Professional Documents
Culture Documents
Analisis Formulasi Strategi Pada PT - Lukindari Permata (Distributor Ice Cream Wall'S Kota Sidoarjo)
Analisis Formulasi Strategi Pada PT - Lukindari Permata (Distributor Ice Cream Wall'S Kota Sidoarjo)
Analisis Formulasi Strategi Pada PT - Lukindari Permata (Distributor Ice Cream Wall'S Kota Sidoarjo)
LUKINDARI PERMATA
Disusun Oleh :
M YUSRON PRADANA
105020207111076
SKRIPSI
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
LEMBAR PENGESAHAN
Email :yussie666@gmail.com
Abstract
Changes in the environment and competition is a critical factor in strategic planning that can
determine opportunities or threats to the company. This study aims to analyze the influence of the
environment, both internal and external environment in the company Ice cream PT.Lukindari
Permata, so it can be determined appropriate strategies with companies in the face of competition.
This type of research is descriptive, the research that attempts to tell the existing solution
by presenting data, analyzing data, and interpreting it. The data examined covering the internal and
external aspects of the company, so from there will be found opportunities, threats, strengths and
weaknesses of the company in the face of increasingly tight competitors. While the analysis tools
used are IFE Matrix, EFE Matrix, IE Matrix, SWOT Matrix, and QSPM Matrix.
The results of this study indicate that based on analysis of internal and external environment
that affect the ice cream PT.Lukindari Permata, the appropriate strategy is a combination of market
penetration strategy and product development strategy. Where the market penetration strategy will
increase market share of a product by increasing sales force, increasing sales promotion and other
promotional efforts.
Abstrak
Perubahan lingkungan dan persaingan merupakan suatu faktor penentu dalam perencanaan
strategi yang dapat menentukan peluang atau ancaman terhadap perusahaan. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis pengaruh lingkungan, baik lingkungan internal maupun eksternal pada
perusahaan Ice cream PT.Lukindari Permata, sehingga dapat ditentukan strategi yang sesuai dengan
perusahaan dalam menghadapi persaingan.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan
pemecahan yang ada sekarang dengan menyajikan data, menganalisis data, dan
menginterpretasikannya. Data-data yang diteliti meliputi aspek lingkungan internal maupun
eksternal perusahaan, sehingga dari situ akan ditemukan peluang, ancaman, kekuatan dan
kelemahan perusahaan dalam menghadapi pesaing yang semakin ketat. Sedangkan alat analisis yang
digunakan adalah Matriks IFE, Matriks EFE, Matriks IE, Matriks SWOT, dan Matriks QSPM.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan analisis lingkungan internal dan
eksternal yang berpengaruh terhadap Ice cream PT.Lukindari Permata, strategi yang sesuai adalah
kombinasi antara market penetration strategy dan product development strategy. Dimana pada
strategi penetrasi pasar akan meningkatkan market share suatu produk dengan meningkatkan tenaga
penjual, meningkatkan promosi penjualan dan usaha promosi lainnya.
A. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada saat ini perkembangan dunia usaha semakin meningkat pesat. Salah satu industri yang
paling dinamis adalah perusahaan ice cream. Seiring dengan perkembangan perubahan ekonomi,
berbagai macam produk ice cream telah bermunculan di indonesia. Majalah SWA 2008 .
Perusahaan bersaing untuk menunjukkan kinerja yang optimal. Oleh karena itu kemajuan
atau perkembangan suatu perusahaan antara lain di tentukan oleh kondisi internal dan eksternal
perusahaan tersebut. Setiap perusahaan memerlukan strategi dan perencanaan yang baik dalam
menjalankan usahanya agar dapat tetap bartahan dan berkembang.
