Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 24

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

DESA LIMAU ASRI (SP V)

Eni Setianingsih1), Nely Salu Padang2)

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jambatan Bulan


Email: stiejb@stiejb.ac.id

ABSTRACT

ENI SETIANINGSIH (302701141020040), Factors Affecting Rice


Production in Limau Asri Village (SP V). Consultant (ABU BAKAR,
SE., M.Sc).
The aims of this research were to determine the effect of
production factors (land, capital and labor) on the yield of rice
production in Limau Asri Village (SP V) both simultaneously and
partially.
The approach used by researcher is an assositive
approach which aims to determine the relationship between
independent variables (land, capital and labor) and the dependent
variable (production). The techniques of collection Data
conducted by researchers were interviews and distributing
questionnaires distributed to 8 respondents. The analytical tool
used in this research is multiple linear regression analysis in the
natural logarithm (ln) transformation
Based on the results of the partial test research is done by
testing the two-side curve by comparing between t count and t table.
The value of t table obtained is 2.570 while the t count for each factor of
land production is -2.769, capital is 1.574 and labor is 7.425. From
the tcount value, it is obtained the value of tcount ≥ t table, namely land
and labor, while the capital production factor is tcount ttable. So that
partially the use of production factors has no significant effect on the
yield of rice production in Limau Asri Village (SP V). Thus the first
hypothesis which states that the factors of production (land, capital
and labor) have a partial effect on the yield of rice production in
Limau Asri Village (SP V) is rejected.
From the simultaneous test results obtained the value of Fcount ≥ Ftable
is 24.409 ,5 6.59 so that H0 is rejected and H1 is accepted. Thus
the first hypothesis that the factors of production (land, capital and
labor) simultaneously have a significant effect on the yield of rice
production in Limau Asri Village (SP V) is accepted.

Keywords: Production, Land, Capital and Labor.


PENDAHULUAN dari beberapa faktor alam
Indonesia merupakan lainnya seperti air, udara,
negara agraris dimana sektor temperatur, sinar matahari, dan
pertanian berperan penting lainnya. Keberadaan faktor
dalam pertumbuhan ekonomi produksi tanah tidak hanya
nasional. Iklim tropis dan dilihat dari segi luas sempitnya
kesuburan tanah sebagai faktor saja, tetapi juga dari segi yang
penunjang yang membuat lain, seperti: jenis tanah,
sebagian besar wilayah di macam penggunaan lahan
Indonesia banyak (tanah sawah, tegalan, dan
dimanfaatkan untuk kegiatan sebagainya), topografi (tanah
pertanian. Sektor pertanian dataran tinggi, rendah, dan
berperan sebagai penyumbang dataran pantai), pemilikan
produk domestik nasional dan tanah, nilai tanah. Selain faktor
sebagai penyedia lapangan produksi tanah, pertanian juga
kerja bagi sebagian besar dipengaruhi oleh faktor produksi
penduduk di Indonesia terutama modal.Semakin tinggi modal per
penduduk dengan tingkat unit usaha digunakan maka
pendidikan yang rendah usaha tersebut dinamakan
sehingga mayoritas penduduk makin padat modal atau makin
Indonesia adalah petani. intensif. Apakah makin intensif
Menurut Daniel suatu usaha maka makin tinggi
(Murdiantoro, 2011:9), bahwa atau tidak keuntungannya itu
dalam kegiatan usahatani masih dipengaruhi oleh faktor
diperlukan faktor-faktor harga output dan harga input.
produksi. Faktor-faktor produksi Sama seperti tanah dan modal,
terdiri dari empat komponen tenaga kerja juga mempunyai
yaitu: modal, tanah (lahan peran yang penting dalam
pertanian), tenaga kerja dan produksi pertanian.Dalam ilmu
keahlian atau manajemen ekonomi yang dimaksud tenaga
(pengelolaan). Dalam beberapa kerja adalah suatu alat
literatur, sebagian para ahli kekuatan fisik dan otak
mencantumkan hanya tiga manusia, yang tidak dapat
faktor produksi yaitu tanah, dipisahkan dari manusia dan
modal, dan tenaga kerja. ditujukan pada usaha produksi.
Masing–masing faktor Menurut sebagian pakar
mempunyai fungsi yang ekonomi pertanian, tenaga kerja
berbeda dan saling terkait satu (man power) adalah penduduk
sama lain. Jika salah satu dalam usia kerja, yaitu yang
faktor tidak tersedia maka berumur 15-64 tahun,
proses produksi atau usahatani merupakan penduduk potensial
tidak akan berjalan, terutama yang dapat bekerja untuk
ketiga faktor seperti tanah, memproduksi barang atau jasa.
modal dan tenaga kerja. Tanaman padi merupakan
Murdiantoro, (2011: 9) kebutuhan pokok masyarakat
menyatakan bahwa faktor Timika sebagai salah satu
produksi tanah (lahan) terdiri makanan pokok. Saat ini di
Timika kebutuhan akan beras Komoditas padi di SP V
semakin meningkat, namun rata-rata belum bisa memenuhi
Timika sendiri belum bisa kebutuhan masyarakat, karena
memenuhi swasembada beras. jumlah produksinya yang masih
Untuk itu perlu adanya peran rendah.Tercatat dari 300 hektar
pemerintah dalam lahan yang tersedia untuk
mengembangkan usaha pemanfaatan penanaman padi,
pertanian padi di SP V, karena saat ini hanya digunakan sekitar
struktur tanah di SP V sangat 15 hektar.Penggarapan lahan
cocok untuk penggarapan lahan sawah yang semakin rendah
sawah.Hal ini penting dilakukan menyebabkan berkurangnya
agar dapat meningkatkan jumlah hasil produksi padi.
produksi padi di Kabupaten Berikut ini adalah data hasil
Mimika dalam pemenuhan produksi petani padi di Desa
swasembada beras. Limau Asri (SP V):

Tabel 1.
Tabel Hasil Panen Petani Padidi Desa Limau Asri (SP V)

HASIL PANEN (Kwintal)


NAMA PETANI
2015 2016
Sanen 60 20
Didin - 3
Marimin 5 -
Sugianto 5 3
Sutejo 7 4
Pardi 10 1,5
Sry 6 -
Tikno 10 12
Sumber: Pengolahan Data Primer 2017

