Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

300

PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION


TERHADAP BRAND IMAGE PRODUK INDOMIE PADA
PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR.TBK MAKASSAR

Muh. Fuad Randy*)


Dosen pada STIE-YPUP Makassar

Abstract : Marketing paradigm is now changed from a product-oriented into a brand-


oriented. This research aims to know the existence of the influence between the Integrated
Marketing Communiation (IMC) against the product Indomie Brand Image as well as
knowing which variables are more dominant than in influencing the product Indomie Brand
Image PT. Indofood CBP Sukses Makmur.Tbk Makassar. The method used in this study,
quantitative research methods. Data collected through interviews and questionnaires. Data
were analyzed with multiple linear regression analysis and hypothesis testing analysis. The
results Showed the Integrated Marketing Communication (IMC) the which consists of
advertising, sales promotion, public relations, personal selling, and direct, online and
mobile marketing the positive and significant effect against the brand image on the product
Indomie PT. Indofood CBP Sukses Makmur.Tbk Makassar. While on the test variable
turned out to be partially personal selling, and direct, online and mobile marketing no
effect Significantly to Brand Image on the product Indomie PT. Indofood CBP Sukses
Makmur.Tbk Makassar. Furthermore the dominant variable is a variable of advertising
where advertising influence greater than sales promotion and public relations against the
Brand Image on the product Indomie PT. Indofood CBP Sukses Makmur.Tbk Makassar.

Keywords: Marketing, Integrated Marketing Communiation, and Brand Image

Abstrak : Paradigma pemasaran kini berubah dari sebuah produk yang berorientasi pada
brand-oriented. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh antara
Integrated Marketing Communiation (IMC) terhadap produk Citra Merek Indomie serta
mengetahui variabel mana yang lebih dominan daripada mempengaruhi produk Citra
Merek Indomie PT. Indofood CBP Sukses Makmur.Tbk Makassar. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Data dikumpulkan melalui
wawancara dan kuesioner. Data dianalisis dengan analisis regresi linier berganda dan
analisis pengujian hipotesis. Hasilnya Menunjukkan Komunikasi Pemasaran Terpadu
(IMC) yang terdiri dari periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan
pribadi, dan pemasaran langsung, online dan mobile berpengaruh positif dan signifikan
terhadap brand image pada produk Indomie PT. Indofood CBP Sukses Makmur.Tbk
Makassar. Sedangkan pada variabel uji ternyata sebagian penjualan personal, dan direct,
online dan mobile marketing tidak berpengaruh signifikan terhadap Brand Image pada
produk Indomie PT. Indofood CBP Sukses Makmur.Tbk Makassar. Selanjutnya variabel
dominannya adalah variabel iklan dimana pengaruh iklan lebih besar dari promosi
penjualan dan hubungan masyarakat terhadap Brand Image pada produk Indomie PT.
Indofood CBP Sukses Makmur.Tbk Makassar.

Kata kunci: Pemasaran, Integrasi Pemasaran Terpadu, dan Citra Merek

PENDAHULUAN bagi para konsumennya. Meningkatnya


Memasuki awal tahun 2017, era compatibility technology (penyesusaian
persaingan global saat ini telah menggunakan pada perkembangan teknologi), convergence
berbagai strategi promosi yang technology communication (proses bersatunya
berkembang menjadi sistem komunikasi layanan telekomunikasi, teknologi informasi, dan
yang sangat penting tidak saja bagi teknologi penyiaran/penerbitan), serta
produsen barang dan jasa, tetapi juga berbagai tantangan persaingan, mengharuskan
301

perusahaan untuk berinovasi dan kreatif PT. Indofood Sukses Makmur,


dalam menyusun strategi dan program- Tbk. merupakan salah satu perusahaan
program promosi agar menang bersaing besar di Indonesia. Perusahaan ini
(Rangkuti, 2009). Kemampuan dan bergerak di bidang pengolahan makanan
metode promosi dalam menyampaikan dan minuman yang didirikan pada tahun
informasi kepada konsumen menjadikan 1971 dan memiliki cabang hampir di
hal tersebut sebagai hal yang penting semua daerah di Indonesia dengan
dan berpengaruh terhadap keberhasilan mencanangkan suatu komitmen untuk
pemasaran dan pembentukan brand menghasilkan produk makanan olahan
suatu perusahaan. bermutu, aman, dan halal untuk
Saat ini paradigma pemasaran dikonsumsi. Saat ini, Indofood
sudah berubah dari berorientasi pada merupakan perusahaan pembuat mie
produk menjadi berorientasi pada merek. instan terbesar dan pembuat bumbu
Persaingan bukan lagi perang antar terbesar di dunia, dengan kapasitas
produk, melainkan sudah beralih pada produksi sekitar 16 milyar bungkus mie
perang antar merek. Produk yang per tahun. Indofood memiliki jaringan
memiliki citra merek yang kuat, akan distribusi terluas di Indonesia. Produk
lebih mudah memenangkan persaingan yang menjadi andalan dari perusahaan
(Rangkuti, 2009). Setiap merek yang ini adalah produk mi instan yang dikenal
berhasil pasti didalamnya ada produk dengan merek “Indomie” (www.indofood.com).
yang berkualitas, tetapi tidak semua Indomie telah menjadi suatu merek yang
produk yang berkualitas memiliki merek melekat pada suatu produk mie
yang berhasil. Produk adalah sesuatu dikalangan masyarakat.
objek yang dibuat perusahaan, Berdasarkan latar belakang tersebut,
sedangkan merek adalah sesuatu objek peneliti ingin mengkaji citra merek
yang yang dibeli dan dicari konsumen. (brand image) pada indomie dengan
Citra merek merupakan representasi dari pendekatan komunikasi pemasaran
kepuasan dan loyalitas serta pengalaman terpadu (Integrated Marketing Communication).
pelanggan. Untuk menghasilkan merek Maka peneliti memilih masalah ini
yang berhasil diperlukan adanya kedalam suatu penulisan laporan
pengkomunikasian secara terpadu penelitian yang berjudul: “Pengaruh
terutama dalam dunia pemasaran. Integrated Marketing Communication
Komunikasi pemasaran yang terpadu terhadap Brand Image produk Indomie
atau terintegrasi atau lebih dikenal pada PT. Indofood cbp Sukses
dengan sebutan Integrated Marketing Makmur.Tbk Makassar.”
Communication (IMC) merupakan pendekatan
komunikasi pemasaran terpadu, yang Rumusan Masalah
mengkoordinasikan berbagai elemen Berdasarkan latar belakang yang
promosi dan kegiatan pemasaran telah diuraikan di atas maka
lainnya, seperti periklanan (advertising), permasalahan pokok dalam penelitian ini
pemasaran langsung (direct marketing), adalah:
promosi penjualan (sales promotion), 1. Apakah program Integrated Marketing
penjualan personal (personal selling), Communication (IMC) berpengaruh
dan hubungan masyarakat (public signifikan terhadap Brand Image
relations). Penggabungan seluruh kegiatan produk Indomie pada PT. Indofood
pemasaran tersebut merupakan langkah CBP Sukses Makmur.Tbk Makassar?
yang dapat ditempuh perusahaan untuk 2. Diantara variabel periklanan (X1),
mewujudkan komunikasi pemasaran promosi penjualan (X2), public
efektif untuk berbagai tujuan. relation (X3), personal selling (X4),
302

