Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

PERKEMBANGAN RISET ETNOGRAFI DI ERA SIBER :

TINJAUAN METODE ETNOGRAFI PADA DARK WEB


Kautsarina

PERKEMBANGAN RISET ETNOGRAFI DI ERA SIBER :


TINJAUAN METODE ETNOGRAFI PADA DARK WEB

Development of Ethnography Research in Cyber Era:


Ethnographic Method Review on Dark Web

Kautsarina
Puslitbang SDPPPI, Badan Litbang SDM, Kemenkominfo
Jl. Medan Merdeka Barat No.9, Jakarta Pusat 10110
E-mail: kautsarina@kominfo.go.id

Naskah diterima tanggal 27 November 2017, direvisi tanggal 4 Desember 2017, disetujui tanggal 15 Desember 2017

Abstract
Every human action is culturally charged, as are all human activities related to the use of the internet. Netizens
exchanged ideas that works in cyberspace. Ethnography is a research method devoted to understanding the cultural
aspects of society. The use of ethnographic methods is considered relevant to assess the culture of users and society in
cyberspace. In addition to the internet commonly used by the general public, the Internet also has a part known as Dark
Web, where this area is used to search for things that tend to be sensitive, confidential and even illegal. In this study,
using the Systematic Literature Review technique, the authors aimed to review what topics were raised in ethnographic
studies on Dark Web and how ethnographic studies were carried out by earlier researchers in searching for activities
on the Dark Web. The study shows that ethnographic studies on Dark Web are mostly done on illegal drug sales
activity. Engagement with active participation with discussions and interviews is done to get a comprehensive overview
of the communities and users of Dark Web studied. However, research ethics related to anonymity, research approval
of illegal, covert and dangerous activity need to be considered by researchers who will conduct in-depth research on
Dark Web.

Keywords : Ethnography, Dark Web, Systematic Literature Review

Abstrak
Setiap tindakan manusia bermuatan kultural, begitu juga seluruh aktivitas manusia yang berkaitan dengan penggunaan
internet. Bersama para pengguna internet lainnya, netizen mempertukarkan gagasan yang kemudian menghasilkan baik
karya cipta maupun karsa di dunia maya. Etnografi merupakan metode penelitian yang dikhususkan untuk memahami
aspek kultural dalam masyarakat. Penggunaan metode etnografi ini dinilai relevan untuk mengkaji kultur pengguna dan
masyarakat dalam dunia maya. Selain internet yang biasa digunakan oleh masyarakat umum, internet juga memiliki
bagian yang dikenal dengan Dark Web, dimana bagian ini biasa digunakan untuk mencari hal-hal yang cenderung
bersifat sensitif, rahasia bahkan ilegal. Dalam studi ini, dengan menggunakan teknik Systematic Literature Review,
penulis bertujuan untuk meninjau mengenai topik apa yang diangkat pada studi etnografi pada Dark Web dan
bagaimana studi etnografi dilakukan oleh para peneliti sebelumnya dalam menelusuri aktivitas pada Dark Web tersebut.
Hasil studi menunjukkan bahwa studi etnografi pada Dark Web banyak dilakukan pada aktivitas jual beli obat-obatan
terlarang. Keterlibatan dengan partisipasi aktif dengan diskusi dan wawancara dilakukan untuk mendapatkan gambaran
menyeluruh pada komunitas dan pengguna Dark Web yang diteliti. Namun begitu, etika penelitian terkait anonimitas,
persetujuan riset terhadap aktivitas ilegal, terselubung dan cenderung berbahaya perlu dipertimbangkan oleh peneliti
yang akan melakukan riset mendalam pada Dark Web.

Kata Kunci : Etnografi, Dark Web, Systematic Literature Review

tindakan manusia. Hal serupa ada dalam segala


PENDAHULUAN aktivitas manusia yang berkaitan dengan
penggunaan internet. Kultur di dunia maya
Setiap tindakan manusia bermuatan internet merupakan hasil produk dan
kultural dan setiap kultural merupakan hasil reproduksi makna manusia terhadap

145
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Volume: 8 No. 2 (Juli - Desember 2017) Hal.: 145-158

aktivitasnya melalui jaringan internet global sosial, chat room, internet forum dan berbagai
(Bell, 2009). Bersama para pengguna internet bentuk aplikasi interaktif pada ranah maya
(netizen) lainnya, mereka mempertukarkan internet (Safko & Brake, 2012). Ruang-ruang
gagasan yang kemudian menghasilkan karya, sosial ini tumbuh dan berkembang serta mati
cipta dan karsa di dunia maya internet. Melalui bersama keterlibatan para pengguna. Jika
interaksi ini, manusia juga mempertukarkan jumlah pengguna yang terlibat dalam suatu
dan membangun tata nilainya sendiri, dalam komunitas online besar, serta tingkat
cyberspace. keterlibatannya tinggi, maka komunitas online
Istilah cyberspace terilhami dari sebuah akan hidup dan dinamis. Hal sebaliknya apabila
novel Neuromancer karya William Gibson suatu komunitas online perlahan ditinggalkan
tahun 1984 yang memberikan gambaran penggunaannya, maka komunitas online ini
tentang dunia maya yang dihadapi oleh cenderung mati (Fuchs, 2008). Sebagai contoh,
manusia saat ini. Dalam novel tersebut, Gibson bagaimana jejaring sosial yang pertama
menyatakan secara terang bahwa cyberspace muncul, Friendster, begitu diminati namun
merupakan sebuah dunia pikiran yang tercipta kemudian ditinggalkan oleh para penggunanya
dari sebuah jaringan komputer melalui yang mulai beralih ke Facebook, sehingga
representasi grafis. Pallof & Pratt(Pallof, kemudian jejaring sosial tersebut terpaksa
R.M. & Pratt, 1999) kemudian merefleksikan ‘gulung tikar’.
pengertian tersebut sebagai realitas kehidupan Etnografi merupakan metode penelitian
sosial yang tercipta dari interaksi para yang dikhususkan untuk memahami aspek
pengguna komputer melalui jaringan internet. kultural dalam masyarakat (Bryman, 2013;
Istilah cyberspace sendiri dapat Neuman, 2014). Pemanfaatan segala informasi
dialihbahasakan dalam bahasa Indonesia dan data pada metode ini membantu peneliti
menjadi dunia maya. Maya dalam bahasa yang ingin melakukan kajian kultural
Indonesia merujuk kepada hanya tampaknya memahami perilaku manusia dan konteks
ada, tetapi nyatanya tidak ada (Kamus Besar sosialnya. Perilaku manusia bukan sekedar
Bahasa Indonesia, 2005). Teks, gambar, audio hasrat individu tetapi juga berkaitan dengan
dan video sebagai representasi ide dan gagasan tata nilai dalam kelompok. Melalui hal ini
memang wujudnya nyata, tetapi tidak memiliki mereka membangun identitas, makna,
wujud materi. Bentuk-bentuk representasi keyakinan hingga visi kultural bersama.
dalam format ini yang kemudian dipertukarkan Penggunaan metode etnografi ini relevan
dalam jaringan internet. karena internet telah berkembang lebih dari
Giddens (Giddens, 2010) menyatakan sarana interaksi dan komunikasi melainkan
bahwa keterlibatan merupakan kunci dari dunia kultural. Kesamaan minat atau motivasi
kehidupan sosial modern. Konsep ini terhadap suatu hal yang dilakukan dengan
merupakan jaring kehidupan yang terbentuk internet memunculkan budaya seperti cyber
dari interaksi antarmanusia. Hubungan activism, hacktivism, dan online game culture.
antarmanusia yang tercipta dari interaksi Sally Wyatt (Wyatt, 2009) berpendapat
mendorong manusia untuk terlibat dalam dalam tinjauan buku Christine Hine,
kehidupan melalui posisi dan peran yang Systematics as Cyberscience: Computers,
dimiliki. Dalam mengkaji keterlibatan manusia Change and Continuity in Science , sebagai
pada dunia maya, dua dimensi penting yang berikut :
perlu dibahas yakni pengguna dan komunitas Christine Hine’s pioneering work on
online (Kozinets, 2010). Pengguna merupakan ‘virtual ethnography’ has been an
unsur pokok dalam melihat keterlibatan important methodological contribution to
kehidupan sosial. Pengguna dalam hal ini ‘internet studies’, new media studies or
merupakan pengguna internet atau pengguna the field covered by this journal (Hine
pada sebuah aplikasi mailing-list, blog, jejaring 2000, 2005)

