Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK

TAHANAN JENIS STUDI KASUS: RUAS JALAN KABUPATEN WILAYAH KALILOKA-


PLOMPONG
Anggit Tivanaa, Muhamad Ragil Setiawan b, Ikah N.P. Permanasari c, Yunara Dasa Trianad
a Program Studi Fisika, Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia
b Program Studi Fisika, Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia
c Program Studi Fisika, Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia
d
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Bandung Indonesia

* Corresponding E-mail: anggit.11116044@student.itera.ac.id

Abstract: Brebes Regency, Central Java Province is a district that is often hit by landslides, in 2014 there were 62 cases spread
out across several districts. In November 2019 a landslide occurred on the connecting road of Brebes Regency in the Kaliloka-
Plompong region, administratively located in Karangdadap Village, Kaliloka Village, Sirampog District, Brebes Regency, Central
Java at coordinates 109 ° 03'10 "BT and 7 ° 13 ' 14.2 "LS. By identifying the hazardous potential of the landslide, the geoelectric
resistivity, the geoelectric resistivity method with the Wenner – Schlumberger configuration can be used. Where the geoelectric
method can identify the slip surface in an area, which aims to model the 2D subsurface section so that the rock layers and rock
types contained and the volume of landslides are known. It is suspected that there are 4 layers of rock, the first layer is a type
of clay rock (wet) with a resistivity value of 1.73-9.47Ωm at a depth of ± 1-7m, the second layer is shale weathered rock with a
resistivity value of 22.2-51.9Ωm at depth ± 1-15m, the third layer is Andesite-Basalt with a resistivity value of 122-285Ωm at a
depth of ± 2-15m, the fourth layer is limestone with a resistivity value of 666Ωm at a depth of ± 5-9m. The prediction of the slip
surface is at a depth of ± 9m. Based on the calculation, the potential for landslides that will occur can be estimated the volume
of landslides is 5.657,652 m3.

Keywords: Geoelectric, Geoelectric Method, Landslide, Slip Surface.

Abstrak: Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah merupakan kabupaten yang sering dilanda bencana tanah longsor, pada tahun
2014 tercatat sebanyak 62 kasus yang tersebar di beberapa kecamatan. Pada November 2019 terjadi bencana tanah longsor di
jalan penghubung Kabupaten Brebes wilayah Kaliloka-Plompong, yang secara administratif berlokasi di Kampung Karangdadap,
Desa Kaliloka, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah pada koordinat 109°03'10" BT dan 7° 13' 14.2" LS. Dengan
mengidentifikasi potensi longsor di sekitar lokasi terjadinya bencana tanah longsor dapat menggunakan metode geolistrik
tahanan jenis dengan konfigurasi Wenner–Schlumberger. Dimana metode geolistrik dapat mengidentifikasi bidang gelincir di
suatu daerah, yang bertujuan memodelkan penampang bawah permukaan 2D sehingga diketahui lapisan batuan dan jenis
batuan yang terkandung serta besarnya volume longsoran. Diduga terdapat 4 lapisan batuan, lapisan pertama merupakan jenis
batuan lempung (basah) dengan nilai resistivitas 1,73-9,47Ωm pada kedalaman ±1-7m, lapisan kedua merupakan batuserpih
yang mengalami pelapukan dengan nilai resistivitas 22,2-51,9Ωm pada kedalaman ±1-15m, lapisan ketiga merupakan Andesit-
Basalt dengan nilai resistivitas 122-285Ωm pada kedalaman ±2-15m, lapisan keempat merupakan batuan gamping dengan nilai
resistivitas 666Ωm pada kedalaman ±5-9m. Pendugaan adanya bidang gelincir berada pada kedalaman ±9m. Berdasarkan
perhitungan, potensi tanah longsor yang akan terjadi dapat diperkirakan volume longsoran sebesar 5.657,652 m3.

