Analysis On The Competitive Strategy of Burger Shot in Malang and Surabaya Market

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 30

Analysis on the Competitive Strategy of Burger Shot in Malang

and Surabaya Market

Adrian Lisfiansyah

Faculty of Economics and Business, University of Brawijaya

lisfiansyah@gmail.com

Advisor:

Dr. Mintarti Rahayu, SE., MS.

This study aims to analyze the strategy of Burger Shot in the fierce market
of Malang and Surabaya. The data of this qualitative descriptive study were
collected through interviews and observations and were analyzed using EFE
matrix, IFE matrix, CPM matrix, SWOT matrix, IE matrix and QSPM matrix.

The results of external environmental analysis show that the company's


response to its external environment is above average, but there are some untapped
opportunities and serious threats that can disrupt the restaurant’s performance. The
internal condition analysis result shows that Burger Shot has strong internal
strengths, but there are still weaknesses that become problems and opportunities
that must be used to increase its internal strength and cover its weakness. The
competition analysis results show that Burger Shot is still below Burger King and
Carls Jr. in Surabaya market but above Eat Two - Burger Bar in Malang market.

The results of strategy selection analysis show that the appropriate strategy for the
restaurant is growing and developing, or intensive strategy, and the recommended
strategy is market penetration by implementing marketing strategy in increasing
the number of salespeople, increasing the advertising burden, increasing the
publication business and utilizing digital marketting trend with social media into
an effective strategy and offer a burger shot product sales promotion extensively.

Keywords: environmental analysis, alternative strategy, competitive strategy


Analisis Strategi Bersaing Restoran Burger Shot Dalam Pasar
Burger di Kota Malang Dan Surabaya

Adrian Lisfiansyah
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya lisfiansyah@gmail.com

Dosen Pembimbing:
Dr. Mintarti Rahayu, SE., MS.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi Restoran Burger Shot


dalam menghadapi persaingan antar industri kuliner burger di pasar kota Malang
dan Surabaya yang sangat ketat. Jenis penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif
dengan menggunakan alat analisis strategi (Matriks EFE, Matriks IFE, CP Matriks,
Matriks SWOT, Matriks IE dan QSPM) yang ditunjang oleh wawancara dan
observasi.
Hasil analisis lingkungan eksternal menunjukkan bahwa respon perusahaan
terhadap lingkungan eksternalnya berada di atas rata-rata tetapi masih ada beberapa
peluang yang belum di manfaatkan dan ancaman serius yang masih dapat
menganggu kinerja Restoran Burger Shot. Sedangkan kondisi internal
menunjukkan bahwa, Restoran Burger Shot memiliki kekuatan internal yang cukup
kuat, tetapi masih ada kelemahan yang menjadi masalah dan masih banyak
kesempatan untuk meningkatkan kekuatan internal dan menutupi kelemahan
Restoran Burger Shot .Hasil analisis persaingan menunjukkan bahwa Restoran
Burger Shot masih berada di bawah Burger King dan Carls Jr di pasar Surabaya
dan berada di atas Eat Two - Burger Bar di pasar Malang.
Hasil dari analisis pemilihan strategi yang dikemukakan bahwa strategi
yang yang tepat adalah tumbuh dan di bangun atau strategi intensif dan alternatif
strategi yang di rekomendasikan adalah penetrasi pasar

