Tinjauan Hukum Tentang Hibah Sebagai Salah Satu Cara Peralihan Hak Menurut KUHPERDATA

You might also like

Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 46
RINGKASAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui untuk mengetahui prosedur atau cara peralihan hak dalam hibah menurut KUH Perdata. Penelitian ini dilatarbelakangi sahnya hibah harus terlebih dahulu memenuhi syarat-syarat umum sahnya suatu perjanjian sebagaimana disebutkan dalam pasal 1320 KUH Perdata, yang meliputi syarat-syarat khusus lainnya, misalnya hares dituang dalam bentuk ‘yang autentik. Penyerahan hibah dilakukan dengan menyerahkan barang tersebut, peralihan hak atas benda yang dihibahkan. Selain itu, syarat-syarat hibah menurut KUH Perdata harus dilakukan dalam suatu bentuk yang autentik (akta notaris dan ‘tau melalui Pejabat Pembuat Akta Tanah). Olch karena hal tersebut, masalah ini yang ingin diteliti oleh peneliti. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Penelitian Kepustakaan (Library Research) dimana penulis mencari dan mengumpulkan bahan tertulis dari buku-buku bacaan, Undang- ‘undang dan juga dari intemet yang berkaitan dengan masalah yang diteliti untuk ijedikan Jandasan berfikir dan tolak ukur bagi penulis menganalisa masalah- ‘masalsh dalam penulisan penelitian i Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa Menurut KUH Perdata agar hibah yang dilakukan sah, maka harus dipenuhi syarat-syarat tertentu antara lain, memenuhi syarat subjektif dan objektif dibuat dalam bentuk yang otentik serta tidak mengurangi bagian mutlak ahli waris sipenghibah. Beralihnya hak milik atas benda hibah dari pemberi hibah kepada penerima hibah menurut ketentuan KUH Perdata adalah pada saat dibuatkan akta balik nama oleh pejabat yang berwenang Khususnya terhadap benda yang tidak bergerak. Sedangkan apabila bendanya adalah benda bergerak adalah pada saat terjadinya hibah dan diserahkannya benda tersebut leh pemberi kepada penerima hibah. BABIL BABII DAFTAR IST C. Tujuan Penelitian. D. Manfaat Penelitian. TINJAUAN PUSTAKA.... A. Perjanjian Hibah......... A.1. Pengertian Hiab. A.2. Unsur-unsur Hibah. ‘A.3. Jenis perjanjian Hiab. B. Prosedur Peralihan Hak Dalam hibah..........c... B.1. Subjek dan Objek Hibah. B.2. Tata cara Penghibahan... B.3. Pencabutan dan Pembatalan Hibah. METODE PENELITIAN. ‘A. Ruang Lingkup Penelitian.. Pengesahan Laporan Penelitian Ta Judul Penelitan vTinjauan Hukum Tentang Hibah Sebagai Salah Satu Cara Peralihan Hak Menurut KUHPerdata b. Bidang lima :Tmu Hukum (Perdata) ¢. Kategori Penelitian :Penelitian Untuk Mengembangkan Fungsi Kelembagaan Perguruan Tinggi 2 Penehitt 1.a.Nama Lengkap dan Gelar _: Jinner Sidauruk, SH., MH . Jenis Kelamin + Lalki-laki c. Golongan Pangkat + III-C/ Penata 4, Jabatan Fungsional = Asisten Abii . Jabatan Struktural : Wakil Dekan I f. Fakultas/Jurusan : Hukum/Perdata 2.a.Nama Lengkap dan Gelar — : Lenny Verawaty Siregar, SH., MKn b. Jenis Kelamin Perempuan ¢. Golongan Pangkat II-A/ Penata Muda 4. Jabatan Fungsional + Asisten Abli e. Jabatan Struktural : Dosen f, Fakultas/Jurusan Hukum/Perdata_ 3. Susunan Tim Peneliti a Ketua : Jinner Sidauruk, SH., ME . Anggota : Lenny Verawaty Siregar, SH., MKn 4. Lama Penelitian : 3 (tiga) bulan (Maret 2011 s/d Mei 2011) 3. Biaya Penelitian Rp. 2,000,000,- (dua juta rupiah) jaya dari Lembaga Penelitian Universitas HKBP Nommensen Medan, Juni 2011 KATA PENGANTAR uji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuban Yang Maha Kuasa atas rahmat- ‘Nya schingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Penelitian ini berjudul Tinjauan Hukum tentang Hibah sebagai Salah Satu Cara