Professional Documents
Culture Documents
Adakah Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pendapatan Asli Daerah?
Adakah Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pendapatan Asli Daerah?
Faishal Fadly1
1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Email: Faishalfadly@ub.ac.id
Abstract
Keywords: economic growth, revenues (PAD), Regional Budget (APBD), Gross Domestic
Product (GDP)
JEL Classification: C22, H71, O38
62
JIEP-Vol. 16, No 2, November 2016
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
rah sebagai basis PAD. Hal ini dise- meluas dengan hubungan keterkai-
babkan karena kemampuan masy- tan yang dimaksud.
arakat untuk membayar pajak dan Jaya (1999) menyatakan ba-
retribusi kepada daerah sangat ter- hwa sumber pembiayaan pemba-
gantung kepada aktifitas ekonomi ngunan yang penting untuk diperha-
yang mereka lakukan. Semakin tikan adalah penerimaan daerah sen-
tinggi aktifitas ekonomi yang diri, karena sumber inilah yang me-
dilakukan, akan meningkatkan pen- rupakan wujud partisipasi langsung
dapatan yang mereka terima dan sei- masyarakat suatu daerah dalam me-
ring dengan hal itu usaha daerah un- ndukung proses pembangunan. Pe-
tuk meningkatkan PAD melalui pa- nerimaan daerah sendiri yang meru-
jak daerah dan retribusi daerah da- pakan wujud partisipasi masyarakat
pat ditingkatkan. dalam bentuk pembayaran pajak dan
Peranan Pendapatan Asli retribusi daerah, harus mampu men-
daerah (PAD) di dalam penerimaan dorong pertumbuhan ekonomi dae-
Pemerintah Daerah Tingkat I selu- rah, yang pada akhirnya akan mena-
ruh Indonesia relatif sangat kecil ikkan pendapatan daerah.
untuk dapat membiayai pembangu- Pelaksanaan otonomi daerah
nan daerah. Sedangkan menurut pri- di Indonesia dipandang sebagai sua-
nsip otonomi daerah penyelenga- tu strategi yang memiliki tujuan ga-
raan pemerintahan dan pembangu- nda. Pertama, pemberian otonomi
nan daerah secara bertahap akan se- daerah merupakan suatu strategi un-
makin dilimpahkan pada daerah. tuk merespon tuntutan masyarakat
Dengan semakin besarnya kewena- daerah terhadap tiga permasalahan
ngan pemerintah pusat yang diberi- utama, yaitu sharing of power, distri-
kan kepada pemerintah daerah maka bution of income, dan kemandirian
peranan keuangan pemerintah dae- sistem manajemen di daerah. Ke-
rah akan semakin penting karena dua, otonomi daerah dimaksudkan
daerah dituntut untuk dapat lebih sebagai strategi untuk memperkuat
aktif lagi dalam memobilisasi dana- perekonomian daerah dalam rangka
nya sendiri (Bachtiar, 1992). Usaha memperkokoh perekonomian nasi-
pemerintah untuk mengembangkan onal untuk menghadapi era perdaga-
dan meningkatkan peranan dan ke- ngan bebas (Mardiasmo, 2002).
mampuan daerah dalam bidang eko- Sumber keuangan dibutuh-
nomi dan pengelolaan keuangan da- kan agar tugas pemerintahan yang
erah ini, sebenarnya telah dica- diamanatkan oleh otonomi daerah
nangkan dan dimulai sejak Pelita I dapat dilaksanakan dengan efisien
(Insunkindro, 1994). dan efektif. Masalah keuangan dae-
Keuangan daerah merupakan rah merupakan permasalahan yang
salah satu dasar kriteria untuk me- esensial dan mendasar, termasuk ba-
ngetahui secara nyata kemampuan gi Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
daerah dalam mengurus rumah tang- Dalam memberikan pelayanan ke-
ga sendiri (Kaho, 1995). Hal ini me- pada masyarakat, maupun dalam ra-
ngandung pengertian bahwa secara ngka pembangunan daerah Pemerin-
otomatis Pemerintah Daerah juga tah Provinsi Jawa Timur memer-
harus melaksanakan keuangan dae- lukan dana operasional.
