Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 19

PENGARUH KINERJA KEUANGAN, UKURAN PERUSAHAAN, DAN

CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PENGUNGKAPAN


SUSTAINABILITY REPORT PADA PERUSAHAAN
PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2014-2018

Hannum Anggina Dia1


Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak.2

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara


hannumanggina19@gmail.com

ABSTRACT : The purpose of this research is to analyze the influence of


profitability, leverage, company activity, company size, audit committee, and the
board of directors towards the disclosure of sustainability reports. Sustainability
reports are measured using the Sustainability Report Disclosure Index based on
GRI G4. This research uses secondary data where taken the mining companies
which are listed in the Indonesia Stock Exchange. The are 10 mining companies
selected as research samples listed in the Indonesia Stock Exchange from 2014 to
2018 through the purposive sampling method. The analytical method for this
research uses panel data regression with the aid of Eviews Version 11 computer
program. The results of this study indicate that simultaneously the variables of
profitability, leverage, activity, company size, audit committee, and the board of
directors have a significant influence on the sustainability report disclosure.
Meanwhile partially, the activity variables, audit committee, and board of
directors have a significant influence on the disclosure of the sustainability
report, while profitability, leverage, and company size have no significant
influence on the disclosure of the sustainability report.

Keywords : Profitability, Leverage, Company Activity, Company Size, Audit


Committee, Board of Directors, Sustainability Report
Disclosures.

ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas,


leverage, aktivitas perusahaan, ukuran perusahaan, komite audit, dan dewan
direksi terhadap pengungkapan sustainability report. Sustainability report diukur
dengan menggunakan Sustainability Report Disclousure Index berdasarkan GRI
G4. Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu perusahaan pertambangan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan sebanyak 10
perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014
hingga tahun 2018 melalui metode purposive sampling. Metode analisis yang
digunakan adalah regresi data panel dengan bantuan program komputer Eviews
1
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Univesitas Sumatera Utara
2
Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Univesitas Sumatera Utara

1
Versi 11. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel
profitabiltas, leverage, aktivitas, ukuran perusahaan, komite audit, dan dewan
direksi berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sustainability report.
Sedangkan secara parsial, variabel aktivitas, komite audit, dan dewan direksi
berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sustainability report, sedangkan
profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan
terhadap pengungkapan sustainability report.

Kata Kunci : Profitabilitas, Leverage, Aktivitas Perusahaan, Ukuran


Perusahaan, Komite Audit, Dewan Direksi, Pengungkapan
Sustainability Report.

PENDAHULUAN dinilai hasilnya oleh para pihak yang


Di era revolusi dan persaingan membutuhkan informasi tersebut.
industri, perusahaan berlomba-lomba Perusahaan sektor pertambangan
dalam menjalankan aktivitas lebih mendapatkan perhatian dari
bisnisnya untuk memperoleh masyarakat karena merupakan
keuntungan yang tinggi. Kegiatan perusahaan yang bergerak dalam
operasional yang dilakukan usaha eksplorasi alam sehingga
perusahaan seringkali mengabaikan diwajibkan untuk melakukan fungsi
dampak yang ditimbulkan terhadap tanggung jawab sosialnya terhadap
lingkungan dan masyarakat. Oleh dampak dari kegiatan eksplorasi
karena itu, perusahaan dituntut tidak yang dilakukan, sebagaimana
hanya memperhatikan keuntungan disebutkan dalam pasal 74 ayat 1
dan kepentingan dari sisi dalam Undang-undang Nomor 40
stakeholders-nya saja tetapi juga Tahun 2007 tentang Perseroan
memiliki tanggung jawab terhadap Terbatas (PT). Namun dalam
lingkungan dan masyarakat. faktanya, hampir 70% kerusakan
Perusahaan dapat mengungkapkan lingkungan di Indonesia disebabkan
tanggung jawabnya terhadap oleh perusahaan pertambangan
masyarakat dan lingkungan dengan Tragedi – tragedi lingkungan yang
menerbitkan sustainability report. terjadi di Indonesia atas aktivitas
Sustainability report adalah pertambangan diantaranya, kasus
praktik pengukuran, pengungkapan, semburan lumpur PT. Lapindo
dan upaya akuntabilitas dan kinerja Brantas yang mencemari lingkungan
organisasi dalam mencapai tujuan dan menyebabkan ancaman besar
pembangunan berkelanjutan kepada bagi kesehatan masyarakat setempat,
para pemangku kepentingan baik kasus PT. Freeport yang membuang
internal maupun eksternal (Global limbah di sekitar pegunungan dan
Reporting Initiative). Sustainability sungai yang mengakibatkan
report menjadi bukti bahwa telah menurunnya kualitas alam di sekitar
adanya komitmen dan keterbukaan pegunungan dan terancamnya
atas aktivitas perusahaan terhadap kesehatan dan pemukiman
lingkungan dan sosialnya yang dapat masyarakat. Kasus PT. Newmont

