Stefhanie - 1942068 - Tugas Pertemuan 11

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 64

Assignment Template

Name:
Ref. Report Used: PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk

Case Study Assignment (GRI STANDARDS Report Checked and Interpretation)


Guidelines for Case Study:

1. Read through entire GRI Standards sustainability report you chosen and be familiar with reporting structure.
2. Based on the reported GRI Standards clauses, please fill up the table below appropriately with your comments and recommendations. You have to check all disclosures (general
and specific disclosures) that reported in the report you choose.
3. Your comments and recommendations are purely your interpretations of the content of the report for all of disclosure and they can be purely your thoughts on what should be
the appropriate level of visibility (applied or NOT applied), and state your comments or recommendations on the last given column in the table.
4. Submit your assignment (including its GRI Standards sustainability report) on https://elearning.uib.ac.id/
Page GRI Standards
# Applicability
(wher
GRI
e
No. Disclosu Disclosure title Statement Made by Reporter Company Comment / Recommendations
State (Applied /
re #
ment Not Applied)
is
seen)
1 Name of the
102-1 17 PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk Applied
Organization
a. Kegiatan organisasi
1. Pembibitan ayam ras.
2. Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Bukan Unggas.
3. Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Unggas.
4. Industri pengolahan dan pengawetan produk daging dan daging
unggas.
5. Industri pembekuan buah-buahan dan sayuran.
6. Industri tepung campuran dan adonan tepung.
102-2 Brands, Products, Applied
2 17 7. Industri makanan dan masakan olahan.
and Services
8. Industri bumbu masak dan penyedap masakan.
9. Industri ransum makanan hewan.
10. Industri produk farmasi untuk hewan.
11. Industri barang dari plastik untuk pengemasan.
12. Industri perlengkapan dan peralatan rumah tangga (tidak termasuk
furnitur).
13. Perdagangan besar binatang hidup.
14. Perdagangan besar daging ayam dan daging ayam olahan.
15. Pergudangan dan penyimpanan.
16. Aktivitas cold storage

b. Merek Utama: Golden Fiesta, Fiesta, Champ, Okey,


Akumo, Asimo, Fiesta Ready to eat & Fiesta Ready to Serve
(Olahan Daging Ayam). (Hal. 46)
Pakan Ternak: HI-PRO, HI-PRO-VITE, BINTANG, BONAVITE,
ROYAL FEED, TURBO FEED, dan TIJI. (Hal. 38)
Merk Telur: 3 Jenis telur dengan 3 Merk (Best, tanpa merek,
Fiesta Fresh Egg). (Hal. 44)
Produk : Pakan Ternak, DOC (Day Old Chicks), ayam
pedaging, telur, serta makanan olahan berkualitas (Hal. 47)

3 102-3 Location of 18 Applied


Jl. Ancol VIII/1, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan,
Headquarters
Jakarta Utara,
DKI Jakarta, Indonesia.
4 102-4 Location of
24 Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Applied
Operations
Sumatra Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Kalimantan Tengah,
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan
Timur, Sulawesi Selatan, Bali, Sulawesi Utara, Papua, Nusa Tenggara
Timur, Nusa Tenggara Barat
Perseroan Terbatas
Corporate Law
Berdasarkan akta pendirian yang dimuat dalam Akta No.6 tanggal 7
Januari 1972, yang dibuat dihadapan Drs. Gde Ngurah Rai, SH, Notaris
18
5 102-5 Ownership and di Jakarta, sebagaimana telah diubah dengan Akta No. 5 tanggal 7 Mei
Applied
Legal Form 1973 yang dibuat dihadapan notaris yang sama. Akta pendirian tersebut
telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. YA-5/197/21 tanggal 8 Juni 1973 dan telah didaftarkan
pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 2289
tanggal 26 Juni 1973, serta telah diumumkan dalam Berita Negara No. 65
tanggal 14 Agustus 1973, Tambahan No. 573. Anggaran Dasar Perseroan
tersebut telah diubah, terakhir dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, SH
No. 71 tanggal 23 Mei 2019. Akta tersebut telah disetujui oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. AHU-0032182.AH.01.02. TAHUN 2019 tanggal 21 Juni
2019.
Pakan ternak kami memproduksi di 9 produksi CPIN yang berada di
Medan, Bandar Lampung, Tangerang, Semarang (2 unit), Sidoarjo (2
unit), Cirebon dan Makassar. Ayam yang dihasilkan dari seluruh
19,
peternakan ayam yang CPIN kelola ini ditujukan untuk memasok bahan
6 102-6 Markets Served 38, Applied
baku daging ayam bagi unit usaha makanan olah, untuk melayani pasar di
46
luar negeri (ekspor), Domestik, Internasional, dan juga melayani
kebutuhan keluarga Indonesia akan makanan daging ayam olahan.

19,
Scale of the 37, Applied
7 102-7
Organization 47 -Jumlah total karyawan : 11,642 orang
-Jumlah total operasi : 35.515.462 juta (hal 37)
-Penjualan bersih : Aset: Rp31.159.291 juta
-Kapitalisasi total :
Liabilitas: Rp7.809.608 juta
Ekuitas: Rp23.349.683 juta
- Jumlah produk atau jasa yang disediakan : Pakan Ternak, DOC (Day
Old Chicks), ayam pedaging, telur, serta makanan olahan berkualitas
(Hal. 47).
2020
A. Jumlah total karyawan berdasarkan kontrak kerja kepegawaian (tetap
dan temporer), berdasarkan jenis kelamin:
8,388 laki"
3,254 perempuan"

B. Jumlah total karyawan berdasarkan kontrak kerja kepegawaian (tetap


Information on
8 102-8 dan temporer), berdasarkan wilayah:
Employees and Not Applied
Tidak cantumkan
other workers
Comment: Seharusnya perusahaan
C. Jumlah total karyawan berdasarkan jenis kontrak ketenagakerjaan tidak hanya melaporkan organisasi
(purna waktu dan paruh waktu), berdasarkan jenis kelamin: pelapor pada point a,c,dan d saja, tetapi
8,388 laki" perusahaan juga harus mencantumkan
3,254 perempuan" jumlah total karyawan berdasarkan
kontrak kerja kepegawaian berdasarkan
D. Apakah kegiatan organisasi dalam jumlah signifikan dilakukan oleh wilayah, dan juga variasi yang
pekerja yang bukan karyawan. Jika berlaku, deskripsi sifat dan skala signifikan dalam angka pada variasi
pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja yang bukan karyawan: musiman. Dikarenakan supaya
2,218 laki" perusahaan memiliki data informasi
2,044 perempuan mengenai karyawan akan lebih
terstruktur untuk perusahaan tersebut.
E. Setiap variasi yang signifikan dalam angka-angka yang dilaporkan
dalam Pengungkapan 102-8-a, 102-8-b, dan 102-8-c (misalnya variasi
musiman dalam industri pariwisata atau pertanian).
F. Penjelasan tentang bagaimana data dikompilasi, termasuk setiap
asumsi yang dibuat.
<· - · �·
ao s ,.. ·.•� ·=. ·�·
·· -
1.31')

<JO,....ott , , =

"'
·· -
J 0 .5 0,.... ......

ru
es � ,oo
00 �

·, ·�--
• S
"
O,_.otr
,.w ,#,


- · -- -_, • "
es
"
- "
2020 2019 2018
LUI-U,111 H•<YNAN I.UI-U.IO H•<YNAN ...... 1-UXI ... , ..
.....,.
onu,,..

. . ... ......... . .
· · ·- - - ·
<JO-,ol:I
'
1101
t ' t
"'
••
' t

·-
••
·= ••
lO·IO-
•• • w •

· ·- •• • •• •

--
• JO '"'"' ol:I "

JO.JO.-, ...
U"
"" ·� · · - ,..,, u•
2020 2019 2018
I.UI-U.IO ...... ..,..... .......1-U.lO ...... ..,... ......,-UJ<I ...........,.
onn••"

-
'" '" ',..,..,.,.. "" �
,_.""'lo ...... ' t ' t= ••
' '

·. -. · - �·
-, J0-- -, <>
-111 ., '" = ·�
•• ••
· ·-
-
9 102-9 Supply Chain 26 Applied
Organization

