Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

ANALISA NILAI SAIDI SAIFI SEBAGAI INDEKS KEANDALAN PENYEDIAAN

TENAGA LISTRIK PADA PENYULANG CAHAYA PT. PLN (PERSERO)


AREA CIPUTAT

Ibnu Hajar1; Muhammad Hasbi Pratama2


Teknik Elektro, Sekolah Tinggi Teknik PLN
1
ibnu.hjr@gmail.com ; 2muhammadhasbip@gmail.com

Abstract: The demand for electricity will continues to increase each time, this is because
of the number of PLN’s customers will continues too to grow each year. Therefore, this is
directly proportional to growing the amount of electricity that have to be streamed. With
the increasing of the number of PLN’s customers, the provider (PLN) have to increase the
amount of electricity supply as well. In the era of globalization, the efficiency of electrical
power has always been the main issued, both from the providers and the customers.
Therefore, the realibility of distribution system of electrical power will been the main issued
as well. The index that showing the reliability of the distribution system of electrical power
is SAIDI (System Average Interruption Duration Index) and SAIFI (System Average
Interuption Frequency Index). As small as the value of the indexes, both SAIDI and SAIFI
is so the more reliable the system, which means the efficiency of the distribution system is
good (high efficiency). In this research will be discussed about the analysis of SAIDI and
SAIFI values of Cahaya feeder, as well as how to suppress the value of SAIDI and SAIFI.
Realibilty index SAIDI and SAIFI on Cahaya Feeder in the year of 2017 is 2.277
hours/costumers/year dan 2.406 time/costumers/years. That is reliable based on SPLN
59:1985 standard. Cost loss in year of 2017 due to outage on the Cahaya Feeder is IDR
12,794,305,-.

Keywords: SAIDI, SAIFI, efficiency

Abstrak: Permintaan akan tenaga listrik terus meningkat tiap waktunya, hal ini
dikarenakan jumlah pelanggan yang terus bertambah tiap tahunnya. Oleh karena itu, hal
ini berbanding lurus dengan besarnya tenaga listrik yang harus dialirkan. Dengan
bertambahnya jumlah pelanggan maka pihak penyedia harus menambah juga jumlah
pasokan tenaga listrik. Pada era globalisasi ini, efisiensi daya listrik selalu menjadi hal
utama, baik dari sisi penyedia maupun pelanggan. Oleh karena itu, keandalan sistem
distribusi tenaga listrik juga akan menjadi hal yang utama untuk diperhatikan. Indeks yang
menunjukan keandalan sistem distribusi adalah SAIDI (System Average Interruption
Duration Index) dan SAIFI (System Average interuption Frequency Index). Semakin kecil
nilai dari kedua indeks tersebut, maka sistem semakin handal, yang berarti efisiensinya
tinggi. Dalam penelitian ini akan dibahas tentang analisa nilai SAIDI dan SAIFI pada
Penyulang Cahaya, serta bagaimana usaha untuk menekan nilai SAIDI dan SAIFI. Indeks
keandalan SAIDI dan SAIFI pada penyulang Cahaya Tahun 2017 diperoleh SAIDI = 2,277
jam/pelanggan/tahun dan SAIFI = 2,406 kali/pelanggan/tahun. Hal ini dikatakan andal
berdasarkan standar SPLN 59:1985. Kerugian biaya akibat pemadaman pada penyulang
Cahaya tahun 2017 adalah sebesar Rp. 12.794.305,-.

Kata Kunci : SAIDI,SAIFI,efisiensi

1. PENDAHULUAN ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.


Permintaan energi listrik tersebut perlu
Kebutuhan akan energi listrik selalu
diimbangi dengan peningkatan
meningkat dari tahun ke tahun sejalan
pembangkit energi dan kemampuan
dengan terus meningkatnya pertumbuhan
infrastruktur yang ada, sehingga

