Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN KEPEMIMPINAN

DENGAN KINERJA KARYAWAN DI MAXCELL DEPO TEKNIK DAN


BANGUNAN KENDARI
Asih Prameswari1, Jafar Ahiri2 , Edy Karno3
1
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Keahlian Akuntansi
Email: Asih.Prameswari@yahoo.com
2
Dosen Jurusan Pendidikan Ekonomi
Email: jafarahiri@uho.ac.id
2
Dosen Jurusan Pendidikan Ekonomi
Email: edy.karno@uho.ac.id

ABSTRACT
The problems that can be raised in this study are as follows: (1) Is there a significant positive
relationship between work motivation and employee performance at Maxcell Engineering Depot and
Building Kendari ?; (2) Is there a significant positive relationship between leadership and employee
performance at the Maxcell Engineering Depot and Building in Kendari ?; and (3) Is there a
significant positive relationship between work motivation and leadership together with employee
performance in the Maxcell Depo of Engineering and Building in Kendari? The objectives to be
achieved in this study are to analyze and describe: (1) The relationship between work motivation with
the performance of employees at Maxcell Engineering Depot and Building Kendari; (2) Relationship
between leadership and employee performance at Maxcell Engineering Depot and Building Kendari;
and (3) The relationship between work motivation and leadership together with employee performance
at Maxcell Depo Teknik and Kendari Building.
This type of research is a quantitative study using a sample of 63 employees at Maxcell Depo
Teknik and Kendari Building, using random sampling techniques. The data analysis technique used is
descriptive statistical techniques and inferential statistics, hypothesis testing includes regression
analysis and simple correlation and multiple regression and correlation analysis, and the test
requirements of research data obtained research data are normally distributed, linear, not
multicollinear, and does not occur heteroscedasticity. The data analysis tool uses SPSS 16.0 Windows
Evaluation and Microsoft Excel 2007.
The results showed that: (1) there was a significant positive relationship between work
motivation and employee performance in the Maxcell Depo of Engineering and Building in Kendari,
with a regression equation Ŷ = 36.415 + 0.449X1 and a correlation coefficient of 0.438; (2) there is a
significant positive relationship between leadership and employee performance at Maxcell
Engineering Depot and Building Kendari, with a regression equation Ŷ = 32.731 + 0.693X2 and the
magnitude of the correlation coefficient of 0.535; (3) there is a significant positive relationship
between work motivation and leadership together with the performance of employees in the Maxcell
Depo of Engineering and Building in Kendari, with a regression equation 24 = 24,164 + 0.235X1 +
0.546X2 and a correlation coefficient of 0.571.
The conclusion in this study is that there is a significant positive relationship between work
motivation and leadership both individually and jointly with the performance of employees at Maxcell
Engineering Depot and Building Kendari.