direct & online marketing (X5) sangat luas pengertiannya. Berikut


variabel manakah yang paling tinjauan mengenai pengertian pemasaran:
berpengaruh signifikan terhadap a. Pemasaran merupakan kegiatan
Brand Image (Y) produk Indomie penciptaan dan penyerahan tingkat
pada PT. Indofood CBP Sukses kesejahteraan hidup kepada
Makmur.Tbk Makassar? masyarakat (pelanggan).
b. Pemasaran merupakan usaha untuk
Tujuan Penelitian menyediakan dan menyampaikan
Adapun tujuan penelitian ini barang dan jasa yang tepat kepada
adalah: orang-orang yang tepat pada tempat
1. Untuk mengetahui adanya pengaruh dan waktu serta harga yang tepat
signifikan antara program Integrated sesuai strategi yang tepat.
Marketing Communiation (IMC) c. Pemasaran merupakan usaha untuk
terhadap Brand Image produk menciptakan dan menyerahkan
Indomie pada PT. Indofood CBP suatu standar kehidupan.
Sukses Makmur Tbk Makassar. d. Pemasaran merupakan kegiatan
2. Untuk mengetahui diantara variabel manusia yang diarahkan untuk memenuhi
mana yang lebih dominan dan memuaskan kebutuhan dan
mempengaruhi Brand Image produk keinginan melalui proses pertukaran.
Indomie pada PT. Indofood CBP
Sukses Makmur.Tbk Makassar. Komunikasi Pemasaran
Dalam setiap kegiatan pemasaran,
TINJAUAN PUSTAKA elemen yang sangat penting untuk
diperhatikan adalah komunikasi. Dengan
Pengertian Pemasaran berkomunikasi, kegiatan pemasaran
Pengertian pemasaran menurut akan berlangsung dengan sedemikian
peristilahan, berasal dari kata “pasar” rupa dan dapat mencapai segala sesuatu
yang artinya tempat terjadinya pertemuan yang diinginkan salah satunya adalah
transaksi jual-beli atau tempat terjadinya proses pembelian.pada tingkat
bertemunya penjual dan pembeli. dasar, komunikasi dapat menginformasikan dan
Dengan adanya kondisi dinamika membuat konsumen potensial menyadari
masyarakat dan desakan ekonomi, maka atas keberadaan produk yang
dikenal istilah “pemasaran” yang berarti ditawarkan. Pada tingkatan yang lebih
melakukan suatu aktivitas penjualan dan tinggi, peran komunikasi tidak hanya
pembelian suatu produk atau jasa, pada pendukung transaksi dengan
didasari oleh kepentingan atau keinginan menginformasikan, membujuk, mengingatkan,
untuk membeli dan menjual (Kotler, dan membedakan produk, tetapi juga
2010). Lebih lanjut Kotler (2010) menawarkan sarana pertukaran itu
mengemukakan bahwa pemasaran sendiri (Setiadi, 2003).
merupakan suatu proses sosial dan Komunikasi pemasaran didefinisikan
manajerial yang didalamnya individu sebagai proses penyebaran informasi
dan kelompok mendapatkan apa yang tentang perusahaan dan apa yang hendak
dibutuhkan dan diinginkan dengan ditawarkan (offering) pada pasar sasaran
menciptakan, menawarkan, dan (Sulaksana, 2003:23). Komunikasi
mempertukarkan produk yang bernilai pemasaran merupakan usaha untuk
dengan pihak lain. Adapun Assauri menyampaikan pesan kepada publik
(2011) mengatakan bahwa pengertian terutama konsumen sasaran mengenai
teori pemasaran dilihat dalam berbagai keberadaan suatu produk di pasar.
aspek dan tinjauan yang esensinya Konsep yang secara umum sering digunakan
303

