REAL in Nursing Journal (RNJ) : Survey Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Pembelajaran Mahasiswa Keperawatan

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

Volume 3, No.

1
April, 2020 e-ISSN : 2685-1997
p-ISSN : 2685-9068

REAL in Nursing Journal (RNJ)


Research of Education and Art Link in Nursing Journal

https://ojs.fdk.ac.id/index.php/Nursing/index

Survey Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam


Pembelajaran Mahasiswa Keperawatan

Imelda Rahmayunia Kartika

Program Studi Keperawatan dan Pendidikan Ners


Universitas Fort de Kock Bukittinggi, Indonesia
REAL in Nursing Journal
(RNJ), Vol. 3, No. 1

Survey Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Pembelajaran


Mahasiswa Keperawatan

REAL in Nursing Journal (RNJ)


Research of Educ ation and Art Link in Nursing Journal
Imelda Rahmayunia Kartika

ABSTRACT
Backgroud: Information technology has become a key choice in creating a
https://ojs.fdk.ac.id/inde x.php/Nursing/index robust organizational information system that is able to produce a
competitive advantage amid increasingly stringent competition today.
This research aims to determine the perception of respondents which in
Keywords: this case is nursing students about the utilization of information
Technology, information, technology in the study of the courses of nursing management
learning, nursing information System. Methods: The design of this research is
descriptive analytic. The population in this study is odd semester
students who take the course of nursing information System, which is as
Korespondensi: much as 90 people. Sampling using the total sampling technique. Data
Imelda Rahmayunia Kartika collection using questionnaires containing student perceptions about the
imelda.rahmayunia@fdk. tenology-based learning of information with Google forms. Results: The
ac.id results showed that students were pleased with the utilization of
information technology in learning. The most high student perception is
Prodi Keperawatan dan about utilizing Google form in creating a questionnaire with mean 3.189
Ners, Universitas Fort De (SD = 0,598). In addition, a negative statement that has the lowest mean
Kock Bukittinggi that states that information technology (IT) is difficult with mean 2.900
(SD = 0,704). In addition, 81% of respondents were interested in using
IT on learning. IT can be concluded that respondents are not
experiencing difficulties in using IT and are pleased with IT utilization in
learning. Therefore, it is expected to all nursing lecturers to be able to use
information technology in the learning in order to support the 4.0 Industrial
Revolution.

ABSTRAK

Teknologi informasi sudah menjadi pilihan utama dalam menciptakan sistem informasi suatu organisasi yang
tangguh dan mampu melahirkan keunggulan kompetitif di tengah persaingan yang semakin ketat dewasa ini. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui persepsi responden yang dalam hal ini adalah mahasiswa keperawatan tentang pemanfaatan
teknologi informasi dalam pembelajaran Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Keperawatan. Desain penelitian ini
adalah deskriptif analitik. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester Ganjil yang mengambil mata
kuliah Sistem Informasi Keperawatan yakni sebanyak 90 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang berisi persepsi mahasiswa tentang pembelajaran berbasis tenologi
informasi dengan google form. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa senang dengan pemanfaatan teknologi
informasi dalam pembelajaran. Persepsi mahasiswa yang paling tinggi adalah tentang pemanfaatan google form dalam
membuat kuesioner dengan mean 3,189 (SD=0,598). Selain itu, pernyataan negatif yang memiliki mean terendah yakni
yang menyatakan bahwa Teknologi Informasi (IT) itu sulit yakni dengan mean 2,900 (SD=0,704). Selain itu, 81% responden
berminat dalam pemanfaatan IT pada pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa responden tidak mengalami kesulitan
dalam menggunakan IT dan merasa senang dengan pemanfaatan IT dalam pembelajaran.Untuk itu diharapkan
kepada semua dosen keperawatan untuk mampu menggunakan teknologi informasi dalam pembelajaran demi mendukung
revolusi industri 4.0.