146
PERKEMBANGAN RISET ETNOGRAFI DI ERA SIBER :
TINJAUAN METODE ETNOGRAFI PADA DARK WEB
Kautsarina

Sependapat dengan hal tersebut, Virtual dapat menyerah, melainkan harus ada upaya
Ethnography karya Hine merupakan kontribusi untuk memahami perubahan yang terjadi.
metodologis yang penting bagi studi di ruang Etnografi di dunia maya mungkin cukup sulit
siber. Upaya riset etnografi era siber untuk diterapkan secara utuh seperti penerapan
merupakan hal yang penting untuk dilakukan, pada dunia nyata sosial, perlu ada penyesuaian
karena masa mendatang dunia maya internet karena representasi teks, gambar, video dan
bukanlah suatu ranah yang terpisah dari audio yang hadir melalui layar komputer, tidak
kehidupan nyata. Ruang dan waktu berbaur ada interaksi dan tatap muka secara fisik,
dengan realitas kehidupan manusia (Lifton & sehingga dirasa minim ekspresi raut wajah
Paradiso, 2010). Era siber atau ruang siber yang mampu diamati dalam proses komunikasi.
sebagaimana dijelaskan oleh Kitchin dalam Tantangan yang dihadapi oleh periset etnografi
Hine (Hine, 2000) mengubah aturan konsep dunia maya adalah aspek pengumpulan data
waktu dan ruang, mengubah komunikasi serta yang dilakukan melalui wawancara dan
aturan dalam komunikasi massa dan observasi termediasi (Bengry-Howell, Wiles,
memunculkan pertanyaan mendasar tentang Nind, & Crow, 2011), yang dilakukan
yang riil dan virtual, kebenaran dan fiksi, menggunakan korespondensi email atau
autentisitas atau pabrikasi. Dalam bukunya aplikasi chatting, atau observasi dengan
kemudian, Hine menyodorkan pendekatan mengamati percakapan yang tampak di ruang
dalam melihat realitas atau fenomena yang terbuka milik komunitas.
terjadi di ruang siber melalui dua aspek, yaitu
budaya dan artefak kultural. Pada awalnya,
model komunikasi yang terjadi di internet dari
perspektif budaya merupakan model
komunikasi yang sangat sederhana jika
dibandingkan dengan model komunikasi
langsung. Pada generasi internet terdahulu,
komunikasi melalui internet hanya
menggunakan teks atau simbol dan secara
langsung dapat dipahami oleh kedua belah
pihak. Pada generasi internet sesudahnya,
Gambar 1. Paradigma realitas dunia internet
komunikasi terjadi melibatkan teks secara lebih (Pratama, 2017)
luas, suara, visual dan bahkan komunikasi
termediasi komputer telah menggabungkan Batas-batas realitas tersebut kini
semua aspek tersebut. Internet merupakan dirasakan mulai pudar. Semua seakan membaur
konteks institusional maupun domestik dimana menjadi sesuatu yang sama dan ajeg dalam
teknologi ini juga menggunakan simbol yang kehidupan. Realitas sosial manusia merupakan
memiliki makna tersendiri, sebagai suatu hasil interaksinya di dunia nyata (Berger &
bentuk metaphorical yang melibatkan kosep Luckman, 1990). Realitas media massa
baru terhadap teknologi dan hubungannya merupakan hasil konstruksi dari media massa.
dengan kehidupan sosial. Sementara, realitas dunia maya merupakan
Thomas S. Kuhn dalam The Structure hasil pertukaran gagasan dan informasi yang
of Scientific Revolution menyatakan ..”to dipertautkan melalui jaringan internet. Ketiga
reject one paradigm without simultaneously hal tersebut jelas berbeda, namun perlahan
substituting another is to reject science itself.” beriris dan berbaur satu sama lain. Topik
Realitas kehidupan dunia maya tentu tidak pembicaraan dunia nyata sering menjadi topik
mudah dibingkai dengan pendekatan, metode pembicaraan dunia maya atau sebaliknya,
dan teknik konvensional (Kozinets V, 2013). kemudian kadang menjadi pemberitaan dari
Namun kesulitan tersebut bukan berarti periset

147
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Volume: 8 No. 2 (Juli - Desember 2017) Hal.: 145-158