Keyword: analisis lingkungan, alternatif strategi, strategi bersaing


1. PENDAHULUAN dalam negeri cukup besar, bahkan
Perkembangan Industri pertumbuhannya hampir dua kali dari
makanan dan minuman (mamin) pertumbuhan ekonomi nasional yaitu
dinilai mampu menjadi instrumen sebesar 9,5%, sedangkan
yang berperan mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi yaitu sebesar
pembangunan dan kesejahteraan 5%. (Kementerian Perindustrian
masyarakat. Menurut Menteri Republik Indonesia, 2017)
Perindustrian, potensi industri mamin
Badan Pusat Statistik (BPS) baru di Kota Malang untuk
mencatat industri makanan dan mendukung industri kreatif di kota
minuman, pada triwulan-II 2017 ini. (Portal Malang Kota, 2016)
tumbuh sebesar 7,04% untuk Jumlah penduduk Kota
kelompok Industri Skala Besar dan Malang per 31 Desember 2016
Sedang (IBS). Sedangkan kelompok sebesar 895.387 jiwa, yang terdiri
Industri Skala Mikro Kecil (IMK) pun dari WNA sejumlah 1.108 jiwa dan
tidak luput dari tren positif dengan WNI sejumlah 894.278 jiwa yang
mencapai pertumbuhan produksi tersebar di 5 Kecamatan, jika
sebesar 5,82%. Sektor industri ini dibandingkan dengan tahun
mempunyai peranan penting dalam sebelumnya terjadi kenaikan jumlah
pembangunan industri nasional penduduk sebesar 13.593 jiwa.
terutama kontribusinya terhadap Perubahan penghitungan Produk
Produk Domestik Bruto (PDB) Domestik Regional Bruto (PDRB)
industri non-migas. (Jaringan dengan tahun dasar 2010
Pemberitaan Pemerintah, 2017) menempatkan Kota Malang pada
posisi ke 11 besaran PDRB
Pertumbuhan positif secara seKabupaten/Kota di Jawa Timur,
nasional industri kuliner ini juga sebelumnya menempati posisi ke-6
diikuti dengan perkembangan industri dengan seri tahun dasar 2000.
kuliner di daerah, salah satunya Kota Sedangkan di wilayah Eks
Malang. Pertumbuhan ekonomi Kota Karisidenan Malang, PDRB Kota
Malang mencapai 5,61% pada tahun Malang menempati posisi ketiga
2016. Menurut Walikota Malang, setelah Kabupaten Pasuruan dan
pencapaian tersebut di atas rata-rata Kabupaten Malang. Jika
pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dibandingkan dengan jumlah
yang berkisar 5,5%. Pertumbuhan penduduk, maka PDRB perkapita
ekonomi ini sebagian besar Kota Malang menempati posisi
disumbang sektor industri dan kedua dibawah Kabupaten
perdagangan. Kondisi ini Pasuruan, yaitu sebesar Rp.
menunjukkan bahwa Kota Malang 60.881.000,00. Perekonomian Kota
mampu memberikan kontribusi pada Malang didukung oleh kegiatan
pertumbuhan ekonomi pada skala industri, dimana kontribusi
regional Jawa Timur maupun skala terhadap pembentukan Produk
nasional. Pertumbuhan ekonomi Kota Domestik Bruto mencapai 33,05%.
Malang yang positif ini sebagai Kegiatan industri dikelompokkan
dampak predikat baru dari berdasarkan jumlah tenaga kerja.
Kementerian Pariwisata RI sebagai Kelompok Industri Kecil dan
Kota Wisata Halal. Predikat Rumah tangga adalah perusahaan
tersebut merupakan wujud dari industri dengan tenaga kerja kurang
pengakuan bagi eksistensi dunia dari 10 orang, kelompok industri
kuliner yang ada di Kota Malang. sedang adalah perusahaan dengan
Sebagai Kota Wisata Halal, maka tenaga kerja 20-99 dan kelompok
potensi ekonomi kreatif di bidang industri besar adalah perusahaan
kuliner juga meningkat sehingga dengan tenaga kerja sama dengan
akan muncul pengusaha kuliner atau lebih dari 100. (Laporan
Kinerja Tahunan Kota Malang salah satu bidang usaha yang cukup
2016, Maret 2017) dilirik di Kota Malang adalah
Berdasarkan visi dan misi kuliner. Secara kasat mata, minat
pembagunan daerah Kota Malang pada bisnis ini terlihat pada
Tahun 2013-2018 ditetapkan 12 (dua menjamurnya berbagai jenis kedai,
belas) tujuan, salah satunya yaitu kafe, rumah makan, dan spot
terwujudnya peningkatan kuliner lainnya di Kota Malang.
perekonomian daerah melalui Bahkan, mereka berlomba-lomba
penguatan sektor ekonomi dan usaha menyuguhkan konsep unik untuk
kecil menengah, perindustrian dan menarik perhatian konsumen.
perdagangan, serta pariwisata daerah. Menurut Data
Dengan sasaran yaitu meningkatnya Dispendukcapil Kota Malang,
aktivitas ekonomi dan kualitas setiap bulan pasti penduduk Kota
kelembagaan koperasi, serta etos kerja Malang mengalami pertumbuhan.
UKM. Kontribusi UKM terhadap Pertambahan penduduk yang terjadi
Total PDRB, dengan pencapaian ini sekitar 1,58 persen.
101,48% termasuk kategori Sangat Bertambahnya penduduk di Kota
Berhasil, yang berasal dari Malang ini banyak disebabkan
perhitungan target 54,67%. Hal karena adanya pendatang baru yang
tersebut membuat Kota Malang mayoritas adalah mahasiswa.
menerima Penghargaan Nata Mukti (Dinas Kependudukan dan Catatan
Pranata (Penghargaan Bidang Sipil, 2016). Terkait dengan potensi
Koperasi, Pembinaan UMKM) dari usaha kuliner pada penjelasan
International Council for Small sebelumnya, mahasiswa dengan
Business (ICSB) Indonesia yang mobilitas kegiatan yang tinggi
bekerja sama dengan Kementerian cenderung memilih makanan cepat
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah saji. Hal ini kemudian mendorong
karena keberhasilannya dalam munculnya berbagai usaha kuliner
mendorong keberlangsungan Usaha cepat saji seperti burger, fried
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) chicken, dan hotdog.
dan menciptakan ekosistemnya Burger adalah satu makanan
dengan sangat baik. yang cukup lama dikenal di dunia.
Pariwisata di Kota Malang Banyak orang beranggapan dan
saat ini tengah diminati wisatawan. percaya bahwa burger
Mengiringi pertumbuhan pariwisata sesungguhnya berasal dari
tersebut, perkembangan Amerika. Penemunya juga banyak
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah versi, beberapa sumber mengatakan
di Kota Malang pun turut penemu burger adalah Louis
meningkat. Lassen, Hamburger Charlie
Berdasarkan data statistik, jumlah Nagreen atau Menches Brother.
UMKM di kota Malang mencapai Sejarah burger dimulai sejak daging
angka lebih dari 70 ribu, meskipun sapi digiling untuk pertama kalinya.
90 persen dari angka tersebut masih Beberapa sumber mengatakan
bergerak di usaha mikro. Berbagai dimulai pada masa tentara Mongol yang ingin
bidang usaha digeluti, mulai dari berperang menyimpan daging sapi mentah
teknologi, industri kreatif, kuliner, dibawah sadel atau alas duduk saat
dan lainnya. Meskipun demikian, menunggang kuda. Karena gerakan yang
menghimpit daging sapi akhirnya daging King dan Carls Jr. Oleh karena itu hal
menjadi lumat. Seiring berjalannya waktu, ini dapat menjadi ancaman bagi
hidangan ini juga semakin berjalan keberlangsungan usaha restoran
menjelajah beberapa belahan dunia mulai Burger Shot dengan banyaknya
Eropa hingga Asia namun tak jelas pesaing sejenis dalam pasar industri
bagaimana kisahnya hingga akhirnya olahan kuliner Burger di kota Malang dan
daging cincang panggang ini bisa sampai di Surabaya. Oleh karena itu di
Amerika. Catatan sejarah juga tidak butuhkannya sebuah strategi bersaing
menuliskan bagaimana asal usulnya hingga untuk menciptakan keunggulan
akhirnya daging panggang ini akhirnya kompetitif Burger Shot untuk
disisipkan dalam roti. (Situs Web bertahan dan bersaing dengan para
Seriouseats, 2017) pesaing restoran burger lainnya.
Di kota Malang sendiri ada 4 Restoran Burger Shot harus
restoran burger yang bersaing ketat waspada terhadap para pesaing dan
pada pasar produk Burger yaitu Burger Shot dituntut menerapkan
Burger Shot, Eat Two Burger, Stu strategi bersaing agar tetap bertahan
Burger, dan Burger Van Malang, dalam pasar persaingan industri
sedangkan untuk di kota Surabaya ada kuliner burger di Kota Malang dan
2 brand asing yaitu Burger King dan Surabaya. Pentingnya bagi restoran
Carls Jr. Burger Shot merupakan Burger Shot untuk menganalisis
pioner restoran Burger di Kota lingkungan usahanya untuk
Malang sejak tahun 2013 memiliki bersaing dengan restoran burger
keunikan produk burger dengan cita lainnya dan dapat mengendalikan
rasa western dengan kualitas terbaik lingkungan internal Burger Shot
dari segi roti, patties, sayuran dan meliputi: sumber daya manusia,
jenis burger yang bermacam-macam. pemasaran, operasional, dan
Restoran Burger Shot telah berjalan keuangan.
selama 5 tahun yaitu berdiri pada Kemudian restoran Burger Shot
bulan Februari tahun 2013 di mulai juga harus peka terhadap
dari konsep yang sederhana yaitu lingkungan ekternalnya meliputi:
sebuah rombong atau gerobak. kondisi perekonomian, demografi,
Kemudian berkembang pada tahun faktor persaingan pasar, pasar, serta
2015 memiliki sebuah ruko di Jalan tehnologi yang bertujuan untuk
Terusan Borobudur No. 65 Kota mewujudkan strategi yang tepat
Malang, Jawa timur dan sebuah mobil untuk bersaing, melihat peluang dan
Foodtruck sampai sekarang tahun mengidentifikasi ancaman sehingga
2017 dan cabang Foodtruck di Kota dapat memajukan keberlangsungan
Surabaya. usaha restoran Burger Shot
Selama 4 tahun Burger Shot Pemilik dan pendiri restoran
berkiprah dalam industri kuliner Burger Shot yaitu Pak Andy Kusuma
produk Burger, yang bisa di anggap masih belum seutuhnya dan sempurna
menjadi pesaing-pesaing restoran menerapkan manajemen strategik sejak
Burger bagi Burger Shot yaitu Eat awal, pengembangan usaha ini lebih
Two Burger yang merupakan sebuah didasarkan pada penerapan fokusan strategi
Burger Bar yang terletak di Jalan fungsionalnya. Misalkan seperti visi yang di
Soekarno Hatta Kav A2, dan 2 brand usungnya yaitu menjadikan restoran Burger
asing di kota Surabaya yaitu Burger Shot restoran menyedia Burger Halal
Indonesia dengan kualitas terbaik dan misi, dan tujuan restoran Burger Shot
pelayanan cepat. Beberapa strategi yang di dapat tercapai.
terapkan seperti fokus segmentasi, memang
Restoran Burger Shot merupakan Restoran 2. LANDASAN TEORI
Burger eksklusif di Kota Malang oleh Manajemen Strategik
karena itu Burger Shot berfokus pada Pearce dan Robinson
segmen menengah ke atas, kemudian (2013:4) mendefinisikan
kualitas produk Burger yang terbaik di Manajemen Strategik sebagai suatu
antara pesaing-pesaingnya ini dilihat dari rangkaian keputusan dan tindakan
komposisi roti, patties, sayuran, dan yang menghasilkan formulasi dan
sausnya. Lalu harga yang cenderung implementasi rencana untuk
bersaing dengan restoran-restoran Burger
mencapai tujuan perusahaan. Fred
brand asing yaitu Burger King dan Carls Jr.
R. David (2016,3) merujuk pada
Penerapan pelayanan kepada konsumen atau
proses formulasi, implementasi, dan
service terbilang cepat karena mengusung
evaluasi strategik. Sedangkan
konsep fast food produk burger pesanan
menurut David Hunger dan Thomas
yang hadir di meja konsumennya kurang
dari 10 menit. Kemudian dari sisi Whelen (2003:16) Manajemen
lingkungan usahanya Pak Andy dalam Strategik adalah serangkaian
menetapkan harga dan strategi keputusan dan tindakan manajerial
pemasarannya melihat dari sisi daya beli yang menentukan kinerja
konsumen Kota Malang yang selalu perusahaan dalam jangka panjang.
meningkat. Penentuan Visi, Misi, dan Tujuan
Dilihat dari gambaran Burger Misi organisasi adalah
Shot dalam menerapkan manajemen tujuan atau alasan mengapa
strategi bahwa belum menerapkan organisasi hidup, misi juga
secara seutuhnya dan teoritis, memberitahukan siapa kita dan apa
sehingga masih banyak kekurangan yang kita lakukan ( David Hunger
dalam analisa lingkungan usahanya dan Thomas Whelen 2003:13 ).
maupun lingkungan internal dan Sedangkan menurut Pearce dan
lingkungan eksternal yang berdampak Robinson (2013:23) misi adalah
pada tepat atau tidaknya penerapan sebagai tujuan khusus yang disusun
strategi yang selama ini dilakukan. sebagai bagian perusahaan dan
Dengan melakukan analisis elemen lainnya yang jenisnya
lingkungan usaha pada restoran mengidentifikasi ruang lingkup
Burger Shot maka akan operasi dalam produk, pasar, dan
didapatkannya suatu gambaran tehnologi yang digunakan. Berikut
kondisi kekuatan dan daya saing merupakan komponen – komponen
restoran Burger Shot. Melakukan pernyataan misi menurut Pearce dan
analisis lingkungan yang tepat maka Robinson (2013:25) :
diharapkan akan menghasilkan 1. Pelanggan-pasar
strategi bersaingan yang tepat dan 2. Produk-jasa
dapat meningkatkan kemampuan atau 3. Letak geografis
kekuatan internal, mengantisipasi 4. Tehnologi
ancaman dan melihat peluangan yang 5. Kelangsungan bisnis
ada serta memperbaiki kelemahan 6. Falsafah
restoran Burger Shot, sehinggan visi, 7. Konsep diri
8. Citra publik 2003:15 ). Tujuan merumusakan
Adapun komponen dasar apa yang akan diselesaikan, dan
karakteristik misi menurut Fred R. sebaiknya diukur jika
David (2016:34) yaitu: memungkinkan. Beberapa faktor
1. Lingkup luas; tidak termasuk dimana perusahaan perlu membuat
jumlah angka, presentase, rasio sasaran dan tujuan menurut David
atau tujuan moneter Hunger dan Thomas Whelen (
2. Panjangnya kurang dari 250 kata 2003:15 ) :
3. Menginspirasi 1. Profitabilitas
4. Mengindetifikasi kegunaan 2. Efisiensi
produk 3. Pertumbuhan
5. Mengungkapkan bahwa 4. Kekayaan pemegang saham
perusahaan bertanggung jawab 5. Penggunakan sumber daya
pada masyarakat 6. Reputasi
6. Mengungkapkan bahwa 7. Kontribusi untuk karyawan
perusahaan bertanggung jawab 8. Kontribusi untuk lingkungan
pada lingkungan 9. Kepemimpinan pasar
7. Mencakup sembilan komponen 10. Kepemimpinan tehnologi
pelanggan, produk atau jasa, 11. Kelangsungan hidup
pasar, tehnologi, perhatian akan 12. Kebutuhan pribadi manajemen puncak
ketahanan/pertumbuhan/laba,
filosofi konsep diri, perhatian atas Analisis Lingkungan eksternal
citra publik, perhatian untuk Lingkungan Eksternal
karyawab.
8. Reconciliatory
9. Terus-menerus
Menurut Vern McGinnis (2016:34),
pernyataan misi sebaiknya :
1. Mendefinikan apakah organisasi
dan apa yang dicita-citakan
organisasi
2. Cukup terbatas dengan tidak
memasukan beberapa usaha dan
cukup luas untuk memungkinkan
Lingkungan eksternal
pertumbuhan kreatif
adalah faktor-faktor diluar kendali
3. Membedakan organisasi dari
yang mempengaruhi pilihan
yang lainnya perusahaan mengenai arah dan
4. Memberikan kerangka untuk tindakan, yang ada akhirnya juga
mengevaluasi aktifitas prospektif mempengaruhi struktur organisasi
saat ini, dan dan proses internalnya ( Pearce dan
5. Dinyatakan dalam istilah yang Robinson 2013:92 ). Faktor
cukup jelas dipahami secara luas lingkungan eksternal dapat dibagi
dalam organisasi menjadi tiga subkategori yang
Tujuan adalah hasil akhir saling terkait: faktor-faktor dalam
aktivitas perencanaan ( David lingkungan jauh, faktor-faktor
Hunger dan Thomas Whelen dalam lingkungan industri, dan
faktor-faktor dalam lingkungan Arah dan stabilitas faktor
operasi. politik merupakan pertimbangan
utama manajer dalam
Lingkungan Jauh merumuskan strategi perusahaan.
Lingkungan jauh Faktor politik menentukan
terdiri atas faktor-faktor yang berasal parameter-parameter hukum dan
dari luar, dan aturan dimana perusahaan itu
biasanya tidak terkait dengan situasi beroperasi. Batasan politik yang
suatu perusahaan yaitu faktor: dikenakan pada perusahaan
1. Ekonomi biasanya diberlakukan melalui
Faktor ekonomi berkaitan keputusan perdagangan yang adil,
dengan sifat dan arah undang-undang antimonopoli,
perekonomian dimana suatu program pajak, aturan upah
perusahaan beroperasi. Karena minimum, kebijakan polusi dan
pola konsumsi dipengaruhi oleh penentuan harga, penambahan
kemakmuran relatif dari berbagai administrasi, dan berbagai
segmen pasar, setiap perusahaan tindakan lain yang ditujukan
harus mempertimbangkan tren untuk melindungi karyawan,
ekonomi pada segmen yang konsumen, masyarakat umum,
mempengaruhi industrinya. dan lingkungan. Karena
2. Sosial undangundang dan peraturan
Faktor sosial yang semacam itu biasanya bersifat
mempengaruhi suatu perusahaan membatasi kedual hal tersebut
meliputi kepercayaan, nilai, cenderung mengurangi potensi
sikap, opini, dan gaya hidup laba perusahaan. Namun
masyarakat dalam lingkungan beberapa tindakan politik
eksternal perusahaa, yang dirancang untuk menguntungkan
berkembang dari kondisi budaya, dan melindungi perusahaan
ekologi, demografi, agama, 4. Tehnologi
pendidikan dan etnis. ketika sikap Untuk menghindari
sosial berubah, permintaan akan keusangan dan meningkatkan
berbagai jenis pakaian, buku, inovasi, suatu perusahaan harus
aktivitas, waktu luang, dan menyadari perubahan tehnologi
seterusnya pun berubah. Sama yang mungkin memengaruhi
seperti kekuatan lain dalam industrinya. Adaptasi tehnologi
lingkungan eksternal yang jauh, yang kreatif dapat menciptakan
kekuatan sosial bersifat dinami, kemungkinan akan produk atau
dengan perubahan konstan yang akan perbaikan pada produk yang
berasal dari usaha-usaha para sudah ada atau pada teknik
individu untuk memuaskan manufakturing dan pemasaran.
kebutuhan dan keinginan mereka Terobosan tehnologi dapat
dengan mengendalikan dan menimbulkan dampak yang
beradaptasi dengan faktor dramatis dan seketika terhadap
lingkungan. lingkungan suatu perusahaan.
3. Politik Terobosan ini dapat menciptakan
pasar dan produk baru yang canggih
atau secara signifikan Pendatang baru dapat menjadi
memperpendek umur dari ancaman bagi perusahaan karena
fasilitas manufakturing mereka membawa kapasitas
5. Ekologi produksi tambahan, sumber daya
Faktor yang paling yang lebih baik dan keinginan
penting dalam lingkungan jauh kuat untuk memperoleh pangsa
adalah hubungan timbal balik pasar yang lebih besar. Terlebih
antara perusahaan dan ekologi. lagi apabila jumlah permintaan
Istilah ekologi mengacu pada tetap, maka perusahaan yang
hubungan antara manusia dan sudah ada dapat terdesak oleh
makluk hidup lainnya serta udara, munculnya para pendatang baru
tanah, dan air (faktor lingkungan) tersebut. Kemungkinan
yang mendukungnya. Ancaman masuknya perusahaan baru
terhadap ekologi yang kedalam suatu industri
mendukung kehidupan manusia, dipengaruhi oleh hambatan
yang terutama disebabkan oleh masuk (entry barrier) yang
aktivitas manusia dalam terbentuk dari skala ekonomi,
komunitas industri secara umum diferensiasi produk, kebutuhan
disebut polusi. Perhatian spesifik modal, biaya perpindahan, akses
mencakup pemanasan global, ke saluran distribusi, dan
hilangnya habitat dan peraturan pemerintah.
keberagaman biologi serta polusi 2. Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok
udara, air dan tanah. Pemasok dapat memanfaatkan
Lingkungan Industri kekuatan tawar-menawarnya
Michael E. Porter (2016:102) atas para anggota industri
berpendapat bahwa lingkungan dengan menaikkan harga atau
industri merupakan kondisi umum menurunkan kualitas barang
untuk persaingan yang memengaruhi dan jasa yang dijualnya.
seluruh bisnis yang menyediakan Pemasok yang kuat, karenanya,
produk dan jasa yang serupa. Konsep dapat menekan kemampulabaan
lingkungan industri sebagai landasan suatu industri yang tidak dapat
pemikira strategis dan perencanaan mengimbangi kenaikan biaya
bisnis. Inti memikiran ini pertama kali dengan menaikkan harganya
diterbitkan dalam Harvard Business sendiri.
Review, dimana Porter menjelaskan 3. Produk dan Jasa Substitusi
lima kekuatan yang membentuk Penetapan batas harga tertinggi
persaingan pada suatu industri. akan membatasi potensi produk
Kerangka analitisnya yang atau jasa substitusi suatu
didefinisikan dengan baik membantu industri.
para manajer strategis untuk Jika industri tidak mampu
mengaitkan faktor lingkungan jauh meningkatkan kualitas produk
dengan dampaknya terhadap atau mendefinsikannya, laba
lingkungan operasi perusahaan dan pertumbuhan industri dapat
1. Pendatang Baru terancam. Produk dan jasa
substitusi tidak hanya
membatasi laba dalam masa-
masa normal melainkan juga
mengurangi laba maksimal mempengaruhi tingkat
persaingan antara lain jumlah
kompetitor, tingkat pertumbuhan
industri, karakteristik produk,
biaya tetap yang besar, kapasitas
dan hambatan keluar

