Komitmen Bersama
KTT/PTL/PJO Seluruh Indonesia
dalam
Pertemuan Teknis Tahunan
Kegiatan Pertambangan Mineral dan Batubara
Tahun 2018
Pada hari Rabu. tanggal 17 Oktober 2018 telah dilaksanakan Pertemuan
Teknis Tahunan Kegiatan Pertambangan Mineral dan Batubara Tahun 2018
dengan tema “Dengan Budaya Keselamatan Pertambangan Kita Tingkatkan
Kualitas Hidup Menuju Pekerja Tambang Yang Selamat, Sehat dan
Produktif’ di The Ballroom el Royale Hotel Jakarta, Kelapa Gading,
Kota Jakarta Utara. Hal-hal yang disepakati dan menjadi komitmen bersama
dalam Pertemuan Teknis Tahunan ini, yaitu
1. Setiap perusahaan pertambangan mineral dan batubara harus meningkatkan
kualitas hidup untuk menuju pekerja tambang yang selamat, sehat dan
produktif melalui evaluasi kinerja keselamatan pertambangan secara
bulanan, melaksanakan manajemen lalu lintas tambang, melakukan
pengelolaan kesehatan kerja, dan manajemen kelelahan pekerja
2. Menginternalisasi_peraturan perundang-undangan__terkait aspek
keselamatan pertambangan yang terdapat_ di Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 2009, Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2010,
Permen ESDM Nomor 11 Tahun 2018, Permen ESDM Nomor
26 Tahun 2018, Kepmen ESDM Nomor 1806.K/30/MEM/2018, dan
Kepmen ESDM Nomor 1827.K/30/MEM/2018, sehingga menjadi guideline
dalam membuat keputusan dan kebijakan internal perusahaan dan selalu
berupaya baik melalui perencanaan, program, kegiatan, pengawasan
danvatau langkah-langkah improvement untuk mencegah kecelakaan,
kejadian berbahaya, kejadian akibat penyakit tenaga kerja, dan penyakit
akibat kerja
3. Melaksanakan Edaran _ Kepala__Inspektur_ Tambang — Nomor
2418/37.04/DB1/2018 tanggal 31 Juli 2018 tentang Peringatan Peningkatan
Kinerja Pertambangan dan Nomor 2556/37.04/DBT/2018 tanggal 13 Agustus
2018 tentang Update Peringatan Peningkatan Kinerja Pertambangan,
dengan hal-hal sebagai berikut
a KTT, PTL, dan PJO mengatur pembagian waktu untuk memimpin
sendiri apel/safety talk/P5M disetiap gilir kerja pada masing-masing
area kerja yang menjadi tanggung_=jawabnya, _sekaligus
memberikan sosialisasi secara langsung terkait evaluasi kecelakaan
tambang tahun 2018 kepada seluruh level pekerja dengan melakukanh.
safety meeting, mengedarkannya melalui media electronic,
menginformasikan melalui papan informasi, dan melalui media lainnya.
Seluruh pengawas operasional yang ditunjuk oleh KTT atau PTL agar
melaporkan kinerja pengelolaan keselamatan pertambangannya kepada
KTT atau PTL, diantaranya hasil inspeksi dan tindak lanjutnya, serta hasil
safety meeting berkala dan tindak lanjutnya.
Membuat rencana dan melaksanakan inspeksi bersama secara bertahap
di seluruh area kerja, dan dipimpin langsung oleh KTT, PTL atau PJO
untuk seluruh area kerja
Kepada para PJO agar melaporkan hasil pada huruf (a), (b) dan (c)
kepada KTT atau PTL
Melakukan evaluasi terhadap sistem perawatan, pemeliharaan, dan
pengujian kelayakan terhadap sarana, prasarana, instalasi.
Menindakianjuti setiap temuan hasil inspeksi, investigasi, dan audit baik
yang dilakukan oleh internal perusahaan ataupun eksternal perusahaan.
Mengevaluasi sistem pemberian insentif kepada operator/driver dan
menerapkan sistem pemberian insentif yang tidak memicu motivasi keliru
dalam bekerja.
