Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

ARTIKEL ILMIAH

KAJIAN ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT DI DESA JERNIH


KECAMATAN AIR HITAM KABUPATEN SAROLANGUN

OLEH
Eni Kurnia Sari
RRA1C412027

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS JAMBI
JULI 2017

ENI KURNIA SARI (RRA1C412027) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 1


ENI KURNIA SARI (RRA1C412027) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 2
Ethnobotany Study of Medicinal Plants in the Jernih Village
of Air Hitam of Sarolangun Districts

By:
Eni Kurnia Sari1), Bambang Hariyadi2), Upik Yelianti2)
1)
Study of Biologi Education Education Studies Program PMIPA FKIP Jambi
University
2)
Departement of Biologi Education Studies Program PMIPA FKIP Jambi University
e-mail: eni.kurnia19@yahoo.com

Abstract

Jernih village is a village located in the Air Jernih of Sarolangun District, it’s bordering
in the hill national park area twelve (TNBD). The community still uphold the costoms
until now and varios traditions that live in the community is a wisdom and there is the
knowledge that becomes wealth for the local people. One of the knowledge possessed is
about the utilization of plants that essicacy into medicinal. The purpose of the research
is determine the types of medicinal plants that exploited and document the knowledge
of the Air Hitam villagers associated with these medicinal plants. This research is
descriptive with data collection techniques through interview ( in depth interview) with
resource persons (key infornant) participatory observation and literature study. The
selection of respondents is done by snowball sampling data. Base on the research of
results that has been done there are 114 species of 57 families of medicinal plants in the
jernih village. From 57 there are 7 families that dominate the zingiberaceae 9 species
(8%). While the dominant plant body used as a midicine is a leaf (62%). The way of
medicinal plants is done in a simple way that are boiled, squeezed, pounded, rubbed,
minced, lace with fire, wrapped, rolled, swallowed or eaten, and there is also for
bathing. As well as knowledge about medicinal plants obtained from hereditary parents
(44%), studied (30%), and experience (26%). After doing this research is expeated to do
futher research about medicinal plants including chemical compound contant. So,
medicinal plants can be proven scientifically. Otherwise necessary to presere the
medicinal plants that have started to rare in the jernih village and surrounding.

Keywords: Ethnobotany, Jernih village, medical plants

ENI KURNIA SARI (RRA1C412027) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 3


PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah

Desa Jernih merupakan Ibu Kota kehidupan masyarakat yang hidup


Kecamatan Air Hitam Kabupaten disekitarnya.
Sarolangun. Lokasi desa ini terletak di Berdasarkan observasi di
pinggiran Taman Nasional Bukit Dua lapangan, diketahui bahwa masyarakat
Belas (TNBD). Keberadaan hutan di desa Jernih masih menjunjung adat
desa ini menjadi salah satu penunjang istiadat yang hidup di tengah

ENI KURNIA SARI (RRA1C412027) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 4


