Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Florea : Jurnal Biologi dan Pembelajarannya, 5 (2), 2018, 110 – 116

DOI: 10.25273/florea.v5i2.3451

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING TERHADAP


KEMAMPUAN BERPIKIRKRITIS MATERI VERTEBRATA PADA SISWA SMA

Dzaalika Aldeirre1), Ratna Komala2), Erna Heryanti3)


1)
Pendidikan Biologi, FPMIPA, Universitas Negeri Jakarta
email: dzaaldeirre@gmail.com
Diterima 1 Oktober 2018 disetujui 10 Oktober 2018

ABSTRACT
Brainstorming Learning Method is one of the learning methods that help teachers to
achieve the goals of the learning process. Critical thinking is a process for learners to
digest first things that have been obtained by looking at from other sources then can create
their own conclusions. One of learning that requires critical thinking is Vertebrate subject
matter. This study aims to determine the effect of brainstorming learning method on critical
thinking of Vertebrate subject matter in high school students. This research was conducted
in SMA Negeri 31 Jakarta. The number of research samples were 132 students using Taro
Yamane formula selected by simple random sampling. This research was conducted in
May-June 2018. The research method used is quasi- experimental method. The result of the
research is the average score of critical thinking ability test of Vertebrata subject matter in
experiment classis higher than the average score of critical thinking ability test of
Vertebrate material in control class, prerequisite test shows normal and homogenous
distribution data. Testing statistical hypothesis based on calculations that have been done,
obtained p-value<α is 0,000<0.05 then. The conclusion of this research is the influence of
brainstorming method on Vertebrate subject matter critical thinking ability in high school
students.

Kata kunci: Metode Brainstorming; Berpikir Kritis; Materi Vertebrata

PENDAHULUAN

110
Dzaalika Aldeirre, Ratna Komala, Erna Heryanti

Pembelajaran merupakan proses dengan masalah yang diberikan oleh guru,


interaksi peserta didik dengan guru dan 4) meningkatkan partisipasi peserta didik
sumber belajar pada suatu lingkungan dalam menerima pembelajaran, 5) peserta
belajar. Proses pembelajaran perlu didik yang kurang aktif mendapat bantuan
direncanakan, dilaksanakan, dinilai dan dari temannya yang sudah pandai atau dari
guru,6)terjadi persaingan yang sehat, 7)
diawasiagar terlaksana secara efektif dan
anak merasa bebas dan gembira dan 8)
efesien (Rusman, 2010). Pembelajaran suasana demokratis dan disiplin dapat
dapat dilakukan dengan menggunakan ditumbuhkan (Mukrima, 2014). Metode
metode ilmiah yang diintegrasikan dengan pembelajaran brainstorming juga
pendekatan, strategi, model dan metode diharapkan dapat meningkatkan berpikir
pembelajaran. Salah satu jenis metode kritis peserta didik karena setiap peserta
pembelajaran adalah metode pembelajaran didik akan memberikan pendapat mereka
brainstorming. Metode pembelajaran tanpa adanya rasa takut akan kritikan dari
brainstorming adalah metode peserta didik lain.
pembelajaran yang memberikan Salah satu materi pembelajaran
kesempatan bagi peserta didik untuk yang dianggap sulit oleh peserta didik
menyatakan pendapat ataupun gagasan adalah materi klasifikasi makhluk hidup.
mereka mengenai materi pembelajaran, Materi tersebut memiliki tingkat kerumitan
akan tetapi gagasan yang diberikan yang tinggi karena peserta didik dituntut
tidakakan dikritik oleh peserta didik yang untuk mendeskripsikan makhluk hidup
lainnya (Sijabat,2013). Metode berdasarkan ciri-ciri khusus yang dimiliki,
pembelajaran brainstorming diharapkan sehingga materi ini memerlukan
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kemampuan berpikir kritis peserta didik
kritis oleh peserta didik karena peserta dalam memecahkan permasalahan pada
didik diberikan kesempatan untuk materi tersebut (Prihatiningsih, 2016).
menyampaikan pendapat mereka tanpa Salah satu materi yang menyangkut
adanya rasa taku takan kritikan. klasifikasi makhluk hidup adalah materi
Berfikir kritis merupakan proses Vertebrata. Vertebrata merupakan hewan
dimana peserta didik mengolah terlebih bertulang belakang yang klasifikasikan
dahulu mengenai hal yang mereka menjadi 7 kelompok diantaranya Agnatha,
dapatkan dengan cara mengumpulkan Chondrchthyes, Ostheichthyes, Amphibi,
berbagai bukti lain yang terkait dari Reptilia, Aves dan Mamalia (Susatyo &
sumber yang berbeda. Kemampuan Sugiharto, 2016). Berdasarkan
berpikir kritis masyarakat Indonesia masih permasalahan diatas, maka penelitian ini
lemah. Kemampuan berpikir kritisitu dilakukan untuk melihat serta menganalis
kurang terbangun di pendidikan dan keefektifan dari metode pembelajaran
budaya Indonesia karena pendidikan brainstorming yang digunakan untuk dapat
Indonesia masih mengutamakan mempengaruhi cara berpikir kritis materi
kemampuan menghafal (Wahyudi,2017). Vertebrata pada peserta didik SMA.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi
oleh Utami(2015) metode pembelajaran bahan acuan ke depan dalam
Brainstorming dapat meningkatkan mengimplementasikan metode
kemampuan berpikir kritis peserta didik pembelajaran yang dapat menjadikan
pada pembelajaran IPA. Keunggulan peserta didik dapat berpikir kritis.
metode pembelajaran brainstorming yaitu:
1) anak-anak berpikir untuk menyatakan METODOLOGI
pendapat, 2) melatih peserta didik berpikir PENELITIAN
dengan cepat dan tersusun logis, 3) Penelitian ini dilaksanakan di SMA
merangsang peserta didik untuk selalu
Negeri 31 Jakarta Semester Genap Tahun
siap berpendapat yang berhubungan
Ajaran 2017/2018 pada bulan April 2018.

