Download as xls, pdf, or txt
Download as xls, pdf, or txt
You are on page 1of 122

DAFTAR ISI

halaman
Daftar Isi i
I. PERHITUNGAN PELAT JEMBATAN
1.1. Analisa Beban Jembatan 1
1.2. Momen pada pelat lantai jembatan 3
1.3. Pembesian pelat jembatan 5
1.4. Kontrol Lendutan Pelat Jembatan 6
1.5. Kontrol Tegangan geser pons 7
II. PERHITUNGAN PELAT TROTOAR
2.1. Berat Sendiri Trotoar 8
2.2. Beban Hidup Pada Pedestrian 8
2.3. Momen Ultimit Rencana Pelat Trotoar 9
2.4. Pembesian Pelat Lantai Trotoar 9
III. PERHITUNGAN TIANG RAILING
3.1. Beban Tiang Railing 10
3.2. Pembesian Tiang Railing 10
IV. Perhitungan Pelat Injak
4.1. Plat Injak Arah Melintang Jembatan 11
4.2. Plat Injak Arah Memanjang Jembatan 12
V. PERHITUNGAN BALOK UTAMA
5.1. Data Kontsturksi 15
5.2. Properties Penampang Sebelum Komposit 16
5.3. Properties Penampang Setelah Kompisit 16
5.4. Kondisi Girger Sebelum Komposit 17
5.5. Beban Pada Girder Komposit 18
5.6. Tegangan Pada Girder Komposit 20
5.7. Lendutan Pada Girder Komposit 22
5.8. Gaya Geser Maksimum Pada Girder Komposit 22
5.9. Perhitungan shear conector 23
5.10 Perletakan Karet (Rubber Bearing) 24
VI. ANALISA BEBAN ABUTMENT
6.1. Umum 26
6.2. Analisa Beban Kerja 27
6.3. Analisa Beban Ultimit 40
6.4. Analisa Daya Dukung Tanah 50
VII. ANALISA PONDASI ABUTMENT
7.1. Data pondasi tiang bor 52
7.2 Daya dukung aksial ijin tiang bor 52
7.3 Daya dukung lateral ijin tiang bor 53
7.4 Gaya yang diterima tiang bor 54
7.5 Kontrol daya dukung ijin pondasi tiang bor 56
7.6. Pembesian pile cap 57
VIII. Penulangan Abutment
8.1 Penulangan breast wall 61
8.2 Penulangan back wall 64
8.3 Corbel 66
8.4 Wing Wall 67

i
JEMBATAN BAJA KOMPOSIT 12 M
PONDASI TIANG BOR

arigato sanyoto

i
PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN
LOKASI :
I. PERHITUNGAN PELAT JEMBATAN
A. Data Pelat Lantai Jembatan

Tebal lantai jembatan ts = 0.20 m


Tebal lapisan aspal + overlay ta = 0.10 m
Tebal genangan air hujan th = 0.05 m
Jarak antar balok girder s= 1.70 m
Lebar lajur lalu lintas b1 = 7.00 m
Lebar trotoar b2 = 1.00 m
Lebar total jembatan b= 9.00 m
Panjang bentang L= 12.00 m
B. Bahan Struktur
Mutu Beton K - 250
Kuat tekan beton fc' - 0,83 * K/10 = 20.75 Mpa
Modulus elastik Ec = 4700* √ fc' = 21,409.52 Mpa
Angka poison ⱱ= 0.20
Modulus geser G = Ec/[2*(1 + ⱱ)] = 8,921 Mpa
Koefisien muai panjang untuk beton a= 1E-05 /oC

Mutu Baja
Untuk tulangan dengan D > 13 mm BjTS - 40
Tegangan leleh baja fy = U* 10 = 400 Mpa
Untuk tulangan dengan D < 13 mm BjTP - 30
Modulus geser fy = U* 10 = 300 Mpa

Berat jenis kN/m3


Beton bertulang Wc = 25.00
Beton tidak bertulang (beton rabat) Wc' = 24.00
Aspal Wa = 22.00
Air Ww = 9.80
Baja Ws = 77.00

1.1. Analisa Beban Jembatan


1. Berat Sendiri (MS)
Fakto beban ultimit : KMS = 1.30
Ditinjau pelat lantai jembatan selebar b= 1.00 m
Tebal pelat lantai jembatan h = ts = 0.20 m

3/71
Berat jenis beton bertulang Wc = 25.00 kN/m3
Berat sendiri, QMS = b * h * Wc QMS = 5.00 kN/m

4/71
2. Beban Mati Tambahan (MA)
Faktor beban ultimit : KMA = 2.00
TEBAL BERAT BEBAN
No JENIS
(m) (kN/m )
3
kN/m
1. Lapisan aspal + overlay 0.10 22.00 2.20
2. Air hujan 0.05 9.80 0.49
Beban mati tambahan QMA = 2.69 kN/m
3. Beban Truk "T" (TT)
Faktor beban ultimit : KTT = 2.00
Beban hidup pada lantai jembatan berupa beban roda ganda oleh Truk (beban T) yang besarnya
T= 70 kN
Faktor beban dinamis untuk pembebanan truk diambil, DLA = 0.30
Beban truk "T" PTT = T*(1 + DLA) = 91 kN

4. Beban Angin (EW)


Faktor beban ultimit : KEW = 1.20
Beban garis merata tambahan pada permukaan lantai jembatan akibat angin yang meniup kendaraan
di atas jembatan, dihitung daengan menggunakan rumus berikut ini :
TEW = 0,0012 * CW * (VW)2 kN/m
dimana :
CW = koefisien seret CW = 1.20
VW = kecepatan angin rencana VW = 35.00 m/dt (PPJT-1992, tabel 5)
TEW = 0,0012 * CW * (VW) 2
TEW = 1.76 kN/m

Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendraan dengan tinggi 2,00 m diatas
lantai jembantan h= 2.00 m
Jarak antar roda kendaraan x= 1.75 m

5/71
Transter beban angin ke lantai jembantan, PEW = [(1/2*h/x *TEW]
PEW = 1.008 kN

6/71
5. Pengaruh Temperatur (ET)
Faktor beban ultimit : KET = 1.20
Untuk memperhitungkan tegangan maupun deformasi struktur yang timbul akibat pangaruh temperatur,
diambil perbedaan temperatur yang besarnya setengah dari selisih temperatur maksimum dan temperatur
minimum rata-rata pada lantai jembatan.
Temperatur maksimum rata-rata Tmax = 40 o
C
Temperatur minimum rata-rata Tmin = 15 o
C
ΔT = (Tmax - Tmin)/2
Perbedaan temperatur pada pelat jembatan ΔT = 12.5 o
C
Koefisien muai panjang untuk beton a= 1E-05 /C
o

Modulus elastis beton EC = 21,409,519 kPa

1.2. Momen pada pelat lantai jembatan


Formasi pembebanan pelat jembatan untuk mendapatkan momen maksimum pada bentang menerus
dilakukan seperti pada gambar berikut.
Momen maksimum pada pelat jembatan dihitung berdasarkan metode one way slab dengan beban
sebagai berikut :

QMS = 5.00 kN/m

QMA = 2.69 kN/m

PTT = 91 kN

PEW = 1.008 kN

ΔT = 12.5 o
C

Koefisien momen lapangan dan momen tumpuan untuk bentang menerus dengan beban merata, terpusat
dan perbedaan temperatur adalah sebagai berikut :

7/71
k = koefisien momen s= 1.70 m
untuk beban merata, Q M=k*Q*s 2

untuk beban terpusat, P M=k*P*s


untuk beban temperatur, ΔT M = k * a * ΔT * Ec * s3
Momen akibat berat sendiri (MS)
Momen tumpuan MMS = 0.0833 * QMS * s
2
= 1.204 kNm
Momen lapangan MMS = 0.0417 * QMS * s
2
= 0.603 kNm
Momen akibat beban mati tambahan (MA)
Momen tumpuan MMA = 0.1041 * QMA * s
2
= 0.809 kNm
Momen lapangan MMA = 0.0540 * QMA * s
2
= 0.420 kNm
Momen akibat beban truk (TT)
Momen tumpuan MTT = 0.1562 PTT * s = 24.164 kNm
Momen lapangan MTT = 0.1407 PTT * s = 21.766 kNm
Momen akibat beban angin (EW)
Momen tumpuan MEW = 0.1562 PEW * s = 0.268 kNm
Momen lapangan MEW = 0.1407 PEW * s = 0.241 kNm
Momen akibat temperatur (ET)
MET = 5.62.E-07 * a * ΔT * Ec * s =
3
Momen tumpuan 0.007 kNm
MET = 2.81.E-06 * a * ΔT * Ec * s =
3
Momen lapangan 0.037 kNm

1. Momen pelat lantai


Faktor Daya Keadaan M tumpuan M lapangan
No. Jenis Beban
Beban Layan Ultimit (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri KMS 1.0 1.30 1.204 0.603
2 Beban mati tambahan KMA 1.0 2.00 0.809 0.420
3 Beban truk "T" KTT 1.0 2.00 24.164 21.766
4 Beban angin KEW 1.0 1.20 0.268 0.241
5 Pengaruh Temperatur KET 1.0 1.20 0.007 0.037

2. Kombinasi Beban-1
Faktor M tumpuan M lapangan Mu tumpuan Mu lapangan
No. Jenis Beban
Beban (kNm) (kNm) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 1.204 0.603 1.565 0.783
2 Beban mati tambahan 2.00 0.809 0.420 1.619 0.840
3 Beban truk "T" 2.00 24.164 21.766 48.328 43.533
4 Beban angin 1.00 0.268 0.241 0.268 0.241
5 Pengaruh Temperatur 1.00 0.007 0.037 0.007 0.037
Total momen ultimit pelat, Mu = 51.787 45.434

3. Kombinasi Beban-2
Faktor M tumpuan M lapangan Mu tumpuan Mu lapangan
No. Jenis Beban
Beban (kNm) (kNm) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 1.204 0.603 1.565 0.783
2 Beban mati tambahan 2.00 0.809 0.420 1.619 0.840
3 Beban truk "T" 1.00 24.164 21.766 24.164 21.766
4 Beban angin 1.20 0.268 0.241 0.321 0.289

8/71
5 Pengaruh Temperatur 1.20 0.007 0.037 0.009 0.044
Total momen ultimit pelat, Mu = 27.678 23.723

9/71
1.3. Pembesian pelat jembatan
1.3.1. Tulangan lentur negatif
Momen tumpuan rencana Mu = 51.787 kNm
Mutu beton : K- 250 Kuat tekan beton fc' = 20.75 MPa
mutu baja : BjTS - 40 Tegangan leleh baja fy = 400 MPa
Tebal pelat beton, h= 200 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton d' = 20 mm
Modulus elastisitas baja, Es 2.1.E-05
Faktor bentuk distribusi tegangan beton b 1
= 0.85
ρb = b1 * 0,85 * fc' / fy * 600 / (600+fy) = 0.022488
Rmaks = 0,75 * ρb * fy *[1 - ½*0,75 * ρb * fy/(o,85*fc')] = 5.456105508
Faktor reduksi kekuatan lentur Φ= 0.86
Momen rencana ultimit M u
= 51.787 kNm
Tebal efektif pelat lantai jembatan d = h - d' = 180 mm
Ditinjau pelat lantai beton selebar 1 m b= 1000 mm
Momen nominal rencana M n
= M u
/Φ = 60.569 kNm
Faktor tahanan momen Rn = Mn * 10-6 / (b*d2) = 1.86942
Rasio tulangan yang diperlukan Rn < Rmaks (OK)
ρ = 0,85 * fc' / fy * [1 - √[1 - 2 * Rn / (0,85*fc')] = 0.00495
Rasio tulangan minimum, ρ min = 25 % *(1,4/fy) = 0.00088
Rasio tulangan yang digunakan ρ = 0.00495
Luas tulangan yang diperlukan As = ρ * b * d = 891 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 13
Jarak antar tulangan yang digunakan s = π/4 * D2 * b / As = 148.98 mm
Digunakan tulangan D 13 - 125
As = π/4 * D2 * b / s = 1062 mm2
Tulangan bagi / susut arah memanjang diambil 50 % x tulangan pokok
As ' = 50 % * As = 446 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 13
Jarak antar tulangan yang digunakan s = π/4 * D2 * b / As = 297.96
Digunakan tulangan D 13 - 200
As = π/4 * D2 * b / s = 664 mm2
1.3.2. Tulangan lentur positif
Momen tumpuan rencana Mu = 45.434 kNm
Mutu beton : K- 250 Kuat tekan beton fc' = 20.75 MPa
mutu baja : BjTS - 40 Tegangan leleh baja fy = 400 MPa
Tebal pelat beton, h= 200 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton d' = 20 mm
Modulus elastisitas baja, Es 2.0.E+05
Faktor bentuk distribusi tegangan beton b 1
= 0.85
ρb = b1 * 0,85 * fc' / fy * 600 / (600+fy) = 0.022488
Rmaks = 0,75 * ρb * fy *[1 - ½*0,75 * ρb * fy/(o,85*fc')] = 5.456105508
Faktor reduksi kekuatan lentur Φ= 0.80
Momen rencana ultimit M u
= 45.434 kNm
Tebal efektif pelat lantai jembatan d = h - d' = 180 mm
Ditinjau pelat lantai beton selebar 1 m b= 1000 mm
Momen nominal rencana Mn = Mu/Φ = 53.139 kNm
Faktor tahanan momen Rn = Mn * 10-6 / (b*d2) = 1.64008
Rn < Rmaks (OK)

10/71
Rasio tulangan yang diperlukan
ρ = 0,85 * fc' / fy * [1 - √[1 - 2 * Rn / (0,85*fc')] = 0.00431
Rasio tulangan minimum, ρ min = 25 % *(1,4/fy) = 0.00088
Rasio tulangan yang digunakan ρ= 0.00431
Luas tulangan yang diperlukan As = ρ * b * d = 776 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 13
Jarak antar tulangan yang digunakan s = π/4 * D2 * b / As = 171.12 mm
Digunakan tulangan D 13 - 150
As = π/4 * D * b / s =
2
1062 mm2
Tulangan bagi/susut arah memanjang diambil 50 % x tul.pokok As ' = 50 % * As = 388 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 13
Jarak antar tulangan yang digunakan s = π/4 * D2 * b / As = 342.24
Digunakan tulangan D 13 - 200
As = π/4 * D2 * b / s = 664 mm2
1.4. Kontrol Lendutan Pelat Jembatan
Mutu beton : K- 250 Kuat tekan beton fc' = 20.75 MPa
mutu baja : BjTS - 40 Tegangan leleh baja fy = 400 MPa
Modulus elastisitas beton Ec = 4700 * √fc' = 21,409.52 MPa
Modulus elastisitas baja Es = 2.0.E+05 MPa
Tebal pelat jembantan h= 200 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton d' = 20 mm
Tebal efektif pelat jembatan d = h - d' = 180 mm
Luas tulangan pokok As = 1062 mm2
Panjang bentang pelat lantai jembantan Lx = 1.70 m Lx = 1700 mm
Ditinjau pelat selebar b= 1.00 m b= 1000 mm
Beban terpusat, P = T TT = 91 kN
Beban merata, Q = Q MS + Q MA = 7.69 kN/m
Lendutan total yang terjadi (δ tot) haru < Lx/240 7.08 mm
Inertia bruto penampang pelat, Ig = 1/12 * b * h =
3
6.67E+08 mm4
Modulus ketuntuhan lentur beton, fr = 0,7 * √fc' 3.1887 MPa
Nilai perbandingan modulus elastis, n = E s / Ec = 9.34
n * As = 9,923.31 mm2
Jarak garis netral terhadap sisi atas beton, c = n * As / b = 9.923 mm
Inersia penampang retak yang ditransformasikan ke beton dihitung sebagai berikut :
Icr = 1/3 * b * c3 + n * As * (d - c)2 = 2.87E+08 mm4
Yt = h/2 = 100 mm
Momen retak ; Mcr = fr * Ig / Yt = 2.13E+07 Nmm
Momen maksimum akibat bbn (tnp faktor bbn) : Ma = 1/8 * Q * Lx2 + 1/4 * P * Lx = 41.453 kNm
Ma = 4.15E+07 Nmm
Inersia efektif untuk perhitungan lendutan,
Ie = (Mcr/Ma)3 * Ig + [ 1 - (Mcr / Ma)3 ] * Icr = 3.39E+08 mm4
Q= 7.69 N/mm P= 91000 N
Lendutan elastis seketika akibat beban mati dan beban hidup
δe = 5/384 * Q * Lx4 / ( Ec * Ie ) + 1/48 * P * Lx3 / ( Ec * Ie ) = 1.401 mm
Rasio tulangan pelat lantai jembatan : ρ = As / ( b * d ) = 0.0059

11/71
Faktor ketergantungan waktu untuk beban mati (jangka waktu > 5 tahun), nilai :
ζ= 2.00
l = ζ / ( 1 + 50 * ρ) = 1.5443

12/71
Lendutan jangka panjang akibat rangkak dan susu :
δg = l * 5/384 * Q * Lx4 / ( Ec * Ie ) = 0.18 0.178 mm
Lendutan total padan pelat lantai jembatan = δ tot = δe + δg = 1.579 mm
Lendutan yang diijinkan = Lx / 240 = 7.083 mm
δ tot = < Lx/240 (aman) OK
1.5. Kontrol Tegangan geser pons

Mutu beton : K- 250 Kuat tekan beton, fc' = 20.75 MPa


Kuat geser pons yang disyaratkan, fv = 0,3 * √ fc' = 1.367 MPa
Faktor reduksi kekuatan geser, f = 0.60
Beban roda truk pada pelat lantai jembatan PTT = 91000 N
Tebal pelat lantai jembatan h= 0.20 m
Lebar bidang kontak roda truk a= 0.30 m
Panjang bidang kontak roda truk b= 0.50 m
Tebal lapisan aspal + overlay ta = 0.10 m
u = a + 2 * ta + h = 700 mm
v = b + 2 * ta + h = 900 mm
tebal efektif pelat d= 180 mm
Luas bidang geser Av = 2 * (u + v) * d = 576000 mm2
Gaya geser pons nominal P n = Av * f v = 787141 N
f * Pn = 472285 N
Faktor beban ultimit K TT = 2.00
Beban ultimit roda truk pada pelat lantai Pu = KTT * PTT = 182000 N
Pu < f * Pn Aman (OK)
D 13 - 200

D 13 - 125

D 13 - 125

D 13 - 200
D 13 - 125

200

13/71
D 13 - 125
D 13 - 200
1700

14/71
II. PERHITUNGAN PELAT TROTOAR
2.1. Berat Sendiri Trotoar
0.15

SGP 3" jarak antar tiang railing L = 2.00 m


0.55 Tebal 15 cm berat beton bertulang Wc= 25.00 kNm3
9

0.10 0.80
8
0.25 7
0.15 1.10
6
2
0.40 5 1 0.30
4

10 0.20
0.27
3

1.08

0.90
0.10
Berat sendiri trotoar untuk panjang L= 2.00 m
b h faktor L Berat lengan Momen
No.
(m) (m) bentuk (m) (kN) (m) (kNm)
1 1.10 0.30 1.00 2.00 16.500 0.550 9.075
2 0.15 0.30 0.50 2.00 1.125 1.150 1.294
3 1.08 0.07 1.00 2.00 3.780 0.360 1.361
4 -0.30 0.40 0.50 2.00 -3.000 0.900 -2.700
5 0.10 0.40 1.00 2.00 2.000 0.850 1.700
6 0.10 0.40 0.50 2.00 1.000 0.933 0.933
7 0.20 0.25 0.50 0.15 0.094 0.900 0.084
8 0.15 0.25 0.50 0.15 0.070 0.975 0.069
9 0.15 0.55 1.00 0.15 0.309 0.975 0.302
10 0.90 0.20 1.00 2.00 9.000 0.450 4.050
11 SGP 3" dengan berat/ m = 0.63 4.00 2.520 0.975 2.457
Total = 33.398 18.624
Berat sendiri trotoar per m lebar PMS = 16.699 MMS = 9.312
2.2. Beban Hidup Pada Pedestrian
H1 = 0.75 kN/m
P= 20 kN