untuk menyampaikan pesan adalah apa yang Menurut American Association


disebut sebagai bauran promosi of Advertising Agencies, IMC adalah
(promotional mix). Terdapat lima jenis suatu konsep perencanaan komunikasi
bauran promosi yaitu iklan (advertising), pemasaran yang menyadari nilai tambah
promosi penjualan (sales promotion), humas dari suatu rencana komprehensif yang
dan publisitas (publicity and public relations), mengevaluasi peran strategis dari
penjualan personal (personal selling), dan berbagai disiplin komunikasi misalnya
pemasaran langsung (direct marketing). periklanan umum, penjualan personal,
Komunikasi pemasaran memegang peranan pemasaran langsung, promosi penjualan,
yang sangat penting bagi pemasar. hubungan masyarakat, dan menggabungkan
(Sutisna, 2001). Hal penting yang harus berbagai disiplin ini untuk memberikan
diperhatikan dan dipelajari oleh kejelasan, konsistensi, dan pengaruh
produsen ataupun pemasar di dalam komunikasi yang maksimum melalui
proses komunikasi pemasaran dalah integrasi menyeluruh dari pesan-pesan
proses terciptanya sebuah komunikasi. yang berlainan. Menurut Terence A.
Dengan pemahaman mendasar dan awal Shimp dalam Yevita Nursyanti (2009),
tersebut, maka pemasar dapat menyusun IMC adalah proses pengembangan dan
konsep komunikasi pemasaran dengan implementasi berbagai bentuk program
baik. komunikasi persuasif kepada pelanggan
dan calon pelanggan secara berkelanjutan. Proses
Integrated Marketing Communication IMC berawal dari pelanggan atau calon
(ICM) pelanggan, kemudian berbalik pada
Istilah Integrated Marketing perusahaan untuk menentukan dan
Communication (IMC) merupakan mendefinisikan bentuk dan metode yang
pengembangan dari istilah promosi. Kata perlu dikembangkan bagi program
“promosi” berkonotasi arus informasi satu arah, komunikasi yang persuasif. Gregorius
sedangkan Integrated Marketing Chandra menyatakan dalam Yevita
Communication labih menekankan pada Nursyanti (2009) bahwa IMC menekankan
interaksi dua arah. Konsekuensinya, dialog terorganisir dengan audiens
promosi dipersepsikan sebagai bentuk internal dan eksternal yang sifatnya
komunikasi yang bersifat massal, sedangkan lebih personalized, customer-oriented,
Integrated Marketing Communication dan technology driven approaches.
(IMC) lebih bersifat personal atau Istilah ‘terintergrasi’ menunjukkan
individual. Beberapa definisi mengenai keselarasan atau keterpaduan dalam hal
Integrated Marketing Communication tujuan, fokus, dan arah strategis antar
(IMC) telah dikemukakan oleh bebrapa elemen bauran komunikasi pemasaran
ahli, yaitu: dengan unsur bauran pemasaran
Menurut Duncan, dalam Freddy (http://digilib.tes.telkomuniversity.ac.id/i
(2009), komunikasi pemasaran terpadu mc).
adalah proses perencanaan, pelaksanaan, Istilah “Integrated atau terintegrasi”
dan pengendalian pesan suatu merek menunjukkan keselarasan atau
untuk dapat menciptakan hubungan keterpaduan dalam hal tujuan, focus, dan
jangka panjang dengan pelanggan. Jadi, arah stategik antar elemen bauran
IMC merupakan suatu sinergi, kreativitas, promosi (periklanan, promosi penjualan,
integrasi, dan komunikasi pemasaran personal selling, public relations,dan
secara terpadu dengan cara memanfaatkan direct & online marketing) dan antar
berbagai macam elemen komunikasi unsur bauran pemasaran (produk,
yang berbeda-beda agar tercipta distribusi, harga, dan komunikasi pemasaran).
koherensi yang saling mendukung. Dengan kata lain, komunikasi
304

pemasaran terintegrasi atau Integrated tahap pembentukan preferensi,


Marketing Communication (IMC) keyakinan, dan tindakan pembeli.
menekankan dialog terorganisasi dengan e. Direct and Online Marketing
audiens internal dan eksternal yang mencakup beraneka ragam bentuk,
sifatnya lebih personalized, customer - seperti direct print and reproduction,
oriented, dan technology-driven direct-response TV & Radio,
(Husnuzzan, 2013:12). telemarketing, telesales, electronic
dispensing and kiosks, direct selling,
Tahapan Pengembangan Integrated e-commerce, dan direct & online
Marketing Communication (IMC) database
Terdapat beberapa langkah
mengembangkan program IMC yang Pengertian Merek (Brand)
efektif. Adapun langkah-langkah yang Menurut Keller yang dikutip oleh
akan dibahas dalam penelitian ini, Andi M Sadat (2009), “istilah brand
menurut Fandy, Gregorius, dan Dadi berasal dari kata brandr yang berarti to
(2008:509), yaitu Mengenali audiens brand, yaitu aktivitas yang sering
sasaran, Menentukan tujuan komunikasi, dilakukan para peternak sapi di Amerika
Merancang pesan, Memilih saluran dengan memberi tanda pada ternak-
komunikasi, Menyusun Anggaran komunikasi ternak mereka untuk memudahkan
total, Membuat keputusan atas bauran identifikasi kepemilikan sebelum dijual
komunikasi pemasaran terintegrasi atau ke pasar”. Kotler dalam Andi (2009)
Integrated Marketing Communication berpendapat bahwa “a brand is a name,
(IMC), Mengimplementasikan IMC, term, sign, symbol, or design or a
Mengumpulkan umpan balik. combination of them, intended to identify
the goods or services of seller or group
Bauran Integrated Marketing of seller and to differentiate them from
Communication (IMC) those competitors”. Lebih lanjut, de
Membuat keputusan atas bauran Chernatony dan McDonald dalam Andi
komunikasi pemasaran terintegrasi yaitu (2009) berpendapat bahwa “brand is an
: IMC menekankan pada keharmonisan identifieable product, service, person or
yang tercapai dalam pelaksanaan place, augmented in such a way that the
program komunikasi pemasaran. Bauran buyer or user perceives relevant, unique,
komunikasi pemasaran terintegrasi sustainable added values which match
terdiri atas: their needs most closely”. American
a. Periklanan : semua bentuk penyajian Marketing Association sebagaimana
non personal dan promosi ide, barang yang dikutip oleh Fandy, Gregorius, dan
atau jasa yang dibayar oleh suatu Dadi (2008), merumuskan merek
sponsor tertentu. sebagai “nama, istilah, tanda, simbol
b. Promosi penjualan : berbagai atau desain, atau kombinasi diantaranya,
insentif jangka pendek untuk yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi
mendorong keinginan mencoba atau barang dan jasa dari suatu penjual atau
membeli suatu barang atau jasa. sekelompok penjual dan membedakannya dari
c. Public Relations : berbagai program barang dan jasa para pesaingnya”.
untuk mempromosikan dan atau Dari beberapa defenisi diatas,
melindungi citra perusahaan atau dapat disimpulkan bahwa menciptakan
produk individualnya. merek dapat dimulai dengan memilih
d. Personal selling : penjualan secara nama, logo, simbol, desain, serta atribut
langsung yang dilakukan oleh pihak lainnya, atau dapat saja merupakan
pemasar yang sangat efektif dalam kombinasi dari aspek-aspek tersebut
305