Berdasarkan uraian di atas, perlu bagi perusahaan untuk meningkatkan daya saing guna
mempertahankan dapat ditentukan strategi-strategi yang tepat bagi perusahaan sesuai dengan
kondisinya. Strategi tersebut setiap saat bisa berubah menurut keadaan lingkungan yang terjadi,
tinggal bagaimana perusahaan membaca perubahan dan memanfaatkan perubahan yang terjadi, serta
strategi apa yang harus diterapkan agar perencanaan kerja terus berjalan. Dalam menangani
perubahan-perubahan itu perusahaan harus dapat bergerak cepat dan tepat agar perusahaan dapat
terus tumbuh dan berkembang.
PT. Lukindari Permata (Walls) yang berletak di Jl.Antartika No 11 Sidoarjo merupakan
salah satu distributor perusahaan dalam industri es krim juga menghadapi ketatnya persaingan dari
banyaknya perusahaan-perusahaan ice cream sejenis yang berada di Sidoarjo yuaitu :
Tabel 1.1
No Nama Perusahan
2 PT.Glico Wings
Pengkategorian analisis internal sering diarahkan pada pasar dan pemasaran, kondisi
keuangan dan akunting, sumber daya manusia, struktur organisasi dan manajemen. (Fred R. David,
2011)
1. Pemasaran.
2. Keuangan.
3. Produk (jasa) / Operasi.
4. Sumber Daya Manusia.
Gambar: 1
Tiga Tahap Perumusan Strategi
5. Implementasi Strategi
Penerapan strategi mengharuskan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat
kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya, sehingga strategi-strategi yang
telah dirumuskan dapat dijalankan (Fred R. David, 2011:6-7).
C. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian deskriptif yaitu penelitian yang hanya
menggambarkan serta meringkaskan berbagai kondisi dan situasi dalam jangka waktu tertentu.
Penelitian ini dimaksudkan untuk menggambarkan faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal
tanpa berniat untuk mengambil kesimpulan yang bersifat umum.
Hasil dari penelitian ini hanya dilakukan dalam rentang waktu tertentu dengan cara
menafsirkan data PT. Lukindari Permata sekarang dan kecenderungan yang tampak pada masa akan
datang. Menurut Bungin (2001:48), penelitian dengan format deskriptif ini bertujuan untuk
menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi/variabel yang timbul di masyarakat
yang menjadi penelitian itu sendiri.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT. Lukindari Permata (Walls) yang berletak di
Jl.Antartika No 11 Sidoarjo
RUPS 1
Komesaris 1
Direktur 1
Manajer Oprational 1
Operator SCYLLA 1
Kasir 1
Pembukuan 1
Administrasi Keuangan 2
Kepala Gudang 1
Supervisor Salesmen 1
Salesman 20
Driver 10
Helper 10
Total 56
Ada beberapa produk ice cream yang di distribusikan PT.Lukindari Permata Sidoarjo
(LKPS) antara lain :
Gambar 4.2.1.3
Produk Yang Di Distribusikan
NAMA
NO PRODUK
PRODUK
Paddle Pop
1.
Feast
2.
Populaire
3.
Cornetto
4.
Magnum
5.
Ice Cream
6. Sandwich
4.2.2.3 Promosi
Agar hasil produksi dapat dikenal dan diterima masyarakat, kegiatan promosi memegang
peranan penting. Kegiatan promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara, akan tetapi pada setiap
perusahaan akan berbeda keefektifan promosi yang dilakukan karena berbagai faktor yang ada.
Dalam hal ini, PT.Lukindari Permata Sidoarjo (LKPS) juga ingin produknya dikenal dan diterima
oleh masyarakat. Oleh karena itu, perusahaan melaksanakan kegiatan promosi yang dianggapnya
efektif yaitu dalam bentuk sampling promotion dan materi promosi
1. Sampling Promotion
Sampling Promotion berupa pengenalan ke outlet-outlet apabila terdapat produk baru dari
walls, dengan memberikan beberapa sampling produk untuk dijual di outlet tersebut.
