Analisis Permintaan Uang Kuasi Di Indonesia

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

ANALISIS PERMINTAAN UANG KUASI DI INDONESIA PERIODE

2000-2014
Oleh:
Yulimar
Pembimbing: Tri Sukirno Putro dan Anthony Mayes

Faculty of Economics Riau University,Pekanbaru, Indonesia


e-mail:yulimar0793@gmail.com

Demand Analysis Quasi Money in Indonesia Period 2000-2014.

ABSTRACT

This study aims to determine the influence of gross domestic income, the
rupiah/US $ and 3-month deposit rate of the quasi money demand in Indonesia
period 2000-2014.This study uses annual time series data obtained from the
Central Bureau of Statistics, Economic and Financial Statistics Indonesia and
Bank Indonesia. The analysis model used in this study is motode Multiple Linear
Regression with SPSS version 22. From the results of tests performed with
Simultaneous Regression Test (Test F) indicate that significant value 0.000> 0.05,
which means jointly variables gross domestic product, exchange rates (exchange
rate) and the 3-month deposit rates affect the demand for the number of quasi-
money in Indonesia the period 2000-2014. Partial Regression Test (Test t)
produces t value of gross domestic product> 14 314 t table> 2,262 gross domestic
product, which means a positive effect on demand for quasi-money. Exchange
rate variable yield amounted to 1,611 t value <2.262, which means, the rupiah
positive effect on the demand for quasi-money in Indonesia. Variable 3-month
deposit rate has a value t is smaller than t table is 0.790 <2.262 means that the
deposit rate 3-month positive effect on the demand for quasi-money in Indonesia.
The magnitude of the effect caused by the value (R2) is 0.981, which means that
jointly gross domestic product, exchange rates and 3-month deposit rate affects
the demand for quasi-money in Indonesia amounted to 98.1% while the remaining
1.9% is affected by the other variables not examined in this study.

Keywords: Gross Domestic Product, Exchange, Deposit Interest and Money


Quasi 3 months.
PENDAHULUAN akan tetapi pergerakannya terjadi
dalam waktu tertentu dan dengan
Uang kuasi (quasi money) angka nominal yang relatif besar.
merupakan salah satu bentuk uang Uang kuasi terdiri dari deposito
yang ada di masyarakat yang berjangka, rekening giro, tabungan
bergerak disektor moneter tepatnya dan rekening valuta asing milik
di pasar keuangan. Uang kuasi swasta domestik. Uang kuasi sering
termasuk uang yang tidak likuid disebut juga dengan uang yang
seluruhnya, dan untuk sementara sementara kehilangan fungsinya
kehilangan fungsi sebagai alat tukar, sebagai alat untuk bertransaksi
Jom FEKON Vol. 2 No. 2. Oktober 2015 1
karena terikat oleh jangka waktu Penurunan dan peningkatan terhadap
tertentu dan merupakan bagian dari permintaan uang kuasi berdampak
likuiditas perbankan (Nopirin, pada fluktuasi perekonomian suatu
2000:3). negara, apabila permintaan jumlah
Permintaan uang kuasi terjadi uang kuasi meningkat maka
karena adanya kemajuan dalam likuiditas perbankan akan tinggi, dan
perekonomian, makmurnya sebuah ketersedian dana untuk pemberian
negara serta adanya kemajuan pola pinjaman maupun kredit tersedia dan
pikir masyarakat suatu negara untuk begitupula yang terjadi sebaliknya.
mendapatkan pendapatan berupa non Apabila berkurangnya permintaan
gaji. Uang kuasi digunakan oleh uang kuasi maka likuiditas lembaga
masyarakat yang memiliki keuangan (perbankan) rendah,
pendapatan (uang), untuk membuat sehingga tidak mampu memenuhi
pilihan apakah tetap memegang uang transaksi jangka pendek dan
secara tunai dan meningkatkan berkurangnya Dana untuk pemberian
konsumsi dengan menghadapi pinjaman maupun kredit, yang
berbagai resiko dan tidak berdampak pada berkurangnya
mendapatkan keuntungan apa-apa kepercayaan masyarakat terhadap
atau melakukan kegiatan spekulasi lembaga perbankan serta
dengan menyimpan uang pada melemahnya pertumbuhan ekonomi
lembaga keuangan dengan jangka (BI, 2014:105).
waktu tertentu serta tidak Dalam laporan perekonomian
menghadapi resiko yang besar Indonesia tahun 2005, Indonesia
seperti resiko memegang uang tunai mengalami krisis ekonomi terparah
dan mendapat keuntungan sesuai sepanjang sejarah pada tahun 1997-
dengan kesepakatan tertentu. Hal ini 1998, dimana masyarakat melakukan
sesuai dengan teori ekonomi dimana penarikan Dana secara besar-besaran
manusia selalu berupaya untuk pada lembaga perbankan. Hal ini
mencapai tingkat kemakmuran menyulitkan sistem perbankan
tertentu dengan keterbatasan atau nasional, sehingga banyak lembaga
kelangkaan sumber daya yang perbankan yang tidak mampu
dimiliki (Manurung dan Rahardja, memenuhi lukiditas jangka pendek.
2004:20). Memasuki tahun 2000 krisis
Uang kuasi yang ada pada ekonomi mulai mereda dan
lembaga keuangan (perbankan) kepercayaan masyarakat terhadap
sangat penting dalam meningkatkan lembaga keuangan seperti perbankan
perekonomian suatu negara, karena mulai berangsur membaik.
uang kuasi tersebut selain sebagai
cerminan likuiditas lembaga Tabel 1:
keuangan (perbankan) juga Perkembangan Uang Kuasi di
merupakan sumber Dana bagi pihak Indonesia Tahun 2000-2014.
swasta domestik. Dimana lembaga No. Tahun Uang Kuasi (Milliar Rupiah)
1 2000 584,842
keuangan (perbankan) kembali 2 2001 666,322
menyalurkan bagian dari uang kuasi 3 2002 691,969
4 2003 731,893
yang ada kepada pihak swasta 5 2004 785,261
domestik dalam bentuk pinjaman 6 2005 929,343
7 2006 1,032,865
maupun pemberian kredit. 8 2007 1,196,119