masyarakat. Berbagai nilai-nilai tradisi Kecamatan Air Hitam Kabupaten
yang diwariskan secara turun-temurun Sarolangun.”
masih dijalankan hingga saat ini. Selain
itu, masyarakat desa Jernih masih METODE PENELITIAN
banyak memanfaakan tumbuh-
tumbuhan sebagai obat. Masyarakat Jenis penelitian ini adalah
desa Jernih memiliki keyakinan bahwa penelitian deskriptif eksploratif yang
tumbuhan yang dijadikan sebagai obat mendeskripsikan suatu fenomena atau
tradisional dapat menyembuhkan fakta-fakta yang bertujuan untuk
berbagai macam penyakit sesuai dengan mendapatkan kejelasan atas suatu
fungsi tumbuhan yang diyakini. fenomena atau fakta-fakta untuk
Di Indonesia terdapat 30.000 membentuk suatu masalah penelitian
spesies tumbuhan yang terdapat di (Adi, 2010:5).
hutan tropika dan sebagian diantaranya Alat yang digunakan dalam
merupakan jenis-jenis tumbuhan obat. penelitian ini meliputi perekam,
Sekitar 9.600 jenis spesies tumbuhan gunting, jarum, kamera, sasak, buku
telah diketahui berkhasiat obat. Dari identifikasi, panduan wawancara yang
jumlah tersebut tercatat 269 spesies sudah dipersiapkan terlebih dahulu.
merupakan tumbuhan obat penting bagi Sedangkan bahan yang digunakan
industri obat tradisional (Hidayat, terdiri dari alkohol 70%, kertas koran,
2015:6). karton, etiket gantung, kantong plastik,
Dewasa ini arus modernisasi kertas label, benang, tali rafia dan
semakin berkembang di tengah tumbuhan yang akan dijadikan
masyarakat termasuk masyarakat di herbarium.
desa Jernih. Hal ini terlihat pada Informasi mengenai tumbuhan
penurunan pengetahuan masyarakat obat diperoleh dari wawancara
yang tinggal di desa Jernih mengenai mendalam (In-depth Interview)
pemanfaatan tumbuhan obat. menggunakan panduan wawancara yang
Berdasarkan hasil wawancara terhadap telah telah disiapkan terlebih dahulu,
salah seorang informan, diketahui wawancara dilakukan terhadap
bahwa hanya sebagian masyarakat yang sejumlah responden kunci untuk
masih memanfaatkan tumbuhan obat. mendapatkan informasi mengenai
Sebagian besar masyarakat kini telah pengobatan yang digunakan sebagai
beralih pada pengobatan medis yang obat, serta perolehan data dikumpulkan
semakin berkembang. Hal ini dari sampel tumbuhan obat yang
mendorong penulis untuk terkumpul selama penelitian.
memperhatikan kembali dan mengkaji Berdasarkan informasi hasil
berbagai jenis tumbuhan yang wawancara tenttang tumbuhan obat,
berkhasiat obat. selanjutnya sampel tumbuhan obat
Berdasarkan uraian di atas diambil dari lapangan untuk dibuat
maka penulis melakukan inventarisasi spesimen herbarium. pembuatan
jenis-jenis tumbuhan obat, dan herbarium ada empat aspek yaitu
pengolahannya serta pengetahuan pengumpulan atau collecting,
masyarakat di desa Jernih. Untuk itu pengepresan atau pressing, pemasangan
penting dilakukan penelitan yang atau mounting, dan pelabelan atau
berjudul “Kajian Etnobotani labelling (University of Melbourne
Tumbuhan Obat di Desa Jernih Herbarium, 2014:3).

ENI KURNIA SARI (RRA1C412027) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 5


Sampel tumbuhan selanjutnya dan sebagian penduduk pendatang yang
diidentifikasi dengan menggunakan berasal dari berbagai daerah yaitu
kunci identifikasi spesies dan gambar- Kerinci, Riau, Medan, Palembang,
gambar yang ada dibuku identifikasi Lampung serta Jawa.
Amir dkk (2011), Aspan (2008), Pendidikan masyarakat Desa
Hidayat (2015), Phil (1978), Sastrapadja Jernih sudah cukup maju. Desa Jernih
(1984), Whitmore (1972-1973), dan sudah memiliki Program Pendidikan
identifikasi juga dilakukan di Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar
laboratorium Fakultas Sains dan (SD), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan
Teknologi dengan bantuan dosen Sekolah Menengah Atas (SMA). Selain
Mahya Ihsan S.Si., M.Si., serta itu di Desa Jernih juga sudah terdapat
identifikasi dilakukan dengan Pelayanan kesehatan berupa
mencocokkan gambar-gambar yang ada PUSKESMAS yang berlokasikan di
pada penelitian sebelumnya dan tengah desa.
herbarium yang telah teridentifikasi di
website www.asianplant.net. 2. Jenis Tumbuhan Obat Yang
Identifikasi dilakukan sampai tingkat Terdapat di Desa Jernih
spesies. Data penelitian selanjutnya
Berdasarkan hasil wawancara,
dianalisis secara deskriptif untuk
observasi, dokumentasi, dan studi
mendapatkan kesimpulan hasil
pustaka serta identifikasi yang telah
penelitian.
dilakukan, terdapat 114 spesies
tumbuhan obat dari 57 famili jenis-
jenis tumbuhan tersebut masih
HASIL DAN PEMBAHASAN ditemukan di pekarangan sekitar rumah
warga, kebun atau di hutan sekitar
1. Gambaran Umum Lokasi
TNBD. Sebagian besar tumbuhan obat
Penelitian
Kecamatan Air Hitam terletak di sudah ditanam di pekarangan rumah
Kabupaten Sarolangun. Kecamatana Air dan sebagiannya masih terjaga di
Hitam terdiri dari 4 kelurahan yaitu dalam hutan atau kebun milik warga
yang ada di desa Jernih.
Desa Empang Benao, Desa Lubuk
Jering, Desa Semurung dan Desa Jernih. Berdasarkan Tabel 4.2 terdapat
Desa Jernih merupakan desa yang tujuh famili yang banyak digunakan
terletak di Kecamatan Air Hitam yaitu Zingiberaceae 9 spesies (8%),
dengan luas 17,379 Ha. Kondisi Asteraceae 8 spesies (7%), Lamiaceae 6
geografis desa Jernih dari ketinggian spesies (5,2%), Piperaceae 5 spesies
permukaan dari laut 5 - 385 m. dpl. (4,3%), Euphorbiaceae, Verbenaceae,
Banyaknya curah hujan 245 mm per dan Rutaceae masing-masing 4 spesies
tahun dan suhu udara rata-rata 25 0C. (3,4%).
Jarak desa Jernih dari Provinsi Jambi
yaitu 195 km sedangkan jarak dari
Kabupaten Sarolangun yaitu 50 km.
Jumlah Penduduk Desa Jernih
pada tahun 2015 berkisar 2.686 jiwa
yang terdiri dari 1.349 jiwa penduduk
laki-laki dan 1.337 jiwa penduduk
perempuan dengan mayoritas
merupakan penduduk asli desa Jernih