Kata Kunci: Bidang Gelincir, Geolistrik, Longsor, Metode Geolistrik.


ketika adanya gaya pendorong pada bagian atas lereng
yang lebih besar dari gaya penahannya [7]. Dimana gaya
Pendahuluan
penahan dapat dipengaruhi oleh massa bebatuan dan
Kabupaten Brebes termasuk salah satu Kabupaten yang kepadatan dari material tanah, sedangkan gaya
terdaftar dengan daerah rawan bencana longsoran, dan pendorong dapat berpengaruh dari kemiringan lereng,
tersebar di 7 kecamatan yaitu Kecamatan kandungan air di dalam tanah, serta berat dari tanah
Bantarkawung, Banjarharjo, Ketanggungan, Sirampog, batuan [4].
Tonjong, Larangan, dan Salem tercatat sebanyak 62
kasus yang terjadi di tahun 2014 [1]. Salah satunya Proses terjadinya longsor ketika air masuk ke dalam
terjadi pada ruas jalan Kabupaten Brebes yang lapisan yang mengandung begitu banyak tanah yang
menghubungkan wilayah Kaliloka-Plompong. Lokasi dapat menjadikan tanah menjadi jenuh, dimana jika air
bencana tanah longsor secara administratif berlokasi di meresap hingga kedalam lapisan kedap air atau bidang
Kampung Karangdadap, Desa Kaliloka, Kecamatan gelincir, maka bidang tersebut menjadi licin yang dapat
Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah pada menggelincirkan tanah yang jenuh jatuh kebawah atau
koordinat 109°03'10" BT dan 7° 13' 14.2" LS. Longsor bergerak mengikuti arah kemiringan lereng. Pada
terjadi pada hari Sabtu 23 November 2019 pukul 23.00 umumnya longsor akan muncul dari retakan-retakan di
malam. Sebelum longsoran terjadi turun hujan yang sekitar lereng serta air dari hujan yang dapat
cukup deras. Dampak dari bencana tersebut menyebabkan tebing menjadi rapuh dan kerikil batuan
mengakibatkan badan Jalan Kabupaten Ruas Kaliloka – mulai berjatuhan [4]. Longsoran yang jatuh atau
Plompong terputus sepanjang 30 meter dan arus lalu bergerak merupakan material longsoran yang dicirikan
lintas antara Kaliloka – Plompong dan sebaliknya oleh nilai resistivitas yang rendah sedangkan bidang
terganggu [2]. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti gelincir ditandai oleh material yang memiliki resistivitas
melakukan kajian terhadap tanah longsor yang tinggi [8].
berpotensi di sekitar daerah kejadian, dengan metode Bagian-bagian Longsoran
geolistrik tahanan jenis konfigurasi Wenner -
Tanda - tanda awal dari longsoran adalah adanya
Schlumberger yang digunakan untuk mengetahui
retakan di bagian atas lereng yang relative tegak lurus
struktur bawah permukaan dan merupakan metode
arah gerakan. Apabila retakan tidak segera ditutup, saat
yang hanya digunakan dalam eksplorasi dangkal dengan
hujan dengan intensitas tinggi yang berakibat tanah
kedalaman 100 m dibawah permukaan [3]. Penelitian
menjadi lunak, menambah gaya pendorong terjadinya
akan difokuskan pada struktur bawah permukaan
longsoran. Retakan miring juga ditemui pada kedua
berdasarkan nilai resistivitas dari masing-masing jenis
bagian pinggir longsoran, dan penggembungan tanah
batuan. Sehingga akan diketahui jenis batuan yang
dapat ditemui pada bagian kaki lereng. Bagian - bagian
terkandung di lapisan bawah permukaan. Dengan
longsoran yang diusulkan oleh Cruden dan Varnes
memanfaatkan pemodelan secara 2D digunakan untuk
(1996), diperlihatkan pada gambar dan tabel berikut [9].
menghitung seberapa besar volume longsor yang akan
terjadi di daerah sekitar kejadian bencana tanah longsor.
Tanah Longsor
Tanah longsor secara umum merupakan berpindahnya
material lereng berupa bebatun atau tanah ke bawah
atau keluar dari pembentuk lereng [4]. Longsor
merupakan gerakan massa tanah di sepanjang bidang
longsoran. Gerakan massa tanah sendiri merupakan
bergerak material jatuh ke bawah mengikuti arah
Gambar 1. Bagian-bagian Longsoran
kemiringan lereng. Proses gerakan massa yaitu
pindahnya suatu massa tanah dan batuan akibat gaya
pendorong dari gaya gravitasi [5]. Akibat dari gaya Metode
pendorong tersebut maka massa tanah dan batuan
dapat terjadi dengan kecepatan yang tinggi ataupun Metode Geolistrik
kecepatan yang rendah. Apabila gerakan massa Geolistrik merupakan metode dalam geofisika yang
berlebihan, dapat disebut dengan tanah longsor mempelajari sifat aliran listrik dibawah permukaan
(landslide) [6]. Pada prinsipnya tanah longsor terjadi bumi. Metode ini dapat mengkaji permasalahan longsor
untuk mengidentifikasi bidang gelincir di suatu daerah longsor susulan. Hal ini digunakan model teknik
[10]. Dilakukan pendeteksian dipermukaan yang dwimatra (2D) yang sangat sederhana untuk mengamati
meliputi pengukuran arus, medan potensial, dan stabilitas lereng homogen dengan dimensi kemiringan
elektromagnetik baik secara alami maupun dari dan sifat mekanik tanah [12].
penginjeksian arus ke dalam bumi.
Metode Geolistrik Tahanan Jenis
Eksplorasi geofisika, metode geolistrik tahanan jenis
adalah metode geolistrik yang mempelajari sifat
resistivitas (tahanan jenis) listrik pada lapisan batuan
didalam bumi.
Konfigurasi Wenner – Schlumberger Gambar 3. Model Penampang 2D (Dimodifikasi)