JURNAL ENERGI & KELISTRIKAN VOL. 10 NO. 1, JANUARI - JUNI 2018 | 70


penyaluran energi listrik ke konsumen terutama pada jaringan transmisi dan
berjalan lancar dengan kualitas distribusi. Sistem keandalan pada jaringan
penyaluran energi listrik yang memenuhi distribusi sangat besar peranannya untuk
standar. memenuhi kebutuhan tenaga listrik pada
Dalam sistem tenaga listrik umumnya setiap konsumen. Oleh karena
sebab terjadinya pemadaman listrik yang peranannya yang sangat penting bagi
paling utama adalah gangguan transmisi konsumen maka penyaluran listrik PT.
dan gardu induk. PT. PLN (Persero) PLN (Persero) tidak boleh terputus selama
sebagai perusahaan yang bergerak dalam 24 jam. Banyaknya interupsi daya yang
bidang penyediaan energi listrik dimana terjadi mempengaruhi nilai SAIDI dan
salah satu tujuannya adalah untuk SAIFI sehingga nilai keandalan suatu
memenuhi kebutuhan energi listrik ke sistem turun. Oleh sebab itu harus
konsumen. Sistem distribusi yang dikelola mengetahui faktor yang mempengaruhi
oleh PT. PLN (Persero) Area Ciputat nilai SAIDI dan SAIFI dan cara
memiliki andil yang sangat besar dalam mengatasinya agar keandalannya tetap
memberikan jaminan kualitas penyaluran terjaga.
energi listrik yang memenuhi standar baik
secara teknis maupun non teknis kepada 2. LANDASAN TEORI
konsumen atau pelanggan.
Keandalan sistem distribusi tenaga
Indeks keandalan pada dasarnya
listrik sangat berperan penting terhadap
adalah suatu angka atau parameter yang
kenyamanan dan keamanan bagi
menunjukan tingkat pelayanan atau
konsumen perusahaan maupun rumah
tingkat keandalan dari suplai tenaga listrik
tangga. Indeks keandalan merupakan
sampai ke konsumen. Salah satu
suatu metode pengevaluasian parameter
parameter kinerja manajemen dibidang
keandalan suatu peralatan distribusi
kelistrikan khususnya distribusi adalah
tenaga listrik terhadap keandalan mutu
nilai SAIDI (System Average Interruption
pelayanan kepada pelanggan. Indeks ini
Duration Index) dan SAIFI (System
antara lain adalah SAIDI (System Average
Average Interruption frequency Index)
Interruption Duration Index) dan SAIFI
sistem jaringan distribusi. Nilai ini
(System Average Interruption Frequency
menunjukan besarnya kegagalan atau
Index). Penelitian mengenai indeks
pemadaman yang mengakibatkan
keandalan SAIDI dan SAIFI telah banyak
pelanggan tidak mendapatkan layanan
dibahas oleh beberapa peneliti, namun
listrik. Dengan menggunakan indeks
pada penelitian ini akan membahas indeks
SAIDI dan SAIFI akan diketahui berapa
keadalan penyediaan tenaga listrik PT.
indeks yang dihasilkan apakah sudah
PLN (Persero) Area Ciputat dengan Saidi
sesuai standar yang ditentukan oleh
dan Saifi pada Penyulang Cahaya.
PT.PLN (Persero) untuk dapat ditindak
Secara umum Tenaga listrik di
lanjuti agar kedepannya pelayanan dalam
bangkitkan pada pusat – pusat listrik
distribusi tenaga listrik ke pelanggan tidak
seperti PLTU, PLTG, PLTA, dan PLTD
banyak mengalami kendala. Oleh karena
yang kemudian disalurkan melalui saluran
itu, diperlukan analisa pemadaman agar
transmisi yang terlebih dahulu dinaikkan
dapat mengurangi tingkat pemadaman
tegangannya oleh transformator penaik
yang tinggi sehinga dapat meningkatkan
tegangan yang terdapat di pusat listrik.
mutu listrik dan pelayanan konsumen. Ada
Setelah tenaga listrik disalurkan melalui
beberapa faktor yang harus diketahui dan
saluran transmisi maka sampailah tenaga
dihitung sebelum melakukan perhitungan
listrik di gardu induk untuk diturunkan
analisis keandalan sistem distribusi listrik
tegangannya melalui transformator
antara lain : frekuensi kegagalan dan
penurun tegangan menjadi tegangan
lama/durasi kegagalan, yang berasal dari
menengah atau disebut juga tegangan
kegagalan peralatan-peralatan jaringan
distribusi primer. Setelah tenaga listrik
distribusi atau kegagalan pada titik
disalurkan melalui jaringan distribusi
bebannya.
primer, maka kemudian tenaga listrik
SAIDI dan SAIFI merupakan indeks
diturunkan tegangannya dalam setiap
keandalan suatu sistem tenaga listrik

