Professional Documents
Culture Documents
ID Struktur Modal Dipengaruhi Oleh Beban Pajak Risiko Bisnis Dan Struktur Kepemilik
ID Struktur Modal Dipengaruhi Oleh Beban Pajak Risiko Bisnis Dan Struktur Kepemilik
Abstract
Funding decisions or purchasing is one of the fundamental factors in estabilishing
and ensuring the continuity of operations and development activities of the compay.
Managers must be able to raise funds both from within / internal and external
sources / external companies, both of types of foreigner capital funds and type of
equity.The capital structure of a company is influenced by several factors, and in
theory the factors that affect the capital structure is difficult to measure, but some
empirical researcher aimed to identify the factors that affect to capital structure
decisions have been made, both in Indonesian and in some other countries.
The purpose of this research isto test capital structure the influence of tax, business
risk and ownership structure of partial and simultaneous. This research is a type
of correlation studies (correlation research), nature of casuality, the data type
of this research is empirical research (empirical research explanatory hypotheses
or casual hypotheses.Population in this study is a manufacturing company that
listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2009-2012. Sampling was
done by using non-probability purposive sampling method with certain criteria.
Analysis of test data by means of multiple regression analysis with the classical
assumption test, hypothesis testing with the t test and F test result of the testing of
the hypothesis, that in partial tax burden and business risk significantly influence
capital structure, while the ownership structure has no significant influence effect
on the capital structure. But the tax burden variables, business risk and ownership
structure significantly and simultaneously influence capital structure.
Keywords: financing decisions, tax burden, business risk, ownership structure and
capital structure.
Karena pembayaran bunga menurut Model alami dari bisnis itu sendiri contohnya produk,
Modigliani dan Miller (1958) dengan pelanggan, cara penghasilan (dalam Seftianne
adanya pajak merupakan tax dudectable bagi dan Ratih, 2011:45).
perusahaan, maksudnya dengan adanya pajak Menurut Ridwan S. Sundjaja dan Inge
diperoleh dua manfaat penggunaan hutang Barlian (2003:287) umumnya semakin
yakni: hutang merupakan sumber modal besar pengaruh operasi perusahaan dengan
yang lebih murah dari pada ekuitas dan biaya penggunaan biaya tetap akan semakin tinggi
bunga menjadi elemen pengurang pajak. Dan risiko bisnisnya. Semakin tinggi risiko bisnis
lebih lanjut Modigliani dan Miller (1963), perusahaan, perusahaan harus lebih berhati-
bila ada pajak perseroan maka penggunaan hati dalam menentukan struktur modal.
hutang akan meningkatkan nilai perusahaan, Perusahaan yang memiliki resiko bisnis
karena biaya bunga hutang adalah biaya (variabilitas keuntungan) tinggi menurut
yang mengurangi pembayaran pajak (tax Lukas Setia Atmaja (2008:274) cenderung
deducatable expense), berarti secara tidak kurang dapat menggunakan hutang besar,
langsung akan mempengaruhi struktur modal karena kreditur akan meminta biaya hutang
perusahaan. Sehingga menurut Brigham dan yang tinggi. Tinggi rendahnya risiko bisnis
Houston (2006) semakin tinggi tarif pajak ini dapat dilihat antara lain: di stabilitas
suatu perusahaan, semakin besar manfaat harga dan unit penjualan, stabilitas biaya,
yang diperoleh dari hutang. Hasil peneltian tinggi rendahnya leverage dan lain-lain. Hasil
dari Indiyah Setiani (2004:81) menyimpulkan penelitian Titman dan Wessels (1988:6),
bahwa beban pajak memiliki koefisien regresi bahwa perusahaan dengan risiko bisnis yang
yang menunjukan arah positif berarti semakin tinggi seharusnya menggunakan hutang yang
besar beban pajak maka semakin tinggi tingkat lebih sedikit untuk menghindari kebangkrutan.
struktur modal perusahaan. Moh'd, Perry dan Rimbey (1998)
Hipotesis pertama: struktur modal mengatakan perusahaan yang mempunyai
dipengaruhi oleh beban pajak. resiko tinggi akan kesulitan mencari dana
b. Resiko Bisnis eksternal. Hal ini konsisten dengan penemuan
Risiko bisnis menurut Gitman (2003:215) Chung (1993) dalam Andi Kartika (2009:110),
merupakan risiko perusahaan pada waktu tidak bahwa semakin tinggi resiko yang dihadapi
mampu menutupi biaya operasionalnya dan perusahaan maka perusahaan tersebut
dipengaruhi oleh stabilitas pendatan dan biaya. cenderung untuk mempunyai hutang yang
Perusahaan dengan biaya operasional yang sedikit. Hasil penelitian Yuke P dan Hadri K.