ENI KURNIA SARI (RRA1C412027) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 6


tumbuhan yang digunakan obat
sehingga mempengaruhi jenis tumbuhan
9% yang diperoleh; (2) Keanekaragaman
8% hayati daerah yang satu dengan daerah
Persentasi (%)

7% lainnya dan berbeda pula cara


6% pemanfaatan tumbuhan obat pada suatu
5% suku atau masyarakat yang ada didaerah
4% tersebut; (3) Waktu pengambilan
3% sampel penelitian dipengaruhi oleh
2% musim atau iklim, karena musim
1% berpengaruh terhadap sumberdaya di
0% lapangan.
Famili
Dari tiga penelitian tersebut,
terdapat perbedaan dari hasil penelitian
ini. Pada penelitian ini diperoleh jenis
tumbuhan yang jarang ditemui oleh
Spesies tumbuhan obat yang masyarakat lainnya, misalnya kapas
didapat dan berhasil diidentifikasi pada hantu (Abelmoschus moschatus
penelitian ini lebih sedikit jika Medik.), inggit daro (Carallia brachiata
dibandingkan dengan beberapa Merr.), timun tikus (Cucumis sp.) dan
penelitian sebelumnya. Rohana patah kemudi (Emilia sonchhifolia L.)
(2015:17) hanya menemukan 18 spesies Masyarakat di Desa Jernih
tumbuhan obat di Desa Sukajadi sampai saat ini masih banyak yang
Kecamatan Bathin VIII Kabupaten memanfaatkan tumbuhan obat. Hal ini
Sarolangun. Penelitian Indriati disebabkan karena masyarakat lebih
(2015:54) hanya menemukan 39 spesies meyakini bahwa tumbuhan obat mampu
tumbuhan obat di Desa Tabun menyembuhkan berbagai macam jenis
Kecamatan VII Koto Kabupaten Tebo penyakit meski dalam jangka waktu
pada SAD (suku anak dalam). yang lama mengkonsumsinya.
Selanjutnya penelitian Pisa (2016:5) Berdasarkan data yang diperoleh,
menemukan 102 jenis tumbuhan obat di tumbuhan obat di Desa Jernih mampu
Kawasan Situs Candi Muara Jambi menyembuhkan 53 jenis macam
Kabupaten Muaro Jambi. Perbedaan penyakit.
hasil yang diperoleh ini disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain: (1) 3. Bagian Tumbuhan yang
Perbedaan pengetahuan antara Dimanfaatkan Sebagai Obat
masyarakat lokal satu dengan
masyarakat lokal lainnya mengenai

ENI KURNIA SARI (RRA1C412027) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 7