1.20
q= 5.00 kPa

H2 = 1.50 kN/m
0.40

15/71
b2

16/71
Beban hidup pada pedestrian per meter lebar tegak lurus bidang gambar :
Gaya Lengan Momen
No. Jenis Beban
(kN) (m) (kNm)
1 Beban horisontal pada railing (H1) 0.75 1.200 0.900
2 Beban horisontal pada kerb (H2) 1.50 0.400 0.600
3 Beban vertikal terpusat (P) 20.00 0.500 10.000
4 Beban vertikal merata = q * b2 5.00 0.500 2.500
Momen akibat beban hidup pada pedestrian : MTP = 14.000

2.3. Momen Ultimit Rencana Pelat Trotoar


Faktor began ultimate untuk berat sendiri pedestrian KMS = 1.30
Faktor began ultimate untuk beban hidup pedestrian KTP = 2.00
Momen akibat berat sendiri pedestrian MMS = 9.312 kNm
Momen akibat beban hidup pedestrian MMS = 14.000 kNm
Momen ultimit rencana slab trotoar MU = KMS * MMS + KTP * MTP 40.106 kNm

2.4. Pembesian Pelat Lantai Trotoar


Mutu beton : K- 250 Kuat tekan beton fc' = 20.75 MPa
mutu baja : BjTS - 40 Tegangan leleh baja fy = 400 MPa
Tebal pelat beton, h= 200 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton d' = 20 mm
Modulus elastisitas baja, Es 2.0.E+05
Faktor bentuk distribusi tegangan beton b1 = 0.85
ρb = b1 * 0,85 * fc' / fy * 600 / (600+fy) =
0.022488
Rmaks = 0,75 * ρb * fy *[1 - ½*0,75 * ρb * fy/(o,85*fc')] = 5.456105508
Faktor reduksi kekuatan lentur Φ= 0.8
Momen rencana ultimit M u
= 40.106 kNm
Tebal efektif pelat lantai jembatan d = h - d' = 180 mm
Ditinjau pelat lantai beton selebar 1 m b= 1000 mm
Momen nominal rencana Mn = Mu/Φ = 50.132 kNm
Faktor tahanan momen Rn = Mn * 10 / (b*d ) =
-6 2
1.54730
Rn < Rmaks (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan
ρ = 0,85 * fc' / fy * [1 - √[1 - 2 * Rn / (0,85*fc')] = 0.00405
Rasio tulangan minimum, ρ min = 25 % *(1,4/fy) = 0.00088
Rasio tulangan yang digunakan ρ= 0.00405
Luas tulangan yang diperlukan As = ρ * b * d = 730 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 13
Jarak antar tulangan yang digunakan s = π/4 * D2 * b / As = 181.93 mm
Digunakan tulangan D 13 - 150
As = π/4 * D * b / s =
2
885 mm2
Tulangan bagi / susut arah memanjang diambil 50 % x tulangan pokok
As ' = 50 % * As = 365 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 13
Jarak antar tulangan yang digunakan s = π/4 * D * b / As =
2
363.87
Digunakan tulangan D 13 - 200

17/71
As = π/4 * D2 * b / s = 664 mm2

18/71
III. PERHITUNGAN TIANG RAILING
3.1. Beban Tiang Railing

Jarak antar tiang railing L= 2.00 m


Beban horisontal pada railing H1 = 0.75 kN/m
Gaya horisontal pada tiang railing HTP = H1 * L = 1.50 kN
Lengan terhadap sisi bawah tiang railing y= 0.80 m
Momen pada tiang railing MTP = HTP * y = 1.20 kNm
Faktor began ultimit KTP = 2.00
Momen ultimit rencana Mu = KTP * MTP = 2.40 kNm
Gaya geser ultimit rencana Vu = KTP * HTP = 3.00 kN
3.2. Pembesian Tiang Railing
3.2.1. Tulangan Lentur
Mutu beton : K- 250 Kuat tekan beton fc' = 20.75 MPa
mutu baja : BjTS - 40 Tegangan leleh baja fy = 400 MPa
Tebal pelat beton, h= 150 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton d' = 35 mm
Modulus elastisitas baja, Es 2.0.E+05
Faktor bentuk distribusi tegangan beton b1 = 8.5.E-01
ρb = b1 * 0,85 * fc' / fy * 600 / (600+fy) =
0.022488
Rmaks = 0,75 * ρb * fy *[1 - ½*0,75 * ρb * fy/(o,85*fc')] = 5.456105508
Faktor reduksi kekuatan lentur Φ= 0.80
Faktor reduksi kekuatan geser Φ= 0.60
Momen rencana ultimit Mu = 2.400 kNm
Tebal efektif pelat lantai jembatan d = h - d' = 115 mm
Ditinjau pelat lantai beton selebar 1 m b= 150 mm
Momen nominal rencana Mn = Mu/Φ = 3.000 kNm
Faktor tahanan momen Rn = Mn * 10-6 / (b*d2) = 1.51229
Rn < Rmaks (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan
ρ = 0,85 * fc' / fy * [1 - √[1 - 2 * Rn / (0,85*fc')] = 0.00396
Rasio tulangan minimum, ρ min = 25 % *(1,4/fy) = 0.00088
Rasio tulangan yang digunakan ρ= 0.00396
Luas tulangan yang diperlukan As = ρ * b * d = 68 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 13
Jumlah tulangan yang diperlukan s = As / (π/4 * D2 ) = 0.51 bh
Digunakan tulangan 2 D 13
3.2.2. Tulangan Geser
Gaya geser ultimit rencana Vu = 3.00 kN
Gaya geser ultimit rencana Vu = 3000 N
Vc = (√fc')/6 * b * d = 2928 N
Φ * Vc = 1757 N
Φ * Vs = Vu - Φ * V c = 1243 N
Vs = 2072 N
Digunakan sengkang berpenampang 2 D 10
Luas tulangan geser sengkang Av = π/4* D2 * 2 = 157

19/71
Jarak tulangan geser (sengkang) yang diperlukan : S = Av * fy * d / Vs = 3489 mm
Digunakan sengkang, 2 D 10 - 150

20/71
150 Tulangan 4 D 13
sengkang D 10 - 150

150

D 13 - 200
D 13 - 150 D 13 - 200
D 13 - 200

300

200

D 13 - 150
D 13 - 200
IV. Perhitungan Pelat Injak
4.1. Plat Injak Arah Melintang Jembatan

Beban Truk "T" (TT)


Faktor beban ultimit KTT = 2.00
Beban hidup pada pelat injak berupa beban roda ganda oleh Truk (beban T) yang besanya adalah :
T= 70 kN
Faktor beban dinamis untuk pembebanan truk diambil DLA = 0.30
Beban Truk "T" TTT = ( 1+ DLA) * T = 91 kN
Momen pelat injak
Tebal pelat injak, h= 0.20
Tebal lapisan aspal, ta = 0.10
Lebar bidang kontak roda truk, b= 0.50 b' = b + ta = 0.60
Mutu beton : K- 250 Kuat tekan beton fc' = 20.75 MPa
mutu baja : BjTS - 40 Tegangan leleh baja fy = 400 MPa
Momen maksimum pada pelat injak akibat beban roda dihitung dengan rumus :
M maks = TTT/2 * [1 - (r *√2/l)^0,5]
dengan , l = [Ec * h3 / {12 * (1 - ⱱ2) * ks }]0,25
ⱱ = angka poison 0.20
ks = standar modulus reaksi tanah 81500 kN/m3
Ec = modulus elastik beton = 21,409.52 MPa 21409519 kN/m2
r = lebar penyebaran beban terpusat r = b' / 2 = 0.30 m
l = [Ec * h / {12 * (1 - ⱱ ) * ks }]0,25 =
3 2
0.85 m

21/71
M maks = TTT/2 * [1 - (r *√2/l)^0,5] = 7.35 kNm
Momen ultimit pelat injak arah melintang jembatan Mu = KTT * MTT = 14.70 kNm

22/71
Pembesian pelat injak arah melintang jembatan
Mutu beton : K- 250 Kuat tekan beton fc' = 20.75 MPa
mutu baja : BjTS - 40 Tegangan leleh baja fy = 400 MPa
Tebal pelat beton, h= 200 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton d' = 35 mm
Modulus elastisitas baja, Es 2.0.E+05
Faktor bentuk distribusi tegangan beton b1 = 8.5.E-01
ρb = b1 * 0,85 * fc' / fy * 600 / (600+fy) =
0.022488
Rmaks = 0,75 * ρb * fy *[1 - ½*0,75 * ρb * fy/(o,85*fc')] = 5.456105508
Faktor reduksi kekuatan lentur Φ= 0.80
Faktor reduksi kekuatan geser Φ= 0.60
Momen rencana ultimit Mu = 14.698 kNm
Tebal efektif pelat lantai jembatan d = h - d' = 165 mm
Ditinjau pelat lantai beton selebar 1 m b= 1000 mm
Momen nominal rencana Mn = Mu/Φ = 18.372 kNm
Faktor tahanan momen Rn = Mn * 10 / (b*d ) =
-6 2
0.67482
Rasio tulangan yang diperlukan Rn < Rmaks (OK)
ρ = 0,85 * fc' / fy * [1 - √[1 - 2 * Rn / (0,85*fc')] = 0.00172
Rasio tulangan minimum, ρ min = 25 % *(1,4/fy) = 0.00088
Rasio tulangan yang digunakan ρ= 0.00172
Luas tulangan yang diperlukan As = ρ * b * d = 284 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 13
Jarak antar tulangan yang digunakan s = π/4 * D * b / As =
2
467.70 mm
Digunakan tulangan D 13 - 200
As = π/4 * D * b / s =
2
664 mm2
Tulangan bagi / susut arah memanjang diambil 50 % x tulangan pokok
As ' = 50 % * As = 142 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 13
Jarak antar tulangan yang digunakan s = π/4 * D * b / As =
2
935.41
Digunakan tulangan D 13 - 200
As = π/4 * D * b / s =
2
664 mm2
4.2. Plat Injak Arah Memanjang Jembatan

Beban Truk "T" (TT)


Faktor beban ultimit KTT = 2.00
Beban hidup pada pelat injak berupa beban roda ganda oleh Truk (beban T) yang besanya adalah :
T= 70 kN

23/71
Faktor beban dinamis untuk pembebanan truk diambil DLA = 0.30
Beban Truk "T" TTT = ( 1+ DLA) * T = 91 kN

24/71
Momen pelat injak
Tebal pelat injak, h= 0.20
Tebal lapisan aspal, ta = 0.10
Lebar bidang kontak roda truk, a= 0.30
a' = a + ta = 0.40
Mutu beton : K- 250 Kuat tekan beton fc' = 20.75 MPa
mutu baja : BjTS - 40 Tegangan leleh baja fy = 400 MPa
Momen maksimum pada pelat injak akibat beban roda dihitung dengan rumus :
M maks = TTT/2 * [1 - (r *√2/l)^0,5]
dengan , l = [Ec * h3 / {12 * (1 - ⱱ2) * ks }]0,25
ⱱ = angka poison 0.20
ks = standar modulus reaksi tanah 81500 kN/m3
Ec = modulus elastik beton = 21,409.52 MPa 21409519 kN/m2
r = lebar penyebaran beban terpusat r = b' / 2 = 0.20 m
l = [Ec * h3 / {12 * (1 - ⱱ2) * ks }]0,25 = 0.85 m
M maks = TTT/2 * [1 - (r *√2/l)^0,5] = 14.35 kNm
Momen ultimit pelat injak arah melintang jemb. Mu = KTT * MTT = 28.70 kNm
Pembesian pelat injak arah memanjang jembatan
Mutu beton : K- 250 Kuat tekan beton fc' = 20.75 MPa
mutu baja : BjTS - 40 Tegangan leleh baja fy = 400 MPa
Tebal pelat beton, h= 200 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton d' = 35 mm
Modulus elastisitas baja, Es 2.0.E+05
Faktor bentuk distribusi tegangan beton b1 = 8.5.E-01
ρb = b1 * 0,85 * fc' / fy * 600 / (600+fy) =
0.022488
Rmaks = 0,75 * ρb * fy *[1 - ½*0,75 * ρb * fy/(o,85*fc')] = 5.456105508
Faktor reduksi kekuatan lentur Φ= 0.80
Faktor reduksi kekuatan geser Φ= 0.60
Momen rencana ultimit Mu = 28.699 kNm
Tebal efektif pelat lantai jembatan d = h - d' = 165 mm
Ditinjau pelat lantai beton selebar 1 m b= 1000 mm
Momen nominal rencana Mn = Mu/Φ = 35.874 kNm
Faktor tahanan momen Rn = Mn * 10-6 / (b*d2) = 1.31770
Rasio tulangan yang diperlukan Rn < Rmaks (OK)
ρ = 0,85 * fc' / fy * [1 - √[1 - 2 * Rn / (0,85*fc')] = 0.00343
Rasio tulangan minimum, ρ min = 25 % *(1,4/fy) = 0.00088
Rasio tulangan yang digunakan ρ= 0.00343
Luas tulangan yang diperlukan As = ρ * b * d = 566 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 13
Jarak antar tulangan yang digunakan s = π/4 * D2 * b / As = 234.79 mm
Digunakan tulangan D 13 - 200
As = π/4 * D * b / s =
2
664 mm2
Tulangan bagi / susut arah memanjang diambil 50 % x tulangan pokok
As ' = 50 % * As = 283 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 13

25/71
Jarak antar tulangan yang digunakan s = π/4 * D2 * b / As = 469.59
Digunakan tulangan D 13 - 200
As = π/4 * D * b / s =
2
664 mm2

26/71
Penulangan pelat injak

D 13 - 200

D 13 - 200 Back - Wall

D 13 - 200

D 13 - 200

D 13 - 200
D 13 - 200 300

200
600

D 13 - 200
D 13 - 200
200
Back - Wall

27/71
5. PERHITUNGAN BALOK UTAMA

5.1. Data Kontsturksi

Tebal pelat lantai jembatan h= 0.20 m


Tebal lapisan aspal ta = 0.05 m
Tebal genangan air hujan th = 0.05 m
Jarak antar balok girder baja s= 1.50 m
Lebar jalur lalu lintas b1 = 7.00 m
Lebar trotoar b2 = 1.00 m
Lebar total jembatan b= 9.00 m
Panjang jembatan L= 12.00 m
Mutu Baja Bj - 60
Tegangan leleh baja fy = 340 MPa
Tegangan dasar fs = fy/1.5 = 227 MPa
Modulus elastisitas baja Es = 210000
Mutu Beton K - 250
Kuat tekan beton fc' = 0.83 * K / 10 = 21 MPa
Modulus elastisitas beton Ec = 4700 * Ö fc' = 21410 MPa
Spesific grafity
Berat baja Ws = 77.0 kN/m3
Berat beton bertulang Wc = 25.0 kN/m3
Berat lapisan aspal Wa = 22.0 kN/m3
Berat air hujan Wh = 9.8 kN/m3
Profil baja WF 500.200.10.16
Berat profil baja Wprofil = 0.8960 kN/m
Tinggi d= 500 mm
Lebar b= 200 mm
Tebal badan tw = 10 mm
tebal sayap tf = 16 mm
Luas penampang A = 11420 mm2
Tahanan momen Wx = 1910000 mm3
Momen inersia Ix = 4.8.E+08 mm4
Panjang bentang girder L= 12000 mm
Tebal pelat lantai jembatan h= 200 mm
Jarak antar balok girder baja s= 1500 mm

15/71
5.2. Properties Penampang Sebelum Komposit

5.2.1. Kontrol penampang

L / d = 24.00
1.25 * b / tf = 15.63
L/d > 1.25*b/tf (ok)
d/tw = 50.00
L/d < 75 (ok)
merupakan penampang yang kompak

5.2.2. Tegangan ijin KIP


Pada girder baja diberi pengaku samping yang berupa balok diafragma yang berfungsi sebagai
pengaku samping yang merupakan dukungan lateral dengan jarak,

L1 = L / 3 = 4000 mm
c1 = L1 * d /(b * tf) = 625
c2 = 0.63 * Es / fs = 583.68

Karena nilai, 250 <c1<c2, maka :


Tegangan KIP dihitung dengan rumus :
Fskip = fs - (c1 -250) / ( c2 - 250) *0.3 * fs = 150.2453 MPa

5.3. Properties Penampang Setelah Kompisit

5.3.1. Lebar efektif pelat beton


Lebar efektif pelat beton ditentukan dari nilai terkecil berikut ini :
Ld/4 = 3000 mm
s= 1500 mm
12 * h = 2400 mm
sehingga lebar efektif pelat beton adalah, Be = 1500 mm

5.3.2. Properties penampang girder komposit

Rasio perbandingan modulus elastis n = Es / Ec = 9.81


Luas penampang beton trasformasi Act = Be*h/n = 30585.03 mm2
Luas penampang komposit Acom = A + Act = 42005.03 mm2
Momen statis penampang terhadap sisi bawah balok Acom * Ybs = A * d/2 + Act * (d +h/2)
Ybs = (A * d/2 + Act * d+ h/2) / Acomp = 504.84 mm
< d maka, garis neteral berada dibawah pelat beton
Jarak sisi atas propil baja berhadap garis neteral Yts = d - Ybs = -4.84 mm
Jarak sisi atas pelat beton berhadap garis neteral Ytc = h + Yts = 195.16 mm

16/71
Momen inersia penampang komposit

1/12 * Be * h3 / n = 101950090 mm4


Act *( Ytc - h/2)2 = 276932948 mm4
Ix = 480000000 mm4
A * (d/2 -Yts )2 = 741681408 mm4
Icom = 1600564446 mm4

Tahaan momen penampang komposit


Sisi atas beton Wtc = Icom/Ytc = 8201492 mm3
sisi atas baja Wts = Icom / Yts = -330372778 mm3
sisi bawah baja Wbs = Icom / Ybs = 3170409 mm3

5.3.3 Tegangan Ijin


Tegangan ijin beton Fc = 0.4 * fc' = 8.3 MPa
Tegangan ijin baja Fs = 0.8 * fs = 181 MPa

5.4. Kondisi Girger Sebelum Komposit


5.4.1. Beban sebelum komposit

Beban
No. Jenis Beban
(kNm)
1 berat sendiri propil baja WF WF 500.200.10.16 0.896
2 Berat diafragma 0.179
3 Perancah dan bekisting dari kayu 1.750
4 Pelat lantai jembatan 1.50 0.20 25.0 7.500
Total beban mati girder sebelum komposit Qd = 10.325

Beban hidup sebelum komposit, merupakan beban hidup pekerja pada saat pelaksanaan konstuksi
dan ditentukan sebesar ql = 2.000 kN/m2
Beban hidup girder sebelum komposit Ql = s * ql = 3.000 kN/m
Total beban pada girder sebelum komposit 13.325 kN/m

5.4.2. Tegangan pada baja sebelum komposit

Panjang bentang girder L= 12 m


Momen maksimjm akibat bean mati M = 1/8 * Qt * L2 = 240 kNm

Tegangan lentur yang terjadi

f = M*106/Wx = 125.576
< Fskip = 150.245
aman (ok)

Qt = 13.325 kNm
L= 12.00 m
E= 210000 kPa
Ix = 0.00048 m4
5.4.3. Lendutan baja sebelum komposit
d = 5/384 * Qt * L4 /(E * Ix) = 0.021 m
< L/240 = 0.050 m

17/71
aman (ok)

18/71
5.5. Beban Pada Girder Komposit
5. 5.1. Berar sendiri (MS)

Beban
No. Jenis Beban
(kNm)
1 berat sendiri propil baja WF WF 500.200.10.16 0.896
2 Berat diafragma 0.179
3 Pelat lantai jembatan 1.50 0.20 25.0 7.500
Total beban mati girder sebelum komposit QMS= 8.575 kN/m

Panjang bentang girder L= 12 m


Momen dan gaya seser maksimum akibat berat sendiri
MMS = 1/8 * QMS * L2 = 154 kNm
VMS = 1/2 * QMS * L = 51 kN
5.5.2. Beban mati tambahan

Beban
No. Jenis Beban
(kNm)
1 Aspal 0.05 1.50 22.0 1.650
2 Air hujan 0.05 1.50 9.8 0.735
Total beban mati girder sebelum komposit QMA = 2.385 kN/m