tinggi akan cenderung menghindari pendanaan (2005) bahwa risiko bisnis berpengaruh negatif
dari hutang/pinjaman dibanding perusahaan terhadap struktur modal, berarti semakin besar
dengan risiko bisnis yang lebih rendah. Risiko risiko bisnis maka semakin kecil struktur
bisnis juga didefinisikan ketidakpastian yang modal.
melekat pada proyeksi tingkat pengembalian Hipotesis kedua: struktur modal
aktiva (Return On Asset) masa yang akan datang dipengaruhi oleh risiko bisnis.
dan satu-satunya determinan terpenting dari c. Struktur Kepemilikan
struktur modal perusahaan. Brown dan Relly Struktur kepemilikan digunakan untuk
(2009) mengatakan bahwa dunia investasi menunjukkan bahwa variabel yang penting
mengenal risiko bisnis sebagai bagian dari didalam struktur modal tidak hanya ditentukan
risk premeium, artinya sebagai ketidakpastian oleh jumlah utang dan equity tetapi juga oleh
aliran pendatan yang disebabkan oleh sifat prosentase kepemilikan oleh manager dan
institusional (Jensen dan Meckling, 1976). ternyata agency cost dan ownership structure
Manajerial ownership dan institusional berpengaruh signifikan terhadap struktur
investor dapat mempengaruhi keputusan modal, secara parsial struktur kepemilikan
pencarian dana apakah melalui utang atau berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
right issue. Jika pendanaan diperoleh rasio utang. Berarti investor institusional
melalui utang berarti rasio utang terhadap secara efektif dapat melakukan monitoring
equity akan meningkat, sehingga akhirnya terhadap manajemen perusahaan sehingga
akan meningkatkan risiko. Kepemilikan memiliki kecenderungan untuk menurunkan
institusional mempunyai arti penting dalam tingkat utang dan meningkatnya kepemilikan
memonitor manajemen dalam mengelola manajerial dapat mengurangi peranan utang
perusahaan. Investor institusional dapat di dalam mengurangi masalah keagenan.
substitusikan untuk melaksanakan peranan Berlawanan dengan hasil penelitian dari
mendisiplinkan penggunaan debt (utang) Yuke Prabansari dan Hadri Kusuma (2005)
dalam struktur modal. Kepemilikan saham dan Kartini dan Tulus Arianto (2008) bahwa
dalam perusahaan meliputi dewan direktur, struktur kepemilikan perusahaan mempunyai
komisaris, dan pegawai yang memiliki pengaruh positif terhadap struktur modal
pengaruh pada perusahaan. Semakin besar perusahaan, berarti semakin meningkat
proporsi kepemilikan atas saham oleh insider struktur kepemilikan semakin besar pula
memproyeksikan bahwa modal yang dimiliki tingkat struktur modal perusahaan. Penelitian
oleh perusahaan, khususnya oleh pihak dari Tendi Haruman (2006) bahwastruktur
internal perusahaan semakin besar. kepemilikan (managerial dan institutional
Menurut Warsono (1998:167)status ownership) berpengaruhpositif terhadap
kendali dari para pemilik dan manajemen, keputusan keuangan untuk Debt to Equity
dengan bertambahnya saham biasa yang Ratio (DER). Hal ini menunjukkan bahwa
beredar, kendali para pemilik (sebelumnya) para pemilikbaik managerial maupun
semakin berkurang. Untuk mengantisipasi institutional lebih memilih sumber pendanaan
hal ini, biasanya untuk menambah modal dari luarperusahaan walaupun memiliki risiko
menggunakan leverage. Peranan struktur yang tinggi
kepemilikan menurut Haryono (2005) dalam Hipotesis Ketiga: struktur modal
Syadeli (2013:81) sangat penting dalam dipengaruhi oleh struktur kepemilikan
menjelaskan kebijakan hutang perusahaan, .