Berdasarkan tabel di atas, ditingkatkan dalam produksi


hasil panen petani pada tahun padi.
2016 rata-rata petani
mengalami penurunan hasil TINJAUAN PUSTAKA
panen dan skala panen petani Pengertian Pertanian
masih sangat rendah, bahkan Menurut Pujoalwanto,
terdapat petani yang mengalami (2013:200) dalam arti sempit,
kegagalan panen. Hal ini pertanian adalah pengelolaan
disebabkan petani kurang tanaman dan lingkungannya
mengoptimalkan faktor-faktor agar memberikan suatu produk.
produksi.Untuk mendapat hasil Sedangkan dalam arti luas
panen yang besar petani harus pertanian ialah pengolahan
benar-benar mengoptimalkan tanaman, ternak dan ikan agar
faktor produksi yang perlu dapat memberikan suatu
produk. Pertanian yang baik penyediaan makanan dan
ialah pertanian yang dapat bahan baku industri yang
memberikan produk jauh lebih digunakan untuk memenuhi
baik daripada tanaman, ternak kebutuhan manusia.
dan ikan tersebut dibiarkan
hidup secara alami Menurut
Todaro (Pujoalwanto, Pengertian Usahatani
2013:200), ada tiga pokok Menurut Abd. Rahim dan
dalam evolusi produksi Hastuti (Murdiantoro, 2011:9),
pembangunan pertanian yaitu: usahatani adalah ilmu yang
(i) pertanian tradisional yang mempelajari tentang cara petani
produktivitasnya rendah, (ii) mengelola input atau faktor-
produk pertanian sudah mulai faktor produksi (tanah, tenaga
dijual ke sektor komersial, (iii) kerja, teknologi, pupuk, benih
pertanian modern yang dan pestisida) dengan efektif,
produktivitasnya sangat tinggi efisien dan kontinu untuk
yang disebabkan oleh menghasilkan produksi yang
pemakaian modal dan teknologi tinggi sehingga pendapatan
yang tinggi. usahataninya meningkat.
Menurut Sumatmadja Adapun pengertian usahatani
(Pujoalwanto, 2013:201) bahwa lainnya dapat dilihat dari
pembangunan dalam bidang masing-masing pendapat
pertanian tidak akan terlepas sebagai berikut:
dari dukungan sumber daya Menurut murdiantoro,
yang ada, baik sumber daya (2011:9)bahwa ilmu usahatani
alam maupun sumber daya bisa diartikan juga sebagai ilmu
manusia (budaya). Pertanian yang mempelajari bagaimana
diartikan sebagai suatu sistem seseorang mengalokasikan
keruangan yang merupakan sumber daya yang ada secara
perpaduan antara sub sistem efektif dan efisien untuk tujuan
fisis dan sub sistem manusia. memperoleh keuntungan yang
Sub sistem fisis meliputi tanah, tinggi pada waktu tertentu.
iklim, hidrologi, topografi Dikatakan efesien bila petani
dengan proses alamiahnya, dapat mengalokasikan sumber
sedangkan sub sistem manusia daya yang mereka miliki (yang
meliputi tenaga kerja, dikuasai) sebaik-baiknya, dan
kemampuan ekonomi dan dikatakan efektif bila
kondisi politik daerah setempat. pemanfaatan sumber daya
Dari beberapa uraian tersebut menghasilkan keluaran
pertanian di atas, peneliti dapat (output). Ditinjau dari segi
menyimpulkan pertanian pembangunan, hal terpenting
merupakan suatu proses mengenai usahatani adalah
produksi pengelolahan tumbuh- kondisi yang hendaknya
tumbuhan maupun hewan senantiasa berubah, baik dalam
dengan memanfaatkan sumber ukuran maupun dalam
daya untuk menghasilkan suatu susunannya, untuk
produk berupa bahan memanfaatkan periode
usahatani yang senantiasa menambah kekayaan.
berkembang secara lebih Dalam usahatani
efisien. modal dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu:
a. Modal tetap, meliputi:
tanah dan bangunan.
Faktor-Faktor Produksi Modal tetap dapat
Dalam menunjang diartikan sebagai modal
keberhasilan usaha pertanian, yang tidak habis pada
maka tersedianya bahan baku satu periode produksi.
pertanian secara kontinu dalam b. Modal bergerak, meliputi:
jumlah yang tepat sangat alat-alat pertanian, uang
diperlukan. Tersedianya faktor tunai, piutang di bank,
produksi ini dipengaruhi oleh bahan-bahan pertanian
berbagai faktor, antara lain (pupuk, bibit, obat-
macam komoditi (X1), luas obatan), tanaman, dan
lahan (X2), tenaga kerja (X3), ternak.
modal (X4), manajemen (X5), 2. Tanah/Lahan
iklim (X6), dan faktor sosial- Menurut Mudiantoro,
ekonomi produsen (X7). Secara (2011:11) tanah merupakan
matematis, pernyataan ini dapat faktor produksi yang memiliki
ditulis sebagai berikut: kedudukan penting dalam
suatu usahatani. Tanah
Y = f (X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7) merupakan syarat mutlak
bagi petani untuk dapat
Menurut Soekartawi memproduksi padi. Dengan
(2013:45), faktor produksi memiliki lahan yang cukup
adalah semua korbanan yang berarti petani sudah
diberikan pada tanaman agar mempunyai modal utama
tanaman tersebut mampu yang sangat berharga
tumbuh dan menghasilkan sebagai seorang petani
dengan baik. Faktor produksi karena pada lahan inilah
sangat menentukan besar- petani akan melakukan
kecilnya produksi yang proses produksi sehingga
diperoleh. Faktor produksi menghasilkan padi.
dalam pertanian terdiri dari: Menurut Rita Hanafie
1. Modal (2010: 55), lahan sawah
Menurut Rita adalah lahan pertanian yang
Hanafie (2010:187), Modal berpetak-petak dan dibatasi
adalah keseluruhan nilai dari oleh pematang (galengan),
sumber-sumber ekonomi saluran untuk
nonmanusiawi. Modal dapat menahan/menyalurkan air
diartikan sebagai harta yang biasanya ditanami padi
benda yang dapat sawah tanpa memandang
dipergunakan untuk dari mana diperolehnya atau
menghasilkan sesuatu yang status lahan tersebut.
menambah produksi atau 3. Tenaga Kerja
Menurut Murdiantoro, bentuk persamaan, tabel atau
(2011:16) tenaga kerja (man grafik merupakan fungsi
power) yaitu penduduk produksi (Tati Joesron dan
dalam usia kerja, yaitu yang Fathorazzi, 2012:87). Jadi
berumur antara 15-64 tahun, fungsi produksi adalah suatu
merupakan penduduk persamaan yang menunjukan
potensial yang dapat bekerja jumlah maksimum output yang
untuk memproduksi barang dihasilkan dengan kombinasi
atau jasa, dan disebut input tertentu.
angkatan kerja (labor force) Menurut Tasman dan
adalah penduduk yang Aima (2013:67), kebanyakan
bekerja dan mereka yang teori produksi berfokus pada
tidak bekerja, tetapi siap efisiensi, yaitu (1) memproduksi
untuk bekerja atau sedang output semaksimum mungkin
mencari kerja. (Murdiantoro, dengan tingkat penggunaan
2011:16). input yang tetap, atau (2)
Menurut Rita Hanafie memproduksi output pada
(2010;71) tenaga kerja tingkat tertentu dengan biaya
dibedakan atas angkatan seminimum mungkin. Sistem
kerja (labour force) dan produksi modern lebih
bukan tenaga kerja (not in memfokuskan perhatian pada
labour force). Tenaga kerja pendekatan kedua, yaitu
merupakan angkatan kerja memproduksi pada tingkat
terdiri dari dari penduduk tertentu sesuai dengan
usia kerja, sedangkan yang permintaan pasar, dengan
bukan tenaga kerja biaya produksi seminimum
merupakan penduduk yang mungkin. Sebaliknya, sistem
tidak bekerja, tetapi sedang produksi konvesional lebih
mencari kerja dan siap untuk memfokuskan perhatian pada
bekerja. pendekatan pertama, yaitu
memproduksi output
Fungsi Produksi semaksimum mungkin dengan
Menurut Ferguson dan tingkat input yang tetap.
Gould (Tati Joesron dan Apabila input yang
Fathorazzi, 2012:87), produksi digunakan dalam proses
merupakan hasil akhir dari produksi hanya terdiri atas
proses atau aktivitas ekonomi modal (K) dan tenaga kerja (L)
dengan memanfaatkan maka fungsi produksi yang
beberapa masukan (input). dimaksud dapat diformulasikan
Dengan pengertian ini dapat menjadi:
dipahami bahwa kegiatan Q = f (K,L)
produksi adalah Dimana:
mengkombinasi berbagai input Q = output
untuk menghasilkan output.
Salvatore menyatakan K = modal
hubungan teknis antara input
dan output tersebut dalam L = tenaga kerja
Menurut Nicholson fungsi digunakan adalah pendekatan
produksi di atas menunjukan isoquant dan isocost (Tati
maksimum output yang dapat Joesron dan Fathorrazi, 2012:
diproduksi dengan 92).
menggunakan kombinasi 1. Isoquant
alternatif dari modal (K) dan Isoquant adalah kurva yang
tenaga kerja (L) (Tati Joesron menunjukan kombinasi input
dan Fathorazzi, 2012:88). yang digunakan dalam
proses produksi yang
Fungsi Produksi Satu menghasilkan output tertentu
Output Dua Input dalam jumlah yang sama
Apabila dua input yang (Tati Joesron dan Fathorrazi,
digunakan dalam proses 2012:92). Bentuk kurva
produksi menjadi variabel, isoquant dapat dilihat pada
maka pendekatan yang sering gambar di bawah ini:

