Teknologi Pengolahan Benih

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 23

MK Teknologi Benih

TEKNOLOGI PENGOLAHAN BENIH

Dosen
Kirana Nugrahayu Lizansari, S.P., M.Si
Pengolahan Benih-Mutu Fisik-Benih Murni
a. Pengolahan benih: proses transformasi fisik benih dari saat setelah panen
menjadi benih yang bersih dan seragam serta memenuhi standar yang ditentukan.
b. Tujuan pengolahan benih: menghasilkan benih yang memiliki mutu fisik, fisiologis,
dan genetik yang sesuai dengan standar mutu benih.
c. Benih adalah produk pratanam yangharus memiliki mutu fisik, mutu genetik,
mutufisiologi dan mutu pathologis yang tinggi.
d. Mutu fisik benih digambarkan oleh penampilan fisiknya yang menarik yaitu bersih
dari kotoran serta seragam ukuran, bobot, warna, bentuk dan sifat-sifat fisik lainnya.
e. Benih yang murni dan tidak tercampur dengan varietas lain merupakan gambaran
dari mutu genetik benih, sedangkan kemampuan untuk tumbuh dan berkembang
menjadi tanaman yang normal merupakan cerminan mutu fisiologi benih.
f. Petani maju membutuhkan benihberkualitasprima yaitu yang bebas dari kotoran fisik,
biji gulma atau campuran varietas lain untuk memperoleh produksi maksimum dan
berkualitas.
Tahap-tahap Pengolahan Benih Ortodoks (M.R.Suhartanto)
Penerimaan