media massa. Kelompok sosial baik di dunia (Puri, 2007), Network ethnography(Berthod,
maya maupun di dunia nyata terbentuk melalui Grothe-Hammer, & Sydow, 2017; Howard,
proses ini. Ada kelompok yang terbentuk di 2002), Cyber ethnography(Ward, 1999) dan
kehidupan nyata kemudian membawa Digital Etnography(Ardévol & Gómez-Cruz,
hubungan tersebut ke dalam jaringan internet. 2013; Murthy, 2008; Pink et al., 2016). Mereka
Namun ada juga kelompok yang lahir dari melihat kehidupan di dunia maya dengan
interaksi di jaringan internet kemudian semangat yang sama. Ward (Ward, 1999)
mengukuhkan diri dengan membangun menilai bahwa keterlibatan manusia dalam
hubungan dalam kehidupan sosial, yang dunia maya internet telah memunculkan
dikenal dengan istilah kopi darat. interaksi. Hine(Hine, 2000) berpandangan
Ekspresi representasi dalam realitas bahwa interaksi yang telah terjadi melalui
dunia maya internet tercipta dari penggunaan internet telah melahirkan artefak kultural
beragam simbol dalam bentuk digital dalam sehingga kehidupan yang terjadi pada dunia
jaringan internet global. Namun isu keaslian tersebut dapat diteliti dengan metode etnografi.
identitas merupakan satu hal yang menjadi Murthy (Murthy, 2008) melihat bahwa
catatan. Seorang netizen laki-laki bisa saja perkembangan teknologi telah mendorong
mengaku sebagai seorang gadis dan digitalisasi komunikasi sehingga
mengkonstruksi identitas palsu mengenai nama menumbuhkan ruang-ruang kehidupan sosial
dan hal lainnya. Begitu juga anak dengan usia dan kultural baru. Kozinets (Kozinets V, 2013)
dibawah 11 tahun berbohong tentang usia memandang bahwa kehidupan sosial dan kultur
sebenarnya demi bisa memiliki akun jejaring yang ada di dunia maya internet merupakan
sosial seperti Facebook. Untuk meminimalisasi interaksi manusia dalam komunitas yang
hal tersebut, periset etnografi tentu perlu termediasi oleh jaringan internet.
mengusahakan untuk membangun kedekatan Perbedaan akan tampak pada masing-
dengan informan agar dapat mengetahui sebaik masing pemikiran saat dicermati. Digital
mungkin identitas informannya meskipun tidak ethnography lebih menekankan pada
ada interaksi tatap muka secara langsung. pengamatan terhadap kehidupan dunia maya
Internet tidak hanya dihasilkan oleh internet, dan hanya mencermati pada segala hal
para produsen perangkat keras komputer, yang ditampilkan pada subyek penelitian.
melainkan juga melibatkan penyedia jasa Sebagai contoh, peneliti ingin melakukan riset
internet, pengembang aplikasi, perangkat terhadap perilaku, pembicaraan dan interaksi
lunak, pengembang situs, kontributor yang penggemar dengan artis idola berdasarkan
terlibat dalam grup diskusi atau pengguna. tweet atau retweet yang ada. Peneliti kemudian
Dalam kajian etnografi virtual, pola pendekatan hanya memperhatikan pada interaksi,
penelitian terhadap internet bisa dilakukan tanggapan atau komentar yang diberikan oleh
tergantung dari bagaimana individu penggemar atau artis idola maupun timbal balik
memandang internet. Peneliti etnografi media yang terjadi diantaranya. Digital ethnography
siber bisa melihat bagaimana kebiasaan tidak berusaha menyikap pandangan atau sikap
konsumen yang bermuara pada bagaimana dari penggemar atau aktris idola melalui
strategi yang dilakukan oleh para produsen wawancara. Data yang ada dihimpun,
perangkat lunak itu sendiri. Teknologi sebagai dikategorisasi kemudian dianalisis sesuai
suatu teks metafora hanya bisa dijangkau dengan tujuan penelitian. Digital ethnography
secara terbatas dibandingkan menempatkan tidak berusaha menyikap pandangan atau sikap
term teknologi itu sendiri. dari penggemar atau artis idola melalui
Selain etnografi virtual, dalam wawancara. Data yang ada di internet itu
penggunaan metode etnografi di dunia maya dihimpun, dikategorisasi, kemudian dianalisis
juga dikenal beberapa istilah (Pratama, 2017): sesuai dengan tujuan penelitian.
Netnography(Kozinets,2013),Webnography

148
PERKEMBANGAN RISET ETNOGRAFI DI ERA SIBER :
TINJAUAN METODE ETNOGRAFI PADA DARK WEB
Kautsarina

Pada network ethnography, Howard Web, pengunjung tidak dapat mengetik alamat
memadukan analisis jaringan sosial dengan website secara gamblang seperti Google.com,
etnografi. Ia menggunakan analisis jaringan melainkan harus mengetahui dan mengetik
untuk membenarkan seleksi kasus, kemudian alamat URL yang lebih panjang dan kompleks
kasus tersebut diteliti menggunakan etnografi. untuk mengakses situs yang ingin dikunjungi.
Netnografi medorong peneliti menjadi bagian Sebagai contoh, apabila pengguna ingin
baik secara langsung maupun tidak langsung mengakses Hidden Wiki maka pada browser
dengan subyek penelitiannya secara penuh. Tor, pengguna harus mengetik alamat
Komputer dan jaringan internet adalah sarana kpvz7ki2v5agwt35.onion (Tekno Liputan 6,
untuk mengumpulkan data, yang artinya data 2017). Kebanyakan informasi yang terdapat di
hanya diperoleh dari interaksinya di dalam jaringan internet terletak sangat dalam pada
forum internet, chat room, mailing list, blog situs yang dinamis dimana mesin pencari web
atau jejaring sosial maya internet yang standar tidak dapat menemukannya.
ditelitinya. Sementara etnografi virtual Pada tahun 2001, Universitas California
mendorong keterlibatan peneliti untuk melakukan ekstrapolasi terhadap Deep Web
melakukan observasi di dunia nyata sosial dan menyatakan bahwa Deep Web memiliki
internet terhadap subyek yang ditelitinya. Hal ukuran yang lebih besar dari Web biasa, yang
ini dipandang perlu karena data yang hanya diperkuat oleh riset He et. al (2007). Ilustrasi
diperoleh dari pengamatan di dunia maya tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.
dinilai bersifat manipulatif.
Ranah dunia maya begitu dinamis dan
memunculkan ragam area yang menarik untuk
dikaji lebih dalam dengan metode etnografi di
dunia siber seperti jejaring sosial maya, blog,
vlog, wikis dan auto-netnografi. Melalui
jaringan internet global, sekat-sekat
kewilayahan semakin direduksi, sehingga
orang yang berada di zona waktu berbeda pun
dapat berkomunikasi dalam ruang yang sama.
Meskipun cenderung tampak ‘bebas’, riset di
era siber tetap harus dilakukan secara terbuka
dan akuntabel, dan tetap memperhatikan etika
penelitian yang berlaku. Namun ranah dunia
maya yang dapat diakses secara umum atau
dikenal dengan Surface Web ini bukanlah satu-
satunya wilayah internet yang ada. Deep Web
merupakan bagian dari internet tetapi tidak
termasuk ke bagian internet yang dapat diakses
dengan mudah menggunakan mesin pencari
web yang dikenal oleh publik seperti Google
(Bergman, 2001). Gambar 2. Ilustrasi Surface Web, Deep Web dan
Dark Web merupakan istilah umum Dark Web (Dark Web News, 2015)
untuk bagian dari web dimana orang dapat
berinteraksi secara online tanpa khawatir atas Terkait paradigma realitas internet yang
pengawasan pemerintah. Situs-situs yang disampaikan sebelumnya, Dark Web
berada di Dark Web dijaga oleh mekanisme diibaratkan seperti lingkungan yang buruk di
enkripsi yang memungkinkan pengguna untuk dunia nyata, yang mana kecenderungan pelaku
mengunjungi situs secara anonim. Pada Dark kejahatan siber lebih banyak. Seperti halnya

