Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

ANALISIS SWOT PROGRAM ‘REALITAS’

DI METRO TV

Felycia Dewi Budiman

Marketing Communication, School of Economic and Communication, Binus University.


Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat, 11480.
Telp. (62-21) 534 5830, felyciadewi@gmail.com
Felycia Dwi Budiman, Drs. Heribertus Sunu Budihardjo

ABSTRACT

The objective of this research is to understand what the strength, weakness, opportunity and threat
owned by Realitas program in Metro TV are. The method used in this research is the qualitative one
where data collection technique used is observation and interview. All collected data is then
descriptively written and assessed to provide a systematic explanation of the research results.
Analysis used in this research is SWOT type to completely understand the strength, weakness,
opportunity and threat owned by Realitas. Analysis is done at the production process level of that
program. The results achieved clearly explain what the strength, weakness, opportunity and threat
owned by Realitas are. Final conclusions are then derived from those results to propose what should
be done by Realitas team to increase the quality of their program. Conclusions reached is that
Realitas is a program having a good level of depth in the area of investigation, and that Realitas is a
renowned program by the public. There are nevertheless some weaknesses and threats faced by
Realitas which by no means dilute the opportunities lie ahead which can be leveraged by Realitas to
grow and become a better program. (FDB)

Keywords : SWOT Analysis, Program, Production Process, Metro TV

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kekuatan, kekurangan, peluang dan
ancaman yang dimiliki program Realitas di Metro TV. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode penelitian kualitatif dan teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi dan
wawancara. Data yang terkumpul kemudian akan dituliskan dan dibahas secara deskriptif agar dapat
menjelaskan hasil penelitian secara sistematis. Analisis penelitian ini menggunakan triangulasi
metode dan sumber untuk mengetahui kelebihan, kekurangan, peluang dan ancaman yang dihadapi
Realitas. Analisis dilakukan pada proses produksi Realitas. Hasil yang dicapai menggambarkan
kelebihan, kekurangan, peluang dan ancaman yang dihadapi oleh Realitas. Dari hasil penelitian
kemudian disimpulkan hal-hal yang sebaiknya dilakukan oleh Tim Realitas untuk meningkatkan
kualitas tayangannya. Simpulan yang didapat, Realitas adalah program yang memiliki kedalaman
investigasi yang baik, selain itu Realitas sudah cukup dikenal oleh publik. Terdapat beberapa
kekurangan dan ancaman dari luar yang dihadapi Realitas. Namun Realitas juga memiliki peluang
untuk semakin berkembang menjadi program yang lebih baik. (FDB)