bahwa pilihan struktur modal tergantung 3. METODE PENELITIAN
pada siapa yang mengendalikan perusahaan, Penelitian ini meneliti struktur modal
karena diperkirakan adanya rasio hutang dipangaruhi oleh beban pajak, risiko bisnis),
yang lebih tinggi ketika para pemegang dan struktur kepemilikan, dengan pengujian
saham memegang kendali atas perusahaan. hipotesis penjelas (explanatory hypotesis)
Sebaliknya diperkirakan adanya rasio hutang atau hipotesis kausal (causal hypotesis) yaitu
yang lebih rendah ketika manajer-manajer hipotesis yang menyatakan hubungan satu
mengendalikan perusahaan dan sebagai variabel menyebabkan peruabahan variabel
pengambil keputusan. Struktur kepemilikan yang lainnya, yang dipengaruhi adalah variabel
yang diharapkan mampu mengurangi agency dependen dan variabel yang mempengaruhi
problem, yaitu kepemilikan institusional. adalah variabel independen. (Jogiyanto,
Hasil penelitian Moh’d et. al. (1998), 2004:44). Tipe penelitian ex post facto, karena
penelitian dilakukan untuk meneliti peristiwa
yang telah terjadi dengan melihat data masa a. Risiko Bisnis/Business risk (X2)
lalu untuk mengetahui faktor-faktor yang Pengukuran risiko bisnis dalam penelitian
dapat menimbulkan kejadian, dan kejadian ini menggunakan standar deviasi dari ROE
tersebut sebagai variabel yang dipengaruhi (Return On Equity) yang mengacu pada
(variable dependen) dan melakukan penelitian Yuke Prabansari dan Hadri Kusuma
penyelidikan terhadap variabel-variabel yang (2005:8) yaitu dengan formula sebagai berikut:
mempengaruhi (variable independen). (Nur
Indriantoro, 2002:27) n _____
ROE in ROE
ROE n 1
a. Obyek Penelitian n
Obyek penelitian ini adalah beban pajak,
bisness risk/risiko bisnis, sruktur kepemilikan/ Keterangan simbul:
ownership structure yang merupakan ROE = standar deviasi ROE
beberapa faktor mempengaruhi struktur
Laba setelah pajak
modal pada perusahaan manufaktur yang ROE x100%
listed di Bursa Efek Indonesia periode 2009- Jumlah ekuitas
2012. Pengambilan sampel dengan teknik non n = periode
probabilitas metode purposive sampling dan
tipe judgment samplingdengan kriteria yang 2) Struktur Kepemilikan/Ownership
ditentukan sebagai berikut: Structure (X3)
1) Merupakan perusahaan manufaktur yang Struktur kepemilikan yaitu perbandingan
masih beroperasi dan sudah go public antara jumlah saham yang dimiki oleh “orang
di Bursa Efek Indonesia selama periode dalam” (insider) dengan jumlah saham yang
2009-2012. dimiliki oleh investor (Jahera dan Aurburn,
2) Perusahaan manufaktur yang memiliki 1996) mengacu dalam penelitian Yuke
insider ownership (kepemilikan modal). Prabansari dan Hadri Kusuma (2005:8), dapat
3) Perusahaan yang mempublikasikan dihitung dengan formula sebagai berikut:
laporan keuangan tahunan dan lengkap
untuk periode 31 Desember 2009-2012
Struktur Kepemilikan =
∑ saham milik insider
yang selama periode penelitian tidak ∑ saham milik investor
mengalami kerugian di Indonesian Capital
Market Directory.
3) VariabelStruktur Modal (Y)
Dari kriteria di atas, jumlah perusahaan yang
Struktur modal penelitian ini adalah
dijadikan sampel adalah 30 perusahaan selama
perbandingan antara hutang jangka panjang
4 (empat) periode.
perusahaan (long term debt) dengan modal
b. Operasional Variabel
sendiri (Atmaja, 2008:2) yang mengacu pada
1) Beban Pajak
penelitian Indiyah Setiani (2004) dapat ditulis:
Dalam penelitian ini besarnya beban
pajak diukur dengan perbandingan antara Hu tan g jangka panjang
Struktur Modal
biaya pajak yang dibayar dengan laba sebelum Modal Sendiri
pajak (EBIT) mengacu pada penelitian Indiyah
Gambar 1
Setiani (2004), dapat ditulis sebagai berikut:
Model Penelitian
Biaya pajak
Beban pajak
Laba sebelum pajak
Struktur Modal dipengaruhi oleh Beban akan meningkatkan struktur modal sebesar
pajak, Risiko Bisnis, Struktur Kepemilikan 1,122 unit.
Risiko bisnis mempunyai koefisien
Variabel bebas Variabel terikat
regresi bertanda negatif sebesar 0,074, berarti
BBeban pajak H1
jika nilai koefisien regresi variabel lainnya
tetap maka kenaikkan variabel risiko bisnis 1
H2 Struktur
Risiko bisnis modal unit akan menurunkan struktur modal sebesar
0,074 unit.
