Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

PENGARUH SELF-DIRECTED LEARNING BERBASIS TEKNOLOGI

INFORMASI TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS


DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS XI IPA
DI SMA NEGERI 1 PALU
Zahra Albaar1; Baharuddin Hamzah dan Indarini Dwi Pursitasari2
1
(Mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Tadulako)
2
(Staf Pengajar Program Studi Magister Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Tadulako)

Abstract
The research about application of self-directed learning (SDL) base on information
technology in chemistry learning has been done at grade XI IPA SMA Negeri 1 Palu. The aimed of
this study was to determined influence of SDL toward critical thinking skill and student’s learning
autonomy. The sample of this research were class XI IPA 7 as experiment group and class XI IPA 5
as control gruop which determined by purposive sampling technique. This research employed the
quasi experimental method and nonrandomized control group pretest-posttest design. The
technique of analysis data was used descriptive and inferensial analysis (t-test). The result of this
research showed N-gain of critical thinking skill with SDL base on TI was 0,88 whereas student
with teacher centered was 0,83. The result of analysis showed that student’s critical thinking skill
with SDL base on TI is better than students with teacher centered learning. Student’s learning
autonomy with SDL base on TI iz better than students with teacher centered learning. The
conclusion of this research is learning with SDL base on TI influential to learning autonomy and
critical thiking skill students.
Keywords : self-directed learning, critical thinking skill, learning autonomy.

Perkembangan ilmu pengetahuan di pengambilan keputusan, berpikir kritis dan


abad 21 menuntut individu untuk memiliki berpikir kreatif (Presseisen dalam Costa,
kemampuan yang sangat tinggi. Pendidik 1985). Salah satu proses berpikir tingkat
perlu memberi bekal kepada siswa untuk tinggi yang digunakan dalam penguasaan
menyongsong kehidupan dimasa depan konsep dalam kimia adalah berpikir kritis.
dengan berbagai kemampuan, diantaranya Berpikir kritis merupakan cara berpikir
kemampuan penguasaan konsep, penerapan reflektif yang masuk akal atau berdasarkan
ilmu pengetahuan dalam kehidupannya, nalar yang difokuskan untuk menentukan apa
keterampilan menyelesaikan masalah yang harus diyakini dan apa yang harus
(problem solving skill), keterampilan berpikir dilakukan (Ennis dalam Costa, 1985).
tingkat tinggi (high order thinking skill), dan Keterampilan berpikir kritis merupakan
keterampilan belajar dengan arahan sendiri keterampilan yang dapat dilatihkan kepada
(self-directed learning skill). siswa, dengan cara guru memberikan
Keterampilan berpikir dikelompokkan pengalaman-pengalaman bermakna selama
menjadi keterampilan berpikir dasar dan pembelajaran agar dapat mengembangkan
keterampilan berpikir kompleks atau tingkat keterampilan berpikir kritis siswa. Guru
tinggi. Keterampilan berpikir dasar meliputi sebagai pendidik berkewajiban untuk
menghubungkan sebab-akibat, mengkondisikan pembelajaran agar siswa
mentransformasi, serta menemukan hubungan mampu mengembangkan kecerdasan dan
dan memberikan kualifikasi. Keterampilan keterampilan berpikir kritis. Guru seharusnya
berpikir tingkat tinggi dibagi menjadi empat mengajar siswa “how to think”, bukan
kelompok, yaitu pemecahan masalah,

19
20 Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Volume 4 Nomor 3, Agustus 2015 hlm 19-27 ISSN: 2089-8630