Keywords: Employee Performance, Work Motivation, Leadership

ABSTRAK
1
Permasalahan yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : (1) Apakah
terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan di Maxcell
Depo Teknik Dan Bangunan Kendari?; (2) Apakah terdapat hubungan positif yang signifikan antara
kepemimpinan dengan kinerja karyawan di Maxcell Depo Teknik Dan Bangunan Kendari?; dan (3)
Apakah terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi kerja dan kepemimpinan secara
bersama-sama dengan kinerja karyawan di Maxcell Depo Teknik Dan Bangunan Kendari?Tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan: (1)
Hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan di Maxcell Depo Teknik dan Bangunan
Kendari; (2) Hubungan antara kepemimpinan dengan kinerja karyawan di Maxcell Depo Teknik dan
Bangunan Kendari; dan (3) Hubungan antara motivasi kerja dan kepemimpinan secara bersama-sama
dengan kinerja karyawan di Maxcell Depo Teknik dan Bangunan Kendari.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan sampel pada karyawan
Maxcell Depo Teknik Dan Bangunan Kendari yang berjumlah 63 orang, dengan menggunakan teknik
penarikan sampel Random Sampling. Teknik analisis data yang digunakan yang digunakan adalah
teknik statistik deskriptif dan statistik inferensial, uji hipotesis meliputi analisis regresi dan korelasi
sederhana serta analisis regresi dan korelasi ganda, dan uji persyaratan dari data penelitian diperoleh
data penelitian berdistribusi normal, linear, tidak multikolinear, dan tidak terjadi heteroskedastisitas.
Alat analisis data menggunakan SPSS 16.0 Windows Evaluation dan Microsoft Excel 2007.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan positif yang signifikan antara
motivasi kerja dengan kinerja karyawan di Maxcell Depo Teknik dan Bangunan Kendari, dengan
persamaan regresi Ŷ = 36,415 + 0,449X1 dan koefisien korelasi sebesar 0,438; (2) terdapat hubungan
positif yang signifikan antara kepemimpinan dengan kinerja karyawan di Maxcell Depo Teknik dan
Bangunan Kendari, dengan persamaan regresi Ŷ = 32,731 + 0,693X 2 dan besarnya koefisien korelasi
sebesar 0,535; (3) terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi kerja dan kepemimpinan
secara bersama-sama dengan kinerja karyawan di Maxcell Depo Teknik dan Bangunan Kendari,
dengan persamaan regresi Ŷ = 24,164 + 0,235X1 + 0,546X2 dan koefisien korelasi sebesar 0,571.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan
antara motivasi kerja dan kepemimpinan baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama
dengan kinerja karyawan di Maxcell Depo Teknik dan Bangunan Kendari.

Kata Kunci: Kinerja Karyawan, Motivasi Kerja, Kepemimpinan

PENDAHULUAN selalu disebut sebagai human capital, yang


Di era globalisasi banyak perusahaan artinya karyawan adalah modal terpenting
mulai tumbuh dan saling berkompetisi guna untuk menghasilkan nilai tambah perusahaan.
mencapai tujuan perusahaan terdapat berbagai Sebagai modal terpenting, fungsi dan
macam faktor yang sangat mempengaruhi peran karyawan selalu bertujuan untuk
faktor pertumbuhan perusahaan salah satunya memaksimalkan produktivitas dan efisiensi
ialah faktor sumber daya manusia. Sumber daya perusahaan melalui cara kerja yang efektif.
manusia dalam sebuah perusahaan mengambil Oleh sebab itu, bila karyawan tidak produktif
peran penting dalam mencapai tujuan dan tidak efisien, maka karyawan mungkin
perusahaan bahkan memajukan perusahaan tidak lagi menjadi modal terpenting, tetapi
dalam menghadapi kompetisi global. Oleh menjadi beban buat perusahaan. Karyawan
sebab itu faktor karyawan sangat menentukan sebuah perusahaan dapat dinilai dari kinerjanya
sejauh mana perusahaan tersebut mampu dalam menyelesaikan tugas dan tanggung
berkembang. jawabnya.
Karyawan adalah sumber daya yang Kinerja adalah hasil kerja kualitas dan
sangat penting dan sangat menentukan kuantitas yang dicapai oleh karyawan dalam
suksesnya suatu perusahaan. Karyawan juga melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