2
Minahasa Raya yang membuang menamakan dirinya dengan gerakan
limbah di perairan mengakibatkan menjaga kelestarian alam. Mereka
masyarakat terkena penyakit, kasus mengemasnya melalui kegiatan
PT. Caltex Pasific Indonesia yang Corporate Social Responsibility
mengeskploitasi sumber minyak (CSR). Namun, pengungkapan CSR
secara berlebihan mengakibatkan tidak sepenuhnya memberikan
sumur-sumur masyarakat menjadi kontribusi terhadap sustainable
kering dankasus PT. Indominco development dan banyak yang lebih
Mandiri yang melakukan mengarah kepada green washing
pembuangan B3 tanpa izin yang atau sarana pemasaran bagi
beresiko menyebabkan pencemaran perusahaan untuk mendapatkan
udara. simpati dari masyarakat bahwa
Ekspansi pertambangan yang perusahaan telah bertanggung jawab
terus berlangsung yang diantaranya terhadap aktivitasnya. Kemala et. al
ilegal, kriminalisasi terhadap (2016) mengatakan bahwa tanggung
masyarakat yang menolak izin usaha jawab sosial hanya sekedar public
pertambangan dan lubang bekas relation atau citra korporasi dalam
galian tambang yang dibiarkan saja meningkatkan nilai perusahaan di
oleh perusahaan tanpa adanya usaha bursa saham tanpa adanya
untuk mereklamasi telah memakan keselarasan implementasi dari
korban. Minimnya pengawasan serta substansi kesejahteraaan sosial dan
sanksi yang diberikan kepada pelestarian lingkungan.
perusahaan seperti kasus yang terjadi Kesadaran perusahaan untuk
pada operasi penambangan timah mengungkapkan sustainability
dengan Kapal Isap Produksi (KIP) report masih kurang. Ada beberapa
yang tidak memiliki izin di daerah faktor yang membuat perusahaan
destinasi wisata pantai pasir padi. tidak mengungkapkan sustainability
Perusahaan yang hanya dijatuhi report yaitu perusahaan tidak
hukuman denda Rp 1,1 Miliar yang transparan dalam menjalankan
dinilai ringan mengindikasikan bisnisnya dan tidak memiliki
bahwa hukum peraturan komitmen untuk menjadi perusahaan
pertambangan di Indonesia masih yang memiliki corporate governance
lemah dan belum tegas kepada para yang baik. Selain itu, perusahaan
pelaku perusakan lingkungan menganggap sustainability report
sehingga pihak perusahaan sebagai sebuah biaya tambahan dan
pertambangan berani menghalalkan belum adanya suatu peraturan yang
segala cara demi memaksimalkan mewajibkan suatu perusahaan untuk
profit mereka dan mengabaikan menerbitkan sustainability report.
dampak lingkungan dan sosial. Salah satu faktor yang
Adanya Peraturan Pemerintah No. mempengaruhi pengungkapan
78 Tahun 2010 tentang Reklamasi sustainability report adalah kinerja
dan Pasca tambang seringkali keuangan perusahaan dengan
diabaikan oleh banyak perusahaan. komponen profitabilitas, leverage,
Sejumlah perusahaan yang dan aktivitas perusahaan.
bisnisnya bersinggungan langsung Profitabilitas merupakan indikator
dengan aspek lingkungan yang digunakan untuk melihat

3
kemampuan perusahaan dalam informasi yang lebih luas
menghasilkan laba. Semakin tinggi dibandingkan perusahaan kecil.
tingkat profitabilitas, maka semakin Pengungkapan sustainability
rinci informasi yang disampaikan report tidak bisa terlepas dari
perusahaan kepada stakeholders pelaksanaan corporate governance
termasuk informasi mengenai karena tujuan utama penerapan
tanggung jawab sosial. corporate governance adalah untuk
Leverage menggambarkan mendorong timbulnya kesadaran dan
bagaimana suatu perusahaan mampu tanggung jawab sosial perusahaan
memenuhi kewajibannya. pada masyarakat dan lingkungan.
Penggunaan leverage dapat Semakin baik kualitas corporate
menimbulkan beban dan risiko bagi governance yang dimiliki
perusahaan. Semakin tinggitingkat perusahaan, maka semakin banyak
leverage maka semakin besar informasi yang diungkapkan serta
kecenderungan perusahaan untuk membuat para stakeholder percaya
melanggar perjanjian kredit sehingga akan kredibilitas perusahaan.
perusahaan akan melaporkan laba Karekteristik corporate governance
sekarang lebih tinggi. Pelaporan laba yang mempengaruhi pengungkapan
yang tinggi akan mencerminkan sustainability report adalah komite
kondisi keuangan perusahaan yang audit dan dewan direksi.
kuat sehingga meyakinkan Komite audit merupakan salah
perusahaan dalam memperoleh satu dewan pengawasan dari sistem
pinjaman dari para stakesholder-nya. corporate governance. Komite audit
Rasio aktivitas merupakan memiliki peran yang penting dalam
indikator yang mengukur seberapa mengkoordinasikan anggota-
efektif perusahaan dalam mengelola anggotanya agar dapat menjalankan
dan memanfaatkan sumber daya tugas secara efektif dalam hal
yang dimiliki perusahaan. Tingginya pengawasan laporan keuangan,
rasio aktivitas menandakan pengendalian internal, dan
kemampuan perusahaan dalam pelaksanaan GCG perusahaan.
mengelola aktivanya sehingga dapat Komponen corporate governance
mencerminkan kondisi keuangan selanjutnya adalah dewan direksi.
yang stabil. Dewan direksi adalah dewan yang
Faktor lain yang mempengaruhi memiliki fungsi dan wewenang
pengungkapan sustainability report untuk mengendalikan pelaksanaan
adalah ukuran perusahaan. Ukuran roda perusahaan setiap hari serta
perusahaan menggambarkan besar memiliki peran penting dalam
kecilnya suatu perusahaan. pengambilan keputusan.
Perusahaan besar umumnya memiliki Berdasarkan uraian diatas maka
jumlah aktiva yang besar, penjualan penulis tertarik untuk melakukan
besar, karyawan yang banyak dengan penelitian tentang pengaruh kinerja
kemampuan yang baik, sistem keuangan, ukuran perusahaan, dan
informasi yang canggih, produk yang corporate governance terhadap
unggul, dan struktur kepemilikan pengungkapan sustainability report
yang lengkap, sehingga pada perusahaan pertambangan yang
membutuhkan tingkat pengungkapan