Significant Changes
10 102-10 Tidak ada perubahan Applied
During the
Reporting Period
Pendekatan CPIN mengelola setiap risiko secara terstruktur dan
menerapkan kebijakan pengendalian risiko yang sesuai, dalam rangka
merespon dan meminimalisir dampak negatif. Pengelolaan risiko CPIN
dilakukan secara langsung oleh direksi dan diawasi oleh dewan
komisaris. Hasil identifikasi dianalisis untuk mengetahui seberapa besar
Precautionary
11 102-11 113 konsekuensi yang terjadi, sebagai pertimbangan dalam menentukan Applied
Principle
inisiatif yang tepat untuk memitigasi risiko. Faktor atau prinsip
pencegahan ini merupakan bagian yang tidak dapat dihindari dalam setiap
proses pengambilan keputusan. Pengelolaan secara komprehensif
dibutuhkan untuk mengantisipasi konsekuensi yang berpotensi terjadi
dalam setiap risiko yang muncul.
CPIN telah menyusun perangkat dokumen berupa piagam komite audit,
pedoman komite nominasi dan remunerasi serta piagam internal audit
CPIN telah melakukan lingkungan dan sosial terdapat pada pakan ternak,
makanan olahan, dan peternakan ayam, yang dapat memberikan
4, 5,
konsumsi energi total dan intensitas energi pada konsumen. CPIN juga
12 102-12 External Initiatives 39,45
melakukan pendidikan dan pengembangan masyarakat. Applied
,111
Program kesejahteraan hewan ini kami realisasikan melalui praktek
pengelolaan ayam yang didasarkan pada prinsip:
1. Kebebasan mengekspresikan perilaku alami hewan
2. Kebebasan dari luka dan penyakit
3. Kebebasan dari rasa tidak nyaman
4. Bebas dari rasa haus dan lapar
5. Bebas dari rasa takut dan gangguan lainnya

Jaminan mutu dan keamanan produk CPIN:


• Seluruh pabrik bersertifikasi cara pembuatan pakan yang baik (CPPB)
dari kementerian peternakan.
• Pabrik Balaraja dan Krian bersertifikasi ISO 22000:2018 food safety
management system.
• Seluruh produk memiliki sertifikat nomor pendaftaran pakan (NPP).
Comment : Seharusnya perusahaan
melaporkan daftar keanggotaan utama
dalam asosiasi industri, dan organisasi
advokasi nasional atau internasional.
Membership of Dimana organisasi memegang posisi di
13 102-13 - Tidak dilaporkan Not Applied
Association badan tata kelola, berpartisipasi dalam
proyek atau komite, menyediakan dana
substantif selain iuran keanggotaan
rutin, atau menjadikan keanggotaannya
sebagai strategi.
Keseluruhan visi CPIN menyediakan pangan bagi dunia yang
berkembang.
Strategi keberlanjutan sebagai pelopor di industri peternakan ayam
modern, CPIN terus berupaya menghadirkan kepemimpinan yang positif
di industri peternakan ayam nasional. CPIN telah melakukan berbagai
inisiatif keberlanjutan yang bertujuan untuk mendukung terciptanya
industri peternakan ayam nasional yang efisien dan berdaya saing melalui
pengelolaan ketiga pilar keberlanjutan, profit, people dan planet.
Secara makro, industri ini memiliki fundamental bisnis yang sangat baik.
Selain jumlah penduduk yang besar, tingkat pendapatan penduduk yang
semakin meningkat juga turut mendorong kenaikan konsumsi protein di
masyarakat. Secara mikro, keberlanjutan kinerja ekonomi CPIN didukung
oleh komitmen dan kemampuan CPIN untuk selalu beradaptasi dan
mitigasi perubahan yang terjadi di industri ini.
Pada tahun Tahun 2020, merupakan tahun yang menghadirkan tantangan
Statement from Top 6-11, sekaligus keprihatinan bagi kita semua menyusul terjadinya Pandemi
14 102-14 Applied
Management 27 COVID-19 yang telah membawa dampak bagi masyarakat. Kondisi
darurat kesehatan yang terjadi menuntut kebutuhan pangan yang
bernutrisi dan lebih murah, wabah COVID-19 tidak hanya menyerang sisi
kesehatan namun juga aspek ekonomi masyarakat. Dalam kehadiran
CPIN, CPIN haruslah memberikan manfaat bagi seluruh pemangku
kepentingan.
CPIN berkomitmen untuk mendukung pengelolaan SDM yang unggul
dan berdaya saing melalui pendekatan SDM berkarakter unggul yakni
SDM yang memiliki kompetensi, berkomitmen dan berkontribusi
terhadap perusahaan. Selain pengelolaan SDM di internal perusahaan,
CPIN juga menaruh perhatian yang besar terhadap pembangunan SDM di
masyarakat. Melalui kegiatan Tanggung Jawab Sosial (TJS) Perusahaan,
CPIN melakukan berbagai inisiatif untuk mendukung dunia pendidikan di
tanah air.
Komitmen keberlanjutan CPIN di bidang lingkungan antara lain dengan
memastikan fasilitas instalasi pengelolaan limbah (IPAL) kami beroperasi
dengan baik dan tidak terjadi kebocoran dan pencemaran. Operasional
CPIN saat ini juga didukung oleh peralatan dan fasilitas berbasis
teknologi terbaru yang lebih ramah lingkungan. Upaya lain yang juga
ditempuh adalah mengurangi produk sampingan berupa limbah dengan
cara memanfaatkan kembali atau mendaur ulang.
Seharusnya perusahaan harus
mencantumkan dampak utama,
peluang, dan risiko agar perusahaan
Key Impacts, dapat mengambil peluang dari pasar,
15 102-15 Risks, and N/A N/A Not Applied dan jika ada resiko-resiko maka bisa
Opportunities diambil tindakannya untuk pencegahan,
jika adanya dampak ekonomi maka bisa
melakukan tindakan mengatasi dampak
tersebut.
CPIN telah menyusun kode etik perusahaan yang bertujuan untuk
menjelaskan etika kerja yang berlaku di perusahaan dalam mendukung
penyelenggaraan tata kelola perusahaan yang baik.
Kode etik ini berlaku bagi seluruh anggota direksi, anggota dewan
komisaris, karyawan dan seluruh pendukung yang dimiliki oleh
perseroan.
Kode Etik yang disusun mencakup kebijakan umum dari beberapa standar
Values, Standards etika kerja yang berlaku, terdapat 7 hal pokok yang terkandung dalam
16 102-16 and Norms of 116 kode etik perseroan yaitu : Applied
Behavior - Informasi yang bersifat rahasia
- Gratifikasi
- Tindakan pelecehan
- Penggunaan peralatan kantor
- Whistleblowing
- Tindak pidana pencucian uang
- Informasi kepemilikan saham dan perubahan kepemilikan saham oleh
direksi dan dewan komisaris.
Untuk memastikan awareness terhadap Kode Etik CPIN, sosialisasi telah
dilakukan kepada seluruh karyawan dengan berbagai pendekatan,
diantaranya sebagai salah satu materi pelatihan yang wajib diikuti oleh
seluruh karyawan.
CPIN berkomitmen untuk menjaga konsistensi penerapan tata kelola yang
baik di seluruh kegiatan operasional CPIN dan entitas anak.
Untuk itu, kami telah menyusun mekanisme pelaporan sebagai salah satu
Mechanisms for sarana pemantauan dan evaluasi atas pelanggaran yang terjadi terhadap
advice and kebijakan-kebijakan tata kelola yang telah ditetapkan.
17 102-17 117 Applied
concerns about Mekanisme pelaporan pelanggaran ini telah tertuang ke dalam salah satu
ethics butir pada Kode Etik CPIN. Seluruh pekerja di CPIN dan entitas anak
didorong untuk melaporkan setiap perbuatan yang dicurigai melanggar
Peraturan Perusahaan (PP), Perjanjian Kerja Bersama (PKB), atau Kode
Etik Perusahaan.
Governance
18 102-18 110 Applied
Structure

seharusnya perusahaan dapat


menerapkan hal ini dikarenakan
Delegating authority merupakan suatu
Delegating wewenang dari seorang atasan kepada
19 102-19 N/A N/A Not Applied
authority bawahannya sesuai dengan struktur
organisasi dan orang yang diberi
wewenang tersebut mampu
menyelesaikan tugas yang diberikan.
dan agar perusahaan ini dapat berjalan
dengan lancar dan terstuktur
executive- level
Seharusnya perusahaan harus
responsibility for
mencantumkan hal ini, dikarenakan
20 102-20 economic, N/A N/A Not Applied
gambaran ini akan lebih terstruktur
environmental, and
untuk perusahaan tersebut
social topics
Seharusnya pihak perusahaan harus
bisa menerapkan hal ini dikarenakan
consulting pihak perusahaan perlu informasi
stakeholders on
21 102-21 N/A N/A Not Applied terkait tentang Proses konsultasi antara
economic,
environmental and pemangku kepentingan dan badan tata
social topics kelola tertinggi di bidang ekonomi,
lingkungan, dan topik sosial.

