Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

PENGARUH BAWANG MERAH TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA

DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI DESA


SIDORAHARJO KECAMATAN KEDAMEAN
KABUPATEN GRESIK

Siti Aminah Hidayat, Chilyatiz Zahroh

Fakultas Keperawatan dan Kebidanan


Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Jln. SMEA 57 Surabaya
Email: chilyatiz@unusa.ac.id

Abstract : People living in Desa Sidoraharjo were more familiar with oral medication
to control glucose level ini the blood, namely oral anti-diabetic drugs (OADs) than
herbal medicine onion. The purpose of this study was to know the effect of onion toward
decrease blood glucose levels in people with Diabetes Mellitus. The study using pre-
experimental one group pretest-posttest involved population taken from all people found
with Diabetes Mellitus, totaling 15 patients. The samples chosen using simple random
sampling technique were 14 patients in total. The independent variable was onions, whereas
the dependent variable was blood glucose level. The instrument used in this study was
autocheck self-monitoring of capillary blood glucose. Moreover, the data were analyzed
using Wilcoxon signed-rank test with level of significance α = 0,05. The result of study
showed that blood glucose level on average before consuming onions was 278,93 mg/dL,
whereas after onions treatment, the average blood glucose level decreased to 251,64 mg/dL.
The result of Wilcoxon signed-rank test showed that the level significance ρ=(0,001<α) so
that the use of onions brought effects to the decrease of blood glucose level. The use of
onions as herbal medication can decrease blood glucose level as another alternative
intervention to control blood glucose level of the patients with Diabetes Mellitus. besides
consuming onions, those patients are also expected to visit medical workers periodically to
prevent hypoglycemia.

Keywords: Diabetes Mellitus, blood glucose level, onion

Abstrak : Masyarakat Desa Sidoraharjo lebih mengenal pengobatan medis sebagai


pengontrol kadar gula darah yaitu OAD (Oral Anti Diabetes) daripada pengobatan
herbal bawang merah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh bawang merah
terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus. Desain penelitian ini
menggunakan rancangan pra-experiment one group pretest-posttest. Populasinya adalah
semua penderita diabetes mellitus sebesar 15 penderita. Sampel diambil secara simple
random sampling sebesar 14 penderita. Variabel independen adalah bawang merah dan
variabel dependen adalah kadar gula darah. Instrumen yang digunakan adalah alat cek
kadar gula darah kapiler Autocheck. Data dianalisis menggunakan Wilcoxon signed ranks
test dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian didapatkan rata-rata kadar gula
darah sebelum dan sesudah diberikan bawang merah sebesar 278,93 mg/dL dan
251,64mg/dL. Hasil Wilcoxon signed ranks test didapatkan tingkat signifikan ρ = (0,001<α)
berarti ada pengaruh bawang merah terhadap penurunan kadar gula darah. Bahan herbal
bawang merah mampu menurunkan kadar gula darah sehingga dapat menjadi intervensi
lain pengontrol kadar gula darah penderita diabetes mellitus. Penderita DM yang
mengonsumsi bawang merah diharapkan tetap mengontrol kadar gula darah secara berkala
ke petugas kesehatan agar tidak terjadi hipoglikemia.
Kata kunci : Diabetes mellitus, kadar gula darah, bawang merah

263
Hidayat, Zahroh; Pengaruh Bawang Merah Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada 264
Penderita Diabetes Mellitus Di Desasidoraharjo Kecamatan Kedameankabupaten Gresik

