Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

JIEP-Vol.

16, No 2, November 2016


ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851

ADAKAH PENGARUH PERTUMBUHAN


EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN ASLI
DAERAH?

Faishal Fadly1
1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Email: Faishalfadly@ub.ac.id

Abstract

The implementation of regional autonomy resulted in each region to be able to manage


their finances independently. This is one way the central government to remove the
dependency of local governments to the central government. Thus requiring local
governments to explore the sources of local revenue in order to finance regional
development. In an effort to increase local revenues derived from the PAD is determined
by economic factors or economic potential which has the prospect to be developed for each
area. While the economic progress of a region heavily dependent on the development
efforts undertaken by the government in providing public facilities to support economic
activity. so it needs to be studied further economic growth in East Java, which increased
from year to year, is also accompanied by an increase in revenue (PAD) as one source of
income in financing regional development. The result indicates the role of the revenue
(PAD) in the Regional Budget (APBD) of East Java Province indicates that there is still
very small, with an average of 15.47% of the total revenue budget. This means that the
level of dependence of local governments on the central government is still high. Although
the results of regional revenue projections indicate that component has been great in their
contribution of the reception area, which amounted to 69.52%. Using the ordinary least
squre method, the result of regression correlation are insignificant. This means that the
regional gross domestic product does not have an effect on revenue of East Java
Province. If an increase or decrease in regional gross domestic product will not increase
or decrease revenue amount. This means that there is no significant relationship between
economic growths towards the reception of the revenue

Keywords: economic growth, revenues (PAD), Regional Budget (APBD), Gross Domestic
Product (GDP)
JEL Classification: C22, H71, O38

1. PENDAHULUAN sat terutama dalam masalah keua-


ngan, sehingga daerah diharapkan
Pemberian otonomi dan tan-
mampu membiayai keuangannya se-
ggung jawab yang lebih besar dari
cara mandiri. Salah satu yang men-
pemerintah pusat kepada pemerin-
jadi perhatian pemerintah daerah a-
tah daerah pada prinsipnya dimak-
dalah dalam pegelolaan penerimaan
sudkan untuk membantu pemerintah
yang berasal dari daerah sendiri.
pusat dalam penyelenggaraan pe-
Usaha untuk menggali sum-
merintahan pada umumnya (Davey,
ber-sumber Pendapatan Asli Daerah
1988 dan Hirawan, 1991). Di sam-
(PAD) sebagai salah satu sumber
ping itu, tujuan lain dari pemberian
dalam pembiayaan penyelenggaraan
otonomi daerah adalah untuk me-
kewenangan harus didukung oleh
ngurangi ketergantungan pemerin-
potensi ekonomi yang dimiliki dae-
tah daerah terhadap pemerintah pu-

62
JIEP-Vol. 16, No 2, November 2016
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851

rah sebagai basis PAD. Hal ini dise- meluas dengan hubungan keterkai-
babkan karena kemampuan masy- tan yang dimaksud.
arakat untuk membayar pajak dan Jaya (1999) menyatakan ba-
retribusi kepada daerah sangat ter- hwa sumber pembiayaan pemba-
gantung kepada aktifitas ekonomi ngunan yang penting untuk diperha-
yang mereka lakukan. Semakin tikan adalah penerimaan daerah sen-
tinggi aktifitas ekonomi yang diri, karena sumber inilah yang me-
dilakukan, akan meningkatkan pen- rupakan wujud partisipasi langsung
dapatan yang mereka terima dan sei- masyarakat suatu daerah dalam me-
ring dengan hal itu usaha daerah un- ndukung proses pembangunan. Pe-
tuk meningkatkan PAD melalui pa- nerimaan daerah sendiri yang meru-
jak daerah dan retribusi daerah da- pakan wujud partisipasi masyarakat
pat ditingkatkan. dalam bentuk pembayaran pajak dan
Peranan Pendapatan Asli retribusi daerah, harus mampu men-
daerah (PAD) di dalam penerimaan dorong pertumbuhan ekonomi dae-
Pemerintah Daerah Tingkat I selu- rah, yang pada akhirnya akan mena-
ruh Indonesia relatif sangat kecil ikkan pendapatan daerah.
untuk dapat membiayai pembangu- Pelaksanaan otonomi daerah
nan daerah. Sedangkan menurut pri- di Indonesia dipandang sebagai sua-
nsip otonomi daerah penyelenga- tu strategi yang memiliki tujuan ga-
raan pemerintahan dan pembangu- nda. Pertama, pemberian otonomi
nan daerah secara bertahap akan se- daerah merupakan suatu strategi un-
makin dilimpahkan pada daerah. tuk merespon tuntutan masyarakat
Dengan semakin besarnya kewena- daerah terhadap tiga permasalahan
ngan pemerintah pusat yang diberi- utama, yaitu sharing of power, distri-
kan kepada pemerintah daerah maka bution of income, dan kemandirian
peranan keuangan pemerintah dae- sistem manajemen di daerah. Ke-
rah akan semakin penting karena dua, otonomi daerah dimaksudkan
daerah dituntut untuk dapat lebih sebagai strategi untuk memperkuat
aktif lagi dalam memobilisasi dana- perekonomian daerah dalam rangka
nya sendiri (Bachtiar, 1992). Usaha memperkokoh perekonomian nasi-
pemerintah untuk mengembangkan onal untuk menghadapi era perdaga-
dan meningkatkan peranan dan ke- ngan bebas (Mardiasmo, 2002).
mampuan daerah dalam bidang eko- Sumber keuangan dibutuh-
nomi dan pengelolaan keuangan da- kan agar tugas pemerintahan yang
erah ini, sebenarnya telah dica- diamanatkan oleh otonomi daerah
nangkan dan dimulai sejak Pelita I dapat dilaksanakan dengan efisien
(Insunkindro, 1994). dan efektif. Masalah keuangan dae-
Keuangan daerah merupakan rah merupakan permasalahan yang
salah satu dasar kriteria untuk me- esensial dan mendasar, termasuk ba-
ngetahui secara nyata kemampuan gi Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
daerah dalam mengurus rumah tang- Dalam memberikan pelayanan ke-
ga sendiri (Kaho, 1995). Hal ini me- pada masyarakat, maupun dalam ra-
ngandung pengertian bahwa secara ngka pembangunan daerah Pemerin-
otomatis Pemerintah Daerah juga tah Provinsi Jawa Timur memer-
harus melaksanakan keuangan dae- lukan dana operasional.
rah. Oleh karena itu, perhatian harus Salah satu indikator turun-
dipusatkan pada usaha – usaha un- nya ketergantungan daerah terhadap
tuk memperkuat mata rantai kegi- pemerintah pusat adalah, mening-
atan yang dapat membangkit dan katkan kemampuan daerah dalam

