Professional Documents
Culture Documents
Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Anak Balita Di Kelurahan Sindulang Satu Kota Manado
Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Anak Balita Di Kelurahan Sindulang Satu Kota Manado
ABSTRACT
One of the International Conference On Nutrition's commitments in Rome 2014 is to eliminate
hunger and prevent any form of malnutrition worldwide. Toddler nutrition status is influenced
by direct and indirect causes. The direct causal factors are food intake and infectious
diseases, while the underlying causes are mother's level of knowledge and history of
exclusive breastfeeding. This research is to know the factors related to the nutritional status
of children under five in Sindulang Urban One Kota Manado.
This type of research is analytic correlation with crossectional design. Population as many as
284 balita and samples 43 under fives. Data analysis using Fisher Exact Test to know the
correlation of independent and bound variable and multinominal logistic regression test to
know the most dominant factor that related to nutrition status of Toddler. Instruments used in
this study are questionnaires, food recall form 24 hours weighing scales, and stationery.
The results of this study indicate that there are 5 children under five who have bad nutritional
status (BGM) based on BB / U index, energy intake is dominated by good intake level and
less, and there are 5 infants who have suffered from infectious diseases (acute diarrhea). 21
Toddlers are given Exclusive Breast Milk and 22 Toddlers are not given Exclusive Breast
Milk. Most Balita women have a good level of knowledge about nutrition. There is correlation
between energy intake with nutritional status of children under five (p = 0.000), there is
correlation history of infectious disease with nutrient status of children under five (p = 0.007).
There is no history of exclusive breastfeeding relationship with underfive nutritional status (p
= 0.127). There was no correlation between maternal knowledge level and nutritional status
of children under five (p = 1,000). Energy intake is the most dominant factor affecting the
nutritional status of children under five in Sindulang Satu Village.
Keywords: Energy intake, history of infectious diseases, history of Exclusive breastfeeding,
mother's nutritional knowledge, nutritional status of Toddler
HASIL
1. Analisis Univariat
Tabel 1.Distribusi Frekuensi
Variabel n %
Jenis Kelamin
Laki-laki 18 41,9
Perempuan 25 58,1
Umur
12-23 Bulan 21 48,8
24-35 Bulan 12 27,9
36-47 Bulan 6 14
48-59 Bulan 4 9,3
Status Gizi Balita
Gizi Buruk 5 11.6
Gizi Kurang 5 11.6
Gizi Baik 33 76,7
Tingkat Konsumsi
Defisit 3 7,0
Kurang 5 11,6
Sedang 13 30,2
Baik 22 51,2
Riwayat Penyakit Infeksi
Pernah Menderita 5 11,6
Tidak Pernah Menderita 38 88,4
Riwayat ASI Eksklusif
ASI Eksklusif 21 48,8
Tidak ASI
22 51,2
Eksklusif
Tingkat Pengetahuan Ibu
Tentang Gizi
Baik 41 95,3
Kurang 2 4,7
Berdasarkan tabel di atas dapat balita dengan status gizi buruk (<-
diketahui bahwa dari 43 sampel balita, 3SD), 5 balita dengan status gizi kurang
18 sampel (41,9%) berjenis kelamin (<-2SD s/d -3SD) dan 33 balita status
laki-laki dan 25 sampel (58,1%) berjenis gizi baik (-2SD s/d 2SD).
kelamin perempuan. Sampel balita
paling banyak berusia antara 12-23 Tingkat konsumsi energi diukur
bulan yaitu 21 sampel (48.8%). dengan menggunakan metode Food
Penilaian status gizi dalam penelitian ini recall 2x24 jam. Berdasarkan tabel di
menggunakan indikator berat badan atas dapat diketahui bahwa terdapat 3
menurut umur (BB/U). Terdapat 5 balita
4 GIZIDO Volume 9 No. 1 Mei 2017 Analisis Faktor Irene P, dkk
(7,0%) yang memiliki tingkat konsumsi Hanya 5 anak balita (11,6%) yang
defisit atau < 70% dari angka pernah menderita penyakit infeksi.
kecukupan gizi yang dianjurkan per 51,2% (22 Balita) tidak diberikan ASI
orang per hari, dan terdapat 22 balita secara eksklusif selama 6 bulan oleh
memiliki tingkat konsumsi yang baik para ibu, sedangkan 48,8% (21 Balita)
yaitu > 100%. Sebagian besar sampel diberikan ASI secara eksklusif.
tidak pernah menderita penyakit infeksi.
2. Analisis Bivariat
a. Hubungan Asupan Energi Dengan Status Gizi Balita Di Kelurahan
Sindulang Satu
anak balita di Kelurahan Sindulang Satu konsumsi yang baik memiliki status gizi
dimana nilai p = 0.000. dengan tingkat yang baik pula.
