Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

JSIKA Vol. 6, Nomor 1 .

Tahun 2017 ISSN 2338-137X

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK ITA


FARMA

Relina Ayudhia 1) Tony Soebijono 2) Oktaviani 3)


S1 / Jurusan Sistem Informasi
Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya
Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, 60298
Email: 1) relina_ayudhia@yahoo.com, 2) Tonys@stikom.edu, 3) Oktaviani@stikom.edu

Abstract:
Ita Farma Pharmacy is one of the pharmacies that are in District Kwanyar, These pharmacies
provide pharmacy services regarding employment, namely the procurement of drugs, drug storage,
preparation of drugs, compounding, distribution and delivery of pharmaceuticals and provide
information to the public about the provisions of pharmacy.
At this time Ika Farma Pharmacy is often in short supply of the drug because the pharmacy did not
know the drug if supplies have been exhausted, it is only known if there is a buyer who wanted to buy
drugs, then the process of recapitulation of sales per day is done every day by the cashier after the
pharmacy closed and still done manually using a calculator.
This causes the transaction recapitulation process takes a long time and possible errors in process
recap. an information system that is intended to facilitate the sale of data storage sales transactions,
inventory recording, and displaying information related to the sales reports are solutions to solve the
problem.
Conclusion The test results showed that the sales application can help the pharmacy to keep records
inventory and daily sales reports that will be used as information about the development of
Pharmacy.

Keyword: Information System, Sales, Pharmacies, Drug.

Pengertian apotek menurut (Kepmenkes bagian kasir akan mencari ketersediaan obat jika
RI) No. 1332/MENKES/SK/X/2002, Apotek ada maka akan langsung diberikan. Kemudian
adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pembeli melakukan pembayaran secara tunai.
pekerjaan kefarmasian penyaluran perbekalan Lalu bagian kasir akan mencatat dalam buku
farmasi kepada masyarakat. Yang di maksud transaksi penjualan yang berisi tentang nama
pekerjaan kefarmasian diantaranya pengadaan obat obat, jumlah, dan harga. Proses rekapitulasi
penyimpanan obat, pembuatan sediaan obat, penjualan per-hari dilakukan setiap hari oleh
peracikan, penyaluran dan penyerahan perbekalan bagian kasir setelah apotek tutup dan masih
farmasi serta memberikan informasi kepada dilakukan secara manual dengan menggunakan
masyarakat mengenai perbekalan kefarmasian kalkulator. Hal ini menyebabkan proses
yang terdiri dari obat, bahan obat, obat tradisional, rekapitulasi transaksi membutuhkan waktu yang
alat kesehatan dan kosmetik. Tidak hanya lama dan dimungkinkan terjadi kesalahan dalam
menjalankan pekerjaan kefarmasian tetapi tugas perekapan.
pokok dan fungsi apotek juga harus dijalankan Dalam proses persediaan barang Apotek
dengan sebaik-baiknya sesuai dengan Ita Farma sering mengalami kendala mengenai
standard prosedur yang telah ditetapkan. Pada saat proses pencatatan stok yang tidak sesuai antara
ini di Kec. Kwanyar terdapat 2 apotek, akan tetapi catatan dan kondisi rill. Terkadang pihak apotek
yang memiliki apoteker hanya 1 yaitu Apotek Ita baru mengetahui jika persediaan obat habis ketika
Farma yang terletak di Jl. Raya Dlemer, No. 11, ada pelanggan yang datang untuk membeli obat,
Kec. Kwanyar Kab. Bangkalan – Madura. karena karyawan apotek tidak mengetahui berapa
Prioritas utama bagi Apotek Ita Farma dalam jumlah persediaan obat yang masuk dan keluar
meningkatkan pelayanan yang baik bagi secara cepat dan tepat. Jika hal ini terjadi terus
pelanggan antara lain pada ketersediaan obat. menerus akan berdampak pada kekecewaan
Kegiatan sehari-hari yang di lakukan di pelanggan sehingga dapat menyebabkan penjualan
Apotek Ita Farma saat ini adalah sebagai berikut, apotek menurun. Saat ini Apotek Ita Farma belum
pembeli memberikan daftar obat kemudian mampu menghasilkan informasi terkait laporan