Gambar 1.
Kurva Isoquant

K1

K2 T

L1 L2 L

Sumber: Tati Joesron dan Fathorrazi 2012

Isoquant jumlah output yang lebih


mempunyai ciri-ciri yang banyak, artinya
sama dengan indifference perubahan produksi
curve dalam analisis perilaku digambarkan dengan
konsumen, yaitu: pergeseran isoquant.
a. Turun dari kiri atas ke Dengan ciri-ciri yang
kanan bawah, disebutkan di atas, maka
b. Cembung ke arah titik isoquant dapat ditunjukkan
origin, dengan gambar (1) yang
c. Tidak saling berpotongan, mengilustrasikan bahwa
dan proses produksi sangat
d. Kurva di atas menunjukan banyak sehingga kurva
isoquant kontinu dan analisis fungsi produksi
sebenarnya yang ingin dituju dengan dua input variabel
oleh setiap perusahaan dikenal dengan isocost.
adalah titik T, namun untuk Isocost adalah kurva yang
mencapai titik tersebut sulit menunjukkan berbagai
tercapai, karena titik T kombinasi antara dua input
menggambarkan yang berbeda yang dapat
penggunaan input yang dibeli oleh produsen pada
demikian banyak sehingga tingkat biaya yang sama.
menciptakan output yang tak Secara umum dapat ditulis
terhingga. sebagai berikut:
Adapun slope
kemiringan dari isoquant TC = PK . K + PL . L
dapat diturunkan dengan
fungsi produksinya. Apabila: Adapun slope dari
Q = f (K,L) isocost dapat diturunkan
Maka slope isoquant dari persamaan (2.4)
dapat diperoleh sebagai tersebut di atas, yaitu:
berikut: TC/PK
o δQ δQ
δQ = δK ( ) + δL (
δK δL TC/PL
) (2.3)
Atau
Sehingga dapat
TC PL PL
disederhanakan menjadi: . =
PK TC PK
δQo= δKMPK + δLMPL
Kurva isocost dapat
2. Isocost dilihat pada gambar di
Selain isoquant, dalam bawah ini:

Gambar 2.
Kurva Isocost

K1

K2

Sumber: Tati Joesron dan Fathorrazi 2012

Berdasarkan gambar 2 di pengeluaran yang harus


atas dapat dijelaskan bahwa dikeluarkan oleh produsen, dan
semakin dekat dengan titik sebaliknya, semakin jauh dari
origin, berarti semakin kecil titik origin maka semakin besar
produsen (Tati Joesron dan Jadi, salah satu kemudahan
Fathorrazi, 2012:98). fungsi Cobb Douglas adalah
secara mudah dapat dibuat
Fungsi Produksi linear sehingga
Cobb Douglas (C-D) memudahkan untuk
Menurut Soekartawi (Tati mendapatkannya (Tati
Joesron dan Fathorrazi, Joesron dan Fathorrazi,
2012:118), Bentuk fungsi 2012:119).
produksi Cobb Douglas
merupakan bentuk fungsi
produksi yang mempunyai 2. Subtitusi Antar Faktor
bentuk isoquant yang Penjumlahan
ekstrim.Fungsi produksi ini elastisitas subtitusi
diperkenalkan oleh Cobb, C.W. menggambarkan returns to
dan Douglas pada tahun 1928 scale. artinya jika α + β = 1
melalui artikelnya yang berjudul berarti constant returns to
“A Theory of Prodution”. scale, jika α + β > 1 berarti
Secara matematis fungsi proses produksi berada
produksi Cobb Douglas dapat dalam keadaan increasing
ditulis dengan persamaan: returns to scale. Hal ini dapat
Q = AKαLβ(2.5) dibuktikan dengan contoh
Dimana : sebagai berikut:
Q = output Fungsi produksi Cobb
K = input modal Douglas: Q = AKαLβ
L = input tenaga kerja Apabila input
A = parameter dinaikkan dua kali lipat
efisiensi/koefisien maka:
teknologi Q2 = A (2K1)α. (2L1)β
α = elastisitas input modal = A2 α K1 α. 2 β L1β
β = elastisitas input tenaga
kerja = 2 α + βAK1α . L1β
1. Cara Memperoleh Fungsi C-
D Jika α + β = 1,
Fungsi produksi Cobb maka Q2 = 2 Q1, berlaku
Douglas dapat diperoleh constant returns to
dengan membuat linear scale.
persamaan (2.5) sehingga Jika α + β > 1,
menjadi: maka Q2 > 2 Q1, berlaku
increasing returns to
LnQ= LnA+αLnK+βLnL+ε scale.
Jika α + β < 1,
maka Q2 < 2 Q1, berlaku
Dengan meregres decreasing returns to
persamaan (2.6) maka scale.
secara mudah akan Menurut Nicholson
diperoleh parameter efisiensi (Tati Joesron dan Fathorrazi,
(A) dan elastisitas inputnya. 2011:120), dalam fungsi
produksi Cobb Douglass asli Atau dapat ditulis
berlaku constant returns to
scale sehingga dapat K K
δ()/( )
mengilustrasikan secara α= L L
mudah perubahan output δ (MRTS )/MRTS
sebagai akibat perubahan
input. Apabila input (K dan L) Karena MRTS = K/L, elastisitas
naik sebesar 2 (dua) kali subtitusinya
maka output akan naik menjadi:
sebesar 2 (dua) kali pula,
karena dalam fungsi K K
δ()/( )
produksi Cobb Douglas L L
berlaku constant returns to α = = 1
K K
scale maka elastisitas ¿ δ( )/( )
L L
subtitusinya sama dengan
(terbukti)
satu. Hal ini dapat dibuktikan
sebagai berikut: Nilai elastisitas
0,5 0,5 subtitusi sama dengan 1
Contoh: Q=2K .L
(satu) membawa
Maka: MPPL= konsekuensi bahwa subtitusi
dQ/dL = K0,5. L-0,5 antar faktor produksinya
adalah subtitusi sempurna,
MPPK = dQ/dK = K- artinya satu unit input L
0,5
. L0,5 (tenaga kerja) dapat
digantikan dengan satu unit
Sehingga input K (modal). Dengan
demikian, fungsi produksi
MRTS = MPPL/ MPPk = K/L Cobb Douglas mempunyai
bentuk isoquant linear (Tati
Sedangkan rumus
Joesron dan Fatthorrazi,
elastisitas subtitusi adalah:
2012:121). Bentuk isoquant
K linear dapat dilihat pada
% perubahan() gambar di bawah ini:
α= L
% perubahan MRTS
Gambar 3.
Isoquant Fungsi Cobb Douglas
K

L Sumber: Tati Joesron dan Fathorrazi 2012

3. Kemudahan Fungsi Produksi Menurut Soekartawi


Cobb Douglass (Tati Joesron dan Fathorrazi,
2012:121), ada tiga alasan untuk mendapatkan hasil yang
pokok mengapa fungsi lebih dari proses produksi yang
produksi Cobb Douglas dilakukan.
banyak digunakan oleh para Usaha untuk
peneliti, yaitu: meningkatkan jumlah dan mutu
a. Penyelesaian fungsi Cobb hasil produksi dapat dilakukan
Douglas relatif lebih melalui beberapa cara berikut
mudah dibandingkan ini (Murdiantoro, 2011:18):
dengan fungsi yang lain, 1. Ekstensifikasi yaitu
misalnya lebih mudah menambah ataupun
ditransfer dalam bentuk memperluas faktor-faktor
linear. produksi.
b. Hasil pendugaan garis 2. Intensifikasi artinya
melalui fungsi produksi memperbesar kemampuan
Cobb Douglas akan berproduksi tiap-tiap faktor
menghasilkan koefisien produksi, tanpa menambah
regresi yang sekaligus jumlah faktor produksi.
juga menunjukkan 3. Diversifikasi adalah cara
besaran elastisitas. memperluas usaha dengan
c. Besaran elastisitas menambah jenis produksi.
tersebut sekaligus 4. Spesialisasi atau pengadaan
menunjukkan tingkat pembagian kerja yaitu
besaran returns to scale. masing-masing orang,
Bagian dari faktor golongan dan daerah
input, yaitu tenaga kerja dan menghasilkan barang-barang
modal dapat diketahui. Hal yang sesuai dengan
ini sangat penting karena lapangan, bakat, keadaan
setiap proses produksi daerah, iklim dan kesuburan
mempunyai dampak yang tanah.
berbeda terhadap bagian- 5. Menambah prasarana
bagian tersebut. produksi seperti saluran atau
bendungan untuk pengairan,
Hasil Produksi jalan dan jembatan untuk
Menurut Daniel memperlancar pengangkutan
(Murdiantoro, 2011:18), hasil bahan-bahan baku dan
yaitu keluaran (output) yang perdagangan.
diperoleh dari pengelolaan 6. Memberi proteksi yaitu
input produksi (sarana produksi melindungi industri dalam
atau biasa disebut masukan) negeri, misalnya dengan
dari suatu usahatani. Hasil mengenakan pajak impor,
produksi merupakan jumlah pembatasan atau larangan
keluaran (output) yang dapat terhadap masuknya barang-
diperoleh dari proses produksi. barang tertentu yang industri
Produksi secara teknis adalah dalam negeri sudah dapat
suatu proses pendayagunaan menghasilkan sendiri dalam
faktor-faktor produksi dan jumlah yang mencukupi.
sumber-sumber yang tersedia Menurut Soekartawi
(Mudiantoro, 2011:19), dalam diperoleh data mengenai
produksi pertanian, faktor luas lahan dan hasil panen
produksi memang menentukan petani padi pada tahun 2015
besar kecilnya produksi yang dan 2016.
akan diperoleh petani. Untuk 3. Angket/kuesioner
menghasilkan produksi (output) merupakan cara
yang optimal maka penggunaan pengumpulan data dengan
faktor produksi tersebut dapat memberikan daftar
digabungkan. Hubungan antara pertanyaan kepada para
faktor produksi (input) dan petani padi di Desa Limau
produksi (output) biasanya Asri (SP V). Data yang
disebut dengan factor diperoleh dari kuesioner
relationship. berupa nama petani, usia
petani, luas lahan, jumlah
tenaga kerja, jumlah modal
RANCANGAN PENELITIAN (bibit, pupuk dan pestisida)
Dearah dan Objek Penelitian dan hasil panen petani padi
Penelitian ini dilakukan di di Desa Limau Asri (SP V).
Desa Limau Asri (SP V) 4. Study Pustaka yang
Kabupaten Mimika.Objek dalam peneliti lakukan untuk
penelitian ini adalah faktor- melakukan pengumpulan
faktor yang mempengaruhi data berupa pencatatan
produksi padi di Desa Limau teori-teori yang berkaitan
Asri (SP V). Dengan Objek dalam penelitian ini, data
penelitian yaitu untuk mengukur monografi Kabupaten Mimika
pengaruh faktor – faktor dan Data Monografi Desa
produksi terhadap produksi padi Limau Asri (SP V).

