Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

1 GIZIDO Volume 9 No.

1 Mei 2017 Analisis Faktor Irene P, dkk

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS


GIZI ANAK BALITA DI KELURAHAN SINDULANG SATU
KOTA MANADO

Irene Natalia Papendang1, Mirna Kawulusan2, dan Nonce Nova Legi3


1,2,3 Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Manado

ABSTRACT
One of the International Conference On Nutrition's commitments in Rome 2014 is to eliminate
hunger and prevent any form of malnutrition worldwide. Toddler nutrition status is influenced
by direct and indirect causes. The direct causal factors are food intake and infectious
diseases, while the underlying causes are mother's level of knowledge and history of
exclusive breastfeeding. This research is to know the factors related to the nutritional status
of children under five in Sindulang Urban One Kota Manado.
This type of research is analytic correlation with crossectional design. Population as many as
284 balita and samples 43 under fives. Data analysis using Fisher Exact Test to know the
correlation of independent and bound variable and multinominal logistic regression test to
know the most dominant factor that related to nutrition status of Toddler. Instruments used in
this study are questionnaires, food recall form 24 hours weighing scales, and stationery.
The results of this study indicate that there are 5 children under five who have bad nutritional
status (BGM) based on BB / U index, energy intake is dominated by good intake level and
less, and there are 5 infants who have suffered from infectious diseases (acute diarrhea). 21
Toddlers are given Exclusive Breast Milk and 22 Toddlers are not given Exclusive Breast
Milk. Most Balita women have a good level of knowledge about nutrition. There is correlation
between energy intake with nutritional status of children under five (p = 0.000), there is
correlation history of infectious disease with nutrient status of children under five (p = 0.007).
There is no history of exclusive breastfeeding relationship with underfive nutritional status (p
= 0.127). There was no correlation between maternal knowledge level and nutritional status
of children under five (p = 1,000). Energy intake is the most dominant factor affecting the
nutritional status of children under five in Sindulang Satu Village.
Keywords: Energy intake, history of infectious diseases, history of Exclusive breastfeeding,
mother's nutritional knowledge, nutritional status of Toddler

PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu


negara yang memiliki angka prevalensi
Hasil kesepakatan International stunting yang sangat tinggi yaitu >40%
Conference on Nutrition ke 2 di Roma dengan penurunan angka prevalensi
diperoleh beberapa komitmen yang tahunan yang rendah hanya berkisar
diagendakan untuk dilaksanakan pada 1%/tahun dan juga merupakan negara
tahun 2015. Komitmen yang pertama ke 17 di antara 117 negara yang
adalah menghapuskan kelaparan dan mempunyai tiga masalah gizi sekaligus
mencegah segala bentuk kekurangan yaitu pendek, kurus, dan kelebihan
gizi di seluruh dunia. Global Nutrition berat badan.1
Report tahun 2014 menyatakan bahwa
2 GIZIDO Volume 9 No. 1 Mei 2017 Analisis Faktor Irene P, dkk

