Professional Documents
Culture Documents
Peranan Pengawas Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Pada Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Bataguh Kabupaten Kapuas
Peranan Pengawas Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Pada Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Bataguh Kabupaten Kapuas
Rusiana
STIA Bina Banua Banjarmasin
rusianabinban@yahoo.co.id
Irawanto
STIA Bina Banua Banjarmasin
irawanto@stiabinabanuabjm.ac.id
Abstract: This study discusses how the role of supervisors in improving the quality of education in
public elementary schools in Bataguh District, Kapuas Regency, a description of the implementation
of the duties of school supervisors in state elementary school education units, and what are the
supporting and inhibiting factors of the role of school supervisors in improving the quality of
education in public elementary schools (SDN) in Bataguh District, Kapuas Regency.
This type of research is a qualitative descriptive study with a research location at the Education
Unit of the Bataguh, Kapuas Regency. Data collection techniques used in this study were interviews,
observation, and documentation. The informant in this study was the school supervisor of the
Elementary School (SDN) education unit in Bataguh Subdistrict of Kapuas Regency with a total of
4 people with 34 target schools. As for the key informants in this study were the Coordinator of the
Supervisor (Korwas) and the Head of the Education Unit of the Bataguh Sub-District of Kapuas
Regency.
Based on the results of the study it is known that: 1) The implementation of the duties of school
supervisors in the State Elementary School education unit in Bataguh Subdistrict of Kapuas Regency
has been carried out well, namely: Planning and preparing supervisory devices before conducting
supervision with the existence of annual programs, monthly programs and assessment instruments;
Implement the supervision program in the target schools by identifying schools and teachers who
will be supervised through a questionnaire and formulating the factors influencing the smoothness
of supervision through the formulation of supervision programs; the supervision techniques used
are mostly individual; and follow up on supervision results in the form of quantitative and qualitative
assessments and reports; 2) The role of school supervisors in improving the quality of education in
public elementary schools in Bataguh District, Kapuas Regency, including: the role of school
supervisors in supervising/inspecting; as advising giving advice/motivation; as
supervisor/monitoring; as reporting (making report); coordinate/coordinating; and performing
leadership/leading and implementing. 3) Supporting factors for the role of school supervisors in
improving the quality of education include: support from the government in the form of official
motorcycles; additional operational allowances from the Regional Government; place of domicile;
the enthusiasm of the education supervisor; training in competency improvement; students; teachers
and facilities / infrastructure in schools. The inhibiting factors include geographical location; road
access; mastery of science and technology; and lack of educational school supervisory resources
with a large number of target schools.
27
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 3, No 3 – September 2019 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan lokasi penelitian pada UPT Dinas
Pendidikan Kecamatan Bataguh Kabupaten Kapuas. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini
adalah pengawas sekolah satuan pendidikan Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Bataguh
Kabupaten Kapuas yang berjumlah 4 orang dengan jumlah sekolah binaan sebanyak 34 satuan
pendidikan Sekolah Dasar. Adapun yang menjadi key informan dalam penelitian ini adalah
Koordinator Pengawas (Korwas) serta Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Bataguh
Kabupaten Kapuas
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa: 1) Pelaksanaan tugas pengawas sekolah satuan
pendidikan Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Bataguh Kabupaten Kapuas telah terlaksana dengan
baik yaitu: Merencanakan dan menyiapkan perangkat kepengawasan sebelum melakukan supervisi
dengan adanya program tahunan, program bulanan dan instrumen penilaian; Melaksanakan program
supervisi di sekolah binaan dengan mengidentifikasi sekolah dan guru-guru yang akan disupervisi
melalui daftar isian dan merumuskan faktor-faktor mempengaruhi kelancaran supervisi melalui
rumusan program supervisi; teknik supervisi yang dipergunakan yakni lebih banyak bersifat
individual; dan tindak lanjut hasil supervisi dalam bentuk penilaian kuantitatif dan kualitatif serta
laporan; 2) Peranan pengawas sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan pada Sekolah Dasar
Negeri di Kecamatan Bataguh Kabupaten Kapuas, meliputi: peranan pen
Tenaga pengawas TK/SD, SMP, SMA dan SMK merupakan tenaga kependidikan
yang peranannya sangat penting dalam membina kemampuan profesional guru.
