4373-Article Text-13852-2-15-20210628

You might also like

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 11

DESCRIPTION OF BEHAVIOR OF USING PERSONAL PROTECTIVE

EQUIPMENT (PPE) ON WASTE TRANSPORTER OFFICERS AT THE


ENVIRONMENT AND CLEANING DEPARTMENT OF KUPANG CITY

Siti Zaenab Ahmad1*, Johny A.R. Salmun2, Agus Setyobudi3


1,2,3
Faculty of Public Health, Nusa Cendana University

ABSTRACT

The importance of using PPE for officers is to enjoy the potential hazards in the workplace. This
study aims to identify the factors that cause officers not to use PPE, namely predisposition
(knowledge, attitude, comfort), enabler (availability of PPE, socialization), and reinforcement
(supervision, leadership policies) on the behavior of using garbage collectors at the
Environmental Service and Cleanliness of Kupang City in 2020. This type of research is
descriptive research. The population of this study were 181 garbage collectors. Sampling was
done by means of Simple Random Sampling and a sample of 64 officers. Data analysis using
frequency distribution table. The results of research on 64 officers in 2020 showed that
respondents who had good knowledge were more in percentage (95.3%), respondents who had
positive attitudes were more in percentage (92.2%), respondents who felt uncomfortable in using
protective equipment There are more PPE with presentations (89.1%), the availability of PPE
both in the field and at the office does not exist with presentations (100%), socialization about
PPE during 2020 has never existed with presentation (100%), supervision of the use of PPE
during 2020 does not exist with a percentage (100%), leadership policies during 2020 do not
exist with a percentage (100%), Respondents who do not use PPE with more complete with a
percentage of 100%. Suggestions to the Kupang City Environment and Hygiene Service are to
pay more attention to the condition of PPE that is damaged and not suitable for use and also
supports the proposal of parties in the budget so that the office has PPE for waste transport
officers.

