Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

TRANSPARENCY, Jurnal Hukum Ekonomi, Januari 2014 Volume III Nomor 2

KAJIAN YURIDIS ATAS KEJAHATAN PASAR MODAL DI BURSA EFEK


INDONESIA MENURUT UU NO. 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL
Witya*
Bismar Nasution**
T. Keizerina Devi***

ABSTRACT
Nowdays, capital market plays the important rules in this modern economic era which is
supported by the capital market’s crime happened, that is why it needs to be discussed further. The
issues that will be raised by the author is the categories of capital market included the legal base, the
solution of capital market’s crimes, the sanction application those are in the Law No. 8 years 1995 to
solve the case of capital market’s crimes.
The research method used by the author was a literature research, which is the juridical
normative that aims to describe in a systematic, factual and accurate to state the object of a study by
research based on normative legal provision. Research source used is sourced from secondary data.
This research result proves that there are four categories of capital market’s crime happened in capital
market among others are fraud explained in the article 90 UUPM, market manipulation fraud explained in
the article 91 and 92 UUPM, insider trading fraud explained in the article 95-99 UUPM dan miss leding
information fraud explained in the article 80,81,93 UUPM. The way to handle capital market’s crimes
according the PP 46 Years 1995 and UUPM are OJK made a team which consist of the duty of
investigation, reporting, the given of administration sanction, and the further action by the prosecutor if
there is any crime. All the sanctions that are given by Bapepam for every case that are happened in BEI
likes the fraud case of PT Sarijaya Permana Sekuritas, market manipulation case of PT Dharma
Samudra Fishing Industries Tbk, insider trading case of PT PGN, miss leading information case of PT
Bank Lippo Tbk which is reviewed by the Law No.8 Years 1995 is very weak because the sanction
terminates to the administrative sanction.

Kata kunci : Kejahatan Pasar Modal, Bursa Efek Indonesia, Pasar Modal

*
Mahasiswa Fakultas Hukum USU
**
Dosen Pembimbing I
***
Dosen Pembimbing II
I. PENDAHULUAN psikologis tersebut akan memungkinkan investor
Pada zaman sekarang ini, banyak sekali untuk melakukan pelanggaran terhadap UUPM
kita melihat kasus-kasus kejahatan. Di dalam tersebut dengan cara melanggar ketentuan yang
dunia ekonomi yang modern ini kejahatan itu berlaku dalam undang-undang tersebut.
telah merambat dengan cepat. Salah satunya Prinsip keterbukaan menjadi persoalan inti
adalah di pasar modal. Ada perbedaan kejahatan di pasar modal dan merupakan jiwa pasar modal.
yang kerap sekali dilakukan orang di pasar modal Prinsip ini menjadi bahan pertimbangan para
dengan kejahatan pada umumnya. Prosedur investor sehingga ia secara rasional dapat
penyelesaian kasus-kasus tersebut pun berbeda mengambil keputusan untuk melakukan
dengan yang biasanya di lakukan pada kejahatan pembelian atau penjualan saham.3Judul ini dipilih
biasa. karena mengingat peranan dari pasar modal yang
Pasar modal yang disingkat dengan sangat essensial dalam kehidupan perekonomian
UUPM adalah kegiatan yang bersangkutan khususnya di negara Indonesia ini seperti adanya
dengan penawaran umum dan perdagangan efek praktek insider trading, manipulasi pasar, dan
atau perusahaan publik yang berkaitan dengan lain-lain yang merugikan tidak hanya para
efek yang diterbitkannya atau lembaga profesi investor, tetapi masyarakat luas juga terkena
yang berkaitan dengan efek.11 Di dalam suatu imbasnya terutama para pemegang saham. Serta
lembaga, tidak ada segala sesuatu yang berjalan agar pasar modal dapat berkembang dibutuhkan
dengan mulus mengikuti aturan yang diterapkan adanya landasan hukum yang kukuh untuk lebih
didalam lembaga tersebut. Setiap manusia tidak menjamin kepastian hukum pihak-pihak yang
luput dari kesalahan. Dan setiap peraturan selalu melakukan kegiatan di pasar modal serta
memuat hal-hal yang boleh dilakukan dan tidak melindungi kepentingan masyarakat pemodal dari
boleh dilakukan untuk menertibkan masyarakat. praktek yang merugikan.43Serta menggingat
Namun terkadang orang melihat larangan bahwa kehadiran investasi dapat menggerakkan
tersebut sebagai suatu hal yang sangat roda perekonomian negara.5 Maka UUPM
menguntungkan diri sendiri tanpa memikirkan memberikan larangan-larangan terhadap hal-hal
resiko yang akan terjadi ke depannya. Hanya hal yang tidak boleh dilakukan dalam melakukan
positif saja yang dilihat bagi keuntungan pribadi praktek kegiatan di pasar modal. Sehingga perlu
atau sekelompok orang saja. Pelaku pasar modal rasanya di paparkan lebih lanjut mengenai
baik analisis saham atau penasehat investasi, kejahatan yang terjadi di pasar modal.
pialang maupun investor, khususnya para Berdasarkan uraian diatas, maka dapat
investor yang potensil atau investor rasional bisa dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
terbawa faktor psikologis dan emosi yang
22
mempengaruhi harga saham. Dari faktor
3.
Ibid. hlm.1.
4.
Republik Indonesia, Undang – Undang
1.
Republik Indonesia, Undang – Undang No.8 No.8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, Bagian
Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, Pasal 1 angka 13. Menimbang.
2. 5.
Bismar Nasution, Keterbukaan Dalam Pasar Hendrik Budi Untung, Hukum Investasi (
Modal (Jakarta: Universitas Indonesia Fakultas Hukum Jakarta : Sinar Grafika, 2010), hlm.15.
Program Pasca Sarjana, 2001), hlm. 29.