Jika pihak perusahaan menerapkan hal


ini maka pihak perusahaan akan tau
terkait dengan susunan badan tata
composition of the
kelola tertinggi dan komite-komitenya
highest governance
22 102-22 N/A N/A Not Applied berdasarkan:
body and its
eksekutif atau non-eksekutif; dan
committes
jumlah posisi dan komitmen signifikan
lainnya dari masing-masing individu,
dan sifat komitmen dan Hal lainnya
Seharusnya pihak perusahaan harus
bisa menerapkan hal ini dikarenakan
pihak perusahaan perlu informasi
chair of the highest
23 102-23 N/A N/A Not Applied terkait tentang ketua badan tata kelola
governance body
tertinggi juga merupakan pejabat
eksekutif dalam organisasi.
nominating and Seharusnya perusahaan ini menerapkan
selecting the hal ini agar proses perusahaan bisa
24 102-24 N/A N/A Not Applied
highest governance mendapatkan pemimpin yang tepat
body untuk melanjutkan usaha tersebut
Konflik kepentingan perlu dilampirkan
karena agar sebuah perusahaan dapat
mengetahui masalah yang sulit diatasi
dan perusahaan dapat mengetahui
nampak masalah itu, sehingga
perusahaan dapat melindungi reputasi
dalam jangka waktu panjang, dengan
begitu perusahaan dapat
mengungkapkan informasi tentang
konflik kepentingan diungkapkan
25 102-25 conflicts of interest N/A N/A Not Applied
kepada pemangku kepentingan,
termasuk, minimal:
● Keanggotaan lintas dewan;
● Cross-shareholding dengan
pemasok dan pemangku
kepentingan lainnya
● keberadaan pemegang saham
pengendali
● Pengungkapan pihak terkait.

Perusahaan harus nya memperhatikan


hal ini agar, Peran badan tata kelola
role of highest
tertinggi dan eksekutif senior dalam
governance body in
26 102-26 N/A N/A Not Applied pengembangan, persetujuan, dan
setting purpose,
memperbarui tujuan, nilai atau
values, and strategy
pernyataan misi organisasi, strategi,
kebijakan, dan tujuan yang terkait
dengan topik ekonomi, lingkungan, dan
sosial.
Seharusnya perusahaan tau cara
Langkah-langkah yang diambil untuk
collective
mengembangkan dan meningkatkan
knowledge of
27 102-27 N/A N/A Not Applied pengetahuan kolektif badan tata kelola
highest governance
body tertinggi topik ekonomi, lingkungan,
dan sosial.

Seharusnya perusahaan tau proses


evaluating the untuk mengevaluasi kinerja badan tata
28 102-28 highest governance N/A N/A Not Applied kelola tertinggi sehubungan dengan tata
body's performance kelola topik ekonomi, lingkungan, dan
sosial.
Perusahaan harus nya memperhatikan
hal ini agar:
A. Peran badan tata kelola tertinggi
dalam mengidentifikasi dan mengelola
ekonomi, lingkungan, dan sosial topik
identifying and dan dampaknya, risiko, dan peluangnya
managing –termasuk perannya dalam
29 102-29 economic, N/A N/A Not Applied implementasi
environmental, and proses uji tuntas.
social impact B. Apakah konsultasi pemangku
kepentingan digunakan untuk
mendukung badan tata kelola tertinggi
identifikasi dan pengelolaan topik
ekonomi, lingkungan, dan sosial serta
dampaknya, risiko, dan peluang.
Seharusnya perusahaan ini harus
melaporkan peran dari badan tata kelola
effectiveness of
tertinggi di dalam mengkaji efektivitas
30 102-30 risk management N/A N/A Not Applied
proses manajemen risiko organisasinya
processes
dalam topik ekonomi, lingkungan,
sosial.
Seharusnya perusahaan tau Frekuensi
tinjauan badan tata kelola tertinggi
review of economic
tentang topik ekonomi, lingkungan, dan
31 102-31 , environmental , N/A N/A Not Applied
sosial dan dampak, risiko, dan
and social topic
peluangnya. Maka disarankan untuk
menerapkan hal ini
Seharusnya perusahaan ini harus
melampirkan tentang posisi atau komite
highest governance tertinggi yang secara formal mengkaji
body's role in dan menyetujui laporan keberlanjutan
32 102-32 N/A N/A Not Applied
sustainability organisasi serta memastikan bahwa
reporting seluruh topik material dicakup.

perusahaan tidak menampilkan hasil


proses untuk mengkomunikasikan
hal-hal kritis kepada badan kelola
communicating tertinggi karena dengan
33 102-33 N/A N/A Not Applied
critical concerns mengkomunikasikan perusahaan dapat
mengetahui tindakan apa yang harus
dilakukan untuk mengatasi hal kritis
tersebut.
seharusnya perusahaan melampirkan
nature and total
sifat dan jumlah total dari kekhawatiran
34 102-34 number of critical N/A N/A Not Applied
penting yang akan dikomunikasikan
concerns
kepada badan tata kelola tertinggi. jika
perusahaan melampirkannya, maka
mekanisme yang digunakan ini dapat
digunakan untuk menangani dan
menyelesaikan permasalahan kritis.
A.seharusnya pihak perusahaan harus
melampirkan kebijakan remunerasi
yang berisikan tentang kebijakan
remunerasi untuk badan tata kelola
remuneration tertinggi dan eksekutif senior.
35 102-35 N/A N/A Not Applied
policies B. kriteria kinerja perusahaan dalam
kebijakan remunerasi berhubungan
dengan badan tata kelola tertinggi dan
tujuan eksekutif senior untuk topik
ekonomi, lingkungan dan sosial.
Seharusnya perlu dicantumkan dalam
laporan tentang informasi:
a.proses untuk menentukan remunerasi,
b.apakah konsultan remunerasi terlibat
process for
dalam menentukan remunerasi dan
36 102-36 determining N/A N/A Not Applied
mengetahui apakah independen dari
remuneration
management.
c.hubungan lain yang dimiliki antara
konsultan remunerasi dengan
organisasi.
Perusahaan seharusnya melampirkan
tentang keterlibatan para pemangku
kepentingan dalam remunerasi agar
stakeholders
bisa mengetahui informasi pandangan
37 102-37 involvement in N/A N/A Not Applied
para pemangku kepentingan yang
remuneration
diminta dan di pertimbangankan terkait
dengan remunerasi dan jika berlaku,
hasil pemilihan suara mengenai
kebijakan dan proposal remunerasi
dapat diketahui.
Perusahaan seharusnya melampirkan
Rasio total kompensasi tahunan untuk
individu organisasi dengan bayaran
tertinggi di masing-masing negara
annual total
38 102-38 N/A N/A Not Applied operasi yang signifikan dengan total
compensation ratio
kompensasi tahunan rata-rata untuk
semua karyawan (tidak termasuk
individu dengan bayaran tertinggi) di
negara yang sama.
Ketika perusahaan menampilkan poin
ini, maka perusahaan dapat mengetahui
Rasio persentase kenaikan total
kompensasi tahunan untuk organisasi
dengan bayaran tertinggi individu di
percentage increase
setiap negara dari operasi yang
39 102-39 in annual total N/A N/A Not Applied
signifikan dengan persentase
compensation ratio
peningkatan rata-rata dalam tahunan
kompensasi total untuk semua
karyawan (tidak termasuk individu
dengan bayaran tertinggi) di negara
yang sama.
List of Stakeholder Pelanggan, Karyawan, Peternak Mitra dan Vendor, Pemegang Saham,
40 102-40 119 Applied
Groups Pemerintah, Masyarakat, LSM (Non-Governmental Organization)
PT. Charoen berkomitmen untuk menjaga konsistensi penerapan tata
kelola yang baik di seluruh kegiatan operasional CPIN dan entitas anak.
Seluruh pekerja di CPIN dan entitas kerja didorong untuk melaporkan
Collective Labour
41 102-41 117 setiap perbuatan yang dicurigai melanggar Peraturan Perusahaan, Applied
Agreement
Perjanjian Kerja Bersama, atau kode etik perusahaan. Ada 5 mekanisme
penyampaian laporan.
Perusahaan dan entitas anak memiliki 11.642 orang karyawan
Kami mengidentifikasi pemangku kepentingan dengan pendekatan pihak
yang memberikan pengaruh atau dipengaruhi oleh aktivitas dan
keputusan Perseroan.
1. Pelanggan: Kualitas Produk, Layanan Pelanggan
2. Karyawan: karir, pengembangan SDM, kesehatan dan
Identifying and
keselamatan kerja
42 102-42 Selecting 119 Applied
3. Peternak Mitra dan Vendor: Kinerja ekonomi, hubungan
Stakeholders
kerjasama
4. Pemegang saham: kinerja keuangan
5. Pemerintah: kepatuhan terhadap peraturan perundangan
6. Masyarakat: kegiatan CSR
7. LSM: pengelolaan lingkungan hidup
1. Pelanggan: secara berkesinambungan: sosialisasi
produk, penangan keluhan, survey kepuasan pelanggan
2. Karyawan: pertemuan antara perwakilan pekerja dengan
manajemen perusahaan
3. Peternak mitra dan vendor: pertemuan rutin dengan peternak
Approach to
inti plasma
43 102-43 Stakeholder 119 Applied
4. Pemegang saham: minimal satu kali dalam setahun: RUPS,
Engagement
Paparan publik
5. Pemerintah: pelaporan kinerja lingkungan dan ketenagakerjaan
6. Masyarakat: sesuai kebutuhan: diskusi dengan
perwakilan masyarakat.
7. LSM: sesuai kebutuhan: sosialisasi dampak sosial lingkungan
Key Topics and
44 102-44 119 Applied
Concerns

Applied
Applied

Applied
Applied

Batasan dan ruang lingkup Laporan Keberlanjutan ini mencakup seluruh


Entities included in kegiatan operasional PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk dan entitas
45 102-45 the consolidated 122 anak di seluruh Indonesia yang terdiri dari produksi pakan ternak (Feed), Applied
financial statement peternakan ayam (Farm) dan produksi makanan olahan (Food).
.".'..".".".."',.,. Sp«lal CapKD/ llqlon
,.,.,,._, ""'

z.
.".."...'..".".."..".
Ol(IJal<iru

-- M ....