63
JIEP-Vol. 16, No 2, November 2016
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851

menggali sumber – sumber penda- sgi keterbatasan sumber dana itu


patan daerah, baik secara intensifi- sendiri maupun dari segi kemampu-
kasi maupun ekstensifikasi sehingga an dan sistem pengelolaan serta
daerah memiliki dana yang signi- proses administrasinya. Perkemba-
fikan dalam rangka membiayai pe- ngan dalam proses pembangunan
mbangunan daerah guna meningkat- daerah berkaitan dengan perkemba-
kan pola kesejahteraan masyarakat. ngan di sektor pendapatan daerah
Upaya meningkatkan penerimaan ini, yang minimal harus dapat me-
daerah yang bersumber dari PAD nimbangi langkah- langkah pemeri-
sangat ditentukan oleh faktor ekono- ntah daerah dalam percepatan pem-
mi atau potensi ekonomi yang bangunan di daerahnya.
memiliki prospek untuk dikembang- Pelaksanaan otonomi daerah
kan bagi setiap daerah. Sedangkan merupakan pola dan proses yang
kemajuan ekonomi suatu daerah sa- memerlukan keterlibatan segenap
ngat tergantunng upaya pemba- unsur dan lapisan masyarakat, serta
ngunan yang dilakukan oleh peme- memberikan kekuasaan bagi peme-
rintah dalam menyediakan fasilitas rintah daerah dalam melakukan pe-
publik guna mendukung aktifitas ngelolaan keuangan daerah sehing-
ekonomi. ga peran pemerintah adalah sebagai
katalisator dan fasilitator karena pi-
Gambar 1 Pendapatan Daerah Provinsi Jawa hak pemerintah lah yang lebih me-
Timur Tahun 2006 – 2015 (Miliar Rupiah) ngetahui sasaran dan tujuan pemba-
ngunan yang akan dicapai. Sebagai
katalisator dan fasilitator tentunya
membutuhkan berbagai sarana dan
fasilitas pendukung dalam rangka
terlaksananya pembangunan secara
berkesinambungan.
Sampai saat ini berbagai ke-
bijakan telah diambil oleh peme-
rintah untuk mengembangkan dan
meningkatkan kemampuan daerah
Sumber : DJPK, 2015 di bidang keuangan daerah, karena
aspek keuangan daerah menjadi se-
Berdasarkan data menurut suatu yang penting, sebab dalam
Dirjen Perimbangan Keuangan di a- proses penyelenggarakan pemerinta-
tas dapat diketahui bahwa nilai Pen- han dan pembangunan daerah dibu-
dapatan Asli Daerah provinsi Jawa tuhkan dana atau biaya yang cukup
Timur dari tahun 2006 hingga tahun besar.
2015 mengalami tren kecenderu-
ngan yang meningkat. Peningkatan
paling signifikan terjadi pada tahun Gambar 2 Pertumbuhan Ekonomi Jawa
Timur 2001 – 2015 (Persentase)
2015. Hal terebut menunjukan ke-
mandirian Provinsi Jawa timur un-
tuk mencari sumber pendapatannya
di luar dana transfer dari pemerintah
pusat.
Usaha untuk menggali sum-
ber-sumber pendapatan daerah, me-
ngalami berbagai kendala, baik dari
Sumber : BPS Jawa Timur, 2006