111
Pengaruh Metode Pembelajaran Brainstorming terhadap Kemampuan Berpikirkritis Materi Vertebrata
pada Siswa SMA

Metode yang digunakan dalam penelitian diperoleh kelas eksperimen adalah 97,91
ini adalah metode kuasi eksperimen dengan dan skor terendah adalah 37,5. Histogram
desain penelitian yang digunakan adalah distribusi skor tes kemampuan berpikir
posttest only group design. kritis pada kelas eksperimen terlihat pada
Gambar 1, sedangkan Histogram
1.1 MetodePengumpulanData distribusi skor tes kemampuan berpikir
kritis pada kelas eksperimen terlihat pada
Populasi pada penelitian ini ialah Gambar 2.
siswa kelas X SMA Negeri 31 Jakarta.
Sampel berjumlah 132 yang diambil
menggunakan teknik simple random
sampling. Data kemampuan berpikir kritis
siswa diukur menggunakan instrument tes
kemampuan berpikir kritis siswa yang
terdiri atas 24 butir soal uraian dengan
maksimal skor tiap soal adalah 4.

1.2 Metode Analisis


Data
Pengolahan data dilakukan dengan
perhitungan statistik, yaitu:
1. Uji Prasyarat Analisis Skor tertinggi yang diperoleh siswa
pada kelas eksperimen adalah 97,91 dan
Data skor terendah adalah 37,5 dengan rata-rata
a. Uji normalitas dilakukan untuk skor tes kemampuan berpikir kritis yang
diperoleh siswa adalah 68,78 sedangkan
mengetahui data yang diperoleh skor tertinggi yang diperoleh pada siswa
berdistribusi normal atau tidak. Uji pada kelas control adalah 83,33 dan skor
normalitas dilakukan dengan terendah adalah 27,08 dengan rata-rata
skor tes kemampuan berpikir ktritis yang
menggunakan uji Kolmogorov- diperoleh siswa adalah 58,90. Hal tersebut
Smirnov pada taraf signifikansi 0,05 menunjukkan bahwa kelas eksperimen
dengan aplikasi SPSS vol.24. memperoleh skor tertinggi yang lebih besar
dari kelas control serta memperoleh skor
b. Uji homogenitas dilakukan untuk terendah dan rata-rata skor tes kemampuan
mengetahui data memilliki varians berpikir kritis yang lebih besar dari kelas
kontrol.
yang sama atau tidak. Uji
homogenitas dilakukan dengan
menggunakan uji Levene pada taraf
signifikansi 0,05 dengan aplikasi
SPSS vol.24.
2. Uji Hipotesis
Jika data yang diperoleh merupakan
data yang berdistribusi normal dan
homogeny maka dilakukan uji
hipotesis menggunakan uji-t pada
taraf signifikansi 0,05 dengan aplikasi
SPSS vol.24
Perbandingan rata-rata skor tes
kemampuan berpikir kritis pada kelas
eksperimen dan kelas control (Gambar 3)
HASILDAN PEMBAHASAN
menunjukkan bahwa kelas eksperimen
Hasil yang didapatkan yang menggunakan metode brainstorming
menunjukkan skor maksimal yang mendapatkan skor tes kemampuan berpikir