"""'

OKIJ,,Mru htfflYUl!urgn/ !,091!1.7S1

i ..... rcPJFi o{}akana

·
Sp«,a/ CopM/ ir.,,..,, alwn I Foo1 UIXq

' ""'
l'T "1sLil Gt.NI . . . . .. .
o{ }I J /iQ lf Non
o � /Nottoallff
""" '""
.....
- "·"-"'........
,.
, . ., .
P T Ct111ral.Man PmmJ t an u nggo!!i I ,

1s_s.9
,..,.,
" .. .P T S .Wa UYma
""'""' , �
..,.,,.. ,. , .....
u rcgo!!i

''"� l

.....
II. P.T.V.i.5.ta..f«u,B Si.Jmatrr,1 Sfl.llMI
m.7S5
'"'P"
Sooth Siillttfl'O ,..,.,,..,.
u
11
PT IWni Satwa Kahnvru,fm.H'
.. . . . . _,. ,.,
PtttfNUII UfWS I
K,.am,'.IM_'fMl 8.M,it
99.961 31,917
P t tt f N b n ur ws I
"""'
..".. " . '. ".... , . . , . ,� , ., .
.._
'<0 '<"-M"- O I\ MI UC.1"-T"-'< USAH"-
K!P(MlllUN OUT A ftUPIAHJ 101"-l "-SSll

" "
91,3S1
- . . .......-·.-..--
"""
Pt!-�, •••

Poulryf........

..,...,.....,

.........
"'
"· ' " -
Sp «
. ..
,ol(aptld...,,,
1(,7<l7

.
,. . ,. , , ., , . . ,
d . .. o l w m o d t ,n

- C-fSIO<f

••

·-
"""""""""
....,,...,,
.. _ ...
" """""" -...- --....
. . ....
So.mb e (
, .... 27,228

". -. -.......-� .--� ...


48,87'0

" " Ptlemaun u,,gl!i I 99 91"


"°'
"- , ....,_

! tjlhteril
TOTAL ASSET

...
r-10 NAMA LOK.I.SI l!GIAIANU�AMA K!P!LOLIKAN uuu,u,iAMI

-., ..._...
PTSNrTtrNk Ptu,Nbn ur181Jil I '''"'
_.,.,.
"n s.,.,1e11rm,
PT5fnltSYMl!l';a
SejnlU ("SM5')
"""""
'"""""'
Pl'ltm.lUl'I Ufl88;11 I
'°'1lf1J,,,,,,.,.
.... ....... .....
. .... . . ..·.-....
"
(011 . .. . .
P T A
Au
rb o r ts

� lol(a,,,at-.,o,i
Non .i,f / Holl OCf"f


"n " """ ' .
s.J ahtt<•
" "� Pfllfnaull ""Ill"'

.., """"� ''"


--
I
'°"*11,,,,,,.,.

.......
PTTIM;aTt<nak
.......
j;aw;a B;a,-;ai Pfllfl'IAM\ unp I
'

--
. . ....
T"t<"rw"it"�J;aw;a
"' • lll..rll
. .

"""""' "'"
Pmfl\aUll ..ngi5 I

. --
'"'""'"' ...
�ungg,sl
..
99.JS!lo
...., ,;ngg15 / ""' ""
3.711

as.
. ...
...
--
PTS¥.,..Tt<nak

...

- --

...
� P

- ---......-....... ... ...


T Prosptl:. Mitr• Jow•lmJr
........,....,, � 7,772

.".".'" " -- �-
" PT ull.ly• Mltr•
""'
""
,w,,."Jaw•'"'TmJ< , � a••
Q PT Sit\¥ Sol<illli
"""' .........,.,.., �
U87

., ""'= ,-
""'"" ""

""""""''" - - = - -
...... ..,....,,
" S llmai :er, V I¥•

...
--
ss ... '60,276
()8,\51
. .. . .. .
., " " " " ' "'
1.1-,aas ltslilr1 CMmll}IMJ
)lwa Terig,h
.........,.,.., �
(,
JOll.L _.<SIT

.- ..·.·. -
1<0 .. _. .. _. tOU<l "1GI_.T_.l<<)U.M_. """�IUN JUT•,.,..,_...,

-- -- ·- ,
"
- -
- - - -- ·-
m.-
• " �· ,.,
-·= ,

-- - -
=
••

·-- -,--
·I.Ut•
PT ....... r...,.
,
=

• -·- , ·-
,

" T" -" "�" - ·""·


-· - - - --
' · ,

'""
··-
Penyusunan kandungan laporan keberlanjutan ini kami lakukan dengan
merujuk pada prinsip-prinsip penentuan kandungan laporan yang
ditetapkan oleh Standar GRI. Prinsip tersebut mencakup:
1. Pelibatan pemangku kepentingan
2. Materialitas
3. Konteks Keberlanjutan
4. Kelengkapan

Laporan Keberlanjutan ini kami susun dengan memperhatikan Prinsip


Kualitas Laporan:
1. Keakuratan
2. Keseimbangan
3. Kejelasan
Defining Report 4. Mampu diperbandingkan
46 102-46 content and Topic 123 5. Kehandalan Applied
Boundaries 6. Ketepatan waktu

Proses penyusunan Laporan Keberlanjutan ini kami awali dengan


mengidentifikasi topik-topik yang relevan dengan proses bisnis
Perseroan. Selanjutnya kami menentukan topik material sesuai dengan
panduan yang diuraikan dalam GRI Standards. Dalam menentukan topik
material untuk kami sajikan kepada para pemangku kepentingan, kami
melakukan peninjauan secara internal melalui mekanisme focus group
discussion (FGD) dengan melibatkan para penanggung jawab yang
relevan dengan topik yang kami bahas. Dari kegiatan tersebut kami
melakukan pemetaaan topik-topik keberlanjutan berdasarkan tingkat
signifikansi dampak dari topik tersebut terhadap operasional dan
keberlanjutan CPIN. Kami membaginya pada kategori tinggi dan rendah
dalam matriks materialitas.
Kinerja Ekonomi, Praktik Pengadaan, Energi, Air, Emisi, Limbah,
List of Material
47 102-47 125 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Pelatihan dan Pendidikan, Masyarakat Applied
Topics
Lokal, Kesehatan dan keselamatan Pelanggan, Pemasaran dan Pelabelan.
Restatement of
48 102-48 N/A Laporan Perdana Applied
Information
Changes in
49 102-49 N/A Laporan Perdana Applied
reporting
Laporan ini memaparkan kinerja keberlanjutan Perseroan pada periode 1
50 102-50 Reporting Period 122 Applied
Januari 2020 sampai dengan 31 Desember 2020.
Date of Most
51 102-51 N/A Laporan Perdana Applied
Recent Report
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk menerbitkan laporan keberlanjutan
52 102-52 Reporting Cycle 122 pertama sebagai bentuk kepatuhan terhadap otoritas jasa keuangan Applied
Nomor 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan
bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik. Perseroan
akan menerbitkan laporan sejenis setiap tahunnya. Laporan ini berisikan
tentang tanggung jawabnya dalam mengimplementasikan praktik
berkelanjutan. Laporan ini akan berisi kinerja keberlanjutan perusahaan
pada 1 Januari - 31 Desember 2020. Penyusunan laporannya sesuai
dengan standar GRI. Batasan dan ruang lingkup laporan keberlanjutan
mencakup seluruh kegiatan operasional PT Charoen Pokphand Indonesia
Tbk dan entitas anak di seluruh indonesia.
Perseroan bertekad untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan kami,
oleh karena itu kami menyediakan lembar umpan balik yang dapat
dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan untuk menyampaikan
pertanyaan, saran maupun kritik. Masukan tersebut dapat disampaikan
melalui Kantor Pusat kami:
Contact Point for
53 102-53 Question regarding 123 Applied
to the report