4
terdafatar di bursa efek indonesia jasa keuangan, emiten, dan
periode 2014-2018. perusahaan publik dalam
menjalankan bisnis berkelanjutan.
TINJAUAN PUSTAKA Pelaporan sustainability digunakan
1. Teori Stakeholder manajer sebagai strategi komunkasi
Teori stakeholder menyatakan kunci dalam menyampaikan
bahwa perusahaan bukan suatu ativitasnya.
entitas yang hanya beroperasi untuk Salah satu lembaga yang fokus
kepentingannya sendiri, tetapi menangani mengenai pemasalahan
memiliki kewajiban memberikan sustainability adalah Global
manfaat bagi stakeholders-nya baik Reporting Initiative (GRI). GRI
pihak internal maupun eksternal. terbentuk karena semakin
Kekuatan stakeholder ditentukan dibutuhkannya transparansi atas
oleh besar kecilnya kekuatan dan aktivitas bisnis perusahaan baik yang
potensi yang mereka miliki atas berhubungan dengan ekonomi, sosial
sumber daya perusahaan. dan lingkungan sehingga dibutuhkan
2. Teori Legitimasi pedoman (framework) untuk
Legitimasi organisasi dapat dilihat menyusun sustainability report bagi
sebagai hubungan timbal balik antara perusahaan dalam berbagai ukuran
masyarakat dengan perusahaan. dan sektor usaha di seluruh dunia.
Teori legitimasi menjelaskan bahwa Kerangka kerja GRI telah diperbaiki
perusahaan beroperasi dalam secara kontinu dan pada tahun 2013,
lingkungan eksternal yang berubah The Fourth Generation (G4) telah
secara konstan dan mereka berusaha diperkenalkan di Amsterdam,
meyakinkan bahwa perilaku mereka Belanda.
sesuai dengan batas – batas dan 4. Konsep Tripple Bottom Line
norma masyarakat (Michelon dan Perusahaan tidak hanya
Parbonetti, 2010). berkontribusi untuk mengejar
3. Laporan Keberlanjutan keuntungan saja (profit), tetapi juga
(Sustainability Report) berkontribusi terhadap kesejahteraan
Berkembangnya sustainability masyarakat (people), serta menjaga
report merupakan bagian dari konsep kelestarian lingkungan (planet).
sustainable development yang Ketiga hal ini sering disebut konsep
berkembang pesat dan menjadi tripple bottom line yang dikemukan
perhatian berbagai pihak yang oleh Elkington. Profit, people, dan
menganggap perlu adanya suatu planet adalah satu kesatuan yang
pelaporan yang berdiri sendiri yang tidak bisa dipisahkan dan saling
mengungkapkan tanggung jawab mempengaruhi satu sama lain.
ekonomi, sosial, dan lingkungan 5. Kinerja Keuangan (Financial
suatu organisasi maupun perusahaan. Performance)
Menurut OJK, laporan Kinerja keuangan merupakan
keberlanjutan (sustainability report) suatu analisis yang dilakukan untuk
adalah laporan yang diumumkan mengetahui baik buruknya keadaan
kepada masyarakat yang memuat keuangan perusahaan yang
kinerja ekonomi, keuangan, sosial, mencerminkan tingkat kesehatan dan
dan lingkungan hidup suatu lembaga prestasi perusahan pada periode

5
tertentu. Kinerja keuangan laba di masa depan agar
perusahaan diukur dengan analisis- perusahaan memperoleh pinjaman
analisis rasio keuangan. dari para stakeholder. Untuk
a) Profitabilitas memperoleh laba yang tinggi,
Rasio profitabilitas mengukur perusahaan mengurangi biaya-
efektivitas manajemen secara biaya termasuk biaya dalam
menyeluruh yang ditunjukkan pengungkapan tanggung jawab
dengan besar kecilnya tingkat sosial.
keuntungan yang diperoleh dari c) Aktivitas Perusahaan
kegiatan operasional perusahaan. Rasio aktivitas merupakan
Semakin tinggi tingkat rasio yang digunakan untuk
profitabilitas suatu perusahaan menilai efisiensi dan efektivitas
maka semakin besar informasi perusahaan dalam mengelola dan
yang diberikan manajemen memanfaatkan sumber daya yang
kepada para stakeholder. dimiliki perusahaan. Semakin
Pengukuran profitabilitas menjadi baik manajemen dalam mengelola
salah satu faktor yang aktivanya, maka semakin tinggi
memberikan manajemen tingkat rasio aktivitas yang
kebebasan dan fleksibilitas dalam diperoleh yang berarti semakin
mengungkapkan tanggung jawab efektif perusahaan dalam
sosial kepada para stakeholder. penggunaan total aktiva.
b) Leverage 6. Ukuran Perusahaan
Leverage menggambarkan Ukuran perusahaan
seberapa besar perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu
bergantung pada kreditur dalam perusahaan yang dapat diukur
membiayai asetnya. Perusahaan melalui total aset, total modal yang
dengan tingkat leverage yang digunakan, jumlah penjualan, rata-
tinggi dalam membiayai asetnya rata total penjualan, dan rata-rata
sangat tergantung pada pinjaman total aset. Perusahaan besar lebih
luar. Sedangkan perusahaan disoroti dan menjadi perhatian publik
dengan tingkat leverage rendah karena memiliki aktivitas yang lebih
lebih banyak menggunakan modal banyak yang akan berdampak
sendiri dalam membiaya asetnya. terhadap ekonomi, sosial, dan
Oleh karena itu, tingkat leverage lingkungan. Oleh karena itu,
perusahaan mencerminkan risiko perusahaan besar akan lebih
keuangan perusahaan. berkepentingan untung
Tinggi rendahnya leverage mengungkapkan informasi secara
akan mempengaruhi luas dibandingkan perusahaan kecil.
pengungkapan informasi kepada 7. Tata Kelola Perusahaan
para stakaholder. Perusahaan (Corporate Governance)
dengan tingkat leverage yang Corporate governance merupakan
tinggi kemungkinan besar suatu sistem yang digunakan untuk
melakukan pelanggaran terhadap mengatur dan menjaga hubungan
kontrak utang sehingga manajer antara perusahaan dengan para
akan melaporkan laba sekarang stakeholder-nya (baik pemegang
yang lebih tinggi dibandingkan

6
saham maupun pihak lain yang anggota dewan direksi akan
terlibat dalam perusahaan). mempermudah untuk
Corporate governance berperan mewujudkan good corporate
untuk memastikan bahwa informasi governance.
yang diberikan transparan, sesuai 8. Kerangka Konseptual
dengan kepentingan stakeholder dan Untuk menggambarkan hubungan
laporan yang dipublikasikan relevan antara variabel independen dan
serta dapat diandalkan sehingga variabel dependen yang akan diteliti,
mengurangi asimetri informasi maka dikemukakan suatu kerangka
melalui efektivitas mekanisme konseptual. Gambar tersebut adalah
pengawasan yang ada. Tanpa adanya hasil visualisasi logika hubungan
corporate governance yang baik antara variabel-variabel penelitian
akan terjadi konflik kepentingan ini.
yang bisa memberikan dampak
buruk bagi kinerja perusahaan Gambar 1
(Solihin, 2009). Kerangka Konseptual
a) Komite Audit
Komite audit adalah komite
yang ditunjuk oleh dewan
komisaris dalam rangka Profitabilitas
membantu melaksanakan tugas (X1) H1
dan fungsinya yang bekerja secara
profesional dan independen.
Keberadaan komite audit Leverage (X2)
H2
diharapkan mampu membantu
kinerja dewan komisaris dalam
mengungkapkan laporan Aktivitas
pertanggungjawaban sosial Perusahaan H3 Sustai-
perusahaan. Semakin berkualitas (X3) nability
komite audit, maka mereka akan Report
semakin dapat memahami makna Ukuran H4 (Y)
strategis dari pengungkapan Perusaaan
informasi dan apa yang (X4)
dibutuhkan stakeholder secara
luas. Komite Audit
b) Dewan Direksi (X5) H5
Dewan direksi merupakan
pihak dalam perusahaan yang
memiliki fungsi dan wewenang Dewan H6
untuk mengendalikan pelaksanaan Direksi (X6)
roda perusahaan setiap hari dan
kepengurusan perusahaan serta
bertanggung jawab terhadap
perkembangan dan kemajuan H7
perusahaan. Komunikasi dan
koordinasi yang baik antar 9. Hipotesis Penelitian