Jom FEKON Vol. 2 No. 2. Oktober 2015 2


9 2008 1,435,772 3) Pengaruh suku bunga deposito
10 2009 1,622,055
11 2010 1,856,720 tiga bulan tahun 2000-2014 terhadap
12 2011 2,139,840 permintaan uang kuasi di Indonesia.
13 2012 2,455,435
14 2013 2,820,311
15 2014 3,209,475 Adapun manfaat dari penelitian ini
Sumber: Bank Indonesia, 2014 adalah: 1) Bagi penulis sebagai salah
satu syarat untuk mengikuti ujian
Dari tabel diatas dapat lihat Oral Comprehensif di Fakultas
perkembangan uang tahun 2000 Ekonomi Universitas Riau, 2)
sampai dengan desember 2014 rata- Sebagai pengembangan ilmu
rata mengalami peningkatan. ekonomi moneter dan makro
Meskipun mengalami kenaikan pada terutama tentang permintaan jumlah
setiap tahunnya, namun pertumbuhan uang kuasi dengan varibel yang
jumlah uang kuasi tersebut terlihat mempengaruhi PDB, Kurs, dan suku
lambat dan tidak terlalu tinggi. bunga deposito 3 bulan, 3) Sebagai
Pertumbuhan rata-rata yang terjadi acuan bagi peneliti selanjutnya yang
dari tahun 2000 sampai 2005 dengan ingin meneliti tentang permintaan
pertumbuhan hanya sekitar 1-2% jumlah uang beredar terutama
pertahun dengan jumlah sebesar permintaan jumlah uang kuasi.
929.343, dan ketika di tahun 2006
jumlah uang kuasi baru memasuki TELAAH PUSTAKA
angka 1.032.865, begitupula dengan
pertumbuhan pada tahun-tahun Uang Kuasi
selanjutnya sampai dengan tahun Uang kuasi merupakan
2014. bagian dari jumlah uang beredar
Adapun rumusan masalah yang terdiri dari simpanan rupiah dan
dalam penelitian ini adalah : 1) valuta asing milik penduduk pada
Bagaimana pengaruh pendapatan sistem moneter yang untuk
nasional (Produk Domestik Bruto) sementara waktu kehilangan
terhadap permintaan uang kuasi di fungsinya sebagai alat tukar. Uang
Indonesia tahun 2000-2014 2) kuasi terdiri atas simpanan berjangka
Bagaimana pengaruh nilai tukar dan tabungan penduduk pada bank
rupiah (kurs) terhadap permintaan umum, baik dalam rupiah maupun
uang kuasi di Indonesia tahun 2000- valuta asing (Manurung, 2004:14).
2014 3) Bagaimana pengaruh suku Uang kuasi dapat diartikan
bunga deposito 3 bulan terhadap sebagai jenis uang yang tidak dapat
permintaan uang kuasi di Indonesia dipakai setiap saat dalam
tahun 2000-2014? pembayaran karena uang kuasi
terikat dengan waktu yang telah di
Adapun tujuan penelitian adalah sepakati, dan juga disebut sebagai
sebagai berikut: 1) Pengaruh aktiva milik sektor swasta domestik
pendapatan nasional (PDB) tahun yang hanya dapat dipakai memenuhi
2000-2014 terhadap permintaan uang sebagian saja dari fungsi uang.
kuasi di Indonesia 2) Pengaruh nilai Fungsi uang yang tidak terpenuhi
tukar rupiah terhadap dollar AS adalah sebagai media pertukaran.
tahun 2000-2014 terhadap Selain itu uang kuasi dapat pula
permintaan uang kuasi di Indonesia merupakan uang yang untuk
Jom FEKON Vol. 2 No. 2. Oktober 2015 3
sementara kehilangan sebagian dari Penciptaan Uang Oleh Bank
fungsinya atau tidak likuid Umum
seluruhnya (BI, 2005:107). Bank umum merupakan
Di negara yang memiliki lembaga pencipta uang giral dan
devisi bebas sedikit sekali perbedaan kuasi, menurut Widayatsari dan
antara TD (time deposit) dan SD Mayes (2012:99) penciptaan uang
(saving deposit) dalam dollar. Setiap giral dan uang kuasi secara umum
kali masyarakat menginginkan dapat melalui beberapa cara sebagai
rupiah bisa langsung menukarkan berikut:
dollar ke bank begitupula sebaliknya. a. Subtitusi
Dalam hal ini perbedaan antara M2 Subtitusi merupakan proses dimana
dan M3 menjadi tidak jelas, serta TD seseorang dapat menyetorkan uang
dan SD dollar milik bukan penduduk kartal ke Bank umum untuk
tidak termasuk dalam defenisi uang dimasukkan ke dalam simpanan
kuasi (Widayatsari dan Mayes, giro, simpanan tabungan, atau
2012:25). sebagai deposito.
Sedangkan Manurung dan b.Transformasi
Rahardja (2004:31) menjelaskan Merupakan proses dimana bank
yang termasuk uang kuasi adalah umum dapat membeli surat-surat
sebagai berikut: berharga dan kemudian
a. Deposito dalam rupiah dan valas membukukan surat-surat berharga
Merupakan simpanan dalam mata yang telah dibeli ke dalam