64
JIEP-Vol. 16, No 2, November 2016
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851

pembangunan daerah. Sehingga per-


Berdasarkan gambar performa lu dilakukan pengkajian lebih lanjut.
Pertumbuhan Ekonomi provinsi Jawa Maka permasalahan yang dikaji da-
Timur di atas dapat diketahui bahwa lam penelitian adalah hubungan an-
pertumbuhan ekonomi di provinsi tara Pertumbuhan Ekonomi daerah
Jawa Timur memiliki tren kecenderu- terhadap pertumbuhan Pendapatan
ngan yang berfluktuasi. Adanya tren Asli Daerah (PAD) Provinsi Jawa
ke-cenderungan meningkat terjadi dari Timur.
tahun 2001 hingga 2007. Sedangkan Dari latar belakang dan per-
tahun 2009 mengalami penurunan ya- masalahan yang dikemukakan di a-
ng signifikan akibat dampak dari krisis tas, maka tujuan penelitian ini ada-
keuangan internasional. Tahun 2011 lah menganalisis apakah terdapat po-
kembali tumbuh walaupun memiliki la hubungan antara pertumbuhan e-
kecenderungan yang menurun tetapi konomi daerah terhadap pertumbu-
tidak signifikan. Apabila dihubungkan han Pendapatan Asli Daerah (PAD)
dengan tren kecenderungan dari Pen- daerah Provinsi Jawa Timur.
dapatan Asli Daerah Provinsi Jawa Ti- Hasil penelitian ini diharap-
mur pada gambar 1 di atas maka dapat kan dapat memberikan sumbangan
dilihat ada kemiripan tren dengan pikiran dan manfaat yang berarti ya-
gambar 2 pertumbuhan ekonomi pro- itu : memberikan sumbangan refer-
vinsi Jawa Timur. ensi dalam bidang ilmu keuangan
Sumber Pendapatan Asli Da- khususnya pengelolaan keuangan
erah Provinsi Jawa Timur yang pa- daerah.
ling besar adalah dari Pendapatan Penelitian ini juga diharap-
Pajak. Sedangkan pajak di himpun kan memberikan sumbangsih pemi-
dari seluruh masyarakat di provinsi kiran bagi daerah, dalam rangka pe-
Jawa Timur. Apabila ada kenaikan ngelolaan keuangan daerah, serta
dalam pertumbuhan ekonomi di pro- memperkaya kajian dan melengkapi
vinsi Jawa Timur akan menyebab- kajian yang pernah dilakukan sebe-
kan kenaikan dalam pembayaran pa- lumnya tentang keuangan daerah
jak. Hal tersebut dikarenakan per- dengan melihat hubungan antara
tumbuhan ekonomi memiliki dam- pertumbuhan ekonomi daerah (PD-
pak tumbuhnya nilai PDRB di provi- RB) dengan pertumbuhan PAD.
nsi Jawa Timur. PDRB yang tumbuh
memiliki arti semakin berkembang- 2. TINJAUAN PUSTAKA DAN
nya perekonomian di provinsi Jawa
Timur. Ketika perekonomian tum- HIPOTESIS
buh akan membawa dampak tum- Pendapatan Asli Dareah
buhnya pajak yang dihimpun akibat Dalam hubungan antara pe-
tumbuhnya nilai PDRB. Berdasar- merintah pusat dan pemerintah dae-
kan penjelasan tersebut maka perlu rah, Davey (1988) mengemukakan
dilakukan penelitian tentang kebe- bahwa pendanaan pemerintah dae-
naran dari hubungan tersebut. rah terdiri dari alokasi pemerintah
Pola pertumbuhan ekonomi pusat, perpajakan, retribusi (char-
Provinsi Jawa Timur yang mening- ging), pinjaman, dan badan usaha.
kat dari tahun ke tahun, apakah juga Dalam perspektif otonomi daerah,
dibarengi dengan peningkatan pene- PAD menjadi sumber keuangan pa-
rimaan Pendapatan Asli Daerah ling utama selain jenis penerimaan
(PAD) sebagai salah salah satu sum- daerah lainnya yang merupakan
ber pendapatan dalam pembiayaan penjabaran dari Undang-Undang