PENDAHULUAN penelitian yang dilakukan oleh Tri


Masyarakat Desa Sidoraharjo lebih Purwaningsih FMIPA Farmasi UI tahun
mengenal pengobatan medis sebagai 1991, ternyata ekstrak umbi bawang merah
pengontrol kadar gula darah yaitu OAD dengan dosis 250 mg/kg BB, menyebabkan
(Oral Anti Diabetes) misalnya metformin. penurunan kadar gula darah normal sebesar
Metformin memiliki efek samping yang 23,46% (Fadhli, 2013).
umum adalah kram perut, diare, kembung, Berdasarkan uraian di atas, penulis
dan obat ini tidak boleh digunakan oleh tertarik untuk melakukan penelitian tentang
penderita yang memiliki masalah hati dan pengaruh bawang merah terhadap
ginjal (Hasdianah, 2012). Penggunaan OAD penurunan kadar gula darah pada penderita
dalam jangka panjang dapat menyebabkan diabetes mellitus di Desa Sidoraharjo,
gangguan absorpsi vitamin B12 dan asam Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik.
folat di saluran cerna, penurunan fungsi
tiroid, peningkatan hemosistein, sehingga METODE
memicu serangan jantung, stroke bahkan Desain penelitian ini menggunakan
kematian. Oleh karena itu diperlukan rancangan pra-experiment one group
alternatif lain yang lebih aman untuk pretest-posttest. Populasinya adalah semua
mengontrol kadar gula darah penderita penderita diabetes mellitus sebesar 15
diabetes mellitus. penderita. Sampel diambil secara simple
Angka kejadian diabetes mellitus di random sampling sebesar 14 penderita.
Puskesmas Slempit, pada tahun 2015 Variabel independen adalah bawang merah
berdasar pada data awal adalah sebanyak dan variabel dependen adalah kadar gula
507 kasus. Sedangkan prevalensi di Desa darah. Instrumen yang digunakan adalah
Sidoraharjo menurut data terpadu alat cek kadar gula darah kapiler Autocheck
Ponkesdes Sidoraharjo sebanyak 24% dari dengan observasi setiap 2 hari sekali dalam
5011 jiwa. Masyarakat Desa Sidoraharjo 14 hari. Perlakuan responden dengan
tidak biasa memeriksakan gula darah secara pemberian bawang merah 100 mg/kgBB
rutin ke penyedia layanan kesehatan yang yang dijadikan serbuk lalu dimasukkan ke
ada karena lebih disibukkan dengan rutinitas dalam kapsul selama 14 hari setelah makan
sehari-hari. siang. Data dianalisis menggunakan
Resistensi insulin penderita diabetes Wilcoxon signed ranks test dengan tingkat
mellitus dapat disebabkan oleh beberapa kemaknaan α = 0,05.
faktor yaitu kelainan genetik, usia, gaya
hidup stres, pola makan yang salah, HASIL & PEMBAHASAN
obesitas, dan infeksi (Riyadi & Sukarmin, a. Hasil
2008). Resistensi insulin mengakibatkan
peningkatan kadar gula darah. Kadar gula Tabel 1 Hasil pemeriksaan kadar gula darah
darah tinggi dan berlangsung lama akan penderita (responden) diabetes
memicu terjadinya komplikasi dan mellitus di Desa Sidoraharjo,
gangguan metabolisme lain. Jika hal Kecamatan Kedamean,
tersebut tidak segera ditangani maka Kabupatem Gresik sebelum
semakin besar angka kematian penderita pemberian bawang merah 100
diabetes mellitus sehingga akan mg/kgBB yang dijadikan serbuk
menimbulkan masalah kesehatan yang selama 14 hari.
serius. Kadar Gula Kadar Gula Mean
Penelitian ilmiah telah menegaskan Darah Tertinggi Darah
Terendah
efektivitas beberapa tumbuh-tumbuhan
380 212 278,93
tertentu untuk mengatasi diabetes salah
Sumber: Data Primer April-Mei 2016
satunya adalah bawang merah. Dari hasil
265 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 10, No. 2, Agustus 2017, Hal 263-269