JURNAL ENERGI & KELISTRIKAN VOL. 10 NO. 1, JANUARI - JUNI 2018 | 71


gardu distribusi menjadi tegangan rendah dilaksanakan transformasi tegangan dan
atau tegangan sekunder yaitu 380/220 volt fungsi-fungsi pemutusan dan
yang kemudian disalurkan melalui jaringan penghubungan beban (switching).
tegangan rendah ke rumah pelanggan Dilihat dari fungsi tegangannya,
melalui sambungan rumah. jaringan distribusi dibedakan atas jaringan
distribusi primer dan distribusi sekunder.
Jaringan distribusi primer adalah jaringan
dari trafo gardu induk ke gardu distribusi,
yang lebih dikenal dengan jaringan
tegangan menengah, sedangkan distribusi
sekunder adalah jaringan distribusi dari
trafo distribusi ke gardu distribusi hingga
konsumen atau beban, yang lebih dikenal
dengan jaringan tegangan rendah.
Indonesia memakai tegangan 20 kV untuk
jaringan tegangan menengah, sedangkan
untuk jaringan tegangan rendah dipakai
Gambar 1. Sistem Tenaga Listrik 220/380 V.
Fungsi utama sistem distribusi adalah
Sistem Tenaga Listrik adalah suatu menyalurkan dan mendistribusikan tenaga
sistem yang terdiri dari beberapa listrik dari gardu induk distribusi
komponen berupa pembangkitan, (distribution substation) kepada pelanggan
transmisi, dan distribusi yang saling listrik dengan mutu pelayanan yang
berhubungan dan berkerja sama untuk memadai. Salah satu unsur dari mutu
melayani kebutuhan tenaga listrik bagi pelayanan adalah kontinuitas pelayanan
pelanggan sesuai kebutuhan. yang tergantung pada topologi dan
konstruksi jaringan serta peralatan
2.1 Sistem Distribusi tegangan menengah.
Dalam menyalurkan daya listrik dari
pusat pembangkit kepada konsumen 2.2 Keandalan Sistem Tenaga Listrik
diperlukan suatu jaringan tenaga listrik. Keandalan merupakan tingkat
Sistem jaringan ini terdiri dari jaringan keberhasilan kinerja suatu sistem atau
trasnsmisi (sistem tegangan ekstra tinggi bagian dari sistem tenaga listrik, untuk
dan tegangan tinggi) dan jaringan dapat memberikan hasil yang lebih baik
distribusi (sistem tegangan menengah dan pada periode waktu dan dalam kondisi
tegangan rendah). Dalam sistem distribusi operasi tertentu. Untuk dapat menentukan
pokok permasalahan tegangan muncul tingkat keandalan dari suatu sistem, harus
karena konsumen memakai peralatan diadakan pemeriksaan dengan cara
dengan tegangan yang besarnya sudah melalui perhitungan maupun analisa
ditentukan. Jika tegangan sistem terlalu terhadap tingkat keberhasilan kinerja atau
tinggi/rendah sehingga melewati batas- operasi dari sistem yang ditinjau, pada
batas toleransi maka akan mengganggu periode tertentu kemudian
dan selanjutnya merusak peralatan membandingkannya dengan standar yang
konsumen. ditetapkan sebelumnya.
Secara umum suatu sistem tenaga Keandalan tenaga listrik adalah
listrik terdiri tiga bagian utama yaitu sistem menjaga kontinuitas penyaluran tenaga
pembangkitan, sistem transmisi, dan listrik kepada pelanggan terutama
sistem distribusi. Energi listrik dihasilkan pelanggan daya besar yang
oleh pusat-pusat pembangkit kemudian membutuhkan kontinuitas penyaluran
diteruskan oleh saluran transmisi menuju tenaga listrik secara mutlak. Apabila
sistem distribusi. Suatu sistem distribusi tenaga listrik tersebut putus atau tidak
menghubungkan semua beban yang tersalurkan akan mengakibatkan proses
terpisah satu dengan yang lain dengan produksi dari pelanggan besar tersebut
saluran transmisi. Hal ini terjadi pada terganggu. Struktur jaringan tegangan
gardu induk (substantion) dimana juga menengah memegang peranan penting