Keywords: Predisposition, Enabling, Reinforcing, PPE

PENDAHULUAN potensi bahaya yang disebabkan


kecelakaan terkait pekerjaan. Alat
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang Pelindung Diri adalah seperangkat alat
tidak terduga dan tidak diharapkan, yang yang harus digunakan untuk menjamin
mengganggu aktivitas dan dapat keselamatan pekerja itu sendiri atau
menyebabkan kerusakan pada orang atau disekitarnya ketika melakukan pekerjaan
harta benda. (1) yang berbahaya.(2)
Alat Pelindung Diri industri dikenal International Labour Organization
sebagai Personal Protective Equipment (ILO) tahun 2013, akibat kecelakaan
(PPE) adalah peralatan yang digunakan kerja sekitar 2,2 juta orang meninggal
dunia dan pada tahun 2014 meningkat
*Corresponding author:
menjadi 2,3 juta.(3) Sementara di
zeanahmad535@gmail.com
Indonesia jumlah kasus kecelakaan akibat
pekerja untuk melindungi diri dari
kerja tertinggi terjadi pada tahun 2013
yaitu sebanyak 35.195 orang dan Provinsi harinya dari pagi sampe sore. Kecelakaan
Aceh merupakan salah satu Provinsi ringan yang paling sering mereka alami
dengan angka kecelakaan kerja tertinggi pada saat mengangkat sampah yaitu debu
pada tahun 2013.(4) masuk ke mata dan tergores oleh pecahan
Kecelakaan di indonesia masih kaca/kaleng bekas. Namun, mereka
tergolong tinggi, termasuk perilaku merasa sudah terbiasa dan langsung
pengguna Alat Pelindung Diri (APD) diatasi dengan cara membasuh mata
yang sangat rendah yaitu 90% dengan air atau dilap menggunakan baju,
dibandingkan dengan Negara-Negara jika kaki yang terluka akibat pecahan
Asia lainnya.(5) Data BPJS kaca/kaleng maka petugas hanya
Ketenagakerjaan Provinsi NTT menggunakan kain untuk mengurangi
melaporkan bahwa Kecelakaan kerja pendarahan sehingga tidak perlu ke
pada tahun 2016 ditemukan sebanyak 19 dokter maupun dilaporkan ke kantor.
kasus. kasus kecelakaan kerja pada tahun Peneliti melakukan observasi dan
2017 mengalami peningkatan secara wawancara singkat dan mengajukan
signifikan menjadi 76 kasus.(6) Secara beberapa pertanyaan kepada delapan
umum, Alat Pelindung Diri (APD) petugas pengangkut sampah dilapangan
meliputi pelindung kepala, pelindung tentang pengetahuan dan sikap mereka
mata dan wajah, pelindung telinga, terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri
pelindung pernapasan, pelindung tangan, (APD). Petugas pengangkut sampah
dan pelindung kaki.(7) memahami penggunaan Alat Pelindung
Teori Lawrance Green dari Diri yang sesuai dengan Standar
Linggasari, mencoba menganalisis Operasional Prosedur (SOP) kantor
perilaku manusia dari segi kesehatan. seperti: topi pelindung, masker berfilter,
Kesehatan individu atau masyarakat sarung tangan, pakaian pelindung, dan
dipengaruhi oleh dua faktor utama, yakni sepatu boot saat melakukan pekerjaan.
faktor perilaku dan faktor non-perilaku. Petugas dilapangan memiliki
Perilaku individu terhadap kesehatan pengetahuan dan sikap yang baik bahwa
ditentukan oleh pengetahuan, sikap, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
keyakinan, kenyamanan. Disamping itu, sangat penting untuk menjaga
ketersediaan fasilitas, pelatihan, keselamatan kerja. Namun, saat observasi
pengawasan, dan kebijakan juga akan petugas pengangkut sampah tidak
mendukung dan memperkuat menggunakan Alat Pelindung Diri sesuai
terbentuknya perilaku. (8) dengan Standar Operasional Prosedur
Peneliti memilih petugas (SOP) dari kantor yaitu topi pelindung,
pengangkut sampah sabagi responden masker berfilter, sarung tangan, pakaian
penelitian karena sebelumnya peneliti pelindung, dan sepatu boot.
sudah melakukan observasi awal pada Penelitian yang dilakukan
petugas pengangkut sampah Dinas sebelumnya menunjukkan bahwa dari 54
Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota petugas terdapat 46 petugas pengangkut
Kupang. Ditemukan tidak ada Alat sampah di Dinas Lingkungan Hidup dan
Pelindung Diri (APD) yang layak Kebersihan Kota Kupang yaitu yang
digunakan. Padahal pekerjaan ini memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi
beresiko terjadinya kecelakaan kerja dengan presentase (85%) dan sikap
bahkan penyakit akibat kerja, apalagi terhadap penggunaan Alat Pelindung Diri
pengangkutan sampah dilakukan setiap (APD) dari 54 petugas terdapat 53
petugas dengan presentase (98%) yang Predisposisi, Pemungkin, dan Penguat
memiliki sikap setuju, penggunaan APD Terhadap Perilaku Penggunaan Alat
sesuai resiko bahaya dikategorikan tidak Pelindung Diri Petugas Pengangkut
sesuai dengan persentase 100 %.(9) Sampah Dinas Lingkungan Hidup dan
Tujuan penelitian ini yaitu untuk Kebersihan Kota Kupang. Teknik
mengidentifikasi Gambaran Faktor pengambilan sampel yang digunakan
Predisposisi (Pengetahuan, Sikap, dalam penelitian ini adalah simple
Kenyamanan), Pemungkin (Ketersediaan random sampling dengan populasi dalam
APD dan Sosialisasi) Dan Penguat penelitian adalah petugas khusus
(Pengawasan dan Kebijakan) Terhadap pengangkut sampah Dinas Lingkungan
Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri Hidup dan Kebersihan Kota Kupang yang
Petugas Pengangkut Sampah Dinas berjumlah 181 orang. Penarikan sampel
Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kota menggunakan rumus Slovin.(10) Besar
Kupang Tahun 2020. sampel dalam penelitian ini adalah
sebanyak 64 petugas. Penelitian ini telah
METODE lulus kaji etik Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Nusa Cendana
Penelitian ini adalah penelitian dengan nomor Ethical Approval:
dekriptif, dimana tujuan untuk membuat 2020177 – KEPK.
gambaran atau mendeskripsikan suatu
keadaan secara objektif.(10) Penelitian ini HASIL
dilakukan pada bulan November 2020
sampai Desember 2020. Intrumen Penelitian ini dilakukan pada 64
penelitian yang digunakan adalah petugas pengangkut sampah sesuai
kuesioner yang disebarkan secara wilayah Tempat Pembuangan Sampah
langsung kepada petugas. Data yang (TPS) di lima Kecamatan yaitu
diperoleh akan diolah menggunakan Kecamatan Kelapa Lima, Kecamatan
SPSS dan ditabulasi kedalam Tabel Kota Raja, dan Kecamatan Oebobo,
Distribusi Frekuensi. Kemudian Kecamatan Kota Lama dan Kecamatan
dianalisis secara deskriptif untuk Maulafa.
mengidentifikasi Gambaran Faktor
1. Karakteristik Responden
Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Pendidikan Terakhir, dan Masa Kerja Di Wilayah
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang Tahun 2020

