Professional Documents
Culture Documents
Melia-Arisanti, N. K., Sumarya, I M., Arsana, I N. Program Studi Biologi Fakultas Teknologi Dan Sains Universitas Hindu Indonesia Email
Melia-Arisanti, N. K., Sumarya, I M., Arsana, I N. Program Studi Biologi Fakultas Teknologi Dan Sains Universitas Hindu Indonesia Email
Melia-Arisanti, N. K., Sumarya, I M., Arsana, I N. Program Studi Biologi Fakultas Teknologi Dan Sains Universitas Hindu Indonesia Email
E ISSN : 2655-6456
WIDYA BIOLOGI
ABSTRACT
Diabetes mellitus is a chronic metabolic disease due to the pancreas can not produce
enough insulin or the body can not use insulin that is produced effectively so that there is
excess sugar in the blood (hyperglycemia). Diabetes mellitus is a major cause of end-
stage kidney disease. The purpose of the study was to determine blood sugar levels are
risk factors for kidney disease in patients with Type 2 Diabetes Mellitus in Poli Dalam
Bangli District Hospital. The Case Control Survey study with a retrospective approach
was conducted in May - July 2018 in the medical record section of Bangli District
Hospital for 326 Type 2 Diabetes Mellitus patients who were grouped into two groups
namely the Case Group with kidney disease and the Control Group without kidney disease
by checking their blood sugar levels. Statistical analysis of data with the Chi-Square test
at a 95% confidence level to determine risk factors for Odd Ratio. The results showed that
there was a very strong relationship between high blood sugar levels with kidney disease
in Type 2 Diabetes Mellitus patients and high blood sugar levels were a risk factor for
kidney disease by 3,480 times greater than those with low blood sugar levels in Type 2
Diabetes Mellitus patients (OR = 3,480; 95% CI = 1,889-6,412; p = 0,0001). Conclusions
of high blood sugar levels are risk factors for kidney disease in Type 2 Diabetes Mellitus
patients in Bangli District Hospital.
Keywords: Blood sugar levels, kidney disease, diabetes mellitus type 2
ABSTRAK
Diabetes Melitus adalah penyakit metabolik menahun akibat pankreas tidak
dapat memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang
diproduksi secara efektif sehingga terjadi kelebihan gula di dalam darah (hiperglikemia).
Diabetes Melitus merupakan penyebab utama penyakit ginjal stadium akhir. Tujuan dari
penelitian adalah untuk mengetahui kadar gula darah merupakan faktor risiko penyakit
ginjal pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di poli dalam RSUD Bangli. Penelitian Survei
Case Control dengan pendekatan retrospektif dilaksanakan pada bulan Mei - Juli 2018
di bagian rekam medik RSUD Bangli terhadap 326 pasien Diabetes Melitus Tipe 2 yang
dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu Kelompok Kasus dengan penyakit
ginjal dan Kelompok Kontrol tanpa penyakit ginjal dengan mencek kadar gula
darahnya. Analisis data secara statistik dengan uji Chi-Square pada tingkat
kepercayaan 95% untuk menentukan faktor resiko Odd Ratio. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat kuat antara kadar gula darah yang tinggi
60
Volume 11 Nomor 01 Maret 2020 P ISSN : 2086-5783
E ISSN : 2655-6456
WIDYA BIOLOGI
dengan penyakit ginjal pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dan kadar gula darah yang
tinggi merupakan faktor risiko terjadinya penyakit ginjal sebesar 3,480 kali lebih besar
dibandingkan dengan kadar gula darah rendah pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2
(OR=3,480; CI 95% = 1,889-6,412; p=0,0001). Simpulan kadar gula darah yang tinggi
merupakan faktor risiko terjadinya penyakit ginjal pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2
di RSUD Bangli.