Pada tabel 1 menunjukkan bahwa rata- Kadar Gula Darah Selisih Keterangan
rata hasil pemeriksaan kadar gula darah 14 Sewaktu (mg/dL) (mg/dL)
Sebelu Sesudah
penderita (responden) diabetes mellitus di m
Desa Sidoraharjo, Kecamatan Kedamean, 278,93 251,64 27,29 Lebih rendah
Kabupaten Gresik, sebelum pemberian Signifikan (ρ): 0,001
bawang merah 100 mg/kgBB yang Sumber: Data Primer April-Mei 2016
dijadikan serbuk adalah 278,93 mg/dL. Pada tabel 5.12 menunjukkan bahwa
dari 14 responden, seluruhnya mengalami
Tabel 2 Hasil pemeriksaan kadar gula darah penurunan kadar gula darah sewaktu setelah
sewaktu penderita (responden) pemberian serbuk bawang merah 100
diabetes mellitus di Desa mg/kgBB hal ini ditunjukkan dari hasil
Sidoraharjo, Kecamatan pengukuran kadar gula darah sewaktu
Kedamean, Kabupatem Gresik sesudah perlakuan lebih rendah dari
sesudah pemberian serbuk sebelum perlakuan. Hasil analisis
bawang merah 100 mg/kgBB menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test
selama 14 hari. didapatkan nilai probabilitas = 0,001.
Kadar Gula Kadar Gula Mean Olehkarena ρ<α (0,001< 0,05) maka H0
Darah Darah ditolak dan H1 diterima yang berarti ada
Tertinggi Terendah pengaruh pemberian bawang merah
361 189 251,64 terhadap penurunan kadar gula darah pada
Sumber: Data Primer April-Mei 2016 penderita diabetes mellitus di Desa
Sidoraharjo Kecamatan Kedamean,
Pada tabel 5.11 menunjukkan bahwa Kabupaten Gresik. Artinya kadar gula darah
rata-rata hasil pemeriksaan kadar gula darah 14 responden sebelum dan sesudah
14 penderita (responden) diabetes mellitus pemberian serbuk bawang merah 100
di Desa Sidoraharjo, Kecamatan Kedamean, mg/kgBB berbeda (posttest lebih rendah
Kabupaten Gresik, setelah pemberian dari pretest, yang berarti bahwa bawang
serbuk bawang merah 100 mg/kgBB adalah merah berhasil menurunkan kadar gula
251,64 mg/dL dengan rata-rata selisih 27,29 darah secara signifikan.
mg/dL. Terlihat variasi penuruan kadar gula
darah pada hari ke 2, hari ke 4, hari ke 6, b. Pembahasan
hari ke 8, hari ke 10, hari ke 12, dan hari ke Kadar Gula Darah Responden Sebelum
14, hal ini dikarenakan perbedaan respon Pemberian Bawang Merah
yang dihasilkan dari masing-masing Hasil penelitian pada tabel 5.10 dapat
responden terhadap serbuk bawang merah diketahui bahwa kadar gula darah responden
yang dikonsumsi. Dari hasil pengukuran sebelum mengonsumsi serbuk bawang
tersebut seluruh (100%) responden merah 100 mg/kgBB seluruhnya (100%)
mengalami penurunan kadar gula darah memiliki kadar gula darah dengan rata-rata
pada hari ke 14. sebesar 278,93 mg/dl yang bisa dipastikan
14 responden mengidap diabetes. Hal ini
Tabel 3 Perbedaan hasil pemeriksaan kadar bisa disebabkan karena setengah (50,0%)
gula darah sewaktu penderita dari responden berusia 56-65 tahun (lansia
(responden) diabetes mellitus di akhir) yang terlihat pada tabel 5.1, hal
Desa Sidoraharjo, Kecamatan tersebut sesuai dengan teori menurut Riyadi
Kedamean, Kabupatem Gresik & Sukarmin (2008) bahwa umumnya
sebelum pemberian bawang merah manusia mengalami penurunan fisiologi
100 mg/kgBB yang dijadikan yang secara dramatis menurun dengan cepat
serbuk selama 14 hari. pada usia setelah 40 tahun. Penurunan ini
yang akan berisiko pada penurunan fungsi
Hidayat, Zahroh; Pengaruh Bawang Merah Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada 266
Penderita Diabetes Mellitus Di Desasidoraharjo Kecamatan Kedameankabupaten Gresik