Hasil Riset Kesehatan Dasar berhubungan dengan status gizi anak


tahun 2013, menunjukan bahwa Balita di Kelurahan Sindulang Satu Kota
Indonesia memiliki prevalensi gizi buruk Manado.
mencapai 5,7% dan gizi kurang 13,9%.
Angka ini mengalami peningkatan jika
dibandingkan dengan tahun 2010, BAHAN DAN CARA
dimana prevalensi gizi buruk 4,9%, dan
gizi kurang 13%. Untuk Provinsi Jenis penelitian ini adalah
Sulawesi Utara prevalensi gizi kurang analitik korelasi dengan rancangan
mengalami peningkatan yang cukup cross sectional. Penelitian ini
signifikan dari tahun 2010 yaitu 6,8% dilaksanakan di Kelurahan Sindulang
menjadi 12,8 % pada tahun 2013. Profil Satu Kecamatan Tuminting pada bulan
kesehatan Provinsi Sulawesi Utara tanggal 07 hingga 25 April 2016.
tahun 2013 menunjukan bahwa Penentuan besar sampel menggunakan
terdapat total 75 kasus gizi buruk yang rumus Arikunto dengan mengambil 10%
ditemukan di Provinsi Sulawesi Utara dari populasi yakni sebanyak 284
dan 10 di antaranya terdapat di Kota sehingga jumlah sampel yang
Manado. didapatkan adalah 43 sampel dengan
teknik pengambilan sampel cluster
Faktor-faktor yang mempengaruhi sampling. Variabel bebas dalam
status gizi secara langsung adalah penelitian ini adalah asupan energi,
asupan makanan dan penyakit infeksi, riwayat penyakit infeksi, riwayat ASI
sedangkan faktor tidak langsung adalah eksklusif, dan pengetahuan ibu tetang
tingkat pengetahuan ibu dan pola asuh gizi, dengangkan varibel terikat adalah
(riwayat ASI eksklusif) dan lain-lain. status gizi anak balita. Analisis data
Profil Kesehatan Puskesmas Tuminting menggunakan uji Fisher Exact Test
tahun 2013 diperoleh data bahwa untuk mengetahui hubungan variabel
terdapat 31 anak balita dan 51 anak bebas dan terikat dan uji regresi logistik
baduta yang memiliki berat badan di multinominal untuk mengetahui faktor
bawah garis merah (BGM). Dari data yang paling dominan yang
Posyandu Kelurahan Sindulang Satu berhubungan dengan status gizi Balita
bulan Maret tahun 2015 diperoleh data Instrumen yang digunakan meliputi
bahwa terdapat 10 anak balita yang timbangan injak, formulir food recall,
memiliki status gizi kurang. kuesiner, laptop, ATK, dan program
Tujuan penelitian ini adalah statistika.
untuk mengetahui faktor yang
3 GIZIDO Volume 9 No. 1 Mei 2017 Analisis Faktor Irene P, dkk

HASIL
1. Analisis Univariat
Tabel 1.Distribusi Frekuensi
Variabel n %
Jenis Kelamin
Laki-laki 18 41,9
Perempuan 25 58,1
Umur
12-23 Bulan 21 48,8
24-35 Bulan 12 27,9
36-47 Bulan 6 14
48-59 Bulan 4 9,3
Status Gizi Balita
Gizi Buruk 5 11.6
Gizi Kurang 5 11.6
Gizi Baik 33 76,7
Tingkat Konsumsi
Defisit 3 7,0
Kurang 5 11,6
Sedang 13 30,2
Baik 22 51,2
Riwayat Penyakit Infeksi
Pernah Menderita 5 11,6
Tidak Pernah Menderita 38 88,4
Riwayat ASI Eksklusif
ASI Eksklusif 21 48,8
Tidak ASI
22 51,2
Eksklusif
Tingkat Pengetahuan Ibu
Tentang Gizi
Baik 41 95,3
Kurang 2 4,7

Berdasarkan tabel di atas dapat balita dengan status gizi buruk (<-
diketahui bahwa dari 43 sampel balita, 3SD), 5 balita dengan status gizi kurang
18 sampel (41,9%) berjenis kelamin (<-2SD s/d -3SD) dan 33 balita status
laki-laki dan 25 sampel (58,1%) berjenis gizi baik (-2SD s/d 2SD).
kelamin perempuan. Sampel balita
paling banyak berusia antara 12-23 Tingkat konsumsi energi diukur
bulan yaitu 21 sampel (48.8%). dengan menggunakan metode Food
Penilaian status gizi dalam penelitian ini recall 2x24 jam. Berdasarkan tabel di
menggunakan indikator berat badan atas dapat diketahui bahwa terdapat 3
menurut umur (BB/U). Terdapat 5 balita
4 GIZIDO Volume 9 No. 1 Mei 2017 Analisis Faktor Irene P, dkk

