Professional Documents
Culture Documents
Jpbiologidd 170119
Jpbiologidd 170119
Tumbuhan
HASIL PENELITIAN 0 20 40 60 80
Fotosintesis dan Respirasi Tumbuhan
Hasil analisis tingkat pemahaman Respirasi Tumbuhan
Fotosintesis
siswa pada test identifikasi miskon-
sepsi materi fotosintesis dan respirasi
tumbuhan di SMP Negeri se- Gambar 2. Tingkat Pemahaman
Kecamatan Gedong Tataan Kabupa- Siswa pada tiap Konsep di
ten Pesawaran (Gambar 1). SMP Negeri Kelas VIII
se-Kecamatan Gedong
70 65,36 Tataan
62,81 61,59 61,27
57,85 58,09 60,17
60 Keterangan: PK = Paham Konsep; PKKY =
50 Paham Konsep Kurang Yakin; TTK = Tidak
40 33,6 34,86
Tahu Konsep; M = Miskonsepsi
25,8 28,33 26,45 27,34
30 22,87
Tiga penyebab miskonsepsi yang
20
10,4
6,79 6,32 3,99 2,78 7,49 7,07
ingin dilihat peneliti sebagai faktor
10
1,06 0,61 1,32 0,33 0,17 0,71 0,77 yang mempengaruhi miskonsepsi
0 yaitu guru, siswa, dan kesalahan
konteks dalam mengajar, disajikan
pada Tabel 4 sebagai berikut.
PK PKKY TTK M
Tabel 4. Hasil Uji Korelasi Kendall’s
Gambar 1. Tingkat Pemahaman Sis - Tau (n = 531)
Uji Korelasi
wa pada tiap SMP Negeri No Faktor Nilai Keterangan
se-Kecamatan Gedong Koefisien
Sig
Tataan 1. Guru 0.746 0.010
Tidak ada
hubungan
Keterangan: PK = Paham Konsep; PKKY = Kesalahan
Tidak ada
Paham Konsep Kurang Yakin; TTK = Tidak 2. Konteks 0.700 0.012
hubungan
Mengajar
Tahu Konsep; M = Miskonsepsi
Terdapat
3. Siswa 0.000 -0.443** hubungan
Hasil analisis data menunjukkan negatif
siswa yang masuk dalam kategori
“Miskonsepsi” memiliki kriteria Hasil uji korelasi Kendall‘s Tau
“Tinggi” dengan rata-rata persentase menunjukkan bahwa faktor yang
61,27 % (Gambar 1). Sedangkan kon- berasal dari siswa diduga berpengaruh
sep yang paling sering menimbulkan terhadap miskonsepsi yang dialami.
“Miskonsepsi” pada siswa yaitu kon- Hal ini ditunjukkan dengan nilai
sep “Respirasi Tumbuhan” dengan signifikansi 0,000 (< 0,05) yang arti-
rata-rata sebesar 64,03 % (Gambar 2). nya bahwa kedua variabel memiliki
hubungan. Sedangkan nilai koefisien PEMBAHASAN
-0,443** (koefisien negatif) menun-
jukkan bahwa koefisien korelasi me- Hasil penelitian analisis jawa-
miliki hubungan berlawanan arah, ban siswa, pada tes identifikasi mis-
yang artinya bahwa semakin rendah konsepsi materi Fotosintesis dan Res-
minat belajar siswa maka semakin pirasi Tumbuhan di SMP Negeri se-
tinggi terjadinya miskonsepsi. Kecamatan Gedong Tataan memiliki
Hasil korelasi yang diperoleh kriteria “Tinggi” (Gambar 1). Tinggi-
tersebut, didukung pula dari per- nya miskonsepsi ini disebabkan oleh
nyataan pada angket siswa pada Tabel faktor yang berasal dari siswa itu
5 sebagai berikut. sendiri (Tabel 6).
Pertama, siswa tidak belajar di
Tabel 5. Pendapat Siswa yang Berpe- rumah sebelum mengikuti pembe-
ngaruh terhadap Miskonsepsi lajaran biologi di sekolah. Menurut
(n= 531) Mulyani (2013: 28) apabila siswa
Persentase memiliki kesiapan belajar yang ma-
No Faktor Pernyataan (%)
Setuju
tang, maka siswa akan memperoleh
1. Siswa Pelajaran biologi kemudahan dalam memperdalam ma-
hanya pelajaran teri pelajaran dan konsentrasi dalam
hafalan yang tidak 50.66
berkaitan dengan proses pembelajaran. Sebagaimana
kehidupan nyata yang dikemukakan Prayitno (dalam
Saat guru
menjelaskan materi Mulyani, 2013: 28), mempersiapkan
baru, diri untuk mengikuti pelajaran meru-
membayangkan 46.52
kejadian yang pakan hal yang sangat perlu diperha-
pernah dialami tikan, sebab dengan persiapan yang
terkait materi
Belajar dirumah matang memudahkan siswa berkon-
sebelum mengikuti
34.27 sentrasi dalam belajar.
