Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Prosiding Seminar Nasional Fisika Universitas Riau IV

ISBN: 978-979-792-691-5
(SNFUR-4) Pekanbaru, 7 September 2019

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA BERBASIS PhET


SIMULATION MATA KULIAH FISIKA MODERN

Ferawati Artauli Hasibuan, Jainal Abidin

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan

*E-mail korespodensi: ferawati.fa@gmail.com

ABSTRACT

The research had done in sixth (VI) semester studentsof Physics Education Program, Faculty of Teacher
Training and Education, University of Graha Nusantara Padangsidimpuan 2018/2019 Academic Year,
the total is 20 people. Researchers applied PhET Simulation Interactive based learning by using
computers with modern physics material. The type of research is Classroom Action Research that
conducted in two cycles. The purpose of this study was to find out the increasing of understanding
student concepts through the application of PhET-based learning media, due to the learning of Modern
Physics and it was hoped that students would be able to follow the development of knowledge and
technology, one of them is nanotechnology. The learning mediathat used in this study are Lesson Plan
(RPP), Instruments, student activity observation sheets, and observation sheets of the lecturers’ ability to
manage learning. Furthermore the test and activity of observation sheet were used to determine the level
of students' understanding of the physics concept. The test that used is an essay test that had been tested
with the reliability of the first cycle test is 0.79 and the second cycle test is 0.83 with a high level of
reliability. Both tests have 5 valid questions. The conclusions of this study are (1) Theuse of PhET
simulation-based learning media can improve the understanding of students’ physics concepts in modern
physics subjects. (2) The use of PhET simulation-based learning media can improve the ability of
lecturers to manage learning in PhET simulation subject at UGN Padangsidimpuan.

Keywords: Learning media, PhET simulation, Modern physics

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian mahasiswa semester VI (enam) program studi pendidikan fisika Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan Tahun ajaran
2018/2019 yang berjumlah 20 orang. Peneliti menerapkan pembelajaran berbasis PhET Simulation
Interactive dengan menggunakan computer dengan materi kuliah fisika modern.Jenis penelitian ini
adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dalam dua siklus
penelitian.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besar peningkatan pemahaman konsep
mahasiswa melalui penerapan media pembelajaran berbasis PhET sehubungan dengan pembelajaran
mata kuliah Fisika Modern dan diharapkan mahasiswa mampu mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi baru salah satunya yaitu nanoteknologi.Perangkat pembelajaran yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Instrumen Tes,
lembar observasi aktivitas mahasiswa, serta lembar observasi kemampuan dosen mengelola
pembelajaran. Selanjutnya tes dan lembar observasi aktivitas digunakan untuk mengetahui tingkat
kemampuan pemahaman konsep fisika mahasiswa. Adapun tes yang digunakan adalah tes bentuk essay
yang sudah diujicobakan dengan reliabilitas tes siklus I sebesar 0,79 dengan tingkat reliabilitas tinggi
dan reliabilitas tes siklus II sebesar 0,83 dengan tingkat reliabilitas tinggi. Dan kedua tes tesebut masing
– masing memiliki 5 soal yang valid.Adapun kesimpulan dalam penelitian ini adalah (1) Penggunaan
media pembelajaran berbasis simulasi PhET dapat meningkatkan pemahaman konsep fisika mahasiswa
pada mata kuliah fisika modern. (2) Penggunaan media pembelajaran berbasis simulasi PhET dapat
meningkatkan kemampuan dosen mengelola pembelajaran pada mata kuliah simulasi PhET UGN
Padangsidimpuan.