2
jawab yang diberikan kepadanya kepemimpinan yang terdapat pada suatu
(Mangkunegara, 2005: 22). Dengan demikian, perusahaan memainkan peranannya yang sangat
ketika membicarakan kinerja biasanya baik atau dominan dalam keberhasilan perusahaan
buruk. Artinya, apabila perilaku seseorang tersebut dan menyelenggarakan berbagai
memberikan hasil pekerjaan sesuai dengan kegiatan.
standar atau kinerja yang ditetapkan Penerapan kepemimpinan, seharusnya
oraganisasi, maka kinerjanya tergolong baik disesuaikan dengan situasi antara sifat dan
dan jika sebaliknya berarti kinerjanya buruk. organisasi tersebut. Karena ketika bawahan
Kinerja dipengaruhi oleh penilaian perilaku merasa senang dengan pimpinannya, maka akan
manusia dalam melaksanakan peran yang menikmati pekerjaan yang diberikan,
dimainkan dalam mencapai tujuan organisasi sebaliknya beberapa kesalahan bisa saja terjadi.
karena aspek perilaku penilaian kinerja adalah Misalnya seorang pimpinan hanya berusaha
dominan. untuk sekedar disukai dan dihormati, gagal
Persoalan kinerja dari karyawan agar memberikan kerjasama kepada bawahannya,
dapat berimplikasi positif buat perusahaan tidak berhasil meminta bantuan dan nasehat dari
diperlukan adanya motivasi kerja dan bawahan (James, 2005: 173).
kepemimpinan atasan. Karena motivasi adalah Dalam suatu perusahaan atau instansi,
proses untuk mencoba mempengaruhi kepemimpinan berkaitan dengan pengarahan
seseorang agar melakukan sesuatu yang kita kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan.
inginkan. Apabila semangat kerja menjadi Pemimpin yang baik pasti akan mendapatkan
tinggi maka semua pekerjaan yang dibebankan hasil pekerjaan lebih banyak dari bawahannya
akan cepat dan tepat selesai. Pekerjaan yang dengan sikap sebagai pemimpin yang baik.
cepat dan tepat adalah merupakan suatu prestasi Untuk mengetahui kepemimpinan yang sesuai,
kerja yang baik dan jika kinerja itu di hargai mereka tidak hanya melihat posisinya sebagai
oleh pihak perusahaan maka karyawan akan pemimpin yang menghendaki segalanya telah
memelihara kinerja dan bahkan akan dilakukan, tetapi mereka harus pula bekerja
meningkatkan dimasa mendatang. dalam struktur yang ada secara efektif.
Peningkatan motivasi kerja karyawan Kepemimpinan dapat didefinisikan
sangat ditentukan oleh kemampuan pimpinan sebagai pola tingkah laku yang dirancang untuk
serta pengelolaan sumber daya yang dimiliki mengintegrasikan tujuan organisasi dengan
dan kejeliannya memanfaatkan setiap peluang tujuan individu untuk mencapai suatu tujuan
yang ada di samping selalu waspada terhadap tertentu (Husnan, 2006: 224). Setiap pemimpin
kemungkinan adanya ancaman keberhasilan bisa mempunyai perilaku kepemimpinan yang
perusahaan akan terjamin apabila pimpinan berbeda antara yang satu dengan yang lain, dan
mampu mengembangkan berbagai aspek tidak mesti suatu perilaku kepemimpinan lebih
organisasi dengan tepat. Dalam hal ini baik atau jelek daripada perilaku kepemimpinan
keteladanan dari para pemimpin menjadi sangat yang lainnya.
penting karena pada dasarnya keberhasilan Dalam melaksanakan pekerjaannya,
suatu organisasi atau perusahaan sangat bawahan akan cenderung menyukai seorang
ditentukan oleh kedisiplinan dan kemampuan pemimpin yang memberikan petunjuk dan
pimpinan untuk mengarahkan orang yang ketentuan-ketentuan yang memadai. Dilain
dipimpinnya, untuk bekerja sama dalam pihak, peran kerja ditentukan dengan jelas dan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. para bawahannya sangat cakap melaksanakan
Dalam rangka mencapai sasaran dan pekerjaan tanpa terlalu sering diberikan
tujuan, seorang pemimpin harus memiliki petunjuk dan perintah-perintah, maka pimpinan
perasaan, pemikiran, kesabaran dan keinginan yang tidak mengawasi dengan ketat lebih
untuk menjadi efektif, guna menghasilkan disukai.
produk yang bermutu tinggi dan memberikan Maxcell Depo Teknik dan Bangunan
pelayanan sebaik mungkin. Tidak dapat Kendari adalah salah satu perusahaan yang
disangka bahwa keberhasilan suatu perusahaan bergerak dalam bidang teknik dan bangunan
tentu sangat tergantung pada mutu yang dituntut untuk menghasilkan omset
kepemimpinan yang terdapat dalam perusahaan penjualan yang tinggi. Untuk mencapai tujuan
yang bersangkutan. Dengan demikian, mutu omset penjualan yang tinggi yaitu adanya