endokrin pankreas untuk memproduksi terlalu banyak (Riyadi & Sukarmin, 2008).
insulin. Dapat disimpulkan bahwa berat badan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sangat berpengaruh pada kondisi kesehatan,
dari 14 responden hampir seluruhnya terutama terkait dengan masalah penyakit
(78,6%) berjenis kelamin perempuan, ini diabetes mellitus.
terlihat pada tabel 5.2. Dari observasi
masing-masing responden saat ditanya, ke Kadar Gula Darah Rersponden Setelah
11 responden berjenis kelamin perempuan Pemberian Bawang Merah
tersebut lebih sering mengalami stres Hasil analisis dan interpretasi data yang
dikarenakan mereka cenderung memikirkan dilakukan pada 14 responden yang memiliki
masalah secara berlebihan. Menurut Riyadi kadar gula darah tinggi di Desa Sidoraharjo,
& Sukarmin, (2008) stres kronis cenderung Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik,
membuat seseorang mencari makanan yang menunjukkan bahwa sesudah pemberian
cepat saji yang kaya pengawet, lemak, dan serbuk bawang merah 100 mg/kgBB kadar
gula. Makanan ini berpengaruh besar gula darah ke 14 responden memiliki rata-
terhadap kerja pankreas. Stres juga akan rata sebesar 251,64 mg/dL.
meningkatkan kerja metabolisme dan Dari hasil pengukuran tersebut seluruh
meningkatkan kebutuhan akan sumber (100%) responden mengalami penurunan
energi yang berakibat pada kenaikan kerja kadar gula darah pada hari ke 14. Hal ini
pankreas. Beban yang tinggi membuat bisa disebabkan karena adanya zat dalam
pankreas mudah rusak hingga berdampak bawang merah yang dapat menurunkan
pada penurunan insulin. kadar gula darah penderita yaitu flavonoid
Kenaikan kadar gula darah pada dan alilprophildisulfide. Menurut Jaelani
responden juga bisa disebabkan oleh adanya (2007) bawang merah mengandung
riwayat diabetes mellitus dalam keluarga senyawa flavonoid dan alilprophildisulfide
yang terlihat pada tabel 5.4 yaitu dari 14 yang bersifat hipoglikemik, yaitu bisa
responden setengahnya (50,0%) mempunyai menurunkan kadar gula darah. Senyawa
riwayat diabetes mellitus dalam kimia ini secara farmakologis juga dapat
keluarganya. Hal tersebut sesuai dengan membantu kerja pankreas dalam
pernyataan Riyadi & Sukarmin (2008) memproduksi insulin. Dengan demikian,
bahwa diabetes dapat menurun menurut proses metabolisme glukosa menjadi
silsilah keluarga yang mengidap diabetes. glikogen dapat lebih lancar sehingga
Ini terjadi karena DNA pada orang diabetes glukosa yang terlarut bersama darah akan
mellitus akan ikut diinformasikan pada gen berkurang.
berikutnya terkait dengan penurunan Terlihat variasi penuruan kadar gula
produksi insulin. darah pada hari ke 2, hari ke 4, hari ke 6,
Selain karena riwayat keluarga, faktor hari ke 8, hari ke 10, hari ke 12, dan hari ke
yang dapat menyebabkan kenaikan kadar 14, hal ini dapat dikarenakan perbedaan
gula darah dan terjadinya diabetes mellitus respon yang dihasilkan dari masing-masing
adalah obesitas, berdasarkan tabel 5.5. responden terhadap serbuk bawang merah
Hampir setengahnya (42,9%) dari 14 yang dikonsumsi, terutama pola makan
responden mengalami obesitas tingkat 1. responden. Tabel 5.8 menunjukkan bahwa
Kelebihan berat badan mengakibatkan sel- sebagian besar (64,3%) responden
sel beta pankreas mengalami hipotropi yang mengikuti pola makan sesuai diet diabetes
akan berpengaruh terhadap penurunan mellitus yang diberikan dengan interval
produksi insulin. Hipertropi pankreas waktu tiga jam, meliputi tiga kali makanan
disebabkan karena peningkatkan beban utama dan tiga kali makanan selingan.
metabolisme glukosa pada penderita Meskipun telah diberikan anjuran oleh
obesitas untuk mencukupi energi sel yang peneliti tentang diet diabetes mellitus 5
267 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 10, No. 2, Agustus 2017, Hal 263-269