uang rupiah dan valuta asing yang simpanan giro atas Nama yang
penarikannya dapat dilakukan pada bersangkutan atau membukukan ke
waktu tertentu berdasarkan dalam simpanan tabungan atau
perjanjian antara nasabah dan deposito.
bank. c. Pemberian kredit
b.Tabungan Melalui proses ini bank-bank
Adalah simpanan masyarakat yang umum dapat memberikan kredit
penarikannya dapat dilakukan kepada nasabahnya dan
sewaktu-waktu pada saat membukukan kredit tersebut ke
diperlukan dan menurut rekening giro atas Nama debitur
persyaratan tertentu yang telah yang menerima kredit langsung.
ditetapkan oleh bank
penyelenggara tetapi penarikan Dalam proses subtitusi dan
tidak dapat menggunakan cek atau transformasi terdapat kemungkinan
bilyet giro. terjadinya perpindahan bentuk dari
c. Rekening giro dalam rupiah dan uang giral ke uang kuasi melalui
valuta asing pemindahbukuan. Hal tersebut dapat
Adalah produk perbankan berupa terjadi karena dalam praktik suku
simpanan dari nasabah bunga deposito berjangkka pada
perseorangan maupun badan usaha, umumnya lebih tinggi dibandingkan
dan dapat ditarik kapan saja dengan jasa giro. Namun, pergeseran
dengan menggunakan warket cek tersebut tergantung pada daya tarik
atau bilyet giro. simpanan dalam bentuk tabungan
atau deposito berjangka
dibandingkan dengan simpanan
Jom FEKON Vol. 2 No. 2. Oktober 2015 4
dalam bentuk giro. Sementara dalam juga dengan teori setelah Keynes dan
proses pemberian kredit pada aliran yang bersumber dari Teori
umumnya tidak dibukukan sebagai kuantitas klasik yang disebut dengan
tabungan atau deposito karena, pada teori kuantitas modern (Widayatsari
umumnya suku bunga pinjaman dan Mayes, 2012: 10).
lebih tinggi dibandingkan dengan 1.Permintaan uang untuk
suku bunga tabungan atau deposito. spekulasi oleh Prof. James Tobin
Adapun teori permintaan
Teori Permintaan Uang Keynes uang untuk spekulasi (Tobin) berasal
Menurut Keynes, dalam dari kelemahan teori Keynes yang
Widayatsari dan Mayes (2012:4) ada menyatakan bahwa pada suatu saat
tiga motif untuk orang memegang seseorang akan memegang seluruh
uang, yaitu: kekayaannya dalam bentuk uang
1.Permintaan uang untuk transaksi tunai atau seluruhnya dalam bentuk
Dalam motif ini tujuan dari obligasi, dan tidak ada kemungkinan
seseorang memegang uang adalah individu memegang uang suatu
untuk membeli barang dan jasa kombinasi uang dan obligasi. Asumsi
guna untuk memenuhi kebutuhan ini merupakan asumsi yang tidak
sehari-hari. Teori ini sangat realistis, dalam kenyataan kita
berhubungan dengan pendapatan, jumpai orang memegang kombinasi
semakin tinggi tingkat pendapatan, dari uang dan obligasi (Widayatsari
semakin banyak uang yang Dan Mayes, 2012:14).
diperlukan untuk tujuan transaksi. Teori Tobin bertitik tolak
2.Permintaan uang untuk berjaga- pada preposisi bahwa seseorang akan
jaga, Uang yang dipegang mendapatkan kepuasan yang besar
digunakan untuk tujuan berjaga- bila nilai kekayaan atau
jaga terhadap adanya pengeluaran penghasilannya besar, dan mendapat
yang tidak terduga dimasa depan. disutility bila menghadapi resiko
Permintaan uang ini juga yang besar atas kekayaan tersebut.
berhubungan positif dengan Tobin juga menganggap bahwa
pendapatan. untuk kekayaan berlaku hukum
3.Permintaan uang untuk spekulasi Marginal Utility yang diperoleh dari
Permintaan uang untuk spekulasi setiap rupiah kenaikan kekayaan
merupakan uang yang dipegang tersebut.”Semakin kaya seseorang
dengan tujuan melakukan spekulasi maka semakin enggan ia
melalui transaksi surat-surat menanggung resiko”.
berharga. Spekulasi ini ditentukan 2.Teori permintaan uang modern
oleh harapan dari tingkat suku Friedman & the ChicagoSchool
bunga yang diperoleh dimasa Teori kuantitas modern, uang
mendatang. diartikan dalam pengertian yang luas
(M2), yaitu uang beredar meliputi
Teori Permintaan Uang Modren bukan saja mata uang dalam
Setelah perang dunia kedua, peredaran dan tabungan giral, tetapi
teori moneter mengenai permintaan meliputi pula tabungan biasa dan
uang semakin berkembang menjadi tabungan berjangka. Pemilihan M2