Penyajian data dan informasi dalam laporan keberlanjutan ini disusun


Claims of mengikuti Standar Laporan Keberlanjutan dari Global Reporting
Reporting in Initiative (GRI) dengan opsi inti dan Lampiran-II Peraturan Otoritas Jasa
54 102-54 122 Applied
Accordance with Keuangan No. 51/ POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan
the GRI standards Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan
Publik (POJK-51/2017).
128-1
55 102-55 GRI Content Index Applied
32
55 102-55 GRI Content Index Applied
55 102-55 GRI Content Index Applied
55 102-55 Applied
55 102-55 GRI Content Index Applied
Comment:
- Perusahaan tidak membuat
informasi tentang deskripsi
kebijakan organisasi dan praktik
saat ini sehubungan dengan
usaha mencari assurance oleh
pihak eksternal untuk laporan.
- Perusahaan tidak membuat
laporan ini telah dijamin secara
eksternal yaitu rujukan dari
pihak eksternal, pernyataan atau
opini. Jika tidak tercakup dalam
laporan assurance yang
menyertai laporan
keberlanjutan,deskripsi
56 102-56 External Assurance N/A N/A Not Applied
mengenai apa yang telah dan
apa yang belum mendapat
assurance dan atas dasar apa,
termasuk standar assurance
yang digunakan, tingkat
assurance yang diperoleh, dan
semua batasan proses assurance;
Hubungan antara organisasi dan
penyedia assurance; apakah dan
bagaimana badan tata kelola
tertinggi atau eksekutif senior
terlibat dalam mencari
assurance oleh pihak eksternal
untuk laporan keberlanjutan
organisasi.
Page # GRI Standards
GRI
(where Applicability
No. Disclos Disclosure title Statement Made by Reporter Company Comment / Recommendations
Statement (Applied /
ure #
is seen) Not Applied)
GRI 103:Management Approach 2016
GRI 201 Economic Performance 2016
Komen:
Pada laporan perusahaan ini untuk
standar GRI bagian C, perusahaan
tidak mencantumkan pembatasan
khusus yang berkaitan dengan
batasan topik.
Saran:
perusahaan seharusnya bisa
Explanation of the mencantumkan tentang pembatasan
57 103-01 Material Topics and 125 Not Applied khusus yang berkaitan dengan
its Boundaries batasan topik. Di Dalam batasan
topik menjelaskan deskripsi lokasi
A. Kinerja Ekonomi bersifat material karena berkaitan dengan terjadinya dampak untuk topik
Pendapatan bersih, Biaya operasional, Biaya pegawai, material yang muncul dan
Pembayaran kepada pemodal (bunga, cicilan dll), Pembayaran keterlibatan organisasi dengan
kepada pemerintah (pajak.retribusi dll), Investasi masyarakat. dampak-dampak tersebut sehingga
B. Dampak praktik kinerja ekonomi terlibat dengan CPIN, jika dicantumkan akan memudahkan
Peternakan Rakyat, Peternak Mitra, Masyarakat,Pemerintah. perusahaan mengetahui dampak dari
topik material
A. CPIN memutuskan untuk memperkuat dan berfokus pada upaya
The Management
mempertahankan keunggulan yang selama ini dikuasai oleh seluruh
58 103-02 Approach and its 34 Applied
unit bisnisnya yang terdiri dari pakan ternak, peternakan ayam dan
Component
makanan olahan.
B. Tujuan dari pendekatan manajemen adalah untuk mengatasi
kondisi ekonomi yang melesu akibat dari pandemi Covid-19 yang
terjadi sejak akhir 2019. Semua strategi dilakukan dengan
berpegang pada prinsip kehati-hatian dan Memaksimalkan
pemasaran produk makanan olahan.
C.
ii. Komitmen
Sehubungan dengan pandemi COVID-19, CPIN akan menjalankan
prinsip kehati-hatian dalam segala keputusan bisnis yang akan
dijalankan,
termasuk belanja modal dan modal kerja.
Memanfaatkan momentum lonjakan permintaan produk makanan
olahan di pasaran ini dengan memaksimalkan penjualan sejak Maret
2020. Salah satunya dengan mendorong penjualan melalui gerai
Prima Freshmart.
iii. Sasaran dan target
CPIN mendorong penjualan di lini digital dengan menggandeng
platform jasa layanan transportasi online dan mendorong
pengiriman produk kami ke rumah-rumah. Perseroan terus
meningkatkan pemasaran melalui gerai supermarket atau swalayan
yang volume penjualannya selama pandemi COVID-19 juga turut
meningkat.
vii. Tindakan khusus, seperti proses, proyek, program, dan inisiatif
kami tetap meneruskan pembangunan beberapa fasilitas yang sudah
direncanakan pada tahun sebelumnya serta telah menambah fasilitas
rumah potong ayam dan memperbanyak gerai ritel.
Strategi dan pendekatan yang dilakukan sepanjang 2020 berhasil
menjaga kinerja ekonomi CPIN tetap tumbuh secara positif meski di
Evaluation of the
tengah badai pandemi COVID-19. Pada periode laporan, kami
59 103-03 Management 36 Applied
membukukan total penjualan sebesar Rp 42.52 triliun atau naik
Approach
0,04% dari periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp
42.50 triliun. Sepanjang periode pelaporan, CPIN meraih laba bersih
sebesar Rp 3.85 triliun . Kinerja positif ini dimotori oleh penjualan
dari segmen pakan ternak yang masih menjadi kontributor utama,
disusul penjualan di segmen Day Old Chicks (DOC). Sementara lini
usaha makanan olahan mencatatkan hasil penjualan yang meningkat
signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Direct economic
60 201-1 value generated and 37 Applied
distributed

202 Market Presence


Kebijakan remunerasi kepada karyawan yang berlaku di lingkungan Comment:
Ratios of standard
kerja CPIN dan entitas anak usahanya didasarkan pada peraturan a. Perusahaan tidak melakukan
61 202-1 entry level wage by - Not Applied
dan perundangan yang berlaku. Kami menerapkan sistem pengungkapan proporsi yang
gender compared to
remunerasi yang adil kepada karyawan berdasarkan indikator signifikan terhadap karyawan
local minimum kinerja utama alias key performance indicators atau KPI. yang mendapatkan kompensasi
wage Remunerasi diberikan dalam bentuk gaji tetap dengan ketentuan berdasarkan jenis kelamin
minimal upah minimum yang berlaku di wilayah operasi. CPIN juga dengan menggunakan upah
memberikan fasilitas tunjangan kesehatan dan dana pensiun melalui karyawan entry-level.
keikutsertaan dalam program BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan. b. Perusahaan tidak melakukan
c. presentasi upah minimum regional pengungkapan proporsi yang
signifikan dari pekerja lainnya
(tidak termasuk karyawan)yang
melakukan kegiatan organisasi
mendapatkan kompensasi.

seharusnya perusahaan menerapkan


hal ini agar pihak perusahaan tau
Proportion of senior
tentang proporsi Persentase
management hired
62 202-2 - Not Applied manajemen senior di lokasi operasi
from the local
yang signifikan yang dipekerjakan
community
dari masyarakat setempat.

Komen:
CPIN tidak mencantumkan
Indirect Economic dampak ekonomi tidak langsung
63 203 - Not Applied
Impact dalam laporan perusahaan CPIN.
Seharusnya CPIN mencantumkan
standar ini karena mencakup
pengungkapan pendekatan
manajemen dan pengungkapan
topik spesifik.
GRI 103: Management Approach 2016
GRI 204: Procurement Practices

Komen:
Dari point c batasan khusus
terkait dengan batasan topik, CPIN
tidak mencantumkan batasan topik
yang melampaui organisasi. Yang
tidak menyiapkan laporan yang
Explanation of the
sesuai dengan Standar GRI.
64 103-1 Material Topics and 125 Not Applied Saran:
its Boundaries
Saran dari kelompok kami yaitu:
a.Praktik pengadaan merupakan material dikarenakan berkaitan
seharusnya perusahaan CPIN
dengan sumber bahan baku yang diperlukan oleh perseroan. Praktik
mencantumkan khusus batasan
pengadaan memiliki topik GRI yang terdapat pada GRI 204 yang
topik yang biasa memudahkan
menjelaskan praktik pengadaan
perusahaan untuk melihat laporan
b. Dampak praktik pengadaan terlibat dengan CPIN, peternakan
dengan lebih mudah dan juga rapi.
rakyat, konsumen, mitra peternakan. Dampak praktik pengadaan
berkaitan dengan sumber bahan baku.
c.-
a.Pertumbuhan industri peternakan dalam negeri yang kokoh
menjadi salah satu faktor penting yang dapat mendukung ekosistem
The Management rantai pasok yang efisien dan produktif yang dibutuhkan bagi CPIN
65 103-2 Approach and its 72-74 agar dapat tumbuh Applied
Components dan berkembang secara optimal. Oleh karena itu untuk mendorong
kemajuan industri peternakan di dalam negeri, CPIN menjalin
kerjasama
dan kolaborasi dengan peternak mandiri melalui metode kemitraan
inti plasma. Inisiatif ini terbukti mampu memberikan manfaat ganda
bagi kedua pihak yang terlibat. CPIN dan peternak mandiri dapat
tumbuh dan berkembang secara berdampingan melalui mekanisme
kerjasama yang saling menguntungkan.
b.CPIN mengembangkan kerjasama dengan metode kemitraan inti
plasma yang mengacu kepada Peraturan Menteri Pertanian RI
(Permentan) No. 13/Permentan/PK.240/52017 tentang Kemitraan
Usaha Peternakan. Ketentuan ini mensyaratkan kerjasama kemitraan
harus didasari atas prinsip saling memerlukan, memperkuat,
menguntungkan, menghargai, bertanggung jawab dan prinsip
ketergantungan. CPIN sendiri telah mengembangkan syarat dan
ketentuan yang harus dipenuhi oleh peternak mandiri untuk dapat
menjadi bagian dari kemitraan ini
c.
ii. Komitmen:
Program kemitraan CPIN ini dijalankan dengan prinsip saling
memerlukan, saling mempercayai, saling memperkuat dan saling
menguntungkan. Baik CPIN sebagai inti dan peternak mandiri
sebagai plasma terikat secara sadar dan bebas tanpa tekanan. Oleh
karena itu kedua pihak memiliki hak dan tanggung jawab yang
sama.
iii.Sasaran dan target:
CPIN menetapkan target produksi kepada peternak plasma sebanyak
7 kali siklus pemeliharaan dalam satu tahun. Kinerja pengelolaan
kandang yang dilakukan mitra plasma akan dievaluasi setiap
tahunnya terkait berhasil atau tidaknya mencapai target yang
ditetapkan dan kualitas hasil produksi unggas.
iv. Tanggung
Jawab :
Tanggung Jawab CPIN sebagai Inti:
- Mensuplai sarana produksi peternakan (sapronak) tepat
waktu kepada Peternak Plasma.
- Memberikan bimbingan teknis dan pendampingan kepada
Peternak Plasma
- Membeli ayam hasil produksi Peternak Plasma
Tanggung Jawab Peternak Plasma:
- Menyiapkan kandang dan pekerja
- Memelihara DOC sesuai ketentuan dan prosedur yang
ditetapkan Inti
- Menjual hasil produksi ke Inti
- Dilarang memperjual belikan sapronak yang dipasok Inti
v. Sumber Daya :
Melalui kemitraan ini peternak plasma diberikan kemudahan dalam
biaya pembelian sapronak, karena semua akan dipasok oleh
perusahaan inti. Peternak dapat membayar biaya tersebut setelah
panen dari selisih
modal dengan produksi ayam yang dihasilkan.
CPIN juga menyediakan fasilitas permodalan untuk membangun
kandang yang lebih modern atau membeli peralatan yang diperlukan
untuk sistem kandang tertutup.