Karakteristik Frekuensi (n=64) Presentasi (%)


Umur
35 - 40 Tahun 15 23,4
41 - 45 Tahun 17 26,6
46 - 50 Tahun 21 32,8
51 - 55 Tahun 11 17,2
Pendidikan Terakhir
Tamat SD 5 7,8
Tamat SMP 17 26,6
Tamat SMA 35 54,7
Tamat PT 7 10,9
Masa Kerja
1-5 Tahun 4 6,3
6-10 Tahun 13 20,3
11-15 Tahun 36 56,2
16-20 Tahun 11 17,2

Tabel 1. Menunjukkan bahwa dari tamat SMA sebanyak 35 responden


64 responden, dengan umur 46-50 tahun (54,7%), Masa kerja 11-15 tahun
sebanyak 21 responden (32,8%), sebanyak 36 responden (56,2%).

2. Analisis Univariat

Tabel 2. Gambaran Faktor Predisposisi (Pengetahuan, Sikap, dan Kenyamanan), Gambaran


Faktor Pemungkin (Ketersediaan APD, dan Sosialisasi), Gambaran Faktor Penguat (Pengawasan
dan Kebijakan Pimpinan) Perilaku Penggunaan APD pada Petugas Pengangkut Sampah Dinas
Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang Tahun 2020

Variabel Jumlah Presentasi (%)


Pengetahuan
Baik 61 95,3
Cukup 3 4,7
Kurang 0 0
Total 64 100
Sikap
Positif 59 92,2
Negatif 5 7,8
Total 64 100

Kenyamanan
Ya 7 10,9
Tidak 57 89,1
Total 64 100
Ketersediaan APD
Ada 0 0
Tidak ada 64 100
Total 100 100
Sosialisasi
Pernah 0 0
Tidak Pernah 64 100
Total 64 100
Pengawasan
Ya 0 0
Tidak 64 100
Total 64 100
Kebijakan Pimpinan
Ada 0 0
Tidak ada 64 100
Total 64 100
Perilaku Penggunaan
APD
0 0
Lengkap
64 100
Tidak lengkap
64 100
Total
Alat Pelindung Diri (APD) lebih sedikit
Tabel 2. Menunjukkan bahwa responden dengan presentasi (10,9%), ketersediaan
yang memiliki pengetahuan baik lebih Alat Pelindung Diri (APD) baik dilapangan
banyak dengan presentase (95,3%) maupun dikantor tidak ada dengan
sedangkan responden yang memiliki presentasi (100%), sosialisasi tentang Alat
pengetahuan cukup lebih sedikit dengan Pelindung Diri (APD) selama tahun 2020
presentase (4,7%), responden yang memiliki tidak pernah dengan presentase (100%),
sikap positif lebih banyak dengan presentase pengawasan terhadap penggunaan Alat
(92.2%) sedangkan responden yang Pelindung Diri (APD) selama tahun 2020
memiliki sikap negatif lebih sedikit dengan tidak ada dengan presentase (100%),
presentase (7,8%), responden yang merasa kebijakan pimpinan selama tahun 2020
tidak nyaman dalam penggunaan Alat tidak ada dengan presentase (100%),
Pelindung Diri (APD) lebih banyak dengan Responden yang tidak menggunakan Alat
presentasi (89,1%) sedangkan responden Pelindung Diri (APD) dengan lengkap lebih
yang merasa nyaman dalam penggunaan banyak dengan presentase 100%.