dua aliran besar yaitu aliran yang ini karena Time Deposit merupakan
bersumber dari Keynes yang disebut
Jom FEKON Vol. 2 No. 2. Oktober 2015 5
subtitusi yang erat dengan uang e. Selera (cita rasa)
(Widayatsari dan Mayes, 2012:19). Selera merupakan peranan penting
M2 = Uang Kartal + Demand dalam menentukan permintaan
Depost + Time Deposit uang. Faktor ini adalah faktor
Menurut Friedman dalam Widaytasri subjektif yang berbeda antara
dan Mayes (2012:19) menyatakan orang satu dengan yang lainnya.
besarnya permintaan uang pada suatu Fungsi dari permintaan uang
waktu tertentu bergantung kepada dari Friedman dapat ditulis sebagai
banyak faktor yaitu: berikut:
a. Jumlah kekayaan M = f (Yp, W, P, Rb, Re, x , u)
Jumlah kekayaan tidak hanya berupa
Dimana:
aktiva-aktiva yang berbentuk atau
M=Stok Uang Yang
bisa diubah (menjadi uang) tetapi
Diminta(Nominal)
termasuk juga nilai sekarang
Yp= Permanent Income
(present valule) dari aliran
(Nominal)/Kekayaan Total
pernghasilan ditahun-tahun
W=Ratio Antara Human Wealth Dan
mendatang. Menurut Friedman
Non Human Wealth
kekyaan di bagi atas human wealth,
Rb = Penghasilan Dari Obligasi
kekayaan manusiawi (tenaga kerja,
Re = Penghasilan Dari Saham
pendidikan, keahlian) dan non
P = Tingkat Harga Umum
human wealth yaitu kekayaan
bukan manusiawi (kekayaan dalam x = The Expected Rate Of Price
bentuk fisik). Inflation
b.Tingkat pendapat dari tabungan u = Faktor Selera
dan surat-surat berharga (saham
dan obligasi). Besarnya tingkat Produk Domestik Bruto
pendapatan dari menyimpan uang Menurut Sukirno (2012:34)
tunai atau dalam bentuk tabungan produk domestik bruto (PDB) adalah
di dalam bank, juga dapat nilai barang-barang dan jasa-jasa
mempengaruhi besarnya yang diproduksikan di dalam negara
permintaan akan uang yang tersebut dalam satu tahun tertentu. Di
dilakukan oleh masyarakat. Karena dalam sesuatu perekonomian, di
masyarakat mengharapkan adanya negara-negara maju maupun di
pendapatan dengan menyimpan negara-negara berkembang, barang
uang. dan jasa di produksikan bukan hanya
c. Perubahan yang diramalkan keatas saja oleh perusahaan milik penduduk
harga-harga dimasa depan negara tersebut tetapi oleh penduduk
Apabila masyarakat meramalkan negara lain. Selalu di dapati produksi
bahwa harga-harga akan naik nasional diciptakan oleh faktor-
dimasa depan, lebih sedikit uang faktor produksi yang berasal dari luar
yang akan ditabung masyarakat. negeri.
d.Ratio antara kekayaan manusiawi Menurut Badan Pusat
dan kekayaan bukan manusiawi Statistik Indonesia, salah satu
Semakin besar Human Capital relatif indikator penting untuk mengetahui
terhadap non human capital kondisi ekonomi di suatu negara
semakin besar permintaan akan dalam suatu perioode tertentu adalah
uang. dengan melihat data produk
Jom FEKON Vol. 2 No. 2. Oktober 2015 6
domestik bruto (PDB). Produk hakikatnya, hanya menyangkut
domestik bruto merupakan jumlah pertukaran mata uang antara
nilai tambah yang dihasilkan oleh masyarakat yang memiliki satu jenis
seluruh unit usaha dalam suatu mata uang dan membutuhkan jenis
negara teretentu, atau merupakan mata uang lainnya (Lipsey dkk,
jumlah nilai barang dan jasa akhir 1992:378).
yang dihasilkan oleh seluruh unit Manurung dan Aiman
ekonomi. (2009:95) menjelaskan nilai tukar
Menurut Nanga (2001:19) (exchange rate) merupakan harga
dalam perhitungan pendapatan atau nilai di dalam pertukaran mata
nasional (PDB) dilakukan dengan uang dua Negara yang berbeda. Nilai
tiga pendekatan, yaitu pendekatan tukar tersebut dapat dilihat dengan
pengeluaran (expenditure approach), membandingkan mata uang Negara
pendekatan pendapatan (income tersebut dengan Negara lain.
approach) dan pendekatan produksi Sedangkan Boediono (2002:58)
(production approach). menyatakan bahwa kurs adalah satu-
Menurut Badan Pusat Satistik satunya variabel makro ekonomi
Indonesia, Produk Domestik Bruto yang bisa dipengaruhi oleh kebijakan
(PDB) dapat disajikan dalam dua moneter.
bentuk yaitu atas dasar harga berlaku
dan atas harga konstan pada suatu Teori Nilai Tukar
tahun dasar yang dapat dijelaskan Teori Purchasing Power