JSIKA Vol. 6, No. 1, Tahun 2017, ISSN 2338-137X Page 1


JSIKA Vol. 6, Nomor 1 . Tahun 2017 ISSN 2338-137X

penjualan dan laporan persediaan, hal ini sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk
dikarenakan data yang ada belum memenuhi yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya
kebutuhan untuk pembuatan laporan. Akibatnya untuk mengambil keputusan masa kini maupun
dapat menghambat perkembangan hasil penjualan yang akan datang. Menurut (Hartono, 2003),
pada Apotek Ita Farma. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk
Dari permasalahan yang ada maka yang lebih berguna bagi para pemakainya.
dibutuhkan suatu sistem informasi penjualan obat
pada Apotek Ita Farma yang ditujukan untuk Definisi Sistem Informasi
memudahkan penyimpanan data transaksi Menurut Robert A. Leitch dan K.Roscoe Davis
penjualan, pencatatan persediaan barang, dalam (Jogianto, 2001), sistem informasi
menampilkan informasi laporan terkait penjualan, merupakan suatu sistem didalam suatu organisasi
memberikan informasi mengenai perkembangan yang mempertemukan kebutuhan penggolongan
penjualan meliputi obat yang sering laku terjual trnasksi harian, mendukung operasi, bersifat
pada periode tertentu, sehingga pihak Apotek Ita manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
Farma tidak memerlukan waktu lama dalam organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
melakukan proses perhitungan. Keseluruhan dari dengan laporan-laporan yang diperlukan untuk
sistem ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja proses pengambilan keputusan.
Apotek Ita Farma.
Definisi penjualan
Definisi Sistem Konsep penjualan adalah gagasan bahwa
Sistem dapat diartikan dengan konsumen tidak membeli cukup banyak produk
pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. perusahaan kecuali jika perusahaan tersebut
Melalui pendekatan prosedur, sistem dapat melakukan usaha penjualan dan promosi dalam
didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur- skala besar (D.Jobber, 2003).
prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Pada Menurut (Kotler dan Amstrong, 2004),
pendekatan komponen sistem dapat didefinisikan penjualan merupakan sebuah proses dimana
sebagai kumpulan dari komponen yang saling kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjual
berhubungan satu dengan yang lainnya dipenuhi, melalui antar pertukaran informasi dan
membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan kepentingan. Jadi konsep penjualan adalah cara
tertentu (Hartono, 2003). Berdasarkan uraian untuk mempengaruhi konsumen untuk membeli
tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu sistem produk yang ditawarkan. Dalam kenyataanya
terdiri dari dua bagian yaitu struktur dan proses. penjualan mempunyai dua sistem yang biasa
Struktur merupakan komponen dari sistem diterapkan oleh suatu perusahaan dagang yaitu
tersebut sedangkan proses adalah prosedurnya. penjualan yang dilakukan dengan cara tunai dan
penjualan yang dilakukan menggunakan cara
Definisi Data kredit atau sering disebut angsuran.
Secara konseptual data merupakan deskripsi Penjualan yang dilakukan secara tunai
tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi merupakan penjualan dimana saat terjadi
yang tidak mempunyai makna atau tidak penjualan pembeli akan membayar harga barang
berpengaruh secara langsung kepada pemakai data atau jasa yang dibelinya saat itu juga. Penjualan
tersebut (Kadir, 2003). Data tersebut dapat berupa yang dilakukan secara kredit atau angsuran adalah
nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video. bilamana pembayaran baru diterima beberapa
Selain hal tersebut, data masih dapat dibagi lagi waktu kemudian setelah terjadinya transaksi
berdasarkan bermacam-macam sudut pandang, penjualan dan cara pembayarannya dapat
seperti menurut jenis, sifat, sumber dan lain dilakukan secara bertahap dengan jumlah tertentu
sebagainya. dan dalam jangka waktu tertentu pula.