rah. Oleh karena itu, perhatian harus Salah satu indikator turun-
dipusatkan pada usaha – usaha un- nya ketergantungan daerah terhadap
tuk memperkuat mata rantai kegi- pemerintah pusat adalah, mening-
atan yang dapat membangkit dan katkan kemampuan daerah dalam
63
JIEP-Vol. 16, No 2, November 2016
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
64
JIEP-Vol. 16, No 2, November 2016
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
65
JIEP-Vol. 16, No 2, November 2016
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
Nomor 33 Tahun 2004 tentang Pe- daya alam, barang dan prasana, sa-
rimbangan Keuangan antara Pusat rana dan prasarana atau fasilitas ter-
dan Daerah. tentu guna melindungi kepentingan
Menurut Undang-undang umum dan menjaga kelestarian ling-
Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pe- kungan. Keduanya merupakan jasa
rubahan atas Undang-undang No- dan pemberian izin yang khusus
mor 18 Tahun 1997 tentang Pajak disediakan dan atau diberikan oleh
Daerah dan Retribusi Daerah. Pasal pemerintah daerah untuk kepenting-
1 ayat 6, Pajak Daerah yang selan- an orang pribadi atau badan.
jutnya disebut pajak adalah iuran
wajib yang dilakukan oleh orang Pertumbuhan Ekonomi
pribadi atau badan kepada daerah Menurut Kuznets, pertumb-
tanpa imbalan langsung yang seim- uhan ekonomi adalah kenaikan ka-
bang, yang dapat dipaksakan berda- pasitas dalam jangka panjang dari
sarkan perundang-undangan yang negara yang bersangkutan untuk
berlaku, yang digunakan untuk me- menyediakan atau dimungkinkan ol-
mbiayai penyelenggaraan pemerin- eh adanya kemajuan atau penye-
tahan daerah dan pembangunan da- suaian berbagai barang ekonomi ke-
erah. pada penduduknya. Kenaikan kapa-
Sedikit berbeda dengan Pa- sitas itu sendiri ditentukan atau
jak Daerah, menurut Kaho (2001) dimungkinkan oleh adanya kema-
Retribusi Daerah adalah pungutan juan atau penyesuaian-penyesuaian
daerah sebagai pembayaran atas teknologi, institusional (kelembaga-
pemakaian jasa atau karena menda- an) dan ideologis terhadap berbagai
patkan jasa pekerjaan, usaha atau tuntutan keadaan yang ada (lihat
milik daerah bagi yang berkepen- Todaro, 1998).
tingan atau karena jasa yang dibe- Pertumbuhan ekonomi seca-
rikan oleh daerah. Retribusi daerah ra singkat merupakan proses kenai-
dipungut oleh daerah, terdapat pe- kan output per kapita dalam jangka
mberian prestasi oleh daerah panjang (Boediono, 1992). Penger-
yang secara langsung dapat ditunjuk, tian ini menekankan pada tiga hal
dikenakan kepada siapa saja yang yaitu proses, output per kapita dan
mengenyam jasa yang diberikan ol- jangkapanjang. Proses menggam-
eh daerah. barkan perkembangan perekonomi-
Menurut Undang-Undang N- an dari waktu ke waktu yang lebih
omor 34 tahun 2000 tentang Peru- bersifat dinamis, output per kapita
bahan atas Undang-undang Nomor mengaitkan aspek output total (PD-
18 Tahun 1997 tentang Pajak Dae- B) dan aspek jumlah penduduk, se-
rah dan Retribusi Daerah. Retribusi dangkan jangka panjang akan me-
Daerah merupakan pungutan daerah nunjukkan pola kecenderungan ter-
sebagai pembayaran atas; a) jasa hadap perubahan perekonomian da-
berupa usaha dan pelayanan yang lam jangka waktu tertentu yang di-
diberikan oleh daerah, baik berben- dorong oleh proses intern perekono-
tuk pelayanan umum maupun jasa mian (self generating). Pertumbuh-
usaha; b) pemberian izin tertentu an ekonomi juga diartikan secara
berupa pemberian izin kepada orang sederhana sebagai kenaikan output
pribadi dengan maksud pembinaan, total (PDB) dalam jangka panjang
pengaturan, pengendalian dan pe- tanpa memandang apakah kenaikan
ngawasan atas kegiatan, peman- itu lebih kecil atau lebih besar dari
faatan, ruang, penggunaan sumber laju pertumbuhan penduduk atau ap-
66
JIEP-Vol. 16, No 2, November 2016
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
67
JIEP-Vol. 16, No 2, November 2016
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
68
JIEP-Vol. 16, No 2, November 2016
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
69
JIEP-Vol. 16, No 2, November 2016
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
70
JIEP-Vol. 16, No 2, November 2016
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
71
JIEP-Vol. 16, No 2, November 2016
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
72
JIEP-Vol. 16, No 2, November 2016
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
September 2015.
73