2. Materi Promosi
Materi promosi berupa kaos dan marchandise yang diberikan kepada pembeli bertujuan
untuk menimbulkan kesan terhadap pemakainya serta menarik untuk mengkonsumsi produk dari
perusahaan. Biasanya diberikan kepada agen-agen dan pengecer yang membeli produk dalam
jumlah banyak.
Tabel 4.3
Laju Inflasi Indonesia
Tahun 2009-2013
2. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat diukur berdasarkan nilai Produk Domestik Bruto
(PDB) pada tahun yang bersangkutan. Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product
(GDP) adalah total pendapatan yang dihasilkan dalam suatu negara termasuk pendapatan orang-
orang asing yang bekerja dalam suatu negara selama satu tahun.
Pertumbuhan ekonomi yang negatif menyebabkan kelesuan pada perkembangan dunia
usaha, sebaliknya pertumbuhan ekonomi yang positif merupakan kondisi yang menguntungkan bagi
dunia usaha secara keseluruhan karena mengindikasikan adanya pertumbuhan pada konsumsi dan
investasi. Hal ini merupakan peluang bagi perusahaan karena pertumbuhan konsumsi berarti
menambah jumlah pasar potensial perusahaan.
Tabel 4.4
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Propinsi Jawa Timur
Tahun 2009-2012
Pendapatan perkapita adalah jumlah pendapatan nasional secara keseluruhan dibagi jumlah
penduduk Indonesia pada pertengahan tahun bersangkutan. Dari data yang telah diperoleh,
pendapatan perkapita masyarakat Indonesia mempunyai kecenderungan meningkat dari tahun ke
tahun.
Tabel 4.5
Pendapatan Perkapita Penduduk Indonesia (US$)
Tahun 2010-2012
TAHUN PENDAPATAN
2010 2.981
2011 3.512
2012 3,660
1. Keadaan Masyarakat
Masyarakat Kota Sidoarjo merupakan masyarakat yang ramah dan bersahabat, masyarakat
daerah ini terbuka dan menjunjung tinggi nilai gotong royong. Keadaan daaerah yang bisa dikatakan
cukup panas karena dberada didaerah dataran rendah yang menjadikan sebuah peluang untuk suatu
perusahaan dalam mengembangkan usahanya.
2. Geografis
Dalam menyusun strategi, hal yang juga perlu diamati adalah lingkungan geografi,
Kabupaten Sidoarjo sebagai salah satu penyangga Ibukota Provinsi Jawa Timur merupakan daerah
yang mengalami perkembangan pesat. Keberhasilan ini dicapai karena berbagai potensi yang ada di
wilayahnya seperti industri dan perdagangan,serta usaha kecil dan menengah dapat dikemas dengan
baik dan terarah. Dengan adanya berbagai potensi daerah serta dukungan sumber daya manusia yang
memadai, maka dalam perkembangannya Kabupaten Sidoarjo mampu menjadi salah satu daerah
strategis bagi pengembangan perekonomian regional. Kabupaten Sidoarjo terletak antara 112o5’ dan
112o9’ Bujur Timur dan antara 7o3’ dan 7o5’ Lintang Selatan.
3.Teknologi
Perkembangan teknologi pada saat ini menjadi semakin pesat, inovasi-inovasi yang
tercipta seringkali membuat apa yang telah ada menjadi usang. Pengaruh yang dimiliki oleh
perkembangan ini sangat besar, bukan hanya untuk perusahaan tetapi juga akan meningkatkan
kualitas hidup manusia. Dalam kegiatan operasionalnya menggunakan berbagai peralatan
pendukung seperti seperangkat komputer, printer, pesawat telepon, serta infrastruktur pendukung
lainnya. Perusahaan juga telah menggunakan mesin-mesin untuk memperlancar proses produksi,
dalam industri ini keunggulan perusahaan dalam bidang teknologi yang dapat dicapai adalah dengan
menciptakan sesuatu yang membuat berbeda dengan para pesaingnya.
