Professional Documents
Culture Documents
ISSN 2722-9475 (Cetak) ISSN 2722-9467 (Online)
ISSN 2722-9475 (Cetak) ISSN 2722-9467 (Online)
ISSN 2722-9475 (Cetak) ISSN 2722-9467 (Online)
Oleh
Tri Novita Wulandari1), Tri Ratna Saridewi2) & Dayat3)
1,2,3Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor; Jl. Arya Suryalaga (d/h Cibalagung) No.1
Abstract
This research was conducted to find a picture of the level of the capacity of farmers , know the
factors that influence the level of farmers' capacity to control Pest Organisms Plants (OPT) in the
cultivation of red peppers and formulate appropriate strategies to increase the capacity of farmers
in controlling pests in the cultivation of red pepper . The research data was taken from open
questionnaire instruments, field observations and interviews. Determination of the number of
samples carried out by quota sampling that is 35 respondents . The data processing technique used
is descriptive analysis and inference using multiple linear regression. Based on the results of the
study, it can be concluded that the capacity of farmers in pest control is still relatively moderate
due to the lack of farmers' ability to plan, implement pest control technology, ability to solve
problems, the ability to evaluate and the ability to establish partners. Age factors, formal education,
land area, length of farming, external factors and the factors of extension activities together have a
positive influence on the level of capacity of farmers. The strategy that can be carried out to
increase the capacity of farmers is to establish mentors or tutors who come from the farmers the
mselves and are supported by adequate external factors and extension activities carried out
intensively by extension agents.
keywords: Agricultural Counseling, Farmer's Capacity & Pest Control & Red Chili Plants.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.3 Agustus 2020 649
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
dengan penilaian 0-10. Skor yang diperoleh di Karakteristik Responden
No. Jumlah Persentase
analisis secara deskriptif untuk menentukan Karakteristik Kategori
(Orang) (%)
rentang skala yang dibagi menjadi 3 kategori Tinggi (13-18 0 0
tahun)
yaitu rendah, sedang dan tinggi. Analisis Jumlah 35 100
inferensial dengan uji regresi berganda Lahan Sempit 17 48,57
(<0,50)
dilakukan untuk menguji faktor-faktor yang 3.
Luas Lahan
Sedang (0,50- 16 45,71
(Ha)
mempengaruhi tingkat kapasitas petani. 1,00)
Luas (>1,00) 2 5,72
Sedangkan untuk merumuskan strategi Jumlah 35 100
dilakukan dengan cara mendeskripsikan hasil Rendah (<11) 7 20
analisis sebelumnya dan kegiatan petak Lama Usaha Sedang (11- 9 25,72
4.
Tani 15)
percontohan yang dilakukan bersama petani. Tinggi (>15) 19 54,28
Jumlah 35 100
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
652 Vol.1 No.3 Agustus 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
dapat memberikan keuntungan satu sama lain, Umur memberikan pengaruh signifikan
namun ada juga petani yang tidak terlalu (0,028<0,05) terhadap tingkat kapasitas petani
tertarik untuk bekerjasama dengan petani dalam melakukan pengendalian OPT pada
lainnya dengan alasan tidak ingin terlibat budidaya cabai merah dan hal ini sejalan
dengan masalah orang lain. dengan penelitian yang dilakukan oleh Yahya
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi (2016) yang mengatakan bahwa umur petani
Tingkat Kapasitas Petani berpengaruh kepeda kapasitas atau kemampuan
Hasil uji faktor umur, pendidikan belajar petani. Berdasarkan hasil analisis
formal, luas lahan, lama usaha tani, faktor kuesioner yang telah dilakukan menunjukkan
eksternal dan faktor kegiatan penyuluhan bahwa mayoritas petani yang ada di Desa