149
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Volume: 8 No. 2 (Juli - Desember 2017) Hal.: 145-158

dunia nyata, dimana ada kemungkinan orang Ethnography AND Dark Web”. Hasil
baik berada di lingkungan buruk. Namun tetap penelusuran ditunjukkan pada Tabel 1.
kecenderungan ke arah aktivitas illegal lebih Dari database pada tabel 1, paper yang
besar. relevan dapat berasal dari jurnal dengan impact
factor pada tabel 2.
Tabel 1. Jumlah Paper yang Relevan pada
Database Online yang dituju
Database Online Jumlah Paper yang Relevan
dengan Kata Kunci
Web of Science 3
Science Direct 3
Scopus 3 (Paper sama dengan Web of
Science)
Proquest 1

Tabel 2. Asal Jurnal dan Nilai Impact Factor dari


Paper Relevan
Impact
Jurnal Penulis
Factor
Qualitative 2.012 Barrat, M.J. and Maddox,
Research A (2016)
International 3.479 Barrat, M.J, Lenton, S.,
Journal of Drug Maddox, A.,and Allen, M.
Policy (2016)
Aldridge, J. and Askew,
R. (2017)
Aldridge, J. and Decary-
Hetu, D. (2016)
New Media and 4.180 Jardine, E. (2017)
Society
Gehl, R.W. (2016)
Survival 0.85 Moore, D. And Rid, T.
(2017)

Dalam studi ini, penulis ingin


menelusuri topik apa yang diambil oleh peneliti
pada Dark Web dan bagaimana kajian etnografi Gambar 3. Proses SLR (Diadaptasi dari (Petersen
di era siber dilakukan khususnya terkait dengan et al, 2008)
topik Dark Web tersebut. Untuk menjawab
permasalahan penelitian, penulis melakukan
langkah Systematic Literature Review (SLR) HASIL DAN PEMBAHASAN
seperti yang diarahkan oleh Petersen et al.
(Petersen et al, 2008). Dalam membahas hasil penelusuran,
Langkah selanjutnya, penulis penulis membagi area pembahasan menjadi
mengumpulkan literatur dari database topik yang diangkat, metode yang digunakan
elektronik yang relevan, seperti Web of dan tantangan yang dihadapi oleh para periset
Science, Science Direct, Scopus dan Proquest etnografi dunia maya dalam studi mereka
antara tahun 2000 hingga 2017, dengan kueri terkait dark web.
pada kata kunci sebagai berikut : “Digital OR
Virtual OR Network OR Cyber AND

150
PERKEMBANGAN RISET ETNOGRAFI DI ERA SIBER :
TINJAUAN METODE ETNOGRAFI PADA DARK WEB
Kautsarina

Topik yang diangkat juga meliputi hambatan ideologis dan


Barratt dan Maddox(2016) melakukan kecenderungan persepsi publik terhadap Dark
studi etnografi dengan subyek yaitu orang- Web.
orang yang membeli obat-obatan terlarang dari Moore dan Rid (2016) menguji dan
pasar anonim online atau pasar kriptomografi membangun argumen bahwa sistem kriptografi
(cryptomarket), yang dikenal dengan istilah tidak netral secara politis, dengan mengkritisi
‘Silk Road’. Studi ini dilakukan untuk salah satu platform ekripsi yang dianggap
membantu pemahaman mereka terhadap paling canggih dan kontroversial saat ini yaitu
dampak sosial dari pasar kriptomografi pada Tor, yang biasa digunakan oleh pengunjung
komunitas pengguna narkoba (Barrat et. Al. Dark Web untuk mengamankan identitas
2016; Maddox et al. 2016). Cryptomarket mereka. Moore dan Rid juga menggali dan
merupakan inovasi sosio-teknis belakangan ini, membangun taksonomi dari aktivitas yang
sejalan dengan semangat pembebasan digali oleh web crawler dalam Dark Web.
informasi yang menyediakan aktivitas pasar di Sejalan dengan Moore dan Rid (2016),
luar kendali pemerintah yang terpusat. Untuk Jardine (2017) mengangkat faktor pendorong
memfasilitasi pertukaran, mereka dari pihak yang pro dan kontra terhadap
menggunakan cryptocurrencies seperti Bitcoin teknologi Dark Web terkait dengan isu privasi,
yang terdesentralisasi (Kautsarina, 2015), sensor dan kebebasan internet.
sistem kas digital peer-to-peer yang beroperasi
melalui teknik enkripsi dan terlepas dari sistem Metode yang digunakan
perbankan. Cryptomarkets memanfaatkan Studi tentang cryptomarket ditandai
sistem keuangan alternatif untuk memfasilitasi dengan pendekatan pengamatan dan biasanya
pertukaran barang dan jasa pada pasar online dikombinasikan dengan pendekatan analitik
yang tidak diatur dan terdesentralisasi, dengan kuantitatif, misalnya pada (Aldridge dan
cara yang serupa dengan e-Bay (Barratt, 2012b; Décary-Hétu, 2016; Soska dan Christin, 2015).
Barratt et al., 2014). Studi yang berbeda dilakukan oleh van Hout
Aldridge dan Askew (2017) meneliti dan Bingham yang menggunakan metodologi
lebih lanjut mengenai bagaimana strategi yang etnografi meliputi pengamatan, diskusi dan
digunakan oleh pembeli obat-obatan di wawancara kualitatif (van Hout dan Bingham,
cryptomarket agar dapat mengurangi risiko 2013 b; 2013 a; 2014). Studi yang dilakukan
terdeksi oleh penegak hukum. Aldridge dan Maddox dibangun mengikuti studi etnografi
Decary-Hetu (2016) juga melakukan studi dari van Hout dan Bingham untuk
untuk mengkategorisasikan sisi pemasok dari mendapatkan karakterisasi pengembangan
salah satu cryptomarket obat-obatan, yaitu komunitas pengguna narkoba dalam batas
SR1. anonim dan terenkripsi.
Sementara Gehl (2017) melakukan Dalam studinya, Barratt & Maddox
studi etnografi untuk mengeksplorasi Dark (2016) menggariskan tiga tahap etnografi
Web Social Network (DWSN), situs jejaring digital dengan partisipasi aktif : (1) persiapan
sosial yang hanya bisa diakses menggunakan (preparation), (2) masuk lapangan, partisipasi
peramban (browser) yang dilengkapi dengan dan keluar lapangan (field entry, engagement
The Onion Routern (Tor). Gehl berpendapat and exit); (3) produksi dan diseminasi
bahwa DWSN adalah eksperimen terhadap (production and dissemination).
kekuatan kebebasan, upaya untuk melacak, Barratt dan Maddox(2016) berpendapat
menyebarkan dan mengatas kondisi historis bahwa keterlibatan dengan pelaku pasar gelap
dimana akhirnya dapat menemukan sendiri. melalui etnografi digital menawarkan beberapa
Hal ini termasuk kendala generik dan keuntungan jika diiringi dengan analisis umum
kemampuan jejaring sosial. Karena DWSN jejak arsip digital atau big data, yang umumnya
berada di ranah Dark Web, maka kondisi ini dilakukan tanpa interaksi yang jelas dengan