Pemasok mempunyai kekuatan dengan menaikkan harga atau dengan menurunkan kualitas
barang atau jasa yang dijualnya. Dalam industri ice cream, kekuatan pemasok sangat mempengaruhi
perusahaan karena tidak semua bahan baku ataupun bahan penolong dapat diproduksi sendiri oleh
perusahaan. Demikian juga dengan PT.Lukindari Permata Sidoarjo sebagai distributor, adapun
bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksinya semua diperoleh dari pemasok. Oleh karena
itu, peranan pemasok sangat penting bagi perusahaan.
Perusahaan ice cream banyak mempunyai pesaing dalam industri yang sejenis. terutama
yang ada di Kota Sidoarjo yang sama-sama mempunyai kekuatan pada harga rendah dan wilayah
pemasaran yang sama. Berikut ini adalah daftar nama-nama perusahaan ice cream, diperlihatkan
pada Tabel 4.6
Tabel 4.6
4.4.1 Kekuatan
1. Jenis Produk Yang Bervariasi.
2. Proses Produksi
3. Lokasi Distributor
4. Harga Produk Harga yang Kompetitif.
5. Hubungan antara Pemimpin dan Karyawan Terjalin dengan Baik.
6. Jumlah Tenaga Kerja Yang Mencukupi.
7. Kemampuan Mengelola Modal Sendiri
4.4.2 Kelemahan
1. Kurangnya Penguasaan Teknologi.
2. Saluran Distribusi Kurang Efektif
3. Promosi Ke Sekitar Wilayah Distribusi kurang Gencar
4. Jangkauan Distribusi Masih Terbatas
4.4.3 Peluang
1. Tingkat Pendapatan Masyarakat
2. Konsumen tak terbatas usia
3. Daerah Pemasaran
4. Kemajuan Teknologi Informasi.
5. Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi
6. Meningkatnya Pendapatan Perkapita
7. Mempunyai Pemasok (Rekan Kerja) Dan Agensi yang Baik
4.4.4 Ancaman
1. Tingginya Tingkat Persaingan Dalam Industri Tersebut
2. Kekuatan Daya Tawar Menawar Pembeli.
4.5 Formulasi Strategi Perusahaan
Formulasi Strategi adalah mengembangkan rencana jangka panjang untuk mengelola
secara efektif peluang dan ancaman lingkungan ekternal, dengan mempertimbangkan kekuatan dan
kelemahan pada lingkungan internal perusahaan.
Setelah menganalisis dan mengidentifikasi kondisi lingkungan internal dan eksternal
perusahaan, tahap selanjutnya adalah perumusan strategi. Perumusan strategi dilakukan melalui tiga
tahapan yaitu tahap masukan yang meliputi analisis matriks IFE dan matriks EFE, tahap pencocokan
yang meliputi analisis matriks IE dan matriks SWOT, serta tahap pengambilan keputusan dengan
menggunakan matriks QSPM.
Kelemahan.
1 Kurangnya Penguasaan Teknologi
2. Saluran Distribusi Kurang Efektif
3. Promosi Lapangan Kurang Gencar
4. Jangkauan Distribusi Masih Terbatas.
5. Struktur Organisasi Kurang Jelas
6. kurang Adanya Pemberdayaan dan Pelatihan pada Karyawan
Tabel 4.7
Skor
Faktor strategi internal Bobot Rating
Terbobot
Kekuatan
Kelemahan
Total nilai tertimbang yang didapat dari hasil analisis IFE ini adalah sebesar 2,76. Hal ini
menunjukkan bahwa Pt.Lukindari Permata memiliki kondisi internal yang cukup kuat
untuk mendukung peningkatan kinerjanya.
4.5.2 Analisis Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation)
Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan. Data
eksternal dikumpulkan untuk menganalisis hal-hal yang menyangkut persoalan ekonomi, sosial,
budaya, demografi, lingkungan, pasar, dan persaingan.