112
Dzaalika Aldeirre, Ratna Komala, Erna Heryanti

kritis lebih besar daripada kelas kontrol. Hasil yang diperoleh sesuai
Dengan skor rata-rata pada kelas dengan penelitian yang dilakukan oleh
eksperimen adalah 68,78 dan skor rata-rata Utami (2015), bahwa metode
pada kelas kontrol adalah 58,9. Hal tersebut brainstorming dapat mempengaruhi
menunjukkan bahwa kelas eksperimen kemampuan berpikir kritis siswa. Metode
memperoleh skor tertinggi yang lebih besar pembelajaran brainstorming
dari kelas kontrol serta memperoleh skor memungkinkan adanya permasalahan baru
terendah dan rata-rata skor tes kemampuan yang muncul selama proses pembelajaran
berpikir kritis yang lebih besar dari kelas berlangsung. Permasalahan yang baru
kontrol. muncul tersebut dikarenakan adanya
Berdasarkan hasil yang diperoleh kesempatan bagi para siswa untuk
diketahui bahwa metode pembelajaran menyampaikan pendapatnya tanpa adanya
brainstorming mempengaruhi tingkat kritikan dari siswa lain yang
berpikir kritis siswa, dimana metode mendengarkan (Utami, 2015).
brainstorming memberikan kesempatan Tanpa adanya kritikan yang
kepada peserta didik untuk menyampaikan diajukan oleh siswa lainnya, setiap siswa
pendapat mereka tanpa adanya rasa takut menjadi lebih percaya diri dalam
akan kritikan. Pendapat yang disampaikan menyampaikan pendapat mereka tanpa
oleh peserta didik membimbing peserta rasa takut disalahkan oleh teman mereka.
didik tersebut untuk berpikir lebih dalam Hal tersebut memicu setiap siswa untuk
sehingga mereka dapat menyampaikan dapat berpikir lebih dalam atau berpikir
pendapat mereka. kritis untuk dapat menyampaikan
Pada perhitungan persentase pendapat mereka masing-masing. Tujuan
pencapaian kategori kemampuan berpikir dari penggunaan metode ini sendiri ialah
kritis, terlihat bahwa siswa yang mampu untuk mengungkapkan semua yang
mencapai kategori kemampuan berpikir dipikirkan oleh para siswa dalam
kritis sangat tinggi pada kelas eksperimen menanggapi masalah yang dilontarkan
terdapat 2 siswa (3,03%) dan tidak ada guru selama proses pembelajaran.
siswa pada kelas control yang mampu Pada tahap stimulation, guru
mencapai kategori kemampuan berpikir memulai pembelajaran dengan
kritis sangat tinggi. Siswa yang termasuk mengajukan pertanyaan, dan siswa
ke dalam kategori kemampuan berpikir diminta untuk mencari referensi dari
kritis sangat rendah pada kelas eksperimen berbagai sumber serta siswa belajar secara
terdapat 10 siswa (15,15%) sedangkan berkelompok yang terdiri dari 5-6 orang
pada kelas control mencapai 26 siswa yang heterogen. Tahap stimulation
(39,39%). membuat siswa terlebih dahulu memiliki
pengetahuan sebelum memulai
pembekalan materi Vertebrata. Pada tahap
problem statement siswa melakukan
identifikasi berbagai masalah mengenai
Vertebrata dan merumuskannya dalam
bentuk hipotesis. Selanjutnya tahap data
collecting dan data processing, pada tahap
inilah kemampuan berpikir kritis siswa
dilatih sebab siswa diharuskan untuk
menyampaikan pendapat mereka masing-
masing mengenai permasalahan yang ada
selain dari yang telah disampaikan teman
mereka sebelumnya.