(7,0%) yang memiliki tingkat konsumsi Hanya 5 anak balita (11,6%) yang
defisit atau < 70% dari angka pernah menderita penyakit infeksi.
kecukupan gizi yang dianjurkan per 51,2% (22 Balita) tidak diberikan ASI
orang per hari, dan terdapat 22 balita secara eksklusif selama 6 bulan oleh
memiliki tingkat konsumsi yang baik para ibu, sedangkan 48,8% (21 Balita)
yaitu > 100%. Sebagian besar sampel diberikan ASI secara eksklusif.
tidak pernah menderita penyakit infeksi.

2. Analisis Bivariat
a. Hubungan Asupan Energi Dengan Status Gizi Balita Di Kelurahan
Sindulang Satu

Tabel 2. Hubungan Asupan Energi Dengan Status Gizi Balita Di Kelurahan


SIndulang Satu

Tingkat Status Gizi


Konsumsi Gizi Gizi Gizi Jumlah p*
Buruk Kurang Baik
n % n % n % n % 0,000
Baik 0 0 1 2,3 21 48,8 22 51,
2
Sedang
0 0 3 7,0 10 23,3 13 30,
Kurang 2
Defisit
3 7,0 1 2,3 1 2,3 5 11,
Jumlah 6
2 4,7 0 0 1 2,3 3 7,0
5 11,6 5 11, 33 76,7 43 100
6
*Uji Fisher Exact Test

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Berdasarkan hasil analisis


kejadian gizi buruk dan gizi kurang lebih menggunakan uji Fisher Exact Test
banyak terjadi pada balita yang memiliki didapatkan hasil bahwa terdapat
tingkat konsumsi kurang dan defisit hubungan yang bermakna antara
(<70%), dan sebaliknya balita asupan energi dengan status gizi pada
5 GIZIDO Volume 9 No. 1 Mei 2017 Analisis Faktor Irene P, dkk

anak balita di Kelurahan Sindulang Satu konsumsi yang baik memiliki status gizi
dimana nilai p = 0.000. dengan tingkat yang baik pula.

b. Hubungan Riwayat Penyakit Infeksi Dengan Status Gizi Balita Di Kelurahan


Sindulang Satu

Tabel 3. Hubungan Riwayat Penyakit Infeksi Dengan Status Gizi Balita Di


Kelurahan Sindulang Satu

Status Gizi

Riwayat Gizi Gizi Gizi Jumlah

Penyakit Buruk Kurang Baik p*

Infeksi

n % n % n % n % 0,007

Pernah 2 4.7 2 4.7 1 2.3 5 11.6

Menderita

Tidak Pernah 3 7,0 3 7,0 32 74,4 38 88,4

Menderita

Jumlah 5 11,6 5 11,6 33 76,7 43 100

*Uji Fisher Exact Test

Berdasarkan tabel di atas dapat menggunakan uji Fisher Exact Test


diketahui bahwa balita yang tidak didapatkan hasil bahwa terdapat
pernah menderita penyakit infeksi lebih hubungan yang bermakna antara
banyak mempunyai status gizi yang riwayat penyakit infeksi dengan status
baik yaitu sebanyak 32 balita, namun gizi anak balita di Kelurahan Sindulang
demikian masih ada juga 6 balita yang Satu dimana nilai p = 0.007 meskipun
status gizi kurang dan gizi buruk. tidak pernah menderita penyakit infeksi
Berdasarkan hasil analisis statistik tetapi mempunyai .
6 GIZIDO Volume 9 No. 1 Mei 2017 Analisis Faktor Irene P, dkk

c. Hubungan Riwayat ASI Eksklusif Dengan Status Gizi Balita Di Kelurahan


Sindulang Satu

Tabel 4. Hubungan Riwayat ASI Eksklusif Dengan Status Gizi Balita Di Kelurahan
Sindulang Satu