Analisis Matriks Evaluasi Faktor eksternal kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh
Pt.Lukindari Permata dapat dijabarkan sebagai berikut :
Peluang
1. Tingkat Pendapatan Masyarakat
2. Meningkatnya Jumlah Peminat Ice Cream.
3. Daerah Pemasaran
4. Kemajuan Teknologi Informasi.
5. Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi.
6. Sebagai Konsumsi Yang Tidak Terbatas Usia
7. Memiliki Pemasok (Rekan Kerja) yang Baik
Ancaman
1. Tingginya Tingkat Persaingan Dalam Industri Tersebut
2. Minat pembeli saat musim hujan
3. Kekuatan Daya Tawar Menawar Pembeli.
4. Meningkatnya Harga Bahan Baku
Tabel 4.8
Analisis Matrik EFE
Peluang
Ancaman
Nilai tertimbang masing-masing faktor diperoleh dari hasil perkalian antara bobot dengan
peringkat yang dimiliki masing-masing faktor, kemudian nilai tersebut dijumlahkan dan
menghasilkan total nilai tertimbang sebesar 2,65. Total nilai tertimbang ini menunjukkan bahwa
posisi perusahaan cukup kuat dalam mengantisipasi lingkungan eksternalnya, dalam upaya
pemanfaatan peluang, serta mengantisipasi ancaman.
Tabel 4.9
SKOR TOTAL IFE
2,76
Tinggi I II III
3.00
IV V VI
2,65
1.00
5. pertumbuhan ekonomi
yang meningkat
7. Meningkatnya pendapatan
perkapita
penjualan tinggi.
Hasil dari analisis SWOT di atas, dapat digunakan oleh PT.Lukindari Permata untuk
menetapkan alternatif kebijakan yang akan diambil dalam implementasi strategi sesuai dengan
keadaan dan kondisi perusahaan.
Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) adalah alat analisis strategi yang
dipergunakan untuk melakukan evaluasi pilihan alternatif strategi secara obyektif berdasarkan
faktor-faktor kunci eksternal-internal yang telah diidentifikasi sebelumnya. Matriks ini memberikan
gambaran kelebihan-kelebihan relatif atau daya tarik relatif (relative attractiveness) dari alternatif
strategi yang selanjutnya memberikan dasar obyektif untuk dapat memilih salah satu atau beberapa
strategi spesifik bagi perusahaan.
Berdasarkan analisis EFE dan IFE, dan analisis Internal-Eksternal (IE), maka alternatif
strategi yang dipilih adalah Market Penetration dan Product Development. Kedua alternatif
strategi tersebut didasarkan pada hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya.
Pemberian bobot dan nilai Attractiveness Score (AS) pada analisis QSPM diperhitungkan
secara obyektif. Nilai bobot sama dengan pemberian bobot pada EFE dan IFE. Attractiveness Score
(AS) merupakan nilai yang menunjukkan kemenarikan relatif untuk masing-masing strategi yang
dipilih. Modifikasi nilai untuk AS adalah sebagai berikut:
Nilai 4 : Sangat Menarik
Nilai 3 : Cukup Menarik
Nilai 2 : Agak Menarik
Nilai 1 : Kurang Menarik.
Adapun nilai TAS (Total Attractiveness Score) diperoleh dengan cara mengalikan bobot
(weight) dengan nilai Attractiveness Score (AS).
Dari dua alternatif strategi yang diuji pada untuk dipilih Tabel 4.11, ternyata strategi
Penetrasi Pasar (Market Penetration) dengan total Attractive Score sebesar 6,57 dianggap lebih
menarik daripada strategi pengembangan produk (Product Development). Strategi penetrasi pasar
dipilih untuk diimplementasikan karena faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal terhadap
strategi ini dianggap lebih menarik secara keseluruhan jika dibandingkan dengan strategi
pengembangan produk.
