Professional Documents
Culture Documents
A210190035 - LAURENTIA MEYLINA W - PKM-AI KKL 2021 IND - TEMPE MADIUN-dikonversi
A210190035 - LAURENTIA MEYLINA W - PKM-AI KKL 2021 IND - TEMPE MADIUN-dikonversi
A210190035 - LAURENTIA MEYLINA W - PKM-AI KKL 2021 IND - TEMPE MADIUN-dikonversi
BIDANG KEGIATAN :
Artikel Ilmiah
Di usulkan oleh :
Laurentia Meylina Wardani
A210190035
Abstrak
Penelitian ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengintregasikan dan mengimplementasikan
ilmu yang telah di kuasainya ke dalam Praktik Kuliah Kerja Lapanagan.Selain itu mahasiswa
juga dapat mengembangkan pemahaman mengenai obyek yang di teliti. Kuliah Kerja
Lapangan ( KKL ) kali ini di laksanakan di suatu usaha Industri Tempe “ Bu Anik “ yang
berada di desa Duren, Madiun. Tujuan dari penelitian ini yaitu agar mengetahui bagaimana
kendala kendala dan strategi pada penjualan/pemasaran produknya di masa Pandemi Covid-
19.Metode yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode kualitatif,
dimana metode tersebut menggunakan metode observasi dan wawancara.Pendekatan yang di
gunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Pendekatan Penelitian Studi Kasus yang
mana suatu strategi riset, penelaahan empiris yang menyelidiki suatu gejala dalam kehidupan
nyata.Kendala-kendala yang di alami oleh pemilik industri tersebut adalah terkait pada bahan
baku. Kendala tersebut yaitu naiknya harga per-kg kedelai, yang sebelumnya herga kedelai
per-kg sebesar Rp. 7000, sekarang menjadi sebesar Rp. 10.000 per-kgnya semenjak ada
pandemi ini. Meskipun harga kedelai naik tetapi pemilik industri tempe tetap tidak
menaikkan harga tempe tersebut. Pemilik industry tempe mempunyai strategi di kala naiknya
kedelai yaitu dengan cara tetap tidak menaikkan harga produk, tetapi dengan cara
mengurangi berat isi pada kemasan tempe. Selain itu pemilik industri juga tetap
m’empertahankan kualitas produknya.
Kata Kunci :Pengaruh Pandemi Covid-19 terhadap Industri Tempe
PENDAHULUAN
Tempe adalah makanan khas Indonesia yang terbuat dari fermentasi terhadap biji
kedelai atau beberapa bahanlain yang menggunakan beberapa jenis Kapang, Rhizopus,
Seperti Rhizopus Oligosporus, Rh. Oryzae, Rh. Stolonifer, atau Rh. Arrhizus. Sediaan tempe
ini secara umum dikenal sebagai “ Ragi Tempe “.Tempe banyak di konsumsi di Indonesia,
tetapi sekarang telah mendunia. Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah
menggunakan tempe sebagai pengganti daging.akibatnya, saat ini tempe tidak hanya di
produksi di Indonesia tetapi juga di banyak tempat di dunia.
Proses pembuatan Tempe melibatkan 3 faktor pendukung, yaitu bahan baku yang di
pakai, mikroorganisme ( Kapang Tempe ), dan keadaan lingkungan tumbuh ( Suhu, pH, dan
kelembaban ). Dalam proses fermentasi tempe kedelai, substrat yang di gunakan adalah biji
kedelai yang telah di rebus dan mikroorganisme yang di gunakan berupa kapang antara lain
Rhizopus Olygosporus, Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer ( dapat terdiri atas kombinasi
dua spesies atau ketiganya ) dan lingkungan pendukung yang terdiri dari suhu 30̊̊̊̊ C, pH awal
6.8, kelembaban nisbi 70-80%. Selain jenis Tempe Kedelai ada juga jenis tempe yang lain,
yakni Tempe leguminosa non kedelai dan tempe non leguminosa.
Tahapan pembuatan tempe meliputi perendaman, penggilingan, pencucian, perebusan,
pendinginan, penambahan ragi, pengemasan, dan fermentasi. Pada masing-masing tahapan
memiliki tujuan yang berbeda-beda. Setiap tahapan akan memicu proses fermentasi yang
terjadi pada tempe kedelai dan tempe kacang merah.
Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui strategi pengelolaan di industri tempe
di masa pandemic covid-19, kendala apa saja yang di rasakan sipemilik indutri di masa
pandemi ini, bagaimana pemilik industry tetap mempertahankan kualitas tempe di masa
pandemic ini, dan bagaimana cara pemasaran pada produk tempe.
METODE PENELITIAN
Berikut adalah metode-metode yang di gunakan dalam melaksanakan kegiatan Praktik
Kerja Bisnis adalah sebagai berikut ;
a) Metode Penelitian
Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Metode Kualitatif.
b) Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
Pendekatan Penelitian Studi Kasus yang mana suatu strategi riset, penelaahan empiris
yang menyelidiki suatu gejala dalam kehidupan nyata.
c) Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah Satu Mahasiswa
Prodi Pendidikan Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Surakarta yang sedang
melakukan Kuliah Kerja Lapangan untuk memenuhi kelulusan pada mata kuliah
tersebut.
2. Obyek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah sebuah Industri
Tempe, bagaimana pemilik Industri tersebut mempertahankan produknya di masa
pandemi Covid-19.
Pengaruh, A., Baku, B., & Dan, B. B. (2010). TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKSI
TEMPE DI KOTA ( Studi Kasus Di Kelurahan Krobokan ) SKRIPSI. Universitas
Stuttgart, 2010.
Ibrahim, I., & Sukmawati, S. (2018). Sosialisasi Pembuatan Tempe Skala Industri Rumah-
Tangga Pada Masyarakat Asli Papua Di Kelurahan Malanu Distrik Malaimsimsa Kota
Sorong Papua Barat. Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(3), 83.
https://doi.org/10.31604/jpm.v1i3.83-88
Kecamatan, D. I., & Kabupaten, S. (2013). Faktor-Faktor Yang Empengaruhi Hasil Produksi
Tempe Pada Sentra Industri Tempe Di Kecamatan Sukorejo Kabupaten
Kendal.Economics Development Analysis Journal,
2(1).https://doi.org/10.15294/edaj.v2i1.998
Suknia, S. L., & Rahmani, T. P. D. (2020).Proses Pembuatan Tempe Home Industry
Berbahan Dasar Kedelai (Glycine max (L.)Merr) dan Kacang Merah (Phaseolus
vulgaris L.) Di Candiwesi, Salatiga. Southeast Asian Journal of Islamic Education,
03(01), 59–76.
Jayanti, E. T. (2019). Kandungan Protein Biji Dan Tempe Berbahan Dasar Kacang-Kacangan
Lokal (Fabaceae) Non Kedelai (Seeds and Tempeh Protein Content From Non Soybean
Fabaceae). Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi, 7(1), 79.
https://doi.org/10.33394/bjib.v7i1.2454