Konfigurasi Wenner - Schlumberger merupakan Model ini memberikan prediksi 2D dari suatu kegagalan
konfigurasi dengan aturan spasi yang konstan dan faktor lereng, tetapi untuk membandingkan longsor alami
pengali ‟n‟ adalah perbandingan jarak antara elektroda perlu diamati langsung di lapangan. Perhitungan
C1 - P1 (atau C2 - P2) dengan spasi antara P1 - P2 seperti prediksi volume potensi longsor dapat dilakukan dengan
pada gambar 2 Jika jarak antar elektroda potensial (P1 memanfaatkan hasil inversi resistivitas pada setiap
dan P2) adalah a maka jarak antar elektroda arus (C1 dan lintasan pengukuran di lokasi penelitian, dengan
C2) adalah 2na + a. Proses penentuan resistivitas menggunakan persamaan [10]:
menggunakan 4 buah elektroda yang diletakkan dalam
1 (2)
sebuah garis lurus [11]. Metode ini disebut sebagai V =  (l.d .w)
6
metode resistivity mapping.
Dengan keterangan:
V = Volume longsor (m3).
 = Panjang bidang gelincir (m).
l = Panjang bidang gelincir (m).
d = Kedalaman bidang gelincir maksimum (m).
w = Lebar bidang gelincir (m).

Peta Geologi Regional

Gambar 2. Konfigurasi Wenner – Schlumberger (Dimodifikasi)

Nilai K adalah faktor geometri:


-1
 1 1   1 1  
K = 2π  - - - 
 R 1 R 2   R 3 R 4  
-1
 1 1   1 1  
K = 2π  -  -  -  
 na a   a na  
K = πn (n+1) a (1)

Volume Longsoran
Kajian prediksi volume longsoran pada kejadian longsor Gambar 4. Peta Geologi Regional
dan potensi longsor di daerah penelitian, dimodelkan
pada pemahaman tentang perilaku mekanika tanah
longsor alami dan perhitungan balik potensi atau bahaya
Berdasarkan Peta Geologi Lembar Purwokerto dan
Tegal, Jawa secara regional lokasi gerakan tanah berada
pada lokasi yang disusun oleh endapan lahar Gunung
Slamet (Qls) berupa bongkahan batu gunungapi
bersusunan andesit - basalt dan batuan Gunungapi
Slamet Tak Terurai (Qvs) yang terdiri dari breksi
gunungapi, lava, dan tuf pada bagian atas. Di bawah
batuan gunungapi ini terendapkan batuan yang lebih tua
dari Formasi Rambatan (Tmr) yang terdiri dari serpih,
napal dan batupasir gampingan. Napal berselang-seling
dengan batuan batupasir gampingan berwarna kelabu
muda. Banyak dijumpai lapisan tipis kalsit yang tegak
lurus bidang perlapisan [11].
Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan pengolahan data sekunder
dengan data yang telah diambil di lapangan dengan
format (.bin). Interpretasi data yang diharapkan pada
penelitian ini untuk menentukan bidang gelincir
penyebab tanah longsor di Kampung Karangdadap, Desa
Kaliloka, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa
Tengah. Dimana data geolistrik resistivitas hasil dari
pengukuran akan terbaca oleh multichannel iris
instrument kemudian data diolah menggunakan
software Prosys II agar format dapat terbaca di software
RES2DINV. Dalam penelitian hasil pengukuran data yang
diperoleh yaitu nilai resistivitas. Pengolahan data di
RES2DINV ver.3.54.44 dengan menggunakan nilai
logarithmic apparent resistivity. Data di inversi sehingga
akan menghasilkan RMS Error yang rendah. Sehingga
Gambar 5. Diagram Alir Penelitian
mendapatkan model penampang 2D dan topografi.
Kemudian model penampang bawah permukaan 2D
diinterpretasikan struktur bawah permukaannya Hasil dan Pembahasan
berdasarkan nilai tahanan jenis masing - masing lapisan
batuan. Pemodelan penampang 2D bawah permukaan Penampang resistivitas bawah permukaan
tersebut akan diketahui volume material longsoran. Berdasarkan hasil pengolahan data geolistrik di
Kampung Karangdadap Desa Kaliloka ditunjukan pada
gambar 6 yang diolah di software RES2DINV untuk
mendapatkan penampang 2D.