sebagai berikut: Parity ini dikemukakan oleh seorang
a. Atas dasar harga berlaku, semua ahli ekonomi Swedia, bernama
agregat pendapatan dinilai atas Gustav Bassel. Dasar teorinya
dasar harga yang berlaku pada bahwa, perbandingan nilai satu mata
masing-masing tahunnya, baik uang dengan mata uang lain
pada saat menilai produksi dan ditentukan oleh tenaga beli uang
biaya antara maupun pada tersebut (terhadap barang dan jasa) di
penilaian komponen pengeluaran masing-masing Negara (Nopirin,
produk domestik bruto. 2000:182).
b.Atas dasar harga konstan suatu Teori Purchasing Power
tahun dasar, semua agregat Parity (PPP) di bagi atas dua macam
pendapatan dinilai atas dasar harga yakni:
tetap yang terjadi pada tahun dasar, a. Interpensi absolut purch-asing
baik pada saat menilai produksi power parity, yaitu perbandingan
dan biaya antara maupun pada nilai satu mata uang dengan mata
penilaian komponen pengeluaran uang lain (dua Negara) yang
produk domestik regional bruto. berbeda.
b.Paritas daya beli relatif, dimana
Nilai tukar kurs valuta asing akan berubah
Nilai tukar (kurs) merupakan untuk mempertahankan daya
pembayaran internasional yang belinya.
memerlukan pertukaran mata uang
satu negara menjadi mata uang Suku Bunga Deposito
negara lain, dapat dilakukan dengan Suku bunga merupakan salah
berbagai cara meskipun, pada satu variabel yang paling banyak
Jom FEKON Vol. 2 No. 2. Oktober 2015 7
diamati dalam perekonomian. Suku bunga deposito
Hampir setiap hari pergerakannya merupakan salah satu instrument
dilaporkan disurat kabar. Hal ini moneter yang digunakan oleh bank
disebabkan oleh suku bunga sentral untuk mengendalikan tingkat
langsung yang mempengaruhi jumlah uang beredar di masyarakat
keputusan pribadi seperti keputusan dengan mengacu kepada tingkat suku
untuk dikonsumsi atau ditabung dan bunga Bank Indonesia (BI rate).
keputusan ekonomi usaha (bisnis) Bank Indonesia menetapkan giro
seperti memutuskan menggunakan wajib minimum yang harus dimiliki
dananya untuk berinvestasi atau bank umum. Apabila bank sentral
disimpan di bank (Mishkin, ingin menambah jumlah uang
2010:89). beredar di masayarakat maka bank
Hal ini juga sesuai dengan sentral Indonesia akan menurunkan
teori ekonomi makro, dimana suku bunga (BI rate) sehingga
Keynes berpendapat bahwa tingkat terdapat kelebihan dana pada bank
bunga merupakan biaya dari umum untuk diberikan kepada
penggunaan dana yang dinyatakan masyarakat dalam bentuk pemberian
dalam persentase persatuan waktu. kredit atau hal lainnya, dan
Dalam teori ini menyatakan bahwa begitupula sebaliknya (Widayatsari
keputusan untuk melakukan investasi dan Mayes, 2012: 101).
atau tidak tergantung pada
perbandingan atau persentase Teori Tingkat Bunga (Loanable
besarnya keuntungan yang diperoleh Funds)
(Marginal Efeciency of Capital/ Tabungan, menurut teori
MEC). klasik adalah fungsi dari tingkat
Suku bunga deposito adalah bunga. Makin tinggi tingkat bunga
salah satu suku bunga yang diberikan makin tinggi pula keinginan
kepada nasabah yang mendeposito- masyarakat untuk menabung.
kan uangnya sesuai dengan jangka Investasi juga tergantung pada
waktu yang di inginkan, jangka tingkat bunga, makin tinggi tingkat
waktu ini bisa satu, tiga, enam dan bunga, keinginan untuk melakukan
dua belas bulan atau sampai investasi juga makin kecil minat
duapuluh empat bulan (deposito pengusaha untuk melakukan
berjangka) tergantung keinginan investasi. Alasannya, seorang
nasabah. Suku bunga deposito yang pengusaha akan menambah
diberikan jauh lebih besar dari pada pengeluaran investasinya apabila
suku bunga tabungan (BI, 2014). keuntungan yang diharapkan dari
Menurut Undang-Undang investasi lebih besar dari tingkat
No.10 Tahun 1998, pasal 1 ayat 7 bunga yang harus dibayar untuk dana
memberikan pengertian deposito investasi tersebut (Nopirin, 2000:71).
adalah simpanan yang penarikannya
hanya dapat dilakukan pada waktu Kerangka Pemikiran
tertentu berdasarkan perjanjian
nasabah penyimpan dengan bank. PDB
Deposito merupakan instrument
KURS UANG
dengan investasi yang beresiko kecil. KUASI
SBD

