Indeks Glikemik Gula Semut

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Biospecies

Vol 13. No 2. July 2020 Page 1 - 9

KOMPOSISI PROKSIMAT DAN INDEKS GLIKEMIK NIRA


AREN
PROXIMATE COMPOSITION AND PALM JUICE GLYCEMIC INDEX

Yurnia Ningsih N. Ismail, Margaretha Solang , Wirnangsih D. Uno


Universitas Negeri Gorontalo

Email: margarethasolang@ung.ac.id

Abstract This research intended to evaluate the proximate composition and palm juice glycemic index.
The analysis of water, protein, and ash contents used the oven, semi-micro Kjeldahl, and
thermogravimetry methods, respectively. Meanwhile, fat, carbohydrate, and sugar contents
were analyzed by relying on direct extrusion method with a Soxhlet, by difference method ,
and Luff Schoorl method, respectively. Further, the analysis of the glycemic index employed
the calculation of area under the curve using the finger-prick capillary blood method. The
measurement of blood glucose levels was done to ten respondents who were given pure glucose
and palm juice. The results revealed that palm juice contained 91.1% water, 0.28% ash, 0.41%
protein, 0% fat, 8.21% carbohydrate, and 0,67% sugar. The average blood glucose of the
respondents after consuming pure glucose and palm juice in minute 0, 30, 60, 90, and 120
arrived at 93.2 mg/dL, 155.4 mg/dL, 124.2 mg/dL, 93.8 mg/dL, 79.1 mg/dL, and 81.8 mg/dL,
118.6 mg/dL, 92.6 mg/dL, 74.1 mg/dL, and 63.7 mg/dL. The value of the palm juice glycemic
index was 35.56 (low category), so that this juice could function as an alternative drink to
maintain blood glucose levels.

Keywords: Proximate Composition, Glycemic Index, Palm Juice.

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi komposisi proksimat dan nilai indeks glikemik
nira aren. Analisis kadar air menggunakan metode oven, protein menggunakan metode
semimikro kjeldhal, kadar abu menggunakan metode thermografimetri, dan lemak
menggunakan metode ekstruksi langsung dengan alat soxhlet, karbohidrat menggunakan
metode by difference, dan gula mengunakan metode Luff schoorl . Analisis indeks glikemik
menggunakan perhitungan luas area dibawah kurva menggunakan metode finger-prick
capillary blood. Pengukuran kadar glukosa darah pada 10 orang responden yang diberi glukosa
murni dan nira aren. Hasil penelitian menunjukkan nira aren mengandung 91,1% air, 0,28%
kadar abu, 0,41% protein, 0% lemak, 8,21% karbohidrat dan 0,67% jumlah gula. Rata-rata
glukosa darah responden setelah mengkonsumsi glukosa murni dan nira aren pada menit ke-0,
30, 60, 90, 120 yaitu sebagai berikut 93,2 mg/dL, 155,4 mg/dL, 124,2 mg/dL, 93,8 mg/dL, 79,1
mg/dL, dan 81,8 mg/dL, 118,6 mg/dL, 92,6 mg/dL, 74,1 mg/dL, dan 63,7 mg/dL. Nilai indeks
glikemik nira aren adalah 35,56 berada pada kategori rendah, sehingga nira aren merupakan
minuman alternatif untuk menjaga kadar gula darah