Kata kunci : Kadar gula darah, Penyakit ginjal, Diabetes Melitus Tipe 2
61
Volume 11 Nomor 01 Maret 2020 P ISSN : 2086-5783
E ISSN : 2655-6456
WIDYA BIOLOGI
62
Volume 11 Nomor 01 Maret 2020 P ISSN : 2086-5783
E ISSN : 2655-6456
WIDYA BIOLOGI
Umum Daerah (RSUD) Bangli dari bulan dianalisis secara statistik menggunakan
Mei sampai dengan bulan Juli 2018. 326 alat bantu program komputer SPSS for
orang pasien tersebut dikelompokkan ke windows versi 20.0 dengan uji Chi-
dalam Kelompok Kasus (pasien DM Tipe Square pada taraf signifikan α = 0.05
2 dengan penyakit ginjal) yaitu sebanyak untuk menentukan hubungan dan faktor
99 orang dan Kelompok Kontrol (pasien risiko Odd Ratio (OD) kadar gula darah
DM Tipe 2 tanpa penyakit ginjal) terhap penyakit ginjal pada pasien DM
sebanyak 227 orang, dengan tipe 2.
karakteristik pasien sebagai berikut:
HASIL DAN PEMBAHASAN
j eni s kel am i n l aki -l aki dan
Hasil
perem puan um ur 4 5 – 75 t ahun.
Setelah dilakukan penelitian
Kemudian kadar gula darah ke dua
terhadap 326 orang pasien DM tipe 2
kelompok tersebut dicek dari data kadar
selama bulan Mei – Juli di Poli Dalam
gula darah pasien DM tipe 2 di
RSUD Bangli diperoleh hasil berupa data
Laboratorium Klinik RSUD Bangli.
kharakteristik dan kadar gula darah pasien
Data kadar gula darah pasien
seperti terlihat pada Tabel 1 dan Tabel 2
Kelompok Kasus dan Kelompok Kontrol
berikut:
1. Jenis Kelamin
Laki-laki n(%) 53 (53,5%) 134 (59,0%) 0,356
Perempuan n(%) 46 (46,5%) 93 (41,0%)
2. Umur
63
Volume 11 Nomor 01 Maret 2020 P ISSN : 2086-5783
E ISSN : 2655-6456
WIDYA BIOLOGI
Tabel 2. Kadar Gula Darah Pasien DM Tipe 2 di Poli Dalam RSUD Bangli
Faktor Risiko Kasus (DM Kontrol (DM
Paparan dengan tanpa penyakit OR CI 95% p
Kadar gula penyakit ginjal) ginjal)
Tinggi > 200 1,889 –
n(%) 6,412
84 (84,8%) 140 (61,7%) 3,480 0,0001**
kadar gula darah tinggi (>200 mg/dl) pasien DM Tipe 2, hasil ini sesuai dengan
sebanyak 84 orang (84,8%) dan pasien penelitian yang dilakukan oleh Triyati
DM Tipe 2 tanpa penyakit ginjal dengan (2014) terhadap 1.238 pasien Diabetes
kadar gula darah tinggi sebanyak 140 Melitus Tipe 2 yang menyatakan bahwa
orang (61,7%), sedangkan jumlah pasien tidak terdapat hubungan secara bermakna
DM Tipe 2 dengan penyakit ginjal antara jenis kelamin dengan penyakit
dengan kadar gula darah rendah (<200 ginjal kronik di RS Cipto
mg/dl) sebanyak 15 orang (15,2%) dan Mangunkusumo.
pada pasien DM Tipe 2 tanpa penyakit Pasien DM Tipe 2 baik dengan
ginjal dengan kadar gula rendah penyakit ginjal maupun tanpa penyakit
sebanyak 87 orang (38,3%). ginjal mengalami peningkatan pada
Kadar gula darah sebagai faktor rentang usia 55 - 64 tahun dan cenderung
risiko penyakit ginjal antara kejadian DM menurun pada rentang usia 65-74 tahun
Tipe 2 dengan penyakit ginjal dengan keatas. Dari hasil ini menunjukkan bahwa
kejadian DM Tipe 2 tanpa penyakit karakteristik umur tidak ada
ginjal b e r d a s a r k a n hasil analisis hubungannya dengan kejadian penyakit
statistik dengan uji Chi-Square pada taraf ginjal pada pasien DM Tipe 2. Hal ini
signifikansi α = 0,05 menunjukkan sesuai juga dengan penelitian Wahyuni
bahwa ada hubungan yang sangat kuat (2015) yang menyatakan bahwa tidak ada
antara kadar gula darah yang tinggi hubungan yang signifikan antara umur
dengan penyakit ginjal pada pasien dengan kejadian gagal ginjal pada
Diabetes Melitus Tipe 2 (p<0,01) dan penderita DM Tipe 2 di RSUD Dr.