7
H1 : Profitabilitas berpengaruh H3 : Aktivitas perusahaan
positif terhadap pengungkapan berpengaruh positif terhadap
sustainability report. pengungkapan sustainability
Ketika ada peningkatan report.
profitabilitas, manajemen Semakin tinggi tingkat rasio
cenderung akan mengungkapkan aktivitas perusahaan, maka
lebih banyak informasi kepada semakin efektif perusahaan
para stakeholder-nya sehingga mengelola aktiva perusahaan.
meningkatkan kepercayaan Apabila tindakan-tindakan
stakeholder terhadap perusahaan. perusahaan dalam mengelola
Informasi tersebut meliputi dana semakin efektif, maka
tanggung jawab perusahaan perusahaan akan memiliki
terhadap aktivitas bisnisnya yang kecenderungan untuk mencapai
dapat diungkapkan melalui kondisi keuangan yang semakin
sustainability report. stabil dan kuat. Kondisi
keuangan yang semakin kuat
H2 : Leverage berpengaruh merupakan gambaran dari usaha
negatif terhadap pengungkapan yang dilakukan perusahaan untuk
sustainability report. mencari dukungan stakeholder
Semakin tinggi tingkat agar dapat going concern.
leverage yang diperoleh Dukungan stakeholders dapat
perusahaan akan cenderung dihimpun perusahaan dengan
membuat perusahaan untuk mengungkapkan sustainability
melanggar perjanjian kredit report.
sehingga perusahaan akan
melaporkan laba sekarang lebih H4 : Ukuran perusahaan
tinggi dibandingkan masa depan. berpengaruh positif terhadap
Pelaporan laba yang tinggi akan pengungkapan sustainability
mencerminkan kondisi keuangan report.
perusahaan yang baik sehingga Perusahaan besar menjadi
meyakinkan perusahaan dalam sorotan publik karena kegiatan
memperoleh pinjaman dari para operasional yang dilakukan lebih
stakeholder-nya. Perusahaan banyak sehingga dampak yang
dalam menggapai laba yang tinggi ditimbulkan lebih besar
maka akan mengurangi biaya- dibandingkan perusahan kecil.
biaya, termasuk mengurangi biaya Oleh karena itu, perusahaan
untuk mengungkapkan mengungkapkan informasi yang
sustainability report. luas untuk mendapatkan
legitimasi dari masyarakat atas
tanggung jawab sosial sehingga

8
para stakeholder yakin untuk keputusan. Corporate
menginvestasikan modalnya di governance yang baik
perusahaan. Penyampaian mengindikasikan pengungkapan
informasi mengenai aktivitas- informasi yang lebih luas
aktivitas sosial perusahaan, dapat sehingga menarik perhatian
disampaikan secara lebih luas stakeholder. Pengungkapan
oleh perusahan melalui informasi dapat dilakukan
pengungkapan sustainability perusahaan melalui sustainability
report. report.

H5 : Komite Audit METODOLOGI PENELITIAN


berpengaruh positif terhadap Penelitian ini menggunakan data
pengungkapan sustainability sekunder. Data sekunder adalah data
penelitian yang diperoleh secara
report.
tidak langsung melalui media
Keberadaaan komite audit akan perantara.
mendorong perusahaan untuk Penelitian ini dilakukan dengan
menerbitkan laporan yang cara mengumpulkan dan
lengkap dan berintegrasi tinggi. mempelajari dokumen-dokumen atau
Semakin banyak jumlah anggota data-data perusahaan berupa laporan
komite audit maka pengawasan tahunan (annual report) dan laporan
keberlanjutan (sustainability report)
yang dilakukan semakin
pada perusahaan pertambangan tahun
maksimal terhadap manajemen 2014-2018 yang diperoleh dari situs
perusahaan. Pengawasan komite resmi Bursa Efek Indonesia yaitu
audit mendorong pelaksanaan www.idx.co.id. Dan masing-masing
GCG yang efektif sehingga website perusahaan.
informasi yang diungkapkan Populasi dari penelitian adalah
mengenai tanggung jawab sosial seluruh perusahaan pertambangan
yang terdaftar di BEI tahun 2014-
semakin luas melalui
2018. Adapun populasi perusahaan
sustainability report. pertambangan yang terdaftar dalam
Bursa Efek Indonesia tahun 2014
H6 : Dewan Direksi sampai dengan tahun 2018 adalah 49
berpengaruh positif terhadap perusahaan.
pengungkapan sustainability Teknik pengambilan sampel
report. dalam penelitian ini dilakukan secara
purposive sampling yaitu pemilihan
Dewan direksi adalah dewan sampel didasari oleh kriteria tertentu.
yang memiliki fungsi dan Adapun kriteria perusahaan
wewenang untuk mengendalikan pertambangan yang dijadikan sampel
pelaksanaan roda perusahaan antara lain:
setiap hari serta memiliki peran 1. Perusahaan pertambangan yang
penting dalam pengambilan tidak delisting dari BEI selama
periode penelitian (2014-2018).