Pengawas sekolah berfungsi sebagai supervisor baik supervisor akademik maupun
supervisor manajerial. Sebagai supervisor akademik, pengawas sekolah
berkewajiban untuk membantu kemampuan profesional guru agar guru dapat
meningkatkan mutu proses pembelajaran. Peranan pengawas hendaknya menjadi
konsultan pendidikan yang senantiasa menjadi pendamping bagi guru dalam
meningkatkan mutu pendidikan.
Untuk tingkat satuan pendidikan sekolah dasar pada Sekolah Dasar Negeri
(SDN) di Kecamatan Bataguh Kabupaten Kapuas terdapat 44 (empat puluh empat)
Sekolah Dasar (SD) yang berstatus Negeri dengan jumlah pengawas sekolah 5
orang. Semua sekolah tingkat satuan pendidikan dasar yang ada, tentunya menjadi
modal untuk pencapaian tujuan pendidikan secara efektif dan efektivitas.
(5) tidak memadai sarana prasarana, (6) rendahnya perhatian birokrasi terhadap
supervisi dan (7) lemahnya sistem rekrutmen.
Bertolak dari konteks permasalahan yang ada pada pelaksanaan pengawasan
sekolah, maka penulis merasakan perlunya penelitian lebih lanjut mengenai
peranan pengawas sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan pada Sekolah
Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Bataguh Kabupaten Kapuas, mengingat sekolah
negeri itu sendiri dapat menjadi tolok ukur keberhasilan penyelenggaran
pendidikan yang dilaksanakan oleh pemerintah.
Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang berkembang pada konteks masalah di atas.
Kemudian lahirlah beberapa permasalahan yang perlu dikaji lebih lanjut
30
Russiana - PERANAN PENGAWAS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN …
Tujuan Penelitian
Dari usaha penelitian yang dilaksanakan pada penulisan tesis ini, yang menjadi
tujuan penelitian yang dimaksud, antara lain:
1. Memberikan gambaran pelaksanaan tugas pengawas sekolah satuan
pendidikan Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Bataguh
Kabupaten Kapuas.
2. Untuk mengetahui bagaimana peranan pengawas sekolah dalam
meningkatkan mutu pendidikan pada Sekolah Dasar Negeri (SDN) di
Kecamatan Bataguh Kabupaten Kapuas.
3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat peranan pengawas
sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan pada Sekolah Dasar Negeri
(SDN) di Kecamatan Bataguh Kabupaten Kapuas.
Landasan Teoritis
Untuk menghindari interpretasi data yang keliru terhadap judul di atas, maka perlu
penulis jelaskan beberapa definisi operasional dari istilah yang berkaitan dengan
judul tersebut, yaitu:
1. Peranan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, peranan mempunyai arti sebagai
berikut: “Peranan adalah tindakan yang dilakukan seseorang atau sekelompok
31
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 3, No 3 – September 2019 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
orang dalam suatu peristiwa atau bagian yang dimainkan seseorang dalam suatu
peristiwa.” (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2012:1173)
Peranan yang dimaksud dalam pengertian disini adalah merupakan langkah yang
diambil oleh seseorang atau kelompok dalam menghadapi suatu peristiwa, yaitu
peranan pengawas sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan pada Sekolah
Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Bataguh Kabupaten Kapuas Kalimantan
Tengah.
2. Pengawas Sekolah
dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 143 Tahun 2014
menegaskan bahwa pengawas “sekolah adalah pengawas sekolah/madrasah yang
berstatus pegawai negeri sipil (PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab dan
wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan
pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan”.
Adapun yang dimaksud Pengawas Sekolah dalam penelitian ini adalah merupakan
tenaga kependidikan profesional yang diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang
secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pembinaan dan
pengawasan dalam bidang akademik (teknis pendidikan) maupun bidang
manajerial (pengelolaan sekolah) dalam meningkatkan mutu pendidikan pada
Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Bataguh Kabupaten Kapuas.