Lingkungan Industri
Lingkungan Operasi
Lingkungan operasi
adalah faktor-faktor di dalam
situasi yang kompetitif yang
mendesak yang mempengaruhi
keberhasilan perusahaan dalam
yang dapat diraih industri dalam memperolehs umber daya yang
masa keemasan. dibutuhkan ( Pearce dan
4. Kekuatan Tawar-Menawar Robinson 2013:117). Berikut
Pembeli Pembeli memiliki faktor-faktor dalam lingkungan
kemampuan untuk menekan operasi perusahaan menurut
harga, menuntut kualitas lebih Pearce dan Robinson ( 2013:17
tinggi atau layanan lebih 1. Posisi Kompetitif
banyak, dan mengadu domba Penilaian atas posisi
sesama anggota industri. kompetitf suatu perusahaan
Pembeli cenderung lebih peka dalam memperbaiki peluang
harga jika mereka membeli perusahaan untuk mendesain
produk yang tidak strategi yang mengoptimalkan
terdiferensiasi, relatif lebih peluang lingkungannya.
mahal terhadap penghasilan Pengembangan profil pesaing
mereka, dan jika kualitas tidak memungkinkan perusahaan
terlalu penting bagi mereka. untuk dapat lebih akurat
5. Persaingan Di Antara Para meramalkan pertumbuhan dan
Anggota Industri potensi labanya, baik dalam
jangka pendek maupun jangka
Persaingan sesama perusahaan panjang.
dalam industri akan berpengaruh 2. Profil Pelanggan Mengetahui profil
pada penentuan strategi pelanggan dan calon pelanggan dapat
positioning perusahaan. Dalam digunakan untuk merencanakan operasi
situasi persaingan monopoli dan strategi, untuk mengantisipasi perubahan
oligopoli, perusahaan pasar, dan untuk merelokasi sumber daya
mempunyai kemampuan untuk mendukung perubahan pola
mempengaruhi pasar, sedangkan permintaan.
dalam situasi persaingan 3. Pemasok.
sempurna, perusahaan akan
cenderung menjadi follower Hubungan yang dapat diandalkan
termasuk dalam hal kebijakan antara suatu perusahaan dengan
harga. Hal-hal yang pemasoknya sangat penting bagi
kelangsungan hidup dan yang dipandang penting bagi
pertumbuhan jangka panjang arah strategi perusahaan.
perusahaan. Karenanya, bidang-bidang ini
4. Kreditor. dinamakan faktor-faktor
strategik intern (strategic
Penilaian yang akurat atas kreditor internal factors).
sangat penting untuk evaluasi 2. Manajer mengevaluasi keadaan
lingkungan operasional perusahaan. perusahaan dalam faktor-faktor
5. Sumber Daya Manusia. ini dengan membandingkan
kondisi mereka sekarang dengan
Kemampuan perusahaan untuk kondisi yang lalu.
menarik dan mempertahankan 3. Manajer mencari pembanding
karyawan yang berkemampuan yang terkait dengan kondisi
sangat penting bagi keberhasilan pasarindustri atau produk-pasar
suatu perusahaan. agar dapat secara lebih akurat
menentukan apakah kondisi
Analisis lingkungan eksternal suatu faktor strategi internal
akan menghasilkan peluang dan merupakan kekuatan atau
ancaman perusahaan. Lingkungan kelemahan.
eksternal persahaan terdiri dari tiga
perangkat faktor, yaitu lingkungan 4. Profil perusahaan yang telah
jauh, lingkungan industri dan dihasilkan dari langkah-langkah
lingkungan operasional ( Pearce dan sebelumnya menjadi masukan
Robinson, 2013 ) bagi proses manajemen strategi.
Analisis Lingkungan Internal Tahapan dalam mengembangkan
Menurut pendapat Pearce dan profil perusahaan digambarkan
Robinson (2007: 229) tentang definisi pada dibawah ini yang terdiri dari
analisis lingkungan internal adalah: empat langkah :
“Pengertian mengenai pemikiran
pencocokan kekuatan dan kelemahan
intern perusahaan dengan peluang dan
ancaman yang terdapat dalam
perusahaan”. Pearce dan Robinson
(2007: 234) membuat model tahapan
perusahaan untuk mengembangkan
profil perusahaan. Profil perusahaan
menggambarkan kuantitas dan
kualitas sumberdaya keuangan,
manusia dan fisik perusahaan. Dalam
mengembangkan profil perusahaan
ada empat tahap yaitu:
1. Manajer menelaah aspek-aspek
kunci dari operasi perusahaan,
membidik bidang-bidang kunci
untuk penilaian lebih lanjut.
Bidang tersebut adalah bidang
Analisis Lingkungan Internal tersedia.. Penentuan Strategi
menurut Fred R. David.