PEMBAHASAN sekolah dasar. Tingkat pendidikan yang


kurang sehingga responden kurang
1. Pengetahuan mengetahui sebagian dari fungsi, bahaya-
Menurut Notoatmodjo pengetahuan bahaya yang terjadi jika tidak
merupakan hasil dari tahu yang terjadi menggunakan Alat Pelindung Diri
setelah seseorang memperhatikan objek. (APD).
Sensori melalui indera manusia Hasil penelitian ini sejalan dengan
(mendengar, melihat, mencium, penelitian yang lain dimana petugas
merasakan dan menyentuh). Sebagian kebersihan jalan lebih banyak memiliki
pengetahuan manusia diperoleh melalui pengetahuan dengan kategori baik yang
mata dan telinga.(10) pada umumnya responden sudah
Hasil penelitian menemukan mengenal berbagai jenis Alat Pelindung
sebagian besar responden mempunyai Diri (APD) yang sesuai dengan
tingkat pengetahuan yang baik dengan kebutuhan pekerjaannya, namun sebagian
jumlah responden 61 (95,3%) tentang besar dari mereka belum paham
Alat Pelindung Diri (APD) dimana mengenai manfaat serta dampak dari
petugas mampu menjawab beberapa dari pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)
10 (sepuluh) pertanyaan tentang fungsi, saat bekerja.(11)
pentingnya Alat Pelindung Diri (APD) 2. Sikap
dan lain-lain. Responden yang lebih Sikap merupakan gejala dari suatu
banyak menjawab pertanyaan ada pada reaksi yang menilai suatu objek sikap
tingkat pendidikan SMA/SMK yang meliputi pikiran, perasaan dan
sedangkan responden yang tingkat perhatian. Sikap diposisikan sebagai hasil
pengetahuan cukup rata-rata tamatan evaluasi objek sikap seperti tampak
dalam proses kognitif, efektif (emosional) dirinya. Dalam hal ini yang terlibat bukan
dan perilaku.(12) hanya masalah fisik biologis, tetapi juga
Hasil penelitian menemukan sikap perasaan, suara, cahaya, aroma, suhu, dan
responden lebih banyak bersikap positif lain-lain. Kemudian rangsangan tersebut
terhadap penggunaan Alat Pelindung Diri diolah oleh otak lalu otak akan
(APD) dengan jumlah reponden 59 memberikan penilaian relatif apakah
(92,2%), tentang petugas wajib kondisi itu membuat nyaman atau tidak.
(14)
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
saat bekerja, bagaimana pentingnya Hasil penelitian menemukan
penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) kebanyakan petugas menyatakan
saat bekerja untuk melindungi diri dari ketidaknyamanan dalam menggunakan
resiko terjadinya kecelakaan kerja. Alat Pelindung Diri (APD). Hal
Responden yang bersikap negatif ada 5 dikarenakan penggunaan Alat Pelindung
(7,8%), pada pernyataan bahwa Diri (APD) yang dirasa panas, tidak
menggunakan sepatu boot saat bekerja, memiliki ruang gerak yang bebas, tidak
menggunakan sarung tangan saat terbiasa. Sehingga petugas lebih memilih
mengangkat sampah, dan tidak mau tidak menggunakan Alat Pelindung Diri
membeli Alat Pelindung Diri (APD) saat melakukan pekerjaan dilapangan,
seadaanya jika kantor belum mengadakan beberapa jenis Alat Pelindung Diri (APD)
Alat Pelindung Diri (APD). yang sering dirasa tidak nyaman, seperti
Penelitian ini sejalan dengan topi pelindung, sepatu boot, dan pakaian
penelitian yang lain tentang Hubungan pelindung. Walaupun Alat Pelindung Diri
Perilaku dan Sikap Pekerja Pengangkut (APD) yang dibagikan oleh kantor sesuai
Sampah Dengan Penggunaan Alat ukuran masing-masing petugas, tetapi ada
Pelindung Diri Di Kampung Jawa Banda beberapa petugas yang merasa masih saja
Aceh, mayoritas responden yang kurang “pas” sehingga membuat mereka
memiliki sikap positif terhadap tidak nyaman dalam bekerja.
penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Penelitian ini sejalan dengan
(13)
