Professional Documents
Culture Documents
Analisis Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) Pada Mesin
Analisis Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) Pada Mesin
Analisis Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) Pada Mesin
e-ISSN: 2722-7979
Vol. 1 No. 1, Hal 53-64
53
Muhamad Ruslan, Alloysius Vendhi Prasmoro
Submitted: 16/04/2020; Revised: 05/05/2020; Accepted: 08/06/2020; Published: 29/06/2020
55
Muhamad Ruslan, Alloysius Vendhi Prasmoro
Submitted: 16/04/2020; Revised: 05/05/2020; Accepted: 08/06/2020; Published: 29/06/2020
Berikut adalah rumus menghitung set up and 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑐𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑥 𝑅𝑒𝑤𝑜𝑟𝑘
adjustment losses : 𝑅𝑒𝑤𝑜𝑟𝑘 = 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑥100% (5)
dan integrasi dari semua operator produksi 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑣𝑎𝑖𝑙𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 −
hingga level manajemen. 𝑃𝑙𝑎𝑛𝑛𝑒𝑑 𝑑𝑜𝑤𝑛𝑡𝑖𝑚𝑒 (9)
2.5Overall Equipment Effectiveness (OEE) Planned downtime adalah jumlah waktu
Menurut Ansori dan Mustajib (2013), Overall downtime mesin untuk pemeliharaan
Equipment Effectiveness (OEE) adalah (scheduled maintenance) atau kegiatan
metode yang digunakan sebagai alat ukur manajemen lainnya.
(metrik) dalam penerapan program TPM Formula penghitungannya adalah:
untuk menjaga peralatan tetap ideal dengan
𝐷𝑜𝑤𝑛𝑡𝑖𝑚𝑒 = 𝐵𝑟𝑒𝑎𝑘𝑑𝑜𝑤𝑛 + 𝑆𝑒𝑡 𝑢𝑝
menghapus 6 six big losses peralatan. Selain
(10)
itu, untuk mengukur suatu sistem kerja secara
produktif dengan kemampuan 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑇𝑖𝑚𝑒 = 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒 − 𝐷𝑜𝑤𝑛𝑡𝑖𝑚𝑒
mengidentifikasikan secara jelas akar suatu 2.Performance Efficiency
permasalahan dan faktor penyebabnya
sehingga membuat usaha perbaikan menjadi Performance efficiency adalah rasio kuantitas
terfokus merupakan faktor pertama metode produk yang dihasilkan dikaitkan dengan
ini diaplikasikan secara menyeluruh oleh waktu siklus idealnya terhadap waktu yang
banyak perusahaan didunia. tersedia untuk melakukan proses produksi
(operation time).
Rumus yang digunakan dalam mencari nilai
OEE adalah sebagai berikut: 𝑃𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑛𝑐𝑒 𝐸𝑓𝑓𝑖𝑐𝑖𝑒𝑛𝑐𝑦 =
𝑝𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠𝑒 𝑑 𝐴𝑚𝑜𝑢𝑛𝑡 ×𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑐𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑡𝑖𝑚𝑒
𝑂𝐸𝐸 (%) = 𝐴𝑣𝑎𝑖𝑙𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦(%) × 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑇𝑖𝑚𝑒 100 (11)
𝑃𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑛𝑐𝑒 𝐸𝑓𝑓𝑒𝑐𝑖𝑒𝑛𝑐𝑦(%) × Ideal cycle adalah siklus waktu proses yang
𝑄𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑒(%) (7) diharapkan dapat dicapai dalam keadaan
optimal atau tidak menghalangi hambatan.
Nakajima (1988), menyatakan pada
Ideal cycle time pada mesin kneader
pengukuran OOE terdapat 3 nilai utama,
merupakan waktu proses yang dapat dicapai
yaiitu :
mesin dalam proses produksi dalam keadaan
1. Availability Ratio optimal atau mesin tidak mengalami
Rumusan yang digunakan dalam mengukur hambatan dalam memproduksi. Waktu
availability adalah : optimal mesin kneader dalam sehari
menghasilkan produk 150 kg/hari .
𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒−𝑑𝑜𝑤𝑛𝑡𝑖𝑚𝑒
𝐴𝑣𝑎𝑖𝑙𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 = × Rumus yang digunakan𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔
sebagai berikut:
𝑡𝑖𝑚𝑒
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 = (12)
100% (8) 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
57
Muhamad Ruslan, Alloysius Vendhi Prasmoro
Submitted: 16/04/2020; Revised: 05/05/2020; Accepted: 08/06/2020; Published: 29/06/2020
Februari 8
c. Wawancara (Interview)
Maret 7
Merupakan metode percakapan langsung
dengan sejumlah individu yang akan April 10
diwawancarai. Dalam hal ini penulis
Mei 5
melakukan wawancara dengan operator
produksi, operator teknisi maintenance, Juni 4
supervisor, foreman di PT. XYZ. Sumber: Data Perusahaan (2018)
(jam)
Januari 12
Analisis Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE)
pada Mesin Kneader (Studi Kasus PT.XYZ)
Waktu set up yaitu segala kegiatan 189 3.030 2.890 140 0 152
perlu ya Janng
dilakukan terhadap mesin sampai mesin
terseb 168 3.042 3.000 42 0 150
Data ut produktif menghasilkan produk
baFiekb.