3. Mutu Pendidikan
Mutu pendidikan dalam konteks penelitian ini adalah mutu proses pembelajaran
dan hasil belajar. Mutu proses mengacu kepada standar proses seperti yang tertuang
di dalam PP Nomor 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. PP 19/2005, bab
1, pasal 1, ayat 6 menyatakan, ”Standar proses adalah standar nasional pendidikan
yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan
untuk mencapai standar kompetensi lulusan.” Standar kompetensi lulusan
ditegaskan pada ayat 4 seperti berikut, ”Standar kompetensi lulusan adalah
32
Russiana - PERANAN PENGAWAS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN …
Jadi, mutu pendidikan dalam konteks makalah ini adalah mutu proses yang
mengacu kepada standar proses dan mutu hasil yang mengacu kepada standar
kompetensi lulusan. Mutu proses memiliki hubungan kausal dengan mutu hasil.
Jika proses pembelajaran bermutu, tentulah standar komptensi lulusan dapat dicapai
dengan bermutu pula.Pencapaian kedua mutu yang dimaksud, sudah jelas
membutuhkan keberadaan pengawas sekolah. Hal itu terkait dengan tugas
pokoknya yakni menilai dan membina teknik pendidikan dan teknik administrasi.
Penilaian mengacu kepada pengumpulan, pengolahan, dan penafsiran data dari
subjek yang dinilai (proses pembelajaran), sedangkan pembinaan mengacu kepada
hasil penilaian. Dengan demikian, keberadaan pengawas sekolah untuk
meningkatkan mutu sangatlah penting.
33
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 3, No 3 – September 2019 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
Mengacu pada SK Menpan tersebut di atas, menurut Prof. Nana Sudjana (dalam
Ofsted, 2010) bahwa tugas pengawas sekolah meliputi:
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan lokasi penelitian pada
UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Bataguh Kabupaten Kapuas. Teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah pengawas sekolah satuan
pendidikan Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Bataguh Kabupaten Kapuas
yang berjumlah 4 orang dengan jumlah sekolah binaan sebanyak 34 satuan
pendidikan Sekolah Dasar. Adapun yang menjadi key informan dalam penelitian ini
adalah Koordinator Pengawas (Korwas) serta Kepala UPT Dinas Pendidikan
Kecamatan Bataguh Kabupaten Kapuas
34
Russiana - PERANAN PENGAWAS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN …
Oleh karena itu melalui Korwas para pengawas harus betul-betul membuat sebuah
perencanaan yang matang dan bersifat dinamis. Artinya di dalam perencanaan
tersebut berisi tentang model pendekatan yang selama ini digunakan diupayakan
untuk ditingkatkan sehingga guru betul- betul merasakan sesuatu yang dinamis
dalam pembinaan. Koonts (2014:8) menggambarkan bahwa perencanaan sebagai
suatu proses pengambilan keputusan, yakni “menyeleksi sejumlah rencana yang
ada untuk dilaksanakan dan diikuti oleh setiap bidang dalam organisasi” Untuk
mencapai sasaran yang telah digariskan perlu ada rencana kegiatan bagi setiap
pengawas. Perencanaan merupakan suatu cara pandang yang logis mengenai apa
yang ingin dilakukan, bagaimana cara melakukannya dan bagaimana cara
mengetahui apa yang akan dilakukan.
35
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 3, No 3 – September 2019 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
Dari uraian di atas dapat diketahui apapun kegiatan yang dilakukan, termasuk
dalam bidang supervisi membutuhkan perencanaan yang jelas agar kegiatan itu
dapat berhasil dan berdaya guna. Menurut Moh. Rifa’i (2005:48) disebutkan bahwa
tanpa perencanaan supervisi akan memberikan kekecewaan kepada banyak pihak
yang terlibat di dalamnya, kepada guru, kepada supervisor dan kepada siswa yang
mengharapkan dan memerlukan peningkatan keterampilan performance.
Temuan dalam penelitian ini menunjukkan, bahwa salah satu bentuk strategi
kepengawasan yang dilakukan pengawas adalah membuat dan menggunakan
instrumen yang sama, yakni instrumen yang sudah disepakati oleh Korwas Dinas
Pendidikan Kapuas Kapuas. Menurut Pengawas instrumen tersebut bisa saja
berubah sesuai dengan kondisi pada saat itu dan dengan tujuan supervisi yang akan
dilakukan dan berdasarkan kesepakatan Korwas. Namun selama ini Supervisor
belum begitu mengembangkan instrumennya ke arah yang lebih spesifik untuk
mengetahui potensi yang dimiliki guru ke arah mengembangan yang lebih
profesional.