Jom FEKON Vol. 2 No. 2. Oktober 2015 8


Hipotesis Penelitian Untuk mengetahui perubahan
Berdasarkan landasan teori, nilai variable dependen yaitu uang
maka hipotesis dari penelitian ini kuasi di Indonesia yang disebabkan
adalah: karena adanya perubahan pada
1.Diduga variabel Produk Domestik variable-variabel independen dalam
Bruto berpengaruh positif penelitian ini, maka penelitian ini
terhadap permintaan uang kuasi menggunakan model analisis regresi
di indonesia. berganda dengan bantuan alat analisis
2.Diduga variabel Nilai Tukar yang digunakan untuk mengelola data
(Kurs) berpengaruh negatif
adalah dengan bantuan program SPSS
terhadap permintaan uang kuasi
22 (Statistical Package Social Science)
di indonesia.
for Windows
3.Diduga variabel Suku Bunga
Model analisis regresi linear
Deposito 3 bulan (SBD)
berganda yang digunakan dalam
berpengaruh positif terhadap
penelitian ini adalah model analisis
permintaan uang kuasi di
linear berganda dalam
indonesia.
Sumodiningrat (2002:169) sebagai
berikut:
METODE PENELITIAN
Ŷ = β0 + β1X1 + β2X2+ β3X3 µ
Dimana:
Penelitian ini dilakukan di
Ŷ= Variabel jumlah uang kuasi
Indonesia dengan rentang waktu data
β0= Intercept
2000 sampai dengan 2014 dengan
β1 β2 β3= Koefisien Regresi Variabel
tujuan untuk mengetahui seberapa
X1= Varibel Produk Domestik Bruto
besar pengaruh Pendapatan nasional
X2= Variabel nilai tukar (Kurs)
(PDB), nilai tukar (Kurs) dan suku
X3= Variabel suku bunga deposito 3
bunga deposito 3 bulan terhadap
bulan
permintaan uang kuasi di Indonesia.
µ=Disturbance Error atau kesalahan
Data yang digunakan dalam
pengganggu pada persamaan
penelitian ini adalah data sekunder
linier.
dan mempunyai sifat berkala (time
series). Data yang dipilih adalah
Uang Kuasi, Produk Domestik HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Bruto, Nilai Tukar dan Suku Bunga
Deposito 3 pada periode 2000
Hasil Penelitian
sampai dengan tahun 2014. Sumber
Dalam penelitian ini
data yang digunakan dalam
perhitungan dilakukan dengan
penelitian ini bersumber dari Bank
menggunakan program SPSS for
Indonesia (BI), Badan Pusat Statistik
Windows versi 22 , maka setelah
(BPS), Statistik Ekonomi Dan
data-data diinput diperoleh hasil
Keuangan Indonesia dan instansi-
perhitungan:
instansi terkait lainya pada tahun
2000-2014.

Jom FEKON Vol. 2 No. 2. Oktober 2015 9


Tabel 2: Dari tabel diatas disusun persamaan
Ringkasan Hasil Penelitian regresi sebagai berikut:
Pengaruh Tingkat Pendapatan
Nasional (Produk Domestik Y= -2605.721+ 0,002 X1+ 0,065
Bruto), Nilai Tukar Dan Suku X2+ 11,735 X3
Bunga Deposito 3 Bulan Terhadap
Permintaan Uang Kuasi Di Dari hasil perhitungan dan
Indonesia Periode 2000-201 persamaan analisis statistik
Variabel Koefisien
Std,
Eror
Thit Sig, Fhit
Sig koefisien regresi linear berganda di
PDB (X1) 0,002 .000 14.314 .000 atas, maka dapat diartikan sebagai
Nilai Tukar
(X2)
0,065
.040
1.611
.135 239.781 .000b berikut :
SBD (X3) 11.735 14.860 0.790 .446
Constanta -2605.721 278.996 -9.340 .000 - -