Berdasarkan hasil wawancara jenis tumbuhan obat yang cara
diperoleh informasi tentang bagian pengolahannya dengan dengan
diremas, ditumbuk, dicincang, dilayur
misalnya sakat kwau (A. nidus L.), dan
sirih cambai (Piper sp.). Sedangkan
beberapa jenis tumbuhan obat yang
cara pengolahan dengan diminum dan
dimakan diantaranya amplas kijang
(T. scandens L.) dan kapung-kapung
(Oroxylum sp.).
Penggunaan tumbuhan obat
tunggal maupun bentuk ramuan ada
tumbuhan yang paling banyak yang secara langsung dikonsumsi dan
dimanfaatkan yaitu daun sebesar 62%. ada pula yang perlu dibacakan doa-doa
Hal ini disebabkan karena penggunaan terlebih dahulu. Biasanya pembacaan
bagian daun tidak merusak kondisi doa-doa ini digunakan untuk mengobati
tumbuhan tersebut dan daun dapat penyakit-penyakit tertentu. Penyakit
beregenerasi kembali dengan cepat. tersebut biasanya terkait dengan hal-hal
Selain itu, cara pengambilannya lebih ghaib seperti tesapo atau keteguran roh
mudah serta pengolahan lebih mudah ghaib.
seperti direbus, diremas, ditumbuk, Selain penggunaan tumbuhan
digosok, dicincang, dilayur dengan api, obat untuk keteguran atau gangguan roh
dibarut, digulung, bahkan langsung halus, Ibu yang akan melahirkan juga
dilalap atau dimakan dan ada juga untuk memanfaatkan tumbuhan obat yang
mandi. tidak terlepas dari jasa dukun beranak.
Peranan dukun bagi masyarakat jasanya
4. Cara Pengolahan Dan sangat membantu karena biaya
Pemanfaatan Tumbuhan Obat di persalinan di dukun beranak dinilai
Desa Jernih lebih ekonomis serta proses pemulihan
Berdasarkan hasil wawancara yang pasca persalinan juga lebih cepat.
diperoleh dari masyarakat, cara Ramuan yang diberikan bermanfaat
pengolahan tumbuhan untuk dijadikan untuk menjaga kesehatan janin,
obat diolah dengan cara direbus, menjaga kesehatan ibu pasca persalinan,
diminum, dilayur dengan api, diremas, memberikan stamina setelah
ditumbuk, dicincang, dibarut, digosok, melahirkan, dan mengembalikan bentuk
ditetes, dilalap, disadap, dan ada juga tubuh. Tumbuhan yang digunakan
yang digunakan untuk mandi. Cara diantaranya amplas kijang (T. scandens
pengolahan dengan ditumbuk, diremas, L.), bunga ekor anjing (U. crinita), sirih
dicincang, dan dibarut biasanya untuk cambai (Piper sp.), dan sirih kaduk (P.
pengobatan luar seperti pengobatanl sarmenthosum Roxb.).
sakit kulit, perut kembung, sakit
pinggang, obat untuk luka dan 5. Pengetahuan Dan Pemahaman
sebagainya. Untuk pengobatan dalam Masyarakat Tentang Tumbuhan
cara pengolahan tumbuhan obat Obat
biasanya diminum atau dimakan, Masyarakat Desa Jernih
misalnya untuk mengobati darah tinggi, mengartikan tumbuhan obat sebagai
tumor atau kanker, diare, batuk, panas suatu tumbuhan yang memiliki khasiat
dalam dan lain sebagainya. Beberapa obat. Masyarakat meyakini bahwa
ENI KURNIA SARI (RRA1C412027) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 8
tumbuhan yang dipakai untuk
pengobatan itu tidak memberikan efek
berbahaya bagi tubuh dan dapat
memulihkan penyakit secara berangsur-
angsur. Berbeda dengan obat dokter jika
diminum seketika penyakit yang
dirasakan menghilang, namun setelah
efek dari obat tersebut habis maka
penyakit kambuh lagi. Selain itu obat
dapat memberikan dampak berbahaya Berdasarkan gambar diatas masyarakat
bagi tubuh jika mengkonsumsi secara desa Jernih banyak memiliki
berturut-turut karena mengandung pengetahuan tentang tumbuhan obat
bahan kimiawi. Secara umum berdasarkan dari turun temurun orang
pengetahuan tentang tumbuhan obat tuanya. Hal ini di sebabkan karena
yang mereka miliki didapatkan secara orang tua yang memiliki keahlian
turun temurun dari orang tua sejak dulu. tersebut mewariskan keahliannya
Masyarakat biasanya kepada keturunannya agar keahlian
menggunakan obat tradisional sebagai tersebut tetap terjaga dengan baik.
upaya penyembuhan penyakit dengan
memanfaatkan tumbuhan obat yang
sudah diketahui, jika penyakit yang PENUTUP
dirasakan tidak berhasil sembuh maka
warga berobat ke PUSKESMAS atau Berdasarkan hasil penelitian di
dokter. Pengobatan ini biasanya Desa Jernih Kecamatan Air Hitam
dilakukan untuk mengobati penyakit- Kabupaten Sarolangun, terdapat 114
penyakit yang bersifat umum atau jenis tumbuhan dari 58 famili. Famili
medis. Faktor-faktor penyebab tumbuhan yang paling dominan yaitu
seseorang terjangkit suatu penyakit Zingiberaceae yaitu sebanyak 9 spesies
disebabkan karena faktor alam, faktor (8%). Sebagian besar tumbuhan obat
kebersihan lingkungan sekitar tempat didapatkan dari sekitar tempat tinggal,
tinggal yang kurang bersih dan tidak sekitar sungai, sekitar sawah, sekitar
sehat, faktor makanan dan minuman hutan TNBD, dan kebun milik warga.
yang tidak higienis atau makanan dan Bagian tumbuhan yang paling banyak
minuman cepat saji, dan faktor ghaib digunakan untuk obat yaitu daun (62%).
atau gangguan dari roh halus akibat ulah
manusia itu sendiri. SARAN
Berdasarkan hasil wawancara Saran dari penelitian yaitu
diperoleh bahwasanya masyarakat perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
memiliki pengetahuan tumbuhan obat mengenai tumbuhan obat termasuk
dari tiga sumber yaitu dari orang tua, kandungan senyawa kimianya sehingga
berguru dan dari pengalaman. tumbuhan obat dapat dibuktikan secara
ilmiah. Selain itu perlu dilakukan upaya
pelestarian dengan membudidayakan
tumbuhan obat, khususnya tumbuhan
obat yang sudah mulai langka dan yang
semakin langka yang ada di Desa
Jernih.