9
2. Perusahaan pertambangan yang Equation: Untitled
mempublikasikan sustainability Test cross-section fixed effects
report selama periode penelitian Effects Test Statistic   d.f.  Prob. 
(2014-2018).
Berdasarkan kriteria tersebut, 1.46993
maka diperoleh 10 perusahaan Cross-section F 2 (9,34) 0.1988
pertambangan yang menjadi sampel Cross-section 16.4327
Chi-square 86 9 0.0584
penelitian dengan 50 unit analisis (10
x 5 tahun). Sumber: Data Diolah dengan Eviews 11,
Metode analisis data 2020.
menggunakan analisis statistik
deskriptif, analisis regresi data panel, Berdasarkan data pada Tabel 1,
uji asumsi klasik, dan uji hipotesis dapat dijelaskan bahwa hasil uji
serta diolah menggunakan software Chow menunjukkan nilai Prob.Cross
Eviews 11. Section-Chi Square sebesar 0,0584
atau lebih besar dari 0,05. Hasil uji
Chow menunjukkan bahwa model
HASIL PENELITIAN yang sebaiknya digunakan adalah
1. Analisis Statistik Deskriptif Common Effect Model (CEM).
Analisis statistik deskriptif
digunakan untuk mengetahui Tabel 2
karakteristik sampel yang digunakan Hasil Uji Hausman
dan menggambarkan variabel Correlated Random Effects -
Hausman Test
penelitian. Statistik deskriptif
memberikan gambaran atau deskripsi Equation: Untitled
suatu data yang dapat dilihat dari
nilai maksimum, minimum, rata-rata Test cross-section random effects
(mean) dan standar deviasi yang
dihasilkan dari variabel penelitian. Test Chi-Sq. Chi-Sq.
Summary Statistic d.f. Prob. 
2. Pemilihan Model Estimasi
Regresi Data Panel Cross-
Pada penelitian ini terdapat tiga section   11.84426
macam pendekatan yang dapat random 4 6 0.0655
digunakan dalam analisis model Sumber: Data Diolah dengan Eviews 11,
data panel, yaitu pendekatan 2020.
Common Effect (CE), Fixed Effect Berdasarkan data pada Tabel 2,
(FE) dan Random Effect (RE). dapat dijelaskan bahwa hasil uji
Pemilihan model estimasi regresi Hausman menunjukkan nilai
data panel dilakukan dengan Uji Prob.Cross Section-random sebesar
Chow, Uji Hausman dan Uji 0,0655 atau lebih besar dari 0,05.
Lagrange Multiplier (LM). Hasil uji Hausman menunjukkan
bahwa model yang sebaiknya
digunakan adalah Random Effect
Tabel 1 Model (REM).
Hasil Uji Chow Tabel 3
Redundant Fixed Effects
Tests

10
Hasil Uji Lagrange Mulitiplier β1 ,β2, β3, β4 = Koefisien regresi
(LM) dan variable independen
Lagrange Multiplier Tests for Random X1 = Profitabilitas
Effects X2 = Leverage
Null hypotheses: No effects X3 = Aktivitas Perusahaan
Alternative hypotheses: Two-sided (Breusch- X4 = Komite Audit
Pagan) and one-sided
X5 = Dewan Direksi
        (all others) alternatives
Є = error
Berdasarkan hasil estimasi
Test Hypothesis regresi data panel diperoleh
Cross- persamaan model common effect
section Time Both sebagai berikut:
Y = 0,528395 −¿ 0,050830X1 −¿
Breusch 0,015804X2 −¿ 0,00352X3 +¿
- 0,011884X4+ 0,168561X5 –
Pagan  0.612403  8.492410  9.104813
0,051279X6 +¿ є
(0.4339) (0.0036) (0.0025)
Sumber: Data Diolah dengan Eviews 11,
Diketahui nilai koefisien
2020.
regresi bernilai positif. Hal ini
berarti profitabilitas, leverage,
Berdasarkan data pada Tabel 3,
aktivitas perusahaan, ukuran
dapat dijelaskan bahwa hasil uji
perusahaan, komite audit, dan
Lagrange Mulitiplier menunjukkan
dewan direksi memiliki pengaruh
nilai probablitas sebesar 0,4339 atau
yang positif terhadap
lebih besar dari 0,05. Hasil uji
pengungkapan sustainability
Lagrange Mulitiplier menunjukkan
report.
bahwa model yang sebaiknya
digunakan adalah Common Effect
4. Uji Asumsi Klasik
Model (CEM).
a) Hasil Uji Normalitas
Dalam penelitian ini, uji
3. Model Regresi Data Panel
normalitas terhadap residual
Model regresi data panel
dengan menggunakan uji Jarque-
dilakukan terhadap model yang
Bera (J-B). Dalam penelitian ini,
diajukan dengan menggunakan
tingkat signifikansi yang
software Eviews untuk menguji
digunakan α = 0.05. Dasar
pengaruh variabel independen
pengambilan keputusan adalah
terhadap variabel dependen. Model
melihat angka probabilitas dari
regresi yang dikembangkan untuk
statistik J-B, dengan ketentuan
menguji hipotesis-hipotesis yang
sebagai berikut.
telah dirumuskan dalam penelitian
1. Jika nilai probabilitas >
ini adalah :
0.05, maka asumsi
Y1= α + β1X1 + β2X2 + β3X3+
normalitas terpenuhi.
β4X4 + β5X5 + β6X6+ є
2. Jika probabilitas < 0.05,
Keterangan :
maka asumsi normalitas
Y1 = Pengungkapan
tidak terpenuhi.
Sustainability Report
Tabel 4
α   = Konstanta

11
Hasil Uji Normalitas gejala multikolinearitas antar
16
Series: Residuals variabel independen. Hal ini karena
14 Sample 1 50 nilai korelasi antar variabel
Observations 50
12
independen tidak lebih dari 0.9
10 Mean
Median
4.84e-16
0.075017
(Ghozali, 2013:105).
8 Maximum 0.990792
6 Minimum -1.439287
Std. Dev. 0.466929
c) Hasil Uji Heteroskedastisitas
4 Skewness -0.615660 Uji heteroskedastisitas dalam
2
Kurtosis 3.952834
penelitian ini diuji menggunakan uji
0 Jarque-Bera 5.050089 white dengan kriteria jika diperoleh
-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 Probability 0.080055
nilai Prob.Obs*R-squared lebih
Sumber: Data Diolah dengan Eviews 11, besar dari 0.05 maka disimpulkan
2020.
bahwa tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas dalam model
Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa
regresi, dan sebaliknya.
nilai probabilitas dari statistik J-B
adalah 0.297360. Nilai probabilitas
Tabel 6
yakni 0.297360 lebih besar
Hasil Uji Heteroskedastisitas
dibandingkan tingkat signifikansi
sebesar 0.05. Hal ini berarti asumsi Heteroskedasticity Test: White
normalitas dipenuhi. Null hypothesis: Homoskedasticity

b) Hasil Uji Multikolinearitas


F-statistic 0.140065    Prob.F(6,43) 0.9901
Dalam penelitian ini, gejala Obs*
multikolinearitas dapat dilihat dari R-     Prob. Chi-
nilai korelasi antar variabel yang squared 0.958464 Square(6) 0.9871
terdapat dalam matriks korelasi. Scaled     Prob.
Ghozali (2013) menyatakan jika explained Chi-    Square(
SS 1.046602 6) 0.9838
antar variabel independen ada
korelasi yang cukup tinggi, yakni di Sumber: Data Diolah dengan Eviews 11,
atas 0.9, maka hal ini merupakan 2020.
indikasi adanya multikolinearitas. Dari Tabel 6 diketahui nilai Prob
Obs*R-Squared adalah 0,9584 >
Tabel 5 0,05 yang berarti tidak terjadi
Hasil Uji Multikolinearitas heterokedastisitas.