3
perhatian serius terhadap pimpinan dan seluruh motivasi kerja dan kepemimpinan secara
jajaran karyawan perusahaan dengan bersama-sama dengan kinerja karyawan di
memberikan motivasi kerja pada para Maxcell Depo Teknik dan Bangunan Kendari
karyawannya agar memiliki kinerja yang METODE PENELITIAN
semakin kuat. Karena dalam bidang teknik dan Penelitian ini dilaksanakan di Maxcell
bangunan karyawan merupakan salah satu Depo Teknik dan Bangunan yang beralamat di
aktiva yang paling produktif. Tanpa adanya Jalan Madjid Junus No. 149–159, Kendari.
karyawan tujuan perusahaan tidak akan Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 13
tercapai, untuk menjaga agar karyawan tetap November 2015 – 13 Desember 2015.
termotivasi dan tidak beralih keperusahaan Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yang
yang lain maka salah satu cara dengan meliputi dua variabel bebas yaitu motivasi kerja
memberikan gaji/upah. (X1) dan kepemimpinan (X2) dan satu variabel
Berbagai upaya yang telah dilakukan tidak bebas (Y) adalah kinerja karyawan.
untuk meningkatkan kinerja karyawan, seperti Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan
pemberian insentif ekonomi yang disertai pada Maxcell Depo Teknik Dan Bangunan
dengan adanya kebijakan disiplin dikalangan Kendari yang secara keseluruhan berjumlah 168
karyawan, namun hasilnya belum optimal. karyawan. sedangkan sampel penelitian dipilih
Berbagai fenomena kinerja karyawan, seperti dengan cara acak sederhana (simple random)
keterlambatan masuk kerja, bolos kerja pada sebanyak 63 orang.
jam-jam kerja, kecenderungan menghindari Teknik pengumpulan data dalam
pekerjaan, semuanya merupakan indikator penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
bahwa kebijakan disiplin semata belum dapat kuesioner tertutup untuk mengumpulkan data
menjamin meningkatnya kinerja karyawan. tentang variabel motivasi kerja, kepemimpinan
Dari hasil pra penelitian peneliti kepada dan kinerja karyawan.
pimpinan dan karyawan pada Maxcell Depo Sebelum data hasil penelitian di analisis
Teknik dan Bangunan bahwa kinerja yang maka terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan
dimiliki oleh karyawan belum sepenuhnya baik analisis data dengan menggunakan bantuan
dan para karyawan dalam melayani pembeli program SPSS for Windows versi 16.0 yaitu
masih kurang berpengalaman serta masih butuh meliputi uji normalitas, uji linearitas, uji
banyak arahan atau bimbingan dari pimpinan. multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas.
Hal ini disebabkan karena motivasi kerja dan Uji persyaratan dilakukan untuk memastikan
kepemimpinan pada perusahaan Maxcell Depo bahwa data hasil penelitian ini memenuhi syarat
Teknik dan Bangunan belum optimal. Hal ini untuk diuji secara statistik inferensial.
dapat dilihat dari sarana kerja yang digunakan Sesuai dengan tujuan penelitian, maka
tidak mendukung dalam pelaksanaan kerja untuk mendeskripsikan data dan menguji
sehari-hari, dan kurangnya kerja sama antara hipotesis, digunakan dua bentuk analisis yaitu:
sesama karyawan dalam melaksanakan tugas (1) analisis deskriptif untuk menyajikan data-
dan tanggung jawabnya. Dan motivasi dari data secara deskriptif seperti rata-rata,
pemimpin sangat dibutuhkan untuk menunjang simpangan baku, modus, median, dan distribusi
kinerja karyawan. frekuensi. (2) analisis inferensial untuk
Berkaitan dengan hal tersebut penulis menguji hipotesis pertama dan kedua
tertarik untuk melakukan suatu penelitian menggunakan uji regresi dan korelasi
berkaitan dengan “Hubungan Antara Motivasi sederhana, sedangkan untuk menguji hipotesis
Kerja Dan Kepemimpinan Dengan Kinerja ketiga digunakan uji regresi dan korelasi ganda
Karyawan di Maxcell Depo Teknik Dan dengan bantuan program SPSS for Windows
Bangunan Kendari”. Tujuan yang ingin dicapai versi 16.0.
dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis Rumus fungsi taksiran regresi sederhana
dan mendeskripsikan: (1) Hubungan antara Ŷ = a + bx, dan rumus uji regresi ganda
motivasi kerja dengan kinerja karyawan di Ŷ = a + b1X1 + b2X2
Maxcell Depo Teknik dan Bangunan Kendari; Rumus uji korelasi sederhana:
(2) Hubungan antara kepemimpinan dengan
kinerja karyawan di Maxcell Depo Teknik dan
Bangunan Kendari; dan (3) Hubungan antara