2 WITYA, KAJIAN YURIDIS ATAS KEJAHATAN PASAR MODAL DI BURSA EFEK INDONESIA MENURUT
UU NO. 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL
TRANSPARENCY, Jurnal Hukum Ekonomi Januari 2014 3

1. Apakah yang menjadi ruang lingkup kejahatan D. ANALISIS DATA


pasar modal dan landasan hukumnya? Jenis analisis yang dipergunakan dalam
2. Bagaimanakah penanganan kejahatan pasar penelitian ini adalah analisis normatif kualitatif
modal? yang menjelaskan pembahasan yang dilakukan
3. Bagaimanakah penerapan sanksi yang ada berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku
dalam Undang-Undang No.8 Tahun 1995 seperti perundang-undangan. Data yang
untuk menyelesaikan kasus kejahatan pasar diperoleh dari penulusuran kepustakaan,
modal? dianalisis deskriptif kualitatif yakni
menggambarkan secara menyeluruh pokok
II. METODE PENELITIAN permasalahan dan menganalisis data tersebut
A. SPESIFIKASI PENELITIAN menurut kualitas dan kebenarannya kemudian
Jenis penelitian ini adalah penelitian dihubungkan dengan teori yang diperoleh dari
normatif dan bersifat deskriptif dengan penelitian kepustakaan sehingga diperoleh
pendekatan yuridis. Penelitian ini mengacu pada jawaban atas permasalahan yang diajukan.
undang-undang pasar modal dan
mendeskripsikan secara sistematis, factual dan III. HASIL PENELITIAN DAN
akurat terhadap suatu keadaan yang menjadi PEMBAHASAN
objek penelitian pada ketentuan hukum normatif.
A. Ruang Lingkup Kejahatan Pasar Modal
B. SUMBER DATA Kejahatan konvensional berubah menjadi
Data penelitian yang dipergunakan adalah kejahatan kera putih. Kejahatan moderen yang
data sekunder yang terdiri dari: Pertama, bahan merupakan kelanjutan dari kejahatan
hukum primer antara lain Undang-Undang No.8 konvensional dan kejahatan kera putih,
Tahun 1995 Tentang Pasar Modal; Kedua, bahan Kemoderenan kejahatan diiringi dengan
hukum sekunder adalah bacaan yang relavan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan materi yang diteliti; Ketiga, bahan hukum zaman sekarang. Sebab modus operandi
tertier, yaitu dengan menggunakan kamus hukum kejahatan modern lebih canggih dan langsung
dan kamus Bahasa Indonesia. mengarah kepada struktur ekonomi dan negara.
64
Istilah kejahatan juga dikenal di pasar modal.
C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Namun yang dinamakan kejahatan pasar modal
Teknik pengumpulan data yang berbeda dengan kejahatan pada umumnya.
dipergunakan penulis untuk mengumpulkan data Kejahatan pasar modal bukan seperti
penelitian ini adalah melalui studi pustaka (library mencuri, membunuh, merampok sebagai mana
research) yang berupa penggambilan data yang
berasal dari bahan literatur atau tulisan ilmiah 6.
Kredibel Dan Menebar Optimisme Kejahatan
berkaitan dengan objek yang diteliti. Modren Ancam Ekonomi dan Struktur Negara
Jaringnews.com diakses tanggal 11 Desember 2012.
kejahatan pada umumnya yang telah dijelaskan atau setiap pihak yang berusaha untuk
sebelumnya. Kejahatan pasar modal mempunyai memperoleh informasi orang dalam dari orang
karakteristik tersendiri yang diatur dalam Undang- dalam secara melawan hukum; mempunyai
Undang Pasar Modal. Pelakunyapun merupakan informasi orang dalam yang belum tersedia untuk
orang yang melakukan aktivitas di pasar modal. umum; dilarang mempengaruhi pihak lain untuk
Jenis kejahatan pasar modal terdiri dari: melakukan pembelian atau penjualan atas efek
1. Penipuan (fraud) atau memberi informasi orang dalam kepada
Diatur dalam pasal 90 UUPM yang unsur- pihak mana pun yang patut diduganya dapat
unsurnya terdiri dari: setiap pihak; menipu atau menggunakan informasi dimaksud untuk
menggelabui pihak lain atau turut serta menipu melakukan pembelian atau penjualan atas efek.
atau turut serta mengelabui pihak lain; dengan 4. Informasi yang menyesatkan (Missleading
menggunakan sarana ataupun cara apapun; Information)
membuat pernyataan tidak benar tentang fakta Diatur dalam pasal 80,81,93 UUPM yang
material atau tidak mengungkapkan fakta unsur-unsurnya terdiri dari: adanya pernyataan
material; dengan tujuan agar pernyataan yang di fakta material yang salah (palsu) atau pernyataan
buat tidak menyesatkan mengenai keadaan yang fakta material itu tidak lengkap adanya kewajiban
terjadi pada saat pernyataan dibuat dengan untuk menyampaikan informasi kepada publik,
maksud untuk menguntungkan atau apabila gugatan itu didasarkan pada fakta
menghindarkan kerugian untuk diri sendiri atau material yang salah atau kurang lengkap; adanya
pihak lain atau dengan tujuan mempengaruhi pengetahuan oleh pihak yang melakukan
pihak lain untuk membeli atau menjual efek. misrepresentation atau omission dan
2. Manipulasi Pasar dilakukannya dengan maksud melakukan
Diatur dalam pasal 91 dan 92 UUPM yang penipuan (scienter); merupakan fakta material;
unsur-unsurnya terdiri dari: setiap pihak baik adanya keyakinan (reliance); adanya kerugian
sendiri maupun bersama – sama dengan pihak (injury).75
lain; dilarang melakukan tindakan atau melakukan
2 (dua) transaksi efek atau lebih, baik langsung B. Penanganan Kejahatan Pasar Modal
maupun tidak langsung; dengan tujuan untuk Dengan keluarnya Undang – Undang No.21
menciptakan gambaran semu atau menyesatkan Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan
mengenai kegiatan perdagangan, keadaan pasar, atau selanjutnya disingkat dengan OJK, yang
atau harga efek di bursa efek. atau dengan tujuan menghendaki adanya pemusatan fungsi
menyebabkan harga efek di bursa efek tetap, pengawasan institusi keuangan Indonesia dalam
naik, atau turun dengan tujuaan mempengaruhi satu lembaga yaitu OJK yang mencakup lembaga
pihak lain untuk membeli, menjual, atau keuangan bank dan non bank. Dalam Undang–
menahan. Undang OJK dapat kita lihat defenisi dari OJK itu
3. Perdagangan Orang Dalam (Insider Trading) sendiri yang merupakan lembaga yang
Diatur dalam pasal 95-99 UUPM yang independen dan bebas dari campur tangan pihak
unsur-unsurnya terdiri dari: adanya orang dalam 7.
Bismar Nasution, Op., Cit., hlm. 90-97.