Merupakan salah satu pendekatan evaluasi program pendidikan


yang memfokuskan pada kepentingan manajerial. Pendekatan
evaluasi berorientasi manajemen ini berfungsi untuk membantu para
Evaluation of the
pengambil keputusan dalam pengambilan keputusan/kebijakan.
66 103-3 Management Applied
Informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi/evaluasi dapat
Approach
dijadikan sebagai sumber dalam pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan akan tepat dan berguna jika didasarkan pada
informasi-informasi dari hasil evaluasi.
merupakan Persentase anggaran pengadaan yang digunakan untuk
Proportion of
lokasi operasi yang signifikan yang dihabiskan untuk pemasok lokal
67 204-1 Spending on Local Applied
untuk operasi itu (seperti persentase produk dan layanan dibeli
Suppliers
secara lokal).
seharusnya pihak perusahaan bisa
menerapkan hal ini agar Pengungkapan
ini mengukur sejauh mana penerapan
pengkajian risiko di seluruh organisasi.
Pengkajian risiko dapat membantu
68 205 Anti Corruption N/A N/A Not Applied
menilai potensi insiden korupsi di
dalam dan terkait dengan organisasi,
dan membantu organisasi untuk
merancang kebijakan dan prosedur
untuk melawan korupsi.
Komen:
Perusahaan seharusnya melampirkan
perilaku anti-persaingan dalam laporan
CPIN.
Saran:
Perusahaan seharusnya mencantumkan
Anti-competitive
69 206 - Not Applied standar 206 ini karena pengungkapan
Behavior
ini berhubungan dengan tindakan
hukum yang dilaksanakan berdasarkan
hukum nasional atau internasional
terutama dirancang dengan tujuan
regulasi perilaku anti-persaingan,
praktik anti-trust atau monopoli.
seharusnya perusahaan harus
menerapkan hal ini agar Pendekatan
organisasi terhadap pajak menentukan
bagaimana organisasi menyeimbangkan
70 207 Tax Not Applied kepatuhan pajak dengan bisnis kegiatan
dan etika, kemasyarakatan, dan
berkelanjutan harapan terkait
pembangunan. Ini dapat mencakup
prinsip pajak organisasi, sikapnya
terhadap perencanaan pajak,tingkat
risiko yang bersedia diterima oleh
organisasi, dan pendekatan organisasi
untuk terlibat dengan pajak pihak
berwajib. Pendekatan organisasi
terhadap pajak sering digambarkan
sebagai berikut: strategi pajak, tetapi itu
juga bisa dijelaskan dengan setara
dokumen, seperti kebijakan, standar,
prinsip, atau kode etik.

GRI 103: Management Approach 2016


GRI 301: Material 2016
Perusahaan seharusnya melaporkan
informasi mengenai topik ini bersifat
material, lokasi terdampaknya,
keterlibatan organisasi serta ada
pembatasan. Perusahaan juga harus
melakukan pendekatan manajemen
dengan melaporkan informasi tentang
bagaimana perusahaan mengelola topik
ini, tujuan pendekatan manajemen,
Management
71 103 Not Applied serta mendeskripsikan kebijakan,
Approach
komitmen, sasaran dan target, tanggung
jawab, dan lain-lain. Selain melakukan
pendekatan manajemen, perusahaan
harus melakukan evaluasi dengan
mengatur mekanisme dalam
mengevaluasi efektivitas pendekatan
manajemen, hasil dari evaluasi dan
penyesuaian apa yang berkaitan dengan
pendekatan manajemen.
Perusahaan tidak mengungkapkan topik
spesifik mengenai material yang
digunakan berdasarkan berat dan
volume. Material tak terbarukan yang
digunakan dan material terbarukan
yang digunakan. Perusahaan harus
melaporkan persentase dari material
72 301 Material Not Applied input dari daur ulang yang digunakan
untuk memproduksi produk dan jasa
utama organisasi. Kemudian
perusahaan melaporkan persentase
produk reclaimed dan material
kemasannya untuk setiap kategori
produk, bagaimana data untuk
pengungkapan ini dikumpulkan.
GRI 103: Management Approach 2016
GRI 302: Energy 2016
Komen:
Pada laporan perusahaan ini untuk
standar GRI bagian C, perusahaan
tidak mencantumkan pembatasan
khusus yang berkaitan dengan
batasan topik.
Explanation of the Saran:
73 103-1 Material Topics and 125 Not Applied Perusahaan seharusnya bisa
Its Boundaries mencantumkan tentang pembatasan
a. Energi merupakan topik material karena energy berkaitan khusus yang berkaitan dengan
dengan operasional perusahaan . Energi terdapat pada gri batasan topik. Di Dalam batasan
302 yang menjelaskan konsumsi energi dalam organisasi, topik menjelaskan deskripsi lokasi
konsumsi energi di luar organisasi, intensitas energi, terjadinya dampak untuk topik
pengurangan konsumsi energi dan pengurangan pada energi material yang muncul dan
yang dibutuhkan untuk produk dan jasa. keterlibatan organisasi dengan
b. Energi terlibat dengan CPIN, yang berdampak pada dampak-dampak tersebut sehingga
operasional perusahaan jika dicantumkan akan memudahkan
c. - perusahaan mengetahui dampak dari
topik material
a. Penggunaan energi dalam kegiatan operasional CPIN dan
seluruh entitas anak antara lain berasal dari listrik yang
dipasok Perusahaan Listrik Negara (PLN), gas dan energy
terbarukan dari cangkang sawit. Energi tersebut antara lain
gunakan untuk mengoperasikan peralatan mesin, utilitas dan
unit pendukung seperti penerangan dan pendingin udara.
pengelolaan energi yang dilakukan oleh perusahaan adalah
mengefisiensi energi yang digunakan dalam operasional
perusahaan.
b. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk meminimalkan
penggunaan energi dalam perusahaan contohnya seperti
adalah melakukan efisiensi energi seperti mengganti bahan
solar ke gas dan di beberapa farm dan planet sudah diganti
The Management
penggunaan bahan solar dengan cangkang sawit yang
74 103-2 Approach and Its 97, 99 Applied
merupakan energi terbaruhkan dan menggunakan lampu
Components
hemat energi di semua fasilitas, memakai kapasitor bank,
memakai soft starter pada mesin dengan kapasitas besar dan
menghindari kegiatan produksi pada beban puncak.
c. komponen
i. Komitmen: Lini bisnis makanan olahan kami akan terus
memperluas pemanfaatan bahan bakar alternatif ini di sejumlah
fasilitas pabrik pengolahan di masa mendatang, sebagai upaya untuk
meningkatkan bauran energi terbarukan CPIN. Memanfaatkan
cangkang sawit sebagai bahan bakar pengganti solar.
iii. Sasaran dan target
dari pemanfaatan sumber daya terbarukan dari limbah cangkang
sawit oleh CPIN bertujuan untuk mengurangi pemakaian bahan
bakar fosil.
v. sumber daya: memanfaatkan cangkang sawit yang merupakan
sumber terbarukan yang dijadikan pengganti bahan bakar solar dan
menggunakan lampu hemat energi, kapasitor bank, memakai soft
starter, membudayakan kebiasaan pemakaian energi secara bijak.