Kata kunci: Media pembelajaran, PhET simulation, Fisika modern

Prosiding SNFUR-4, Pekanbaru, 7 September 2019 5003-1


PENDAHULUAN konsep fisika atau hubungan antar konsep
yang fundamental pada awal belajar
Fisika merupakan salah satu cabang ilmu fisika.Faktor penyebab kurangnya dalam
pengetahuan yang paling dasar dan mendasari pemahaman konsep tersebut dapat bersumber
cabang-cabang ilmu yang lain. Itu sebabnya dari faktor internal yakni keadaan atau kondisi
ilmu fisika banyak diterapkan dalam konsep jasmani dan rohani siswa, factor eksternal
ilmu-ilmu yang lain. Fisika sendiri merupakan yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa dan
ilmu eksperimental yang digunakan untuk faktor pendekatan belajar (approach to
menemukan pola dan prinsip yang learning).
menghubungkan fenomena-fenomena Salah satu upaya untuk mengatasi
alam.Salah satu tujuan mahasiswa ketidaksempurnaan pembelajaran Fisika
mempelajari Fisika Umum adalah untuk adalah melalui pemanfaatan media teknologi
mengembangkan pemahaman konsep Fisika informasi dan komputer dan pemberdayaan
sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sumber belajar dalam proses pembelajaran.
sehari-hari untuk kepentingan pengembangan Salah satu faktor utama untuk peningkatan
dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari pemahaman fisika yaitu dengan menggunakan
dan teknologi. Pemahaman konsep-konsep dan computer.Selain itu, komputer juga dapat
prinsip-prinsip Fisika merupakan persyaratan digunakan untuk memodifikasi eksperimen
keberhasilan belajar Fisika dan meningkatnya dan menampilkan eksperimen lengkap dalam
minat mahasiswa terhadap Fisika Umum dan bentuk virtual yang disebut Virtual Laboratory
Fisika lanjut nantinya. Model (VLM). Penerapan laboratorium maya
Fisika Modern adalah salah satu mata dalam pembelajaran dapat dilatihkan
kuliah yang diajarkan pada program studi pemahaman konsep, kemampuan berpikir,
pendidikan fisika di Universitas Graha science process skills, communication skill,
Nusantara Padangsidimpuan.Secara umum ICT skills dan interperation skills.
mahasiswa perlu mempelajari Fisika Modern Salah satu VLM yang berkembang pesat
karena memiliki peranan penting untuk pada saat ini khususnya pada pembelajaran
menunjang kemajuan pengembangan Fisika adalah “PhET Simulation Interactive”
teknologi baru saat ini di bidang teknologi yang dikembangkan oleh Universitas Colorado
informasi dan komunikasi dipicu oleh temuan di Amerika Serikat.Melalui PhET (Physics
di bidang Fisika Modern seperti penemuan Education Technology) Simulation Interactive
piranti mikroelektronika yang mampu memuat dapat memberikan banyak kebebasan bagi
banyak informasi dalam ukuran sangat kecil. mahasiswa untuk memahami konsep, aktivitas,
Dalam bidang pendidikan, peran guru berpikir kritis dan kreatif, karena kita dapat
untuk mendidik peserta didik menjadi manusia mensikronisasikan antara laboratorium maya
yang selalu mengikuti perkembangan zaman dengan real laboratory.Tujuan penelitian ini
tampa meninggalkan akar budaya sangat diharapkan dapat dicapai adalah dalam
penting dalam menentukan perjalanan generasi meningkatkan pemahaman konsep fisika
bangsa ini [1]. Dalam hal ini, guru mahasiswa serta serta menambah daya
memerlukan metodologi pembelajaran, baik imajinasi mahasiswa dalam memahami
itu metode atau juga media konsep-konsep fisika terutama fisika modern
pembelajaran.Belajar fisika memerlukan dengan menggunakan media pembelajaran
pemahaman terhadap konsep-konsep pada berbasis PhET Simulation.Fokus penelitian ini
persamaan atau rumus.Selama ini sebagian yaitu tingkat kenaikan pemahamn konsep
dosen mengajarkan materi Fisika Modern fisika dan bagaimana respon mahasiswa
hanya dengan metode ceramah dan jarang terhadap penggunaan media PhET simulation.
melakukan praktikum di laboratorium. Dengan meningkatnya pemahaman mahasiswa
Akibatnya mahasiswa tidak mengenali kosep- terhdap konsep fisika modern, mahasiswa akan