Tabel 4.11
Matrik QSPM
PT Lukindari Permata
ALTERNATIF STRATEGI
Kekuatan
Kelemahan
1,00
peluang
Ancaman
1,00
Langkah terakhir yang digunakan untuk mengetahui strategi yang tepat dari alternatif
pilihan strategi untuk perusahaan adalah dengan menggunakan analisis QSPM, sebagai dasar
pemilihan dan penetapan strategi berdasarkan hasil analisis sebelumnya. Ada dua alternatif strategi
utama yang dapat diterapkan perusahaan, yaitu strategi market penetration dan product
development. Berdasarkan hasil analisis QSPM ini diketahui bahwa strategi penetrasi pasar (market
penetration) dinilai sebagai strategi yang paling menarik untuk diimplementasikan pada perusahaan.
Pemilihan strategi Penetrasi Pasar (Market Penetration) didasarkan pada peluang eksternal
perusahaan yang sangat mendukung dalam meningkatkan pangsa pasar, serta adanya kekuatan
internal perusahaan seperti kemampuan dalam memupuk modal sendiri dan jumlah tenaga kerja
langsung yang memadai untuk mendukung usaha peningkatan pangsa pasar. Juga dengan kelemahan
perusahaan pada faktor promosi dan periklanan yang seharusnya lebih gencar dilakukan, maka
strategi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap perusahaan, dimana
perusahaan dapat meningkatkan upaya pemasaran secara lebih maksimal.
Tahapan dalam proses manajemen strategi yang harus dilaksanakan setelah menetapkan
strategi adalah mengimplementasikan strategi tersebut ke dalam aktivitas operasional yang
sebenarnya. Efektivitas dan efisiensi strategi umum yang telah ditetapkan akan dipengaruhi oleh
proses implementasi strategi. Implementasi strategi umum yang telah ditetapkan dimulai dengan
menjabarkan strategi tersebut ke dalam strategi fungsional yang lebih terinci dan terarah pada setiap
fungsi atau bagian dalam organisasi.
1. Bidang Keuangan
1) Meningkatkan kemampuan dalam memperoleh modal sendiri dengan meningkatkan omset
penjualan guna mendukung pelaksanaan strategi dan program-program yang direncanakan
Kemampuan perusahaan dalam memperoleh modal sendiri melalui peningkatan omset
penjualan yang berarti pula peningkatan laba, sudah sangat baik dalam upaya meningkatkan
usaha pemasaran agar lebih maksimal dan mendukung diimplementasikannya strategi
penetrasi pasar. Pemupukan modal sendiri ini secara bertahap perlu ditingkatkan agar
keuangan perusahaan semakin kuat dan meminimalkan ketergantungan pada pihak lain atau
kreditur.
2) Mengutamakan penambahan modal guna meningkatkan kegiatan promosi.
Dengan diimplementasikannya strategi penetrasi pasar yang dalam aktivitasnya mencakup
kegiatan promosi secara lebih maksimal untuk meningkatkan minat pembeli atau konsumen
terhadap produk perusahaan, maka perlu dilakukan fokus penambahan modal pada kegiatan
tersebut karena selama ini merupakan kelemahan yang cukup berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan.
2. Bidang Produksi/Operasional
1) Pengoptimalan kapasitas produksi guna mendukung peningkatan usaha pemasaran
Dengan ditingkatkannya jumlah tenaga penjual, belanja, maupun promosi, maka perusahaan
harus mengimbanginya dengan pemenuhan permintaan pasar secara cepat. Bila usaha
pemasaran semakin ditingkatkan, maka permintaan pasar pun juga semakin meningkat. Oleh
karena itu, untuk memenuhi permintaan pasarnya itu diperlukan pengoptimalan kapasitas
produksi agar terjadi kepuasan bagi pembeli.
2) Peningkatan pengawasan dan pengendalian mutu dalam setiap kualitas produk yang dijual
Untuk lebih mendukung upaya pemasaran yang lebih besar, tidak cukup hanya dengan
meningkatkan jumlah tenaga penjual dan promosi saja, tetapi juga diimbangi dengan mutu
produk yang baik untuk mendukung kegiatan promosi yang dilakukan.