Instrumen yang dimaksudkan di sini adalah alat ukur kemampuan guru dalam
mengelola proses pembelajaran Setiap Supervisor harus memiliki instrumen untuk
36
Russiana - PERANAN PENGAWAS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN …
Hal ini menurut beberapa Pengawas disebabkan situasi dan kondisi sekolah,
misalnya ada benturan dengan kegiatan sekolah berupa ulangan-ulangan dan
kegiatan lainnya. Di samping itu karena banyaknya sekolah yang merupakan binaan
untuk di supervisi ditambah dengan Pengawas yang lebih fokus melakukan
supervisi di sekolah. Dengan keadaan seperti ini Supervisor belum maksimal
melakukan langkah-langkah strategis sebagai upaya peningkatan guru ke arah yang
lebih profesional
37
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 3, No 3 – September 2019 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
Keberhasilan kegiatan supervisi pada suatu sekolah tidak terlepas dari peran dan
tanggungjawab Supervisor, karena Supervisor dianggap sebagai penanggungjawab
terhadap proses pembelajaran di sekolahnya. Supervisor hendaknya mampu
memahami dan mengetahui bagaimana kemampuan gurunya melakukan proses
pembelajaran. Di samping itu harus mampu memberikan pengertian yang cukup
kepada gurunya tentang kegunaan dan manfaat supervisi.
Menurut Sahertian (2010:52) bahwa teknik yang bersifat individual adalah teknik
yang dilaksanakan untuk seorang guru secara individual. Teknik seperti ini
dilakukan berupa kunjungan kelas atau observasi kelas, percakapan pribadi,
intervisitasi, menyeleksi berbagai sumber materi untuk mengajar dan menilai diri
sendiri. Sedangkan yang bersifat kelompok adalah teknikyang dilakukan untuk
melayani lebih dari satu orang. Misalnya pertemuan oreintasi bagi guru baru,
panitia penyelenggara, rapat guru,studi kelompok antar guru,diskusi kelompok,
tukar menukar pengalaman (sharing of ekperience) lokakarya (workshop), diskusi
panel, seminar, simposium, demonstrasi mengajar, dan sebagainya.
Paa dasarnya tindak lanjut dilakukan oleh Supervisor segera sesudah kegiatan
supervisi dalam bentuk observasi telah dilakukan. Dalam kegiatan observasi kelas
terhadap proses pembelajaran mengandung tiga kemungkinan pemusatan
perhatian,yaitu: guru, siswa dan interaksi siswa dengan guru.
Kegiatan guru yang mendapat fokus pengamatan antara lain: bagaimana memulai
tugasnya; adakah kegiatan appersepsi memancing pengetahuan siswa yang akan
dipergunakan untuk memahami bahan/materi pelajaran baru. Bagaimana guru
memberikan respon terhadap siswanya. Adakah guru mendukung terjadinya proses
belajar siswa atau bahkan menimbulkan hilangnya semangat belajar di kalangan
siswa, membunuh inisiatif dan kreatifitas siswa dan seterusnya. Dalam proses
pembelajaran akan tampak apakah guru yang mendominasi kelas atau siswa yang
lebih aktif. Seberapa banyak teknik bertanya yang mendorong siswa berfikir,
mencari jalan untuk menyelesaikan masalah.
Tindak lanjut merupakan diskusi atau pembahasan antara supervisor dengan guru
berkenaan kegiatan proses pembelajaran yang baru diselesaikan. Dalam
pembahasan tindak lanjut ini harus diciptakan suasana yang kondusif dan
menyenangkan, akrab, kerjasama yang harmonis yang bebas dari suasana menilai
dan mengadili. Seorang supervisor menyajikan data sedemkian rupa sehingga guru
dapat mengetahui kekurangan dan kelebihannya pada saat kegiatan pembelajaran.