Peralihan Hak Menurut KUHPerdata. Penelitian ini merupakan salah satu dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Disamping itu pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk ‘meningkatkan kemampuan meneliti bagi kami terutama menyangkut hibah sebagai salah satu cara peralihan hak. Mulai dari rencana pembuatan proposal penelitian hingga selesai penulisan laporan ini, kami memperoleh dorongan dan masukan dari berbagai pihak. Dalam ‘kesempatan ini patut diucapkan terima kasih banyak kepada : 1. Bapak Dr. Ir. Jongkers Tampubolon, MSe selaku Rektor Universitas HKBP Nommensen yang terus mendorong staf edukatif untuk melaksanakan penelitian , intern khusus dan luar biasa. 2. Bapak Prof, Dr. Ir. Hasan Sitorus, MS selaku Ketua Lembaga Penelitian Universitas HKBP Nommensen yang turut mendorong staf edukatif UHN ‘melaksanakan penelitian, 3. Bapak /Ibu Dosen di Fakultas Hukum UHN yang turut memberi: masukan dalam penyelesaian penelitian ini. Penulis menyadari bahwa apa yang disajikan dalam laporan penelitian ini belumlah sempurna, masih mungkin terdapat kekurangan. Untuk itulah penulis menyambut baik saran-saran konstruktif dari pembaca demi perbaikan dikemudian hati Akhir kata kiranya laporan penelitian ini memberikan manfaat bagi pembaca sebagai salah satu kontribusi kami dalam mewujudkan salah satu dari pelaksandan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Universitas HKBP Nommensen. Medan, Juni 2011 Peneliti, Jinner Sidauruk, SH., MH Lenny V. Siregar, SH., MKn. BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam hidup dan kehidupan kita, selalu dan sering terjadi perbuatan atau sesuatu tindakan yang tanpa disadari sebenarnya merupakan suatu perbuatan hukum dengan segala akibat hukumnya. Maksudnya perbuatan hukum tersebut, termasuk pengertian, tata caranya dan akibat hukumnya diatur dalam suatu bentuk peraturan ‘tau perundang-undangan. Salah satu perbuatan hukum yang dimaksud adalah perjanjian hibah. Hukum perjanjian di Indonesia masih bersifat dualis yaitu berlakunya hukum perjanjian dalam sistem Hukum Perdata Barat dan sistem hukum Adat. Pada umumya dalam perikehidupan bangsa Indonesia dewasa ini terutama dikota-kota sering ipergunakan adalah Ketentuan hukum perjanjian berdasarkan KUH Perdata dan ‘bukum adat terutama pada sifst perjanjian. PPerjanjian (overeenkomst) adalah perbuatan hukum antara dua orang atau lebih yang saling mengikatkan diri untuk melaksanakn suatu hal, sedangkan dalam Pasal 1313 KUH Perdata terlalu sempit karena hanya menyebutkan bahwa : perjan} ‘adalah suatu perbuatan dengan nama satu orang atau lebih mengikatkan diri terhadap ‘satu orang atau lebih. Bentuk dari perjanjian dapat tertulis dan tidak tertulis, Syarat sahnya perjanjian, yaitu perjanjian adalah sah apabila dibuat berdasarkan ketentuan pasal 1320 KUH Perdata, Pasal 1320 KUH Perdata : 41. Kesepakatan antara kedua belah pihak . Kesepakatan ini diatur dalam pasal 1320 ayat (1) KUH Perdata. Yang dimaksud dengan Kesepakatan adalah persesuaian pemyataan kehendak antara satu orang, dengan pihak lainnya. 2. Kecakapan untuk melakukan perbuatan hukum. Mereka yang cakap untuk melalukan perbuatan hukum yaitu : a) Telah dewasa, dewasa adalah mereka yang telah berumur 18 tahun keatas, atau sudah pernah menikah. ') Tidak di bawah pengampuan. Maksudnya yaitu orang-orang yang oleh uu tidak dinyatakan tidak boleh membuat sendiri orang-orang 3. Suatu obyek tertentu (Bepaald Onderwerp) ‘Objeknya tertentu = 8) Obyek perjanjian harus suatu benda, setidak-tidaknya ditentukan jenisnya. b) Jumlahnya tidak perlu ditentukan, asalkan dikemudian hari jumlahnya dapat

You might also like