151
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Volume: 8 No. 2 (Juli - Desember 2017) Hal.: 145-158

masyarakat. Karena alamat pada ruang digital Aldridge dan Askew (2017)
ini dapat berubah sewaktu-waktu, maka mengumpulkan data dari Silk Road pada tahun
pelacakan terhadap lokasi penelitian akan lebih 2013 yang menghasilkan sebanyak 11.000
mungkin dilakukan jika peneliti melakukan daftar yang ditempatkan oleh vendor untuk
keterlibatan longitudinal dan interaktif pada penjualan obat-obatan tersebut. Pemilihan
penelitian seperti ini. sampel dianalisis untuk berbagai obat yang
Gehl (2017) berfokus pada bagaimana populer di Silk Road, seperti benzodiazepin,
anggota DWSN berinteraksi dalam situs dan bubuk kokain, pil ekstasi, ganja herbal,
bagaimana situs terstruktur. Dalam hal ini, amfetamin dan tryptamines. Sebanyak 600
Gehl memperhatikan dinamika tata kelola dan sampel dipilih untuk analisis kualitatif. Untuk
interaksi situs dengan cara yang sama seperti melengkapi data yang dihasilkan oleh vendor
analisis Geert Lovink (2003) tentang secara eksklusif, peneliti juga mengamati
Amsterdam Digital City dan nettime (namun forum diskusi Silk Road. Karena peserta forum
tanpa kontak offline dengan anggota DWSN). meliputi pembeli, sehingga data yang diperoleh
Gehl(2017) terlibat dalam pengamatan diasumsikan dapat menggambarkan persepsi
partisipan, dengan fokus pada persimpangan pembeli. Setelah membaca secara ekstensif di
antara arsitektur situs (Davis, 2010; Star, 1999) tiga forum yang relevan (Legal, Security dan
dan tindakan anggota dalam etnografi digital Shipping), peneliti kemudian menghasilkan
seperti yang dijelaskan oleh Gabriella Coleman terminologi yang digunakan dalam berbagai
(2010), memperhatikan "berbagai bingkai dari forum dari keseluruhan diskusi yang memotret
analisis, ... sejarah, dan konteks lokal dan kehidupan Silk Road. Istilah-istilah tersebut
pengalaman hidup media digital "(halaman merupakan variasi dari : penangkapan (arrest),
488). pengiriman terkendali (controlled deliveries),
Metode penelusuran jejak digital titik pengiriman (drop shipping), titik
digunakan oleh Aldridge dan Decary-Hetu penjemputan (drop-off), enkripsi (encryption),
(2016) untuk melakukan pemantauan secara sidik jari (fingerprints), penegakan hukum (law
online terhadap aktivitas pasar di Dark Web enforcement), kotak surat (mailbox), bau
dengan crawling dan scraping data yang (odours), kemasan (packaging), kantor pos
dihasilkan. Data peneliti dikumpulkan dari (post office), tukang pos (post/mailman),
SR1, yang kini telah ditutup oleh penegak keamanan (security), tanda tangan (signature),
hukum. Namun SR1 merupakan pasar kripto siluman (stealth), terlacak (tracked), dan
obat-obatan terlarang pertama yang sukses dan tersamarkan (undercover).
menjadi model bagi pasar-pasar berikutnya. Untuk menunjukkan bagaimana
Studi yang dilakukan oleh Barratt layanan tersembunyi Tor digunakan dalam
et.al.(2016) menggunakan pendekatan etnografi praktik, Moore dan Rid (2016) melakukan
multi-sited, yaitu pendekatan yang mengakui pemindaian mendalam terhadap situs web
bahwa obyek penyelidikan seperti orang, hal, layanan tersembunyi dalam Tor. Peneliti
informasi dan gagasan adalah jaringan dan mengumpulkan data melalui perayap situs web
tersebar di seluruh ruang dan waktu. Penelitian (web crawler-perangkat lunak pemindaian
tersebut berupaya menjelaskan praktik yang otomatis yang melompat dari stus ke situs
tampak irasional dari satu perspektif dengan lainnya dengan mengikuti tautan) yang khusus
memberikan deskripsi yang kaya tentang logika dirancang untuk merayap layanan berbasis web
budaya informan, yaitu kepada siapa praktik tersembunyi. Peneliti menilai hasilnya dalam
tersebut masuk akal. Peneliti menelusuri dua langkah : 1) Peneliti mengklasifikasikan
pergerakan populasi yang secara digital kumpulan awal situs web ke dalam kategori
dikatakan ‘bubar’ setelah penyitaan Silk Road secara manual dan menggunakannya untuk
oleh FBI. melatih penyusun dokumen dengan Support
Vector Machine, algoritma klasifikasi statistik

152
PERKEMBANGAN RISET ETNOGRAFI DI ERA SIBER :
TINJAUAN METODE ETNOGRAFI PADA DARK WEB
Kautsarina

yang sering digunakan dalam pembelajaran komunitas online menurut Kozinets bisa
mesin untuk mengkategorikan konten; 2) digunakan untuk mengidentifikasi pengguna
Peneliti menggunakan pengklasifikasi otomatis Dark Web.
untuk melengkapi kategori pada sisa halaman Kozinets (Kozinets, 2010, 1999)
web lainnya. memaparkan ada empat tipe pengguna internet
Sementara Jardine (2017) menggunakan berdasarkan tingkat partisipasinya dalam ruang
survei yang dirilis oleh CIGI pada tahun 2016 sosial dunia maya : newbie, mingler, devote,
dengan 17.121 pengguna internet di 17 negara. insider.
Data meliputi rincian demografi dan tanggapan Newbie diidentikkan dengan pendatang
individu atas 20 pertanyaan terkait persepsi baru dalam suatu komunitas atau kehidupan
privasi hingga dampak dari kejahatan siber. pada ranah maya internet. Mereka cenderung
memiliki ikatan sosial yang lemah terhadap
Tantangan yang dihadapi komunitas yang diikutinya. Upaya untuk
Tantangan yang dihadapi dalam tahap mempertahankan hubungan dengan
alur kerja etnografi digital pada Dark Web komunitasnya juga cenderung rendah. Hal ini
adalah karakteristik teknis yang diperlukan dimungkinkan karena kemampuan dan
untuk melakukan penelitian lapangan dan keterampilan berkomunitas dengan komunitas
masalah etika penelitian, yang berkaitan yang diikuti masih rendah. Pengguna kategori
dengan anonimitas, persetujuan, bahaya, serta ini masih membutuhkan penyesuaian untuk
kegiatan terselubung. mendapat penerimaan dari komunitas yang
Hal serupa juga disampaikan oleh Gehl diikutinya.
(2017), bahwa etnografi pada dark web Mingler, digambarkan dengan kata
memiliki tantangan metodologis. Dark web fraternize oleh Kozinets (2010). Fraternus
merupakan bagian internet yang tidak dapat dalam bahasa latin bermakna mampu bergaul
diakses oleh perangkat lunak mainstream. Dark dengan orang lain dengan cara persaudaraan
web mencakup situs tersembunyi yang atau menyenangkan. Mingler merupakan
berakhiran ‘.onion’ atau ‘i2p’ atau Top-Level kelompok pengguna yang bersahabat dengan
Domain yang hanya tersedia melalui peramban berbagai pihak dalam komunitas blog, wikis,
yang dimodifikasi atau perangkat lunak khusus. mailing-list, jejaring sosial maya, chat room,
Untuk dapat mengakses situs I2P memerlukan internet forum dan berbagai bentuk komunitas
program perutean khusus, sementara untuk di dunia maya internet ((Kozinets, 2010, 1999).
mengakses Top-Level Domain melalui Devotee merupakan kelompok
OpenNIC mengharuskan pengguna mengubah pengguna internet atau anggota komunitas di
alamat server DNS di router. Sedangkan untuk dunia maya yang memiliki hubungan relatif
mengakses situs .onion membutuhkan Tor dangkal dengan para anggota komunitas yang
browser. Mereka yang menjalankan situs diikutinya, namun tetap fokus dan antusias
dengan .onion bisa menyembunyikan identitas terhadap kepentingan kelompok atau dirinya
dan lokasinya dari kebanyakan pengguna (Kozinets, 2010, 1999). Sebagai contoh,
internet (Dingledine et al., 2004). Dalam seorang member dari Kaskus, forum internet
kebanyakan kasus, pengunjung ke situs .onion terbesar di Indonesia. Member Kaskus
tidak akan tahu identitas host, dan tuan rumah merupakan pengguna yang cenderung mandiri,
juga tidak akan mengetahui identitas tetapi tetap aktif dalam berbagai aktivitas
pengunjung. dalam forum internet yang diikuti.
Insider atau orang dalam, merupakan
Partisipasi Komunitas pada Dark Web : mereka yang memiliki ikatan sosial yang kuat
Tinjauan Awal dengan komunitas yang diikuti di dunia maya
Meninjau hasil literatur, penulis tertarik (Kozinets, 2010, 1999). Pengguna pada
untuk mengetahui apakah tipe partisipasi kategori ini mengidentifikasi bagian dari