Sistem Informasi Penjualan


Definisi Informasi Menurut Diana dan Setiawati (2011),
Menurut pendapat dari Gordon B. Davis sistem informasi merupakan sekumpulan
dalam buku (Ladjamudin, 2005), Informasi komponen yang terintegrasi untuk mengumpulkan,

JSIKA Vol. 6, No. 1, Tahun 2017, ISSN 2338-137X Page 2


JSIKA Vol. 6, Nomor 1 . Tahun 2017 ISSN 2338-137X

menyimpan, dan mengelola data serta 1. Pembuatan, pengelolaan, peracikan,


menyediakan informasi yang dapat digunakan pengubahan bentuk, pencampuran,
untuk mendukung pengambilan keputusan maupun penyimpanan, dan penyerahan obat
sebagai bahan evaluasi. Berdasarkan pendapat atau bahan obat.
tersebut, sistem informasi penjualan dapat pula 2. Pengadaan, penyimpanan,
disimpulkan sebagai sekumpulan komponen yang penyaluran dan penyerahan
terintegrasi untuk mengumpulkan, menyimpan, perbekalan kesehatan di bidang
dan mengelola data serta menyediakan informasi farmasi lainnya.
penjualan guna mendukung pengambilan 3. Pelayanan informasi mengenai
keputusan mengenai penjualan. perbekalan kesehatan di bidang
farmasi.
Definisi Apotek
Apotek berasal dari bahasa yunani Pelayanan informasi yang dimaksud meliputi :
apotheca yang secara harfiah berarti a. Pemberian informasi tentang obat dan
“penyimpanan”. Bila diartikan definisi apotek perbekalan farmasi lainnya yang diberikan
adalah tempat menjual, membuat atau meramu kepada dokter dan tenaga kesehatan lain
obat. (Kenti Prahmanti, 2015) Apotek juga ataupun masyarakat.
merupakan tempat apoteker melakukan b. Pengamatan dan pelaporan informasi
praktikprofesi farmasi sekaligus menjadi peritel. mengenai khasiat, keamanan, bahaya, dan
Dimana dilakukan pekerjaan kefarmasian dan mutu obat serta perbekalan farmasi lainnya.
penyaluran perbekalan farmasi, perbekalan
kesehatan lainnya kepada masyarakat. Salah satu Pelayanan informasi dan pelaporan tersebut
realisasi pembangunan dibidang farmasi oleh wajib didasarkan pada kepentingan masyarakat.
pemerintah dan swasta adalah dengan B. Pelayanan Resep di Apotek :
menyediakan sarana pelayanan kesehatan salah Apotek wajib melayani resep dokter, dokter
satunya adalah apotek. Apotek yang merupakan gigi, dan dokter hewan. Pelayanan resep
suatu jenis bisni eceran yang komoditasnya tersebut sepenuhnya tanggung jawab
(barang yang diperdagangkan) terdiri dari apoteker, dan dalam melayani resep tersebut
perbekalan farmasi (obat dan bahan obat) dan apoteker wajib :
pembekalan ksehatan(alat kesehatan). Sebagai 1. Melayani resep sesuai dengan tanggung
perantara, apotek dapat mendistribusikan jawab dan keahlian profesinya demi
perbekalan farmasi dan perbekalan kesehatan, kepentingan masyarakat.
apotek bukanlah suatu badan usaha yang semata- 2. Apoteker tidak diizinkan mengganti obat
mata henya mengejar keuntungan saja tetapi generikyang ditulis dalam resep dengan obat
apotek mempunyai fungsi sosial yang paten.
menyediakan, menyimpan dan menyerahkan 3. Jika pasien tidak mampu menebus obat yang
perbekalan farmasi yang bermutu baik dan ditulis dalam resep, apoteker wajib
terjamin keabsahannya. berkonsultasi dengan dokter untuk pemilihan
A. Tugas dan Fungsi Apotek obat yang lebih tepat.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 4. Apoteker wajib memberikan informasi yang
25 tahun 1980, tugas dan fungsi apotek berkaitan dengan penggunaan obat yang
adalah : diserahkan kepada pasien serta penggunaan
1. Tempat pengabdian profesi seorang apoteker obat secara tepat, aman, dan rasional.
yang telah mengucapkan sumpah jabatan.
2. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, C. Salinan Resep
pengubahan bentuk, pencampuran dan Salinan resep adalah salinan tertulis suatu resep
penyerahan obat atau bahan obat. sebagai pengganti resep asli apabila oabat diambil
3. Sarana penyaluran perbekalan farmasi yang sebagian atau untuk mengulang resep tersebut.
harus menyebarkan obat yang diperlukan Jika oabat diambil sebagian, salinan resep
masyarakat secara meluas dan merata. digunakan untuk mengambil sisa obat yang belum
Pengelolaan apotek meliputi : diambil. Salinan resep harus memuat nama dan
alamat apotek, nama dan SIA, tanda tangan atau