Fred R. David berpendapat


bahwa proses penentuan strategi
melalui tiga tahap (stage) dengan
bermacam alat analisis di tiap-tiap
stagenya. Tahap pertama disebut
sebagai the input stage. Dalam
tahap ini dilakukan identifikasi
terhadap faktor-faktor lingkungan
yang mempengaruhi perusahaan.
Faktor-faktor lingkungan internal
dianalisa melalui IFE (Internal
Factor Evaluation) Matrixs dan CP
(Competitive Profile) Matrixs,
adapun faktor-faktor lingkungan
eksternal dianalisa melalui EFE
(Eksternal Matrixs Evaluation).
Tahap kedua adalah matching
stage. Dalam tahapan ini, hasil
analisa lingkungan baik internal
Menurut Pearce dan Robinson (2007: maupun eksternal yang didapatkan
238) faktor kunci internal suatu baik dari input stage maupun
perusahaan dilihat dari ancangan langsung dari matching stage akan
fungsional perusahaan adalah: dipadukan dalam satu alat analisa
1. Pemasaran yang pada akhirnya akan
2. Keuangan dan Akunting memberikan rekomendasi kepada
3. Produksi, Operasi, Teknik perushaan untuk menggunakan
strategi tertentu. Alat analisa yang
4. Personalia
dapat digunakan dalam the
5. Manajemen Mutu matching stage meliputi TOWS/
6. Sistem Informasi. SWOT Matrix, SPACE Matrix,
7. Organisasi dan Manajemen BCG Matrix, IE Matrix dan Grand
Umum Strategy Matrix.
Faktor-faktor kunci inilah yang Tahap terakhir dari
dijadikan acuan untuk dilakukan penentuan strategi menurut
analisis untuk mengetahui kekuatan Fred R. David adalah
dan kelemahan yang dimiliki oleh Decision Stage. Matriks
perusahaan. Pemilihan Strategi yang biasa digunakan dalam
Analisa lingkungan eksternal dan tahap ini adalah
internal tersebut akan menghasilkan Quantitative Strategic
alternatif strategi, berikut Planning (QSP) Matrix.
rekomendasi strategi yang seharusnya Dalam QSP Matrix
dilaksanakan oleh perusahaan melalui ditunjukkan strategistrategi
beberapa alat analisa strategi yang alternatif yang telah
direkomendasikan oleh
beberapa alat analisa pada 2. Strategi Integrasi ke Belakang (
matching stage, untuk Backward Integration Strategy )
kemudian dipilih strategi Merupakan strategi perusahaan
apa yang paling sesuai dan agar pengawasan terhadap bahan
menjadi prioritas bagi baku dapat lebih ditingkatkan,
perusahaan dengan selalu apalagi para pemasok sudah
mempertimbangkan analisa dinilai tidak menguntungkan
lingkungan baik internal perusahaan. Tujuan strategi ini
maupun eksternal yang adalahuntuk mendapatkan
diperoleh dari input stage. kepemilikan dan/atau
Tahap Penentuan Strategi meningkatkan pengendalian bagi
para pemasok.
a. Strategi Integrasi Horizontal (
Horizontal Integration Strategy )

Strategi ini dimaksudkan agar


perusahaan meningkatkan
pengawasan terhadap para pesaing
perusahaan walau harus dengan
memilikinya. Banyak perusahaan
dewasa ini menggunakannya sebagai
strategi pertumbuhan. Jadi, tujuan
Menurut Fred R. David (2006: strategi ini adalah untuk
230) ada empat jenis strategi mendapatkan kepemilikan dan/atau
generik yaitu: meningkatkan pengendalian para
pesaing.
Strategi Integrasi Vertikal ( Strategi Intensif ( Intensive
Vertical Integration Strategy ) Strategy )