menunjukkan memberikan pengaruh secara Nawangsasi telah berusia 40-60 tahun, dengan
signifikan terhadap peningkatan kapasitas keadaan tersebut semakin tua usia petani maka
petani. semakin tinggi keikut sertaan petani dalam
Tabel 3. Faktor-faktor yang berpengaruh melakukan kegiatan diluar usaha taninya. Hal
terhadap Tingkat Kapasitas Petani ini juga sejalan dengan pendapat dari Saridewi
Variabel Nilai Sig. Keterangan (2018) bahwa usia dapat mempengaruhi fungsi
R² 0.784
(Constant) 2.430 ,290 biologi dan psikologi dari petani itu sendiri
Umur 0.013 ,028 Signifikan dalam menjalankan usaha taninya. Pendidikan
Pendidikan 0.001 ,931 Tidak Signifikan
Luas Lahan -0.075 ,346 Tidak Signifikan formal dan luas lahan pada penelitian ini tidak
Lama Usaha
-0.021
,000 Signifikan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
Tani
Faktor ,000 Signifikan
tingkat kapasitas petani. Hal ini terjadi karena
1.228
External tinggi atau tidaknya pendidikan yang diikuti
Kegiatan ,030 Signifikan petani tidak akan berpengaruh terhadap tingkat
-0.806
Penyuluhan
Berdasarkan hasil analisis Pada Tabel 3 kapasitas petani karena petani sudah memiliki
diketahui bahwa karakteristik petani, faktor pengalaman yang cukup dan belajar dari
eksternal dan faktor kegiatan penyuluhan pengalaman yang telah mereka lakukan
memberikan pengaruh terhadap tingkat sebelumnya.
kapasitas petani dalam pengendalian organisme Pengalaman usaha tani menunjukkan
pengganggu tanaman pada budidaya cabai pengaruh yang sangat nyata (0,000<0,01). Hal
merah Sig 0,000 (Sig <0,05). Nilai R Square ini berarti semakin tinggi pengakaman petani
sebesar 0,784 menunjukkan bahwa 78,4% maka semakin tinggi juga kapasitas petani
tingkat kapasitas petani dalam penegndalian dalam pengendalian OPT. Petani responden
OPT dapat dijelaskan oleh umur, pendidikan yang ada di Desa Nawangsasi sebagian besar
formal, luas lahan, lama usaha tanai, faktor sudah memiliki pengalaman yang sangat lama
eksternal dan faktor kegiatan penyuluhan dalam melakukan kegiatan usaha taninya
sedagkan sisanya 21,6% dipengaruhi oleh sehingga mereka sudah sangat berpengalaman
faktor lain yang tidak dijelaskan oleh model dalam teknik budidaya, pengendalian hama dan
yang diteliti. Berdasarakan analisis penyakit serta menjual hasil panennya.
menunjukkan bahwa dari 6 variabel ada 2 Biasanya petani yang sudah memiliki
variabel yang memberikan pengaruh signifikan pengalaman yang tinggi akan lebih dewasa
(α<0,05) terhadap tingkat kapasitas petani, 2 dalam menghadapi persoalan pada usaha
variabel yang memberikan pengaruh sangat taninya. hal ini sejalan dengan penelitian yang
signifikan (α<0,01) terhadap tingkat kapasitas dilakukan oleh Muchtar et al (2014), bahwa
petani dan 2 variabel tidak memberikan semakain berpengalaman petani dalam
pengaruh secara signifikan terhadap tingkat melakukan usahataninya, mereka semakin
kapasitas petani. memahami bagaimana cara mengelola
usahataninya.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.3 Agustus 2020 653
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Faktor external memberikan pengaruh cara pelaksanaan petak percontohan. Dengan
yang sangat nyata terhadap tingkat kapasitas adanya petak percontohan tersebut petani dapat
petani dalam melakukan pengendalian ikut serta dalam kegiatan pelaksanaannya
organisme pengganggu tanaman pada budidaya sehingga petani dapat melihat dan mersakan
cabai merah dengan nilai siginifikansi 0,000 sevara langsung. Untuk melihat seberapa
(α<0,01). Hal ini menunjukkan bahwa semakin peningkatan kapasitas yang terjadi maka
tinggi dukungan yang diberikan dari faktor dilakukan pengukuran pengetahuan petani.