Perusahaan berkomitmen dan inisiatif keberlanjutan di sektor


lingkungan selama periode pelaporan menghasilkan kinerja
pengelolaan lingkungan yang positif. selama laporan ini tidak ada
saksi atau denda yang dilakukan oleh CPIN beserta entitas anak
Evaluation of the usahanya yang berhubungan dengan hukum atau peraturan
75 103-3 Management 96-97 lingkungan. dalam mendukung pelaksanaan komitmen Applied
Approach keberlanjutan dalam perusahaan di sektor lingkungan. perusahaan
mengalokasikan sejumlah dana untuk aktivitas pengelolaan
lingkungan. untuk mengefisienkan penggunaan energi, perusahaan
melakukan beberapa alternatif seperti penggunaan energi terbaharui
yaitu cangkang sawit.
Perusahaan tidak mencantumkan dan
melaporkan bagian c(ii dan iv), d dan f
dari standar GRI 302. Seharusnya
perusahaan mencantumkan berapa
konsumsi pendinginan dan konsumsi
uap yang digunakan dalam organisasi
Energy
dalam joule. Perusahaan juga
76 302-1 consumption within 98
Not Applied seharusnya mencantumkan listrik,
the organization
pemanasan, pendinginan uap yang
terjual dalam organisasi serta standar,
metodologi, asumsi, dan alat
perhitungan apa yang digunakan dalam
organisasi yang berhubungan dengan
energi.
a. konsumsi bahan bakar total dalam organisasi dari sumber
daya tak terbarukan:
● untuk pakan ternak (listrik,BBM.Gas. Batubara)
menggunakan 1.405.486,33 Gj atau
1.405.486.330.000.000 J
● untuk peternakan ayam (listrik,BBM) menggunakan
13.081.737,78 Gj atau 13.081.737.779.999.998 J
● untuk makanan olahan (listrik,BBM.Gas)
menggunakan 347.209,30 Gj atau
347.209.299.999.999,94 J
b. konsumsi bahan bakar total dalam organisasi dari sumber
daya terbarukan:
● untuk pakan ternak (Cangkang sawit) menggunakan
241.363,59 Gj atau 241.363.589.999.999,97 J
● untuk peternakan ayam (Cangkang sawit)
menggunakan 998,54 Gj atau 998.540.000.000 J
c. Dalam joule
i. konsumsi listrik: pakan ternak (601.807.660.000.000 J) ,
peternakan ayam (9.932.017.680.000.000 J) dan makanan olahan
(333.289.700.000.000 J)
ii Konsumsi pemanasan: pakan ternak (190.902.170.000.000 J) ,
peternakan ayam (3.149.720.100.000.000 J) dan makanan olahan
(13.919.600.000 J)
e. Konsumsi energi total dalam organisasi dalam joule
● pakan ternak : 2.439.559.750.000.000 J
● peternakan ayam: 26.164.474.099.999.900 J
● makanan olahan : 680.512.919.599.999 J
g. sumber faktor konversi yang digunakan adalah Gigajoules
(Gj)
GRI 103: Management Approach 2016
GRI 303: Water and Effluents 2018
Perusahaan seharusnya melaporkan
informasi mengenai topik ini bersifat
material, lokasi terdampaknya,
keterlibatan organisasi serta ada
pembatasan. Perusahaan juga harus
melakukan pendekatan manajemen
dengan melaporkan informasi tentang
bagaimana perusahaan mengelola topik
ini, tujuan pendekatan manajemen,
Management
77 103 Not Applied serta mendeskripsikan kebijakan,
Approach
komitmen, sasaran dan target, tanggung
jawab, dan lain-lain. Selain melakukan
pendekatan manajemen, perusahaan
harus melakukan evaluasi dengan
mengatur mekanisme dalam
mengevaluasi efektivitas pendekatan
manajemen, hasil dari evaluasi dan
penyesuaian apa yang berkaitan dengan
pendekatan manajemen.
Air yang digunakan untuk operasional CPIN dan entitas anak
usahanya bersumber dari air tanah dan khusus untuk unit bisnis
CPIN Food juga menggunakan air yang bersumber dari Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM). Pemanfaatan air tanah tersebut telah
mendapat ijin dari otoritas setempat. Air tersebut digunakan dalam
setiap tahapan proses produksi, proses boiler, pengoperasian
peralatan mesin, utilitas dan unit pendukung seperti penerangan dan
pendingin udara. CPIN memahami pentingnya sumber daya air, oleh
karena itu kami melakukan beberapa inisiatif untuk menghemat atau
efisiensi pemakaian air di lingkungan operasional kami:
● Melakukan program 3R (reuse, reduce & recycle).
Reuse:
kami memanfaatkan Kembali (reuse) air limbah yang telah
diolah di IPAL sebagai pendingin klinker boiler.
Menggunakan Kembali limpasan dari screw chiller. Di poin ini disebut not applied
Interaction with Recycle: kami mendaur ulang (recycle) air limbah untuk dikarenakan perusahaan tidak
78 303-1 Water as a Shared 104-105 perawatan taman (gardening), mencuci kendaraan Not Applied menjelaskan kebijakan apa yang akan
Resource operasional. Reduce: kami mengurangi konsumsi air diambil apabila ada wilayah yang
dengan menggunakan nozzle, sensor hand basin otomatis, mengalami stres air.
memasang flow meter air untuk mengevaluasi penggunaan
air
● Melakukan pemeliharaan instalasi air (pipa air, kran dll)
untuk memastikan tidak ada kebocoran. Sementara untuk
memastikan limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan
produksi tidak mencemari lingkungan sekitar, CPIN
memiliki kebijakan pengolahan limbah yang diawasi secara
ketat di masing-masing plant kami. Seluruh fasilitas kami
telah dilengkapi dengan system pengolahan air limbah
(WWTP/IPAL) sesuai ketentuan permen LH No.5 Tahun
2014 dan Baku mutu air limbah domestic sesuai permen
LHK No. 68 Tahun 2016.
Untuk memastikan air limbah terkelola sesuai dengan persyaratan
perundangan, kami menunjuk penanggung jawab lingkungan di
prosedur pengelolaan air limbah, operasional IPAL hingga tanggap
darurat tumpahan limbah. Selama periode pelaporan tidak terjadi
kasus tumpahan limbah cair. Sedangkan untuk limbah cair yang
berasal dari domestik, pengolahannya dilakukan dengan membuat
sumur pengolahan limbah domestik sesuai dengan peraturan yang
berlaku
Perusahaan tidak menetapkan standar
Management of
minimum untuk kualitas efluen untuk
Water Discharge-
79 303-2 104-105 Not Applied dibuang, tidak menyertakan standar
related Impacts
spesifik. Perusahaan hanya menjelaskan
cara untuk pengolahan saja.
80 303-4 Water Discharge 106 Applied
Perusahaan tidak menyampaikan total
konsumsi air dari wilayah yang
mengalami stres air. Kemudian
81 303-5 Water Consumption 105 Not Applied
perusahaan juga tidak memberikan
informasi mengenai perubahan dalam
penyimpanan air.