Strategi integrasi memiliki tiga jenis Ada tiga bentuk strategi utama, yaitu:
strategi utama, yaitu: 1. Strategi Penetrasi Pasar ( Market
1. Strategi Integrasi ke Depan ( Penetration Strategy )
Forward Integration Strategy ) Strategi ini berusaha meningkatkan
Strategi ini menghendaki agar market share suatu produk atau jasa
perusahaan mempunyai melalui usaha pemasaran yang lebih
kemampuan yang besar terhadap besar. Jadi, tujuan strategi ini adalah
pengendalian para distributor atau untuk meningkatkan pangsa pasar
pengecer mereka, bila perlu dengan usaha pemasaran yang
dengan memilikinya. Hal ini maksimal.
dapat dilakukan bila perusahaan 2. Strategi Pengembangan Pasar (
mendapatkan banyak masalah Market Development Strategy )
dengan pendistribusian yang Bertujuan untuk memperkenalkan
masih berkembang baik, serta produk-produk atau jasa yang ada
memiliki sumber daya untuk sekarang ke daerah-daerah yang
memasuki industri baru tersebut. secara geografis merupakan daerah
baru. Jadi, tujuan strategi ini adalah memasuki industri baru
untuk memperbesar pangsa pasar. tersebut.
3. Strategi Pengembangan 3. Strategi Diversifikasi
Produk (Product Development Horizontal(Horizontal
Strategy) Merupakan strategi yang Diversification Strategy)
bertujuan agar perusahaan dapat Dilakukan dengan
meningkatkan penjualan dengan cara menambahkan produk dan jasa
memodifikasi dan meningkatkan pelayanan yang baru,tetapi
produk/jasa yang ada sekarang. tidak saling berhubungan untuk
Strategi ini memerlukan penelitian ditawarkan pada konsumen
yang luas dan tajam serta yang ada sekarang. Dapat
membutuhkan biaya yang cukup dilakukan bila produk baru
besar. Jadi, tujuan strategi ini adalah dapat mendukung produk lama,
untuk memperbaiki dan/atau
persaingan pada produk lama
mengembangkan produk yang sudah
berjalan ketat dan dalam
ada.
tahapan mature, distribusi
Strategi Diversifikasi (
produk baru kepada pelanggan
Diversification Strategy )
lancar, dan pada tingkat yang
lebih dalam adalah bahwa
Ada tiga bentuk strategi utama untuk musim penjualan dari kedua
kelompok strategi ini, yaitu: produk relatif beda.
Strategi Defensif ( Defensive
1. Strategi Diversifikasi Konsentrik
Strategy )
(ConcentricDiversification Strategy)
Dapat dilaksanakan dengan
Ada tiga jenis strategi utama yaitu :
menambah produk atau jasa
yang baru tetapi masih saling
berhubungan. Tujuan strategi 1. Strategi Rasionalisasi Biaya (
ini adalah membuat produk Retrechment Strategy )
baru yang berhubungan untuk Merestrukturisasi dengan cara
pasar yang sama. Hal ini mengurangi biaya dan aset agar bisa
berlaku untuk industri yang meningkatkan penjualan dan
pertumbuhannya lambat. keuntungan.
2. Strategi Diversifikasi Konglomerat ( 2. Strategi Divestasi (
Conglomerate Diversification Divesture
Stategy ) Strategy )
Strategi dengan menambahkan Menjual satu divisi atau bagian dari
produk/jasa yang tidak saling perusahaan. Sering digunakan
berhubungan. Hal ini dapat dalam rangka penambahan modal
dilakukan jika industri dari suatu rencana investasi atau
mengalami kejenuhan, ada untuk menindaklanjuti strategi
peluang untuk memiliki bisnis akuisisi yang telah diputuskan untuk
yang tidak berkaitan yang proses selanjutnya. Dapat dilakukan
masih berkembang baik, serta jika suatu unit bisnis sudah tidak
memiliki sumber daya untuk dapat dipertahankan
keberadaannya.
a) empat sel kemungkinan alternatif
3. Strategi Likuidasi ( Liquidation
strategi, yang dijabarkan sebagai
Strategy )
berikut:
Menjual seluruh asset perusahaan
yang dapat dihitung nilainya.
Merupakan sebuah pengakuan dari 1. Strategi SO
sebuah kegagalan. Strategi ini dipilih berdasarkan
b) pemikiran bahwa dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan
Alat-alat Analisis Strategi Matriks untuk merebut dan memanfaatkan
EFE peluang sebesar-besarnya. 2.
Analisis EFE merupakan analisis Strategi ST Strategi ini
c) menggunakan kekuatan yang
terhadap faktor-faktor lingkungan
eksternal perusahaan yang dapat dimiliki perusahan untuk mengatasi
berpengaruh baik secara langsung ancaman.
maupun tidak langsung, yaitu: faktor 3. Strategi WO Strategi ini
ekonomi, faktor politik, faktor diterapkan berdasarkan
d) pemanfaatan peluang yang ada
budaya, faktor teknologi, faktor dengan cara meminimalkan
demografi, dan faktor ekologi. kelemahan yang ada.
Dengan dilakukannya analisis EFE, 4. Strategi WT Strategi ini
maka akan dilakukan analisa didasarkan pada kegiatan yang
menyeluruh terhadap setiap faktor bersifat defensive dan berusaha
lingkungan eksternal yang meminimalkan kelemahan yang ada te
berpengaruh bagi perusahaan. serta menghindari ancaman. ko
Matriks IFE merupakan suatu alat yang da
Selain melakukan analisis digunakan untuk merumuskan la
terhadap berbagai peluang dan strategi alternatif. Dalam matriks ini m
ancaman, perusahaan harus juga dibagi menjadi empat kuadran dan m
melakukan analisis terhadap semua organisasi dapat diposisikan bi
kelemahan dan kekuatan yang di salah satu dari keempat kuadran ya
dimiliki dari faktor internal yang tersebut. Matriks Strategi Besar Pe
teridentifikasi, yang memiliki didasarkan pada dua dimensi ya
pengaruh secara langsung terhadap evaluatif yang meliputi posisi m
strategi perusahaan. Analisis kompetitif dan pertumbuhan pasar
SWOT (industri).
Matriks Strategi Besar
Matriks SWOT dapat Matriks yang
Perusahaan Strategi
berada Besar
pada
menggambarkan secara lebih jelas kuadran I memiliki posisi strategis
bagaimana interaksi antara yang sempurna. Perusahaan tersebut,
kekuatan dan kelemahan terhadap konsentrasi pada pasar dan produk
peluang dan ancaman yang dihadapi yang ada pada saat ini merupakan
oleh perusahaan. faktor-faktor strategi yang sesuai. Perusahaan yang
kekuatan dan kelemahan didapat terletak di kuadran II perlu secara
dari key success factors analisa IFE serius mengevaluasi pendekatan
sedangkan faktor-faktor peluang terhadap pasar. Perusahaan tersebut
dan ancaman didapat dari analisa dengan pasar yang bertumbuh cepat,
EFE. Matriks ini menghasilkan strategi intensif biasanya menjadi
pilihan pertama untuk key success faktors internal maupun
dipertimbangkan. eksternal yang telah diidentifiaksi
Organisasiorganisasi kuadran III sebelumnya. Jadi, tujuan analisis ini
bersaing di industri yang adalah untuk menetapkan
pertumbuhannya lambat serta kemenarikan relative dari
memiliki posisi kompetitif lemah. startegistrategi yang bervariasi yang
Berbagai perusahaan ini harus segera telah dipilih, untuk menentukan
membuat perubahan drastis untuk strategi mana yang dianggap paling
menghindari penurunan lebih jauh dan baik untuk diimplementasikan. Input
kemungkinan likuidasi. Pengurangan key success factors QSPM dihasilkan
(penciutan) biaya dan aset yang dari matriks IFE dan EFE yang
ekstensif harus dilakukan pertama merupakan hasil dari tahapan
kali. Terakhir, bisnis yang Matriks pengumpulan data. Sedangkan
Profil Persaingan/CPM alternatif strategi dapat
Dalam dunia bisni pengetahuan diformulasikan dari hasil analisis
mengenai kemampuan dan posisi matriks SWOT dan matriks IE.
perusahaan atau organisasi adalah penting.
Pengetahuan tersebut diperoleh dari sisi
internal maupun eksternal perusahaan.
Pengetahuan tersebut dapat berupa
informasi tentang apa yang
dibutuhkan pelanggan, kapasitas
mesin pendukung kegiatan
produksi, keadaan jaringan
pemasaran, komposisi, keadaan
jaringan pemasok, hal-hal yang
akan
dilakukan oleh pesaing serta
peluangpeluang yang mungkin ada.
Apabila pengetahuan tersebut dapat
dikelola dengan baik dan
benar, maka keunggulan kompetitif
perusahaan dapat dicapai dengan mudah.
Matriks Profil Kompetitif
(Competitive
Profile Matrix - CPM)
mengidentifikasi pesaing-pesaing utama
suatu perusahaan serta kekuatan dan
kelemahan khusus mereka dalam
hubungannya dengan posisi strategi
perusahaan sampel.
Matriks Perencanaan Strategis
Kuantitatif / QSPM)
Matriks perencanaan strategik
kuantitatif merupakan alat untuk
melakukan evaluasi pilihan strategi
alternatif secara objektif, berdasarkan
3. KERANGKA PENELITIAN Ruang lingkup penelitian ini
dalam bidang manajemen strategi
khusunya analisis strategi bersaing
Restoran Burger Shot selaku usaha
yang bergerak dalam bidang industri
kuliner dalam persaingannya dengan
3 restoran Burger lainnya yaitu Ini
Eat Two Burger Bar, Burger King,
dan Carls Jr.. Adapun lingkup
wilayah penelitian ini meliputi area
persaingan industri kuliner burger
yang dihadapi Restoran Burger Shot
di kota Malang dan Surabaya, Jawa
Timur. Analisis strategi bersaing
dilakukan secara mendalam dengan
mengidentifikasi dan menganalisis
faktor-faktor lingkungan eksternal
dan internal. Supaya lebih fokus,
lingkungan eksternal yang dibahas
adalah faktor pemerintah, ekonomi,
teknologi, sosial budaya, demografi,
geografi, pesaing dan konsumen
Burger. Sedangkan faktor internal
yang dibahas adalah faktor
organisasi, keuangan, operasional,
pemasaran, sumberdaya manusia,
serta sarana dan pra-sarana.
Penelitian ini dilakukan di
restoran Burger Shot Kota Malang.
4. METODE Restoran Burger Shot bertempat di
Jalan Terusan Borobudur No. 65
Penelitian ini menggunakan
Kota Malang Jawa Timur dan di
pendekatan kualitatif. Penelitian
Graha
kualitatif adalah penelitian yang
Fairgroung kota Surabaya. Periode
menekankan pada pemahaman
Penelitian dilakukan mulai bulan
mengenai masalah - masalah dalam
Oktober 2017 sampai bulan Januari
kehidupan sosial berdasarkan
2018.
kondisi realitas atau natural setting
Metode pengumpulan data
yang komplek. Menurut tingkat
yang akan dilakukan dalam penelitian
eksplanasinya, penelitian ini
ini adalah case study (studi kasus),
dikategorikan sebagai penelitian
yaitu metode pengumpulan data
deskriptif. Menurut Marzuki
dengan mengambil beberapa elemen
(2002), penelitian deskriptif hanya
dari restoran Burger Shot yang
melukiskan keadaan objek atau
kemudian masing-masing elemen
persoalannya dan tidak dimaksud
diselidiki secara mendalam. Data-
untuk mengambil/menarik
data yang diperoleh dari penelitian
kesimpulan yang berlaku umum.
pada restoran Burger Shot difokuskan
pada bidang manajemen strategi, strategi yang muncul dari
khususnya analisis strategi bersaing analisis lingkungan eksternal
restoran Burger Shot dalam dan internal pada tahap
persaingan industri kuliner produk pertama. Alternatif strategi
burger. yang dimaksud merupakan
Teknik pengumpulan alternatif strategi bersaing
data merupakan prosedur yang dapat diterapkan pada
untuk memperoleh data-data restoran Burger Shot. Dalam
yang diperlukan dalam tahap ini alat analisis yang
penelitian, dimana teknik yang digunakan adalah Matriks
dilakukan dalam penelitian ini SWOT dan Matriks IE.
adalah wawancara, observasi,
dokumentasi dan studi pustaka. 3. Tahap III (Tahap Keputusan)
Teknik analisis data Tahap ketiga merupakan tahap
merupakan tahapan-tahapan pengambilan keputusan dimana
yang digunakan untuk perusahaan diharuskan memilih
menganalisis data yang alternatif strategi yang ada dengan
diperoleh dari lokasi menghitung Nilai Daya Tarik (TAS)
penelitian. Dalam penelitian dari masing-masing alternatif strategi.
ini tahapan dalam analisis data Strategi yang dipilih diharapkan sesuai
melalui tiga tahap yang sesuai dengan kondisi lingkungan eksternal
dengan tahapan dalam dan internal perusahaan. Dalam tahapan
perumusan strategi bersaing, ini alat analisis yang digunakan adalah
yaitu: Matriks Perencanaan Strategi
Kuantitatif (QSPM).
1. 1. Tahap I (Tahap Input) Tahap
pertama merupakan tahapan
4. Hasil dan Pembahasan
dimana analisis data
Hasil analisis lingkungan internal dan
dimaksudkan untuk
eksternal Restoran Burger Shot
mengidentifikasikan peluang,
ancaman, kekuatan dan
kelemahan yang muncul dari
lingkungan eksternal maupun
internal perusahaan yang dapat
mempengaruhi persaingan
industri restoran produk
Burger. Dalam tahap ini alat
analisis yang digunakan adalah
Matriks EFE, Matriks IFE dan
Matriks Profil Kompetitif
(CPM).