4
n ( Σ XY )−( ΣX ) ( Σ ) nilai minimal = 60, standar deviasi =3,14,
r xy = varians = 26,40, modus = 69, dan median = 69.
√ {n ( ΣX )−( ΣX ) }−{ n ( ΣY )−( ΣY ) }
2
1
2 2
Tabel 4.4: Distribusi Frekuensi Kepemimpinan
(Sudjana, 1983: 38) (X2)
Rumus uji korelasi ganda: Kelas Interval Frekuensi Persentase
(%)
r 2y 1 +r 2y 2 −2(r y 1 )(r y 2 )(r 12 )
R y −12=

(Sudjana, 1996: 368-387)
1−r 212
60 – 62
63 – 65
66 – 68
69 – 71
5
8
10
15
7,94
12,70
15,87
23,81
HASIL DAN PEMBAHASAN 72 – 74 11 17,46
Deskripsi data hasil penelitan yang 75 – 77 8 12,70
meliputi motivasi kerja dan kepemimpinan 78 – 80 6 9,52
dengan kinerja karyawan. Data yang Jumlah 63 100
dideskripsikan meliputi nilai rata-rata, median, Sumber:Data diolah
modus, skor maksimal, skor minimal, standar Berdasarkan distribusi frekuensi pada
deviasi, varians, tabel distribusi frekuensi, dan tabel 4.4 di atas, diperoleh gambaran bahwa
histogram. Berdasarkan hasil analisis desktiptif sebanyak 15 orang (23,81%) memiliki
mengenai karakteristik umum motivasi kerja kepemimpinan dalam kelompok rata-rata,
terhadap 63 orang karyawan Maxcell Depo sebanyak 23 orang (36,51%) memiliki
Teknik dan Bangunan Kendari yang menjadi kepemimpinan dibawah kelompok rata-rata,
sampel dalam penelitian ini diperoleh total skor dan sebanyak 25 orang (39,86%) memiliki
= 4616, rata-rata = 73,3, nilai maksimal = 83, kepemimpinan diatas kelompok rata-rata.
nilai minimal = 64, standar deviasi = 5,39, Berdasarkan hasil analisis desktiptif
varians = 29,04, modus = 73, dan median = 73 mengenai karakteristik umum kinerja karyawan
Tabel 4.3: Distribusi Frekuensi Motivasi Kerja terhadap 63 orang karyawan Maxcell Depo
(X1) Teknik dan Bangunan Kendari yang menjadi
Kelas Frekuensi Presentase (%) sampel dalam penelitian ini diperoleh total skor
Interval = 4134, rata-rata = 65,62, nilai maksimal = 73,
64 – 66 8 12,70 nilai minimal = 52, standar deviasi = 4,96,
67 – 69 9 14,29 varians = 24,59, modus = 65, dan median = 66.
70 – 72 11 17,46 Tabel 4.5: Distribusi Frekuensi Kinerja
73 – 75 13 20,63 Karyawan (Y)
76 – 78 10 15,87 Kelas Frekuensi Presentase
Interval (%)
79 – 81 7 11,11
52 – 54 2 3,17
82 – 84 5 7,94
55 – 57 3 4,76
Jumlah 63 100
58 – 60 5 7,94
Sumber: Data diolah
61 – 63 6 9,52
Berdasarkan distribusi frekuensi pada
64 – 66 17 26,98
tabel 4.3 di atas, diperoleh gambaran bahwa
67 – 69 14 22,22
sebanyak 13 orang (20,63%) memiliki motivasi
kerja pada kelompok rata-rata, sebanyak 28 70 – 72 11 17,46
orang (44,45%) memiliki motivasi kerja di 73 – 75 5 7,94
bawah kelompok rata-rata, dan sebanyak 22 Jumlah 63 100
orang (34,92%) memiliki motivasi kerja diatas Sumber: Data diolah
kelompok rata-rata. Berdasarkan distribusi frekuensi pada
Berdasarkan hasil analisis desktiptif tabel 4.5 di atas, diperoleh gambaran bahwa
mengenai karakteristik umum kepemimpinan sebanyak 23 orang (36,5%) memiliki kinerja
terhadap 63 orang karyawan Maxcell Depo dalam kelompok rata-rata, sebanyak 10 orang
Teknik dan Bangunan Kendari yang menjadi (15,87%) memiliki kinerja dibawah kelompok
sampel dalam penelitian ini diperoleh total skor rata-rata, dan sebanyak 30 orang (47,62%)
= 4399, rata-rata = 69,83, nilai maksimal = 80, memiliki kinerja diatas kelompok rata-rata.