JSIKA Vol. 6, No. 1, Tahun 2017, ISSN 2338-137X Page 3


JSIKA Vol. 6, Nomor 1 . Tahun 2017 ISSN 2338-137X

paraf APA, “det/”detur” untuk obat yang sudah bebas terbatas merupakan obat keras yang
diserahkan atau “ne detur” untuk obat yang belum memiliki batas pada setiap takaran dan kemasan
diserahkan, nomor resep, tanggal pembuatan. yang digunakan untuk mengobati penyakit ringan
Selain itu salinan resep juga harus memenuhi yang dapat dikenali oleh penderita sendiri dan
persyaratan sebagai berikut : dapat dibeli tanpa resep dokter. SK Menkes
1. Resep atau salinan resep harus No.6355/DIRJEN/SK/1969 tanggal 28 Oktober
dirahasiakan dan disimpan di apotek 1969 mengatur tanda peringatan P.No.1 sampai
dalam jangka waktu 3 tahun. P.No.6 seperti pada Gambar 3, dan penandaan
2. Resep atau salinan resep hanya boleh nama obat yang bersangkutan, daftar bahan aktif
diperlihatkan kepada dokter penulis beserta jumlah yang digunakan, nomor batch,
resep atau yang merawat penderita, tanggal kadaluarsa, nomor registrasi, nama, alamat
penderita yang bersangkutan, petugas produsen, petunjuk penggunaan (indikasi) dan cara
kesehatan, atau petugas lain yang pemakaian, peringatan, serta kontraindikasi pada
berwenang. e-tiket atau brosur obat. Disamping itu, penandaan
D. Penggolongan Obat obat bebas terbatas berupa lingkaran berwarna biru
Secara umum obat dapat diartikan dengan garis tepi berwarna hitam, yang diatur
sebagai semua bahan tunggal atau campuran yang berdasarkan Keputusan menteri Kesehatan RI
digunakan oleh semua mahluk hidup untuk bagian No.2380/A/SK/VI/83, seperti pada Gambar 2.
dalam dan luar tubuh yang mencegah,
meringankan, dan menyembuhkan penyakit. Obat
dapat digolongkan berdasarkan keamanan,
ketepatan pengguna, serta keamanan distribusinya
menjadi obat bebas, obat bebas terbatas, obat
wajib apotek, obat keras, psikotropika, dan Gambar 2 Penandaan obat bebas terbatas
narkotika. Penggolongan obat di Indonesia diatur
dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
949/Menkes/Per/IV/2000 yang diadopsi dari
peraturan sebelumnya, yaitu Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor 917/Menkes/Per/X/1993
yang memuat aturan klasifikasi obat atau
penggolongan obat.
1. Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang dapat dijual
bebas kepada masyarakat umum tanpa resep
dokter yang sudah terdaftar di Depkes RI dan tidak
termasuk dalam daftar narkotika, psikotropika,
obat keras, dan obat bebas terbatas. Penandaan dan Gambar 1 Tanda peringatan
tanda khusus obat bebas berupa bulatan berwarna
hijau dengan diameter minimal 1 cm dan garis tepi 3. Obat Keras
warna hitam, yang telah diatur pada S.K. Menkes Obat keras atau obat daftar G
RI Nomor 2380/A/SKA/I/1983. Seperti pada (G=gevaarlijk = berbahaya) adalah semua obat
Gambar 1. yang memiliki takaran per-dosis maksimum (DM)
atau yang tercantum dalam daftar obat keras yang
ditetapkan oleh Pemerintah. Berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan Menteri Kesehatan
Gambar 1 Penandaan obat bebas Republik Indonesia No.02396/A/SKA/III/1986.
Pengambilan obat ini harus dengan resep dokter,
2. Obat Bebas Terbatas obat keras ditandai dengan lingkaran bulat
Obat bebas terbatas adalah obat yang berwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam
termasuk dalam daftar “W” yang merupakan dan huruf K yang menyentuh garis tepi seperti
singkatan dari kata bahasa Belanda pada Gambar 4.
“Waarschuwing” yang berarti peringatan. Obat

JSIKA Vol. 6, No. 1, Tahun 2017, ISSN 2338-137X Page 4


JSIKA Vol. 6, Nomor 1 . Tahun 2017 ISSN 2338-137X

konsumen atau pelanggan setiap waktu. (Rangkuti


1995).

