Analisis Pelaksanaan Fungsi Manajemen Koperasi Oleh Pengurus Kpri Smansa Jaya Sman 1 Sungai Ambawang

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

ANALISIS PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN KOPERASI

OLEH PENGURUS KPRI SMANSA JAYA SMAN 1


SUNGAI AMBAWANG

Sri Puji Astuti, F.Y Khosmas, Husni Syahrudin


Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan Pontianak
Email: sripujiastuti95@yahoo.com

Abstract
This research originated from the problem "The implementation of cooperative
management functions by administrators of the Republic of Indonesia Employee
Cooperative (KPRI) Smansa Jaya in SMAN 1 Sungai Ambawang". With the sub-
problems in this study are (1) How is the implementation of the cooperative
management planning function by the management of KPRI Smansa Jaya?; (2) How is
the implementation of the cooperative management organizing function by the
management of KPRI Smansa Jaya?; (3) How is the implementation of the
cooperative management actuating function by the management of KPRI Smansa
Jaya?; and (4) How is the implementation of the cooperative management controlin
gfunction by the management of KPRI Smansa Jaya?. The method used in this study is
a descriptive method with a survey research form. As for the source of data in this
study are management, supervisors and members of cooperatives. Data is collected
using interview instruments, observations, and supporting documents. Based on the
results of interviews and observations shows that the implementation of the
cooperative management function by the KPRI Smansa Jaya board is good enough.
This can be seen from the ability of the management in carrying out the management
function of the cooperative, so that members feel satisfied with the performance of the
board in providing services and in managing cooperatives to continue expected by the
members of the cooperative.

Keywords: Cooperative Management Functions, Management Of Cooperative,


Administrator Of Cooperatives

PENDAHULUAN yang menyatakan bahwa, perekonomian


Koperasi merupakan suatu badan usaha Indonesia disusun sebagai usaha bersama
yang dimiliki dan dijalankan secara kolektif berdasarkan atas asas kekeluargaan. Pada
yang bergerak dibidang ekonomi, penjelasan Pasal 33 Undang-undang Dasar
beranggotakan secara sukarela dan atas dasar 1945 menempatkan koperasi baik dalam
persamaan hak dan berkewajiban melakukan kedudukan sebagai soko guru perekonomian
usaha yang bertujuan untuk memenuhi nasional maupun sebagai bagian integral tata
kebutuhan anggota dan mensejahterakan perekonomian nasional. Dengan
anggota. Badan usaha koperasi mempunyai memperhatikan kedudukan koperasi seperti
tujuan utama tidak hanya untuk mencari laba tersebut diatas maka peran koperasi sangatlah
tetapi juga untuk memberikan pelayanan penting dalam menumbuhkan dan
kepada anggota koperasi dan masyarakat mengembangkan potensi ekonomi rakyat
secara luas agar lebih sejahtera dengan serta dalam mewujudkan kehidupan
berasaskan pada kekeluargaan. Hal ini demokrasi ekonomi yang mempunyai ciri-ciri
ditegaskan pada UUD 1945 pasal 33 ayat 1

1
demokratis, kebersamaan, kekeluargaan dan proses dan usaha yang dilaksanakan dalam
keterbukaan. memanfaatkan alat-alat kelengkapan koperasi
Menurut UU No. 25 Tahun 1992 tentang dan sumber-sumber lainnya secara efisien
perkoperasian, yang dimaksud dengan untuk mencapai tujuan berdasarkan asas
koperasi adalah “Badan usaha yang kebersamaan dan keterbukaan. Dengan kata
beranggotakan orang seorang atau badan lain berhasil tidaknya koperasi sangat
hukum koperasi dengan melandaskan tergantung pada kemampuan manajemen,
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi yang dalam hal ini dapat dilaksanakan oleh
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat anggota koperasi, pengurus, dan pengawas.
yang berdasarkan atas asas kekeluargaan”. Akan tetapi penguruslah yang
Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat bertanggungjawab untuk manajemen
mengharapkan koperasi akan lebih berperan koperasi dalam kegiatan sehari-hari.
dan berfungsi setelah dinyatakan sebagai Perangkat organisasi koperasi yang
badan usaha. terdiri dari Rapat Anggota, Pengurus, dan
Koperasi sebagai gerakan ekonomi Pengawas merupakan beberapa alat koperasi
rakyat yang dapat tumbuh dan berkembang, yang memiliki peranan penting dalam
baik diperkotaan maupun dipedesaan sebagai kehidupan berkoperasi. Pengurus sebagai
badan usaha maupun sebagai pusat pengelola dalam hal ini sangat memiliki
pelayanan. Oleh karena itu, koperasi harus tanggungjawab yang besar terhadap seluruh
dikelola berdasarkan prinsip-prinsip koperasi anggota koperasi, karena pengurus yang
yang tepat untuk memberikan pelayanan dipilih oleh anggota dalam rapat anggota
kepada anggota maupun masyarakat. Pada merupakan pengelola yang dipercaya untuk
prinsipnya tujuan pengelolaan koperasi yaitu mengurus koperasi.
memelihara dan meningkatkan kesejahteraan Manajemen koperasi diperlukan sebagai
anggota, melalui peningkatan kemampuan upaya agar kegiatan usaha koperasi dapat
organisasi, pelayanan kepada anggota, dan berjalan secara efektif dan efisien. Dalam
peningkatan kegiatan usaha. Tujuan tersebut manajemen tersebut dikenal istilah fungsi
merupakan tanggung jawab pengurus untuk manajemen. Dengan adanya fungsi
merencanakannya dengan baik, menjalankan manajemen, koperasi dapat menerapkan dan
kegiatan dan mengevaluasinya secara menjalan fungsi manajemen koperasi tersebut
berkala. secara terarah dan berkelanjutan. Sehingga
Banyak faktor yang menyebabkan koperasi dapat menjalankan usahanya sesuai
perkembangan usaha koperasi terkesan dengan yang diharapkan dalam koperasi.
lambat, baik itu faktor yang bersumber dari Secara tidak langsung pelaksanaan fungsi
intern koperasi sendiri maupun yang manajemen koperasi sangat berpengaruh
bersumber dari luar koperasi. Faktor intern terhadap suatu keberhasilan koperasi.
koperasi diantaranya bersumber dari masalah Adapun yang menjadi pembahasan
keanggotaan, kepengurusan, dan dalam penelitian ini adalah bentuk koperasi
pengawasan. Sedangkan faktor dari luar pegawai yang berada di lingkungan sekolah.
diantaranya banyaknya badan usaha lain yang Koperasi Pegawai Republik Indonesia
memiliki usaha sejenis, dan hubungan (KPRI) Smansa Jaya yang berada di SMA
koperasi dengan instansi pemerintah. Negeri 1 Sungai Ambawang merupakan
Diantaranya faktor yang menentukan koperasi yang beranggotakan guru dan
keberhasilan suatu koperasi adalah pegawai sekolah. Koperasi ini memiliki
manajemen. Hal ini sesuai dengan pendapat anggota berjumlah 36 orang, sedangkan
Widiyati (2012:197) yang menyatakan bahwa pengurus KPRI Smansa Jaya berjumlah 3
manajemen yang baik adalah faktor yang orang. KPRI Smansa Jaya ini bergerak di
paling penting untuk susksenya koperasi. bidang usaha simpan pinjam. Koperasi ini
Menurut Syamsudin Djahmat (1994:114) memberikan kredit kepada anggotanya
mengartikan manajemen koperasi ialah suatu dengan bunga yang relatif rendah

