prasetyo, R. A. Peranan Bumdes


"Aksesibilitas dan Pengaruhnya dalam Pembangunan dan
terhadap Pembangunan di Perdesaan: Pemberdayaan Masyarakat di Desa
Konsep Model Sustainable Pejambon Kecamatan Sumberrejo
Accessibility Pada Kawasan Bojonegoro. [Online]. Available:
Pedesaan di Propinsi, Sulawesi https://www.researchgate.net/publicat
Tenggara," Jurnal Transportasi, vol. ion/317088682 [Diakses 03
4, no. 2, pp. 149-160, 2004. Desember 2018].
[21] Zakaria, H.G., 5 Pilar Revolusi [26] Sofyan, A. Prinsip Tata Kelola Badan
Mental Untuk Aparatur Negara. Usaha Milik Desa. [Online].
Jakarta: PT Elex Media Komputindo, Available:
2017. http://www.keuangandesa.com/2015/
09/prinsip-tata-kelola-badan-usaha-
[22] Zulkarnaen, R.M., "Pengembangan milik-desa/. [Diakses 03 Desember
Potensi Ekonomi Desa Melalui 2018].
Badan Usaha Milik Desa (Bumdes)
Pondok Salam Kabupaten [27] Swandari NKAS., Setiawina N.D.
Purwakarta," Jurnal Aplikasi Ipteks dan Marhaeni AAIN., "Analisis
untuk Masyarakat, vol. 5, no. 1, pp. Faktor-faktor Penentu Kinerja
1-4, 2016. Karyawan BUMDes di Kabupaten
Jembrana," E-Jurnal Ekonomi dan
[23] Halmiati dan Zulhakim A.A. Bisnis Universitas Udayana, vol. 6,
Eksistensi Badan Usaha Milik Desa no. 4, pp. 1365-1394, 2017.
(Bumdes) Dalam Mengembangkan
Usaha Dan Ekonomi Masyarakat
Desa Yang Berdaya Saing Di Era
Masyarakat Ekonomi Asean.
[Online]. Available:
http://setnasasean.id/site/uploads/doc
ument/journals/file/59b0f03a8a119-
14-cluster- ekonomi-unihaz.pdf.
[Diakses 03 Desember 2018].

View publication stats

You might also like