Panjang bentang girder L= 12.00 m


Momen dan gaya seser maksimum akibat berat sendiri
MMA = 1/8 * QMA* L2 = 42.930 kNm
VMA = 1/2 * QMA * L = 14.310 kN
5.5.3. Beban lajur "D"
Beban kendaraan yang berupa beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi rata (uniformly
Distribute Load) UDL dan beban gari (Knife Edge Load) KEL seperti pada gambar.
UDL mempunyai intesitas q (kPa) yang besarnya tergantung pada panjang total L yang
dibebani lalu linta atau dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

q = 5.6 kPa, untuk L < 30 m


q = 5.6 * ( 0.5 + 15/L) kPa, untuk L > 30 m

19/71
KEL mempunyai intensitas p = 30.80 kPa
Faktor beban dinamis (dinamic load allowance) untuk KEL diambil sebagai berikut
DLA = 0.4 untuk L < 50 m
DLA = 0.4 - 0.0025 * (L-50) untuk 50 < L < 90 m
DLA = 0.3 untuk L > 90 m
panjang bentang girder, L= 12.00 m
q = 5.6 kPa DLA = 0.4 s= 1.50 m
beban lajur "D" Q TD
= q * s = 8.40 kN/m
PTD = (1 + DLA) * p * s = 64.68 kN

Momen dan gaya geser maksimum akibat beban "D"


MTD = 1/8 * QTD * L2 + 1/4 * PTD * L= 345.240 kNm
VTD = 1/2 * QTD * L + 1/2PTD = 82.740 kN
5.5.4. Gaya rem (TB)
Pengaruh pengerman dan lalu lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang dan
dianggap bekerja pada jarak 1.8 m dari permukaan lantai jembata, besarnya gaya rem tergantung
panjang total jembatn (Lt) sebagai berikut :
gaya remn, TTB = 175 kN untuk Lt < 80 m
gaya rem, TTB = 175 +1.75 (Lt - 80) kN untuk 80 < Lt < 180 m
gaya remn, TTB = 350 kN untuk Lt > 180 m
Panjang bentang girder L= 12.00 m
Jumlah girder n= 6
Besarnya gaya rem TTB = 175/n = 29.16667
Lengan terhadap pusat tampang girder y = Ytc + ta +1.8 = 2.05 m

Momen dan gaya geser maksimum akibat gaya rem


MTB = 1/2 * TTB * y = 29.83 kNm
VTB = TTB * y /L = 4.97 kN
5.5.5. Beban angin (EW)
Beban garis merata tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat angin
yang meniup kendaraan di atas jembatan dihitung dengan rumus :
TEW = 0.0012 * Cw * (Vw)2 kN
Cw = koefisien seret = 1.20
Vw = kecepatan angin rencana = 35.00 m/dt
TEW = 0.0012 * Cw * (Vw) =
2
1.764 kN
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi
2.00 meter diatas jembatan h= 2.00 m
jarak antar roda kendaraan x= 1.75 m
Transfer beban angin ke lantai jembatan

20/71
QEW = (1/2* h/x * TEW) = 1.008 kNm

21/71
Panjang bentang girder L= 12.00 m
Momen dan gaya geser maksimum akibat transfer beban angin
MEW = 1/8 * QEW * L2 = 18.14 kNm
VEW = 1/2 * QEW * L = 6.05 kN
5.5.6. Beban gempa (EQ)
Gaya gempa vertikal pada balok dihitung dengan menggunakan persamaan percepatan vertikal
ke bagah sebesar 0.1 * g dengan g = percepatan grafitasi
Gaya gempa vetikal rencana Tew = 0.1 * Wt
Wt = berat total struktur yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan

Berat sendiri QMS= 8.575 kN/m


Beban mati tambahan QMA= 2.385 kN/m
Beban gempa vertikal QEQ= 0.1 * ( QEQ + QMA) = 1.096 kN/m
Panjang bentang girder L= 12.00 m
Momen dan gaya geser maksimum akibat beban gempa
MEQ = 1/8 * QEQ * L2 = 19.728 kNm
VEQ = 1/2 * QEQ * L = 6.576 kN

5.6. Tegangan Pada Girder Komposit

Wtc = 8201492 mm2


Wts = -330372778 mm2
Wbs = 3170409 mm2
n= 9.81

Tegangn pada sisi atas beton ftc = M*106/(n*Wtc) =


Tegangn pada sisi atas baja fts = M*106/Wts =
Tegangan pada sisi bawah baja fbs = M*106/Wbs =

Tegangan yang terjadi pada sisi atas berton atas baja bwh baja
No Jenis beban Momen Ftc (Mpa) Fts (Mpa) Fbs (Mpa)
1 berat sendiri (MS) 154.350 1.919 -0.467 48.685
2 beban mati tambahan (MA) 42.930 0.534 -0.130 13.541
3 beban lajur "D" (TD) 345.240 4.292 -1.045 108.894
4 gaya rem (TB) 29.83 0.371 -0.090 9.407
5 beban angin (EW) 18.14 0.226 -0.055 5.723

22/71
6 Beban gempa (EQ) 19.728 0.245 -0.060 6.223

23/71
Kombinasi 1 tegangan ijin beton 100 % * FC = 8.3 MPa
tegangan ijin baja 100 % * Fs = 181.3333 MPa

Tegangan yang terjadi pada sisi atas berton atas baja bawah baja
No Jenis beban Ftc (Mpa) Fts (Mpa) Fbs (Mpa)
1 berat sendiri (MS) 1.919 -0.467 48.685
2 beban mati tambahan (MA) 0.534 -0.130 13.541
3 beban lajur "D" (TD) 4.292 -1.045 108.894
4 gaya rem (TB)
5 beban angin (EW)
6 Beban gempa (EQ)
6.74 -1.642 171.120
< 100 % Fc, aman < 100 % Fs, aman

Kombinasi 2 tegangan ijin beton 125 % * FC = 10.375 MPa


tegangan ijin baja 125 % * Fs = 226.6667 MPa

Tegangan yang terjadi pada sisi atas berton atas baja bawah baja
No Jenis beban Ftc (Mpa) Fts (Mpa) Fbs (Mpa)
1 berat sendiri (MS) 1.919 -0.467 48.685
2 beban mati tambahan (MA) 0.534 -0.130 13.541
3 beban lajur "D" (TD) 4.292 -1.045 108.894
4 gaya rem (TB)
5 beban angin (EW) 0.226 -0.055 5.723
6 Beban gempa (EQ)
6.97 -1.697 176.843
< 125 % Fc, aman < 125 % Fs, aman

Kombinasi 3 tegangan ijin beton 140 % * FC = 11.62 MPa


tegangan ijin baja 140 % * Fs = 253.8667 MPa

Tegangan yang terjadi pada sisi atas berton atas baja bawah baja
No Jenis beban Ftc (Mpa) Fts (Mpa) Fbs (Mpa)
1 berat sendiri (MS) 1.919 -0.467 48.685
2 beban mati tambahan (MA) 0.534 -0.130 13.541
3 beban lajur "D" (TD) 4.292 -1.045 108.894
4 gaya rem (TB) 0.371 -0.090 9.407
5 beban angin (EW) 0.226 -0.055 5.723
6 Beban gempa (EQ)
7.34 -1.787 186.250
< 140 % Fc, aman < 140 % Fs, aman

Kombinasi 4 tegangan ijin beton 150 % * FC = 12.45 MPa


tegangan ijin baja 150 % * Fs = 272 MPa

Tegangan yang terjadi pada sisi atas berton atas baja bawah baja
No Jenis beban Ftc (Mpa) Fts (Mpa) Fbs (Mpa)
1 berat sendiri (MS) 1.919 -0.467 48.685
2 beban mati tambahan (MA) 0.534 -0.130 13.541
3 beban lajur "D" (TD) 4.292 -1.045 108.894
4 gaya rem (TB) 0.371 -0.090 9.407
5 beban angin (EW) 0.226 -0.055 5.723
6 Beban gempa (EQ) 0.245 -0.060 6.223
7.59 -1.847 192.473
< 150 % Fc, aman < 150 % Fs, aman

24/71
5.7. Lendutan Pada Girder Komposit
Lendutan maksimum pada girder akibat :
1. Beban merata Q dmaks= 5/384 * Q * L4 /(Es * Icom)
2. Beban terpusat P dmaks= 1/48 * P * L3 /(Es * Icom)
3. Beban momen M dmaks= 1/(72√ 3 * M * L2 /(Es * Icom)

Panjang bentang girder L= 12.00 m


Modulus elastisitas Es = 210000000 kpa
Momen inersia Icom= 0.0016006 m4

No Jenis beban Q (kN/m) P (kN) M (kNm) Lendutan


1 berat sendiri (MS) 8.575 0.0069
2 beban mati tambahan (MA) 2.385 0.0019
3 beban lajur "D" (TD) 5.6 64.68 0.0114
4 gaya rem (TB) 29.83 0.0001
5 beban angin (EW) 1.008 0.0008
6 Beban gempa (EQ) 1.096 0.0009

Batas Lendutan elastis L/240 0.05 m


Komb inasi beban Komb-1 Komb-2 Komb-3 Komb-4
Lendutan Lendutan Lendutan Lendutan
No Jenis beban
d maks d maks d maks d maks
1 berat sendiri (MS) 0.0069 0.0069 0.0069 0.0069
2 beban mati tambahan (MA) 0.0019 0.0019 0.0019 0.0019
3 beban lajur "D" (TD) 0.0114 0.0114 0.0114 0.0114
4 gaya rem (TB) 0.0001 0.0001
5 beban angin (EW) 0.0008 0.0008 0.0008
6 Beban gempa (EQ) 0.0009
d tot = 0.0202 0.0210 0.0211 0.0220
< L/240 < L/240 < L/240 < L/240
( OK ) ( OK ) ( OK ) ( OK )

5.8. Gaya Geser Maksimum Pada Girder Komposit

G Geser
No Jenis beban
V (kN)
1 berat sendiri (MS) 51.450 Beban pada tumpuan jembatan balok
2 beban mati tambahan (MA) 14.310 Vtd = 14.31 kNm
3 beban lajur "D" (TD) 82.740 Vtl = 93.76 kNm
4 gaya rem (TB) 4.97 Vttl = 108.07 kNm
5 beban angin (EW) 6.05
6 Beban gempa (EQ) 6.576

Kombinasi -1 100%
G Geser
No Jenis beban
V (kN)
1 berat sendiri (MS) 51.450
2 beban mati tambahan (MA) 14.310
3 beban lajur "D" (TD) 82.740
4 gaya rem (TB)
5 beban angin (EW)
6 Beban gempa (EQ)
V maks = 148.500

25/71
Kombinasi -2 125%
G Geser
No Jenis beban
V (kN)
1 berat sendiri (MS) 51.450
2 beban mati tambahan (MA) 14.310
3 beban lajur "D" (TD) 82.740
4 gaya rem (TB)
5 beban angin (EW) 6.05
6 Beban gempa (EQ)
V maks = 154.548

Kombinasi -3 140%
G Geser
No Jenis beban
V (kN)
1 berat sendiri (MS) 51.450
2 beban mati tambahan (MA) 14.310
3 beban lajur "D" (TD) 82.740
4 gaya rem (TB) 4.97
5 beban angin (EW) 6.05
6 Beban gempa (EQ)
V maks = 159.519

Kombinasi -4 150%
G Geser
No Jenis beban
V (kN)
1 berat sendiri (MS) 51.450
2 beban mati tambahan (MA) 14.310
3 beban lajur "D" (TD) 82.740
4 gaya rem (TB) 4.97
5 beban angin (EW) 6.05
6 Beban gempa (EQ) 6.576
V maks = 166.095

Persen V maks
No Kombinasi Beban 100 % V maks (kN)
Teg ijin (kN)
1 Kombinasi 1 100% 148.500 148.500
2 Kombinasi 2 125% 154.548 123.638
3 Kombinasi 3 140% 159.519 113.942
4 Kombinasi 4 150% 166.095 110.730
V maks (rencana) = 148.500 kN

5.9. Perhitungan shear conector

Gaya geser maksimum rencana V maks = 148.500 kN


ytc = 195.16 mm h= 200 mm
Luas penampang beton yang ditrasnformasitakn Act = 30585.03 mm2

26/71
Momen statis penampang tekan beton yang ditransformasikan
Sc = Act * (Ytc - h/2) = 2910327 mm3

27/71
Gaya geser maksimum q maks = Vmaks * Sc / I com = 270.0194 N/mm
Untuk Shear connector digunakan besi beton bentuk U D= 13
Luas penampang geser Asv = p / 4 * D2 * 2 = 265.33 mm2
Tegangan ijin geser fsv = 0,6 * fs = 136 MPa
Kekuatan satu buah shear connector Qsv = Asv * fsv = 36085 N
Jumlah shear connector dari tumpuan sampai dengan 1/4 L
n = 1/4 * q maks * L / Q sv = 22 bh
Jarak antar shear connector s = L / (4*n) = 134 mm
digunakan shear connector 2D 13 125

Jumlah shear connector dari 1/4 L sampai tengah bentang


n = 1/8 * q maks
* L / Q sv = 11 bh
s = L / (4*n) = 267 mm
digunakan shear connector 2D 13 250

5.10 Perletakan Karet (Rubber Bearing)

5.6.1. Perletekan Karet


Beban suhu TBF
Suhu maximum 40 ℃
Suhu minimum 20 ℃
Suhu rata-rata 30.0 ℃
Koefisien pemuaian 1.20E-05

Kekuatan Elastomer
Tingkat kekerasan IHRD 53
Modulu geseran G 0.69 Mpa
Modulus Bulk B 2000 Mpa

Reaksi masing-masing balok


Reaksi (1 Girder) Sendi Roll
Beban mati Rd (kN) 14.3 14.3
Beban hidup Rl (kN) 93.8 93.8

Total ΣR maks(kN) 108.1 108.1


ΣR min(kN) 14.3 14.3

Dimension Perletakan Elastomer


Perletakan Elastomer Sendi Roll
Sisi dalam hi(mm)
t 12 12
Ketebalan Baja hs(mm) 4 4
Selimut tc he(mm) 9 9
Selimut samping C (mm) 5 5
Jumlah lapisan bagian dalam 2 2 0
Tebal keseluruhan elastomer t (mm) 42 42
Tinggi tumpuan (mm) 54 54

Perencanaan Perletakan Elastomer Sendi Roll Ket.


Panjang efektif perletakan A (mm) 250 250
Lebar efektif perletakan B (mm) 250 250
Panjang perletakan a (mm) 240 0 240 0 a / b <1.0
Lebar perletakan b (mm) 240 240
Tebal efektif lapisan lapisan penutup te(mm) 12.6 12.6

28/71
lapisan antara te(mm) 12.0 12.0
Faktor bentuk lapisan penutup S 4.762 4<S<12 4.762 4<S<12
S = a.b/{2(a+b te} lapisan antar S 5 4<S<12 5 4<S<12
Luasan rencana ikatan permukaan A = a・b A (mm57,600 57,600

29/71
Tipe Perletakan Sendi Roll Keterangan
Rotasi
Sudut rotasi maks.akibat bbn hidup α a (rad) 0.003333 0.003333 UDL+KEL
Pemindahan
Panjang translasi (mm) L (mm) 0 12,000
inteval suhu T (℃ ) 20 20
koefisien pengembangan ξ MPa 1.00E-05
Perpindahan geser maksimum
Perubahan suhu δa =L・T・ξ δa (mm) 0.00 2.40
Penyusutan δs = 20ξ・L・β (β=0.6) δs (mm) 0.00 #VALUE! β= 0,60
Rayapan δc = Pt/(Ec*Ac) φ*L*β (β=0.6) δc (mm) 0.00 #VALUE! Pt/(Ec.Ac) φ= 0,00061

δ (mm) 0.00 #VALUE!


Luas efektif ( 1-δa / a ) 1.0000 #VALUE!
Minimum Aeff = A( 1-δa / a ) Aeff (mm) 57,600 #VALUE!
Aeff / ( 0.8・A ) ≧ 1.0 1.25 ok>1.0 #VALUE! #VALUE!
Gaya rencana V ( kN ) *
93.8 93.8 R maks
εsc εsc = 6・S・V*・103 0.463 #VALUE! hanya lapisan
Total 3*Aeff*G ( 1 + 2*S2 ) dalam saja
Keteganga εsr Tebal keseluruhan t =Σt i +Σtc 42 42
Maksimum εsr =αa・a2 / ( 2・ti・t ) 0.19 0.19
εsh Perpindahan seluruhnya δs (mm) 0.00 #VALUE!
εsh =δs / t 0 #VALUE!
εT =εsc +εsr +εsh 0.653 #VALUE!
2.6 / ( εT・ G 1/2) ≧ 1.0 4.793 ok>1.0 #VALUE! #VALUE!
Tegangan geser εsh max 0.7 0.7 #VALUE!
Maksimum εsh max / εsh ≧ 1.0 0 0 #VALUE! #VALUE!
Batas Beban hidup vertikal V* LL( kN ) 93.8 93.8
Kelelahan 1.4・V / (εsc・V LL)・( 0.69 / G ) ≧ 1.0
* * 1/2
3.024 ok>1.0 #VALUE! #VALUE!
Teg. Maksimum Luas ttl karet renc Ar (mm2) 62,500 62,500
15 Ar / V* ≧ 1.0 9.999 ok>1.0 9.999 ok>1.0 R maks
Teg. Minimum Gaya rencana V* ( kN ) 108.1 108.1 R min
V* / 5 Ar ≧ 1.0 0.346 ok>1.0 0.346 ok>1.0
Modulus tekanan homogen
Eh = 4*G [ 1 - { 1 / (a / b + b / a )}2] (Mpa) 2.070 2.070
Kontak untuk masing-masing perletakan
C = 4 + a / b ( 6 - 3.3・a / b ) 6.7 6.7
Tekanan efektif dan modulus putaran lap penutu 100.056 100.056
E=Eh+4[CGS2/{1+CGS2/(0.75B)}] (Mpa) lap dalam 109.377 109.377
Total defleksi tekanan dc (mm) lap penutu 0.41 0.41
dc = Σ [ te { V*・103 / ( E・A )}] lap dalam 0.357 0.357
Total 0.767 0.767
Rotasi maksimum 4 ・dc / (αa・a ) ≧ 1.0 3.835 ok>1.0 3.835 ok>1.0
Stabilitas tekanan 2a.G.S.Aeff /1000.V*.3.t ≧ 1.0 28.26 ok>1.0 #VALUE! #VALUE!
Tebal baja minimum ts ts / 3≧ 1.0 1.33 ok>1.0 1.33 ok>1.0
and ts・A・fsy / (3000・V*・ti ) ≧ 1.0 17.065 ok>1.0 17.065 ok>1.0
Tahanan geser terhadap gelincir
Besarnya gaya geser elastomer k = Ar・G / t (N/mm) 0 1026.80
Gaya horisontal rencana H* = k・δa ( kN ) 0 #VALUE!
0.1 ( V* + 3・Aeff・10-3 ) /H* ≧ 1.0 0 0 #VALUE! #VALUE! Rmin
500・V* / Aeff ≧ 1.0 0 0 #VALUE! #VALUE! Rmin

30/71
VI. ANALISA BEBAN ABUTMENT
6.1. Umum
A. Data Struktur Atas

Uraian Dimensi Notasi Dimensi Satuan


Lebar jalan (jalur lalu lintas) b1 7.00 m
Lebar trotoar (jalur pejalang kaki) b2 1.00 m
Lebar total jembatan b 9.00 m
Tebal pelat lantai jembatan ts 0.20 m
Tebal lapisan aspal + overlay ta 0.05 m
Tebal trotoar tt 0.30 m
Tebal genangan air hujan th 0.05 m
Tinggi balok girder hb 0.50 m
Tinggi bidang samping jembatan ha 1.00 m
Jarak antar balok s 1.50 m
Panjang bentang jembatan L 12.00 m
Berat jenis Notasi Besar Satuan
Beton betulang Wc = 25.00 kN/m3
Beton tidak bertulang (beton rabat) W'c = 24.00 kN/m3
Aspal Wa = 22.00 kN/m3
Air Ww = 9.80 kN/m3
B. Data struktur bawah (Abutment)

26/71
27/71
Notasi (m) Notasi (m) Keterangan Notasi (m)
h1 0.50 b1 0.35 Panjang abutmen By 10.00
h2 0.20 b2 0.55 Tebal wing wall hw 0.60
h3 0.70 b3 0.55 Tanah timbunan
h4 0.75 b4 Berat volume, Ws = 17.20 kN/m3
h5 0.75 b5 0.60 Sudut geser dalam Φ = 35.00 o

h6 0.35 b6 Kohesi C= 0 kPa


h7 9.10 b7 1.00 Tanah asli dibawah pile cap
h8 0.25 b8 2.50 Berat volume, Ws = 16.10 kN/m3
h9 0.25 b9 2.50 Sudut geser dalam Φ = 20.00 o

h10 0.75 b0 0.50 Kohesi C= 11 kPa


h11 0.75 Bahan Struktur
c 6.85 bx 6.00 Mutu beton K - 250
d 6.50 Mutu baja tulangan BjTS - 40