Status Gizi

Riwayat ASI Gizi Gizi Gizi Jumlah

Eksklusif Buruk Kurang Baik p*

n % n % N % n %

ASI Eksklusif 1 2.3 1 2.3 19 44.2 21 48.8

Tidak ASI 4 9.3 4 9.3 14 32.6 22 51.2 0,127

Eksklusif 5 11,6 5 11, 33 76,7 43 100

6
Jumlah

*Uji Fisher Exact Test

Tabel di atas menunjukan bahwa balita yang tidak berikan ASI secara
berdasarkan hasil analisis statistik eksklusif dibandingkan dengan balita
menggunakan uji Fisher Exact Test yang diberikan ASI eksklusif, dimana
didapatkan hasil bahwa tidak terdapat terdapat 8 balita yang tidak diberikan
hubungan yang bermakna antara ASI ekslusif memiliki status gizi buruk
riwayat ASI Eksklusif dengan status gizi dan kurang, dan untuk balita yang
anak balita dimana nilai p = 0.127, diberikan ASI eksklusif hanya ada 2
namun tabel tabulasi silang diatas juga balita yang memiliki status gizi buruk
menunjukan bahwa status gizi buruk dan kurang.
dan kurang lebih banyak dialami oleh
7 GIZIDO Volume 9 No. 1 Mei 2017 Analisis Faktor Irene P, dkk

d. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status gizi Balita
di Kelurahan Sindulang Satu

Tabel 5. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status gizi Balita
di Kelurahan Sindulang Satu

Status Gizi

Tingkat
Gizi Buruk Gizi Gizi Jumlah
Pengetahuan
Kurang Baik p*
Ibu

n % n % N % n % 1,000

Baik 5 11,6 5 11,6 31 72,1 41 95,3

Kurang 0 0 0 0 2 4,7 21 48,8

Jumlah 5 11,6 5 11,6 33 76,7 43 100

*Uji Fisher Exact Test

Berdasarkan tabel di atas dapat Berdasarkan hasil analisis statistik


diketahui bahwa sebagian besar ibu menggunakan uji Fisher Exact Test
balita memiliki tingkat pengetahuan didapatkan hasil bahwa tidak terdapat
tentang gizi yang baik, namun hal hubungan yang bermakna antara
tersebut tidak menjamin status gizi tingkat pengetahuan ibu tentang gizi
balita akan baik juga. Hal ini dibuktikan dengan status gizi anak balita di
dengan terdapat 5 ibu balita yang Kelurahan Sindulang Satu dimana nilai
memiliki tingkat pengetahuan gizi yang p = 1,000.
baik namun balitanya mempunyai
status gizi buruk.
8 GIZIDO Volume 9 No. 1 Mei 2017 Analisis Faktor Irene P, dkk

3. Analisis Multivariat
Tabel 5. Analisis Multivariat Multinominal Logistik

Likelihood Ratio Tests

Effect Chi-Square df Sig.

Intercept 6.887 2 .032

Penyakit Infeksi 5.703 2 .058

Tingkat Konsumsi
16.597 2 .000
(Asupan Energi)

Variabel independen yang 0,007. Bedasarkan hasil analisis


dimasukkan ke dalam analisis regresi statistik melalui uji regeresi logistik
multinominal logistik adalah variabel multinominal menunjukkan bahwa
yang pada analisis bivariat mempunyai faktor yang paling dominan yang
nilai p < 0,25, yaitu variabel asupan berhubungan dengan status gizi anak
energi nilai p= 0,000 dan variabel balita di Kelurahan Sindulang Satu yaitu
riwayat penyakit infeksi dengan nilai p= asupan energi dimana nilai sig = 0,000.
PEMBAHASAN