ENI KURNIA SARI (RRA1C412027) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 9


DAFTAR RUJUKAN Departemen Kebudayaan Pariwisata
Pemuda dan Olahraga
Adi, R., 2010. Metodologi Penelitian Kabupaten Sarolangun. 2012.
Sosial dan Hukum. Jakarta: Selayang Pandang Pesona
Granit. Diakses: Wisata Sarolangun.
http://books.google.co.id/buk Pemerintah Kabupaten
u/Metodologi/penelitian/sosia Sarolangun: Dinas
l/hukum /html. Kebudayaan Pariwisata
Pemuda dan Olahraga
Amir, M., Supriatna, A., dan Kabupaten Sarolangun.
Djarwaningsihm T., 2011.
Flora Cagar Alam Gunung Departemen Kesehatan Republik
Tukung Gede Serang – Indonesia. 2007. Kebijakan
Banten. Bogor: LIPI Obat Tradisional Nasional
(KONTRANAS). Jakarta:
Anonim. 2012. Profil Tp Pkk Departemen Kesehatan
Kecamatan Air Hitam Republik Indonesia.
Kabupaten Sarolangun
Jambi.http://www.pkk.Sarola Hakim, L., 2014. Etnobotani dan
ngunkab.go.id/index.php/prof Manajemen Kebun-
il-tp-pkk-kecamatan-air- Pekarangan Rumah. Malang:
hitam?showall1&limi tstart. Penerbit Selaras
Diakses 17 Agustus 2016.
Hidayat, S., Napitupulu, R. M., 2015.
Aspan, R., 2008. Taksonomi Koleksi Kitab Tumbuhan Obat.
Tanaman Obat Kebun Jakarta: AgriFlo.
Tanaman Obat Citeureup.
Jakarta: Badan POM RI. Indriati, Gustina., 2014. Etnobotani
Bodeker, G. 2000. Indigenous Medical tumbuhan obat yang
Knowledge : The Law and digunakan suku anak dalam
Politics of Protection, Oxford di desa tabun kecamatan VII
Intellectual Property Research koto kabupaten tebo jambi,
Centre Seminar in St. Peter’s Jurnal Saintek 6 (1): 52-56
College. 25th Janury 2000.
Oxford. Julianti, R. 2009, Studi Etnobotani Obat
Pada Suku Talang Mamak
Corner, E. J. H and Watanabe, K. 1969. Dusun Samarantihan Desa
Illustrated Guide to Tropical Suo-Suo Kecamatan Sumay
Plants. Tokyo : Hirokawa Kabupaten Tebo, Skripsi,
Publishing Company, INC. Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas
Cotton, C. M., 1997. Ethnobotany Jambi, Jambi.
Principles and Applications.
Brithish London: Library Kusuma, R.F., Zaky, M.B., 2005.
Cataloging in Publication. Tumbuhan Liar Berkhasiat
Obat. Jakarta: PT. Agromedia
Darmawan, D., 2013. Metode Penelitian Pustaka. Diakses melalui
Kuantitatif. Bandung: PT http://books.google.co.id/buk
Remaja Rosdakarya offset. u/
ENI KURNIA SARI (RRA1C412027) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 10
Tawangmangu: PT. Trubus
Keraf, S.A., 2002. Etika Lingkungan. Agriwidya.
Jakarta: Kompas. Diakses
melalui Sugiyono., 2013. Metode Penelitian
http://books.google.co.id/buk Kuantitatif Kualitatif dan
u/etika/lingkungan/keraf/html R.D. Bandung: Alfabeta.