2
dibandingkan dengan koperasi atau badan METODE PENELITIAN
usaha lainnya yaitu sebesar 2% menurun. Dalam penelitian ini, metode yang
Pada tahun 2017 KPRI Smansa Jaya digunakan metode deskriptif dengan bentuk
memperoleh pendapatan bersih sebesar penelitian yang digunakan yaitu metode
Rp16.920.421,- dengan jumlah kekayaan survey untuk mendapatkan data dari tempat
bersih sebesar Rp120.529.000,-. Dengan tertentu yang alamiah (Nawawi, 2015:68).
jumlah yang cukup besar diharapkan KPRI Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi
Smansa Jaya dapat mengembangkan Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Smansa
usahanya. Jaya SMA Negeri 1 Sungai Ambawang yang
Berdasarkan pra observasi yang beralamat di jalan Manunggal XVIII,
dilakukan penulis selama melaksanakan PPL Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten
di SMA Negeri 1 Sungai Ambawang ditemui Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat.
beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Sumber data dalam penelitian terdiri dari
pengurus KPRI Smansa Jaya. Kelemahan pengurus, pengawas, dan anggota koperasi
manajemen dan keterbatasan kemampuan serta dokumen yang berkenaan dengan KPRI
pengurus mengakibatkan pelaksanaan fungsi Smansa Jaya. Teknik pengumpulan data
manajemen koperasi belum dapat dalam penelitian ini menggunakan teknik
dilaksanakan dengan maksimal. Pengurus observasi langsung, teknik komunikasi
merupakan guru dan pegawai sekolah langsung, dan teknik studi dokumenter
sehingga tidak dapat standby di tempat dengan instrumen (alat) pengumpulan data
karena terbentur dengan waktu pelaksanaan yang digunakan yaitu lembar observasi,
kegiatan lain seperti mengajar. Sistem pedoman wawancara, dan dokumen serta
pengawasan koperasi masih belum memadai arsip yang berkenaan dengan KPRI Smansa
sehingga berbagai penyimpangan yang Jaya. Dalam penelitian ini lembar observasi
terjadi masih susah diketahui dan dicegah yang digunakan adalah skala nilai (rating
dengan cepat. Hal tersebut menunjukkan skale) dengan alternatif penilaian 1 sampai 4.
bahwa pengurus belum maksimal dalam Sedangkan wawancara dilakukan dengan
melaksanakan tugasnya sesuai dengan pengurus, pengawas serta anggota koperasi.
amanat Undang-Undang No. 25 tahun 1992 Dokumen yang berkenaan dengan KPRI
Pasal 30 yang menjelaskan bahwa beberapa Smansa Jaya yaitu meliputi laporan keuangan
tugas pengurus koperasi diantaranya, periode 31 desember 2017.
mengelola koperasi dan usahanya. Teknik analisis data yang digunakan
Berdasarkan latar belakang yang telah dalam penelitian ini menurut Miles dan
diuraikan diatas penulis tertarik untuk Huberman yaitu data reduction, data display,
mengadakan penelitian tentang manajemen dan verification (Sugiyono, 2008:337). Pada
koperasi. Peneliti memilih SMA Negeri 1 tahapan ini setelah data dipilih kemudian
Sungai Ambawang sebagai tempat penelitian disederhanakan, data yang tidak diperlukan
karena memiliki koperasi aktif dengan unit disortir agar memberi kemudahan kepada
usaha simpan pinjam. Namun, menurut hasil peneliti dalam menampilkan, menyajikan,
pengamatan yang dilakukan peneliti selama dan menarik kesimpulan sementara
PPL, pelaksanaan fungsi manajemen koperasi penelitian. Yang paling sering digunakan
masih kurang optimal. Oleh karena itu, untuk menyajikan data dalam penelitian
berdasarkan permasalahan tersebut peneliti kualitatif adalah dengan teks yang bersifat
tertarik untuk melakukan penelitian yang naratif. Setelah data disajikan kemudian
berjudul “Analisis Pelaksanaan Fungsi dilakukan penarikan kesimpulan dari data
Manajemen Koperasi Oleh Pengurus yang didapat.
Koperasi Pegawai Republik Indonesia Terakhir, penulis melakukan
(KPRI) Smansa Jaya di SMA Negeri 1 pengujian keabsahan data dengan cara
Sungai Ambawang”. perpanjangan pengamatan dan triangulasi.
Dalam penelitian ini peneliti melakukan