65
JIEP-Vol. 16, No 2, November 2016
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851

Nomor 33 Tahun 2004 tentang Pe- daya alam, barang dan prasana, sa-
rimbangan Keuangan antara Pusat rana dan prasarana atau fasilitas ter-
dan Daerah. tentu guna melindungi kepentingan
Menurut Undang-undang umum dan menjaga kelestarian ling-
Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pe- kungan. Keduanya merupakan jasa
rubahan atas Undang-undang No- dan pemberian izin yang khusus
mor 18 Tahun 1997 tentang Pajak disediakan dan atau diberikan oleh
Daerah dan Retribusi Daerah. Pasal pemerintah daerah untuk kepenting-
1 ayat 6, Pajak Daerah yang selan- an orang pribadi atau badan.
jutnya disebut pajak adalah iuran
wajib yang dilakukan oleh orang Pertumbuhan Ekonomi
pribadi atau badan kepada daerah Menurut Kuznets, pertumb-
tanpa imbalan langsung yang seim- uhan ekonomi adalah kenaikan ka-
bang, yang dapat dipaksakan berda- pasitas dalam jangka panjang dari
sarkan perundang-undangan yang negara yang bersangkutan untuk
berlaku, yang digunakan untuk me- menyediakan atau dimungkinkan ol-
mbiayai penyelenggaraan pemerin- eh adanya kemajuan atau penye-
tahan daerah dan pembangunan da- suaian berbagai barang ekonomi ke-
erah. pada penduduknya. Kenaikan kapa-
Sedikit berbeda dengan Pa- sitas itu sendiri ditentukan atau
jak Daerah, menurut Kaho (2001) dimungkinkan oleh adanya kema-
Retribusi Daerah adalah pungutan juan atau penyesuaian-penyesuaian
daerah sebagai pembayaran atas teknologi, institusional (kelembaga-
pemakaian jasa atau karena menda- an) dan ideologis terhadap berbagai
patkan jasa pekerjaan, usaha atau tuntutan keadaan yang ada (lihat
milik daerah bagi yang berkepen- Todaro, 1998).
tingan atau karena jasa yang dibe- Pertumbuhan ekonomi seca-
rikan oleh daerah. Retribusi daerah ra singkat merupakan proses kenai-
dipungut oleh daerah, terdapat pe- kan output per kapita dalam jangka
mberian prestasi oleh daerah panjang (Boediono, 1992). Penger-
yang secara langsung dapat ditunjuk, tian ini menekankan pada tiga hal
dikenakan kepada siapa saja yang yaitu proses, output per kapita dan
mengenyam jasa yang diberikan ol- jangkapanjang. Proses menggam-
eh daerah. barkan perkembangan perekonomi-
Menurut Undang-Undang N- an dari waktu ke waktu yang lebih
omor 34 tahun 2000 tentang Peru- bersifat dinamis, output per kapita
bahan atas Undang-undang Nomor mengaitkan aspek output total (PD-
18 Tahun 1997 tentang Pajak Dae- B) dan aspek jumlah penduduk, se-
rah dan Retribusi Daerah. Retribusi dangkan jangka panjang akan me-
Daerah merupakan pungutan daerah nunjukkan pola kecenderungan ter-
sebagai pembayaran atas; a) jasa hadap perubahan perekonomian da-
berupa usaha dan pelayanan yang lam jangka waktu tertentu yang di-
diberikan oleh daerah, baik berben- dorong oleh proses intern perekono-
tuk pelayanan umum maupun jasa mian (self generating). Pertumbuh-
usaha; b) pemberian izin tertentu an ekonomi juga diartikan secara
berupa pemberian izin kepada orang sederhana sebagai kenaikan output
pribadi dengan maksud pembinaan, total (PDB) dalam jangka panjang
pengaturan, pengendalian dan pe- tanpa memandang apakah kenaikan
ngawasan atas kegiatan, peman- itu lebih kecil atau lebih besar dari
faatan, ruang, penggunaan sumber laju pertumbuhan penduduk atau ap-

66
JIEP-Vol. 16, No 2, November 2016
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851

akah diikuti oleh pertumbuhan stru- ngkat I) pertumbuhan ekonomi regi-


ktur perekonomian atau tidak. onal di Indonesia memberikan indi-
Dalam kaitannya dengan pe- kasi adanya disparitas penerimaan
ndapatan daerah, Peacok dan Wise- Pemda Tingkat I antar provinsi.
man (1961) dalam teorinya menge- Disparitas pada komponen-kom-
nai tentang perkembangan pengel- ponen penerimaan tersebut juga ta-
uaran pemerintah yang terbaik ber- mpak kendati tingkat ekonominya
kesimpulan bahwa dalam partum- seimbang. Adapun dari hasil esti-
buhan performa ekonomi menye- masi ditemukan bahwa tidak seluruh
babkan pemungutan pajak yang se- komponen penerimaan Pemda Ting-
makin meningkat walaupun tarif pa- kat I memberikan pengaruh positif
jak tidak berubah dan meningkatnya terhadap pertumbuhan ekonomi reg-
penerimaan pajak menyebabkan pe- ional yang dilihat dari PBRD per
ngeluaran pemerintah juga semakin kapita. Selain itu terdapat pula indi-
meningkat(Mangkoesoebroto,1991). kasi bahwa komponen penerimaan
Oleh karena itu dalam keadaan pemerintah daerah tersebut lebih
normal, meningkatnya GNP menye- memiliki hubungan yang kuat
babkan adanya penerimaan peme- dengan PDRB non migas daripada
rintah yang semakin besar, begitu PDRB migas.
juga dengan pengeluaran peme-
rintah menjadi semakin besar. Hubungan Antara PDRB dengan
Davey (1988) menyatakan Pajak Daerah
bahwa salah satu kriteria untuk me- Hubungan antara PDRB de-
nilai potensi pajak daerah adalah ngan pajak daerah merupakan hubu-
elastisitas. Elastisitas dapat dengan ngan secara fungsional, karena pa-
mudah diukur dengan memban- jak daerah merupakan fungsi dari
dingkan hasil penerimaan selama PDRB, yaitu dengan meningkatnya
beberapa tahun dengan perubahan- PDRB akan menambah penerimaan
perubahan dalam indeks harga, pen- pemerintah dari pajak daerah. Sela-
duduk, atau GNP. PDRB meru- njutnya dengan bertambahnya pene-
pakan alat ukur pertumbuhan eko- rimaan pemerintah akan mendorong
nomi yang menggambarkan jumlah peningkatan pelayanan pemerintah
nilai produk barang dan jasa akhir kepada masyarakat yang nantinya
yang dihasilkan oleh berbagai unit diharapkan dapat meningkatkan
produksi dalam suatu wilayah atau produktivitas masyarakat yang akh-
region pada suatu jangka waktu irnya dapat meningkatkan partum-
tertentu. Dari sini dapat di lihat buhan ekonomi kembali. Begitu ju-
bahwa hubungan elastisitas antara ga sebaliknya dengan meningkatnya
pajak dearah yang diperoleh, dan pertumbuhan ekonomi dan pendapa-
pertumbuhan ekonomi yang dinilai tan per kapita masyarakat, maka a-
dari pertumbuhan PDRB per kapita kan mendorong kemampuan masya-
menggambarkan pertumbuhan yang rakat untuk membayar pajak dan
otomatis dari potensi pajak. Dengan pungutan lainnya.
kata lain dalam konteks pajak Berkaitan dengan pajak dae-
daerah, semakin tinggi PDRB se- rah yang memiliki hubungan positif
cara otomatis semakin tinggi pula dengan pertumbuhan ekonomi, Mu-
pajak yang diterima daerah. sgrave (1991) menyatakan bahwa
Brata (2004), dalam peneli- ada tiga dasar basis pemungutan pa-
tiannya tentang komposisi peneri- jak pusat dan daerah. Dasar basis
maan pemerintah daerah (Pemda Ti- pemungutan pajak tersebut meliputi