Teknik Pengumpulan Data Model dan Metode


Untuk mempermudah Analisis Data
pengumpulan data, peneliti Metode yang digunakan
menggunakan teknik dalam penelitian ini adalah
pengumpulan data sebagai metode penelitian
berikut: asosiatif.Penelitian asosiatif
1. Observasi yang merupakan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk mengetahui
adalah dengan cara turun hubungan dua variabel atau
langsung area lahan sawah lebih (Siregar, 2017:15).
untuk mengetahui luas lahan Adapun alat analisis yang
dan pertumbuhan padi di digunakan adalah Analisis
Desa Limau Asri (SP V). Regresi Linear Berganda Cobb-
2. Wawancara merupakan Douglas.
metode pengumpulan data Penggunaan alat analisis
dengan cara bertanya ini dengan alasan untuk
langsung kepada para petani mengetahui faktor-faktor yang
padi di Desa Limau Asri (SP mempengaruhi produksi padi di
V). Dari hasil wawancara Desa Limau Asri (SP V) yaitu
menggunakan regresi linear β1, β2, β3 = koefisien regresi
fungsi Cobb-Douglas yang e = faktor kesalahan
persamaannya ditranformasi
dalam logaritma natural (Ln),
karena adanya perbedaan ANALISIS
satuan besaran antara variabel DAN PEMBAHASAN
bebas dalam persamaan. Karakteristik responden
Dengan bentuk persamaan digunakan untuk
sebagai berikut: menggambarkan keadaan atau
LnY = a + β1LnX + β2LnX2 + kondisi responden yang dapat
β3LnX3 +e memberikan informasi
Keterangan: tambahan untuk memahami
LnY = Log natural variabel hasil-hasil penelitian. Penyajian
dependen (produksi) data penelitian ini bertujuan
LnX1= Log natural variabel agar dapat dilihat profil dari data
independen ke-1 (lahan) penelitian tersebut dan
LnX2 =Log natural varibel hubungan antara variabel yang
independen ke-2 digunakan dalam penelitian.
(modal) Gambaran luas lahan pertanian
LnX3 =Log natural variabel petani padi di Desa Limau Asri,
independen ke-3 berdasarkan hasil kuesioner
(tenaga kerja) dari responden diperoleh hasil
a = konstanta luas lahan pada tabel di bawah
ini:

Tabel 2.
Luas Lahan Petani Padi Di Desa Limau Asri

Luas lahan Frekuensi Persentase


(Ha)
<1 2 25%
1-1,5 4 50%
2-2,5 2 25%
Jumlah 8 100%
Sumber: Pengolahan Data Primer 2017

Deskripsi Lahan kebanyakan luas lahan yang


Berdasarkan tabel di atas, digarap petani adalah 1 hektar
terdapat 2 petani yang dengan persentase 50%,
menggarap lahan sawah karena 1 hektar merupakan
sebesar <1 hektar (25%), 4 luas lahan yang optimal untuk
petani menggarap lahan menjalankan usahatani padi.
sebesar 1-1,5 hektar (50%) dan Untuk menambah luas lahan
terdapat 2 petani yang petani membutuhkan modal dan
menggarap lahan sawah tenaga kerja yang lebih besar
sebesar 2-2,5 hektar (25%). dan memperluas lahan garapan
Berdasarkan data tersebut petani padi di Desa Limau Asri
harus mempertimbangkan padi.Modal dalam usahatani
resiko yang lebih besar untuk berupa modal yang dikeluarkan
mengalami kegagalan panen. untuk pembelian bibit, pupuk
dan pestisida. Adapun jumlah
Deskripsi Modal modal yang diperoleh dari
Modal merupakan salah petani padi di Desa Limau Asri
satu faktor terpenting untuk dapat dilihat pada tabel di
menjalankan usahatani bawah ini:

Tabel 3.
Modal Petani Padi Di Desa Limau Asri

Modal (Rp) Frekuensi Persentase


600.000-800.000 2 25%
900.000-1.100.000 4 50%
>1.100.000 2 25%
Jumlah 8 100%
Sumber: Pengolahan Data Primer 2017

Berdasarkan tabel di atas, bibit, pupuk dan pestisida.


terdapat 2 petani yang Deskripsi Tenaga Kerja
mengeluarkan modal sebesar Tenaga kerja merupakan
Rp. 600.000-800.000 (25%), orang berkerja dalam proses
terdapat 4 petani dengan modal produksi dari proses
Rp.900.000-1.100.000 (50%) penanaman hingga masa
dan terdapat 2 petani yang panen. Dalam menjalankan
mengeluarkan modal usahatani kebanyakan tenaga
>1.100.000 (25%). Berdasarkan kerja berasal dari anggota
data tersebut petani padi rata- keluarga petani. Adapun data
rata mengeluarkan modal tenaga kerja yang diperoleh dari
dengan kisaran Rp. 900.000- responden yaitu petani padi di
1.100.000 dengan persentase Desa Limau Asri dapat dilihat
50%, karena jumlah tersebut pada tabel di bawah ini:
cukup efektif untuk pembelian

Tabel 4.
Tenaga Kerja Petani Padi Di Desa Limau Asri

Tenaga Kerja Frekuensi Persentase


(orang)
1-2 2 25%
3-4 6 75%
5-6 - 0%
Jumlah 8 100%
Sumber: Pengolahan Data Primer 2017

Berdasarkan tabel di atas, proses produksi padi.


terdapat 2 petani yang
menggunakan tenaga kerja Deskripsi Hasil Produksi
sebanyak 2 orang (25%) dan Hasil produksi merupakan
terdapat 6 petani yang keluaran (output) dari proses
menggunakan tenaga kerja 3-4 produksi padi atau biasa
orang (75%). Berdasarkan data disebut hasil panen. Hasil
tersebut kebanyakan petani produksi padi berupa gabah
menggunakan tenaga kerja 3-4 yang diperoleh petani padi
orang karena kebanyakan dalam jangka waktu 3 bulan.
petani memiliki anggota Sesuai dengan hasil kuesioner
keluarga berkisar antara 3-4 dari responden hasil produksi
orang dan rata-rata anggota dapat dilihat pada tabel di
keluarganya dilibatkan dalam bawah ini:

Tabel 5.
Hasil Produksi Petani Padi Di Desa Limau Asri

Hasil produksi Frekuens Persentase


(Kwintal) i
1-1,5 2 25%
2-2,5 4 50%
3-3,5 2 25%
Jumlah 8 100%
Sumber: Pengolahan Data Primer 2017