Kata Kunci : Teknologi, informasi, pembelajaran, keperawatan

40 | R N J
PENDAHULUAN TI yang semakin cepat menuntut setiap orang
Pemanfaatan teknologi informasi dapat untuk dapat beradaptasi dengan perkembangan
dirasakan pada segala aspek kehidupan, baik dalam TI tersebut jika tidak ingin disebut ketinggalan
kegiatan bisnis, pendidikan, maupun zaman, serta untuk menghadapi tantangan
dalam kegiatan sosial global. Dengan kondisi yang seperti ini, maka
kemasyarakatan lainnya. Dalam suatu pendidikan tidak akan terlepas dari internet,
organisasi, Teknologi informasi sudah menjadi komputer, dan fasilitas TI lainnya sebagai alat
pilihan utama dalam menciptakan sistem bantu utama dalam proses pembelajaran. Di era
informasi suatu organisasi yang tangguh dan informasi ini provider-provider sudah ada hampir
mampu melahirkan keunggulan kompetitif di di setiap kota sehingga akses internet menjadi
tengah persaingan yang semakin ketat dewasa semakin murah dan terjangkau didukung
ini (Darmini dan Putra, 2007:64-67). Hal ini maraknya bisnis warnet yang hampir di setiap
mendorong penyedia informasi untuk sudut dapat dijumpai. Oleh karena itu kemampuan
berkembang secara terus menerus dalam mengakses TI sudah menjadi tuntutan kompetensi
mengembangkan sistem informasi dan teknologi. di era global (Suriansyah, 2015).
Pengelolaan informasi yang baik membutuhkan
suatu sistem yang melibatkan semua pihak Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam perusahaan maupun institusi untuk telah membawa perubahan di hampir semua aspek
mengoptimalkan penggunaan sumber daya kehidupan manusia dimana berbagai
informasi yang dimilikinya. permasalahan hanya dapat dipecahkan kecuali
dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu
Teknologi informasi (TI) merupakan Ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain manfaat bagi
Pengetahuan yang sekarang ini sedang kehidupan manusia di satu sisi perubahan tersebut
berkembang dengan pesat. Seiring dengan juga telah membawa manusia ke dalam era
perkembangan zaman, TI memberikan persaingan global yang semakin ketat. Agar
pengaruh yang luar biasa bagi kemajuan Ilmu mampu berperan dalam persaingan global, maka
Pengetahuan yang bisa dimanfaatkan bagi setiap sebagai bangsa kita perlu terus mengembangkan
orang. Teknologi informasi yang sedang dan meningkatkan kualitas sumber daya
berkembang dewasa ini, telah mendorong manusianya.
percepatan di berbagai bidang. Secara
langsung ataupun tidak, teknologi informasi Peningkatan kualitas sumber daya manusia sangat
telah menjadi bagian penting dari berbagai ditentukan oleh mutu pendidikan. Oleh karena itu
bidang kehidupan. Karena banyak kemudahan peningkatan mutu pendidikan merupakan
yang ditawarkan, teknologi informasi hampir kenyataan yang harus dilakukan scara terencana,
tidak dapat dilepaskan dari berbagai aspek terarah, intensif, efektif, dan efisien dalam proses
kehidupan manusia (Sutirman, 2015). pembangunan, kalau tidak ingin bangsa ini kalah
bersaing dalam menjalani era globalisasi tersebut
Seseorang dapat dengan mudah mendapatkan (Sutirman, 2015).
memperoleh informasi, referensi, pengetahuan,
wawasan dan lain- lain yang di dapat melalui TI.
Perkembangan
Seiring dengan perubahan paradigma dengan ketersediaan waktu para siswa/mahasiswa
pembelajaran, maka keberhasilan kegiatan belajar (Tambunan, 2011).
mengajar di perguruan tinggi tidak hanya
ditentukan oleh faktor pengajar/dosen, melainkan Di era teknologi informasi sekarang ini yang
sangat dipengaruhi oleh keaktifan mahasiswa. sangat pesat adalah salah satunya dibidang
Faktor kemampuan guru/dosen dalam mengajar kesehatan. Dalam bidang kesehatan diharapkan
menjadi salah satu bentuk peningkatan kemampuan dapat memberi informasi yang dibutuhkan oleh