3
wawancara dengan pengawas dan anggota kerja telah dilakukan oleh pengurus setiap
koperasi sebagai croscheck dari hasil pergantian pengurus. Aspek penilaian yang
wawancara dengan pengurus sebelumnya. kedua dan ketiga yaitu pengurus menetapkan
Peneliti juga menanyakan kembali kepada simpanan pokok dan simpanan wajib
pengurus koperasi jika ada pertanyaan yang koperasi dinilai sangat baik. Penilaian
kurang lengkap dan kurang jelas. Peneliti tersebut didasarkan pada hasil observasi yang
kembali mengamati keadaan yang terjadi menunjukkan bahwa penetapan simpanan
pada koperasi sesuai dengan lembar checklist pokok koperasi dilakukan oleh pengurus di
observasi. Data yang diperoleh dengan dalam AD/ART. Aspek penilaian yang
wawancara, lalu dicek dengan observasi dan keempat yaitu pencatatan simpanan anggota
dokumentasi. Dalam proses ini peneliti koperasi dinilai sangat baik. Penilaian
membandingkan masing-masing data yang tersebut didasarkan pada hasil observasi yang
diperoleh dari data observasi, dokumentasi menunjukkan bahwa pengurus mencatat
dan wawancara. semua simpanan anggota koperasi. Pengurus
mencatat semua simpanan pokok, simpanan
HASIL PENELITIAN DAN wajib, serta semua pembayaran anggota.
PEMBAHASAN Aspek penilaian yang kelima yaitu penetapan
Hasil Penelitian target pencapaian usaha koperasi dinilai
Pada bagian observasi peneliti kurang. Penilaian tersebut didasarkan pada
melakukan pengamatan secara mendalam hasil observasi yang menunjukkan bahwa
mengenai keadaan yang terjadi dilokasi usaha koperasi hanya sebatas simpan pinjam
penelitian secara langsung mengenai kegiatan anggota. Belum ada perkembangan didalam
perkoperasian. Dalam hal ini peneliti koperasi tersebut, sehingga pengurus tidak
mengamati pelaksanaan fungsi manajemen menetapkan target pencapaian usaha
koperasi oleh pengurus Koperasi Pegawai koperasi.
Republik Indonesia (KPRI) Smansa Jaya. Hasil observasi kedua dilakukan kepada
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 26 pengurus Koperasi Pegawai Republik
Januari 2018 sampai 26 Pebruari 2018. Indonesia (KPRI) Smansa Jaya di SMA
Adapun bentuk dari pelaksanaan fungsi Negeri 1 Sungai Ambawang mengenai
manajemen koperasi oleh pengurus koperasi pelaksanaan fungsi pengorganisasian
yaitu meliputi aspek pelaksanaan fungsi manajemen koperasi oleh pengurus. Aspek
perencanaan manajemen koperasi, penilaian yang pertama yaitu koperasi
pelaksanaan fungsi pengorganisasian melaksanakan RAT setiap tahun dinilai
manejemen koperasi, pelaksanaan fungsi sangat baik. Penilaian tersebut didasarkan
pengarahan manajemen koperasi, dan pada hasil observasi yang menunjukkan
pelaksanaan fungsi pengawasan manajemen bahwa koperasi melaksanakan RAT setiap
koperasi. Observasi ini dilakukan sebanyak tahunnya yang dipimpin oleh pengurus
empat kali kemudian dituangkan dalam koperasi. Aspek penilaian yang kedua yaitu
bentuk temuan-temuan. koperasi melaksanakan rapat lain selain RAT
Hasil observasi pertama dilakukan dinilai sangat baik. Penilaian tersebut
kepada pengurus Koperasi Pegawai Republik didasarkan pada hasil observasi yang
Indonesia (KPRI) Smansa Jaya di SMA menunjukkan bahwa koperasi melaksanakan
Negeri 1 Sungai Ambawang mengenai rapat lain selain RAT yang diberi nama rapat
pelaksanaan fungsi perencanaan manajemen luar biasa. Aspek penilaian yang ketiga yaitu
koperasi oleh pengurus. Aspek penilaian pengurus koperasi dipilih oleh anggota pada
yang pertama yaitu penyusunan rencana kerja saat RAT dinilai sangat baik. Penilaian
operasional oleh pengurus koperasi sesuai tersebut didasarkan pada hasil observasi yang
dengan tujuan koperasi dinilai baik. Penilaian menunjukkan bahwa pergantian pengurus
tersebut didasarkan pada hasil observasi yang dilakukan setiap dua tahun sekali. Pengurus
menunjukkan bahwa penyusunan rencana koperasi dipilih dan ditetapkan oleh anggota

4
koperasi pada saat RAT. Aspek penilaian memberikan pengarahan kepada pengurus
yang keempat yaitu koperasi mempunyai lain dalam pelaksanaan kegiatan koperasi
struktur organisasi dinilai sangat baik. untuk mencapai tujuan koperasi dinilai baik.
Penilaian tersebut didasarkan pada hasil Penilaian tersebut didasarkan pada hasil
observasi yang menunjukkan bahwa koperasi observasi yang menunjukkan bahwa ketua
mempunyai struktur organisasi mulai dari pengurus memberikan pengarahan kepada
Rapat Anggota, Pengurus, dan Pengawas. pengurus lainnya. Aspek penilaian yang
Aspek penilaian yang kelima yaitu susunan kedua yaitu pengurus memberikan bimbingan
struktur organisasi sesuai kapasitas pengurus kepada anggota koperasi untuk melaksanakan
dinilai baik. Penilaian tersebut didasarkan haknya dinilai baik. Penilaian tersebut
pada hasil observasi yang menunjukkan didasarkan pada hasil observasi yang
bahwa susunan struktur organisasi sesuai menunjukkan bahwa pengurus memberikan
kapasitas pengurus dilihat dari jumlah bimbingan kepada anggota koperasi untuk
anggota yang cukup sedikit yaitu berjumlah menghadiri rapat, memilih pengurus
36 orang. Jumlah anggota koperasi tersebut koperasi, dan memanfaatkan koperasi. Aspek
dapat terhendel dengan pengurus yang penilaian yang ketiga yaitu pengurus
beranggotakan 3 orang. Aspek penilaian yang memberikan bimbingan kepada anggota
keenam dan ketujuh yaitu pembagian tugas koperasi untuk melaksanakan kewajibannya
dan wewenang pengurus koperasi sesuai dinilai baik. Penilaian tersebut didasarkan
dengan bidangnya masing-masing dinilai pada hasil observasi yang menunjukkan
sangat baik. Penilaian tersebut didasarkan bahwa pengurus memberikan bimbingan
pada hasil observasi yang menunjukkan kepada anggota koperasi untuk mematuhi
bahwa pengurus mendapatkan tugas dan AD/ART, ikut berpartisipasi dalam kegiatan
wewenang sesuai dengan bidangnya masing- koperasi, dan melunasi simpanan pokok tepat
masing. Tidak ada tugas dan wewenang waktu. Aspek penilaian yang keempat yaitu
pengurus yang timpang dan melenceng dari pengurus memberikan kesempatan kepada
bidangnya. Aspek penilaian yang kedelapan anggota koperasi untuk mengemukakan
yaitu pengurus menyusun peraturan pendapat dalam rapat dinilai baik. Penilaian
organisasi koperasi dinilai cukup baik. tersebut didasarkan pada hasil observasi yang
Penilaian tersebut didasarkan pada hasil menunjukkan bahwa anggota koperasi
observasi yang menunjukkan bahwa diberikan kesempatan untuk menggunakan
pengurus tidak menyusun Standar hak suaranya dalam rapat anggota. Aspek
Operasional Prosedur (SOP) untuk organisasi penilaian yang kelima yaitu ketua pengurus
koperasi. Akan tetapi koperasi menggunakan memberikan motivasi kepada anggota
AD/ART sebagai pedoman dalam pengurus dalam pelaksanaan kegiatan
melaksanakan kegiatan koperasi. Aspek koperasi dinilai baik. Penilaian tersebut
penilaian yang kesembilan yaitu pengurus didasarkan pada hasil observasi yang
menyusun data anggota koperasi dinilai menunjukkan bahwa ketua pengurus
sangat baik. Penilaian tersebut didasarkan memberikan motivasi kepada anggota
pada hasil observasi yang menunjukkan pengurus untuk penyemangat dalam
bahwa pengurus koperasi mencatat semua melaksanakan tugasnya.
data anggota koperasi dari mulai nomor Hasil observasi keempat dilakukan
anggota, nama, alamat, dan lain sebagainya. kepada pengurus Koperasi Pegawai Republik
Hasil observasi ketiga dilakukan kepada Indonesia (KPRI) Smansa Jaya di SMA
pengurus Koperasi Pegawai Republik Negeri 1 Sungai Ambawang mengenai
Indonesia (KPRI) Smansa Jaya di SMA pelaksanaan fungsi pengawasan manajemen
Negeri 1 Sungai Ambawang mengenai koperasi oleh pengurus. Aspek penilaian
pelaksanaan fungsi pengarahan manajemen yang pertama yaitu pengurus menentukan
koperasi oleh pengurus. Aspek penilaian standar-standar pencapaian tugas sebagai
yang pertama yaitu ketua pengurus dasar evaluasi rencana kerja dinilai kurang.