mengajar siswa “what to think” (Notar, dkk., tujuan utama dari pendidikan dewasa dalam
2005 & Bassham, dkk., 2007). beberapa dekade. Penelitian dan pengetahuan
Pembelajaran kimia di tingkat SMA tentang SDL dan kemandirian belajar telah
memerlukan media yang representatif, banyak diketahui, diantaranya hubungan dan
khususnya untuk level sub mikro. Kimia pengaruh self-directed learning dengan hasil
merupakan pelajaran yang memiliki tiga belajar yang telah dilakukan oleh Tahar
level utama yaitu sub mikro, simbolik dan (2006), Saefullah (2012) dan Suyati (2012).
makro (Russel, et al., 1997; & Bowen, 1998). Saefullah (2012) meneliti hubungan
Perkembangan teknologi informasi saat ini kemandirian belajar dengan prestasi belajar
banyak membantu dalam pembelajaran di siswa SMA dan menyimpulkan bahwa antara
kelas, telah menarik perhatian banyak kemandirian belajar memiliki hubungan yang
kalangan termasuk pelajar. Mulai dari searah dan signifikan terhadap prestasi belajar
berbagai jenis telepon genggam, komputer, siswa SMA. Sejalan dengan hal tersebut,
dan internet merupakan produk dari teknologi Tahar (2006) meneliti hubungan kemandirian
informasi. Salah satu produk dari teknologi belajar dengan hasil belajar pada pendidikan
informasi yang sangat bermanfaat bagi dunia jarak jauh dan menyimpulkan bahwa ada
pendidikan adalah teknologi komputer. hubungan signifikan antara kemandirian
Teknologi komputer dalam dunia pendidikan belajar dengan hasil belajar. Suyati (2012)
diaplikasikan dalam bentuk multimedia yang meneliti pengaruh kemandirian belajar
berfungsi sebagai perangkat lunak (software), terhadap prestasi belajar pada mahasiswa ilmu
yang memberikan fasilitas kepada siswa kesehatan.
untuk mempelajari suatu materi. Penggunaan Model pembelajaran yang dapat
aplikasi multimedia dalam pembelajaran akan mengembangkan kemandirian belajar dan
meningkatkan efisiensi, motivasi, serta keterampilan berpikir kritis diantaranya
memfasilitasi belajar aktif, belajar adalah model SDL berbasis teknologi
eksperimental, konsisten dengan belajar yang informasi (TI). Knowles (1975) mengajukan
berpusat pada peserta didik, dan memandu tiga tahap pembelajaran SDL berbasis TI
peserta didik untuk belajar lebih baik yaitu 1) planning (aktivitas awal proses
(Crowther dan Davies dalam Suyanto, 2004). pembelajaran), 2) monitoring dan 3)
Teknologi komputer dengan kelebihannya evaluating. Sintak pembelajaran SDL berbasis
dapat menampilkan aplikasi sampai tingkat TI tersebut dapat dihubungkan dengan
molekular dari suatu fenomena kimia. kemandirian belajar dan keterampilan berpikir
Keunggulan komputer ini sangat bermanfaat kritis siswa. Planning merupakan aktivitas
jika dapat diaplikasikan dalam pembelajaran awal dalam menumbuhkan elemen
di sekolah, khususnya dalam pembelajaran kemandirian belajar yaitu motivasi,
kimia (Bakrowi, 2008). monitoring menciptakan lingkungan belajar
Penggunaan teknologi informasi yang dan mengembangkan rencana kegiatan
tepat dapat memberi dampak pada merupakan aktivitas yang dapat
keterampilan berpikir kritis siswa, selain itu menumbuhkan elemen kemandirian belajar
pengaplikasian model pembelajaran yang self management, dan evaluation berkaitan
tepat juga dapat memberi pengaruh yang dengan elemen kemandirian belajar self
sama. Di samping itu, salah satu faktor yang monitoring.
dapat berdampak dari pengaplikasian model Penelitian tentang penggunaan model
pembelajaran selain keterampilan berpikir SDL terhadap pembelajaran telah dilakukan
kritis adalah kemandirian belajar. Williamson oleh Arjana (2013) yang meneliti
(2007) menyatakan perkembangan implementasi model SDL berbasis lingkungan
kemandirian belajar telah menjadi salah satu pada pembelajaran biologi. Hasil yang
Zahra Albaar, dkk. Pengaruh Self-Directed Learning Berbasis Teknologi Informasi terhadap Keterampilan………21

