Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

Dhani Akbar, Syarifuddin, Ilham Gantar Friansyah.

MetaCommunication; Journal Of Communication Studies P-ISSN : 2356-4490


Vol 2 No 2 September 2017 E-ISSN : 2549-693X

ANALISIS IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI


PADA PT. PELNI TANJUNG BALAI KARIMUN, PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Dhani Akbar, Syarifuddin, Ilham Gantar Friansyah.


Universitas Karimun.

ABSTRACT

This study titled Analysis of Climate Organizational Communication and Employee Productivity
Levels in the "PT. Pelni Tanjung Balai Karimun ". Conducive organizational climate is very
important for the progress of the company, in which subordinates can feel free communication that
occurs from top to bottom and vice versa, and this can create a harmonious relationship within the
company. This relationship is characterized by openness in communication. Organizations can run
well when in it there is trust, honesty, freedom of expression, and giving criticism. If the entire
above are met will increase the productivity of the company and the company's objectives will be
achieved.
The purpose of this study was to describe the influence of a positive and significant correlation
between organizational communication climate and labor productivity levels. The theory is used
as the basis of this research is the theory of human relations Elton Mayo. This study uses
quantitative methods. The population in this studies no employees PT. Pelni Tanjung Balai
Karimun. Samples were obtained by the use of formula Slovin and obtained a sample of 44
respondents. The sampling technique used to take samples are simple random sampling technique
is random sampling techniques or random from all populations. The results showed there was a
positive and significant effect of climate on the level of organizational communication employee
productivity in the PT. Pelni Tanjung Balai Karimun by 35.8%, while the remaining 64.2% is
influenced by other factors such as wages, motivation, training, leadership style, social security,
guarantee continuity of work, the ability of management to use resources optimally, and to create
a working system optimal, and so forth. Overall results of the study can be said in favor of the
theory of human relations Elton Mayo, that the climate of good communication can improve
employee productivity.
Keywords: Climate Communication, Work Productivity, Organizational Communication

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Analisis Iklim Komunikasi Organisasi dan Tingkat Produktivitas Kerja
Karyawan di “PT. Pelni Tanjung Balai Karimun”. Iklim organisasi yang kondusif sangat penting
bagi kemajuan perusahaan, dimana bawahan dapat merasakan bebasnya komunikasi yang terjadi
dari atas kebawah juga sebaliknya, dan ini dapat menciptakan hubungan yang harmonis dalam
perusahaan. Hubungan ini ditandai dengan adanya keterbukaan dalam komunikasi. Organisasi
dapat berjalan dengan baik ketika di dalamnya ada kepercayaan, kejujuran, kebebasan untuk
berekspresi, dan memberikan kritikan. Apabila semua hal di atas terpenuhi produktivitas dalam
perusahan akan meningkat dan tujuan perusahaan pun akan tercapai.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan adanya pengaruh yang positif dan signifikan
antara iklim komunikasi organisasi dan tingkat produktivitas kerja. Teori yang digunakan sebagai
DHANI AKBAR, SYARIFUDDIN, ILHAM GANTAR FRIANSYAH.

dasar dari penelitian ini adalah teori hubungan manusiawi Elton Mayo. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini ada karyawan PT. Pelni Tanjung
Balai Karimun. Sampel diperoleh dengan menggunaan rumus Slovin dan diperoleh sampel
sebanyak 44 responden. Teknik sampling yang digunakan untuk mengambil sampel adalah teknik
simple random sampling yaitu teknik pengambilan sampel secara random atau acak dari semua
populasi. Hasil analisis data menunjukkan ada pengaruh yang positif dan signifikan antara iklim
komunikasi organisasi terhadap tingkat produktivitas kerja karyawan di PT. Pelni Tanjung Balai
Karimun sebesar 35,8%, sedangkan sisanya sebesar 64,2% dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti
upah, motivasi, pelatihan, gaya kepemimpinan, jaminan sosial, jaminan kelangsungan kerja,
kemampuan manajemen menggunakan sumber-sumber secara maksimal, serta menciptakan
sistem kerja yang optimal, dan lain sebagainya. Secara keseluruhan hasil penelitian dapat
dikatakan mendukung teori hubungan manusiawi Elton Mayo, bahwa iklim komunikasi yang baik
dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
Kata Kunci : Iklim Komunikasi, Produktivitas Kerja, Komunikasi Organisasi