40
Russiana - PERANAN PENGAWAS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN …
Kehadiran pengawas di sekolah sangat diperlukan dalam rangka melihat lebih jauh
pelaksanaan pengajaran di sekolah oleh guru-guru. Selanjutnya melakukan
pembinaan kepada kepala sekolah dan guru-guru agar lebih mampu dalam
meningkatkan mutu pendidikan. Hal ini juga ditunjang oleh hasil observasi peneliti,
bahwa ketika pengawas menjalankan tugas dan kewajibannya di sekolah secara
maksimal, maka sangat terlihat perannya di sekolah. Pihak sekolah terutama kepala
sekolah dan guru-guru sangat mengharapkan keberadaan pengawas di sekolah.
Sebagian besar pengawas sekolah telah memaksimalkan peranannya. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa peranan pengawas sekolah telah dirasakan cukup
baik peranannya di sekolah, baik dalam supervisi akademik maupun manajerial.
Pengawas sekolah sangat dituntut untuk berperan aktif dalam meningkatkan mutu
41
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 3, No 3 – September 2019 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
yakni melayani siswa dalam kegiatan pembelajaran, maka seorang Supervisor perlu
memberikan motivasi. Motivasi diberikan bisa dengan memberikan penghargaan
secara material maupun dukungan moril. Secara material, misalnya memberikan
kesempatan mengikuti pelatihan di luar daerah secara berkala. Pengawas harus
senantiasa memberikan data tentang guru, terutama guru yang dianggap berprestasi
atau memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugas dan tanggung jawabnya. Jika
hal ini dilakukan oleh Pengawas, maka guru dimaksud akan merasakan suatu
penghargaan ketika bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya.
Menurut Supandi (2012:34) pengawas sekolah memiliki tugas, fungsi dan tanggung
jawab yang strategis dalam mengemban pendidikan dan pengajaran. Peranan para
pengawas dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan dan pembelajaran di
sekolah bukan saja sebagai seorang supervisor pendidikan namun ia juga sebagai
konselor dan motivator agar dapat menciptakan suasana kondusif dalam proses
belajar mengajar di sekolah dan mampu meningkatkan kompetensi dan profesional
guru menuju terselenggaranya pendidikan yang bermutu.
diinginkan dari sebuah penilaian, maka yang harus dinilai itu adalah sistem atau
bentuk penilaian itu sendiri. Temuan menunjukkan, bahwa belum ada seorangpun
Pengawas yang pernah memberikan sanksi kepada guru yang dinilai tidak
kooperatif terhadap kepengawasan,baik masalah yang menyangkut persiapan,
proses, metode, media maupun evaluasi pembelajaran.
44
Russiana - PERANAN PENGAWAS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN …
Berdasrkan temuan hasil penelitian dapat dianalisis bahwa Peran pengawas sebagai
coordinating (mengkordinir) telah terlaksana dengan cukup baik, yaitu dalam
perannya sebagai kordinator, pengawas sekolah mengkoordinir sumber-sumber
daya sekolah binaannya. Dalam perannya sebagai kordinator, pengawas sekolah
melakukan in service training bagi kepala sekolah, guru maupun kepada staf
sekolah dan apakah Pengawas Sekolah mengkordinir kegiatan antar sekolah. Dalam
menjalankan perannya sebagai kordinator, pengawas sekolah mengkordinir
pelaksanaan kegiatan inovasi sekolah. Dalam satu kabupaten/kota, pengawas
sekolah dikoordinasikan dan dipimpin oleh seorang koordinator pengawas
(Korwas) sekolah/ satuan pendidikan, mengkordinir peningkatan mutu, SDM
sekolah, penyelenggaraan inovasi di sekolah, Mengkordinir akreditasi sekolah, dan
juga mengkordinir kegiatan sumberdaya pendidikan, juga Pembelajaran
pengadaan, sumber-sumber belajar, dan kegiatan peningkatan kemampuan profesi
guru”.
Hanya saja pengawas kurang kordinasi untuk kemajuan sekolah, seperti dengan
cara memberikan penyuluhan dan bimbingan secara mendalam melalui penataran
dan pelatihan, dan menurut salah satu responden dikatakan bahwa pengawas tidak
mengkordinir para guru dan staf sekolah dalam meningkatkan kualifikasi yang
belum S1, dan mengusulkan program beasiswa demi perkembangan sekolah yang
lebih maju. Termasuk mengenai mutasi guru, pengawas belum menginventarisir
dan melaporkan ke Dinas tentang guru yang belum kualifikasi S1, dan untuk mutasi
guru pengawas tidak dilibatkan dan hanya melakukan kordinasi dengan Dinas
46
Russiana - PERANAN PENGAWAS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN …
Pendidikan apakah guru tersebut layak untuk pindah dan tidak menjadi beban bagi
sekolah yang ditinggal maupun sekolah yang baru.