Membentuk tim tanggap darurat yang kompeten dengan sistem
penanganan keadaan darurat yang mumpuni.
Berkomitmen untuk menjalankan kesehatan pekerja tambang dengan
menjalankan program yang mencakup 4 (empat) pilar kesehatan yaitu
promotif, preventive, kuratif, dan rehabilitatif, program pemeriksaan
kesehatan awal, pemeriksaan kesehatan berkala, pemeriksaan kesehatan
khusus, pemeriksaan kesehatan akhir, pengelolaan hieginis dan sanitasi,
pengelolaan ergonomis, pengelolaan makanan/minuman dan gizi pekerja,
diagnosis dan pemeriksaan penyakit akibat kerja, inspeksi, pendidikan dan
pelatihan, kampanye, pelaporan, dan penyediaan obat-obatan dan P3K.
Berkomitmen melakukan pelaporan dalam bidang kesehatan (sesuai
Kepmen ESDM Nomor 1806.K/30/MEM/2018) yang meliputi:
a.
b.
Melakukan pelaporan berkala secara triwulan yaitu laporan statistik
penyakit tenaga kerja;
Melakukan pelaporan berkala secara tahunan tentang pelaporan
pengelolaan kesehatan kerja pertambangan yang dilaporkan paling
lambat 30 (tiga puluh hari) setelah triwulan ke — IV yang isinya mencakup
kinerja pengelolaan kesehatan kerja pertambangan selama tahun
berjalan;
Melakukan pelaporan khusus pemberitahuan awal kejadian akibat
penyakit Kepada Kepala Inspektur Tambang, saat mengetahui pekerja
tambang mengalami kejadian akibat penyakit; dan
Melakukan pelaporan khusus pemberitahuan awal penyakit akibat kerja
hasil diagnosis kepada Kepala Inspektur Tambang, setelah diketahui
melalui hasil diagnosis dan penyelidikan terduga penyakit akibat kerja.6. Berkomitmen untuk menerapkan pelaporan secara online melalui Sistem
Informasi Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara
(SIMKP Minerba) melalui alamat website: www. simkp.minerba,esdm.go.td.
Jakarta, 17 Oktober 2018
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara
Direktur Teknik dan Lingkungan/Kepala Inspektur Tambang
Ir. M. Hendrasto, M.Sc (
Kasubdit Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubay
Dr. Lana Saria, MSi (
Perwakilan Perusahaan
Perjanjian Kerja Pengusahaan Pertambangan Batubara
- KIT PT Adaro Indonesia
‘Suhernomo ( )
ey
- KTT PT Kaltim Prima Coal
>
Muhammad Rudy ( f ae )
Mer eieaeetieys sara ae
Iddin Arake oe )
Kontrak Karya/Izin Usaha Pertambangan Khusus Operasi Produksi
+ KTT PT Freeport Indonesia
2ulkifli Lambali
= KTT PT Nusa Halmahera Mineral
Amiruddin Hasyim ( <4
- KTT PT J Resources Bolaang Mongondow
Reni Teguh Martono ( )ara
'zin Usaha Pertambangan Badan Usaha Millik Neg:
KTT PT Bukit Asam, Tbk ( )
Yulfaizon
KTT PT Antam, Tok fees) ‘
Made Mastana
( W )
- KTT PT Timah, Tbk
Suprianto
[zn Usaha Pertambangan Penanaman Modal Asing
KTT PT Ganda Alam Makmur ;
Suyono Tjolle (
a mn romani Centramas ; \ Neo
KTT PT Sumber Bara Abadi ;
Zulkipli
'zin Usaha Pertambangan Pengolahan dan/atau Pengolahan
PTL PT Virtue Dragon ;
Wahyudi A.K (
Perusahaan Jasa
PJO PT Buma
Didik Suharsono (
PJO PT Ricobana Abadi ,
Ardi Sind¥ Tomo (
PJO PT Petrosea
Rino A. Silaban
Loe