6.2. Analisa Beban Kerja


1. Berat sendiri
Berat sendiri adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakan elemen struktural, ditambah dengan
elemen non struktural yang dipikulnya dan bersifat tetap. Berat sendiri dibedakan menjadi 2 macam, yaitu berat
sendiri struktur atas, dan berat sendiri sturktur baawah.
Berat sendiri struktur atas

Parameter volume Berat satuan Berat


No Beban
b (m) t (m) L(m) n volume (kN)
1 Pelat 9.00 0.20 12.00 1 7.50 kN/m 3
162
2 Trotoar (pelat, sandaran, dll 12.00 2 2.78 kN/m 6
3 Balok Utama 12.00 5 0.90 kN/m 54
4 Diafragma 7.00 4 0.18 kN/m 1
Total berat sendiri struktur atas WMS = 222

28/71
Beban pada abutment akibat berat sendiri struktur atas, PMS = 1/2 * WMS = 111
Eksentrisitas beban terhadap pondasi e = - Bx/2 + b 8 + b7/2 = 0 m
Momen pada pondasi akibat berat sendiri struktur atas MMS = PMS * e = 0 kNm

29/71
Berat sendiri struktur bawah

Berat Wc = 25.00 kN/m3 Lebar By 10.00 m


Berat Ws = 17.20 kN/m 3
2 x tebal wing wall 1.20 m
b12 = 2.15 m h13 = 8.50 m
b13 = 1.95 m H = 10.00 m
Parameter bagian Berat Lengan Momen
No
b h bentuk arah (kN) (m) (kNm)
1 0.35 0.50 1 -1 43.750 0.675 -29.531
2 0.55 0.20 1 -1 27.500 0.775 -21.313
3 0.55 0.70 1 -1 96.250 0.775 -74.594
4 0.55 0.75 0.5 -1 51.563 0.683 -35.234
5 0.60 0.75 1 1 112.500 0.800 90.000
6 0.60 0.35 0.5 1 26.250 0.700 18.375
7 1.00 9.10 1 -1 2275.000 0.000 0.000
8 2.50 0.25 0.5 -1 78.125 1.333 -104.167
9 2.50 0.25 0.5 1 78.125 1.333 104.167
10 2.50 0.75 1 -1 468.750 1.750 -820.313
11 2.50 0.75 1 1 468.750 1.750 820.313
Wing Wall
12 2.65 0.50 1 -1 39.750 2.375 -94.406
13 2.45 0.90 1 -1 66.150 2.275 -150.491
14 2.45 0.75 1 -1 55.125 2.275 -125.409
15 3.00 6.85 1 -1 616.500 2.000 -1233.000
16 3.00 0.25 0.5 -1 11.250 2.500 -28.125
17 0.55 0.75 0.5 -1 6.188 0.867 -5.363
18 Lateral stop block 0.2 1 10.000 0.000 0.000
Tanah
19 2.15 0.50 1 -1 184.900 2.125 -392.913
20 1.95 8.50 1 -1 2850.900 2.025 -5773.073
21 0.55 0.75 0.5 -1 35.475 0.867 -30.745
22 0.55 6.85 1 -1 648.010 0.775 -502.208
23 2.50 0.25 0.5 -1 53.750 2.167 -116.458
PMS = 8304.560 MMS = -8504.487
Beban total akibat berat sendiri (MS)
PMS MMS
No Berat Sendiri
(kN) (kNm)
1 Struktur atas (pelat, trotoar, girder dll) 111.021 0.000

30/71
2 Struktur bawah (abutment, pile cap, tanah) 8304.560 -8504.487
8415.581 -8504.487

31/71
2. Beban Mati Tambahan (MA)
Beban mati tambahan, adl berat seluruh beban yang menimbulkan suatu beban pada jembatan yg merupakan
elemen non-struktural, dan mungkin besarnya berubah selama umur jemb. Jembatan dianalisisi harus mampu
memikul beban tambahan seperti :
1) Penambahan lapisan aspal (overlay) di kemudian hari.
2) Genangan air hujan jika sistem drainase tidak bekerja dengan baik
3) Pemasangan tiang listrik dan instalasi ME.
No Jenis beban mati Tebal Lebar Panjang Jumlah w Berat
tambahan (m) (m) (m) (kN/m3) (kN)
1 Lapisan aspal + overlay 0.05 7.00 12.00 1 22.00 92.40
2 Railing, lights, dll w= 0.5 12.00 2 12.00
3 Instalasi ME w= 0.1 12.00 2 2.40
4 Air hujan 0.05 9.00 12.00 1 9.80 52.92
WMA = 159.72

Beban pada abutment akibat beban mati tambahan


P MA = 1/2 * WMA = 79.86 kN
Eksentrisitas beban terhadap pondasi
e = - Bx/2 + b 8 + b7/2 = 0 m
Momen pada pondasi akibat beban mati tambahan
MMA = PMA * e = 0.00 kNm

3. Tekanan tanah (TA)


Pada bagian tanah di belakang dinding abutment yang dibebani lalu-lintas, harus diperhitungkan adanya beban
tambahan yang setara dengan tanah setebal 0,60 m yang berupa beban merata beban kendaraan pada bagian
tersebut.
Tekanan tanah lateral dihitung berdasarkan harga nominal dari berat tanah (Ws), sudut geser dalam (Φ)
dan kohesi ( C ) dengan :
Ws ' = Ws
f ' = tan-1 (Kf R * tan f)dengan faktor reduksi untuk f' Kf R = 0.70
c ' = Kc R * c dengan faktor reduksi untuk c' Kc R = 1.00
Koefisien tekanan tanah aktif Ka = tan2 (45o - f' / 2)
Berat tanah Ws = 17.20 kN/m3
sudut geser dalam f = 35.00 o

kohesi C= 0 kPa
tinggi total abutment H= 10.00 m
lebar abutment By = 10.00 m
beban merata akibat berat timbunan tanah setinggi 0,60 m
yang merupakan ekivalen beban kendaraan
0,60 * Ws = 10.32 kPa
f ' = tan-1 (Kf R * tan f) = 0.32025 rad
= 18.349 o

Ka = tan (45 - f' / 2) = 0.52114


2 o

TTA Lengan y MTA


No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) thd O (m) (kNm)
1 T TA
= (0,60 * W s
) * H * K a
* By 537.81 y = H /2 5.00 2689.06
2 TTA = 1/2 * H * Ws * Ka * By
2
4481.77 y = H /3 3.33 14939.23
TTA 5019.58 MTA 17628.30

32/71
4. Beban lajur "D" (TD)
Beban kendaraan yang berupa beban lajur "D" terdiri dr beban terbagai merata UDL dan beban garis KEL sesuai
gambar dibawah ini

Beban lajur "D"

UDL mempunyai intesitas q (kPa) yang bersarnya tergantung pada panjang total L yang dibebani lalu-lintas
dinyatakan dengan rumus berikut :
q = 5.6 kPa untuk L ≤ 30 m
q = 5,6 * (0,5 + 15 / L) kPa untuk L > 30 m
untuk panjang bentang L= 12.00 m
q = 5.6 * (0,5 + 15 / L) = 9.80
KEL mempunyai intensitas p= 30.80 kN/m
Faktor beban dinamis untuk KEL diambil sebagai berikut :
DLA = 0,4 untuk L≤ 50 m
DLA = 0,4 - 0,0025*(L-50) untuk 50 < L < 90 m
DLA = 0,3 untuk L≥ 50 m
Untuk L= 12.00 m b1 = 7.00 m DLA = 0.40
Beban lajur "D"
WTD = q * L * (5,5 + b)/2 + p * DLA * (5,5 +b) / 2 = 812.00 kN

Beban pada abutment akibat beban lajur "D"


P TD = 1/2 * WTD = 406.00
Eksentrisitas beban terhadap pondasi
e = - Bx/2 + b 8 + b7/2 = 0
Momen pada pondasi akibat beban lajur "D"
M TD = P TD * e = 0.00

5. Beban pedestrian / pejalan kaki (TP)


Jembatan jalan raya direncanakan mampu memikul beban hidup merata pada trotoar yang besarnya tergantung
pada luas bidang trotoar yang didukungnya
A = luas bidang totoar yang dibebani pejlan kaki (m2)
Beban hidup merata q
untuk A ≤ 10 m2 q = 5 kPa
untuk 10 m < A ≤ 100 m
2 2
q = 5 - 0,333* (A - 10) kPa
untuk A > 100 m 2
q = 2 kPa
Untuk L= 12.00 m b2 = 1.00 m n= 2.00

33/71
luas bidang trotoar yang didukung abutment A = b2 * L/2 * n = 12.00 m2
beban merata pada pedestrian q = 5 - 0,0333*(A-10) = 4.93 kPa

34/71
Beban pada abutment akibat pejalan kaki
P TP = A * q = 59.20
Eksentrisitas beban terhadap pondasi
e = - Bx/2 + b 8 + b7/2 = 0
Momen pada pondasi akibat beban pedestrian
M TD = P TD * e = 0.00

6. Gaya Rem
Pengaruh gaya pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan sebagai gaya dlm arah memanjang dan dianggap
bekerja pada permukaan lantai jembatan. Besarnya gaya rem arah memanjang jembatan tergantung panjang
total jembatan (Lt), dengan persamaan sebagai berikut :
Gaya rem, TTB = 175 kN untuk Lt ≤ 80 m
Gaya rem, TTB = 175 + 2,5 * (Lt - 80 ) kN untuk 80 < Lt <180 m
Gaya rem, TTB = 350 kN untuk Lt ≥ 180 m

Untuk , Lt = L = 12.00 m
Gaya rem, TTB = 175.00 kN
Lengan terhadap pondasi
YTB = h1 + h2 + h3 + h4 + c + h8 + h10 = 10.00 m
Momen pada pondasi akibat gaya rem
MTB = PTB * YTB= 1750.00 kNm
Lengan terhadap Breast Wall :
Y'TB = h1 + h2 + h3 + h4 + c = 9.00 m
Momen terhadap Breast Wall :
M'TB = PTB * Y'TB= 1575.00 kNm
7. Pengaruh temperatur (ET)
Untuk memperhitungkan tegangan maupun deformasi struktur yang timbul akibat pengaruh temperatur, diambil
temperatur erbedaan yang besarnya setengah dari selisih antara temperatur maksimum dan temperatur
minimum rata-rata pada lantai jembatan
temperatur maksimum rata-rata Tmaks = 40 o
C
∆ T = ( T maks - T min) / 2
temperatur minimum rata-rata Tmin = 15 o
C
perbedaan temperatur ∆T= 12.50 o
C
koefisien muai panjang untuk beton a= 1.00E-05 / oC
kekakuan geser untuk tumpuan berupa elastomeric k= 1500 kN/m
panjang bentang girder L= 12.00 m
jumlah tumpuan elastomeric = jumlah girder n= 5.00 buah
Gaya pada abutment akibat pengaruh temperatur
TET =a * ∆ T * k * L / 2 * n = 5.63 kN
Lengan terhadap pondasi YET = h 7 = 9.10 m
Momen pada pondasi akibat temperatur
M ET = T ET * Y ET= 51.19 kNm
Lengan terhadap Breast Wall
Y'ET = h 7 - h 9 - h 11= 8.10 m

35/71
Momen pada Breast wall akibat temperatur
M' ET = T ET * Y' ET= 45.56 kNm

36/71
8. Beban angin
Angin yang meniup bidang sampang jembatan
Gaya akibat angin yang meniup bidang samping jembatan dihitung dengan rumus
T EW1 = 0,0006 * C W * ( V W)2 * Ab
CW = koefisien seret
VW = kecepatan angin rencana (m/det)
Ab = luas bidang samping jembatan (m2)

Cw = 1.25
Vw = 35.00 m/det
panjang bentang L= 12.00 m
tinggi bidang samping ha = 1.00 m
Ab = L / 2 * h a = 6.00 m2
beban angin pada abutment
T EW1 = 0,0006 * C W * ( V W)2 * Ab = 5.51 kN
lengan terhadap pondasi
YEW1 = h 7 + ha / 2 = 9.60 m
momen pd pondasi akibat beban angin
M EW1 = TEW1 * Y EW1 = 52.92 kNm
lengan terhadap breast wall Y'EW1 = h 7 - h 9 - h 11 + ha / 2 = 8.60 m
momen pada breast wall M' EW1 = TEW1 * Y' EW1 = 47.41 kNm
Angin yang meniup kendaraan
Gaya angin tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat beban angin yang meniup
kendaraan di atas lantai jembatan dihitung dengan rumus
T EW2 = 0,0012 * C W * ( V W)2 * L / 2 kN dengan Cw = 1.20
T EW2 = 0,0012 * C W * ( V W)2 * L / 2 = 10.58 kN
lengan terhadap pondasi YEW2 = h 7 + hb + ts + ta = 9.85 m
momen pd pondasi akibat beban angin M EW2 = TEW2 * Y EW2 = 104.25 kNm
lengan terhadap breast wall Y'EW2 =Y EW2 - h 9 - h 11 = 8.85 m
momen pada breast wall M' EW2 = TEW2 * Y' EW2 = 93.67 kNm

Beban angin total pada abutment


total beban angin pada abutment T EW = T EW1 * T EW2 = 16.10 kNm
total momen pada pondasi M EW = M EW1 * M EW2 = 157.17 kNm
total momen pada breast wall M' EW = M' EW1 * M' EW2 = 141.08 kNm

Transfer beban angin ke lantai jembantan

37/71
38/71
beban angin tambahan yang meniup bidang samping kendaraan
T EW = 0,0012 * C W * ( V W)2 = 1.764 kN/m
bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi 2,00
diatas lantai jembatan h= 2.00 m
jarak antar roda kendaraan x= 1.75 m
gaya pada abutment akibat transfer beban angin ke lantai jembatan
PEW = 2 * ( 1/2 * h / x * TEW)* L / 2 = 12.096 kN
eksentrisitas beban terhadap pondasi e = - Bx/2 + b 8 + b7/2 = 0
momen pada pondasi akibat transfer beban angin MEW = PEW * e 0 kNm
9 . Beban Gempa
Beban gempa statik ekivalen
Beban gempa rencana dihitung dengan rumus ; TEQ = Kh * I * Wt dengan, Kh = C * S
TEQ = gaya geser dasar total pada arah yang ditinjau (kN)
Kh = koefisien gempa horisontal I = faktor kepentingan
Wt = berat total jembatan yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan = PMS + PMA kN
C = koefisien geser dasar untuk wilayah gempa, waktu getar dan kondisi tanah
S = Faktor tipe struktur yang berhubungan dengan kapasitas penyerapan energi gempa (daktilitas)
dari struktur jembatan
waktu getar struktur dihitung dengan rumus :
T = 2 * π * √ [ WTP / ( g * Kp ) ]
g = percepatan grafitasi ( = 9,8 m/det2)
Kp = kekakuan struktur yang merupakan gaya horisontal yang diperlukan untuk menimbulkan satu satuan
lendutuan (kNm)
WTP = P MS (struktur atas) + 1/2 * PMS (struktur bawah)
0,20

Tanah keras
Koefisien geser dasar, C

0,15 Tanah sedang


Tanah lunak
0,10

0,05

0,00
0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0
Waktu getar, T (detik)
Gempa arah memanjang jembantan (arah X)
Tinggi breast wall Lb =h3 + h4 + c = 8.30 m
Ukuran penampang breast wall b = By = 10.00 m
h = b7 = 1.00 m
Inersia penampang breast wall Ic = 1/12 * b * h3 = 0.8333 m4
Mutu beton K- 250 fc' = 0,83 * K / 10 20.75 Mpa
Modulus elastis beton Ec = 4700 * √ fc' = 21410 Mpa
Ec = 21409519 kPa
Nilai kekakuan Kp = 3 * Ec * Ic / Lb3 = 93608 kNm
Percepatan grafitas g= 9.8 m/dt2
Berat sendiri struktur atas PMS (struktur atas) = 111.021 kN

39/71
Berat sendiri struktur bawah PMS (struktur bawah) = 8304.560 kN
Berat struktur WTP = PMS (struktur atas) + 1/2 * PMS (struktur bawah) = 4263.301203 kN
waktu getar alami struktur T = 2 * π * √ [ WTP / ( g * Kp ) ] 0.428118 detik

40/71
kondisi tanah dasar termasuk sedang (medium). Lokasi di wilayah gempa 3.
koefisien geser dasar C= 0.11
untuk struktur jembatan dengan daerah sendi plastis beton bertulang, maka faktor jenis struktur
S = 1,0 * F dengan F = 1,25 - 0,025 * n dan F harus diambil ≥ 1
F = faktor perangkaan,
n = jumlah sendi plastis yang menahan deformasi arah lateral
untuk, 1 maka ; F = 1,25 - 0,025 * n = 1.225
S = 1,0 * F = 1.225
koefisien beban gempa horisontal Kh = C * S = 0.13475
untuk jembatan yang memuat > 2000 kendaraan / hari, jembatan pada jalan raya utama atau arteri dan jembatan
dimana terdapat route alternatif, maka diambil faktor kepentingan I= 1.0
gaya gempa TEQ = Kh * I * Wt = 0.13475 * Wt

h1 0.50 m h6 0.35 m h11 0.75 m


h2 0.20 m h7 9.10 m c 6.85 m
h3 0.70 m h8 0.25 m d 6.50 m
h4 0.75 m h9 0.25 m h13 8.50 m
h5 0.75 m h10 0.75 m H 10.00 m

41/71
Distribusi beban gempa pada abutment
Berat TEQ Besar y MEQ
No Wt (kN) Uraian lengan terhadap titik O
(kN) (m) (kNm)
Strutkur atas
PMS 111.021 14.960 y = H 10.000 149.601
PMA 79.86 10.761 y = H 10.000 107.611
Abutment
1 43.750 5.895 y1 = h10 + h8 + c + h4 + h3 + h2 + h1 / 2 9.750 57.479
2 27.500 3.706 y2 = h10 + h8 + c + h4 + h3 + h2 / 2 9.400 34.833
3 96.250 12.970 y3 = h10 + h8 + c + h4 + h3 / 2 8.950 116.079
4 51.563 6.948 y4 = h10 + h8 + c + 2/3 * h4 8.350 58.016
5 112.500 15.159 y5 = h11 + h9 + d + h6 + h5 / 2 8.225 124.686
6 26.250 3.537 y6 = h11 + h9 + d + 2/3 * h6 7.733 27.354
7 2275.000 306.556 y7 = h7 / 2 4.550 1394.831
8 78.125 10.527 y8 = h10 + 1/3 * h8 0.833 8.773
9 78.125 10.527 y9 = h11 + 1/3 * h9 0.833 8.773
10 468.750 63.164 y10 = h10 / 2 0.375 23.687
11 468.750 63.164 y11 = h11 /2 0.375 23.687
Wing Wall
12 39.750 5.356 y12 = y1 9.750 52.224
13 66.150 8.914 y13 = h10 + h8 + c + h4 + (h3 + h2 ) / 2 9.050 80.669
14 55.125 7.428 y14 = h10 + h8 + c + h4 / 2 8.225 61.096
15 616.500 83.073 y15 = h10 + h8 + c / 2 4.425 367.600
16 11.250 1.516 y16 = h10 + 2/3 * h8 0.917 1.390
17 6.188 0.834 y17 = h10 + h8 + c + 1/3 * h4 8.100 6.754
18 10.000 1.348 y18 = h7 9.100 12.262
Tanah
19 184.900 24.915 y19 = H - h1 / 2 9.750 242.924
20 2850.900 384.159 y20 = h10 + h8 + h13 / 2 5.250 2016.834
21 35.475 4.780 y21 = h10 + h8 + c + h4 / 3 8.100 38.720
22 648.010 87.319 y22 = h10 + h8 + c / 2 4.425 386.388
23 53.750 7.243 y23 = h10 + 2/3 * h8 0.917 6.639
TEQ = 1144.761 MEQ = 5408.908
letak titik tangkap gaya horisontal gempa yEQ = MEQ / TEQ = 4.725
Gempa arah melintang jembantan (arah Y)
Tinggi breast wall Lb =h3 + h4 + c = 8.300 m
Inersia penampang breast wall I c
= 1/12 * b * b 3
= 83.3333 m4
Mutu beton K- 250 fc' = 0,83 * K / 10 20.75 Mpa
Modulus elastis beton E c
= 4700 * √ f c
' = 21410 Mpa
Ec = 21409519 kPa
Nilai kekakuan Kp = 3 * Ec * Ic / Lb3 = 9.36.E+06 kNm
waktu getar alami struktur T = 2 * π * √ [ WTP / ( g * Kp ) ] 0.042812 detik
koefisien geser dasar C= 0.11
faktor tipe struktur S = 1,0 * F = 1.225
koefisien beban gempa horisontal Kh = C * S = 0.13475
faktor kepentingan I= 1.0
gaya gempa' TEQ = Kh * I * Wt = 0.13475 * Wt
berat sendiri (struktur atas + struktur bawah) PMS = 8415.581 kN
beban mati tambahan PMA = 79.860 kN