5
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: bahwa terdapat hubungan positif yang
(1) terdapat hubungan positif yang signifikan signifikan antara motivasi kerja dan
antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan kepemimpinan dengan kinerja karyawan.
di Maxcell Depo Teknik dan Bangunan KESIMPULAN
Kendari, dengan persamaan regresi Ŷ = 36,415 Berdasarkan hasil penelitian dan
+ 0,449X1 dan koefisien korelasi sebesar 0,438; pembahasan yang telah dikemukakan, maka
(2) terdapat hubungan positif yang signifikan disimpulkan sebagai berikut:
antara kepemimpinan dengan kinerja karyawan Terdapat hubungan positif yang
di Maxcell Depo Teknik dan Bangunan signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja
Kendari, dengan persamaan regresi Ŷ = 32,731 karyawan di Maxcell Depo Teknik dan
+ 0,693X2 dan besarnya koefisien korelasi Bangunan Kendari. Hal ini dapat dimaknai
sebesar 0,535; (3) terdapat hubungan positif bahwa semakin tinggi motivasi kerja maka akan
yang signifikan antara motivasi kerja dan meningkatkan kinerja karyawan dalam
kepemimpinan secara bersama-sama dengan melaksanakan tugas-tugasnya kearah yang lebih
kinerja karyawan di Maxcell Depo Teknik dan baik.
Bangunan Kendari, dengan persamaan regresi Terdapat hubungan positif yang
Ŷ = 24,164 + 0,235X1 + 0,546X2 dan koefisien signifikan antara kepemimpinan dengan kinerja
korelasi sebesar 0,571. karyawan di Maxcell Depo Teknik dan
PEMBAHASAN Bangunan Kendari. Hal ini dapat dimaknai
Berdasarkan hasil analisis data yang bahwa semakin tinggi kepemimpinan maka
telah dilakukan dengan menggunakan statistic akan meningkatkan kinerja karyawan dalam
deskriptif maupun statsitik inferensial diperoleh melaksanakan tugas-tugasnya sehingga dapat
hasil secara empiris, hasil penelitian memberikan hasil kerja yang berkualitas.
menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif Terdapat hubungan positif yang
yang signifikan motivasi kerja dengan kinerja signifikan antara motivasi kerja dan
karyawan. Hal ini didukung dengan tingkat kepemimpinan secara bersama-sama dengan
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Dengan kinerja karyawan di Maxcell Depo Teknik dan
demikian hipotesis yang menyatakan bahwa Bangunan Kendari. Hal ini dapat dimaknai
terdapat hubungan positif yang signifikan bahwa semakin tinggi motivasi kerja dan
antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan kepemimpinan maka akan meningkatkan
diterima. kinerja karyawan dalam melaksanakan tugas-
Berdasarkan hasil analisis data yang tugasnya kearah yang lebih baik.
telah dilakukan dengan menggunakan statistik DAFTAR PUSTAKA
deskriptif maupun statsitik inferensial diperoleh Abdullah, Ma’ruf. 2014. Manajemen dan
hasil secara empiris, hasil penelitian Evaluasi Kinerja Karyawan.
menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif Banjarmasin: Aswaja.
yang signifikan kepemimpinan dengan kinerja Allen. 2014. Organisasi Kepemimpinan &
karyawan. Hal ini didukung dengan tingkat Perilaku Organisasi. Jakarta: PT.
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Dengan Gunung Agung.
demikian hipotesis yang menyatakan bahwa Amirullah dan Budiyono. 2004.
terdapat hubungan positif yang signifikan Kepemimpinan dan Keorganisasian.
antara kepemimpinan dengan kinerja karyawan Yogyakarta: UII Press.
diterima. Anoraga. 2005. Psikologi Kerja. Jakarta. PT.
Berdasarkan hasil analisis data yang Rineka Cipta.
telah dilakukan dengan menggunakan statistik Arep, I. dan Henri T. 2007. Manajemen Sumber
deskriptif maupun statsitik inferensial diperoleh Daya Manusia. Universitas Trisakti.
hasil secara empiris, hasil penelitian Jakarta
menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif Aries dan Ghozali. 2006. Manajemen Sumber
yang signifikan motivasi kerja dan Daya Manusia dan Kebijakan Kinerja
kepemimpinan secara bersama-sama dengan Karyawan. Yogyakarta: BPFE UGM.
kinerja karyawan. Hal ini didukung dengan As’ad. 2004. Manajemen Kinerja Untuk
tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Menciptakan Keunggulan Bersaing.
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan Yogyakarta: Graha Ilmu.