diperoleh menunjukkan model SDL sangat informasi, sedangkan variabel terikatnya


cocok diimplementasikan dalam pembelajaran adalah keterampilan berpikir kritis siswa dan
sains khususnya biologi di sekolah. kemandirian belajar.
Implementasi model SDL yang terintegrasi Data dikumpulkan menggunakan tes
dengan lingkungan sebagai media dan sumber keterampilan berpikir kritis sebanyak lima
belajar akan memberikan pengalaman yang soal uraian dengan koefisien reliabiltas
bermakna (meaningfull learning), sebesar 0,76. Tingkat kemandirian mahasiswa
mengembangkan karakter (character ditentukan dengan menggunakan angket
building), kemandirian, motivasi, berjumlah 30 butir pernyataan dengan
kepercayaan diri, kreativitas, daya analisis, koefisien reliabilitas sebesar 0,88. Data yang
kinerja ilmiah, serta kemampuan berpikir terkumpul selanjutnya dianalisis secara
kritis siswa yang nantinya secara sinergis deskriptif dan inferensial menggunakan uji t-
akan meningkatkan hasil belajar siswa. pihak kanan. Selain itu, data tes keterampilan
Penelitian tentang keterampilan berpikir kritis berpikir kritis juga ditentukan peningkatannya
telah banyak dilakukan diantaranya oleh yang dinyatakan dengan menghitung N-gain
Sugiarti (2012), yang menyimpulkan bahwa sesuai rumus:
keterampilan berpikir kritis siswa yang
diajarkan dengan model kontekstual lebih N-gain =
tinggi daripada model konvensional.
(Hake, 1998)
METODE
Klasifikasi hasil perhitungan N-gain
Jenis Penelitian ini adalah penelitian dinyatakan pada Tabel 1
kuantitatif dengan menggunakan metode
eksperimen semu dan desain nonrandomized Tabel 1. Klasifikasi Normalisasi Gain
control group pretest-postest. Kelas Normalisasi Gain Klasifikasi
eksperimen diberikan perlakuan model self- g 0,3 Rendah
directed learning berbasis TI dan kelas 0,3 g 0,7 Sedang
kontrol menggunakan pembelajaran teacher 0,7 ≤ g Tinggi
centered. Lokasi Penelitian dilakukan di SMA (Sumber : Hake, 1998)
Negeri 1 Palu. Penelitian dilaksanakan pada
semester genap tahun ajaran 2014/2015. HASIL DAN PEMBAHASAN
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas XI jurusan IPA SMA Negeri 1 Keterampilan berpikir kritis
Palu tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah Penerapan SDL berbasis TI telah
266 siswa. Sampel penelitian dipilih sebanyak dilakukan terhadap siswa kelas XI IPA pada
69 siswa yang terbagi atas dua kelompok materi larutan asam basa dan titrasi asam basa
kelas yaitu kelas eksperimen adalah kelas XI untuk menilai keterampilan berpikir kritis
IPA 7 dan kelas kontrol XI IPA 5. Sampel siswa. Hasil tes keterampilan berpikir kritis
penelitian dipilih dengan teknik pertimbangan siswa yang diperoleh di kelas eksperimen dan
atau purposive sampling, dengan kriteria kelas kontrol dinyatakan pada Tabel 2.
kelas XI IPA 7 dan XI IPA 5 memiliki
kemampuan kognitif yang sama rata
berdasarkan rata-rata semester 3 kimia siswa
kelas XI IPA 7 dan IPA 5. Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah pembelajaran self-
directed learning berbasis teknologi
22 Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Volume 4 Nomor 3, Agustus 2015 hlm 19-27 ISSN: 2089-8630

Tabel 2. Keterampilan Berpikir Kritis


Siswa Kelas XI Jurusan IPA Tabel 2 menunjukkan N-gain
Kelas Kelas keterampilan berpikir kritis siswa yang
Eksperimen Kontrol mengikuti pembelajaran dengan model SDL
Jumlah siswa 35 34 berbasis TI lebih besar daripada teacher
Nilai terendah 66 76 centered. Hasil pengujian statistik juga
Nilai tertinggi 100 90 menunjukkan keterampilan berpikir kritis
Rata-rata 90,40 86,41 siswa lebih besar secara signifikan (Tabel 3).
Simpangan baku 89,36 14,25
N-gain 0,88 0,83