42/71
beban mati total Wt = PMS + P MA = 8495.441 kN
beban gempa arah melintang jembatan TEQ = Kh * I * Wt = 1144.761 kN
momen pada pondasi akibat gempa MEQ = TEQ * Y EQ = 5408.908 kN

43/71
Tekanan tanah dinamis akibat gempa
Gaya gempa arah lateral akibat tekanan tanah dinamis dihitung dengan menggunakan koefisien tekan tanah
dinamis (∆ KaG) sebagai berikut :
q = tan -1 (Kh)
KaG = cos 2 (f '- q)/ [cos2 q * {1 + √ (sin f ' * sin (f' - q))/ cos q }]
∆ KaG = KaG - Ka
tekanan tanah dinamis, p = Hw * Ws * ∆KaG kN/m2

H= 10.00 m
By = 10.00 m
Kh = 0.13475
f ' = 0.32025 rad
Ka = 0.52114
Ws = 17.20 kN/m3
q = tan -1 (Kh) = 0.13394
cos (f '- q) =
2
0.96569
cos q * {1 + √ (sin f ' * sin (f' - q))/ cos q } =
2
1.221484
KaG = cos (f '- q)/ [cos2 q * {1 + √ (sin f ' * sin (f' - q))/ cos q }] =
2
0.790586
∆ KaG = KaG - Ka = 0.269450
gaya gempa lateral TEQ = 1/2 * H * Ws * ∆KaG * By =
2
2317.272 kN
lengan terhadap pondasi YEQ = 2/3 * H = 6.667 m
momen akibat gempa MEQ = TEQ * YEQ = 15448.478 kNm
10. Gesekan Pada Perletakan
koefisien gesek pada tumpuan yg berupa elastomer m = 0.18
gaya gesek yang timbul hanya ditinjau terhadap beban berat sendiri dan beban
mati tambahan
reaksi abutment akibat
berat sendiri struktur atas PMS = 111.021 kN
beban mati tambahan PMA = 79.86 kN
reaksi abutment akibat beban tetap PT = PMS + PMA = 190.881 kN
gaya geser pada perletakan TFB = m * PT = 34.359 kN
lengan terhadap pondasi YFB = h 7 = 9.10 m
momen pada pondasi akibat gempa MFB = TFB * YFB = 312.663 kNm
lengan terhadap breast wall Y'FB = h 7 - h9 - h11= 8.10 m
momen pada breast wall akibat gempa M'FB = TFB * Y'FB = 278.305 kNm
11. Kombinasi beban kerja
Rekap beban kerja Arah Vertikal Horisontal Momen
P Tx Ty Mx My
No. Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
A. Aksi tetap
1 Berat sendiri MS 8415.581 -8504.487
2 Beban mati tambahan MA 79.86 0.00
3 Tekanan tanah TA 5019.58 17628.30
B Beban lalu - lintas
4 Beban lajur "D" TD 406.00 0.00

44/71
5 Beban pedestrian TP 59.20 0.00
6 Gaya rem TB 175.00 1750.00

45/71
C Aksi lingkungan
7 Temperatur ET 5.63 51.19
8 Beban angin EW 12.096 16.10 0 157.17
9 Beban gempa EQ 1144.761 1144.761 5408.908 5408.908
10 Tekanan tanah dinamis EQ' 2317.272 15448.478
D Aksi lainnya
11 Gesekan FB 34.359 312.663

Kombinasi - 1 Arah Vertikal Horisontal Momen


P Tx Ty Mx My
No. Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 8415.581 -8504.487
2 Beban mati tambahan MA 79.86 0.00
3 Tekanan tanah TA 5019.58 17628.30
4 Beban lajur "D" TD 406.00 0.00
5 Beban pedestrian TP 59.20 0.00
6 Gaya rem TB
7 Temperatur ET
8 Beban angin EW
9 Beban gempa EQ
10 Tekanan tanah dinamis EQ'
11 Gesekan FB
8960.642 5019.582 0.000 9123.808 0.000
Kombinasi - 2 Arah Vertikal Horisontal Momen
P Tx Ty Mx My
No. Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 8415.581 -8504.487
2 Beban mati tambahan MA 79.86 0.00
3 Tekanan tanah TA 5019.58 17628.30
4 Beban lajur "D" TD 406.00 0.00
5 Beban pedestrian TP 59.20 0.00
6 Gaya rem TB 175.00 1750.00
7 Temperatur ET
8 Beban angin EW 12.096 16.10 0 157.17
9 Beban gempa EQ
10 Tekanan tanah dinamis EQ'
11 Gesekan FB
8972.738 5194.582 16.097 10873.808 157.172
Kombinasi - 3 Arah Vertikal Horisontal Momen
P Tx Ty Mx My
No. Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 8415.581 -8504.487
2 Beban mati tambahan MA 79.86 0.00
3 Tekanan tanah TA 5019.58 17628.30
4 Beban lajur "D" TD 406.00 0.00
5 Beban pedestrian TP 59.20 0.00
6 Gaya rem TB 175.00 1750.00
7 Temperatur ET
8 Beban angin EW 12.096 16.10 0 157.17
9 Beban gempa EQ

46/71
10 Tekanan tanah dinamis EQ'
11 Gesekan FB 34.359 312.663
8972.738 5228.941 16.097 11186.472 157.172

47/71
Kombinasi - 4 Arah Vertikal Horisontal Momen
P Tx Ty Mx My
No. Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 8415.581 -8504.487
2 Beban mati tambahan MA 79.86 0.00
3 Tekanan tanah TA 5019.58 17628.30
4 Beban lajur "D" TD 406.00 0.00
5 Beban pedestrian TP 59.20 0.00
6 Gaya rem TB 175.00 1750.00
7 Temperatur ET 5.63 51.19
8 Beban angin EW 12.096 16.10 0 157.17
9 Beban gempa EQ
10 Tekanan tanah dinamis EQ'
11 Gesekan FB 34.359 312.663
8972.738 5234.566 16.097 11237.659 157.172

Kombinasi - 5 Arah Vertikal Horisontal Momen


P Tx Ty Mx My
No. Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 8415.581 -8504.487
2 Beban mati tambahan MA 79.86 0.00
3 Tekanan tanah TA
4 Beban lajur "D" TD
5 Beban pedestrian TP
6 Gaya rem TB
7 Temperatur ET
8 Beban angin EW
9 Beban gempa EQ 1144.761 1144.761 5408.908 5408.908
10 Tekanan tanah dinamis EQ' 2317.272 15448.478
11 Gesekan FB
8495.441 3462.032 1144.761 12352.899 5408.908
Rekap kombinasi beban untuk perencanan tegangan kerja
Tegangan P Tx Ty Mx My
No Kombinasi Beban
berlebihan (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Kombinasi 1 0% 8960.642 5019.582 0.000 9123.808 0.000
2 Kombinasi 2 25% 8972.738 5194.582 16.097 10873.808 157.172
3 Kombinasi 3 40% 8972.738 5228.941 16.097 11186.472 157.172
4 Kombinasi 4 40% 8972.738 5234.566 16.097 11237.659 157.172
5 Kombinasi 5 50% 8495.441 3462.032 1144.761 12352.899 5408.908
12. Kontrol Stabilitas Guling
Stabilitas guling arah X
pondasi bore pile tidak diperhitungkan dalam analisi stabilitas terhadap guling,
sehingga angka keamanan (SF) terhadap guling cukup diambil = 2,2
letak titik guling A (ujung pondasi) terhadap pusat pondasi ;
Bx / 2 = 3.00 m
k = persen kelebihan beban yang diijinkan
Mx = momen penyebab guling arah x

48/71
momen penahan guling MPX = P * (Bx / 2) * (1 + k )
angka keamanan terhadap guling SF = MPX / MX
harus > 2,2

49/71
Stabilitas guling arah X
P Mx MPX
No Kombinasi Beban k SF Keterangan
(kN) (kN) (kN)
1 Kombinasi 1 0% 8960.642 9123.808 26881.926 2.946 > 2,2 (ok)
2 Kombinasi 2 25% 8972.738 10873.808 33647.768 3.094 > 2,2 (ok)
3 Kombinasi 3 40% 8972.738 11186.472 37685.500 3.369 > 2,2 (ok)
4 Kombinasi 4 40% 8972.738 11237.659 37685.500 3.354 > 2,2 (ok)
5 Kombinasi 5 50% 8495.441 12352.899 38229.485 3.095 > 2,2 (ok)

Stabilitas guling arah Y


letak titik guling A (diukung) pondasi terhadap pusat pondasi
By / 2 = 5.00 m
k = persen kelebihan beban yang diijinkan
My = momen penyebab guling arah Y
momen penahan guli MPy = P * (By / 2) * (1 + k )
angka keamanan terhadap guling SF = MPY / MY
harus > 2,2

Stabilitas guling arah Y


P My Mpy
No Kombinasi Beban k SF Keterangan
(kN) (kN) (kN)
1 Kombinasi 1 0% 8960.642 0.000 44803.210
2 Kombinasi 2 25% 8972.738 157.172 56079.613 356.803 > 2,2 (ok)
3 Kombinasi 3 40% 8972.738 157.172 62809.166 399.620 > 2,2 (ok)
4 Kombinasi 4 40% 8972.738 157.172 62809.166 399.620 > 2,2 (ok)
5 Kombinasi 5 50% 8495.441 5408.908 63715.809 11.780 > 2,2 (ok)

13. Kontrol Stabilitas Terhadap Geser


Stabilitas geser arah X
parameter tanah daras pile cap
Sudut geser dalam 20.00 o
= 0.3491 rad
Kohesi 11.00 kPa
ukuran pile-cap
Bx = 6.00 m
By = 10.00 m
k = persen kelebihan beban yang diijinkan (%)
Tx = gaya penyebab geser
gaya penahan geser
H = (C * BX * BY + P * tan f) * (1 + k) harus > 1,1
Stabilitas geser arah X
Tx P H
No Kombinasi Beban k SF Keterangan
(kN) (kN) (kN)
1 Kombinasi 1 0% 5019.582 8960.642 3921.407 0.781 tiang bor
2 Kombinasi 2 25% 5194.582 8972.738 4742.262 0.913 tiang bor
3 Kombinasi 3 40% 5228.941 8972.738 5232.133 1.001 tiang bor

50/71
4 Kombinasi 4 40% 5234.566 8972.738 5232.133 1.000 tiang bor
5 Kombinasi 5 50% 3462.032 8495.441 5298.132 1.530 >1,1 (ok)

51/71
Stabilitas geser arah Y
parameter tanah daras pile cap
Sudut geser dalam 20.00 o
= 0.3491
Kohesi 11.00 kPa
ukuran pile-cap
Bx = 6.00 m
By = 10.00 m
k = persen kelebihan beban yang diijinkan (%)
Ty = gaya penyebab geser
gaya penahan geser
H = (C * BX * BY + P * tan f) * (1 + k) harus > 1,1
Stabilitas geser arah Y
Ty P H
No Kombinasi Beban k SF Keterangan
(kN) (kN) (kN)
1 Kombinasi 1 0% 8960.642 3921.407
2 Kombinasi 2 25% 16.097 8972.738 4742.262 294.614 >1,1 (ok)
3 Kombinasi 3 40% 16.097 8972.738 5232.133 325.048 >1,1 (ok)
4 Kombinasi 4 40% 16.097 8972.738 5232.133 325.048 >1,1 (ok)
5 Kombinasi 5 50% 1144.761 8495.441 5298.132 4.628 >1,1 (ok)
6.3. Analisa Beban Ultimit
1. Pile Cap
Kombinasi ulitimit pile cap
Beban kerja pile cap
Pu Tux Tuy Mux Muy
No. Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 8415.581 -8504.487
2 Beban mati tambahan MA 79.86 0.00
3 Tekanan tanah TA 5019.58 17628.30
4 Beban lajur "D" TD 406.00 0.00
5 Beban pedestrian TP 59.20 0.00
6 Gaya rem TB 175.00 1750.00
7 Temperatur ET 5.63 51.19
8 Beban angin EW 12.096 16.10 0 157.17
9 Beban gempa EQ 1144.761 1144.761 5408.908 5408.908
10 Tekanan tanah dinamis EQ' 2317.272 15448.478
11 Gesekan FB 34.359 312.663
Kombinasi - 1
Pu Tux Tuy Mux Muy
No. Aksi / Beban Faktor Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.3 10940.256 -11055.834
2 Beban mati tambahan 2.0 159.720 0.000
3 Tekanan tanah 1.3 6274.478 22035.369
4 Beban lajur "D" 2.0 812.000 0.000
5 Beban pedestrian 2.0
6 Gaya rem 2.0 350.000 3500.000
7 Temperatur 1.2 6.750 61.425
8 Beban angin 1.2 14.515 19.316 0.000 188.607
9 Beban gempa 1.0
10 Tekanan tanah dinamis 1.0

52/71
11 Gesekan 1.0
11926.491 6631.228 19.316 14540.961 188.607

53/71
Kombinasi - 2
Pu Tux Tuy Mux Muy
No. Aksi / Beban Faktor Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.3 10940.256 -11055.834
2 Beban mati tambahan 2.0 159.720 0.000
3 Tekanan tanah 1.3 6274.478 22035.369
4 Beban lajur "D" 2.0 812.000 0.000
5 Beban pedestrian 2.0 118.402 0.000
6 Gaya rem 2.0 350.000 3500.000
7 Temperatur 1.2 6.750 61.425
8 Beban angin 1.2
9 Beban gempa 1.0
10 Tekanan tanah dinamis 1.0
11 Gesekan 1.0 34.359 312.663
12030.377 6665.587 0.000 14853.624 0.000

Kombinasi - 3
Pu Tux Tuy Mux Muy
No. Aksi / Beban Faktor Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.3 10940.256 -11055.834
2 Beban mati tambahan 2.0 159.720 0.000
3 Tekanan tanah 1.3 6274.478 22035.369
4 Beban lajur "D" 2.0 812.000 0.000
5 Beban pedestrian 2.0
6 Gaya rem 2.0 350.000 3500.000
7 Temperatur 1.2
8 Beban angin 1.2 14.515 19.316 0.000 188.607
9 Beban gempa 1.0
10 Tekanan tanah dinamis 1.0
11 Gesekan 1.0 34.359 312.663
11926.491 6658.837 19.316 14792.199 188.607

Kombinasi - 4
Pu Tux Tuy Mux Muy
No. Aksi / Beban Faktor Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.3 10940.256 -11055.834
2 Beban mati tambahan 2.0 159.720 0.000
3 Tekanan tanah 1.3 6274.478 22035.369
4 Beban lajur "D" 2.0 812.000 0.000
5 Beban pedestrian 2.0 118.402 0.000
6 Gaya rem 2.0 350.000 3500.000
7 Temperatur 1.2 6.750 61.425
8 Beban angin 1.2 14.515 19.316 0.000 188.607
9 Beban gempa 1.0
10 Tekanan tanah dinamis 1.0
11 Gesekan 1.0
12044.892 6631.228 19.316 14540.961 188.607

54/71
Kombinasi - 5
Pu Tux Tuy Mux Muy
No. Aksi / Beban Faktor Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.3 10940.256 -11055.834
2 Beban mati tambahan 2.0 159.720 0.000
3 Tekanan tanah 1.3 6274.478 22035.369
4 Beban lajur "D" 2.0
5 Beban pedestrian 2.0
6 Gaya rem 2.0
7 Temperatur 1.2
8 Beban angin 1.2
9 Beban gempa 1.0 1144.761 1144.761 5408.908 5408.908
10 Tekanan tanah dinamis 1.0 2317.272 15448.478
11 Gesekan 1.0
11099.976 9736.510 1144.761 31836.922 5408.908
Rekap kombinasi beban ultimit pile cap
Pu Tux Tuy Mux Muy
No Kombinasi Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Kombinasi 1 11926.491 6631.228 19.316 14540.961 188.607
2 Kombinasi 2 12030.377 6665.587 0.000 14853.624 0.000
3 Kombinasi 3 11926.491 6658.837 19.316 14792.199 188.607
4 Kombinasi 4 12044.892 6631.228 19.316 14540.961 188.607
5 Kombinasi 5 11099.976 9736.510 1144.761 31836.922 5408.908
2. Brest Wall
Berat Sendiri
Parameter Berat
No.
b h (kN)
1 0.35 0.50 43.750
2 0.55 0.20 27.500
3 0.55 0.70 96.250
4 0.75 0.75 70.313
5 0.60 0.75 112.500
6 0.60 0.35 26.250
7 1.00 8.10 2025.000
18 latera suport block 10.000
Struktur atas (slab, girder, dll) 111.021
PMS = 2522.584
Tekanan tanah
H' = h1 + h2 + h3 + h4 + c = 9.00 m
f ' = tan (Kf * tan f) =
-1 R
0.32025 rad
Ka = tan2 (45o - f' / 2) = 0.52114
0,6 * Ws = 10.32 kPa
By = 10.00 m

TTA Lengan y MTA


No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) thd O (m) (kNm)
1 TTA = (0,60 * Ws) * H' * Ka * By 484.03 y = H' /2 4.50 2178.14

55/71
2 TTA = 1/2 * H' 2 * Ws * Ka * By 3630.23 y = H' /3 3.00 10890.70
TTA 4114.26 MTA 13068.84

56/71
Beban gempa
c= 6.85 m
H' = h1 + h2 + h3 + h4 + c = 9.00 m
h'7 = h5 + h6 + d = 7.60 m
h1 0.50 h6 0.35 m
h2 0.20 d 6.50 m
h3 0.70 By 10.00 m
h4 0.75 b7 1.00 m
h5 0.75 Wc = 25.00
TEQ = Kh * I * Wt = 0.13475 * Wt

Beban gempa pada breast wall


Berat TEQ Besar y MEQ
No Uraian lengan terhadap titik O
Wt (kN) (kN) (m) (kNm)
Strutkur atas
PMS 111.021 14.960 y = H' 9.000 134.641
PMA 79.86 10.761 y = H' 9.000 96.850
Abutment
1 43.750 5.895 y1 = c + h4 + h3 + h2 + h1 / 2 8.750 51.584
2 27.500 3.706 y2 = c + h4 + h3 + h2 / 2 8.400 31.127
3 96.250 12.970 y3 = c + h4 + h3 / 2 7.950 103.109
4 70.313 9.475 y4 = c + 2/3 * h4 7.350 69.638
5 112.500 15.159 y5 = d + h6 + h5 / 2 7.225 109.526
6 26.250 3.537 y6 = d + 2/3 * h6 6.733 23.817
7 2025.000 272.869 y7 = h'7 / 2 3.800 1036.901
TEQ = 349.332 MEQ = 1657.195

beban gempa statis ekivalen arah Y (melintang jembatan) besaranya sama dengan beban gempa
arah X (memanjang jembatan)

Tekanan tanah dinamis akibat gempa

H' = h1 + h2 + h3 + h4 + c = 9.00 m
h8 + h10 = 1.00 m
Ws = 17.20 kN/m3
∆ KaG = KaG - Ka = 0.269450
By = 10.00 m

TEQ Lengan y MEQ


No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) thd O (m) (kNm)
1 1/2 * H' * Ws * ∆KaG * By
2
1876.99 2/3 * H' 6.00 11261.94
2 (h8 + h10) * Ws * ∆KaG * By 46.35 H' / 2 4.50 208.55
TEQ 1923.34 MEQ 11470.49