eksternal (kelembagaan petani, fasilitas yang Pengukuran Pengetahuan Petani
dibutuhkan petani, ketersediaan informasi serta Pengukuran pengetahuan petani ini
dukungan tenaga ahli pertanian) ini maka dilakukan dua kali yaitu pada saat sebelum dan
semakin tinggi juga tingkat kapasitas petani. sesudah dilakukannya kegiataan petak
Begitupun juga dengan faktor kegiatan percontohan dan kegiatan penyuluhan.
penyuluhan yang memberikan pengaruh secara Pengukuran pengetahuan petani ini dilakukan
signifikan dengan nilai skor signifikansinya secara pre test dan post test dengan
0,030 ((α<0,05). memberikan soal kepada 20 orang responden.
Intensitas penyuluhan yang dilakukan Pengukuran pengetahuan petani ini dilakukan
oleh penyuluh jarang dilakukan karena dengan membagi menjadi 3 kriteria yaitu,
penyuluh baru memberikan materi apabila kurang, cukup dan sangat baik dengan skor
petani yang meminta sedangkan petani yang masing-masing soal 0-10, kemudian hasil pre
ada di Desa Nawangsasi tidak terlalu aktif test dan post test diolah dengan menggunakan
dalam kegiatan kelompok. Selain itu, materi SPSS 2.0 dengan uji paired sample T test untuk
yang biasanya disampaikan oleh penyuluh melihat apakah ada berubahan dari hasil pre test
jarang seklai dietrima dengan baik oleh petani dan post test. Hasil uji paired sample T test
karena petani kesulitan dalam mencerna materi dapat dilihat pada Tabel 4.
tersebut dan penyuluh juga tidak pernah Tabel 4. Hasil Uji Paired Sample T Test
menggunakan media pendukung dalam
penyampaian materi sehingga dengan adanya
hal tersebut kegiatan penyuluhan jarang sekali Hasil keseluruhan dari pengekuran
dilakukan. Hal ini juga diperkuat dengan pengetahuan petani yang dilakukan dapat
penelitian yang dilakukan oleh Veronice et al dilihat dari nilai signifikansi (2-tailed) yang
(2018) kelemahan tenaga penyuluhan tidak menunjukkan 0,000<0,05 yang artinya bahwa
hanya dalam aspek kuantitas tetapi juga secara hasil pre test dan post test mengalami
kualitas cukup mengkhawatirkan. Dalam hal perubahan yang signifikan. Dengan
ini, semakin tinggi kegiatan penyuluhan yang diketahuinya tingkat pengetahuan petani maka
dilakukan oleh penyuluh maka semakin tinggi dapat disimpulkan bahwa dengan adanya
pula pengaruh yang diberikan terhadap tingkat kegiatan petak percontohan pengendalian OPT
kapasitas petani. Dengan demikian, jika ramah lingkungan dan kegiatan penyuluhan
intensitas kegiatan penyuluhan dilakukan dengan materi pentingnya pergiliran tanaman
dengan baik dan tingkat partisipasi petani juga dan pengendalian OPT ramah lingkungan dapat
tinggi maka diharapkan tingkat kapasitas petani memberikan peningkatan kapasitas dan
dalam melakukan pengendalian organisme pengetahuan petani dalam pengendalian
pengganggu tanaman pada budidaya cabai organisme pengganggu tanaman pada budidaya
merah dapat meningkat. cabai di Desa Nawangsasi Kecamatan
Meningkatkan Kapasitas Petani melalui Tugumulyo. Peningkatan pengetahuan petani
Petak Percontohan dapat dilihat dari 2 indikator yang digunakan
Peningkatan kapasitas petani dalam dalam penilaian pre test dan post test adalah
pengendalian organisme pengganggu tanaman sebagai berikut :
pada budidaya cabai merah dilakukan dengan
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
654 Vol.1 No.3 Agustus 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
1. Pola Tanam dan Sistem tanam kapasitas perlu dikembangkan untuk
Teknologi ini disampaikan untuk membangun potensi manfaat dalam
memberikan informasi kepada petani bahwa peningkatan informasi dan transfer pengetahun.