Kata Kunci: Komposisi Proksimat, Indeks Glikemik, Nira Aren

Received 18 February 2019 Published 29 July 2020


Y N N. ISMAIL, M SOLANG DAN W D. UNO

PENDAHULUAN IG dalam suatu makanan yaitu ≥70 tergolong


Glukosa darah adalah konsentrasi gula dalam tinggi, sedangkan 56-69 sedang dan ≤ 55
darah, atau tingkat glukosa serum diatur ketat rendah (Ostman, 2001).
dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan dalam Salah satu bahan yang memiliki IG
darah adalah sumber utama energi untuk sel-sel rendah adalah gula aren kristal. Berdasarkan
dalam tubuh. Glukosa adalah bahan bakar penelitian Riawan (2017), bahwa gula aren
utama bagi kebanyakkan jaringan. Pada kristal memiliki IG rendah dengan nilai 43.61
keadaan pasca penyerapan, kadar glukosa darah dan gula aren cetak memiliki IG sedang dengan
dipertahankan antara 4,5-5,5 mmol/L. setelah nilai 62.47. Gula aren oleh masyarakat dibuat
mengkonsumsi karbohidrat, kadar tersebut dari bahan dasarnya nira aren. Nira aren
dapat meningkat menjadi 6,5-7,2 mmol/L, dan merupakan suatu produk yang sangat penting
pada saat kelaparan kadarnya dapat turun karena mengandung gula yang dapat digunakan
menjadi 3,3-3,9 mmol/L (Murray, 2009). untuk menghasilkan gula aren ataupun dapat
Menurut Price (2005), kadar gula darah setiap difermentasikan menjadi etanol. Kandungan
hari bervariasi dan akan meningkat setelah kimia lain yang terdapat pada nira aren yaitu
mengkonsumsi makanan atau minuman cairan protein, energi, serat dan vitamin. Kadar protein
yang mengandung gula maupun karbohidrat dalam nira berhubungan dengan metabolisme
lainnya dan akan kembali pada keadaan normal enzimatis gula sehingga kandungan protein
dalam waktu 2 jam. dapat digunakan untuk memperkirakan
Asupan karbohidrat yang berlebihan produktivitas gula dalam nira (Pontoh, 2011).
akan meningkatkan sekresi insulin, akhirnya Menurut Pontoh (2007), nira aren yang segar
insulin tidak mampu melaksanakan tugasnya mengandung 13,9-14,9% sukrosa, 0,04% kadar
lagi untuk menjaga kadar glukosa darah pada abu, dan 0,02% kadar lemak. Protein dalam nira
taraf normal. Oleh karena itu, dibutuhkan cara aren berasal dari empulur aren. Sekalipun
untuk mengontrol glukosa darah salah satunya, protein dalam nira aren relatif sangat kecil,
yaitu dengan pengaturan makan atau diet namun jika dihitung dari total bahan kering,
menggunakan konsep indeks glikemik. Indeks kandungan protein bisa mencapai 0,78%.
Glikemik (IG) merupakan nilai yang Berdasarkan observasi di Kecamatan
menunjukkan kemampuan suatu makanan yang Telaga Biru Kabupaten Gorontalo nira aren
mengandung karbohidrat dalam meningkatkan sangat digemari oleh masyarakat karena dapat
kadar gula darah. Konsep indeks glikemik, dikonsumsi secara langsung dan diyakini oleh
menurut Arif dkk (2013) sebagai alat untuk masyarakat sebagai alternatif untuk dapat
mengukur respon glukosa darah terhadap menurunkan kadar glukosa darah. Untuk
karbohidrat pada jenis makanan yang mendukung potensi nira aren sebagai minuman
dikonsumsi. Menurut Baclay et al (2008), alternatif bagi penderita diabetes, maka perlu
Perhitungan Indeks Glikemik pada suatu dilakukan uji indeks glikemik. Penelitian ini
makanan yang mengandung karbohidrat adalah bertujuan untuk mengevaluasi komposisi
dengan membandingkan luas area dibawah proksimat dan nilai indeks glikemik nira aren.
kurva respon glukosa darah pangan uji dengan
luas area dibawah kurva respon glukosa darah METODOLOGI
pangan standar. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober-
Makanan berindeks glikemik tinggi November 2019. Nira aren diperoleh dari
akan menaikkan glukosa darah dengan cepat, Kecamatan Telaga Biru Kabupaten Gorontalo.
sedangkan makanan yang berindeks glikemik Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium
rendah akan menaikkan kadar gula darah Analisis dan Kalibrasi Balai Besar Industri
dengan lambat (Rimbawan & Siagian, 2004). Agro Bogor. Uji Indeks Glikemik di laksanakan
Penelitian menunjukkan makanan yang di Laboratorium Biokimia Jurusan Biologi
memiliki indeks glikemik rendah mampu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
memperbaiki sensivitas insulin dan Alam Universitas Negeri Gorontalo. Pangan
menurunkan laju penyerapan glukosa, sehingga standar yang digunakan adalah glukosa murni,
dapat bermanfaat untuk mengendalikan kadar sedangkan pangan uji adalah nira Aren. Alat
gula darah (Riccadi et al, 2013). Makanan yang penelitian, yaitu botol timbang tertutup,
berindeks glikemik tinggi berpengaruh pada eksikator, oven, cawan porselen atau platina,
peningkatan kecepatan dan menambah jumlah tanur listrik, labu Kjeldhal 100 mL, alat
kadar glukosa dalam darah secara cepat. Nilai penyulingan dan kelengkapannya, pemanas