1. Pengantar memberikan pelayanan atau


memproduksi output dengan baik.
a. Latar Belakang Masalah
Anggota organisasi dapat bekerja
Kelangsungan hidup sebuah
dengan baik apabila terdapat hubungan
organisasi sangat bergantung pada
dan komunikasi yang baik antar anggota
sumber daya manusia dan manajemen
organisasi sendiri. Agar organisasi dapat
yang dijalankan dengan baik sebagai
berjalan dengan lancar dan
sebuah kesatuan. Sebuah organisasi
terkoordinasi, aspek komunikasi
perlu untuk menjaga kelangsungan
memainkan peranan yang penting dalam
hidup agar dapat bersaing dalam pasar
kehidupan organisasi, yang
global yang semakin berat. Karenanya,
memungkinkan semua anggota dapat
lingkungan internal memiliki peranan
saling berhubungan dan mengutarakan
penting dalam organisasi, sehingga harus
pendapatnya masing-masing. Proses
dilakukan pengelolaan sumber daya
komunikasi yang terjadi di dalam
manusia (SDM) yang baik. Sumber daya
organisasi tersebut sangat penting untuk
manusia ini perlu dijaga dan
membentuk iklim komunikasi yang
dikembangkan oleh organisasi untuk
dapat mempengaruhi produktivitas kerja
mencapai goals atau tujuan yang
para anggota organisasi atau pegawai
diinginkan. Anggota organisasi
perusahaan tersebut.
merupakan sumber daya yang
menyokong sebuah organisasi agar dapat

84
DHANI AKBAR, SYARIFUDDIN, ILHAM GANTAR FRIANSYAH.

Produktivitas kerja dalam suatu yang tepat pada waktunya, dengan


organisasi, baik organisasi publik menggunakan sumber daya manusia
maupun organisasi non publik hingga secara minimal.
saat ini masih merupakan masalah yang Iklim organisasi merupakan
aktual untuk dikaji dan diteliti. Hal ini sebuah konsep yang merujuk pada
berkaitan dengan aktualisasi dan sejumlah sifat yang dapat diukur dalam
meningkatkan kompetensi sumber daya suatu lingkungan kerja atau suasana
manusia (SDM) yang mampu berkiprah internal di dalam suatu organisasi yang
dan menyumbang secara nyata dalam dirasakan baik secara langsung maupun
pembangunan, tidak terkecuali tidak langsung oleh individu yang
produktivitas kerja aparat administrasi bekerja di dalamnya. Suasana internal
negara. Produktivitas kerja selalu organisasi tersebut yang diasumsikan
diarahkan pada bagaimana melakukan akan berpengaruh terhadap produktivitas
atau memanfaatkan sesuatu agar kerja pegawai.
mencerminkan prinsip efektifitas dan Menurut Pace dan Faules (2001:
efisiensi. Sesuatu dikatakan efektif bila 147) menyatakan bahwa, “iklim
pemanfaatan berbagai aspek benar-benar komunikasi merupakan gabungan-
tepat sasaran sesuai dengan tujuan yang gabungan dari persepsi-persepsi
diinginkan. Dikatakan efisien jika apa peristiwa komunikasi, perilaku manusia,
yang dilakukan mempertimbangkan respon pegawai terhadap pegawai
aspek biaya, sarana prasarana, sumber lainnya, harapan-harapan, konflik-
daya (manusia dan material), dan waktu konflik antarpersona, dan kesempatan
sehemat mungkin. Produktivitas kerja bagi pertumbuhan dalam organisasi
adalah pendayagunaan sumber daya tersebut”. Redding sebagaimana dikutip
manusia secara efektif dan efisien, oleh Pace dan Faules (2001: 147)
ketepatan atau keserasian penggunaan menyatakan bahwa “iklim komunikasi
metode atau cara kerja dibandingkan organisasi jauh lebih penting daripada
dengan alat atau waktu yang tersedia dan keterampilan atau teknik-teknik
terstandar, dalam rangka mencapai komunikasi semata-mata dalam
tujuan. Ukuran pokoknya adalah menciptakan suatu organisasi yang
penyelesaian volume dan beban kerja efektif”.

