Professional Documents
Culture Documents
Pharmacon: Renalda Febriany Patty, Fatimawali, Defny Silvia Wewengkang
Pharmacon: Renalda Febriany Patty, Fatimawali, Defny Silvia Wewengkang
Pharmacon: Renalda Febriany Patty, Fatimawali, Defny Silvia Wewengkang
ABSTRACT
Pneumonia is a global health issues with high rate mortality. This research was aimed to determine
the type of bacteria and the sensitivity of bacteria isolated and identified from sputum pneumonia
patients in the department of RSUP Prof. Dr. R D Kandou Manado against antibiotics ampicillin,
cefixime and ciprofloxacin. This research was used sputum sample that was previously performed
instrument sterilization using and autoclave. Inoculated media that was incubated at temperature of
35-36 oC for 24 hours were isolated on agar slat. Identified covered by gram staining, biochemical
test, sensitivity test of bacteria to antibiotics, the planting discs, inhibition zone measurement and
data analysis. The results shows that there are a 7 types of bacteria causing the infection is
Staphylococcus Sp., Ewingella americana, Clostridium Sp., Escherichia vulneris, Enterobacter Spp.,
Klebsiella Spp. and Aminobacter. The antibiotics with highest sensitivity showed by ciprofloxacin
(44,5%) against Staphylococcus, Ewingella americana, Escherichia vulneris, Enterobacter Spp.,
Aminobacter, and intermediate (22,2%) against Escherichia vulneris, Clostridium Sp., and resistant
(33,3%) against Clostridium Sp., Klebsiella Spp., Aminobacter. The highest resistence were showed
by ampicillin and cefixime, (94,44%) against Staphylococcus Sp., Ewingella americana, Clostridium
Sp., Escherichia vulneris, Enterobacter Spp., Aminobacter, and intermediate (5,56%) against
bacteria Ewingella americana, without any sensitivity to antibiotics.
ABSTRAK
Pneumonia merupakan masalah kesehatan di dunia dengan angka kematian yang tinggi. Tujuan
penelitian ini untuk menentukan jenis bakteri dan tingkat kepekaan bakteri yang diisolasi dan
diidentifikasi dari sputum penderita pneumonia di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado terhadap
antibiotik ampisilin, cefixime dan siprofloksasin. Penelitian ini menggunakan sampel sputum yang
sebelumnya telah dilakukan sterilisasi menggunakan autoklaf. Inokulasi media yang telah diinkubasi
±24 jam pada suhu 35-36 oC dan diisolasi pada media agar miring. Identifikasi meliputi pewarnaan
gram, uji biokimia, uji kepekaan bakteri terhadap antibiotik, penanaman cakram, pengukuran zona
hambat dan analisis data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Terdapat 7 jenis bakteri penyebab
infeksi, yaitu Staphylococcus Sp., Ewingella americana, Clostridium Sp., Escherichia vulneris,
Enterobacter Spp., Klebsiella Spp. dan Aminobacter. Dan antibiotik dengan sensitifitas/kepekaan
yang tertinggi ditunjukkan oleh Siprofloksasin sebesar 44,5% pada bakteri Staphylococcus Sp.,
Ewingella americana, Escherichia vulneris, Enterobacter Spp., Aminobacter dan intermediet sebesar
22,2% pada bakteri Escherichia vulneris, Clostridium Sp. dan resisten sebesar 33,3% pada bakteri
Clostridium Sp., Klebsiella Spp., Aminobacter. Resisten tertinggi ditunjukkan oleh Ampisillin dan
Cefixime sebesar 94,44% pada bakteri Staphylococcus Sp., Ewingella Americana, Clostridium Sp.,
Escherichia vulneris, Enterobacter Spp., Klebsiella Spp., Aminobacter dan Intermediet sebesar
5,56% pada bakteri Ewingella americana, tanpa adanya sensitifitas terhadap antibiotik.
125
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302 - 2493
126
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302 - 2493
kristal violet, aquades, safranin, NaCl suhu 121oC selama 15 menit. Sedangkan
0,9%, H2SO4 dan BaCl2. Antibiotik yang jarum ӧse dan pinset dan L-Glass
digunakan ialah Ampicilin 10µg (Oxoid), dipijarkan dengan pembakaran diatas api
Cefixime 5µg (Oxoid) dan Siprofloksasin langsung (Lay dan Hastowo, 1992).