Copyright © 2020 The Authors. 2


J. Biospecies. (13) 2, July 2020. 1 - 9
KOMPOSISI PROKSIMAT DAN INDEKS GLIKEMIK NIRA AREN

listrik/pembakar, labu lemak, soxhlet, Uji Nilai Indeks Glikemik


Erlenmeyer 500 mL, pipet volumetrik 10 mL, Responden uji indeks glikemik adalah
25 mL, dan 50 mL, labu ukur 100 dan 250 mL, 10 orang mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas
penangas air, pendingin tegak, thermometer, Matematika dan IPA Universitas Negeri
dan buret 50 mL, spektrofotometer pada Gorontalo. Kriteria inklusi dan eksklusi untuk
panjang gelombang 630 nm, alat gelas ukur, responden yaitu orang dewasa sehat dengan
gelas plastik, pengukur glukosa darah (nesco), populasi mahasiswa (18-25 tahun), memiliki
strip glukosa darah, timbangan berat badan, alat indeks massa tubuh normal (18,5 kg/m2 dan
pengukur tinggi badan, bloodlancet, neraca 24,9 kg/m2) kriteria Asia-Pasifik, tidak
analitik, stopwatch. memiliki riwayat gangguan metabolisme
Bahan yang digunakan yaitu campuran glukosa, dalam keadaan sehat,dan tidak
2,5 g serbuk SeO2, 100 g K2SO4 dan 20 g menjalani program diet dalam 3 bulan terakhir.
CuSO45H2O, larutan bromocresol green 0,1%, Pengumpulan data dilakukan setelah
larutan merah metal 0,1% dalam alkohol 95%, dilakukan anamnesis yang meliputi identitas
larutan asam borat H3BG3 2%, larutan asam diri, riwayat penyakit, pengukuran berat badan
klorida HCl 0,01 N, larutan natrium hidroksida dan tinggi badan, serta mendapatkan
NaOH 30%, kertas lakmus, n-heksana atau persetujuan responden dan mengisi lembar
pelarut lemak lainnya, larutan asam klorida HCl inform consent. Sebelum pemeriksaan glukosa
25%, larutan kalium iodida KI 20%, larutan darah, responden berpuasa selama 10 jam
asam sulfat H2SO4 25%, larutan natrium dimalam hari, makan dengan porsi normal
tiosulfat Na2S2O3 0,1 N, indikator kanji 0,5%, sebelum puasa, dan tidak melakukan aktivitas
larutan natrium hidroksida NaOH 4N, larutan berat. Pengukuran glukosa darah responden
indikator fenolftalin, 0,1 g glukosa, aquadest, 5 yang mengkonsumsi pangan standar (glukosa
mL pereaksi anthrone, 5 mL filtrat, HCl 3 ml, murni) dilakukan pada 10 orang responden
larutan timbal asetat setengah basa atau larutan pada pagi harinya dengan pengambilan sampel
seng asetat, dan larutan ammonium hydrogen darah kapiler pada menit ke-0, 30, 60,90, dan
fosfat (NH4)2HPO4 10% atau larutan kalium 120. Pengujian untuk nira aren dilakukan pada
ferosianida, kapas, alkohol instant, aluminium hari ke empat setelah konsumsi pangan standar
foil, glukosa murni, nira aren dan air mineral. dengan diberikan air putih 250-500 mL air.
Analisis kadar air menggunakan Kadar gula darah (pada setiap waktu
metode oven, protein menggunakan metode pengambilan sampel) ditebar pada dua sumbu,
semimikro kjeldhal, kadar abu menggunakan yaitu sumbu waktu (X) dan kadar gula darah
metode thermografimetri, dan lemak (Y). Indeks glikemik ditentukan dengan
menggunakan metode ekstruksi langsung membandingkan luas daerah di bawah kurva
dengan alat soxhlet dengan uji SNI 01-2891- antara pangan uji dengan pangan acuan
1992. Karbohidrat menggunakan metode by (glukosa murni) dikalikan 100. Perhitungan
difference dengan uji IK 7.2.3 dan gula luas area di bawah kurva menggunakan metode
mengunakan metode Luff schoorl dengan uji Brouns et al (2005), dengan rumus :
SNI 01-2892-1992, butir 3.1. ∆30𝑡 (∆30 − ∆60)𝑡
L= + ∆60𝑡 + + ∆90𝑡
2 2
Penentuan Jumlah Pangan Uji (∆60 − ∆90)𝑡
Pangan yang akan dinilai indeks + + ∆120𝑡
2
glikemiknya adalah Nira aren. Sedangkan, (∆90 − ∆120)𝑡
bahan pangan acuan yang akan digunakan +
2
adalah glukosa murni. Jumlah nira aren yang Keterangan :
diberikan dihitung berdasarkan kesetaraan L = Luas area di bawah kurva
dengan 25g karbohidrat glukosa murni dan t = Interval waktu pengambilan darah
untuk bahan pangan uji ditentukan dengan (30 menit)
menggunakan rumus dibawah ini menurut ∆30 = Selisih kadar glukosa darah 30 menit
(Budijanto dkk, 2017). setelah beban dengan puasa
25𝑔
Jumlah sampel (g) = × ∆60 = Selisih kadar glukosa darah 60 menit
Karbohidrat sampel
setelah beban dengan puasa
100% ∆90 = Selisih kadar glukosa darah 90 menit
setelah beban dengan puasa
∆120 = Selisih kadar glukosa darah 120