responden tidak dapat mengikuti pola Kadar gula darah adalah tingkat
makan selang tiga jam dikarenakan glukosa yang ada di dalam darah,
kesibukan dan susahnya menghilangkan konsentrasi gula darah diatur ketat dalam
kebiasaan makan pada jam-jam selain yang tubuh. Glukosa dialirkan melalui darah
telah ditentukan serta sering mengonsumsi adalah sumber energi utama untuk sel-se
makanan tinggi lemak seperti gorengan. tubuh (Kariadi, 2009). Kadar gula darah
Mereka juga terbiasa untuk makan dengan harus seimbang untuk kelangsungan
porsi nasi yang lebih besar dengan alasan metabolisme tubuh yang artinya tidak boleh
bisa cepat mengenyangkan dan terlalu tinggi dan terlalu rendah dari
meminimalkan lauk bahkan tanpa sayur ammbang normal. Karena bisa
sehingga dapat mengakibatkan penurunan menyebabkan ketidakseimbangan
kadar gula darah dari 5 responden tidak metabolisme tubuh sehingga mengganggu
terlalu signifikan. Hal ini sesuai dengan kesehatan yang pada akhirnya akan
teori yang dipaparkan oleh Riyadi & menimbulkan penyakit seperti diabetes
Sukarmin (2008) pola makan yang tidak mellitus, jika hal itu tak tertangani dengan
teratur dan cenderung terlambat juga akan baik makan akan muncul komplikasi.
berperan pada ketidakstabilan kerja Menurut Novitasari (2012) komplikasi
pankreas. akibat diabetes mellitus dapat bersifat akut
dan kronis. Komplikasi akut terjadi jika
Analisis Pengaruh Bawang Merah kadar glukosa darah seseorang meningkat
Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah atau menurun tajam dalam waktu relatif
Responden singkat. Kadar glukosa darah bisa menurun
Hasil analisis dan interpretasi data yang drastis jika penderita menjalani diet yang
dilakukan pada 14 responden yang terlalu ketat. Perubahan yang besar dan
mengalami hiperglikemi sebelum pemberian mendadak dapat merugikan. Komplikasi
bawang merah pada penderita diabetes kronis berupa kelainan pembuluh darah
mellitus di Desa Sidoraharjo, Kecamatan yang akhirnya bisa menyebabkan serangan
Kedamean, Kabupaten Gresik, jantung, ginjal, saraf, dan penyakit berat
menunjukkan bahwa dari 14 responden lainnya.
memiliki kadar gula darah rata-rata sebesar 5 dari 14 responden mengalami
278,93 mg/dL (tinggi). Sedangkan sesudah penurunan kadar gula darah yang tidak
diberikan serbuk bawang merah 100 terlalu signifikan bahkan selama pemberian
mg/kgBB, dari 14 responden rata-rata kadar serbuk bawang merah 100 mg/kgBB secara
gula darah sewaktu yang dihasilkan rutin setiap sore hari tiga jam setelah makan
mengalami penurunan yaitu sebesar 251,64 siang selama 14 hari mengalami penurunan
mg/dL (turun). Selisih dari hasil pengukuran kadar gula darah 7 mg/dL ini dikarenakan
kadar gula darah responden sebelum dan responden tersebut tidak menerapkan diet
sesudah diberikan bawang merah diabetes mellitus. Responden beranggapan
mempunyai rata-rata sebesar 27,29 mg/dL. bahwa hidupnya sudah tidak lama lagi jadi
Dari hasil analisis lebih lanjut dengan dia tidak ingin menyia-nyiakan hidup di
menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test, dunia dengan makan makanan yang tidak
didapatkan nilai probabilitas 0,001. Karena menurut seleranya meskipun telah
ρ<α (0,001 < 0,05) maka H0 ditolak dan H1 mengonsumsi serbuk bawang merah 100
diterima yang berarti ada pengaruh mg/kgBB. Responden lebih sering makan
pemberian bawang merah terhadap makanan manis seperti martabak dan
penurunan kadar gula darah pada penderita gorengan, bahkan makan tidak pada jam-
diabetes mellitus di Desa Sidoraharjo jam dan porsi tertentu. Untuk 4 responden
Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik. yang masih mengalami penurunan di atas 10
mg/dL ini juga karena penerapan diet yang
Hidayat, Zahroh; Pengaruh Bawang Merah Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada 268
Penderita Diabetes Mellitus Di Desasidoraharjo Kecamatan Kedameankabupaten Gresik

