Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 20

Vol. 4, No.

2, Agustus 2021 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

VIETNAM DAN INDONESIA DI AWAL PANDEMI COVID-19

(Ditinjau dari Sistem Politik-Pemerintahan)

Rizky Octa Putri Charin1, Fadli Afriandi2


1,2
Departemen Politik & Pemerintahan,Universitas Gadjah Mada
Jl. Sosio Yusticia Bulaksumur, Yogyakarta
kikycharin@gmail.com1, fadliafriandii@gmail.com2

ABSTRACT
This paper is a comparative study between Vietnam and Indonesia in handling COVID-19. The
comparison between the two countries is viewed from the political approach of the government. The aim is
to find out how to handle the crisis in two countries that have different political and governmental
systems. The main finding of this study is that countries with communist (centralized) forms of government
have better command and coordination, compared to democratic (decentralized) countries when facing a
crisis, in this case study COVID-19. This paper is a qualitative research with data collection techniques is
literature study. There are differences in responses that have an impact on handling in Indonesia and
Vietnam. This difference in handling is related to the centralized system of communism or one command
that makes clear and firm instructions in dealing with COVID-19 so that victims can be minimized. In
contrast to Vietnam, Indonesia as a decentralized democracy has a slow pace and different policies
between the center and the regions. This condition causes confusion in coordination so that people
experience misinformation in their understanding of COVID-19, which then has an impact on increasing
the number of positive cases of COVID-19.

Keyword: COVID-19, centralistic, decentralized, Indonesia, Vietnamese

PENDAHULUAN
Penelitian ini bertujuan untuk gelombang kedua COVID-19. Vietnam
membandingkan respon awal antara dikategorikan berhasil mengatasi
pemerintah Indonesia dengan pemerintah penyebaran COVID-19 di negaranya
Vietnam dalam menghadapi pandemi karena Vietnam mampu mencatat nol
novel coronavirus disease-2019 atau kematian akibat COVID-19 pada awal
COVID-19 yang ditinjau dari mula penyebaran virus (Rizal, 2020).
pendekatan sistem politik pemerintahan. Keberhasilan Vietnam dalam
Indonesia menjadi salah satu dari sekian menghadapi pandemi yang menyerang
banyak negara di dunia yang masih hampir seluruh belahan dunia tersebut
berada pada gelombang pertama menjadi alasan utama mengapa
COVID-19 (Utomo, 2020). Kondisi ini penelitian ini mengkomparasi atau
berbanding terbalik dengan Vietnam membandingkan respon antara
yang mampu melewati krisis pada pemerintah Indonesia dan Vietnam.

Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PROPATRIA 184
Vol. 4, No. 2, Agustus 2021 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

Tanggal 31 Desember 2019, WHO positif COVID-19 mencapai 100 juta di


(World Health Organization) dunia, dengan 3 negara terbesar yang
melaporkan kasus pertama COVID-19 terkena COVID-19 yaitu, Amerika
muncul di Wuhan, China. Awal mula Serikat, India dan Brasil (Worldometers,
kemunculannya, COVID-19 merupakan 2020).
kasus lokal yang berkembang menyebar Untuk Indonesia, data
ke seluruh dunia dengan cara penularan menunjukkan bahwa pada pertengahan
atau dikenal dengan kasus impor yang Januari 2021 terdapat 1 juta orang yang
berasal dari luar wilayah atau transmisi terinfeksi COVID-19, laporan harian
lokal antar penduduk (TaiwanToday, menunjukkan tren kenaikan data positif
2020). Tercatat pada tanggal 13 Januari terinfeksi pandemi COVID-19
2020, Thailand dilaporkan menjadi cenderung signifikan dan belum ada
negara pertama dengan kemunculan tanda-tanda penurunan angka terinfeksi
kasus COVID-19 di luar negara China, (Worldometers, 2020). Forbes telah
sehingga karenanya WHO melansir pada melansir laporan yang diterbitkan oleh
11 Maret 2020, bahwa COVID-19 Deep Knowledge Group, pada 13 April
tergolong ke dalam pandemi global. Hal 2020, laporan tersebut melampirkan
ini disebabkan karena meningkatnya daftar negara yang memiliki resiko
jumlah korban sejumlah 13 kali lipat kegagalan paling tinggi dalam
pada 114 negara, serta telah menangani pandemi, Indonesia termasuk
menyebabkan kematian kurang lebih salah satu negara yang berada dalam
4.291 jiwa. Kondisi ini tentunya kategori tersebut (Forbes, 2020). Situasi
membuat seluruh dunia dihadapkan ini diperburuk oleh persepsi bahwa
dengan sebuah ancaman yang akan sistem, fasilitas, dan sistem jaminan
memberikan dampak yang merugikan kesehatan Indonesia masih jauh dari
dalam berbagai sektor, bahkan standar universal perawatan kesehatan
mengharuskan tiap negara menerapkan global. Laporan Global Forbes yang
protokol kesehatan yang bertujuan dalam didukung oleh berbagai laporan tentang
mengurangi penyebaran virus demi penanganan pandemi yang ditandai
menciptakan ketahanan negara dan dengan banyaknya kelemahan di
perlindungan bagi warga negaranya. berbagai sektor serta masalah tata kelola,
Menurut data dari Worldometer, bahkan dapat menggambarkan situasi riil di
sampai dengan Januari 2021 kasus Indonesia (Mas’udi&Winanti, 2020).

Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PROPATRIA 185
Vol. 4, No. 2, Agustus 2021 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

Berbanding terbalik dengan 23 Januari ketika kasus pertama COVID-


penilaian terhadap Indonesia, Vietnam 19 terdeteksi di Vietnam, ada 239 kasus
justru sangat diapresiasi oleh dunia yang dikonfirmasi dengan nol kematian
internasional atas keberhasilannya (La et al., 2020). Dilaporkan pada 14
mengatasi pandemi COVID-19 yang Mei 2020, 260 orang tercatat telah
berbatasan langsung secara darat dengan sembuh dari jumlah keseluruhan 288
China. Mempertimbangkan kedekatan kasus positif COVID-19 di Vietnam.
geografis, yaitu seluas 1.400km Pencapaian ini sangat fantastis jika
berbatasan langsung secara darat dengan dibandingkan dengan kasus di Malaysia
China di bagian utara negaranya, yang mencatat angka kurang lebih 6000-
membuat Vietnam beresiko tinggi an kasus positif, kemudian angka tinggi
mendapatkan transmisi virus, didukung tertular virus juga dialami oleh
oleh fakta bahwa jumlah penduduk Singapura yaitu sebanyak 26.098 orang
Vietnam tergolong padat, yaitu kurang dengan perbandingan jumlah warga
lebih 96 juta jiwa (Huynh, 2020). negaranya 5,6 juta jiwa. Menunjukkan
Kedekatan wilayah ini merupakan salah bahwa Vietnam telah berhasil dalam
satu alasan mengapa respon berlebihan mengekang penyebaran wabah virus
dilakukan pemerintah Vietnam dalam corona dibanding banyak negara kaya
menghadapi pandemi COVID-19. Pada dan lebih maju (Iswara, 2020).
awalnya, Vietnam menunjukkan Ditinjau dari segi empiris,
berbagai respon yang dianggap penelitian terkait COVID-19 di
berlebihan oleh dunia internasional, Indonesia terhitung masih sangat sedikit.
seperti larangan perjalanan ke luar Oleh karena itu, tujuan dari studi ini
negeri, mengumumkan retorika perang adalah untuk mengisi kesenjangan
terhadap virus, hingga keputusan tersebut. Dalam kajian ilmu sosial
lockdown, namun respon berlebihan politik, topik penelitian virus corona
tersebut terbukti sangat efektif, hal ini dipaparkan sekelompok ilmuwan dari
dibuktikan dengan tidak adanya satu pun Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam
kematian akibat virus corona di Vietnam buku yang telah terbit pada tahun 2020
pada awal mula virus menyebar di dalam berjudul “Tata Kelola Penanganan
negeri Vietnam (Januari 2020) hingga COVID-19 di Indonesia: Kajian Awal”.
kematian pertama tercatat pada 31 Juli Studi tersebut membahas empat isu
2020. Dalam lebih dari dua bulan sejak menarik, yaitu (i) ketidakpastian negara

Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PROPATRIA 186
Vol. 4, No. 2, Agustus 2021 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

dan lembaga internasional dalam harapan agar ke depannya jika hal-hal


menghadapi COVID-19, (ii) upaya dan semacam ini melanda kembali, tentu
ketahanan sektoral, (iii) kelompok Indonesia sudah lebih siap dengan segala
marjinal dan modal sosial pada masa upaya preventifnya karena belajar dari
COVID-19, dan (iv) pengetahuan dan keberhasilan negara lain dalam
komunikasi publik COVID-19 menangani kondisi krisis.
(Mas’udi&Winanti, 2020). Seperti yang Tulisan ini menganalisis
telah dijelaskan sebelumnya, kajian dan perbandingan respon kedua negara
artikel ilmiah mengenai COVID-19 berdasarkan pada bentuk distribusi
masih sangat terbatas jumlahnya, pemerintahannya. Secara teoritis, tulisan
mengingat pandemi ini terjadi pada ini dianggap menarik karena adanya
waktu yang belum lama. Uraiannya juga perbedaan mencolok antara Indonesia
lebih berfokus pada konteks kesehatan, dengan pemerintahan berasaskan pada
seperti yang disajikan oleh (Susilo et al., demokrasi, sedangkan Vietnam dengan
2020). Dalam konteks ilmu sosial bentuk pemerintahan negaranya adalah
politik, hanya terbatas pada beberapa komunisme. Terminologi komunisme
kajian, contohnya kecakapan pemerintah yang dimaksud pada tulisan ini adalah
daerah (Juaningsih et al., 2020) seperti apa yang dijelaskan oleh (Suseno,
mengenai kebijakan pangan (Hirawan et 1986), merupakan sebuah pemerintahan
al., 2020) dan penundaan pemilihan negara dengan yang berdasarkan pada
kepala daerah akibat COVID-19. prinsip-prinsip berikut: Pertama,
Perbedaan tulisan ini dengan Ideologi Marxisme–Leninisme yang
penelitian sebelumnya adalah pada misi bercirikan materialisme, ateis, dan
yang ingin diterangkan, yaitu adalah kolektivis. Kedua, hanya memiliki satu
upaya untuk membandingkan respon partai yang berkuasa. Ketiga, etatisme
antara dua negara, yakni Indonesia dan ekonomi.
Vietnam ketika dilanda pandemi yang Tabel 1. Perbandingan Indonesia dan
Vietnam
merupakan kondisi krisis yang
Aspek Indonesia Vietnam
mencakup hampir seluruh negara-negara Bentuk negara Republik Republik-
Sosialis
di dunia. Selain membandingkan respon Pemerintahan Desentralisasi Sentralisasi
kedua negara, lebih lanjut penulis ingin Ideologi Demokrasi Komunis
Negara Pancasila
menganalisa upaya apa sajakah yang Sistem Multi-party Single-party
telah dilakukan Vietnam, dengan Kepartaian

Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PROPATRIA 187
Vol. 4, No. 2, Agustus 2021 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

Pembagian Terpisah Terpusat Berbeda dengan Vietnam yang


sistem antara pada satu
kekuasaan eksekutif, kekuasaan sentralistis, Indonesia menganut sistem
legislatif, dan desentralisasi. Sistem desentralisasi ini
yudikatif
merupakan salah satu cara untuk
Sumber: Diolah dari berbagai sumber
memperkuat demokratisasi di Indonesia.
Prinsip yang sangat khas dalam Desentralisasi menjadi cara yang baik
pelaksanaannya adalah seluruh aspek untuk meningkatkan partisipasi dan
atau bidang kegiatan warga negara diatur mendekatkan diri kepada masyarakat.
dan diawasi oleh negara. Sistem ini Besarnya peluang partisipasi tersebut
dimaksud juga dengan sistem totaliter. membuat masyarakat semakin dekat
Kemudian, hanya satu partai yang dengan proses-proses politik termasuk
berkuasa dalam pelaksanaan sebagai perumus kebijakan
pemerintahan, yaitu Partai Komunis (Rahmatunnisa, 1999). Salah satu bentuk
(Asnawi&Hartutik, 2014). Keunikan dari desentralisasi adalah desentralisasi
sistem diktator satu partai adalah semua teritorial yaitu penyerahan kekuasaan
aktor pemerintahan formal: eksekutif, dan kewenangan kepada pemerintahan
administratif, legislatif dan yudikatif, yang lebih rendah (Rahmatunnisa,
bertindak sebagai alat demi mencapai 1999). Desentralisasi teritorial ini
tujuan pemerintahan yang sebelumnya setidaknya ada tiga bentuk pengertian,
dirumuskan terlebih dahulu oleh pertama terkait tinggi rendahnya
penguasa Partai Komunis. Sentralisasi kewenangan dan kekuasaan, kedua
struktur eksekutif dan administratif mengenai independensi dalam
diperkuat oleh pengaruh besar dari Partai menjalankan kewenangan dan
Komunis yang terorganisir dengan baik. kekuasaan, dan ketiga adalah jenis
Perwakilannya merupakan bagian dari kewenangan yang dijalankan oleh
Partai Komunis, tugas mereka adalah pemerintah daerah tersebut
mengontrol pelaksanaan urusan (Rahmatunnisa, 1999).
kenegaraan, dan membuat berbagai Konsekuensi dari sistem
pernyataan politik. Undang-undang dan desentralisasi Indonesia adalah
pengadilan hanya berjalan sebatas untuk pemisahan kekuasaan antara pusat dan
menegakkan standar perilaku yang daerah yang sebelumnya telah ditetapkan
ditetapkan oleh pemimpin partai pada UU No. 32 tahun 2004 kemudian
(Asnawi&Hartutik, 2014). diganti menjadi UU No. 23 tahun 2014.

Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PROPATRIA 188
Vol. 4, No. 2, Agustus 2021 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

Aturan ini menyatakan bahwa urusan Batasan penelitian ini adalah


kenegaraan dibagi menjadi tiga bidang: sejak awal munculnya COVID-19, yaitu
Pertama umum, yang berarti adalah pada akhir tahun 2019 hingga wacana
kewenangan berada di tangan presiden. vaksinisasi COVID-19 di Indonesia yang
Selanjutnya absolut, yaitu urusan disampaikan Presiden Joko Widodo pada
pemerintahan pusat seperti pertahanan bulan Juli-Agustus 2020. Karena penulis
dan keamanan, agama, peradilan, politik menilai bahwa masa tersebut merupakan
luar negeri, moneter dan fiskal. Yang periode paling krusial dalam
terakhir konkuren, dibagi ke dalam menentukan sikap untuk menangani
urusan pemerintah pusat dan daerah. Di krisis, dampaknya di masa tersebut
dalam urusan pemerintah konkuren masyarakat kehilangan kepercayaan
terbagi menjadi wajib dan pilihan pada kinerja pemerintah dalam
(JDIHBPK, 2014). Salah satu urusan mengurangi penyebaran COVID-19,
wajib adalah terkait masalah kesehatan kemudian setelah periode tersebut,
yang artinya seluruh pemerintah daerah masyarakat memiliki harapan baru
wajib menyelenggarakannya. terhadap efektivitas pemberian vaksin
demi mencegah penyebaran virus lebih
METODE PENELITIAN lanjut.
Penelitian ini menggunakan
metode penelitian kualitatif dengan PEMBAHASAN
pendekatan institusionalism. Pendekatan Respon Vietnam dan Indonesia
ini membahas mengenai struktur system terhadap COVID-19
negara. Pengumpulan data pada Salah satu faktor utama
menggunakan teknik menghubungkan keberhasilan Vietnam mengatasi
teori dengan data-data yang didapat pandemi COVID-19 adalah karena
melalui riset kepustakaan (library urusan pemerintahan dan struktur ketata-
research). Pengumpulan data bersumber negaraan Vietnam yang diatur oleh
dari buku-buku, artikel-artikel dalam komando tunggal (Arbar, 2020).
jurnal ilmiah, mencari informasi yang Konsekuensinya adalah seluruh
relevan dari internet, data dari situs-situs keputusan dikeluarkan langsung dari
resmi negara dan organisasi pemerintah pusat akan sesegera mungkin
internasional, ataupun media cetak tersampaikan ke tingkat daerah hingga
maupun elektronik. semua warga negara berkewajiban untuk

Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PROPATRIA 189
Vol. 4, No. 2, Agustus 2021 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

mematuhinya. Diakui memang sebagian mengenai “mengapa” dan “apa” yang


besar negara di dunia mengalami kondisi harus dilakukan demi melindungi diri
kegamangan. Penanganan pandemi sendiri khususnya. Upaya cepat tanggap
COVID-19 di Indonesia, pada tahap pemerintah ini juga didukung dengan
awal mengindikasikan tidak adanya kepatuhan masyarakat. Karena sifatnya
keseriusan dari Pemerintah Pusat, yang sentralistis, maka keputusannya
berimbas pada absennya sistem bisa langsung dilaksanakan secara
antisipasi yang mumpuni sebelum wabah serentak dari pusat hingga ke daerah.
menyebar lebih masif. Pernyataan Sehingga, mau tidak mau harus
tersebut dapat dibuktikan dengan respon mengikuti aturan (AlQodariah, 2020).
pengabaian para stakeholder mengenai Jika dibandingkan, pola komunikasi
bahaya virus, diperburuk dengan antara pemerintah Vietnam tentu sangat
absennya komando secara nasional demi berbeda dengan yang dicontohkan oleh
mengendalikan situasi pandemi. Terlebih pemerintah Indonesia dengan berbagai
lagi kondisi ini semakin mengenaskan ketidaksiapannya pada awal mula virus
karena berbagai statement para corona menyebar di dalam negeri
stakeholder di media nasional yang tidak Indonesia.
ilmiah dan justru cenderung lebih Lebih lanjut, bagian pembahasan
meremehkan. Absennya sistem ini akan menganalisa secara terperinci
antisipasi, pengabaian resiko sebagai bagaimana perbandingan respon awal
respon awal, tentu berimbas atas krisis antara Vietnam dan Indonesia dalam
pengendalian yang tercermin pada; mengelola berbagai dampak dari
lemahnya koordinasi antara pusat- penyebaran virus corona ke depannya di
daerah, tumpang-tindih kebijakan, dalam negeri masing-masing.
ketidakjelasan fakta, dan adanya indikasi
ketidak-yakinan publik terhadap Respon Pemerintah Vietnam
kemampuan negara mengelola krisis Over-Reacted: Nationwide
(Mas’udi&Winanti, 2020). Distancing/Lockdown
Dalam hal komunikasi publik, Awal Januari 2020 tercatat masih
sejak Januari 2020 justru pemerintah tidak ada kasus positif COVID-19 di
Vietnam telah sangat gencar dengan Vietnam, hanya saja di Wuhan pada saat
mengirimkan pesan SMS ke seluruh itu telah dilaporkan sebanyak dua orang
lapisan masyarakat yang berisi informasi meninggal. Kemudian pasien positif

Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PROPATRIA 190
Vol. 4, No. 2, Agustus 2021 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

nomor satu ditemukan di Vietnam akhir diberlakukan oleh pemerintah Vietnam


Januari 2020, pemerintah Vietnam bahkan sebelum WHO mengeluarkan
dengan cepat membatalkan seluruh rekomendasi. Vietnam juga dengan cepat
penerbangan dari Wuhan ke Vietnam melakukan tes massal dan penelusuran
sebagai langkah awal pencegahan kontak terhadap orang-orang yang
masuknya gelombang virus yang lebih dicurigai positif dan juga yang
besar (Huynh, 2020). Vietnam sebelumnya diketahui telah berinteraksi
juga memiliki tingkat kesadaran tinggi, dengan pasien terinfeksi COVID-19.
dengan menyadari bahwa sistem Setiap kasus bisa di-tracing di mana
medisnya tidak akan mampu menangani saja, keberadaan orangnya, kemudian
pasien jika wabah menyebar dengan seluruh area umum yang pernah
cepat. Sehingga saat kasus pertama yang disinggahinya sebelum terpapar virus
dipastikan pada 23 Januari 2020 ditutup selama 14 hari. Dalam hal
menginfeksi pria yang baru saja tiba dari melacak orang yang berkontak langsung,
Wuhan, negara itu juga langsung Vietnam mengambil upaya yang lebih
menerapkan karantina dalam skala besar ekstrem, Vietnam melacak hingga orang
bagi pendatang. Kemudian tindakan keempat, sedang negara maju dalam hal
berlebihan itu juga termasuk ekonomi dan teknologi seperti
menerapkan penguncian (lockdown) contohnya Jerman hanya melacak orang
bersifat nasional atau yang dikenal yang berinteraksi langsung dengan
dengan nationwide distancing pada awal pasien positif saja (Rezkisari, 2020).
April 2020, bahkan di saat kasus yang Menurut data IMF, hingga 20
dikonfirmasi masih sangat sedikit (Garda Mei 2020, Vietnam sudah melakukan
World, 2020). 275.000 tes di seluruh wilayah Vietnam
Pada awal kasus COVID-19 lalu sekitar 7.000 orang dikarantina, baik
merebak, Vietnam mengantisipasi warga di pusat kesehatan ataupun isolasi
negaranya untuk berhati-hati dan bersiap mandiri. Karantina secara ketat
menghadapi skenario terburuk dari dilakukan oleh Vietnam sejak 12
penyebaran virus tersebut. Vietnam Februari 2020, padahal saat itu jumlah
mengambil tindakan yang lebih cepat kasus hanya tercatat sebanyak 10 kasus
dari yang disarankan WHO. Langkah (CNN, 2020). Vietnam juga
penutupan penerbangan dari Wuhan dan memanfaatkan teknologi untuk
penggunaan wajib masker sudah memberikan informasi yang aktual

Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PROPATRIA 191
Vol. 4, No. 2, Agustus 2021 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

kepada masyarakat. Pemerintah melalui menyebar di Vietnam. Terbukti


sebuah aplikasi di ponsel menyediakan ungkapan ini membawa dampak
data mengenai kasus positif dan potensi kepatuhan masyarakat di berbagai
paparan di kota-kota besar, yang lapisan. Pemerintah otoriter Vietnam
diunduh sekitar 60% penduduk Vietnam. terbiasa menuntut kepatuhan dari warga
Setelah melakukan lockdown dan negaranya, hal ini ditegaskan oleh
kebijakan pengetatan, Vietnam akhirnya akademisi dari Harvard's Partnership
berhasil mencapai titik kasus 0 per hari, for Health Advancement di Vietnam,
sehingga pada 23 April 2020 pemerintah Hanoi, Todd Pollack bahwa masyarakat
mengakhiri masa lockdown dan mulai sebagian besar bersatu di belakang
melonggarkan kebijakan social pemerintah karena mereka sangat
distancing (Detik.com, 2020). Karena percaya pada pemerintah dengan melihat
keberhasilannya ini, akhirnya Vietnam segala upaya yang dilakukan pemerintah
mulai kembali memperbolehkan demi melindungi populasi (Wirawan,
perjalanan domestik, aktivitas ekonomi, 2020). Karena berada dalam satu
serta kegiatan belajar di sekolah dan komando, pemerintah terbuka dalam
universitas. Kebijakan karantina yang komunikasi publik, sehingga
dipantau secara ketat, penelurusan menimbulkan kepercayaan dari warga
lengkap riwayat kontak langsung dengan negaranya bahwa pemerintah sedang
pasien COVID-19, terbukti merupakan berupaya giat demi mengurangi
upaya yang paling tepat (Wirawan, penyebaran virus.
2020). Kebijakan yang sejak awal dinilai Sistem pemerintahan Vietnam
dunia sebagai tindakan yang berlebihan yang sangat sentralistis membuat
ini ternyata terbukti efektif menekan Pemerintah Pusat bisa sesegera mungkin
angka penyebaran virus di dalam negeri mengambil keputusan. Duta besar RI di
Vietnam. Vietnam Ibnu Hadi menyatakan bahwa
Sentralistis Menghasilkan Ketegasan hal inilah yang membuat kebijakan
Komando melawan pandemi COVID-19 dapat
Perdana Menteri Vietnam dengan cepat diterapkan tanpa adanya.
Nguyen Xuan Phuc telah menyampaikan Selain konfigurasi politik bersifat
slogan bahwa memerangi epidemi sentralis yang hanya dikoordinir oleh
corona, berarti memerangi musuh, satu partai yaitu Partai Komunis, militer
bahkan sebelum pandemi COVID-19 Vietnam juga turut ambil peran dalam

Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PROPATRIA 192
Vol. 4, No. 2, Agustus 2021 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

hal mendukung pemerintah Vietnam sanksi. Vietnam News Agency (VNA)


yang tengah berada dalam kondisi melaporkan bahwa siapa saja yang tidak
penanganan krisis ini. Partai Komunis mematuhi aturan pencegahan COVID-
dan juga militer mempunyai struktur 19, maka konsekuensinya harus
hingga tingkat distrik atau paling bawah, menghadapi kompensasi berat, bahkan
serta mampu mengeluarkan keputusan hukuman penjara. Untuk masyarakat
dan kemudian mengimplementasikannya yang tidak menggunakan masker, maka
dengan cepat. Masyarakat menjadi patuh akan membayar kompensasi senilai
bukan hanya dikarenakan bahaya tertular 300.000 dong atau sama dengan Rp
virus, tetapi juga tidak berani melawan 200.000. Sedangkan untuk warga yang
perintah aparat militer. Maka dari kedapatan tidak mematuhi aturan
itu weforum.org menyebut upaya-upaya karantina, didenda uang sebanyak 10
yang diterapkan Vietnam memang juta Dong yang senilai dengan Rp
efektif, namun mungkin tidak efektif jika 7.000.000, tidak hanya itu saja tetapi
diterapkan di negara demokrasi (Putri, juga menghadapi proses pengadilan.
2020). Peran penting angkatan militer Fasilitas umum seperti restoran serta
adalah membantu melakukan tracing hotel yang melanggar perintah untuk
pada pasien positif COVID-19 dan menutup usahanya tersebut juga dikenai
menggalakkan kebijakan karantina kompensasi sejumlah 20 juta dong atau
dengan ketat. Tidak hanya aparat militer, senilai dengan Rp 14.000.000
namun turut serta juga petugas (Detik.com, 2020).
keamanan serta intelijen dari Partai Bentuk ketegasan lainnya yang
Komunis yang ikut bertugas memantau. cenderung ekstrem adalah Vietnam
Kegiatan para aktor tersebut setiap hari mengumumkan perang menentang virus
yang berlalu-lalang di lingkungan corona demi menunjukkan bahwa
perumahan penduduk menjadi kondisi yang dihadapi Vietnam saat ini
pemandangan yang sangat lumrah. Demi adalah kondisi darurat. PM Vietnam
diterapkannya kebijakan tersebut, menyatakan seluruh bentuk usaha,
Vietnam juga mengancam denda bagi semua masyarakat, dan juga semua
siapapun yang didapati menyebarkan lokasi pemukiman penduduk tanpa
berita palsu maupun mis-informasi terkecuali, bersama menjadi tameng
terkait COVID-19. Terbukti dengan pertahanan untuk mencegah penyebaran
adanya 800 orang yang telah diberi virus. Pernyataan bahwa corona adalah

Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PROPATRIA 193
Vol. 4, No. 2, Agustus 2021 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

musuh bersama itu ternyata terbukti kesehatan menggunakan kecanggihan


mengenai sasaran, sehingganya teknologi. Sedangkan sistem pelacakan
masyarakat Vietnam merasa bangga di Vietnam memanfaatkan human
pada upaya mereka bersama-sama dalam control dalam hal monitoring publik
berjuang melawan kesulitan pada masa dengan ketat dan menyeluruh. Pelacakan
krisis. Didukung oleh media yang ditugaskan kepada aparat militer dan
dikendalikan penuh oleh pemerintah kader partai sebagai mata-mata,
yang menyampaikan kampanye secara membuat pengawasan ketat ini efektif
masif memerangi COVID-19 di Vietnam menekan jumlah warga yang tidak
(Detik.com, 2020) mematuhi aturan. Ketika berhadapan
Jika ditilik lebih dalam, dengan kondisi krisis, komando yang
pendekatan sentralisasi atau top-down bersifat satu-satunya serta terkoordinasi
pemerintah Vietnam untuk dengan baik menjadi sebuah kewajiban
kepemimpinan, mencapai hingga ke untuk diterapkan. Seperti yang
tingkat masyarakat pada lapisan disampaikan oleh Mas’udi dan Astrina
terbawah sebenarnya memang membawa (Mas’udi&Winanti, 2020), prinsip yang
masalah tersendiri. Disampaikan oleh mendasari kebijakan ini adalah nilai-
Phil Robertson dari Human Rights nilai kemanusiaan yang disertai dengan
Watch (2020), efektifnya physical mobilisasi semua sumber daya yang ada.
distancing dan karantina juga Vietnam menyadari banyaknya
dipengaruhi oleh sistem kader Partai kerugian yang mereka alami dari segi
Komunis yang setia memata-matai ekonomi ketika menerapkan lockdown
warga di daerah dan melapor kepada selama 3 minggu, sebab itu demi
atasan. Tentu hal ini menimbulkan mengurangi beban penduduknya di
adanya pelanggaran hak-hak dan privasi sector ekonomi, Vietnam
warga sipil. Namun, ternyata tidak menggelontorkan bantuan sejumlah 1,1
banyak orang yang mempermasalahkan miliar dolar AS (DW, 2020). Pemerintah
hal itu, karena kontrol penuh pemerintah juga mengumumkan sumbangan
atas media (Wirawan, 2020). Vietnam sukarela dari masyarakat. Masyarakat
tidak sama dengan Jerman ataupun dapat memberikan bantuan
Selandia Baru yang tergolong dalam semampunya, disebabkan mereka yakin
kategori negara maju, kedua negara ini atas kerja keras pemerintah dalam
mampu menerapkan sistem pelacakan melawan COVID-19 (Purnamasari,

Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PROPATRIA 194
Vol. 4, No. 2, Agustus 2021 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

2020). Kerugian pada sektor ekonomi survei yang mengindikasikan Indonesia


dan masalah sosial serta medis lainnya lamban merespon penyebaran virus
diabaikan oleh misi “memikirkan virus corona. Pernyataan ini dibuktikan
saja”. Kebijakan-kebijakan yang berdasarkan total keseluruhan positif
diterapkan di Vietnam ini tidak akan COVID-19 di Indonesia yang
efektif jika diterapkan di negara-negara menduduki posisi terbanyak kedua pada
yang sekarang menderita infeksi meluas, kawasan Asia (Purnamasari, 2020).
tetapi untuk beberapa negara yang belum Jika kita kembali melihat pada
terkena, Vietnam bisa jadi percontohan masa awal pandemi yang diketahui
yang baik. Kesadaran diri Vietnam atas muncul pertama kali di Wuhan, Presiden
keterbatasan fasilitas kesehatan dan ataupun pejabat negara berwenang
teknologi yang mereka miliki membuat lainnya tidak memberikan pernyataan
mereka bergerak lebih cepat dan apa pun kepada publik terkait hal ini.
responsif dalam menghadapi krisis. Namun, justru pemimpin di daerah yang
Respon Pemerintah Indonesia lebih tangkas menangani perkembangan
Perbedaan Respon Pemerintah Pusat virus tersebut (Aulia, 2020). Pernyataan
dan Daerah ini dapat dibuktikan pada salah satu
Respon awal mengacuhkan kabupaten yang berada di Provinsi
ancaman COVID-19 ternyata berakibat Sumatera Selatan, yang besegera
fatal terhadap keterlambatan dalam bergerak dalam dengan menyusun tim
penanganan dan penyebarannya. Hasil khusus demi menghindari penyebaran
survey Center for Social Political virus, bahkan sejak awal mula
Economic and Law (CESPELS), dari munculnya virus corona di Wuhan
total 10.000 orang partisipan, 45 persen (Sumeks, 2020). Terhitung sejak 30
responden menganggap pemerintah Januari 2020, Pemerintah Kabupaten
lamban menangani penyebaran virus Muara Enim sudah membentuk tim
corona di Indonesia. 29,6 persen menilai khusus yang beranggotakan Dinas
biasa saja dan 25,4 persen lagi Kesehatan dan Organisasi Perangkat
menyatakan pemerintah telah cepat Daerah, yang dilakukan adalah
mengatasi pandemi. Tidak hanya memonitori warga negara asing yang
berdasarkan persepsi publik dalam datang ke Kabupaten Muara Enim,
negeri, berbagai laporan global dan kemudian yang tidak kalah penting juga,
liputan media juga sejalan dengan hasil mereka membuat laporan pendataan

Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PROPATRIA 195
Vol. 4, No. 2, Agustus 2021 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

kesehatan warga pada setiap bulan untuk 2020). Pernyataan ini didukung dengan
diserahkan pada Gubernur (Pemerintah pemerintah pusat yang hanya sekadar
Muara Enim, 2020) lainnya adalah pada memberikan anjuran kepada publik agar
29 Januari 2020, Anies Baswedan menjaga kesehatan diri dan kebersihan
sebagai Gubernur DKI Jakarta telah lingkungan. Tentu tidak ada paksaan
mengadakan rapat bersama Imigrasi dan dalam anjuran ini, bahkan Pemerintah
Badan Intelijen Negara (BIN) demi Pusat hanya menganjurkan pengurangan
mendiskusikan berbagai ancaman yang aktivitas di luar rumah tanpa
mungkin akan terjadi ke depannya serta mengeluarkan kebijakan apapun, meski
untuk memonitori perkembangan kasus sudah terdeteksi adanya dua orang yang
COVID-19 (CNBC Indonesia, 2020). positif terkena COVID-19, data diri
Sama dengan Pemerintah Kabupaten orang yang terinfeksi itu juga
Muara Enim, upaya yang dilakukan dirahasiakan (Aulia, 2020). Jika
Anies Baswedan ini adalah dengan informasi mengancam kehidupan orang
maksud agar pemerintah DKI Jakarta banyak dan ketertiban umum,
bisa memonitori kehadiran masyarakat seharusnya Badan publik wajib
Indonesia serta warga asing yang baru memberikan keterbukaan mengenai hal
tiba dari luar negeri agar dapat segera ini, begitulah yang tertera di Pasal 10
bersiap-siap untuk skenario terburuk ayat 1 UU No. 14 Tahun 2018.
yang berasal dari masyarakat yang Kebijakan social distancing yang
tinggal di wilayah DKI Jakarta yang diumumkan pada 2 Maret 2020 yang
diklasifikasikan sebagai ODP (orang kemudian diganti menjadi physical
dalam pemantauan) (CNBC Indonesia, distancing dinilai oleh sejumlah pihak
2020). Respon yang ditunjukkan oleh terlambat dideklarasi dan diterapkan
pemerintah di daerah ketika menghadapi (Putra, 2020).
kasus COVID-19 menunjukkan adanya Sudah semestinya Pemerintah
kesiagaan dini, sangat berbeda jika Pusat mengambil langkah tegas atas
dibandingkan dengan Pemerintah Pusat. kasus positif di awal. Salah satunya
Tindakan meremehkan adalah keterbukaan informasi tentang
pentingnya penanganan krisis sedini masalah ini kepada publik, karena dapat
mungkin adalah salah satu ciri suatu membahayakan kesehatan masyarakat
negara tidak memiliki daya tanggap secara umum. Dalam hal transparansi
terhadap krisis (Mas’udi&Winanti, data, Pemerintah Pusat juga terkesan

Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PROPATRIA 196
Vol. 4, No. 2, Agustus 2021 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

membatasi informasi untuk masyarakat menganut desentralisasi seperti


(Djalante et al., 2020). Achmad Indonesia, perbedaan respon kedua
Yurianto, selaku juru bicara pemerintah negara ketika menghadapi krisis sangat
khusus COVID-19 memberikan klaim terlihat signifikan. Vietnam jelas lebih
bahwa data jumlah pasien COVID-19 sigap dan komprehensif meski
bersifat rahasia, yang berarti tidak kekurangan fasilitas kesehatan dan
terbuka untuk publik. Di satu sisi, teknologi, tidak seperti negara maju
informasi mengenai data pasien lainnya. Sementara Indonesia sangat
terinfeksi sangat penting untuk gamang dan bahkan diberi penilaian
diberitahu ke masyarakat. Informasi buruk oleh dunia internasional. Tidak
sepenting positif atau tidaknya pasien hanya pada masa pandemi COVID-19,
harus sesegera mungkin diumumkan menilik pengalaman masa lalu dalam
secara terbuka di hadapan publik. penanganan wabah flu burung di
Karena jika pasien tersebut terbukti Vietnam, tata laksana pemerintahan yang
positif, maka kondisi masyarakat yang terpusat terbukti jauh lebih efektif
berada di sekitarnya tentu juga perlu dibandingkan koordinasi antar aktor
diperhatikan (Abdi&Apinino, 2020). negara di Indonesia. Arahan dari
Sikap monopoli informasi ini pemerintah di pusat akan
diakui oleh Presiden Jokowi dengan terimplementasikan dengan efektif
maksud untuk meminimalisir kepanikan apabila pemerintah di daerah merasa
masyarakat, namun sikap ini justru yakin bahwa kebijakan tersebut relevan,
menjadi bumerang bagi Pemerintah kemudian yang tidak kalah penting
Pusat, sehingga buruknya yang terjadi adalah adanya dukungan sosial dan dana
adalah adanya kesimpangsiuran di wilayah tersebut. Bentuk fleksibilitas
informasi antar stakeholder yang berada dalam implementasi kebijakan tidak
di pusat maupun daerah. Lebih lanjut hanya dimaknai sebagai upaya
akan dibahas pada poin selanjutnya pelimpahan wewenang dari pemerintah
mengenai kesimpangsiuran informasi pusat ke pemerintah daerah, tetapi juga
dan juga komando. memberikan keleluasaan wewenang bagi
Kesimpangsiuran Informasi daerah dalam memodifikasi dan
Jika membandingkan Vietnam improvisasi kebijakan, supaya dapat
dengan sistem pemerintahan yang diimplementasikan sesuai dengan
berjalan sentralis dan negara yang karakteristik dan persoalan di masing-

Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PROPATRIA 197
Vol. 4, No. 2, Agustus 2021 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

masing daerah (Aulia, 2020). Prinsip dibandingkan dengan Pemerintah Pusat


inilah yang tidak diterapkan dengan baik terhadap kondisi ini. Klaim ini didukung
di Indonesia. oleh peringatan pemerintah di setiap
Salah satu contoh simpang-siur kota, yang berarti wilayah tersebut siap
informasi adalah ketika kasus kematian menghadapi bencana seperti Papua,
pasien COVID-19 ke 25. Berdasarkan Tegal, Solo, dan pedesaan lainnya. Salah
klarifikasinya, Pemerintah Daerah tidak satu contoh kebijakannya adalah
mengetahui sama sekali bahwa kematian lockdown.
pasien tersebut disebabkan oleh COVID- Meski angka kenaikan kasus
19. Namun setelah dikonfirmasi lebih melonjak drastis, pemerintah pusat justru
lanjut, Menteri Kesehatan menyatakan hanya menghimbau masyarakat untuk
adalah benar pasien tersebut meninggal menerapkan “physical distancing”
akibat terinfeksi virus corona dalam interaksi sehari-harinya (Aulia,
(Abdi&Apinino, 2020). Sama halnya 2020). Kebijakan yang sifatnya hanya
dengan yang terjadi di Banten, telah “imbauan” tersebut pada prakteknya
dikonfirmasi oleh Gubernur Banten juga cenderung diabaikan oleh
mengenai adanya empat orang yang masyarakat ketika pertama kali
positif COVID-19, tetapi juru bicara dideklarasikan. Berbagai fasilitas umum
Covid-19 bagian pusat tidak mengetahui di pusat penyebaran wabah di DKI
hal ini (Aulia, 2020). Jakarta masih terlihat menjadi tempat
Terhitung hanya dua minggu berkumpulnya kerumunan orang.
sejak Presiden mengumumkan Nihilnya aturan yang mampu mengatur
munculnya kasus COVID-19 di dan mengikat terkait social distancing
Indonesia, penyebaran virus ini menjadi ataupun physical distancing
sangat pesat di Indonesia. Dari semula (Savirani&Prasongko dalam
hanya berjumlah 2 orang, pada tanggal Mas’udi&Winanti, 2020) mengakibatkan
16 Maret 2020, 132 orang menyusul tidak ada efek jera bagi pelanggar
positif COVID-19, sehingga total dengan adanya denda atau bahkan sanksi
keseluruhan 134 orang terinfeksi pidana seperti sudah diterapkan
COVID-19 (Taher, 2020). Menghadapi Vietnam.
peningkatan kasus dengan jumlah yang Respon yang gamang,
cukup signifikan, Pemerintah Daerah kesimpangsiuran informasi dan
kembali terlihat lebih cepat tanggap komando, hal-hal tersebut terjadi karena

Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PROPATRIA 198
Vol. 4, No. 2, Agustus 2021 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