Peningkatan pemahaman konsep fisika...(Hasibuan)


5003-2
mampu menjelaskan atau mendefenisikan serta Pemahaman merupakan hasil belajar
mengaplikasikan konsep-konsep fisika modern mengajar yang mempunyai indikator dan
pada perkembangan kemajuan teknologi baru setiap individu dapat menjelaskan atau
yaitu nanoteknologi mendefenisikan suatu bagian informasi dengan
kata-kata sendiri. Pemahaman konsep adalah
TINJAUAN PUSTAKA kemampuan dalam menguasai sejumlah materi
pelajaran dan mampu menginterpretasikan
Fisika merupakan salah satu cabang IPA data serta mampu mengaplikasikan konsep
yang mendasari perkembangan teknologi maju yang sesuai dengan struktur kognitif yang
dan konsep hidup harmonis dengan dimilikinya [4]. Dengan memahami konsep,
alam.Karena Fisika merupakan bagian dari mahasiswa dapat mengembangkan
sains, maka hakikat Fisika dapat dilihat dari kemampuannya dalam pembelajaran,
hakikat sains. Sains termasuk di dalamnya mahasiswa dapat menerapkan konsep yang
fisika memiliki tiga aspek [2],yaitu: telah dipelajarinya untuk menyelesaikan
1. Aspek pengetahuan permasalahan sederhana sampai dengan yang
Fisika sebagai body of knowledge berisi kompleks. Siswa dapat dikatakan memahami
sekumpulan fakta, konsep, prinsip, bila siswa dapat mengkonstruksi makna dari
hukum dan teori yang harus dipelajari dan pesanpesan pembelajaran, baik yang bersifat
dipahami.Ini adalah produk ilmiah dari lisan maupun tulisan, maupun grafis, yang
Fisika. disampaikan melalui pembelajaran, buku atau
2. Aspek proses layar computer [5].
Fisika sebagai proses ilmiah berisi Dalam Kurikulum 2013, pembelajaran
ketrampilan proses ilmiah yang harus Fisika di SMA mengacu pada Permendikbud
dilaksanakan untuk menghasilkan produk No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses,
ilmiah. Ini dikenal sebagai metode ilmiah yang meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan
(scientific method) yang berisi langkah- penutup. Kegiatan inti menggunakan model
langkah merumuskan masalah, menyusun pembelajaran, metode pembelajaran, media
hipotesis, melakukan eksperimen, pembelajaran, dan sumber belajar yang
mengumpulkan data, menganalisis data disesuaikan dengan karakteristik peserta didik
dan menarik kesimpulan. Fisika berisi dan mata pelajaran. Dalam penggunaan media
fenomena, dugaan, hasil-hasil: pembelajaran perlu adanya kesesuaian
pengamatan, pengukuran dan penelitian terhadap materi yang dijelaskan. Media
yang dipublikasikan. sebagai komponen strategi pembelajaran
3. Aspek sikap merupakan wadah dari pesan yang oleh
Dalam melaksanan proses ilmiah, seorang sumber atau penyalurnya ingin diteruskan
fisikawan didorong dan dikendalikan oleh kepada sasaran atau penerima pesan tersebut,
sikap-sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, dan materi yang ingin disampaikan adalah
skeptis atau selalu minta bukti, terbuka pesan pembelajaran, dan bahwa tujuan yang
terhadap pendapat lain, jujur, obyektif, ingin dicapai adalah terjadinya proses belajar
setia pada data, teliti, kerjasama, tidak [6].
mudah menyerah. Kemampuan Pengertian media secara khusus pada
mahasiswa dalam memahami fisika tidak proses pembelajaran adalah merupakan
hanya sekedar teori tetapi juga alatPengertian media secara khusus pada
kemampuan dalam psikomotorik yaitu proses pembelajaran adalah merupakan alat-
dalam hal eksperimen. Eksperimen alat grafis, photografis, atau elektronik untuk
membantu mahasiswa dalam memahami menangkap, memproses, dan menyusun
konsep-konsep fisika yang abstrak kembali informasi visual atau verbal.
menjadi nyata [3]. Ringkasnya, media adalah alat yang