Menurut Pressman (2001), Model


Gambar 2 Penandaan obat keras System Development Life Cycle (SDLC) ini bisa
disebut juga dengan model Waterfall atau disebut
juga Classic Life Cycle. Adapun pengertian dari
4. Obat Generik SDLC ini adalah suatu pendekatan yang sistematis
Obat generik adalah obat yang dan berurutan. Tahapan-tahapannya adalah
dipasarkan dengan nama generik zat aktif Requirements (analisis kebutuhan sistem), Design
dikandungnya. Obat generik adalah obat dengan (perancangan), Coding (implementasi), Testing
nama resmi yang ditetapkan dalam Farmakope (pengujian) dan Maintenance (perawatan).
Indonesia dan Internasional Nonpropietary Name
(INN) sesuai dengan zat aktif yang dikandungnya.
Obat generik juga dapat diartikan sebagai obat
yang telah habis masa patennya sehingga dapat
diproduksi oleh semua perusahaan farmasi tanpa
perlu membayar royalti. Ada dua jenis obat
generik yang tersedia, yaitu obat generik bermerek
dagang dan obat generik berlogo yang dipasarkan
dengan merek nama zat aktifnya. Kewajiban
menuliskan resep atau menggunakan obat generik
pada fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah
diatur pada Peraturan Menteri Kesehatan No.
085/Menkes/Per/I/1989 Pasal 7 Ayat (1) dan (3).
Jadi harus bisa memberikan obat generik apabila
pasien memintanya.
Gambar 4 System Development Life Cycle (SDLC)
Model Waterfall

a. Requirement (Analisis kebutuhan Sistem)


Pada tahap awal ini dilakukan analisis
guna menggali secara mendalam kebutuhan yang
akan diperlukan. Kebutuhan ada bermacam-
Gambar 3 Penandaan obat generik macam seperti halnya kebutuhan informasi bisnis,
kebutuhan data dan kebutuhan user itu sendiri.
Persediaan Kebutuhan itu sendiri sebenarnya dibedakan
menjadi tiga jenis kebutuhan.
Persediaan merupakan suatu aktifa yang
meliputi barang-barang milik perusahaan dengan 1. Tentang kebutuhan teknologi
maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha Dari hal ini dilakukan analisa mengenai
tertentu, atau persediaan barang-barang yang kebutuhan teknologi yang diperlukan dalam
masih dalam pengerjaan proses produksi, ataupun pengembangan suatu sistem, seperti halnya
persediaan bahan baku yang menunggu data penyimpanan informasi/Database.
penggunaannya dalam suatu proses produksi. 2. Kebutuhan informasi
Berdasarkan definisi tersebut persediaan dapat Seperti informasi mengenai visi dan misi
juga diartikan sebagai bahan-bahan bagian yang perusahaan, sejarah perusahaan, dan latar
disediakan, bahan-bahan dalam proses yang belakang perusahaan.
terdapat dalam perusahaan untuk proses produksi, 3. Kebutuhan user
serta barang-barang jadi atau produk yang Dalam hal ini dilakukan analisa terkait
disediakan untuk memenuhi permintaan dari kebutuhan user dan kategori user.

JSIKA Vol. 6, No. 1, Tahun 2017, ISSN 2338-137X Page 5


JSIKA Vol. 6, Nomor 1 . Tahun 2017 ISSN 2338-137X

b. Design (Perancangan) Menentukan input, proses, output seperti


Hasil analisa kebutuhan sistem tersebut gambar dinawah ini :
akan dibuat sebuah design Database, DFD, ERD, IPO

antar muka pengguan dan jaringan yang INPUT PROSES OUTPUT


dibutuhkan untuk sistem. Selain itu juga perlu
dirancang struktur datanya, arsitektur perangkat DATA OBAT PENCATATAN
DAFTAR
PERSEDIAAN OBAT

lunak, detail prosedur dan karakteristik tampilan


yang akan disajikan. Proses ini menterjemahkan
kebutuhan sistem ke dalam sebuah model NOTA PENJUALAN