pergiliran tanaman sangat baik untuk dilakukan Berdasarkan hasil analisis data yang telah
karena dapat memutus rantai dari serangan dilakukan maka diperoleh tingkat kapasitas
hama pada tanaman sebelumnya. Penerapan petani dalam melakukan pengendalian
sistem tanam tumpoang sari dengan tanaman organisme pengganggu tanaman masih
refugia juga dapat mengurangi jumlah hama tergolong kedalam kategori sedang. Dengan
dan juga dapat melestarikan lingkungan di adanya hal tersebut, maka diperlukan sebuah
sekitar areal tanaman utama sehingga musuh strategi yang tepat untuk meningkatkan
alami dapat tumbuh dengan baik. Setelah kapasitas petani tersebut. Adapun rumusan
dilakukannya kegiatan petak percontohan yang stategi yang dapat digunakan sebagai model
didukung juga dengan penyuluhan, petani dapat adalah sebagai berikut :
mengetahui pentingnya pergiliran tanaman dan Gambar 1. Model Strategi Peningkatan
menerapkan sistem tanam yang tepat guna kapasitas Petani
mengurangi jumlah dan serangan OPT pada
tanaman cabai.
2. Pengendalian OPT
Sebelum dilakukannya petak
percontohan dan kegiatan penyuluhan,
sebagian besar petani tidak pernah melakukan
pengmatan secara rutin dan petani hanya Faktor eksternal merupakan faktor
melihat sekilas kemudian langsung melakukan pendukung petani dalam menjalankan kegiatan
penyemprotan menggunakan pestisida kimia usahatani khususnya dalam pengendalian OPT,
sehingga dalam pengendalian OPT yang artinya peningkatan kapasitas petani akan
dilakukan oleh petani sering tidak tepat waktu berhasil apabila faktor pendukung tersebut
dan sasaran. Setelah dilakukannya petak yang meliputi dukungan kelompoktani,
percontohan dan penyuluhan, Petani dapat ketersediaan informasi, ketersediaan
mengetahui pentingnya pengamatan tanaman infrastruktur dan dukungan ahli pertanian
secara rutin dan dapat melakukan pengamatan memberikan konstribusi dan memadai bagi
setiap minggunya serta petani juga dapat petani. Begitupun juga dengan kegiatan
mengetahui pengendalian OPT secara ramah penyuluhan, kapasitas petani akan meningkat
lingkungan. apabila penyuluh wilayah binaan tersebut
melakukan tugas dengan baik dan penuh rasa
Strategi Peningkatan Kapasitas Petani tanggung jawab. Selain itu, kapasitas petani
Dalam Pengendalian Organisme akan meningkat apabila penyuluh memberikan
Pengganggu Tanaman Pada Budidaya materi yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan
Cabai Merah petani dengan menggunakan media dan metode
Kapasitas petani merupakan yang tepat dan penyampaian materi tersebut
penggambaran daya atau kemampuan personal dilakukan dengan intensitas penyuluhan yang
yang dimiliki petani dalam menunjang kegiatan teratur. Dalam hal ini tidak hanya penyuluh,
bertaninya. Kapasitas petani perlu ditingkatkan tetapi antusias dari petani juga sangat
baik itu dalam hal pengetahuan dan diperlukan sehingga dengan adanya sinergi
keterampilan sehingga petani mampu antara penyuluh dan petani maka tujuan
mengembangkan usaha taninya menjdi lebih peningkatan kapasitas petani dalam
baik lagi. Hal ini sejalan dengan pendapat pengendalian organisme pengganggu tanaman
Ayele S (2009) yang mengatakan bahwa pada budidaya cabai dapat tercapai.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.3 Agustus 2020 655
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Berdasarkan hasil kajian dari data pengkajian ini sehingga dalam penyampaian
primer bahwasanya petani yang ada didesa materi penyuluhan juga menjadi terbatas. Pada
nawangsasi tergolong kategori madya atau tingkat kapasitas petani yang terdiri dari lima
masih berada pada usia produktif dan juga indikator ini termasuk kedalam kategori sedang
memiliki pengalaman usahatani yang tinggi sehingga kelima indikator tersebut hendaknya
karena sudah lebih dari 15 tahun berusahatani. menjadi pertimbangan bahan materi yang
Dapat disimpulkan bahwa dengan nantinya akan disampaikan kepada petani.