Prosiding SNFUR-4, Pekanbaru, 7 September 2019 5003-3


menyampaikan atau mengantarkan pesan- siswa pada kelas eksperimen ditinjau dari
pesan pengajaran [7]. Salah satu faktor utama indikator pemahaman, menunjukkan bahwa
untuk peningkatan pemahaman fisika yaitu indikator ekstrapolasi mengalami peningkatan
dengan menggunakan media komputer. paling tinggi, yaitu mencapai 84% untuk kelas
Komputer dapat digunakan sebagai media eksperimen, dan kelas kontrol sebesar 65%
yang memungkinkan peserta didik belajar [10].
secara mandiri dalam memahami suatu Dipilihnya simulasi PhET ini karena
konsep. simulasi ini berbasis program java yang
Sistem komputer dapat menyampaikan memiliki kelebihan yakni easy java
pembelajaran secara individual dan langsung simulation (EJS) yang dirancang khusus
kepada para siswa dengan cara berinteraksi untuk memudahkan analisis konsep fisika
dengan mata pelajaran yang diprogramkan ke dalam bentuk simulasi fisika dengan
dalam sistem komputer, inilah yang disebut memanfaatkan computer[11]. Dengan PhET
dengan pembelajaran berbasis computer simulation analisis-analisis fisika yang
dimana dalam penelitian ini dilakukan diharapkan mampu menjelaskan
menggunakanmedia pembelajaran melalui konsep-konsep abstrak menjadi nyata.
PhET (Physics Education Technology)
Simulation Interactive. Diharapkan dapat METODE PENELITIAN
memberikan banyak kebebasan bagi
mahasiswa untuk memahami konsep, aktivitas, Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
berpikir kritis dan kreatif, karena kita dapat Kelas.Secara umum penelitian indakan kelas
mensikronisasikan antara laboratorium maya digunakan untuk menemukan pemecahan
dengan real laboratory. PhET juga permasalahan yang dihadapi seseorang dalam
menyediakan berbagai eksperimen jika di tugasnya sehari-hari. PTK bersifat situasional
laboratorium alat dan bahan kurang dan kontekstual, maksudnya adalah PTK
memadai. selalu dilakukan dalam situasi dan kondisi
Hasil penelitian menunjukkan tertentu, untuk kelas dan mata pelajaran
bahwapenerapan pembelajaran fisika tertentu sehingga simpulan atau hasilnya pun
menggunakan media PhET hanya diarahkan pada konteks yang
Simulationspadamatericahayadi kelas VIII bersangkutan, bukan untuk konteks lain.
SMP Negeri 7 Bojonegoro berlangsung Penelitian Tindakan Kelas ini dipilih dengan
dengan sangat baik dan berpengaruh positif menggunakan model spiral dari Kemmis dan
terhadap hasil belajar siswa. Selain iturespon Taggart yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto
siswa terhadap penerapan pembelajaran fisika dalam bukunya “Penelitian Tindakan Kelas”
dengan menggunakan media PhET yang terdiri dari beberapa siklus tindakan
Simulations adalah sangat baik [8]. dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi
Penelitian lain mengatakan terdapat mereka mengenai hasil tindakan
pengaruh dari penggunaan PhET Simulation tindakantindakan pada siklus sebelumnya.
terhadap pemahaman konsep siswa dan untuk Dalam setiap siklusnya terdiri dari empat
mengetahui besar pengaruh PhET Simulation elemen penting, yaitu: perencanaan,
terhadap pemhaman konsep digunkan uji effect pelaksanaan, pengamatan dan refleksi[12].
size[9]. Hasil penelitian lainnya menunjukkan Penelitian ini dilakukan di Program Studi
bahwa pembelajaran dengan menggunakan Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu
laboratorium virtual dapat meningkatkan Pendidikan Universitas Graha Nusantara
pemahaman konsep siswa.Hal ini terlihat dari Padangsidimpuan semester VI (enam) yang
perolehan persentase kategori N-Gain bahwa berjumlah 20 orang.Prosedur penelitian ini
kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas merupakan tahapan yang akan dilakukan
kontrol. Peningkatan pemahaman konsep didalam penelitian mulai dari perencanaan,

