Professional Documents
Culture Documents
Identifikasi Bidang Gelincir Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis Studi Kasus: Ruas Jalan Kabupaten Wilayah Kaliloka-Plompong
Identifikasi Bidang Gelincir Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis Studi Kasus: Ruas Jalan Kabupaten Wilayah Kaliloka-Plompong
Abstract: Brebes Regency, Central Java Province is a district that is often hit by landslides, in 2014 there were 62 cases spread
out across several districts. In November 2019 a landslide occurred on the connecting road of Brebes Regency in the Kaliloka-
Plompong region, administratively located in Karangdadap Village, Kaliloka Village, Sirampog District, Brebes Regency, Central
Java at coordinates 109 ° 03'10 "BT and 7 ° 13 ' 14.2 "LS. By identifying the hazardous potential of the landslide, the geoelectric
resistivity, the geoelectric resistivity method with the Wenner – Schlumberger configuration can be used. Where the geoelectric
method can identify the slip surface in an area, which aims to model the 2D subsurface section so that the rock layers and rock
types contained and the volume of landslides are known. It is suspected that there are 4 layers of rock, the first layer is a type
of clay rock (wet) with a resistivity value of 1.73-9.47Ωm at a depth of ± 1-7m, the second layer is shale weathered rock with a
resistivity value of 22.2-51.9Ωm at depth ± 1-15m, the third layer is Andesite-Basalt with a resistivity value of 122-285Ωm at a
depth of ± 2-15m, the fourth layer is limestone with a resistivity value of 666Ωm at a depth of ± 5-9m. The prediction of the slip
surface is at a depth of ± 9m. Based on the calculation, the potential for landslides that will occur can be estimated the volume
of landslides is 5.657,652 m3.
Abstrak: Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah merupakan kabupaten yang sering dilanda bencana tanah longsor, pada tahun
2014 tercatat sebanyak 62 kasus yang tersebar di beberapa kecamatan. Pada November 2019 terjadi bencana tanah longsor di
jalan penghubung Kabupaten Brebes wilayah Kaliloka-Plompong, yang secara administratif berlokasi di Kampung Karangdadap,
Desa Kaliloka, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah pada koordinat 109°03'10" BT dan 7° 13' 14.2" LS. Dengan
mengidentifikasi potensi longsor di sekitar lokasi terjadinya bencana tanah longsor dapat menggunakan metode geolistrik
tahanan jenis dengan konfigurasi Wenner–Schlumberger. Dimana metode geolistrik dapat mengidentifikasi bidang gelincir di
suatu daerah, yang bertujuan memodelkan penampang bawah permukaan 2D sehingga diketahui lapisan batuan dan jenis
batuan yang terkandung serta besarnya volume longsoran. Diduga terdapat 4 lapisan batuan, lapisan pertama merupakan jenis
batuan lempung (basah) dengan nilai resistivitas 1,73-9,47Ωm pada kedalaman ±1-7m, lapisan kedua merupakan batuserpih
yang mengalami pelapukan dengan nilai resistivitas 22,2-51,9Ωm pada kedalaman ±1-15m, lapisan ketiga merupakan Andesit-
Basalt dengan nilai resistivitas 122-285Ωm pada kedalaman ±2-15m, lapisan keempat merupakan batuan gamping dengan nilai
resistivitas 666Ωm pada kedalaman ±5-9m. Pendugaan adanya bidang gelincir berada pada kedalaman ±9m. Berdasarkan
perhitungan, potensi tanah longsor yang akan terjadi dapat diperkirakan volume longsoran sebesar 5.657,652 m3.
Konfigurasi Wenner - Schlumberger merupakan Model ini memberikan prediksi 2D dari suatu kegagalan
konfigurasi dengan aturan spasi yang konstan dan faktor lereng, tetapi untuk membandingkan longsor alami
pengali ‟n‟ adalah perbandingan jarak antara elektroda perlu diamati langsung di lapangan. Perhitungan
C1 - P1 (atau C2 - P2) dengan spasi antara P1 - P2 seperti prediksi volume potensi longsor dapat dilakukan dengan
pada gambar 2 Jika jarak antar elektroda potensial (P1 memanfaatkan hasil inversi resistivitas pada setiap
dan P2) adalah a maka jarak antar elektroda arus (C1 dan lintasan pengukuran di lokasi penelitian, dengan
C2) adalah 2na + a. Proses penentuan resistivitas menggunakan persamaan [10]:
menggunakan 4 buah elektroda yang diletakkan dalam
1 (2)
sebuah garis lurus [11]. Metode ini disebut sebagai V = (l.d .w)
6
metode resistivity mapping.
Dengan keterangan:
V = Volume longsor (m3).
= Panjang bidang gelincir (m).
l = Panjang bidang gelincir (m).
d = Kedalaman bidang gelincir maksimum (m).
w = Lebar bidang gelincir (m).
Volume Longsoran
Kajian prediksi volume longsoran pada kejadian longsor Gambar 4. Peta Geologi Regional
dan potensi longsor di daerah penelitian, dimodelkan
pada pemahaman tentang perilaku mekanika tanah
longsor alami dan perhitungan balik potensi atau bahaya
Berdasarkan Peta Geologi Lembar Purwokerto dan
Tegal, Jawa secara regional lokasi gerakan tanah berada
pada lokasi yang disusun oleh endapan lahar Gunung
Slamet (Qls) berupa bongkahan batu gunungapi
bersusunan andesit - basalt dan batuan Gunungapi
Slamet Tak Terurai (Qvs) yang terdiri dari breksi
gunungapi, lava, dan tuf pada bagian atas. Di bawah
batuan gunungapi ini terendapkan batuan yang lebih tua
dari Formasi Rambatan (Tmr) yang terdiri dari serpih,
napal dan batupasir gampingan. Napal berselang-seling
dengan batuan batupasir gampingan berwarna kelabu
muda. Banyak dijumpai lapisan tipis kalsit yang tegak
lurus bidang perlapisan [11].
Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan pengolahan data sekunder
dengan data yang telah diambil di lapangan dengan
format (.bin). Interpretasi data yang diharapkan pada
penelitian ini untuk menentukan bidang gelincir
penyebab tanah longsor di Kampung Karangdadap, Desa
Kaliloka, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa
Tengah. Dimana data geolistrik resistivitas hasil dari
pengukuran akan terbaca oleh multichannel iris
instrument kemudian data diolah menggunakan
software Prosys II agar format dapat terbaca di software
RES2DINV. Dalam penelitian hasil pengukuran data yang
diperoleh yaitu nilai resistivitas. Pengolahan data di
RES2DINV ver.3.54.44 dengan menggunakan nilai
logarithmic apparent resistivity. Data di inversi sehingga
akan menghasilkan RMS Error yang rendah. Sehingga
Gambar 5. Diagram Alir Penelitian
mendapatkan model penampang 2D dan topografi.
Kemudian model penampang bawah permukaan 2D
diinterpretasikan struktur bawah permukaannya Hasil dan Pembahasan
berdasarkan nilai tahanan jenis masing - masing lapisan
batuan. Pemodelan penampang 2D bawah permukaan Penampang resistivitas bawah permukaan
tersebut akan diketahui volume material longsoran. Berdasarkan hasil pengolahan data geolistrik di
Kampung Karangdadap Desa Kaliloka ditunjukan pada
gambar 6 yang diolah di software RES2DINV untuk
mendapatkan penampang 2D.