perangkat lunak yang dapat diperkirakan DATA PENJUALAN


TRANSAKSI
PENJUALAN
kualitasnya sebelum memulai tahap implementasi. LAPORAN
PERSEDIAAN OBAT
c. Coding (Implementasi)
Rancangan yang telah dibuat dalam LAPORAN

tahap sebelumnya akan diterjemahkan ke dalam PENJUALAN

suatu bentuk atau bahasa yang dapat dibaca dan


LAPORAN OBAT
diterjemahkan oleh komputer untuk diolah. Tahap TERLARIS

ini juga dapat disebut dengan tahap implementasi,


yaitu tahap yang mengkonversi hasil perancangan Laporan Transaksi
Dokter

sebelumnya ke dalam sebuah bahasa


Phase

pemrograman yang dimengerti oleh komputer.


Kemudian komputer akan menjalankan fungsi- Gambar 7 Blok Diagram
fungsi yang telah didefinisikan sehingga mampu
memberikan layanan-layanan kepada Context Diagram
penggunanya. Context diagram merupakan gambaran
d. Testing (Pengujian) dari DFD secara menyeluruh. Pada Context
Pengujian program dilakukan untuk diagram terdapat 3 eksternal yaitu kasir, apoteker,
mengetahui kesesuaian sistem berjalan sesuai serta pemilik apotek.
prosedur atau tidak dan memastikan sistem 0
Laporan_Stok_Obat
terhindar dari error yang terjadi. Testing juga Data Penjualan
Laporan Penjualan
dapat digunakan untuk memastikan kevalidan Kasir
Sistem Informasi
Laporan Obat Terlaris
dalam proses input, sehingga dapat menghasilkan Penjualan Obat Pemilik
Apotek
Laporan Transaksi Dokter
output yang sesuai. +
e. Maintenance (Perawatan)
Pada tahap ini jika sistem sudah sesuai
Data Stok Obat
dengan tujuan yang ditentukan dan dapat
menyelesaikan masalah pada apotek, maka akan
diberikan kepada pengguna. Setelah digunakan
Data Obat Apoteker
dalam periode tertentu, pasti terdapat penyesuaian
atau perubahan sesuai dengan keadaan yang
diinginkan, sehingga membutuhkan perubahan Gambar 8 Contex Diagram Penjualan Obat
terhadap sistem tersebut. Tahap ini dapat pula
diartikan sebagai tahap penggunaan perangkat Data Flow Diagram
lunak yang disertai dengan perawatan dan DFD Level 0 merupakan hasil penguraian
perbaikan. dari Contex diagram yang memperlihatkan proses-
proses utama yang ada dari sistem informasi yang
Identifikasi Permasalahan dibuat.
Identifikasi permasalahan dilakukan
untuk menemukan masalah yanng terjadi pada
Apotek Ita Farma. Mulai dari identifikasi
permaslahan mengenai persediaan obat serta
proses perekapan penjualan.