Pemerintah Pusat berada dalam kondisi pemerintah di daerah sebelum


dilema, harus menyelamatkan sektor menerapkan PSBB (Aulia, 2020).
ekonomi terlebih dahulu atau justru Terjadinya aturan dan tata kelola
menyelamatkan nyawa ratusan ribu yang “tumpang-tindih” atau berlainan
warganya. Kebijakan yang dipilih antara sektor pusat dan daerah
akhirnya adalah PSBB (Pembatasan dikarenakan kurangnya koordinasi yang
Sosial Berskala Besar) pada 10 April tegas kedua belah pihak. Fakta yang
2020, diterapkan di Jakarta (CNN, tidak bisa ditolak Pemerintah Pusat
2020). Kebijakan ini pada awal adalah pemerintah di daerah adalah
diterbitkan juga belum bisa dilaksanakan pejabat publik yang secara emosional
untuk seluruh daerah se-Indonesia. paling dekat dengan masyarakat di
Contohnya Pemerintah Provinsi Riau wilayahnya, maka dari itu Pemerintah
yang terhalang untuk menerapkan PSBB, Daerah sudah pasti jauh lebih memahami
disebabkan peningkatan jumlah kebutuhan, karakter serta budaya
kepulangan tenaga kerja dari luar negeri, masyarakat di dalam wilayah
sehingga berakibat pada belum kekuasaannya secara administratif.
konsistennya data kedatangan orang dari Tetapi Pemerintah Pusat tidak kunjung
luar negeri (MediaIndonesia, 2020) juga memberikan instruksi serta
Wilayah Tangerang juga berada dalam pelimpahan otoritas kepada Pemerintah
kondisi gamang dan mengaku ingin Daerah untuk melakukan improvisasi
memantau Jakarta terlebih dahulu, lalu kebijakan supaya segera diterapkan
mereka juga masih dalam tahap sejalan dengan karakter permasalahan di
mengkaji keefektifan sistem PSBB daerah (Aulia, 2020). Sementara itu,
tersebut (Simorangkir, 2020). Maka, Pemerintah Daerah tidak dapat
berdasarkan pada kondisi yang terjadi di melakukan inisiatif untuk bertindak
masing-masing daerah tersebut, terlebih dahulu karena mengacu pada
mengisyaratkan bahwa kebijakan PSBB aturan di UU No. 6 Tahun 2018, ketika
belum bisa diterapkan dengan masif menghadapi kondisi darurat kesehatan,
pada semua daerah. Kondisi tersebut hanya Pemerintah Pusat yang memiliki
dapat dimaklumi, mempertimbangkan kewenangan untuk mengeluarkan suatu
adanya ketentuan cukup rumit yang kebijakan demi menanggapi kondisi
harus terpenuhi lebih dahulu oleh tersebut. Karena terbentur aturan ini,
implementasi kebijakan dalam negeri

Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PROPATRIA 199
Vol. 4, No. 2, Agustus 2021 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

Indonesia dalam menyikapi adanya pemerintah pusat diterapkan juga oleh


COVID-19 terbilang rumit (Aulia, pemerintah daerah sehingga kebijakan
2020). Sementara yang tengah dialami pada satu negara sama. Berbeda dengan
masyarakat saat ini adalah wabah berupa Indonesia yang menganut demokrasi
virus yang tidak kasat mata dan desentralisasi membuat kebijakan yang
karenanya telah menelan banyak korban dikeluarkan Presiden Indonesia berbeda
jiwa, kondisi ini tentu tidak bisa dengan yang dilakukan oleh Pemimpin
menunggu waktu yang lebih lama untuk Daerah. Kelambanan respon pusat
mengatasinya. berbanding terbalik dengan respon
daerah yang lebih cepat seperti
KESIMPULAN melakukan lockdown wilayah.
Vietnam dan Indonesia di Pemerintah pusat mengeluarkan
sepanjang tahun 2020 mengalami hal kebijakan social distancing ataupun
yang sama yaitu masuknya Coronavirus physical distancing yang
disease atau COVID-19. Kehadiran implementasinya di lapangan tidaklah
COVID-19 ini dikedua negara tersebut ketat. Tidak hanya adanya perbedaan
disikapi dengan cara yang berbeda. kebijakan antara pusat dan daerah, setiap
Perbedaan cara menyikapi COVID-19 daerah di Indonesia mempunyai
ini disebabkan oleh sistem politik kebijakan yang berbeda-beda pula.
pemerintahan masing-masing negara. Berbedanya kebijakan dan lambannya
Vietnam sebagai negara komunis pusat menyikapi kehadiran COVID-19
menyikapi virus ini dengan ini membuat Indonesia mengalami
menggunakan sistem sentralisasi atau peningkatan kasus dan juga korban
terpusat kepada satu komando. meninggal.
Sedangkan Indonesia yang menganut
demokrasi menerapkan desentralisasi. DAFTAR PUSTAKA
Sistem sentralistik yang
Abdi, A. P. (2020). Memunggungi
diterapkan di Vietnam memberikan satu Pemda, Pemerintah Pusat Monopoli
komando utama dari Perdana Menteri. Penanganan Corona Baca
selengkapnya di artikel
Kebijakan awal Vietnam yang responsif, “Memunggungi Pemda, Pemerintah
cepat, dan tegas membuat Vietnam Pusat Monopoli Penanganan
Corona”,. Tirto.Id.
mampu mengendalikan virus ini sejak https://tirto.id/eEZm
awal. Kebijakan yang dikeluarkan oleh
AlQodariah, F. (2020). Belajar Tangani
Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PROPATRIA 200
Vol. 4, No. 2, Agustus 2021 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

Virus Corona dari Vietnam, Negara buka-lockdown-tanpa-kasus-


yang Nihil Kematian COVID-19. meninggal
https://www.pikiran-
rakyat.com/internasional/pr- Detik.com. (2020). Kebijakan Lockdown
01370041/belajar-tangani-virus- Dipertanyakan Jokowi Vietnam
corona-dari-vietnam-negara-yang- Beri Bukti Diakses.
nihil-kematian-COVID-19?page=5 https://news.detik.com/berita/d-
4987775/kebijakan-lockdown-
Arbar, T. F. (2020). Kisah Sukses dipertanyakan-jokowi-vietnam-
Vietnam Menang dari Covid, beri-bukti/3
Ekonomi Kebal Resesi.
https://www.cnbcindonesia.com/ne Djalante, R., Lassa, J., Setiamarga, D.,
ws/20200926074632-4- Sudjatma, A., & Indrawan, M.
189644/kisah-sukses-vietnam- (2020). Since January 2020
menang-dari-covid-ekonomi-kebal- Elsevier has created a COVID-19
resesi resource centre with free
information in English and
Asnawi&Hartutik. (2014). Jurnal Mandarin on the novel coronavirus
Seuneubok Lada, No.1, Vol.2 Juli - COVID- 19 . The COVID-19
Desember 2014 Analisis Historis resource centre is hosted on
Terhadap Komunisme Sebagai Elsevier Connect , the company ‟ s
Suatu Ideologi Politik Asnawi & public news and information .
Hartutik. 2(1), 1–15. January.