2. 2. Tahap II (Tahap
Pencocokan) Tahapan kedua
dalam penelitian ini
dimaksudkan untuk
mengidentifikasi alternatif
Matriks IFE Restoran Burger Shot 3 Nilai rata-rata tertimbang
diperoleh dengan mengalikan
bobot pengaruh faktor dengan
peringkat yang dimiliki restoran
Burger Shot.
4 Peringkat diberikan kepada
Restoran Burger Shot dilakukan
dengan menganalisis data dan
pengamatan terhadap Restoran
Burger Shot secara langsung,
mengenai apa yang menjadi
kelemahan atau kekuatan
Burger Shot dengan masukan
berupa analisis lingkungan
internal pada awal penyusunan
matriks IFE.
5 Total rata-rata tertimbang
matriks IFE milik Restoran
Burger Shot sebesar 2,66 yang
mengindikasikan Restoran
Burger Shot memiliki kekuatan
internal yang cukup kuat, tetapi
kesempatan untuk
Keterangan: peringkat: 1 meningkatkan kekuatan internal
= kelemahan utama dan menutupi kelemahan
2 = kelemahan minor Restoran Burger Shot karena
3 = kekuatan minor rata-rata nilai tertimbang
4 = kekuatan utama tertinggi yaitu 4,0
Keterangan hasil analisi matriks
IFE
1 Faktor Internal Kunci dalam
matriks IFE diperoleh dari hasil
wawancara dan observasi data
yang dikeluarkan oleh restoran
Burger Shot mengenai kondisi
lingkungan internal perusahaan.
2 Bobot diperoleh dari hasil
observasi kualitatif secara
langsung di perusahaan dengan
menimbang bobot yang paling
penting didasari oleh peristiwa-
peristiwa yang terjadi di
perusahaan. Angka dalam
kolom bobot atau tingkat
kepentingan faktor muncul dari
analisis lingkungan internal
perusahaan.
Matriks EFE Restoran Burger langsung terhadap kondisi lingkungan
Shot eksternal Restoran Burger
Shot terkini.
2 Bobot diberikan atas dasar
analisis kualitatif
pengamatan secara
langsung terhadap
Restoran Burger Shot
yang disesuaikan dengan
hasil wawancara langsung
dengan pemilik Restoran
Burger Shot. Bobot atau
tingkat pengaruh faktor
terhadap perusahaan
muncul akibat analisis
lingkungan eksternal
Burger Shot 3 Peringkat
Restoran Burger
Shot (nilai 1-4) didapat dari hasil
pengamatan kualitatif berdasarkan
respon perusahaan terhadap
faktorfaktor eksternal yang
mempengaruhi Burger Shot.
Peringkat juga diperoleh dari hasil
diskusi dengan pemilik dari
Restoran Burger Shot
4 Total nilai tertimbang
tertinggi untuk suatu organisasi
adalah 4,0 dan nilai tertimbang
teretndah adalah 1,0. Total nilai
tertimbang rata-rata adalah 2,5.
Total nilai tertimbang 4,0
Keterangan:Peringkat: mengindikasikan bahwa organisasi
4 = respons perusahaan superior merespon dengan sangat baik
3 = respons perushaan di atas rata – terhadap peluang dan ancaman yang
rata ada dalam industrinya. Sedangkan
total nilai tertimbang 1,0
2 = respons perusahaan rata – rata
mengindikasikan bahwa strategi
1 = respons perusahaan buruk perusahaan tidak memanfaatkan
peluang atau tidak menghindari
Keterangan Hasil Analisis Matriks ancaman eksternal.
EFE : 5 Total nilai tertimbang
1 Faktor Eksternal matriks EFE milik Restoran Burger
Kunci Shot adalah sebesar 3,01. Artinya,
Restoran Burger Shot didapat dari respon Restoran Burger Shot sudah
hasil wawancara dan observasi cukup baik di atas rata – rata yaitu
dengan nilai tertimbang 2,5, mempengaruhi persaingan yang
sehingga Restoran Burger Shot ada dalam persaingan industri
berjalan dengan sangat baik dapat kuliner Burger.
memanfaatkan kesempatan 2. Bobot diberikan berdasarkan
eksternal dan menghindarkan tingkat kepentingan faktor
ancaman yang dapat mengganggu dalam mempengaruhi daya
keberlangsungan usaha. Akan tetapi saing industri kuliner burger.
masih ada peluang Restoran Burger Bobot didasari oleh pengamatan
Shot untuk terus memaksimalkan secara langsung ke lapangan
kesempatan eksternalnya dan dengan membandingkan
menghindarkan ancaman yang di Restoran Burger Shot dengan
hadapi karena skor total tertinggi para pesaingnya yaitu Eat Two
adalah 4,0. Burger, Burger King, dan Carls
Junior. Hasil observasi
Matriks Profil Persaingan langsung kemudian
dibandingkan dengan pendapat
pemilik dari Restoran Burger
Shot dan diperoleh bobot
berdasarkan tingkat
kepentingan faktor.
3. Peringkat diberikan secara
kualitatif dengan
mempertimbangkan
obyektivitas dalam penilaian.
Peringkat diperoleh dengan
memberikan nilai pada masing -
masing industri kuliner burger
dengan membandingkan
langsung ke lapangan mengenai
mengenai faktor penentu
keberhasilan di setiap industri
Keterangan Hasil Analisis Matriks kuliner burger yaitu Burger
Profil Kompetitif (CPM) King, Eat Two Burger, dan
Calrs Junior
1. Faktor Penentu Keberhasilan 4. Total nilai merupakan nilai
disusun berdasarkan hasil pembanding industri kuliner
wawancara dan diskusi dengan burger yang dibandingkan. Nilai
pemilik Restoran Burger Shot diperoleh dengan menjumlahkan
mengenai faktor- faktor yang semua nilai perkalian antara bobot
mempengaruhi persaingan dan peringkat industri kuliner
burger. Nilai terendah merupakan
Restoran Burger Shot dengan
industri kuliner yang lemah dalam
Restoran Burger pesaing persaingan.
lainnya. Delapan faktor penentu 5. Dari matriks Profil Kompetitif
keberhasilan merupakan faktor (CPM) di atas maka urutan nilai
yang paling penting yang dipilih dari yang tertinggi adalah 1)
dari faktor-faktor kunci yang Burger King (3,41), 2) Carls
Junior (3,27), 3) Burger Shot fasilitas, dan pangsa pasar.
(2,93) dan Eat Two Sedangkan Burger Shot
Burger (2.53). Hal ini mempunyai keunggulan dalam
mengindikasikan bahwa Burger kualitas produk, kualitas
King menjadi pesaing pertama pelayanan, dan harga yang
dan Carls Junior sebagai bersaing dengan kedua pesaing
pesaing kedua yang merupakan utamanya yaitu Burger King,
pesaing kuat bagi Restoran dan Carls Junior
Burger Shot dalam persaingan 6. Dari Matriks CPM diatas, dapat
industri kuliner burger dengan ditarik kesimpulan bahwa
keunggulan dalam kegiatan kualitas produk menjadi faktor
pemasaran (digital marketting), penentu
tehnologi alat operasional
dapur, citra brand, tempat,
keberhasilan yang utama karena Matriks SWOT
kualitas produk burger dan kelezatan
burger menjadi perhatian bagi para
konsumen pencinta kuliner burger. Hal
ini merupakan kesimpulan dari hasil
wawancara dan pengamatan secara
langsung di Restoran Burger Shot dan
industri kuliner burger pesaing.
7. Dari Analisis CPM juga diketahui faktor-
faktor kunci strategis yang menjadi
keunggulan bersaing
Restoran Burger Shot adalah kualitas
produk, kualitas pelayanan, dan harga
yang bersaing. Sedangkan untuk Burger
King dan Carls Junior kegiatan
pemasaran (digital marketting),
tehnologi alat operasional
dapur, citra brand, tempat, fasilitas,
dan pangsa pasar. Dan untuk Eat Two
Burger yang menjadi keunggulan
bersaingnya adalah harga yang
bersaing, tempat dan fasilitas.
Lanjutan Tabel Matriks SWOT 4. Strategi WT (Weakness-
Threat) merupakan strategi
Penjelasan Hasil Analisis untuk bertahan dengan cara
SWOT: mengurangi kelemahan
internal serta menghindari
1. Strategi SO (Strength- ancaman dari lingkungan
Opportunity) merupakan strategi eksternal.
untuk menggunakan kekuatan
internal perusahaan untuk
memanfaatkan peluang yang ada
di lingkungan eksternal
perusahaan.
2. Strategi WO (Weakness-
Opportunity) merupakan strategi
yang bertujuan untuk
mengurangi kelemahan internal
perusahaan dengan
memanfaatkan peluang dari
lingkungan eksternal.
3. Strategi ST (Strength-Threat)
merupakan strategi perusahaan
yang berusaha untuk
menghindari atau mengurangi
dampak dari ancaman eksternal
dengan memanfaatkan kekuatan
internal yang dimiliki oleh
perusahaan.
Matriks Internal – Eksternal