153
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Volume: 8 No. 2 (Juli - Desember 2017) Hal.: 145-158

komunitas yang diikutinya secara utuh. Ia juga Maker adalah kelompok atau
memiliki pemahaman menyeluruh terhadap perorangan dalam dunia maya yang memiliki
komunitasnya. Kegiatan dalam komunitas ketertarikan untuk membangun komunitas
tersebut dilakukan tidak semata kepentingan online dalam bentuk mailing-list, blog, internet
pribadi, namun juga menjaga dan forum, wikis atau chat room (Kozinets, 2010,
mengembangkan komunitasnya. 1999). Maker dapat berasal dari kelompok atau
Identifikasi empat tipe pengguna perorangan yang telah eksis di kehidupan nyata
internet yang telah disampaikan sebelumnya, kemudian mencoba membangun interaksi atau
kemudian digabungkan dengan tingkat kelompok di ranah maya. Maker juga bisa
partisipasi dan tingkat hubungan oleh Kozinets. berasal dari kelompok atau perorangan yang
Sehingga terbentuk identifikasi : lurker, telah eksis di dunia maya, kemudian mereka
maker, interactor, networker, seperti tampak berkomunikasi dan berinteraksi serta
pada Gambar 3. bersepakat untuk mengembangkan suatu
komunitas online.
Interactor merupakan para pengguna
yang aktif memanfaatkan ruang sosial di dunia
maya untuk berinteraksi dengan pengguna lain
dalam ruang sosial internet forum, mailing-list,
chat room, jejaring sosial atau wikis.
Contohnya seorang pengguna Facebook yang
tergabung dalam suatu grup bertopik politik,
mengunggah berbagai informasi seperti teks,
gambar, foto, video atau tautan situs pada grup
tersebut. Pengguna ini juga sering memberikan
tanggapan terhadap posting yang diunggah
oleh pengguna lain.
Sementara, Networker merupakan
pengguna atau anggota komunitas online yang
memiliki ikatan dan hubungan dengan
Gambar 3. Tipe Partisipasi pada Komunitas Online pengguna atau anggota dari komunitas online.
(Kozinets, 2010) Kozinets menjelaskan bahwa relasi ini
mungkin berasal dari komunitas lain yang tidak
Menurut Kozinets, lurker merupakan terkait dalam hal konten, tetapi terhubung
pengguna dengan tingkat partisipasi dan dengan anggota tertentu yang ‘lemah’ atau
hubungan paling rendah. Terminologi ini yang memiliki ikatan sosial yang kuat.
merujuk pada pengguna internet yang secara Hubungan ini dapat berasal dari masyarakat
aktif melakukan observasi dan belajar tentang yang berusaha untuk menghubungkan dan
suatu situs atau kehidupan sosial pada ruang bertukar pikiran dengan anggota dari
sosial dalam komunitas blog, wikis, mailing- komunitas lain, bahkan ‘mencuri’ ide dan
list, jejaring sosial maya, chat room, internet gagasannya.
forum dan berbagai bentuk komunitas dunia Dari apa yang disampaikan
maya. Lurker dapat diilustrasikan seperti Kozinets(2010), penulis dapat beranalogi
seorang pengguna internet yang membaca bahwa pendatang baru ke ranah Dark Web
artikel (posting) pada forum internet tetapi sebagai Lurker, dan vendor atau penjual obat-
tidak memiliki akun pada situs tersebut. Lurker obatan sebagai Maker, serta pembeli obat-
memiliki potensi menjadi seorang newbie obatan sebagai Interactor, kemudian para
untuk mulai membangun hubungan sosial serta peneliti sebagai Networker.
berpartisipasi dalam forum yang diamati.

154
PERKEMBANGAN RISET ETNOGRAFI DI ERA SIBER :
TINJAUAN METODE ETNOGRAFI PADA DARK WEB
Kautsarina

Tabel 3. Hasil Taksonomi dan Klasifikasi Aktivitas Tabel 4. Gambaran umum dari Pendukung dan
pada Dark Web (dialihbahasakan dari Moore dan Penolak Keberadaan Dark Web (dialihbahasakan
Rid (2016) dan diolah kembali) dari Jardine(2017))