d) Hasil Uji Autokorelasi


Uji autokorelasi dapat dilakukan
dengan uji LM (metode Bruesch
Godfrey). Metode ini didasarkan
pada nilai F dan Prob.Obs*R-
squared. Dimana jika nilai
Sumber: Data Diolah dengan Eviews 11, Prob.Obs*R-squared melebihi 0.05
2020. maka tidak terjadi masalah
autokorelasi.
Berdasarkan Tabel diatas dapat Tabel 7
disimpulkan bahwa tidak terdapat Hasil Uji Autokorelasi

12
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: Jika signifikan suatu variabel
Null hypothesis: No serial correlation at up to 2 bebas lebih kecil dari signifikan
lags
0.05, maka variabel bebas tersebut
F-     Prob. F
berpengaruh secara signifikan
statistic 3.394214      (2,41) 0.0432 terhadap variabel terikat, begitu juga
    Prob. sebaliknya.
Obs*R- Chi-    Square(2
squared 7.102586 ) 0.0287
Berdasarkan hasil pengolahan
data, maka dapat dianalisis
Sumber: Data Diolah dengan Eviews 11, pengaruh parsial variabel bebas
2020.
terhadap variabel terikat sebagai
berikut:
Dari Tabel 7 diketahui nilai Prob
1. Variabel X1 (profitabilitas)
Obs*R-Squared adalah 7,102586 >
secara parsial berpengaruh
0,05 yang berarti tidak terjadi
negatif dan tidak signifikan
masalah autokorelasi.
terhadap pengungkapan
sustainability report pada
5. Uji Hipotesis
perusahaan pertambangan
a) Uji Statistik F
yang terdaftar di BEI. Hal ini
Uji statistik F digunakan untuk
terlihat dari nilai t-hitung
menguji tingkat signifikansi
sebesar −¿0,204396 dan nilai
pengaruh dari seluruh variabel
probabilitas sebesar 0,8390 >
independen terhadap variabel
0,05.
dependen secara simultan. Jika
2. Variabel X2 (leverage) secara
signifikan suatu variabel bebas
parsial berpengaruh negatif
lebih kecil dari signifikan 0,05,
dan tidak signifikan terhadap
maka variabel bebas tersebut
pengungkapan sustainability
berpengaruh secara signifikan
report pada perusahaan
terhadap variabel terikat, begitu juga
pertambangan yang terdaftar
sebaliknya.
di BEI. Hal ini terlihat dari
Berdasarkan hasil hasil
nilai t-hitung sebesar −¿
pengolahan data dapat dianalisis
1,308593 dan nilai
bahwa secara simultan profitabilitas,
probabilitas sebesar 0,1976 <
leverage, aktivitas perusahaan,
0,05.
ukuran perusahaan, komite audit, dan
3. Variabel X3 (aktivitas) secara
dewan direksi berpengaruh
parsial berpengaruh negatif
signifikan terhadap pengungkapan
dan signifikan terhadap
sustainability report. Hal ini terlihat
pengungkapan sustainability
dari nilai F-hitung sebesar 5,947858
report pada perusahaan
dan nilai probabilitas sebesar
pertambangan yang terdaftar
0000138 < 0,05.
di BEI. Hal ini terlihat dari
nilai t-hitung sebesar −¿
b) Uji Statistik t
2,815183 dan nilai
Uji statistik t digunakan untuk
probabilitas sebesar 0,0073 <
menguji tingkat signifikansi
0,05.
pengaruh dari masing-masing
4. Variabel X4 (ukuran) secara
variabel independen terhadap
parsial berpengaruh positif
variabel dependen secara parsial.

13
dan tidak signifikan terhadap terbatas, begitu pula
pengungkapan sustainability sebaliknya.
report pada perusahaan Nilai Adjusted R-Square
pertambangan yang terdaftar yang diperoleh sebesar
di BEI. Hal ini terlihat dari 0.377281. Artinya, sebanyak
nilai t-hitung sebesar 37,72% variabel
0,334383 dan nilai pengungkapan sustainability
probabilitas sebesar 0,7397 > report dapat dijelaskan oleh
0,05. variabel-variabel independen
5. Variabel X5 (komite audit) (profitabilitas, leverage,
secara parsial berpengaruh aktivitas, ukuran, komite
positif dan signifikan audit, dan dewan direksi).
terhadap pengungkapan Sedangkan sisanya 62,28%
sustainability report pada dijelaskan oleh variabel-
perusahaan pertambangan variabel lain di luar
yang terdaftar di BEI. Hal ini penelitian.
terlihat dari nilai t-hitung
sebesar 3,163291 dan nilai PEMBAHASAN
probabilitas sebesar 0,0029 < 1. Pengaruh Profitabilitas
0,05. terhadap Pengungkapan
6. Variabel X6 (dewan direksi) Sustainability Report
secara parsial berpengaruh Dari hasil penelitian dengan
negatif dan signifikan menggunakan metode data panel
terhadap pengungkapan diatas diketahui bahwa
sustainability report pada profitabilitas (X1) memberikan
perusahaan pertambangan pengaruh negatif dan tidak
yang terdaftar di BEI. Hal ini signifikan terhadap
terlihat dari nilai t-hitung pengungkapan sustainability
sebesar –2,344211 dan nilai report dengan nilai t-Statistic
probabilitas sebesar 0,0238 < (tabel 4.12) sebesar−0,204396.
0,05. Angka probabilitas signifikan
pada tabel sebesar 0,8390 lebih
c) Analisis Koefisien besar dari taraf signifikan yang
Determinasi digunakan yakni sebesar 0,05
Tujuan koefisien yang berarti secara statistik
determinasi (R2) adalah pengaruhnya sangat kecil atau
mengukur seberapa jauh dikatakan bahwa tidak ada
kemampuan model dalam pengaruh signifikan profitabilitas
menerangkan variasi variabel terhadap pengungkapan
dependen. Nilai koefisien sustainability report. Tinggi
determinasi antara 0 dan 1. rendahnya profitabilitas suatu
Semakin kecil nilai R, maka perusahaan tidak mempengaruhi
R yang kecil berarti pengungkapan sustainability
kemampuan variabel bebas report. Perusahaan yang
dalam menjelaskan variabel memiliki laba tinggi cenderung
terikat semakin rendah atau menggangap tidak perlu