5
Penilaian tersebut didasarkan pada hasil Dalam organisasi koperasi yang
observasi yang menunjukkan bahwa bertanggungjawab mengelola adalah
pengurus tidak menentukan standar-standar pengurus. Pengurus dipercaya menjadi wakil
pencapaian tugas untuk mengevaluasi anggota yang bertugas menjalankan,
rencana kerja. Aspek penilaian yang kedua mengelola, dan memimpin jalannya
yaitu pengurus melakukan evaluasi terhadap organisasi koperasi.
hasil dari rencana kerja dinilai kurang.
Penilaian tersebut didasarkan pada hasil 1. Pelaksanaan Fungsi Perencanaan
observasi yang menunjukkan bahwa Manajemen Koperasi Oleh Pengurus
pengurus hanya menjalankan rencana KPRI Smansa Jaya di SMA Negeri 1
koperasi semampunya. Aspek penilaian yang Sungai Ambawang
ketiga yaitu pengurus mengantisipasi Dalam kegiatan organisasi koperasi,
penyimpangan dari rencana kerja dinilai baik. fungsi perencanaan merupakan awal dari
Penilaian tersebut didasarkan pada hasil kegiatan. Menurut Athoillah (2010:98)
observasi yang menunjukkan bahwa Perencanaan adalah kegiatan yang berkaitan
pengurus langsung melakukan tindakan jika dengan usaha merumuskan program yang
terjadi penyimpangan dalam koperasi. Aspek didalamnya memuat segala sesuatu yang
penilaian yang keempat yaitu pengurus akan dilaksanakan, penentuan tujuan,
mempertanggungjawabkan hasil kerja dinilai kebijaksanaan, arah yang akan ditempuh,
sangat baik. Penilaian tersebut didasarkan prosedur dan metode yang akan diikuti dalam
pada hasil observasi yang menunjukkan usaha pencapaian tujuan. Fungsi lain dari
bahwa pengurus mencatat semua transaksi kegiatan koperasi akan terlaksana setelah
dan kegiatan dalam koperasi untuk nantinya proses perencanaan kegiatan dibuat. Di
dilaporkan pada saat RAT. dalam perencanaan ditentukan tujuan-tujuan
Setelah dilakukan observasi, penelitian yang hendak dicapai dan apa yang harus
melakukan wawancara dengan pengurus, dilakukan agar dapat mencapai tujuan-tujuan
pengawas, dan anggota koperasi. Wawancara tersebut.
dengan ketua koperasi dilaksanakan pada hari Dalam penelitian di Koperasi Pegawai
jumat, tanggal 2 pebruari 2018 pukul 08.15 Republik Indonesia (KPRI) Smansa Jaya ini,
wib. Wawancara dengan sekretaris koperasi peneliti mengamati bahwa pengurus telah
dilaksanakan pada hari senin, tanggal 29 menyusun rencana kerja operasional sesuai
januari 2018 pukul 10.45 wib. Wawancara dengan tujuan koperasi. Berdasarkan hasil
dengan sekretaris koperasi dilaksanakan pada wawancara, maka diperoleh informasi yang
hari rabu, tanggal 7 pebruari 2018 pukul menyatakan bahwa pengurus mengadakan
10.15 wib. Wawancara dengan pengawas rapat yang diketahui oleh pengawas untuk
koperasi dilaksanakan pada hari senin, membahas rencana kerja operasional.
tanggal 19 pebruari 2018 pukul 10.00 wib. Selanjutnya, rencana kerja tersebut dibahas
Wawancara dengan anggota koperasi dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) untuk
dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 22 dimintai persetujuan kepada seluruh anggota
pebruari 2018 pukul 10.35 wib. KPRI Smansa Jaya. Anggota akan
menentukan poin-poin rencana kerja yang
Pembahasan akan dilaksanakan berdasarkan persetujuan
Untuk menjadikan koperasi yang bersama. Rencana kerja yang telah disetujui
semakin berkembang perlu dilakukan tersebut disusun setiap awal tahun buku.
pengelolaan yang tepat. Menurut Athoillah Penyusunan rencana kerja koperasi mengacu
(2010:14) Manajemen adalah ilmu dan seni pada rencana kerja yang belum terlaksana di
yang mengatur proses pemanfaatan sumber tahun sebelumnya agar dapat dilanjutkan
daya manusia secara efektif, dengan kembali di tahun selanjutnya. Penyusunan
didukung oleh sumber-sumber lainnya dalam rencana kerja tersebut juga melihat
suatu organisasi untuk mencapai tujuan.