yang bertujuan untuk membedakan asosiasi merek, kekuatan asosiasi merek,


sebuah produk dengan produk pesaing serta keunikan asosiasi merek. Jenis
lainnya dengan keunikan ataupun nilai asosiasi merek meliputi tiga bagian
tambah lain yang dimiliki yang dapat penting, yaitu atribut, keuntungan, dan
diperoleh dan menjadi nilai tambah bagi perilaku.
pelanggan. Terkait dengan citra merek, maka
Merek tidak dapat dipisahkan dari dapat diasumsikan bahwa citra sama
eksistensi produk. Merek sebagai halnya dengan pekerjaan bagaimana
pembentuk karakter sebuah produk akan membangun image atau persepsi
terasa efeknya apabila telah atau saat organisasi atau perusahaan dibenak
ditawarkan kepada pelanggan dengan khalayak. Image adalah persepsi yang
tingkat persaingan yang tinggi. paling menonjol. Organisasi atau
Banyaknya jumlah produk sejenis akan lembaga profit maupun non profit yang
membuat pelanggan akan kesulitan dalam memiliki citra baik dimata konsumen,
menentukan pilihan dan identifikasi secara tepat produk dan jasanya relatif lebih bisa
dan akurat akan atribut merek serta diterima konsumen dari pada perusahaan
manfaat yang ditawarkan. yang tidak memiliki citra.
Citra merek tidak bisa direkayasa,
Citra Merek (Brand Image) citra positif akan terbentuk jika performa
Menurut Rangkuti (2009:90), dari perealisasian nilai-nilai yang
“Citra merek adalah persepsi merek terkandung dalam merek benar-benar
yang dihubungkan dengan asosiasi seperti apa yang diberitakan oleh
merek yang melekat dalam ingatan perusahaan tersebut. Citra akan
konsumen”. Lebih lanjut Keller dalam terbentuk dengan sendirinya dari upaya
Rangkuti (2009:90) menjelaskan bahwa, yang ditempuh sehingga alat yang paling
“Asosiasi merek merupakan informasi tepat untuk mewujudkannya adalah
terhadap merek yang diberikan oleh dengan menerapkan metode komunikasi
konsumen yang ada dalam ingatan pemasaran yang terpadu atau terintegrasi
mereka dan mengandung arti merek itu. atau Integrated Marketing Communication
Untuk membangun sebuah merek (IMC). Upaya tersebut merupakan salah
ditengah persaingan pasar yang sangat satu kunci penting untuk membentuk
ketat dimana karakteristik pelanggan citra yang positif atau seperti apa yang
dalam hal ini adalah pelanggan yang dicita-citakan perusahaan dalam visinya.
telah membandingkan berbagai macam
produk dari perusahaan lain berdasarkan Hipotesis
konsistensi kualitas produk yang Bertitik tolak dari permasalahan
dihasilkan diperlukan analisis akan di atas maka hipotesis yang akan
pengetahuan terhadap merek atau brand diajukan dalam penelitian ini adalah :
knowledge. Komponen utama dari 1. Diduga adanya pengaruh signifikan
pengetahuan terhadap merek sebagaimana antara Integrated Marketing
dikemukakan oleh Lane yang dikutip Communication yang diterapkan dan
oleh Rangkuti (2002:20) terdiri dari dilaksanakan terhadap Citra Merek
:kesadaran merek atau brand awareness (Brand Image) produk Indomie pada
serta kesan merek atau citra merek atau PT. Indofood CBP Sikses Makmur
brand image. Kesadaran merek dibagi Tbk. Makassar.
menjadi dua bagian yaitu brand recall, 2. Diduga periklanan adalah variabel
dan brand recognition. Sedangkan kesan yang paling dominan berpengaruh
merek dibagi menjadi empat bagian, terhadap pembentukan Citra Merek
yaitu: jenis asosiasi merek, favourability (Brand Image) produk Indomie pada
306

PT. Indofood CBP Sukses Makmur ada dalam kuesioner berupa nilai atau
Tbk. Makassar. skor
2. Sumber Data
METODE PENELITIAN a. Data primer yaitu data penelitian
yang diperoleh secara langsung
Lokasi dan Waktu Penelitian dari sumber asli (tidak melalui
Dalam upaya mendapatkan data sumber perantara) dan data
dalam penulisan laporan ini maka dikumpulkan secara khusus untuk
penulis menentukan tempat penelitian menjawab pertanyaan penelitian
yaitu pada PT. Indofood CBP Sukses yang sesuai dengan keinginan
Makmur Tbk. Makassar yang berlokasi peneliti. Data primer ini khusus
di Jl Kima Raya 10 Kav A/3 Kawasan dikumpulkan untuk kebutuhan
Industri Makassar, Karuwisi - Makassar. riset yang sedang berjalan.
Adapun waktu penelitian sampai dengan b. Data sekunder adalah data yang
penyusunan laporan penelitian ini merupakan sumber data penelitian
dilakukan selama dua bulan yaitu antara yang diperoleh peneliti secara
bulan Februari hingga bulan Maret 2017. tidak langsung melalui perantara
(diperoleh dan dicatat oleh pihak
Metode Pengumpulan Data lain). Data sekunder umumnya
Metode pengumpulan data yang berupa bukti, catatan atau laporan
digunakan dalan penulisan laporan historis yang telah tersusun
penelitian ini adalah dengan melakukan dalam arsip (data dokumenter)
kedua cara berikut: yang dipublikasikan dan yang
1. Penelitian Pustaka (Library tidak dipublikasikan oleh PT.
Research), yaitu Pengumpulan data Indofood CBP Sukses Makmur
secara teoritis dengan cara menelaah Tbk, Makassar.
berbagai literatur dan bahan teoritis
lainnya yang berkaitan dengan Metode Analisis
masalah yang dibahas. Untuk membuktikan hipotesis
2. Penelitian Lapangan (Field yang diajukan pada penelitian ini
Research), yaitu wawancara, yaitu digunakan metode analisis, yaitu:
pengumpulan data dengan melakukan 1. Analisis Deskriptif
tanya jawab dengan pimpinan Menjelaskan penerapan Integrated
maupun karyawan perusahaan guna Marketing Communication (IMC)
memperoleh keterangan tentang data yang terdiri periklanan, promosi
yang diperlukan. Serta kuesioner, penjualan, public relations, personal
yaitu pengumpulan data dengan selling, dan direct & online
menyebarkan daftar pertanyaan marketing terhadap brand image
kepada beberapa masyarakat (sampel produk Indome pada PT. Indofood
penelitian) dengan menggunakan CBP Sukses Makmur Tbk. Makassar
metode skala. yang dianalisis berdasarkan
pernyataan responden.
Jenis dan Sumber Data 2. Analisis regresi Liniear Berganda
1. Jenis Data Analisis Regresi Linear Berganda
Jenis data yang digunakan dalam adalah hubungan secara linier antara
penelitian ini adalah data kuantitatif, dua atau lebih variabel independen
yaitu data dalam bentuk angka-angka (X1, X2,.. .Xn) dengan variabel
yang diperoleh dari jawaban dependen (Y). Analisis ini untuk
responden terhadap pertanyaan yang mengetahui arah hubungan antara
307