Tabel 3. Hasil Pengujian Statistik Keterampilan Berpikir Kritis


Kelompok n Uji normalitas Uji homogenitas Uji t
Sig. Keterangan Nilai F Keterangan Nilai t Keterangan
Eksperimen 35 0,039 Normal 0,475 Homogen 2,289 Ho ditolak
Kontrol 34 0,039 Normal
Diketahui: Fhitung = 2,53, thitung = 1,667 dan α = 0,05

Kemandirian belajar belajar siswa terbagi menjadi tiga kategori


Kemandirian belajar siswa ditentukan yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Jumlah
dengan menggunakan angket. Hasil analisis siswa dengan tingkat kemandirian belajar
terhadap angket kemandirian belajar siswa yang tinggi di kelas eksperimen lebih banyak
terdapat pada Tabel 4. Tingkat kemandirian daripada di kelas kontrol

Tabel 4. Tingkat Kemandirian Belajar Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen


Tingkat Kemandirian Belajar Kelas eksperimen Kelas kontrol
Tinggi 62,9% 52,9%
Sedang 37,1% 47,1%
Rendah 0,00% 0,00%

Tanggapan siswa terhadap penerapan Pengaruh model SDL berbasis TI terhadap


model SDL berbasis TI keterampilan berpikir kritis siswa
Angket pendapat siswa untuk Model SDL berbasis TI memberi
mengetahui sejauh mana respon siswa keleluasaan kepada siswa untuk bertindak
terhadap model SDL pada materi larutan secara mandiri menentukan cara belajar dan
asam basa dan titrasi asam basa. Berdasarkan bahan ajar atau informasi yang akan
pengolahan data, diperoleh rata-rata dipelajari, dengan ketersediaan jaringan
banyaknya siswa yang memilih pilihan SS = internet yang baik di sekolah siswa dengan
44,98 %, S = 52,86 %, TS = 2,12 %, dan STS mudah untuk mengakses internet guna
= 0,35 %. Hal ini berarti siswa setuju mencari informasi. Kegiatan pembelajaran
menggunakan model SDL berbasis TI untuk yang dilakukan siswa tersebut akan lebih
membantu siswa pada materi larutan asam bermakna karena siswa melakukan sendiri,
basa dan titrasi asam basa. menentukan sendiri strategi dan bahan
ajarnya, sehingga keterampilan berpikir
siswapun semakin terlatih, diantaranya
keterampilan berpikir kritis siswa.
Zahra Albaar, dkk. Pengaruh Self-Directed Learning Berbasis Teknologi Informasi terhadap Keterampilan………23

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimodifikasi sesuai dengan sintaks SDL,