3 Copyright © 2020 The Authors.


J. Biospecies. (13) 2, July 2020. 1 - 9
Y N N. ISMAIL, M SOLANG DAN W D. UNO

menit setelah beban dengan puasa. Hasil penelitan memperlihatkan bahwa


kadar abu pada nira aren yaitu 0,28%,
Perhitungan indeks glikemik (IG) sedangkan menurut penelitian Pontoh (2007),
dilakukan dengan cara membandingkan luas kandungan abu pada nira aren yaitu 0,04%. Hal
kurva antara sampel pangan uji (nira aren) dan ini menunjukkan bahwa nira aren memiliki
luas kurva pangan acuan (glukosa murni). kandungan mineral yang tinggi, karena
Berikut ini merupakan rumus untuk pemanfaatan mineral akan menyebabkan
menentukan indeks glikemik pangan menurut penurunan kadar abu. Dibandingan dengan gula
Lestari,dkk (2017) yaitu : aren cetak dan kristal masing-masing 2,35%
dan 1,88%. Menurut Pontoh (2012), kadar abu
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑘𝑢𝑟𝑣𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 yang terdapat pada nira aren bervariasi dari 0,22
IG = sampai dengan 0,98%, sedangkan kadar abu
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑘𝑢𝑟𝑣𝑎 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 (𝑔𝑙𝑢𝑘𝑜𝑠𝑎 𝑚𝑢𝑟𝑛𝑖)
× 100 pada gula aren cetak dan kristal tidak jauh
berbeda dengan Standar Nasional Indonesia
HASIL DAN PEMBAHASAN yang menetapkan kadar abu gula aren cetak
Komposisi proksimat nira aren atau kristal berkisar antara 2,1-2,3%. Menurut
Nira aren dihasilkan dari pohon aren. Nira aren Sluiter et al (2005), kadar abu menunjukkan
adalah produk yang penting karena kandungan jumlah kandungan mineral yang terkandung
gulanya dapat digunakan untuk menghasilkan dalam suatu bahan pangan. Jumlah mineral
gula aren. Menurut Widyawati (2012), Nira yang dimaksud dapat ditentukan dengan
aren merupakan hasil dari penyadapan pada melihat sisa-sisa pembakaran garam
bagian tandan bunga jantan atau bunga betina. mineralnya.
Namun, dengan pertimbangan kelangsungan Protein merupakan bagian dalam nira
populasi aren maka yang diambil niranya aren, kandungan protein yang terdapat pada
adalah bunga jantan sehingga bunga betina nira aren yaitu 0,41%, sementara hasil
tetap bisa menghasilkan buah dan biji. Nira aren penelitian Pontoh (2007), bahwa kandungan
segar berasa manis, berbau khas nira dan jernih. protein dalam nira aren berkisar pada 0,20-
Nira aren mengandung beberapa zar gizi antara 0,61%. Perbedaan ini biasanya karena
lain karbohidrat, protein, lemak, dan mineral. perbedaan habitatnya. Protein dalam nira aren
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1 mempunyai fungsi sebagai enzim. Pada nira
sebagai berikut : aren protein banyak terdapat pada batang
tanaman yang diketahui enzim sangat
Tabel 1. Komposisi Proksimat Nira Aren dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat.
No Parameter Hasil (%) Lemak merupakan salah satu golongan
1. Air 91,1 lipida. Hasil analisis kandungan lemak pada
2. Kadar Abu 0,28 nira aren yaitu 0% atau tidak terdapat lemak,
3. Protein (N x 6,25) 0,41 sementara hasil penelitian Pontoh (2007),
4. Lemak 0 Bahwa kandungan lemak 0,02%. Keberadaan
5. Karbohidrat 8,21 lemak dalam nira aren disebabkan oleh hasil
6. Jumlah gula 0,67 metabolisme berbagai bagian struktur sel dalam
jaringan empulur.
Kandungan air dalam nira aren lebih Hasil penelitian memperlihatkan
tinggi yaitu 91,1% dibandingkan dengan bahwa kandungan karbohidrat nira aren lebih
kandungan air yang ada pada gula aren cetak rendah yaitu 8,21%, jika dibandingkan dengan
dan gula aren kristal masing-masing 10,28% gula aren cetak dan kristal yaitu 84,99% dan
dan 3,64%. Hal ini menunjukkan bahwa nira 92,62%. Menurut Riawan (2017), hal ini juga
aren memiliki kandungan mineral yang berasal disebabkan oleh rendahnya kandungan kadar
dari tandan bunga jantan. Menurut Hasanah abu, dan lemak yang terdapat pada nira aren,
(2017), air dalam nira aren merupakan bagian karena kandungan karbohidrat dihitung dari
yang terbesar yang banyaknya antara 75-90%. sisa kandungan air, abu, protein dan lemak dari
Air merupakan komponen penting pada suatu nira aren.
bahan pangan yang dapat menentukan kualitas Hasil analisis memperlihatkan bahwa
bahan pangan tersebut. kandungan gula pada nira aren sangat rendah
yaitu 0,62% sementara hasil penelitan Pontoh
(2007), perbedaanya sangat jauh yaitu