Muhlisah, F., 2008. Tanaman Obat Suhartini. 2009. Kajian Kearifan Lokal
Keluarga (Toga). Jakarta: Masyarakat dalam
Penebar Swadaya. Pengelolaan Sumberdaya
Alam dan Lingkungan,
Phil. D. 1978. Three Flora of Malaya Jurusan Pendidikan Biologi,
Volume Three. Malaysia: Fakultas MIPA, Universitas
Longman Forest Research Negeri Yogyakarta.
Institute, Kepong.
. Soerjani, M., Kostermans.,
Pisa, Yanri. 2016. Kajian Etnobotani Tjitrosoepomo, G., 1987.
Tumbuhan Obat Yang Weeds of Rice In Indonesia.
Dimanfaatkan Oleh Jakarta: Balai Pustaka
Masyarakat di Kawasan Situs
Candi Muaro Jambi Soeryoko, H. 2010. 20 Tanaman Obat
Kabupaten Muaro Jambi, Terpopuler Penurun
Artikel Ilmiah, Fakultas Hipertensi. Yogyakarta:
Keguruan Dan Ilmu Penerbit ANDI.
Kependidikan Universitas
Tjitrosoepomo., 2000. Taksonomi
Jambi, Jambi.
Tumbuhan(Spermatophyta).
Ruhnayat, A., Kardinan, A., 2008. Budi
Yogyakarta: Gajah Mada
Daya Tanaman Obat Secara
University Press.
Organik. Jakarta: PT.
Agromedia Pustaka. Diakses Undang-Undang Republik Indonesia.
http://books.google.co.id/buk 1992. Kesehatan. Jakarta:
u/tanaman /Daya/ Tanaman/ Dewan Perwakilan Rakyat
Obat/ Secara/ Organik /html. Indonesia.
Rohana., 2015, Studi Etnobotani
tumbuhan obat di Desa University Of Melbourne Herbarium.
Sukajadi Kecamatan Bathin 2014. Make Your Own
VIII Kabupaten Sarolangun Herbarium Specimens.
Provinsi Jambi, Skripsi, Melbourne : BOTANY.
Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Institut Agama Utami, Prapti., 2008. Tanaman Obat
Islam Negeri Sulthan Thaha Untuk Mengatasi Diabetes
Saifuddin (IAIN), Jambi mellitus. Jakarta: PT.
Sastrapradja., Setijati., Johar., Agromedia Pustaka. Diakses
Afriastini, J., 1984. Polong- melalui
polongan Perdu. Bogor: LIPI. http://books.google.co.id/buk
Siswanto, Widiayastuti, Y., 1997. u/tanaman/obat/untuk/mengat
Penanganan Hasil Panen asi/diabetes mellitus /html.
Tanaman Obat Komersial.

ENI KURNIA SARI (RRA1C412027) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 11


Whitmore, T.C., 1972. Tree Flora Of
Malaya Volume One.
Malaysia: Longman Forest
Research Institute, Kepong.

Whitmore, T.C ., 1973. Tree Flora Of


Malaya Volume Two.
Malaysia: Longman Forest
Research Institute, Kepong.

WHO. 2003.Traditional Medicine. Di


akses pada tanggal 3 Oktober
2014.
http://www.who.int/mediacen
tre/factsheets/fs134/en/.

ENI KURNIA SARI (RRA1C412027) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 12

You might also like