6
pertimbangan dari perkembangan zaman dan akan merekap siapa saja yang mempunyai
perkembangan koperasi itu sendiri. potongan pada koperasi untuk dilaporkan
Rencana kerja koperasi disusun setiap pada bendahara sekolah.
satu tahun sekali dengan persetujuan anggota Setiap organisasi koperasi seharusnya
koperasi. Pada RAT tanggal 28 Februari menetapkan target pencapaian usaha
2018 ditentukan rencana kerja untuk tahun koperasi, akan tetapi di KPRI Smansa Jaya
buku 2018 yang terdiri dari rencana dibidang tidak menetapkan target pencapaian usaha
organisasi dan rencana kerja dibidang usaha. koperasi. Menurut hasil wawancara peneliti
Rencana kerja dibidang organisasi meliputi dengan informan, hal ini terjadi dikarenakan
menyempurnakan administrasi keuangan dan koperasi hanya bergerak dibidang usaha
pengadaan inventaris kantor. Sedangkan simpan pinjam saja sehingga pengurus
rencana dibidang usaha meliputi merasa tidak perlu menetapkan target
meningkatkan usaha barang/konsumsi pencapaian usaha koperasi. Pengurus merasa
menjadi koperasi unit konsumsi, selama ini koperasi telah mensejahterakan
meningkatkan jenis pelayanan koperasi pada anggotanya tanpa harus ada target yang lebih
anggota, pengadaan perlengkapan sekolah, lagi. Akan tetapi koperasi telah
dan pengadaan mesin fotocopy. merencanakan untuk menambah usaha
Bagian perencanaan juga meliputi koperasi seperti kantin dan toko ATK. Jika
penetapan simpanan pokok dan simpanan koperasi berhasil merealisasikan rencana
wajib. Penetapan simpanan baik pokok tersebut maka pengurus akan menetapkan
maupun wajib juga ditentukan oleh pengurus target pencapaian usaha tersebut.
dengan persetujuan dari anggota koperasi. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka
Besarnya simpanan pokok dan simpanan dapat disimpulkan bahwa koperasi yang baik
wajib telah ditentukan di dalam AD/ART. adalah koperasi yang melaksanakan fungsi
Simpanan pokok yaitu sebesar Rp. 200.000,- perencanaan manajemen dengan baik demi
dan simpanan wajib sebesar Rp. 25.000,-. kesejahteraan anggotanya. Untuk
Dari sejak KPRI Smansa Jaya berdiri hingga melaksanakan fungsi perencanaan
saat ini, besarnya jumlah simpanan pokok manajemen tersebut dibentuk pengurus
dan simpanan wajib belum mengalami koperasi sebagai wakil para anggota yang
perubahan. ditugasi untuk mengurus koperasi. Dengan
Dalam fungsi perencanaan, setiap demikian, pembuat perencanaan dalam
transaksi yang dilakukan dalam kegiatan koperasi adalah pengurus, dimana rencana
koperasi dicatat dalam pembukuan oleh kerja yang disusun itu dimintakan
sekretaris. Baik itu simpanan pokok, pengesahannya dalam RAT. Rencana kerja
simpanan wajib, simpanan sukarela, maupun yang telah disahkan merupakan rencana kerja
angsuran kredit anggota. Tidak ada umum yang harus dilaksanakan oleh
pencatatan yang terlewatkan, karena nantinya pengurus pada periode yang ditentukan.
pencatatan ini akan dipaparkan pada saat Pengurus juga menetapkan kebijakan
RAT mulai dari awal tahun buku sampai sebagai pedoman seluruh pelaksanaan
akhir tahun buku. Pada saat RAT semua kegiatan perkoperasian. Kebijakan tersebut
pencatatan simpanan anggota akan dimintai dibuat guna mencapai tujuan yang telah
pertanggungjawabannya. ditetapkan. Pedoman kegiatan pada Koperasi
Sekretaris koperasi telah menyiapkan Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Smansa
format tabel angsuran untuk setiap anggota Jaya mengacu pada Anggaran Dasar dan
yang akan melakukan pinjaman pada Anggaran Rumah Tangga. Di dalam
koperasi. Anggota akan lebih mudah untuk AD/ART telah dijelaskan ketentuan-
mengetahui berapa besar angsuran yang ketentuan dalam melaksanakan kegiatan
harus dibayar setiap bulannya. Pembayaran perkoperasian.
angsuran ataupun simpanan dilakukan Dalam pelaksanaan operasional dari
dengan cara potong gaji. Bendahara koperasi perencanaan koperasi, pengurus juga

7
membuat pencatatan penerimaan atau selanjutnya. Akan tetapi RAT ini tidak selalu
penghasilan yang akan diperoleh koperasi. dihadiri oleh semua anggota, ada saja
Pengurus mencatat semua simpanan anggota, anggota yang berhalangan hadir. Hal ini
baik simpanan pokok, simpanan wajib, ditunjukkan dengan daftar absen anggota
maupun pembayaran angsuran anggota. yang hadir pada saat RAT. Dari 36 orang
Pengurus menyusun pembukuan untuk anggota koperasi, ada 30 orang anggota yang
dipertanggungjawabkan didalam RAT. hadir dan 6 orang yang berhalangan hadir.
Selain Rapat Anggota Tahunan, KPRI
2. Pelaksanaan Fungsi Pengorganisasian Smmansa Jaya juga melaksanakan rapat
Manajemen Koperasi Oleh Pengurus anggota lain yang disebut rapat anggota luar
KPRI Smansa Jaya di SMA Negeri 1 biasa. Rapat anggota luar biasa ini
Sungai Ambawang dilaksanakan apabila keadaan mengharuskan
Sejalan dengan tujuan yang sudah adanya koordinasi dan keputusan segera yang
direncanakan untuk mencapainya, perlu wewenangnya ada pada rapat anggota.
dilaksanakan fungsi pengorganisasian yang Kekuasaan tertinggi di Koperasi terletak pada
sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. rapat anggota, sehingga perlu dilakukan rapat
Pengorganisasian menurut Hasibuan anggota untuk memperoleh persetujuan yang
(2014:40) adalah suatu proses penentuan, berkaitan dengan koperasi. Sejalan dengan
pengelompokkan, dan pengaturan bermacam- pendapat Widiyati (2012:22) rapat dapat
macam aktivitas yang diperlukan untuk menjamin keselarasan kerja sehingga
mencapai tujuan, menempatkan orang-orang merupakan sarana koordinasi yang baik.
pada aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang Rapat juga dapat digunakan sebagai sarana
diperlukan, menetapkan wewenang yang pendekatan pimpinan dan bawahan, atau
secara relatif didelegasikan kepada setiap antara pengurus dengan anggota koperasi.
individu yang akan melakukan aktivitas- Pemilihan dan penetapan pengurus
aktivitas tersebut. Dalam pengorganisasian dilaksanakan dua tahun sekali pada saat RAT
ditetapkan orang-orang yang sesuai dengan diakhir masa jabatan pengurus yang lalu
kebutuhan untuk menjalankan suatu selesai. Calon pengurus dipilih dan diangkat
organisasi koperasi. oleh anggota dari kalangan anggota koperasi
Koperasi merupakan sebuah organisasi itu sendiri. Pengambilan keputusan penetapan
sehingga perlu dibentuk struktur organisasi. pengurus koperasi ini dilakukan berdasarkan
Perangkat organisasi pada koperasi menurut suara terbanyak. Pengurus yang terpilih
UU Nomor 25 Tahun 1992 pasal 21 yaitu merupakan wakil dari anggota koperasi untuk
terdiri dari Rapat Anggota, Pengurus, dan mengelola koperasi KPRI Smansa Jaya ini.
Pengawas. Setelah terpilih anggota pengurus,
Dalam penelitian di Koperasi Pegawai pengawas, serta penanggungjawab masing-
Republik Indonesia (KPRI) Smansa Jaya, masing bidang, maka disusunlah struktur
peneliti mengamati bahwa pengorganisasian organisasi koperasi. Pada KPRI Smansa Jaya
dalam organisasi koperasi tersebut cukup pengurus koperasi terdiri dari 3 orang.
baik. Koperasi melaksanakan Rapat Anggota Jumlah pengurus tersebut menurut pengurus
Tahunan (RAT) setiap tahunnya yang koperasi dirasa cukup dalam mengelola
dihadiri oleh anggota koperasi dan dipimpin koperasi. Dengan anggota koperasi yang
oleh pengurus koperasi. Dalam RAT berjumlah 36 orang, pengurus merasa mampu
membahas laporan pertanggungjawaban dan tidak kewalahan dalam melayani anggota
pengurus selama satu tahun buku, penetapan yang akan melakukan kegiatan
anggaran dasar, pemilihan dan pengangkatan perkoperasian. Anggota koperasi hanya
pengurus, serta pembagian SHU. Dalam RAT terdiri dari guru dan pegawai sekolah saja
juga membahas rencana kerja operasional sehingga tidak sulit untuk mengelola koperasi
untuk disetujui oleh anggota koperasi yang tersebut.
akan dilaksanakan pengurus pada tahun buku