67
JIEP-Vol. 16, No 2, November 2016
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851

pajak daerah maupun pajak pusat Berbagai penelitian menge-


yang berbasis pendapatan dan peru- nai aspek yang berhubungan dengan
sahaan (income and corporate), ko- pengelolaan keuangan daerah telah
nsumsi (comsumption), dan keka- sering dilakukan oleh para peneliti
yaan (wealth). Berdasarkan pen- sebelumnya antara lain seperti :
dapat Fisher tersebut, maka pajak Bachtiar (1992) dalam penelitiannya
hotel dan restoran, pajak hiburan, tentang otonomi dan implikasinya
pajak reklame serta pajak pene- terhadap kemampuan keuangan dae-
rangan jalan dikategorikan pajak rah di Indonesia dengan meng-
daerah yang berbasis konsumsi. Se- gunakan data penerimaan seluruh
nada dengan pendapat tersebut Daerah Tingkat I Tahun Anggaran
Devas dkk. (1989) mengemukakan 1986/1987 dan 1990/1991, mene-
bahwa pajak penerangan jalan mukan beberapa fakta. Pertama,
adalah konsumsi listrik masyarakat. bahwa peranan bantuan/sumbangan
Peacock dan Wiseman pemerintah pusat masih sekitar 60%
tahun 1961 menyatakan bahwa dalam penerimaan daerah dan PAD
perkembangan performa ekonomi meningkat sekitar 24% (1990/1991),
menyebabkan pemungutan pajak kedua, dari hasil regresi ditemukan
yang semakin meningkat, dan bahwa PDRB adalah salah satu
semakin meningkatnya penerimaan faktor yang mempengaruhi besarnya
pajak menyebabkan pengeluaran PAD dari suatu daerah. Semakin
pemerintah juga semakin meningkat besar PDRB suatu daerah maka akan
(Mangkoesoebroto, 1999). Sehu- semakin tinggi PAD dari daerah
bungan dengan peran pemerintah yang bersangkutan. Jumlah pen-
terhadap pertumbuhan ekonomi, duduk adalah juga salah satu faktor
Miller dan Russex (1997), meneliti yang mempengaruhi besarnya PAD
pengaruh struktur fiskal terhadap dari suatu daerah, tetapi pengaruh
pertumbuhan ekonomi pusat dan pertambahan jumlah penduduk tidak
daerah di Amerika Serikat, menga- sebesar pengaruh dari penambahan
takan bahwa, pertama, peningkatan PDRB.
surplus anggaran akan mendorong Kuncoro (1995) menjelaskan
pertumbuhan ekonomi, bila penge- pengamatannya pada kenyataan
luaran untuk pendidikan atau trans- rendahnya PAD sehingga ketergan-
portasi publik dapat ditekan atau tungan terhadap keuangan peme-
coorporate income tax ditingkatkan, rintah daerah sangat tinggi terhadap
kedua, apabila sales tax dan pajak pemerintah pusat. Untuk mengu-
lainnya digunakan untuk transfer rangi subsidi pemerintah pusat, Ku-
payment, maka pertumbuhan eko- ncoro mengajurkan diberikan otono-
nomi akan menurun, tapi apabila mi keuangan daerah yang relatif luas
coorporate income tax digunakan sehingga daerah mampu menggali
untuk transfer payment maka per- sumber-sumber keuangannya sen-
tumbuhan ekonomi akan mening- diri dan memanfaatkannya secara o-
kat, ketiga, pajak akan berpengaruh ptimal.
negatif terhadap pertumbuhan eko- Kifliansyah dalam Halim
nomi apabila penerimaan negara di- (2000), penelitian tentang analisis
gunakan untuk membiayai pendi- realisasi anggaran pendapatan dan
dikan, transportasi publik dan kea- belanja daerah, studi kasus Kabu-
manan publik. paten Hulu Sungai Tengah Provinsi
Kalimantan Selatan, menemukan
Tinjauan Empiris fakta bahwa APBD kabupaten se-