Keterangan Hasil Analisis


Matriks IE:

Restoran Burger Shot berada


saat ini. Titik tersebut berada
pada posisi sel II (dua) yang
berarti tumbuh dan
dibangun. Strategi yang
direkomendasikan pada
restoran Burger Shot yang
berada pada sel II ini adalah
strategi intensif (penetrasi
pasar, pengembangan produk,
dan pengembangan pasar),
atau integratif (integrasi ke
depan, integrasi ke belakang,
dan integrasi horizontal).
1. Sumbu Vertikal merupakan total
rata-rata tertimbang dari matriks
EFE sebesar 3.01
2. Sumbu Horizontal Matriks IE
merupakan total rata-rata
tertimbang matriks IFE sebesar
2.66
3. Titik pertemuan antara total rata-
rata tertimbang matriks EFE dan
IFE merupakan titik dimana
Matriks Grand Strategy
Matriks QSPM

Dalam gambar di atas menunjukkan


bahwa posisi Burger Shot berada di
kuadran ke 2 yaitu tumbuh dan
dibangun dengan pilihan strategi
alternatif dipilih yaitu strategi
intensif, integrasi horizontal,
divestasi dan likuidasi. Dari pilihan
alternatif tersebut strategi intensif
menjadi fokusan dari restoran Burger
Shot untuk merumuskan strategi
bersaingnya.
Lanjutan Tabel Matriks QSPM maupun internal dengan
melakukan pengamatan langsung dan
analisis data primer yang ada.
Nilai Daya Tarik (AS)
diperoleh dengan
mempertimbangkan pengaruh yang
akan diberikan oleh faktor kunci
eksternal maupun internal terhadap
alternatif strategi yang ditawarkan.
Pertimbangan dilakukan dengan
analisis kualitatif berdasarkan
wawancara dan diskusi dengan
pemilik Restoran Burger
Shot.