57/71
Beban ultimit breast wall
Rekap beban kerja breast wall
Rekap beban kerja Arah Vertikal Horisontal Momen
P Tx Ty Mx My
No. Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 2522.584
2 Beban mati tambahan MA 79.86
3 Tekanan tanah TA 4114.26 13068.84
4 Beban lajur "D" TD 406.00
5 Beban pedestrian TP 59.20
6 Gaya rem TB 175.00 1575.00
7 Temperatur ET 5.63 45.56
8 Beban angin EW 12.096 16.10 141.08
9 Beban gempa EQ 349.332 349.332 1657.195 1657.195
10 Tekanan tanah dinamis EQ' 1923.335 11470.495
11 Gesekan FB 34.359 278.305
k = faktor beban ultimit
gaya aksial ultimit Pu = k * P
gaya geser ultimit Vux = k * Tx Vuy = k * Ty
momen ultimit Mux = k * Mx Muy = k * My
Rekap beban ultimit breast wall
Pu Tux Tuy Mux Muy
No. Aksi / Beban Faktor Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.3 3279.359
2 Beban mati tambahan 2.0 159.720
3 Tekanan tanah 1.3 5142.831 16336.052
4 Beban lajur "D" 2.0 812.000
5 Beban pedestrian 2.0 118.402
6 Gaya rem 2.0 350.000 3150.000
7 Temperatur 1.2 6.750 54.675
8 Beban angin 1.2 14.515 19.316 169.291
9 Beban gempa 1.0 349.332 349.332 1657.195 1657.195
10 Tekanan tanah dinamis 1.0 1923.335 11470.495
11 Gesekan 1.0 34.359 278.305
Kombinasi beban ultimit breast wall
Kombinasi - 1
Pu Tux Tuy Mux Muy
No. Aksi / Beban Faktor Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.3 3279.359
2 Beban mati tambahan 2.0 159.720
3 Tekanan tanah 1.3 5142.831 16336.052
4 Beban lajur "D" 2.0 812.000
5 Beban pedestrian 2.0
6 Gaya rem 2.0 350.000 3150.000
7 Temperatur 1.2 6.750 54.675
8 Beban angin 1.2 14.515 19.316 169.291
9 Beban gempa 1.0

58/71
10 Tekanan tanah dinamis 1.0
11 Gesekan 1.0
4265.594 5499.581 19.316 19540.727 169.291

59/71
Kombinasi - 2
Pu Tux Tuy Mux Muy
No. Aksi / Beban Faktor Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.3 3279.359
2 Beban mati tambahan 2.0 159.720
3 Tekanan tanah 1.3 5142.831 16336.052
4 Beban lajur "D" 2.0 812.000
5 Beban pedestrian 2.0 118.402
6 Gaya rem 2.0 350.000 3150.000
7 Temperatur 1.2 6.750 54.675
8 Beban angin 1.2
9 Beban gempa 1.0
10 Tekanan tanah dinamis 1.0
11 Gesekan 1.0 34.359 278.305
4369.480 5533.940 0.000 19819.032 0.000

Kombinasi - 3
Pu Tux Tuy Mux Muy
No. Aksi / Beban Faktor Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.3 3279.359
2 Beban mati tambahan 2.0 159.720
3 Tekanan tanah 1.3 5142.831 16336.052
4 Beban lajur "D" 2.0 812.000
5 Beban pedestrian 2.0
6 Gaya rem 2.0 350.000 3150.000
7 Temperatur 1.2
8 Beban angin 1.2 14.515 19.316 169.291
9 Beban gempa 1.0
10 Tekanan tanah dinamis 1.0
11 Gesekan 1.0 34.359 278.305
4265.594 5527.190 19.316 19764.357 169.291

Kombinasi - 4
Pu Tux Tuy Mux Muy
No. Aksi / Beban Faktor Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.3 3279.359
2 Beban mati tambahan 2.0 159.720
3 Tekanan tanah 1.3 5142.831 16336.052
4 Beban lajur "D" 2.0 812.000
5 Beban pedestrian 2.0 118.402
6 Gaya rem 2.0 350.000 3150.000
7 Temperatur 1.2 6.750 54.675
8 Beban angin 1.2 14.515 19.316 169.291
9 Beban gempa 1.0
10 Tekanan tanah dinamis 1.0
11 Gesekan 1.0
4383.996 5499.581 19.316 19540.727 169.291

60/71
Kombinasi - 5
Pu Tux Tuy Mux Muy
No. Aksi / Beban Faktor Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.3 3279.359
2 Beban mati tambahan 2.0 159.720
3 Tekanan tanah 1.3 5142.831 16336.052
4 Beban lajur "D" 2.0
5 Beban pedestrian 2.0
6 Gaya rem 2.0
7 Temperatur 1.2
8 Beban angin 1.2
9 Beban gempa 1.0 349.332 349.332 1657.195 1657.195
10 Tekanan tanah dinamis 1.0 1923.335 11470.495
11 Gesekan 1.0
3439.079 7415.498 349.332 29463.741 1657.195

Rekap kombinasi beban ultimit breast wall


Pu Tux Tuy Mux Muy
No Kombinasi Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Kombinasi 1 4265.594 5499.581 19.316 19540.727 169.291
2 Kombinasi 2 4369.480 5533.940 0.000 19819.032 0.000
3 Kombinasi 3 4265.594 5527.190 19.316 19764.357 169.291
4 Kombinasi 4 4383.996 5499.581 19.316 19540.727 169.291
5 Kombinasi 5 3439.079 7415.498 349.332 29463.741 1657.195

3. Back Wall
Back wall bawah
Tekanan tanah (TA)
f ' = tan-1 (Kf R * tan f) = 0.32025 rad
Ka = tan (45 - f' / 2)
2 o
= 0.52114
Ws = 17.20 kN/m3
0,6 * Ws = 10.32 kPa
By = 10.00 m
H" = h1 + h2 = 0.70 m

TTA Lengan y MTA


No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) thd O (m) (kNm)
1 TTA = (0,60 * Ws) * H" * Ka * By 37.65 y = H" /2 0.35 13.18
2 TTA = 1/2 * H" 2 * Ws * Ka * By 21.96 y = H" /3 0.23 5.12
TTA 59.61 MTA 18.30
Beban gempa statik ekivalen
h1 = 0.50 m h2 = 0.20 m
H"=h1+h2 = 0.70 m TEQ = Kh * I * Wt = 0.13475 * Wt

Berat TEQ Besar y MEQ


No Lengan
Wt (kN) (kN) (m) (kNm)

61/71
1 43.750 5.895 y = H" - h1/2 0.450 2.653
2 27.500 3.706 y = h2/2 0.100 0.371
TEQ = 9.601 MEQ = 3.023

62/71
Beban gempa tekanan tanah dinamis (EQ)

H= 10.00 m
H" = h1 + h2 = 0.70 m
Ws = 17.20 kN/m3
∆ KaG = KaG - Ka = 0.269450
By = 10.00 m

TEQ Lengan y MEQ


No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) thd O (m) (kNm)
1 1/2 * H" * Ws * ∆KaG * By
2
11.35 2/3 * H" 0.47 5.30
2 (H - H") * Ws * ∆KaG * By 431.01 H" / 2 0.35 150.85
TEQ 442.37 MEQ 156.15

Beban ultimit back wall bagian bawah


k = faktor beban ultimit
gaya geser ultimit Vu = k * T
momen ultimit Mu = k * M
Beban Kerja Beban Ultimit
T M Tu Mu
No. Aksi / Beban Faktor Beban
(kN) (kNm) (kN) (kNm)
1 Tekanan tanah 1.3 59.608 18.301 74.509 22.876
2 Gempa statik ekivalen (EQ) 1.0 9.601 3.023 9.601 3.023
3 Gempa tekanan tanah dinamis(EQ) 1.0 442.367 156.153 442.367 156.153
beban ultimit pada back wall = 526.478 182.052

Back wall bagian atas


Tekanan tanah (TA)
f ' = tan-1 (Kf R * tan f) = 0.32025 rad
Ka = tan (45 - f' / 2)
2 o
= 0.52114
Ws = 17.20 kN/m3
0,6 * Ws = 10.32 kPa
By = 10.00 m
h1 = 0.50 m

TTA Lengan y MTA


No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) thd O (m) (kNm)
1 TTA = (0,60 * Ws) * h1 * Ka * By 26.89 y = h1 / 2 0.25 6.72
2 TTA = 1/2 * h1 * Ws * Ka * By
2
11.20 y = h1 / 3 0.17 1.87
TTA 38.10 MTA 8.59
Beban gempa statik ekivalen
h1 = 0.50 m TEQ = Kh * I * Wt = 0.13475 * Wt

Berat TEQ Besar y MEQ


No Lengan
Wt (kN) (kN) (m) (kNm)

63/71
1 43.750 5.895 y = h1/2 0.250 1.474
TEQ = 5.895 MEQ = 1.474

64/71
Beban gempa tekanan tanah dinamis (EQ)

H= 10.00 m
h1 = 0.50 m
Ws = 17.20 kN/m3
∆ KaG = KaG - Ka = 0.269450
By = 10.00 m

TTA Lengan y MTA


No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) thd O (m) (kNm)
1 1/2 * h1 * Ws * ∆KaG * By
2
5.79 2/3 * H" 0.33 1.93
2 (H - h1) * Ws * ∆KaG * By 440.28 H" / 2 0.25 110.07
TEQ 446.07 MEQ 112.00

Beban ultimit back wall bagian atas


k = faktor beban ultimit
gaya geser ultimit Vu = k * T
momen ultimit Mu = k * M
Beban Kerja Beban Ultimit
T M Tu Mu
No. Aksi / Beban Faktor Beban
(kN) (kNm) (kN) (kNm)
1 Tekanan tanah 1.25 38.095 8.590 47.619 10.738
2 Gempa statik ekivalen (EQ) 1.00 5.895 1.474 5.895 1.474
3 Gempa tekanan tanah dinamis(EQ) 1.00 446.075 112.001 446.075 112.001
beban ultimit pada back wall = 499.589 124.213

4. Corbel

Pada saat penggantian bearing pad (elastromeric), corbel direncanakan


mampu menahan jacking force yang terdiri dari berat sendiri struktur atas,
beban mati tambahan, dan beban lalu lintas

Gaya geser pada corbel Pjack = PMS + PMA + PTD


eksentrisitas, e = b5 / 2 = 0.30 m

P Vu e Mu
No. Aksi / Beban Faktor Beban
(kN) (kN) (m) (kNm)
1 Berat sendiri 1.3 111.021 144.328 0.300 43.298
2 Beban mati tambahan 2.0 79.860 159.720 0.300 47.916
3 Beban lajur "D" 2.0 406.000 812.000 0.300 243.600
Total = 1116.048 334.814

65/71
5. Wing Wall

Ukuran wing wall (ekivalen)


H y = h1 + h 2 + h 3 + h4 + c = 9.00 m
Hx = b0 + b8 = 3.00 m
hw = 0.60 m
berat jenis beton Wc = 25.00 kN/m3
plat wing wall dianalisa sebagai two way slab mengingat
salah satu sisi vertikal atau horisontal terjepit pada abutment
sehingga terjadi momen pada jepitan yaitu

Mx dan My
Mx = 1/2 * M jepit arah x
My = 1/2 * M jepit arah y

Tekanan tanah pada wing wall

Hy = h1+h2+h3+h4+c = 9.00 m
Hx = b0 + b8 = 3.00 m
f ' = tan-1 (Kf R * tan f) = 0.32025 rad
Ka = tan (45 - f' / 2)=
2 o
0.52114
Ws = 17.20 kN/m3
0,6 * Ws = 10.32 kPa

TTA
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN)
1 TTA = (0,60 * Ws) * Hx * Hy * Ka 145.21
2 TTA = 1/2 * Hy 2 * Hx * Ws * Ka 1089.07

Gaya geser dan momen pada wing wall akibat tekanan tanah
TTA y x My Mx
No Lengan Lengan
(kN) (m) (m) (kNm) (kNm)
1 145.21 y = Hy / 2 = 4.500 x = Hx / 2 = 1.500 326.72 108.91
2 1089.07 y = Hy / 3 = 3.000 x = Hx / 2 = 1.500 1633.61 816.80
1234.28 1960.33 925.71

Beban gempa statis ekivalen pada wing wall

berat wing wall Wt = Hy * Hx * Wc = 405 kN

TEQ = Kh * I * Wt =
gaya horisontal gemp 0.13475 * Wt 54.57375 kN

lengan, x = Hx / 2 = 1.50 Mx = 1/2 * TEQ * x = 40.930 kNm

lengan, y = Hy / 2 = 4.50 My = 1/2 * TEQ * y = 122.791 kNm

66/71
67/71
Tekanan tanah dinamis pada wing wall

Hy = h1+h2+h3+h4+c = 9.00 m
h8 + h10 = 1.00 m
Ws = 17.20 kN/m3
∆ KaG = KaG - Ka = 0.269450
Hx = b0 + b8 = 3.00 m

TEQ
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN)
1 TEQ = 1/2 * (Hy)2 * Hx * Ws * ∆KaG 563.10
2 TEQ = (h8 + h10 ) * Hx * Ws * ∆KaG 13.90

Gaya geser dan momen pada wing wall akibat tekanan tanah dinamis
TEQ y x My Mx
No Lengan Lengan
(kN) (m) (m) (kNm) (kNm)
1 563.097 y = 2 / 3 * H y
= 6.000 x = H x
/ 2 = 1.500 1689.29 422.32
2 13.904 y = Hy / 2 = 4.500 x = Hx / 2 = 1.500 31.28 10.43
577.001 1720.57 432.75

Beban ultimit wing wall


gaya geser ultimit Vu = k * T k = faktor beban ultimit
momen ultimit Mu = k * M

T My Mx
No. Aksi / Beban Faktor Beban Simbol
(kN) (kNm) (kNm)
1 Tekanan tanah 1.25 KTA 1234.279 1960.326 925.710
2 Gempa statik ekivalen (EQ) 1.00 KEQ 54.574 122.791 40.930
3 Gempa tekanan tanah dinamis(EQ) 1.00 KEQ 577.001 1720.574 432.750

Beban ultimit wing wall


Vu Muy Mux
No. Aksi / Beban
(kN) (kNm) (kNm)
1 Tekanan tanah 1542.849 2450.408 1157.137
2 Gempa statik ekivalen (EQ) 54.574 122.791 40.930
3 Gempa tekanan tanah dinamis(EQ) 577.001 1720.574 432.750
2174.424 4293.773 1630.818

6.4. Analisa Daya Dukung Tanah

Berdasarkan hasil pengujian laboratorium (Terzaghi dan Thomlison)


q ult = 1.3 * C * Nc + g * H * Nq + 0.6 * g * B * Ng
H = Kedalaman pondasi H= 1.00 m
B = lebr pondasi B= 6.00 m
Parameter kekuatan tanah
g = berat volume tanah, g= 16.10 kN/m3

68/71
f = sudut geser dalam f = 20.00 o

C = kohesi C= 11.00 kN/m2

69/71
Faktor daya dukung menurut Thomlinson

f Nc Nq Ng
0 5.7 0.0 0.0
5 7.0 1.4 0.0
10 9.0 2.7 0.2
15 12.0 4.5 2.3
20 17.0 7.5 4.7
25 24.0 13.0 9.5
30 36.0 23.0 20.0
35 57.0 44.0 41.0
37 70.0 50.0 55.0
39 82.0 50.0 73.0

unutk f =
didapatkan nilai faktor daya dukung sebagai berikut :

Nc = 17.0
Nq = 7.5
Ng= 4.7

q ult = 1.3 * C * Nc + g * H * Nq + 0.4 * g * B * Ng q ult = 545.458 kN/m2


Angka keamanan SF = 3
Daya dukung ijin tanah qa = 181.819 kN/m2

Rekap tegangan tanah yang terjadi pada pondasi

Tegangan P Mx q1 q2
No Kombinasi Beban
berlebihan (kN) (kNm) (kN/m2) (kN/m2)
1 Kombinasi 1 0% 8960.642 9123.808 240.582 58.106 tiang bor
2 Kombinasi 2 25% 8972.738 10873.808 258.284 40.808 tiang bor
3 Kombinasi 3 40% 8972.738 11186.472 261.410 37.681 tiang bor
4 Kombinasi 4 40% 8972.738 11237.659 261.922 37.169 tiang bor
5 Kombinasi 5 50% 8495.441 12352.899 265.120 18.062 tiang bor

Beban yang ditahan oleh pondasi tiang bor


Tegangan P Tx Ty Mx My
No Kombinasi Beban
berlebihan (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Kombinasi 1 0% 3525.767 1600.134 0.000 3589.968 0.000
2 Kombinasi 2 25% 4587.863 971.779 0.000 5559.902 157.172
3 Kombinasi 3 40% 4775.461 519.702 0.000 5953.652 157.172
4 Kombinasi 4 40% 4806.173 525.889 0.000 6019.360 157.172
5 Kombinasi 5 50% 4998.020 0.000 0.000 7267.432 5408.908

70/71
VII. ANALISA PONDASI ABUTMENT
7.1. Data pondasi tiang bor (bor pile)
Bahan material pondasi Pondasi
Mutu beton K- 250 Berat volume tanah
Kuat tekan beton fc' = 20.75 MPa Ws = 16.10 kN/m3
Mutu baja tulangan BjTS - 40 Sudut geser dalam
Tegangan leleh baja fy = 400 MPa f= 20.00 o

Modulus elastisitas beton Ec = 21410 MPa Kohesi tanah


Berat volume beton bertulang Wc = 25.00 C= 11 kPa
Dimensi pile Cap
Lebar arah x Bx = 6.00 m tebal hp = 0.75 m
Lebar arah y By = 10.00 m tebal ht = 1.00 m
Depan L1 = 2.50 m belakang L2 = 2.50 m
Dimensi tiang pancang
Diameter D= 0.40 m Panjang L= 9.00 m
Jarak pusat tiang bor terluar terhadap sisi luar pile cap a= 1.00 m

y My

L2 L1
By P
P Mx
y Mx
ht
H hp

y
x

a Bx

a x a

Bx

Data susunan tiang bor (bor pile)


Jumlah baris tiang bor ny = 4 buah
Jumlah tiang bor dalam satu baris nx = 2 buah
Jarak antar tiang bor arah x X= 4.000 m
Jarak antar tiang bor arah y Y= 2.667 m
7.2 Daya dukung aksial ijin tiang bor
1. Berdasarkan kekuatan bahan
Bentuk penampang tiang bor
Diameter tiang bor D= 400 mm D= 0.40 m
Kekuatan tekan beton (K-250) fc = 20.75 MPa fy = 20750 kPa

52/71
Panjang tiang bor L= 9.00 m
Luas penampang tiang bor A = p /4 * D2= 0.1256 m2
Berat beton Wa = 25.00 kN/m 3

53/71
Berat tiang bor beton
Wp = A * L* Wa = 28.26 kN
Kapasitas daya dukung ultimate tiang bor beton
Pu = 0,60 * fc * A - 1,2 * Wp = 1529.81 kN
Angka keamanan untuk bahan beton SF = 1.50
Daya dukung tiang bor P = Pu / SF = 1020 kN

2. Menurut Bagement (Data Pengujian CPT)

Pijin = A *Qc/3 + K * L * qf/5


qc = nilai konus rata-rata 50.50 kg/cm2 qc = 5050 kN.m2
qf = nilai hambatan lekat rata-rata 3.10 kg/cm2 qf = 310 kN.m2
A= luas penampang tiang bor A = p/4 * (D2)= 0.13 m2
K= keliling tiang bor A=p*D= 1.26 m
L= panjang tiang bor L= 9.00 m
Daya dukung ijin tiang bor, Pijin = A *qc/3 + K * L * qf/5 912.27

Rekap daya dukung aksial tiang bor


No Uraian daya dukung aksial tiang bor P (kN)
1 Berdasarkan kekuatan bahan 1020
2 Berdasarkan data sondir (Bagement) 912
Daya dukung aksila terkecil, P = 912
Jumlah baris tiang bor ny = 4.00
Jumlah tiang bor dalam satu baris nx = 2.00
Jarak antar tiang bor X= 4.00 Y= 2.67
Jarak antar tiang bor terkecil S= 2.67
Diameter tiang bor D= 0.40
Efisiensi kelompok tiang pancang (menurut BDM)
Ef = [ 2 * ( ny + nx - 2) * S + 4 * D ] / (p * D * ny * nx) = 2.282
P ijin = P * E f = 2081 kN
Diambil daya dukung aksial ijin tiang bor P ijin = 2081 kN

7.3 Daya dukung lateral ijin tiang bor

Kedalaman ujung tiang,


La = Hp = 0.75 m
sudut geser dalam f = 20.00 o

panjang tiang bor L= 9.00 m


panjang jepitan tiang bor
Ld = 1/3 * L = 3.00 m
By = 10.00 m
ws = 16.10 kN/m3
koefisien tekanan tanah pasif
Kp = tan2 (45 + f /2) = 2.41