8
Dalam kegiatan pengelolaan koperasi yang mengetahui saldo pada koperasi
dan usahanya, penguruslah yang sehingga anggota yang ingin pinjam harus
bertanggungjawab kepada Rapat anggota. dilaporkan ke bendahara.
Pengurus juga mempunyai tugas dan Setiap organisasi memiliki aturan dalam
wewenang yang harus dilaksanakan. Tugas menjalankan kegiatannya, begitu juga dengan
dan wewenang pengurus KPRI Smansa Jaya koperasi. Pada KPRI Smansa Jaya ini
telah ditetapkan di dalam Anggaran Rumah pengurus tidak menyusun peraturan
Tangga pada Bab V Pasal 11 yang terdiri organisasi secara tertulis, akan tetapi semua
dari: a. Ketua Pengurus: (1) Menyusun standar kegiatan perkoperasian mengacu
program kerja tahunan dan program kerja pada AD/ART Koperasi. Peraturan ini
masa kepengurusannya; (2) Memimpin rapat berlaku untuk semua anggota koperasi tanpa
anggota (bulanan, khusus, dan tahunan); (3) terkecuali. Penyusunan AD/ART ini juga
Menyetujui ataupun menolak usulan anggota dilakukan pada saat RAT untuk dimintai
baru; (4) Menanggapi usulan anggota persetujuan anggota koperasi.
koperasi yang akan mengundurkan diri secara Selain mencatat simpanan anggota,
langsung ataupun melalui rapat khusus; (5) pengurus juga mencatat semua data/identitas
Menyetujui ataupun menolak usul pinjaman anggota koperasi. Data ini diperoleh pada
anggota; (6) Membuat laporan tahunan saat anggota mendaftarkan dirinya dan
bersama pengurus lain; (7) Dilarang dijadikan arsip oleh koperasi. Data yang
menggunakan/meminjam dana koperasi dicatat meliputi nama anggota, alamat,
selain dari kas simpan pinjam; b. Sekretaris: tempat dan tanggal lahir, tanggal anggota
(1) Membukukan segala kegiatan yang mendaftar koperasi, serta nomor induk
dilaksanakan pengurus koperasi; (2) Menata anggota.
ulang NIA tiap tahunnya; (3) Menyiapkan Berdasarkan pembahasan diatas dapat
berkas berupa buku, formulir, blanko ataupun disimpulkan bahwa fungsi pengorganisasian
peralatan lainnya guna pembukuan; (4) pada koperasi sangat penting. Perangkat
Membuat laporan tahunan bersama pengurus organisasi koperasi terdiri dari rapat anggota,
lain; (5) Dilarang menggunakan/meminjam pengurus, dan pengawas. Pemegang
dana koperasi selain dari kas simpan pinjam. kekuasaan tertinggi terletak pada Rapat
c. Bendahara: (1) Menyimpan, Anggota, sehingga semua ketentuan dalam
mendistribusikan, mengelola keuangan koperasi harus mendapat persetujuan dari
koperasi berupa simpanan anggota, jenis rapat anggota. Pemilihan pengurus koperasi
SHU dan kredit barang; (2) Melayani dilakukan oleh anggota koperasi pada saat
kebutuhan anggota sesuai kemampuan dan RAT setelah masa jabatan pengurus selesai
keadaan koperasi serta bidang usaha yang yaitu dua tahun sekali. Struktur organisasi
sedang dan rencana yang akan dilaksanakan; koperasi yang disusun jelas sesuai dengan
(3) Memutar keuangan koperasi yang kapasitas pengurus.
menguntungkan anggota dengan persetujuan Dalam pengorganisasian koperasi
pengurus lain dan pengawas koperasi; (4) melakukan penentuan tugas dan wewenang
Membuat laporan kegiatan yang sumber pengurus koperasi. Pengurus dibagi tugasnya
pendanaan berasal dari koperasi; (5) sesuai dengan bidangnya masing-masing
Membuat laporan tahunan bersama pengurus untuk mencapai tujuan koperasi. Akan tetapi
lain; (5) Dilarang menggunakan/meminjam pada KPRI Smansa Jaya ini pengurus tidak
dana koperasi selain dari kas simpan pinjam. menyusun peraturan organisasi koperasi
Dilihat dari hasil wawancara kepada secara tertulis. Semua kegiatan koperasi
pengurus koperasi, pengurus saling mengacu pada AD/ART sebagai
berkoordinasi yang dicontohkan dalam hal pedomannya.
anggota yang akan meminjam. Anggota yang Tidak terlepas dari tugas pengurus juga
ingin meminjam harus mendaftarkan dirinya menyusun data anggota koperasi sebagai
terlebih dahulu ke pengurus. Bendaharalah