Jumlah
Kategori Deskripsi Pendukung Penolak
Temuan
Senjata Perdagangan senjata api dan 42 Pemerhati privasi Kurang memperhatikan privasi
(Arms) senjata lainnya Peduli terhadap isu sensor Tidak peduli terhadap isu
Obat-obatan Perdagangan atau manufaktur dari 423 sensor
(Drugs) obal-obatan ilegal, termasuk obat- Tidak ada pengalaman dengan Ada eksposur negatif terhadap
obatan resep kejahatan online kejahatan online
Ekstremis Konten yang mendukung ideologi 140 Pria Wanita
(Extremism) ekstremis, termasuk teks ideologis, Berpendidikan tinggi Kurang berpendidikan
ungkapan dukungan untuk Siswa Pegawai sektor publik
kekerasan teroris, panduan Belum berpasangan Menikah
bagaimana menjadi militan dan
forum komunitas ekstremis
Finansial Pencucian uang, tagihan palsu, 327 Untuk dapat mengetahui tipe partisipasi
(Finance) perdagangan kartu kredit atau komunitas dan pengguna Dark Web lebih
rekening curian
Peretasan Peretas bayaran, perdagangan atau 96
dalam, maka dibutuhkan studi selanjutnya
(Hacking) distribusi dari malware atau DDoS dengan keterlibatan dan partisipasi aktif seperti
Pornografi Materi pornografi yang melibatkan 122 yang dilakukan oleh Maddox & Barrat (2016).
Terlarang anak-anak, kekerasan, hewan atau
(Illegitimate materi yang didapatkan tanpa
Kepatuhan terhadap etika penelitian juga harus
pornography) persetujuan obyek dipenuhi karena studi etnografi pada Dark Web
Nexus Situs yang fokus utamanya 118 erat kaitannya anonimitas, persetujuan, bahaya,
menautkan dengan situs terlarang
dan sumber lainnya di Dark Web
serta kegiatan terselubung. Penulis perlu
Materi Materi yang tidak sesuai dengan 198 menelusuri lebih lanjut untuk mengetahui
Terlarang kategori lain tetapi tetap merupakan bagaimana izin dan persetujuan dapat diperoleh
Lainnya hal ilegal, seperti perdagangan
(Other illicit barang ilegal serta dokumen paspor
terkait dengan kegiatan penelitian yang
dan identitas palsu berkaitan dengan bahaya dan hal ilegal, dan
Sosial Komunitas online untuk berbagi 64 kaitannya dengan hukum yang berlaku di
(Social) materi terlarang dalam bentuk forum,
jejaring sosial dan papan pesan
Indonesia.
lainnya
Kekerasan Pembunuh bayaran dan materi 17 PENUTUP
(Violence) petunjuk untuk melakukan tindak
kekerasan
Other Bukan konten terlarang, seperti 1,021 Simpulan
konten polis atau ideologis, repositori Riset etnografi di ranah maya tidak
informasi, situs penyimpanan aman,
dan layanan yang sah
hanya dapat dilakukan pada obyek di surface
None Situs web yang benar-benar tidak 2,482 web, namun juga menarik untuk dapat
dapat diakses atau tidak memiliki dilakukan pada ranah Dark Web. Beberapa
konten yang terlihat
peneliti sebelumnya menunjukkan bagaimana
metode etnografi dapat dilakukan pada area
Hasil penelitian dari Moore dan Rid
Dark Web, dan etika apa yang harus
(2016) menghasilkan taksonomi aktivitas yang
diperhatikan oleh peneliti. Ada yang
terdapat dalam situs tersembunyi, seperti
menggunakan pendekatan teknis statistik dan
ditunjukkan pada Tabel 3.
ada juga yang melibatkan metode kualitatif.
Sementara riset yang dilakukan oleh
Berpartisipasi aktif merupakan metode yang
Jardine (2017) menghasilkan profil umum dari
disarankan oleh Barrat & Maddox (2016) serta
pendukung maupun penolak Dark Web, seperti
Gehl (2017) untuk dapat mengeksplorasi lebih
ditunjukkan pada Tabel 4.

155
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Volume: 8 No. 2 (Juli - Desember 2017) Hal.: 145-158

mendalam pada obyek yang diteliti pada Dark Journal of Drug Policy. 35, 7 – 15.
Web. http://doi.org/10.1016/j.drugpo.2016.04.020
Pada saat penulisan artikel ini, penulis Ardévol, E., & Gómez-Cruz, E. (2013). Digital
belum pernah masuk ke ranah maya Dark Web. Ethnography and Media Practices. In The
Penulis tertarik untuk menemukan karakteristik International Encyclopedia of Media Studies
pengguna Dark Web sesuai dengan tipe (pp. 498–518).
partisipasi yang didefinisikan Kozinets (2010). http://doi.org/10.1002/9781444361506.wbie
Setelah mengetahui impak Dark Web, penulis ms193
juga ingin mengidentifikasi langkah Barratt, M.J. & Maddox, A.(2016). Active
pemerintah yang sudah atau perlu dilakukan engagement with stigmatised communities
untuk mencegah atau meminimalisasi through digital ethnography. Qualitative
pengguna terutama pengguna internet dari Research, 16(6), 701-719.
kalangan anak, remaja dan kaum muda agar http://doi.org/10.1177/1468794116648766
tidak menjadi korban apalagi pelaku pada Barratt, M.J., Lenton, S., Maddox, A. & Allen, M.
kejahatan era siber. (2016). What if you live on top of a bakery
and you like cakes?’—Drug use and harm
Saran trajectories before, during and after the
Penelusuran metode etnografi pada emergence of Silk Road. International
Dark Web mungkin akan menghasilkan temuan Journal of Drug Policy. 35, 50-57.
yang lebih baik apabila penelusuran diperluas http://doi.org/
pada database online lain serta tidak menutup ell, D. (2009). Cyberspace/Cyberculture. In
kemungkinan pada buku serta blog atau surat International Encyclopedia of Human
kabar. Penggunaan alternatif kata kunci seperti Geography (pp. 468–472).
‘internet ethnography’ atau ‘Dark net’ juga http://doi.org/10.1016/B978-008044910-
dapat memperbesar kemungkinan temuan 4.00937-8
artikel yang relevan. Bengry-Howell, A., Wiles, R., Nind, M., & Crow,
G. (2011). A review of the academic impact
Ucapan Terima Kasih of three methodological innovations:
Terima kasih kepada Bapak Dr. Akhyar Netnography, child-led research and creative
Yusuf Lubis yang mengenalkan penulis research methods. Social Sciences, (July), 35.
terhadap etnografi virtual dalam kelas Filsafat Retrieved from
http://eprints.soton.ac.uk/194895/1/Report_o
serta redaksi dan mitra bestari Jurnal
n_uptake_of_innovation_final_1.8.11.doc
Masyarakat Telematika dan Informasi atas
bantuannya dalam menerbitkan artikel ini. Berger, P. L., & Luckman, T. (1990). Konstruksi
sosial atas realitas. Jakarta: LP3S.
Bergman, Michael K (August 2001). "The Deep
DAFTAR PUSTAKA Web: Surfacing Hidden Value". The Journal
of Electronic
Aldridge, J., & Askew, R. (2017). Delivery Publishing7 (1). doi:10.3998/3336451.0007.
dilemmas: How drug cryptomarket users 104.
identify and seek to reduce their risk of Berthod, O., Grothe-Hammer, M., & Sydow, J.
detection by law enforcement. International (2017). Network Ethnography.
Journal of Drug Policy. 41, 101-109. Organizational Research Methods, 20(2),
http://doi.org/10.1016/j.drugpo.2016.10.010 299–323.
Aldridge, J., & Decary-Hetu, D. (2016). Hidden http://doi.org/10.1177/1094428116633872
wholesale: The drug diffusing capacity of Bryman, A. (2013). Social research methods
online drug cryptomarkets. International Bryman. OXFORD University Press.

156
PERKEMBANGAN RISET ETNOGRAFI DI ERA SIBER :
TINJAUAN METODE ETNOGRAFI PADA DARK WEB
Kautsarina

http://doi.org/10.1017/CBO9781107415324. Media & Society, 4(4), 550–574.


