Contoh Soal Quantitative

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 27

Matematika dasar untuk analisis

karakter kuantitatif

1. Nilai tengah (х)


x = (∑x)/n
dimana n merupakan banyaknya
anggota populasi

2. Ragam (σ2)
σ2 = (∑ x2) – [ (∑x)2/ n]
-------------------------
n-1
Contoh
tinggi bibit (cm) adalah 8, 7, 10, 9, 5, 6

(82+72+102+92+52+62)–[(8+7+10+9+5+6)2/6]
σ2= ------------------------------------------------------
6-1
= 3.5
3. Simpangan baku (σ)
σ = √ σ2
Pada soal contoh di atas,
simpangan bakunya adalah:
σ = √ σ2 = √ 3.9 = 1.97
4. Koefisien keragaman (CV)
CV = (σ/ x )x 100
Pada soal di atas, koefisien
keragamannya adalah :
CV = (1.97/7.5) x 100 = 26.27
Pendugaan heritabilitas
menggunakan populasi segregan
A. Menggunakan data populasi
P1, P2, F1 dan F2
σ2g
H2(bs) = -------- x 100%
σ 2p
Dimana :
σ2p = σ2F2
= ragam fenotipe

σ2p1 + σ2p2 + σ2F1


σ2E = -------------------------------
3
= ragam lingkungan

σ 2g = σ 2p - σ 2 E
= ragam genotipe
Contoh :
Persilangan dua galur murni jagung:
jagung bertongkol panjang (P1) dan
jagung bertongkol pendek (P2).
Ditanam P1: 57 tanaman, P2: 101
tanaman, F1: 69 tanaman dan F2: 401
tanaman, datanya ditampilkan pada tabel
berikut.
Nilai Tengah dan Ragam Panjang Tongkol
pada P1, P2, F1 Dan F2

Panjang Tongkol (cm) N x σ2


5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
P1 4 21 24 8 57 6.6 0.67
P2 1 2 11 12 15 26 15 10 7 2 101 16.8 3.56
F1 1 12 12 14 17 9 4 69 12.1 2.31
F2 7 10 19 26 47 73 68 68 39 25 15 9 1 401 12.9 5.07
Perhitungan
1. Rataan hitung (x)
∑ (fi . xi)
x = ------------
∑ fi
Contoh : lihat data P1
(4 x 5) + (6 x 21) + ( 7 x 24) + (8 x 8)
x= -------------------------------------------------
57
= 6.6
2. Ragam (σ2)
σ 2 = 1/(n-1) ∑ fi (xi – x)2
Contoh : lihat data F1 dan cara
perhitungan untuk
mendapatkan ragam

158
σ2 = ------- = 2.31
68
Cara Perhitungan Untuk Mendapatkan Ragam

x f f.x x-x (x-x)2 f . (x-x)2


9 1 9 -3 9 9
10 12 120 -2 4 48
11 12 132 -1 1 12
12 14 168 0 0 0
13 17 221 1 1 17
14 9 126 2 4 36
15 4 60 3 9 36
69 158
3. Heritabilitas
σ2p1 + σ2p2 + σ2F1 (0.67 + 3.56 + 2.31)
σ2E = ----------------------- = -------------------------- = 3.37
3 3
σ2p = σ2F2 = 5.07
σ2g = σ2p - σ2E = 5.07 – 3.37 = 1.7
σ2g 1.7
h2(BS) = -------- x 100%= ------- x 100% = 33.53%
σ2p 5.07
Jadi heritabilitas panjang tongkol jagung
cukup tinggi.
B. Menggunakan metode
Mahmud-Kramer

σ 2F2 - √ (σ 2P1)(σ 2P2)


H2(BS) = ----------------------------- X 100%
σ 2F2
Contoh : lihat ragam pada tabel data

5.07 – √(0.67)(3.56)
H2(BS) = --------------------------- x 100% = 69.54%
5.07
Dimana :
σ 2F2 Merupakan ragam diantara
tanaman populasi F2 single cross P1
x P2; merupakan ragam fenotipe.
σ 2B1 merupakan ragam diantara
tanaman populasi back cross dengan
tetua 1 (F1 x P1).
σ2b2 merupakan ragam diantara
tanaman populasi back cross dengan
tetua 2 (F1 x P2).
σ2F2 – (σ2B1 + σ2B2) merupakan
komponen ragam genetik aditif (σ2A)
C. Metode Backcross-j. Warner
Metode ini merupakan salah satu
cara untuk mendapatkan
heritabilitas dalam arti sempit.