variabel independen dengan variabel dan Hi, pengujian ini dilakukan


dependen apakah masing-masing dengan memerhatikan nilai
variabel independen berhubungan probabilitas F hitung. Jika ρ ≤
positif atau negatif dan untuk 0.05, maka Ho ditolak. Bila
memprediksi nilai dari variabel ditolak berarti variabel bebas
dependen apabila nilai variabel secara keseluruhan mempunyai
independen mengalami kenaikan atau pengaruh yang signifikan
penurunan. Persamaan regresi linear terhadap variabel terikat.
bergandanya dituliskan:
Y= a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 +b 4 X 4 +b 5 X 5 + e(1) Definisi Operasional
Ketrangan: Untuk memberikan pemahaman
Y = Brand Image (Citra Merek) Indomie yang sama, maka peneliti memberikan
a = Bilangan konstanta batasan definisi terhadap variable-
X1 = Periklanan variabel yang diteliti sebagai berikut:
X 2 = Promosi Penjualan 1. Variabel Tidak Bebas (Y)
X 3 = Public Relations Citra Merek (brand image) (Y) adalah
X4 = Personal Selling persepsi merek dalam hal ini produk
X5 = Direct & Online Marketing Indome dari PT Indofood CBP Sukses
b1,b2,b3,b4= Koefisien Regresi Makmur Tbk, Makassar yang
e = Error dihubungkan dengan asosiasi merek
3. Pengujian Hipotesis (Uji t dan Uji F) yang melekat dalam ingatan konsumen.
a. Uji Parsial (Uji t) Ada empat indikator yang digunakan
Uji t ini digunakan untuk untuk mengetahui brand image Mie
mengetahui pengaruh dari Instan Indomie dimata konsumen
variabel bebas (X) terhadap yaitu, jenis asosiasi merek yang
variabel terikat (Y), sedangkan meliputi atribut, keuntungan dan
sejumlah variabel bebas (X) perilaku; kekuatan asosiasi merek;
lainnya yang diduga adalah dan keunikan asosiasi merek
pertautannya dengan variabel (Rangkuti, 2002:20), yang dituangkan
terikat (Y) tersebut bersifat dalam beberapa model pertanyaan
konstan atau tetap. Uji t ini sebagai berikut:
digunakan untuk mengetahui a. Tingkat kesesuaian harga dengan
variabel bebas yang saling rasa
berpengaruh di antara variabel b. Pengetahuan tentang informasi
yang lain. Jika probabilitas t produk dan efektifitas komunikasi
hitung ρ ≤ 0,05 maka Ho ditolak, pemasaran produk untuk menarik
tetapi jika probabilitas t hitung ρ minta pelanggan.
≥ 0,005 maka diterima. Ho c. Tingkat kesesuaian antara
ditolak berarti variabel bebas ketersediaan fitur produk dengan
yang diuji mempunyai pengaruh kebutuhan dan keinginan pelanggan.
yang signifikan dengan variabel d. Kemudahan dalam memperoleh
terikat. dan melakukan pembelian Indomie.
b. Uji Simultan (Uji F) 2. Variabel Bebas (X)
Uji F digunakan untuk a. Periklanan (X1) meliputi semua
mengetahui keabsahan melalui bentuk penyajian non personal dan
peramalan besarnya pengaruh promosi ide, barang atau jasa yang
variabel-variabel bebas secara dibayar oleh PT Indofood dalam
bersama-sama terhadap variabel mengiklankan produk Indomie.
terikat. Untuk dapat menolak Ho Indikator dalam variabel ini adalah
308

Presentasi Publik, Pervasiveness variabel ini adalah Personal


dan Amplified Expressiveness. Confrontation, Cultivation dan
b. Promosi Penjualan (X2) meliputi Response.
berbagai insentif jangka pendek e. Direct & Online Marketing (X5)
yang diberikan kepada konsumen meliputi beraneka ragam bentuk,
oleh PT Indofood untuk mendorong seperti direct print and
keinginan mencoba atau membeli reproduction, direct resp onse TV
produk Indomie. Indikator dalam & Radio, telemarketing, telesales,
variabel ini adalah Komunikasi, electronic dispensing and kiosks,
Insentif, dan Invitasi direct selling, e-commerce, dan
c. Public Relations (X3) meliputi direct & online database yang
berbagai program yang dilaksanakan oleh diaplikasikan oleh PT Indofood
PT Indofood untuk mempromosikan dan dalam hal promosi produk
atau melindungi citra perusahaan Indomie. Indikator dalam variabel
atau produk individualnya ini adalah Non-public
(Indomie). Indikator dalam Communication, Customized, dan
variabel ini adalah Kredibilitas Up-to-date & Interactive
Tinggi, Kemampuan untuk Menjangkau
Audiens, dan Dramatisasi Produk. HASIL PENELITIAN
d. Personal Selling (X4) meliputi
penjualan secara langsung yang Uji Validitas dan Realibilitas
dilakukan oleh pihak PT. Indofood 1. Uji Validitas
terkait produk Indomie yang Adapun hasil validitas masing-
dalam tahap pembentukan masing data dalam penelitian ini
preferensi, keyakinan, dan dapat dilihat sebagai berikut:
tindakan pembeli. Indikator dalam

