Professional Documents
Culture Documents
Buku Sikap Kerja Ergonomis
Buku Sikap Kerja Ergonomis
Kes,
Dina Lusiana Setyowati, S.KM„
Lina Dianati Fathimahhayati, S.T.,M.Sc.
MODUL PELATIHAN
Pentb.lta.sanPclindungıın Pasal 26
Ketentvıaıı scbagaınuın.l (lını.lk.svıdcl'llam Pasal 2.3. Pasal 2-1. Pas:ıl 25 lıclak bcrl:ıkvı tcrhaçl;ıp.
pcngct,vhuatv,
m. (Zıpta.uııdan/ atavı I Lık 'l'crkaıt tıntıık kcpccluan pcngaı.ır,ın, kccuall
pcrtıııyıılşın dan Fonogrxın yang tel,ıh dılakukA1iPengunnvınmın bahan Alar;dan
IV. untıık kepcntıng.lll pcnclıdıkan dan pcngcm[y.ıngatl llnnı pcngctahüAt1 yang
nıcnıungkınk:ın suntu Gıptıı;ından/ atacı prodük I Lık d:ıpal tanpa ızın Pclaku
Pcrtuıyukan, Produscr Fonogram, AtauI.cnılxıga
Sanksi Pcl;ınggnnın Pasal 113
Sertap orang yang deng,lll t;ınpa hak hak ckonornı sclxıyaiınarıa
dım,nksuddalam Pasal 9 :ıyat (l) huruf İ unluk Sccara Komcrsıal dipidnna elçngan
pidana pcnİ:ıra pılİng l:ınıa ı (sattı) tahtın pidana dcnda p:ıling banyak
RP (scr.ırus İllta rupi:ıh).
2 Sctıap orang yang dcngan t:ınpa hak tanıyı İzin atan pcmcgang I lak (Zıpta
pcl.nnxw,ıranhak ekonomi Pcnciptxı dim:ıksud dalanı Pasal 9 ay:ıt (I)
huruf c, huruf d, huruf f, d',ın/atau huruf h unluk Secara Komcrsıal dipıd:ına
dcngan pıdana pcnjara palıng lama .3 (tıga) tahtın ptd'.HIAelcnda paling b:ınyak
(liına raVusjut:ı nıpıah).
ERGONOMIS U'FtrUK KELUHAN
PADA PENC,RAJIN MANIK-MANIK
t hna S , M KC'
Slitta Ardila
Surnbcr
Penata Jx•rak.
Annisa Zikra Toppany
TIM ICM
t 'Surao
vi, 46 hlm., t',6x2.S cm
I.SIIN
978-62s-us-288-2
Agu•tu•
undang
rncncncrnahkao.
•tau «lunth buku
tcrtult•
tKAP1.020/snA/20
PENI INSAN CV.NO' RIA StA.NOtR1
(Grup CV MANOtR1)
b•qtc
Iz-rnatl
DAFTAR
PRAKATA
BAB 1 BAB 2
PRiNS/P DASAR
ERGONOMI OALAM
AKTIV!TAS KERJA 3
BAB 3
STUDI KASUS 33
BAB 4
43
DAFTAR
PUSTAKA
PROFIL
PENULIS
Modul Pelatihan
Editor:
Annisa Zikra Toppany
Desainer:
Mifta Ardila
Sumber:
www.insancendekiamandiri.co.id
Penata Letak:
Annisa Zikra Toppany
Proofreader:
TIM ICM
Ukuran:
vi, 46 hlm., 17,6x25 cm
ISBN:
No ISBN
Cetakan Pertama:
Agustus 2021
PRAKATA
BAB 1 BAB 2
BAB 3
BAB 4
DAFTAR
PUSTAKA
PROFIL
PENULIS
v
PRAKATA
Penulis
vi
BAB
1 PENDAHULUAN
1
seperti mengakibatkan otot perut semakin elastis, tulang belakang
melengkung, otot mata terkonsentrasi sehingga cepat merasa
lelah. Hasil penelitian Setyowati, dkk. (2017) menunjukkan bahwa
94,1% postur kerja pengrajin termasuk ke dalam kategori risiko
sangat tinggi sedangkan 38,5% termasuk ke dalam kategori risiko
tinggi. Pengrajin manik-manik di Desa Pampang juga sering
mengalami keluhan muskuloskeletal seperti rasa pegal dan nyeri
di beberapa segmen tubuh seperti leher, bahu, punggung, pinggang
serta lutut.
Dalam modul pelatihan ini akan diberikan materi tentang
sikap tubuh ergonomis dalam bekerja. Materi ini diberikan untuk
memberikan pengetahuan bagi pengrajin manik-manik di Desa
Pampang dalam melakukan pekerjaan untuk menurunkan keluhan
muskuloskeletal.
3
a. Menjaga tulang belakang dalam posisi “kurva-S” karena pada
dasarnya tulang belakang manusia kurang lebih berbentuk
seperti huruf "S." Hal ini sangat penting untuk menjaga bentuk
“kurva-S” dari tulang belakang baik saat duduk maupun berdiri.
Bagian terpenting dari "kurva-S" ini ada di punggung bawah.
Saat berdiri, meletakkan satu kaki di atas sandaran kaki
membantu menjaga tulang belakang dalam keselarasan.
Studi Kasus l 5
d. Jaga agar leher tetap selaras. Tulang leher adalah bagian dari
tulang belakang dan dengan demikian tunduk pada
persyaratan yang sama untuk mempertahankan “kurva-S”.
Studi Kasus l 7
Pendekatan yang sedikit lebih akurat adalah menjaga
tangan Anda kurang lebih seperti saat Anda memegang
setir mobil Anda pada posisi jam 10 dan 2.