mahasiswa dalam memanfaatkan teknologi (Liu, pelayanan kesehatan yang akurat, relevan dan
2011). terintegrasi.Sistem informasi manajemen
merupakan sebuah sistem informasi yang
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tahun 2006 terpadu untuk menyajikan informasi guna
mempertegas bahwa proses pembelajaran harus mendukung fungsi operasional, manajemen dan
berpusat pada peserta belajar, pengajar bukan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi
sebagai satu- satunya sumber belajar atau (Moore, 2018).
sumber informasi, melainkan berperan sebagai
fasilitator, dinamisator, dan motivator dalam Pada pembelajaran keperawatan, dalam
pembelajaran kurikulum AIPNI 2015, dituntut untuk
memunculkan mata kuliah Sistem Informasi
Pada bidang pendidikan, perkembangan TI Keperawatan pada mahasiswa yang menempuh
tentunya dapat memberikan dimensi baru dalam pendidikan akademik tingkat sarjana. Mata kuliah
hal kemampuan untuk mendapatkan referensi ini dibuat agar mahasiwa mampu memanfaatkan
bagi para mahasiswa. Selain buku yang tenologi informasi kesehatan terutama di bidang
dijadikan bahan referensi, mahasiswa juga keperawatan (Ramdhani et al., 2011).
harus mencari sumber belajar yang salah Berdasarkan beberapa penjelasan diatas,
satunya melalui TI.Mahasiswa sebagai insan penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
berpendidikan harus banyak mempunyai gambaran pemanfaatan teknologi informasi
referensi dari berbagai sumber belajar. Selain dalam pembelajaran Mata Kuliah Sistem
sumber belajar berupa buku yang terdapat di Informasi Manajemen Keperawatan. Saat
perpustakaan kampus, mahasiswa juga harus mahasiswa telah selesai pembelajaran Mata Kuliah
memanfaatkan sarana TI yang memberikan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan,
kemudahan dan keleluasaan dalam menggali bagaimana gambaran pengalaman mahasiswa dalam
ilmu pengetahuan. Melalui TI mahasiswa dapat pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran
mengakses berbagai literatur dan referensi ilmu tersebut?
pengetahuan yang dibutuhkan dengan cepat,
sehingga dapat mempermudah proses
studinya.Model pembelajaran berbasis TIK METODE PENELITIAN
dengan menggunakan e-learning berakibat pada Desain penelitian
perubahan budaya belajar dalam konteks Penelitian ini menggunakan desain penelitian
pembelajarannya. Kegiatan belajar menjadi sangat kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analitik
fleksibel karena dapat disesuaikan dengan tujuan mengetahui persepsi responden yang
dalam hal ini adalah mahasiswa
keperawatan tentang pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran Mata Kuliah
informasi dalam pembelajaran Mata Kuliah Sistem Sistem Informasi Manajemen Keperawatan.
Informasi Manajemen Keperawatan. Kuesioner dibuat dan dimodifikasi yakni berisi
14 item pernyataan dengan 12 pernyataan positif
Sampel penelitian dan 2 pernyataan negatif menggunakan skala likert
Sampel penelitian ini adalah 90 orang dengan penilaian sbb: “Sangat Setuju” dinilai 4,
mahasiswa pada pembelajaran Semester Ganjil. “Setuju” dinilai 3, “Tidak Setuju” dinilai 3, dan
Sampel diambil menggunakan total sampling, “Sangat Tidak Setuju” dinilai 1.
dengan kriteria inklusi adalah seluruh mahasiswa
Semester Ganjil pada Mata Kuliah Sistem
Informasi Manajemen Keperawatan. Analisa data
Analisa data yang digunakan adalah deskriptif
frekuensi untuk melihat gambaran persepsi
Instrumen penelitian responden tentang pemanfaatan teknologi
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner informasi dalam pembelajaran Mata Kuliah Sistem
tentang pernyataan persepsi mahasiswa Informasi Manajemen Keperawatan.
keperawatan tentang pemanfaatan teknologi