Tabel 1
Uji Validitas Data
Variabel Item R Hitung R Tabel Keterangan
periklanan (X1) X11 0,827 0.197 Valid
X12 0,843
X13 0,537
promosi penjualan (X2) X21 0,667 0.197 Valid
X22 0,819
X23 0,634
public relation (X3) X31 0,658 0.197 Valid
X32 0,746
X33 0,715
personal selling (X4) X41 0,883 0.197 Valid
X42 0,870
X43 0,828
direct, online and mobile X51 0,863 0.197 Valid
marketing (X5) X52 0,880
X53 0,881
Brand Image (Y) Y1 0,668 0.197 Valid
Y2 0,679
Y3 0,678
Y4 0,666
Y5 0,471
Y6 0,379
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
309

Dari Tabel 1, uji validitas penjualan, public relation, personal


memperlihatkan nilai r hitung selling, dan direct, online and mobile
indikator dari variabel periklanan, marketing, dan brand image
promosi penjualan, public relation, dinyatakan valid untuk digunakan
personal selling, dan direct, online sebagai alat ukur variabel.
and mobile marketing, dan Brand 2. Uji Realibilitas
Image lebih besar dibanding nilai r Tabel di bawah ini menunjukkan
tabel. Dengan demikian indikator hasil pengujian reliabilitas dengan
atau kuesioner yang digunakan oleh menggunakan alat bantu SPSS 20.
variabel periklanan, promosi

Tabel 2
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Standar Keterangan
Alpha Reliabilitas
periklanan (X1) 0,601 0.60 Reliabel
promosi penjualan (X2) 0,511 0.60 Cukup Reliabel
public relation (X3) 0,498 0.60 Cukup Reliabel
personal selling (X4) 0,822 0.60 Sangat Reliabel
direct, online and mobile marketing (X5), 0,846 0.60 Sangat Reliabel
Brand Image (Y) 0,643 0.60 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Analisis Data dengan menggunakan bantuan


1. Analisis Regresi Linier Berganda program SPSS version 20.0 for
Berdasarkan data penelitian windows, maka diperoleh hasil
yang dikumpulkan baik untuk perhitungan regresi linear berganda
variable terikat (Y) maupun Variabel sebagai berikut:
bebas (X1, X2, X3, X4, X5) yang diolah

Tabel 3
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 7,017 1,956 3,587 ,001
X1 ,972 ,117 ,622 8,320 ,000
X2 ,350 ,139 ,209 2,514 ,014
1
X3 ,252 ,111 ,147 2,265 ,026
X4 ,030 ,091 ,023 ,329 ,743
X5 -,179 ,099 -,118 -1,820 ,072
a. Dependent Variable: Brand Image (Y)
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Pada Tabel 3, korelasi (X2), brand image dengan public


menunjukkan suatu hubungan. relation (X3), brand image dengan
Korelasi antara brand image personal selling (X4), dan brand
dengan periklanan (X1), brand image dengan direct, online and
image dengan promosi penjualan mobile marketing (X5). Dari tabel di
310

atas dapat diperoleh persamaan akan memberikan pengaruh


regresi linear sebagai berikut : terhadap Y (Brand Image) sebesar
Y = 7,017 + 0,972 X1 + 0,350 X2 + 0,252 satuan, dengan asumsi bahwa
0,252 X3 + 0,030 X4 - 0,179 X5 (2) variabel lain dianggap konstan.
Persamaan regresi di atas Koefisien Regresi X4 (personal
terdapat nilai 0 atau nilai konstanta selling) sebesar 0,030 yang berarti
sebesar 7,071. Hal ini menunjukkan bahwa jika X4 (personal selling)
bahwa jika variabel independen naik sebesar satu satuan, akan
dianggap konstan, maka Integrated memberikan pengaruh terhadap Y
Marketing Communication (IMC) (Brand Image) sebesar 0,030 satuan,
yang yang terdiri dari periklanan dengan asumsi bahwa variabel lain
(X1), promosi penjualan (X2), dianggap konstan.
public relation (X3), personal Koefisien Regresi X5 (direct,
selling (X4), dan direct, online and online and mobile marketing)
mobile marketing (X5) berpengaruh sebesar -0,179 yang berarti bahwa
terhadap brand image produk jika X5 (direct, online and mobile
indomie adalah sebesar 7,071. marketing) naik sebesar satu
Selain itu persamaan regresi satuan, akan memberikan pengaruh
linier berganda di atas, terdapat nilai terhadap Y (Brand Image) sebesar -
koefisien regresi variabel bebas X 0,179 satuan, dengan asumsi bahwa
adalah positif. Nilai koefisien X variabel lain dianggap konstan.
yang positif artinya apabila terjadi Dari kelima nilai Integrated
perubahan pada variabel X, akan Marketing Communication (IMC)
menyebabkan perubahan secara yang terdiri antara periklanan,
searah pada variabel Y. promosi penjualan, public relation,
Koefisien Regresi X1 personal selling, dan direct, online
(periklanan) sebesar 0,972 yang and mobile marketing terdapat
berarti bahwa jika X1 (periklanan) perbedaan dimana variabel
naik sebesar satu satuan, akan periklanan berpengaruh lebih besar
memberikan pengaruh terhadap Y terhadap Brand Image.
(Brand Image) sebesar 0,972 satuan, 2. Pengujian Hipotesis
dengan asumsi bahwa variabel lain a. Uji Statistik F
dianggap konstan. Uji F ini digunakan untuk
Koefisien Regresi X2 (promosi mengetahui ada tidaknya
penjualan) sebesar 0,350 yang pengaruh secara bersama-sama
berarti bahwa jika X2 (promosi (simultan) variable-variabel
penjualan) naik sebesar satu satuan, independen (bebas) terhadap
akan memberikan pengaruh variabel dependen (terikat).
terhadap Y (Brand Image) sebesar Pembuktian dilakukan dengan
0,350 satuan, dengan asumsi bahwa cara membandingkan nilai Fhitung
variabel lain dianggap konstan. dengan Ftabel pada tingkat
Koefisien Regresi X3 (public kepercayaan 5% dan derajat
relation) sebesar 0,252 yang berarti kebebasan (degree of freedom)
bahwa jika X3 (gaya kepemimpinan df, sebagai berikut:
otokratis) naik sebesar satu satuan,
311

