Professional Documents
Culture Documents
Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Iv SDN Bambaira
Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Iv SDN Bambaira
pembelajaran sehingga berdampak pada hasil yang baru. Di mana mereka tidak lagi berada
belajarnya. di suasana kelas yang membosankan, hal
Berdasarkan hasil observasi di sekolah inilah yang membuat siswa terdorong untuk
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ikut terlibat dalam kegiatan belajar di kelas.
ditetapkan oleh sekolah ialah 70. Sedangkan Dengan terlibatnya siswa dengan kegiatan
jumlah siswa kelas IV berjumlah 15 orang belajar, maka menjadi salah satu faktor
adapun yang tuntas mata pelajaran IPA 3 penentu yang membuat siswa memiliki
orang sebanyak 20% (tuntas), dan yang belum keinginan meningkatkan hasil belajarnya.
tuntas 12 orang sebanyak 80% (belum tuntas). Berdasarkan latar belakang di atas,
Dikemukakan (Windiyani, T.,dkk., penulis tertarik untuk meneliti “Penggunaan
2018), penggunaan media pembelajaran yang Media Audio Visual Dalam Pembelajaran IPA
belum maksimal menjadikan peserta didik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
bosan dan tidak tertarik dalam pembelajaran. Kelas IV SDN Bambaira”
Pentingnya penggunaan media pembelajaran KAJIAN PUSTAKA
dikemukakan dalam penelitian Kurniawan, Belajar sebagai karakteristik yang
(2016), bahwa media pembelajaran, membedakan manusia dengan makhluk lain,
menjadikan peserta didik senang, tertarik, dan belajar juga merupakan perubahan tingkah
antusias selama proses pembelajaran laku pada diri seseorang karena adanya
berlangsung juga hasil belajar dapat interaksi dengan orang lain. Hal ini didukung
diperoleh dengan maksimal. dengan definisi belajar menurut Burton dalam
Guru kelas IV SDN Bambaira, harus Susanto, (2013) belajar dapat diartikan sebagai
memiliki salah satu metode belajar dengan perubahan tingkah laku pada diri individu
menggunakan metode pembelajaran dengan berkat adanya interaksi antara individu dengan
tepat, yang akan diterapkan untuk individu lain dan individu dengan
meningkatkan hasil belajar siswa, dalam hal lingkungannya sehingga mereka lebih mampu
ini penulis memilih metode belajar melalui berinteraksi dengan lingkungannya.
penngunaaan media audio visual berupa vidio Sementara menurut E.R. Hilgard
pembelajaran. Penggunaan media audio visual dalam Susanto, (2013) belajar adalah suatu
dalam pembelajaran mempunyai keunggulan perubahan kegiatan reaksi terhadap
untuk membuat pembelajaran lebih nyata dan lingkungan.Perubahan kegiatan yang
tidak bersifat abstrak, selain itu akan dimaksud mencakup pengetahuan, kecakapan,
membantu siswa untuk memahami materi tingkah laku, dan ini diperoleh melalui latihan
pembelajaran yang di sampaikan. (pengalaman). Hilgard menegaskan bahwa
Dengan harapan melalui penggunaan belajar merupakan proses mencari ilmu yang
audio visual berupa vidio, Siswa menjadi terjadi dalam diri seseorang melalui latihan,
tertarik untuk belajar karna mereka pembiasaan, pengalaman dan sebagainya.
memperoleh pengalaman dan suasana kegiatan
5
Sudjana, (2014)) menyatakan bahwa seorang anak belajar menulis, berawal dari
hasil belajar adalah kompetensi atau tidak dapat menulis sampai dapat menulis
kemampuan tertentu baik kognitif, afektif (Rizal,. at al, 2014)
maupun psikomotorik yang dicapai atau Media Audio-Visual adalah media
dikuasai siswa setelah mengikuti proses yang mempunyai unsur suara dan unsur
belajar mengajar. Hasil belajar merupakan gambar. Jenis Media ini mempunyai
capaian yang diperoleh siswa setelah kemampuan yang lebih baik, karena meliputi
mengikuti serangkaian proses belajar. Hasil kedua jenis media yaitu Media Audio dan
tersebut berupa perubahan tingkah laku siswa Media Visual. Sedangkan Dale (1969:180)
dari yang tadinya tidak tahu menjadi tahu mengemukakan bahwa bahan-bahan Audio-
dalam Firmansyah, A., dkk, (2014). Visual dapat memberikan banyak manfaat
Berdasarkan beberapa pendapat para asalkan guru berperan aktif dalam proses
ahli, peneliti menyimpulkan bahwa hasil pembelajaran. Menurut Arsyad, (2010)
belajar merupakan suatu proses perubahan mengemukakan bahwa “Media Audio Visual
yang terjadi pada siswa menuju lebih baik. adalah Media instruksional modern yang
Hasil yang dicapai siswa dapat dilihat pada sesuai dengan perkembangan zaman
saat pembelajaran berlangsung dan setelah (kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi)
proses pembelajaran, yang menggambarkan meliputi media yang dapat dilihat dan
penguasaan siswa pada bidang pengetahuan didengar)”.