HASIL PENELITIAN

a. Karekteristik usia responden


Diagram 1. Deskripsi responden berdasarkan usia

17-25 26-35 36-45


0%
12%
8%

80%

Responden paling banyak berada pada yang baik terkait informasi teknologi. Pada
rentang usia remaja dan dewasa awal yakni tahap usia remaja dan dewasa awal dinilai
rentang 17-25 tahun (80%). Dalam hal usia, mampu dan mau memanfaatkan teknologi
rentang usia remaja hingga dewasa awal infromasi.
memungkinkan pemahaman
b. Deskripsi responden tentang pemanfaatan teknologi informasi dalam keperawatan

Tabel 1
Distribusi frekuensi Persepsi responden berdasarkan kuesioner tentang Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam
PembelajaranSistem Informasi Keperawatan

Variable

Senang mempelajari sistem informasi


Mudah mengikuti pembelajaran
mahasiswa
Pembelajaransistem
menggunakan IT sangat

Senang mengetahui berbagai aplikasi


informasi

keperawatan

kuesioner

industri 4.0

mengajar

kualitas dan kapabilitas mahasiswa kualitas

pembelajaran

a = rangking variabel

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai mean Responden juga mengungkapkan minat yang
didapatkan berkisar antara 2,90 s.d. 3,18yang positif yakni dengan mengatakan bahwa
bermakna bahwa mahasiswa senang dengan pembelajaran berbasis IT sangat menyenangkan,
pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. mudah, bermanfaat, efektif dan efisien. Dalam
Persepsi mahasiswa yang paling tinggi adalah survey yang dilakukan juga terlihat, responden
tentang pemanfaatan google form dalam mengharapkan pemanfaatan teknologi
membuat kuesioner. Responden menanggapi informasi dapat dilakukan oleh seluruh dosen di
positif hal ini dengan mean 3,189 (SD=0,598). setiap mata kuliah khusunya keperawatan. Ini
Hal ini juga ditunjukkan pada pernyataan negatif menunjukkan bahwa responden tidak mengalami
yang memiliki mean terendah yakni yang kesulitan dalam menggunakan IT dan merasa
menyatakan bahwa Teknologi Informasi (IT) itu sulit senang dengan pemanfaatan IT dalam pembelajaran.
dengan mean 2,900 (SD=0,704).
c. Minat responden terhadapteknologi informasi di bidang keperawatan