Kata Kunci: SWOT Analysis, Program, Production Process, Metro TV


PENDAHULUAN
Televisi saat ini merupakan media massa yang berkembang sangat pesat. Masyarakat
umumnya lebih menyukai televisi dibandingkan dengan media massa lainnya karena menggabungkan
antara audio dan visual sehingga informasi yang disampaikan dapat lebih mudah dimengerti oleh
penontonnya. Karena kelebihannya tersebut, televisi dapat menjalankan fungsi-fungsinya yaitu
menginformasi, menghibur, mengedukasi, dan mempengaruhi dengan lebih efektif. Hal ini juga
dinilai baik karena audio dan visual saling melengkapi dan menjelaskan satu sama lain, selain itu juga
memberikan bukti kepada penonton tentang informasi yang disampaikan.
Terdapat 2 macam program yang ada di televisi, yaitu program news dan non-news. Salah
satu televisi berbasis news di Indonesia saat ini adalah Metro TV. Hampir seluruh program yang
ditayangkan Metro TV dibuat secara in-house dan sebagian bekerja sama dengan production house.
Program-program yang ditayangkan oleh Metro TV terdiri dari program-progam hard news maupun
soft news, seperti Metro Hari Ini, Trending Topic, Top 9 News, Realitas, 360, Mata Najwa, Just Alvin,
dll.
Salah satu program news di Metro TV adalah Realitas. Realitas merupakan salah satu
program tertua di Metro TV yang mulai ditayangkan sejak Metro TV mulai mengudara, yaitu pada
bulan November tahun 2000. Realitas merupakan program news yang membahas suatu masalah atau
fenomena yang sedang terjadi di Indonesia secara mendalam (in-depth). Masalah yang diangkat
biasanya merupakan masalah-masalah politik dan hukum seperti korupsi, pembunuhan, ataupun hal-
hal kriminal lainnya. Informasi-informasi tentang topik yang diangkat didapatkan melalui proses
investigasi oleh produser dan reporter Realitas serta melalui wawancara kepada pihak-pihak yang
terkait dengan masalah atau fenomena yang diangkat. Realitas tayang sebanyak 2 kali seminggu setiap
hari Senin dan Selasa. Secara spesifik, Realitas Senin menayangkan permasalahan berkaitan dengan
politik dan Realitas Selasa menayangkan permasalahan berkaitan dengan hukum.
Realitas merupakan program investigasi yang diketahui dan diminati oleh penonton di
Indonesia. Hal ini terbukti dengan banyaknya penghargaan yang didapatkan oleh Realitas. Beberapa
penghargaan ini adalah ICCTF Award 2013, anugrah Adiwartha 2011, KPI Award 2011. Selain itu
Realitas juga pernah dinominasikan dalam Panasonic Gobel Award pada tahun 2011 dan Anugrah
Jurnalistik Adinegoro pada tahun 2013 sebagai program investigasi terbaik. Agar dapat memperoleh
penghargaan tersebut, tentu diperlukan sebuah kerjasama tim yang baik sehingga dapat menghasilkan
tayangan yang berkualitas. Selain itu juga penting untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman yang dihadapi oleh sebuah program karena dari informasi itulah diketahui hal apa yang
perlu dilakukan agar program semakin berkembang dan lebih diminati oleh masyarakat. Dari
fenomena tersebut, peneliti ingin melakukan analisis SWOT terhadap program Realitas untuk meneliti
kekuatan dan peluang yang dimilikinya dengan harapan dapat meningkatkan peluang Realitas dalam
mendapatkan rating yang tinggi dan mempertahankan rating tersebut. Selain itu peneliti juga ingin
meneliti kekurangan Realitas dan ancaman/persaingan dari program sejenis dengan harapan dapat
meminimalisir kemungkinan turunnya rating yang dimiliki Realitas.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana analisis SWOT pada program
Realitas di Metro TV dan tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui SWOT pada program
Realitas di Metro TV. Untuk mendukung penelitian ini digunakan kajian pustaka antara lain teori
komunikasi, jurnalistik, pers, berita, wawancara, teori analisis SWOT, reportase investigatif dan teori
tahap-tahap produksi. Selain teori tersebut, dalam penelitian ini juga digunakan 5 jurnal sebagai
pedoman dalam penulisan penelitian.

METODE PENELITIAN
Menurut Creswell, paradigma fenomenologi adalah studi yang berusaha menemukan ‘esensi’
makna dari suatu fenomena yang dialami oleh beberapa individu. Dari pengertian tersebut, peneliti
akan menggunakan paradigma fenomenologi dengan melakukan wawancara mendalam kepada
informan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Peneliti menggunakan
jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang bersifat menjelaskan dan menggambarkan suatu
fenomena secara apa adanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat interpretif (menggunakan
penafsiran) yang melibatkan banyak metode dalam menelaah masalah penelitiannya. Dari pengertian
yang sudah dipaparkan diatas, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi
dalam program Realitas melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya baik melalui wawancara
maupun observasi langsung yang dilakukan peneliti. Data yang didapatkan tersebut kemudian akan
dituliskan berupa teks yang bersifat deskriptif agar dapat menjelaskan secara jelas. Kemudian data
tersebut akan di analisis dan dijadikan hasil penelitian.
Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan
wawancara. Observasi dilakukan peneliti selama 3 bulan pada program Realitas. Peneliti melakukan
observasi partisipatif dimana peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mengamati dan mengalami
secara langsung proses produksi Realitas. Wawancara dilakukan peneliti kepada 3 informan yaitu
Eksekutif produser Realitas, produser Realitas dan editor Realitas. Pemilihan narasumber ini
dilakukan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman mereka selama memproduksi program Realitas.
Teknik analisis data yang dilakukan adalah trianggulasi dimana peneliti memilah, membandingkan
dan memilih data hasil wawancara. Kemudian peneliti melakukan 2 teknik keabsahan data yaitu
triangulasi sumber dan triangulasi metode.