113
Pengaruh Metode Pembelajaran Brainstorming terhadap Kemampuan Berpikirkritis Materi Vertebrata
pada Siswa SMA

Pada pertemuan pertama baik pada pembelajaran dengan metode


kelas Eksperimen maupun kelas kontrol, brainstorming memberikan kesempatan
peserta didik melakukan pembahasan kepada peserta didik untuk mampu
mengenai hewan Vertebrata pada kelas mandiri serta dapat mengarahkan diri
Agnatha, Chondochtyes, Osteicthyes serta sendiri, memiliki keterbukaan serta
Amphibi. Peserta didik dibagi menjadi keutuhan diri dalam memilih alternative
beberapa kelompok, kemudian diberikan tindakan terbaik, dan dapat
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) menyampaikan pendapat dalam
untuk dibahas bersama teman sekelompok memecahkan suatu masalah serta mampu
mereka. Kegiatan tersebut mendorong menghargai pendapat orang lain
peserta didik menemukan fakta sendiri, (Damayanti, 2016). Pada proses
tidak hanya bergantung pada konsep pembelajaran konvensional, dimana
materi yang terdapat pada buku saja, peserta didik belajar dengan metode yang
karena setiap pendapat yang diberikan biasa mereka gunakan di dalam kelas,
oleh setiap peserta didik harus berbeda. peserta didik juga belajar secara
Peserta didik dalam kelompok berkelompok yang terdiri dari 5-6 orang
mengidentifikasi setiap hewan pada kelas yang heterogen. Proses pembelajaran
Vertebrata, kemudian dengan metode ini melalui lima tahapan
mengelompokkannya menjadi beberapa yaitu menyampaikan tujuan dan
kelas, menggambarkan daur hidup serta memotivasi peserta didik, menyajikan dan
peranan pada hewan-hewan tersebut. menyampaikan informasi,
Dengan langkah yang sama pada mengorganisasikan peserta didik dalam
pertemuan kedua baik kelas eksperimen kelompok belajar, membimbing kelompok
maupun kelas kontrol membahas bekerja dan belajar, evaluasi dan
kelompok Reptil, Aves dan Mamalia dari memberikan penghargaan. Tahapan
kelas hewan Vertebrata. metode konvensional merupakan tahapan
Proses pembelajaran dengan yang memang seharusnya dilakukan
metode brainstorming, peserta didik dalam suatu pembelajaran, berbeda
melengkapi data pengamatan dan dengan metode brainstorming yang
menjawab pertanyaan yang terdapat pada menambahkan tahap-tahap pada kegiatan
lembar kerja peserta didik. Hal tersebut inti yang membuat siswa menemukan
bertujuan untuk mendorong kemampuan konsep secara mandiri, sehingga pada
berpikir kritis peserta didik dalam metode konvensional kurang memicu
menemukan konsep pembelajaran hewan- peserta didik berpikir kritis untuk
hewan Vertebrata secara mandiri. Proses memecahkan masalah.
penemuan konsep dilakukan selama Dalam proses pembelajaran
proses pembelajaran setelah peserta didik konvensional, siswa juga diberikan lembar
mendapatkan informasi pada pra kerja yang sama untuk didiskusikan secara
pembelajaran dan proses pembelajaran di berkelompok. Hal tersebut dimaksudkan
sekolah. Metode brainstorming agar peserta didik pada kelas eksperimen
membebaskan peserta didik untuk dapat dan kelas kontrol mendapatkan
membentuk pengetahuannya sendiri. pengalaman belajar yang sama, baik dari
Seperti yang diungkapkan oleh Amin segi materi yang dipelajari dan juga dari
(2016) bahwa konsep metode lembar kerja yang harus diselesaikan
pembelajaran brainstorming merupakan peserta didik melalui diskusi kelompok
suatu upaya menjadikan proses belajar yang nantinya akan didiskusikan kembali
mengajar mengajar menarik dan bisa bersama-sama setelah penyajian oleh
mendorong peserta didik aktif dalam kelompok siswa. Pada penelitian ini
belajar serta mengemukakan pendapat terdapat beberapa keterbatasan antara lain
mereka (Amin, 2016). Proses pada kelas eksperimen, peserta didik

114
Dzaalika Aldeirre, Ratna Komala, Erna Heryanti

belum terbiasa menyampaikan pendapat Ardian, Adan Riswan D. D. (2007).