Gambar 6 (a) Penampang Measured Apparent Resistivity


Pseudosection, (b) penampang Calculated Apparent Resistivity
Pseudosection, (c) penampang Inverted Resisitivity Section
Pada Gambar 6 penampang geolistrik tahanan jenis Tabel 1 Identifikasi lapisan bawah permukaan berdasarkan nilai
resistivitas
bawah permukaan terdiri dari 3 penampang yaitu Rentang
measured apparent resistivity pseudosection adalah nilai Rentang
Nilai Kedalaman
tahanan jenis yang terukur, calculated apparent Lapisan Warna Pada Jenis Batuan
Resistivitas (m)
resistivity pseudosection adalah nilai tahanan jenis yang Lapisan
(Ωm)
terhitung dan inverted model resistivity section adalah
model tahan jenis hasil dari inversi. Nilai tahanan jenis
yang terhitung menjadi model penampang awal untuk Lempung
1 1,73-9,47 ±1-7
proses inversi. Model penampang awal tersebut akan (basah)
dibandingkan dengan data dilapangan, jika berbeda jauh
maka model penampang akan diubah sehingga Batuserpih
mendekati data lapangan [13]. Proses pengubahan yang
2 22,2-51,9 ±1-15
model penampang tersebut dilakukan secara otomatis mengalami
di Software Res2dinv ver. 3.54.44. Dari data di lapangan pelapukan
lintasan geolistrik menggunakan 24 elektroda, spasi 4 m,
panjang lintasan 96 m, menggunakan konfigurasi Andesit-
Wenner-Schlumberger. Dengan penampang 2D hasil 3 122-285 ±2-15
Basalt
inversi memberikan informasi mengenai distribusi nilai
resistivitas batuan di bawah permukaan pada lintasan
4 666 ±5-9 Gamping
pengukuran. Kedalaman maksimal yang terukur
berdasarkan hasil inversi yaitu 15,8 m dengan iterasi
sebanyak 8 kali didapatkan RMS Error sebesar 1.2% atau
tingkat kesalahan hasil prediksi dalam memodelkan Hal yang mendasari pendugaan ini dengan berdasarkan
penampang bawah permukaan [14]. peta geologi regional daerah penelitian yang disusun
oleh endapan lahar Gunung Slamet (Qls), batuan
Gunungapi Slamet Tak Terurai (Qvs) dan Formasi
Rambatan (Tmr).
Bidang Gelincir
Pendugaan Adanya Bidang Gelincir
Pendugaan dengan metode geolistrik dapat digunakan
untuk memperkirakan kedalaman batas bidang gelincir.
Nilai resistivitas tanah dan batuan yang longsor berada
di bawah bidang gelincir pada umumnya mempunyai
Gambar 7 Penampang resistivitas bawah permukaan hasil inversi perbedaan yang mencolok [15]. Pada Gambar 8
memperlihatkan gambaran pendugaan bidang gelincir.
Dari hasil inversi pada gambar 7 dapat diidentifikasi
lapisan bawah permukaan berdasarkan nilai resistivitas
menurut Telford,1990:

Gambar 8 Penampang resistivitas bawah permukaan hasil inversi


dengan batas bidang gelincir

Pendugaan adanya bidang gelincir terlihat dari bentuk


lapisan yang diduga berperan sebagai bidang gelincir
berbentuk cekungan. Selain itu, topografi pada lintasan 9,47Ωm pada kedalaman ±1-7m, lapisan kedua
ini mengikuti kemiringan lereng [16]. Batas bidang merupakan batuserpih yang mengalami pelapukan
gelincir longsoran berada diantara lapisan kedap air dan dengan nilai resistivitas 22,2-51,9Ωm pada
lapisan jenuh air [8]. Lapisan yang diduga berperan kedalaman ±1-15m, lapisan ketiga merupakan
sebagai lapisan kedap air diperkirakan lapisan berupa andesit-basalt dengan nilai resistivitas 122-285Ωm
batuan gamping dengan nilai resistivitas 666Ωm dan pada kedalaman ±2-15m, lapisan keempat
lapisan andesit-basalt dengan resistivitas 122-285Ωm merupakan batuan gamping dengan nilai
dengan kedalaman 10-15m. Sedangkan lapisan yang resistivitas 666Ωm pada kedalaman ±5-9m.
berperan sebagai bidang yang tergelincir atau zona 2. Pendugaan adanya bidang gelincir berada pada
jenuh air diperkirakan lapisan berupa batuan lempung kedalaman ±9m berada diantara lapisan batuan
dengan nilai resistivitas 1,73-9,47Ωm pada kedalaman lempung (basah) dengan lapisan batuan gamping
±6-10m. dan batuan andesit-basalt.
3. Dengan digunakannya persamaan (2) dari hasil
Perkiraan Besarnya Volume Longsoran
perhitungan dan analisa potensi bahaya tanah
longsor yang akan terjadi di sekitar bencana tanah
longsor, dapat diperkirakan volume sebesar
5.657,652 m3.