Diagram 2. Deskripsi minat responden terhadap teknologi informasi

0% 19%

81% Mungkin Ya

Pada pertanyaan mengenai minat responden dalam Implementasi sistem informasi telah
bidang teknologi informasi sebanyak 81% memberikan kontribusi yang cukup signifikan
responden menyatakan minat postif dalam bidang untuk perubahan serta pemahaman dari sebuah
ini. kemudahan dalam melakukan sesuatu. Hal
inieknologi mendorong pertubuhan manusia.
PEMBAHASAN Banyak penelitian menyarankan model
Responden paling banyak berada pada rentang usia penerimaan teknologi di kalangan usia. Teknologi
remaja dan dewasa awal yakni rentang 17-25 berperan sebagai mediasi antara kemudahan
tahun (80%). Dalam hal usia, rentang usia remaja penggunaan yang dirasakan dalam hubungan antara
hingga dewasa awal memungkinkan pemahaman Karakteristik sistem dan probabilitas penggunaan
yang baik terkait informasi teknologi. Pada tahap sistem (indikator keberhasilan sistem). Secara
usia remaja dan dewasa awal dinilai mampu dan keseluruhan penelitian ini menjelaskan tentang
mau memanfaatkan teknologi infromasi. 40% penggunaan sistem dilakukan oleh orang
dewasa awal (Legris, Ingham, & Collerette, 2003).
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Bentuk pemanfaatan teknologi juga dapat
oleh (Wang, Rau, & Salvendy, 2011) menyatakan dilakukan dalam hal pembelajaran.
bahwa terdapat variabel yang berkontribusi pada
orang dalam rentang uasia dewasa awal dalam Persepsi responden yang paling tinggi tentang
pemanfaatan teknologi informasi yang pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran adalah
menjelaskan dan memprediksi orang dalam tentang pemanfaatan google form dalam
perilaku penerimaan teknologi informasi. Empat membuat kuesioner. Responden menanggapi
faktor tersebut diantaranya kebutuhan akan positif hal ini dengan mean 3,189 (SD=0,598). Hal
akltualisasi diri, kebermanfaatan, dukungan ini juga ditunjukkan pada pernyataan negatif
ketersediaan, dan penerimaan publik. Dari penelitian yang memiliki mean terendah yakni yang
ini diperoleh faktor akan akltualisasi diri dan menyatakan bahwa Teknologi Informasi (IT) itu
kebermenfaatan secara signifikan terkait dengan sulit yakni dengan mean 2,900 (SD=0,704).
minat menggunakan teknologi informasi pada Responden juga mengungkapkan minat yang
rentang usia dewasa awal. positif yakni dengan mengatakan bahwa
pembelajaran berbasis IT sangat menyenangkan,
mudah,
bermanfaat, efektif dan efisien. Dalam survey pembelajaran yang lebih inovatif di perguruan
yang dilakukan juga terlihat, responden tinggi. (b) Rekonstruksi kebijakan kelembagaan
mengharapkan pemanfaatan teknologi informasi pendidikan tinggi yang adaptif dan responsif
dapat dilakukan oleh seluruh dosen di setiap mata terhadap revolusi industri 4.0. (c) Persiapan
kuliah khusunya keperawatan. Ini menunjukkan sumber daya manusia khususnya dosen dan
bahwa responden tidak mengalami kesulitan peneliti serta perekayasa yang responsif, adaptif
dalam menggunakan IT dan merasa senang dan handal untuk menghadapi revolusi industri
dengan pemanfaatan IT dalam pembelajaran. 4.0. (d) Terobosan dalam riset dan pengembangan
yang mendukung Revolusi Industri 4.0 (e)
Pemanfaatan teknologi informasi pada Terobosan inovasi dan perkuatan sistem inovasi
mahasiswa keperawatan hendaknya dilakukan oleh untuk meningkatkan produktivitas industri dan
setiap dosen pada mata kuliah keperawatan. meningkatkan perusahaan pemula berbasis
Survey ini jelas membuktikan minat mahasiswa teknologi (Maemunah, 2018).
yang tinggi dalam penggunaan teknologi informasi.
Pembelajaran keperawatan yang mungkin dapat Teknologi informasi yang berkembang
ditingkatkan melalui e-learning, video learning, hendaknya dapat diterapkan di segala bidang.
mulitimedia education yang dalam hubungannya Adanya pemanfaatan teknologi dalam
dapat meningkatkan keterampilan klinis pembelajaran keperawatan salah satu yang menjadi
mahasiswa keperawatan. Standar metode titik penentu keberhasilan penggunaan teknologi di
pembelajaran yang tepat supaya dapat diterima bidang kesehatan. Teknologi informatika
untuk peningkatan keterampilan klinis, keperawatan sudah saatnya diterapkan di
pencapaian tujuan pembelajaran, merangsang pelayanan kesehatan Indonesia. Selama ini
minat belajar secara mandiri, dan membantu penerapannya terhambat karena keterbatasan dana,
tenaga pengajar dalam mencapai efektifitas ketidaksiapan sumber daya manusia, dan terjebak