4 WITYA, KAJIAN YURIDIS ATAS KEJAHATAN PASAR MODAL DI BURSA EFEK INDONESIA MENURUT
UU NO. 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL
TRANSPARENCY, Jurnal Hukum Ekonomi Januari 2014 5

lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan penyidik PNS harus memberitahukan dimulai dan
wewenang pengaturan, pengawasan, diberhentikannya proses penyidikan kepada jaksa
pemeriksaan, dan penyidikan yang diatur dalam penuntut umum agar dapat ditindaklanjuti oleh
UU OJK ini. Sehingga kedudukan Bapepam telah jaksa.
berahli dan digantikan dengan OJK dimulai Prosedur penanganan kejahatan pasar
Januari 2013.86 modal berdasarkan UUPM, UU OJK, dan PP 46
Berdasarkan UUPM, ketika terjadi kasus Tahun 1995 Tentang Pemeriksaan di Pasar
kejahatan pasar modal, maka OJK dapat Modal dapat berupa:
mengadakan pemeriksaaan atau penyidikan 1. Pemeriksaan
pada setiap pihak yang diduga melakukan Dasar hukumnya adalah pasal 100 UUPM.
pelanggaran pasar modal atau yang disebut “Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan
dengan kejahatan pasar modal dengan mencari, mengumpulkan, dan mengolah data
9
membentuk Pegawai Negri Sipil (PNS). Sebagai dan atau keterangan lain yang dilakukan oleh
penyidik OJK dapat membentuk PNS dan apabila Pemeriksa untuk membuktikan ada atau tidak
dalam penyidikan telah terbukti bahwa adanya adanya pelanggaran atas peraturan
tindak pidana pelanggaran terhadap UUPM maka perundang-undangan di bidang pasar
107
proses penyidikan diberhentikan dan dilanjuti modal.”
dengan proses penyelidikan. Dalam hal 2. Pelaporan
melakukan penyelidikan, OJK dapat mengenakan Pemeriksa wajib membuat pelaporan atas hasil
sanksi administratif bagi pelaku kejahatan pasar pemeriksaannya itu.
modal sebagaimana yang dijelaskan mengenai 3. Penyidikan
kategori kejahatan pasar modal. Apabila ditemukan adanya bukti permulaan
Dengan ada azas lex specialis de rogat lex adanya tindak pidana maka dilakukanlah
generalis. Di mana karena adanya UUPM yang proses penyidikan.
mengatur lebih khusus dari KUHPidana maka kita 4. Pemberian Sanksi Administratif
mengacu pada ketentuan UUPM. Pengadilan OJK dapat memberikan sanksi administratif
mempunyai kompetisi absolute yang kita ketahui yang berupa: peringatan tertulis; denda yaitu
bahwa pengadilan tidak mempunyai kewenangan kewajiban untuk membayar sejumlah uang
untuk menyelesaikannya. Maka OJK lah yang tertentu; pembatasan kegiatan usaha;
akan bertindak dalam hal ini sesuai dengan pembekuan kegiatan usaha; pencabutan izin
ketentuan hukum yang ada. Namun apabila usaha; pembatalan persetujuan; dan
terdapat unsur pidana dalam kasus tersebut maka pembatalan pendaftaran.

8. 10.
IDX Newsletter Final.pdf, www.idx.co.id PP Nomor 46 Tahun 1995 Tentang Tata
diakses tanggal 27 Februari 2013. Cara Pemeriksaan Dibidang Pasar Modal,, Pasal 1
9.
Republik Indonesia, UU No. 8 Tahun 1995 ayat (2).