penelitian yang lain yaitu responden yang
Sikap petugas kebersihan sudah merasa kurang nyaman terhadap
cukup baik, namun tidak diimbangi penggunaan Alat Pelindung Diri
dengan tindakan menggunakan Alat presentasinya lebih banyak dibandingkan
Pelindung Diri. Hal ini dilihat ketika dengan responden yang merasa nyaman
mengangkat sampah petugas tidak terhadap penggunaan Alat Pelindung
menggunakan Alat Pelindung Diri Diri. Banyaknya responden yang merasa
bahkan adapun yang menggunakan Alat kurang nyaman dengan pemakaian Alat
Pelindung Diri tetapi tidak sesuai dengan Pelindung Diri (APD) dikarenakan
Standar Operasional Prosedur yaitu merepotkan, mengganggu dan risih pada
hanya memakai sendal jepit. saat melakukan pekerjaan sehingga
mereka enggan menggunakannya.(15)
3. Kenyamanan 4. Ketersediaan Alat Pelindung Diri
Kenyamanan dan perasaan nyaman (APD)
adalah penilaian komprehensif seseorang Undang-Undang No. 1 tahun 1970
terhadap lingkungannya. Manusia pasal 14 butir c menyatakan bahwa
menilai kondisi lingkungan berdasarkan pengurus (pengusaha) diwajibkan untuk
rangsangan yang masuk ke dalam menyediakan secara cuma-cuma semua
alat perlindungan diri yang diwajibkan Sosialisasi dapat mempengaruhi
pada pekerja yang berada dibawah pola pikir dan perilaku petugas karena
pimpinannya dan menyediakan bagi petugas lebih paham pentingnya Alat
setiap orang lain yang memasuki tempat Pelindung Diri (APD) untuk mencegah
kerja tersebut, disertai dengan petunjuk- terjadinya kecelakaan kerja. Hasil
petunjuk yang diperlukan menurut penelitian menemukan dari awal sampai
petunjuk pegawai pengawas atau ahli-ahli akhir tahun 2020 petugas belum
keselamatan kerja.(1) mendapatkan sosialisasi yang berkaitan
Ketersediaan Alat Pelindung Diri dengan Keselamatan dan Kesehatan
(APD) adalah salah satu faktor yang Kerja (K3), pentingnya Alat Pelindung
mendukung petugas dalam memakai Alat Diri (APD), dan cara merawat Alat
Pelindung Diri (APD) untuk melindungi Pelindung Diri (APD) dari pihak kantor.
petugas dari kecelakaan kerja yang Sosialisasi setiap tahun sebelum covid-
beresiko mengakibatkan penyakit akibat 19, oleh pihak kantor berupa informasi
kerja. Hasil penelitian menemukan untuk mendukung Keselamatan dan
dilapangan maupun di kantor tidak Kesehatan Kerja (K3) berupa
tersedianya Alat Pelindung Diri (APD), peningkatan pengawasan, dan
Sebenarnya, setiap tahun pihak kantor peningkatan kesadaran penggunaan Alat
menyediakan Alat Pelindung Diri untuk Pelindung Diri. Penelitian ini sejalan
petugas, namum pada tahun 2020 tidak dengan penelitian lain yaitu responden
disediakan dengan alasan pandemi covid- berperilaku lebih baik setelah diberikan
19. Untuk menanggulangi Alat Pelindung sosialisasi. hal disebabkan sosialisasi
Diri (APD) yang tidak ada maka sebagian menjadi salah satu faktor pendorong
petugas pengangkut sampah dengan terhadap perubahan perilaku seseorang.
sukarela membeli masker dan sarung Jika sosialisasi dilakukan secara berkala
tangan yang menurut mereka murah dan maka dengan sendirinya dapat
juga sebagai pelindung sementara. mengedukasi petugas bahwa Alat
Petugas sangat menyayangkan tidak Pelindung Diri sangatlah penting untuk
tersedianya Alat Pelindung Diri (APD) melindungi diri dari resiko terjadinya
cadangan dimasa pandemi sekarang, kecelakaan kerja. Karena dengan
apalagi pekerjaan yang mereka hadapi melibatkan pekerja dalam sosialisasi
cukup berbahaya bagi keselamatan dan maka persebaran informasi yang ada
kesehatan petugas. Hasil penelitian ini tersebar merata yang nantinya dapat
sejalan dengan penelitian lain yaitu meningkatkan pengetahuan petugas. (17)
ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD)
sangat mempengaruhi kinerja dan 6. Pengawasan
perilaku petugas saat bekerja. Oleh sebab Salah satu kegiatan yang dapat
itu, diberlakukan aturan dalam dilakukan untuk keselamatan pekerja
menyediakan Pelindung Diri (APD) yaitu meninjau pemakaian Alat
sesuai dengan ukuran petugas.(16) Pelindung Diri (APD) oleh petugas
5. Sosialisasi pengangkut sampah untuk mencegah
Sosialisasi adalah proses yang kecelakan kerja dan juga mengendalikan
melibatkan individu dalam mempelajari timbulnya Penyakit Akibat Kerja (PAK)
norma-norma maupun nilai sosial untuk baik fisik maupun psikologis. Pengawas
menambah kemampuan berkomunikasi yang dipilih oleh kepala dinas
yang efektif dan efisien. berkewajiban mengawasi petugas
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) poster tentang Keselamatan dan Kesehatan
di lokasi pengangkutan sampah secara Kerja (K3) juga tidak ditempelkan
teratur setiap hari. Hal yang diperlukan dikendaraan pengangkutan sampah,
dalam melakukan pengawasan adalah petugas yang tidak masuk kerja dan tidak
memastikan tim pengawas yang telah menggunakan Alat Pelindung Diri saat
ditunjuk untuk melakukan pengawasan bekerja hanya mendapat teguran lisan dan
secara teratur. (1) juga tidak ada dispensasi kerja.
Hasil penelitian menemukan tidak Penelitian ini sejalan dengan
ada penerapan Keselamatan dan penelitian lain yaitu belum ada kebijakan
Kesehatan Kerja (K3) yaitu penerapan tertulis yang berisikan tentang kewajiban
penggunakan Alat Pelindung Diri (APD) penggunaan APD di area kerja dan saat
yang dilakukan oleh petugas pengangkut bekerja. Kebijakan yang dilakukan
sampah. Pengawas yang di beri perusahaan barulah hanya sebatas
tanggungjawab hanya sekedar mengawasi kebijakan lisan yang belum diikuti dengan
petugas pengangkut sampah saat bekerja. sanksi apabila dilanggar oleh para pekerja.
Petugas sering tidak perduli dengan Kebijakan dapat mempengaruhi perilaku
pengawasan Alat Pelindung Diri (APD) seseorang karena sifatnya yang mengikat
karena memang tidak adanya sanksi dari sama halnya seperti peraturan-peraturan.(20)
kepala dinas. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian lain yaitu hampir 8. Perilaku Penggunaan Alat Pelindung
semua informan menyatakan bahwa Diri (APD)
mereka masih bersikap acuh tentang Permenaker No 08 Tahun 2010
pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) tentang Alat Pelindung Diri yaitu
karena teguran tersebut tidak diikuti kebijakan pemerintah yang mewajibkan
dengan sanksi tertulis maupun tidak setiap perusahaan untuk menggunakan
tertulis.(18) Alat Pelindung Diri (APD) sesuai
peraturan serta memantau dan mengukur
7. Kebijakan Pimpinan penggunanaan Alat Pelindung Diri oleh
Kebijakan pimpinan merupakan pekerja. Alat Pelindung Diri (APD) harus
seperangkat tindakan yang diambil oleh sesuai dengan Standar Nasional Indonesia
seorang pemimpin dan kinerja misi untuk (SNI) dan standar yang berlaku harus
mencapai hasil tertentu yang diharapkan disediakan oleh pengusaha secara cuma-
oleh karyawan sebagai anggota pemimpin cuma.(7)
dan pekerjaan organisasi dikembangkan Hasil penelitian menemukan semua
sesuai situasi dan kondisi.(19) petugas pengangkut sampah tidak
Hasil penelitian menemukan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
kebijakan pimpinan belum terealisasikan yang didapatkan dari kantor berupa topi,
dengan baik kewajiban mengupayakan masker, sarung tangan, sepatu boot karet,
ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) dan pakaian pelindung karena semuanya
untuk petugas pengangkut sampah, sudah tidak layak digunakan. Dilokasi