Copyright © 2020 The Authors. 4


J. Biospecies. (13) 2, July 2020. 1 - 9
KOMPOSISI PROKSIMAT DAN INDEKS GLIKEMIK NIRA AREN

kandungan gula pada nira aren berkisar pada Penelitian ini menggunakan 10 orang
13,9-14,9%. Hal ini disebabkan adanya gula sebagai responden dengan rincian 4 orang laki-
yang dapat menyebabkan nira aren mengalami laki dan 6 orang perempuan dalam menentukan
proses fermentasi menjadi asam, kandungan indeks glikemik. Responden berumur rata-rata
gula pada nira aren sangat ditentukan oleh 22,1 tahun, memiliki tinggi badan rata-rata
adanya mikroorganisme. Menurut Pontoh 158,4 cm, Berat badan rata-rata 56,7 kg, dan
(2007), gula yang terdapat pada nira aren yang memiliki IMT normal dengan rata-rata 22,5.
keluar dari pohon akan segera mengalami Subjek dalam keadaan sehat dan masuk dalam
perubahan dengan adanya mikroorganisme. kriteria inklusi. Kerakteristik subjek dapat
dilihat dalam Tabel 2.
Karakteristik Responden

Tabel 2. Karakteristik Subjek Penelitian


No Jenis Kelamin Umur Tinggi badan (m) Berat badan (kg) Indeks Massa
(Tahun) Tubuh (kg/m2)
1. Perempuan 22 152 45 20
2. Perempuan 22 157 49 19,4
3. Laki-laki 22 159 53 21,0
4. Perempuan 22 149 47 21,1
5. Perempuan 22 154 54 23
6. Perempuan 23 148 50 23
7. Laki-laki 21 173 71 24
8. Perempuan 22 154 58 24,4
9. Laki-laki 23 175 75 24,5
10. Laki-laki 22 163 65 24,5
Rata-rata 22,1±0,56 158,4±9,35 56,7±10,36 22,5±1,73

Penentuan Jumlah Pangan Uji darah normal berkisar antara 55-140 mg/dL,
Pengujian indeks glikemik dilakukan dengan dan untuk penyediaan energi bagi susunan
memberikan sampel pangan standar (glukosa syaraf pusat diperlukan kadar glukosa darah
murni) dan pangan uji (nira aren) yang minimal 40-60 mg/dl. Gula darah akan
mengandung available karbohydrate setara meningkat setelah makan yang umumnya pada
dengan 25 gram glukosa murni dan karbohidrat pagi hari berada pada level terendah (Mufti dkk,
sampel 8.21%. Berdasarkan hasil perhitungan 2015). Hasil penelitian menunjukkan, pada
diatas maka jumlah sampel pangan uji yang menit ke-30 kadar gula darah responden
akan diberikan pada responden adalah 304,5 meningkat atau dalam keadaan tidak normal
mL setiap orang responden. setalah mengkonsumsi glukosa murni. Hal ini
menurut Triana (2017), ketika mengkonsumsi
Nilai Indeks glikemik nira aren karbohidrat tubuh akan memberikan reaksi
Indeks glikemik merupakan nilai yang dengan memberikan sinyal kepada pankreas,
menunjukkan kemampuan dalam suatu hormon ini bekerja layaknya kunci, membuka
makanan yang mengandung karbohidrat yang sel tubuh dan membiarkan glukosa untuk
dapat meningkatkan kadar glukosa darah Arif masuk kedalam sel sehingga glukosa dapat
dkk (2013),. Hasil penelitian menunjukkan dibakar dalam suatu reaksi untuk menghasilkan
bahwa rata-rata glukosa darah responden yang energi. Bila kadar glukosa meningkat, maka
diberi glukosa murni pada menit ke-0, 30, 60, sel-sel β-pankreas akan melepaskan insulin.
90, dan 120 menit, berturut- turut 93,2 mg/dL, Hormon ini akan bekerja dalam meningkatkan
155,4 mg/dL, 124,2 mg/dL, 93,8 mg/dL dan kecepatan pemecahan glukosa melalui proses
79,1 mg/dL (Gambar 1). Sementara itu, rata- glikolisis, meningkatnya sintesis glikogen dari
rata kadar glukosa responden yang diberi nira glukosa didalam hati dan otot, dan
aren rata-rata pada menit ke-0, 30, 60, 90 dan meningkatnya sintesi lipida dan protein dari
120 berturut-turut 81,8 mg/dL, 118,6 mg/dL, glukosa.
92,6 mg/dL, 74,1 mg/dL, dan 63,7 mg/dL. Kadar glukosa darah responden
Menurut Widowati dkk (2009), kadar glukosa meningkat pada menit ke-30, tetapi pada menit

5 Copyright © 2020 The Authors.


J. Biospecies. (13) 2, July 2020. 1 - 9
Y N N. ISMAIL, M SOLANG DAN W D. UNO

ke-60 kadar gula darah responden menurun. meningkatkan laju pemecahan glikogen
Hal ini sama dengan hasil penelitian yang menjadi glukosa didalam hati, meningkatkan
ditunjukan oleh Indrasari (2008), perubahan laju pemecahan lemak dan protein menjadi
kadar glukosa darah mencapai puncak pada turunannya untuk digunakan dalam proses
menit ke-30 dan mulai menurun pada menit ke- glukoneogenesis, serta meningkatkan laju
60 setelah mengkonsumsi makanan yang diuji. reaksi glukoneogenesis yaitu pembentukan
Bila kadar glukosa darah menurun, maka sel-sel glukosa dari asam lemak atau asam amino.
α-pankreas akan melepaskan glukagon. Konsumsi glukosa murni memberikan efek
Menurut Triana (2017), hormon ini akan cepatnya perubahan naik dan turunnya kadar
bekerja dalam memperlambat pemasukan glukosa darah setelah 2 jam konsumsi.
glukosa kedalam sel-sel jaringan, dan