Tabel 4
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 343,151 5 68,630 30,707 ,000b
1 Residual 210,089 94 2,235
Total 553,240 99
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X5, X4, X3, X2, X1
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel anova relation sebesar 2,265, personal


untuk uji f dari output SPSS, selling sebesar 0,329 dan direct,
terlihat bahwa diperoleh f hitung online and mobile marketing
sebesar 30,707 dan signifikan sebesar -1,820. Selanjutnya
sebesar 0,000. Secara lebih tepat, dibandingkan dengan ttabel yang
nilai F hitung dibandingkan didapatkan pada tingkat
dengan F tabel dimana jika signifikansi tertentu dengan nilai
Fhitung > Ftabel maka secara n-k -1 (n=responden, k=variabel
simultan variabel-variabel independen). Dalam penelitian
independen berpengaruh positif ini ditentukan pengujian dua sisi
dan signifikan terhadap variabel (two tailed) dengan tingkat
dependen. Pada taraf α = 0,05 signifikansi adalah 5% (0,05) dan
dengan derajat kebebasan Dk penyebut = 100-5-1 = 94,
pembilang/df1 (k) = 5 (jumlah sehingga dengan demikian dapat
variabel independen) dan ditentukan nilai ttabel adalah 1,985
derajat kebebasan penyebut/df2, dapat dilihat pada lampiran titik
diperoleh nilai Ftabel 2,47. persentase distribusi t.
Melihat nilai Fhitung 30,707 lebih 1) Nilai thitung periklanan sebesar
besar dari nilai f tabel (2,47). 8,320 > ttabel 1, 985 maka
Dengan demikian, dari hasil dapat ditentukan bahwa HO
pengujian diatas bahwa f hitung ditolak dan Ha diterima.
lebih besar dari f tabel maka Dengan demikian disimpulkan
variabel independen terdapat pengaruh antara
berpengaruh positif dan variabel periklanan terhadap
signifikaan terhadap variabel brand image produk Indomie
dependen. Maka dalam pada tingkat signifikan di
pengujian ini, untuk hipotesis bawah 5%.
pertama H0 di tolak dan untuk 2) Nilai thitung promosi penjualan
hipotesis pertama H1 diterima. sebesar 2,514 > ttabel 1, 985
b. Uji Statistik t maka dapat ditentukan bahwa
Hasil uji parsial (uji t) yang HO ditolak dan Ha diterima.
tercantum pada Tabel 3 dapat Dengan demikian disimpulkan
dijelaskan sebagai berikut : terdapat pengaruh antara
Menentukan HO diterima atau variabel promosi penjualan
ditolak. Dari output regresi pada terhadap brand image produk
SPSS telah di dapatkan nilai Indomie pada tingkat
thitung variable bebas periklanan signifikan di bawah 5%.
sebesar 8,320, promosi 3) Nilai thitung public relation
penjualan sebesar 2,514, public sebesar 2,265 > ttabel 1, 985
312

maka dapat ditentukan bahwa Pembahasan


HO ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil analisis yakni
Dengan demikian disimpulkan pengujian regresi secara simultan
terdapat pengaruh antara ternyata variabel Integrated Marketing
variabel public relation Communication (IMC) yang terdiri dari
terhadap brand image produk periklanan, promosi penjualan, public
Indomie pada tingkat relation, personal selling, dan direct,
signifikan di bawah 5%. online and mobile marketing
4) Nilai thitung personal selling berpengaruh positif dan signifikan
sebesar 0,329 < ttabel 1, 985 terhadap Brand Image pada Produk
maka dapat ditentukan bahwa Indomie PT. Indofood CBP Sukses
HO diterima dan Ha ditolak. Makmur.Tbk Makassar. Sedangkan
Sedangkan sig pada personal pada pengujian secara parsial ternyata
selling yang ditunjukan pada variabel personal selling, dan direct,
tabel 4.15 adalah 0,743 yang online and mobile marketing tidak
berarti probabilitas 0,743, berpengaruh signifikan terhadap Brand
karena probabilitas melebihi Image pada Produk Indomie PT.
dari 0,05 maka tidak di terima. Indofood CBP Sukses Makmur.Tbk
Artinya personal selling tidak Makassar. Selanjutnya variabel yang
signifikan terhadap brand dominan adalah variabel periklanan
image. dimana pengaruh periklanan lebih besar
5) Nilai thitung direct, online and dari pada promosi penjualan dan public
mobile marketing sebesar - relation terhadap Brand Image pada
1,820 < ttabel 1, 985 maka Produk Indomie PT. Indofood CBP
dapat ditentukan bahwa HO Sukses Makmur.Tbk Makassar.
diterima dan Ha ditolak. Media periklanan merupakan salah
Sedangkan sig pada direct, satu cara komunikasi pemasan terpadu
online and mobile marketing dalam bentuk penyajian non personal
yang ditunjukan pada tabel dan promosi ide, barang atau jasa yang
4.15 adalah 0,072 yang berarti dibayar oleh PT Indofood dalam
probabilitas 0,072, karena mengiklankan produk Indomie. Pertama
probabilitas melebihi dari 0,05 mengkomunikasikan tentang ciri khusus
maka tidak di terima. Artinya dan manfaat mie instan merek Indomie
personal selling tidak dari media, menurut para konsumen ini
signifikan terhadap brand merupakan langkah yang baik,
image. mengingat bahwa media periklanan
Berkaitan dengan hasil memainkan peranan penting dalam
tersebut, diperoleh bahwa menopang stabilitas bisnis Indofood dan
variabel bebas yang paling kekuatan fundamental Indofood dalam
berpengaruh adalah variabel memasarkan produknya lewat media
periklanan, dengan nilai t hitung iklan. Kedua Iklan mie instan merek
paling besar, yaitu sebesar 8,320, Indomie dapat membuat dan mengubah
hal ini menunjukkan periklanan pemahaman konsumen tentang mie
pada produk Indomie sudah baik instan (merek mie instan) menurut
dan memberi pengaruh terhadap konsumen sudah baik. Ketiga dengan
brand image. Maka dalam media iklan konsumen dapat mengetahui
pengujian ini, untuk hipotesis bahwa Indomie adalah produk Mie
kedua H2 diterima. Instan yang mengandalkan selera rasa
nusantara yang sesuai dengan kebutuhan
313