68
JIEP-Vol. 16, No 2, November 2016
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851

bagian besar dananya masih ber- Model Analisis


sumber dari alokasi pemerin-
Model Analisis yang digu-
tah/instansi yang lebih tinggi
nakan dalam penelitian ini adalah
(pemerintah pusat dan provinsi) dan
Analisis deskriptif dan kuantitatif.
kemampuan PAD untuk menopang
Analisa deskriptif dan kuantitatif
pengeluaran baik rutin maupun
diarahkan untuk menganalisis
pembangunan (belanja modal) relatif
tentang perkembangan perekono-
sangat rendah yaitu kurang dari 5%
mian daerah dan perkembangan pe-
dari total pengeluaran,sehingga akan
ndapatan daerah Provinsi Jawa
terjadi ketergantungan Kabupaten
Timur. Kemudian alat analisis yang
Hulu Sungai Tengah terhadap pe-
digunakan adalah analisis kuantitatif
merintah pusat masih sangat tinggi
yaitu analisis Ordinary Least Squ-
Berdasarkan tujuan pene-
are (OLS). Untuk mengetahui ba-
litian dan perumusan masalah yang
gaimana pengaruh perkembangan
dikemukakan di atas, maka rumusan
ekonomi terhadap penerimaan PAD
hipotesis dari penelitian ini adalah:
digunakan analisis regresi. PAD = f
diduga pertumbuhan ekonomi, ber-
(PDRB). Signifikansi model akan
pengaruh terhadap penerimaan
diuji dengan R square (R2), uji t dan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pro-
uji F.
vinsi Jawa Timur.
4. ANALISIS DATA DAN PEM-
3. METODE PENELITIAN BAHASAN
Data dan Sumber Data Pengaruh Perekonomian Terhadap
Data yang digunakan untuk Pendapatan Asli Daerah
mendukung penulisan adalah data Untuk melihat pengaruh
sekunder. Data sekunder adalah data perkembangan ekonomi terhadap
yang diperoleh melalui dokumen- pendapatan asli daerah dilakukan
dokumen resmi serta laporan dengan regresi sederhana (simple
keuangan berupa data runtut waktu regression) antara Produk Domestik
(time series) dari Tahun Anggaran Regional Bruto (PDRB) sebagai
2000 sampai dengan Tahun Ang- independent variabel dengan
garan 2006 dan data Produk Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai dependent variabel. Sesuai
Provinsi Jawa Timur. dengan kerangka pemikiran bahwa
Dengan menggunakan linear perkembangan perekonomian akan
teknik interpolasi (Insukindro, berpengaruh terhadap peningkatan
2000), penelitian ini memecah data pendapatan asli daerah. Semakin
tahunan dari tahun 2006 sampai baik perekonomian atau semakin
2015 untuk data kuartalan dari tahun meningkat nilai tambah yang diha-
2006 sampai 2015. Jadi dapat silkan oleh masing-masing sektor
mencapai nilai N minimum. dalam perekonomian maka kemam-
Rumusnya adalah sebagai berikut: puan atau potensi masyarakat untuk
membayar pajak dan retribusi akan
semakin meningkat.
Dari hasil regresi diperoleh
R square sebesar 0.065 berarti pe-
ningkatan pendapatan asli daerah
dipengaruhi oleh peningkatan nilai