a. Hubungan Asupan Energi Dengan Status Gizi Balita Di Kelurahan


Sindulang Satu

Hasil analisis statistik yang telah Asupan makanan menjadi hal penting
dilakukan melalui uji Fisher Exact Test, dalam pertumbuhan dan perkembangan
didapatkan hasil bahwa terdapat balita. Keadaan kesehatan gizi
hubungan yang bermakna antara tergantung dari tingkat konsumsi.
asupan energi dengan status gizi Balita Tingkat konsumsi ditentukan oleh
di Kelurahan Sindulang Satu dimana kualitas dan kuantitas hidangan. Kalau
nilai p = 0 ,000. Hasil ini sesuai dengan susunan hidangan memenuhi
teori dari Sulistyoningsih (2001) yang kebutuhan tubuh, baik dari sudut
menjelaskan bahwa asupan makanan kualitas maupun kuantitassnya, maka
adalah salah satu faktor penyebab tubuh akan mendapat kondisi
secara langsung terjadinya gizi kurang kesehatan gizi yang sebaik-baiknya.
pada Balita.
Hasil penelitian Terati, dkk (2011)
Asupan makanan adalah salah diperoleh hasil terdapat hubungan yang
satu faktor penyebab secara langsung bermakna antara asupan energi dan
terjadinya gizi kurang pada balita 2. status gizi dimana nilai p = 0,000. 3 Hal
9 GIZIDO Volume 9 No. 1 Mei 2017 Analisis Faktor Irene P, dkk

yang sama didapatkan dari penelitian Patogenesis penyakit gizi


yang dilakukan oleh Badake, dkk (2014) kurang melalui 5 tahapan yaitu pertama
yang menyatakan bahwa tingkat ketidakcukupan zat gizi. Apabila
konsumsi, keragaman dan kualitas ketidakcukupan zat gizi berlangsung
makanan sangat mempengaruhi status lama maka persediaan/cadangan
gizi anak,4 demikian halnya dengan jaringan akan digunakan untuk
penelitian yang dilakukan Soumokil memenuhi ketidakcukupan itu. Kedua
(2013) diperoleh hasil bahwa terdapat apabila ini berlangsung lama, maka
hubungan yang bermakan antara akan terjadi kemerosotan jaringan, yang
asupan energi dengan status gizi ditandai dengan penurunan berat
menurut indeks BB/U dan TB/U. Hasil badan. Ketiga, terjadi perubahan
yang berbeada diperoleh pada biokimia yang dapat dideteksi dengan
penelitian yang dilakukan oleh Fahmia, pemeriksaan laboratorium. Keempat,
dkk (2014) melalui uji korelasi Rank terjadi perubahan fungsi yang ditandai
Spearman diperoleh hasil bahwa tidak dengan gejala yang khas, dan kelima
terdapat hubungan yang bermakna terjadi perubahan anatomi yang dapat
antara asupan energi dengan status gizi dilihat dari tanda-tanda yang klasik.7
menurut indeks BB/U pada Balita 1-3
tahun dengan nilai p= 0.370.6

b. Hubungan Penyakit Infeksi Dengan Status Gizi Balita Di Kelurahan


Sindulang Satu

Penyakit infeksi merupakan pertahanan sehingga memudahkan


penyebab langsung terjadinya masalah terjadinya infeksi.8
gizi kurang pada Balita. Pada penelitian
ini melalui uji Fisher Exact Test, Penelitian yang dilakukan oleh
diperoleh hasil terdapat hubungan Astuti, dkk (2012) melalui uji Spearman
antara penyakit infeksi dengan status diperoleh hasil bahwa terdapat
gizi Balita di Kelurahan Sindulang Satu hubungan yang signifikan antara
dengan nilai p = 0,007. kejadian ISPA dengan status gizi
balita,9 hasil yang sama diperoleh dari
Secara garis besar gizi buruk penelitian yang dilakukan oleh Boer,
disebabkan oleh karena asupan (2012) didapatkan hasil bahwa terdapat
makanan yang kurang atau anak sering hubungan yang bermakna antara status
sakit, atau terkena infeksi. Kaitan infeksi gizi dengan kejadian pneumonia pada
dan kurang gizi seperti layaknya balita dengan nilai OR = 3.914. 10 Hasil
lingkaran setan yang sukar diputuskan, yang berbeda didapatkan dari penelitian
karena keduanya saling terkait dan yang dilakukan oleh Rosari, dkk (2013)
saling memperberat. Kondisi infeksi melalui uji chi-square diperoleh hasil
kronik akan meyebabkan kurang gizi bahwa tidak terdapat hubungan antara
dan kondisi malnutrisi sendiri akan kejadian diare dengan status gizi balita
memberikan dampak buruk pada sistem dengan nilai p = 0.742.11
10 GIZIDO Volume 9 No. 1 Mei 2017 Analisis Faktor Irene P, dkk