5µg (Oxoid) dalam bentuk cakram. Media
yang digunakan ialah Nutrient Agar, Luria Pembuatan Media
Bertani Agar dan yeast extract (Oxoid),
Simmon’s Citrate Agar (Oxoid), Lysine a. Pembuatan Media Luria Bertani Agar
Iron Agar (Oxoid), Triple Sugar Iron Agar Media LB dibuat dengan menimbang
(Oxoid). tripton sebanyak 2 gram, NaCl sebanyak 2
gram, yeast extract sebanyak 1 gram dan
Jenis dan Rancangan Penelitian agar bacteriological sebanyak 3 gram,
Penelitian yang dilakukan kemudian dimasukan kedalam Erlenmeyer
menggunakan metode deskriptif dan dilarutkan bersama aquades sebanyak
eksploratif dengan pendekatan studi 200 ml kemudian dihomogenkan. Media
prospektif. Pengambilan sampel dilakukan yang sudah homogen ini disterilkan dalam
dengan cara total sampling dari pasien autoklaf pada suhu 1210 C selama 15
penderita pneumonia yang menjalani rawat menit, kemudian dituangkan pada masing-
jalan di RSUP Prof. Dr. R. D. Manado dari masing cawan petri sebanyak 20 mL dan
bulan Agustus – oktober 2015. didinginkan sampai memadat. Media ini
digunakan untuk inokulasi bakteri dan uji
Persiapan Sampel kepekaan terhadap antibiotik.
Pada pengambilan sampel berupa b. Pembuatan Media Luria Bertani Agar
sputum, terlebih dahulu dijelaskan kepada Miring
pasien mengenai pentingnya memperoleh Media LB dibuat dengan menimbang
bahan pemeriksaan yang baik. Penderita tripton sebanyak 0.5 gram, NaCl sebanyak
dijelaskan bahwa sputum yang dikeluarkan 0.5 gram, yeast extract sebanyak 0.25
berasal dari dalam paru-paru bukan air gram dan agar bacteriological sebanyak
liur/saliva. Sebelum pengambilan sampel 0.75 gram, kemudian dimasukan kedalam
pasien disuruh berkumur dengan air untuk Erlenmeyer dan dilarutkan bersama
membersihkan sisa makanan yang aquades sebanyak 50 ml kemudian
mungkin masih tertinggal. Diminta kepada dihomogenkan. Media yang sudah
pasien agar memasukan sputum dalam pot homogen ini disterilkan dalam autoklaf
sputum steril dan kemudian pot sputum di pada suhu 121oC selama 15 menit,
tutup dengan rapat dan diberi label kemudian dituangkan pada masing-masing
identitas pasien. Setelah itu di bawah ke tabung reaksi sebanyak 5 mL dan
laboratorium mikrobiologi untuk diperiksa didinginkan sampai memadat pada
(WHO, 1995). kemiringan 30o.
128
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302 - 2493
129
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302 - 2493
selanjutnya dibandingkan dengan standar bakteri yang berhasil diisolasi dari sputum
diameter zona hambatan berdasarkan penyakit pneumonia.
pedoman CLSI (Clinical and Laboratory Untuk distribusi frekuensi pola
Standards Institute). Pada uji kepekaan sensitivitas bakteri terhadap Cefixime
digunakan 3 jenis cakram antibiotik, yaitu dapat dilihat pada Tabel berikut:
Ampisilin, Cefixime dan Siprofloksasin. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pola
Berikut merupakan Tabel yang memuat Sensitivitas Bakteri Terhadap Cefixime
hasil uji kepekaan bakteri terhadap
antibiotik Ampisilin, Cefixime dan Cefixime
Kuman
Siprofloksasin. Sensiti Intermedia Resiste
penyebab
Untuk distribusi frekuensi pola f te n
sensitivitas bakteri terhadap Ampisillin 0 0 1
Staphylococc
dapat dilihat pada Tabel berikut:
us Sp.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pola
0 1 1
Sensitivitas Bakteri Terhadap Ampisilin Ewingella
americana
Ampisillin 0 0 5
Kuman Clostridium
Sensiti Intermedia Resiste Sp.
penyebab
f te n 0 0 2
Escherichia
0 0 1
Staphylococc vulneris
us Sp. 0 0 2
Enterobacter
0 1 1
Ewingella Spp.
americana 0 0 1
Klebsiella
0 0 5
Clostridium Spp.
Sp. 0 0 5
Aminobacter
Escherichia 0 0 2
Total 0 (0%) 1 (5,56%) 17
vulneris (94,44
0 0 2 %)
Enterobacter
Spp.
0 0 1 Pada Tabel 3 menunjukkan bahwa
Klebsiella
Cefixime resisten sebesar 94,44%,
Spp.
intermediate sebesar 5,56% namun tidak
0 0 5
Aminobacter menunjukan sensitif terhadap semua jenis
Total 0 (0%) 1 (5,56%) 17 bakteri yang berhasil diisolasi dari sputum
(94,44 penyakit pneumonia.
%) Untuk distribusi frekuensi pola
sensitivitas bakteri terhadap Siprofloksasin
Pada Tabel 2 menunjukkan bahwa dapat dilihat pada Tabel berikut:
Ampisilin resisten sebesar 94,44%,
intermediate sebesar 5,56% namun tidak
menunjukan sensitif terhadap semua jenis
130
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302 - 2493
132
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302 - 2493
133
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302 - 2493
134