Berdasarkan pada tabel di dan tidak sesuai dengan


atas, jumlah hasil panen petani besarnya faktor-faktor produksi
padi di Desa Limau Asri yaitu yang digunakan oleh petani
terdapat 2 orang petani yang padi di Desa Limau Asri.
hasil panennya sebesar 1-1,5 Penurunan volume hasil
kw (25%), 4 orang petani produksi petani padi di Desa
dengan hasil panen sebesar 2- Limau Asri dipengaruhi oleh
2,5 kw (50%) dan 2 orang beberapa faktor, seperti: cuaca,
petani dengan hasil panen 3-3,5 hama dan gulma yang
kw (25%). Berdasarkan data menganggu pertumbuhan
tersebut rata-rata hasil panen tanaman padi.
petani padi di Desa Limau Asri
adalah 2-2,5 kwintal dengan Analisis Regresi Linear
persentase 50%. Hal ini terjadi Berganda
karena semua petani padi Analisis regresi linear
mengalami gagal panen berganda digunakan untuk
sehingga skala panennya kecil mengetahui pengaruh variabel
independen (X) terhadap bantuan SPSS versi 16 for
variabel dependen (Y).hasil windows dapat dilihat pada
analisis yang diperoleh dengan tabel di bawah ini:

Tabel 6.
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics

Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) -7.883 4.299 -1.834 .141

LN_LAHAN -.693 .250 -.616 -2.769 .050 .262 3.818

LN_MODAL .501 .318 .364 1.574 .191 .242 4.128

LN_TENAGAKERJA 1.548 .208 1.021 7.425 .002 .684 1.461

a. Dependent Variable: LN_HASIL

Sumber: Pengolahan Data Primer 2017

Berdasarkan hasil analisis 2. Koefisien Lahan (X1) -0,693


regresi di atas, hubungan menunjukkan bahwa jika
fungsional antara variabel luas lahan mengalami
dependen dan independen peningkatan 1%, sementara
dapat dituliskan sebagai berikut: nilai modal dan tenaga kerja
dianggap tetap maka akan
LnY = -7,883 - 0,693 LnX 1+ menyebabkan penurunan
0,501 LnX2 + 1,548 LnX3 hasil produksi padi sebesar
0,693%.
Nilai konstanta dan 3. Koefisien Modal (X2) 0,501
koefisien dari hubungan menunjukkan bahwa jika
fungsional di atas dapat modal mengalami
diinterprestasikan sebagai peningkatan 1%, sementara
berikut: nilai lahan dan tenaga kerja
1. Konstanta sebesar -7,883 dianggap tetap maka akan
menunjukan bahwa nilai menyebabkan kenaikan hasil
rata-rata hasil produksi produksi padi sebesar
7,883% tidak dipengaruhi 0,501%.
oleh lahan, modal dan 4. Koefisien Tenaga kerja (X3)
tenaga kerja tetapi 1,548 menunjukkan bahwa
dipengaruhi hal lain diluar jika tenaga kerja mengalami
model. Hal lain diluar model peningkatan 1%, sementara
misalnya cuaca, manajemen, nilai lahan dan modal
gulma dan hama. dianggap tetap maka akan
menyebabkan kenaikan hasil terhadap hasil produksi.
produksi padi sebesar H1: Terdapat pengaruh yang
1,548%. signifikan antara modal
terhadap hasil produksi.
Uji Parsial (Uji t) 3. H0: Tidak terdapat pengaruh
Uji t digunakan untuk yang signifikan antara
menguji apakah variabel tenaga kerja terhadap hasil
independen (lahan, modal dan produksi.
tenaga kerja) secara parsial H1: Terdapat pengaruh yang
atau individu berpengaruh signifikan antara tenaga
signifikan terhadap variabel kerja terhadap hasil
dependen (hasil produksi). produksi.
Pengujian thitung dilakukan Nilai dari ttabel dapat dilihat
dengan menggunakan kurva uji dari tabel t dengan taraf
dua pihak sebagai berikut: signifikan pada level 5% dan
jumlah sampel dikurangi
Hipotesis : dengan jumlah variabel, maka
1. H0: Tidak terdapat pengaruh nilai ttabel dari 8 sampel adalah
yang signifikan antara lahan 2,570.
terhadap hasil produksi. Dari hasil pengolahan
H1: Terdapat pengaruh yang data dengan menggunakan
signifikan antara lahan SPSS versi 16 for windows,
terhadap hasil produksi. nilai masing-masing thitung dapat
2. H0: Tidak terdapat pengaruh dilihat pada tabel di bawah ini:
yang signifikan antara modal

Tabel 7.
Hasil Uji t

Variabel ttabel thitung Signifikan


-
Lahan 2,570 0,050
2.769
Modal 2,570 1.574 0,191
Tenaga
2,570 7.425 0,002
kerja
Sumber: Pengolahan Data Primer 2017

Uji Simultan (Uji F) dilakukan dengan


Uji F digunakan untuk menggunakan kurva uji satu
menguji variabel independen X pihak sebagai berikut:
(lahan, modal dan tenaga kerja)
secara simultan atau bersama- Hipotesis:
sama berpengaruh signifikan H0: Faktor produksi lahan,
terhadap variabel dependen Y modal dan tenaga kerja
(hasil produksi).Pengujian Fhitung secara simultan tidak
berpengaruh signifikan produksi padi di Desa
terhadap hasil produksi Limau Asri.
padi di Desa Limau Asri.
Berdasarkan perhitungan
H1: Faktor produksi lahan, modal dengan program SPSS versi 16
dan tenaga kerja secara for windows, diperoleh hasil uji
simultan berpengaruh anova sebagai berikut:
signifikan terhadap hasil

Tabel 8.
Hasil Uji Anova

ANOVAb

Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.

1 Regression 1.255 3 .418 24.409 .005a

Residual .069 4 .017

Total 1.324 7

Sumber: Pengolahan Data Primer 2017

Uji simultan Desa Limau Asri.


dilakukan dengan Uji Koefisien Determinasi (R2)
membandingkan nilai Koefisien determinasi (R2)
Fhitung dengan nilai Ftabel, digunakan untuk mengetahui
nilai Fhitung yang persentase variasi variabel-
diperoleh adalah 24,409 variabel bebas yang ada dalam
sedangkan nilai Ftabel model yaitu lahan, modal dan
diperoleh 6,59. tenaga kerja serta variabel
Berdasarkan hasil di atas, terikat yaitu hasil
diperoleh 24,409 > 6,59 atau produksi.Dimana apabila R2
Fhitung> Ftabel, sehingga H0 ditolak mendekati 1, maka ada
dan H1 diterima yang artinya hubungan yang kuat dan erat
faktor produksi lahan, modal antara variabel terikat dan
dan tenaga kerja secara variabel bebas. Koefisien
simultan berpengaruh signifikan determinasi dapat tabel di
terhadap hasil produksi padi di bawah ini:
Tabel 9.
Hasil Uji R2
Model Summaryb