85
DHANI AKBAR, SYARIFUDDIN, ILHAM GANTAR FRIANSYAH.

Menurut Pace dan Faules (2001: Manusia adalah makhluk sosial


147) menyatakan bahwa, “iklim yang hanya bisa bertahan hidup jika
komunikasi merupakan gabungan- saling berinteraksi dan bekerjasama
gabungan dari persepsi-persepsi dengan suatu kelompok atau masyarakat
peristiwa komunikasi, perilaku manusia, dimana mereka tinggal. Aktivitas
respon pegawai terhadap pegawai interaksi dan kerjasama itu perlahan-
lainnya, harapan-harapan, konflik- lahan terus berkembang sehingga
konflik antarpersona, dan kesempatan terbentuklah wadah yang menjadi
bagi pertumbuhan dalam organisasi tempat manusia berkumpul yang disebut
tersebut”. Redding sebagaimana dikutip organisasi. Menurut Alo Liliweri (2004:
oleh Pace dan Faules (2001: 147) 1) mendefinisikan organisasi sebagai
menyatakan bahwa “iklim komunikasi sebuah sistem sosial yang dibentuk
organisasi jauh lebih penting daripada untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
keterampilan atau teknik-teknik Organisasi juga merupakan suatu
komunikasi semata-mata dalam kelompok yang mempunyai diferensiasi
menciptakan suatu organisasi yang peranan, atau kelompok yang sepakat
efektif”. untuk mematuhi seperangkat norma-
norma.
Berdasarkan latar belakang di atas
Menurut Robbins yang dikutip
dan melihat besarnya pengaruh iklim
oleh Alo Liliweri (2004: 11)
komunikasi terhadap tingkat
mengatakan, organisasi adalah sebuah
produktivitas kerja dalam suatu
bentuk kerjasama yang sistemik antara
organisasi, maka penulis tertarik untuk
sejumlah orang untuk memenuhi tujuan
melakukan penelitian dengan
yang telah ditetapkan. Disebut
mengambil judul “Analisis Iklim
kerjasama karena di dalamnya terbentuk
Komunikasi Organisasi dan Tingkat
jalinan, hubungan, relasi, dan
Produktivitas Kerja Pegawai PT. Pelni
komunikasi antara sejumlah orang yang
Tanjung Balai Karimun”.
mempunyai tugas dan fungsi yang sama
b. Tinjauan Pustaka atau yang berbeda-beda lalu membentuk
sebuah sistem untuk memenuhi tujuan
1. Konsep Komunikasi Organisasi
yang telah disepakati bersama.

86
DHANI AKBAR, SYARIFUDDIN, ILHAM GANTAR FRIANSYAH.

2. Fungsi Komunikasi Dalam berlaku dalam suatu organisasi.


Organisasi Terdapat dua hal yang berpengaruh
Menurut Sendjaja (2004: 136), terhadap fungsi regulatif, yaitu:
menyatakan bahwa dalam suatu a) Berkaitan dengan orang-orang yang
organisasi baik yang berorientasi berada dalam tataran manajemen, yaitu
komersial maupun sosial, tindak mereka yang memiliki kewenangan
komunikasi dalam organisasi atau untuk mengendalikan semua informasi
lembaga tersebut akan melibatkan empat yang disampaikan. Juga memberi
fungsi sebagai berikut : perintah atau instruksi supaya perintah-
1) Fungsi Informatif. Organisasi dapat perintah dilaksanakan sebagaimana
dipandang sebagai suatu sistem mestinya.
pemrosesan informasi. Maksudnya, b) Berkaitan dengan pesan, pesan-pesan
seluruh anggota dalam suatu organisasi regulatif pada dasarnya berorientasi
berharap dapat memperoleh informasi pada kerja. Artinya, bawahan
yang lebih layak, lebih baik dan tepat membutuhkan kepastian peraturan
waktu. Informasi yang didapat tentang pekerjaan yang boleh dan tidak
memungkinkan setiap anggota boleh untuk dilaksanakan.
organisasi dapat melaksanakan 3) Fungsi Persuasif. dalam mengatur suatu
pekerjaan secara lebih pasti. Orang- organisasi, kekuasaan dan kewenangan
orang dalam tataran manajemen tidak akan selalu membawa hasil sesuai
membutuhkan informasi untuk membuat dengan yang diharapkan. Adanya
suatu kebijakan organisasi ataupun guna kenyataan ini, maka banyak pimpinan
mengatasi konflik yang terjadi didalam yang lebih suka untuk mempersuasi
organisasi. Sedangkan pegawai bawahannya daripada memberi perintah.
(bawahan) membutuhkan informasi Sebab pekerjaan yang dilakukan secara
untuk melaksanakan pekerjaan, sukarela oleh pegawai akan
disamping itu juga informasi tentang menghasilkan kepedulian yang lebih
jaminan keamanan, jaminan sosial dan besar dibanding kalau pimpinan sering
kesehatan, izin cuti, dan sebagainya. memperlihatkan kekuasaan dan
2) Fungsi Regulatif. Fungsi ini berkaitan kewenangannya.
dengan peraturan-peraturan yang