54/71
55/71
Diagram tekanan tanah pasif efektif ;
H H*ws*Kp
BAG KEDALAMAN BAGIAN P
(m) (kN/m2)
OK La + Ld = 3.75 145.54 O 0.00
FJ La + 3/4 Ld = 3.00 116.43 FN = 1/4 FJ 29.11
EI La + 1/2 Ld = 2.25 87.32 EM = 1/2 EI 43.66
DH La + 1/4 Ld = 1.50 58.22 DL = 3/4 DH 43.66
CG La = 0.75 29.11 CG 29.11

P1 P2 Panjang bagian F Lengan M


Kode
(kN/m2) (kN/m2) Notasi (m) (kN) thd O (m) kNm
F1 0 29.11 La = 0.75 436.62 3.25 1419.03
F2 29.11 43.66 Ld/4 = 0.75 1091.56 2.63 2865.34
F3 43.66 43.66 Ld/4 = 0.75 1309.87 1.88 2456.01
F4 43.66 29.11 Ld/4 = 0.75 1091.56 1.13 1228.00
F5 29.11 0.00 Ld/4 = 0.75 436.62 0.50 218.31
Total F= 4366.23 M= 8186.68

L2 = M / F = 1.88 m
Jumlah momen terhadap titik S : ∑Ms = 0 maka F *(2*L2) = H * (L2+Ld + La)
Gaya Lateral , H = F * (2 * L2 ) / (L2 + Ld + La) = 2910.82 kN
Jumlah baris tiang ny 4.00 bh
Jumalh tiang per baris nx 2.00 bh
Gaya lateral satu tiang bor h = H / ( nx * ny) = 363.85 kN
Angka keamanan SF 1.50
Daya dukung ijin lateral tiang bor h ijin = h / SF 242.57 kN

Diambil daya dukung lateral ijin tiang bor h ijin 243 kN

7.4 Gaya yang diterima tiang bor

y My

L2 L1
By P
P Mx
y ht
Mx H hp

y
x

a Bx

56/71
a x a

Bx

57/71
Gaya pada tiang bor
Jumlah tiang bor n= 8 buah
No X maks = 2.00 m Y maks = 4.00
1 X1 = 2.00 X1 =
2
32 Y1 = 4.00 Y1 2 = 64
2 X2 = tidak ada X2 2 = Y2 = 1.33 Y22 = 7.1111111
3 X3 = tidak ada X3 2 = Y3 = tidak ada Y3 2 =
4 X4 = tidak ada X4 2 = Y4 = tidak ada Y4 2 =
5 X5 = tidak ada X5 2 = Y5 = tidak ada Y5 2 =
6 Y6 = tidak ada Y6 2 =
7 Y7 = tidak ada Y7 2 =
8 Y8 = tidak ada Y8 2 =
9 Y9 = tidak ada Y9 2 =
10 Y10 = tidak ada Y102 =
∑X 2 = 32.000 ∑Y 2 = 71.111111
Tinjauan terhadap beban arah X
Gaya aksial maksimum dan minimum yang ditahan oleh satu tiang bor :
P maks = P / n + Mx * X maks / ∑X2
P min = P / n - Mx * X maks / ∑X2
Gaya aksial maksimum dan minimum yang ditahan oleh satu tiang bor :
Kombinasi P Mx P/n Mx*X/∑X2 Pmaks Pmin
No
Pembebanan (kN) (kNm) (kN) (kN) (kN) (kN)
1 Kombinasi - 1 3525.767 3589.968 440.721 224.373 665.094 216.348
2 Kombinasi - 2 4587.863 5559.902 573.483 347.494 920.977 225.989
3 Kombinasi - 3 4775.461 5953.652 596.933 372.103 969.036 224.829
4 Kombinasi - 4 4806.173 6019.360 600.772 376.210 976.982 224.562
5 Kombinasi - 5 4998.020 7267.432 624.753 454.214 1078.967 170.538

Tinjauan terhadap beban arah Y


Gaya aksial maksimum dan minimum yang ditahan oleh satu tiang bor :
P maks = P / n + Mx * Y maks / ∑Y2
P min = P / n - My * Y maks / ∑Y2
Gaya aksial maksimum dan minimum yang ditahan oleh satu tiang bor :
Kombinasi P My P/n My*Y/∑Y2 Pmaks Pmin
No
Pembebanan (kN) (kNm) (kN) (kN) (kN) (kN)
1 Kombinasi - 1 3525.767 0.000 440.721 0.000 440.721 440.721
2 Kombinasi - 2 4587.863 157.172 573.483 8.841 582.324 564.642
3 Kombinasi - 3 4775.461 157.172 596.933 8.841 605.774 588.092
4 Kombinasi - 4 4806.173 157.172 600.772 8.841 609.613 591.931
5 Kombinasi - 5 4998.020 5408.908 624.753 304.251 929.004 320.501
Gaya lateral pada tiang bor
Gaya lateral yang ditahan satu tiang bor : h =T/n
Kombinasi Tx Ty hx hy hmaks
No
Pembebanan (kN) (kN) (kN) (kN) (kN)
1 Kombinasi - 1 1600.134 0.000 200.017 0.000 200.017
2 Kombinasi - 2 971.779 0.000 121.472 0.000 121.472

58/71
3 Kombinasi - 3 519.702 0.000 64.963 0.000 64.963
4 Kombinasi - 4 525.889 0.000 65.736 0.000 65.736
5 Kombinasi - 5 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

59/71
7.5 Kontrol daya dukung ijin tiang bor

Daya dukung ijin aksial

Terhadap beban arah X


Kombinasi Persen Pmaks Kontrol terhadap daya Pijin
No Keterangan
Pembebanan P ijin (kN) dukung ijin (kN)
1 Kombinasi - 1 100% 665.094 < 100% P ijin = 2081 aman
2 Kombinasi - 2 125% 920.977 < 125% P ijin = 2602 aman
3 Kombinasi - 3 140% 969.036 < 140% P ijin = 2914 aman
4 Kombinasi - 4 140% 976.982 < 140% P ijin = 2914 aman
5 Kombinasi - 5 150% 1078.967 < 150% P ijin = 3122 aman

Terhadap beban arah Y


Kombinasi Persen Pmaks Kontrol terhadap daya Pijin
No Keterangan
Pembebanan P ijin (kN) dukung ijin (kN)
1 Kombinasi - 1 100% 440.721 < 100% P ijin = 2081 aman
2 Kombinasi - 2 125% 582.324 < 125% P ijin = 2602 aman
3 Kombinasi - 3 140% 605.774 < 140% P ijin = 2914 aman
4 Kombinasi - 4 140% 609.613 < 140% P ijin = 2914 aman
5 Kombinasi - 5 150% 929.004 < 150% P ijin = 3122 aman

Daya dukung ijin lateral

Kombinasi Persen Hmaks Kontrol terhadap daya hijin


No Keterangan
Pembebanan P ijin (kN) dukung ijin (kN)
1 Kombinasi - 1 100% 200.017 < 100% P ijin = 243 aman
2 Kombinasi - 2 125% 121.472 < 125% P ijin = 303 aman
3 Kombinasi - 3 140% 64.963 < 140% P ijin = 340 aman
4 Kombinasi - 4 140% 65.736 < 140% P ijin = 340 aman
5 Kombinasi - 5 150% 0.000 < 150% P ijin = 364 aman

60/71
7.6. Pembesian Pile Cap

Gaya aksial ultimit tiang bor


Tinjauan beban arah X
Gaya aksial yang ditahan oleh satu tiang bor
Pu maks = Pu / n + Mux * X maks / ∑X 2
Pumin = Pu / n - Mux * X maks / ∑X 2
Kombinasi Pu Mux Pu/n Mux*X/∑X2 Pu maks Pu min
No
Pembebanan (kN) (kNm) (kN) (kN) (kN) (kN)
1 Kombinasi - 1 11926.491 14540.961 1490.811 908.810 2399.621 582.001
2 Kombinasi - 2 12030.377 14853.624 1503.797 928.352 2432.149 575.446
3 Kombinasi - 3 11926.491 14792.199 1490.811 924.512 2415.324 566.299
4 Kombinasi - 4 12044.892 14540.961 1505.612 908.810 2414.422 596.801
5 Kombinasi - 5 11099.976 31836.922 1387.497 1989.808 3377.305 -602.311
Tinjauan beban arah Y
Gaya aksial yang ditahan oleh satu tiang bor
Pu maks = Pu / n + Muy * Y maks / ∑Y 2
Pumin = Pu / n - Muy * Y maks / ∑Y 2
Kombinasi Pu Muy Pu/n Muy*X/∑Y2 Pu maks Pu min
No
Pembebanan (kN) (kNm) (kN) (kN) (kN) (kN)
1 Kombinasi - 1 11926.491 188.607 1490.811 10.609 1501.420 1480.202
2 Kombinasi - 2 12030.377 0.000 1503.797 0.000 1503.797 1503.797
3 Kombinasi - 3 11926.491 188.607 1490.811 10.609 1501.420 1480.202
4 Kombinasi - 4 12044.892 188.607 1505.612 10.609 1516.221 1495.002
5 Kombinasi - 5 11099.976 5408.908 1387.497 304.251 1691.748 1083.246

Gaya ultimit maksimum (rencana) tiang bor P u maks = 3377.30 kN


Momen dan gaya geser ultimit pile cap
Parameter berat bagian beton Volume Berat Lengan Momen
Kode
b h panjang shape (m )
3
(kN) xw (m) (kNm)
W1 2.50 0.75 10.00 1.00 18.75 468.75 1.25 585.94
W2 2.50 0.25 10.00 0.50 3.13 78.13 0.83 65.10
Ws = 546.88 Ms = 651.04
Faktor bentuk ultimit K= 1.30
Momen ultimit akibat berat pile cap Mus = K * Ms = 846.35 kNm

61/71
Gaya geser ultimit akibat berat pile cap Wus = K * Ws = 710.94 kN
Tebal breast wall Bd = Bx - L1 - L2 = 1.00 m
Jumlah baris tiang pancang ny = 4 buah

62/71
Jarak tiang bor terhadap pusat Lengan terahadap sisi luar M = ny * Pu maks * Xp
X (m) Xp (m) (kNm)
X1 = 2.00 Xp1 = X1 - Bd/2 = 1.50 20263.827
X2 = tidak ada Xp2 = X2 - Bd/2 = tidak ada tidak ada
X3 = tidak ada Xp3 = X3 - Bd/2 = tidak ada tidak ada
X4 = tidak ada Xp4 = X4 - Bd/2 = tidak ada tidak ada
X5 = tidak ada Xp5 = X5 - Bd/2 = tidak ada tidak ada
Momen maksimum pada pile cap akibat reaksi tiang bor Mp = 20263.827 kNm
Momen ultimit rencana pile cap Mur = Mp - Mus = 19417.473 kNm
untuk lebar pile cap (By) = 10.00 m
Momen ultimit recana permeter lebar Mu = Mur / By = 1941.747 kNm
Gaya geser rencana pile cap Vur = ny * Pu maks - Ws = 12962.343
untuk lebar pile cap (By) = 10.00 m
Gaya geser ultimit recana permeter lebar Vu = Vur / By = 1296.234 kN

Tulangan lentur pile cap


Momen rencana ultimit Mu = 1941.747 kNm
Mutu beton K - 250 kuat tekan beton fc ' = 20.75 MPa
Mutu baja U - 40 tegangan leleh baja fy = 400 MPa
Tebal pile cap h = ht = 1000 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton d' = 100 mm
Modulus elastisitas baja Es = 2E+05
Faktor bentuk distribusi tegangan beton b1 = 0.85
ρb = b1 * 0,85 * fc' / fy * 600 / (600+fy) = 0.022488
Rmaks = 0,75 * ρb * fy *[1 - ½*0,75 * ρb * fy/(o,85*fc')] = 5.456106
Faktor reduksi kekuatan lentur Φ= 0.86
Faktor reduksi kekuatan geser Φ= 0.60
Tebal efektif pile cap d = h - d' = 900 mm
Lebar pile cap yang ditinjau b= 1000 mm
Momen nominal rencana Mn = Mu / Φ = 2271.049 kNm
Faktor tahan momen Rn = Mn * 10-6 / (b*d2) = 2.80376
Rn < Rmaks (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan
ρ = 0,85 * fc' / fy * [1 - √[1 - 2 * Rn / (0,85*fc')] = 0.00768
Rasio tulangan minimum, ρ min = 25 % *(1,4/fy) = 0.00088
Rasio tulangan yang digunakan ρ= 0.00768
Luas tulangan yang diperlukan As = ρ * b * d = 6910 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 22
Jarak antar tulangan yang digunakan s = π/4 * D * b / As =
2
55.03 mm
Digunakan tulangan 2D 22 - 100 ok
As = π/4 * D * b / s =
2
3803 mm 2

Tulangan bagi / susut arah memanjang diambil 30 % x tulangan pokok


As ' = 30 % * As = 2073 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 19

63/71
Jarak antar tulangan yang digunakan s = π/4 * D2 * b / As = 136.82
Digunakan tulangan D 19 - 125
As = π/4 * D * b / s =
2
2269 mm2 ok

64/71
Tulangan geser
Gaya geser ultimit Vu = 1296234 N
Vc = 1/6 * (√ fc') * b * d = 683283 N
Φ * Vc = 409970 N < Vu (perlu tulangan geser)
V s = Vu = 1296234 N
Luas tulangan yang diperlukan As = ρ * b * d = 6910 mm2
Diameter tulangan yang dipergunakan D- 16 diambil jarak arah Y = 400 mm
Luas tulangan geser, Av = p / 4 * D 2 * b / S y = 502.86 mm2
Jarak tulangan geser yang diperlukan (arah X) Sx = Av * fy * d / Vs = 139.66
Jarak tulangan geser arah X digunkan = 139.66
Digunakan tulangan geser arah X D 16 - 400
arah Y D 16 - 100

Kontrol terhadap geser pons


Kuat geser pons yang disyaratkan, fv = 0,3 * √fc' = 1.367
Faktor reduksi kekuatan geser Φ= 0.60
Jarak antar tiang arah x X= 4.0
Jarak antar tiang arah y Y= 2.7
Jarak tiang bor terhadap tepi a= 1.00

L1

Y
h ht
r a hp
r

X
r
X a

Pu maks

r=X/2= 2 r=Y/2= 1.33 maka diambil r = 1.33 m


hp = 0.75 ht = 1.00 L1 = 2.50 m
Tebal bidang kritis geser pons h = hp + (r + a)/ L1 *(ht - hp) = 0.983 m
h= 983 mm
Tebal efektif bidang kritis geser pons d=h-d'= 883 mm
Panjang total bidang kritis Lv = [2 * (r + a) + p /2 * r] * 10 3 = 6762 mm
Luas bidang kritis geser pons Av = L v * h = 6.65.E+06
Gaya geser ponds nominal Pn = Av * fv = 9.09.E+06

65/71
Kapasitas geser pons P u = Φ Pn = 5451.9 kN
Reaksi ultimit satu tiang bor Pumaks = 3377.30 kN
Pu < Pu maks (ok)

66/71
D 22 - 100
D 19 - 125 D 16 - 400
D 16 - 100
0.25

0.75

D 22 - 100 D 19 - 125

2.50 1.00 2.50


6.00

Penulangan Pile Cap

67/71
VIII. Penulangan Abutment
8.1 Penulangan breast wall
Mutu beton K- 250
Kuat tekan beton fc' = 20.75 MPa
Mutu baja BjTS - 40
Tegangan leleh baja fy = 400 MPa
Dimensi breast wall By = 10.00 m
b7 = 1.00 m
Ditinjau breast wall selebar 1 m ;
Lebar breast wall b= 1000.00 mm
Tebal breast wall h= 1000.00 mm
Luas penampang breast wall yang ditinjau Ag = b * h = 1000000 mm2
Pu = gaya ultimit pada breast wall (kN)
Mu = momen ultimit pada breast wall (kNm)
f Pn = P u a = f Pn / (fc' * Ag) = Pu * 103 / (fc' * Ag)
f MPn = Mu b = f Mn / (fc' * Ag*h) = Mu * 106 / (fc' * Ag * h)
Hasil analisa beban Untuk leber 1 m
Pu Mu Pu Mu
No Kombinasi Beban Ultimit a b
(kN) (kNm) (kN) (kNm)
1 Kombinasi 1 4265.59 19540.727 426.559 1954.073 0.021 0.094
2 Kombinasi 2 4369.48 19819.032 436.948 1981.903 0.021 0.096
3 Kombinasi 3 4265.59 19764.357 426.559 1976.436 0.021 0.095
4 Kombinasi 4 4384.00 19540.727 438.400 1954.073 0.021 0.094
5 Kombinasi 5 3439.08 29463.741 343.908 2946.374 0.017 0.142
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton d' = 100 mm
h' = h - 2 * d' = 800 mm
h' / h = 0.800
Nilai a = f Pn / (fc' * Ag) = Pu * 103 / (fc' * Ag) dan b = f Mn / (fc' * Ag) = Mu * 106 / (fc' * Ag* h ) diplot kedalam
diagram interaksi diperoleh, Rasio tulangan yang diperlukan r= 1.00%
Luas tulangan yang diperlukan A s
= r * b * h = 10000 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D= 22 mm
Tulangan tekan dibuat = tulangan tarik A s (tekan)
= A s (tarik)
= 1/2 * A s
= 5000 mm2
Jarak tulangan yang diperlukan S = p/4 * D * b / (1/2 * As) =
2
76 mm
Jarak tulangan yang digunakan S = 150 mm
Digunakan Jumlah lapis dia tulangan jarak luas tulangan
Tulangan tekan 2 2 D 22 - 150 5070 r tekan = 0.507%
Tulanga tarik 2 2 D 22 - 150 5070 r tarik = 0.507%
rasio tulangan yang digunakan r= 1.014%
ok

61/71
1.00
e/h=0.01 e/h=0.05 e/h=0.10
r = 5% e/h=0.15

0.90
e/h=0.20
r = 4%

0.80

e/h=0.30
r = 3%
f.Pn / (fc'.Ag)

0.70

r = 2%

0.60
e/h=0.50
r = 1%

0.50

0.40

e/h=1.00

0.30

e/h=2.00
0.20

0.10
f = 0.65
e
f = 0.80
0.00
0.00 0.05 0.10 0.15 f.Mn / (fc'.Ag.h)
0.20 0.25 0.30 0.35 0.40

Analisa breast wall dengan diagram interaksi


Untuk mengontrol apakah tulangan breast wall yang ditetapkan dengan diagram interakasi (tak berdimensi)
untuk uniaxial Bending tersebut telah mencukupi, perlu dilakukAN analisa kekuatan breast wall dengan
diagram Interaksi P-M untuk berbagai macam kombinasi pembebanan.
Input data, persamaan yang digunakan untuk nalisis, dan hasil anlisis breast wall disajikan sebagai berikut
Analisa dinding beton bertulang dengan diagram interaksi
Data dinding beton bertulang
Mutu beton K - 250
Mutu baja BjTS - 40
Kuat tekan beton fc' = 20.75 MPa
tegangan leleh baja fy = 400 MPa
Modulus elastisitas baja E s
= 2E+05 MPa
Faktor distribusi tegangan b 1
= 0.85
Ditinjau dinding selebar b= 1000 mm
Jarak tulangan terhadap tepi beton d' = 100 mm
Baja tulangan tarik (As) :
2 D 22 - 150
Baja tulangan tekan (As') :
2 D 22 - 150
Luas tulangan tarik As = 5070 mm2
Luas tulangan tekan As ' = 5070 mm2
Rasio tulangan tarik 0.5070%

62/71
Rasio tulangan tekan 0.5070%
Faktor reduksi kekuatan 0.65
Persamaan yang digunakan untuk perhitungan diagram interaksi