004 http://doi.org/10.1177/146144402321466813
Button, G. (1993). The Curious Case of the Jardine, E. (2017). Privacy, cencorship, data
Vanishing Technology. Technology in breacher and Internet freedom : The drivers
Working Order Studies of Work Interaction of support and opposition to Dark Web
and Technology, 10–28. Technologies. New Media & Societ, 0(0), 1-
20.
Castells, M. (2010). The Rise of the Network
http://doi.org/10.1177/1461444817733134
Society. Massachusetts: Blackwell
Publishing (Vol. I). Kautsarina, Perkembangan Mata Uang Virtual
http://doi.org/10.2307/1252090 sebagai Media Transaksi Elektronik (Suatu
Kajian Literatur terhadap Bitcoin),
Friedman, J. (1997). Simplifying complexity :
Komunikasi Massa, Volume 11 Nomor 1,
assimilating the global in a small paradise. In
2015.\, 87 – 96
K.F. Olwig & K. Hastrup (Ed.), Siting
Culture: The Shifting Anthropological Kozinets, R. V. (2010). Netnography. Doing
Objecting Culture: The Shifting ethnographic research online.
Anthropological Object (pp. 268–291).
Kozinets, R. V. (1999). E-tribalized marketing?: the
London.
strategic implications of virtual communities
Fuchs, C. (2008). Internet and society : social of consumption. European Management
theory in the information age. Routledge Journal, 17(3), 252–264.
research in information technology and http://doi.org/10.1016/S0263-
society. http://doi.org/10.1111/j.1460- 2373(99)00004-3
2466.2009.01463.x
Kozinets V, R. (2013). Robert V. Kozinets.
Geertz, C. (1973). Geertz--Thick Description.Pdf. Netnography: Redefined.
The Interpretation of Cultures.
Lifton, J., & Paradiso, J. A. (2010). Dual reality:
http://doi.org/10.4135/9781412984591.n6
Merging the real and virtual. In Lecture
Gehl, R. (2016). Power/freedom on the dark web: A Notes of the Institute for Computer Sciences,
digital ethnography of the Dark Web Social Social-Informatics and Telecommunications
Network. New Media & Society, 18(7), 1219- Engineering (Vol. 33 LNICST, pp. 12–28).
1235.http://doi.org/10.1177/1461444814554 http://doi.org/10.1007/978-3-642-11743-5_2
900
Marcus, G. E. (1998). Ethnography through thick
Giddens, A. (2010). Teori Strukturisasi : Dasar- and thin. Ethnography through Thick Thin.
dasar Pembentukan Struktur Sosial Retrieved from
Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. http://www.amazon.com/dp/0691002533
Hasager, U. (1997). Localizing the American Murthy, D. (2008). Digital Ethnography: An
Dream: Constructing Hawaiian Homelands. Examination of the Use of New
In Siting Culture: The Shifting Technologies for Social Research. Sociology,
Anthropological Object (pp. 165–192). 42(5), 837–855.
http://doi.org/http://dx.doi.org/10.1177/0038
He, Bin; Patel, Mitesh; Zhang, Zhen; Chang, Kevin
038508094565
Chen-Chuan (May 2007). "Accessing the
Deep Web: A Survey". Communications of Moore, D. & Rid, T.(2016). Cryptopolitik and the
the ACM (CACM) 50 (2): 94– Darknet. Survival, 58(1), 7-38. http://doi.org/
101. doi:10.1145/1230819.1241670. 10.1080/00396338.2016.1142085
Hine, C. (2000). Virtual Ethnography. Neuman, W. L. (2014). Social Research Methods:
Qualitative and Quantitative Approaches.
Howard, P. N. (2002). Network Ethnography and
Relevance of social research (Vol. 8).
the Hypermedia Organization: New Media,
http://doi.org/10.2307/3211488
New Organizations, New Methods. New

157
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Volume: 8 No. 2 (Juli - Desember 2017) Hal.: 145-158

Pallof, R.M. & Pratt, K. (1999). Building learning casestudy of user experiences. International
communities in cyberspace. San Fransisco: Journal of Drug Policy 24(5): 385–391.
Jossey-Bass.
Van Hout MC and Bingham T (2013b) ‘Surfing the
Petersen, K., Feldt, R., Mujtaba, S. and Mattsson, Silk Road’: a study of users’ experiences.
M. Systematic mapping studies in software International Journal of Drug Policy 24(6):
engineering. Proceedings of the 12th 524–529.
International conference on Evaluation and
Van Hout MC and Bingham T (2014) Responsible
Assessment in Software Engineering, 68-77.
vendors, intelligent consumers: Silk Road,
Pinch, T. J., & Bijker, W. E. (1987). The Social the online revolution in drug trading.
Construction of Facts and Artifacts: or How International Journal of Drug Policy 25(2):
the Sociology of Science and the Sociology of 183–189.
Technology Might Benefit Each Other. The
Ward, K. J. (1999). Cyber-ethnography and the
Social Construction of Technological
emergence of the virtually new community.
Systems: New Directions in the Sociology
Journal of Information Technology, 14(1),
and History of Technology (Vol. 14).
95–105.
http://doi.org/10.1177/030631284014003004
http://doi.org/10.1080/026839699344773
Pink, S., Horst, H., John, P., Hjorth, L., Lewis, T.,
Wyatt, S. (2009). Christine Hine, Systematics as
& Tacchi, J. (2016). Digital Ethnography:
Cyberscience: Computers, Change and
Principles and Practice. SAGE.
Continuity in Science. Information,
http://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.
Communication & Society, 12(February
004
2015), 154–155.
Pratama, B. I. (2017). Etnografi Dunia Maya http://doi.org/10.1080/13691180802544954
Internet (1st ed.). Malang: UB Press.
Puri, A. (2007). The web of insights: The art and
Referensi Lain :
practice of webnography. International
Journal of Market Research, 49(3), 387–408. Tekno Liputan 6 (2017)
http://tekno.liputan6.com/read/2940762/waji
Safko, L., & Brake, D. K. (2012). The Social Media
b-tahu-ini-perbedaan-deep-web-dengan-
Bible: Tactics, Tools, and Strategies for
darknet Diakses pada 20 November 2017
Business Success. Popular Science.
http://doi.org/10.1097/01.ASW.0000399652. Dark Web News. (2015)
66748.d4 https://darkwebnews.com/deep-web/ Diakses
pada 21 November 2017
Soska K and Christin N (2015) Measuring the
longitudinal evolution of the online
anonymous marketplace ecosystem. The 24th
USENIX Security Symposium (USENIX
Security’15). Washington, DC, 33–48.
Stubbs, P. (1998). Conflict and co-operation in the
virtual community: EMail and the wars of
the Yugoslav succession. Sociological
Research Online, 3(3).
Thompson, J. B. (1995). The media and modernity:
a social theory of the media. The media and
modernity A social theory of the media.
http://doi.org/10.2307/591933
Van Hout MC and Bingham T (2013a) ‘Silk Road’,
the virtual drug marketplace: A single

158

You might also like