11.
Tentang Pasar Modal, Pasal 101, dan UU No.21 Republik Indonesia, Undang – Undang
Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan, pasal No.21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan,
49. Pasal 9 huruf h.
Dan berdasarkan UU OJK Pasal 9 maka selain c. Dengan cara menggunakan 17 rekening
sanksi administratif dari UUPM diatas, OJK fiktif terkait penyalahgunaan dana
dapat memberikan dan/atau mencabut: nasabah ini. Uang-uang nasabah
a. izin usaha; selanjutnya disetorkan ke 17 rekening fiktif
b. izin orang perseorangan; tersebut untuk kemudian digunakan untuk
c. efektifnya pernyataan pendaftaran; melakukan perdagangan di pasar saham.
d. surat tanda terdaftar; d. Dan tindakan yang dilakukan tidak
e. persetujuan melakukan kegiatan usaha; diketahui oleh BEI ( fakta materil tidak
f. pengesahan; diungkap) dan agar laporan MKBD yang
g. persetujuan atau penetapan diberikan seolah – olah menjadi benar
11
pembubaran” e. Dengan maksud untuk menguntungkan PT
5. Tindak lanjut oleh penuntut umum Sarijaya Permana Sekuritas.
Apabila dalam penyidikan ditemukan adanya Kasus tersebut telah sesuai dengan
unsur – unsur pidana, maka Bapepam (OJK) unsur – unsur penipuan pasar modal. Dan
wajib menyerahkan untuk ditindaklanjut oleh secara yuridis telah melanggar ketentuan
jaksa penuntut umum. Keputusan Bapepam LK Nomor: Kep-
614/Bl/2011 tentang Transaksi Material dan
C. Penerapan Sanksi yang Ada Dalam Perubahan Kegiatan Usaha Utama. Tindakan
Undang-Undang No.8 Tahun 1995 Terhadap pertama yang dilakukan Bapepam dengan
Penyelesaian Kasus Kejahatan Pasar Modal melakukan pemeriksaan terhadap PT Sarijaya
Permana Sekuritas sudah sesuai dengan
Beberapa kasus kejahatan pasar modal
Pasal 100 UUPM yang menyatakan bahwa
seperti:
Bapepam dapat melakukan pemeriksaan atas
1. Penipuan
adanya dugaan pelanggaran terhadap UUPM
Berdasarkan kasus penipuan yang
atau PP lainnya.
dilakukan oleh PT Sarijaya Permana Sekuritas,
Asas kepastian hukum, yaitu asas dalam
maka dapat diketahui bahwa unsur penipuan
negara yang meletakkan hukum dan ketentuan
pasar modal tersebut telah terjadi. Dimana unsur
peraturan perundang – undangan sebagai
yang berupa:
dasar dalam setiap kebijakkan dan
a. Setiap pihak adalah PT Sarijaya Permana 128
tindakan. Sanksi yang diberikan Bapepam
Sekuritas.
yang berupa Bapepam telah melakukan
b. Dimana PT Sarijaya Permana Sekuritas
tindakan menghentikan kegiatan PT Sarijaya
menipu dengan perkataan mengelapkan
Permana Sekuritas di BEI merupakan bagian
dana nasabah sebanyak 8.700 rekening
dari pemberian sanksi administratif yang
dan tidak memugkinkan tidak bisa untuk
sesuai dengan Pasal 102 UUPM. Dan
dibayar dan pelaporan tentang MKBD
(Modal Kerja Bersih Disesuaikan) tidak 12.
Salim HS, Budi Sutrisno, Hukum Investasi
Di Indonesia (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
benar.
2007), hlm. 14.