Berdasarkan temuan hasil penelitian, bahwa selama ini pengawas belum memiliki
peran sebagaimana yang diharapkan oleh guru-guru di sekolah. Hal ini karena
Pengawas belum melaksanakan kepengawasannya secara maksimal. Indikatornya
adalah minimnya kehadiran supervisor di sekolah yang jauh dan terisolir untuk
melakukan supervisi. Supervisor yang jarang datang ke sekolah akan mengurangi
perannya sebagai salah satu komponen yang cukup menentukan kemajuan
pendidikan. Padahal jika supervisor berperan di sekolah, maka akan mudah
memberikan policy, masukan, pemikiran dan langkah-langkah strategis untuk
meningkatkan profesionalitas guru.
47
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 3, No 3 – September 2019 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
Menurut komite yang lain dikatakan bahwa, dalam mengatasi konflik dengan
masyarakat peran pengawas dikatakan jarang sekali, justru di sini komite yang andil
dalam penyelesaian masalah dengan masyarakat, dikatakan bahwa komite
merupakan orang asli daerah di mana sekolah tersebut berada, sehingga kenal
dengan kondisi masyarakat dan penduduk sekitar, sehingga dengan mudah untuk
menjadi pendamai diantara sekolah dengan masyarakat yang mengalami pertikaian
Sementara itu Oliva (1994:19-20) menjelaskan ada empat macam peran seorang
pengawas, yaitu sebagai: coordinator, consultant, group leader dan evaluator.
Supervisor harus mampu mengkoordinasikan programs, goups, materials, and
reports yang berkaitan dengan sekolah dan para guru. Supervisor juga harus mampu
berperan sebagai konsultan dalam manajemen sekolah, pengembangan kurikulum,
teknologi pembelajaran, dan pengembangan staf. Ia harus melayani kepala sekolah
dan guru, baik secara kelompok maupun individual. Ada kalanya supervisor harus
berperan sebagai pemimpin kelompok dalam pertemuan-pertemuan yang berkaitan
48
Russiana - PERANAN PENGAWAS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN …
Berdasarkan teori di atas seorang supervisor harus lebih proaktif terhadap sekolaan
binaan dan guru-guru secara berkala dan berkesinambungan sesuai dengan jadual
supervisi yang telah diprogramkan oleh Supervisor itu sendiri. Supervisor harus
senantiasa peka dan memahami keadaan akan apa yang sesungguhnya terjadi di
kalangan guru-guru. Pendidikan selalu berkembang begitu pesat yang
mengharuskan guru setiap saat selalu mengikuti dan menyesuaikan diri. Disinilah
peran yang sangat penting dari supervisor memberikan bantuan dan pembinaan bagi
guru-guru.
49
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 3, No 3 – September 2019 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
Kesimpulan
Berdasarkan paparan data, temuan penelitian dan pembahasan pada bab
sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
50
Russiana - PERANAN PENGAWAS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN …
Dari usaha penelitian yang dilaksanakan pada penulisan tesis ini, yang menjadi
tujuan penelitian yang dimaksud, antara lain:
51
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 3, No 3 – September 2019 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
jauh dari instansi tempat bekerja dan instansi tempat bekerja berada pada
pengawasan.
Daftar Pustaka
Alarcao, (2007). Teacher education and supervision: A new scope. Conference given at the
Faculty of Psychology and Educational Sciences of the University of Lisbon, 3 May
2007. Sísifo. Educational Sciences Journal, 08:p 109118.
Berk, Susan & Joseph, 2005, Total Quality Management, Implementing Countinuous
Improvement,
Berry, David. 2003. Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Departemen Pendidikan Nasional, 2010, Kamus Besar Bahasa Indonesia; Edisi Keempat,
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta: Depdiknas.