JSIKA Vol. 6, No. 1, Tahun 2017, ISSN 2338-137X Page 6


JSIKA Vol. 6, Nomor 1 . Tahun 2017 ISSN 2338-137X

KARYAWAN DOKTER
Data Obat Disimpan TRANSAKSI_PENJUALAN
Data Obat 1
1 Obat ID_KARYAWAN varchar(10) <pk> ID_PENJUALAN varchar(10) <pk>
ID_DOKTER varchar(20) <pk>
NAMA varchar(20) NAMA_DOKTER varchar(20)
Apoteker Data Stok Obat ID_PASIEN varchar(10) <fk3>
FK_TRANSAKS_MEMPUNYAI_DOKTER
Pencatatan ALAMAT varchar(50) ID_DOKTER varchar(20) <fk2>
ALAMAT_PRAKTEK varchar(20)
NO_TLPN varchar(12) FK_TRANSAKS_MELAKUKAN_KARYAWAN NO_TLP varchar(12)
Persediaan ID_KARYAWAN varchar(10) <fk1>
2 Stok Obat JABATAN varchar(10) TANGGAL datetime
...
Data stok Disimpan
PASSWORD varchar(5) PENJUALAN varchar(10)
... TOTAL int
JENIS PASIEN
BAYAR int
ID_JENIS int <pk> KEMBALI int FK_TRANSAKS_MEMPUNYAI_PASIEN ID_PASIEN varchar(10) <pk>
NAMA_JENIS varchar(20) NAMA_PASIEN varchar(20)
...
KETERANGAN varchar(200) UMUR varchar(2)
2 ALAMAT_PASIEN varchar(50)
Data Penjualan ... FK_DATA_OBA_MEMILIKI_JENIS
DATA_OBAT
TELEPHONE varchar(12)
Kasir ID_OBAT varchar(20) <pk>
...
PRODUSEN ID_JENIS int <fk1> FK_DETAIL_P_MEMILIKI1_TRANSAKS
Penjualan Data stok Obat Dilihat ID_SATUAN varchar(5) <fk3>
PRODUSEN varchar(20)
NAMA_OBAT varchar(50)
+ ALAMAT_PRODUSEN varchar(50) FK_DATA_OBA_MEMILIKI8_PRODUSEN
PERSENTASE varchar(10) DETAIL_PENJUALAN
HARGA_BELI int ID_DETAIL_PENJUALAN int <pk>
HARGA_JUAL int ID_PENJUALAN varchar(10) <fk>
3 Penjualan
SATUAN QTY int
Penjualan disimpan FK_DATA_OBA_MEMILIKI9_SATUAN HARGA_SATUAN int
ID_SATUAN varchar(5) <pk>
JUMLAH int
NAMA_SATUAN varchar(15)
...
4 Detail Penjualan
Detail Penjualan Disimpan
FK_STOK_MEMPUNYAI_DETAIL_P

STOK
ID_STOK varchar(10) <pk>
Laporan_Stok_Obat ID_DETAIL_PENJUALAN int <fk2> Supplier
3
Pemilik
Pemilik Penjualan Dilihat ID_OBAT varchar(20) <fk1>
Laporan Obat Terlaris FK_STOK_MEMPUNYAI_DATA_OBA FK_STOK_MEMILIKI6_SUPPLIER ID_Supplier varchar(10) <pk>
ID_Supplier varchar(10) <fk3>
Apotek
Apotek Nama_Supplier varchar(20)
Pemilik STOK_OBAT int Alamat_Supplier varchar(50)
Laporan Penjualan EXP_DATE datetime
Apotek No_Hp varchar(12)
Pelaporan TANGGAL_MASUK datetime
Detail Penjualan dilihat ...
Laporan Transaksi Dokter ...

Stok Obat Dilihat PDM (Physical Data Model) Penjualan Obat


Gambar 9 DFD Level 0 Penjualan Obat
HASIL DAN PEMBAHASAN
CDM (Conceptual Data Model) Hasil dari penjualan obat pada Apotek Ita
CDM menggambarkan keseluruhan Farma adalah sebagai berikut :
konsep struktur basis data yang dirancang untuk 1. Master Obat
sistem informasi. Pada gambar 3.10 terdapat 7
entitas yang telah dirancang diantaranya yaitu data
karyawan, data jenis obat, data obat, data dokter,
transaksi penjualan, data detail penjualan dan data
stok.
KARYAWAN
# ID_KARYAWAN Variable characters (10)
DOKTER
o NAMA Variable characters (20) TRANSAKSI_PENJUALAN
MELAKUKAN MEMPUNYAI # ID_DOKTER Variable characters (20)
o ALAMAT Variable characters (50) # ID_PENJUALAN Variable characters (10)
o NO_TLPN Variable characters (12) o NAMA_DOKTER Variable characters (20)
o TANGGAL Date & Time o ALAMAT_PRAKTEK Variable characters (20)
o JABATAN Variable characters (10) o PENJUALAN Variable characters (10)
o PASSWORD Variable characters (5) o NO_TLP Variable characters (12)
o TOTAL Integer ...
... o BAYAR Integer
o KEMBALI Integer MEMPUNYAI
JENIS ...
# ID_JENIS Integer MEMILIKI
o NAMA_JENIS Variable characters (20) DATA_OBAT PASIEN
o KETERANGAN Variable characters (200) # ID_OBAT Variable characters (20) # ID_PASIEN Variable characters (10)
... o NAMA_OBAT Variable characters (50) o NAMA_PASIEN Variable characters (20)

PRODUSEN
o
o
PERSENTASE Variable characters (10)
HARGA_BELI Integer MEMILIKI
o
o
UMUR Variable characters (2)
ALAMAT_PASIEN Variable characters (50)
2. Stok Obat
o PRODUSEN Variable characters (20) MEMILIKI o HARGA_JUAL Integer o TELEPHONE Variable characters (12)
o ALAMAT_PRODUSEN Variable characters (50) ... ...
DETAIL_PENJUALAN
# ID_DETAIL_PENJUALAN Integer
o QTY Integer
SATUAN o HARGA_SATUAN Integer
# ID_SATUAN Variable characters (5) o JUMLAH Integer
o NAMA_SATUAN Variable characters (15) MEMILIKI ...