9
arsip. Data tersebut diperoleh pada saat pengurus yang dipilih melalui suara
anggota mendaftarkan dirinya pada koperasi. terbanyak dari anggota. Anggota juga
memberikan pendapat mengenai kinerja
3. Pelaksanaan Fungsi Pengarahan pengurus. Dari hasil wawancara dengan
Manajemen Koperasi Oleh Pengurus ketua pengurus koperasi, biasanya anggota
KPRI Smansa Jaya di SMA Negeri 1 ada yang komplain mengenai pencatatan
Sungai Ambawang kredit anggota. Sehingga pengurus
Fungsi pengarahan baru dapat menunjukkan bukti pencatatan setiap
diterapkan setelah rencana, organisasi, dan transaksi pada koperasi.
karyawan ada. Jika fungsi ini diterapkan Setiap pengurus harus memiliki
maka proses manajemen dalam merealisasi semangat kerja untuk dapat menyelesaikan
tujuan dimulai. Menurut Terry (dalam tugasnya. Ketua pengurus memberikan
Hasibuan, 2014:183) pengarahan adalah motivasi sebagai semangat pengurus lain
membuat semua anggota kelompok, agar dalam melaksanakan tugasnya. Motivasi ini
mau bekerjasama dan bekerja secara ikhlas diberikan bilamana ada pekerjaan yang
serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai menuntut pengurus untuk bekerja selama
dengan perencanaan dan usaha-usaha berjam-jam misalnya menyusun laporan pada
pengorganisasian. Pengarahan ini meliputi akhir tahun buku.
pemberian perintah yang mempengaruhi cara Berdasarkan pernyataan diatas dapat
berkomunikasi dan memberikan semangat disimpulkan bahwa fungsi pengarahan pada
atau motivasi dalam pelaksanaan kegiatan KPRI Smansa Jaya telah dilakukan dengan
untuk mencapai tujuan organisasi. sangat baik. Pengarahan pada penelitian ini
Pengarahan diberikan oleh orang yang merupakan pemberian perintah untuk
lebih tinggi jabatannya dalam organisasi melaksanakan tugas agar benar-benar
koperasi. Pada KPRI Smansa Jaya ketua dilaksanakan. Pengarahan juga
pengurus memberikan pengarahan kepada mempengaruhi bagaimana cara
anggota pengurus lain dalam pelaksanaan melaksanakan tugas tersebut. Ketua pengurus
kegiatan koperasi untuk mencapai tujuan. memberikan pengarahan kepada pengurus
Ketua pengurus mengarahkan apa saja tugas lain dalam pelaksanaan kegiatan koperasi
dari sekretaris dan bendahara serta untuk mencapai tujuan koperasi.
mengarahkan bagaimana cara Selain pengarahan kepada sesama
mengerjakannya. Ketua pengurus juga pengurus koperasi, pengurus juga
mengarahkan pengurus lain jika ada pengurus memberikan bimbingan kepada anggota
yang merasa kesulitan dalam melaksanakan koperasi untuk melaksanakan hak dan
pekerjaannya. kewajibannya. Bimbingan ini tidak hanya
Pengurus juga memberikan bimbingan diberikan pada saat rapat anggota saja, tetapi
kepada anggota koperasi untuk melaksanakan diluar rapat pada saat jam istirahat mengajar.
hak dan kewajibannya. Bimbingan yang Pemberian bimbingan ini tidak dilakukan
diberikan oleh pengurus kepada anggota secara formal. Pengurus juga memberikan
koperasi tidak hanya dilakukan pada saat kesempatan kepada anggota koperasi untuk
Rapat Anggota saja. Bimbingan kepada mengemukakan dalam rapat. Anggota
anggota koperasi untuk melaksanakan hak mempunyai satu hak suara setiap orangnya
dan kewajibannya dilakukan diluar jam untuk menyatakan pendapat.
mengajar atau pada saat jam istirahat Selain pemberian perintah, ketua
berlangsung dan tidak dilakukan secara pengurus juga memberikan motivasi kepada
formal. anggota pengurus dalam pelaksanaan
Pengurus juga memberikan kesempatan kegiatan koperasi. Pemberian motivasi ini
kepada anggota koperasi untuk bertujuan agar pengurus lebih bersemangat
mengemukakkan pendapat dalam rapat. Hal dalam menyelesaikan tugas yang telah
ini ditunjukkan dengan adanya pemilihan diberikan.

10
4. Pelaksanaan Fungsi Pengawasan merasa tidak perlu menyusun standar
Manajemen Koperasi Oleh Pengurus pencapaian tersebut. Pengurus akan
KPRI Smansa Jaya di SMA Negeri 1 menyusun standar pencapaian tugas jika
Sungai Ambawang koperasi menambah usaha toko yang sudah
Salah satu tugas manajemen suatu direncanakan untuk kedepannya.
organisasi adalah mengawasi karyawannya. Evaluasi terhadap hasil kerja pada KPRI
Menurut Sukamdiyo (1996:44) pengawasan Smansa Jaya tidak menggunakan standar-
dapat diartikan sebagai proses untuk standar evaluasi. Evaluasi hanya dilakukan
menetapkan pekerjaan apa yang sudah oleh anggota koperasi pada saat RAT. Hal ini
dilaksanakan, menilainya, dan sesuai pendapat pengurus yang menyatakan
mengoreksinya dengan maksud agar bahwa evaluasi terhadap hasil kerja koperasi
pelaksanaan pekerjaan itu sesuai dengan dilakukan oleh anggota yang menilai rencana
rencana semula. Sejalan dengan pendapat kerja yang belum terlaksana. Pengurus
Sukamdiyo tersebut, pada prinsipnya mengevaluasi faktor-faktor yang
pengawasan dapat dijalankan apabila ada menyebabkan belum terlaksananya rencana
rencana tertentu, ada perintah untuk kerja tersebut. Faktor yang paling dominan
mengerjakan, dan ada wewenang kepada adalah masalah waktu mengelola koperasi
orang lain. yang terbentur dengan jam mengajar.
Dalam koperasi, pihak yang menjadi Meskipun pengurus terkendala oleh
penguasa tertinggi adalah anggota atau waktu dalam mengelola koperasi, tetapi
pemilik koperasi. Pengawasan intern dalam pengurus tetap mengantisipasi penyimpangan
koperasi meliputi Badan Pengawas dan yang terjadi pada koperasi. Pengurus
anggota koperasi itu sendiri. Pengurus juga melakukan tindakan jika terjadi
ikut mengawasi semua kegiatan penyimpangan pada rencana kerja koperasi.
perkoperasian. Bahkan jika penyimpangan tersebut dirasa
Pengawasan yang dilakukan oleh fatal maka secepatnya pengurus mengadakan
pengurus menyangkut rencana kerja yang rapat anggota untuk mendapatkan
telah ditentukan pada saat RAT. Rencana kesepakatan.
kerja tersebut dievaluasi untuk mengetahui Setiap tahun pengurus
apakah rencana kerja yang telah disusun mempertangungjawabkan hasil kerja selama
dapat terlaksana dengan baik. Menurut satu tahun buku pada saat RAT. Disini
Hasibuan (2014:245) proses pengawasan pengurus melaporkan setiap transaksi dan
dilakukan secara bertahap melalui langkah- kegiatan yang dilakukan pada KPRI Smansa
langkah berikut: (a) Menentukan standar- Jaya. Rencana kerja yang belum terlaksana
standar yang akan digunakan dasar evaluasi; akan dievaluasi lagi oleh anggota dan akan
(b) Mengukur pelaksanaan atau hasil yang dilanjutkan ditahun buku berikutnya.
telah dicapai; (c) Membandingkan Berdasarkan hasil pembahasan diatas,
pelaksanaan atau hasil dengan standar dan dapat disimpulkan bahwa fungsi pengawasan
menentukan penyimpangan jika ada; (d) pada KPRI Smansa Jaya belum dapat
Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat dilaksanakan dengan baik. Koperasi tidak
penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan menentukan standar-standar pencapaian tugas
sesuai dengan rencana. sebagai dasar evaluasi rencana kerja.
Pada KPRI Smansa Jaya tidak Sehingga pengurus tidak melakukan evaluasi
menentukan standar-standar pencapian tugas terhadap hasil dari kerja koperasi selama satu
sebagai dasar evaluasi rencana kerja. tahun buku. Pengurus merasa koperasi hanya
Menurut hasil wawancara yang dilakukan bergerak dibidang simpan pinjam saja yang
oleh peneliti, pengurus tidak menetapkan tidak memerlukan standar-standar pencapaian
standar pencapaian tugas karena KPRI tugas.
Smansa Jaya masih bergerak dibidang Penyimpangan dari rencana kerja yang
simpan pinjam saja sehingga pengurus telah disusun oleh pengurus koperasi dapat