mereka masing-masing sehingga guru Pengembangan Model Pembelajaran
harus benar-benar memberikan penegasan Brainstorming untuk Meningkatkan
kembali bahwa setiap peserta didik harus Kreatifitas Mahasiswa pada Mata
menyampaikan pendapatnya sendiri serta Kuliah Praktik Fabrikasi. Jurnal
dapat menarik kesimpulan selama proses Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
pembelajaran. Selain itu, waktu yang 17(1). Yogyakarta: Fakultas Teknik
dibutuhkan bagi peserta didik untuk dapat Universitas Negeri
berpikir kritis juga seharusnya tidaklah Yogyakarta
singkat, melainkan butuh waktu yang
Ardiansyah, Hamdan. (2018). Pengaruh
banyak untuk dapat menciptakan pikiran
Metode Pembelajaran Brainstorming
kritis tiap peserta didik, akan tetapi yang
terhadap Kemampuan Berpikir Kritis
digunakan dalam penelitian hanya 3
berdasarkan Kemampuan Awal Peserta
pertemuan pembelajaran saja.
Didik. Jurnal Pendidikan Ekonomi
Indonesia Vol.1 No.1
KESIMPULA
N
Berdasarkan hasil penelitian dapat Arikunto, S. (2012). Prosedur Penelitian
Disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
metode brainstorming pada materi Rineka Cipta
Vertebrata terhadap kemampuan berpikir
kritis siswa SMA. Damayanti, NP, Kt. Pudjawandan Md.
Suarjana. (2016). Pengaruh Metode
UCAPAN TERIMA Pembelajaran Brainstorming terhadap
KASIH Kemamampuan Berpikir Kritis Siswa
Mata Pelajaran Ipa Kelas V SD. E-
Terima kasih kepada SMA Negeri 31 Journal PGSD 4(1). Singaraja:
Jakarta, ibu Ratna Komala serta ibu Erna Universitas Pendidikan Ganesha.
Heryanti, serta rekan-rekan sekalian yang
telah membantu selama proses penelitian. Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
DAFTAR Cipta
PUSTAKA
Alawiyah, H. (2015). Analisis Kesulitan Ennis. (1996). Critical Thinking. New
Belajar Siswa dalam Memahami Jersey: Upper Sddle River
Materi Invertebrata Di Kelas X Man 2
Pontianak. Skripsi. Pontianak: Fisher,A. (2007). Bepikir Kritis (Sebuah
Program Studi Pendidikan Biologi, Pengantar) terjemahan. Jakarta:
FKIP, Universitas Muhammadiyah Erlangga
Pontianak.
Malahayati. (2005). Berpikir dan
Amin, Diyah N. F. (2016). Penerapan Berhasil. Jakarta: Restu
Metode Curah Gagasan Agung
(Brainstorming) untuk Meningkatkan
Kemampuan Mengemukakan Mukrima, S S. (2014). 53 Metode
Pendapat Siswa. Jurnal Pendidikan Pembelajaran. Bandung: Pendidikan
Sejarah Vol. 5 Manajemen Bisnis A Universitas
Pendidikan Indonesia.

115
Pengaruh Metode Pembelajaran Brainstorming terhadap Kemampuan Berpikirkritis Materi Vertebrata
pada Siswa SMA

Murti, B. (2016). Berpikir Kritis (Critical Pendidikan 5(2). Malang: Universitas


Thinking). Seri Kuliah Blok Budaya Kanjuruhan.
Ilmiah. Surakarta: Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat, Fakultas Susatyo, P dan Sugiharto. (2017). Struktur
Hewan. Tanggerang Selatan:
Moore,Kedokteran, Universitas
Brooke N. (2016). Critical Sebelas Universitas Terbuka.
Maret.
Thinking. McGraw.
Hill. Utami, D. (2015). Pengaruh Metode
Brainstorming terhadap Kemampuan
Nurafriani, Novi S. (2012). Pengaruh Berpikir Kritis pada Pembelajaran
Metode Pembelajaran Brainstorming IPA. Jurnal PendidikanDasar 6 (2).
(Curah Gagasan) terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Wahyudi, M Zaid. 26 Agustus (2017).
pada Pembelajaran Matematika. Industri Hoaks dan Jeratan Pikiran
Skripsi. Cirebon: Kementerian Agama Kita. (diakses tanggal 29 Januari 2011
Republik Indonesia Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Zuqistya, N. (2014). Vertebrata. Jakarta
Program Studi Pendidikan Biologi
Prihartiningsih, Siti Z dan Sentot K. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
(2016). Kemampuan Berpikir Kritis Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Siswa SMP Pada Materi Klasifikasi Keguruan Universitas Islam Negeri
Makhluk Hidup. Jurnal Pros. Semnas Syarif Hidayatullah Jakart
Pendidikan IPA Pascasarjana UM
(1). Malang: Universitas Negeri
Malang.

Rahmawati, I, Arif H dan Sri R. (2016).


Analisis Keterampilan Berpikir Kritis
pada Siswa SMP Pada Materi Gaya
Dan Penerapannya. Jurnal Pros.
Semnas Pendidikan IPA Pascasarjana
UM. Vol 1. Malang: Universitas
Negeri Malang.

Rusman. (2010). Model-Model


Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

Sijabat, OP. (2013). Penerapan Metode


Pembelajaran Brainstorming dalam
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI
SMK Swasta Teladan Tanah Jawa
Tahun Pelajaran 2013/2014. Laporan
Penelitian Ilmiah. Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan Universitas
HKBP Nommensen: Pematangsiantar

Sumadji. (2015). Pengaruh Metode


Pembelajaran terhadap Hasil Belajar
Mahasiswa. Jurnal Inspirasi

116

You might also like