6. IMPLIKASI
Alternatif strategi yang memiliki
total TAS lebih tinggi akan
direkomendasikan sebagai strategi
yang dipilih. Dalam hal ini, Restoran
Burger Shot harus menerapkan
strategi intensif penetrasi pasar guna
memenangkan persaingan dengan
industri kuliner produk burger
pesaingnya yaitu Burger King, Carls
Jr, dan Eat Two Burger Bar.
Strategi intensif penetrasi pasar
merupakan strategi solusi terhadap
permasalah Restoran Burger Shot
yang masih belum memiliki daya
Faktor kunci dibedakan dari
bersaing yang secara efektif di
faktor kunci eksternal maupun
pasaran produk burger. Restoran
internal dari Matriks EFE dan IFE.
Burger Shot yang memiliki kualitas
Faktor kunci dalam matriks QSPM
produk burger terbaik dan kualitas
merupakan turunan dari faktor-faktor
pelayanan yang uniik di bandingkan
lingkungan eksternal dan internal
para pesaingnya, akan tetapi sangat di
yang mungkin mempengaruhi
sayangkan penetrasi pasar dari
pemilihan strategi bersaing.
Restoran Burger Shot lemah di
Pemilihan faktor kunci strategis
bandingkan dengan pesaing lainnya
eksternal dan internal dilakukan
di pasar. Oleh karena itu Restoran
secara kualitatif dengan
Burger Shot harus meningkatkan
mempertimbangkan matriks EFE,
pangsa pasar untuk produk burger di
IFE dan CPM.
pasar saat ini lewat usaha pemasaran
Bobot diperoleh dengan
yang lebih besar. Strategi ini secara
analisis kualitatif terhadap
luas digunakan dan di kombinasikan
faktorfaktor kunci eksternal
dengan strategi lain, penetrasi pasar 2. Hasil analisis persaingan dengan
meliputi meningkatnya angka tenaga menggunakan Matriks Profil
penjual, meningkatkan beban iklan, Kompetitif (CPM) menunjukkan
meningkatkan usaha publikasi serta persaingan antar industri kuliner
memanfaatkan tren digital burger menunjukkan bahwa
marketting dengan media sosial Restoran Burger Shot masih
menjadi strategi yang efektif dan berada di bawah dalam hal
menawarkan promosi penjualan kegiatan pemasaran, tehnologi
produk burger dari Restoran Burger alat operasional, pangsa pasar,
Shot secara ekstensif. tempat dan fasilitas dan citra
merek di bandingkan dengan
7. KESIMPULAN DAN SARAN Burger King dan Carls Jr dan
Berdasarkan hasil penelitian dan berada di atas Eat Two - Burger
pembahasan dapat di tarik Bar dalam upaya memenangkan
kesimpulan yaitu: persaingan dalam industri kuliner
Burger.
1. Hasil analisis lingkungan
eksternal dengan matriks EFE 1. Dari analisis SWOT, Restoran
menunjukkan nilai 3,01. Hal ini Burger Shot berada di kuandran 2
mengindikasikan bahwa respon yaitu mengevaluasi pendekatan
Restoran Burger Shot sudah saat ini ke pasar secara serius.
cukup baik di atas rata – rata yaitu Walaupun industri mereka
dengan nilai tertimbang 2,5, tumbuh, mereka tidak dapat
sehingga Restoran Burger Shot bersaing secara efektif, dan
berjalan dengan sangat baik dapat mereka perlu mengevaluasi
memanfaatkan kesempatan pendekatan strategi yang tidak
eksternal dan menghindarkan efektif dan bagaimana cara yang
ancaman yang dapat mengganggu paling baik untuk meningkatkan
keberlangsungan usaha. Akan daya saing Restoran Burger Shot.
tetapi masih ada peluang Dengan pilihan strategi intensif
Restoran Burger Shot untuk terus yaitu penetrasi pasar,
memaksimalkan kesempatan pengembangan pasar, dan
eksternalnya dan menghindarkan pengembangan produk. Dari
ancaman yang di hadapi karena matriks Internal Eksternal (IE),
skor total tertinggi adalah 4,0. Restoran Burger Shot berada
Sedangkan Hasil analisis pada sel II (dua) yaitu tumbuh dan
lingkungan internal dengan di bangun dengan strategi
matriks IFE menunjukkan nilai yang direkomendasikan
2,66. Hal ini megindikasikan adalah strategi intensif penetrasi
bahwa perusahaan sudah di atas pasar. Matriks Perencanaan
rata – rata 2,5 Restoran Burger Strategi Kuantitatif (QSPM)
Shot sudah dapat memanfaatkan menghitung tiga alternatif strategi
keunggulan bersaing perusahaan bersaing di atas. Dari hasil
tetapi masih ada beberapa perhitungan alternatif strategi
kelemahan internal yang harus dengan matriks
dibenahi. QSPM yaitu strategi penetrasi
pasar, strategi pengembangan
pasar dan pengembangan produk.
Strategi bersaing yang kebutuhan konsumen. Perubahan
direkomendasikan kepada lingkungan internal dan eksternal
Restoran Burger Shot adalah harus dijadikan pedoman bagi
strategi intensif penetrasi pasar. Restoran Burger Shot untuk
Matriks Perencanaan Strategi menciptakan daya saing
Kuantitatif (QSPM) menghitung 2. Persaingan yang ketat dalam
tiga alternatif strategi bersaing di dunia industri kuliner khususnya
atas. Dari hasil perhitungan produk pasar Burger membuat
alternatif strategi dengan matriks Restoran Burger Shot harus selalu
QSPM yaitu strategi penetrasi memberikan dan menjaga
pasar, strategi pengembangan kualitas terbaik dari segi produk,
pasar dan pengembangan pelayanan, fasilitas dan
produk. Strategi bersaing prasarana. Peningkatan
yang direkomendasikan keunggulan bersaing dapat
kepada Restoran Burger Shot dimulai dengan mengetahui
adalah strategi intensif bagaimana posisi Restoran
penetrasi pasar. Penetrasi Burger Shot dalam persaingan
pasar dengan melakukan industri kuliner pada pasar
implementasi strategi produk burger sehingga akan
pemasaran dalam menciptakan kebijakan
peningkatan angka tenaga selanjutnya bagaimana
penjual, meningkatkan beban menghadapi para pesaingnya di
iklan, meningkatkan usaha pasaran
publikasi serta memanfaatkan
tren digital marketting dengan
media sosial menjadi strategi
yang efektif dan menawarkan
promosi penjualan produk
burger dari Restoran Burger
Shot secara ekstensif.

Saran
1. Restoran Burger Shot yang
merupakan pelaku industri
kuliner burger yang sudah berdiri
selama 4 tahun harus selalu
memperhatikan lingkungan
operasional baik lingkungan
internal ataupun eksternal.
Industri kuliner merupakan
industri yang berkembang pesat
dan dinamis, oleh karena itu
Restoran Burger Shot harus
berdaya saing dari segi produk
yang berkualitas, pelayanan yang
baik, fasilitas dan prasarana yang
mendukung untuk memenuhi
Kotler, Philip. 2002. Manajemen
Pemasaran, Jilid 1, Edisi
Milenium, Jakarta, Prehallindo
Daftar Pustaka Lestari, Devi Setya. Doyan Makan
Burger Baca Dulu Sejarahnya.
Choirul, Muhammad. 2017. Sektor Diambil dari :
Industri dan Perdagangan https://lifestyle.okezone.com/re
Sumbang Pertumbuhan ad/2017/03/15/298/1643226/fo
Ekonomi Malang. Diambil dari od-story-doyan-makan-burger-
: baca-dulu-sejarahnya (
http://malangvoice.com/sektori Diakses17 Oktober 2017).
ndustri-dan- Marzuki. 2001. Metodologi Riset,
perdagangansumbang- BPFW – Universitas Islam
pertumbuhanekonomi-kota- Indonesia Yogyakarta,
malang/ Yogyakarta
(Diakses 17 Oktober 2017). Pearce II, John A., Robinson Jr.,
David, Fred R., David, Forest R.. Richard B.. 2013. Manajemen
2016. Manajemen Strategik: Strategis Edisi 12 Buku 1
Suatu Pendekatan Keunggulan (Formulasi Implementasi dan
Bersaing-Konsep. Pengendalian). Penerbit
Salemba Salemba Empat. Jakarta.
Empat. Jakarta Selatan Pemerintah Kota Malang. 2016. Kota
Hunger, J. David., Wheelen, Thomas Malang Menuju Kota Wisata
L.. 2001. Manajemen Strategis. Halal. Diambil dari
Andi. Yogyakarta. :
Indriana, Rose. 2009. Analisis http://malangkota.go.id/2016/0
Lingkungan Sebagai Dasar 6/08/kota-malang-menujukota-
Perumusan Strategi Utama wisata-halal/ (Diakses 17
Pada Rumah Makan Saboten Oktober 2017).
Shudoku Di Kota Malang. Porter, Michael E. 2008. Competitive
Malang : Universitas Brawijaya Advantage (Menciptakan dan
Kemenperin. 2017. PDB Industri Mempertahankan Kinerja
Nonmigas Tumbuh 4,7 Persen Keunggulan). Kharisma
Triwulan I-2017. Diambil dari : Publishing Grup.
http://www.kemenperin.go.id/arti Pramono, Sigit.2007. Strategi
kel/17535/PDB-
IndustriNonmigas-Tumbuh-4,7-
Keunggulan Bersaing PT.
PersenTriwulan-I-2017 (Diakses Kereta Api Indonesia (Persero)
17 Oktober 2017). Daerah Operasional VIII
Kemenperin. 2017. Industri Makanan Surabaya Dalam Persaingan
dan Minuman Dorong Antarmoda Transportasi.
Pemerataan Nasional. Diambil Malang : Universitas
dari :
http://www.kemenperin.go.id/arti
Brawijaya.
kel/16979/Industri-Makanan- Rangkuti, Freddy, 2006, Analisa
danMinuman-Dorong- SWOT Teknik Membedah
PemerataanNasional (Diakses 17 Kasus Bisnis, Cetakan
Oktober 2017). Keduabelas, PT.
Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta. https://id.wikipedia.org/wiki/C
Renaldi, Wildan. 2015. Sejarah arl%27s_Jr. (Diakses 3 Januari
Burger King. Diambil dari : 2018).
https://wildanrenaldi.wordpress
.com/2015/09/22/sejarahburger-
king/ (Diakses 3 Januari 2018).
Rutmawati, Siti. 2017. Terungkap Ini
Alasan Bisnis Kuliner di Kota
Malang Laris Manis !. Diambil
dari :
https://malang.merdeka.com/ga
ya-hidup/terungkap-ini-
alasanbisnis-kuliner-di-kota-
malanglaris-manis-
170522y.html (Diakses 17
Oktober 2017).
Sugiyono. 2008. Memahami
Penelitian Kualitatif. Alfabeta.
Bandung
Sugiyono. 2013. Statistika Untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta
Surya Malang. 2016. Penduduk Kota
Malang Bertambah 1,58% tiap
tahun. Diambil dari :
http://suryamalang.tribunnews.
com/2016/05/30/pendudukkota-
malang-bertambah-158persen-
tiap-tahun (Diakses17 Oktober
2017).

Umar, Husein, 2002,


Strategic Management
In Action, Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Waluyo, Dee. 2017. BPS: Triwulan
III/2017, Industri Makanan dan
Minuman Tumbuh 7,04 Persen.
Diambil dari :
https://jpp.go.id/ekonomi/indus
tri/309115-bps-triwulan-
iii2017-industri-makanan-
danminuman-tumbuh-7-04-
persen (Diakses 17 Oktober
2017 ).
Wikipedia. 2018. Carls Jr. Diambil
dari :

You might also like