ditetapkannya petani yang memiliki usia Sesuai dengan teknologi yang ingin
produktif dan petani yang memiliki disampaikan kepada petani, maka materi
pengalaman usahatani yang tinggi sebagai penyuluhan yang disampaikan kepada
pembimbing, tutor ataupun pelopor serta responden merupakan bagian dari teknologi
adanya dukungan dari faktor eksternal yang dalam masalah teknis. Materi yang
memadai untuk kemudahan kegiatan usahatani disampaikan yaitu penyingnya pergiliran
dan kegiatan penyuluhan yang lebih sering tanaman dan pengendalian OPT ramah
dilakukan oleh penyuluh, maka diharapkan lingkungan.
dapat mempercepat proses peningkatan Media yang digunakan pada kegiatan
kapasitas petani dalam pengendalian OPT pada penyuluhan ini yaitu brosur/leaflet, powerpoint
budidaya cabai merah. dan video. Media penyuluhan seperti
Rancangan Dan Pelaksanaan Kegiatan brosur/leaflet dibagikan ke petani sebelum
Penyuluhan dilaksanakan kegiatan penyuluhan supaya pada
Rancangan Kegiatan Penyuluhan saat kegiatan pemberian materi berlangsung
Rancangan kegiatan penyuluhan ini petani bisa mendengarkan penjelasan sekaligus
dilakukan untuk merencanakan atau melihat materi yang ada di brosur/leaflet.
mempersiapkan segala sesuatu yang Sedangkan media powerpoint dan video
berhubungan dengan kegiatan penyuluhan dan digunakan sebagai alat bantu untuk
Perancangan ini dilakukan sebelum menjelaskan materi kepada petani agar petani
dilaksanakannya penyuluhan agar kegiatan dapat lebih paham dengan apa yang
penyuluhan dapat terlaksana dengan efektif dan disampaikan. Dalam pelaksanaan kegiatan
juga efisien. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan penyuluhan, metode yang digunakan yaitu
dilakukan dari tanggal 01 Juni hingga 01 Juli metode diskusi, anjangsana dan petak
2020. Sasaran pada kegiatan penyuluhan ini percontohan. Dalam hal ini metode ceramah
yaitu kelompoktani sukses bertani, rukun tani dengan mengumpulkan anggota kelompok
dan remaja guna yang ada di Desa Nwangsasi. tidak dapat dilakukan karena adanya
Dalam hal ini materi yang disampaikan pada keterbatasan (covid-19) sehingga metode
petani merupakan materi yang berkaitan anjangsana merupakan metode paling efektif
dengan kebutuhan dan berdasarkan masalah untuk digunakan.