6 WITYA, KAJIAN YURIDIS ATAS KEJAHATAN PASAR MODAL DI BURSA EFEK INDONESIA MENURUT
UU NO. 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL
TRANSPARENCY, Jurnal Hukum Ekonomi Januari 2014 7

membekukan serta menyita aset-aset Sarijaya Seharusnya PT DSFI harus mengantikan nama
Sekuritas yang berupa saham - saham kepemilikan atas saham yang sudah dijual. Dan
Sarijaya Sekuritas untuk dijadikan jaminan harus meminta izin terlebih dahulu apabila akan
guna mengantisipasi jika dana nasabah yang menjaminkan efek nasabahnya. Jangan secara
digelapkan tidak bisa dibayar telah sesuai sembunyi – sembunyi mengambil keuntungan dari
dengan wewenang yang dimiliki Bapepam perbuatan PT DSFI tersebut. Atas perbuatan
sesuai dengan ketentuan Pasal 5 UUPM. yang dilakukan oleh PT DSFI tersebut Bapepam
Secara prosedural hukum, penyelesaian kasus telah memberikan sanksi administratif kepada PT
PT Sarijaya Permana Sekuritas sudah sesuai DSFI dan perusahaan – perusahaan yang turut
dengan ketentuan yang berlaku. serta membantu melakukan kejahatan PT DSFI
2. Manipulasi Pasar dan anggota – anggota yang terlibat.
Contoh kasus manipulasi pasar yang 3. Insider Trading
dilakukan oleh PT Dharma Samudera Fishing PT PGN dikatakan melakukan pratek
Industries Tbk (DSFI) berdasarkan unsur- unsur insider trading karena telah memenuhi unsur –
manipulasi pasar adalah sebagai berikut yaitu: unsur dalam UUPM, yakni:
a. Pihak yang melakukan manipulasi pasar a. Orang dalam yang dimaksud dalam kasus
adalah PT Dharma Samudera Fishing ini adalah Direksi PT PGN yang menjabat
Industries Tbk (DSFI) dan beberapa pada periode bulan Juli 2006 s.d. Maret
perusahaan yang turut serta bersama – 2007 yaitu Adil Abas, Nursubagjo Prijono,
sama membantu PT DSFI. WMP Simanjuntak, Widyatmiko Bapang,
b. Melakukan transaksi perdagangan efek. Iwan Heriawan, Djoko Saputro, Hari
c. Tidak menyebabkan perubahan nama Pratoyo, Rosichin, Thohir Nur Ilhami.
kepemilikan efek tersebut. Hal ini b. Mereka mempunyai informasi mengenai
merupakan salah satu gambaran semu penundaan rencana proyek pipanisasi
yang dimaksud dalam UUPM karena yang dilakukan oleh PT PGN yang belum
mereka melakukan transaksi efek namun disampaikan kepada umum.
tidak berahli kepemilikan nama atas efek c. Orang dalam tersebut melakukan
tersebut. Sama saja hal nya seolah – olah perdagangan pada periode 12 September
tidak ada transaksi. Serta direktur dan 2006 sampai dengan 11 Januari 2007, 9
pegawai Perusahaan Efek telah orang dalam PGAS melakukan transaksi
melakukan penjaminan saham milik saham PGAS.
nasabah tanpa sepengetahuan dan ijin Berdasarkan kasus insider trading yang
dari nasabah, yang digunakan untuk dilakukan oleh PT PGN tersebut dan keputusan
kepentingan Perusahaan Efek. Bapepam, maka dapat dilihat beberapa hal, yakni:
Kasus PT DSFI ini telah jelaslah terjadi 1. Bahwa keterlambatan penyampaian informasi
praktek manipulasi pasar karena telah memenuhi tentang fakta material selama 35 hari