Struktur H3 Struktur kepemilikan dengan hasil
Kepemilikan
koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,16,
berarti jika nilai koefisien regresi variabel
Sumber data: diolah
lainnya tetap maka bertambahnya variabel
struktur kepemilikan 1 unit akan meningkatkan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
struktur modal sebesar 0,16 unit.
a. Persamaan regresi berganda:
b. Pengujian Hipotesis
Y = 0,157 + 1,122 X1 - 0,074 X2 + 0,16 X3
1) Hipotesis Pertama
Dari hasil olah data pada tabel
Pengujian hipotesis pertama yang
Coefficientsa(table 1) di atas dapat
menyatakan beban pajak mempengaruhi
diinterpretasikan hubungan antara variabel
struktur modal, diperoleh hasil pengujian
independen dengan variabel struktur modal
sebagai berikut :
sebagai berikut: konstanta sebesar 0,157
Pada tabel 1 di atasstruktur modal
arinya jika variabel independen (X1, X2, dan
dipengaruhi oleh beban pajak karena nilai
X3) sama dengan 0, maka strutkutr modal (Y)
signifikan sebesar 0,009 (tingkat α = 0,05),
nilainya sama dengan 0,157.
dan besar thitung = 2,643 untuk ttabel = 1,658
Tabel 1
(thitung> ttabel), dengan demikian hipotesis
Hasil Persamaan Regresi
pertama diterima.
Coefficientsa
Standar 2) Hipotesis Kedua
dized
Unstandardized Coeffici Pengujian hipotesis kedua yang
Coefficients ents
menyatakan struktur modaldipengaruhi oleh
Std.
Model B Error Beta t Sig. risiko bisniskarena pada nilai signifikan
1 (Constant) .157 .152 1.033 .304
sebesar 0,063 (α = 0,10), dan thitung = -1,878
BEBAN
PAJAK
1.122 .425 .238 2.643 .009 untuk ttabel = -1,658 (thitung< ttabel), dengan
RESIKO
BISNIS
-.074 .039 -.175 -1.878 .063 demikian hipotesiskedua diterima.
STRUKTUR 3) Hipotesis Ketiga
KEPEMILIK- .016 .047 .032 .337 .737
AN Pengujian hipotesis ketiga yang
menyatakan struktur modaldipengaruhi oleh
Sumber data: Out put SPSS struktur kepemilikan, diperoleh hasil pengujian
dari struktur kepemilikan tidak berpengaruh
Beban pajak nilai koefisien regresi signifikan terhadap struktur modal, karena
bertanda positif sebesar 1,122, artinya apabila nilai signifikan sebesar 0,737 untuk α = 0,10,
nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap meskipun untuk thitung = 0,337 > ttabel = 1,658.
maka peningkatan variabel beban pajak 1 unit Hipotesis ketiga ditolak.
perusahaan manufaktur yang listed di Bursa yang mempengaruhi struktur modal antara
Efek Indonesia kepemilikan sahamnya lebih lain secara bersama-sama oleh beban pajak,
banyak dimiliki oleh pihak intern bukan resiko bisnis dan struktur kepemilikan,
berarti tanpa mempertimbangkan penyebaran meskipun sangat kecil. Terbukti dari hasil
pengambilan keputusan dan risiko, tetapi pihak koefisien determinasinya (R2) sebesar 5,7%,
pemilik perusahaan memperhatikan tingkat berarti beban pajak, risiko bisnis dan struktur
kepentingan dan kebutuhan para manajer kepemilikan mampu menjelaskan struktur
agar manajer juga merasa ikut memiliki modal hanya sebesar 5,7%, dan sisanya lebih
perusahaan. Dengan demikian perusahaan banyak dijelaskan oleh variabel-variabel lain
harus memperhatikan tingkat perimbangan di luar model. Karena dalam teori bahwa
kepemilikan, karena dapat menciptakan banyak faktor yang mempengaruhi keputusan
kehati-hatian para insider dalam mengelola manajer dalam menentukan struktur modal
perusahaan. Para manajer sebagai pengelola perusahaanmenurut Flydenberg (2004),
perusahaan mempunyai kecenderungan untuk struktur modal dipengaruhi oleh: (1) aktiva
menggunakan hutang yang besar bukan tetap (fixed assets), (2) kemampuanlabaan
untuk memaksimumkan nilai perusahaan, (proifitability), (3) risiko (risk), (4) ukuran
melainkan untuk kepentingan oportunistik perusahaan (size), (5) pajak (tax), (6) struktur
manajer. Sehingga akan meningkatkan beban kepemilikan perusahaan (ownership/system
bunga hutang, artinya struktur kepemilikan affiliation), (7) pertumbuhan (growth).