Durbin Collinearity Statistics


1.Konstanta sebesar -2605.721
Variabel
R
R2
= .981
= .985
X1 (PBD)
Watson Tolerance
0,304
VIF
3,290 mempunyai arti bahwa produk
X2 (Nilai
Nilai Ftabel
Nilai ttabel(a=5%)
= 3,86
= 2,262
Tukar)
X3 (SBD)
6.34 0,440
0,447
2,273
2,239 domestik bruto, nilai tukar dan
suku bunga deposito dianggap
Sumber: Olahan data SPSS, 2014 konstan maka permintaan jumlah
uang kuasi di Indonesia bernilai
Produk Domestik Bruto nilai
negatif sebesar -2605.721.
t hitung sebesar 14.314 dan t tabel
2.Variabel produk domestik bruto
sebesar 2.262 yang berarti: t hitung
mempunyai pengaruh yang positif
lebih > t tabel dan derajat signifikasi
terhadap permintaan uang kuasi di
0, 00 < α 0,05. Dengan demikian
Indonesia dengan koofisien regresi
dapat disimpulkan bahwa PDB
sebesar 0,002 yang berarti apabila
berpengaruh yang signifikan
produk domestik bruto naik sebesar
terhadap permintaan jumlah uang
1 persen dengan menganggap
kuasi di Indonesia, maka Ha
faktor lain konstan, maka
diterima.
permintaan akan uang kuasi naik
Nilai tukar atau Kurs
sebesar 0,002.
memiliki nilai t hitung 1.611 dan t
3.Variabel nilai tukar mempunyai
tabel sebesar 2.262, berarti: t hitung
pengaruh positif terhadap
lebih < dari t tabel dan derajat
permintaan uang kuasi di Indonesia
signifikasi 0,135 > α 0,05. Dengan
dengan koofisien regresi sebesar
demikian dapat disimpulkan bahwa
0,065 yang berarti apabila nilai
kurs tidak berpengaruh signifikan
tukar meningkat 1 persen dengan
terhadap permintaan jumlah uang
menganggap faktor lain konstan
kuasi di Indonesia, maka H0
maka akan dapat meningkatkan
diterima.
permintaan uang kuasi di Indonesia
Suku bunga deposito nilai t
sebesar 0,065.
hitung0,790 dan tabel 2,262 , berarti:
4.Variabel suku bunga deposito
t hitung lebih < dari t tabel dan
mempunyai pengaruh positif
derajat signifikasi 0,446 > α 0,05.
terhadap permintaan uang kuasi di
Dengan demikian dapat disimpulkan
Indonesia dengan koofisien regresi
bahwa suku bunga deposito tidak
sebesar 11,735 yang berarti apabila
berpengaruh signifikan terhadap
suku bunga deposito 3 bulan dalam
permintaan jumah uang kuasi di
rupiah menurun sebesar 1 persen
Indonesia, maka H0 diterima.
dengan menganggap faktor lain
Jom FEKON Vol. 2 No. 2. Oktober 2015 10
konstan maka permintaan akan signifikan terhadap permintaan uang
uang kuasi naik sebesar11,735. kuasi di Indonesia periode 2000
sampai dengan 2015. Hal ini dapat
Pembahasan terlihat dari hasil pengujian derajat
Dari hasil pengujian yang signifikasi nilai tukar (kurs) 0,135 >
dilakukan terhadap variabel bebas 0,05 dan derajat signifikasi suku
yaitu produk domestik bruto, nilai bunga deposito 3 bulan 0,446 > 0,05.
tukar dan suku bunga deposito 3 Hasil pengujian variabel nilai tukar
bulan dengan variabel terikat tidak sesuai dengan hipotesis
permintaan uang kuasi di Indonesia penelitian, dimana menurut hipotesis
periode 2000-2014, diperoleh hasil nilai tukar berpengaruh negatif
yang menunjukkan bahwa produk terhadap permintaan uang kuasi.
domestik bruto yang lebih Berdasarkan Laporan
mempengaruhi permintaan uang Perekonomian Indonesia tahun 2014,
kuasi dibandingkan variabel bebas ini terjadi karena fenomena nilai
yang lainnya yaitu nilai tukar dan tukar rupiah terhadap dollar AS yang
suku bunga deposito 3 bulan. terjadi sepanjang limabelas tahun
Hal ini dapat dilihat dari nilai terakhir berfluktuasi tidak stabil.
-t hitung untuk produk domestik Nilai tukar lebih cenderung
bruto lebih besar dari –t tabel terdepresiasi, dan ketika mengalami
(14,413 >2.262) dengan demikian apresiasi tidak begitu tinggi. Pada
diterima hipotesis alternatif (Ha), tahun 2008 nilai tukar rupiah
artinya produk domestik bruto terhadap dollar AS terdepresiasi
memberikan pengaruh positif yang tajam sebesar Rp.10.950, karena
signifikan terhadap permintaan uang pada tahun 2008 perekonomian
kuasi pada tingkat kepercayaan Indonesia ikut terseret oleh krisis
98,1%. Sedangkan variabel suku ekonomi global yang dialami oleh
bunga deposito jangka waktu 3 bulan negara-negara eropa yang membuat
tidak berpengaruh nyata terhadap dollar kembali ke negara asal dan
permintaan uang kuasi Indonesia terjadinya kenaikan harga minyak
periode 2000-2014. dunia.
Dari hasil pengujian regresi Terjadinya penarikan dollar
linear berganda yang menyatakan ke negara asal membuat
bahwa pendapatan nasional (Produk berkurangnya cadangan dollar yang
Domestik Bruto) berpengaruh positif dimiliki oleh Indonesia dan membuat
sesuai dengan teori Keynes tentang nilai tukar rupiah melemah sehingga
permintaan uang yang berhubungan terjadinya sentiment negatif terhadap
positif dengan pendapatan riel dan rupiah. Memasuki tahun 2009
inflasi (widayatsari dan mayes, sampai 2012 perkembangan nilai
2012:4). Hasil pengujian regresi tukar cukup stabil karena adanya
menunjukkan bahwa kenaikan kebijakan stabilitas nilai tukar rill
produk domestik bruto 1% dapat yang dilakukan oleh bank Indonesia,
meningkatkan permintaan uang kuasi namun hal ini tidak berlanjut sampai
sebesar 0,002. tahun 2013, pada tahun 2013 sampai
Sedangkan nilai tukar dan dengan desember 2014 nilai tukar
suku bunga deposito 3 bulan rupiah kembali terdepresiasi
memiliki pengaruh positif tidak mencapai angka Rp.12.440/US$. Hal
Jom FEKON Vol. 2 No. 2. Oktober 2015 11
ini diakibatkan oleh terjadinya tingkat kepuasan yang diterima, serta