87
DHANI AKBAR, SYARIFUDDIN, ILHAM GANTAR FRIANSYAH.

4) Fungsi Integratif. Setiap organisasi 1) Hambatan Sosio-Antro-Psikologis


berusaha untuk menyediakan saluran a) Hambatan Sosiologis: merupakan
yang memungkinkan pegawai dapat hambatan yang terjadi karena adanya
melaksanakan tugas dan pekerjaan perbedaan golongan dan lapisan, yang
dengan baik. Ada dua saluran menyebabkan adanya perbedaan status
komunikasi yang dapat mewujudkan hal sosial, ideology, tingkat pendidikan,
tersebut, yaitu: tingkat kekayaan, dan sebagainya.
a) Saluran komunikasi formal, seperti b) Hambatan Antropologis: hambatan
penerbitan khusus dalam organisasi komunikasi yang terjadi akibat adanya
tersebut (buletin, newsletter) dan perbedaan postur, warna kulit, dan
laporan kemajuan organisasi. kebudayaan, gaya hidup, norma,
b) Saluran komunikasi informal seperti kebiasaan, dan bahasa.
perbincangan antar pribadi selama masa c) Hambatan Psikologis: komunikasi yang
istirahat kerja, pertandingan olahraga, terhambat karena komunikan sedang
ataupun kegiatan darmawisata. sedih, bingung, marah, merasa kecewa,
Pelaksanaan aktivitas ini akan merasa iri hati dan adanya prasangka
menumbuhkan keinginan untuk pada komunikator.
berpartisipasi yang lebih besar dalam 2) Hambatan Semantik
diri pegawai terhadap organisasi. Hambatan ini ditimbulkan oleh
3. Hambatan Komunikasi Organisasi komunikator. Kadang terjadi karena
Komunikasi tidak selamanya salah ucap dalam menyalurkan pikiran
berjalan dengan lancar. Banyak sekali dan perasaan, sehingga timbul salah
terdapat kesalahan-kesalahan pengertian (misunderstanding) atau
penyampaian, penerimaan, bahkan salah tafsir (misinterpretation), yang
kesalahan ketika harus mengartikan akhinya menimbulkan salah komunikasi
pesan atau informasi yang diterima. (miscommunication).
Menurut Effendy (2008: 11) dalam 3) Hambatan Mekanis
berorganisasi tidak luput dari kesalahan- Hambatan yang terjadi pada media yang
kesalahan yang dapat menghambat digunakan untuk berkomunikasi.
jalannya proses komunikasi, diantaranya Contoh: suara telepon yang tidak jelas,
adalah: ketikan huruf yang buram pada surat,

88
DHANI AKBAR, SYARIFUDDIN, ILHAM GANTAR FRIANSYAH.

suara yan hilang dan muncul pada dalam menciptakan suatu organisasi
saluran radio. yang efektif”.
4. Iklim Komunikasi Organisasi
5. Pengertian Produktivitas
Falcione sebagaimana dikutip
Secara umum produktivitas
oleh Pace dan Faules (2001: 149),
diartikan sebagai hubungan antara hasil
menyatakan bahwa “iklim komunikasi
nyata maupun fisik (barang-barang dan
merupakan suatu citra makro, abstrak
jasa). Misalnya saja, “produktivitas
dan gabungan dari suatu fenomena
adalah ukuran efisiensi produktif. Suatu
global yang disebut komunikasi
perbandingan antara hasil keluaran dan
organisasi. Iklim berkembang dari
masukan atau output dan input.
interaksi antara sifat-sifat suatu
Masukan sering dibatasi dengan
organisasi dan persepsi individu atas
masukan tenaga kerja, sedangkan
sifat-sifat itu. Iklim dipandang sebagai
keluaran diukur dalam kesatuan fisik
suatu kualitas pengalaman subjektif
bentuk dan nilai. Produktivitas juga
yang berasal dari persepsi atas karakter-
diartikan sebagai tingkatan efisiensi
karakter yang relatif langgeng pada
dalam memproduksi barang-barang atau
organisasi”.
jasa-jasa.
Menurut Pace dan Faules (2001: 147)
Produktivitas juga di artikan
menyatakan bahwa, “iklim komunikasi
sebagai suatu sikap mental yang selalu
merupakan gabungan-gabungan dari
berusaha untuk meningkatkan mutu
persepsi-persepsi peristiwa komunikasi,
kehidupan dengan kata lain bahwa
perilaku manusia, respon pegawai
kehidupan hari ini harus lebih baik dari
terhadap pegawai lainnya, harapan-
hari kemarin dan mutu kehidupan hari
harapan, konflik-konflik antarpersona,
esok, harus lebih baik dari hari ini.
dan kesempatan bagi pertumbuhan
Pandangan hidup dan sikap mental yang
dalam organisasi tersebut”. Lebih lanjut
demikian akan mendorong manusia
Redding menyatakan bahwa “iklim
untuk tidak cepat merasa puas dengan
komunikasi organisasi jauh lebih
apa yang telah dicapainya. Oleh sebab
penting daripada keterampilan atau
itu, manusia harus terus
teknik-teknik komunikasi semata-mata
mengembangkan diri dan meningkatkan
kemampuan kerjanya. Sumarsono