menyediakan perlengkapan kesehatan pengangkutan sampah ada beberapa dari
seperti kotak Pertolongan Pertama Pada petugas berinisiatif untuk membeli Alat
Kecelakaan (P3K) dilapangan. Tahun 2020 Pelindung Diri (APD) sesuai dengan
tidak ada himbauan tentang penggunaan kondisi keuangan masing-masing seperti
Alat Pelindung Diri (APD) dikarenakan masker biasa untuk mengurangi bau busuk
tidak adanya Alat Pelindung Diri (APD), sampah. Petugas tahu potensi kecelakaan
kerja seperti terkena beling dan cairan dari
sampah organik yang sudah membusuk, UCAPAN TERIMAKASIH
namun petugas selalu beralasan bahwa
tidak nyaman memakai Alat Pelindung Terima kasih kepada Fakultas
Diri (APD dan menghambat gerak saat Kesehatan Masyarakat Undana, Dinas
bekerja. Penelitian ini sejalan dengan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota
penelitian lain Dimana petugas pengumpul Kupang dan semua responden yang
sampah lebih banyak tidak menggunakan berpartisipasi dalam penelitian ini.
Alat Pelindung Diri (APD) saat bekerja
Hal ini disebabkan karena Alat Pelindung
Diri (APD) yang tidak memadai seperti REFERENSI
masker dan sarung tangan.(21)
1. Undang-Undang Republik Indonesia.
KESIMPULAN Nomor: 1 Tahun. Keselamatan Kerja
[Internet]. Surakarta: Harapan Press;
Sebagian besar responden memiliki 1970. Tersedia pada:
pengetahuan baik dan sikap yang baik https://id.m.wikisorce.org/wiki/portal:
terhadap pentingnya Alat Pelindung Diri Undang-
(APD) saat bekerja. Tetapi petugas merasa Undang_Republik_Indonesia/1970&v
tidak nyaman, sosialisasi selama satu tahun ed
terakhir tidak ada, pengawasan yang 2. Suwardi dan Daryanto. Pedoman
kurang, Alat Pelindung Diri yang tidak Praktis Keselamatan dan Kesehatan
ada selama masa pandemi civid-19, Kerja dan Lingkungan Hidup. 1 ed.
kebijakan tentang kewajiban penggunaan Gava Media; 2018. 380 hal.
APD saat bekerja belum diikuti dengan 3. International, Labour, Organization.
sanksi apabila dilanggar oleh petugas. Kesekamatan dan Kesehatan Kerja
sehingga mempengaruhi perilaku petugas [Internet]. 5 ed. Jakarta: ILO; 2013.
tidak memakai Alat Pelindung. Maka 102 hal. Tersedia pada:
Saran kepada Dinas Lingkungan Hidup https://www.ilo.org/wcmsp5/groups/p
Dan Kebersihan Kota Kupang lebih ublic/@asia/@ro-bangkok/@ilo-
memperhatikan kondisi Alat Pelindung jakarta/documents/publication/wcms_
Diri yang sudah rusak dan tidak layak 237650.pdf
digunakan dan juga mengupayakan usulan 4. Pusat Data dan Informasi
kepada pihak yang berwenang dalam Kementerian Kesehatan Republik
penambahan anggaran agar pihak kantor Indonesia. Kecelakaan Kerja
memiliki cadangan Alat Pelindung Diri [Internet]. 2015. Tersedia pada:
bagi petugas pengangkut sampah. https://pusdatin.kemkes.go.id/downlo
ad.
5. Sumarna DP, dkk. Determinan
Penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) pada Karyawan Percetakan di
KONFLIK KEPENTINGAN Kota Makassar. FKM Unhas
Artikel ini benar-benar dipastikan [Internet]. 2013;1–15. Tersedia
tidak memiliki konflik kepentingan, pada:https://core.ac.uk/download/pdf/
kolaboratif, atau kepentingan lainnya 25490867.pdf
dengan pihak manapun. 6. BPJS Ketenagakerjaan Propinsi NTT.
Angka Kecelakaan Kerja Propinsi
NTT.
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan SKAH%2520PUBLIKASI%2520078
Transmigrasi Republik Indonesia No. 12. A. Wawan dan Dewi M. Teori dan
08/MEN/VII/2010. Tentang Alat Pengukuran Sikap Perilaku Manusia
Pelindung Diri. [Internet]. 2010. [Internet]. Yogyakarta: Nuna Medika;
Tersedia pada: 2010. 132 hal. Tersedia pada:
https://www.google.com/search? http://katalog.pustaka.unad.ac.id/inde
q=peraturan+menteri+tenaga+kerja+d x.php?