180
160
Glukosa Darah (mg/dl)

140
120
100
80 Glukosa Murni
60 Nira Aren
40
20
0
0 30 60 90 120
Waktu (menit)
Gambar 1: Kurva Perubahan Glukosa Darah Responden Setelah Mengkonsumsi
Glukosa Murni dan Nira Aren.

Hasil yang didapatkan nira aren penting bagi penderita diabetes dalam
memiliki nilai IG yaitu 35,56, yang berarti mengendalikan kadar gula darah. Sebaliknya
bahwa karbohidrat yang berada pada nira aren pangan berindeks glikemik tinggi akan dicerna
diabsorbsi tubuh secara lambat sehingga dalam tubuh dan akan dirubah menjadi glukosa
meningkatkan glukosa darah lambat. Menurut secara cepat. Menurut Arif dkk (2013),
Istiqomah (2015), berdasarkan respon menyatakan bahwa pangan berindeks glikemik
glikemiknya pangan dibedakan menjadi 3 rendah mengalami proses pencernaan lambat,
kelompok, yaitu pangan ig rendah (<55), ig karena laju pengosongan perut berlangsung
sedang (55-70), dan ig tinggi (>70). Jika secara lambat. Hal ini disebabkan oleh suspense
dibandingkan dengan gula aren cetak dan pangan (chyme) lebih lambat mencapai usus
kristal diketahui bahwa gula aren cetak kecil, sehingga penyerapan glukosa pada usus
memiliki ig sedang yaitu yaitu 62,47 dan gula kecil menjadi lambat. Akhirnya, fluktuasi kadar
aren kristal memiliki nilai indeksi glikemik glukosa darah pun relatif kecil. Sebaliknya
rendah yaitu 43,61. Menurut Hoerudin (2012), pangan berindeks glikemik tinggi dicirikan laju
pangan yang berindeks glikemik rendah dan pengosongan perut, pencernaan karbohidrat
indeks glikemik tinggi dapat dibedakan dan penyerapan glukosa yang berlangsung
berdasarkan kecepatan penyerapan dan secara cepat, sehingga fluktuasi kadar glukosa
pencernaan glukosa serta fluktuasi kadarnya darah juga relatif tinggi. Hal ini karena
dalam darah. hal ini didukung oleh pendapat penyerapan glukosa sebagian besar hanya
lain. Menurut Dini (2014), pangan berindeks terjadi pada usus kecil bagian atas. Hal ini
glikemik rendah akan dicerna dan diubah sengat penting bagi para olahragawan yang
menjadi glukosa secara bertahap serta perlahan- akan melakukan pertandingan dimana
lahan, maka puncak kadar glukosa darah akan membutuhkan makanan yang dapat dengan
rendah, yang berarti fluktuasi peningkatan cepat dikonveksi menjadi energi. Faktor- faktor
kadar glukosa relatif pendek. Hal ini sengat

Copyright © 2020 The Authors. 6


J. Biospecies. (13) 2, July 2020. 1 - 9
KOMPOSISI PROKSIMAT DAN INDEKS GLIKEMIK NIRA AREN

yang mempengaruhi IG diantaranya yaitu akan terjadi hiperglikemia postprandial dan