Aulia, S. (2020). Diskursus Penanganan DW. (2020). Cara Vietnam Menangkan


COVID-19 Oleh Pemerintah Pusat „Perang‟ Lawan Virus Corona.
Dan Daerah: Efektifkah Kebijakan https://www.tempo.co/dw/2221/car
Pembatasan Sosial Berskala Besar a-vietnam-menangkan-perang-
(PSBB) Diterapkan? lawan-virus-corona
https://fh.unpad.ac.id/diskursus-
penanganan-COVID-19-oleh- Forbes. (2020). Deep Analysis Of Global
pemerintah-pusat-dan-daerah- Pandemic Data Reveals Important
efektifkah-kebijakan-pembatasan- Insights.
sosial-berskala-besar-psbb- https://www.forbes.com/sites/cognit
diterapkan/ iveworld/2020/04/13/COVID-19-
complexity-demands-sophisticated-
CNBC Indonesia. (2020). Terungkap analytics-deep-analysis-of-global-
Anies Baswedan Sudah Monitor pandemic-data-reveals-important-
Corona Sejak Januari. insights/?sh=fc8f2bb2f6e2
https://www.cnbcindonesia.com/ne
ws/20200328151315-4- Garda World. (2020). Vietnam: Social
148159/terungkap-anies-baswedan- Distancing Measures to Ease From
sudah-monitor-corona-sejak-januari April 23.
https://www.garda.com/crisis24/ne
CNN. (2020). Resep Vietnam Berhasil ws-alerts/335386/vietnam-social-
Buka Lockdown Tanpa Kasus distancing-measures-to-ease-from-
Meninggal. april-23-update-25
https://www.cnnindonesia.com/inte
rnasional/20200425084602-106- Hirawan, F. B., Ekonomi, D., &
497169/resep-vietnam-berhasil- Indonesia, C. (2020). Kebijakan
Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PROPATRIA 201
Vol. 4, No. 2, Agustus 2021 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

Pangan di Masa Pandemi. April, 1– Penanganan Covid19 di Indonesia:


7. Kajian Awal. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Huynh, T. L. . (2020). The COVID-19
containment in Vietnam : What are MediaIndonesia. (2020). PSBB di Riau
we doing ? 10(1), 10–12. Terhambat Arus TKI dari Malaysia.
https://doi.org/10.7189/jogh.10.010
338 PemerintahMuaraEnim. (2020). Gerak
Cepat, Pemkab Muara Enim Bentuk
Iswara. (2020). Cara Vietnam Atasi Tim Khusus Pencegahan 2019-
COVID-19. nCoV (Virus Corona).
https://www.kompas.com/global/re http://muaraenimkab.go.id/web/deta
ad/2020/05/14/205616070/cara- il_berita/397
vietnam-atasi-COVID-19-bisakah-
ditiru-indonesia?page=all Purnamasari. (2020). Akademisi UI:
Laporan Global Menyebut
JDIHBPK. (2014). Undang-Undang No. Pemerintah RI Lambat Tangani
23 Tahun 2014 tentang COVID-19. Tempo.Com.
Pemerintahan Daerah. https://nasional.kompas.com/read/2
https://jdih.bpk.go.id/ 020/10/09/15522561/akademisi-ui-
laporan-global-menyebut-
Juaningsih, I. N., Consuello, Y., pemerintah-ri-lambat-tangani-
Tarmidzi, A., & NurIrfan, D. COVID-19?page=all
(2020). Optimalisasi Kebijakan
Pemerintah dalam penanganan Putra. (2020). Indef: Penerapan Social
Covid-19 terhadap Masyarakat Distancing di Indonesia Terlambat.
Indonesia. SALAM: Jurnal Sosial https://www.liputan6.com/bisnis/re
Dan Budaya Syar-I, 7(6), 509–518. ad/4214010/indef-penerapan-social-
https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i6. distancing-di-indonesia-terlambat
15363
Putri, R. D. (2020). Bagaimana Vietnam
La, V. P., Pham, T. H., Ho, M. T., memenangkan perang lawan
Nguyen, M. H., Nguyen, K. L. P., COVID-19?
Vuong, T. T., Nguyen, H. K. T., https://tirto.id/bagaimana-vietnam-
Tran, T., Khuc, Q., Ho, M. T., & memenangkan-perang-lawan-
Vuong, Q. H. (2020). Policy COVID-19-fflA
response, social media and science
journalism for the sustainability of Rahmatunnisa, M. (1999).
the public health system amid the Desentralisasi dan Demokrasi
COVID-19 outbreak: The vietnam Partisipatoris. 36(4), 1–10.
lessons. Sustainability
(Switzerland), 12(7). Rezkisari. (2020). Cara Korea Selatan
https://doi.org/10.3390/su12072931 dan Vietnam Keluar dari Jeratan
COVID-19.
Marshall, C & Rossman, G.B. (1994). https://republika.co.id/berita/q9urip
Designing Qualitative Research 328/cara-korea-selatan-dan-
2nd Edition. California: Sage vietnam-keluar-dari-jeratan-
Publication covid19

Mas’udi&Winanti. (2020). Tata Kelola Rizal, J. G. (2020). Nol Korban

Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PROPATRIA 202
Vol. 4, No. 2, Agustus 2021 | P-ISSN: 2622-9862 | E-ISSN: 2622-707X

Meninggal, Bagaimana Vietnam Utomo, A. P. (2020). Vietnam Dianggap


Berhasil Menangani. Berhasil Tangani Gelombang
https://www.kompas.com/tren/read/ Kedua COVID-19 Apa yang-Bisa
2020/05/15/131208465/nol-korban- Dipelajari?
meninggal-bagaimana-vietnam- https://www.kompas.com/global/re
berhasil-menangani-pandemi- ad/2020/09/23/161313270/vietnam-
corona?page=all. dianggap-berhasil-tangani-
gelombang-kedua-COVID-19-apa-
Simorangkir, H. (2020). Kota Tangerang yang-bisa?page=all
Masih Kaji Penerapan PSBB.
https://www.medcom.id/nasional/da Wirawan, M. K. (2020). Reaksi
erah/GNl42ZmN-kota-tangerang- Berlebihan Vietnam Terhadap
masih-kaji-penerapan-psbb Virus Corona yang Membuahkan
Hasil.
Sumeks. (2020). Pemda Bentuk Timsus https://www.kompas.com/global/re
Pencegahan Virus Corona. ad/2020/05/15/223917670/reaksi-
https://sumeks.co/pemda-bentuk- berlebihan-vietnam-terhadap-virus-
timsus-pencegahan-virus-corona/ corona-yang-membuahkan-
hasil?page=all
Suseno, F. (1986). Kuasa Dan Moral.
Gramedia. Worldometers. (2020). Coronavirus
Updates.
Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. https://www.worldometers.info/
W., Santoso, W. D., Yulianti, M.,
Herikurniawan, H., Sinto, R.,
Singh, G., Nainggolan, L., Nelwan,
E. J., Chen, L. K., Widhani, A.,
Wijaya, E., Wicaksana, B.,
Maksum, M., Annisa, F., Jasirwan,
C. O. M., & Yunihastuti, E. (2020).
Coronavirus Disease 2019:
Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal
Penyakit Dalam Indonesia, 7(1),
45.
https://doi.org/10.7454/jpdi.v7i1.41
5

Taher, A. . (2020). Positif Corona


Bertambah 17 Orang, Kasus Jadi
134 per 16 Maret 2020.
https://tirto.id/positif-corona-
bertambah-17-orang-kasus-jadi-
134-per-16-maret-2020-eFul

TaiwanToday. (2020). CDC Implements


Extra Inspection Measures for
Wuhan Flights.
https://taiwantoday.tw/news.php?un
it=2,6,10,15,18&post=168773

Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan- Universitas Banten Jaya | PROPATRIA 203

You might also like