berpengaruh negatif terhadap struktur Sedangkan untuk hasil penelitian terdahulu
modal, semakin besar struktur kepemilikan yang konsisten dari penelitian McCue dan
berarti semakin kecil tingkat struktur modal Ozcan (1992) struktur modal dipengaruhi oleh
perusahaan. Menurut Warsono (1998:167) struktur aktiva (asset structure), pertubuhan
status kendali dari para pemilik dan manajemen, aktiva (asset growth), kemampulabaan
dengan bertambahnya saham biasa yang (profitability), risiko (risk), ukuran perusahaan
beredar, kendali para pemilik (sebelumnya) (size), pajak (shield tax), struktur kepemilikan
semakin berkurang. Untuk mengantisipasi perusahaan (ownership/system affiliation),
hal ini, biasanya untuk menambah modal sistem pembayaran dari konsumen (payment
menggunakan leverage. Peranan struktur system), dan kondisi pasar (market conditions).
kepemilikan menurut Haryono (2005) dalam
Syadeli (2013:81) sangat penting dalam
menjelaskan kebijakan hutang perusahaan, 5. KESIMPULAN
bahwa pilihan struktur modal tergantung Dari hasil penelitian dan pembahasan
pada siapa yang mengendalikan perusahaan, dapat disimpulkan bahwa struktur modal
karena diperkirakan adanya rasio hutang dipengaruhi oleh beban pajak dan risiko bisnis
yang lebih tinggi ketika para pemegang secara signifikan, tetapi struktur modal tidak
saham memegang kendali atas perusahaan. dipengaruhi oleh struktur kepemilikan. Dan
Sebaliknya diperkirakan adanya rasio hutang secara bersama-sama beban pajak, risiko bisnis
yang lebih rendah ketika manajer-manajer danstruktur kepemilikan mampu menjelaskan
mengendalikan perusahaan dan sebagai meskipun hanya sedikit, dikarenakan banyak
pengambil keputusan. faktor lain yang mempngaruhi struktur modal
Dari hasil penelitian terbukti faktor-faktor dan tidak diteliti dalam penelitian ini.
6. REFERENSI
Brigham. Eugene.F and Joel Houston. 2006. di BEI tahun 2004-2006. Dinamika
Dasar-dasarManajemen Keuangan. Keuangan dan Perbankan. Vol. No. 2.
Edisi Kesepuluh. Salemba Empat. Agustus 2009. Hal. 105-122. Fakultas
Jakarta. Ekonomi Universitas Stikubank
Semarang.
Brown. K.C. dan F.K. Reilly. 2009. Analysis
of Investments and Management of Modigliani. Franco. and Miller Merton H.
Portfolios. Edisi 9. Canada. South- 1958. The Cost of Capital Corporation
western. a Part of Cengage Learning. Finance in the Theory of Investment.
The American Economic Review. 48.
Gitman. Lawrence. 2003. Principle of pp. 261-297.
Managerial Finance. 10th. Edetion.
Prentice Hall.Mc. Cue. Michael J. and -----------------. 1963. The Cost of Capital,
Yasar A. Ozcan. 1992. Determinants of Corporate Income Taxes and the
Capital Structure. Journal of Healthcare Cost of Capital: A Correction (in
Managemene. 37. 3.p.333. Commonications). The American
Economic Review, 53. 433-443.
Haruman. Tendi. 2006. Pengaruh Struktur
Kepemilikan terhadap Keputusan Moh’d, M.A. Perry LG. Rimbey JN. 1998.
Keuangan dan Nilai Perusahaan Survey The Impact of Ownership Structure on
pada Perusahaan Manufaktur di PT. Coporate Debt Policy: a Time-Series
Bursa Efek Indonesia. Universitas Cross-Sectional Analisys. The Financial
Widyatama. Review, 33, p.85-98.
Jensen. M.C., and W.h. Meckling. 1976. Prabansari. Yuke. dan Kusuma. Hadri. 2005.
Theory of the Firm: Magerial Behavior, Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Agency Cost and Ownership Structure. Struktur Modal Perusahaan Manufaktur
Journal of FinanciL Economics. P.3-24. Go Public di Bursa Efek Jakarta.
Jurnal Sinergi Kajian Bisnis dan
Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Manajemen. ISSN: 1410-9018. Hal.
Bisnis. BPFE. Yogyakarta. 1-15. Yogyakarta.
Kartika, Andi. 2009. Struktur Modal pada Seftianne. dan Ratih Handayani. 2011.
Perusahaan Manufaktur yang Go Public Faktor-faktor yang Mempengaruhi