kenaikan harga BBM domestik. mempertimbangkan resiko dari
Peneliti menyimpulkan kegiatan permintaan uang untuk
bahwa masyarakat Indonesia spekulasi. Teori permintaan uang
mempunyai ekspektasi tentang untuk spekulasi Tobin merupakan
terapresiasinya nilai tukar dimasa suatu langkah maju dalam
yang akan datang, sehingga menetapkan teori Keynes dalam
terdepresiasinya nilai tukar landasan ekonomi mikro, karena
sepanjang data periode penelitian faktor-faktor penentu menjadi
(2000-2014) menjadi berpengaruh terlihat lebih jelas.
positif terhadap permintaan uang
kuasi di Indonesia atau dalam hal ini SIMPULAN DAN SARAN
disebut juga dengan terjadinya
sentiment negatif terhadap Rupiah Simpulan
dari masyarakat. 1.Variabel produk domestik bruto
Peneliti juga melihat adanya berpengaruh positif terhadap
faktor-fakor yang tidak di analisis permintaan uang kuasi di Indonesia
dalam penelitian ini yang masih pada periode 2000-2014. Dimana
mempengaruhi permintaan uang kenaikan produk domestik bruto 1
kuasi di Indonesia, seperti perubahan persen akan meningkatkan
yang diramalkan ke atas harga-harga permintaan uang kuasi sebesar
di masa depan (inflasi), faktor selera 0,002 dengan menganggap variabel
dan pola konsumsi atau tingkat lain konstan.
konsumtif yang berbanding dengan 2.Variabel nilai tukar rupiah (kurs)
minat menabung masyarakat berpengaruh positif terhadap
Indonesia dalam hal ini sama dengan permintaan uang kuasi di Indonesia
permintaan uang kuasi. periode 2000-2014. Jika nilai tukar
Begitu pula dengan hasil terapresiasi sebesar 1 persen dapat
pengujian variabel suku bunga meningkatkan permintaan uang
deposito 3 bulan yang bernilai positif kuasi sebesar 0,065 dengan
tidak signifikan, hal ini sesuai menganggap variabel lain konstan.
dengan teori permintaan uang 3.Variabel suku bunga deposito 3
moderen untuk spekulasi oleh Tobin bulan berpengaruh positif terhadap
tentang perubahan permintaan uang permintaan uang kuasi di Indonesia
sebagai akibat dari perubahan tingkat periode 2000-2014. Kenaikan suku
bunga Income effect yang disebut bunga deposito 3 bulan 1 persen
juga dengan Wealth effect. Analisis akan meningkatkan permintaan
permintaan uang ini menjelaskan uang kuasi sebesar 11,735 dengan
dampak dari perubahan kekayaan mengganggap variabel lain
terhadap permintaan uang konstan.
(Widayatsari dan Mayes, 2012:18).
Pengaruh dari kenaikan Saran
kekayaan terhadap permintaan akan Dengan memperhatikan kesimpulan
uang bergantung kepada apakah dan keterbatasan penelitian di atas,
wealth effect tersebut berdampak penulis menyarankan sebagai
positif atau negatif dan dalam hal ini berikut:
perubahan selera ditunjukkan dari
Jom FEKON Vol. 2 No. 2. Oktober 2015 12
1.Dengan mengetahui keadaan DAFTAR PUSTAKA
perekonomian Indonesia setelah
mengalami krisis ekonomi terparah Bank Indonesia, 2014. Statistik
yang terjadi tahun 1997-1998, Ekonomi dan Keuangan
otoritas moneter harus lebih Indonesia.
berhati-hati dalam memilih Badan Pusat Statistik, 2014.
kebijkan moneter yang tepat guna, Bodiono. 2005. Ekonomi Moneter.
agar kebijakan yang dipilih dapat Edisi Ketiga. BPFE:
meningkatkan taraf hidup rakyat. Yogyakarta.
Karena negara Indonesia masih Kashmir, 2000. Bank dan Lembaga
merupakan negara yang rawan Keuangan Lainnya. Cetakan
dengan goncangan krisis ekonomi Lima. Raja Grafindo Persada:
global. Jakarta.
2.Melihat hasil penelitian di atas Laporan Perekonomian Indonesia,
bahwa nilai tukar berpengaruh Statistik Ekonomi dan
positif terhadap permintaan jumlah Keuangan Indonesia Tahun
uang kuasi di Indonesia, yang 2000-2014.
seharusnya berdasarkan teori nilai Lipsey, G. Richard, Steiner. O. Peter,
tukar berpengaruh negatif. Dalam Pulvis, D. Douglas, 1992.
hal ini dapat terlihat bahwa mulai Pengantar Makro Ekonomi.
berkurangnya kepercayaan Edisi Kedelapan, Cetakan
masyarakat terhadap mata uang Ketiga, Erlangga: Jakarta.
rupiah. Oleh karena itu disarankan Manurung, Jhony dan Aiman Adler,
kepada bank sentral untuk lebih 2009. Ekonomi Keuangan
memperhatikan fluktuasi nilai dan Kebijakan Moneter.
tukar dan menentukan pemilihan Selemba: Jakarta.
kebijakan yang tepat dan sesuai. Mankiw, Gregory N. 2003. Teori
3. Bagi peneliti selanjutnya Makro Ekonomi. Terjemahan.
diharapkan untuk meneliti lebih Erlangga: Jakarta.
dalam lagi tentang faktor-faktor Mishkin, Fredrick S, 2010. Ekonomi
yang mempengaruhi nilai tukar Uang, Perbankan dan Pasar
terhadap dollar AS, agar diketahui Keuangan. Edisi Delapan,
penyebab ketidaksignifikan nilai Selemba Empat: Jakarta.
tukar terhadap permintaan uang Nanga, Muana. 2001. Makro
kuasi. Ekonomi Teori, Masalah dan
4. Bagi peneliti yang lain disarankan Kebijakan. Edisi Kedua, Raja
untuk terus mengembangkan Grafindo:Jakarta.
penelitian-penelitian serupa yang Nopirin, 2000. Ekonomi Moneter.
sangat berguna bagi pemilihan Edisi Pertama, Cetakan
kebijakan oleh otoritas moneter Keempat, BPFE: Yogyakarta.
untuk kemajuan perekonomian Sukirno, Sadono. 2012. Makro
negara dan untuk kalangan lain Ekonomi. Edisi Ketiga,
yang berkepentingan. Cetakan Keduapuluh satu,
Jom FEKON Vol. 2 No. 2. Oktober 2015 13
Raja Grafindo Persada:
Jakarta.
Sumodiningrat, Gunawan. 2002.
Ekonometrika Pengantar.
Edisi 2003/2004. Cetakan
Ketujuh, BPFE: Yogyakarta.
Widayatsari, Ani dan Mayes,
Anthony, 2012. Ekonomi
Moneter II. Cendikia Insani,
Pekanbaru.

Jom FEKON Vol. 2 No. 2. Oktober 2015 14

You might also like