MEMPUNYAI

Supplier
STOK MEMILIKI # ID_Supplier Variable characters (10)
# ID_STOK Variable characters (10) o Nama_Supplier Variable characters (20)
MEMPUNYAI o STOK_OBAT Integer o Alamat_Supplier Variable characters (50)
o EXP_DATE Date & Time o No_Hp Variable characters (12)
o TANGGAL_MASUK Date ...
...

Gambar 11 CDM (Conceptual Data Model) 3. Transaksi Penjualan


Penjualan Obat

PDM (Physical Data Model)


PDM menggambarkan secara detail konsep
rancangan untuk struktur basis data pada sistem
informasi yang dibuat. PDM merupakan hasil
generate dari CDM sehingga tabel-tabel yang ada
saling berhubungan antara satu dengan yang lain,
tipe data pada setiap atribut yang dimiliki menjadi
nampak begitu juga dengan foreign key (FK) yang
menunjukkan antara entitas induk dengan entitas
yang menggunakan turunannya.

JSIKA Vol. 6, No. 1, Tahun 2017, ISSN 2338-137X Page 7


JSIKA Vol. 6, Nomor 1 . Tahun 2017 ISSN 2338-137X

4. Laporan Stok Obat 2. Sistem ini juga bisa membantu dalam


mengetahui stok saat ini sehingga diharapkan
tidak akan terjadi kekurangan stok.
3. Sistem ini juga dapat menampilkan laporan
penjualan mengenai obat yang sering laku
terjual di setiap periode.
4. Sistem ini juga dapat menampilkan laporan
transaksi dokter.

Berdasarkan uraian dari bab-bab


sebelumnya dalam pembuatan Rancang Bangun
5. Laporan Penjualan Sistem Informasi Penjualan Obat pada Apotek Ita
Farma, maka saran yang dapat disampaikan untuk
pengembangan aplikasi ini adalah :
1. Dapat dilanjutkan dengan pembuatan aplikasi
pembelian.
2. Dikembangkan dengan berbasis website.

RUJUKAN
Diana, L. s. (2011). Sistem Informasi Akuntansi.
Yogyakarta: Andi.
Hartono, J. (2003). Sistem Teknologi Informasi.
6. Laporan Obat terlaris
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Jogianto. (2003). Sistem Teknologi Informasi
Pendekatan Terintegrasi: Konsep
Dasar,Teknologi, Aplikasi,
Pengembangan dan Pengelolaan.
Yogyakarta: Andi.
Kadir, A. (2003). Pengenalan sistem Informasi.
Yogyakarta: Andi.
Kenti Prahmanti, S. A. (2015). Undang-Undang
Kesehatan Bidang Keahlian Kesehatan.
Laporan Transaksi Dokter Kedokteran EGC.
Kolter, A. (2004). Perinsip-Prinsip Pemasaran.
Jakarta: Erlangga.
Ladjamudin, A. (2005). Analisis dan Desain
Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
PPRI (2002). Surat Keputusan Mentri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor
1332/MENKES/SK/X/2002.
Pressman, R. S. (2001). Rekayasa Perangkat
Lunak: Pendekatan Praktisi, Edisi Ke 1.
Yogyakarta: Andi.
KESIMPULAN DAN SARAN Rangkuti, F. (1995). Manajemen Persediaan:
Dari hasil uji coba sistem yang telah Aplikasi di Bidang Bisnis. Jakarta: PT.
dilakukan pada Apotek Ita farma, maka RajaGrafindo Persada.
kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai
berikut:
1. Sistem ini dapat melakukan perhitungan
pendapatan per hari secara cepat.

JSIKA Vol. 6, No. 1, Tahun 2017, ISSN 2338-137X Page 8

You might also like