yang telah diketahui dari hasil kajian yang telah Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan
dilakukan yang mana masih sedangnya Pelaksanaan kegiatan penyuluhan ini
kapasitas petani yang meliputi kemampuan merupakan tindak lanjut yang dilakukan pada
dalam merencanakan, kemampuan dalam kegiatan pengkajian. Berdasarkan dari kegiatan
menerapkan teknologi pengendalian OPT, penyuluhan yang telah dilakukan maka
kemampuan mengatasi masalah, kemampuan diperoleh hasil bahwa kegiatan penyuluhan
mengevaluasi dan kemampuan menjalin mitra. dilakukan pada tiga kelompok yang berbeda
Dengan disampaikannya materi dan dengan waktu yang berbeda tetapi materi
penyuluhan ini diharapkan kegiatan yang disampaikan sama. Pelaksanaan
penyuluhan yang dilakukan dapat penyuluhan dilakukan sebanyak dua kali pada
meningkatkan kapasitas petani. Namun,dengan masing-masing kelompok dengan materi
adanya keterbatasan waktu pada saat kegiatan pertama kali yang disampaikan yaitu
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
656 Vol.1 No.3 Agustus 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
pentingnya pergiliran tanaman untuk memutus digunakan dalam peningkatan kapasitas petani
rantai serangan hama dan penyakit pada dalam pengendalian organisme pengganggu
tanaman cabai merah dan materi yang kedua tanaman pada budidaya cabai merah yaitu
adalah pengendalian OPT ramah lingkungan. dengan menetapkan pembimbing atau tutor
Media yang digunakan pada saat yang berasal dari petani itu sendiri serta
penyuluhan yaitu berbetuk leaflet agar petani dukungan dari faktor eksternal yang memadai
dapat membaca langsung dan juga dapat dan kegiatan penyuluhan yang sering dilaukan
dimanfaatkan untuk pencatatan atau dokumen oleh penyuluh.
apabila nanti petani lupa tergadap materi yang
disampaikan. Metode yang diguakan pada saat DAFTAR PUSTAKA
penyampaian materi yaitu metode diskusi [1] Hasyim Ahsol dan Liferdi Lukman. 2015.
dengan mengobrol seperti biasa dengan petani Technological Innovation of Sustainable
sehingga terjadi komunikasi dua arah dan Pest and Disease Managemant on Chili
petani dapat bertanya langsung apabila ada Peppers: An Alternative Effort to Establish
yang tidak dipahami mengenai materi yang Harmonious Ecosystems. Junal
disampaikan. Kegiatan penyuluhan yang Pengembangan Inovasi Pertanian, Vol.8
dilakukan di Desa Nawangsasi tidak dapat (1) : 1-10.
dilaksanakan secara berkelompok karena [2] Aminah S. 2015. Pengembangan Kapasitas
keterbatasan adanya pandemi covid-19 Petani Kecil Lahan Kering Untuk
sehingga kegiatan penyuluhan hanya dapat Mewujudkan Ketahanan Pangan. Jurnal
dilakukan dengan anjangsana dan kegiatan Bina Praja. Vol 7 (3): 197 – 210.
penyuluhan juga didukung dengan adanya [3] Anantanyu, S. 2011. Kelembagaan
petak percontohan yang digunakan sebagai Petani :Peran dan Strategi Pengembangan
gambaran nyata dilapangan. Kapasitasnya. SEPA : Vol 7 (2): 102-109.
[4] Anantanyu Sapja. 2008. Capacity Building
PENUTUP of Farmer’s Institution, Case: Province
Kesimpulan Central Java. Journal Of Sustainable
Tingkat kapasitas petani dalam Agriculture. Vol 23 :68-77.
pengendalian organisme pengganggu tanaman [5] Ayele S, Wield. 2005. Science and
(OPT) pada budidaya cabai merah di Desa Technology Capacity Building and
Nawangsasi Kecamatan Tugumulyo masih Partnership in African Agriculture:
tergolong kedalam kategori sedang karena Perspectives on Mali and Egypt. Journal of
kurangnya kemampuan perencanaan kegiatan, International Development. Vol 17, 631–
penerapan teknologi, mengatasi permasalahan, 646 .