Studi Kasus l 9
Gambar 2.14. Penggunaan Hoist
Studi Kasus l 11
Seringkali, masalah yang muncul terkait jangkauan
hanyalah masalah menata ulang area kerja dan memindahkan
hal-hal yang lebih dekat dengan tubuh. Ini bukanlah konsep
yang sulit untuk dipahami; yang sulit adalah memiliki pikiran
untuk memperhatikan dan mengubah lokasi peralatan atau
benda yang sering dijangkau.
Studi Kasus l 13
siku, baik saat duduk maupun berdiri. Contohnya adalah bekerja
dengan keyboard komputer.
Studi Kasus l 15
Gambar 2.24. Kemiringan Meja untuk Kegiatan tanpa Pekerjaan
Manual
Studi Kasus l 17
Gambar 2.28. Gerakan Bolak-Balik Memindahkan Kotak
Studi Kasus l 19
Harus berdiri dalam waktu lama juga dapat menciptakan beban
statis pada kaki. Adanya sandaran kaki memungkinkan pekerja
untuk dapat mengubah posisi kaki dan membuatnya lebih mudah
untuk berdiri.
Studi Kasus l 21
Jenis titik tekanan yang sedikit lebih halus terjadi saat Anda
berdiri di atas permukaan yang keras, seperti beton. Tumit dan
kaki bisa mulai sakit dan seluruh kaki bisa mulai Lelah. Solusi yang
dapat dilakukan adalah dengan menggunakan alas atau sol khusus
pada sepatu.
Mampu melihat adalah versi lain dari prinsip ini. Peralatan harus
disusun dan tugas harus disiapkan sehingga tidak ada yang
menghalangi pandangan pekerja.
Studi Kasus l 23
Prinsip 9 : Melakukan gerakan, olahraga dan peregangan saat
bekerja
Studi Kasus l 25
Prinsip 10 : Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman
(SNI 03-6575-2001)
Studi Kasus l 27
adalah control, yang mana manusia dapat menyesuaikan respon
dengan umpan balik yang diperoleh dari display tadi.
Studi Kasus l 29
b. Beban kerja dan kecepatan kerja seperti terlalu sedikit waktu
untuk dilakukan, pekerjaan di bawah tekanan waktu, jadwal
kerja yang ketat dan tidak fleksibel, jam kerja tak terduga,
jadwal shift yang dirancang buruk
c. Partisipasi dan control seperti kurangnya partisipasi dalam
pengambilan keputusan, kurangnya kontrol (misalnya, atas
metode kerja, bekerja dengan kecepatan tinggi).
d. Pengembangan Karier, status dan kompensasi seperti
keamanan pekerjaan, kurangnya prospek promosi, skema
pembayaran yanglemah, besaran pembayaran yang minim,
sistem evaluasi kinerja yang tidak jelas, Hubungan
interpersonal,
e. Hubungan kerja seperti hubungan yang buruk dengan rekan
kerja, penindasan, pelecehan, dan kekerasan, tidak ada
prosedur kerja.
f. Budaya Organisasi seperti komunikasi yang buruk, system
kepemimpinan yang buruk, kurangnya kejelasan tentang
tujuan organisasi,
g. Masalah pribadi seperti konflik tuntutan pekerjaan dan
rumah, kurangnya dukungan di tempat kerja, kurangnya
dukungan untuk masalah pekerjaan di rumah.
Studi Kasus l 31
32
BAB
STUDI KASUS
3
33
Gambar 3.2. Contoh Posisi Duduk Tidak Ergonomis
Studi Kasus l 35
• Berat beban antara 16-55 kg dapat meningkatkan risiko
cedera. Disarankan, pekerja sebaiknya menggunakan alat
bantu dan/atau mengangkat benda secara tim.
• Berat beban lebih dari 55 kg pekerja tidak diperkenankan
mengangkat sendiri. Disarankan, pekerja sebaiknya
menggunakan alat bantu dan/atau mengangkat benda secara
tim.
Sedangkan menurut National Institute for Occupational
Safety and Health (NIOSH), Amerika Serikat, berat beban
maksimum yang dapat diangkat oleh pekerja adalah 27 kg, baik
dilakukan oleh pria maupun wanita.
Studi Kasus l 37
Gambar 3.5. Gerakan berulang ke samping tubuh
Studi Kasus l 39
Gambar 3.8. Pencahayaan Lokal di Meja Kerja
Studi Kasus l 41
42
BAB
RANGKUMAN
4
43
daftar pustaka
Grandjean, E., 1993, Fitting the Task to the Man, 4th ed. Taylor and
Francis Inc, London.
44
Profil penulis
45
Ir. Lina Dianati Fathimahhayati, S.T., M.Sc. IPM., Asean Eng., lahir di
Yogyakarta, 6 Maret 1987. Beliau merupakan seorang dosen di
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Mulawarman. Beliau lulus S1 tahun 2009 dari Universitas Gadjah
Mada dan lulus S2 tahun 2013 dari Univeritas Gadjah Mada,
Yogyakarta. Pada tahun 2019 memperoleh gelar profesi Insinyur
dari Universitas Mulawarman dan tahun 2021 mendapatkan gelar
Asean.Eng.
Saat ini beliau mengajar mata kuliah Analisis Perancangan
Sistem Kerja, Ergonomi Industri, Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, Analisis Produktivitas dan lain-lain. Beliau juga aktif dalam
penelitian dan publikasi jurnal ilmiah. Beliau merupakan anggota
dari Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI), International
Engineers Asscociation (IAENG) dan Persatuan Insinyur Indonesia
(PII).