kadar gula darah yang tinggi merupakan Soedarso Pontianak.
faktor risiko terjadinya penyakit ginjal Hasil penelitian yang
sebesar 3,480 kali lebih besar menunjukkan ada hubungan yang sangat
dibandingkan dengan kadar gula darah kuat antara kadar gula darah yang tinggi
yang rendah pada pasien DM Tipe 2. dengan penyakit ginjal pada pasien DM
Tipe 2, sesuai dengan hasil penelitian
Pembahasan
Satria (2018) yang menyatakan bahwa
Dari hasil penelitian karakteristik
dari 37 sampel pasien DM Tipe 2 dengan
jenis kelamin yang menunjukkan tidak
gagal ginjal, sebanyak 26 sampel yang
ada hubungan antara jenis kelamin
mempunyai kadar gula darah tinggi di
dengan kejadian penyakit ginjal pada
atas 200mg/dl yang artinya bahwa kadar
65
Volume 11 Nomor 01 Maret 2020 P ISSN : 2086-5783
E ISSN : 2655-6456
WIDYA BIOLOGI
gula darah tinggi merupakan faktor resiko yang tinggi di dalam darah akan
penyakit gagal ginjal pada pasien DM bereaksi dengan protein didalam sel
Tipe 2 di bagian penyakit dalam RSUP sehingga dapat mengubah struktur dan
Dr. M. Djamil Padang. Hal ini juga sejalan fungsi sel, termasuk membran basal
dengan penelitian dari Sari (2014) yang Glomerulus, akibatnya penghalang
menyebutkan bahwa DM Tipe 2 protein rusak dan terjadi kebocoran
merupakan faktor risiko dari penyakit protein ke urine (albuminuria) dan
ginjal. berpengaruh buruk pada ginjal
Tingginya kadar gula di dalam (Hasdianah, 2012).
darah membuat ginjal harus bekerja lebih
SIMPULAN
keras dalam proses penyaringan darah
Berdasarkan hasil penelitian dan
dan mengakibatkan kebocoran ginjal.
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
Tubuh memproduksi hormon insulin
kadar gula darah yang tinggi merupakan
dalam kadar yang lebih rendah atau
faktor risiko terjadinya penyakit ginjal
aksinya tidak efektif, sehingga terjadi
pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di
hiperglikemia atau kadar gula tinggi di
RSUD Bangli.
dalam darah. Insulin merupakan hormon
yang mengatur keseimbangan kadar gula
di dalam Darah. Pada pasien DM kadar DAFTAR PUSTAKA
American Diabetes Association. 2019.
gula darah yang tinggi dapat Diabetes Care. Available at:
mengakibatkan gangguan keseimbangan https://care.diabet-
esjournals.org/content/42/Supplem
transportasi glukosa ke dalam sel, seperti ent_1/S13. Akses 15 Maret 2020.
gangguan transfortasi penyimpanan dan
Fatimah, R.N. 2015. Diabetes Melitus
pengeluaran glukosa di dan dari hati Tipe 2. Jurnal Majority 4(5): 93-
94.
sehingga hal ini menyebakan kadar gula
yang ada di dalam darah mengalami Hasdianah, H.R. 2012. Mengenal
Diabetes Mellitus Pada Orang
peningkatan. (Hasdianah, 2012). Dewasa dan Anak-Anak dengan
Ginjal terdiri dari jutaan sel unit Solusi Herbal. Edisi Pertama.
Nuha Medika. Yogyakarta. Hal.
penyaring (Glomerulus), setiap unit 839.
penyaring memiliki membran atau selaput Irianto, K. 2014. Epidemiologi Penyakit
penyaring. Kadar gula darah yang tinggi Menular dan Tidak Menular
Panduan Klinis. Alfabeta.
secara perlahan-lahan akan merusak Bandung.
selaput penyaring tersebut. Kadar gula
66
Volume 11 Nomor 01 Maret 2020 P ISSN : 2086-5783
E ISSN : 2655-6456
WIDYA BIOLOGI
67