GRI 103: Management Approach 2016


GRI 304: Biodiversity 2016
Di dalam pelaporan keberlanjutan
perusahaan CPIN tidak mencantumkan
GRI 103 yang berhubungan dengan
keanekaragaman hayati. seharusnya
perusahaan mencantumkan penjelasan
Management tentang topik keanekaragaman hayati
82 103 N/A N/A Not Applied
Approach yang bersifat material. mencantumkan
lokasi terjadinya dampak, keterlibatan
dan pembatasan khususnya. Perusahaan
juga harus melaporkan yang
berhubungan dengan pendekatan
manajemen seperti cara pengelolaan
topik, tujuan pendekatan manajemen
dan mendeskripsikan pendekatan
manajemen yang terdiri dari komponen:
kebijakan, komitmen, sasaran dan
target, tanggung jawab, sumber daya,
mekanisme penanganan pengaduan dan
tindakan khusus seperti proses, proyek,
program serta inisiatif. selain
melaporkan topik material, batsan,
pendekatan manajemen dan
komponennya, perusahaan juga harus
melaporkan tentang evaluasi
pendekatan manajemen dengan
mengevaluasi efektivitas pendekatan
manajemen, hasil dari evaluasi nya, dan
penyesuaian semua yang berkaitan
dengan pendekatan manajemen.
GRI 103: Management Approach 2016
GRI 305-1: Emissions 2016
Komen:
Dari point c batasan khusus
terkait dengan batasan topik, CPIN
tidak mencantumkan batasan topik
yang melampaui organisasi. Yang
tidak menyiapkan laporan yang
Explanation of the
sesuai dengan Standar GRI.
83 103-1 Material Topics and 125 ot Applied
Saran:
Its Boundaries
Saran dari kelompok kami yaitu:
seharusnya perusahaan CPIN
mencantumkan khusus batasan
topik yang biasa memudahkan
perusahaan untuk melihat laporan
dengan lebih mudah dan juga rapi.
N
a.Proses organisasi pelapor untuk memahami pendekatannya untuk
mengelola
a. Emisitopik materialtopik
merupakan limbah, hasildikarenakan
material pengukuranberkaitan
dilaporkan ke
Dinas dengan
Lingkungan
operasional perusahaan. Emisi memiliki topik melalui
Hidup setempat secara periodik GRI
The Management
100, 99, mekanisme pelaporan
yang terdapat UKL/UPL.
pada GRI 305 yangCPIN mengolahEmisi.
menjelaskan lingkungan
84 103-2 Approach and Its Applied
95 dengan baik juga
b. Emisi ditunjukkan
terlibat dengan CPIN dengan turut yang
itu sendiri, berperan aktif dalam
berdampak
Components
mengurangi dampak
terhadap pemanasan
operasional global. CPIN melakukan berbagai
perusahaan.
upaya
c. yang
- dapat menekan pelepasan emisi karbon seperti:
-Menurunkan gas rumah kaca
-Memasang alat pengendali emisi pada cerobong sumber emisi
-Melakukan pemeliharaan mesin secara rutin
-Pemanfaatan limbah cangkang sawit sebagai pengganti energi fosil
b.Sebagai bentuk komitmen CPIN terhadap upaya bersama
menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK), CPIN dan seluruh
entitas anak usahanya terus memperluas praktek-praktek kegiatan
industri yang ramah lingkungan. CPIN berusaha menekan dan
meminimalisir emisi yang
ditimbulkan antara lain dengan memasang alat pengendali emisi
pada cerobong sumber emisi (siklon, filter, dll), melakukan
pemeliharaan mesin secara rutin untuk memastikan proses
pembakaran berlangsung secara efisien serta melakukan
pemantauan kualitas emisi. Pemanfaatan limbah cangkang sawit
sebagai pengganti energi fosil (BBM,solar dan BBG) di fasilitas
kami juga dilakukan dalam rangka memperkuat komitmen
penurunan emisi di lingkungan operasional kami. Selain emisi
GRK, CPIN juga melakukan pengelolaan terhadap emisi
konvensional yang dihasilkan dari sumber bergerak maupun sumber
tidak bergerak.
c.
ii.Komitmen
Komitmen pengelolaan lingkungan yang baik juga ditunjukkan
dengan turut berperan aktif dalam mengurangi dampak pemanasan
global. CPIN melakukan berbagai upaya yang dapat menekan
pelepasan emisi karbon
dioksida akibat kegiatan operasional kami. CPIN mengadopsi
teknologi terbaru yang lebih ramah lingkungan di sejumlah
peralatan dan fasilitas yang digunakan, melakukan efisiensi
penggunaan energi serta melakukan konversi penggunaan bahan
bakar terbarukan (renewable energy) dengan memanfaatkan
cangkang sawit.
iii. Sasaran dan target
CPIN dan seluruh entitas anak usahanya terus memperluas
praktek-praktek kegiatan industri yang ramah lingkungan. CPIN
berusaha menekan dan meminimalisir emisi yang ditimbulkan
antara lain dengan memasang alat pengendali emisi pada cerobong
sumber emisi (siklon, filter, dll), melakukan pemeliharaan mesin
secara rutin untuk memastikan proses pembakaran berlangsung
secara efisien serta melakukan pemantauan kualitas emisi.
iv. Tanggung
Jawab
CPIN juga melakukan pengelolaan terhadap emisi konvensional
yang dihasilkan dari sumber bergerak maupun sumber tidak
bergerak. Hasil pengukuran selanjutnya dilaporkan ke Dinas
Lingkungan Hidup setempat secara periodik melalui mekanisme
pelaporan UKL/UPL. Selama periode pelaporan hasil pengukuran
emisi tidak ada yang berada di atas ambang batas yang
diperbolehkan dalam peraturan perundangan yang berlaku.
v. Sumber Daya
Pemanfaatan sumber daya energi terbarukan limbah cangkang sawit
oleh CPIN dilakukan di seluruh lini usaha kami. Dengan tujuan
untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan menghasilkan
emisi yang lebih
Pelaksanaan bersih. dan inisiatif keberlanjutan di sektor
komitmen
lingkungan selama periode pelaporan menghasilkan kinerja
pengelolaan lingkungan yang positif. Selama periode pelaporan,
tidak terdapat sanksi dan denda yang diberikan kepada CPIN beserta
entitas anak usahanya terkait pelanggaran terhadap hukum maupun
Evaluation of the
peraturan lingkungan. Untuk mendukung pelaksanaan komitmen
85 103-3 Management 96 Applied
keberlanjutan di sektor lingkungan, CPIN telah mengalokasikan
Approach
sejumlah dana untuk berbagai aktivitas pengelolaan lingkungan.
Alokasi dana ini diantaranya digunakan untuk :
• Pengukuran dan pemantauan kinerja lingkungan
• Pengelolaan limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) dan
non-B3
Dari point d(iii),e dan f , perusahaan
CPIN tidak mencantumkan atau tidak
menjelaskan secara detail sesuai dengan
standar GRI, yang di mana tidak
menjelaskan pendekatan konsolidasi
untuk emisi, apakah porsi ekuitas,
kontrol finansial, atau pun kontrol
Direct (Scope 1)
86 305-1 100 a.Metodologi yang digunakan untuk menghitung emisi GRK Not Applied operasional. Dan juga tidak
GHG Emissions
(Cakupan 1) adalah pedoman penghitungan inventarisasi gas rumah memperjelas konteks untuk setiap
kaca, kementerian ESDM 2018 (setara CO2/ton). perubahan yang signifikan dalam emisi
b.Gas-gas yang termasuk dalam penghitungan adalah berupa CO2 yang memicu penghitungan ulang emisi
c. Emisi CO2 biogenik dalam metrik ton setara CO2. tahun dasar, dan terakhir sumber faktor
d. Tahun dasar untuk penghitungan, jika ada, meliputi: emisi dan nilai potensi pemanasan
i. alasan untuk mengurangi dampak pemanasan global. global (GWP) yang digunakan atau
ii. emisi pada tahun 2018-2010 rujukan ke sumber GWP.
g. Pedoman perhitungan yang digunakan merupakan inventarisasi
gas rumah kaca kementerian ESDM 2018.
Dalam konteks Standar ini, ‘pelepasan air’ mencakup air limbah
Air Limbah (efluen)
87 306 N/A (efluen) yang dilepaskan selama periode pelaporan. Air limbah Applied
dan limbah
(efluen) ini dapat dilepaskan ke air bawah permukaan, air
permukaan, selokan yang mengarah ke sungai, laut, danau, rawa,
fasilitas pengolahan, dan air tanah
103-1 Penjelasan topik N/ A topik yang mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial Applied
material dan yang signifikan dari Perusahaan atau yang secara substansial
Batasannya memengaruhi
103-2 Pendekatan N/ A Perusahaan diharapkan untuk memberikan informasi yang cukup Applied
manajemen dan bagi pengguna laporan untuk memahami pendekatannya untuk
komponennya mengelola topik
material dan dampaknya.
103-3 Evaluasi pendekatan N/ A Tujuan dari pendekatan
Penyesuaian manajemen
terhadap pendekatan dapat untuk
manajemen sebagai Applied
manajemen hasil dari evaluasi dapat menyertakan:
perubahan dalam alokasi sumber daya, sasaran,
atau target;
Seharusnya perusahaan melaporkan
informasi management approach
dikarenakan bersifat material, dampak
Management dan lainnya. Agar perusahaan memiliki
88 103 N/A N/A Not Applied
Approach pendekatan manajemen agar sesuai
dengan laporan standar GRI.

Perusahaan CPI tidak mencantumkan


GRI 308 yang terdiri 2:
1.Pengungkapan pendekatan
manajemen.
2. Pengungkapan topik spesifik:
Penilaian - Pengungkapan 308-1 Seleksi
89 308 Lingkungan N/A N/A Not Applied pemasok baru dengan
Pemasok 2016 menggunakan kriteria
lingkungan.
- Pengungkapan 308-2 Dampak
lingkungan negatif dalam rantai
pasokan dan tindakan yang telah
diambil.
Keterangan:
1. No urut
2. GRI Disclosure # : Nomor Disclosure GRI yang akan diperiksa
3. Judul Disclosure
4. Di halaman berapa disclosure tersebut ditemukan
5. Ringkasan/Copy paste disclosure yang dilaporkan dalam SR tersebut
6. Pendapat anda, apakah butir 5 itu sudah atau tidak sesuai dengan standar GRI (Untuk ini anda harus baca standar GRI butir 2)
7. Jika butir 5 tidak sesuai dengan GRI Standar, maka anda harus isi comment/rekomendasi

You might also like