Peningkatan pemahaman konsep fisika...(Hasibuan)


5003-4
pelaksanaan, maupun pengolahan data hasil untuk perbaikan tindakan di siklus-silkus
dari penelitian. Dalam pelaksanaan penelitian selanjutnya, dan juga digunakan sebagai
terdapat siklus yang digunakan untuk acuan kesimpulan di siklus akhir
melakukan Tindakan dalam penelitian.
pembelajaran.Siklus adalah perputaran dari Adapun tempat yang digunakan adalah
suatu rangkaian kegiatan, mulai dari laboratorium komputer UGN dan perangkat
perencanaan, persiapan, pelaksanaan, hingga pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan
pada evaluasi. Pembelajaran (RPP), Instrumen Tes, lembar
Adapun langkah-langkah yang akan observasi aktivitas mahasiswa, serta lembar
dilakukan oleh peneliti dalam penelitian yang observasi kemampuan dosen mengelola
akan dilakukan adalah sebagai berikut: pembelajaran.
1. Tahap perencanaan artinya adalah
tahapan di mana peneliti mempersiapkan HASIL DAN PEMBAHASAN
hal-hal yang berhubungan dengan
mengidentifikasikan bahan pembelajaran, Penelitian membahas hal-hal yang
menyusun modul tentang materi mata berkaitan dengan pengolahan data, pengujian
kuliah fisika modern, mempersiapkan alat hipotesis dan pembahasan berdasarkan data
bantu pembelajaran, mempersiapkan yang diperoleh sesuai dengan teknik dan
lembar tes dan mempersiapkan lembar prosedur pengambilan data dalam penelitian
observasi. ini.Pengolahan data yang dimaksud disini
2. Tahapan tindakan adalah tahapan dimana meliputi tingkat pemahaman konsepfisika dan
peneliti melaksanakan tindakan, dapat aktivitas mahasiswa terhadap pembelajaran
menggunakan laboratorium untuk mata kuliah fisika modern, serta kemampuan
mempelajari tentang efek fotolistrik. dosen mengelola kelas dengan menggunakan
Sehingga terjalin komunikasi dan media pembelajaran PhET Simulation.
kerjasama yang baik antara mahasiswa
dalam kelompoknya, dan mahasiswa 1. Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika
memiliki keberanian dalam Peningkatan pemahaman konsep
menyampaikan gagasan dan mampu fisikamahasiswa dilihat berdasarkan hasil tes
berinisiatif. pemahaman konsepmahasiswa yang berjumlah
3. Tahapan observasi .Dalam tahap 20 orang, pada siklus I terdapat 14 mahasiswa
observasi peneliti melakukan pengamatan yang memperoleh nilai minimal “cukup baik”
selama kegiatan berlangsung. Selain dengan persentase 69,23% dan hasil ini
membuat catatan lapangan ketika proses menunjukkan kalau tingkat pemahaman
tindakan terjadi, peneliti juga meminta konsep siswa pada siklus I masih berada pada
salah seorang rekan untuk merekam kategori cukup baik. Sedangkan pada siklus II
proses pembelajaran, yang selanjutnya terdapat 17mahasiswa yang memperoleh nilai
akan dianalisis untuk menjelaskan hasil minimal “cukup baik” dengan persentase
belajar dan partisipasi mahasiswa dalam 84,62% dan hasil ini menunjukan kalau tingkat
proses belajar tersebut. pemahaman konsep siswa pada siklus II telah
4. Tahapan refleksi. Tahap ini merupakan berada pada kategori baik. Hal ini
tahap menganalisa hasil catatan lapangan menunjukkan dengan menerapkan media
selama kegiatan proses pembelajaran pembelajaran berbasis simulasi PhET, terdapat
berlangsung, dengan menggunakan peningkatan pemahaman konsep fisika
instrumen lembar observasi keaktifan mahasiswa dari siklus I ke siklus II seperti
mahasiswa, lembar observasi aktivitas yang ditunjukkan pada gambar 1 berikut ini.
dosen dan hasil tes mahasiswa. Refleksi
digunakan sebagai bahan pertimbangan