89
DHANI AKBAR, SYARIFUDDIN, ILHAM GANTAR FRIANSYAH.

(2003: 40), secara sederhana 4) Menurut tulisan Vinay Goel yang


mengartikan produktivitas sebagai termuat dalam “Toward Higher
perbandingan antara hasi yang Productivity” menyatakan bahwa
dikeluarkan dengan sumber-sumber produktivitas adalah hubungan antara
dayanya yang ada pada kurun waktu keluaran yang dihasilkan dengan
tertentu. masukan yang dipakai dalam waktu
Berikut adalah beberapa tertentu.
pengertian produktivitas sebagaimana 5) Menurut Paul Malii, produktivitas
dikutip oleh Sumarsono (2003: 40) adalah pengukuran seberapa baik
sebagai berikut : sumber daya yang digunakan, bersama
1) Menurut OECD (Organization for didalam organisasi untuk menyelesaikan
Economic Cooperation and suatu kumpulan hasil-hasil.
Development) productivity is equal to 6) Menurut formulasi dari National
outputs devided by one of its productions Productivity Board, Singapura. Pada
elements. Pada dasarnya produktivitas prinsipnya produktivitas adalah sikap
adalah to output dibagi dengan elemen mental yang mempunyai semangat
produksi yang dimanfaatkan. untuk bekerja keras, dan berusaha
2) Menurut ILO (International Labour memiliki kebiasaan untuk melakukan
Organization) menyatakan bahwa pada peningkatan perbaikan. Perwujudan
prinsipnya, perbandingan antara sikap mental tersebut dalam berbagai
elemen-elemen produksi dengan yang kegiatan.
dihasilkan merupakan ukuran 6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
produktivitas. Elemen-elemen Produktivitas Pegawai
produksinya tersebut berupa tanah, Peningkatan produktivitas
kapital, buruh, dan organisasi. tenaga kerja merupakan hal yang sangat
3) Menurut European Productivity Agency penting dalam suatu perusahaan. Wana
(EPA), menyatakan bahwa pada Nusa dikutip oleh Sumarsono (2003: 63)
prinsipnya, produktivitas adalah tingkat menyatakan bahwa pendidikan,
efektivitas pemanfaatan setiap elemen keterampilan, disiplin, motivasi, sikap
produktivitas. dan etika kerja, gizi dan kesehatan,
tingkat penghasilan, jaminan sosial,

90
DHANI AKBAR, SYARIFUDDIN, ILHAM GANTAR FRIANSYAH.

lingkungan dan iklim kerja, hubungan serta suasana dalam lingkungan kerja itu
industrial, teknologi, sarana produksi, sendiri.
manajemen dan kesempatan berprestasi b) Menyangkut kesejahteraan pegawai
merupakan faktor-faktor yang yang terjamin dalam sistem pengupahan
mempengaruhi tingkat produktivitas dan jaminan sosial, serta jaminan
kerja pegawai. Payaman J. Simanjuntak kelangsungan kerja.
dikutip oleh Sumarsono (2009: 169), 3) Supra sarana, menyangkut tiga hal yaitu:
juga mendefinisikan faktor yang a) Kebijaksanaan pemerintah dibidang
mempengaruhi produktivitas pegawai ekspor impor, pembatasanpembatasan
perusahaan yang digolongkan pada tiga dan pengawasan, juga mempengaruhi
kelompok, yaitu: ruang lingkup pimpinan perusahaan dan
1) Kualitas dan kemampuan fisik pegawai, jalannya aktivitas di perusahaan.
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, b) Hubungan antara pengusaha dan
latihan, motivasi, etos kerja, mental, dan pegawai juga mempengaruhi kegiatan-
kemampuan fisik pegawai yang kegiatan yang dilakukan sehari-hari.
bersangkutan. Peningkatan Bagaimana pandangan pengusaha
produktivitas membutuhkan waktu yang terhadap pegawai, sejauh mana hak-hak
lama dan memerlukan teknik-teknik pegawai mendapat perhatian, sejauh
tertentu, antara lain dengan menciptakan mana pegawai diikut sertakan dalam
iklim dan lingkungan kerja yang pembuatan kebijakan.
menyenangkan dan hubungan industrial c) Kemampuan manajemen menggunakan
yang serasi. sumber-sumber secara maksimal dan
2) Sarana pendukung, untuk meningkatkan menciptakan sistem kerja yang optimal,
produktivitas kerja pegawai perusahaan akan menentukan tinggi rendahnya
dapat dikelompokkan pada dua produktivitas kerja pegawai.
golongan , yaitu:
a) Menyangkut lingkungan kerja
2. Metode Penelitian
(teknologi dan cara produksi, sarana dan
peralatan produksi yang digunakan, 1. Populasi dan Sampel
tingkat keselamatan dan kesehatan kerja, a. Populasi