pembelajaran
biologi Kedua, siswa menganggap bahwa
pelajaran biologi adalah pelajaran
Berdasarkan Tabel 6, ada tiga hafalan yang tidak berkaitan dengan
pernyataan yang diduga berpengaruh kehidupan nyata. Anggapan ini dapat
terhadap miskonsepsi yang dialami disebabkan dari metode pembelajaran
siswa yaitu beranggapan bahwa pela- yang kurang tepat, karena kebanyakan
jaran biologi merupakan pelajaran guru dalam menyampaikan materi
hafalan yang tidak berkaitan dengan pembelajaran hanya menggunakan
kehidupan nyata sebanyak 50,66%, metode diskusi dan informasi tanpa
membayangkan kejadian yang pernah adanya praktikum, sehingga keba-
dialami terkait materi meskipun guru nyakan siswa beranggapan bahwa
baru menjelaskannya (memiliki pra- pelajaran biologi hanya pelajaran
konsepsi) sebanyak 46,52%, dan sis- hafalan yang dia dengar dan tulis di
wa yang mengaku belajar terlebih sekolah tanpa memahami fakta-fakta
dahulu di rumah sebelum mengikuti atau konsep-konsep yang terjadi.
pembelajaran biologi hanya sebesar Sebagaimana Ausubel dalam (Dahar,
34, 27%. 2011: 97) menyatakan bahwa belajar
hafalan merupakan belajar yang tidak
melakukan proses asimilasi konsep,
sehingga siswa tidak mengerti konsep
apa yang sebenarnya.
Ketiga, membayangkan keja- Jawaban siswa di atas menun-
dian yang pernah dialami terkait jukkan bahwa siswa mengalami mis-
materi meskipun guru baru menje- konsepsi. Hal ini sama seperti pene-
laskannya. Pengalaman yang dimiliki litian Dwi (2013: 24) yang menya-
siswa inilah yang disebut sebagai takan sebagian siswa memiliki pema-
konsep awal atau prakonsepsi. Menu- haman bahwa klorofil hanya terdapat
rut Suparno (2013: 34) konsep awal pada daun. Sedangkan, menurut
atau prakonsepsi siswa sebelum me- Susanti (dalam Dwi 2013: 24) klorofil
ngikuti pelajaran formal oleh guru bisa terdapat dimana saja dan menye-
sering kali mengandung miskonsepsi. bar ke seluruh tubuh tumbuhan yang
Hal ini dikarenakan pikiran anak berwarna hijau seperti di batang
sejak lahir tidak diam, tetapi terus bayam dan kaktus. Menurut Campbell
aktif dalam memahami sesuatu. (2010: 201) secara umum semua sel
Tiga konsep yang digunakan yang memiliki kloroplas berpotensi
dalam soal tes identifikasi miskon- untuk melangsungkan fotosintesis
sepsi siswa, yaitu Fotosintesis, Respi- tepatnya pada bagian stroma.
rasi Tumbuhan, serta Fotosintesis dan Miskonsepsi yang terjadi pada
Respirasi Tumbuhan. Berdasarkan ha- Gambar 2, diduga disebabkan oleh
sil analisis jawaban siswa pada tes siswa yang tidak pernah belajar sebe-
Identifikasi di SMP Negeri se- lum mengikuti pelajaran biologi se-
Kecamatan Gedong Tataan, dapat hingga menyebabakan minimnya pe-
diketahui bahwa siswa mengalami ngetahuan siswa, dan minimnya pe-
miskonsepsi Respirasi Tumbuhan le- ngetahuan siswa ini dapat menye-
bih banyak dibandingkan dua konsep babkan penalaran siswa menjadi tidak
diantaranya (Gambar 2). Hal ini sama lengkap. Seperti yang dikemukakan
seperti penelitian yang dilakukan oleh oleh Suparno (2013: 38) reasoning
Köse (2008: 286) yang menyatakan atau penalaran siswa yang tidak
bahwa siswa mengalami miskonsepsi lengkap dapat disebabkan karena
sebesar 40% pada konsep Fotosintesis informasi yang diperoleh tidak
dan 58% pada konsep Respirasi lengkap dan akibatnya siswa menarik
Tumbuhan. Lebih jelasnya dapat dili- kesimpulan salah dan menimbulkan
hat dari beberapa contoh dari setiap miskonsepsi.
konsep yang mengalami miskonsepsi Butir soal 7 mengenai konsep
sebagai berikut. fotosintesis, dengan indikator yang
Butir soal 16 mengenai konsep ingin dicapai yaitu menentukan gas
fotosintesis, dengan indikator yang yang diperlukan untuk fotosintesis.
ingin dicapai yaitu menentukan letak
klorofil dalam tumbuhan.