dan pemahaman tentang materi pembelajaran. Jika dilihat dari perkembangan Media
Menurut Horsley dalam Azizah Pendidikan, pada mulanya media hanya
Thalib (2014) salah satu upaya untuk dianggap sebagai alat Bantu guru (teaching
meningkatkan kadar ontask siswa adalah aids). Alat Bantu yang dipakai adalah alat
dengan mengembangkan kegiatan Hand-on Bantu visual misalnya gambar, model, objek
(psikomotor) dan mind-on (kognitif- afektif) dan alat-alat lain yang dapat memberikan
melalui sejumlah keterampilan (Skill) yang pengalaman kongkret, motivasi belajar serta
dilakukan siswa dalam kelas. mempertinggi daya serap dan retensi belajar
Perubahan hasil belajar bersifat aktif siswa. Namun sayang, karena terlalu
artinya perubahan untuk memperoleh sesuatu memusatkan perhatian pada alat Bantu visual
yang lebih baik dari sebelumnya, perubahan yang dipakainya orang kurang memperhatikan
yang terjadi atas usaha individu itu sendiri. aspek disain, pengembangan pembelajaran
Misalnya perubahan tingkah laku karena (instruction) produksi dan evaluasinya.
kematangan yang terjadi dengan sendirinya. Dengan masuknya pengaruh teknologi audio
Perubahan belajar bersifat fungsional pada sekitar pertengahan abad ke-20, alat
Perubahan sebagai hasil belajar yang terjadi visual untuk mengkonkretkan ajaran ini
dalam individu yang berlangsung secara terus dilengkapi dengan alat audio sehingga kita
menerus atau tidak statis. Misalanya jika kenal adanya alat audio-visual atau Audio-
7
ratakan maka presentase hasil aktivitas siswa soal evalusi materi Energi untuk mengetahui
siklus I adalah 79,38%. hasil ini masih belum hasil belajar siswa. Bobot tes hasil belajar
mencapai kategori baik yang diharapkan dapat yang diberikan adalah berupa Essay dengan
dicapai dalam penelitian ini. jumlah soal 5 butir soal.
d) Refleksi Siklus I
Berdasarkan hasil observasi aktivitas Tabel 2 Analisis Hasil Tes Belajar Siswa
guru dan aktivitas siwa siklus 1, hasil analisis Siklus II
meningkatkan hasil belajar siswa siklus 1 No Aspek perolehan Hasil
1 Jumlah siswa 15
selanjutnya dilakukan evaluasi. Hasil evaluasi
2 Skor tertinggi 90
pada aktivitas guru siklus 1 sudah berada pada 3 Skor terendah 55
kategori baik akan tetapi masih ada beberapa 4 Banyak siswa yang tuntas 12
5 Rata-rata hasil belajar 72,68
hal yang harus diperbaiki guru. Hal ini
6 Presentase daya serap klasikal 72,68%
dikarenakan giuru belum terlalu bisa 7 Presentasi Ketuntasan Belajar 80,00%
Klasikal
menguasai kelas, kurang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan Berdasarkan tabel pelaksanaan tes akhir
juga kurang memberikan motivasi kepada tindakan siklus 2 di atas diikuti oleh seluruh
siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran,. siswa kelas IV SDN Bambaira yang berjumlah
Hasil evaluasi pada aktivitas siswa berada 15 orang siswa. Dari 15 peserta tes, nilai
dalam kategori cukup. Hal ini di sebabkan tertinggi 90 yang diperoleh 1 orang siswa, dan
masih banyak siswa yang tidak nilai terendah 55 yang diperoleh 2 orang
memperhatikan guru dalam memberikan siswa. Daya serap kelasikal siswa diperoleh
penjelasan, kurang aktif dalam pembelajaran. 72,68%, dan ketuntasan belajar klasikal
Hasil evaluasi meningkatkan hasil belajar diperoleh 80,00%. Ini berarti ketuntasan
siswa masih ada beberapa siswa yang berada belajar klasikal mencapai kriteria yang
pada kategori tidak tuntas disebabkan nilai ditetapkan yaitu sebesar 80%.