JURNAL ENERGI & KELISTRIKAN VOL. 10 NO. 1, JANUARI - JUNI 2018 | 72


dalam menentukan keandalan penyaluran tambahan biaya untuk ini. Karenanya kita
tenaga listrik karena jaringan yang baik harus mencari keseimbangan antara
memungkinkan dapat melakukan manuver tuntutan kenaikan keandalan dan biaya
tegangan dengan mengalokasikan tempat untuk mencapai tingkat keandalan yang
gangguan dan beban dapat dipindahkan diinginkan tersebut. Faktor-faktor yang
melalui jaringan lainnya. Kontinuitas diperlukan untuk menentukan keseim-
pelayanan yang merupakan salah satu bangan ini dapat diketahui dengan pasti
unsur dari kualitas pelayanan tergantung secara kuantitatif.
kepada macam sarana penyalur dan Sampai tingkat tertentu manajemen
peralatan pengaman. Jaringan distribusi dan desain merupakan seni. Tetapi
sebagai sarana penyalur tenaga listrik dengan bertambah canggihnya metode-
mempunyai tingkat kontinuitas tergantung metode manajerial dan penggunaan
kepada susunan saluran dan cara komputer untuk analisa data yang
pengaturan operasinya. Tingkat konti- kompleks, tugas untuk mencapai
nuitas pelayanan dari sarana penyalur keandalan sistem keseluruhannya menjadi
disusun berdasarkan lamanya upaya lebih cepat maka manajemen merupakan
menghidupkan kembali suplai setelah ilmu sebagai seni. Biaya keandalan ini
mengalami gangguan. Tingkatan- dipakai dalam me-review biaya total dan
tingkatan tersebut ditunjukkan pada Tabel ini diperlukan dalam menentukan tingkat
1. Umumnya jaringan distribusi luar kota kenaikan biaya. Analisa ekonomis dari
(pedesaan) terdiri dari jenis saluran udara sistem keandalan sangat berguna sebagai
dengan sistem jaringan radial mempunyai alat dalam menentukan biaya yang
kontinuitas tingkat 1, sedangkan untuk diperlukan guna memeperbaiki keandalan
pelayanan dalam kota susunan jaringan pelayanan, yaitu menambah nilai real
yang dipakai adalah jenis kabel tanah dalam investasi sistemnya.
dengan sistem jaringan spindel yang Tingkat keandalan dapat dianggap
mempunyai kontinuitas tingkat 2. memadai, bila tidak ada biaya tambahan
pemadaman yang melebihi biaya yang
Tabel 1. Tingkat kontinuitas pelayanan dari timbul akibat pemadaman tersebut
sarana penyalur disusun berdasarkan lamanya terhadap para pelanggan. Jadi tingkat
upaya mengalami gangguan. keandalan yang memadai dari pelanggan
secara perspektif dapat di definisikan
sebagai tingkat keandalan yang bila
jumlah biaya untuk investasi ditambah
biaya dari pemadaman akan minimum.
Perlu dicatat disini, bahwa perbaikan
sistem keandalan dan investasi
hubungannya tidak linier dan keandalan
optimalnya dari sistem sesuai dengan
biaya optimalnya, yaitu biaya totalnya
minimum. Akan tetapi Billington
mengemukakan bahwa kebanyakan
parameternya tidak memuaskan, sehingga
hal inilah yang menyebabkan mengapa
tingkat keandalan yang didapat ini tidak
menggambarkan keadaan yang
sebenarnya, walaupun ini sulit dimengerti,
dari pengalaman menunjukan bahwa
Bagi Indonesia sebagai Negara kebanyakan pemadaman yang terjadi
berkembang, pada umumnya sebagian pada sistem distribusi sebagai akibat
besar memakai saluran udara. Dengan gangguan yang disebabkan oleh alam
naiknya standar kehidupan, masyarakat sendiri, misalnya petir, angin, hujan, dan
menuntut tingkat pelayanan yang tinggi. hewan-hewan.
Akan tetapi dengan naiknya tingkat Pemadaman lainnya, disebabkan oleh
keandalan, hanya dimungkinkan bila ada kerusakan materialnya, kegagalan

