Recruitment Abk Di Pt. BSM Crew Service Centre: Pengaruh STCW Amandemen Manila 2010 Terhadap Proses Indonesia Tahun 2016

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Fungsi Ship Crane Terhadap Proses Bongkar Muat MV.

Madison

PENGARUH STCW AMANDEMEN MANILA 2010 TERHADAP PROSES


RECRUITMENT ABK DI PT. BSM CREW SERVICE CENTRE
INDONESIA TAHUN 2016
Yenita Mei Anggitaa, Andy Wahyu Hermanto b dan Purwantonoc
a
Taruna (NIT. 50135073.K) Program Studi KALK PIP Semarang
b
Dosen Program Studi Teknika PIP Semarang
c
Dosen Program Studi KALK PIP Semarang

ABSTRACT

STCW (Standart of Training Certification and Watch keeping for Seafarers) is a basic
requirement of training, certification and watch keeping in International level that has been
ratified officially, as the Manila Amendment. Based on the results of the research, from the
problems mentioned are how the recruitment process, the obstacles faced from the influence of
STCW Amendment Manila 2010 as well as efforts to overcome the obstacles encountered.
Because it is necessary to handle so that the recruitment process in the company can run
smoothly.
This research uses descriptive qualitative method that describes the existing phenomena,
in detail about the recruitment process at PT. BSM Crew Service Center Indonesia and
explained the obstacles and efforts undertaken to overcome these obstacles. Data are collected
by observation, including description, and document analysis results.
Recruitments process conducted by the company is in accordance with established
procedures. However, there are still many problems during recruitment process in PT BSM
Crew Service Center Indonesia that is applicant or seafarers certificate which is not in
accordance with STCW Amendment Manila 2010, the quality of applicants who do not meet the
criteria of the company and applicants who have met and passed the selection stage when there
is a required position was already on board on vessel. From the existing problems, efforts are
made, among which the company can conduct training for seafarers who have been declared to
be accepted by the company and will on-board the vessel while also giving time to ex crew
seafarers who sign off from the vessel and new applicants to update the certificate and the
company can expand the vacancy information to be expected that comes to apply more and
more.

Keywords: recruitment, criteria, procedure


I. PENDAHULUAN mengikuti standar STCW Amandemen
Manila 2010.
STCW (Standart of Training Rekrutmen adalah proses mendapatkan
Certification and Watchkeeping for sejumlah calon tenaga kerja yang kualifaid
Seafarers) Manila 2010 yang mengatur untuk jabatan atau pekerjaan. Aktivitas
tentang standar minimun yang harus rekrutmen dimulai pada saat calon mulai
dipenuhi oleh anak buah kapal berkaitan dicari dan berakhir tatkala lamaran mereka
dengan pelatihan anak buah kapal atau crew, diserahkan. Melalui rekrutmen individu
sertifikasi dan petugas jaga untuk pelaut yang memiliki keahlian yang dibutuhkan
yang sesuai dengan aturan Flag state pada didorong membuat lamaran untuk lowongan
saat di kapal. Seluruh pelaut harus kerja yang tersedia di perusahaan.
melakukan updating sertifikat kompetensi Awak Kapal adalah orang yang bekerja
ataupun sertifikat keterampilan harus atau dipekerjakan di atas kapal oleh pemilik
atau operator kapal untuk melakukan tugas