Eny Winaryati, 2014, Jurnal Pendidikan Sains, Kompetensi Pengawas Dalam Supervisi
Akademik Pada Smp Di Kota Semarang.
53
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 3, No 3 – September 2019 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
Isa Yuguda Kotirde & Jailani Bin Md Yunos, 2014, International Journal of of Education and
Research, Vol. 2 No. 8 August 2014, The supervisor’s role for improving the quality of
teaching and learning in Nigeria secondary school educational system (Peran
Pengawas untuk Meningkatkan Kualitas Pengajaran dan Belajar di Sistem Pendidikan
Sekolah Menengah Nigeria).
Miftah Toha. (2012). Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Moleong, Lexy, J., 2012, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Muhammad Hendra, 2017, Analisis Kinerja Pengawas Sekolah Menengah Kejuruan dalam
Pelaksanaan Program Supervisi Akademik dan Supervisi Manajerial Di Kota Langsa.
Tesis. Medan: Program Studi Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana,
Universitas Negeri Medan.
Mulyasa. 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nasution. 2012. Metode Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara
Nova Mayasari, 2013. Pembinaan Guru Oleh Pengawas Sekolah Dasar Melalui Supervisi
Akademik (Studi Deskriptif Kualitatif Di Sekolah Dasar Negeri 2 Kabupaten
Kepahiang).
Patilima, Hamid. 2012. Metode Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi. Bandung. Alfabeta
Peraturan Pemerintah RI Nomor 19, Tahun 2005, Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Jakarta: Depdiknas.
54
Russiana - PERANAN PENGAWAS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN …
Rivai, Veithzal 2014. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sahertian, P. A. (2010). Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta
Alih Bahasa Ahmad Ali Riyadi & Fahrurrozi, Yogyakarta: IRCiSoD. Siswanto, (2012),
Pengantar Manajemen, Jakarta: Bumi Aksara.
Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Edisi Baru Rajawali Pers
Sudjana, Nana. (2006). Standar Mutu Pengawas. Jakarta: Direktorat Jenderal Peningkatan
Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Tenaga Kependidikan
Departemen Pendidikan Nasional
Sudjana, Nana. 2012. Pengawas dan Kepengawasan: Memahami Tugas Pokok, Fungsi,
Peran dan Tanggung Jawab Pengawas Sekolah. Cikarang: Binamitra Publishing.
Sudjana, Nana. 2012. Supervisi Pendidikan: Konsep dan Aplikasinya bagi Pengawas
Sekolah. Bekasi: Binamitra Publishing.
Sullivan, S. & Glanz, J. (2005). Supervison that Improves Teaching: Strategies and
Technique (2nd ed).
Sumarni, Hasmin dan Mustari, Jurnal Mirai Management, Vol.2 No.1, 2017. Pengaruh
Supervisi Akademik Pengawas Sekolah, Kepemimpinan Kepala Sekolah dan
55
Administraus – Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen Vol 3, No 3 – September 2019 -
http://ejournal.stiabinabanuabjm.ac.id/index.php/administraus
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru Smk Negeri Se-Kecamatan Tamalate Kota
Makassar.
Suriansyah, Ahmad dan Aslamiah, 2012, Menuju Kepala Sekolah Efektif dari Teoritis ke
Praktis, Solo, Rumah Pengetahuan.
Tuncay Yavuz Ozdemir and Ramazan Yirci, 2015, International Academic Journal of
Educational Process: International Journal/Volume 4/Issue 1-2/2015. A Situational
Analysis of Educational Supervision in the Turkish Educational System (Analisis
Situasional Pengawasan Pendidikan dalam Sistem Pendidikan Turki).
Umar, Husein, 2002, Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis, Jakarta: Raja Grafindo
Persada. Undang-undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan
Pemerintah No 19 Tahun 2005. Usman, Husaini, 2012, Manajemen; Teori, Praktik,
dan Riset Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.
Usman, Husaini, dan Purnomo Setiadi Akbar, 2012, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta:
Bumi Aksara.
Wiles, J. & Bondi. 2007. Supervision A Guide to Practice. Second Edition. London: Bell
& Howell Company.
Zamroni. (2011). Dinamika Peningkatan Mutu. Yogyakarta: Galvin Kalam Utama.
56