14
melaporkan hal-hal yang memilih untuk menginvestasikan
menggangu informasi kesuksesan dananya pada perusahaan-
kinerja keuangannya karena bisa perusahaan yang memiliki
jadi laba yang diperoleh kondisi keuangan yang sehat dan
bersumber dari aktivitas baik. Manajer perusahaan untuk
perusahaan yang berdampak mendapatkan laba yang tinggi
buruk terhadap lingkungan dan harus mengurangi biaya-biaya
masyarakat sehingga akan yang bersifat sukarela termasuk
merusak citra perusahaan. Selain biaya untuk mengungkapkan
itu, penurunan laba yang sustainability report. Oleh karena
diperoleh perusahaan akan itu, dapat disimpulkan bahwa
membuat perusahaan mengurangi hipotesis H2 (leverage
kegiatan sosial dan memfokuskan berpengaruh negatif terhadap
untuk meningkatkan laba. Oleh pengungkapan sustainability
karena itu, dapat disimpulkan report) ditolak.
bahwa hipotesis H1 (profitabiltas
berpengaruh positif terhadap 3. Pengaruh Aktivitas
pengungkapan sustainability Perusahaan terhadap
report) ditolak. Pengungkapan Sustainability
Report
2. Pengaruh Leverage terhadap Dari hasil penelitian dengan
Pengungkapan Sustainability menggunakan metode data panel
Report diatas diketahui bahwa aktivitas
Dari hasil penelitian dengan perusahaan (X3) memberikan
menggunakan metode data panel pengaruh negatif dan signifikan
diatas diketahui bahwa leverage terhadap pengungkapan
(X2) memberikan pengaruh sustainability report dengan nilai
negatif dan tidak signifikan t-Statistic (tabel 4.12) sebesar −¿
terhadap pengungkapan 2,815183. Angka probabilitas
sustainability report dengan nilai signifikan pada tabel sebesar
t-Statistic (tabel 4.12) sebesar −¿ 0,0073 lebih kecil dari taraf
1,308593. Angka probabilitas signifikan yang digunakan yakni
signifikan pada tabel sebesar sebesar 0,05 yang berarti
0,1976 lebih kecil dari taraf aktivitas perusahaan berpengaruh
signifikan yang digunakan yakni negatif secara parsial terhadap
sebesar 0,05 yang berarti bahwa pengungkapan sustainability
leverage tidak berpengaruh report. Tingginya rasio IT
secara parsial terhadap mencerminkan bahwa
pengungkapan sustainability perusahaan mampu mengelola
report. Semakin tinggi tingkat asetnya dengan baik sehingga
leverage maka akan ada memiliki kondisi keuangan yang
kecenderungan perusahaan stabil. Perusahaan dengan
berusaha untuk melaporkan kondisi keuangan yang stabil
profitabilitasnya agar tetap cenderung menggangap tidak
tinggi. Investor dan stakeholder perlu melaporkan hal-hal yang
lainnya akan lebih percaya dan menggangu informasi kesuksesan

15
kinerja keuangannya termasuk legitimasi dari seluruh
informasi pertanggungjawan stakeholder. Oleh karena itu,
sosial dan lingkungan. Oleh dapat disimpulkan bahwa
karena itu, dapat disimpulkan hipotesis H4 (ukuran perusahaan
bahwa hipotesis H3 (aktivitas berpengaruh positif terhadap
berpengaruh positif terhadap pengungkapan sustainability
pengungkapan sustainability report) ditolak.
report) ditolak.
5. Pengaruh Komite Audit
4. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan
terhadap Pengungkapan Sustainability Report
Sustainability Report Dari hasil penelitian dengan
Dari hasil penelitian dengan menggunakan metode data panel
menggunakan metode data panel diatas diketahui bahwa komite
diatas diketahui bahwa ukuran audit (X5) memberikan pengaruh
perusahaan (X4) memberikan positif dan signifikan terhadap
pengaruh positif dan tidak pengungkapan sustainability
signifikan terhadap report dengan nilai t-Statistic
pengungkapan sustainability (tabel 4.12) sebesar 3,163291.
report dengan nilai t-Statistic Angka probabilitas signifikan
(tabel 4.12) sebesar 0,334383. pada tabel sebesar 0,0029 lebih
Angka probabilitas signifikan kecil dari taraf signifikan yang
pada tabel sebesar 0,7397 lebih digunakan yakni sebesar 0,05
besar dari taraf signifikan yang yang berarti bahwa komite audit
digunakan yakni sebesar 0,05 berpengaruh positif secara parsial
yang berarti secara statistik terhadap pengungkapan
pengaruhnya sangat kecil atau sustainability report. Keberadaan
dikatakan bahwa tidak ada komite audit membantu
pengaruh signifikan ukuran menjamin pengungkapan dan
perusahaan terhadap sistem pengendalian perusahaan
pengungkapan sustainability agar dapat berjalan dengan baik.
report. Besar kecilnya Semakin banyak dan berkualitas
perusahaan tidak mempengaruhi jumlah komite audit suatu
luaspengungkapan tanggung perusahaan maka akan semakin
jawab sosial yang dilakukan oleh mampu mendorong manajemen
perusahaan. Perusahaan yang untuk melakukan praktik
memiliki ukuran besar akan pengungkapan sustainability
cenderung menahan informasi report sebagai media komunikasi
dan hanya akan mengungkapkan perusahaan dengan stakeholder
informasi yang penting dan dalam rangka memperoleh
memberikan kabar baik bagi legitimasi melalui pelaksanaan
investor. Perusahaan kecil dapat good corporate governance.
mengungkapkan sustainability Oleh karena itu, dapat
report dengan baik jika hal disimpulkan bahwa hipotesis H5
tersebut memberikan keuntungan (komite audit berpengaruh positif
bagi perusahaan dan memperoleh