1912
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 1 Edisi Oktober 2017

di atas kapal sesuai dengan jabatannya yang


tercantum dalam buku sijil. Metode yang digunakan pada peelitian
Perusahaan berupaya untuk membangun ini yaitu menggunakan metode deskriptif
sistem SDM yang kuat secara terpadu dan kualitatif, adapun tujuannya untuk
bertahap baik secara kuantitas dan kualitas. mengungkapkan kejadian atau fakta,
Salah satu cara dalam mencari SDM yang keadaan yang terjadi saat penelitian
berkualitas, yaitu melalui sistem rekrutmen. berlangsung dengan menyajikan apa yang
Proses perekrutan dan seleksi crew atau sebenarnya terjadi. Untuk mendapatkan
anak buah kapal (ABK) PT. BSM Indonesia sumber data dalam penulisan penelitian
selama ini dilakukan menggunakan kriteria dilakukan dengan observasi, wawancara dan
ideal. Perusahaan haruslah menjalakan studi pustaka.
pengawakan kapal yang baik untuk Penelitian ini juga ditulis dari beberapa
memenuhi armada yang ada dalam literatur buku, juga bersumber dari obyek-
perusahaan pelayaran itu sendiri. Namun obyek penelitian yang menjadi sumber data
pada kenyataanya untuk pemenuhan awak yang siap di olah dari hasil penelitian yang
kapal sering mengalami kesulitan mencari dilakukan oleh penulis. Penggunaan metode
awak kapal yang sesuai kualifikasi. Sebagai observasi sangat berperan dalam penulisan
contoh saat PT. BSM Indonesia penelitian ini, jadi antara teori dan praktek
membutuhkan anak buah kapal yang terdiri disatukan dalam penelitian selama taruna
dari officer hingga rating untuk kapal MV. melaksankaan praktek darat. Dalam
Meratus Java, mengalami kesulitan mencari penelitian kualitatif ini, penelitian
AB (able body) dengan alasan sertifikat menggunakan analisa data sebagai berikut:
yang dimiliki belum memenuhi standar 1. Penyajian Data
amandemen STCW Manila 2010, sehingga Penyajian data adalah data informasi
perusahaan harus mencari anak buah kapal berdasarkan data yang dimiliki dan
yang benar-benar sesuai kualifikasi dan disusun secara baik, sehingga mudah
sertifikatnya telah di-update sesuai dilihat dan dipahami tentang suatu
ketentuan STCW Manila 2010. kegiatan dan tindakan serta suatu
Dengan adanya tuntutan standar pelaut peristiwa dalam teks naratif.
yang ditetapkan International Maritime 2. Pengambilan Simpulan
Organization (IMO). Pelaut dunia termasuk Berdasarkan dari data-data yang
dari Indonesia harus mengikuti syarat dan diperoleh dari berbagai sumber masih
ketentuan Standards of Training, bersifat sederhana akan tetapi dengan
Certifitation and Watchkeeping (STCW) adanya penambahan lebih lengkap akan
Amandemen Manila 2010. Sertifikat didapatkan kesimpulan yang baik.
kompetensiataupun sertifikat keterampilan Menarik kesimpulan merupakan cara
yang belum di-update mengikuti standar seorang peneliti dalam menyimpulkan
STCW Amandemen Manila 2010 dianggap berbagai macam temuan data yang
tidak berlaku, sehingga para pelaut tidak diperoleh selama proses penelitian
akan bisa berlayar. Perusahaan kesulitan berlangsung.
mencari awak kapal yang benar-benar
kompeten dan sertifikatnya telah di-update. III. HASIL DAN DISKUSI
Sehubungan dengan permasalahan-
permasalahan tersebut, maka penulis 1. Bagaimana proses recruitment ABK di
memilih judul penelitian “Pengaruh STCW PT. BSM Crew Service Centre
amandemen Manila 2010 terhadap proses Indonesia?
recruitment ABK di PT. BSM Crew Service a. Pelamar melengkapi dan
Centre Indonesia tahun 2016”. menandatangani Formulir Lamaran
(termasuk memberikan foto), pelamar
II. METODOLOGI PENELITIAN mengajukannya ke Deputy Marine

1913
Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Fungsi Ship Crane Terhadap Proses Bongkar Muat MV. Madison