tidak mereka ikuti dengan baik, mereka bawang merah lebih rendah daripada
mengikuti pola pikir sebelum sakit bahwa sebelum diberikan bawang merah di
nasi lebih diutama yaitu makan nasi dengan Desa Sidoraharjo, Kecamatan
porsi besar tanpa menyeimbangkan lauk dan Kedamean, Kabupaten Gresik.
sayur. 3. Bawang merah mempengaruhi
Dari hasil penelitian yang dilakukan penurunan kadar gula darah pada
oleh Tri Purwaningsih FMIPA Farmasi UI penderita diabetes mellitus di Desa
tahun 1991, ternyata ekstrak umbi bawang Sidoraharjo, Kecamatan Kedamean,
merah dengan dosis 250 mg/kg BB, Kabupaten Gresik.
menyebabkan penurunan kadar gula darah Saran
normal sebesar 23,46%. (Fadhli, 2013). 1. Bagi Institusi
Bawang merah (Allium cepa L. kelompok Instansi pendidikan merupakan
Aggregatum) adalah sejenis tanaman yang pengembangan ilmu pendidikan dan ilmu
menjadi bumbu berbagai masakan Asia pengetahuan, diharapkan lebih
Tenggara dan dunia (Fadhli, 2013). Oleh meningkatkan sumber bacaan yang terkait
karena itu bawang merah merupakan bahan dengan penatalaksanaan diabetes mellitus
herbal yang mudah didapat, murah, praktis, terutama pengobatan non-farmakologis
maka seluruh masyarakat akan dalam hal ini herbal bawang merah
memiliki/menyediakan bawang merah di sehingga dapat dijadikan alternative untuk
rumahnya. Para peneliti India pernah mengendalikan kadar gula darah.
melakukan riset terhadap bawang merah, 2. Bagi Penderita Diabetes Mellitus
baik berupa bawang merah yang telah dijus Diharapkan penderita diabetes mellitus
maupun bawang merah yang masih utuh. dapat menggunakan bawang merah sebagai
Rata-rata bobot umbi bawang merah yang pengendali kadar gula darah alternatif selain
diteliti sekitar 25-200 g pada subyek yang terapi dari dokter. Dan rutin memeriksakan
ditelitinya. Hasil riset tersebut menunjukkan kadar gula darah minimal setiap bulan
bahwa semakin banyak bawang merah yang sehingga terhindar dari komplikasi yang
diberikan maka makin tinggi pula kadar mungkin terjadi.
gula darah yang berkurang. Tidak ada 3. Bagi Masyarakat
perbedaan khasiat antara bawang merah Masyarakat dapat menjalankan pola
mentah dengan bawang merah yang sudah hidup sehat dan rutin memeriksakan kadar
direbus (Utami, 2013). Khasiatnya dalam gula darah minimal tiap bulan agar terhindar
penurunan kadar gula darah dapat dijadikan dari penyakit diabetes mellitus.
alternatif/komplementer pengendali kadar 4. Bagi Peneliti Lain
gula darah pada pasien diabetes mellitus, a. Dapat mengembangkan penelitian ini
bahkan bisa dikonsumsi secara langsung dengan menggunakan metode
maupun dicampur dalam makanan seperti penelitian yang menggunakan
dijadikan bawang goreng. kelompok kontrol, sehingga dapat
membandingkan antara penderita yang
SIMPULAN diberikan perlakuan dan tidak diberikan
Simpulan perlakuan.
1. Penderita diabetes mellitus memiliki b. Dapat mengembangkan penelitian ini
rata-rata kadar gula darah seluruhnya dengan penyajian bawang merah yang
tinggi (hiperglikemi) sebelum diberikan berbeda, sehingga responden dapat
bawang merah di Desa Sidoraharjo, lebih tertarik untuk menjadi sampel
Kecamatan Kedamean, Kabupaten penelitian.
Gresik. c. Dapat mengembangkan penelitian ini
2. Penderita diabetes mellitus memiliki dengan waktu perlakuan lebih lama,
kadar gula darah sesudah diberikan dan dengan jumlah sampel yang lebih
269 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 10, No. 2, Agustus 2017, Hal 263-269

banyak, sehingga diharapkan Novitasari, Retno. (2012). Diabetes Mellitus


mendapatkan hasil yang signifikan. Dilengkapi Senam DM. Yogyakarta:
Nuha Medika.
DAFTAR PUSTAKA Riyadi, Sujono & Sukarmin. (2008). Asuhan
Fadhli, Aulia. (2013). Bumbu Dapur Keperawatan pada Pasien dengan
Nusantara Super Lengkap: Rahasia Gangguan Eksokrin dan Endokrin
Kegunaan dan Khasiat Bumbu pada Pankreas. Yogyakarta: Graha
Dapur Nusantara. Yogyakarta: Ilmu.
Familia. Utami, Prapti. (2013). Umbi Ajaib Tumpas
Jaelani. (2007). Khasiat Bawang Merah. Penyakit. Jakarta: Penebar Swadaya.
Yogyakarta: Kanisius. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Kariadi, Sri Hartini KS. 2009. Diabetes? (2009). Sistem Kesehatan Nasional.
Siapa Takut!!. Bandung: Qanita. Jakarta: Depkes RI

You might also like