91
DHANI AKBAR, SYARIFUDDIN, ILHAM GANTAR FRIANSYAH.

Menurut Sugiyono (2006: 80), 80


𝑛=
mengatakan bahwa populasi adalah 1 + 80 (0,1)2
80
wilayah generalisasi yang terdiri atas 𝑛=
1,8
obyek atau subyek yang mempunyai
𝑛 = 44 orang
kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulan. 2. Instrumen Penelitian
Populasi yang diteliti pada penelitian ini Penelitian ini menggunakan penelitian
adalah pegawai di perusahaan PT. Pelni survey yang menghasilkan informasi
Tanjung Balai Karimun dengan jumlah kuantitatif tentang opini publik, karakter
keseluruhan pegawai sebesar 80 orang. atau sikap, maupun fenomena sosial.
b. Sampel Penelitian ini menggunakan rating scale
Sampel adalah sebagian atau wakil untuk mengukur data mentah yang
populasi yang diteliti (Arikunto, 2006: diperoleh berupa angka kemudian
131). Untuk mengukur berapa minimal ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
sampel yang dibutuhkan, maka peneliti Untuk memperoleh data yang
menggunakan rumus Slovin dengan dibutuhkan peneliti menggunakan
taraf kesalahan 10% sebagai berikut : kuesioner.
𝑁
𝑛= Selanjutnya, nilai rata-rata dari setiap
1 + 𝑁 𝑒2
Keterangan : responden dikelompokkan ke dalam

n = ukuran sampel interval yang berjumlah lima, sehingga

N = ukuran populasi intervalnya dapat dihitung dengan

e =kelonggaran rumus sebagai berikut : (Simamora,

ketidaktelitian karena kesalahan 2004: 130) :

pengambilan sampel yang dapat 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙

ditolelir, dalam hal ini sebesar 10%. Nilai Maksimum − Nilai Minimum
=
Jumlah Taraf
Dari rumus tersebut di atas, maka dapat
Sehingga dapat diketahui nilai interval
ditentukan besarnya sampel dalam
sebagai berikut :
penelitian ini sebagai berikut :
5−1
𝑁 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 = = 0,8
𝑛= 5
1 + 𝑁 𝑒2

92
DHANI AKBAR, SYARIFUDDIN, ILHAM GANTAR FRIANSYAH.

a. Uji Validitas hubungan yang terjadi. Dalam penelitian


Uji validitas digunakan untuk mengukur ini, analisis korelasi sederhana yang
tinggi rendahnya validitas instrument dilakukan menggunakan metode
yang menunjukkan sejauh mana data Product Moment Pearson dengan
yang terkumpul dan tidak menyimpang bantuan program SPSS 16.0 for
dari gambar tentang variabel yang Windows, dimana nilai korelasi (r)
dimaksud. berkisar antara 1 sampai -1. Bila nilai
semakin mendekati 1 atau -1, berarti
hubungan antara dua variabel semakin
kuat. Sebaliknya jika nilai mendekati 0
berarti hubungan antara dua variabel
a. Uji Realibilitas
semakin lemah.
Hasil penelitian dikatakan reliable bila
1) Analisis Regresi Liniear Sederhana
terdapat kesamaan data dalam waktu
Priyatno (2010: 55) menyebutkan bahwa
yang berbeda. Instrument yang reliable
“Analisis regresi liniear sederhana
adalah instrumen yang beberapa kali
adalah hubungan secara liniear antara
untuk mengukur objek yang sama akan
satu variabel independen (X) dengan
menghasilkan data yang sama.
variabel dependen (Y)”. Pengujian
Menurut Arikunto Suharsimi (2002:
hipotesis dengan menggunakan analisis
171), untuk menguji reliabilitas
regresi liniear sederhana ini bertujuan
instrument digunakan rumus cronbach’s
untuk mengetahui hubungan secara
alpha coefficient, dengan rumus:
liniear antara variabel independen iklim
komunikasi organisasi dengan variabel
produktivitas kerja.
Adapun persamaan yang dapat
digunakan dalam melakukan analisis
3. Teknik Analisis Data
regresi liniear sederhana adalah sebagai
a. Analisis Korelasi Sederhana
berikut :
Analisis korelasi sederhana (Bivariate
Correlation) digunakan untuk
mengetahui keeratan hubungan antara
dua variabel dan untuk mengetahui arah
93
DHANI AKBAR, SYARIFUDDIN, ILHAM GANTAR FRIANSYAH.

2) Uji Koefisien Regresi Sederhana persamaan regresi yang digunakan


(Uji-t) dalam penelitian ini adalah sebagai
Uji-t digunakan digunakan dalam berikut:
penelitian ini adalah untuk mengetahui Setelah dilakukan
apakah variabel iklim komunikasi perhitungan dan pengolahan data
organisasi berpengaruh secara signifikan dengan menggunakan bantuan
terhadap variabel produktivitas kerja komputer dan program SPSS
pegawai PT. Pelni Tanjung Balai Windows Release 16.0 diperolah
Karimun. Signifikansi artinya berarti hasil seperti yang tercantum dalam
atau pengaruh yang terjadi dapat berlaku tabel berikut ini:
untuk populasi (dapat Tabel 4.34 Hasil Analisis Korelasi Linier
digeneralisasikan). Dalam melakukan Sederhana.
perhitungan uji koefisien regresi
sederhana ini digunakan persamaan
sebagai berikut :
𝑏
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑆𝑏 Sumber : Data Output SPSS 16.00, 2016
3. Hasil pembahasan Dari hasil analisis regresi
1. Analisis Data sederhana pada tabel 4.34 di atas,
a. Analisis Korelasi Sederhana maka dapat diketahui bahwa
Analisis korelasi sederhana korelasi antara iklim komunikasi
(Bivariate Correlation) digunakan dengan produktivitas kerja adalah
untuk mengetahui keeratan 0,611. Hal ini menunjukkan terjadi
hubungan antara dua variabel dan hubungan yang kuat antara iklim
untuk mengetahui arah hubungan komunikasi organisasi dengan
yang terjadi. Dalam penelitian ini, produktivitas kerja pegawai, karena
analisis korelasi sederhana yang nilai korelasi tersebut berada pada
dilakukan menggunakan metode rentang 0,60 – 0,799. Sedangkan
Product Moment Pearson dengan arah hubungan adalah positif karena
bantuan program SPSS 16.0 for nilai r positif, berarti semakin tinggi
Windows. Adapun bentuk iklim komunikasi organisasi, maka