JURNAL ENERGI & KELISTRIKAN VOL. 10 NO. 1, JANUARI - JUNI 2018 | 73


peralatan, kesalahan manusia (menebang Adapun pemadaman akibat terjadinya
pohon menimpa kawat listrik, menggali gangguan yang tidak direncanakan
tanah yang mengenai kabel tanah dan contohnya sebagai berikut:
sebagainya.) a. Terganggunya suatu unit pembangkit:
Koordinasi antara penjadwalan gangguan pada sistem pelumasan,
preventif dan analisa keandalan perlu sistem pendingin, generator, ketel
sekali dilakukan secara efektif. (boiler) pemanas air menjadi uap.
Kebanyakan Perusahaan listrik men- b. Terganggunya jaringan / transmisi
desain sistemnya pada tingkat kemung- listrik: Saluran Udara Tegangan
kinan tertentu, misalnya kemungkinan Tinggi (SUTT) 150 kV tersambar petir,
tunggal sehingga dengan keadaan seperti terkena pohon roboh, tanah longsor,
ini dan dengan alternative pensuplaian, trafo meledak, dan lain – lain.
kegagalan satu komponen tidak akan Tergangguanya instalasi pelanggan
menyebabkan pelanggan mengalami karena hubung singkat, kerusakan alat –
pemadaman. Oleh karenanya analisis alat listrik yang dipakai atau beban lebih
kemungkinan membantu dalam menen- besar dari daya tersambung.
tukan titik terlemah dari sistem
pensuplaian pada sistem distribusi.
Bentuk khusus dari analisis 3. METODE PENELITIAN
kemungkinan ialah probabilitas yang
3.1 SAIDI (System Average Interruption
dalam kemungkinan tertentunya diketahui
Duration Index)
dan ini lebih dikenal sebagai analisis
resiko. Dalam analisis resiko hanya SAIDI (System Average Interruption
diperlihatkan segmen-segmen yang Duration Index) adalah indeks durasi atau
penting saja dari sistem distribusi atau lama pemadaman rata – rata tiap tahun
pada sekelompok pelanggan. Hasil yang merupakan dari perkalian lama
informasi ini dipakai dalam menentukan, padam dan pelanggan padam dibagi
apakah perlu dibangun sistemnya dengan dengan jumlah pelanggan yang dilayani.
tingkat kemungkinan spesifik atau dengan Menginformasikan tentang lama
mengambil resiko pemadaman pelanggan. pemadaman rata – rata tiap konsumen
dalam suatu arus yang dievaluasi.
2.3 Pemadaman Listrik Dituliskan dalam bentuk persamaan
Definisi pemadaman listrik adalah sebagai berikut :
saat terhentinya pasokan aliran listrik ke
pelanggan. Secara umum listrik padam SAIDI=
dapat disebabkan karna hal – hal sebagai
berikut:
1. Pemadaman Terencana
Pemadaman terencana adalah SAIDI =
pemadaman yang diakibatkan adanya dimana:
kegiatan yang telah direncanakan adalah durasi pemadaman/gangguan
oleh PLN yang mengharuskan 𝑛 adalah jumlah pelanggan padam
terhentinya aliran listrik PLN ke N adalah jumlah pelanggan yang
pelanggan, seperti penambahan terlayani
peralatan jaringan, pemeliharaan Faktor yang mempengaruhi Indeks
preventif (preventive maintenance) Lama Pemadaman Rata – Rata (SAIDI)
pembangkit, penggantian kabel adalah sebagai berikut :
konduktor (reconductoring) transmisi a. Konfigurasi jaringan: radial, ring,
150 kV, pemeiharaan jaringan dan spindel.
gardu yang sudah dijadwalkan b. Perlengkapan yang secara otomatis
sebelumnya dengan tujuan untuk bekerja memulihkan gangguan
menjaga keandalan agar tidak terjadi sehingga kembali normal seperti:
kerusakan yang lebih fatal. Recloser, Automatic Sectionalizer,
2. Pemadaman Tak Terencana Circuit Breaker.
(Gangguan)