69
JIEP-Vol. 16, No 2, November 2016
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851

tambah dalam perekonomian sebe- Hasil estimasi dengan metode OLS


sar 6% yang berarti bahwa performa
pertumbuhan ekonomi mempenga-
ruhi pendapatan asli daerah sepe-
nuhnya. Data ini mengindikasikan
bahwa dalam perkembangan ekono-
mi daerah sangat besar pengaruhnya
terhadap peningkatan PAD.
Untuk melihat efek dari
variabel independen terhadap vari-
abel dependen dalam hal ini pe-
ngaruh pembangunan ekonomi un-
tuk meningkatkan pendapatan dae-
rah adalah dari F dihitung atau t.
Dari jumlah hasil regresi diperoleh
F sebesar 0, 13 (lebih dari 0000),
dan t 0, 70 yang tidak memiliki
tingkat signifikansi (lebih dari
0000). Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa pembangunan
ekonomi tidak memiliki pengaruh
yang signifikan pada peningkatan
pendapatan asli daerah di Provinsi
Jawa Timur.
Dari hasil regresi adalah Manajemen Penerimaan PAD di
koefisien korelasi positif 0, 64 Provinsi Jawa Timur
berarti bahwa produk domestik regi- Dalam rangka pembiayaan
onal bruto efek positif pada pen- pemerintah daerah yang dibiayai
dapatan dari Provinsi Jawa Timur. atas dari dan atas beban Anggaran
Jika peningkatan produk domestik Pendapatan dan Belanja Daerah
regional bruto oleh 1 unit akan me- (APBD) Provinsi Jawa Timur, maka
ningkatkan pendapatan sebesar 0,64 pertama yang menjadi perhatian
Dapat disimpulkan bahwa perkem- adalah seberapa besar pendapatan
bangan ekonomi Provinsi Jawa Ti- yang diterima oleh daerah. Total
mur memiliki efek positif pada pen- realisasi dari pajak daerah pada
dapatan dari Provinsi Jawa Timur. tahun 2014 mencapai 11,52 trilyun
Jika peningkatan perekonomian, rupiah dan merupakan penyumbang
pendapatan daerah Provinsi Jawa terbesar terhadap Pos Penerimaan
Timur akan meningkat. Namun, Pendapatan Asli Daerah Jawa
hasil ini tidak dapat digunakan. Timur sebesar 79,75 persen meru-
Karena hasil regresi tidak signifikan. pakan upaya pemerintah untuk be-
rusaha menggali dan mengem-
bangkan potensi penerimaan daerah
khususnya untuk meningkatkan
penerimaan PAD. Pada komponen
PAD, dari analisis data penerimaan
pajak daerah dan retribusi daerah
menunjukkan, ternyata kenaikan pe-
nerimaan daerah dari pajak daerah

70
JIEP-Vol. 16, No 2, November 2016
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851

selama periode analisis lebih tinggi tersebut telah benar-benar dapat


dibandingkan dengan rasio kenai- beroperasi secara normal.
kan penerimaan daerah dari retribusi
daerah. Hal ini menunjukkan bahwa
5. KESIMPULAN, IMPLIKASI,
masyarakat lebih merasa rela mem-
SARAN, DAN BATASAN
bayar pajak daerah dari pada retri-
Berdasarkan uraian di atas,
busi daerah yang manfaat atau
maka hasil penelitian dapat disim-
kontraprestasinya dirasakan lang-
pulkan sebagai berikut: Tidak ada
sung oleh wajib pajak.
yang signifikan dari hasil regresi. Ini
Hal yang paling menarik
berarti bahwa peningkatan atau penu-
untuk dilakukan oleh Pemerintah
runan pada jumlah produk domestik
Daerah Provinsi Jawa Timur dalam
regional bruto tidak memi-liki efek
rangka untuk mengurangi tingkat
pada pendapatan dari Provinsi Jawa
ketergantungan keuangan pada Pe-
Timur.
merintah Pusat yang pada akhirnya
Dari kesimpulan di atas, bebe-
akan mandiri dalam pembiayaan
rapa hal yang dapat ditempuh dalam
pembangunan adalah adanya suatu
perencanaan penerimaan pendapatan
aktor stimulator untuk peningkatan
asli daerah di Provinsi Jawa Timur
PAD. Apabila masih berharap ke-
yakni :
pada masyarakat tentu tidak akan
Dalam upaya mengurangi ke-
pernah perolehan PAD melebihi
tergantungan pada daerah pemerintah
79,75% dari total penerimaan da-
pusat dalam hal keuangan daerah un-
erah. Hal ini dikarenakan kondisi
tuk pembiayaan pembangunan, hal-
Provinsi Jawa Timur sendiri yang
hal menarik yang bisa dilakukan ada-
memang memungkinkan untuk me-
lah adanya sebuah stimulator aktor
narik pajak dan retribusi daerah ya-
untuk meningkatkan pendapatan, mi-
ng relatif besar kepada masyarakat.
salnya dengan membentuk badan u-
Di samping yang disebutkan
saha atau perusahaan lokal yang
di atas adalah perlunya menjadikan
mengelola sistem bisnis yang di-
daerah Provinsi Jawa Timur sebagai
mungkinkan oleh Provinsi Jawa Ti-
daerah yang menarik untuk berin-
mur Pemerintah diandalkan sebagai
vestasi. Strategi yang dapat ditem-
sumber pendapatan.
puh dalam rangka menarik investasi
Pengeluaran untuk anggaran
ke daerah, pertama, memberikan fa-
pemerintah untuk membangun sarana
silitas kemudahan di bidang permo-
dan prasarana infrastruktur dasar ha-
dalan dan perijinan untuk kegiatan
rus jauh ditambah besarnya. Sarana
industri, kedua, menjamin kontinui-
dan prasarana yang baik sangat di-
tas bahan suplai baku industri, ke-
perlukan untuk pengembangan dunia
tiga, menjamin keamanan bagi
usaha yang akan berdampak pada
pengusaha yang berinvestasi di dae-
pertumbuhan ekonomi. Dengan per-
rah, keempat, di bidang perpajakan
kembangan pembangunan ekonomi
memberikan tax holiday bagi indus-
daerah, diharapkan untuk mening-
tri yang baru tumbuh di daerah baik
katkan produksi dan dana akhirnya
itu industri yang murni dikelola oleh
menaikkan dari masyarakat dalam
pihak swasta maupun usaha yang
bentuk pajak dan retribusi akan di-
dikelola oleh perusahaan daerah,
kembangkan. Jadi akan ada korelasi
misalnya untuk tidak mengenakan
antara peningkatan pertumbuhan eko-
pajak dan retribusi daerah dalam
nomi dan pendapatan daerah.
kurun waktu satu atau dua tahun
atau sampai industri atau usaha