R Adjusted R Std. Error of


Model R Square Square the Estimate

1 .974a .948 .909 .13093

a. Predictors: (Constant), LN_TENAGAKERJA, LN_LAHAN, LN_MODAL

b. Dependent Variable: LN_HASIL

Sumber: Pengolahan Data Primer 2017

Berdasarkan tabel di berpengaruh negatif terhadap


atas, diperoleh nilai R2 sebesar jumlah hasil produksi padi,
0,948, artinya data tersebut karena penambahan luas lahan
menunjukkan bahwa variasi di Desa Limau Asri telah
presentase total dalam variabel mencapai titik optimum, selain
Y (hasil produksi) padi di Desa itu penambahan luas lahan
Limau Asri yang dijelaskan oleh tidak disertai dengan
variabel X (lahan, modal dan peningkatan teknologi. Untuk
tenaga kerja) secara simultan menambah luas lahan petani
94,8%, sedangkan 5,2% harus meningkatkan teknologi
dijelaskan oleh variabel- dalam hal ini yaitu penggunaan
variabel lain diluar model. traktor untuk pengolahan tanah
Karena R2 mendekati 1, maka lahan sawah.Mahalnya
model dikatakan baik penyewaan traktor dan
(goodness of fit). keterbatasan modal membuat
petani mengolah tanah dengan
Pengaruh Lahan Terhadap alat seadanya.Pengolahan
Hasil Produksi Padi Di Desa tanah kurang baik ini
Limau Asri menyebabkan lahan sawah
Lahan yang dimaksud lebih mudah ditumbuhi gulma
dalam penelitian ini adalah luas yang menghambat
lahan yang digunakan oleh pertumbuhan tanaman padi
petani padi di Desa Limau Asri sehingga menyebabkan
(SP V) untuk menjalankan berkurangnya jumlah hasil
usahataninya.Berdasarkan produksi.
hasil analisis data diketahui
lahan berpengaruh negatif Pengaruh Modal Terhadap
signifikan terhadap hasil Hasil Produksi Padi Di Desa
produksi padi di Desa Limau Limau Asri
Asri. hal ini dibuktikan dengan Modal yang dimaksud
melihat nilai dari thitung sebesar dalam penelitian ini adalah
-2,769 lebih besar dari ttabel modal yang digunakan untuk
sebesar 2,570 luas lahan pembelian bibit, pupuk dan
pestisida oleh petani padi di Masalah yang banyak
Desa Limau Asri (SP V). dihadapi petani padi di Desa
Berdasarkan hasil analisis data Limau Asri adalah ketika
diketahui modal tidak tanaman padi yang diserang
berpengaruh signifikan hama wereng dan gulma,
terhadap hasil produksi padi di sehingga seharusnya petani
Desa Limau Asri (SP V).Hal ini lebih banyak mengalokasikan
dibuktikan dengan melihat hasil modal untuk pembelian jenis
dari uji t yang menunjukan pestisida yang digunakan untuk
bahwa nilai thitung dari variabel memberantas hama wereng
modal sebesar 1,574 lebih kecil dan gulma. Jenis pestisida
dari ttabel sebesar 2,570.Modal yang dapat digunakan untuk
tidak berpengaruh terhadap memberantas hama wereng
hasil produksi padi di Desa seperti: virtako dan manuver.
Limau Asri karena modal tidak Jenis pestisida yang dapat
menjamin hasil produksi yang digunakan untuk memberantas
lebih banyak. Hal ini berkaitan gulma yaitu: lotus. Petani padi
bagaimana cara petani seharusnya menggunakan
mengalokasikan modal pestisida yang tepat untuk
tersebut secara efisien dan mengatasi masalah yang
efektif. menghambat pertumbuhan
Kebanyakan petani padi tanaman padi.
di Desa Limau Asri kurang Selain pupuk dan
memperhatikan modal yang pestisida, modal untuk
perlu ditingkatkan untuk pembelian bibit juga
peningkatan hasil produksi penting.Kebanyakan petani
seperti modal pembelian bibit, padi di Desa Limau Asri
pupuk dan pestisida.Dengan menggunakan bibit tanaman
pengalokasian modal yang padi dengan kualitas yang
tepat dari ketiga bagian modal rendah. Pemilihan bibit padi
yang harus ditingkatkan. Petani yang tepat dapat juga
lebih banyak mengeluarkan meningkatkan hasil produksi
modal untuk pembelian pupuk, dan juga sehingga petani harus
tetapi justru penggunaan pupuk benar-benar memperhatikan
secara berlebihan akan kualitas bibit padi. Kualitas bibit
membuat pertumbuhan yang baik biasanya disebut
tanaman padi kurang baik bibit unggul. Bibit unggul akan
bahkan membuat tanaman padi lebih tahan dari serangan hama
mengalami kerebahan. wereng dan gulma serta hasil
Penggunaan pupuk untuk produksinya lebih banyak
tanaman padi harus pada seperti: benih varietas padi IR
komposisi dan waktu yang 64 dan inpari 43 Agritan GSR.
tepat sesuai dengan kebutuhan Pemilihan bibit unggul akan
tanaman padi, misalnya pada membutuhkan modal yang
saat musim kemarau tanaman lebih karena harganya yang
padi membutuhkan lebih lebih mahal, sehingga petani
banyak nitrogen. harus mengeluarkan modal
yang lebih untuk pembelian Pengaruh Lahan, Modal dan
bibit unggul. Tenaga Kerja Terhadap Hasil
Produksi Padi Di Desa Limau
Pengaruh Tenaga Kerja Asri
Terhadap Hasil Produksi Berdasarkan hasil Uji t
Padi Di Desa Limau Asri secara parsial lahan
Berdasarkan hasil berpengaruh negatif signifikan
analisis data diketahui tenaga terhadap hasil produksi padi di
kerja berpengaruh signifikan Desa Limau Asri, tenaga kerja
terhadap hasil produksi padi di berpengaruh positif signifikan
Desa Limau Asri.Hal ini terhadap hasil produksi padi di
dibuktikan dengan melihat hasil Desa Limau Asri, sedangkan
dari uji t yang menunjukan modal tidak berpengaruh
bahwa nilai thitung dari variabel signifikan terhadap hasil
tenaga kerja sebesar 7,425 produksi padi di Desa Limau
lebih besar dari ttabel sebesar Asri.
2,570. Dengan demikian Faktor produksi lahan,
penambahan tenaga kerja akan modal dan tenaga kerja secara
meningkatkan hasil produksi simultan (bersama-sama)
padi. Peningkatan jumlah berpengaruh signifikan
tenaga kerja dapat terhadap hasil produksi padi di
meningkatkan hasil produksi Desa Limau Asri berdasarkan