keterampilan berpikir kritis siswa dengan siswa lebih mandiri dalam belajar dan
pembelajaran SDL lebih baik daripada memunculkan indikator berpikir kritis. Tahap
pembelajaran teacher centered (Tabel 2 dan planning mengindikasikan siswa mandiri
3). Hal ini terlihat dari rata-rata keterampilan mencari bahan materi atau informasi melalui
berpikir kritis dan nilai N-gain kelas internet, yang dibuktikan dengan siswa
eksperimen yang lebih tinggi daripada kelas menulis alamat website yang siswa kunjungi
kontrol. Model SDL berbasis TI menjadikan selama kegiatan pembelajaran. Indikator
siswa aktif dalam menggunakan keterampilan berpikir kritis yang muncul selama kegiatan
berpikirnya pada kegiatan pembelajaran planning adalah mempertimbangkan apakah
dalam kelas. Siswa mencari informasi tentang sumber dapat dipercaya. Siswa harus kritis
materi pelajaran, kemudian untuk mempertimbangkan dari informasi
mendiskusikannya dalam kelompok untuk yang mereka kumpulkan apakah semuanya
membahas materi pelajaran dengan panduan dapat dipercaya. Hal ini sejalan dengan
LKS. Sebaliknya pada pembelajaran teacher pendapat Kurland (2000), bahwa berpikir
centered siswa cenderung pasif, kebanyakan kritis adalah suatu teknik untuk mengevaluasi
siswa hanya menunggu penjelasan dari guru informasi dan gagasan agar dapat
tanpa berusaha mencari informasi terlebih memutuskan apa yang akan diterima dan
dahulu, sehingga keterampilan berpikir siswa dipercaya. Pembelajaran di kelas diharapkan
kurang terlatih. Hal senada diungkapkan oleh menjadi bermakna dengan memotivasi siswa
Oka (2010) bahwa penerapan model SDL untuk aktif dalam kelas berupa menentukan
akan meningkatkan keterampilan berpikir strategi belajarnya atau mencari bahan ajarnya
kritis dan problem solving siswa dalam sendiri. Hal ini sejalan dengan pernyataan
pembelajaran ekosistem. Kedudukan siswa Fatmawati (2011) bahwa pembelajaran yang
sebagai seorang problem solver akan melatih dilakukan sendiri oleh siswa menjadikan
siswa untuk berpikir secara sistematis, pembelajaran tersebut lebih bermakna.
melatih kemampuan berpikir melalui proses Tahapan selanjutnya adalah kegiatan
inkuiri, melatih objektivitas, serta monitoring, siswa mengamati dan
mengembangkan rasa ingin tahu siswa. mengobservasi pembelajaran mereka.
Penerapan model SDL berbasis TI mampu Kegiatan yang dilakukan siswa dalam
meningkatkan keterampilan berpikir kritis kelompok dengan diskusi kolaboratif,
siswa melalui kegiatan pembelajaran yang umumnya siswa membagi tugas dalam
mandiri di dalam atau di luar kelas, sejalan kelompok kecil, jadi setiap siswa memiliki
dengan hasil penelitian yang diperoleh tugas untuk mengamati suatu bahan tertentu
dimana keterampilan berpikir kritis siswa atau kegiatan tertentu. Siswa menemukan
pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada berbagai masalah dan tantangan dalam proses
kelas kontrol. Temuan penelitian ini makin belajarnya, dan dalam LKS siswa diminta
diperkuat oleh Edmonson, et al., (2012) yang menuliskan hal-hal yang tidak diketahui
menyatakan model SDL memiliki pengaruh dalam bentuk pertanyaan pada tahapan
yang signifikan terhadap keterampilan monitoring ini. Kegiatan ini sejalan dengan
berpikir kritis, kreatifitas, perilaku akademik, pendapat Knowles (1975) bahwa siswa dalam
aspirasi masa depan, rasa ingin tahu, serta model SDL tidak memegang kendali penuh
kepuasan hidup siswa di dalam proses dalam proses belajarnya, akan tetapi dapat
pembelajaran. berkolaborasi dengan teman sejawat dalam
Kegiatan pembelajaran kelas konteks yang sama.
eksperimen yang dilakukan dengan teknik Tahapan terakhir adalah evaluating,
diskusi kolaboratif dengan panduan LKS yang siswa mengevaluasi strategi belajar dan
24 Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Volume 4 Nomor 3, Agustus 2015 hlm 19-27 ISSN: 2089-8630