Manager atau Marine Officer untuk 3) Management leve l – 65% pada tiap
pemeriksaan dan evaluasi. subjek.
b. Deputy Marine Manager atau Marine h. Jika pelamar gagal mencapai nilai
Officer memeriksa ketepatan isi lulus maka pelamar diberi kesempatan
formulir lamaran dengan seksama ; kedua untuk menjalani ujian kembali.
mengevaluasi semua dokumen asli Jika pada kesempatan kedua ini
yang diajukan, memastikan bahwa pelamar tetap tidak dapat mencapai
pelamar memiliki Sertifikat nilai lulus tersebut maka lamarannya
Kompetensi, Keahlian dan sertifikat ditolak dan segera diberitahukan atas
pelatihan lainnya yang diwajibkan. kegagalannya memenuhi persyaratan
c. Sebagai bagian dari wawancara, ini.
pengalaman kerja pelamar i. Jika pelamar lulus, maka diadakan
sebagaimana dinyatakan dalam suatu wawancara mendalam dengan
Formulir Lamarannya dicocokkan menggunakan formulir-formulir
dengan Buku Pelautnya, dengan wawancara dan penilaian. Dalam
perhatian khusus kepada alasan wawancara perhatian ditekankan
pemberhentiannya serta kebangsaan kepada nilai tiap subjek dalam
Nahkoda dan pelaut lainnya di kapal. Penilaian Komputer (SET Test),
jika terdapat jarak waktu yang cukup dengan pertanyaan-pertanyaan yang
lama antara masa layarnya, ditanyakan lebih mendalam pada nilai terendah.
apa yang dilakukan pelamar sementara Pelamar diwawancara dalam Bahasa
itu. Inggris dan dievaluasi dalam hal-hal
d. Pelamar segera menjalani Ishihara berikut :
Blindness Test untuk memeriksa 1) Pengetahuan praktek dan teknis;
penglihatan terhadap buta warna. 2) Penggunaan bahasa Inggris;
Pemeriksaan ini tidak berlaku bagi 3) Penilaian atas Kesadaran akan
pelamar di bagian catering. keselamatan;
e. Jika pelamar tidak buta warna, maka 4) Penilaian atas sikap dan
dilakukan pemeriksaan tekanan darah penampilan fisik; Penilaian atas
(tekanan darah maksimal: 140/90), pengalaman kerja dilaut (jalur, jenis
berat dan tinggi badan diukur untuk kapal dan muatannya).
menghitung Indeks Berat Badan j. HR Marines Manager akan
(BMI) (kisaran umum BMI adalah 18 mengadakan wawancara kedua dan
sampai 33). terakhir bagi perwira senior (deck dan
f. Jika semua dokumen sudah benar dan engine). Pewawancara harus
hasil pemeriksaan Ishihara Blindness mengembangkan pertanyaan yang
dan Tekanan Darah baik, pelamar tidak standar. Hal ini akan
menjalani penilaian komputer. Ujian memberikan penilaian yang lengkap
SETS dilaksanakan sesuai dengan atas pelamar. Catatan Wawancara
perintah dari masing-masing Ship Perwira Senior (Deck atau Engine)
Manager. yang sudah lengkap disimpan sebagai
g. Dimana diperlukan akan dibuat suatu bagian dari lamaran.
daftar pelamar yang sudah menjalani k. Jika lulus wawancara ini, pelamar
ujian SETS. Nilai kelulusan dalam menyerahkan semua dokumennya
ujian Profesi dan Bahasa Inggris ini berikut untuk dibuat salinannya dan
adalah sebagai berikut : disertakan ke formulir lamarannya
1) Support level –55% pada tiap serta dipindai dan disimpan dalam
subjek; database PAL (Portal Active Link) :
2) Operasional level – 60% pada tiap 1) Passport;
subjek; 2) Buku Pelaut;