Penyakit infeksi dapat kebutuhan zat-zat gizi akibat


mempengaruhi status gizi dengan peningkatan metabolisme, redistribusi
beberapa cara mengurangi absorbsi nutrisi, atau aktifitas inflamasi/respons
makanan yang disebabkan oleh imun, atau kehilangan zat gizi endogen
kerusakan usus, meningkatnya yang mungkin disebabkan oleh diare.12

c. Hubungan Riwayat ASI Eksklusif dengan Status Gizi Anak Balita di


Kelurahan Sindulang Satu

Hasil yang diperoleh berdasarkan uji ASI dan susu formula dengan nilai
Fisher Exact Test untuk variabel p=0.351.13 Hasil yang sama diperoleh
riwayat ASI Eksklusif dengan status gizi dari penelitian yang dilakukan oleh
Balita adalah tidak terdapat hubungan Nilakesuma, dkk (2015) melalui uji chi-
yang bermakna, dimana nilai p= 0,127. square diperoleh hasil tidak terdapat
Secara statistik dapat disimpulkan hubungan yang bermakna antara
bahwa antara riwayat ASI Eksklusif pemberian ASI ekslusif dengan status
tidak terdapat hubungan yang gizi bayi, dimana nilai p = 0,752.14 Ada
bermakna, namun secara klinis berbagai faktor yang menyebabkan
berdasarkan tabel tabulasi silang dapat timbulnya gizi kurang pada anak seperti
diketahui bahwa Balita yang tidak karena penyakit infeksi, seperti ISPA
diberikan ASI Eksklusif lebih banyak dan diare. Status gizi juga dipengaruhi
memiliki status gizi buruk dan kurang. oleh pola asuh gizi, yang merupakan
Hal ini dibuktikan dengan Balita yang praktik rumah tangga dengan
tidak diberi ASI Eksklusif lebih banyak ketersedianya pangan dan perawatan
mengalami gizi buruk dan gizi kurang kesehatan, demi kelangsungan
dibandingkan dengan Balita yang pertumbuhan dan perkembangan bayi
diberikan ASI secara Eksklusif. dan balita. Genetik sebagai salah satu
faktor penentu dari status gizi pada bayi
Penelitian yang dilakukan oleh karena umumnya pada anak dengan
Purwaniati (2013) diperoleh hasil bahwa status gizi lebih atau obesitas besar
tidak terdapat perbedaan status gizi kemungkinan dipengaruhi oleh orang
bayi umur 0-6 bulan yang mendapatkan tuanya. 15
ASI dengan bayi yang mendapatkan

d. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status Gizi Balita
Di Kelurahan Sindulang Satu