Status Gizi
Infeksi
n % n % n % n % 0,007
Menderita
Menderita
Tabel 4. Hubungan Riwayat ASI Eksklusif Dengan Status Gizi Balita Di Kelurahan
Sindulang Satu
Status Gizi
n % n % N % n %
6
Jumlah
Tabel di atas menunjukan bahwa balita yang tidak berikan ASI secara
berdasarkan hasil analisis statistik eksklusif dibandingkan dengan balita
menggunakan uji Fisher Exact Test yang diberikan ASI eksklusif, dimana
didapatkan hasil bahwa tidak terdapat terdapat 8 balita yang tidak diberikan
hubungan yang bermakna antara ASI ekslusif memiliki status gizi buruk
riwayat ASI Eksklusif dengan status gizi dan kurang, dan untuk balita yang
anak balita dimana nilai p = 0.127, diberikan ASI eksklusif hanya ada 2
namun tabel tabulasi silang diatas juga balita yang memiliki status gizi buruk
menunjukan bahwa status gizi buruk dan kurang.
dan kurang lebih banyak dialami oleh
7 GIZIDO Volume 9 No. 1 Mei 2017 Analisis Faktor Irene P, dkk
d. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status gizi Balita
di Kelurahan Sindulang Satu
Tabel 5. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status gizi Balita
di Kelurahan Sindulang Satu
Status Gizi
Tingkat
Gizi Buruk Gizi Gizi Jumlah
Pengetahuan
Kurang Baik p*
Ibu
n % n % N % n % 1,000
3. Analisis Multivariat
Tabel 5. Analisis Multivariat Multinominal Logistik
Tingkat Konsumsi
16.597 2 .000
(Asupan Energi)
Hasil analisis statistik yang telah Asupan makanan menjadi hal penting
dilakukan melalui uji Fisher Exact Test, dalam pertumbuhan dan perkembangan
didapatkan hasil bahwa terdapat balita. Keadaan kesehatan gizi
hubungan yang bermakna antara tergantung dari tingkat konsumsi.
asupan energi dengan status gizi Balita Tingkat konsumsi ditentukan oleh
di Kelurahan Sindulang Satu dimana kualitas dan kuantitas hidangan. Kalau
nilai p = 0 ,000. Hasil ini sesuai dengan susunan hidangan memenuhi
teori dari Sulistyoningsih (2001) yang kebutuhan tubuh, baik dari sudut
menjelaskan bahwa asupan makanan kualitas maupun kuantitassnya, maka
adalah salah satu faktor penyebab tubuh akan mendapat kondisi
secara langsung terjadinya gizi kurang kesehatan gizi yang sebaik-baiknya.
pada Balita.
Hasil penelitian Terati, dkk (2011)
Asupan makanan adalah salah diperoleh hasil terdapat hubungan yang
satu faktor penyebab secara langsung bermakna antara asupan energi dan
terjadinya gizi kurang pada balita 2. status gizi dimana nilai p = 0,000. 3 Hal
9 GIZIDO Volume 9 No. 1 Mei 2017 Analisis Faktor Irene P, dkk
Hasil yang diperoleh berdasarkan uji ASI dan susu formula dengan nilai
Fisher Exact Test untuk variabel p=0.351.13 Hasil yang sama diperoleh
riwayat ASI Eksklusif dengan status gizi dari penelitian yang dilakukan oleh
Balita adalah tidak terdapat hubungan Nilakesuma, dkk (2015) melalui uji chi-
yang bermakna, dimana nilai p= 0,127. square diperoleh hasil tidak terdapat
Secara statistik dapat disimpulkan hubungan yang bermakna antara
bahwa antara riwayat ASI Eksklusif pemberian ASI ekslusif dengan status
tidak terdapat hubungan yang gizi bayi, dimana nilai p = 0,752.14 Ada
bermakna, namun secara klinis berbagai faktor yang menyebabkan
berdasarkan tabel tabulasi silang dapat timbulnya gizi kurang pada anak seperti
diketahui bahwa Balita yang tidak karena penyakit infeksi, seperti ISPA
diberikan ASI Eksklusif lebih banyak dan diare. Status gizi juga dipengaruhi
memiliki status gizi buruk dan kurang. oleh pola asuh gizi, yang merupakan
Hal ini dibuktikan dengan Balita yang praktik rumah tangga dengan
tidak diberi ASI Eksklusif lebih banyak ketersedianya pangan dan perawatan
mengalami gizi buruk dan gizi kurang kesehatan, demi kelangsungan
dibandingkan dengan Balita yang pertumbuhan dan perkembangan bayi
diberikan ASI secara Eksklusif. dan balita. Genetik sebagai salah satu
faktor penentu dari status gizi pada bayi
Penelitian yang dilakukan oleh karena umumnya pada anak dengan
Purwaniati (2013) diperoleh hasil bahwa status gizi lebih atau obesitas besar
tidak terdapat perbedaan status gizi kemungkinan dipengaruhi oleh orang
bayi umur 0-6 bulan yang mendapatkan tuanya. 15
ASI dengan bayi yang mendapatkan
d. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status Gizi Balita
Di Kelurahan Sindulang Satu
KESIMPULAN
pengetahuan ibu tentang gizi (p =
1,000) dengan status gizi anak
1. Uji korelasi Fisher Exact Test Balita Kelurahan Sindulang Satu
menunjukan bahwa terdapat 3. Asupan energi merupakan faktor
hubungan yang bermakna antara yang paling dominan yang
asupan energi (p = 0,000), riwayat mempengaruhi status gizi anak
penyakin infeksi (p = 0,007) balita di Kelurahan Sindulang Satu
dengan status gizi anak balita di dimana nilai p =0,000
Kelurahan Sindulang Satu
2. Tidak terdapat hubungan yang
bermakna antara riwayat ASI
Eksklusif (p = 0,127), tingkat
DAFTAR PUSTAKA