HASIL DAN BAHASAN


Peneliti melakukan penelitian untuk menganalisis kelebihan, kekurangan, peluang dan
ancaman dari program Realitas pada tahap pra-produksi, produksi dan pasca-produksi. Berikut tabel
yang menjelaskan hasil penelitian:
Tabel SWOT
Strenght: Weakness:
- Kedalaman investigasi yang baik - Waktu pengumpulan data yang terbatas
- Publik mengenal program - Reporter baru kurang pengalaman dan
- Mendapatkan penghargaan pertelevisian hubungan dengan narasumber
- Kasus yang diangkat Realitas kurang
menyentuh sisi kemanusiaan/human interest
penonton
Opportunity: Threat:
- Pemilihan kasus yang berhubungan human - Ancaman dari program investigasi di tv lain
interest - Ancaman dari narasumber yang menolak
- Pelatihan kepada reporter tentang jurnalistik peliputan sebuah kasus
investigatif - Pindahnya penonton ke program lain
- Menggunakan spycam saat peliputan berita
- Membangun hubungan dengan narasumber
Kelebihan dari Realitas adalah kedalaman investigasinya yang baik. Hal ini dicapai melalui
proses riset yang panjang sehingga memungkinkan reporter melakukan cross-check dari setiap
informasi yang didapatkan dan tayangan yang dihasilkan teruji kebenarannya. Realitas tidak hanya
fokus pada kebenaran isi kontennya, namun juga sangat mementingkan kualitas gambar dan teknik
pengambilan gambarnya sehingga menghasilkan tayangan yang menarik. Realitas juga merupakan
program yang sudah cukup lama di tayangkan sehingga publik sudah cukup mengenal program ini.
Dengan penghargaan-penghargaan yang telah didapatkan oleh Realitas, membuktikan bahwa Realitas
memiliki eksistensi yang cukup baik di mata masyarakat.
Kekurangan dari program Realitas adalah kurangnya waktu bagi reporter untuk melakukan
investigasi sehingga kerja reporter menjadi kurang maksimal. Selain itu reporter yang bergabung
dalam Realitas 4 tahun terakhir merupakan reporter baru, padahal dalam program investigasi
dibutuhkan reporter yang sudah berpengalaman, memiliki wawasan yang luas, memiliki hubungan
yang baik dengan narasumber, memiliki kemampuan penelusuran dan analisis data yang baik.
Banyak kasus-kasus yang terjadi di Indonesia yang dapat ditelusuri lebih lagi oleh tim
Realitas. Setiap kasus memiliki sisi yang sangat banyak, misalnya human interest, hukum, politik,
sosial, budaya, dll yang dapat diinvestigasi dan ditayangkan menjadi tayangan yang menarik bagi
publik. Selain itu, reporter dan kameraman Realitas memiliki peluang untuk belajar teknik wawancara
maupun teknik pengambilan gambar melalui training. Reporter Realitas juga memilliki peluang untuk
membangun hubungan yang baik dengan narasumber sehingga memudahkan proses wawancara dan
pengumpulan data.
Ancaman yang dihadapi oleh Realitas bersumber dari pelaku/narasumber, masyarakat dan
dari program saingan di tv lain. Hal yang harus dilakukan untuk menghindari ancaman ini adalah
memberitakan sebuah kasus dengan didasari fakta-fakta yang kuat sehingga tidak memberikan
kesempatan bagi pihak lain untuk menuntut atas tayangan Realitas. Riset dan verifikasi data sangat
penting untuk dilakukan agar Realitas tetap memberitakan informasi yang benar kepada masyarakat.
Selain itu tim Realitas sebaiknya mengangkat sisi human interest dari sebuah kasus sehingga lebih
menarik penonton untuk menonton Realitas.
SIMPULAN DAN SARAN
Sebagaimana yang dinyatakan pada pendahuluan bahwa pentingnya mengetahui bagaimana
kelebihan, kekurangan, peluang dan ancaman yang dihadapi oleh sebuah program, maka peneliti
melakukan analisis SWOT pada program Realitas untuk kemudian dibentuk strategi yang sebaiknya
dilakukan oleh tim Realitas untuk meningkatkan kualitas dari programnya.
1. Sebaiknya tim Realitas melakukan investigasi dari sebuah kasus 3-4 minggu sebelum kasus
tersebut ditayangkan. Hal ini dilakukan agar informasi yang didapatkan menjadi lengkap dan
memberikan waktu kepada reporter untuk lebih mendalami kasusnya dan memverifikasi
kebenaran dari informasi yang dia dapatkan.
2. Sebaiknya tim Realitas tetap mempertahankan kedalaman investigasinya sehingga
masyarakat tetap menikmati dan memilih menonton program Realitas karena materi dan
informasi yang diberikan teruji dan melalui proses penelusuran yang panjang.
3. Sebaiknya tim Realitas lebih sering mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan
investigasi setiap anggotanya baik reporter dan kameraman. Dengan wawasan dan
pengetahuan yang lebih luas maka akan lebih memudahkan reporter dan kameraman dalam
melakukan peliputan suatu berita/kasus.
4. Sebaiknya tim Realitas memberitakan kasus yang lebih menyentuh kehidupan masyarakat
dengan mengangkat sisi sosial dari sebuah kasus. Kasus seperti ini sebaiknya ditayangkan
sebulan 1-2 kali agar masyarakat lebih berminat menonton Realitas.
5. Sebaiknya tim Realitas menggunakan alat-alat liputan yang lebih baik lagi seperti kamera
HD, mic yang lebih baik lagi, dll. Selain itu juga sebaiknya reporter menggunakan spy cam
yang lebih canggih lagi, sehingga ketika meliput kasus yang berbahaya, keselamatan dari
reporter dan kameramen tetap terjamin.