padi di Desa Limau Asri karena Uji F. Penggunaan faktor
setiap dalam proses produksi produksi lahan, modal dan
tanaman padi membutuhkan tenaga kerja oleh petani padi di
tenaga yang lebih mulai dari Desa Limau Asri dapat
proses penggarapan lahan, meningkatkan hasil produksi
merawat tanaman hingga jika ketiga faktor tersebut
memanen hasil produksi. digabungkan. Karena ketiga
Jumlah tenaga kerja dalam faktor tersebut saling berkaitan
proses produksi padi juga perlu erat dalam proses produksi
ditingkatkan pada masa padi di Desa Limau Asri. Jika
tertentu seperti tanam pindah salah satu faktor tidak
karena dalam proses ini tidak digunakan, maka tidak
bisa berlangsung dengan menutup kemungkinan proses
waktu yang lama jika tanaman produksi padi di Desa Limau
lama dipindahkan maka Asri tidak akan berjalan dengan
pertumbuhannya kurang baik. baik. Untuk itu petani padi perlu
Peningkatan tenaga kerja juga meningkatkan faktor-faktor
dilakukan pada masa produksi secara bersama-sama
pemanenan karena jika dengan komposisi yang tepat
tanaman padi tidak segera untuk meningkatkan jumlah
dipanen tidak menutup hasil produksi padi di Desa
kemungkinan gabah pada padi Limau Asri.
dapat mengalami
perkecambahan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil berikut:
analisis dan pembahasan pada 1. Sebaiknya petani padi di
bab V, maka diambil beberapa Desa Limau Asri tidak
kesimpulan adalah sebagai perlu menambah luas
berikut: lahan garapan, hal yang
1. Lahan berpengaruh negatif perlu diperhatikan petani
signifikan terhadap hasil adalah meningkatkan
produksi padi di Desa teknologi untuk
Limau Asri (SP V), karena pengolahan lahan dan
penambahan luas lahan tingkat kesuburan lahan.
tidak disertai dengan 2. Disarankan kepada
peningkatan dalam petani padi di Desa
penggunaan teklonogi Limau Asri agar dapat
untuk pengolahan lahan mengalokasikan modal
sawah. yang tepat untuk
2. Modal tidak berpengaruh pembelian bibit, pupuk
signifikan terhadap hasil dan pestisida sehingga
produksi padi di Desa dapat meningkatkan hasil
Limau Asri (SP V), karena produksi padi. Petani
petani belum seharusnya menambah
mengalokasikan modal modal untuk pembelian
dengan efektif dan efisien pestisida yang tepat dan
dalam penggunaan bibit, bibit unggul, sebaliknya
pupuk dan pestisida. petani dapat mengurangi
3. Tenaga kerja berpengaruh modal untuk pembelian
signifikan terhadap hasil pupuk.
produksi padi di Desa 3. Disarankan kepada
Limau Asri (SP V), karena petani untuk
penambahan tenaga kerja meningkatkan jumlah
dapat meningkatkan tenaga kerja dalam
jumlah hasil produksi padi. menjalankan usahatani,
4. Faktor produksi lahan, karena tenaga kerja
modal dan tenaga kerja memiliki hubungan yang
secara simultan positif dan signifikan
berpengaruh terhadap terhadap hasil produksi
hasil produksi padi di Desa padi di Desa Limau Asri
Limau Asri (SP V), karena (SP V).
ketiga faktor tersebut 4. Untuk meningkatkan hasil
saling berkaitan erat untuk produksi maka petani
meningkatkan hasil perlu memperhatikan
produksi. faktor-faktor produksi
pertanian yaitu lahan,
modal dan tenaga kerja.
SARAN Selain itu petani perlu
Berdasarkan kesimpulan mengalokasikan ketiga
di atas, adapun saran di dalam faktor tersebut dengan
penelitian ini adalah sebagai baik oleh karena itu perlu
adanya peran dari Dinas Faktor Produksi Oleh
Pertanian dalam hal ini Petani di Desa Wonosari
melakukan penyuluhan Jaya Distrik Wania
kepada petani agar dapat Kabupaten Mimika”
menggunakan faktor- Skripsi Sarjana, Program
faktor produksi secara Studi Ilmu Ekonomi
efektif. Selain itu Dinas Pembangunan STIE
Pertanian perlu Jambatan Bulan, Timika,
melakukan observasi ke 2015, Hal.27-76.
area lahan sawah untuk Murdiantoro, Bayu “Faktor-
melihat masalah-masalah Faktor Yang
yang dihadapi para petani Mempengaruhi Produksi
padi di Desa Limau Asri Padi di Desa Pulorejo
sehingga dapat Kecamatan Winong
memberikan solusi yang Kabupaten Pati” Skripsi
tepat. Sarjana, Ekonomi
Pembangunan Fakultas
Ekonomi Universitas
REFERENSI Negeri, Semarang, 2011,
Hal.9-63.
Badan Pusat Statistik, Mimika Pujoalwanto, Basuki,
Dalam Angka 2017, Perekonomian Indonesia,
Mimika: BPS, 2017, Hal. Sukoharjo: Graha Ilmu,
9-51. 2013, Hal. 107, 200-201.
Hanafie, Rita, Pengantar Prof. Dr. Seokartawi, Agribisnis
Ekonomi Pertanian, Teori dan Aplikasinya,
Yogyakarta: CV. Andi Jakarta: PT. Raja
Offset, 2010, Hal. 55-98. Grafindo Persada, 2013,
Irianto, Koes, Teknologi Hal. 45-46.
Budidaya Tanaman Padi, Sukirno, Sandono, Mikro
Bandung: PT. Sarana Ekonomi Teori
Ilmu Pustaka, 2009, Hal. Pengantar, Jakarta: PT.
14-30. Raja Grafindo Persada,
Joesron S, Tati dan M. 2005, Hal. 196.
Fathorrazi, Teori Siregar, Sofyan, Statistik
Ekonomi Mikro, Parametrik Untuk
Yogyakarta: Graha Ilmu, Penelitian Kuantitatif.
2012, Hal. 87-122 . Rev.ed. Jakarta: PT.
Mamarimbing, Oktavianny, Bumi Aksara, 2017,
Rusdin dkk. “Analisa Hal.15.
Usaha Tani Tomat” Tasman, Aulia dan Havidz
Laporan Praktek Lapang Aima.Ekonomi
Ekonomi Pertanian, 2012, Manajerial. Rev.ed.
Hal.3-5. Jakarta: Raja Grafindo
Mamarimbing, Persada, 2013, Hal. 67.
Oktavianny.”Analisis Tim Penyusun, Pedoman
Efisiensi Penggunaan Penulisan Tugas Akhir
(Skripsi) dan Artikel
Penelitian, Timika: STIE
Jambatan Bulan Timika,
2017, Hal. 21-23.

Widodo, Pramusinto
Gati.”Analisis Hubungan Luas
Lahan, Jumlah Pohon dan
Elevasi Dengan Hasil Produksi
Getah Pinus Menggunakan
Aplikasi Visual Basic 6.0”
Skripsi Sarjana, Ekonomi
Pembangunan Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri,
Semarang, 2015, Hal.

You might also like