konsumen, menurut konsumen ini sudah 1. Mengingat era persaingan global


berjalan baik. Nilai-nilai positif tampak sekarang ini, persaingan produk
pada saat mengkomunikasikan produk antara produsen semakin kompetitif
Indomie lewat media iklan kepada menyebabkan adanya perubahan
konsumen dan nilai-nilai positif sebuah paradigma pemasaran dari
brand image akan menjadi modal utama berorientasi pada produk menjadi
dalam persaingan bisnis. berorientasi pada merek. Oleh karena
itu, Produk Indomie PT. Indofood
KESIMPULAN DAN SARAN CBP sebaiknya menerapkan strategi
yang dapat memperkuat mereknya.
Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan
Berdasarkan hasil analisis dan kuisioner yang disebarkan terhadap
pembahasan yang telah dikemukakan konsumen Indomie ditemukan bahwa
diatas, maka dapat ditarik kesimpulan ternyata variabel yang paling
sebagai berikut: dominan mempengaruhi brand image
1. Program Integrated Marketing adalah periklanan yang diterapkan.
Communication (IMC) yang Untuk itu PT. Indofood CBP perlu
terdiri atas variabel periklanan, lebih mempertahankan dan
promosi penjualan, public relation, meningkatkan kualitas variabel ini.
personal selling dan direct & 2. Berdasarkan hasil penelitian, secara
online marketing memiliki parsial terdapat variabel yang tidak
pengaruh positif dan signifikan memiliki pengaruh terhadap brand
terhadap Brand Image produk image, yaitu variabel personal selling
Indomie PT. Indofood CBP Sukses dan direct & online marketing. Oleh
Makmur.Tbk Makassar. karena itu, untuk lebih
2. Dari lima variabel yang mempengaruhi mengefektifkan program Integrated
Brand Image produk Indomie pada Marketing Communication (IMC)
PT. Indofood CBP Sukses maka PT. Indofood CBP sebaiknya
Makmur.Tbk Makassar, variabel meninjau ulang penerapan variabel
yang paling dominan adalah personal selling dan direct & online
variabel periklanan. Hal ini marketing tersebut.
terbukti melalui hasil uji parsial
dimana variabel periklanan mempunyai DAFTAR PUSTAKA
nilai Thitung lebih besar dari Ttabel
dan paling besar dibandingkan Alifahmi, Hifni. 2005. Sinergi
dengan variabel lainnya, dengan Komunikasi Pemasaran:
signifikansi yang disyaratkan. Integrasi Iklan, Public Relations,
dan Promosi. Jakarta: Quantum.
Saran
Setelah penulis melakukan Andi M. Sadat. 2009. Brand Belief;
penelitian pada Produk Indomie PT. Strategi Membangun Merek
Indofood CBP Sukses Makmur.Tbk Berbasis Keyakinan. Jilid I,
Makassar dan juga menyebarkan Salemba Empat, Jakarta.
kuesioner terhadap 100 orang responden
maka penulis dapat memberikan Assauri, Sofyan, 2011. Manajemen
beberapa saran terhadap PT. Indofood Pemasaran Produksi dan
CBP Sukses Makmur.Tbk Makassar Operasi. Jakarta: Lembaga
sebagai berikut: Penerbit Fakultas Ekonomi UI.
314

Fandy Tjiptono, Gregorius Chandra, Edition, Ten Edition, USA:


Dadi Adriana. 2008. Pemasaran Prentice Hall., Inc.
Strategik; Mengupas topik utama
Pemasaran Strategik, Branding Nursyanti, Yevita. 2009. Pengukuran
Strategy, Customer Satisfaction, Efektivitas Program Pemasaran
Strategi Kompetitif, hingga e- Telkom Flexi Menggunakan
Marketing. Edisi I, C.V Andi Consumer Decision Model
Offset, Yogyakarta. dengan Konsep Integrated
Marketing Communication (Studi
Rangkuti, Freddy. 2002. The Power of Kasus Kandatel Padang). [Artikel
Brands. PT Gramedia Pustaka Online].
Utama, Jakarta. http://docslide.net/documents/kons
ep-integrated-marketing-
..................................2009. Strategi communication.html , diakses 30
Promosi yang Kreatif dan November 2016; pukul 13.00 wita.
Analisis Kasus Integrated
Marketing Communication. PT Setiadi, Nugroho J. 2003. Prilaku
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Konsumen: Konsep dan Implikasi
Untuk Strategi dan Penelitian
Husnuzzan, 2013. Pengaruh Pemasaran. Jakarta: Kencana
Komunikasi Pemasaran Terpadu Prenada Media Group.
Terhadap Citra Merek Produk
Kartu AS pada PT. Telomsel Sutisna. 2001. Prilaku Konsumen &
Makassar. Skripsi tidak Komunikasi Pemasaran.
dipublikasikan. Universitas Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Hasanuddin.
Sulaksana, Uyung. 2003. Integrated
Kotler, Philip, 2010. Marketing Marketing Communication.
Management. The Millennium Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

You might also like