3. Bidang Pemasaran
1) Peningkatan usaha promosi terutama di lapangan dan periklanan secara kontinyu dan lebih
gencar Sebagai perusahaan yang memproduksi produk berupa ice cream diperlukan kegiatan
promosi secara kontinyu dan lebih gencar untuk menghasilkan citra yang berbeda dan lebih
menarik minat pembelinya. Usaha promosi yang dilakukan oleh salesman juga perlu
dilakukan lebih gencar untuk lebih menarik banyak minat pengecer untuk menjual produk
perusahaan.
2) Mempertahankan pelayanan yang ada dan secara bertahap meningkatkan pelayanan untuk
menjaga loyalitas pelanggan
Selama ini perusahaan mempunyai pelanggan yang loyal pada merek-merek tertentu dari
perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertahankan pelayanan atau bahkan
meningkatkannya untuk mempertahankan pelanggannya. Pelayanan yang dimaksud adalah
seperti pemenuhan permintaan secara cepat, maupun pemberian bonus dan kredit pada
pembeli. Pemberian bonus berupa kaos dan marcendise , serta kredit pembayaran juga
merupakan salah usaha promosi yang dilakukan oleh perusahaan.
3) Memfokuskan pemasaran pada produk-produk yang menghasilkan omset penjualan tinggi
Dengan memfokuskan pemasaran pada produk-produk yang menghasilkan omset penjualan
tinggi, maka perusahaan dapat meningkatkan omset penjualan produknya dan otomatis laba
yang didapatkan semakin meningkat.
4. Bidang Personalia
1) Menambah tenaga penjual yang kompeten dalam memasarkan produk
Salah satu upaya dalam melaksanakan strategi penetrasi pasar adalah dengan meningkatkan
jumlah tenaga penjual. Selama ini jumlah tenaga penjual (salesman) pada perusahaan
berjumlah 20 orang, tetapi jumlah tersebut tidak dapat menyebabkan produk perusahaan
dapat dipasarkan secara lebih luas dan merata karena kurang kompetennya tenaga penjual
dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu, untuk mendukung strategi penetrasi pasar
diperlukan tidak hanya kuantitas saja, tetapi juga kualitas tenaga penjual guna mendukung
usaha promosi produk pada banyak pengecer.
2) Peningkatan kualitas SDM dengan program pelatihan dan pengembangan untuk
meningkatkan penguasaan berbagai ketrampilan dan teknik pelaksanaan pekerjaan untuk
kebutuhan sekarang
Untuk mendapatkan tenaga penjual yang kompeten maka diperlukan pelatihan dan
pengembangan untuk meningkatkan ketrampilan (skills) para salesman dan meningkatkan
kemampuan dan pengetahuan tentang pembeli atau pelanggan perusahaan, sehingga mereka
dapat mengatasi permasalahan yang terjadi sehubungan dengan tugas dan tanggung jawab
mereka sebagai tenaga penjual.
Program pelatihan dan pengembangan ini tidak hanya ditujukan untuk tenaga pemasar saja,
tetapi juga bagi karyawan lainnya agar seluruh karyawan mempunyai kemampuan dan
pengetahuan yang lebih baik guna mendukung dilaksanakannya strategi penetrasi pasar
dalam perusahaan.
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, dapat diambil
kesimpulan dan saran yang diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan masukan
sebagai dasar pengambilan keputusan yang layak diterapkan oleh perusahaan.
1. Kesimpulan
1. Pada analisis lingkungan eksternal Pt.Lukindaari Permata Sidoarjo, diidentifikasi adanya
faktor-faktor yang menjadi peluang yang secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi kondisi perusahaan. Peluang - peluang tersebut adalah “tingkat
pendapatan masyarakat, jumlah penduduk produktif, pasar yang potensial, hubungan
yang baik dengan pemasok, dan kemajuan teknologi”. Ada juga beberapa faktor yang
dinilai sebagai ancaman, yaitu pesaing yang kompetitif, kekuatan tawar menawar
pembeli, ancaman pesaing baru, dan ancaman produk pengganti”.