Prosiding SNFUR-4, Pekanbaru, 7 September 2019 5003-5


menjadi kondusif, dimana masing-masing
Pemahaman Konsep mahasiswa dapat melibatkan kemampuannya
semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul
dari mahasiswa akanmeningkatkan
100.00% 84.62% pengetahuan dan keterampilan yang akan
mengarah pada peningkatan prestasi.
69.23%

3. Kemampuan Dosen Mengelola


50.00% Pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi kemampuan
dosen mengelola pembelajaran, pada siklus I
dengan nilai rata – rata 3,4286 berada pada
0.00% kategori “baik” dan juga pada setiap aspek
SIKLUS I SIKLUS II pengamatan mendapat nilai “baik”. Namun
masih ada satu aspek yaitu kemampuan
Gambar 1.Grafik peningkatan pemahaman memimpin diskusi kelas/menguasai kelas
konsep fisika mahasiswa dari siklus i ke siklus mendapat nilai “kurang” Hal ini dapat dilihat
II. dari pengamatan observer dari siklus I. Pada
siklus II dengan nilai rata – rata 4,1071 dapat
2. Aktivitas Mahasiswa disimpulkan dari hasil penelitian, kemampuan
Bila ditinjau dari segi aktivitas mahasiswa
pada siklus I belum memenuhi kriteria yang dosen memimpin diskusi kelas dan menguasai
diharapkan, dimana aktivitas siswa pada siklus kelas sudah baik atau dosen telah mampu
I hanya memperoleh persentase sebesar menerapkan metode pembelajaran tersebut
70,56% dengan kategori „cukup‟. Sedangkan sehingga dapat meningkatkan pemahaman
pada siklus II hasil yang diperoleh mengalami konsepfisika mahasiswa.
peningkatan dari siklus I, dimana diperoleh Untuk lebih jelas mengenai gambaran
persentase sebesar 86,68% dengan kategori
peningkatan aktivitas dosen dari siklus I ke
“baik”. Hal ini menunjukkan terdapat kenaikan
dari siklus I ke siklus II seperti yang siklus II dapat dilihat dari gambar 3 di bawah
ditunjukkan pada gambar 2 di bawah ini. ini.

Aktivitas Siswa Kemampuan dosen mengelola


pembelajaran

100.00% 86.68% 4.1071


70.56% 5 3.4285 43
4.5 71
4
3.5
50.00% 3
2.5
2
1.5
1
0.5
0.00% 0
SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS I SIKLUS II

Gambar 2.Grafik peningkatan aktivitas siswa Gambar 3.Grafik peningkatan kemampuan


dari siklus i ke siklus II. guru mengelola pembelajaran dari siklus i ke
siklus II.
Aktivitas mahasiswa ini meningkat baik
disebabkan interaksi dan kerjasama yang baik
antara mahasiswa dan dosen atau mahasiswa Kemampuan dosen mengelola
itu sendiri.Hal ini menciptakan suasana kelas pembelajaran pada siklus II ini dikategorikan