unsur – unsur di dalam Pasal 92 UUPM. merupakan pelanggaran terhadap Pasal 86
UUPM dimana ada kewajiban bagi memberikan sanksi administratif berupa
perusahaan publik untuk menyampaikan denda 5 miliar kepada direksi yang disebutkan
laporan kepada Bapepam dan di atas.
mengumumkannya kepada masyarakat 3. Pada kasus PT PGN ini, jelas dapat kita lihat
tentang peristiwa material yang dapat bahwa adanya penurunan harga saham PT
mempengaruhi harga Efek selambat- PGN diikuti dengan transaksi perdagangan
lambatnya pada akhir hari kerja ke-2 (kedua) saham yang dilakukan oleh orang dalam yang
setelah terjadinya peristiwa tersebut. Yang disebutkan di atas yang menerima sanksi
merupakan pelanggaran terhadap prinsip administratif berupa denda 5 Miliar. Para
disclosure principle (prinsip keterbukaan) yang insider telah melanggar fiduciary duty mereka.
terdapat pada Pasal 1 angka 25 UUPM yang Mereka yang mengetahui adanya fakta materil
berbunyi: Prinsip Keterbukaan adalah atau informasi yang menyebabkan harga
pedoman umum yang mensyaratkan emiten, saham turun namun informasi tersebut belum
perusahaan publik, dan pihak lain yang tunduk disampaikan kepada publik dan mereka telah
pada undang-undang ini untuk melakukan transaksi saham PT PGN itu
menginformasikan kepada masyarakat dalam sendiri. Hal ini jelas adanya praktek insider
waktu yang tepat seluruh informasi material trading yang melanggar Pasal 95 UUPM.
mengenai usahanya atau efeknya yang dapat Dengan mempertimbangkan bahwa mereka
berpengaru terhadap keputusan pemodal merupakan orang yang wajib memegang
terhadap efek dimaksud dan atau harga dari fudiciary obligations dalam hal loyalitasnya
efek tersebut. kepada perusahaan yang merupakan
Tujuan penerapan prinsip keterbukaan di tanggung jawab mereka untuk tidak
pasar modal adalah untuk menciptakan memanfaatkan keuntungan dari informasi
mekanisme pasar yang efisien karena dapat rahasia yang diperoleh sehubung dengan
menghindarkan atau meminimalkan kejadian pekerjaannya di perusahaan.1410
yang dapat menimbulkan akibat buruk bagi 4. Informasi yang Menyesatkan
13 9
investor publik. Sehingga Bapepam untuk Unsur – unsur dikatakan informasi yang
menjamin kepastian hukum memberikan sanksi menyesatkan menurut UUPM dihubungkan
administratif berupa denda sebesar dengan kasus PT Bank Lippo Tbk yakni:
Rp.35.000.000 kepada PT. PGN. a. Unsur pihak yang terkait dalam kasus ini
2. Adanya pelanggaran terhadap Pasal 93 adalah PT Bank Lippo yang dalam hal ini
UUPM dimana berdasarkan kasus tersebut adalah manajemennya;
dapat kita ketahui bahwa terjadi perubahan b. Dengan cara melalui publikasi laporan
rencana proyek PT PGN namun tidak keuangannya di surat kabar;
dipublikasikan sehingga untuk menjamin c. Memberikan keterangan dan pernyataan
adanya kepastian hukum Bapepam yang tidak benar mengenai isi dari laporan
keuangannya;
13.
Diktat Hukum Pasar Modal Oleh
14.
Prof.Bismar Nasution, Tahun 2005. Ibid,.