JURNAL ENERGI & KELISTRIKAN VOL. 10 NO. 1, JANUARI - JUNI 2018 | 74


3.2 SAIFI (System Average Interruption Tabel 2. Hasil Perhitungan Pelanggan Padam
Frequency Index) dan Lama Padam Pada Penyulang Cahaya
SAIFI (System Average Interruption Tahun 2017
Frequency Index) adalah indeks frekuensi
pemadaman rata-rata tiap tahun yang
merupakan jumlah dari perkalian frekuensi
padam dan pelanggan padam dibagi
dengan jumlah pelanggan yang dilayani.
Menginformasikan tentang frekuensi
pemadaman rata-rata tiap konsumen
dalam suatu area yang dievaluasi.
Satuannya adalah pemadaman per
pelanggan per tahun. Didefinisikan
sebagai berikut:

SAIFI= .
SAIFI =
Tabel 3. Hasil perhitungan SAIDI dan SAIFI
dimana: penyulang Cahaya tahun 2017
𝑛 adalah jumlah pelanggan padam
N adalah jumlah pelanggan yang
terlayani
Faktor yang mempengaruhi Indeks
Frekuensi Pemadaman Rata – Rata:
1. Pemeliharaan instalasi tenaga listrik
(Pembangkitan, transmisi, dan
distribusi).
2. Mutu material yang terpasang.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Perhitungan Indeks Keandalan
Perhitungan indeks keandalan pada
Penyulang Cahaya GI Serpong
berdasarkan data gangguan dan
pemadaman yang terjadi. Data yang Berdasarkan SPLN 59:1985, bahwa
diperlukan antara lain : jumlah pelanggan untuk jaringan SUTM dengan pemisah
yang mengalami pemadaman, jumlah otomatis ditengah-tengah (sistem jaringan
gangguan yang terjadi, dan lamanya yang digunakan di penyulang Cahaya)
terjadi pemadaman. dengan indikator jaringan tersebut
Untuk menentukan nilai indeks dikatakan andal adalah SAIFI ≤ 2,415
keandalan dihitung dengan dua metode pemadaman/pelanggan/tahun dan SAIDI
yaitu: ≤ 12,842 jam/pelanggan/tahun. Sehingga
1. Berdasarkan data-data pemadaman dari hasil analisa di atas nilai keandalan
di lapangan dengan memperhitung- berdasarkan penyebab pemadamannya,
kan jumlah pelanggan padam dan dilihat dari frekuensi pemadaman pada
lamanya pemadaman yang terjadi tahun 2017 (SAIFI = 2,406 jam/pelanggan/
2. Berdarakan nilai indeks keandalan tahun) dapat dikatakan andal karena
sasaran yang diharapkan pada SPLN nilainya lebih kecil dari ketentuan, dan
59 : 1985, dengan menggunakan untuk lama gangguannya (SAIDI = 2,277
rumus SAIDI dan SAIFI pemadaman/pelanggan/tahun) dikatakan