Upaya Secara Teknis


Menurut BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Tanah
Longsor Daerah) Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten
Brebes termasuk Kabupaten yang berpotensi mengalami
bencana tanah longsor dan tersebar di beberapa
Kecamatan, salah satunya di Kecamatan Sirampog. Pada
bulan November 2019 terjadi bencana longsor di ruas
Gambar 9 Longsor yang terjadi di Kampung Karangdadap, Desa
Kaliloka, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah jalan penghubung Kabupaten Brebes antara wilayah
Kaliloka-Plompong. Dalam upaya pencegahan bahaya
Penelitian ini merupakan penelitian longsoran yang potensi tanah longsor dilakukan upaya secara preventif
sudah terjadi. Prediksi volume tanah yang sudah longsor dengan dipasang dinding tipis dari batu-batuan, bata
dapat dihitung dengan memanfaatkan hasil inversi merah atau beton di permukaan batuan. Dikarenakan
resistivitas 2D pada lintasan diantaranya panjang bidang jenis batuan yang terkandung yaitu jenis batuan serpih
gelincir, kedalaman bidang gelincir hingga lebar bidang dan batu lempung (basah) yang mudah lapuk apabila
gelincirnya dengan digunakannya persamaan (2) dari batuan tersingkap.
hasil perhitungan dan analisa potensi bahaya tanah
longsor yang akan terjadi di sekitar bencana tanah
longsor, dapat diperkirakan volume sebesar 5.657,652 Konflik
m3 [10]. Material longsoran diketahui berupa batuan Pada bulan November 2019 terjadi bencana longsor di
lempung (basah) dan batuan serpih yang mengalami ruas jalan penghubung Kabupaten Brebes antara
pelapukan. wilayah Kaliloka-Plompong. Dalam upaya pencegahan
apabila berpotensi terjadi bencana tanah longsor
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui struktur
Kesimpulan bawah permukaan secara 2D dan perkiraan besarnya
Berdasarkan tujuan dari penelitian ini dalam volume longsoran serta upaya dalam pencegahan
mengidentifikasi lapisan batuan, kedalaman bidang bencana tanah longsor di daerah tersebut.
gelincir serta mengetahui besar volume material
longsoran adalah sebagai berikut:
Ucapan Terima Kasih
1. Dari hasil data pengukuran resistivitas didapatkan
Terima kasih kepada Allah Swt. atas berkat dan rahmat-
penampang bawah permukaan. Diduga terdapat 4
Nya, demi kelancaran dalam menyelesaikan penelitian
lapisan, lapisan pertama merupakan jenis batuan
ini. Terima kasih kepada Bapak Yunara Dasa Triana
lempung (basah) dengan nilai resistivitas 1,73-
selaku kepala tim penelitian di lapangan dan Ucapan
terima kasih kepada Bapak Iskandar selaku pembimbing [10] L. H. G. H. Matheus Souisa, "Prediksi Volume
lapangan di PVMBG baik di lapangan maupun dalam Potensi Longsoran Berdasarkan Inversi Resistivitas
pengolahan data. Terima kasih kepada Bapak Muhamad (Studi Kasus Di Amahusu Dan Erie Ambon),"
Ragil Setiawan, dan Ibu Ikah N.P. Permanasari yang Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal), Vol.
selalu memberikan arahan dan bimbingan sehingga V, 2016.
penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.
[11] B. A. Z. T. Kanata, "Aplikasi Metode Geolistrik
Tahanan Jenis Konfigurasi Wenner-Schlumberger
Daftar Pustaka Untuk Survey Pipa Bawah Permukaan," Majalah
[1] Ilmiah Teknologi Elektro, Vol. 7(2), 2008.
B. J. T. Studi Identifikasi Kearifan Lokal Dalam
Penyelenggaraan Bencana Di Eks Karesidenan [12] K. O. A. E. M. Asael B K, "Modeling The Relation
Pekalongan, Semarang: Bpbd Jawa Tengah, 2014. Between Area And Volume Of Landslides," Ministry
[2] Of National, P. Gsi, 2008.
PVMBG, Laporan Pemeriksaan Gerakan Tanah Di
Desa Kali Loka, Kecamatan Sirampog, Kabupaten [13] A. I. Hadi, R. Alpabet And S. , "Survai Sebaran Air
Brebes, Provinsi Jawa Tengah., Bandung: PVMBG, Tanah Dengan Metode Geolistrik Tahanan Jenis
2019. Konfigurasi Wenner Di Desa Banjar Sari, Kec.
[3] Enggano, Kab. Bengkulu Utara," Bengkulu,
I. Lutfinur, Identifikasi Sesar Bawah Permukaan
Bengkulu, 2009.
Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi
Schlumberger (Studi Kasus Sungai Opak [14] I. Suprayogi, T. And M. , "Model Prediksi Liku
Yogyakarta), Semarang: Universitas Negeri Kalibrasi Menggunakan Pendekatan Jaringan Saraf
Semarang, 2015. Tiruan (Jst) (Studi Kasus: Sub Das Siak Hulu),"
[4] Universitas Riau, Riau.
Nandi, Longsor, Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia, 2007. [15] N. D. C. W. Priyantari, "Penentuan Bidang Gelincir
[5] Tanah Longsor Berdasarkan Sifat Kelistrikan Bumi
Noor, Geologi Lingkungan, Yogyakarta: Graha Ilmu,
(Determination Of Slip Surface Based On
2006.
Geoelectricity Properties)," Vol. 6 No.2, 2005.
[6] R. H.A, S. I.N, H. J And S. P.P, Aplikasi Geomorfologi [16] L. Jannah, A. Basid And R. , "Pendugaan Bidang
Dan Penginderaan Jauh Dalam Penentuan Lokasi
Gelincir Tanah Longsor Berdasarkan Sifat
Rawan Bencana Longsor Di Daerah Dlingo Dan
Kelistriikan Bumi Dengan Aplikasi Geolistrik
Sekitarnya. In Proceeding, Seminar Nasional
Metode Tahanan Jenis (Studi Kasus Daerah Lereng
Kebumian Ke-10 Peran Penelitian Ilmu Kebumian
Kampus Ii Uin Maulana Malik Ibrahim Kec. Junrejo,
Dalam Pembangunan Infrastruktur Di Indonesia,
Batu-Malang)," Jurnal Neutrino, Vol. 3, P. No.1,
Yogyakarta: Upn “Veteran” Yogyakarta, 2017.
2010.
[7] U. P.F.P, "Unisri, P.F.P., 2015. Hubungan Klasifikasi [17] A. Rahmawati, Pendugaan Bidang Gelincir Tanah
Longsor, Klasifikasi Tanah Rawan Longsor Dan
Longsor Berdasarkan Sifat Kelistrikan Bumi Dengan
Klasifikasi Tanah Pertanian Rawan Longsor.,"
Aplikasi Geolistrik Metode Tahanan Jenis
Gema, Vol. 27(49), P. P.61412, 2015.
Konfigurasi Schlumberger (Studi Kasus Di Daerah
[8] I. R. Dona, A. And N. Y. Sudiar, "Identifikasi Bidang Karangsambung Dan Sekitarnya,Kabupaten
Gelincir Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Kebumen), Semarang: Universitas Negeri
Jenis Konfigurasi Schlumberger Di Bukit Lantiak Semarang, 2009.
Kecamatan Padang Selatan," Pillar Of Physics, Vol. [18] BAPEKOINDA And Teknik Geologi Ugm, "Pedoman
5, Pp. 01-08, 2015.
Teknispemetaan Zona Kerentanan Gerakan Tanah
[9] Varnes, D.J.,, "Landslide Analysis And Control," Di Provinsi DIY," Laporan Akhir Penelitian, 2002.
Slope Movement Types And Processes, Pp. PP.11-
33, 1978.

You might also like