2σ2F2 – (σ2B1 + σ2B2)


H2(NS) = --------------------------- X 100%
σ2F2
Contoh :
Dua galur murni cabe disilangkan
dan dianalisis heritabilitas untuk
karakter produksi per tanaman,
data ditampilkan pada tabel
berikut.
Ragam P1, P2, F2, B1 dan B2 untuk
Karakter Produksi Cabe
N Ragam
P1 50 2.33
P2 50 3.65
F2 35 6.77
B1 30 4.38
B2 30 5.79

(2) (6.77) – (4.38 + 5.79)


h2(NS) = -------------------------------- x 100% = 49.78
6.77
Pendugaan Heritabilitas Menggunakan
Pendugaan Komponen Ragam Hasil
Analisis Ragam
Anova dan Nilai Harapan Percobaan
pada Satu Lokasi
Sumber Derajat Kuadrat Nilai
Keragaman Bebas Tengah Harapan
Ulangan (r-1)
Genotipe (G) (g-1) M2 σ2e + rσ2g
Galat (r-1)(g-1) M1 σ 2e
Contoh :
Pada satu musim dan satu
lokasi lima puluh galur pepaya
ditanam menggunakan
rancangan acak kelompok
dengan 3 ulangan. Bobot buah
pepaya (gram/buah) diamati
pada 10 tanaman contoh. Hasil
analisis ragam ditampilkan pada
tabel berikut.
Hasil Analisis Ragam Bobot Buah Pepaya
Sumber Derajat Kuadrat
Keragaman Bebas (db) Tengah (MS)
Ulangan 2 -
Genotipe 49 36.72 (M2)
Galat 98 20.63 (M1)

M2 – M1 36.72 – 20.63
σ2g = ------------ = ------------------ = 5.36
r 3
σ 2g 5.36
h2(BS) = --------------- x 100% = ------------- = 43.79
σ2g + σ2e/r 5.36 + 6.88
11.3. Kemajuan seleksi
Apabila seleksi telah dilakukan
terhadap suatu populasi
tanaman, diharapkan turunan
dari tanaman terpilih akan
memberikan hasil yang lebih
baik.
Atau dengan kata lain
kemajuan seleksi adalah selisih
antara nilai tengah turunan
hasil seleksi dengan nilai
tengah populasi yang diseleksi
(G = xFn - xF(n-1)).
Misalkan nilai tengah F2 dan F3
sebagai berikut: xF2 = 0.82 kg;
dan xF3 = 0.93 kg maka
kemajuan seleksinya adalah
G = 0.93 - 0.82 = 0.11
Besarnya kenaikan hasil
yang akan diperoleh dapat
diperkirakan dengan
menghitung kemajuan
seleksi secara secara teoritis.
120 Populasi
awal Populasi turunan
100 hasil seleksi

80

60 Tanaman
terpilih
40
G

20

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
X0 X1 Xs

Kemajuan Genetik Akibat Seleksi


Untuk dapat memperkirakan
besarnya kemajuan seleksi,
diperlukan pengertian secara baik
tentang populasi beserta
keragamannya dan pengetahuan
tentang besarnya angka
heritabilitas. Perkiraan itu dapat
dihitung dengan rumus:

G = (S) (h2); jika S = (i) (σP) maka


G = (i) (σP) (h2)
Dimana
S : diferensial seleksi yaitu selisih
antara nilai tengah tanaman
terseleksi dengan nilai tengah
populasinya (x1 – x0)
I : intensitas seleksi
Σp : simpangan baku fenotipe
populasi
H2 : heritabilitas populasi tersebut.

Nilai intensitas seleksi (i) sangat


tergantung pada jumlah individu
yang terpilih dari populasi awal.
Perbandingan antara jumlah
individu yang terseleksi dengan
jumlah individu awal dinamakan
persentase seleksi. Besarnya
nilai intensitas seleksi akan
menurun seiring dengan
meningkatkanya persentase
seleksi.
Intensitas Seleksi dan Persentase Seleksi
i (%) i (%)
3.00 0.3 1.80 9.00
2.80 0.7 1.76 10.0
2.64 1.0 1.60 4.0
2.60 1.2 1.40 20.0
2.42 2.0 1.20 28.0
2.40 2.1 1.16 30.0
2.20 3.6 1.00 38.0
2.06 5.0 0.80 50.0
2.00 5.8

You might also like