6
Asnawi. 2006. Teori Motivasi: Dalam
Pendekatan Psikologi Industri dan
Organisasi. Jakarta: Studia Pers
Bernadine. 2004. Manajemen Sumber Daya
Manusia Perusahaan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya Offset.
Darma. 2005. Pengukuran Kinerja Karyawan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Fathurrohman dan Sutikno. 2007. Motivasi dan
Pemotivasian Dalam Manajemen.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Fitrie, Arliy. 2012. Hubungan Pengawasan
Pimpinan Terhadap Kinerja Pegawai
Badan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kota Kendari. Skripsi
(tidak dipublikasikan). Kendari:
Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Haluoleo
Kendari.
Gomes. 2005. Pengembangan Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Gorda.2004. Manajemen Personalia dan
Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
BPFE.
Gustini. 2010. Hubungan Antara Perilaku
Kepemimpinan Manager Dengan
Motivasi Kerja Karyawan PT.
Pelayaran Meratus Cabang Kendari.
Skripsi (tidak dipublikasikan).
Kendari: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Haluoleo
Kendari.
Hamalik. 2003. Manajemen Sumberdaya
Manusia. Jakarta: STIE YPKN.
Handoko. 2006. Manajemen. Yogyakarta:
BPFE UGM.
Hasibuan, Malayu S.P. 2006. Manajemen
Sumber Daya Manusia Edisi Revisi.
Jakarta: Bumi Aksara.
Husnan. 2006. Teori Dan Praktek
Kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta.
Ishak dan Hendri. 2009. Kepemimpinan &
Motivasi. Jakarta: Ghalia.
James. 2005. Manajemen (Edisi Bahasa
Indonesia). Edisi Kelima. Jakarta:
Prenhallindo.
Luthans. 2014. Manajemen dan Motivasi.
Jakarta: Balai Aksara Baru.
Mangkunegara, A. P. 2005. Evaluasi Kinerja
Sumber Daya Manusia. Bandung: PT
Refika Aditama.

You might also like