11
diantisipasi dengan cukup baik. Tidak semua Smansa Jaya yaitu sangat baik. Ketua
rencana kerja dapat terlaksana sepenuhnya. pengurus memberikan pengarahan dan
Pengurus mengantisipasi kendala apa saja motivasi kepada pengurus lain dalam
yang terjadi dalam melaksanakan rencana pelaksanaan kegiatan koperasi. Pengurus juga
kerja tersebut. Rencana kerja yang belum memberikan bimbingan kepada anggota
terlaksana dapat dimasukkan dalam rencana koperasi untuk melaksanakan hak dan
kerja ditahun buku selanjutnya dengan kewajibannya. Bimbingan kepada anggota
persetujuan anggota. Pengurus koperasi ini tidak hanya diberikan pada saat
mempertanggungjawabkan hasil kerja selama rapat anggota saja, tetapi diluar rapat pada
satu tahun buku pada saat RAT. Hasil kerja saat jam istirahat mengajar. (4) Pelaksanaan
tersebut dibuatkan laporan fungsi pengawasan manajemen koperasi oleh
pertanggungjawabnnya untuk dilaporkan pengurus KPRI Smansa Jaya yaitu kurang
kepada anggota koperasi. baik. Hal ini dikarenakan pengurus tidak
menentukan standar-standar pencapaian tugas
SIMPULAN DAN SARAN sebagai dasar evaluasi rencana kerja sehingga
Simpulan pengurus pun tidak melakukan evaluasi
Berdasarkan analisis data yang diperoleh terhadap hasil dari rencana kerja koperasi
dari hasil penelitian pada KPRI Smansa Jaya tersebut. Akan tetapi pengurus
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) mengantisipasi penyimpangan yang terjadi
Pelaksanaan fungsi perencanaan manajemen dari rencana kerja dan pengurus
koperasi oleh pengurus KPRI Smansa Jaya mempertanggungjawabkan hasil kerja selama
yaitu sangat baik. Pengurus melaksanakan satu tahun buku pada saat RAT.
rapat pengurus untuk menyusun rencana
kerja untuk satu tahun buku. Rencana kerja Saran
yang telah disusun dibahas dalam rapat Berdasarkan kesimpulan yang telah
anggota untuk mendapatkan persetujuan didapatkan dari hasil analisis pelaksanaan
anggota. Pengurus koperasi juga mencatat fungsi manajemen koperasi oleh pengurus
semua simpanan anggota, baik itu simpanan KPRI Smansa Jaya maka saran yang dapat
pokok, simpanan wajib, maupun simpanan disampaikan adalah sebagai berikut: (1)
sukarela. Akan tetapi pengurus tidak Dalam hal pelaksanaan fungsi perencanaan
menetapkan target pencapaian usaha manajemen koperasi, pengurus diharapkan
koperasi, karena pengurus merasa cukup dapat mempertahankan kegiatan yang sudah
berfokus pada usaha simpan pinjam saja. (2) dilaksanakan dengan baik. Pengurus
Pelaksanaan fungsi pengorganisasian diharapkan dapat menetapkan target
manajemen koperasi oleh pengurus KPRI pencapaian usaha koperasi agar pelaksanaan
Smansa Jaya yaitu baik. Koperasi kegiatan di KPRI Smansa Jaya dapat fokus
melaksanakan RAT setiap tahunnya dan pada rencana kerja yang telah ditetapkan. (2)
melaksanakan rapat anggota luar biasa Dalam hal pelaksanaan fungsi
apabila keadaan mengharuskan adanya pengorganisasian manajemen koperasi,
keputusan dari anggota. Struktur organisasi pengurus diharapkan dapat meningkatkan
KPRI Smansa Jaya juga sesuai dengan menjadi lebih baik lagi. Pengurus diharapkan
kapasitas yang terdiri dari penasehat, dapat menyusun SOP KPRI Smansa Jaya
pengawas, pengurus, dan seksi bidang usaha. agar pelaksanaan rencana kerja dapat berjalan
Pembagian tugas dan wewenang pengurus sesuai dengan peraturan yang jelas. (3)
sesuai dengan bidangnya masing-masing. Dalam hal pelaksanaan fungsi pengarahan
Hanya saja pengurus tidak menyusun manajemen koperasi, pengurus diharapkan
peraturan organisasi secara tertulis, semua dapat mempertahankan kegiatan yang telah
kegiatan koperasi mengacu pada AD/ART. dilaksanakan dengan baik. Pengugrus
(3) Pelaksanaan fungsi pengarahan diharapkan lebih memberikan bimbingan dan
manajemen koperasi oleh pengurus KPRI pengarahan kepada anggota koperasi untuk

12
melaksanakan hak dan kewajibannya, DAFTAR RUJUKAN
terlebih kepada anggota koperasi yang Athoillah, Anton. (2010). Dasar-Dasar
kurang aktif. (4) Dalam hal pelaksanaan Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.
fungsi pengawasan manajemen koperasi, Djahmat, Syamsudin. (1997). Manajemen
pengurus diharapkan dapat memperbaiki dan Koperasi. Jakarta: Lembaga Penerbit
meningkatkan kegiatan. Pengurus diharapkan Fakultas Ekonomi Universitas
dapat menentukan standar-standar Indonesia.
pencapaian tugas agar evaluasi rencana kerja Hasibuan, Malayu. (2014). Manajemen:
di KPRI Smansa Jaya dapat dilaksanakan. Dasar, Pengertian, dan Masalah.
Selain itu pengurus juga diharapkan dapat Jakarta: Bumi Aksara.
melaksanakan evaluasi kerja di KPRI Smansa Nawawi, Hadari. (2015). Metode Penelitian
Jaya agar dapat mengantisipasi Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah.
penyimpangan rencana kerja yang akan Sugiyono. (2008). Metode Penelitian
dilaksanakan. Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sukamdiyo. (1996). Manajemen Koperasi.
Jakarta: Erlangga.
Widiyati, Ninik. (2012). Manajemen
Koperasi. Jakarta: Rineka Cipta.

13

You might also like