71
JIEP-Vol. 16, No 2, November 2016
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851

DAFTAR PUSTAKA dasar Ekonometrika, buku 1 dan 2


edisi 5. Jakarta Salemba Empat
Insukindro, 1992. Insukindro Error
Anonim. (2015).Buku Data Dinamis Correction Model. Jogjakarta:
Provinsi Jawa Timur Semester I BPFE UGM..
tahun 2015. Tanpa penerbit
Jaya, I Putu Ngurah Panji Kartika
Ardiyanto, Danis. (2012). Analisa Dan Dwirandra, A.A.N.B. 2014.
Keterkaitan Pengeluaran Pemerin- Pengaruh Pendapatan Asli Daerah
tah Dan Produk Domestik Bruto Di Pada Belanja Modal Dengan Per-
Indonesia : Pendekatan Vector Er- tumbuhan Ekonomi Sebagai Vari-
ror Correction Model(Vecm). Jur- abel Pemoderasi. Jurnal Akuntansi
nal Ilmiah Fakultas Ekonomi Uni- Universitas Udayana. www.ojs.-
versitas Brawijaya Malang. www.- unud.ac.id. Diakses pada 30 Sep-
jimfeb.ub.ac.id. Diakses pada 30 tember 2015.
September 2015
Khusaini, Mohammad. (2006).
Badan Pusat Statistik Indonesia. Ekonomi Publik Desentralisasi Fis-
(2015). Boklet seluruh provinsi di kal dan Pembangunan Daerah.
Indonesia. www.bps.go.id. Data Malang; Badan Penerbit Fakultas
Pertumbuhan Ekonomi tahun 2015. Ekonomi Universitas Brawi-
Diakses pada 30 September 2015 jaya.Malang : BPFE Universitas
Brawijaya
Boediono. (2012). Teori Pertumbu-
han Ekonomi, Edisi Pertama. Yo- Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun
gyakarta: BPFE 2014 tentang APBD Provinsi Jawa
Timur 2015.
Direktorat Jendral Perimbangan.
(2015). Keuangan Kementrian selu- Putro, Nugroho Suratno. (2012).
ruh provinsi di Indonesia. -www.- Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,
djpk.kemenkeu.go.id. Data Daerah Pendapatan Asli DaerahDan Dana
Anggaran Provinsi Jawa Timur Alokasi Umum Terhadap Pengalo-
tahun 2006-2014. Diakses pada 30 kasian AnggaranBelanja Modal (S-
september 2015 tudy Kasus Pada Kabupaten/Kota
DiProvinsi Jawa Tengah). Jurnal
Djojohadikusumo, Sumitro. (1994). ilmiah Fakultas Ekonomi Universi-
Dasar Teori Ekonomi Pertumbuhan tas.Diponogoro.www.Eprints.undip
dan Ekonomi Pembangunan. Jakar- .ac.id. Diakses pada 30 September
ta: LP3ES 2015.

Fisanti Atni. (2013). Analisis Faktor Undang-undang No 32 tahun 2004


-Faktor Yang Mempengaruhi Pen- pada Bab III Mengenai Pembagian
dapatan Asli Daerah (Pad) Di Urusan Pemerintahan Penyelengga-
Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal Pe- raan Kewenangan Daerah. -www.-
nelitian Fakultas Ekonomi Univer- kpu.go.id. Diakses pada 30
sitas Pengaraian.www.e-journal.- September 2015.
upp.ac.id. Diakses pada 30 Sep- Undang-Undang No 33 Tahun 2004
tember 2015 Mengenai Pendapatan Asli Daerah.
www.djlpe.go.id. Diakses pada 30
Gujarati, Damodar. (2012). Dasar-

72
JIEP-Vol. 16, No 2, November 2016
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851

September 2015.

Sitaniapessy, Harry A.P. (2013).


Pengaruh Pengeluaran Pemerintah
Terhadap Pdrb Dan PAD. Jurnal
Economia, Volume 9. www.-
journal.uny.ac.id. Diakses pada 30
September 2015.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian


Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.
Bandung: Alfabeta

Sodik, Jamzani. (2007). Pengelua-


ran Pemerintah Dan Pertumbuhan
Ekonomi Regional: Studi Kasus
Data Panel di Indonesia. Jurnal
Ekonomi Pembangunan vol12.
www.jurnal.uii.ac.id Diakses pada
30 September 2015.

Syafrizal (2008). Ekonomi Regional


Teori dan Aplikasi. Padang : Badoe-
se Media

Yulianita, Anna. (2008). Analisis


Sektor Unggulan Dan Pengeluaran
Pemerintah Di Kabupaten Organ
Komering Ilir. www.academia.edu.
Diakses pada 30 September 2015.

73

You might also like