yang diperoleh siswa tersebut berada dibawah b) Aktivitas Guru
nilai kriteria yang telah ditetapkan, guru harus Berdasarkan hasil observasi dapat
memberikan perhatian lebih kepada siswa diperoleh gambaran tentang kemampuan guru
yang tidak tntas agar nilai yang diperoleh melakukan persiapan dalam proses belajar
selankutnya lebih baik lagi. mengajar pada siklus 2 di kelas IV SDN
Bambaira. Hal ini dapat dilihat dari presentase
a) Hasil Belajar Siswa Siklus II nilai rata-rata hasil aktivitas guru pada
Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I I Pada pertemuan 1 baru mencapai 90% dan pada
tindakan siklus dilaksanakan 1 kali pertemuan pertemuan 2 mencapai 93,75%, jika dirata-
kegiatan belajar mengajar yang dilanjutkan ratakan dua pertemuan tersebut diperoleh nilai
dengan tindakan tes akhir dengan memberikan
11
Hasil evaluasi pada aktivitas guru siklus 1 Peningkatkan Hasil Belajar Dengan
sudah berada pada kategori cukup sehingga Menggunakan Media Video Dalam
ada beberapa hal yang harus diperbaiki oleh Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar“.
guru. Adapun guru belum terlalu bisa KESIMPULAN
menguasai kelas, kurang memberikan Berdasarkan hasil penelitian dan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan pembahasan, telah dilakukan analisis dengan
juga kurang memberikan motivasi kepada baik pada siklus I maupun siklus II, maka
siswa untuk lebih aktif dalam pembelajran, dapat disimpulkan pembelajaran dengan
sehingga prsentase ketuntasan klasikal pada menggunakan media audio visual berupa video
siklus I sebesar 40 %. pembelajaran yang dilaksanakan di kelas IV
Pada siklus II, Berdasarkan data yang SDN Bambaira berhasil menigkatkan hasil
diperoleh dari hasil observasi aktivitas guru belajar pada mata pelajaran IPA. Peningkatan
sudah sangat baik terlihat dari hampir semua hasil belajar tersebut diperoleh peningkatan
komponen yang dinilai dapat dilakukan oleh presentase ketuntasan belajar klasikal 26,1%.
guru pada aktivitas siwa sudah berada pada Dari prsentase ketuntasan klasikal diperoleh
kategori baik ini dapat dilihat pada motivasi peningkatan presentase ketuntasan belajar
siswa dalam pembelajaran meningkat, klasikal 40%. Dari prsentase ketuntasan
pemehaman siswa dengan menggunakan klasikal pada siklus I sebesar 40 % ke siklus II
media video pembelajaran sudah meningkat, sebesar 80%. Kegiatan aktivitas guru
dan juga siswa lebih aktif dalam pembelajaran diperoleh peningkatan presentase sebesar
dengan adanya pertanyaan pertanyaan dari 9,36%. Kegiatan dari aktivitas guru siklus I
siswa. Adapun hasil evaluasi kemampuan sebesar 82,5% ke siklus II sebesar 91,86 %.
siswa meningkat pada tindakan siklus 2 sudah Kegiatan aktivitas siswa diperoleh peningkatan
baik, terlihat dari tingkat persentase ketuntasan presentase sebesar 9,99% dari aktivitas siswa
belajar klasikal siklus II sebesar 80%. siklus I sebesar 79,38% ke siklus II sebesar
Kegiatan aktivitas guru diperoleh peningkatan 89,36%.
presentase sebesar 9,36%. Kegiatan dari DAFTAR PUSTAKA
aktivitas guru siklus I sebesar 82,5% ke siklus
Arsyad. (2010). Media Pembelajaran.
II sebesar 91,86 %. Kegiatan aktivitas siswa
Depok :Raja Grafindo Persada.
diperoleh peningkatan presentase sebesar
Asriani, A., Pahriadi, P., & Sinta, S. (2020).
9,99% dari aktivitas siswa siklus I sebesar
Pengaruh Model Pembelajaran Kreatif
79,38% ke siklus II sebesar 89,36%.
Produktif Berbantuan Media EDIA
Adapun penelitian yang berkaitan
Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa
dengan penggunaan media video dalam
pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V.
kegiatan sudah banyak dilakukan. Salah
Jurnal Teknologi Pendidikan,Vol. 6(1),
satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh
1–8.
(Yuniarti, dkk., 2015)yang berjudul “
13