protein dan lemak (Widowati, 2007). meningkatnya level incretin, yaitu hormon
Kandungan lemak dan protein dapat yang berperan dalam stimulasi sekresi insulin,
mempengaruhi nilai indeks glikemik. Hal ini sehingga terjadi hiperinsulinemia yang
pangan dengan kadar lemak yang tinggi menyebabkan resistensi insulin (Hoerudin,
cenderung memperlambat laju pengosongan 2012).
lambung, sehingga laju pencernaan makanan
pada usus halus juga lambat. Sementara itu, KESIMPULAN
kadar protein yang tinggi diduga merangsang Berdasarkan hasil penelitian dapat di simpulkan
sekresi insulin (Arif, 2013), sehingga glukosa bahwa :
dalam darah tidak berlebih dan terkendali. Oleh 1. Nira aren mengandung 91,1% air, 0,28%
karena itu, pangan dengan kandungan lemak kadar abu, 0,41% protein, 0% lemak,
dan protein tinggi cenderung memiliki IG lebih 8,21% karbohidrat dan 0,67% jumlah
rendah dibandingkan dengan pangan sejenis gula.
yang berkadar lemak dan protein rendah 2. Nira aren memiliki indeks glikemik yang
(Rimbawan dan Siagian 2004). Menurut Oku et termasuk kategori rendah, yaitu 35,56.
al. (2010) menyatakan bahwa pangan dengan Pangan yang berindeks glikemik rendah
IG rendah dapat menghasilkan banyak energi akan dicerna dan diubah menjadi glukosa
jika mengandung banyak lemak dan protein. secara bertahap dan perlahan-lahan maka
Namun, pangan berlemak harus dikonsumsi puncak kadar gula relatif pendek, sehingga
secara bijaksana. Total konsumsi lemak tidak nira aren dapat menjadi minuman
boleh melebihi 30% dari total energi dan total alternatif untuk menjaga kadar gula darah.
konsumsi lemak jenuh tidak melebihi 10% dari
total energi (Arif, 2013). Berdasarkan hasil UCAPAN TERIMA KASIH
penelitian kandungan lemak pada nira aren Penulis menyampaikan terima kasih kepada
yaitu 0% atau tidak terdapat lemak, jika Badan Penelitan dan Pengembangan Industri
dibandingan dengan gula aren cetak dan kristal Balai Besar Agro, Bogor, yang telah membantu
masing-masing memiliki kandungan lemak dalam menganalisi proksimat, Klinik Pratama
0,50% dan 0,58%. Menurut Pontoh (2012), Civika Universitas Negeri Gorontalo yang telah
kandungan lemak ada pada gula aren cetak dan membantu dalam pengambilan glukosa darah,
kristal ini berasal dari hasil metabolisme Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan
berbagai bagian struktur sel dalam jaringan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
empulur tanaman. Kandungan protein pada nira Gorontalo, dan mahasiswa jurusan biologi yang
aren relatif rendah yaitu 0,41%, jika telah bersedia menjadi responden dalam
dibandingkan dengan kandungan protein pada pengambilan darah.
gula aren cetak dan kristal masing-masing
1,91% dan 1,28%. Kadar protein dalam suatu REFERENSI
bahan pangan didasarkan pada total protein Arif , A. Bin, Budiyanto, A. Hoerudin. 2013.
(crude protein) (Riawan, 2017). Nilai Indeks Glikemik Produk Pangan
Indeks glikemik merupakan suatu cara Dan Faktor-Faktor Yang
untuk memberikan gambaran tentang hubungan Memengaruhinya. Bogor. J. Litbang
antara karbohidrat dalam makanan dengan Pertanian. Vol 32.
respon glukosa darah. Makanan yang memiliki Barclay, A.W. Petocz, P. Price, J. M, Flood,
nilai IG rendah dapat memperlambat absorbs V.M, Prvan, T. Mitchell, P. and Miller,
karbohidrat. Makanan yang berindeks glikemik J. C Brand. 2008. Glycemic Index,
rendah akan dicerna dan diubah menjadi Glycemic Load, and Chronic Diseases.
glukosa secara bertahap dan perlahan-lahan, American. 87:627-37.
sehingga puncak kadar glukosa relatif pendek,
oleh karena itu untuk mengendalikan kadar gula Budijanto, S., Andry, Y. A., Faridah, D. N.,
darah dianjurkan untuk mengkonsumsi Noviasari, S. 2017. Karakterisasi
makanan dengan nilai indeks glikemik rendah. Kimia dan Efek Hipoglikemik Beras
Apabila seseorang mengkonsumsi Analog Berbahan Dasar Jagung,
pangan dengan glikemik tinggi maka akan Sorgum, dan Sagu Aren. Bogor.
memicu sekresi insulin lebih banyak dari pada Agritech. Vol 37(4).
pangan yang berindeks glikemik rendah karena