pengetahuan yang dimiliki, kemudian guru Pengaruh SDL berbasis TI terhadap


memberikan umpan balik serta kemandirian belajar siswa dalam penelitian
mengkolaborasikan pengetahuan siswa yang ini diukur dengan menggunakan angket
satu dengan yang lainnya untuk mencapai kemandirian belajar dan diuji dengan uji
suatu pemahaman yang benar. Kegiatan ini parametrik uji t, dimana siswa kelas
ditandai dengan kegiatan presentasi eksperimen dan kontrol melakukan penilaian
kelompok, sementara kelompok lain terhadap angket kemandirian belajar.
memperhatikan dengan seksama. Pada akhir Tingkatan kemandirian belajar pada kedua
pertemuan guru melakukan penilaian dalam kelas berada pada kisaran sedang dan tinggi.
bentuk kuis atau tes. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai
Kegiatan dalam model SDL berbasis thitung (1,737) > ttabel (1,667), artinya ada
TI berbeda dengan pembelajaran teacher pengaruh model SDL berbasis TI terhadap
centered. Model SDL memberikan peluang kemandirian belajar siswa, sejalan dengan
kepada siswa untuk aktif dalam pembelajaran, hasil penelitian yang diperoleh dimana siswa
sumber belajarnya bukanlah semata-mata dengan kategori kemandirian belajar tinggi
guru, tetapi melalui kajian literatur dari lebih banyak pada kelas eksperimen daripada
internet, siswa juga belajar dalam kegiatan kelas kontrol. Hal ini dikarenakan model SDL
kelompok melalui diskusi kolaboratif yang berbasis TI memberikan keleluasaan kepada
“hidup”, siswa bersama teman sejaawatnya siswa untuk mandiri dalam proses
memecahkan masalah dalam kegiatan belajar pembelajaran, dimulai dari membuat
dan mengevaluasi kegiatan belajarnya. Hal perencanaan (planning), mengidentifikasi
yang berbeda terjadi pada pembelajaran sumber belajar, menggunakan strategi belajar
teacher centered dimana siswa difasilitasi, yang tepat hingga mengevaluasi kegiatan
diarahkan dan diberikan panduan dalam belajarnya sendiri. Temuan penelitian ini
belajar, sehingga siswa cenderung pasif dalam sejalan dengan Knowles (1975) yang
kegiatan pembelajaran. menyatakan bahwa SDL adalah sebuah proses
dimana individu mengambil inisiatif, dengan
Pengaruh model SDL berbasis TI terhadap atau tanpa bantuan orang lain, dalam
kemandirian belajar siswa mendiagnosa kebutuhan belajarnya,
Kemandirian belajar merupakan ciri merumuskan tujuan pembelajaran,
kepribadian seseorang yang dapat dibentuk mengidentifikasi sumber ajar, memilih dan
secara bertahap mulai dari diri sendiri, mengimplementasikan strategi belajar, dan
orangtua, dan guru. Kemandirian belajar mengevaluasi hasil belajar. Sejalan dengan
sangat dipengaruhi oleh lingkungan dimana hasil penelitian yang diperoleh, Rachmawati
siswa berada, pola asuh orang tua dan (2010) menyatakan bahwa belajar mandiri
kegiatan belajar di sekolah (Nazia, 2013). adalah belajar dengan inisiatif,
Sejalan dengan pernyataan tersebut, tanggungjawab, usaha sendiri, dan
penerapan model SDL berbasis TI memberi mengevaluasi sendiri hasil belajarnya. Proses
peluang yang besar pada peningkatan belajar pada kegiatan belajar mandiri terjadi
kemandirian belajar siswa, dimana di dalam individu siswa sehingga mampu
kemandirian belajar menuntut tanggung membuat keputusan-keputusan yang
jawab yang besar pada diri siswa untuk diperlukan sesuai dengan kebutuhan.
melakukan berbagai kegiatan sehingga Kegiatan belajar mandiri (SDL) dapat
tercapai tujuan belajar. Penerapan model SDL meningkatkan kesiapan siswa untuk mandiri
berbasis TI memudahkan siswa untuk dalam proses belajarnya.
menentukan cara belajar dan bahan ajar yang Kemandirian belajar merupakan
akan digunakan. kesiapan dari individu yang mau dan mampu
Zahra Albaar, dkk. Pengaruh Self-Directed Learning Berbasis Teknologi Informasi terhadap Keterampilan………25