63/71
Tinggi efektif d = h - d' = 900 mm
Pada kondisi tekan aksial setris
Pno = 0,80 * {0,85 * fc' * b * h + (As + As')*( fy - 0,85 fc')}* 10-3 7878458.94 kN
Gaya aksial normal Pn harus ≤ Pno ok
Pada kondisi balance
cb = 600 / (600 + fy) *d 600
ab = b1 * cb 510
e' s = 0,003 * (cb - d') / cb 0.0025
untuk, e's ≥ fy / Es maka fs' = fy 400
untuk, e's < fy / Es maka fs' = es' * Es
Gaya-gaya internal beton dan baja
Cc = 0,85 * fc' * b * ab * 10-3 kN 8995.13
Cs = As * fy * 10-3 kN 2028.19
Cs' = As' * ( fy - 0,85 * fc) * 10 -3
kN 1938.76
Gaya aksial tekan nominal kondisi balance
Pnb = Cc + Cs' - Cs kN harus ≤ Pno 8905.69 ok
Momen nominal kondisi balance
Mnb = [Cc * (h/2 - ab/2) + Cs * ( d - h/2) + Cs' * (h/2 - d')] * 10-3 kNm 2168.03 kNm
Pada kondisi garis netral terletak pada jarak c dari sisi beton tekan terluar
es = 0,003 * (c - d) / c c= 400 0.00225
es' = 0,003 * (c - d') / c 0.0025
untuk [ es ] ≥ fy / Es maka fs = [ es ] / es * fy 5E-06
untuk [ e s ] < f y / Es maka fs = es * Es
untuk e's ≥ fy / Es maka fs' = fy 5E-06
untuk e's < fy / Es maka fs' = e's * Es
b= b1 * c
Gaya-gaya internal beton dan baja
Cc = 0,85 * fc' * b * a * 10-3 kN
Cs = As * fs * 10 -3
kN
Cs' = As' * ( fs' - 0,85 * fc') * 10 -3
kN
Gaya aksial tekan normal
Pn = Cc + Cs' - Cs kN harus ≤ Pno
Momen nominal
Mn = [Cc * (h/2 - a/2) - Cs * ( d - h/2) + Cs' * (h/2 - d')] * 10-3 kNm
Faktor reduksi kekuatan
Φ = 0,65 untuk Pn ≥ 0,10 * fc' * b * h
Φ = 0,80 - 1,5 * Pn / (fc' * b * h) untuk 0 < Pn < 0,10 * fc' * b * h

64/71
Tulangan geser breast wall
Perhitungan tulangan geser untuk breast wall didasarkan pada gaya aksial ultimit untuk kombinasi beban yang
menentukan dalam perhitungan tulangan aksial tekan dan lentur
Gaya aksial ultimit rencana Pu = 343.908 kN
Momen ultimit rencana Mu = 2946.374 kNm
Mutu beton K- 250 fc' = 20.75 MPa
Mutu baja U- 40 fy = 400 MPa
Ditinjau dinding abutment selebar b= 1000 mm
Gaya aksial ultimit rencana P u
= 343908 N
Momen ultimit rencana Mu = 2.95.E+09 Nmm
Faktor reduksi kekuatan geser Φ= 0.6
Tinggi dinding abutment L= 9000 mm
Tebal dinding abutment h= 1000 mm
Luas tulangan longitudinal abutment As = 10141 mm2
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton d'= 100
Vu = Mu/L 327375 N
d = h - d' = 900 mm
Vcmaks = 0,2 *fc' * b * d = 3735000 N
Φ * Vcmaks = 2241000 N >Vu (OK)
b1 = 1.4 - d/2000 = 0.95 < 1 maka diambil
b2 = 1 + Pu/(14 * fc' * b * h) = 1.001 b1 = 0.95
b3 = 1
Vuc = b 1 * b2 * b3 * b * d * √ [ As * fc' / (b * d)] = 45990 N
Vc = VUC + 0.6 * b * d = 585990 N
Φ * Vc = 351594 N
Φ * Vc = >Vu (hanya perlu tulangan geser minimum)
Geser pada beton sepenuhnya dipikul oleh tulangan geser, sehingga :
Vs = Vu / Φ = 545625 N
Untuk tulangan geser digunakan besi beton
D 16 jarak arah y, Sy = 200 mm
Luas tualngan geser, Asv = 1/4 p * D2 *(b /Sy) = 1004.80 mm2
Jarak tulangan geser yang diperlukan Sx = Asv * fy * d / Vs = 663 mm
Digunaka tul. geser : D 16 jarak arah y, Sy = 200
8.2 Penulangan back wall
8.2.1 Penulangan back wall bawah
Dimensi tebal, hb = b2 = 0.55 m
lebar, By = 10.00 m
Momen ultimit, Mu = 182.05 kNm
Gaya geser ultimate Vu = 526.48 kN
Ditinjau selebar 1 m, maka ;
Mu = 18.21 kNm
Vu = 52.65 kN
Tulangan lentur
Momen rencana ultimit Mu= 18.21 kNm
Mutu beton, K-300 Kuat tekaen beton, f c
' = 20.75 MPa
Mutu baja, BjTS-40 Tegangan leleh baja fy = 400 MPa
Tebal beton h= 550 mm
Selimut beton (jarak tulangan terhadap sisi luar beton) d' = 50 mm
Modulus Elastisitas beton E s
= 2E+05 MPa

65/71
Faktor bentuk distribusi tegangan beton b1 = 0.85
rb = b 1 * 0,85 * fc' /fy * 600 / (600 + fy) = 0.022488
R maks = 0,75 * rb * fy * [ 1 - 1/2 * 0,75* rb * fy /(0,85 *fc')] = 5.45611

66/71
Faktor reduksi kekuatan lentur. Φ= 0.8
Faktor reduksi kekuatan geser, Φ= 0.6
Tebal efektif d = h - d' = 500 mm
Lebar yang ditinjau, b= 1000 mm
Momen nominal rencana Mn = Mu / Φ = 22.76
Faktor tahanan momen Rn = Mn * 10 -6 / (b * d2) = 0.0910
Rn < Rmaks (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan
r = 0,85 * fc' / fy * [ 1- √(1- 2* Rn / (0,85* fc'))] = 0.00023
Rasio tulangan minimum r min = 0,25 % * 1,4 / fy = 0.000009
Rasio tulangan yang digunakan, r = 0.00023
Luas tulangan yang diperlukan As = r * b * d = 114 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 16 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = p / 4 * D2 * b / As = 1761.604 mm
Digunakan tulangan D 16 - 200
As = p / 4 * D2 * b / s = 1005 mm2
Untuk tulangan bagi diambil 40 % tulangan pokok, As' = 40 % * As = 401.92 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 13 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s' = p / 4 * D2 * b / As' = 330.078 mm
Digunakan tulangan D 13 - 200
As' = p / 4 * D2 * b / s' = 663 mm2
Tulangan geser
Gaya geser ultimit Vu = 52648 N
Vc = 1/6 *(√fc') * b * d = 379601 N
Φ .Vc = 227760.84 N >2 * Vu (tidak perlu tulangan geser)
Φ .Vs = Vu - Φ .Vc = --- N
Vs = --- N
Diameter tulangan yang digunakan, D --- Ambil jarak arah Y --- mm
Luas tulangan geser, Av = p / 4 * D2 * b / sy = --- mm2
Jarak tulangan geser yang diperlukan ( arah X )
Sx = Av * f * d / Vs = --- mm
Digunakan tulangan, D --- Jarak arah X --- mm
Jarak arah Y --- mm
8.2.2 Penulangan back wall atas
Dimensi tebal, hb = b1 = 0.35 m
lebar, By = 10.00 m
Momen ultimit, Mu = 124.21 kNm
Gaya geser ultimate Vu = 499.59 kN
Ditinjau selebar 1 m, maka ;
Mu = 12.42 kNm
Vu = 49.96 kN
Tulangan lentur
Momen rencana ultimit Mu= 12.42 kNm
Mutu beton, K-300 Kuat tekaen beton, f c
' = 20.75 MPa
Mutu baja, BjTS-40 Tegangan leleh baja f y
= 400 MPa
Tebal beton h= 350 mm
Selimut beton (jarak tulangan terhadap sisi luar beton) d' = 50 mm
Modulus Elastisitas beton Es = 2E+05 MPa
Faktor bentuk distribusi tegangan beton b1 = 0.85

67/71
rb = b 1 * 0,85 * fc' /fy * 600 / (600 + fy) = 0.022488
R maks = 0,75 * rb * fy * [ 1 - 1/2 * 0,75* rb * fy /(0,85 *fc')] = 5.45611
Faktor reduksi kekuatan lentur. Φ= 0.8
Faktor reduksi kekuatan geser, Φ= 0.6

68/71
Tebal efektif d = h - d' = 300 mm
Lebar yang ditinjau, b= 1000 mm
Momen nominal rencana Mn = Mu / Φ = 15.53
Faktor tahanan momen Rn = Mn * 10 -6 / (b * d2) = 0.1725
Rn < Rmaks (OK)
Rasio tulanga yang diperlukan
r = 0,85 * fc' / fy * [ 1- √(1- 2* Rn / (0,85* fc'))] = 0.00043
Rasio tulangan minimum r min = 0,25 % * 1,4 / fy = 0.000009
Rasio tulangan yang digunakan, r = 0.00043
Luas tulangan yang diperlukan As = r * b * d = 130 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 13 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = p / 4 * D * b / As = 1020.284 mm
2

Digunakan tulangan D 13 - 200


As = p / 4 * D2 * b / s = 663 mm2
Untuk tulangan bagi diambil 50 % tulangan pokok, As' = 50 % * As = 332 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 13 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s' = p / 4 * D * b / As' =
2
400.000 mm
Digunakan tulangan D 13 - 200
As' = p / 4 * D2 * b / s' = 663 mm2
Tulangan geser
Gaya geser ultimit Vu = 49959 N
Vc = 1/6 *(√fc') * b * d = 227761 N
Φ .Vc = 136656.50 N >2 * Vu (tidak perlu tulangan geser)
Φ .Vs = Vu - Φ .Vc = --- N
Vs = --- N
Diameter tulangan yang digunakan, D --- Ambil jarak arah Y --- mm
Luas tulangan geser, Av = p / 4 * D2 * b / sy = --- mm2
Jarak tulangan geser yang diperlukan ( arah X )
Sx = Av * f * d / Vs = --- mm
Digunakan tulangan, D --- Jarak arah X --- mm
Jarak arah Y --- mm
8.3 Corbel
Tebal, h = h5 + h6 = 1.10 m
Eksentrisitas beban, e = b5/2 = 0.30 m
Lebar, By = 10.00 m
Momen ultimit Mu = 334.81 kNm
Gaya geser ultimit Vu = 1116.05 kN
Ditinjau selebar 1 m, maka ;
Mu = 33.48 kNm
Vu = 111.60 kN
Tulangan lentur
Momen rencana ultimit Mu= 33.48 kNm
Mutu beton, K-300 Kuat tekaen beton, fc' = 20.75 MPa
Mutu baja, U-40 Tegangan leleh baja fy
= 400 MPa
Tebal beton h= 1100 mm
Selimut beton (jarak tulangan terhadap sisi luar beton) d' = 150 mm
Modulus Elastisitas beton E s
= 2E+05
Faktor bentuk distribusi tegangan beton b1 = 0.85
rb = b 1 * 0,85 * fc' /fy * 600 / (600 + fy) = 0.022488
R maks = 0,75 * rb * fy * [ 1 - 1/2 * 0,75* rb * fy /(0,85 *fc')] = 5.45611
Faktor reduksi kekuatan lentur. Φ= 0.8
Tebal efektif d = h - d' = 950 mm
Lebar yang ditinjau, b= 1000 mm

69/71
Momen nominal rencana Mn = Mu / Φ = 41.85
Faktor tahanan momen Rn = Mn * 10 -6 / (b * d2) = 0.0464
Rn < Rmaks (OK)

70/71
Rasio tulanga yang diperlukan
r = 0,85 * fc' / fy * [ 1- √(1- 2* Rn / (0,85* fc'))] = 0.00012
Rasio tulangan minimum r min = 0,25 % * 1,4 / fy = 0.000009
Rasio tulangan yang digunakan, r = 0.00012
Luas tulangan yang diperlukan As = r * b * d = 110 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 16 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = p / 4 * D * b / As = 1822.247 mm
2

Digunakan tulangan D 16 - 200


As = p / 4 * D2 * b / s = 1005 mm2
Untuk tulangan bagi diambil 50 % tulangan pokok, As' = 40 % * As = 402 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 13 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s' = p / 4 * D2 * b / As' = 330.078 mm
Digunakan tulangan D 13 - 200
As' = p / 4 * D2 * b / s' = 663 mm2
Tulangan geser
Gaya geser ultimit Vu = 111605 N
Faktor reduktis kekuatan geser, Φ= 0.6
Vu * d / Mu = 3.17 maka diambil = 1
r = As / (b * d) = 0.10%
Vc = [√fc'+120 *r* Vu *d/M]*b * d / 7 =1/6 *(√fc')*b*d = 669779 N
Vc = 1/6 *(√fc') * b * d = 721243 N
dimabil Vc = 669779 N
f * Vc = 401868 N >Vu tidak perlu tulangan geser
f * Vs = Vu - f * Vc = --- N
Vs = --- N
Diamter tulangan yang digunakan , D --- diambil jarak arah Y = Sy = ---
Luas tulangan geser, Av = p / 4 * D * b / sy =
2
---
Jarak tulangan geser yang diperlukan ( arah X )
Sx = Av * f * d / Vs = --- mm
Digunakan tulangan, D --- Jarak arah X --- mm
Jarak arah Y --- mm
8.4 Wing Wall
8.4.1. Tinjauan wing wall arah vertikal

Tebal, h = hw = 0.60 m
Lebar, Hx =b 0
+ b8 = 3.00 m
Momen ultimit Mu = Muy = 4293.77 kNm
Gaya geser ultimit Vu = 2174.42 kN
Ditinjau selebar 1 m, maka ;
Mu = 1431.26 kNm
Vu = 724.81 kN
Tulangan lentur
Momen rencana ultimit Mu= 1431.26 kNm
Mutu beton, K-300 Kuat tekaen beton, fc' = 20.75 MPa
Mutu baja, U-40 Tegangan leleh baja fy
= 400 MPa
Tebal beton h= 600 mm
Selimut beton (jarak tulangan terhadap sisi luar beton) d' = 50 mm
Modulus Elastisitas beton Es = 2E+05
Faktor bentuk distribusi tegangan beton b1 = 0.85
rb = b 1 * 0,85 * fc' /fy * 600 / (600 + fy) = 0.022488

71/71
R maks = 0,75 * rb * fy * [ 1 - 1/2 * 0,75* rb * fy /(0,85 *fc')] = 5.45611
Faktor reduksi kekuatan lentur. Φ= 0.8
Faktor reduksi kekuatan geser Φ= 0.6

72/71
Tebal efektif d = h - d' = 550 mm
Lebar yang ditinjau, b= 1000 mm
Momen nominal rencana Mn = Mu / Φ = 1789.07
Faktor tahanan momen Rn = Mn * 10 -6 / (b * d2) = 5.9143
Rn > Rmaks (cek)

Rasio tulanga yang diperlukan


r = 0,85 * fc' / fy * [ 1- √(1- 2* Rn / (0,85* fc'))] = 0.01879
Rasio tulangan minimum r min = 0,25 % * 1,4 / fy = 0.000009
Rasio tulangan yang digunakan, r = 0.01879
Luas tulangan yang diperlukan As = r * b * d = 10334 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 22 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = p / 4 * D * b / As =
2
73.533 mm
Digunakan tulangan D 22 - 100
As = p / 4 * D2 * b / s = 3799 mm2
Untuk tulangan bagi diambil 50 % tulangan pokok, As' = 50 % * As = 1900 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 16 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s' = p / 4 * D2 * b / As' = 105.785 mm
Digunakan tulangan D 16 - 100
As' = p / 4 * D2 * b / s' = 2010 mm2
Tulangan geser
Gaya geser ultimit Vu = 724808 N
Vc = 1/6 *(√fc') * b * d = 417562 N
f * Vc = 250537 N <Vu perlu tulang geser
f * Vs = Vu - f * Vc = 474271 N
Vs = 790452 N
Diamter tulangan yang digunakan , D 13 diambil jarak arah Y = Sy = 350
Luas tulangan geser, Av = p / 4 * D2 * b / sy = 379.04
Jarak tulangan geser yang diperlukan ( arah X )
Sx = Av * fy * d / Vs = 105.496 mm
Digunakan tulangan, D 13 Jarak arah X 100 mm
Jarak arah Y 350 mm
8.4.2. Tinjauan wing wall arah horisontal

Tebal, h = hw = 0.60 m
Lebar, Hy = 9.00 m
Momen ultimit Mu = Mux = 1630.82 kNm
Gaya geser ultimit Vu = 2174.42 kN
Ditinjau selebar 1 m, maka ;
Mu = 181.20 kNm
Vu = 241.60 kN

Tulangan lentur
Momen rencana ultimit Mu= 181.20 kNm
Mutu beton, K-300 Kuat tekaen beton, fc' = 20.75 MPa
Mutu baja, BjTS-40 Tegangan leleh baja fy
= 400 MPa
Tebal beton h= 600 mm
Selimut beton (jarak tulangan terhadap sisi luar beton) d' = 50 mm
Modulus Elastisitas beton Es = 2E+05
Faktor bentuk distribusi tegangan beton b1 = 0.85
rb = b 1 * 0,85 * fc' /fy * 600 / (600 + fy) = 0.022488

73/71
R maks = 0,75 * rb * fy * [ 1 - 1/2 * 0,75* rb * fy /(0,85 *fc')] = 5.45611
Faktor reduksi kekuatan lentur. Φ= 0.8
Faktor reduksi kekuatan geser Φ= 0.6

74/71
Tebal efektif d = h - d' = 550 mm
Lebar yang ditinjau, b= 1000 mm
Momen nominal rencana Mn = Mu / Φ = 226.50
Faktor tahanan momen Rn = Mn * 10 -6 / (b * d2) = 0.7488
Rn < Rmaks (OK)

Rasio tulangan yang diperlukan


r = 0,85 * fc' / fy * [ 1- √(1- 2* Rn / (0,85* fc'))] = 0.00191
Rasio tulangan minimum r min = 0,25 % * 1,4 / fy = 0.000009
Rasio tulangan yang digunakan, r = 0.00191
Luas tulangan yang diperlukan As = r * b * d = 1052 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 16 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = p / 4 * D2 * b / As = 190.956 mm
Digunakan tulangan D 16 - 150
As = p / 4 * D2 * b / s = 1340 mm2
Untuk tulangan bagi diambil 50 % tulangan pokok,
As' = 50 % * As = 670 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D 13 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s' = p / 4 * D * b / As' =
2
300.000 mm
Digunakan tulangan D 13 - 200
As' = p / 4 * D2 * b / s' = 1005 mm2
Tulangan geser
Gaya geser ultimit Vu = 241603 N
Vc = 1/6 *(√fc') * b * d = 417562 N
f * Vc = 250537 N >Vu hanya perlu tulangan geser min.
f * Vs = Vu - f * Vc = --- N
Vs =Vu = 241603 N
Diamter tulangan yang digunakan , D 13 diambil jarak arah Y = Sy = 300
Luas tulangan geser, Av = p / 4 * D * b / sy =
2
442.22
Jarak tulangan geser yang diperlukan ( arah X )
Sx = Av * fy * d / Vs = 402.676 mm
Digunakan tulangan, D 13 Jarak arah X 400 mm
Jarak arah Y 300 mm

75/71
Penulangan Wing Wall

D 22 - 100

D 22 - 100 (sisi dalam)

D 16 - 100 (sisi luar)

D 13 - 200 D 16 - 150

D 16 - 150 (sisi dalam)

D 16 - 100
D 13 - 200 (sisi luar)

0.60

3.00

76/71
Penulangan Abutment Jembatan
0.55

0.35
D 13 - 200 D 13 - 200
D 13 - 200 D 13 - 200
0.50

D 13 - 200 0.70
D 13 - 200 D 13 - 200
D 16 - 200 0.00
1.00 0.60
0.20
D 16 - 200 D 13 - 200
0.00
D 13 - 200
0.70 D 16 - 200 0.70

0.70 D 13 - 200 0.75


D 16 - 200 D 13 - 300
D 22 - 150
D 22 - 150 0.35
6.85 D 22 - 150
D 16 - 200 D 16 - 200
D 22 - 100 D 22 - 150 6.50
D 19 - 125 D 16 - 400
0.25 D 16 - 100 0.25

0.75
0.75

D 22 - 100 D 19 - 125

2.50 1.00 2.50


6.00

Penulangan Tiang Bor

Spiral, f 12 -150
Tiang bor L = 9.00 m
8D16
Spiral, f 12 -150
0.30
0.40

77/71
Penampang tiang bor

0.40

78/71

You might also like