2. Pada analisis lingkungan internal Pt.Lukindaari Permata Sidoarjo diidentifikasi adanya
faktor-faktor yang menjadi kekuatan yang berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Faktor-faktor kekuatan dalam perusahaan tersebut produk yang bervariasi, proses
produksi yang baik, lokasi yang strategis, harga yang kompetitif, dan hubungan antara
karyawan dengan pemilik yang terjalin dengan baik”. Dalam analisis internal ini, secara
faktual ada beberapa hal yang menjadi kelemahan dari perusahaan, yaitu “penguasaan
teknologi kurang, saluran distribusi kurang efektif, promosi dilapangan yang kurang
gencar, jangkauan pemasaran yang terbatas, dan struktur organisasi kurang jelas”.
3. Hasil analisis EFE (Eksternal Factor Evaluation) yang didasarkan pada lingkungan
eksternal PT.Lukindari Permata Sidoarjo, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki
kondisi lingkungan eksternal di atas-atas rata-rata karena memiliki total nilai tertimbang
sebesar 2,65. Hal ini mengandung pengertian bahwa posisi perusahaan sangat kuat dalam
mengantisipasi lingkungan eksternalnya, dalam upaya pemanfaatan peluang, serta
mengantisipasi ancaman.
4. Hasil analisis IFE (Internal Factor Evaluation) yang didasarkan pada lingkungan internal
PT.Lukindari Permata Sidoarjo menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kondisi
lingkungan internal cukup kuat karena memiliki total nilai tertimbang di atas rata-rata,
yaitu sebesar 2,76. Total nilai tertimbang tersebut menunjukkan bahwa PT.Lukindari
Permata Sidoarjo memiliki kondisi internal yang cukup kuat untuk mendukung
peningkatan kinerjanya.
5. Hasil dari analisis matriks Internal-External (IE), dengan menggunakan nilai-nilai yang
dihasilkan dari analisis matriks EFE dan IFE, menunjukkan bahwa PT.Lukindari Permata
Sidoarjo menempati sel V (lima), yang menghasilkan pilihan strategi bagi perusahaan,
yaitu strategi jaga dan pertahankan (hold and maintain), berupa strategi penetrasi pasar
(market penetration), dan pengembangan produk (product development).
6. Penetapan strategi dengan menggunakan analisis QSPM terhadap dua alternatif strategi
yang mungkin dipilih sebagai strategi umum yang sesuai dengan kondisi perusahaan
menunjukkan bahwa strategi yang direkomendasikan dan menarik untuk
diimplementasikan adalah strategi penetrasi pasar (market penetration).
2. Saran
Saran-saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam
pengambilan keputusan yang layak diterapkan bagi PT.Lukindari Permata Sidoarjo, yaitu:
1. Perlu melakukan analisis lingkungan secara kontinyu dan periodik untuk memantau kondisi
lingkungan yang senantiasa berubah-ubah sehingga perusahaan dapat menetapkan strategi
yang paling tepat untuk mengembangkan usahanya.
2. Perusahaan perlu melakukan sosialisasi mengenai visi, misi, strategi serta tujuan perusahaan
pada seluruh unsur yang mendukung aktivitas operasional perusahaan guna mencapai
kesamaan persepsi tentang arah tujuan yang telah ditetapkan.
3. Perusahaan diharapkan selalu aktif dalam memonitor keinginan-keinginan konsumennya
yang dalam hal ini sebagai pengkonsumsi, keinginan konsumen lebih pada cita rasa yang
nikmat dan pelayanan yang baik, dan bukan pada merek.
4. perusahaan harus gencar dalam melakukan promosi untuk dapat meningkatkan penjualan
mereka dan menanamkan produk ice cream mereka di benak masyarakat.
5. perusahaan perlu memperluas pangsa pasarnya di daerah daerah yang potensial yang belum
di jangkau oleh perusahaan.