8 WITYA, KAJIAN YURIDIS ATAS KEJAHATAN PASAR MODAL DI BURSA EFEK INDONESIA MENURUT
UU NO. 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL
TRANSPARENCY, Jurnal Hukum Ekonomi Januari 2014 9

d. Dimana manajemen PT Lippo Tbk kepentingan orang banyak, seharusnya


mengetahui bahwa laporan keuangan mereka harus lebih hati- hati dalam
tersebut belum diaudit namun tetap melakukan pekerjaannya.
memberikan pernyataan bahwa laporan 2. Sebagai suatu perusahaan yang go publik,
keuangan tersebut telah diaudit disertai seharusnya dapat menerapkan prinsip GCG
karena kekurang hati – hatian akuntan (Good Corporate Governance) atau Tata
penilai dalam melakukan tugas penilaiannya Kelola Perusahaan yang Baik yang
terhadap laporan keuangan PT Lippo mempunyai 4 prinsip- yakni: keterbukaan,
tersebut; akuntabilitas, tanggung jawab, dan
e. Sehingga hal tersebut mempengharui harga kewajaran. Manajemen yang menyadari
efek yang ada di Bursa efek. akan pentingnya suatu laporan keuangan
Berdasarkan unsur – unsur tersebut telah seharusnya mempunyai etika untuk tidak
jelaslah kalau PT Lippo melakukan kejahatan berbohong mengenai laporan keuangan
pasar modal yang berupa misleading yang belum diaudit karena dapat berakibat
information yang melanggar Pasal 93 UUPM. fatal. Sebab dapat mempengharui tindakan
Ada beberapa hal yang dapat ditelaah pada stake holder terhadap saham yang mereka
kasus ini, yakni: miliki, investor dan masyarakat luas.
1. Teori keagenan yang menyatakan bahwa Sehingga peran direksi harus lebih
stake holder memberi tugas kepada ditingkatkan dalam mengevaluasi tugas
manajemen untuk dapat mengelola sebuah manajemen sehingga dapat diminimalkan
entitas dengan kewajiban untuk dapat kesalahan yang terjadi.
melaporkan kegiatan usaha dalam bentuk Sanksi-sanksi yang diberikan Bapepam
Laporan Keuangan. Laporan keuangan terhadap kasus-kasus kejahatan pasar modal
yang dilaporkan bagi perusahaan yang Go tersebut sudah sesuai dengan kewenangannya
Publik harus diaudit oleh Auditor. dan yang diatur dalam UUPM tersebut. Namun
Kebutuhan akan informasi oleh berbagai penerapan sanksi tersebut sangat lemah karena
pihak atas kelangsungan usaha suatu efek jerah yang diberikan hanya sebatas sanksi
entitas yang dicerminkan dalam laporan administratif oleh Bapepam karena kewenangan
keuangan sangat diperlukan, hal ini Bapepam hanya sebatas sanksi administratif saja.
membawa harapan yang sangat tinggi oleh Dan bagi pelakunya sendiri sanksi tersebut
masyarakat kepada seorang Akuntan bukanlah hal yang sulit mengingat latar belakang
1511
Publik. Sudah sewajarnya sebagai profesi dari pelakunya adalah perusahaan yang go public
akuntan yang menyadari bahwa apa yang mampu membayar denda dari Bapepam.
profesinya itu sangat signifikan bagi

15.
Anonymous, “Makalah Anonymous”,
http://apbusinessethic.blogspot.com/2009/04/daftarkan
-telaah-kasus-disini.html. diakses tanggal 24 Maret
2013.
IV. PENUTUP tertentu, pembatasan kegiatan
A. Kesimpulan usaha,pembekuan kegiatan usaha,
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab pencabutan izin usaha, pembatalan
sebelumnya, terdapat beberapa kesimpulan: persetujuan, dan pembatalan pendaftaran.
1. Ruang lingkup yang dikatakan kejahatan pasar Serta dapat juga memberikan dan/atau
modal adalah sebagai berikut: pertama, mencabut: izin usaha, izin orang
penipuan (fraud), sebagaimana didasarkan perseorangan, efektifnya pernyataan
pada Pasal 90 UUPM. Kedua, manipulasi pendaftaran, surat tanda terdaftar, persetujuan
pasar, sebagaimana didasarkan pada Pasal 91 melakukan kegiatan usaha, pengesahan,
dan 92 UUPM. Ketiga, perdagangan orang persetujuan atau penetapan pembubaran.
dalam (insider trading), yang dasar hukumnya Kelima, tindak lanjut oleh penuntut umum.
dapat dilihat pada Pasal 95 sampai Pasal 99
Sedangkan pihak yang berwenang untuk
UUPM. Keempat, informasi yang menyesatkan
menangani kejahatan pasar modal adalah:
(misleading information), yang dasar
Pertama, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang
hukumnya dapat dilihat pada Pasal 80,81,93
dengan keluarnya UU No. 21 Tahun 2011 yang
UUPM. Semua pelaku kejahatan pasar modal
mengantikan kedudukan Bapepam sejak
adalah orang – orang yang melakukan aktifitas
Januari 2013. Kedua, pengadilan, aparat
di pasar modal.
penegak hukum lainnya apabila di temukan
2. Cara menangani kejahatan pasar modal
adanya tindak pidana pasar modal.
adalah dengan cara melalui proses – proses
seperti: Pertama, pemeriksaan yang dilakukan 3. Penerapan sanksi yang ada dalam UUPM
oleh OJK dengan membentuk PNS ( Pegawai yang berupa sanksi pidana dan sanksi
Negri Sipil ) tertentu dilingkungan OJK. Kedua, administratif dalam kasus – kasus pelanggaran
pelaporan, dimana pemeriksa akan pasar modal yang merupakan kategori
memberikan laporan atas hasil kejahatan pasar modal seperti kasus penipuan
pemeriksaannya kepada Kepala Bagian pasar modal yang dilakukan oleh PT Sarijaya
Eksekutif Pengawas Pasar modal dan Kepala Permana Sekuritas, kasus manipulasi pasar
Eksekutif Pengawas Pasar Modal akan yang dilakukan oleh PT Dharma Samudera
menyampaikan laporan tersebut kepada Fishing Industries Tbk, kasus insider trading
Dewan Komisioner OJK ( Ketua OJK). Ketiga, yang dilakukan oleh PT Gas Negara, kasus
penyidikan, apabila ditemukan adanya bukti misleading information yang dilakukan oleh PT
pemula adanya tindak pidana di pasar modal. Bank Lippo Tbk.
Keempat, pemberian sanksi administratif, OJK Sanksi yang diberikan terhadap kasus –
berwenang untuk memberikan kasus tersebut dengan maksud sebagai efek
sanksi administratif bagi pelanggar UUPM dan jerah dan untuk memberikan kepastian hukum
peraturan pelaksananya. Sanksi tersebut atas UUPM maka Bapepam memberikan
dapat berupa; peringatan tertulis, denda yaitu sanksi yang semuanya hanya berupa
kewajiban untuk membayar sejumlah uang pemberian sanksi administratif tanpa adanya