a. a. Bentuk Calon benih


• Benih yang datang di unit pengolahan benih harus diketahui bentuknya
apakah berupa ose (biji curah), brangkasan, tongkol kering, buah basah,
polong basah, dan lain-lain. Biasanya untuk benih padi dan kedelai
diterima dalam bentuk ose, sedangkan benih jagung dalam bentuk
tongkol kering.
• Perusahaan jarang sekali menerima calon benih kedelai dalam bentuk
brangkasan karena sifatnya yang meruah. Calon benih berbentuk
brangkasan biasanya dikirim ke unit pengolahan benih jika diproduksi
dengan sistem swakelola dan biasanya berupa benih sumber dengan
jumlah tidak terlalu besar.
• Calon benih tomat,timun, cabe dan sejenisnya biasanya dikirim dalam
bentuk buah.
Penerimaan
b. Jumlah Calon Benih
• Informasi tentang jumlah calon benih yang datang sangat bermanfaat untuk
memperkirakan kemampuan mesin-mesin pengolah benih dalam proses
selanjutnya.
• Setiap alat memiliki kapasitas tertentu, sehingga bila terjadi penumpukan calon
benih akan mengakibatkan kemunduran viabilitas, terutama bila kadar air benih
masih tinggi.
c. Kondisi Calon Benih
• Kadar air benih, jumlah benih dan jenis kotoran fisik benih sebaiknya diamati saat
calon benih datang di unit pengolahan benih.
• Data-data tersebut dapat dimanfaatkan untuk menentukan proses-proses apa saja
yang sebaiknya dilakukan segera dan proses-proses apa yang bisa ditunda.
• Data tersebut juga berguna untuk menentukan jenis peralatanyang dibutuhkan.
• Bila kondisi benih terlalu kotor dan masih banyakkotoran kasarnya, maka perlu
dilakukan proses prapengolahan.
Prapengolahan
a. Prapengolahan adalah suatu proses pembersihan kotoran yang kasar dari
suatu lot benih yang dating dari unit pengolahan benih.
b. Mesin prapengolahan memiliki mekanisme kerja yang mirip dengan
mesin-mesin pembersih benih. Perbedaannya terletak pada kasitas
alatnya yang lebih besar.
c. Ekstraksi benih: memisahkan benih yang memiliki daging buah yang tebal
dari daging buah dan lender yang melapisi benih.
d. Tujuan proses prapengolahan:
1. Memperlancar proses pembersihan selanjutnya, karena bila benih yang
dibersihkan dengan alat pembersih sudah bebas dari material kasar seperti batu,
jerami, sisa-sisa brangkasan dll, maka proses pembersihan bisa berlangsung lebih
baik.
2. Mengurangi resiko kerusakan pada alat-alat pembersih, karena bila alat pembersih
benih terlalu banyak menerima material-material kasar, maka alat pembersih akan
cepat rusak.
3. Mengurangi resiko kontaminasi hama dan penyakit yang banyak terbawa oleh
material-material kasar tersebut.
ALAT EKSTRAKSI BENIH
Pengeringan
• Pengeringan merupakan suatu proses penting dalam pengolahan benih orthodoks.
• Benih yang sudah kering daya simpannya akan lebih panjang.
• Benih dapat mengering karena sifat benih yang higroskopis, yaitu akan mengeluarkan air bila
kelembaban udara di sekitarnya rendah dan sebaliknya akan mengabsorbsi air bila kelembaban
udara di sekitarnya tinggi
• Pengeringan benih dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara alami dengan menggunakan
sinar matahari dan secara buatan dengan menggunakan alat pengering.
• Masing-masing cara memiliki keunggulan dan kelemahan.
• Pengeringan dengan menggunakan sinar matahari relatif lebih murah daripada dengan alat
pengering, karena biaya sumber energi yang murah. Namun kelemahannya adalah
membutuhkan tenaga kerja lebih banyak dan lantai jemur yang luas. Kelemahan lain adalah
sulitnya membuat perencanaan pengeringan pada musim hujan dan pada saat perubahan
musim tidak menentu.
• Pengeringan secara buatan dengan menggunakan alat pengering misalnya Batch Dryer biasanya
lebih mahal karena sumber energi yang digunakan berupa bahan bakar dan listrik relatif mahal.
Namun cara ini sangat memudahkan perencanaan pengeringan yang tidak kenal musim.
Pembersihan
▪ Pembersihan benih adalah proses mengeluarkan campuran yang tidak
diinginkan dalam lot benih, sehingga lot benih tersebut bersih dan
memenuhi standar yang telah ditetapkan. Campuran yang tidak diinginkan
bisa berupa potongan brangkasan kering, kerikil, benih pecah,benih
berukuran abnormal, benih busuk, biji tanaman lain, biji gulma dan lain-
lain.
▪ Alat dasar dalam pembersihan benih adalah Air Screen Cleaner (ASC). Alat
ini memiliki keunggulan:
1. Bisa berfungsi membersihkan sekaligus memilah benih.
2. Bisa digunakan untuk membersihkan berbagai macam jenis benih,karena memiliki
ayakan dengan berbagai macam ukuran.
3. Tersedia dalam berbagai macam ukuran mesin dengan berbagai macam tingkat
kapasitas, sehingga produsen benih dapat memilih jenis ASC sesuai dengan
kebutuhannya, misalnya ASC Nippon Sharyo, ASCM-2B, ASC Clipper. Bagian ASC
yang penting dalam proses pembersihan adalah hoper, scalper, ayakan atas,
ayakan bawah, dan blower.
Pemilah
• Setelah benih dibersihkan, dilakukan pemilahan benih (grading)
berdasarkan sifat fisik benih seperti ukuran, bobot, warna, affinitas
terhadap cairan, tektur permukaan kulit, pendaran klorofil
(chlorophyll fluorescence), panjang, bentuk dll.
• Alat-alat pemilah benih misalnya: Spiral Separator, Blower Separator,
Gravity Table Separator Dan Indented Cylinder.
BLOWER SEPARATOR
ASC Nippon Sharyo
ASC Sederhana
Perlakuan Benih
• Perlakuan benih adalah tindakan memberikan pestisida kepada benih agar
tidak terserang hama dan penyakit, baik selama penyimpanan maupun
saat tanam.
• Pestisida yang digunakan biasanya berupa pestisida hayati atau pestisida
kimia. Bahan kimia yang digunakan tidak boleh menurunkan viabilitas
benih. Penggunaan pestisida ini sebaiknya diberi pewarna yang menyolok
sehingga petani pengguna akan lebih berhati-hati dan waspada. Dosis dan
konsentrasi bahan aktif sangat penting diperhatikan.
• Alat sederhana yang biasa digunakan dalam pengolahan benih dapat
berupa kaleng besar (drum) yang bisa diputar sehingga pestisida dan benih
dapat tercampur dengan merata (coating). Banyak juga alat-alat modern
perlakuan benih seperti yg dimiliki oleh pabrik/industri benih.
Pengemasan
• Pengemasan benih adalah tindakan memberikan lingkungan mikro
yang optimal agar benih tidak dipengaruhi oleh faktor lingkungan
selama penyimpanan benih.
• Alat pengemas yang sering digunakan adalah sealer untuk aluminium
foil. Prinsipnya adalah bagaimana menjaga kadar air dan respirasi
benih tetap rendah dan tidak dipengaruhi oleh perubahan
kelembaban dan suhu sekitarnya.
DENAH UNIT PENGOLAHAN BENIH
MAKET UNIT PENGOLAHAN BENIH
TERIMAKASIH

You might also like