7 Copyright © 2020 The Authors.


J. Biospecies. (13) 2, July 2020. 1 - 9
Y N N. ISMAIL, M SOLANG DAN W D. UNO

Brouns F, Bjorck I, Frayn K.N, Gibbs A.L,


Lang V, Slama G, Wolever T.M. Nielsen SS. 2010. Food Analysis. 4th ed. New
Glycaemic Index Methodology. York (USA): Springer Science +
Nutrition Research Reviews. 2005; 18: Business Media
145-171. Oku,Tsuneyuki, N. Mariko, and N. Sadako.
Dini, R,Z., dan Rustanti, N. 2014. Pengaruh 2010. Consideration of the validity of
Substitusi Tepung Ampas Kelapa glycemic index using blood glucose
Terhadap Nilai Indeks Glikemik, and insulin levels and breath hydrogen.
Beban Glikemik, dan Tingkat Int'l. J. Diabetes Melitus (2): 88− 94
Kesukaan Roti. Journal of Nutrition Ostman, E. M, 2001. Reguler of produk
College. Vol 3 (1): 213 – 221 “Inconsistency between glycemic and
insulinemic responses”, American
Hasanah, Siti, Z., 2017. Pengaruh Journal of Clinical Nutrition. 74:96-
Perbandingan Gula Merah Cair Dan 100
Nira
Terhadap karakteristik Gula Semut Pontoh, J. 2007. Analisa Komponen Kimia
(Palm Sugar). Artikel. Universitas dalam Gula dan Nira Aren. Sulawesi
Pasundan : Bandung. Utara, Tomohon: Laporan pada
Hoerudin, 2012. Indeks glikemik buah dan Yayasan Masarang.
implikasinya dalam pengendalian
kadar glukosa darah. Buletin Pontoh, Julius. Gunawan, I. dan Fatimah, F.
Teknologi Pascapanen Pertanian. Vol 2011. Analisa Kandungan Protein
8 (2). Dalam Nira Aren. J Chem Prog.
Universitas Sam Ratulangi : Manado.
Indrasari, S.D., Purwani, E.Y., Wibowo, P., dan Vol 4(2)
Jumali., 2008. Nilai Indeks
Glikemik Beras Beberapa Varietas Pontoh. 2012. Aren Untuk Pangan Dan
Padi. Jurnal Penelitian Pertanian Alternatif Energi Terbarukan.
Pangan. Balai Besar Penelitian Prosiding seminar nasional aren.
Tanaman Padi. 27 (3): 129. Balikpapan (ID): Agroinovasi
Istiqomah, Annisa., Rustanti., N. 2015. Indeks Price, S.A., dan Wilson, L. M., 2005,
Glikemik, Beban Glikemik, Kadar Patofisiologi: Konsep Klinis
Protein, Serat, Dan Tingkat Kesukaan Prosesproses Penyakit, Edisi 6, vol 2,
Kue Kering Tepung Garut Dengan diterjemahkab oleh penerbit Vol, B. U.,
Substitusi Tepung Kacang Merah. Hartanto, H., Wulansari, p., Mahanani,
Universitas Diponegoro : Semarang. D. A.,Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Journal of Nutrition College. Vol 4(2). Jakarta.
Lestari, O, A., Dewi, Y,K., dan Purwayantie, S.
2017. Indeks Glikemik (IG) dan Beban Riawan, A. 2017. Indeks Glikemik Gula Aren
Glikemik (BG) Olahan Buah Etnik Cetak Dan Kristal. Skripsi. Institut
Kalimantan Barat Cempedak dengan Pertanian Bogor : Bogor.
Teknologi Penggoreng Vakum.
Seminar Nasional Penerapan Ilmu Riccardi, G., Rivellese, A.A. & Giacco, R.,
Pengetahuan dan Teknologi. Pontianak 2008. Role of Glycemic Index and
Mufti, T., Dananjaya, R., Yuniarti, L., 2015. Glycemic Load in the Health State, in
Perbandingan Peningkatan Kadar Prediabetes, and in Diabetes. Am j
Glukosa Darah Setelah Pemberian Clin Nutr, 87(1)
Madu, Gula Putih, dan Gula
Merah Pada Orang Dewasa Muda Rimbawan & Siagian, A., 2004. Indeks
yang Berpuasa. Prosiding Penelitian Glikemik Pangan. Jakarta: Penebar
Sivitas Akademika Unisba Swadaya.
(Kesehatan). Sluiter A, Hames B, Ruiz R, Scarlata C, Sluiter
Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell, J, Templeton D. 2005. Determination
V. W. 2009. Biokimia harper (27 of Ash in Biomass. Colorado:
ed.). Jakarta: Buku Kedokteran EGC; Department of Energy Office of

Copyright © 2020 The Authors. 8


J. Biospecies. (13) 2, July 2020. 1 - 9
KOMPOSISI PROKSIMAT DAN INDEKS GLIKEMIK NIRA AREN

Energy Efficiency and Renewable Widowati, S. 2007. Pemanfaatan ekstrak teh


Energy. hijau ( Camellia Sinensis O. Kuntze)
dalam pengembangan beras fungsional
Standar Nasional Indonesia. 1992. Cara Uji untuk penderita diabetes melitus.
Gula. SNI 01-2892-1992 Disertasi. Sekolah Pascasarjana Institut
Standar Nasional Indonesia. 1992. Cara Uji Pertanian Bogor.
Makanan dan Minuman. SNI 01-2891-
1992 Widowati, S., Santosa, B. A. S., Astawan, M.,
Triana, L., Salim, M., 2017. Perbedaan Kadar dan Akhyar., 2009. Penurunan
Glukosa Darah 2 Jam Post Prandial. Indeks Glikemik Berbagai Varietas
Analisis kesehatan polteknes kemenkes Beras Melalui Proses Pratanak. J.
Pontianak : Pontianak. Jurnal Pascapanen. 6 (1) : 7.
Laboratorium Khatulistiwa. Vol. 1(1). Widyawati, N. 2012. Sukses investasi masa
depan dengan bertanam pohon aren.
Lily Publisher. Yogyakarta.

9 Copyright © 2020 The Authors.


J. Biospecies. (13) 2, July 2020. 1 - 9

You might also like