Hasil yang diperoleh berdasarkan terdapat hubungan yang bermakna,


uji Fisher Exact Test untuk variabel dimana nilai p =1,000. Tidak adanya
tingkat pengetahuan ibu tentang gizi hubungan dalam penelitian ini, terjadi
dan status gizi Balita adalah tidak karena ibu tidak menerapkan
11 GIZIDO Volume 9 No. 1 Mei 2017 Analisis Faktor Irene P, dkk

pengetahuan tentang gizi Balita yang mengerti anak, kebutuhannya lebih


dimiliki dalam kehidupan anak sehari- menggunakan teknik demokratis
hari. 90% dari para ibu memiliki tingkat dibanding tidak mendapat latihan.
pengetahuan tentang gizi yang baik,
namun hal tersebut tidak berbanding Penelitian yang dilakukan oleh
lurus dengan status gizi anak mereka. Wahyani (2015) diperoleh hasil yang
Hal itu bisa terjadi berkaitan dengan berbeda, dimana melalui uji korelasi
keadaan ekonomi keluarga yang kendall memperlihatkan ada hubungan
rendah sehingga akan mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu tentang gizi
daya beli keluarga. Disamping itu balita dengan status gizi balita.16 Hasil
tingkat pendidikan ibu juga sangat yang berlawanan diperoleh dari hasil
berpengaruh terhadap perubahan sikap penelitian yang dilakukan oleh
dan perilaku hidup sehat. Tingkat Mulyaningsih, (2008) dimana hasil yang
pendidikan yang lebih tinggi akan didapatkan adalah tidak terdapat
memudahkan seseorang masyarakat hubungan yang signifikan antara
untuk menyerap informasi dan pengetahuan ibu dengan gizi balita
mengimplementasikannya dalam (p=0,028),pengetahuan ibu dengan
perilaku dan gaya hidup sehari-hari status gizi (p=0,804) yang berarti
khususnya dalam mengasuh anak lebih memiliki tingkat hubungan yang sangat
rendah. 17

KESIMPULAN
pengetahuan ibu tentang gizi (p =
1,000) dengan status gizi anak
1. Uji korelasi Fisher Exact Test Balita Kelurahan Sindulang Satu
menunjukan bahwa terdapat 3. Asupan energi merupakan faktor
hubungan yang bermakna antara yang paling dominan yang
asupan energi (p = 0,000), riwayat mempengaruhi status gizi anak
penyakin infeksi (p = 0,007) balita di Kelurahan Sindulang Satu
dengan status gizi anak balita di dimana nilai p =0,000
Kelurahan Sindulang Satu
2. Tidak terdapat hubungan yang
bermakna antara riwayat ASI
Eksklusif (p = 0,127), tingkat

DAFTAR PUSTAKA

WHO (2014). Global Nutrition Report


Tahun 2014. Kementerian Terati, Nilawati S.N., Fatonah D. R.
PPN/Bappenas. (2011). Faktor-Faktor Yang
Sulistyoningsih, Hariyani. (2011). Gizi Berhubungan Dengan Status
Untuk Kesehatan Ibu dan Gizi Balita Usia 06-60 Bulan Di
Anak. Yogyakarta. Graha Ilmu. Kelurahan Kuto Batu
12 GIZIDO Volume 9 No. 1 Mei 2017 Analisis Faktor Irene P, dkk

Kecamatan Ilir Timur Ii Kota Astuti, B. A., Rahayu, S. Surasimi A.