10 WITYA, KAJIAN YURIDIS ATAS KEJAHATAN PASAR MODAL DI BURSA EFEK INDONESIA MENURUT
UU NO. 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL
TRANSPARENCY, Jurnal Hukum Ekonomi Januari 2014 1
1

sanksi pidana. Hal tersebut karena terbatasnya dapat langsung mengetahui dan memahami
wewenang Bapepam untuk memberikan sanksi setiap perbuatan yang terjadi yang
pidana. Yang berwenang untuk memberikan menyimpang dalam Undang-Undang yang
sanksi pidana hanya pengadilan saja. Oleh berlaku. Sehingga tidak terjadi multitafsir
sebab itu, maka pemberian sanksi oleh mengenai kategori kejahatan pasar modal itu
Bapepam terhadap kasus-kasus tersebut sendiri.
sangat lemah karena hanya sebatas sanksi 2. Hendaknya sebagai lembaga baru yang
administratif saja. Penerapan dari sanksi- menggantikan kedudukan OJK (Otoritas Jasa
sanksi tersebut sangat lemah karena Keuangan) lebih cermat dan berhati – hati
mengingat bahwa pelakunya adalah dalam melakukan fungsi pengawasan di
perusahan yang go public yang mampu bidang pasar modal karena menginggat
mengatasi sanksi yang diberikan Bapepam. banyaknya kasus kejahatan pasar modal yang
terjadi oleh pihak yang berusaha untuk
B. Saran
mengambil keuntungan. Dan sebaiknya
Berdasarkan uraian-uraian pada bab-bab
wewenang OJK ditambah untuk dapat
terdahulu dan kesimpulan-kesimpulan tersebut di
memberikan sanksi pidana.
atas, dapat dirumuskan saran-saran sebagai
3. Seharusnya kasus – kasus kejahatan pasar
berikut:
modal yang terjadi di BEI masih belum banyak
1. Sebaiknya, dalam rangka penegakkan hukum,
yang dapat diakses publik dan vonis yang di
maka segala bentuk kejahatan yang terjadi di
jatuhkan oleh Bapepam saat itu juga masih
pasar modal perlu diatur secara rinci dalam
tergolong lemah.
suatu peraturan yang khusus. Sehingga orang

DAFTAR PUSTAKA
Buku
Nasution, Bismar. Keterbukaan Dalam Pasar Modal. Jakarta: Universitas Indonesia Fakultas Hukum
Program Pasca Sarjana, 2001.

Untung, Budi. Hendrik. Hukum Investasi. Jakarta : Sinar Grafika, 2010.

Sutrisno, Budi. Salim HS. Hukum Investasi Di Indonesia. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007.

Peraturan Perundang-Undangan
Republik Indonesia. Undang–Undang No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal.

Republik Indonesia. Undang–Undang No. 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan.

PP No. 46 Tahun 1995 Tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal.
Website
Penilaian kemampuan dan kepatutan :
http://rachmiamrinal.blogspot.com/2009/06/penilaian-kemampuan-dan-kepatutan-fit.html (diakses
tanggal 23 Maret 2013).

Sumber Lainnya
Kredibel Dan Menebar Optimism Kejahatan Modren Ancam Ekonomi Dan Struktur Negara.
Jaringnews.com (diaksses 11 Desember 2012).

IDX Newsletter Final.pdf. http://www.idx.co.id (diakses tanggal 27 Februari 2013).

Anonymous. “Makalah Anonymous”. http://apbusinessethic.blogspot.com/2009/04/daftarkan-telaah-


kasus-disini.html (diakses tanggal 24 Maret 2013).

12 WITYA, KAJIAN YURIDIS ATAS KEJAHATAN PASAR MODAL DI BURSA EFEK INDONESIA MENURUT
UU NO. 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL

You might also like