JURNAL ENERGI & KELISTRIKAN VOL. 10 NO. 1, JANUARI - JUNI 2018 | 75


handal karena nilainya lebih kecil dari Dari formula dan perhitungan
batas nilai yang ditentukan. kerugian daya yang dialami oleh
penyulang Cahaya Tahun 2017 didapat
total daya yang tidak tersalurkan oleh
penyulang Cahaya akibat pemadaman
pada tahun 2017 adalah sebesar
10078,27 kW dan total kerugian biaya
4.2 Analisis Biaya Kerugian Daya yang dialami oleh penyulang Cahaya pada
Data gangguan yang terjadi pada tahun 2017 sebesar Rp. 12.794.305,-.
tahun 2017 pada penyulang Cahaya Pada tabel 4.5 bisa dilihat daya yang tidak
seperti pada lampiran. Dari hasil data tersalurkan paling besar terdapat pada
tersebut dapat dianalisis secara bulan Mei. Daya yang tidak tersalurkan
matematis untuk mendapatkan biaya bergantung terhadap faktor jumlah
kerugian daya akibat yang terjadinya pelanggan yang padam semakin banyak
gangguan listrik dengan formula berikut: pelanggan padam semakin besar daya
yang tidak tersalurkan. Sementara biaya
dimana: kerugian terbesar terdapat pada bulan
Biaya Kerugian Daya ( ) Juni. Biaya kerugian ini dipengaruhi oleh
Daya Terpasang Pada jumlah pelanggan yang padam dan lama
Pelanggan (Watt) terjadinya pemadaman semakin banyak
Lamanya Pemadaman (Jam) pelanggan padam dan semakin lamanya
Harga Pemakaian Pelanggan pemadaman maka kerugian biayanya pun
(𝑅 /KWH) semakin besar.

dengan asumsi:
1. Harga pemakaian pelanggan Rp. 5. SIMPULAN
1352/kWh untuk pelanggan 1 fasa Berdasarkan data serta hasil dan
dan Rp. 1529/kWh untuk pelanggan 3 hasil pembahasan, maka dapat ditarik
fasa. kesimpulan sebagai berikut:
2. Pelanggan menggunakan daya 1300 1. Berdasarkan perhitungan Indeks
VA untuk 1 fasa dan 6600 VA untuk 3 keandalan yang menghitung SAIDI
fasa. dan SAIFI pada penyulang Cahaya
3. Faktor daya 0,85, maka pelanggan Tahun 2017 adalah SAIDI = 2,277
menggunakan daya 1300 VA ,1300 × jam/pelanggan/tahun dan SAIFI =
0,85 = 1,105 KW dan pelanggan yang 2,406 pemadaman/pelanggan/tahun.
menggunakan daya 6600 VA, 6600 × 2. Sesuai dengan SPLN 59:1985
0,85 = 5,61 KW. tentang keandalan 20 kV, dengan
4. Pelanggan menggunakan daya indikator jaringan dikatakan andal
maksimum. adalah SAIFI ≤ 2,415 pemadaman
/pelanggan/tahun dan SAIDI ≤ 12,842
Tabel 4. Biaya Kerugian Penyulang Cahaya
jam/pelanggan/tahun maka hasil
Analisa SAIDI SAIFI pada penyulang
Cahaya adalah handal.
3. Kerugian biaya akibat pemadaman
pada penyulang Cahaya tahun 2017
adalah sebesar Rp. 12.794.305,-
4. Pemeliharaan pada komponen
distribusi secara berkala dapat
meningkatkan indeks keandalan,
karena pada peralatan yang berfungsi
dengan optimal akan didapatkan
pemadaman yang minimal, hal ini
dapat menekan nilai SAIFI (system
average interruption frequency index).

JURNAL ENERGI & KELISTRIKAN VOL. 10 NO. 1, JANUARI - JUNI 2018 | 76


5. Pada Penyulang Cahaya sudah Anonim. (1985). Keandalan pada sistem
menggunakan jaringan distribusi distribusi 20 kV dan 6 kV.
spindle, oleh karena itu waktu Departemen Pertambangan dan
pemadaman dapat diminimalisir, hal Energi Perusahaan Umum Listrik
ini dapat menekan nilai SAIDI Negara, SPLN 59:1985. Jakarta.
(System Average Interruption Indonesia.
Duration Index). Anonim. (2015). Pembidangan prajabatan
smk/slta-teknisi distribusi. PT. PLN
(persero) pusat pendidikan dan
REFERENSI pelatihan udiklat. Bogor.
Basri, Hasan. (1997). Sistem Distribusi
Daya Listrik. istn. Jakarta.
Kadir, Abdul. (2006). Distribusi dan
utilisasi tenaga listrik. Universitas
Indonesia. Jakarta.

JURNAL ENERGI & KELISTRIKAN VOL. 10 NO. 1, JANUARI - JUNI 2018 | 77

You might also like