Palembang Th 2011. Dosen (2012). Status Gizi Balita
Jurusan Gizi Politeknik Dengan Kejadian Ispa Pada
Kesehatan Kemenkes Anak Balita. Kementerian
Palembang Kesehatan Politeknik
Badake, Q. D., Maina, I., Mboganie, Kesehatan Surakarta Jurusan
A.M., Kihoro, M. E., Chelimo E, Keperawatan Jurnal Terpadu
Mutea, K. (2014). Nutritional Ilmu Kesehatan, Jilid 1, Mei
Status Of Children Under Five 2012
Years And Associated Factors
In Mbeere South District, Boer, S. (2001). Hubungan Antara
Kenya. African Crop Science Status Gizi Dan Kejadian
Journal, Vol. 22. Pneumonia Balita Di Kota
Soumokil, O. (2013). Hubungan Pola Pangkal Pinang. Tesis.
Makan Dan Asupan Zat Gizi Universitas Indonesia. Fakultas
Dengan Status Gizi Anak Kesehatan Masyarakat
Balita Di Pulau Nusalaut Program Studi : Epidemiologi.
Kabupaten Maluku Tengah. Rosari, A. Rini, A. E., Masrul. (2013).
Tesis. Program Pascasarjana Hubungan Diare dengan
Fakultas Kedokteran Status Gizi Balita di Kelurahan
Universitas Gadjah Mada Lubuk Buaya Kecamatan Koto
Yogyakarta. Tangah Kota Padang. Fakultas
Fahmia, N, I,. , Mulyati, T.,Handarsari, Kedokteran Universitas
E. (2012). Hubungan Asupan Andalas. Jurnal Kesehatan
Energi Dan Protein Dengan Andalas. 2013;
Status Gizi Pada Penderita Adriani, M., Wirjatmadi, B. (2014). Gizi
Gagal Ginjal Kronik Yang dan Kesehatan Balita. Prenada
Menjalani Hemodialisa Rawat Media Grup Cetakan I.
Jalan Di Rsud Tugurejo Purwaniati Agustina Kristiani. (2013).
Semarang. Jurnal Gizi Perbedaan Status Gizi Bayi
Universitas Muhammadiyah Umur 0-6 Bulan Antara Bayi
Semarangnovember 2012, Yang Mendapatkan Asi
Volume 1, Nomor 1. Fakultas Dengan Bayi Yang
Ilmu Keperawatan Dan Mendapatkan ASI Dan Susu
Kesehatan Universitas Formula Di Kelurahan Dukuh
Muhammadiyah Semarang Sidomukti Kotamadya Salatiga.
Supariasa, I. D. N., Bakri, B., & Fajar, I. Jurnal Publikasi Artikel Ilmiah.
(2002). Penilaian status gizi. Program Studi Gizi Fakultas
Jakarta: EGC. Ilmu Kesehatan Universitas
Nency ,Y. Arifin T. M. (2005). Gizi Muhammadiyah Surakarta
Buruk, Ancaman Generasi Nilakesuma, A. Jurnalis, D. Y., Rusjdi,
Yang Hilang. Issn : 2085-871x R.S. ( 2015) Hubungan Status
Edisi Vol 5/XVII/ November Gizi Bayi Dengan Pemberian
Diakses Dalam Asi Ekslusif, Tingkat
Http://Io.Ppijepang.Org/Old/Arti Pendidikan Ibu Dan Status
cle.Php?Id=113 Ekonomi Keluarga Di Wilayah
13 GIZIDO Volume 9 No. 1 Mei 2017 Analisis Faktor Irene P, dkk

Kerja Puskesmas Padang Balita Di Wilayah Kerja


Pasir. Jurnal Kesehatan Puskesmas Pleret, Bantul,
Andalas. 2015; Fakultas Yogyakarta. Skripsi. Program
Kedokteran Universitas Studi Bidan Pendidik Jenjang
Andalas Padang Diploma IV Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Aisyiyah
Giri, M.K.W., Muliarta, I.W., Wahyuni, Yogyakarta Tahun 2015
N.P.D.S., (2013). Hubungan
Pemberian Asi Eksklusif Mulyaningsih, F. (2008). Hubungan
Dengan Status Gizi Balita Usia Antara Pengetahuan Ibu
6-24 Bulan Di Kampung Tentang Gizi Balita Dan Pola
Kajanan, Buleleng. Jurnal Makan Balita Terhadap Status
Sains Dan Teknologi Vol. 2 No. Gizi Balita Di Kelurahan
1. Universitas Pendidikan Srihardono Kecamatan
Ganesha Bali. Pundong. Skripsi. Jurusan
Pendidikan Teknik Boga Dan
Wahyani. (2015) . Hubungan Tingkat Busana. Fakultas Teknik
Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Universitas Negeri Yogyakarta
Balita Dengan Status Gizi

You might also like