1914
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 1 Edisi Oktober 2017

3) Sertifikat Kompetensi; Pelamar yang sudah mengajukan


4) Sertifikat Keahlian; lamaran dan ditolak pada tahap
5) Dokumen Kebangsaan Kapal (jika penyaringan awal dikarenakan tidak
ada); memenuhi standar perusahaan
6) Sertifikat pelatihan lainnya (jika diantaranya tidak lulus pemeriksaan
ada); uji Ishihara atau buta warna, tidak
7) Buku Kuning. lulus penilaian komputer, gagal dalam
wawancara dan faktor lain, ditolak
oleh HR Marine Department dan
2. Kendala-kendala yang dihadapi dari alasan-alasan lain sebagaimana
perubahan STCW Amandemen diberikan. Agar pelamar dapat
Manila 2010 terhadap proses memenuhi kriteria atau kualifikasi
recruitment di PT. BSM Crew Service perusahaan maka kandidat baru yang
Centre Indonesia. berumur di atas 60 tahun tidak akan
Telah diketahui bahwa mulai tanggal 1 diterima. Pelamar tidak buta warna,
Januari 2017, sertifikat kompetensi dilakukan pemeriksaan tekanan darah
ataupun sertifikat ketrampilan yang (tekanan darah maksimal: 140/90),
belum di-update mengikuti standar berat dan tinggi badan diukur untuk
STCW Amandemen Manila 2010 menghitung Indeks Berat Badan
dianggap tidak berlaku, sehingga para (BMI) kisaran umum BMI adalah 18
pelaut tersebut tidak akan bisa berlayar. sampai 33. Untuk pelamar yang
Dalam penerapan ketentuan ini PT. BSM melakukan tes maritime English harus
Crew Service Centre Indonesia mendapatkan score 50 % untuk
mengalami beberapa kendala saat proses ratings, 55 % untuk Junior Officer dan
rekrutmen crew atau anak buah kapal. Cadets, 60 % untuk Senior Officer.
Adapun kendala-kendala tersebut Pelamar yang tidak mampu mencapai
diantaranya : score tersebut berkesempatan untuk
a. Secara sertifikasi crew belum mengulang satu kali.
memenuhi kriteria STCW c. Crew secara sertifikasi dan kualifikasi
Amandemen Manila 2010. memenuhi tetapi sudah on-board.
Kesadaran pelaut untuk melakukan Pelamar yang telah melalui tahap
updating sertifikat yang dimiliki rekrutmen dan dinyatakan lulus, dan
masih sangat kurang, meskipun dianggap mungkin berguna bagi
sertifikat yang mereka miliki belum perusahaan nantinya. Formulir
expired atau habis masa berlakunya pelamar disimpan dan dimasukkan ke
jika belum memenuhi standar STCW dalam database pelamar diterima.
Amandemen Manila 2010 perusahaan Marine Officer memeriksa daftar
tetap tidak dapat menerima pelamar kebutuhan anak buah kapal apabila
baru ataupun untuk on board kapal. belum ada posisi maka formulir data
Pada saat pelamar mengajukan pelamar disimpan. Dan selanjutnya
lamaran dan diperiksa sertifikat dan jika telah dibutuhkan anak buah kapal
pengalaman berlayar sebagian besar yang cocok dalam database pelamar
dari mereka tidak mengetahui bahwa diterima dan setelah dihubungi dan
sertifikat yang mereka miliki belum diminta melapor ke kantor ternyata
memenuhi ketentuan STCW terbaru. crew sudah on-board kapal ataupun
b. Secara sertifikasi crew memenuhi bergabung dengan perusahaan lain.
standar STCW Amandemen Manila
2010 tetapi tidak memenuhi 3. Upaya-upaya yang dilakukan untuk
kualifikasi perusahaan. mengatasi kendala-kendala yang
dihadapi perusahaan.

1915
Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Fungsi Ship Crane Terhadap Proses Bongkar Muat MV. Madison

Terkait kendala-kendala yang diperbaharui sesuai Amandemen


dihadapi, adapun beberapa upaya yang Manila 2010.
dapat dilakukan diantaranya c. Iklan lowongan dalam media lokal.
a. Meningkatkan mutu Sumber Daya Berdasarkan daftar kebutuhan segera
Manusia. Untuk memenuhi kriteria ABK dalam jaringan komputer dan
perusahaan dalam proses rekrutmen, mendesaknya kebutuhan tersebut
perusahaan dapat melakukan in-house maka Deputy Marine Manager akan
training dan familiarisasi di kantor mendiskusikan dengan Marine Officer
PT. BSM Crew Service Centre mengenai pencarian dari sumber-
Indonesia kepada anak buah kapal sumber berikut :
yang telah dinyatakan diterima oleh 1) Mess atau asrama pelaut;
perusahaan dan akan on-board kapal. 2) Pusat Pelatihan Maritim;
Dengan melakukan in-house training 3) Tempat berkumpul Pelaut; dan
diharapkan agar pelaut atau anak buah 4) Korespondensi pelamar.
kapal Indonesia lebih siap untuk
bersaing dengan pelaut dari negara-
negara lain. Beberapa in-house
training yang terdapat di PT. BSM Calon pelamar diberitahukan untuk :
Crew Service Centre Indonesia 1) Melapor ke kantor BSM untuk
diantaranya : pemeriksaan dan wawancara
1) MRM - Maritime Resources dengan membawa dokumen asli;
Management Course (5-Days) atau
2) RAAA – Risk Assessment & 2) Mengajukan lamaran secara
Accident Analysis (2-Days) elektronik.
3) SSO – Shipboard Safety Officer Dengan demikian akan membantu
Course (5-Days) memudahkan peusahaan dalam
4) PMS – Planned Maintenance mencari pelaut dan anak buah kapal.
System Course (5-Days) Diharapkan setelah dilakukan melalui
5) AIS – Automation Identification sumber-sumber di atas akan lebih
System Course (1-Day) banyak pelamar yang datang ataupun
6) ISM/ISPS – Introduction to ISM mengirimkan lamaran melalui
& ISPS Code (1-Day) elektronik sehingga perusahaan
7) MEC – Maritime English memiliki banyak kandidat untuk
Course diseleksi dan evaluasi sesuai standar
8) MS Office – Microsoft Office perusahaan.
Aplication Course
b. Memberikan waktu kepada anak buah IV. KESIMPULAN
kapal atau ex crew yang telah turun
kapal untuk melakukan update Berdasarkan uraian-uraian pada bab
sertifikatnya yang belum mengalami sebelumnya, tentang Pengaruh STCW
perubahan Amandemen STCW Amandemen Manila 2010 terhadap Proses
Manila 2010. HR. Marine Officer Recruitment di PT. BSM Crew Service
melakukan pengecekan sertifikat dan Centre Indonesia tahun 2016, maka sebagai
dokumen-dokumen para anak buah bagian akhir dari penelitian ini penulis
kapal yang perlu dilakukan revalidasi memberikan kesimpulan dan saran yang
sertifikat, perpanjangan seperti berkaitan dengan masalah yang dibahas
seaman book, passport yang masa dalam penelitian ini, yaitu :
berlakunya telah habis maupun up- 1. Proses recruitment yang ada di PT. BSM
dating untuk sertifikat yang belum Crew Service Centre Indonesia sudah
dilakukan sesuai dengan prosedur yang