an+transmigrasi+republik+indonesia+ p=show_detail&id=101513&keyword
nomor+8&client. s
8. Linggasari. Faktor-Faktor yang 13. Lensoni, dkk. Hubungan Perilaku dan
Mempengaruhi Perilaku Terhadap Sikap Pekerja Pengangkut Sampah
Penggunaa Alat Pelindung Diri di Dengan Penggunaan Alat Pelindung
Departemen Enginering PT. Indah Diri Di Kampung Jawa Banda Aceh.
Kiat Pulp and Paper Tbk. Tangerang J Aceh Med [Internet].
Tahun 2008. 2008; Tersedia pada: 2018;5(2):147–52. Tersedia pada:
http://lib.ui.ac.id/file%3Ffile www.jurnal.abulyatama.ac.idcehmedi
%3DGital/122941-S-5402-Faktor- ka
faktor+yang+mempengaruhi+perilaku 14. Satwiko P. Pengertian Kenyamanan
9. Feby Benu. Studi Perilaku Dalam Suatu Bangunan. 2009;
Penggunaan APD pada Pekerja (2011):142–54. Tersedia pada:
Pengangkut Sampah Dinas https://sinta.ristekbrin.go.id/authors/d
Lingkungan Hidup Kebersihan dan etail%3Fid%3D5974513
Pertamanan Kota Kupang. J Chem Inf 15. Permatasari G, dkk. Hubungan
Model [Internet]. 2019;53(9):1689– Pengetahuan, Sikap dan Kenyamanan
99. Tersedia pada: Pekerja dengan Pemakaian Alat
http://repository.poltekeskupang.ac.id Pelindung Diri (APD) di Bengkel Las
/1074 Listrik Kecamatan Amuntai Tengah
10. Notoatmodjo S. Metodologi Kabupaten HSU Tahun 2016. J
Penelitian Kesehatan [Internet]. Ed. Kesehat Lingkung J dan Apl Tek
Rev. JAKARTA: PT. Rineke Cipta : Kesehat Lingkung [Internet].
JAKARTA., 2012; 2012. 243 hal. 2017;14(1):383. Tersedia pada:
Tersedia pada: https://kesling-
http://repo.unikadelasalle.ac.id/index. poltekkesbjm.com/ojs/index.php/JKL/
php? article/viewFile/36/34
p=show_detail&id=9271&keywords= 16. Eko Prasetyo. Pengaruh Pengetahuan,
11. Prasetyo W.S. Gambaran Pengaruh Sikap, dan Ketersediaan Alat
Perilaku Pemakaian Alat Pelindung Pelindung Diri (APD) Terhadap
Diri (APD) Terhadap Keluhan Kepatuhan Dalam Menggunakan
Kesehatan Pada Petugas Kebersihan APD di Unit Coasting PT. Pura
Jalan Di Kabupaten Madiun Tahun Barutama Kudus. Keperawatan dan
2017.[Skripsi] Program Studi Kesehat Masy [Internet]. 2015;2:49–
Keperawatan, Fakultas Ilmu 95. Tersedia pada:
Kesehatan, Universitas http://jurnal.stikescendekiautamakudu
Muhammadiyah Surakarta. 2018;18. s.ac.id/index.php/stikes/article/view/6
Tersedia pada: 4/40
http://eprints.ums.ac.id/60340/28/NA 17 Reny Yulita Sari, dkk. PENGARUH
SOSIALISASI SOP APD DENGAN Tentang Perilaku Penggunaan Alat
PERILAKU PERAWAT DALAM Pelindung Diri (APD) Ditinjau Dari
PENGGUNAAN APD Pengetahuan Terhadap Potensi
(HANDSCOON, MASKER, GOWN) Bahaya Dan Resiko Kecelakaan Kerja
DI RSUD Dr. H. SOEWONDO Pada Pekerja Pengecoran [Internet].
[Internet]. 2014;3. Tersedia pada: 2015;3. Tersedia pada:
http://ejournal.stikestelogorejo.ac.id/i http://ejournal-s1.undip.ac.id/cgi-
ndex.php/ilmukeperawatan/article/vie sys/suspendedpage.cgi
w/280/0 21. Silaban M, Mulyati S. Kesehatan P,
18. Saragih V. Insani, dkk. ANALISIS Kesehatan K, Lingkungan JK.
KEPATUHAN PEKERJA Penggunaan alat pelindung diri (apd)
TERHADAP PENGGUNAAN dan lama kerja pada kejadian
ALAT PELINDUNG DIRI (APD) kecelakaan kerja pengumpul sampah.
(StudiKasus Area Produksi di PT. X ) 2013;7(1):82–7. Tersedia pada:
[Internet]. 2016;4. Tersedia pada: https://doi.org/10.33088/jmk.7vi1.228
http://ejournals1.undip.ac.id/index.ph
p/jkm
19. Muzakkir Zabir. Kebijakan Pimpinan
Motivasi Kerja Pegawai Baitul Mal.
junal Agama dan Sos Hum [Internet].
2018;6. Tersedia pada:
http://journal.isamaaceh.com/index.p
hp/kalam/article/view/41/40

20 Novianto D. Nanang.
PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI (APD) PADA
PEKERJA PENGECORAN LOGAM
PT. SINAR SEMESTA (Studi Kasus

You might also like