untuk belajar dengan inisiatif sendiri, dengan (2013), dimana pendekatan SAVI dapat
atau tanpa bantuan pihak lain dalam hal meningkatkan kemampuan komunikasi
penentuan tujuan belajar, metoda belajar, dan matematika, daya nalar siswa sehingga mudah
evaluasi hasil belajar. Temuan pada penelitian memahami, dan akhirnya dapat kemandirian
ini sejalan dengan hasil penelitian Mok and belajar yang tinggi, dibandingkan dengan
Lung (2005) yang mengungkapkan bahwa pendekatan konvensional.
dengan SDL siswa berusaha keras Model SDL berbasis TI yang
memecahkan masalah yang dihadapi. Jika digunakan pada kelas eksperimen lebih bisa
siswa mengalami kesulitan, maka mereka bisa meningkatkan kemandirian belajar siswa
bertanya kepada teman sebaya atau gurunya. sebesar 62,9 % berbeda 10% dari kelas
Hal yang serupa disampaikan oleh Bani kontrol yang diajar dengan teacher centered.
(2012) bahwa kemandirian belajar Hal ini dapat dikatakan bahwa model SDL
menjadikan siswa yang mandiri terhadap berbasis TI memberi dampak pada
perkembangan pengetahuannya, siswa yang kemandirian belajar siswa, melalui sintaks
mandiri melakukan kajian informasi terlebih SDL yaitu planning, monitoring dan
dahulu, jika terdapat kesulitan barulah siswa evaluating, dimana guru dalam model SDL
berdiskusi dengan teman sejawat atau berbasis TI semata-mata sebagai mediator
berkonsultasi dengan guru mata pelajaran. jalannya pembelajaran, bukan sebagai sumber
Hal ini diwujudkan dalam kegiatan di kelas belajar siswa.
yaitu diskusi kolaboratif sehingga interaksi
siswa terus berlangsung. KESIMPULAN
Model SDL berbasis TI yang
digunakan pada kelas eksperimen memberi Berdasarkan hasil penelitian dan
peluang yang besar pada peningkatan pembahasan disimpulkan bahwa model SDL
kemandirian belajar siswa, dimana siswa berbasis TI berpengaruh terhadap
sendiri yang menentukan bahan ajar dan cara keterampilan berpikir kritis dan kemandirian
belajar yang akan digunakan selama proses belajar siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 1.
belajar. Model SDL berbasis TI bukanlah Keterampilan berpikir kritis dan kemandirian
semata-mata siswa belajar sendiri (otonomi) siswa menunjukkan hasil yang lebih baik
namun memiliki pengertian yang luas, dimana setelah mengikuti pembelajaran kimia dengan
salah satu contohnya dalam penelitian ini model SDL berbasis TI.
siswa secara berkelompok melakukan kajian
literatur terlebih dahulu dengan UCAPAN TERIMA KASIH
memanfaatkan jaringan internet yang tersedia,
siswa mencari informasi atau materi yang Puji syukur kehadirat Allah SWT atas
akan dipelajari sehingga kemandirian belajar segala limpahan rahmat dan karunia-Nya
siswa makin terlatih. Hasil penelitian yang sehingga penulis dapat menyelesaikan artikel
menunjukkan hubungan antara model SDL ini. Semua ini terlaksana karena bimbingan
terhadap kemandirian belajar masih sangat dan bantuan dari berbagai pihak, olehnya itu
minim diperoleh, namun telah banyak penulis menghaturkan ucapan terima kasih
dilakukan penelitian antara pembelajaran lain yang setinggi-tingginya kepada Prof. Dr. H.
terhadap kemandirian belajar, diantaranya Baharuddin Hamzah, S.Farm., M.S dan Dr.
pendekatan somatis, auditori, visual, dan Indarini Dwi Pursitasari, M.Si. Semoga Allah
intelektual (SAVI) terhadap kemandirian SWT memberikan keberkahan rahmat dan
belajar. Hasil penelitian yang diperoleh dalam balasan yang setimpal.
penelitian ini sejalan dengan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Haeruddin
26 Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Volume 4 Nomor 3, Agustus 2015 hlm 19-27 ISSN: 2089-8630