1916
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 8 No. 1 Edisi Oktober 2017

telah ditentukan. Setelah pelamar datang Including Manila Amandement


mengisi formulir lamaran ke perusahaan 2010, London
kemudian akan diperiksa oleh staf untuk
dilihat keaslian sertifikat dan dokumen Kosasih, Engkos dan Soewedo, Hananto.
serta pengalaman berlayar selanjutnya 2012. Manajemen Perusahaan
diproses oleh Marine Officer. Pelayaran. Jakarta : PT.
Selanjutnya dalam proses pemeriksaan Rajagrafindo Persada
dan evaluasi adalah Marine Officer atau
Deputy Marine Manager dengan metode Menteri Perhubungan Republik Indonesia
seleksi yang digunakan yakni wawancara Nomor PM 84 Tahun 2013
berdasarkan curriculum vitae yang lolos Tentang Perekrutan dan
dari tes penyaringan awal. Proses seleksi Penempatan Awak Kapal
wawancara calon ABK, apabila dinilai
bagus dari hasil wawancara selanjutnya Peraturan Menteri Perhubungan Republik
dilakukan tes Bahasa Inggris dan harus Indonesia Nomor PM 70 Tahun
mendapatkan nilai yang sudah menjadi 2013 Tentang Pendidikan dan
standar perusahaan. Pelatihann, Sertifikasi serta Dinas
2. Kendala-kendala yang ditemui penulis Jaga Pelaut.
dan sering terjadi pada saat proses Rivai, V & Sagala, E. 2013. Manajemen
recruitment di PT. BSM Crew Service Sumber Daya Manusia untuk
Centre Indonesia adalah sertifikat Perusahaan. Jakarta : Rajawali Pers
pelamar atau pelaut yang belum sesuai
dengan ketentuan STCW Amandemen Sedarmayanti. 2011. Sumber Daya Manusia
Manila 2010, kualitas pelamar yang tidak dan Produktivitas Kerja. Bandung
memenuhi kriteria perusahaan dan : CV. Mandar Maju
pelamar yang telah memenuhi dan lulus
tahap seleksi ketika ada posisi yang Sugiyono. 2013, Metode Penelitian
dibutuhkan ternyata sudah on board kuantitatif, kualitatif dan R & D.
kapal Bandung : Alfabeta
3. Berdasarkan kendala-kendala yang
dihadapi dapat dilakukan beberapa upaya Undang-Undang RI No.17 Tahun 2008
yang diantaranya perusahaan dapat tentang Pelayaran
melakukan training untuk para pelaut
yang telah dinyatakan diterima oleh Wahjono, Sentot Imam. 2015. Manajemen
perusahaan dan akan on-board kapal Sumber Daya Manusia. Jakarta :
selain itu juga memberi waktu kepada Salemba Empat
pelaut ex crew yang turun kapal maupun
pelamar baru untuk melakukan updating www.dephub.go.id
sertifikat yang dimiliki, dan perusahaan
dapat memperluas informasi lowongan www.bsm-indonesia.com
agar diharapkan yang datang mengajukan
lamaran semakin banyak.

DAFTAR PUSTAKA

International Maritime Organization,


Standart Of Training, Certification
and Watchkeeping for Seaferers
1987/95 Convention and Code,

1917

You might also like