kemampuan mengevaluasi dan kemampuan [6] BPP Tugumulyo. 2019. Programa
menjalin mitra. Faktor umur, pendidikan Kecamatan Tugumulyo 2019. Musi
formal, luas lahan, lama usaha tani, faktor Rawas : Balai Penyuluhan Pertanian
eksternal dan kegiatan penyuluhan secara Tugumulyo.
bersama-sama memberikan pengaruh yang [7] BPS. 2019. Provinsi Sumatera Selatan
sangat nyata terhadap tingkat kapasitas petani Dalam Angka 2019. Sumatera Selatan :
dalam pengendalian OPT pada budidaya cabai Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera
merah. Secara parsial, faktor yang memberikan Selatan.
pengaruh nyata terhadap tingkat kapasitas [8] BPS. 2019. Kabupaten Musi Rawas Dalam
petani dalam pengendalian organisme Angka 2019. Musi Rawas : Badan Pusat
pengganggu tanaman pada budidaya cabai yaitu Statistik Kabupaten Musi Rawas.
faktor umur, lama usaha tani, faktor eksternal [9] Brain R.G, Irani T.A, Monroe M.C. 2013.
dan kegiatan penyuluhan. Strategi yang Researching and communicating
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.3 Agustus 2020 657
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
environmental issues among farmers and Management Approach. Journal of Apllied
ranchers: Implications for extension Agricultural Science and Technology. Vol
outreach. Journal of Extension, vol.51(3): 2 (2): 1-10.
34-49. [20] Yahya, M. 2016. Pengaruh Pembelajaran
[10] Delki U.A, Aida Vitayala S.H, dan Anna Berbasis Kerja Terhadap Wawasan
Fatchiya. 2015. Capacity of Cocoa Wirausaha. Jurnal Pendidikan Vol. 46.hal/
Farmer’s ex-Coalmining In Sawahlunto 29-40. Yogyakarta :LPPM Universitas
City. Jurnal Penyuluhan. Vol 11 (2): 143- Negeri.
158.
[11] Fatchiya, Anna. 2010. Tingkat Kapasitas
Pembudidayaan Ikan Dalam Mengelola
Usaha Akuakultur Secara Berkelanjutan.
Jurnal Penyuluhan Vo. 6. No.1.
[12] Herawati, dkk. 2018. Kapasitas Petani Padi
Sawah Irigasi Teknis Dalam Menerapkan
Prinsip Pertanian Ramah Lingkungan di
Sulawesi Tengah. Jurnal Pengkajian dan
Pengembangan Teknologi Pertanian, Vol.
20 (2) : 155-170.
[13] Muchtar K, Purnaningsih N, dan Susanto
D. 2014. Komunikasi Partisipatif Pada
Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman
Terpadu (SL-PTT). Jurnal Komunikasi
Pembangunan: Vol.12 (2) 1-14.
[14] Rotani Nasution. 2003. Teknik sampling.
FKM Universitas Sumatera Utara.
[15] Sadono, Dwi. 2012. Model Pemberdayaan
Petani Dalam Pengelolaan Usahatani Padi
Di Kabupaten Karawang Dan Cianjur
Provinsi Jawa Barat. Institut Pertanian
Bogor.
[16] Sari, M,D dan Surraya .M. 2018. Jenis
Media Penyuluhan Pertanian. BPTP
Balitbangtan. Sumsel.
[17] Subagio, H. 2008. Peran Kapasitas Petani
Dalam Mewujudkan Keberhasilan
Usahatani. Kasus Petani Sayuran dan Padi
di Kabupaten Malang dan Pasuruan
Provinsi Jawa Timur.
[18] Tahitu M.E. 2015. Pengembangan
Kapasitas Pengelola Sagu dalam
Peningkatan Pemanfaatan Sagu di Maluku
Tengah Provinsi Maluku. [Disertasi].
Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
[19] Veronice, Helmi, Henmaidi dan Ernita A.
2018. Capacity And Institutions Bulding of
Small Farmer’s In The Cluster Area of
Agriculture Through Knowledge
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
658 Vol.1 No.3 Agustus 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)