DAFTAR RUJUKAN Haeruddin. 2013. Pengaruh Pendekatan SAVI


terhadap Kemampuan Komunikasi dan
Arjana, I. B. A. 2013. Model Self Directed Penalaran Matematika serta
Learning Berbasis Lingkungan dalam Kemandirian Belajar Siswa SMP.
Pembelajaran Biologi. Jurnal Jurnal Ilmiah Program Studi
Pendidikan. 10 (1). Matematika STKIP Siliwangi Bandung
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/p 2 (2): 183-193.
rosbio/article/view/3064/. [23 April Hake, R. R. 1998. Interactive Engagement
2015]. Methods In Introductory Mechanics
Bakrowi, A. 2008. Microsoft Office Courses. Departement of Physics,
Powepoint sebagai Media Indiana University, Bloomingtoon.
Pembelajaran Materi, Unsur, dan http://www.physics.indiana.edu/~sdi/I
Senyawa Berbasis STAD. Jurnal EM-2b.pdf. [20 Juli 2014].
Pendidikan Indonesia 3 (1): 1-8. Knowles, M.S. 1975. Self-Directed Learning:
Bassham, G., Irwin, W., Nardone, H. & A Guide for Learners and Teachers.
Wallace, J. M. 2007. Critical New York: Association Press
Thinking: A Student Introduction. Kurland, D. 2000. http://www.critical-
Singapore: Mc Graw Hill Company, reading.com/critical-thinking. [25
inc. Maret 2015].
Bani, N. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Mok, M. M. C., & Lung, C. L. 2005.
Kooperatif Tipe Group Investigation Developing Self-Directed Learning in
Terhadap Hasil Belajar Biologi Student Teachers. International
ditinjau dari Kemandirian Belajar Journal of Selfdirected Learning, 2(1):
Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 18-39.
Poso. Tesis tidak diterbitkan. Palu: Nazia, S. 2013. Hubungan Pola Asuh Orang
Universitas Tadulako. Tua dan Kemandirian Siswa dengan
Bowen, C. W. 1998. Item Design Hasil Belajar Siswa Kelas VI SD Iqra’
Consideration for Computer Based Muara Bulian. Skripsi, tidak
Testing of Student Learning in diterbitkan. Universitas Jambi.
Chemistry. Journal of Chemical Notar, C. E,. Wilson, J. D. & Montgomery,
Education 75 (9): 1172-1175. M. K. 2005. A Distance Learning
Costa, A. L. 1985. Why Teach Thinking : A Model For Teaching Higher Order
Statement of Rationale. Alexandra: Thinking.
ASCD. http://findarticles.com/p/articles. [11
Edmondson, D. R., Artis, A. B., & Boyer, S. Agustus 2014].
L. 2012. Self-Directed Learning: A Oka, A. A. 2010. Pengaruh Penerapan
Meta Analytic Review of Adult Belajar Mandiri pada Materi
Learning Constructs. Ekosistem terhadap Keterampilan
www.aabri.com/OC2012Manuscripts/ Berpikir Kritis dan Kemampuan
OC12058.pdf. [23 Maret 2015]. Memecahkan Masalah. Metro:
Fatmawati, H. 2011. Analisis Keterampilan Universitas Muhammadiyah Metro.
Berpikir Kritis siswa pada
Pembelajaran elektrolit dan Non
elektrolit dengan Metode
Praktikum.Tesis tidak diterbitkan.
Jakarta: UIN Hidayatullah.
Zahra Albaar, dkk. Pengaruh Self-Directed Learning Berbasis Teknologi Informasi terhadap Keterampilan………27

Rachmawati, D. O. 2010. Model Penerapan Sugiarti, B. S. 2012. Pengaruh Model


Self-Directed Learning untuk Pembelajaran Kontekstual terhadap
Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Kemandirian Belajar Mahasiswa. kelas XI IA SMA Negeri 3
Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran Watansoppeng. Jurnal Chemica 13(1):
Undiksha 43 (3). 77-83.
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.ph Suyanto, M. 2004. Multimedia Alat untuk
p/JPP/article/view/121/. [ 23 Maret Meningkatkan Keunggulan Bersaing.
2015]. Yogyakarta : Andi.
Rushell, J. W., Kozma, R. B., Jonas, T., Suyati. 2012. Pengaruh Kemandirian Belajar
Wykoff, J., Marx, N. & Davis, J. dengan Prestasi Belajar Mata Kuliah
1997. Use of Simultaneous- Keterampilan Dasar Praktek Klinik.
Synchronized Macroscopic, Skripsi tidak diterbitkan. Jombang :
Microscopic, and Symbolic UPTD.
Representations to Enhance the Tahar, I. 2006. Hubungan Kemandirian Belajar
Teaching and Learning of Chemical dan Hasil Belajar pada Pendidikan Jarak
Concepts. Journal of Chemical Jauh . Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta:
Education. 74(3): 330-334. Universitas Terbuka.
Saefullah, A. 2012. Hubungan Antara Sikap Williamson, W. 2007. Development of a Self-
Kemandirian Belajar Dan Prestasi Rating Scale of Self-Directed
Belajar Siswa Kelas X Pada Learning. Nursing research 14 (2).
Pembelajaran Fisika Berbasis
Portofolio.
http://file.upi.edu/direktori/sps/prodi.p
endidikan. [1 Desember 2014].

You might also like