94
DHANI AKBAR, SYARIFUDDIN, ILHAM GANTAR FRIANSYAH.

semakin meningkatkan maka produktivitas kerja akan


produktivitas kerja pegawai. mengalami kenaikan sebesar 0,313.
b. Uji Hipotesis Koefisien bernilai positif yang
1) Analisis Regresi Liniear artinya terjadi hubungan antara
Sederhana iklim komunikasi organisasi
Pengujian hipotesis dengan terhadap produktivitas kerja
menggunakan analisis regresi pegawai PT. Pelni Tanjung Balai
liniear sederhana ini bertujuan Karimun. Semakin tinggi nilai
untuk mengetahui hubungan secara iklim komunikasi maka semakin
liniear antara variabel independen meningkatkan produktivitas kerja
iklim komunikasi organisasi pegawai.
dengan variabel produktivitas kerja 1) Uji Koefisien Regresi Sederhana
Berdasarkan hasil pengujian (Uji-t)
diperoleh nilai thitung seperti Uji-t digunakan digunakan
disajikan dalam tabel 4.35 berikut: dalam penelitian ini adalah untuk
Tabel 4.35 Analisis Regresi Liniear Sederhana mengetahui apakah variabel iklim
komunikasi organisasi berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel
produktivitas kerja pegawai PT.
Sumber : Data Output SPSS 16.00, 2016
Pelni Tanjung Balai Karimun.
Dari hasil analisis regresi
Signifikansi artinya berarti atau
liniear sederhana pada tabel 4.35 di
pengaruh yang terjadi dapat berlaku
atas, dapat diketahui bahwa nilai
untuk populasi (dapat
konstanta sebesar 18,033 yang
digeneralisasikan).
artinya jika iklim komunikasi
nilainya adalah 0, maka
Tabel 4.36 Rekapitulasi Hasil Pengujian
produktivitas kerja pegawai
Variabel Konstanta thitung ttabel Kesimpulan
nilainya sebesar 18,033. Iklim
18,033 4,999 2,018 Ho ditolak
Komunikasi
Sedangkan koefisien regresi
Hipotesis
variabel iklim komunikasi sebesar
0,313 yang artinya jika iklim
komunikasi mengalami kenaikan,
95
DHANI AKBAR, SYARIFUDDIN, ILHAM GANTAR FRIANSYAH.

Berdasarkan tabel 4.36 di atas, produktivitas kerja pegawai PT. Pelni


dapat diketahui bahwa didapat nilai Tanjung Balai Karimun, rata-rata tanggapan
thitung sebesar 4,999, sedangkan ttabel responden menilai bahwa produktivitas kerja
diperoleh dengan α = 5% : 2 = 2,5% (uji mereka tinggi. Jawaban tersebut terlihat dari
2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) = perolehan persentase tertinggi pada indikator
n-k-1 atau 44 – 1 – 1 – 42 (dimana : n lebih dari memenuhi kualifikasi pekerjaan
adalah jumlah kasus, dan k adalah sebesar 72,7%, mempunyai motivasi kerja
jumlah variabel independen). Dengan yang tinggi sebesar 72,7%, mempunyai
pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) orientasi pekerjaan yang positif sebesar
hasil yang diperoleh untuk ttabel adalah 68,2%, dewasa sebesar 84,0%, dan indikator
sebesar 2,018. Oleh karena nilai thitung > dapat bergaul dengan efektif sebesar 84,1%.
ttabel yaitu 4,999 > 2,018, maka Ho Berdasarkan pengujian koefisien regresi
ditolak, yang artinya bahwa ada sederhana (Uji-t) yang dilakukan
pengaruh secara signifikan antara iklim menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
komunikasi organisasi terhadap positif dan signifikan antara variabel
produktivitas kerja pegawai. independen yaitu iklim komunikasi
organisasi terhadap variabel dependen
Berdasarkan hasil analisis deskriptif produktivitas kerja pegawai. Hal ini dapat
variabel iklim komunikasi organisasi dinilai diketahui dari perolehan nilai thitung sebesar
tinggi pada setiap indikator. Hal ini dapat 4,999, sedangkan ttabel diperoleh dengan α =
dilihat dari perolehan persentase tertinggi 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat
jawaban responden pada indikator kebebasan (df) = n-k-1 atau 44 – 1 – 1 – 42
kepercayaan sebesar 77,3%, indikator (dimana : n adalah jumlah kasus, dan k adalah
pembuatan keputusan bersama sebesar jumlah variabel independen). Dengan
65,9%, indikator kejujuran sebesar 63,6%, pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil
indikator mendengarkan dalam komunikasi yang diperoleh untuk ttabel adalah sebesar
ke bawah sebesar 90,9%, indikator 2,018. Oleh karena nilai thitung > ttabel yaitu
mendengarkan dalam komunikasi ke atas 4,999 > 2,018, maka Ho ditolak, yang artinya
sebesar 72,7%, dan indikator perhatian pada bahwa ada pengaruh secara signifikan antara
tujuan-tujuan berkinerja tinggi sebesar iklim komunikasi organisasi terhadap
84,1%. Sedangkan untuk variabel tingkat produktivitas kerja pegawai.