pembelajaran(Sari & Sundari, 2019). dalam rutinitas yang membuat malas berubah.
Penerapan teknologi informatika di pelayanan
Pemanfaatan teknologi informasi dalam keperawatan akan menghemat tenaga, biaya, dan
pembelajaran juga mendukung revolusi industri waktu. Penerapan sistem informasi keperawatan
4.0.Percepatan di bidang ilmu pengetahuan dan di ruang rawat bukan hal yang tidak mungkin
teknologi, sistem komunikasi seperti mudahnya dilaksanakan, jika dilakukan dengan sepenuh hati
akses internet menjadi salah satu ciri abad 21, dan bekerjasama dengan semua pihak yang terkait
berbagai teknologi canggih yang dapat mulai dari pihak manajerial, perawat pelaksana,
mempermudah segala urusan manusia telah tim kesehatan lain, pasien, dan tenaga ahli teknologi
ditemukan, dikembangkan, dibuat dan dipakai oleh informatika(Solikhah, 2017).Dengan adanya
banyak orang dengan sistem yang efektif dan perkembangan teknologi sistem informasi
efisien. Kebijakan strategis telah dirumuskan manajemen keperawatan berbasis komputer
dalam berbagai aspek mulai dari kelembagaan, (SIMK), maka akan memberikan kemudahan
bidang studi, kurikulum, sumber daya, serta dalam pelaksanaan pendokumentasian asuhan
pengembangan yang berinovasi.Maka kebijakan keperawatan kepada pasien (Moore, 2018).
pendidikan yang dilakukan adalah : (a)
Persiapan sistem
KESIMPULAN Education, 56(4), 1012–1022.
Dapat disimpulkan bahwa responden tidak https://doi.org/10.1016/j.compedu.2010.1
mengalami kesulitan dalam menggunakan IT dan 2.001
merasa senang dengan pemanfaatan IT dalam
pembelajaran.Untuk itu diharapkan kepada semua Maemunah. (2018). Membangun Pendidikan yang
dosen keperawatan untuk mampu menggunakan Mandiri dan Berkualitas pada Era Revolusi
teknologi informasi dalam pembelajaran demi Industri 4.0 Aula Universitas
mendukung revolusi industri 4.0. Selain itu, dengan Muhammadiyah Mataram. Prosiding
pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran Seminar Nasional Pengambdian 2018
keperawatan ini, nantinya akan berdampak di Univeristas Muslim Nusantara Al-
bidang keperawatan. Hal ini diharapkan dapat Washliyah.
meningkatkan pelayanan kepada pasien secara
Moore, C. R. (2018). Health Information
optimal, Sistem Informasi Manajemen
Technology. In Chronic Illness Care (pp.
Keperawatan akan merubah cara konvensional
401–417). Cham: Springer International
menjadi cara modern, sehingga dapat bersaing secara
Publishing. https://doi.org/10.1007/978-3-
globalisasi dan dapat mengurangi kekeliruan dalam
319-71812-5_34
pelayanan keperawatan serta dapat memotivasi
perawat untuk bekerja lebih praktis, cepat, tepat Ramdhani, N., Carver, C. S., Scheier, M. F.,
dan akurat yang akhirnya dapat meningkatkan Segerstrom, S. C., Solberg Nes, L., Evans,
kinerja dan produktivitas. D. R., … Khatimah, H. (2011). AIPNI,
2015. Kurikulum Inti Ners 2015. Buletin
Psikologi.
UCAPAN TERIMA KASIH https://doi.org/10.22146/bpsi.11557
Terima kasih peneliti ucapkan kepada seluruh
mahasiswa semester ganjil pada mata kuliah Sari, I. P., & Sundari, S. (2019). Penerapan Video
Sistem Informasi Keperawatan yang telah Pembelajaran dapat Meningkatkan
berkontribusi dalam survey yang diberikan. Keterampilan Klinis dalam Pendidikan
Terima kasih juga diucapkan pada LPPM Keperawatan: A Literature Review.
Universitas Fort De Kock karena telah JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN
memfasilitasi penelitian ini. INDONESIA, 5(1).
https://doi.org/10.17509/jpki.v5i1.15128
DAFTAR PUSTAKA
Solikhah, U. (2017). Kebutuhan Penerapan
Legris, P., Ingham, J., & Collerette, P. (2003).
Teknologi Informasi Keperawatan.
Why do people use information
Teknologi.
technology? A critical review of the
technology acceptance model. Suriansyah, A. (2015). Pengembangan
Information and Management. Pembelajaran Berbasis TIK (Proses Dan
https://doi.org/10.1016/S0378- Permasalahannya). Jurnal Paradigma.
7206(01)00143-4
Sutirman, S. (2015). Aplikasi Teknologi
Liu, S.-H. (2011). Factors related to Informasi dalam Pendidikan. EFISIENSI -
pedagogical beliefs of teachers and KAJIAN ILMU ADMINISTRASI.
technology integration. Computers & https://doi.org/10.21831/efisiensi.v3i2.380 0
Tambunan, H. (2011). PEMANFAATAN E-
LEARNING DALAM PEMBELAJARAN.
Jurnal Teknologi Pendidikan.

Wang, L., Rau, P.-L. P., & Salvendy, G. (2011).


Older Adults’ Acceptance of Information
Technology. Educational Gerontology,
37(12), 1081–1099.
https://doi.org/10.1080/03601277.2010.50
0588

You might also like