T waktu set up dapat dilihat pada Tabel
M4.ar
189 3.099 3.036 63 0 147
abel 4. Data Waktu Setup Mesin Kneader
Apr 175 3.075 3.043 32 0 149
Total waktu set up Mei 189 3.022 2.995 27 0 147
Bulan
Januari
Sumber: Data (jam)
4,1
Perusahaan (2018) Jun 182 3.015 3.002 13 0 147
Februari 5,3
59
Muhamad Ruslan, Alloysius Vendhi Prasmoro
Submitted: 16/04/2020; Revised: 05/05/2020; Accepted: 08/06/2020; Published: 29/06/2020
Februari – Juni 2018 dapat dilihat pada Tabel 6. Bln Total Cycl Operatin Performance
Produk e g Time Efficiency
Tabel 6 Availability mesin kneader Periode Proses Time
(jam) (jam) (%)
Januari 2018 – Juni 2018 (kg)
Total Total
loadin Operation Availability Jan 3.030 0,0466 166,9 84,6
Total
g time Down time
Bulan Feb 3.042 0,0466 144,7 97,96
t ime
(jam) (jam) (jam) (%)
Mar 3.099 0,0466 168,8 85,55
Sumber: Pengolahan
April Data (2019)
3.075 32 98,95
61
Muhamad Ruslan, Alloysius Vendhi Prasmoro
Submitted: 16/04/2020; Revised: 05/05/2020; Accepted: 08/06/2020; Published: 29/06/2020
untuk kebersihan area kerja sebelum dan lebih berfokus pada masalah yang lebih
sesudah bekerja, agar tercipta kondisi diutamakan.
nyaman dan aman saat bekerja. Pembuatan
layout untuk barang yang menunggu Saran
antrian untuk diproses agar tidak Dari hasil penelitian ini dapat
menumpuk di area mesin agar tempat diberikan saran yaitu sebagai berikut:
kerja menjadi lega dan bisa bergerak
Perusahaan memerlukan pelatihan-
dengan leluasa.
pelatihan untuk menambah wawasan para
3) Menentukan standar perawatan yang baik operator tentang tata cara pemeliharaan mesin
sesuai dengan manual book yang terlebih yang baik, agar kerusakan pada mesin akibat
dahulu ditentukan oleh bagian kesalahan operator atau manusia dapat
dimaksimalkan. Bagian pemeliharaan selaku
maintenance atau teknisi. Memaksimalkan
penanggung jawab kerusakan dan perbaikan
sistemasi yang sudah berjalan mesin, hendaknya harus terus mengawasi
jalannya aktivitas pemeliharaan yang
KESIMPULAN DAN SARAN dilaksanakan oleh operator mesin, sehingga
Kesimpulan tidak terjadi kesalahan prosedur pemeliharaan
yang dapat menyebabkan kerusakan yang
Berdasarkan hasil analisa dan hasil cukup besar. Perusahaan harus menerapkan
perhitungan dengan menggunakan metode autonomous maintenance adalah salah satu
OEE (Overall Equipment Effectiveness) dan prinsip dalam lean yang fokus pada
Six Big Losses pada mesin kneader, dapat improvement mesin, untuk mecegah
diambil beberapa kesimpulan yaitu : terjadinya mesin berhenti dan mencegah
1. Rata-rata hasil perhitungan Overall kerusakan mesin yang lebih lama.
Equipment Effectiveness mesin kneader saat
ini yaitu sebesar 81,62%. Nilai ini masih DAFTAR PUSTAKA
dibawah standar dunia yaitu 85%. Assauri, Sofyan.2008. Manajemen dan
Berdasarkan nilai tersebut dikaji apa saja
Operasi. Edisi Revisi LPFEUI.
yang menjadi penyebab menurunnya
efektivitas mesin kneader. Jakarta
Ali, Muhammad.2013. Penelitian Pendidikan
2. Faktor terbesar total time losses yang dan Strategi. Angkasa.
menyebabkan menurunnya efektivitas mesin
Anshori, N. dan Mustajib, M. I. 2013. Sistem
kneader melalui pengukuran six big losses
adalah reduce speed losses dan idling and Perawatan terpadu (Integrated
minor stoppages losses. Reduce speed losses Maintenance System), Yogyakarta :
merupakan losses terbesar dari keseluruhan Graha Ilmu.
losses yang terjadi yaitu 42,66% dan idling Corder, Anthony, dan Kusnul Hadi. 1988.
and minor stoppages losses ditempat kedua Manajemen Pemeliharaan Teknik.
dengan nilai 31,27%, dan berikutnya Jakarta: Erlangga.
Equipment Failure Losses dengan nilai Heizer, Jay, dan Barry Render. 2001.
15,54%.
Operation Manajement. 6𝑡ℎ edition.
3. Untuk meningkatkan efektivitas
New Jersey: Prentice Hall Inc.
mesin kneader, operator sebaiknya diberikan
pengetahuan skill tentang tanda-tanda Mulyadi, 2001. Sistem Akutansi Edisi Tiga.
kerusakan yang mungkin akan terjadi Jakarta: Salemba Empat.
khususnya pada mesin kneader. Sehingga Mukhril. 2014. Penerapan Pada Industri
apabila muncul tanda-tanda tersebut operator Total Productive Maintenance Dan
bisa langsung melaporkan kepada bagian Total Quality Management. Tanggerang:
maintenance untuk ditindak lanjuti. Selain itu Mega Karya.
operator juga diberikan tugas tambahan untuk Nakajima, Seiichi. 1988. Introduction to
melakukan perawatan terhadap peralatan
yang bisa digunakan dalam proses produksi Total Productive Maintenance (TPM).
sehingga pekerjaan bagian maintenance bisa Cambridge: Productivity Press Inc.
63
Muhamad Ruslan, Alloysius Vendhi Prasmoro
Submitted: 16/04/2020; Revised: 05/05/2020; Accepted: 08/06/2020; Published: 29/06/2020
64
Analisis Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE)
pada Mesin Kneader (Studi Kasus PT.XYZ)
Journal of Industrial and Engineering System 1 (1): Juni 2020