16
terhadap pengungkapan secara teoritis akan
sustainability report) diterima. meningkatkan keluasan
pengungkapan informasi
termasuk informasi mengenai
6. Pengaruh Dewan Direksi sustainability report. Oleh
terhadap Pengungkapan karena itu, dapat disimpulkan
Sustainability Report bahwa hipotesis H6 (dewan
direksi berpengaruh positif
Dari hasil penelitian dengan
terhadap pengungkapan
menggunakan metode data panel
sustainability report) ditolak.
diatas diketahui bahwa dewan
direksi (X6) memberikan
pengaruh negatif dan signifikan
KESIMPULAN
terhadap pengungkapan
1. Profitabilitas tidak memiliki
sustainability report dengan
pengaruh siginifikan terhadap
nilai t-Statistic (tabel 4.12)
–2,344211. pengungkapan sustainability
sebesar Angka
report.
probabilitas signifikan pada
2. Leverage tidak memiliki
tabel sebesar 0,0238 lebih kecil
pengaruh siginifikan terhadap
dari taraf signifikan yang
pengungkapan sustainability
digunakan yakni sebesar 0,05
report.
yang berarti dewan direksi
3. Aktivitas perusahaan memiliki
berpengaruh negatif secara
pengaruh negatif siginifikan
parsial terhadap pengungkapan
terhadap pengungkapan
sustainability report.
sustainability report. Perusahaan
Ditemukannya hubungan antara
dengan kondisi keuangan yang
dewan direksi dengan
stabil cenderung menggangap
pengungkapan tanggung jawab
tidak perlu melaporkan hal-hal
sosial perusahaan, dikarenakan
yang menggangu informasi
adanya hubungan agensi yang
kesuksesan kinerja keuangannya
memotivasi setiap individu
termasuk informasi
untuk memperoleh sasaran yang
pertanggungjawaban sosial dan
harmonis dan menjaga
lingkungan. Penelitian ini
kepentingan masing-masing
konsisten dengan penelitian Sari
antara agent dan principal. Hal
dan Marsono (2013).
ini memungkinkan pihak
4. Ukuran perusahaan tidak
manajemen (direksi) lebih
memiliki pengaruh siginifikan
mementingkan kepentingan
terhadap pengungkapan
pemegang saham daripada
sustainability report.
tujuan perusahaan yang
5. Komite audit memiliki pengaruh
berdampak tidak maksimalnya
positif siginifikan terhadap
pelaksanaan tanggung jawab
pengungkapan sustainability
sosial perusahaan. Jumlah
report. Semakin banyak dan
anggota dewan direksi tidak
berkualitas jumlah komite audit
menjamin terciptanya kualitas
suatu perusahaan maka akan
komunikasi yang baik dalam hal
semakin mampu mendorong
keterbukaan informasi yang

17
manajemen untuk melakukan
praktik pengungkapan Aniktia, Ria dan Muhammad Khafid.
sustainability report sebagai 2015. Pengaruh Mekaniseme
media komunikasi perusahaan Good Corporate Governance
dengan stakeholder dalam rangka Dan Kinerja Keuangan
memperoleh legitimasi melalui Terhadap Pengungkapan
pelaksanaan good corporate Sustainability Report. Jurnal
governance. Penelitian ini Akuntansi. Vol.4 No.3.
konsisten dengan penelitian
Aniktia dan Khafid (2015). Ghozali, I, 2013. Analisis
6. Dewan direksi memiliki Multivariat Dan
pengaruh negatif siginifikan Ekonometrika: Teori,
terhadap pengungkapan Konsep, Dan Aplikasi
sustainability report. Pihak Dengan Eviews 8. Badan
manajemen (direksi) lebih Penerbit Universitas
mementingkan kepentingan Diponegoro, Semarang.
pemegang saham daripada tujuan
perusahaan yang berdampak , dan Chariri, A, 2007.
tidak maksimalnya pelaksanaan Teori Akuntansi. Semarang:
tanggung jawab sosial Badan Penerbit Universitas
perusahaantermasuk Diponegoro.
pengungkapan sustainability
report. Penelitian ini konsisten Global Reporting, Index 2017.
dengan penelitian Ningsyh, dkk Database Sustainability
(2014). Report.
www.globalreporting.org (10
November 2019).
SARAN
1. Penelitian selanjutnya diharapkan Kemala, et. al. 2016. Pengaruh
untuk menggunakan seluruh Corporate Social
perusahaan pertambangan yang Responsibility terhadap Nilai
ada di Indonesia sebagai populasi Perusahaan dengan Ukuran
penelitian. Perusahaan dan Jumlah
2. Variabel independen yang Dewan Komisaris sebagai
digunakan sebaiknya Variabel Pemoderasi. Jurnal
diperbanyak dan lebih bervariasi, Aplikasi Manajemen. Vol 14
selain variabel-variabel No. 2.
independen yang digunakan Michelon, G. D dan Parbonetti.
dalam penelitian ini. Hal ini 2010. The Effect of
bertujuan untuk mengetahui Corporate Governance on
variabel yang paling besar Sustainability Disclosure.
memberikan pengaruh terhadap Springer Science & Business
pengungkapan sustainability Media.
report.
Ningsyh, C. Octavia, Yeasy
DAFTAR PUSTAKA Darmayanti, Dan Popi

18
Fauziati. 2014. Pengaruh
Karakteristik Perusahaan dan
Corporate Governance
Terhadap Pengungkapan
Sustainability Report.
Jurusan Akuntansi, Fakultas
Ekonomi, Universitas Bung
Hatta.

Otoritas Jasa Keuangan. 2017.


Infografis Lembaga Jasa
Keuangan Dan Emiten
Penerbit Sustainability
Report. www.ojk.go.id (9
November 2019)

Sari, M. Putri Dan Marsono (2013).


Pengaruh Kinerja Keuangan,
Ukuran Perusahaan Dan
Corporate Governance
Terhadap Pengungkapan
Sustainability Report.
Diponegoro Jurnal Of
Acounting. Vol.2 No.3.

Solihin, Ismail. 2009. Corporate


Social Responsibility From
Charity To Sustainability.
Salemba Empat. Jakarta.

19

You might also like