Peningkatan pemahaman konsep fisika...(Hasibuan)


5003-6
“baik”. Hal ini terlihat dari hasil pengamatan 3. Astuti, I. A. D., & Bhakti, Y. B. (2018).
kemampuan dosen mengelola pembelajaran Interactive Learning Multimedia Based
pada siklus II. Dilihat dari setiap aspek Microsoft Excel on The Temperature and
Heat. Unnes Science Education Journal,
penilaian sudah meningkat menjadi lebih baik,
7(1), 1 - 6.
hal ini menunjukkan kadar yang dicapai sudah 4. Sanjaya, W. (2010). Strategi
terpenuhi. Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana
KESIMPULAN 5. Anderson, L.W dan Krathwohl, D.R.
(2010). Kerangka Landasan untuk
Berdasarkan hasil penelitian, dapat Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen
disimpulkan bahwa: (Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom).
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
1. Penerapan media pembelajaran simulasi
6. Trianto. (2010). Mendesain Model
PhET dalam pembelajaran fisika efektif Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta :
untuk meningkatkan pemahaman konsep Kencana.
fisika mahasiswa mata kuliah fisika 7. Arsyad, Azhar. (2010).Media
modern. Pembelajaran.Jakarta: PT Raja Grafindo
2. Penerapan media pembelajaran simulasi Persada.
PhET dalampembelajaran fisikaefektif 8. Muhammad, F. M. dan Sri, M. (2014).
Penerapan Pembelajaran Fisika pada
untuk meningkatkan keaktivan mahasiswa
Materi Cahaya dengan Media PhET
pada materi efek fotolistrik. Simulations untuk Meningkatkan
3. Penerapan media pembelajaran simulasi Pemahaman Konsep Siswa di SMP.Jurnal
PhET dalampembelajaran fisikamemberi Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF).Vol. 03
sumbangan efektif kepada dosen untuk No. 01 Tahun 2014, 76-80. ISSN: 2302-
mengembangkangkan keprofesionalan 4496
dalam mengelola pembelajaran. 9. Azni, A. (2018). Pengaruh PhET
Simulation Terhadap Peningkatan
Pemahaman Konsep Fisika Siswa.Fakultas
UCAPAN TERIMAKASIH
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung. Bandar Lampung.
1. Hibah penelitian kompetensi nasional 10. Athaillah, Ibnu, K., dan Mursal. (2017).
Kementerian Riset dan Teknologi Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa
Pendidikan Tinggi. Melalui Laboratorium Virtual pada
2. Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika Materi Listrik Dinamis di SMA Negeri 1
Semester VI FKIP UGN Padangsidimpuan. Sukamakmur Aceh Besar. Jurnal
3. Kepala Laboratorium Komputer UGN Pendidikan Sains Indonesia (JPSI). Vol.
05, No. 01, Hal. 114-119.
Padangsidimpuan.
11. Fithriani, S. L., Halim, A., dan Khaldun, I.
(2016). Penggunaan Media Simulasi Phet
REFERENSI dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing
untuk Meningkatkan Keterampilan
1. Darmawan, D. (2006). Teknologi Berpikir Kritis Siswa Pada Pokok
Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Bahasan Kalor Di SMA Negeri 12 Banda
Rosdakarya. Aceh. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia.
2. Severinus, D. (2013). Pembelajaran Fisika 4, 2 p. 45–52.
Seturut Hakekatnya serta Sumbangannya 12. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian
dalam Pendidikan Karakter Siswa. (Suatu Pendekatan Praktik) Edisi Revisi.
Prosiding, Seminar Nasional 2nd Lontar PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Physics Forum 2013. Yogyakarta: Sanata
Dharma. ISBN: 978-602-8047-80-7.

Artikel ini menggunakan lisensi


Creative Commons Attribution
4.0 International License

Prosiding SNFUR-4, Pekanbaru, 7 September 2019 5003-7

You might also like