REFERENSI
DATA BUKU :
Barus, S. W. (2011). Jurnalistik : Petunjuk Teknis Menulis Berita. Jakarta: Erlangga.
Creswell, J. W. (2008). Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches. Thousand Oaks:
SAGE Publication.
. (2014). Penelitian Kualitatif & Desain Riset, Memilih di antara Lima Pendekatan
(edisi ke-3). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
David, F. R. (2006). Manajemen Strategi edisi ke-10. Jakarta: Salemba Empat.
Djamal, H. (2014). Seluk Beluk Operasional Stasiun Penyiaran dan Produksi Kreatif. Yogyakarta:
Andi Offset.
Emzir. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Kriyantono, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group.
Kusumaningrat, H., & Kusumaningrat, P. (2005). Jurnalistik Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Moleong, L. J. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyana, D. (2007). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Rangkuti, F. (2006). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Rohman, F. M. (2014). Teknik Analisa Manajemen SWOT:Untuk Menyusun KKP Diklatpim &.
Malang: AFJ Mobicons.
Sumadiria, A. H. (2005). Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature, Panduan Praktis Jurnalis
Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
UNESCO. (2005). Media, Pemilu dan Jurnalisme Investigatif. Jakarta: Unesco Jakarta.
Zetti, H. (2009). Television Production Handbook (10th edition). California: Michael Rossenberg.

DATA JURNAL :
Frandsen, Kirsten. (2010). Sports Broadcasting Journalism and the Challenge of New Media. Jurnal.
Society of Media researchers in Denmark.
Jandebeur, J., & Cho, J., & Lee, Sung Eun, & Schaeufele, Arne. (2013). Swot Analysis of Near Field
Communication. Jurnal. Colorado State University.
Budiman, Ari. (2013). Analisis SWOT Proses Produksi Program Siaran Pendidikan Interaktif TV
Edukasi Kemdikbud Yang Disiarkan Lpp TVRI. Skripsi S1. Universitas Bina Nusantara,
Jakarta.
Ristyanto, Bagustiawan Eka. (2014). Analisis SWOT Produksi Program Berita "Indonesia Siang" Di
TVRI. Skripsi S1. Universitas Bina Nusantara, Jakarta.
Soraya, Felicia. (2013). Analisis SWOT Proses Produksi Program Black In News Di ANTV. Skripsi
S1. Universitas Bina Nusantara, Jakarta.

DATA INTERNET :
Daniel, Joseph. (Mei, 2015). Coding: Sebuah Proses Penting Dalam Penelitian Kualitatif. Diperoleh
tanggal 20 April 2015 dari https://josephrdaniel.wordpress.com/2013/08/16/coding-sebuah-
proses-penting-dalam-penelitian-kualitatif/
Jonni, Hans. (2015). Proses Komunikasi. Diperoleh tanggal 8 April dari
http://www.academia.edu/5342453/Proses_Komunikasi.
Pengetahuan, Seputar. (Maret, 2015). 100 Macam Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli.
Diperoleh tanggal 7 April 2015 dari http://www.seputarpengetahuan.com/2014/08/100-
macam-pengertian-komunikasi-menurut.html
Praktis, Komunikasi. (2015). Daftar Definisi Komunikasi Menurt Para Ahli. Diperoleh tanggal 8 April
2015 dari http://www.komunikasipraktis.com/2014/10/daftar-definisi-komunikasi-menurut-
para-ahli.html.
Puspitasari, Ita. (2012). Produksi Program Acara Televisi. Diperoleh tanggal 11 April 2015 dari
http://sieditor.blogspot.com/2012/pan-produksi-program-acara-televisi.html

RIWAYAT PENULIS
Felycia Dewi Budiman lahir di kota Malang pada 2 September 1993. Penulis menamatkan pendidikan
S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Ilmu Komunikasi Pemasaran peminatan Broadcasting
pada tahun 2015.

You might also like