96
DHANI AKBAR, SYARIFUDDIN, ILHAM GANTAR FRIANSYAH.

4. Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA

Berdasarkan pengujian koefisien Alo, Liliweri. 2004. Wacana Komunikasi


Organisasi. Bandung: Mandar Maju
regresi sederhana (Uji-t) yang dilakukan
Arikunto, Suharsimi. 1998. Manajemen
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

positif dan signifikan antara variabel _______. 2001. Prosedur Penelitian: Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta:
independen yaitu iklim komunikasi Rineka Cipta

organisasi terhadap variabel dependen _______. 2002. Prosedur Penelitian Suatu


Pendekatan Praktek. Jakarta PT.
produktivitas kerja karyawan. Hal ini Rineka Cipta

dapat diketahui dari perolehan nilai thitung _______. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
sebesar 4,999, sedangkan ttabel diperoleh Cipta

dengan α = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) Duwi Priyatno. 2010. Paham Analisa


Statistik Data dengan SPSS Plus
dengan derajat kebebasan (df) = n-k-1 Tata Cara dan Tips Menyusun
Skripsi dalam Waktu Singkat.
atau 44 – 1 – 1 – 42 (dimana : n adalah Yogyakarta: MediaKom

jumlah kasus, dan k adalah jumlah Effendy, Onong Uchjana. 2008. Dinamika
Komunikasi. Bandung: PT Remaja
variabel independen). Dengan pengujian Rosdakarya Offset

2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil yang Hartono, 2010. Analisis Item Instrumen.
Bandung: Zanafa Publishing
diperoleh untuk ttabel adalah sebesar
Husein Umar. 2005. Metode Penelitian.
2,018. Oleh karena nilai thitung > ttabel Jakarta : Salemba Empat

yaitu 4,999 > 2,018, maka Ho ditolak, Kriyantono, Rachmat. 2008. Teknik Praktis
Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana
yang artinya bahwa ada pengaruh secara Prenada Media Group

signifikan antara iklim komunikasi Muhammad, Arni. 2004. Komunikasi


Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara
organisasi terhadap produktivitas kerja
Pace, Wayne & Don. F. Faules. 2001.
karyawan. Komunikasi Organisasi-Strategi
Meningkatkan Kinerja Perusahaan.

97
DHANI AKBAR, SYARIFUDDIN, ILHAM GANTAR FRIANSYAH.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya


Offset

Purwanto, Erwan Agus dan Dyah Ratih


Sulistyastuti. 2007. Metode
Penelitian Kuantitatif Untuk
Administrasi Publik dan
Masalahmasalah Sosial.
Yogyakarta: Gava Media

Sendjaja. 2004. Teori Komunikasi. Jakarta:


Pusat Penerbitan Universita
Terbukas

Simamora, Bilson. 2004. Panduan Riset


Perilaku Konsumen. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama

Sinungan, Muchdarsyah. 2005. Produktivitas


Apa Dan Bagaimana. Jakarta: Bumi
Aksara

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian


Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.
Bandung: Alfabeta

_______. 2009. Metode Penelitian


Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung:
CV. Alfabeta

Sumarsono, Sonny. 2003. Ekonomi


Manajemen Sumber Daya Manusia
dan Ketenagakerjaan. Yogyakarta:
Graha Ilmu

Sumarsono, Sonny. 2009. Teori dan


Kebijakan Publik Ekonomi Sumber
Daya Manusia. Yogyakarta: Graha
Ilmu

Timpe, A Dale. 1992. Seri Ilmu dan Seni


Manajemen Bisnis Produktivitas.
Jakarta: Gramedia

Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu


Komunikasi. Jakarta: PT Grasindo

98

You might also like